Upload
fransisco-hutahaean
View
141
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
gfgerg
Citation preview
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
KATA PENGANTAR
Laporan Pendahuluan untuk pekerjaan Perencanaan Teknis Jalan
Sepanjang 62 KM (Paket R-04) ini dibuat oleh konsultan
berdasarkan kontrak No. KU.08.08 - W16/SNVT P2JJ/259 Tanggal 23
Februari 2009 antara Kepala SNVT P2JJ Kalimantan Tengah
dengan Konsultan PT. Wira Marga.
Dalam laporan ini diuraikan tentang hal-hal yang menjadi latar
belakang, maksud dan tujuan pekerjaan, ruang lingkup kerja,
metodologi pelaksanaan, organisasi dan rencana kerja konsultan.
Laporan ini akan digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
pada tahapan pekerjaan selanjutnya, untuk itu diperlukan tanggapan,
saran dan masukan dari Pemberi Tugas sehingga dapat diperoleh
pedoman bersama yang lengkap dan baik serta mudah dipahami.
Dalam penyusunan laporan ini Konsultan banyak mendapat bantuan
dari Pemberi Tugas, dalam kesempatan ini kami ucapkan banyak
terimakasih pada SNVT P2JJ Kalimantan Tengah atas kepercayaan
dan bantuan yang telah diberikan.
Palangkaraya, Maret 2009PT. Wira Marga
Ir. Abidin Achmad
PT. WIRA MARGA i
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
Pimpinan Tim
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1
BAB II. URAIAN PEKERJAAN ................................................................... 1
BAB III. METODOLOGI & RENCANA KERJA PERENCANAAN TEKNIS JALAN ... 1
BAB IV. TIM PELAKSANA PROYEK .......................................................... 1
BAB V. PELAPORAN .............................................................................. 1
PT. WIRA MARGA ii
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
BAB I. PENDAHULUAN
I.1 Umum
Laporan Pendahuluan ini dibuat oleh Konsultan PT. Wira Marga
untuk Perencanaan Teknis Jalan Sepanjang 62 KM (Paket R-
04).
Dalam laporan ini diuraikan tentang hal-hal yang menjadi latar
belakang, maksud dan tujuan pekerjaan, ruang lingkup kerja,
organisasi dan rencana kerja konsultan.
Untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan ini, konsultan
melakukan pendekatan umum dan teknis yang meliputi metodologi
dan analisa teknis secara terperinci sesuai dengan KAK dan Dokumen
Kontrak. Berdasarkan pendekatan tersebut, konsultan kemudian
menyusun program pelaksanaan pekerjaan lengkap beserta jadwal
pelaksanaannya yang dituangkan dalam Laporan Pendahuluan ini.
Sebagaimana judul laporan ini, laporan pendahuluan ini adalah
laporan pertama yang diserahkan Konsultan dan nantinya akan
digunakan sebagai pedoman dalam tahapan-tahapan pekerjaan
berikutnya. Karena itu isinya sedapat mungkin telah melalui proses
diskusi dan mendapat tanggapan, saran dan masukan dari Pemberi
Tugas dan diharapkan menjadi pedoman bersama yang lengkap, baik
serta mudah dipahami.
Untuk melaksanakan pekerjaan ini konsultan menggunakan
spesifikasi teknis sesuai kerangka acuan yang diberikan serta
mengacu kepada standar-standar bidang pekerjaan umum/Standar
Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku.
PT. WIRA MARGA 1
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
Konsultan juga telah menyusun tim kerja yang dipimpin oleh seorang
Ketua Tim dan beranggotakan tenaga ahli dan tenaga pendukung
yang mempunyai latar belakang pendidikan yang sesuai dan telah
berpengalaman dalam bidang pekerjaan masing-masing.
I.2 Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan Laporan Pendahuluan ini adalah sebagai
berikut:
BAB I. PENDAHULUAN, berisi uraian pendahuluan dan sistematika
pembahasan.
BAB II. URAIAN PEKERJAAN, berisi uraian pekerjaan, latar
belakang pekerjaan, maksud dan tujuan pekerjaan serta jenis dan
lingkup pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawab
konsultan.
BAB III. METODOLOGI & RENCANA KERJA PERENCANAAN
TEKNIS JALAN, menguraikan tentang ruang lingkup perencanaan
jalan, metode kerja dan rencana pelaksanaannya.
BAB IV. TIM PELAKSANA PROYEK, menguraikan organisasi
konsultan, susunan tim kerja serta tugas dan tanggung jawab dari
tiap-tiap tenaga ahli yang menangani pekerjaan ini.
BAB V. PELAPORAN, berisi uraian jenis laporan dan jumlahnya
masing-masing berikut deskripsi isi dari masing-masing laporan.
PT. WIRA MARGA 2
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
BAB II. URAIAN PEKERJAAN
II.1 Latar Belakang
Program pembangunan/peningkatan jalan dan jembatan merupakan
salah satu upaya pemerintah dalam menunjang Sasaran
Pembangunan Nasional yang terkait dengan usaha-usaha
pemerataan pembangunan beserta hasil-hasilnya melalui
pengembangan prasarana jalan/jembatan, pembuatan jalan/jembatan
baru dan peningkatan kondisi jalan/jembatan yang ada sebagai urat
nadi perekonomian nasional, sesuai dengan tuntunan laju
pertumbuhan lalu-lintas yang diakibatkan oleh
perkembangan/pertumbuhan ekonomi suatu wilayah.
Sebelum penanganan fisik dilaksanakan, maka diperlukan suatu
perencanaan teknis jalan/jembatan yang mencakup penyediaan
dokumen perencanaan teknik beserta dokumen pelelangan guna
mendukung pelaksanaan proyek tersebut.
PT. Wira Marga melalui tender terbuka telah terpilih sebagai
Konsultan untuk menyelenggarakan layanan jasa teknik/konsultasi
untuk pekerjaan Perencanaan Teknis Jalan Sepanjang 62 Km
(Paket R-04) di Provinsi Kalimantan Tengah yang diselenggarakan
oleh SNVT P2JJ Kalteng.
Berikut ini adalah pokok-pokok penting kegiatan, sebagai berikut:
II.2 Uraian Pekerjaan
II.2.1 Nama Pekerjaan
Nama pekerjaan adalah Perencanaan Teknis Jalan
Sepanjang 62 KM (Paket R-04).
PT. WIRA MARGA 1
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
II.2.2 Pemberi Tugas
Pemberi Tugas adalah: Pemerintah Republik Indonesia,
Direktorat Jenderal Bina Marga, Cq. Satuan Kerja Non
Vertikal Tertentu Perencanaan & Pengawasan Jalan
dan Jembatan (SNVT P2JJ) Kalimantan Tengah.
Alamat Kantor adalah Jalan Jenderal S. Parman No. 02 Lantai
III Telp. (0536) 3230486 - Palangka Raya.
II.2.3 Kontrak
Kontrak: No. KU.08.08- W16/SNVT P2JJ/259 Tanggal 23 Februari
2009
SPMK: No. KU.08.09 - W16/SNVT P2JJ/291 Tanggal 23 Februari 2009
II.2.4 Nilai Kontrak & Sumber Dana
Nilai kontrak pekerjaan adalah Rp. 259.480.000,-, sumber
dana APBN Tahun Anggaran 2009.
II.2.5 Volume Pekerjaan
Kegiatan perencanaan teknis jalan meliputi ruas-ruas jalan
berstatus Jalan Nasional sepanjang 62 KM di dalam wilayah
administratif Provinsi Kalimantan Tengah dengan rincian
sebagai berikut :
No Nama Ruas Jalan No Ruas Panjang Jenis Pekerjaan
1. Kandui – Muara Teweh (Km. 0 – Km. 27) 32.007.3
N
27 Km DED
2. Pasar Punjung – Puruk Cahu (Km. 0 – Km.
18)
32.008.2
N
18 Km Review Desain
3. Pasar Punjung – Puruk Cahu (Km. 18 –
Km. 35)
32.008.2
N
17 Km DED
TOTAL : 62 Km
II.2.6 Jangka waktu pelaksanaan
Jangka waktu pelaksanaan adalah 3 bulan kalender dari
tanggal 23 Februari 2009 sampai dengan tanggal 23 Mei
2009.
PT. WIRA MARGA 2
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
II.2.7 Kebutuhan Tenaga Ahli
Perkiraan Man-Month (MM) kebutuhan personil sesuai data
kontrak adalah sebagai berikut:
A. Tenaga Ahli : 14.0 MM
B. Asisten Tenaga Ahli : 7.0
MM
C. Tenaga Pendukung : 11.0
MM
II.3 Jenis Dan Ruang Lingkup Pekerjaan
Lingkup kegiatan yang akan dilakukan oleh konsultan sesuai
dengan tahapannya adalah sebagai berikut:
a. Tahapan Persiapan
Tahapan Persiapan, bertujuan:
1) Mempersiapkan dan mengumpulkan data-data awal.
2) Menetapkan ruas-ruas jalan yang akan disurvey
termasuk rencana pencapaian ke lokasi pekerjaan.
Tahapan Persiapan, meliputi:
1) Mengumpulkan data kelas, fungsi dan status jalan
yang akan didesain
2) Mempersiapkan peta-peta tata guna lahan, peta
topografi, peta geologi, peta quarry dan lain-lain.
3) Melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan
instansi terkait termasuk juga mengumpulkan
informasi harga satuan/upah untuk di sekitar lokasi
proyek terutama pada proyek yang sedang berjalan.
4) Mengumpulkan dan mempelajari laporan-laporan
yang berkaitan dengan wilayah yang dipengaruhi atau
mempengaruhi jalan yang akan direncanakan.
5) Menetapkan awal dan akhir ruas jalan yang akan
didesain, di atas peta yang ada serta mempelajari
PT. WIRA MARGA 3
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
kondisi-kondisi penting seperti kondisi topografi, pola
aliran sungai dan hal-hal lain yang mempengaruhinya.
b. Survey Pendahuluan
Survey Pendahuluan/Reconnaisance Survey adalah
survey yang dilakukan pada awal pekerjaan di lokasi
pekerjaan, bertujuan untuk memperoleh data awal
sebagai bahan kajian teknis untuk pekerjaan selanjutnya.
Survey ini diharapkan dapat memberikan saran dan
bahan pertimbangan terhadap survey detil lanjutan.
Lingkup pekerjaan Survey Pendahuluan adalah sebagai
berikut:
1) Studi Literatur
Pada tahapan ini dikumpulkan data pendukung
perencanaan termasuk laporan studi-studi terdahulu,
laporan lingkungan dan laporan-laporan lainnya yang
berkaitan dengan wilayah yang
dipengaruhi/mempengaruhi jalan yang direncanakan.
2) Koordinasi dengan Pemberi Tugas dan Instansi
terkait
Tim Survey melakukan koordinasi dan konfirmasi
dengan Pemberi Tugas dan instansi terkait di daerah
sehubungan dengan dilaksanakannya survey
pendahuluan.
3) Diskusi Perencanaan di Lapangan
Tim Survey melaksanakan survey dan membuat
usulan perencanaan/penanganan di lapangan bagian
demi bagian sesuai dengan bidang keahliannya
masing-masing dan kalau perlu melengkapinya
dengan foto-foto penting yang kemudian akan
difinalisasikan di kantor sebagai bahan penyusunan
laporan.
4) Recon Survey Topografi
PT. WIRA MARGA 4
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
Tim Topografi akan melakukan:
a) Penentuan titik awal dan akhir pengukuran
b) Pemasangan Patok dan BM
c) Pengamatan kondisi topografi
d) Mencatat daerah-daerah yang perlu pengukuran
khusus dan perluasan pengukuran topografi
e) Membuat rencana kerja survey topografi.
5) Recon Survey Geoteknik
Tim Geoteknik akan melakukan:
a) Pengamatan secara visual kondisi lapangan yang
berkaitan dengan karakteristik dan sifat tanah
dan batuan.
b) Inventarisasi sumber material di sekitar lokasi
pekerjaan serta Pengamatan perkiraan lokasi
sumber material (quarry) sepanjang lokasi
pekerjaan.
c) Memberikan rekomendasi kepada Highway
Engineer berkaitan dengan kondisi material dan
tanah pada lokasi jalan yang direncanakan.
d) Pemotretan kondisi penting seperti lokasi rawan
longsor, pergerakan tanah, dll.
e) Mencatat lokasi dilakukan DCP maupun Test Pit.
f) Membuat rencana kerja survey detil geoteknik.
6) Survey Pendahuluan Upah, Harga Satuan dan
Peralatan.
Tim melakukan pengumpulan data upah, harga satuan
dan data peralatan yang akan digunakan untuk
pekerjaan fisik.
c. Tahapan Pengumpulan Data Lapangan
Tahapan pengumpulan data lapangan meliputi:
1) Survey Inventarisasi & Kondisi Jalan.
a) Tujuan Survey Inventarisasi Jalan adalah:
PT. WIRA MARGA 5
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
Mendapatkan data secara umum mengenai
kondisi perkerasan dan kondisi geometrik dari
ruas jalan yang ditinjau.
b) Lingkup pekerjaan
Inventarisasi kondisi permukaan jalan dengan
mencatat kondisi rata-rata setiap 200m, dicatat di
dalam format inventarisasi jalan.
Data yang harus diperoleh adalah:
• Lebar Perkerasan yang ada
• Jenis bahan perkerasan yang ada
• Nilai kekasaran jalan yang ditentukan melalui
hasil survey NAASRA Roughness Meter (IRI)
atau ditentukan secara visual (RCI) dengan
ketentuan sebagai berikut:
RCI KONDISI VISUAL TIPE PERMUKAAN TIPIKAL
8-10 Sangat rata Hotmix (AC & HRS) yang halus, baru dibuat/ditingkatkan dengan beberapa lapisan aspal.
