129
PANDIT NEHRU jversitas Indonesia oleh ANUP SINGH >923 N 104 BALAI PUSTAKA

PANDIT NEHRU - OPAC

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PANDIT NEHRU - OPAC

PANDIT NEHRU

jversitas Indonesia

oleh ANUP SINGH

>923N 104 BA L A I P U S T A K A

Page 2: PANDIT NEHRU - OPAC

ANUP SINGH

PANDIT NEHRU

DITERDJEMAHKAN OLEH

M A R K U M D A N A . Z . P A L IN D IH

R 5 ,—

t4 i o / j

BALAI PUSTAKA

D JAK ARTA

1950

Page 3: PANDIT NEHRU - OPAC

FAK. SASTRA

Tanggal 1 : $ -.> $_.

No........ ..............................

B. P. No. 1 7 8 0.

H A K P E N G A R A N G

D IL IN D U N G I O L E HUNDANG-UNDANG

Page 4: PANDIT NEHRU - OPAC

P E N G A N T A R KATA

India, Tiongkok dan Djepang ketiga-tiganja adalah negara- Asia jang besar-besar, jang, karena luas dan pentingnja, ditakdirkan untuk menentukan djalannja peristiwa-peristiwa dibenua Asia dimasa jang datang. Masing-masing dalam bentuknja jang individuil membawa tradisi Asia dan masing-masing dalam keadaan jang berlain-lainan telah menimbulkan reaksi sendiri-sendiri terhadap bentrokan. dengan dunia barat. Biarpun demikian, pada umumnja, tudjuan negara ketiga-tiganja itu adalah sama, jaitu mengubah bangsa dalam negara jang modern, dengan sjarat-sjarat minimum kesatuan kebangsaan, kebebasan dan kemerdekaan, sedangkan modelnja akan berbeda-bedaan menurut kebudajaan jang diwarisi masing-masing. Keadaan-keadaan jang chusus dalam sedjarah abad kesembilan belas dan terutama ekspansi Inggeris, menjebabkan, bahwa India untuk waktu jang bersifat sementara kehilangan kemerdekaannja. Akan tetapi dorongan hasrat kemanusiaan jang pokok akan kemerdekaan djenis-bangsa tidaklah dapat ditindas selama-lamanja. Oleh karena itu djiwa seorang Hindu modern pertama- tama dan terutama adalah terliputi dengan perdjuangan kemerdekaan India, jang tetap rapat sekali hubungannja dengan masalah-masalah perubahan sosial dari India.

Dalam perdjuangan untuk mendapatkan kebebasan dan kemerde­kaan ini ada tampil kemuka dua orang manusia iang luar biasa besarnja, untuk menentukan djalannja peristiwa2. Sesuai dengan peribahasa Tionghoa, bahwa „suatu negeri jang berada dalam kesulitan, melahirkan patriot-patriot, dan suatu keluarga jang menderita kemiskinan melahir­kan anak-anak jang baik-baik”, maka India bukan sadja melahirkan seorang Gandhi, melainkan djuga seorang Jawaharlal Nehru. Sebutan ..bintang India jang sedang naik" untuk Jawaharlal Nehru bukanlah hanja suatu seloka; biarpun hams diakui bahwa sulitlah untuk mendjadi bintang disamping planet dengan tjahaja seorang Gandhi, namun Nehru benar-benar ada dan bintang ini sungguh-sungguh naik. Oleh karena itu sebaiknjalah djika dunia memperhatikan hal ini.

Bagi saja Gandhi itu menggambarkan sifat keperempuanan dan Neh­ru sifat ke-lakian2 dari wadjah perdjuangan India untuk mendapatkan kemerdekaannja dan menurut penetapan nilai setjara adjaran Tao, maka djiwa perempuannjalah jang paling tetap dan paling abadi. Akan tetapi susunan sifat manusia dan keadaan sifat manusia adalah sedemikian rupa, hingga asas keperempuanan itu harus dilengkapkan dan digerak- kan oleh asas ke-lakian2. Menurut anggapan sedjarah Tionghoa maka jang meletakkan dasar-dasar kesusilaan adalah radja W en dan dengan

demikian ia menentukan nasib DiriaSti Chou, akan tetapi anaknjalah, jaitu radja W u , jang dengan kebidjaksanaannja jang praktis dan dengan

o

strategi militernja mendirikan Dinasti Chou. Dinegeri Tiongkok jang sekarang ini asas-asas ini didjelmakan dalam rol jang dimainkan oleh Sun Yat-sen dan Chiang Kai-shek. Asas perempuan hanja dapat dibuahi oleh asas laki-laki. Sungguh bukan sadja suatu sindiran sedjarah, bahwa

Page 5: PANDIT NEHRU - OPAC

Sun Yat-sen meninggal dunia sedangkan ia hanja mcnguasai beberapa distrik sadja didekat Canton dan bahwa hanja beberapa minggu kemu- dian petjah revolusi Nasional di Tiongkok dan Kuomintang mendjadi kekuasaan jang sungguh-sungguh. Gandhi adalah seperti radja W en, seorang mistikus dan bekerdjanja pun didasarkan atas tjara-tjara mistik. Sebagai perantjang dan pentjipta pemerintahan baru, maka radja W en dan Gandhi tidak boleh tidak tentu menderita amat karena sifat-sifatnja keperempuanan itu djiwa perempuan lebih berpikir dalam istilah1’ jang bersifat abad dari pada jang bersifat hitungsn puluhan tahun-tahun jang penghabisan. Bagi India Gandhi adalah manusia untuk hidup jang berbilang abad, sedangkan Nehru adalah manusia untuk hidup jang

bersifat berbilang hari.

Perdjuangan antara asas laki-laki dan asas perempuan ini, „bentrokan dalam harmoni” kata Havelock Ellis belum lama berselang, pada waktu sekarang ini dapat djuga terlihat dalam hubungan antara Gandhi dan Nehru. Bagi Gandhi ahimsa atau tiada-berkekerasan itu adalah merupak.an tudjuan sendiri ; djika India hendak mendapatkan kemerdekaannja semata-mata dengan kekerasan, maka Gandhi akan lebih suka bahwa India akan tetap tidak merdeka untuk selama-lamanja, sebab penggunaan kekerasan itu ia pandang sebagai pembinasaan djiwa India. D jiw a laki-laki dari Nehru tidak hendak melihat sikap jang demikian itu. Gandhi adalah seorang jang taat akan agama, sedangkan Nehru adalah seorang agnostikus, seorang jang tidak mementingkan adjaran agama. Gandhi akan menjetudjui sistim kasta, lepas dari masalah golongan tak-boleh-tersentuh, sedangkan Nehru lebih suka untuk membongkar seluruh sistim kasta itu dan mulai lagi dengan membangun- kan susunan sosial dari India jang baru. Gandhi mengandjurkan djentera pemintalan benang, tapi Nehru mengandjurkan pabrik pemintalan kapas jang modern.

