Upload
william-luffy
View
238
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
file power point ini menjelaskn beberapa pandangan pancasila dalam segala aspek contoh nya aspek hukum, politik, sosial budaya, dan lain-lain.
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN
BERNEGARA
PANCASILA
WILLIAM YOHANES / M0211075
SEHATI / M0211069
SENDRO WAHONO / M0211071
VIKI WULANDARI / M0211073
AHMAD GUNAWAN
Paradigma adalah suatu asumsi-asumsi dasar dan
teoritis yang umum (merupakan suatu sumber nilai)
sehingga merupakan suatu sumber hukum, metode
serta penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga
sangat menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu
pengetahuan itu sendiri.
PENGERTIAN PARADIGMA
Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi (Iptek) pada hakikatnya merupakan suatu hasil
kreativitas rohani manusia. Unsur rohani (jiwa) manusia meliputi aspek akal, rasa, dan
kehendak. Akal merupakan potensi rohaniah manusia dalam hubungannya dengan Artinya
setiap ilmuwan harus memiliki kebebasan untuk mengembangkan Iptek juga
harus menghormati dan menghargai kebebasan orang lain dan harus memiliki sikap
yang terbuka untuk dikritik, dikaji ulang maupun dibandingkan dengan penemuan
ilmuwan lainnya.
Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan IPTEK
Hakikat manusia merupakan sumber nilai bagi pengembangan
IPOLEKSOSBUDHANKAM. Pembangunan hakikatnya
membangun manusia secara lengkap, secara utuh meliputi
seluruh unsur hakikat manusia monopluralis, atau dengan
kata lain membangun martabat manusia.
Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
IPOLEKSOSBUDHANKAM
Dalam pengembangan Pancasila sebagai ideologi harus memandang sebagai ideologi yang dinamis yang dapat menangkap tanda-tanda perkembangan dan perubahan zaman. Peranan dan kedudukan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti berikut ini:
1)Pancasila sebagai Ideologi Terbuka Nilai-nilai dasar dalam ideologi Pancasila dirumuskan dalam UUD 1945 untuk memperjelas suatu tatanan kehidupan beragama, hukum, politik, ekonomi, sosial budaya, hankam, dan sebagainya.
2)Wawasan Kebangsaan (Nasionalisme) Konsep Negara (Staatsidee) bangsa Indonesia dapat di rangkum dari pokok - pokok pikiran yang terkandung di dalam Pembukaan UUD 1945.
Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Ideologi
Pengembangan dan pembangunan bidang politik harus mendasar pada tuntutan
hak dasar kemanusiaan yang di dalam istilah ilmu hukum dan kenegaraan disebut hak
asasi manusia. Dalam sistem politik negara harus mendasarkan pada kekuasaan yang bersumber pada penjelmaan hakikat manusia sebagai individu – mahluk sosial yang terjelma sebagai rakyat.
Dalam sila-sila Pancasila tersusun atas urut-urutan sistematis, bahwa dalam politik
negara harus mendasarkan pada kerakyatan (sila IV), adapun pengembangan dan
aktualisasi politik negara berdasarkan pada moralitas berturut-turut moral ketuhanan,
moral kemanusiaan (sila II) dan moral persatuan, yaitu ikatan moralitas sebagai suatu
bangsa (sila III). Adapun aktualisasi dan pengembangan politik negara demi tercapainya
keadilan dalam hidup bersama (sila V).
Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Bidang Politik
Pengembangan dan peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM) terdiri atas beberapa kriteria kualitas SDM yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
1.Memiliki kemampuan dasar untuk berkembang
2.Mampu menggunakan ilmu dan teknologi untuk mengolah sumber daya alam secara efektif , efesien, lestari dan berkesinambungan.
3.Memiliki etos professional, tanggung jawab atas pengembangan keahliannya, kejujuran dalam pelaksanaan tugas, ketelitian pelayanan kepada masyarakat, penghargaan terhadap waktu dan ketetapan waktu.
Pencitaan kesejahterahan yang merata berakses pada sumber ekonomi, dunia kerja, kesehatan dan informasi.
Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Ekonomi
Dalam pengembangan sosial budaya pada masa reformasi dewasa ini harus
mengangkat nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai dasar nilai yaitu
nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Prinsip etika Pancasila pada hakikatnya bersifat
humanistik, artinya nilai-nilai Pancasila mendasarkan pada nilai yang bersumber
pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya. Dalam rangka
pengembangan sosial budaya, Pancasila sebagai kerangka kesadaran yang dapat
mendorong untuk universalisasi, yaitu melepaskan simbol-simbol dari keterikatan
struktur, dan transendentalisasi. Yaitu meningkatkan derajat kemerdekaan
manusia, kebebasan spiritual.
Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Sosial Budaya
Pertahanan dan Keamanan negara harus mendasarkan pada
tujuan demi tercapainya kesejahteraan hidup manusia sebagai
makhluk Tuhan yang Maha Esa. Pertahanan dan Keamanan
negara haruslah mendasarkan pada tujuan demi kepentingan
rakyat sebagai warga negara. Pertahanan dan keamanan harus
menjamin hak-hak dasar, persamaan derajat serta kebebasan
kemanusiaan dan Hankam diperuntukkan demi terwujudnya
keadilan dalam masyarakat agar negara benar-benar
meletakkan pada fungsi yang sebenarnya sebagai suatu negara
hukum dan bukannya suatu negara yang berdasarkan
kekuasaan.
Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Hankam
• Aktualisasi obyektif
• Aktualisasi subyektif
Aktualisasi Pancasila dalamKehidupan
Berdasarkan PP no 60 tahun 1999 memiliki tugas pokok yaitu :a. Pendidikan tinggi : melaksanakan pendidikan,
menyiapkan, membentuk, menghasilkan sumber daya yang berkualitas.b. Penelitian : bersifat obyektif dan ilmiah, kejujuran, demi kesejahteraan umat.c. Pengabdian kepada masyarakat : kesejahteraan umat, demi kemajuan masyarakat.
Tri darma perguruan tinggi
Ciri masyarakat ilmiah sebagai budaya akademik :a. Kritis h. dialogisb. Kreatif i. Menerima Kritikc. Obyektif j. Bebas dari prasangkad. Analitis k. Menghargai waktue. Berorientasi ke l. Menghargai prestasi
masa depan m. Menjunjung tinggi tradisi
f. Konstruktifg. Dinamis
Budaya akademik
• Tidak boleh tercemah oleh kepentingan politik.
• Mahasiswa harus bersifat obyektif berdasarkan
kebenaran moral demi harkat dan martabat
manusia.
Kampus sebagai moral forcepengembangan hukum dan HAM
MASYARAKAT MADANI
1. Pengertian :
Masyarakat madani pada prinsipnya memilik multimakna, yaitu masyarakat yang demokratis, menjunjung tinggi etika dan moralitas, transparan, toleransi, berpotensi, aspiratif, bermotivasi, berpartisipasi, konsisten, memiliki perbandingan, mampu berkoordinasi, sederhana, sinkron, integral, mengakui emansipasi, dan hak asasi, namun yang paling dominant adalah masyarakat yang demokratis.
MASYARAKAT MADANI
2. Masyarakat madani dan demokratisasi :
Masyarakat madani dibentuk sebagai upaya untuk membentuk sebuah negara yang memiliki demokarasi yang ideal,dimana pembentukan demokarasi yang ideal ini dapat mengembalikan hak-hak rakyat.
MASYARAKAT MADANI
3. Good governance:
Good governance menunjukan adanya hubungan yang harmonis antara negara (state), masyarakat (civil siciety) dan pasar (market).
"GLOBALISASI" diambil dari kata global, yang maknanya
ialah universal. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu
proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian
ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya
sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi
pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia.
GLOBALISASI
• Meningkatnya perdagangan nasional.
• Kemajuan komunikasi,informasi dan transportasi.
• Meningkatnya sektor pariwisata.
• Adanya migrasi internasional
• Kerjasama antarnegara
• Pengaruh media massa
PROSES GLOBALISASI
Negara Indonesia juga memiliki peran pada era globalisasi sekarang ini. Hal ini terlihat dari ikut sertanya negara Indonesia dalam melakukan kerja sama internasional dengan negara-negara lain.
1. Kerja Sama Antarnegara di Bidang Ekonomi
- ASEAN
- APEC
2. Perkembangan Lembaga-lembaga Internasional yang Melakukan Kerja Sama
- PBB
- OPEC
3. Peran Indonesia dalam Kerja Sama Internasional
Peran Negara di era Globalisasi
Sumber :Aman.2000.Masyarakat Madani.Al-Mawardi
Priama :Jakarta.Wibawa, Samudra. 2005. Good Governance dan
Otonomi Daerah. Universitas Gajah Mada : Yogyakarta.Edison A. Jamli dkk.2005.Kewarganegaraan