7-8 Sangat baik/rata Hotmix setelah dipakai beberapa tahun atau lapisan tipis hotmix di atas penetrasi macadam untuk pelaksanaan pekerjaan disekitar ruas jalan yang ditingkatkan.
6-7 Baik Hotmix lama, Nacas/Lasbutag baru
5-6 Cukup, Sedikit/tak ada lubang, permukaan rata.
Penetrasi Macadam, Nacas Baru atau lasbutag berumur beberapa tahun.
3-4 Jelek, kadang berlubang, tidak rata
Penetrasi macadam berumur 4-5 tahun, jalan kerikil tak terawat.
2-3 Rusak berat Semua tipe perkerasan yang sudah lama tidak terpelihara.
1-2 Tidak dapat dilalui kecuali jeep 4WD
• Kondisi daerah samping jalan serta sarana
utilitas yang ada seperti saluran samping,
gorong-gorong, bahu, berm, kondisi drainase
PT. WIRA MARGA 6
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
samping, jarak pagar/bangunan
pendukung/tebing ke pinggir perkerasan.
• Membuat foto dokumentasi inventarisasi
geometrik jalan per 1 Km atau pada lokasi-
lokasi penting.
2) Survey Inventarisasi & Kondisi Jembatan.
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan
informasi mengenai jembatan yang ada yang terdapat
pada ruas jalan yang ditinjau. Terutama untuk
jembatan-jembatan yang memerlukan perbaikan atau
penggantian.
Informasi yang dikumpulkan dari pemeriksaan ini
adalah sebagai berikut:
• Nama, lokasi dan kondisi Jembatan
• Dimensi Jembatan yang meliputi bentang,
lebar ruang bebas dan jenis lantai jembatan.
• Perkiraan volume pekerjaan bila diperlukan
pekerjaan perbaikan atau pemeliharaan.
• Membuat foto dokumentasi jembatan.
3) Survey Lalu Lintas
Survey Lalu Lintas bertujuan untuk mengetahui
kondisi lalu lintas yang ada pada ruas jalan yang
ditinjau, termasuk mengetahui lintas harian atau
jumlah kendaraan yang melewati ruas tertentu pada
satu waktu tertentu sehingga dapat dihitung lalu
lintas harian rata-rata sebagai dasar penentuan
perkerasan jalan atau kapasitas jalan dan angka
kecepatan tempuh kendaraan rata-rata.
4) Pengukuran Topografi
Tujuan survey topografi adalah mengumpulkan data
koordinat dan ketinggian permukaan tanah sepanjang
rencana trase jalan di dalam koridor yang ditetapkan
untuk penyiapan peta topografi dengan skala 1 :1000
PT. WIRA MARGA 7
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
yang akan digunakan untuk perencanaan geometrik
jalan.
Lingkup pekerjaan survey topografi meliputi:
• Pemasangan patok-patok ikat dan patok
bantu
• Pengukuran titik kontrol horizontal
• Pengukuran titik kontrol vertikal
• Pengukuran Situasi
• Pengukuran Penampang
• Pengukuran Khusus
5) Survey Kondisi Perkerasan Jalan
Tujuan survey kondisi perkerasan jalan adalah untuk
mengetahui kondisi perkerasan yang meliputi
lendutan dari suatu konstruksi jalan, kekasaran jalan,
daya dukung tanah dasar dan susunan/lapisan
perkerasan.
Lingkup pekerjaan meliputi:
• Pemeriksaaan lendutan balik dengan alat
Benkelman Beam untuk jalan beraspal.
• Pemeriksaan Daya Dukung Tanah dasar
dengan alat Dynamic Cone Penetrometer
(DCP) untuk jalan yang belum beraspal atau
pada bahu jalan tidak beraspal
• Survey susunan lapisan perkerasan dan
tanah dasar dengan Test PIT dan
pemeriksaan daya dukung tanah (CBR)
laboratorium.
Pelaksanaan kegiatan Survey Benkelman Beam
mengacu kepada SNI 03-2416-1991, sedangkan untuk
kegiatan Survey DCP mengacu kepada SNI 03-1743-
1989.
PT. WIRA MARGA 8
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
6) Survey Geoteknik
Tujuan survey penyelidikan tanah ini adalah untuk
mendapatkan identifikasi kondisi lapisan tanah secara
lengkap yang dapat digunakan untuk menentukan
jenis perkerasan jalan yang aman, ekonomis dan
sesuai dengan keperluan proyek.
Lingkup ini meliputi penyelenggaraan penyelidikan
mekanika tanah yang mencakup penyelidikan di
lapangan, pengambilan contoh tanah (disturbed atau
undisturbed sample), percobaan di laboratorium dan
analisa beserta rekomendasi yang menyangkut
karakteristik tanah dari lokasi proyek untuk keperluan
sub base dan base jalan dan pengaruhnya terhadap
lingkungan proyek.
Lingkup pekerjaan meliputi:
• Pemeriksaan Daya Dukung Tanah dasar
dengan alat Dynamic Cone Penetrometer
(DCP).
• Survey susunan lapisan perkerasan dan
tanah dasar dengan Test PIT dan
pemeriksaan daya dukung tanah (CBR)
laboratorium.
Uji laboratorium yang dilakukan pada contoh tanah
asli (undisturbed sample) dimaksudkan untuk
mendapatkan karakteristik identifikasi umum (index
properties) maupun sifat mekanika tanah
(engineering properties) dari contoh tanah yang
bersangkutan, diantaranya adalah:
Kadar Air
PT. WIRA MARGA 9
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
- Berat isi tanah
- Berat jenis tanah
- Batas-batas atterberg
- Uji Gradasi/Saringan dan Hidrometer
- Uji Konsolidasi
- Uji CBR
7) Survey hidrologi
Tujuan dilaksanakannya survey hidrologi adalah untuk
mengumpulkan data hidrologi dan karakter/perilaku
aliran air pada bangunan air yang ada (sekitar
jembatan maupun jalan) guna keperluan analisis
hidrologi, penentuan debit banjir rencana (elevasi
muka air banjir), perencanaan drainase dan bangunan
pengaman terhadap gerusan jika diperlukan.
Proses analisa perhitungan mengacu kepada Standar
Nasional Indonesia (SNI) No. 03-3424-1994 atau (SNI)
No. 03-1724-1989 SKBI-1.3.10.1987 (Tata Cara
Perencanaan Hidrologi dan Hidrolika untuk Bangunan
di Sungai)
d. Tahapan Perencanaan Teknis (Analisa data, desain
dan penggambaran)
Tujuan dari perencanaan teknis adalah untuk
merencanakan baik geometrik jalan, jenis perkerasan,
struktur bangunan pelengkap sampai dengan penyiapan
dokumen pelelangan, sehingga menghasilkan suatu
perencanaan yang sempurna, ekonomis, serta ramah
terhadap lingkungan.
Ruang lingkup pekerjaan yang tercakup dalam kegiatan
ini meliputi:
PT. WIRA MARGA 10
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
1) Merencanakan geometrik jalan dengan
memperhatikan stabilitas lereng
2) Merencanakan jenis serta tebal perkerasan
3) Merencanakan bangunan pelengkap dan pengaman
jalan
4) Menyiapkan dokumen lelang
Persyaratan
1) Perencanaan Geometrik
Standar geometrik jalan adalah Tata Cara
Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No.
038/T/BM/1997, Dasar-Dasar Perencanaan Geometrik
Jalan Antar Kota - Desember 1990 dan Standar
Perencanaan Geometrik Untuk Jalan Perkotaan (Bina
Marga – Maret 1992)
2) Perencanaan Drainase
Mengacu pada Tata Cara Perencanaan Drainase
Permukaan Jalan SNI No. 03-3424-1994
3) Keselamatan Lalu Lintas
Dalam perencanaan harus mempertimbangkan aspek
keselamatan pengguna jalan, baik selama
pelaksanaan pekerjaan maupun pasca konstruksi.
Perencana dalam hal ini harus menjamin bahwa
semua elemen yang direncanakan memenuhi
persyaratan desain yang ditetapkan dan sesuai
dengan kondisi lingkungan setempat.
4) Stabilitas Lereng
Perhitungan stabilitas lereng dilakukan guna
memberikan informasi tentang berapa tinggi
PT. WIRA MARGA 11
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
maksimum dan kemiringan lereng desain galian yang
aman dari keruntuhan.
Perhitungan stabilitas lereng diperoleh dari beberapa
parameter tentang sifat fisik tanah setempat yang
diperoleh dari contoh tabung (undisturbed sample)
beberapa dari triaxial test atau direct shear.
Parameter yang dihasilkan dari percobaan ini, yaitu C
= Kohesi tanah, Ø = sudut geser tanah dan w γ =
berat isi tanah.
Perhitungan angka keamanan lereng (sudut lereng
dan tinggi maksimum yang aman) dilakukan dengan
menggunakan rumus dan grafik Taylor.
Salah satu contoh rumus yang dapat digunakan
adalah:
Fk = HxwxNa
C
γ
Dimana: Na = Angka Stabilitas Taylor
C = Kohesi Tanah (Ton/m2)
w γ = Berat isi tanah basah(Ton/M3)
H = Tinggi lapisan tanah (m)
Fk = Faktor Keamanan (Fk > 1.251 lereng
aman)
Angka Stabilitas (Na) didapat dengan memplot nilai
sudut geser dalam tanah (Ø) dengan sudut lereng
desain (α) ke dalam grafik taylor.
5) Stabilitas Badan Jalan
Stabilitas badan jalan diidentifikasi dari gejala struktur
geologi yang ada, jenis dan karakteristik batuan dan
kondisi lereng.
Pengkajian stabilitas badan jalan mencakup 3 (tiga)
hal, yaitu gerakan tanah atau longsoran yang sudah
ada di lapangan, perkiraan longsoran yang mungkin
PT. WIRA MARGA 12
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
terjadi (hasil analisis) akibat jenis, arah dan struktur
lapisan batuan, dan longsoran yang dapat terjadi
akibat pembangunan jalan. Untuk ketiga jenis hal di
atas, harus diidentifikasi jenis gerakan, faktor
penyebabnya, dan usaha-usaha penanggulangannya.
6) Perencanaan Perkerasan
Standar Rujukan yang dipakai untuk perhitungan
konstruksi perkerasan jalan adalah “Petunjuk
Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya
dengan Metode Analisa Komponen (SKBI-2.3-26.1987.
UDC:625.73(02))”
Tim harus melakukan analisis data lalulintas (LHR
yang dikonversikan ke dalam nilai ESAL) untuk
penetapan konstruksi perkerasan yang akan dipakai.
Tim harus mengutamakan penggunaan bahan
material setempat sesuai dengan masukan dari
laporan geoteknik. Jika bahan setempat tidak bisa
langsung digunakan sebagai bahan konstruksi, maka
harus diusulkan usaha-usaha peningkatan sifat-sifat
teknis bahan sehingga dapat dipakai sebagai bahan
konstruksi.
7) Perencanaan Bangunan Pelengkap dan Pengaman
Jalan
Salah satu rujukan yang dipakai untuk perencanaan
bangunan pelengkap dan pengaman jalan dalam
pekerjaan ini adalah:
- Pedoman Pemasangan Rambu dan Marka Jalan
Perkotaan, Undang-Undang Lalu Lintas No. 14
Tahun 1992.
- Standar Box Culvert (BIPRAN 1992)
- Gambar Standar Pekerjaan Jalan (SUBDIT PSP 2002)
PT. WIRA MARGA 13
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
8) Penggambaran
Konsultan akan membuat draft rancangan
perencanaan teknis dari setiap detil perencanaan dan
mengajukannya kepada Tim Teknis dari SNVT P2JJ
untuk diperiksa dan disetujui.
Detil perencanaan teknis yang perlu dibuatkan konsep
perencanaannya antara lain:
- Alinyemen Horizontal (Plan)
- Alinyemen Vertikal (Profile)
- Potongan Melintang (Cross Section)
- Potongan Melintang Tipikal (Typical Cross
Section) yang mencakup semua informasi yang
diperlukan antara lain: Gambar konstruksi
eksisting yang ada, penampang pada daerah
galian dan timbunan, penampang di daerah
kota dan luar kota, rincian konstruksi
perkerasan, bangunan pelengkap, konstruksi
bahu jalan, median, posisi dan bentuk saluran
melintang.
- Gambar Standar yang mencakup antara lain:
gambar bangunan pelengkap, drainase, rambu
jalan, marka jalan, dan sebagainya.
Gambar rencana lengkap dilakukan apabila rancangan
perencanaan teknis disetujui oleh Tim Asistensi
dengan memperhatikan koreksi dan saran yang
diberikan.
Gambar rencana akhir (Final Design) terdiri dari
gambar-gambar rancangan yang telah diperbaiki dan
dilengkapi dengan:
- Sampul Luar dan Sampul dalam
- Daftar Isi
PT. WIRA MARGA 14
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
- Peta Lokasi Proyek
- Peta Lokasi Sumber bahan Material (Quarry)
- Daftar Simbol dan Singkatan
- Daftar Bangunan Pelengkap dan Volume
- Daftar Rangkuman Volume Pekerjaan
9) Perhitungan Kuantitas Pekerjaan
Penyusunan mata pekerjaan (per item) mengikuti
spesifikasi yang ada, baik jenis pekerjaan dan satuan
pembayarannya. Perhitungan kuantitas pekerjaan
dilakukan secara keseluruhan mencakup semua jenis
pekerjaan yang diperlukan.