Gandhi, mengatasi segala-galanja, mendengarkan djeritan rakjat jang miskin dengan telinga seorang H indu jang sutji. Nehru mendengar­kan djeritan itu dengan telinga seorang jang berpendidikan modern, seperti Tuan dan saja. Menurut perasaan saja, dalam hal ini Gandhi bukan sadja terlalu baik buat India, melainkan buat kita semua. Gandhi membentji kemiskinan; Nehru terharu karena kemiskinan dan ia hendak menghapuskan kemiskinan itu dari negerinja. Maka kita bertanjakan diri : Siapakah jang lebih besar. ? Djawabnja adalah tergantung pada soal apakah tuan seorang mistikus atau seorang humanist. Ghandi' dalam

misticisme keagamaannja, dengan seluruh intelleknja jang kritis, terutama teruntukkan bagi India; Nehru dalam kegiatannja bagi perubahan- perubahan sosialnja lebih mudah dapat kita fahami dan lebih dekat

pada kita. Menilik keadaan Partai Kongres dari India dan dengan itu djuga keadaan seluruh India jang revolusioner sekarang ini, maka

gambarannja adalah sebagai berikut: rakjat mendengarkan Nehru, Nehru mendengarkan Gandhi dan Gandhi hanja mendengarkan Tuhan sadja. Reaksi antara kekuatan-kekuatan ini, pada hemat saja, dalam waktu jang boleh dikatakan pendek sekali akan menudju pada suatu

negara India jang bebas lagi merdeka.

LIN YUTANG.

Page 6: PANDIT NEHRU - OPAC

B IN T A N G JA N G SE D A N G N A IK

India, seperti djuga halnja dengan dunia seluruhnja, berada dalam keadaan bergolak. Penduduknja jang berdjuta-djuta itu sekarang sedang

mentjari-tjari, gelisah dan merasa kurang senang. Dahulu kala di India telah timbul dan tenggelam keradjaan-keradjaan dan muntjullah radja-

radja dengan segala kebesarannja jang kemudian lalu surut djuga. Sungguhpun demikian perubahan-perubahan dalam lapisan jang atas ini

tidak pernah menjintuh hidup sehari-hari dari orang banjak dengan dalam-dalam. Pada dasarnja hidup mereka selama berabad-abad adalah tetap sama. Mereka mengerdjakan tanah, membesa'rkan keluarganja, mematuhi aturan-aturan dari kastanja dan sedikitpun tidak pernah

mengomel. Sebab bagaimanapun djuga nasibnja, bukankah ini memang sudah ditetapkan oleh takdir ? Akan tetapi zaman telah berubah dan

berdjuta-djuta manusia di India ini pun turut serta pula berubah. Mereka ini sekarang memegang sendiri nasibnja dan mereka sedang sibuk sekarang untuk menempanja.

Dua puluh tahun jang lalu di India tampillah kemuka seorang laki- ( laki, jang dapat menangkap hasrat-hasrat baru jang samar-samar dalam hati rakjat. Digerakkannjalah rakjat ini. Dan hilanglah segala ketakutan- nja dan dengan itu djuga pun sikap rendah hati jang amat keterlaluan. Mereka berdiri tegak, pandangan matanja jang tunduk itu ditengadah- kan dan bersikap seperti orang merdeka. Sungguh adjaib, bahwa dia sendiri dapat melaksanakan ini. Dan disebutlah ia Mahatma (Djiwa Besar), tapi namanja sendiri ialah Gandhi. Ia adalah suara dari India dan untuk selama-lamanja ia akan tetap mendjadi orang sutji jang dipudja-pudja. Tetapi ia sudah tua dan tidak dapat lebih lama lagi memegang kemudi. Lagi pula karena usahanja membebaskan tenaga- tenaga baru, maka timbullah masalah-masalah baru jang memerlukan

penindjauan baru dan pimpinan baru.

Masalah-masalah jang sulit-sulit lagi membingungkan — politik, ekonomi dan sosial' — sedang mendatang. Akan tetapi masalah India jang satu-satunja, jang paling mengantjam dan paling mendesak minta pemetjahan, ialah kemiskinan orang banjak jang amat sangat. Berdjuta- djuta manusia telandjang, memerlukan pertolongan dan setengah kelaparan. Orang jang dapat memberikan pemetjahan bagi kesengsara- annja dan jang dapat memenuhi djiwa mereka dengan harapan, adalah akan mendjadi pahlawannja. Merekapun telah mengarahkan pandangan kepada orang jang sematjam itu. Nama orang ini ialah Jawaharlal Nehru.

Nehru adalah seorang keturunan keluarga Brahmana bangsawan jang kaja. Ia tengah meningkat usia dalam mana tenaga kerdjanja berkembang sebesar-besarnja. Romannja indah menarik, badannja tegap ramping, tingginja sedang dan sehat. Menurut Tagore ia itu adalah laksana musim semi dari dewasa muda jang abadi. Roman mukanja menggambarkan sifat jang tinggi lagi beradab. Perasaannja halus, sajang Jcepada sesama manusia. Ia suka sekali akan gunung-gunung, awan,

Page 7: PANDIT NEHRU - OPAC

sungai-sungai dan gelak anak-anak. Sifatnja sangat pemilih, bentji akan segala sifat jang tak mengenal disiplin dan sifat kekatjauan, baik dalam lapangan kebendaan maupun dalam lapangan kedjiwaan. Ia sangat mengagumi keberanian badani semata-mata. Kekedjaman, dimana dan dalam bentuk apapun djuga, sangat menusuk perasaannja. Ia sering kehilangan kesabarannja, tapi dapat djuga ia. duduk berdiam diri, meniliti dirinja sendiri dengan sangat kedjamnja, • ■ dan tertawa. Ia adalah seorang jang berpembawaan ketjerdasan besar. Seorang bangsa- wan jang mendjadi sosialis dan melepaskan segala-galanja. Sebenarnja ia dapat menikmati suatu pendapatan besar, tapi sebaliknja dari itu ia bahkan memilih sekapan didalam pendjara untuk bertahun-tahun lama-

nja sebagai seorang pemberontak politik.

Dalam pendjara inilah ia menjelesaikan kerdja tjiptaannja dan sebagai perintang-rintang waktu bermain-mainlah ia dengan tikus dan labah-labah, diberinja makan beberapa ekor tupai. Pun disitu pula ia rantjangkan rentjana-rentjana politiknja. Djika ia untuk beberapa waktu mendapat kemerdekaannja kembali, maka ia lalu menerdjunkan diri dengan kegiatan jang meluap-luap dalam usaha jang aktif. Dan usahanja ini tidak boleh tidak pasti membawa dia kembali kedalam pendjara. Orang jang akan menangkapnja memang sudah ditungggu-tunggu dan orang itu mendapatkan dia bermuka manis dan bersedia. Kadang-kadang orang itu dengan hormat disambut dengan utjapan ,,Bahut dinon se apka intazar tlia” (saja sudah lama menunggu tuan).

