26
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB P2) UPTD PENDATAAN DAN PENAGIHAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN WILAYAH III DPPKA KABUPATEN BEKASI 2013

Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)

PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

PERDESAAN DAN PERKOTAAN

(PBB P2)

UPTD PENDATAAN DAN PENAGIHAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN WILAYAH III DPPKA KABUPATEN BEKASI 2013

Page 2: Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)

PENGELOLAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB P2)

Mulai Tanggal 1 Januari 2013, Pajak

Bumi dan Bangunan Perdesaan dan

Perkotaan (PBB P2) dikelola oleh

Pemerintah Kabupaten Bekasi

(Pasal 75 Perda Kabupaten Bekasi Nomor 1

Tahun 2011 tentang Pajak Daerah

sebagaimana telah diubah dengan Perda

Kabupaten Bekasi Nomor 7 Tahun 2011

tentang Perubahan atas Perda Kabupaten

Bekasi Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak

Daerah )

Yudhi Aldriand 2013

Page 3: Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)

APA KEUNTUNGAN BAGI PEMERINTAH KABUPATEN

BEKASI DENGAN PENGELOLAAN PBB-P2?

Penerimaan dari PBB 100%

akan masuk ke Pemerintah

Kabupaten Bekasi. Saat dikelola

oleh Pemerintah Pusat (DJP),

Pemerintah Kabupaten Bekasi

hanya mendapatkan bagian

sebesar 64,8%.

Yudhi Aldriand 2013

Page 4: Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)

BAGAN PELIMPAHAN KEWENANGAN PENGELOLAAN

PBB P2 KEPADA PEMERINTAH DAERAH

Yudhi Aldriand 2013

Page 5: Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)

PENGERTIAN PBB P2

Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan

Perkotaan (PBB P2) yang selanjutnya

disebut Pajak adalah pajak atas bumi

dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai,

dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi

atau badan, kecuali kawasan yang

digunakan untuk kegiatan usaha

perkebunan, perhutanan dan

pertambangan.

Yudhi Aldriand 2013

Page 6: Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)

SUBJEK PBB P2

Subjek Pajak Bumi dan Bangunan

Perdesaan dan Perkotaan adalah

orang pribadi atau badan yang secara

nyata mempunyai suatu hak atas bumi

dan/atau memperoleh manfaat atas

bumi dan/atau memiliki, menguasai,

dan/atau memperoleh manfaat atas

bangunan.

Page 7: Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)

WAJIB PBB P2

Wajib Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan

dan Perkotaan (PBB P2) yang selanjutnya

disebut Wajib Pajak adalah orang pribadi atau

Badan yang secara nyata mempunyai suatu

hak atas bumi dan/atau memperoleh manfaat

atas bumi dan/atau memiliki, menguasai

dan/atau memperoleh manfaat atas

bangunan.

Yudhi Aldriand 2013

Page 8: Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)

OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

(PBB P2)

Objek PBB adalah “Bumi dan atau Bangunan;

Bumi: Permukaan bumi (tanah dan perairan) dan

tubuh bumi yang ada di pedalaman serta laut

wilayah Kabupaten Bekasi Contoh: sawah, ladang,

kebun, tanah. pekarangan, tambang, dll.

Bangunan: Konstruksi teknik yang ditanam atau

dilekatkan secara tetap pada tanah dan atau

perairan. Contoh: rumah tempat tinggal, bangunan

tempat usaha, gedung bertingkat, pusat

perbelanjaan, emplasemen, pagar mewah,

dermaga, taman mewah, fasilitas lain yang

memberi manfaat, jalan tol, kolam renang,

anjungan minyak lepas pantai, menara dll.

Yudhi Aldriand 2013

Page 9: Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)

OBJEK PAJAK YANG TIDAK

DIKENAKAN PBB P2

Objek pajak yang tidak dikenakan PBB P2 adalah objek yang : (Pasal 49 ayat (4)

Perda Kabupaten Bekasi Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah sebagaimana

telah diubah dengan Perda Kabupaten Bekasi Nomor 7 Tahun 2011 tentang Perubahan

atas Perda Kabupaten Bekasi Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah )

Digunakan oleh Pemerintah dan Pemerintahan Daerah untuk

menyelenggarakan pemerintahan;

Digunakan semata-mata untuk kepentingan umum di bidang ibadah, sosial,

kesehatan, pendidikan dan kebudayaan nasional, yang tidak dimaksudkan

untuk memperoleh keuntungan;

Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala atau yang sejenis dengan

itu;

Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional,

tanah pengembalaan yang dikuasai desa, dan tanah negara yang belum

dibebani suatu hak;

Digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat dan perwakilan berdasarkan

asas perlakukan timbal balik

Digunakan oleh badan atau perwakilan lembaga internasional yang ditetapkan

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Yudhi Aldriand 2013

Page 10: Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)

DASAR PENGENAAN PBB P2

1. Dasar pengenaan PBB P2 adalah “Nilai Jual Objek Pajak

(NJOP)”

2. NJOP ditetapkan setiap 3 tahun kecuali untuk objek

pajak tertentu dapat ditetapkan setiap tahun sesuai

perkembangan

3. Penetapan NJOP ditetapkan dengan Keputusan Bupati

(Pasal 51 Perda Kabupaten Bekasi Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah sebagaimana telah diubah dengan Perda Kabupaten Bekasi Nomor 7 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Perda Kabupaten Bekasi Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah )

Yudhi Aldriand 2013

Page 11: Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)

TARIF PBB P2

Besarnya tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) adalah

1. Sebesar 0,1% untuk NJOP sampai dengan Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah)

2. Sebesar 0,2 % untuk untuk NJOP di atas Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah)

(Pasal 52 Perda Kabupaten Bekasi Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah sebagaimana telah diubah dengan Perda Kabupaten Bekasi Nomor 7 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Perda Kabupaten Bekasi Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah )

Yudhi Aldriand 2013

Page 12: Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)

SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERUTANG

(SPPT)

Surat Pemberitahuan Pajak Terutang yang

selanjutnya disingkat SPPT adalah surat yang

digunakan untuk memberitahukan besarnya

Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan

Perkotaan yang terutang kepada Wajib Pajak

Yudhi Aldriand 2013

Page 13: Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)

Hak Wajib Pajak

1. Menerima SPPT PBB untuk setiap tahun pajak.

2. Mendapatkan penjelasan berkaitan dengan ketetapan PBB dalam hal Wajib Pajak meminta.

3. Mengajukan keberatan dan/atau pengurangan.

4. Mendapatkan Surat Tanda Terima Setoran (STTS) PBB dari Bank Jabar Banten (BJB) /Tempat Pembayaran PBB yang tercantum pada SPPT, atau Mendapatkan Resi/struk ATM/bukti pembayaran PBB lainnya (sebagai bukti pelunasan pembayaran PBB yang sah sebagai pengganti STTS) dalam hal pembayaran PBB dilakukan melalui fasilitas ATM/fasilitas perbankan elektronik lainnya, atau

5. Mendapatkan Tanda Terima Sementara (TTS) dari petugas pemungut PBB yang ditunjuk resmi dalam hal pembayaran PBB dilakukan melalui petugas pemungut PBB.

Yudhi Aldriand 2013

Page 14: Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)

KEWAJIBAN WAJIB PAJAK

1. Mengisi Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) dengan jelas, benar dan lengkap, dan menyampaikan ke DPPKA Kabupaten Bekasi , selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal diterimanya SPOP oleh subjek pajak.

2. Menandatangani bukti tanda terima SPPT dan mengirimkannya kembali kepada Ketua RT/RW/UPTD untuk diteruskan ke DPPKA Kabupaten Bekasi yang menerbitkan SPPT.

3. Melunasi PBB pada Tempat Pembayaran PBB yang telah ditentukan

Yudhi Aldriand 2013

Page 15: Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)

CARA MENDAPATKAN SPPT

SPPT PBB-P2 disampaikan oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas kepada Wajib Pajak melalui Ketua RT/RW

Wajib Pajak yang belum menerima SPPT PBB-P2, dapat melakukan pengambilan SPPT-PBB pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kabupaten Bekasi

Yudhi Aldriand 2013

Page 16: Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)

PEMBETULAN SPPT PBB P2 1. Alasan pengajuan pembetulan, dalam hal wajib pajak merasa

SPPT tidak sesuai seperti Salah tulis nama wajib pajak, dan

adanya perbedaan Luas Bumi/Bangunan.

2. Permohonan Pembetulan SPPT diajukan secara tertulis dalam

bahasa Indonesia kepada Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Kabupaten Bekasi dengan melampirkan :

a. SPPT asli Tahun bersangkutan

b. Fotocopy STTS tahun sebelumnya

c. Fotocopy SPPT tahun sebelumnya

d. Fotocopy KTP pemohon

e. Fotocopy Sertifikat/akta jual beli/ hibah/waris/surat

keterangan Lurah/Kepala Desa

f. Surat Kuasa dari Wajib Pajak dalam hal dikuasakan dan

fotocopy KTP yang dikuasakan

Yudhi Aldriand 2013

Page 17: Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)

TATA CARA PEMBAYARAN PBB P2

Pembayaran dapat dilakukan melalui :

1. Bank Jabar Banten (BJB) atau

Tempat Pembayaran yang tercantum

pada SPPT

2. fasilitas ATM/fasilitas perbankan

elektronik lainnya atau;

3. Petugas pemungut PBB yang ditunjuk

secara resmi

Yudhi Aldriand 2013

Page 18: Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)

BERAPAKAH NILAI JUAL OBJEK PAJAK TIDAK KENA PAJAK

PBB PEDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB P2)?