Bila diperlukan, Konsultan akan menyusun spesifikasi
khusus untuk mata pembayaran yang tidak tercakup
dalam spesifikasi umum yang ada.
10) Perkiraan Biaya Pelaksanaan
Sebelum perhitungan biaya pelaksanaan, terlebih
dahulu dilakukan proses analisis harga satuan
pekerjaan untuk semua mata pembayaran yang
tercakup dalam pelaksanaan fisik. Prosedur analisis
harga satuan mengacu kepada Panduan Analisa Harga
Satuan No. 028/T/BM/1995 yang diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Bina Marga.
Perkiraan biaya pelaksanaan dihitung berdasarkan
jumlah total volume satuan dikalikan harga satuan
dari seluruh mata pembayaran yang akan
dilaksanakan.
11) Penyiapan Dokumen Lelang
PT. WIRA MARGA 15
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
Dokumen pelelangan terdiri dari beberapa bab yaitu:
Bab I. Instruksi Kepada Peserta Lelang
Bab II. Bentuk Penawaran, Informasi Kualifikasi dan Jaminan Penawaran
Bab III. Syarat syarat Kontrak
Bab IV. Data Kontrak
Bab V. Spesifikasi
Bab VI. Daftar Kuantitas
Bab VII. Gambar-gambar
Bab VIII. Bentuk bentuk Jaminan
Dokumen Pelelangan ini nantinya disusun dalam lima
buku, yaitu:
1. Buku 1 : Instruksi Kepada Peserta Lelang dan Jadwal Penawaran
Memuat ketentuan–ketentuan pelelangan yang berlaku menurut ketentuan Pemerintah, Bentuk Surat Penawaran dan Volume Pekerjaan
2. Buku 2 : Syarat–syarat Umum Kontrak
Memuat Syarat–syarat dan ketentuan–ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban Pemberi Tugas maupun Pelaksana Pekerjaan
3. Buku 3 : Spesifikasi
Memuat Spesifikasi dan ketentuan teknis pelaksanaan pekerjaan baik yang bersifat umum maupun khusus
4. Buku 4 : Gambar Rencana
Memuat gambar–gambar standar dan khusus yang berlaku untuk setiap paket proyek
5. Buku 5 : Addenda
Memuat perubaan isi dokumen pelelangan, revisi desain, daftar Tanya jawab yang kemudian akan menjadi dasar penawaran oleh Kontraktor pada saat Tender Fisik.
PT. WIRA MARGA 16
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
BAB III. METODOLOGI & RENCANA KERJA
PERENCANAAN TEKNIS JALAN
III.1 Pemahaman Terhadap Kondisi Lapangan & Pekerjaan
Seperti telah dibahas pada bab 2 mengenai uraian pekerjaan,
berikut adalah skematik volume dan lokasi perencanaan untuk
Perencanaan Teknis Jalan Paket R-04.
No Nama Ruas Jalan No Ruas Panjang Jenis Pekerjaan
1. Kandui – Muara Teweh (Km. 0 – Km. 27) 32.007.3
N
27 Km DED
2. Pasar Punjung – Puruk Cahu (Km. 0 – Km.
18)
32.008.2
N
18 Km Review Desain
3. Pasar Punjung – Puruk Cahu (Km. 18 –
Km. 35)
32.008.2
N
17 Km DED
TOTAL : 62 Km
Ruas yang direncanakan merupakan bagian dari program
penanganan ruas Jalan Nasional Poros Tengah Kalimantan
Tengah dan jalan Nasional lainnya (non poros) pada tahun
PT. WIRA MARGA 1
KANDUI MUARA TEWEH KM. 50 (PASAR PUNJUNG)PURUK
CAHUPaket
Perencanaa
n Thn. 2007
18 KM
= LOKASI PERENCANAAN
17 KM27 KM
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
anggaran 2009 dengan penanganan berupa review desain dan
DED.
III.2 Standar Perencanaan
Dalam hal melaksanakan perencanan, daftar referensi seperti
tersebut dibawah ini diterapkan dan dipakai sebagai dasar.
Referensi yang dimaksud adalah:
• Undang-Undang No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan.
• Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan.
• Surat Keputusan Direktur Jenderal Bina Marga No.
42/KPTS/Db/2007 tentang Perencanaan Lebar Badan
Jalan dan Jalur Lalu Lintas untuk Jalan Arteri,
Kolektor & Lokal.
• Surat Dirjen Bina Marga Nomor. UM-0103-Db/591 Tahun
2007 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan untuk Lebar
Badan Jalan.
• Tata Cara Pelaksanaan Survey Lalu Lintas, No.
017/T/BNKT/1990.
• Manual Kapasitas Jalan Indonesia.
• Standar Perencanaan Geometrik Untuk Jalan Antar Kota,
No. 038/T/BM/1997
• Standar Perencanaan Geometrik Untuk Jalan Perkotaan -
DPU - Direktorat Jenderal Bina Marga - Januari 1988
• Dasar-Dasar Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota -
Desember 1990 - Subdin Perencanaan Teknis Jalan -
Bipran - Bina Marga
• Metode Pengujian Lendutan Perkerasan Lentur Dengan
Alat Benkelman Beam, SK SNI 03-2416-1991-DPU.
PT. WIRA MARGA 2
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
• Metode Pengujian Perkerasan Menggunakan Alat DCP,
SNI 03-1743-1989
• Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan
Raya Dengan Metode Analisa Komponen, SKBI-
2.3.26.1987 [UDC 625.73(02)]
• Petunjuk Perencanaan Perkerasan Kaku (Rigid
Pavement), SKBI-2.3.28.1988 UDC 625.84 (026)
• Tata Cara Perencanaan Hidrologi Dan Hidrolika Untuk
Bangunan Di Sungai, SNI 03-1724-1989 SKBI-1.3.10.1987
• Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan, SK
SNI - 03-3424-1994.
• Standar Box Culvert - BIPRAN 1992
• Gambar Standar Perencanaan Teknis Jalan (SUBDIT PSP
2007)
• Pedoman Pemasangan Rambu Dan Marka Jalan
Perkotaan Undang-Undang Lalu Lintas No.14 Tahun 1992
• Petunjuk Perencanaan Marka Jalan, No.
012/T/BNKT/1990.
• Panduan Analisis Harga Satuan No. 028/T/BM/1995 -
Direktorat Jenderal Bina Marga
• Petunjuk/Tata Cara/Standar lainnya yang berhubungan.
III.3 Kriteria Perencanaan Geometrik Jalan
Perencanaan jalan direncanakan terutama berdasarkan pada
'Standar Perencanaan Geometris Jalan Luar Kota No.
038/T/BM/1997' yang dikeluarkan oleh Bina Marga, dengan
kecepatan 60 - 80 km/jam. Standar Geometris yang dimaksud
meliputi standar penentuan parameter-parameter alinemen
horisontal, vertikal maupun melintang jalan yang akan dipakai
dalam perencanaan teknis.
PT. WIRA MARGA 3
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
Berikut adalah tabel kriteria perencanaan untuk jalan luar kota,
sebagai berikut:
A. KECEPATAN RENCANA
FungsiKecepatan Rencana, Vr (km/jam)
Datar Bukit PegununganArteri 70 – 120 60 – 80 40 – 70
Kolektor 60 – 90 50 – 60 30 - 50Lokal 40 – 70 30 – 50 20 – 30
Untuk kondisi medan yang sulit, Vr suatu segmen jalan boleh diturunkan maks. 20 km/jam
B. DIMENSI MELINTANG JALAN
1. Penentuan Lebar Jalur Dan Bahu Jalan
VLHR (smp/h
r)
ARTERI KOLEKTOR LOKALIDEAL MINIMUM IDEAL MINIMUM IDEAL MINIMUM
Lebar Jalur(m)
Lebar
Bahu (m)
Lebar Jalur(m)
Lebar
Bahu (m)
Lebar Jalur(m)
Lebar
Bahu (m)
Lebar
Jalur(m)
Lebar
Bahu (m)
Lebar
Jalur(m)
Lebar
Bahu (m)
Lebar
Jalur(m)
Lebar
Bahu (m)
< 3.000 6,0 1,5 4,5 1,0 6,0 1,5 4,5 1,0 6,0 1,0 4,5 1,03.000 –10.000
7,0 2,0 6,0 1,5 7,0 1,5 6,0 1,5 7,0 1,5 6,0 1,0
10.000 –
25.0007,0 2,0 7,0 2,0 7,0 2,0 (**) (**) - - - -
> 25.000
2nx3,5 (*)
2,5 2nx3,5 (*)
2,5 2nx3,5 (*)
2,5 (**) (**) - - - -
-(*) (**)
Keterangan:= Tidak ditentukan= 2 jalur terbagi, masing-masing nx3,5 (m); dimana n=jumlah lajur per jalur= Mengacu pada persyaratan ideal
2. Lebar Lajur Jalan Ideal
Fungsi Kelas Lebar Lajur Ideal (m)
Arteri III, IIIA
3,753,50
Kolektor IIIA, IIIB 3,00Lokal IIIC 3,00
3. Kemiringan Melintang
Kemiringan (%) Keterangan
Jalan 2 – 34 - 5
Perkerasan Aspal/BetonPerkerasan Kerikil
Bahu 3 – 5
4. Penentuan Lebar Jalur dan bahu Jalan (Minimum dan
ideal).
Sesuai dengan UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan dan
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan serta
PT. WIRA MARGA 4
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
Surat Keputusan Direktur Jenderal Bina Marga No.
42/KPTS/Db/2007 tentang Perencanaan Lebar Badan Jalan
dan Jalur Lalu Lintas untuk Jalan Arteri, Kolektor &
Lokal, maka ditentukan:
FUNGSI JALAN
LEBAR BADAN JALAN MINIMUM(Meter)
UU N0. 38 THN 2004PP NO. 34 THN 2006
ARTERI 11
KOLEKTOR 9
LOKAL 7.5
Tabel III-1. Lebar Badan Jalan
KELAS JALANLEBAR BADAN JALAN MINIMUM
(Meter)PP NO. 34 THN 2006
JALAN RAYA 2 [2 X 3.5]
JALAN SEDANG 2 X 3.5
JALANKECIL 2 X 2.75
Tabel III-2. Lebar Jalur Lalu Lintas
FUNGSI JALAN
BADAN JALAN MINIMUM(Meter)
BAHU KIRI
JALUR LALU LINTAS (DUA
ARAH)
BAHU
KANAN
JALAN RAYA 2.0 7.0 2.0
JALAN SEDANG 1.5 6.0 1.5
JALANKECIL 1.0 5.5 1.0
Tabel III-3. Perencanaan Lebar Bahu dan Jalur Lalu Lintas
Merujuk kepada Surat Dirjen Bina Marga Nomor. UM-0103-
Db/591 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan untuk
Lebar Badan Jalan, jika karena sesuatu hal (keterbatasan
dana, luas tanah) berikut patokan yang bisa digunakan
selama masa transisi:
FUNGSI JALAN PERENCANAAN BADAN JALAN
(Meter)
KET.
SESUAI PERATURAN
PERUNDANGAN
MASA TRANSISI
BAHU KIRI
JALUR LALU
BAHU BAHU JALUR LALU
BAH
PT. WIRA MARGA 5
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
LINTAS
(DUA ARAH)
KANAN KIRILINTAS
(DUA ARAH)
U
KANA
N
ARTERI 2.0 7.0 2.02.5 6.0 2.5 Penentuan
Lebar Jalur pada masa
transisi dilakukan dengan
pertimbangan jumlah LHR, Tata Cara
Perencanaan Geometrik Jalan Antar
Kota. Sept. 97
2.0 6.0 2.0
KOLEKTOR 1.5 6.0 1.52.0 5.0 2.0
2.5 4.5 2.5
LOKAL 1.0 5.5 1.0
1.5 4.5 1.5
2.0 3.5 3.0
C. ALINAMEN HORIZONTAL
1. Panjang Bagian Lurus
FungsiPanjang Bagian Lurus Maksimum (m)
Datar Bukit PegununganArteri 3000 2500 2000
Kolektor 2000 1750 1500Ditetapkan berdasar waktu tempuh kendaraan tidak lebih dari 2,5 menit
2. Jari-Jari Minimum
Vr (km/jam) 120 100 80 70 60 50 40 30 20Rmin Yang diijinkan (m) 600 370 210 160 110 80 50 30 15Rmin Tanpa lengkung peralihan
2500
1500
900 700 500 350 250 130
60
Rmin Tanpa Superelevasi (m)
5000
2000
1250
900 700
Panjang Lengkung (m) 200 170 140 120 100 80 70 50 40
3. Panjang Lengkung Peralihan(Ls) & Panjang
Pencapaian Super Elevasi(Le)
Vr (km/jam)
Superelevasi, e (%)2 4 6 8 10
Ls(m)
Le(m)
Ls(m)
Le(m)
Ls(m)
Le(m)
Ls(m)
Le(m)
Ls(m)
Le(m)
40 10 20 15 25 15 25 25 30 35 4050 15 25 20 30 20 30 30 40 40 5060 15 30 20 35 25 40 35 50 50 6070 20 35 25 40 30 45 40 55 60 7080 30 55 40 60 45 70 65 90 90 12090 30 60 40 70 50 80 70 100 100 130
100 35 65 45 80 55 90 80 110 110 145110 40 75 50 85 60 100 90 120 - -120 40 80 55 90 70 110 95 135 - -
4. Tikungan Gabungan
PT. WIRA MARGA 6
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
- Gabungan searah, harus dilengkapi tangen/clothoid
minimum 20 meter. Apabila R1/R2 > 2/3, gabungan
searah harus dihindarkan
- Gabungan balik, harus dilengkapi tangen/clothoid
minimum 20 meter.