Ia adalah pahlawan baru dari India. Sampai tiga kali ia mendjadi presiden Kongres Nasional India, kehormatan jang tertinggi jang tidak resmi, jang dapat diberikan oleh India kepada seseorang. Belum lama bersel'ang untuk keempat kalinja ia diminta oleh Gandhi, tapi untuk kali

ini ia menolak.Ia telah menjerahkan hatinja kepada orangbanjak dan orangbanjak

ini telah menjerahkan hatinja kepadanja. Ribuan orang datang bersama- sama dari segala pelosok, djauh dan dekat untuk melihat dia dan untuk m e n d e n g a r k a n amanatnja tentang India jang merdeka dengan sempurna dan tentang sosialisme jang akan mengangkat mereka dari kemiskinan jang tak terperikan. Mereka datang dengan naik kuda atau dengan naik bus; mereka datang berdjalan kaki menjeret dirinja. bermil-mil djauhnja untuk menggabungkan diri dalam pertemuan-pertemuan raksasa, jang

tertarik karena namanja. Mereka berdiri bahu-membahu atau duduk berdjongkok dalam udara bebas, seringkali dalam terik panas dan m e n d e n g a r k a n dengan chidmat kepadanja, jang dipandang sebagai

lambang harapan mereka jang baru timbul. Mereka pulang kembali kerumahnja masing-masing dan menjiarkan amanatnja seluas-luasnja diseluruh negeri. Segala perkataannja, jang diutjapkan dengan suara ianq rendah halus, terang dan dengan penuh kejakinan, menggema d lam telinga mereka. Tak lain sebabnja karena kata-kata itu adalah bukan buat-buatan lagi benar dan datang dari lubuk hatinja.

Nehru diantara orang-orangnja sendiri menimbulkan kepertjajaan iang begitu amat besar, djustru membangkitkan takut bagi lawannja. Orang-orang Inggeris takut kepada orang ini, jang di India merupakan musuhnja jang paling besar. Dan mereka djustru bertambah besar lagi ketakutannja karena rol jang dapat ia mainkan di India, ketika peme-

Page 8: PANDIT NEHRU - OPAC

r a S n i l n99efrit terlibu t dalarm pcran9- Mungkinkah ia menasihatkan t i. . Un u roembantu Inggeris ataukah ia ak an m engand jurkan S a , , ,ainf9 memberontak itu untuk tidak memberi bantuan ? Nehru

™e" 9 !“ bara India dan India selalu datang kepadanja untuk meminta nasihat dalam segala hal.

n a m membuat gelisahnja para Radja-radja India, jang ia l .f f '’F’ nggalan-peninggalan kuna dari z&man jang lampau jang

Indiana ungkinkah mereka akan masih mendapat tempat di

hprnrmf n^ ' a a"*j^akai* Nehru ? Sudahkah singgasananja mulai kpkna ? sudahkah mereka sekarang ini melihat sendjakalan, TS;fan 3 an9 turun-temurun itu ? Apakah para tuan tanah,

keHpma^1.??3!) 30 Pf ra, radJa uan9 melihat kepada Nehru dengan rasa

pasti. Para ulam”, ^ P ™ereka ini Nehru mempunjai sikapnja jang iann (-at i. ??3' or*-hodox, sangat chawatir karena pendiriannja’nacihnia ad)aran ketuhanan itu. Bagaimanakah nantiakan J'L- * aw kekuasaannja ? Nehru sendiri memang sungguh insaf

dalam perm“su^ a^ dari pihak golongan ini, tapi kepertjajaannja

Apakah geranqan^ i, .berdJ'uta"diuta itulah ja"9 mendorong dirinja. semua ? achir segala kekuatan jang saling bermusuhan ini

s u n o a i iU n n ^ Nehru senantiasa bertambah-tambah dan ia mengetahui oranc-orann t l entang hal ini. Ja bahkan ia telah memperingatkan

saan atas djiw^nfa.3*3 013119 J3n9 Semat 'am itu- ian9 mempunjai kekua-

sebuaheIZ i r a berse an9 didalam suatu madjallah India telah dimuat jang anonim, jang sebagian berbunji sebagai berikut:

annkaT ^31^ jai ! (Selamat Jawaharlal !). Rashtrapati meng- baniat- • e^ 3 anJa’, 'e^ ka ia dengan tjepat berdjalan melalui orang

l" J ai?9 tengah menunggu ; ia mengangkat tangannja dan pada1 n{f Putjat keras itu nampak senjuman............ Tapi tak

Jrmud*an lenjap dan mukanja kembali mendjadi keras dan

tann • 3mpa nia hampir-hampir seakan-akan senjum dan gerak talc 1^ nembaringi senjum itu, agak kurang sungguh-sungguh;

orannK11 ■ P a t!'Pu muslihat untuk mendapatkan pudjian dari ManM u i an9 mendewa-dewakan dia. Benarkah ini begitu ?

A 3 PCrhatikan ia sekaIi Ia9i-nptnh3^ 3^ se?a a Perbuatannja itu memang sudah mendjadi sifat j ena 3 Vaa,I!nj a atauka^ hanja tipu daja jang telah dirantjangkannja

Munqki k ^ 3r*- seseoran9 jang harus tampil dimuka umum ? merunavL e"dua2nja dan kebiasaan jang sangat lama sekali memang

iana DaliW, j-i !3ng kedua- Sikap jang paling djitu ialah sikap ‘

harlal N e h L ^ I ' ‘ ultu”ia^ pak seba9ai sikap buat-buatan dan Jawa-denqan a , adiar den9an baik-baik untuk bermain komedi

Kemanakah fu ? 61113 3! tj3t ^ 3n bedak pemain sandiwara ............aPakah iann j- J '!a n in i,seinua baginja dan bagi negerinja. Tudjuan

punjai tudjuanV tj annj"a' sedan9kan nampaknja ia tiada mem-

nqan ifeteankl ha,mpi.r d“a tahun mendjadi presiden Kongres. De- n dan keuletan hati ia terus memperbesar kekuasaan

Page 9: PANDIT NEHRU - OPAC

dan pengaruh dirinja sendiri. Ia adalah bagaikan seorang Caesar jang menang jang datang dari Utara jang djauh menudju ke Tan- djung Comorin, dengan meninggalkan keharuman nama dan pu- djaan penduduk. Apakah ini semua hanja sekedar suatu njala seke-djap dari nafsu jang memberikan kesenangan kepadanja....... ? Ataumungkinkah hasratnja akan kekuasaan jang mendorongnja dari per- temuan orangbanjak jang satu kepada pertemuan orangbanjak jang lainnja dan jang menjebabkan ia membisikkan dalam hatinja sendiri: ,,Seluruh manusia jang berhimpuri ini sangat sajang kepada saja dan saja tuliskan kehendak saja dalam bintang-bintang jang ada di- langit.”

Apakah gerangan jang terdjadi djika nafsu itu lenjap sudah ? Orang seperti dia dengan segala ketjakapannja jang luar biasa sungguh bukannja tidak berbahaja bagi demokrasi. Ia menamakan dirinja seorang demokrat dan seorang sosialis dan ia berkata demi-kian itu memang dengan sungguh-.-ungguh............tapi dengan mem-belok sedikit tidak mustahil bahwa ia akan dapat mendjadi seoranq diktator. M ungkin ia akan masih dapat djuga mengutjapkan bahasa demokrasi dan bahasa sosialis, akan tetapi kita semua telah menqe- tahui, bagaimana fasisme menghias dirinja dengan bahasa itu untuk kemudiannja melemparkannja djauh-djauh bagaikan barang jang tak berguna.