Besarnya Nilai Jual Objek Pajak Tidak

Kena Pajak (NJOPTKP) ditetapkan sebesar

Rp.10.000.000,00 untuk setiap Wajib Pajak.

(Pasal 49 Ayat (5) Perda Kabupaten Bekasi Nomor 1 Tahun

2011 tentang Pajak Daerah sebagaimana telah diubah dengan

Perda Kabupaten Bekasi Nomor 7 Tahun 2011 tentang

Perubahan atas Perda Kabupaten Bekasi Nomor 1 Tahun 2011

tentang Pajak Daerah )

Yudhi Aldriand 2013

Page 19: Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)

PENDATAAN OBJEK PAJAK

1. Pendataan dilakukan dengan menggunakan formulir Surat

Pemberitahuan Ojek Pajak (SPOP)

2. SPOP harus diisi dengan jelas dan benar dan lengkap serta

ditandatangani dan disampaikan kepada Bupati yang wilayah kerjanya

meliputi letak objek pajak selambat-lambatnya 30 (tuga puluh) hari kerja

setelah tanggal diterimanya SPOP oleh Subjek Pajak.

3. Berdasarkan SPOP, Bupati menerbitkan (Surat Ketetapan Pajak Daerah

(SKPD)

(Pasal 55 dan 56 ayat (1) Perda Kabupaten Bekasi Nomor 1 Tahun 2011 tentang

Pajak Daerah sebagaimana telah diubah dengan Perda Kabupaten Bekasi

Nomor 7 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Perda Kabupaten Bekasi Nomor 1

Tahun 2011 tentang Pajak Daerah )

Yudhi Aldriand 2013

Page 20: Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)

PERBANDINGAN PBB PADA UNDANG-UNDANG PBB UNDANG-UNDANG PAJAK

DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN PERDA NO 1 TAHUN 2011

TENTANG PAJAK DAERAH

UU PBB UU PDRD PERDA NO 1/2011 KABUPATEN BEKASI

Subjek

Orang atau Badan yang secara nyata mempunyai suatu

hak atas bumi, dan/atau memperoleh manfaat atas

bumi, dan/atau memiliki, menguasa dan/atau

memanfaatkan atas bangunan

(Pasal 4 Ayat 1)

Sama

(Pasal 78 ayat 1 & 2)

Sama

(Pasal 50 Ayat 1)

Objek

Bumi dan/atau bangunan

(Pasal 2)

Bumi dan/atau bangunan, kecuali kawasan yang

digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan,

perhutanan, dan pertambangan (Pasal 77 Ayat 1)

Sama dg UU PDRD

(Pasal 49 Ayat 2)

Tarif

Sebesar 0,5%

(Pasal 5)

Paling Tinggi 0,3%

(pasal 80)

Sebesar 0,1% untuk NJOP sampai dengan Rp.

1.000.000.000,- (satu milyar rupiah)

Sebesar 0,2 % untuk untuk NJOP di atas Rp.

1.000.000.000,- (satu milyar rupiah)

(Pasal 52)

NJKP 20% s.d. 100% (PP 25 Tahun 2002 ditetapkan sebesar

20% atau 40%) (Pasal 6)

Tidak Dipergunakan Tidak Dipergunakan

NJOPTKP Setinggi-tingginya Rp12 Juta

(Pasal 3 Ayat 3)

Paling Rendah Rp10 Juta

(Pasal 77 Ayat 4)

Ditetapkan sebesar Rp. 10 Juta

(Pasal 49 Ayat 5)

PBB Terutang

Tarif x NJKP x (NJOP-NJOPTKP)

0,5% x 20% x (NJOP-NJOPTKP) atau

0,5% x 40% x (NJOP-NJOPTKP) (Pasal 7)

Max: 0,3% x (NJOP-NJOPTKP)

(Pasal 81)

1. 0,1% x (NJOP-NJOPTKP)

2. 0,2% x (NJOP-NJOPTKP)

(Pasal 53)

Yudhi Aldriand 2013

Page 21: Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)

PENGELOLAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN BUKU 1,2 DAN 3 DIDALAM WILAYAH III