D. ALINEMEN VERTIKAL
1. Kelandaian Maksimum yang Diijinkan
Vr (km/jam) 120
110
100
80 70 60 50 40 20
Kelandaian Maks (%)
3 3 4 5 6 8 9 10 10
2. Panjang Kritis
V awal tanjakan (Km/jam)
Kelandaian (%)4 5 6 7 8 9 10
80 630
460
360
270 230 230 200
70 475
335
260
195 170 160 140
60 320
210
160
120 110 90 80
III.4 Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan Teknis Jalan
Berikut diuraikan metodologi dan rencana pelaksanaan pekerjaan
teknis jalan, terdiri dari beberapa tahap kegiatan yaitu:
Tahap persiapan, yang terdiri dari pekerjaan persiapan peralatan
survey dan mobilisasi.
Tahap pekerjaan lapangan, yang terdiri dari pekerjaan survey
pendahuluan, survey inventarisasi jalan dan jembatan, survey
topografi, survey lalu lintas, survey hidrologi serta survey kondisi
jalan, penyelidikan tanah dan bahan (geoteknik & perkerasan).
Tahap pekerjaan kantor, terdiri dari penyusunan dan pengolahan
data lapangan, pekerjaan penggambaran topografi, analisis
laboratorium tanah, analisis hidrologi, perencanaan teknis,
perhitungan volume pekerjaan, perhitungan biaya, pembuatan
dokumen tender dan pelaporan.
PT. WIRA MARGA 7
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
Tahap diskusi dan presentasi, adalah tahapan koordinasi dan
presentasi progres/hasil kerja serta diskusi atas permasalahan yang
ada untuk mencari solusi sesuai dengan arahan yang diminta oleh
Pemberi Tugas.
Untuk memperjelas alur kerja dan keterkaitan antar kegiatannya
konsultan membuat diagram alir pelaksanaan pekerjaan di atas
seperti terlihat pada Gambar III – 1 – Diagram Alir Perencanaan
Teknis Jalan.
Masing-masing tahapan pekerjaan tersebut diuraikan rinci di bawah
ini.
III.5 Persiapan Peralatan Survey dan Mobilisasi
Sejak konsultan mendapatkan SPMK, kegiatan yang dilakukan adalah
penyiapan personil lapangan dan peralatan Survey. Peralatan Survey
akan dikalibrasi dahulu sebelum dimobilisasi. Tujuan dari kalibrasi
tersebut adalah untuk mendapatkan data survey yang akurat.
Apabila semua peralatan dan personil yang terlibat sudah siap maka
sesuai jadwal dan rencana kerja, maka peralatan dan personil
tersebut akan dimobilisasikan.
Sebelum memulai pekerjaan, konsultan akan mengadakan konsultasi
terlebih dahulu dengan Kepala Satuan Kerja Non Vertikal
Perencanaan & Pengawasan Jalan dan Jembatan (SNVT P2JJ)
Kalimantan Tengah, yaitu untuk mengadakan konfirmasi mengenai
volume pekerjaan dan ruas-ruas jalan yang akan ditangani.
Konsultan akan berusaha untuk mendapatkan informasi umum
mengenai kondisi ruas jalan yang akan disurvey, sehingga dapat
mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan survey di
setiap ruas jalan yang akan direncanakan.
III.6 Tahap Pekerjaan Lapangan
Tahap pekerjaan lapangan terdiri dari pekerjaan survey pendahuluan,
survey inventarisasi kondisi dan geometrik jalan, survey inventarisasi
PT. WIRA MARGA 8
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
kondisi jembatan, survey topografi, survey lalu lintas, survey lokasi
sumber material, survey upah, material dan harga satuan, survey
penyelidikan tanah/geoteknik serta survey hidrologi. Uraian masing-
masing pekerjaan akan diberikan pada bagian berikut ini.
III.6.1 Survey Pendahuluan
Survey Pendahuluan adalah survey yang dilakukan pada awal
pekerjaan di lokasi pekerjaan, yang bertujuan untuk
memperoleh data awal sebagai bahan penting bahan kajian
teknis untuk bahan pekerjaan selanjutnya. Survey ini
diharapkan dapat memberikan saran dan bahan pertimbangan
terhadap survey detil lanjutan.
Lingkup pekerjaan Survey Pendahuluan adalah sebagai berikut:
1) Studi Literatur
Pada tahapan ini dikumpulkan data pendukung
perencanaan termasuk laporan studi-studi terdahulu,
laporan lingkungan dan laporan-laporan lainnya yang
berkaitan dengan wilayah yang
dipengaruhi/mempengaruhi jalan yang direncanakan.
2) Koordinasi dengan Instansi terkait
Tim Survey melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan
instansi terkait di daerah sehubungan dengan
dilaksanakannya survey pendahuluan.
3) Diskusi Perencanaan di Lapangan
Tim Survey melaksanakan survey dan membuat usulan
perencanaan/penanganan di lapangan bagian demi
bagian sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing
dan kalau perlu melengkapinya dengan foto-foto penting
yang kemudian akan difinalkan di kantor sebagai bahan
penyusunan laporan.
4) Recon Inventarisasi & Kondisi Jalan dan Jembatan
Tim survey jalan akan melakukan inventarisasi dan
survey kondisi jalan dan jembatan termasuk gorong-
PT. WIRA MARGA 9
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
gorong, untuk memperoleh data awal tentang kondisi
ruas jalan yang direncanakan. Informasi ini akan menjadi
masukan bagi rencana penanganan, rencana survey
lapangan (lingkup dan jadwal survey lapangan),
penetapan lokasi survey lalu lintas, penetapan kriteria
desain dan lain-lain.
5) Recon Survey Topografi
Tim Topografi akan melakukan:
a) Penentuan titik awal dan akhir pengukuran
b) Pemasangan Patok dan BM
c) Pengamatan kondisi topografi
d) Mencatat daerah-daerah yang perlu pengukuran
khusus dan perluasan pengukuran topografi
e) Membuat rencana kerja survey topografi.
6) Recon Survey Tanah/Geoteknik
Tim Geoteknik akan melakukan:
a) Pengamatan secara visual kondisi lapangan yang
berkaitan dengan karakteristik dan sifat tanah
dan batuan.
b) Inventarisasi sumber material di sekitar lokasi
pekerjaan serta Pengamatan perkiraan lokasi
sumber material (quarry) sepanjang lokasi
pekerjaan.
c) Memberikan rekomendasi kepada Highway
Engineer berkaitan dengan kondisi material dan
tanah pada lokasi jalan yang direncanakan.
d) Pemotretan kondisi penting seperti lokasi rawan
longsor, pergerakan tanah, dll.
e) Mencatat lokasi dilakukan DCP maupun Test Pit.
f) Membuat rencana kerja survey detil geoteknik.
7) Survey Pendahuluan Upah, Harga Satuan dan Peralatan.
PT. WIRA MARGA 10
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
Tim melakukan pengumpulan data upah, harga satuan
dan data peralatan yang akan digunakan untuk
pekerjaan fisik.
III.6.2 Survey Inventarisasi & Kondisi Jalan
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan data
umum mengenai kondisi perkerasan dan geometrik jalan.
Untuk pemeriksaan jalan, akan dilakukan dengan metoda yang
disederhanakan, yaitu cukup mencatat kondisi rata-rata setiap
50 meter atau lebih, dalam hal ini terutama pada setiap adanya
perubahan kondisi jalan yang ada.
Data yang akan diperoleh dari pemeriksaan ini adalah:
1)Lebar perkerasan yang ada dalam meter.
2)Jenis bahan perkerasan yang ada, misalnya AC, WC, AC-BC,
AC Base, Nacas, Lasbutag, Penetrasi Macadam, Kerikil,
Tanah, Soil Cement dsb.
3)Nilai RCI dari kondisi perkerasan jalan (Road Condition
Index), yang dapat diperoleh dari survey NAASRA
Roughness Meter atau ditentukan secara visual.
4)Kondisi daerah samping jalan serta sarana utilitas yang ada
seperti saluran samping, gorong-gorong, bahu, kereb,
kondisi drainase samping, jarak pagar/bangunan
penduduk/tebing pinggir perkerasan.
5)Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus jelas dan sesuai
dengan lokasi yang ditentukan untuk jenis pemeriksaan
lainnya.
6)Data yang diperoleh dicatat dalam formulir.
7)Membuat foto dokumentasi inventarisasi geometrik jalan
minimal 1 (satu) buah foto per kilometer.
8)Foto ditempel pada formulir dengan mencantumkan hal-hal
yang diperoleh seperti nomor dan nama ruas jalan, arah
PT. WIRA MARGA 11
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
pengambilan foto, tanggal pengambilan foto dan tinggi
petugas yang memegang nomor Sta.
III.6.3 Survey Inventarisasi & Kondisi Jembatan
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi
mengenai kondisi jembatan yang terdapat pada ruas jalan yang
ditinjau.
Informasi yang harus diperoleh dan dicatat dalam formulir
adalah sebagai berikut:
1. Nama, lokasi dan kondisi jembatan.
2. Dimensi jembatan yang meliputi bentang, lebar, ruang
bebas dan jenis lantai.
3. Perkiraan volume pekerjaan bila diperlukan pekerjaan
perbaikan atau pemeliharaan.
4. Data yang diperoleh dicatat dalam satu format yang
standar.
5. Foto dokumentasi minimum 2 (dua) lembar untuk setiap
jembatan yang diambil dari arah memanjang dan
melintang. Foto ditempel pada format yang standar.
III.6.4 Pemeriksaan Lokasi Sumber Material
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui informasi
mengenai bahan-bahan perkerasan yang dapat dipakai untuk
pelaksanaan pekerjaan konstruksi pada ruas-ruas jalan yang
dikerjakan.
Informasi yang akan diperoleh dan dicatat dalam formulir
adalah sebagai berikut:
1. Jenis bahan untuk perkerasan yang ada, misalnya
pasir, kerikil, tanah timbunan, batu.
2. Lokasi quary setiap jenis perkerasan berikut
perkiraan jumlah yang ada.
PT. WIRA MARGA 12
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
3. Perkiraan Harga Satuan tiap jenis bahan
perkerasan.
4. Perkiraan jarak pengangkutan bahan dari quary ke
base camp.
5. Peta lokasi quary berikut keterangan lokasinya
(Km/Sta).
6. Data yang diperoleh dicatat dalam formulir.
III.6.5 Survey Lalu Lintas
Tujuan survey lalu lintas adalah untuk mengetahui volume lalu
lintas untuk menentukan lebar jalan ideal dan volume lalu
lintas harian sebagai dasar untuk perhitungan dan
perencanaan perkerasan.
Survey lalu lintas meliputi kegiatan perhitungan jumlah setiap
jenis kendaraan yang melewati satu ruas tertentu dalam satu
satuan waktu sehingga dapat dihitung lalu lintas harian rata-
rata sebagai dasar perencanaan jalan.
Survey volume kendaraan disesuaikan dengan kebutuhannya,
dilakukan untuk lokasi:
1. Ruas jalan
2. Simpang jalan
Standar pengambilan dan perhitungan mengacu kepada Tata
Cara Pelaksanaan Survey Lalu Lintas, No. 017/T/BNKT/1990
dan buku Manual Kapasitas Jalan Indonesia.
Seluruh jenis kendaraan yang lewat baik dari arah depan
maupun belakang dicatat. Setiap lajur minimal dijaga oleh 2
(dua) orang, satu orang satu alat counter menggunakan
formulir survey yang telah ditentukan.
1. Pos Perhitungan Lalu Lintas
Pos-pos perhitungan lalu lintas terbagi dalam beberapa
tipe pos:
PT. WIRA MARGA 13
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
a) Pos Kelas A: yaitu pos perhitungan lalu lintas yang
terletak pada ruas jalan dengan jumlah lalu lintas
yang tinggi dengan LHR ≥ 10.000 Kendaraan.
b) Pos Kelas B: yaitu pos perhitungan lalu lintas yang
terletak pada ruas jalan dengan jumlah lalu lintas
yang sedang dengan karakteristik nilai LHR =
(5.000 < LHR < 10.000 Kendaraan).
c) Pos Kelas C: yaitu pos perhitungan lalu lintas yang
terletak pada ruas jalan dengan jumlah lalu lintas
yang rendah dengan LHR ≤ 5.000 Kendaraan.
2. Periode Perhitungan Lalu Lintas
Pos Kelas A
Pelaksanaan perhitungan lalu lintas dilakukan
selama periode 40 jam selama 2 hari, mulai pukul
06.00 pagi pada hari pertama dan berakhir pada
pukul 22.00 pada hari kedua
Pos Kelas B
Pelaksanaan perhitungan sama seperti pada pos
kelas A.
Pos Kelas C
Pelaksanaan perhitungan dilakukan selama periode
16 jam mulai pukul 06.00 pagi dan berakhir pukul
22.00 pada hari yang sama yang ditetapkan untuk
pelaksanaan perhitungan.
3. Pemilihan Lokasi Pos Perhitungan Lalu lintas
Lokasi pos harus mewakili jumlah lalu lintas harian rata-
rata dari ruas jalan, tidak terpengaruh oleh angkutan
ulang alik (komuter) yang tidak mewakili ruas tersebut.
Lokasi pos harus mempunyai jarak pandang yang cukup
untuk kedua arah, sehingga memungkinkan pencatatan
kendaraan dengan mudah dan jelas.