Jawaharlal Nehru tidak mungkin dapat mendjadi seorang fasis Ia terlalu banjak bersifat bangsawan untuk dapat mendjalankan ke- kasaran dan kerendahan tjara-tjara fasisme. Roman mukanja dansuaranja mempunjai sifat jang sangat istimewa sekali........ Padahalada padanja sjarat-sjarat bagi seorang diktator : disukai oleh oranq banjak, kehendak jang kuat, tenaga kerdja, ketinggian hati... dan disamping kesajangannja terhadap orangbanjak, tak hendak ia melihat orang lain berhaluan lain dan ia pun agak membentji mereka jang lemah dan tiada berguna. Nafsunja jang kadang-kadanq me- luap-luap terkenal sudah. Hasratnja jang mendesak untuk melaksa nakan apa jang ia kehendaki, untuk memusnahkan apa janq tidak menjenangkan hatinja dan kemudian untuk membangunkannia kembali, mungkin achir-achirnja tidak akan sabar lagi dengan tiara9 bekerdja demokrasi jang sangat lamban itu. Kesombongannja se­karang ini sudah terlalu amat besar dan harus dikendalikan. Kitatidak menghendaki Caesar............ Dengan Caesarisme India tidakakan merdeka dan biarpun dibawah despotisme jang modern dan effektif India mungkin akan dapat subur berkembang, namun India

akan tetap lumpuh dan saat pembebasan rakjat akan hanja terun- durkan sadja.”

Berbulan-bulan kemudian botjorlah berita, bahwa Nehru sendirilah jang menulis peringatan jang tegas itu jang menentang dirinja sen­diri ; sebenarnja memang suatu peringatan jang tepat sekali terhadap

kemungkinan tinibulnja seorang pemimpin jang fasistis di India, i) .

x) Inside/i ini menundjukkan suatu tjorak jang istimewa lagi menarik dalam make-up

djiwa Nehru. Adakah kiranja seorang pemimpin politik lainnja didunia ini jang berani

mengambil tindakan jang sematjam itu ?

Page 10: PANDIT NEHRU - OPAC

Nehru bukan sadja seorang pemimpin politik jang besar, jang dapat memikat berajuta-djuta dari penduduk India, nielainkan iapun seorang jang besar artinja dalam dunia internasional. Perasaan simpatinja terhadap sesama manusia, pengetahuannja jang sangat luas, kejakinan internasionalismenja, itu semua melebihi sifat-sifat segala pemimpin- pemimpin India jang lainnja. Usahanja menjesuaikan politik negerinja dalam istilah-istilah politik dunia adalah sumbangannja jang istimewa, jang ia berikan pada waktu zaman sekarang ini. Ia sangat giat sekali mempeladjari aliran-aliran jang ada dalam peristiwa-peristiwa interna- sional. Ia terbang ke Tjekoslowakia untuk menjaksikan keruntuhan suatu republik. Ia berada di Spanjol lcetika kaum loyalis menderita kekalahan. Atas andjurannja India mengirimkan pasukan ambulance ke Tiongkok jang sedang menderita kesengsaraan. Ia melihat kemadjuan di Sowjet Rusia dengan penuh rasa simpati. Kedudukan apakah jang akan dipegang oleh India dalam bentuk dunia jang baru nanti ?

Tjita-tjitanja dan harapan-harapannja membakar dirinja. Dengan sangat bernafsu ia menghasratkan India akan bebas dari pendjadjahan Inggeris. Ia berkehendak menanam sosialisme di India untuk memper- baiki nasib mereka jang tertindas. Tapi lebih dari itu semua, ia bermimpikan suatu susunan dunia baru.

Page 11: PANDIT NEHRU - OPAC

D E W A S A A N A K-A N AK

Jawaharlal Nehru dilahirkan pada tanggal 14 November 1889 di Allahabad, kota jang bersedjarah di India-Tengah. Ia adalah seorang

keturunan dari keluarga jang terhormat dari suku Brahmana-Kashmir.

Nenek mojangnja, Raj Kaul, di Kashmir terkenal sebagai seorang ahli

jang pandai dalam bahasa Persia dan Sansekerta. Namanja menarik perhatian Farrukhsiar, Kaisar keradjaan Mogul jang pada waktu itu telah mulai gojah, ketika ia mengundjungi Kashmir. Konon kabarnja keluarga tersebut kira-kira pada tahun 1716 atas desakan Kaisar tadi berpindah ke Delhi, ibu kota keradjaan. Sedjak itu Delhi adalah mendjadi saksi dari banjak perubahan jang dramatis dan hal ini pun

berlaku djuga bagi keluarga Nehru.Sekarang nama Nehru disebut dengan hormatnja diseluruh India.

Ia mendjadi buah bibir setiap orang. Sungguhpun demikian betapapun anehnja kedengarannja, asal nama itu adalah semata-mata kebetulan

sadja. Raj Kaul, nenek mojangnja, mendapat suatu jagir (sebidang tanah) dengan sebuah rumah, jang terletak ditepi suatu terusan (Nahar) Dari tempat tinggal ditepi ,,nahar” inilah Nehru mendapatkan namanja.

Kaul, jang hingga saat itu adalah nama keluarga, mendjadi Kaul-Nehru. Lama-kelamaan nama .,Kaul” itu tidak disebut orang lagi dan jang

tinggal ialah nama Nehru dan nama ini lalu dibiarkan orang tetap

begitu.Dalam waktu-waktu pergolakan, dekat sebelum runtuhnja keradjaan

Mogul, keluarga Nehru mengalami banjak perubahan nasib. Penghasilan tanah'tanahnja mundur dan achirnja runtuh sama sekali. Akan tetapi

mereka sendiri tidak bisa tenggelam selama-lamanja; mereka semua

adalah orang jang berani dan bagaimanapun djuga mereka harus madju. Laksmi Narayan Nehru, nenek Jawaharlal, mula-mula mendjadi wakil (advokat) dari Kompeni Sarkar dalam istana Kaisar Mogul. Anaknja mendjadi kotwal (inspektur polisi) di Delhi, dekat sebelum pemberon-

takan tahun 1857; ia meninggal pada usia tiga puluh empat tahun dalam

tahun 1861.Dalam tahun 1857 diseluruh India bergemuruh badai politik.

Pemerintahan Mogul jang lama itu telah terhapus setelah selesai

pertempuran achir jang sangat seru, tapi tiada memberikan harapan.

Mereka jang telah berhimpun untuk membantu Kaisar Mogul jang tua

itu, berkelahi dengan gagah berani, tapi hanja untuk soal jang sudah

ditakdirkan akan membantut, oleh karena banjak orang-orang dari

bangsanja sendiri, jang menaruh dendam pada keradjaan, berkelahi

dipihak sisi Inggeris. Sebagian besar dari mereka jang dikalahkan kehilangan segala-galanja : milik, djabatan dan titel. Mereka semua sama sekali ditumbangkan dan suatu beritapun tiada lagi kedengaran tentang

Karena pemberontakan ini maka perhubungan keluarga Nehru

dengan Delhi putuslah sudah. Surat-surat piagsm keluarga dan lain-

Page 12: PANDIT NEHRU - OPAC

lainnja hilang, seperti djuga halnja dengan hc.mpir segala miliknja. Maka bertolaklah mereka ke Agra bersama-sama dengan banjak orang jang lain-lainnja sebagai pelarian. W ak tu itu ajah Nehru belum dilahir- kan, tapi dua orang pamannja telah mendjadi orang-orang muda jang mengerti sedikit bahasa Inggeris. Hal ini telah menjelamatkan saudara-

nja jang paling muda dan beberapa sanak saudaranja jang lain dari adjal jang pasti lagi hina. Dalam perdjalanannja dari Delhi dengan adik

perempuannja jang warna kulitnja sangat putih, bertemulah mereka dengan beberapa orang serdadu, jang menjangka anak perempuan itu

seorang anak Inggeris jang ditjulik. Andai kata kakaknja tadi tidak mengerti bahasa Inggeris dan kebetulan tidak ada orang jang sedang berlalu disitu jang mengenal dia, mungkin akan telah berachirlah sudah riwajat keluarga Nehru. Pada waktu itu djika orang ditjurigai sedikit sadja sudah dapat digantung pada pohon jang paling dekat, sedangkan sanak saudara di Inggeris atau di India menahan napas menunggu berita

tentang . sanak saudaranja jang ditjintainja jang berada di India.