TAHUN 2011 DAN TAHUN 2012

NO. KECAMATAN

JUMLAH SPPT

POTENSI REALISASI

PROSENTASE (%)

SELISIH PROSENTASE %

2011 2012 2011 2012

2011 2012 Rp. Rp. Rp. Rp. 2011 2012

1 CIKARANG PUSAT

20,628

21,027

2,262,563,412

2,370,035,350

1,303,519,443

1,489,927,577 57.61 62.87 5.25

2 CIKARANG BARAT

42,256

46,237

3,673,457,665

4,116,029,523

2,263,816,238

2,276,371,802 61.63 55.31 -6.32

3 BOJONG MANGU

16,011

16,287

534,791,382

536,858,946

295,272,420

294,065,618 55.21 54.78 -0.44

4 S E T U

51,514

54,636

3,838,650,637

3,998,998,177

2,199,448,997

1,967,453,870 57.30 49.20 -8.10

5 CIKARANG SELATAN

41,157

43,616

6,474,879,094

6,936,876,584

3,815,282,121

3,403,965,207 58.92 49.07 -9.85

6 SERANG BARU

34,714

35,245

2,222,643,898

2,696,181,600

1,482,899,880

1,228,190,207 66.72 45.55 -21.16

7 CIBARUSAH

31,406

31,844

1,537,041,679

1,535,424,964

844,483,730

588,146,830 54.94 38.31 -16.64

JUMLAH 237,686 248,892 20,544,027,767 22,190,405,144 12,204,722,829 11,248,121,111 59.41 50.69 -8.72

SUMBER : Daftar Realisasi Penerimaan PBB Buku I, 2 dan 3 Tahun 2011 dan Tahun 2012

Page 22: Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)

GRAFIK PERBANDINGAN PENGELOLAAN PBB

BUKU 1, 2 DAN 3 DIDALAM WILAYAH 3

TAHUN 2011 DAN TAHUN 2012

-

1,000,000,000

2,000,000,000

3,000,000,000

4,000,000,000

5,000,000,000

6,000,000,000

7,000,000,000

CIKARANG PUSAT

CIKARANG BARAT

BOJONG MANGU

S E T U CIKARANG SELATAN

SERANG BARU

CIBARUSAH

UPTD PENDATAAN DAN PENAGIHAN WILAYAH III

JUMLAH SPPT 2011

JUMLAH SPPT 2012

POTENSI 2011 Rp.

POTENSI 2012 Rp.

REALISASI 2011 Rp.

REALISASI 2012 Rp.

Yudhi Aldriand 2013

Page 23: Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)

WILAYAH KERJA UPTD PENDATAAN DAN PENAGIHAN WILAYAH III

NO. KECAMATAN JUMLAH DESA, RW DAN RT

DESA RW RT

1 CIKARANG PUSAT 6 51 148

2 CIKARANG BARAT 11 94 344

3 BOJONG MANGU 6 36 78

4 S E T U 11 100 388

5 CIKARANG SELATAN 7 74 260

6 SERANG BARU 8 67 266

7 CIBARUSAH 7 52 174

JUMLAH 56 474 1658

JUMLAH DESA, RT DAN RW

CIKARANG PUSAT

CIKARANG BARAT

BOJONG MANGU

S E T U

CIKARANG SELATAN

SERANG BARU

CIBARUSAH

JUMLAH

Yudhi Aldriand 2013

Page 24: Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)

BAGI HASIL PAJAK BAGI DESA

Bagi Hasil Pajak adalah dana yang dialokasikan

oleh pemerintah Kabupaten untuk desa melalui

Dana Alokasi Desa (DAD) , yang bersumber dari

sebagian hasil pendapatan Pajak Daerah yang

diterima oleh Kabupaten dengan

mempertimbangkan capaian Pajak Bumi

Bangunan (PBB) desa yang bersangkutan.

Yudhi Aldriand 2013

Page 25: Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)

MENGAPA HARUS MEMBAYAR PBB P2

1. Pajak Bumi Bangunan merupakan salah satu

sumber penerimaan Daerah untuk dipergunakan

atau dikembalikan ke masyarakat untuk

pembangunan seperti Pembangunan

sarana/fasilitas umum seperti jalan-jalan,

jembatan, sekolah, rumah sakit/puskesmas, dan

lain-lain.

2. Uang pajak juga digunakan untuk pembiayaan

dalam rangka memberikan rasa aman bagi seluruh

lapisan masyarakat.

Yudhi Aldriand 2013

Page 26: Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)

DPPKA KABUPATEN BEKASI

2013