Lokasi pos tidak dapat ditempatkan di persilangan jalan.
PT. WIRA MARGA 14
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
4. Pengelompokan Kendaraan
Dalam perhitungan jumlah lalu lintas, kendaraan dibagi
kedalam 8 kelompok mencakup kendaraan bermotor dan
kendaraan tidak bermotor.
Gol./Kelom
pok
Jenis Kendaraan
1 Sepeda motor, sekuter, sepeda kumbang dan kendaraan motor roda 3
2 Sedan, Jeep dan station wagon3 Opelet, Pick-up opelet, Suburban, Combi, Minibus
4 Pick-up, Micro Truck dan mobil hantaran atau Pick up box
5a Bus Kecil5b Bus Besar6 Truk 2 sumbu7a Truk 3 sumbu7b Truk gandengan7b Truk semi trailer
8 Kendaraan tidak bermotor, sepeda, becak, andong/dokar, gerobak sapi
Pengenalan ciri kendaraan:
1. Sepeda Kumbang: sepeda yang ditempeli
mesin 75cc max.
2. Kendaraan bermotor roda 3 antara lain:
bemo dan bajaj
3. Kecuali combi, umumnya sebagai kendaraan
penumpang mum maximal 12 tempat duduk
seperti mikrolet, angkot, minibus, pick-up
yang diberi penaung kanvas/pelat dengan
rute dalam kota dan sekitarnya atau
angkutan pedesaan.
4. Umumnya sebagai kendaraan barang
maximal beban sumbu belakang 3,5 ton
dengan bagian belakang sumbu tunggal roda
tunggal (STRT)
5.a Bus kecil adalah sebagai kendaraan
penumpang umum dengan tempat duduk
antara 16 s/d 26 buah, seperti kopaja,
metromini, elf dengan bagian belakang
PT. WIRA MARGA 15
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
sumbu tunggal roda ganda (STRG) dan
panjang kendaraan maksimal 9m dengan
sebutan bus ¾.
5.b Bus besar adalah sebagai kendaraan
penumpang umum dengan tempat duduk
antara 30 s/d 50 buah, seperti bus malam,
bus kota, bus antar kota yang berukuran 12
m dan STRG.
6. Truk 2 sumbu adalah sebagai kendaraan
barang dengan beban sumbu belakang
antara 5-10 Ton (MST 5,8,10 dan STRG).
7.a Truk 3 sumbu adalah sebagai kendaraan
barang dengan tiga sumbu yag letaknya
STRT dan SGRG (sumbu ganda roda ganda)
7.b Truk gandengan adalah sebagai kendaraan
no 6 dan 7 yang diberi gandengan bak truk
dan dihubungkan dengan batang segitiga.
Disebut juga full trailer truck.
7.c Truk semi trailer atau truk tempelan adalah
sebagai kendaraan yan terdiri dari kepala
truk dengan smbu 2-3 sumbu yang
dihubungkan secara sendi dengan pelat dan
rangka bak yang beroda belakang yang
mempunyai 2 atau 3sumbu pula.
III.6.6 Survey Topografi
Pengukuran topografi dilakukan sepanjang ruas jalan yang akan
direncanakan termasuk pengukuran-pengukuran khusus seperti
di daerah persilangan dengan jalan yang ada, dengan sungai
dan lain sebagainya.
Pekerjaan pengukuran topografi terdiri dari:
a) Pemasangan Patok Kayu dan BM
PT. WIRA MARGA 16
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
Kegiatan yang dilakukan pada pemasangan patok kayu dan
BM adalah sebagai berikut:
A. Pemasangan Patok Kayu
Digunakan sebagai patok pengukuran, dengan ukuran
tinggi 60 cm Ø 5 cm.
Dipasang pada setiap jarak 50 – 100 meter.
Diberi nomor urut.
Ditanam sedalam 45 cm sehingga yang muncul
dipermukaan 15 cm.
B. Pemasangan Patok Beton (BM)
BM digunakan sebagai titik pengikat tetap terbuat
dari beton ukuran 15 x 15 x 75 cm atau patok paralon
Ø 6” x 75 cm.
Diletakkan pada tempat yang aman dan mudah
diterlihat, dipasang tiap interval 1000 m (1 km).
BM kecil ukuran 10 x10 x75 cm atau patok paralon
beton Ø 4” x 75 cm dipasang setiap rencana
jembatan sebanyak 2 buah.
Pemberian nama BM berdasarkan nomor urut I, II dan
III dan seterusnya.
Ditanam sedalam 55 cm hingga yang nampak
dipermukaan tanah 20 cm.
Patok beton diberi tulangan Ø 1/2” x 70 cm, muncul 1
cm diatas permukaan patok.
Titik awal dan titik akhir rencana relokasi jalan serta
per 5 KM dipasang patok beton masing-masing 2
buah sebagai pengikatan.
b) Pengukuran Poligon
PT. WIRA MARGA 17
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
Kegiatan yang dilakukan pada pengukuran poligon adalah
sebagai berikut:
Alat yang digunakan Total Station/Theodolith T2
atau sejenisnya dan perhitungan perataannya
menggunakan metode Bowditch.
Pengukuran poligon diikatkan pada titik-titik tetap
yang diketahui koordinatnya. Bila titik tetap tidak
ada di sekitar lokasi maka pengukuran dan
perhitungan poligon dapat menggunakan koordinat
lokal yang dimulai dari awal proyek.
Pengukuran azimuth astronomi menggunakan
theodolit dengan ketelitian 1 detik dari 2 seri
pembacaan.
Jarak diukur dengan pita ukur dalam satu arah,
dikontrol dengan pembacaan ke muka dan ke
belakang dari jarak optis
Kontrol azimuth dilakukan pada setiap 5 Km
dengan pengamatan matahari.
Ketelitian yang disyaratkan:
√ Kesalahan penutup sudut < 2” √n; dimana n
= banyaknya titik poligon
√ Kesalahan jarak linier = 1 : 10.000
c) Pengukuran Waterpass
Kegiatan yang dilakukan pada pengukuran waterpas
adalah sebagai berikut:
Pengukuran beda tinggi dilakukan dengan doubel
stand atau 2 kali berdiri alat.
Alat yang digunakan adalah Wild Nak 2/ Zeiss NI2
atau alat sipat datar otomatik lainnya yang sejenis.
PT. WIRA MARGA 18
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
Pengukuran beda tinggi, titik ikatnya diambil sama
dengan yang digunakan pada pengukuran poligon
(BM) yang sudah diketahui ketinggiannya.
Kesalahan penutup yang disyaratkan 6√D mm;
dimana D = jarak dalam Km.
d) Pengukuran Cross section
Kegiatan yang dilakukan pada pengukuran cross section
adalah sebagai berikut:
Pengukuran dilakukan dengan alat To atau yang
sejenisnya.
Dilakukan setiap jarak interval 50 meter pada bagian
lurus dan relatif datar, 25 meter pada bagian
berbelok/berbukit-bukit.
Lebar koridor pengukuran adalah 25 meter sebelah
kanan dan kiri sumbu jalan pada bagian jalan yang
lurus, 25 meter ke arah sisi luar dan 50 meter ke arah
sisi dalam pada jalan yang menikung.
Untuk daerah pegunungan dan diperlukan relokasi
jalan untuk perbaikan geometrik, koridor pengukuran
perlu diperlebar sehingga diperoleh gambaran medan
sekitarnya.
e) Pengukuran Situasi Sungai/Jembatan
Kegiatan yang dilakukan pada pengukuran situasi sungai
untuk rencana jembatan baru (perbaikan jembatan) adalah
sebagai berikut:
Pengukuran situasi sungai meliputi daerah sejauh 50
m ke hilir dan 50 m ke hulu sampai 25 m dari masing-
masing tepinya. Untuk bentang sungai > 10 m tidak
PT. WIRA MARGA 19
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
perlu disituasi, tetapi dibuat pengukuran
melintangnya saja pada rencana as jalan/jembatan.
Pengukuran melintang sungai pada setiap 25 m
sampai daerah 25 m dari masing-masing tepinya.
Pada setiap tepi sungai/saluran, dipasang patok beton
ukuran 75 x 10 cm pada jarak 7.5 m sebelah kiri dan
kanan rencana as jalan.
Gambar detil sungai meliputi keadaan topografi
dasar, tebing dan tepi sungai serta daerah sekitarnya.
Ketinggian muka air banjir, muka air normal dan
muka air terendah harus diketahui dan dicatat.
Jembatan dan gorong-gorong yang ada harus dibuat
sketsa dan dimensinya, dicantumkan juga keterangan
mengenai material yang digunakan.
f) Dokumentasi Foto Survey Topografi
Foto lapangan diperlukan untuk memberikan gambaran
kondisi medan di sekitar rencana jalan, seperti: batas dan
jenis kebun, rawa, ladang, alang-alang, hutan,
perkampungan desa, bukit, sungai dan lain-lain.
Kegiatan dokumentasi yang perlu dilakukan pada pada
trase jalan sebagai berikut:
Di titik awal dan titik akhir rencana trase jalan.
Di setiap patok beton dan patok jembatan/sungai
pada saat perintisan/penetapan arah trase jalan
rencana. Nomor, patok dan situasi di sekitarnya
terlihat jelas.
Di setiap lokasi jembatan/sungai dilakukan 4 kali foto
yang diambil dari arah survey (kemuka) dan arah
kebelakang, dari arah hulu dan arah hilir sungai
mengarah ke jembatan atau rencana jembatan.
PT. WIRA MARGA 20
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
Daerah longsoran atau spot yang memerlukan
perhatian khusus.
Mendokumentasi lokasi sumber material (quary)
Daerah tikungan tajam pada bagian trase jalan yang
sudah ada badan jalannya.
g) Penggambaran
Perhitungan dan penggambaran peta topografi
berdasarkan atas hitungan terhadap koordinat titik-titik
kontrol/Benchmark bukan dengan cara geometrik di atas
kertas.
Gambar peta topografi dibuat menggunakan program
CAD dimana koordinat detil dan titik-titik lainnya
ditentukan secara numerik melalui proses koreksi dan
perataan. Gambar dibuat pada skala 1 : 1000 dengan
garis kontur setiap interval 1 meter dan indeks kontur
setiap 5 meter. Semua titik-titik kontol harus
dicantumkan dalam gambar.
III.6.7 Survey Penyelidikan Tanah dan Material (Geoteknik)
Penyelidikan ini adalah salah satu bagian terpenting dari
perencanaan konstruksi jalan sebab tanah merupakan pondasi
pendukung dari semua bangunan sipil, karena kestabilan dan
keamanan bangunan tergantung pada kestabilan tanahnya.
Tujuan dari pekerjaan penyelidikan tanah ini adalah untuk
mendapatkan identifikasi kondisi lapisan tanah secara lengkap
yang diperlukan bagi perencanaan teknik ini. Pada
perencanaan jalan, informasi kondisi tanah diperlukan agar
dapat ditentukan jenis penanganan tanah yang sesuai, tebal
agregat/material jalan, dll.
Pada pekerjaan perencanaan jembatan, informasi dari
penyelidikan tanah diantaranya diperlukan untuk menentukan
PT. WIRA MARGA 21
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
jenis & kapasitas pondasi yang aman, ekonomis dan sesuai
bagi jembatan
Penyelidikan tanah untuk konstruksi jalan di dalam proyek ini
dilakukan berdasarkan survey langsung di lapangan maupun
dengan pemeriksaan laboratorium. Jenis pekerjaan ini meliputi:
Dynamic Cone Penetrometer (DCP) test.
Pengambilan contoh tanah dan penentuan CBR
laboratorium.
Pengukuran Benkelman Beam.
Pelaksanaan jenis pekerjaan tersebut adalah sebagai berikut:
a) Pengukuran Benkelman Beam
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui besarnya
nilai lendutan balik dari konstruksi perkerasan jalan yang
masih beraspal.
Pemeriksaan harus dilakukan dengan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
Truk yang dipakai harus dibebani sehingga tercapai
beban gandar belakang sebesar 8,2 ton dengan
tekanan angin ban sebesar 80 psi.
Pengukuran beban gandar belakang harus dilakukan
dengan menggunakan jembatan timbang atau
dengan alat lain yang telah terbukti dapat dipakai
untuk pengukuran beban gandar dan hasil
pengukuran beban gandar harus dicatat dengan jelas
pada formulir pemeriksaan Benkelman Beam.
Pemeriksaan lendutan balik dilakukan dengan interval
pemeriksaan setiap 200 m sepanjang ruas jalan
beraspal yang telah ditetapkan secara berselang
seling pada jalan yang direncanakan.
PT. WIRA MARGA 22
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
Selama pemeriksaan, konsultan akan mencatat hal-
hal khusus yang dijumpai seperti kondisi drainase,
nama daerah yang dilalui, cuaca, waktu, peninggian
permukaan jalan dan sebagainya.
Lokasi awal dan akhir pemeriksaan akan dicatat
dengan jelas (patok Km, Sta).
Semua data yang diperoleh dicatat dalam formulir
pemeriksaan Bengkelman Beam.
b) Dynamic Cone Penetrometer (DCP)
Pelaksanaan pemeriksaan nilai CBR (California Bearing
Ratio) untuk menentukan daya dukung tanah dasar pada
suatu ruas jalan dilakukan mengunakan alat DCP (Dynamic
Cone Penetrometer) portabel dengan cara mengukur
besarnya nilai CBR lapangan secara menerus setiap interval
kedalaman tertentu. Pengujian ini akan memberikan data
kekuatan tanah hingga kedalaman ± 100 cm di bawah
permukaan tanah yang ada.