Keluarga Nehru selamat terlepas dari pembunuhan itu, jang banjak

meminta kurban dari orang-orang lainnja.

Selama beberapa tahun berdiamlah mereka di Agra, jang mashur karena gedungnja Taj Mahal. Disinilah dilahirkan pada tanggal 6 Mei

1861 Motilal, ajah Jawaharlal, sepeninggal ajahnja, jang meningal dunia

tiga bulan sebelum itu. Dalam sebuah pigura, jang masih mendjadi

milik keluarga Nehru kakek Nehru berdandankan pakaian kebesaran ist^na Mogul, dengan pedang lengkung ditangannja. Motilal muda ini dibesarkan dibawah penilikan kedua saudaranja jang lebih tua itu. Sebagai anak jang bungsu maka ia mendjadi kesajangan ibunja.

Tentang nenek perempuannja ini Jawaharlal menulis: ,,Ia adalah seorang perempuan tua dengan kemauan jang kuat sekali: ia selalu dapat menarik perhatian orang atas dirinja. Orang-orang perempuan tua-tua di Kashmir masih ingat dia sebagai seorang perempuan tua jang berpengaruh besar, jang djika kemauannja tidak diatjuhkan, dapat mendjadi seramnja banjak orang.” Dan sungguh dapat dipastikan, bahwa kemauan ini meninggalkan kesan jang tak dapat terhapus pada anak kesajangannja, jaitu Motilal. Ia pun dapat djuga mendjadi marah- marah dan sifat keluarganja ini pun ia wariskan pada anak laki tung- galnja, jaitu Jawaharlal.

Disamping ajahnja tak seorangpun jang mempunjai pengaruh besar atas Jawaharlal ketjuali Gandhi pada waktu kemudiannja. Motilal Nehru adalah seorang jang luar biasa besar perasaan kebebasannja, lagi tadjam ketjerdasannja; pada usia jang muda sekali ia telah terkenal sebagai seorang ahli dalam bahasa Persia dan Arab. Pun bahasa Inggeris dipeladjarinja pada umur jang muda djuga. Ia adalah pemimpin jang diakui dari segrombolan djagoan-djagoan dalam sekolahnja. Pakaian dan adat istiadat Barat menarik hatinja pada waktu, ketika orang-orang India belum biasa untuk menirunja. Profesor-profesornja bangsa Inggeris sajang kepadanja dan sekali-sekali menolong dia dari kesukaran-kesukaran jang menimpa dirinja karena wataknja jang keras itu. Ketika ia menempuh udjian untuk B. A. (Bachelor of Arts), maka

Page 13: PANDIT NEHRU - OPAC

sehabis udjiannja jang pertama, jang ia pandang tidak baik, ia memutus- kan untuk .mengundurkan diri dari udjian. Ia bukannja pergi keudjian, melainkan ketempat jang sangat lebih menarik hati, jaitu Taj Mahal. O leh karena udjian jang pertama ini ternjata lebih baik dari pada jang disangkanja, m aka . profesor-profesornja telah menamakan dia itu seorang gila karena dengan langkah jang demikian berarti ia membiarkan lalu suatu kesempatan baik untuk mendapatkan titel, akan tetapi biarpun begitu, peladjaran ini mendjadi achirnja djuga dari riwajat peladjaran- nja jang akademis.

Sungguhpun demikian, peristiwa ini tidak djuga mengurangi keradjinannja. Ia sudah berniat pasti untuk madju, baik dengan titel maupun tidak dengan titel. Ia memilih hukum, oleh karena ilmu ini pada waktu itu jang paling banjak memberikan kans akan mendapatkan sukses dan dengan segera ia mengatasi segala teman-teman sekolahnja. Peladjaran hukum ini menguasai seantero dirinja dan meminta seluruh perhatiannja, sehingga ia tak mempunjai waktu sedikitpun untuk peker- djaan umum atau pekerdjaan partikelir. Kakaknja jang tertua, jang djuga mendjadi advokat, meninggal dunia ketika Motilal masih mendjadi seorang anak muda. Kematian ini sungguh amat menjedihkan hatinja, karena kakaknja itu ketjuali mendjadi kakak seakan-akan bapak pula baginja. Tapi suatu perasaan tanggung djawab jang sangat besar terhadap keluarganja mendorongnja untuk terus madju mendapatkan sukses, jang pun tidak lama kemudian didapatnja.

Pada waktu itu Kongres Nasional India mulai menarik perhatian. Dasar-dasar organisasi ini adalah disusun oleh seorang Inggeris dengan persetudjuan penuh oleh orang-orang Inggeris di India. Organisasi itu dimaksudkan sebagai penghubung antara jang memerintah dan jang

diperintah. Orang-orang India jang sudah madju dapat mempergunakan- nja sebagai sidang dimana mereka dapat melahirkan pendirian2nja dan mereka jang memerintah mempergunakannja untuk dapat memerintah lebih baik lagi. Organisasi ini sekarang adalah merupakan suatu tenaga jang berkuasa sekali, tapi pada waktu itu organisasi tersebut sifatnja masih lunak sekali dan tiada bertjorak. Sungguhpun demikian orang-

orang India jang berbahasa Inggeris sudah mengharap-harapkan akan mendapat pimpinan politik. Motilal menghadiri beberapa dari sidangnja jang pertama-tama, akan tetapi ia terlalu banjak diperlukan oleh djabatannja sendiri untuk dapat turut serta dalam salah satu organisasi dimana ia mungkin akan dapat memegang pimpinan jang kedua; dan

iapun bentji akan kaum politikus jang puas dengan hanja banjak berbi-

tjara sadja. Menurut pendapatnja banjak orang masuk dalam politik

karena mereka dalam lapangan lain benar-benar tidak berguna. Politik

dengan tiada disertai aksi atau tindakan tidak amat menarik hati seorang

djagoan seperti Motilal. Tapi aksi apa jang sebenarnja mungkin pada waktu itu, ia sendiri tidak mengetahuinja. Pada waktu itu jang mendorong dirinja hanjalah hasrat akan kekuasaan. Dan kekuasaan ini hendak didapatnja dengan djalan madju dalam djabatannja. Ia sangat mengagumi bangsa: Inggeris dan segala jang bersifat Inggeris dan

keuangannja jang bertambah-tambah banjak makin lama makin mendorong dia kepihak Barat.

Page 14: PANDIT NEHRU - OPAC

Keturunan keluarga Nehru, suku Brahmana jang sangat madju, jang mula-mula terkenal dalam istana radja-radja Mogul, sungguh tjakap menjesuaikan diri dengan peinerintahan baru, jang telah membuka djalan baginja menudju kekuasaan dan keharuman. Mereka adalah kasta jang meninggalkar. peradaban Hindu lama dan sebagai Brahmana mereka adalah penganut jang taat. Disamping itu, karena kedudukannja jang resmi dalam zaman Mogul, mereka sangat terpengaruh oleh kebudajaan Islam. Kebudajaan ini sudah pasti akan memberikan pengaruh meluas- kan jang istimewa kepada pandangan umumnja terhadap hidup. Mereka mendjadi pendjelmaan dari sinthese dari kebudajaan H indu jang paling baik dan dari kebudajaan Islam jang paling baik. Kasta Brahmana di Kashmir, belum pernah mengadakan purdah, sebelum mereka datang ditanah datar ngarai, dimana pengaruh Islam' memaksa timbulnja perubahan-perubahan. Tapi keluarga Nehru adalah termasuk orang- orang jang pertama-tama jang dibawah pengaruh Inggeris baru dan pengaruh modern menghapuskan adat kebiasaan jang keliru dan tak masuk akal itu. Pendapat-pendapat liberal dari Nehru dapat dikembali- kan pada tjorak wataknja ini, jang selama beberapa turunan tetap ada dalam keluarganja.

Jawaharlal mentjeritakan dalam autobiografinja, bahwa dalam waktu ia masih ketjil tiada terdjadi peristiwa-- jang dramatis. Mereka adalah orang jang biasa sekali lagi bersahadja, seperti djuga lain-lain orang dalam keadaan-keadaan jang kira-kira serupa. Namun beberapa peristiwa dan bagian dari hidupnja, jang ia sebutkan, sudah pasti meninggalkan kesan jang tetap dalam sifatnja jang halus itu. Misalnja antara usia tiga belas dan dua puluh tahun ia dengan mesra sekali mendengarkan tjerita-tjerita dari pengasuhnja (munshi) tentang pemberontakan tentera dalam tahun 1857. Nehru muda itu biasa menaruh hormat kepada orang Islam pengasuhnja jang terhormat itu, jang sanak keluarganja banjak jang djatuh mendjadi kurban dari kekedjaman waktu itu. Sungguhpun demikian orang-orang Muslim jang taat mentjeritakan tjerita-tjerita itu dengan tiada perasaan dengki dan dendam. Maka dapatlah kita bajangkan, betapa Nehru muda jang tjerdas lagi halus perasaannja itu mendengarkan ini semua dengan mesra lagi penuh rasa simpati, terlebih-lebih karena ia sangat sajang akan munshi itu. Kenang-kenangan jang menjedihkan dari munshi itu bagi Nehru mustahil menimbulkan pikiran-pikiran jang baik terhadap bangsa asing jang bertanggung djawab terhadap kedjadian-kedjadian itu.

Suatu peristiwa lainnja, jang pada waktu itu memberontakkan djiwanja, ialah sikap orang-orang Inggeris jang sombong, tinggi hati dan menghina terhadap bangsa jang baru ditundukkan itu. Orang-orang baru itu dengan terang-ierangan mulai hendak menimpakan kekuasaan- nja kepada rakjat. Ja, memang begitulah mereka seharusnja bertindak. Sebab keradjaan dunia tidak dapat didirikan atas dasar-dasar pengertian

jang keliru atau ditopang dengan pengertian-pengertian jang keliru tentang sikap jang demokratis terhadap bangsa-bangsa jang terdjadjah. Lagi. pula kenang-kenangan kepada kekedjaman jang dilakukan pada hari-hari jang menjedihkan dari tahun 1857 masih tetap segar dalam ingatan angkatan itu. Mereka berbitjara tentang kekedjaman itu dengan penuh rasa dendam dan takut. Dalam hati mereka jang ditundukkan tetap hidup kenang-kenangan kepada kebesaran dari waktu jang dulu-

Page 15: PANDIT NEHRU - OPAC

dulu, sedangkan orang-orang jang mendjadjah pada tiap-tiap keme- nangan seniakin bertambah besar kesombongannja. Dalam kereta-api tidak boleh orang India masuk dalam gerbong jang disediakan untuk orang-orang Eropah. Ja bahkan gerbong jang tidak dipesan djuga tetap tertutup bagi orang India, dan hanja jang ditempati oleh orang-orang asing jang mendapat hak-hak jang luar biasa, bagi orang-orang asing inipun disediakan kursi-kursi dan bangku-bangku jang istimewa dalam petamanan-petamanan dan dalam tempat-tempat umum lainnja.

Inilah suasana jang penuh mengandung bahaja, dalam mana Nehru dibesarkan. ,,Hati saja penuh dengan rasa dendam terhadap pendjadjahan asing dari negeri saja itu, jang bertindak dengan sewenang-wenang sematjam itu dan setiap kali djika ada seorang India jang membalaskembali, hati saja............” demikianlah Nehru menulis kesan-kesannjajang pertama. Akan tetapi bukanlah dendam terhadap orang Inggeris sebagai orang seorang ; dengan diam-diam ia malahan mengagumi orang-orang ini dan banjak dari orang-orang ini datang kerumah me- ngundjungi ajahnja. Bahkan bertahun-tahun ia mendapat guru-guru

bangsa Inggeris.Hormat dan takutnja akan ajahnja sungguh sangat besar. Hormat,

oleh karena ajahnja itu dalam pandangan anaknja adalah pendjelmaan dari kekuatan, keberanian dan kepandaian. Ia mengatasi semua orang dan semua orang hormat pada dia. Takut, karena sifat wataknja boleh dikatakan hampir seperti setan. D jika sekali timbul sudah amarahnja, maka marah ini tidaklah mengenal batas. Budjang-budjang jang kebe- tulan mendjadi kurbannja, gementar karena ketakutan.

Satu kali Nehru sendiri pernah mengalami kemarahan ajahnja jang sangat meluap-luap. Sekali peristiwa anak jang gembira ini, ketika ia baru umur kira-kira enam tahun, melihat diatas medja tulis ajahnja dua pulpen. Hal ini ia lihat dengan pandangan jang sungguh penuh dengan nafsu, sedangkan tangannja terasa gatal amat. Ia petjahkan keraguan jang ada diantara keinginannja dan pemuasannja dengan logi- ka jang sederhana sekali. Ajah tidak mungkin menggunakan dua pena bersama-sama, demikianlah pikirnja dan ia tinggalkan kamar itu dengan membawa satu dari pada kedua pena itu. Maka ditjarilah dengan teliti barang jang hilang itu sampai diketemukan orang jang bersalah. Suatu pukulan jang dahsjat adalah biaja dari logika jang sederhana itu. Berhari-hari lamanja badannja jang tak sehat lagi itu penuh dengan segala bobok dan parem. Tapi kedjadian ini tidak mengesankan keden- daman, dan sedikitpun tidak mempengaruhi penghormatan anak itu terhadap ajahnja. Ia tetap memudja ajahnja dan dalam banjak hal ia mentjoba meniru ajahnja, karena ia mengharap akan bisa mendjadi

seperti dia.Suatu peristiwa dalam mana Motilal menjatakan sifat kebebasannja

dan sikapnja jang tak mengatjuhkan adat istiadat masjarakat, mening- galkan kesan jang sangat dalam kepada anak muda itu. Jaitu ketika Motilal baru datang kembali dari Eropah, maka ia menolak tiap-tiap upatjara penjutjian (Prayas Chrit). Orang-orang Brahmana jang kolot beranggapan , bahwa tiap-tiap orang, jang telah menjeberangi laut, djika telah tiba kembali harus tunduk pada upatjara itu sebelum mereka dapat diterima kembali dalam kastanja. Beberapa orang Brahmana Kashmir setibanja kembali dari luar negeri memang telah berbuat de-