Pengujian dilakukan dengan menjatuhkan palu DCP seberat
8 kg dengan tinggi jatuh 508 mm di atas landasan
penumbuk, sehingga konus (∅ 20 mm sudut konus 300)
beserta batang utama masuk ke dalam lapisan tanah,
kemudian dicatat jumlah tubukan dan jarak masuk batang
utama.
Selanjutnya setiap masuknya konus yang tercatat (dalam
cm) diubah ke dalam nilai CBR ekivalennya dengan
menggunakan rumus yang telah ditentukan. Distribusi CBR
ekivalen ini kemudian digambarkan pada satu grafik ukuran
yang ada pada formulir dan nilai akhir CBR untuk lokasi ini
diperoleh dengan membandingkan distribusi yang tercatat
dengan distribusi CBR minimum yang dibutuhkan.
PT. WIRA MARGA 23
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
Pengujian DCP di lapangan dilakukan pada daerah “bukan
aspal” atau “bukan rigid pavement”, pada bagian lapisan
material berbutir atau pada lapisan-lapisan tanah
timbunan/galian.
Permukaan/material semacam ini biasanya terdapat pada
posisi:
- Bahu jalan keras yang tidak di aspal
- Bahu jalan lunak dari tanah
- Tanah asli, top subgrade atau permukaan hasil
galian pada jalan baru atau bagian pelebaran jalan.
Pengujian DCP dilakukan sepanjang jalan dengan interval
tipikal 200 m berselang-seling kiri-kanan jalan.
Ketentuan pelaksanaan Dynamic Cone Penetrometer (DCP)
sebagai berikut:
Untuk bagian jalan dimana tidak bisa
dilaksanakan Benkleman Beam, nilai CBR sub grade
harus ditentukan/ditaksir.
Pemeriksaan skala DCP pada jarak 200 m
sepanjang jalan pada sumbu jalan (tidak pada bahu
jalan). Material perkerasan yang ada pada titik
pemeriksaan DCP harus digali sebelum pemeriksaan
dilakukan dan catatan yang dibuat memperlihatkan
ketebalan dan kondisi struktur dan material
perkerasan yang ada.
Pemeriksaan DCP pada kedalaman 80 cm di
bawah permukaan sub grade.
Tata cara pelaksanaan pemeriksaan DCP
berikut gambar kerja untuk pembuatan DCP yang
murah pada bengkel kerja setempat.
PT. WIRA MARGA 24
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
Pencatatan setiap titik pemeriksaan DCP dan
dimasukkan formulir.
Semua lobang galian untuk pemeriksaan DCP
akan ditutup dan dipadatkan secara merata oleh tim
survey segera setelah percobaan DCP dilaksanakan.
c) Pengambilan contoh tanah dan penentuan
CBR laboratorium
Pengambilan contoh tanah bertujuan untuk penyelidikan
laboratorium. Pengambilan contoh tanah dikerjakan dengan
cara contoh tanah terganggu (Disturbed sample) dengan
jumlah yang disesuaikan dengan kebutuhan. Umumnya
pada lapisan tanah yang berbeda harus dilakukan
pengambilan contoh tanah.
Dalam hal ini dilakukan batasan-batasan sebagai berikut:
1. Pada daerah yang lapisan tanahnya sama, sekurang-
kurangnya sejauh jarak 5 Km harus diambil 1 buah
contoh tanah untuk jalan baru dan maksimum 5 Km
untuk Peningkatan atau Pemeliharaan Jalan.
2. Pada tempat-tempat dimana terjadi perubahan lapisan
tanah, baik kedudukan maupun macamnya harus
diambil contoh tanah.
Ketentuan pelaksanaan pengambilan contoh tanah dan
penentuan CBR laboratorium adalah sebagai berikut:
Contoh tanah harus cukup besar jumlahnya untuk
memungkinkan pemeriksaan penentuan kadar air
optimum dan dapat disiapkan minimal 5 sample CBR.
Sampel tanah tidak kurang dari 50 kg.
CBR laboratorium rendaman harus dilaksanakan pada
contoh sub grade yang diambil pada jarak 5 km atau
lebih rapat pada ruas jalan yang akan direncanakan.
PT. WIRA MARGA 25
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
Pemeriksaan CBR harus sesuai dengan AASHTO T.193
modifikasi.
Tiap lubang penggalian untuk contoh CBR akan
ditutup dan dipadatkan secara merata setelah diambil
contoh tanahnya.
Kadar air optimum dapat di perkirakan secara visual
oleh teknisi tanah yang berpengalaman selain dengan
menggunakan percobaan AASHTO T.99
Tiga buah sampel akan disiapkan pada perhitungan
kadar air optimum dengan menggunakan penumbuk
seberat 2.5 kg dengan 20, 56 dan 65 pukulan dan 2
buah sampel berikutnya yang akan disiapkan dengan
menggunakan 56 pukulan. Yang pertama
menggunakan 3% diatas perkiraan kadar air optimum
dan yang lain menggunakan 3% dibawah kadar air
optimum.
Hasil percobaan digambar pada formulir HR.23. Tiga
titik pemeriksaan yang didapat dengan menggunakan
56 pukulan harus dipakai untuk menetapkan nilai
kadar air optimum yang lebih tepat. Disamping itu
nilai CBR dari ke 5 sampel harus digunakan untuk
menaksir nilai CBR yang sesuai dengan maksimum
kepadatan kering dan sesuai dengan 95 % dari MDD.
d) Test Laboratorium
Pelaksanaan test di laboratorium dimaksudkan untuk
mendapatkan data-data yang digunakan dalam perhitungan
perencanaan.
Test yang dimaksud antara lain:
1. Analisa saringan digunakan untuk menentukan cara-
cara dan kemungkinan pemadatan lapisan tanah, baik
PT. WIRA MARGA 26
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
sebagai subgrade maupun sebagai base (quarry,
material).
2.Compaction test.
Hubungan Moisture Content dan Dry Density akan
digunakan pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi
jalan.
3.Atterberg Limits Test.
Pengukuran Atterberg Limits akan memungkinkan
kelengkapan klasifikasi tanah dan peninjauan untuk
Pavement Design dan Embankment.
Penyeledikan ini digunakan terutama untuk perhitungan
stabilitas lereng-lereng galian dan urugan jalan serta
penetapan nilai c dan q.
4.CBR Test.
Nilai-nlai Test digunakan untuk klasifikasi daya dukung
tanah subgrade. CBR test hendaknya dikerjakan sesuai
dengan CBR Modified AASHTO.
III.6.8 Survey Hidrologi
Survey hidrologi bertujuan untuk mencari data yang diperlukan
dalam analisa hidrologi dan selanjutnya dapat dipergunakan
dalam perencanaan drainase.
Perencanaan drainase meliputi penentuan jenis dan dimensi
dari bangunan-bangunan drainase, disamping itu untuk
menentukan bentuk potongan jalan itu sendiri.
Secara umum kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam survey
ini meliputi:
Menganalisa pola aliran pada daerah rencana trase jalan
yang paling aman dilihat dari pengaruh pola aliran
tersebut.
PT. WIRA MARGA 27
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
Menentukan luas daerah pengaruh dari pola aliran air
(catchment area) dan jenis tanah daerah aliran yang
bersangkutan.
Mengambil data curah hujan dan banjir tahunan dari
sumber-sumber terkait dan menentukan hujan rencana
yang selanjutnya dipakai untuk menentukan banjir
rencana dengan metode hitungan yang ada.
Memperkirakan ketinggian air tertinggi pada waktu banjir
dengan cara visual di lapangan dengan melihat tanda-
tanda bekas jalur air banjir.
III.7 Tahap Pekerjaan Kantor/Studio
Tahap pekerjaan kantor terdiri dari penyusunan data lapangan,
pekerjaan penggambaran topografi, analisis laboratorium tanah,
analisis hidrologi, perencanaan teknis, perhitungan volume
pekerjaan, perhitungan biaya, pembuatan dikumen lelang dan
pelaporan. Untuk pekerjaan pelaporan dibahas pada bab tersendiri di
Laporan Pendahuluan ini.
III.7.1 Penggambaran Topografi
Pekerjaan penggambaran topografi mengacu kepada standar
penggambaran yang berlaku di BINA MARGA dan tidak perlu
dibahas lebih dalam. Sebagai pedoman umum penggambaran
akan diuraikan di bawah ini.
Pembuatan peta situasi skala 1 : 1000 dengan interval
garis tinggi 1 meter dan indeks kontur tiap 5 meter.
Pencantuman semua patok ikat dan titik detail dengan
dilengkapi tanda nomor, ketinggian dan koordinatnya.
Pencantuman detail situasi yang ada seperti: batas rawa,
lebar sungai dan saluran, ukuran jembatan dan gorong-
gorong dan objek yang dianggap penting.
PT. WIRA MARGA 28
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
III.7.2 Analisis Laboratorium Tanah
Sejumlah percobaan laboratorium dilakukan pada contoh-
contoh tanah asli (undisturbed sample) yang diambil dari dalam
lubang gali. Percobaan laboratorium ini dimaksudkan untuk
mendapatkan karakteristik identifikasi umum (general
identification) maupun sifat mekanik tanah (engineering
properties) dari contoh-contoh tanah bersangkutan.
Uji laboratorium yang dilakukan pada contoh-contoh tanah
tersebut adalah:
a. Identifikasi umum jenis tanah (General identification):
- Kadar air alami (Natural water content)
- Berat jenis tanah basah dan kering (Wet and dry density)
- Porositas tanah
- Specific gravity butiran tanah
- Batas Atterberg (Atterberg limits)
- Analisa ayakan butiran tanah (Grain Size Analysis)
b. Pengujian sifat mekanik tanah (Engineering properties):
- Uji CBR
Pada pekerjaan perencanaan ini, Uji laboratorium terbatas pada
penentuan CBR Laboratorium yang berguna sebagai
pembanding hasil pengujian CBR lapangan.
Pekerjaan analisis laboratorium tanah berupa
rekomendasi/saran penanganannya akan dilakukan setelah
mendapatkan hasil percobaan laboratorium tanah atas
sejumlah sampel yang diambil dari lapangan.
III.7.3 Analisis Hidrologi dan Perencanaan Drainase
Pekerjaan ini akan meliputi:
- Perhitungan:
PT. WIRA MARGA 29
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
• Data Curah Hujan (Minimal 10 Tahun Pengamatan)
• Hujan Rencana Periode Ulang 25 dan 50 Tahun (Metode
Gumbel/Log Pearson/Log Normal)
• Waktu Konsentrasi (Waktu Pencapaian Awal Saluran
dan Waktu Pengaliran)
• Intensitas Hujan Rencana
• Debit Banjir Rencana
- Penentuan:
• Dimensi saluran samping
• Dimensi gorong-gorong
• Tinggi muka air banjir
III.7.4 Perencanaan Teknis Jalan
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pokok dari perencanaan ini.
Kegiatan di dalamnya antara lain adalah pembuatan nota
desain, perencanaan geometrik dan perkerasan jalan,
perencanaan bangunan pelengkap dan rambu, perhitungan
kuantitas dan biaya proyek. Uraian dari masing-masing
kegiatan ini diterangkan dibawah ini.
a) Pembuatan Nota Desain
Nota desain perencanaan teknis jalan didasarkan pada
standar-standar seperti yang disebutkan pada uraian
sebelumnya.
Untuk standar khusus yang belum tercakup dalam
standar yang diuraikan di atas, maka Konsultan akan
menggunakan Spesifikasi Teknis yang diterbitkan oleh
ASTM/AASHTO (Amerika Serikat), BS (Inggris) atau
sesuai arahan dari Pemberi Tugas.
b) Perencanaan Teknis Jalan
PT. WIRA MARGA 30
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
Konsultan akan membuat draft perencanaan teknis dari
setiap detail perencanaan kemudian melaporkannya
kepada Project Officer untuk dimintakan
persetujuannya. Draft Design tersebut digambar
menggunakan program CAD kemudian akan
diasistensikan kepada Project Officer/Asisten Teknik dari
kantor SNVT P2JJ Kalteng.
Detail perencanaan teknis yang perlu dibuatkan konsep
perencanaannya antara lain:
1. Plan (alinamen horizontal)
Plan (alinamen horizontal) digambar di atas peta situasi
skala 1 : 1.000 dengan interval garis tinggi satu meter
dan dilengkapi dengan index antara lain:
Lokasi (STA) dan nomor-nomor titik kontrol
horizontal/vertikal.
Batas-batas lokasi dari semua data topografis
yang penting seperti batas rawa, kebun, hutan
lindung, rumah, sungai dan lain-lain.
Kerapatan tanaman/pohon-pohonan berikut
persentase menurut diameter pohon-pohonannya.
Elemen-elemen lengkung horizontal (curve data)
yang direncanakan dengan bentuk tikungan full
circle atau lengkung peralihan .
Lokasi dari gorong-gorong dan rencana jembatan.
Setelah konsep alinamen horizontal disetujui Project
Officer maka draft design tersebut dapat langsung
dipakai sebagai standar untuk pekerjaan lanjutan seperti
penggambaran bangunan pelengkap jalan, marka,
rambu dan lain-lain.
PT. WIRA MARGA 31
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
2. Profil (Alinamen Vertikal)
Setelah konsep alinamen horizontal disetujui Project
Officer maka konsep alinamen vertikal (penampang
memanjang) dapat segera dimulai.
Konsep alinamen vertikal digambar dengan skala
horizontal 1 : 1.000 dan skala vertikal 1 : 100 yang
mencakup hal-hal sebagai berikut:
• Tinggi muka tanah asli dan tinggi nomor
potongan melintang.
• Pengetrapan kemiringan maksimal dari
lengkung horizontal (diagram super elevasi).
• Elemen-elemen/data-data lengkung vertikal.
• Lokasi bangunan-bangunan pelengkap dan
bangunan-bangunan drainase.
3. Potongan Melintang
Gambar potongan melintang dibuat menurut peta
topografi sesuai keadaan pada lokasi, digambarkan di
atas standar sheet menggunakan program CAD dengan
skala horizontal 1 : 100 dan skala vertikal 1 : 50.
Stationing dilakukan pada interval 25 - 50 meter.
Gambar ini dibuat dalam skala yang pantas dengan
memuat semua detail yang perlu antara lain:
penampang pada daerah galian dan daerah timbunan
pada ketinggian yang berbeda-beda.
4. Perencanaan Perkerasan
Perencanaan perkerasan lentur termasuk untuk
pekerjaan pelapisan ulang menggunakan Metode
Analisa Komponen Bina Marga. Untuk pekerjaan full
PT. WIRA MARGA 32
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
depth pavement dilakukan berdasar nilai CBR subgrade
serta perkiraan beban lalu lintas umur rencana
sedangkan untuk pekerjaan overlay didasarkan atas
umur sisa dari perkerasan serta perkiraan beban lalu
lintas umur rencana. Metode lainnya dalam penentuan
tebal overlay pada jalan beraspal adalah didasarkan
pada nilai lendutan balik hasil Survey Benkelman Beam.
5. Standar Bangunan Pelengkap dan Drainase
Gambar ini mencakup semua detail bangunan-bangunan
pelengkap dan bangunan-bangunan drainase seperti
turap pelindung talud, gorong-gorong, saluran batu dan
lain-lain.
6. Analisis Harga Satuan
Untuk keperluan analisis harga satuan, akan dikaji
harga-harga satuan dari data proyek tahun berjalan,
tahun anggaran sebelumnya, survey lapangan dan
panduan harga satuan yang diterbitkan oleh Pemerintah
Daerah.
Untuk menentukan harga satuan biaya konstruksi,
dimulai dari analisa biaya untuk setiap jenis kegiatan
pekerjaan menggunakan biaya setempat yang telah
ditetapkan untuk bahan-bahan dan tenaga kerja serta
biaya untuk peralatan produksi (plant) dan peralatan.
Lembar Kerja Analisa Biaya mengikuti ketentuan yang
telah disediakan oleh Direktorat Prasarana Wilayah (Bina
Marga).
1. Biaya Tenaga Kerja
PT. WIRA MARGA 33
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
Biaya tenaga kerja dan buruh dapat berubah dari
satu lokasi ke lokasi lainnya per kabupaten. Untuk
keperluan menaksir semua keperluan, biaya tenaga
kerja yang digunakan harus mewakili biaya tenaga
kerja rata-rata untuk kabupaten, tetapi untuk
pekerjaan kontrak secara individu/segmental
mungkin diperlukan penyesuaian sesuai kebutuhan.
2. Biaya Bahan
Harga bahan juga bisa berubah karena perubahan-
perubahan dalam lokasi proyek dan biaya transport,
dan tersedianya bahan-bahan setempat.
Maka dari itu harga dasar untuk pengiriman bahan-
bahan ke pusat kabupaten harus ditetapkan, dan
komponen tetap transport harus ditambahkan
sebagaimana perlu memberikan biaya pengiriman
ke proyek.
3. Harga Peralatan Produksi (Plant) dan Peralatan
Harga Peralatan Produksi (Plant) dan peralatan
ditaksir dan dibuat standar atas dasar regional
Provinsi Kalimantan Tengah.
Biaya tersebut akan mencakup:
(1) Biaya untuk menjalankan peralatan dan biaya
operasi, termasuk bahan-bahan, pemberian
minyak dan bahan servis, serta komponen
yang mencakup pekerjaan perbaikan dan
suku cadang.
(2) Biaya pemilikan yang mencakup penyusutan
(depresiasi) asuransi, dan bunga sebagai
biaya untuk membayar kembali.
PT. WIRA MARGA 34
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
Harus dicatat bahwa upah operator/pengemudi
tidak dimasukkan pada penaksiran ini.
7. Perkiraan Kuantitas dan Biaya (BoQ)
Untuk keperluan mempersiapkan taksiran biaya dan
daftar penawaran kontrak, maka pengukuran volume
pekerjaan diambil dari gambar-gambar rencana dengan
menggunakan perhitungan matematis dan volumenya
dihitung sesuai dengan metode pengukuran standar.
Daftar volume pekerjaan disusun menurut pay
item/mata pembayaran sesuai dengan standar di dalam
dokumen lelang.
Perhitungan biaya pelaksanaan pembuatan jalan
didapat dari perhitungan harga satuan untuk setiap
mata pembayaran dikalikan volume perencanaan.
Hitungan biaya keseluruhan proyek didapat dari
penjumlahan biaya pelaksanaan untuk seluruh mata
pembayaran.
Perhitungan biaya keseluruhan proyek ini di dalam
analisa harga satuannya telah memasukan pajak-pajak,
overhead dan keuntungan kontraktor dengan
memperhitungkan metode pelaksanaan, jarak quarry ke
base camp, harga alat, upah, material dan bahan.
c) Penyusunan Dokumen Lelang
Dokumen pelelangan terdiri dari beberapa bab yaitu:
Bab I. Instruksi Kepada Peserta LelangBab II. Bentuk Penawaran, Informasi Kualifikasi
dan Jaminan PenawaranBab III. Syarat syarat KontrakBab IV. Data KontrakBab V. SpesifikasiBab VI. Daftar KuantitasBab VII. Gambar-gambarBab VIII. Bentuk bentuk Jaminan
PT. WIRA MARGA 35
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
Dokumen Pelelangan ini disusun dalam lima buku, yaitu:
1. Buku 1 : Instruksi Kepada Peserta Lelang dan Jadwal Penawaran
Memuat ketentuan–ketentuan pelelangan yang berlaku menurut ketentuan Pemerintah, Bentuk Surat Penawaran dan Volume Pekerjaan
2. Buku 2 : Syarat–syarat Umum Kontrak
Memuat Syarat–syarat dan ketentuan–ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban Pemberi Tugas maupun Pelaksana Pekerjaan
3. Buku 3 : Spesifikasi
Memuat Spesifikasi dan ketentuan teknis pelaksanaan pekerjaan baik yang bersifat umum maupun khusus
4. Buku 4 : Gambar Rencana
Memuat gambar–gambar standar dan khusus yang berlaku untuk setiap paket proyek
5. Buku 5 : Addenda
Memuat perubaan isi dokumen pelelangan, revisi desain, daftar Tanya jawab yang kemudian akan menjadi dasar penawaran oleh Kontraktor pada saat Tender Fisik.
III.8 Diskusi/Presentasi
Diskusi dan Presentasi formal di Kantor SNVT P2JJ Kalteng akan
dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan dengan pihak Pemberi Tugas
dengan pokok bahasan sebagai berikut:
A. Diskusi/Presentasi 1
Akan dilakukan setelah pemasukan laporan pendahuluan.
Pembahasannya meliputi rencana kerja dan metoda kerja
konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
PT. WIRA MARGA 36
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
B. Diskusi/Presentasi 2
Akan dilakukan setelah pembuatan perencanaan alinamen
horisontal dan vertikal. Pembahasannya meliputi nota desain yang
digunakan, permasalahan desain serta pencarian pemecahannya.
C. Diskusi/Presentasi 3
Akan dilakukan setelah pemasukan laporan draft final perencanaan
jalan. Pembahasan meliputi hasil perencanaan teknis jalan lengkap
dengan bangunan pelengkapnya serta biaya konstruksi.
III.9 Jadwal Pelaksanaan
Rencana pelaksanaan perencanaan jalan di atas dapat dilihat pada
Gambar III-2. Rencana Pelaksanaan Perencanaan Teknis Jalan.
PT. WIRA MARGA 37
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
BAB IV. TIM PELAKSANA PROYEK
IV.1 Umum
Untuk dapat melaksanakan pekerjaan ini dengan baik, efektif dan
efisien, diperlukan organisasi pelaksana pekerjaan yang kuat,
kompak dan teratur. Dengan demikian semua aktivitas dan alur
pekerjaan dapat terkoordinir secara baik dan lancar. Dalam
organisasi tersebut terangkum semua komponen penunjang
kelancaran pekerjaan, mulai dari ketua tim, tenaga ahli, asisten
tenaga ahli sampai dengan dukungan tenaga administrasi.
Struktur organisasi dibuat sedemikian sehingga alur perintah dan alur
koordinasi kerja antar komponen jelas hirarkhinya. Struktur
organisasi konsultan dapat dilihat pada Gambar IV–1 Struktur
Organisasi Konsultan.
IV.2 Daftar Personil
Berikut adalah susunan personil yang akan terlibat dalam proyek
sesuai dengan usulan dalam Dokumen Kontrak, yaitu sebagai berikut:
Tabel IV.4 Susunan Personil Proyek
No NAMA PERSONIL PENUGASAN
1. Ir. Abidin Achmad Ketua Tim
2. Ir. Junaedi Ahli Jalan Raya
3. Ismawati Nur, ST Ahli Tanah dan Bahan
4. Ir. D. Darmaji Ahli Hidrologi & Hidrolika
5. Ir. Hamzah Rauf Ahli Pengukuran
6. Ir. Kadiar Yunas Ahli Lalu Lintas
7. Ir. M. Yusuf Ahli Kuantitas & Biaya
PT. WIRA MARGA 1
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
IV.3 Jadwal Penugasan Personil
Waktu yang disediakan untuk pelaksanaan pekerjaan Paket R-04
adalah 3 (tiga) bulan kalender; semua personil baik tenaga ahli,
tenaga teknisi dan tenaga pendukung beserta man-month-nya diatur
sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
Jadwal penugasan personil dapat dilihat pada Gambar IV – 2.
Jadwal Penugasan Personil.
IV.4 Uraian Tugas Tenaga Ahli
Untuk memastikan bahwa setiap kegiatan dapat diselesaikan dengan
baik, maka perlu dibuat uraian tugas dan tanggung jawab dari setiap
anggota tim sebagai berikut:
A. Ketua Tim
Tugas dan tanggung jawab Ketua Tim meliputi:
1) Memegang kepemimpinan penuh atas tim, melakukan
kontrol dan koordinasi terhadap semua personil anggota tim,
serta memegang tanggung jawab penuh atas seluruh
aktivitas pekerjaan perencanaan.
2) Bertanggung jawab atas seluruh kemajuan pekerjaan dan
menjaga profesionalisme dan standar teknis selama
pelaksanaan pekerjaan;
3) Mengawasi dan mengkoordinir aktivitas semua anggota
tim sehingga dapat dijalin integrasi antar bidang keahlian;
4) Merencanakan kegiatan survey di lapangan;
5) Mempersiapkan petunjuk teknis setiap kegiatan
pekerjaan baik pengambilan data, pengolahan maupun
penyajian akhir seluruh hasil pekerjaan;
6) Bertanggung jawab atas seluruh jenis dan isi laporan.
PT. WIRA MARGA 2
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
B. Ahli Jalan Raya
Tugas dan tanggung jawabnya meliputi:
1) Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam
pengumpulan data lapangan yang berkaitan dengan survey
kondisi jalan dan inventarisasi jalan dan jembatan termasuk
survey lalu lintas.
2) Memeriksa hasil pengumpulan data lapangan dan
menganalisanya;
3) Melakukan disain jalan dengan mengacu pada standar
yang berlaku, termasuk bangunan-bangunan pelengkap selain
rambu dan marka.
4) Bertanggung jawab atas semua hasil perhitungan dan
gambar-gambar; dan
5) Membantu Team Leader dalam menyiapkan Laporan
Survey Pendahuluan, Laporan Perencanaan, Laporan Akhir
(Draft & Final)
C. Ahli Tanah dan Bahan
Tugas dan tanggung jawabnya meliputi:
1) Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam
pekerjaan penyelidikan bahan/material baik di lapangan
maupun di laboratorium serta menyusun rencana kerjanya;
2) Memeriksa hasil pengujian dan membuat laporan
analisanya;
3) Bertanggung jawab atas semua pengujian dan
penyelidikan material/bahan;
4) Melakukan perencanaan tebal perkerasan.
5) Menganalisa jenis material dalam perencanaan Tebal
Perkerasan, berdasarkan hasil pengumpulan data lapangan.
PT. WIRA MARGA 3
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
6) Memeriksa data-data lalu lintas untuk hitungan tebal
perkerasan.
7) Bertanggung jawab atas semua hasil desain yang telah
direncanakan.
8) Membantu Team Leader dalam menyiapkan Laporan
Survey Pendahuluan, Laporan Survey Penyelidikan Tanah,
Laporan Perencanaan, Laporan Akhir (Draft & Final)
D. Ahli Hidrologi/Hidrolika
Tugas dan tanggung jawabnya meliputi:
1) Melakukan survey hidrologi untuk mengumpulkan data
hidrologi dan karakter/perilaku aliran air pada bangunan air
yang ada (sekitar jembatan maupun jalan), guna keperluan
analisis hidrologi,
2) Penentuan debit banjir rencana (elevasi muka air banjir)
3) Perencanaan drainase dan bangunan pengaman
terhadap gerusan, river training (pengarah arus) jika
diperlukan.
4) Membantu Team Leader dalam menyiapkan Laporan
Survey Pendahuluan, Laporan Hidrologi, Laporan
Perencanaan, Laporan Akhir (Draft & Final)
E. Ahi Pengukuran
Tugas dan tanggung jawabnya meliputi:
1) Mengepalai tim survey topografi
2) Melakukan orientasi lapangan sebelum pelaksanaan
survey dan membuat program kerja diatas peta dasar.