Page 16: PANDIT NEHRU - OPAC

mikian, biarpun dalam hatinja mereka menganggap upatjara itu tidak perlu. Pun mereka memang lalu menggabungkan diri pada segolongan orang jang bertudjuan mengadakan pembaruan, jang berusaha agar supaja segala ikatan ini terhapus, tapi sesudah mereka itu tunchik pada upatjara penjutjian itu. Motilal madju selangkah lebih djauh lagi. Ia menolak sama sekali untuk tunduk pada upatjara itu, biarpun hanja sekedar untuk lahirnja sadja. Maka dibentuknja grombolan baru diba- wah pimpinannja. Lambat laun sesudah pikiran-pikiran baru mulai ter- siar, golongan-golongan itu terlebur mendjadi satu dan segala adat ke- biasaan jang berarti mengikat itu terhapuslah sudah, tapi sungguhpun demikian teranglah, bahwa Motilal adalah salah satu dari pelopor2 jang paling berani, jang sanggup menanggung murka dan amarah golongan kolot. D jika kita mengingat betapa besar kemarahan jang telah ia timbulkan dengan sikapnja jang menolak untuk memenuhi penjutjian jang sudah mendjadi adat itu, maka sungguh sangat menarik hatilah untuk melihat, bagaimana beberapa tahun kemudian, ketjuali satu dua orang kolot, biasanja orang-orang perempuan tua, orang-orang Brahmana lain-lainnja malahan dengan tjara leluasa makan ber-sama2 dengan orang-orang jang bukan berasal dari Kashmir, dengan orang2 Muslim dan orang-orang bukan bangsa India. Hanja adat istiadat per- kawinan jang masih tetap ada. Golongan Brahmana dari Kashmir djumlahnja hanja ketjil sekali dan mereka takut akan kehilangan kepri- badian serta sifat Aria-nja.

Ibu Jawaharlal adalah seorang perempuan jang baik budi pekertinja, jang menumpahkan seluruh kesajangannja kepada anak laki-lakinja jang tunggal itu. Ia adalah satu-satunja orang jang dapat menghiburnja, setiap kali Jawaharlal berada dalam kesulitan dan ia mempertjajakan segala masalah-masalahnja kepadanja. Ia adalah seorang jang sangat taat akan agamanja jang dengan penuh perhatian mendjalankan ibadat dan upatjara jang sedikit sekali dapat dimengerti oleh anak jang masih ketjil itu. Menurut pikiran Jawaharlal jang masih ketjil itu agama itu hanja baik bagi orang perempuan sadja. Ajahnja memperlakukannja sebagai soal jang ringan sadja. Jawaharlal sering turut ibunja keupatjara peman- dian disungai Gangga atau turut berkundjung kepada seorang ulama, tapi segala pengalaman ini hanja membangkitkan hasrat ingin tahu sadja dalam hatinja dengan tiada meninggalkan kesan jang sungguh-sungguh padanja. Hanja satu upatjara jang benar-benar menarik hatinja, jaitu perajaan hari lahirnja, djika ia mendjadi pusat segala perhatian. ,,Jang amat saja sesalkan ialah, bahwa hari lahir itu adanja djarang-djarang sekali. Saja malahan berkehendak mengadakan gerakan untuk mengada­kan lebih banjak hari lahir”, demikian ia tulis dan ia tambahkan dengan sedih: ,,Pada waktu itu saja belum insaf, bahwa akan datang waktunja, bahwa hari lahir itu akan mengingatkan kita dengan tjara jang tak

njaman, bahwa kita adalah semakin mendjadi tua.”Nehru bertambah mendjadi besar dan selama tahun-tahun remadja-

nja boleh dikatakan ia hidup dalam kesepian. Selama sebelas tahun ia adalah mendjadi anak tunggal dan mendjadi anak laki-laki jang satu- satunja dari orang jang kaja. Ia tidak mendapat pergaulan dengan lain- lain anak dalam sekolah taman indrija atau sekolah rendah, oleh karena pendidikannja jang pertama-tama sama sekali diberikan oleh inang pengasuh (gouvernante) dan guru dirumah. Keponakan2nja umurnja

Page 17: PANDIT NEHRU - OPAC

terlalu banjak berbeda dengan umurnja untuk bisa mendjadi teman jang tjotjok baginja. Oleh karena itu ia agak merasa kesepian ditengah-tengah keluarganja jang besar itu dan iapun terpaksa harus puas dengan kegemarannja sendiri dan dengan permainan-permainan jang ia lakukan dengan seorang diri.

Ketika ia berumur sepuluh tahun, keluarganja pindah ke Allahabad, kesebuah rumah jang sangat besar sekali, jang oleh ajahnja dinamakan Anand B haw an : taman bahagia. Disinilah ia menjaksikan pesta-pesta jang mewah, jang menarik para orang-orang terkemuka waktu itu ke- rumahnja. Dirumah itulah ia hidup dengan bebas leluasa hingga men­

djadi dewasa.Disinilah adik perempuannja dilahirkan, jang hari lahirnja ia tung-

gu-tunggu dengan hati berdebar-debar. Sebab ,,lama sudah ia menje- sali bahwa ia tidak mempunjai saudara laki-laki atau perempuan seperti tiap-tiap anak seharusnja mempunjai-” Rumah ini sekarang men­djadi milik Kongres Nasional India dan adik perempuannja jang di­lahirkan disitu sekarang adalah salah seorang jang terkemuka dalam gerakan nasional di India. Ia mendjabat Menteri Pendidikan dalam pemerintahan provinsinja.

W ak tu Nehru berumur sebelas tahun, ia mendapat guru baru jang bernama. Ferdinand T. Brooks, jang dari ajahnja ada sedikit berdarah Irlandia. la adalah seorang theosoof dan ia mendapat djabatan itu atas andjuran Annie Besant. Brooks besar sekali pengaruhnja atas anak itu dan dibangunkannja dalam hati anak itu minat dalam rahasia-rahasia theosofi. Segera Nehru dimasukkan dengan resmi dalam kalangan theosofi dan Njonja Annie Besant pun menghadiri upatjaranja. ,,Hati saja berdebar-debar”, demikian ia tulis, ,,dan di Benares saja melihat kolonel Olcott dengan djanggutnja jang bagus itu”. Dalam pertemuan- pertemuan jang diadakan pada tiap2 minggu, jang ia hadiri, ia turut serta menggunakan istilah-istilah theosofi dan banjak diberikan padanja adjaran2 tentang Karma, badan-badan gaib, penitisan dan bentuk-ben- tuk halus atau astral. Untuk pertama kalinja dari hidupnja ia mulai ber- pikir tentang agama. Ia bermimpikan badan-badan halus dan dalam chajalnja ia sering menjangka bahwa ia beterbangan djauh tinggi di- udara. Semendjak itu keinginannja terbang senantiasa bertambah-tam- bah dan nampaknja seakan-akan merupakan satu-satunja bekas penga- ruh theosofi jang masih tetap ada setelah ia menganut aliran agnostisme. Ia masih ingat akan rasa kesutjiannja dan rasa dirinja termasuk dalam golongan beberapa orang jang terpilih dan ia tambahkan disini kete- rangan bahwa ia bagi setiap orang jang sebaja dengan dia sungguh akan merupakan teman jang mengesalkan hati karena sifat kepuasannja