3) Mempersiapkan program kerja tim topografi;
PT. WIRA MARGA 4
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
4) Menentukan titik awal pengikatan dan base line;
5) Menentukan pengamatan matahari dan mengecek hasil
pengukuran dan perhitungan yang dibuat oleh surveyor
pengukuran;
6) Membuat peta topografi untuk seluruh ruas yang akan
direncanakan;
7) Membantu Team Leader dalam menyiapkan Laporan
Survey Pendahuluan, Laporan Survey Topografi, Laporan
Perencanaan, Laporan Akhir (Draft & Final)
F. Ahli Lalu Lintas
Tugas dan tanggung jawabnya meliputi:
1) Melaksanakan semua kegiatan yang mencakup
pengumpulan data lalu lintas, analisis dan hal-hal yang
berkaitan dengan data lalu lintas antara lain: perhitungan
kapasitas jalan dan bahan masukan untuk perencanaan
konstruksi jalan.
2) Perencanaan pengaturan arus/lalu lintas dan desain
khusus persimpangan
3) Perencanaan kebutuhan lajur dan pemisah jalan; rambu-
rambu dan marka jalan serta fasilitas khusus pejalan kaki (jika
dibutuhkan).
G. Ahli Kuantitas dan Biaya
Tugas dan tanggung jawabnya meliputi:
1) Mengumpulkan data harga bahan/material serta peralatan
yang berlaku setempat yang disahkan oleh Gubernur/Bupati
setempat baik untuk tahun yang sedang berjalan maupun
PT. WIRA MARGA 5
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
tahun-tahun sebelumnya jika memungkinkan, sebagai
pembanding.
2) Mengadakan analisa dan hitungan harga satuan untuk setiap
mata pembayaran yang ada dalam pelaksanaan.
3) Menghitung kuantitas dari bahan dan kebutuhan yang lain
sesuai dengan desain yang ada.
4) Bertanggungjawab dalam semua perhitungan atas
harga/biaya konstruksi sesuai dengan desain.
5) Membantu Team Leader dalam menyiapkan laporan Survey
Pendahuluan, Laporan Kuantitas & Biaya, Dokumen Tender
dan Laporan Akhir (Draft & Final)
H. Asisten Tenaga Ahli
Asisten Tenaga Ahli terdiri dari : 1) Asisten Ahli Jalan Raya, 2)
Asisten Ahli Tanah & Bahan, 3) Asisten Ahli Hidrologi/Hidrolika, 4)
Asisten Ahli Pengukuran, 5) Asisten Ahli Kuantitas & Biaya.
Tugas dan tanggung jawabnya meliputi:
1) Membantu tugas dari Tenaga Ahli tersebut di atas baik
pekerjaan lapangan maupun pekerjaan di kantor.
2) Bertanggung jawab atas ketelitian hasil kerjanya sesuai
dengan bidangnya.
I. Surveyor
Tenaga Surveyor terdiri dari : 1) Surveyor Topografi, 2) Surveyor
Tanah & Material, 3) Surveyor Hidrologi, 4) Surveyor Inventarisasi
& Kondisi.
PT. WIRA MARGA 6
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
Tugas dan tanggung jawabnya adalah:
1) Bertugas mengumpulkan semua data yang dibutuhkan
dari lapangan dan bertanggung jawab atas ketelitian hasil
yang didapat.
J. Juru Gambar/CAD Operator
Tugas dan tanggung jawabnya adalah:
1) Melaksanakan pembuatan gambar-gambar teknik jalan
raya dan bertanggungjawab atas pembuatan gambar-gambar
yang dibutuhkan.
K. Operator Komputer
Tugas dan tanggung jawabnya adalah:
1) Melakukan tugas-tugas kesekretariatan, pengetikan,
inputing data menggunakan komputer dan pencetakan
dokumen.
PT. WIRA MARGA 7
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
BAB V. PELAPORAN
V.1 Koordinasi dan Pelaporan
Dalam hubungannya dengan koordinasi dan pelaporan, keduanya
akan dilaksanakan sesuai kebutuhan dalam layanan jasa konsultan
dan seefektif mungkin mengikuti kerangka acuan kerja.
Koordinasi dan pelaporan ini diharapkan dapat menghubungkan
suatu hubungan yang harmonis antara instansi dan bagian-bagian
yang terkait dalam kerangka hubungan kerja yang telah ditetapkan.
Laporan yang dibuat merupakan penyampaian informasi sebagai
pertanggungjawaban kepada pemberi tugas, untuk pembinaan,
pemantauan, pengendalian manajemen dan teknis pelaksanaan
program oleh Pemberi Tugas.
Pelaporan akan disampaikan secara tepat waktu sesuai dengan
mekanisme yang telah ditetapkan seperti yang tercantum dalam
Kerangka Acuan Kerja. Jenis laporan dan jumlah total
perbanyakannya adalah sebagai berikut.
No Jenis Laporan Jumlah/Set
1 Laporan Pendahuluan 5 Eksemplar
2 Laporan Bulanan (3 Bulan) 5 Eksemplar/Bulan
3 Laporan Survey Pendahuluan 5 Eksemplar
4 Laporan Survey Topografi 5 Eksemplar
5 Laporan Survey Inventarisasi Jalan & Jembatan
5 Eksemplar
6 Laporan Survey Lalu Lintas 5 Eksemplar
7 Laporan Hidrologi 5 Eksemplar
8 Laporan Penyelidikan Tanah 5 Eksemplar
9 Laporan Perencanaan 5 Eksemplar
PT. WIRA MARGA 1
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
No Jenis Laporan Jumlah/Set
10 Laporan Kuantitas dan Biaya 5 Eksemplar
11 Laporan Draft Akhir 5 Eksemplar
12 Laporan Akhir 5 Eksemplar
13 Dokumen Lelang 5 Eksemplar
14 Gambar Rencana (A3) 5 Eksemplar
15 CD Data 5 Set
Berikut adalah uraian isi masing-masing laporan, sebagai berikut:
1. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan akan berisikan antara lain:
• Latar belakang proyek, maksud dan tujuan pekerjaan.
• Volume Pekerjaan dan Ruang Lingkup pekerjaan.
• Rencana kerja dan metodologi pelaksanaan pekerjaan
secara menyeluruh.
• Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya.
• Jadwal kegiatan penyedia jasa.
Laporan Pendahuluan ini diserahkan seminggu atau selambat-
lambatnya 2 minggu setelah ditandatanganinya kontrak.
2. Laporan Bulanan
Tidak lebih dari minggu pertama pada setiap awal bulan akan
diserahkan laporan bulanan yang berisi ringkasan dari
kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan tiap bulan, total
kemajuan sejak permulaan dan melaporkan bila ada
keterlambatan yang terjadi dengan menyatakan penyebabnya
dan tindakan untuk mengatasinya. Melaporkan juga kegiatan
yang akan dilakukan untuk bulan berikutnya.
Di dalam Laporan Bulanan akan disertakan perubahan lingkup
dan jadwal bila ada, laporan pelaksanaan pekerjaan (rencana,
PT. WIRA MARGA 2
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
progres aktual, deviasi dan rencana kerja di bulan mendatang),
aspek logistik, kendala-kendala yang ditemui di lapangan dan
cara-cara menanganinya ditambah kesimpulan umum
berkaitan dengan kondisi-kondisi yang ada yang mungkin
mempengaruhi lingkup pekerjaan secara keseluruhan.
3. Laporan Survey Pendahuluan
Laporan Survey Pendahuluan akan diserahkan setelah selesai
dilakukan survey pendahuluan di lapangan. Berisi catatan-
catatan, temuan-temuan lapangan berikut dokumentasi foto
yang akan digunakan untuk bahan diskusi untuk rencana
penanganan dan pelaksanaan pekerjaan lanjutan yang lebih
detil seperti survey topografi, survey penyelidikan tanah,
survey lalu lintas, dll.
Laporan Survey Pendahuluan diserahkan paling lama 1 (satu)
bulan setelah SPMK ditandatangani.
4. Laporan Survey Topografi
Laporan ini berisi kegiatan pelaksanaan pengukuran topografi,
perhitungan perataan dan koreksi, perhitungan toleransi
pengukuran, perhitungan kerangka dasar, penampang dan
situasi, deskripsi BM dan CP serta lampiran data ukurnya.
5. Laporan Survey Inventarisasi Kondisi Jalan & Jembatan
Laporan ini berisikan hasil-hasil survey inventarisasi dan kondisi
jalan & jembatan, rencana penanganan, termasuk foto-foto
dokumentasi lapangan.
6. Laporan Survey Lalu Lintas
Laporan ini berisikan hasil-hasil survey lalu lintas, termasuk
analisis hasil dan rekomendasi untuk kepentingan desain
geometrik & tebal perkerasan.
7. Laporan Hidrologi
PT. WIRA MARGA 3
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
Laporan ini berisikan data-data dan perhitungan hidrologi dan
perencanaan drainase termasuk desain dimensi gorong-gorong,
saluran memanjang jalan, rencana saluran pasangan mortar,
desain talud sungai pada lereng jalan jika ada, dan lain-lain.
8. Laporan Penyelidikan Tanah
Laporan ini berisi kegiatan pelaksanaan penyelidikan tanah,
pengambilan sampel tanah terganggu dan tidak terganggu,
DCP Test, Benkelman Beam, analisa laboratorium, parameter
index properties dan engineering properties serta rekomendasi
penanganan tanah.
9. Laporan Perencanaan
Laporan ini berisi data-data dan metode perhitungan yang
dipakai dalam analisis dan perencanaan hidrologi & hidrolika
serta perencanaan tebal perkerasan. Pada bagian akhir akan
diberikan kesimpulan dan saran mengenai hasil perhitungan
tebal perkerasan dan rekomendasi penanganan tanah dasar.
10. Laporan Kuantitas dan Biaya
Laporan ini berisi perhitungan volume pekerjaan jalan,
perhitungan harga satuan tiap jenis pekerjaan serta estimasi
biaya pekerjaan. Perhitungan volume pekerjaan didasarkan
pada hasil gambar disain.
11. Draft Laporan Akhir & Laporan Akhir
Laporan Akhir ini berisi segala aspek pertimbangan dalam
perencanaan, kriteria disain, standar yang digunakan serta
perhitungan perencanaan jalan, bangunan-bangunan
pelengkap, perhitungan global estimasi biaya proyek dan
lampiran gambar-gambar perencanaan.
Laporan ini dibuat pertama kali berupa draft Laporan Akhir
kemudian setelah melalui proses asistensi, diskusi dan
PT. WIRA MARGA 4
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
persentasi dan kemudian disetujui oleh Pemberi Tugas
selanjutnya akan difinalisasi menjadi sebuah Laporan Akhir.
Laporan Akhir ini akan merangkum tanggapan dan perubahan
yang disepakati dan meliputi:
• Bagian pokok yang memuat uraian dari hasil
pelaksanaan jasa.
• Laporan ini juga akan mencakup fakta dan
dokumentasi yang menggambarkan pendekatan dan
metodologi yang dipilih oleh konsultan dalam
memberikan jasa.
• Analisa menyeluruh yang lebih rinci dan luas pada
masing-masing bidang dapat disajikan sebagai
tambahan. Tambahan ini akan dibatasi pada hal-hal yang
perlu untuk mendukung kebenaran laporan utama.
Analisa lainnya dan berikut kertas kerja akan disajikan
dalam laporan-laporan lain dalam jilid terpisah.
• Kesimpulan dan saran
Laporan Akhir diserahkan selambat-lambatnya seminggu
sebelum kontrak berakhir.
12. Dokumen Lelang
Dokumen Pelelangan Pekerjaan Fisik sesuai dengan Dokumen
Pelelangan Standar menurut Kepmen Permukiman dan
Prasarana Wilayah No. 257/KPTS/M/2004 tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi tanggal 29 April 2004 dan
Spesifikasi Umum keluaran Pusat Litbang Prasarana
Transportasi, Badan Penelitian Dan Pengembangan
Departemen Pekerjaan Umum (edisi Akhir, April 2005), masing-
masing sebanyak 5 (lima) buku untuk 1 (satu) ruas
perencanaan teknis jalan.
13. Gambar Rencana
PT. WIRA MARGA 5
PERENCANAAN TEKNIS JALAN SEPANJANG 62 KMLAPORAN PENDAHULUAN (PAKET R-04)
Merupakan gambar hasil disain yang siap untuk dikonstruksi
yang berisi antara lain: daftar isi, gambar notasi dan legenda,
peta lokasi proyek, peta lokasi sumber material, kuantitas,
layout jalan, tipikal perkerasan, diagram penanganan, plan
profil jalan, cross section jalan, tipikal perkerasan jalan dan
tipikal bangunan pelengkap serta rambu jalan dan gambar-
gambar standar perencanaan jalan.
14. CD Data dan Laporan
Seluruh data dan laporan akan diserahkan dalam bentuk
softcopy/CD, sebanyak 5 (lima) buah.
V.2 Asistensi dan Presentasi
Setiap laporan yang disusun akan diasistensikan ke SNVT P2JJ Kalteng
untuk menjamin bahwa perencanaan yang dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perencanaan yang berlaku serta dapat
dipertanggung jawabkan secara teknis.
Konsultan juga akan melakukan presentasi di hadapan SNVT P2JJ
Kalteng dan instansi terkait mengenai hasil-hasil perencanaan teknis
ini yang rencananya akan dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali.
PT. WIRA MARGA 6