akan dirinja itu. Akan tetapi dengan segera ia dapat mengatasi theosofi

itu dan pada umumnja penghargaannja terhadap para penganut theo­

sofi semakin. turun-Pada waktu itu ada dua kedjadian internasional jang sangat meng-

getarkan hatinja. Dalam perang Boer ia menaruh simpati pada pihak Boer dan ia ikuti berita-berita surat kabar setiap hari dengan penuh minat. Dan kemudian perang Rusia-Djepang sama sekali menggenggam djiwanja. Lalu ia peladjari sedjarah Djepang dengan asjiknja dan ter- utama dongeng-dongeng tentang para kesatrianja sangat menarik perhatiannja. Kemenangan-kernenangan Djepang sungguh mendebar-

Page 18: PANDIT NEHRU - OPAC

debarkan hatinja dan menimbulkan keinginan-keinginan jang samar- samar akan kemerdekaan India. ,,Tjita-tjita kebangsaan meliputi djiwa saja. Saja merenungkan pembebasan India dan Asia dari pembudakan Eropah. Saja telah bermimpikan djasa-djasa jang besar dan bermimpi bagaimana saja dengan pedang ditangan akan berdjuang untuk India dan untuk membebaskannja.” Sedjarah kadang-kadang berbuat jang aneh-aneh ! Djepang, kesajangan Nehru pada waktu dahulu, mendapat kemenangan perang dan semendjak itu masih banjak mendapatkan keme- nangan-kemenangan lainnja. Dan sekarang, bangga dengan keme- nangan-kemenangannja jang dulu-dulu dan dengan kekuatannja jang baru, Djepang telah melepaskan pandangannja kedjurusan jang lain- lainnja. Dan sekarang Nehru jang sudah dewasa itu lalu bersikap anti- Djepang dan memadjukan protes dengan keras terhadap kekedjaman Djepang di Tiongkok. Ia merindukan hari, bila Djepang akan diusir dari Tiongkok jang sekarang lumpuh terhempaskan dan kalah itu. Dan jang dikehendaki sekarang bukan kemerdekaan Asia sadja, melainkan kebebasan dari setiap penindasan, dimana pun djuga ; kebebasan dari fasisme dan nazi, dari penindasan ekonomi dan dari segala-galanja jang menghalang-halangi tumbuhnja kepribadian manusia. Sewaktu mudanja ia kehendaki dan ia harap-harapkan dengan mesranja, agar supaja Rusia dikalahkan, tapi sekarang Rusia bahkan memberi ilham kepadanja. Nehru muda hendak berdjuang untuk kemerdekaan India dengan pedang ditangan ; sekarang ia berkelahi untuk kemerdekaan itu dan untuk impiannja jang lama itu, tapi sendjata jang ada dalam tangannja ialah sendjata tiada dengan kekerasan.

Guru theosofi tersebut diatas telah menimbulkan kegemarannja untuk membatja. Ia masih ingat akan buku-buku tentang Jungle, Don Quichotte, perdjalanan kutub dari Nansen ; buku-buku tulisan H .G . W ells, M ark Twain dan Sherlock Holmes : roman-roman dari Scott, Dickens dan Thackeray. Pesakitan dari Zenda dan buku : Tiga orang satu perahu dari Jerome K. Jerome, Trilby dan Peter Ibbetson dari De Maurier. Ia pun banjak membatja sjair-sjair bahasa .Inggeris dan ke­gemarannja itu tetap masih ada padanja. Dengan gurunja itu ia dirikan sebuah laboratorium ketjil, dimana ia mengadakan pertjobaan-pertjo- baan ilmu alam dan ilmu kimia. Pemuda jang berumur empat belas tahun itu telah disiapkan untuk menuntut peladjaran diluar negeri. Ia telah mendengar.kan tjeritera-tjeritera tentang pemberontakan tentera dari tahun 1857 ; ia telah merasakan tangan besi ajahnja ; telah diwedjang pula dalam ilmu theosofi, telah mempunjai impian-impian politiknja, jang dibangunkan karena peperangan Boer dan pepeiangan Rusia-Djepang. Ia telah mengenjam keuntungan-keuntungan dari pendidikan jang isti- mewa lagi djarang-djarang adanja, jang tidak banjak orang lainnja di India jang sebaja dengan dia jang telah mengenjamnja. Ia bertolak ke- negeri baru, jang dalam hidupnja akan membuka harapan baru, kemung-

kinan baru dan pasal-pasal baru.

Pandit Nehru 2

Page 19: PANDIT NEHRU - OPAC

HARROW DAN CAMBRIDGE

Dalam tahun 1905 Nehru bertolak ke Inggeris bersama-sama dengan ajahnja, ibunja dan adiknja perempuan. Kebanggaan keluarga dari India ini, jang dengan demikian dapat menghantarkan anak kekasihnja kenegeri jang djauh itu untuk menjelesaikan pendidikannja, agaknja dapat lebih terang djika kita kira-kirakan sendiri dari pada dilukiskan disini.

Pada waktu itu keluarga-keluarga bangsawan di India saling ber- lumba-lumba untuk mendapatkan pangkat-paiigkat pegawai negeri jang tinggi bagi anak-anaknja pada pemerintahan Inggeris jang ada di India. Orang-orang. India dapat menggunakan kesempatan pendidikan jang ada di India sendiri. Mereka itu lalu ditempatkan dalam djabatan-dja- batan jang rendah-rendah dalam pemerintahan negara dan mereka ini sungguh sangat pongah dengan pangkatnja jang baru itu. Biasanja mereka lalu melepaskan tradisi dan adat istiadat lama, dan meniru-niru bangsa Inggeris tentang pakaiannja, sopan santunnja dan adat istiadat- ■ nja. Akan tetapi beberapa orang India jang djumlahnja lebih ketjil lagi, hingga dapat dihitung dengan djari, sungguh rr.endapat bahagia untuk dapat menuntut peladjarannja diluar negeri, jaitu di Oxford dan Cambridge. H an ja mereka inilah jang mendapat anugerah jang lebih besar dan pangkat-pangkat jang lebih tinggi. Mereka ini merupakan orang-orang jang terpilih. Tapi bahkan mereka pun tidak selalu men- tjapai pangkat-pangkat jang mereka kedjar-kedjar-, oleh karena pang­kat-pangkat ini adalah chusus diperuntukkan bagi orang-orang Inggeris. Akan tetapi bagaimanapun djuga, orang-orang India jang terpilih ini, selalu merasa dirinja djauh lebih tinggi dari pada bangsanja sendiri jang lainnja. Pun hati Nehru muda ini sudah barang tentu akan merasa berdebar-debar, denjut urat nadinja pasti akan lebih keras lagi, ketika ia memikirkan kemungkinan-kemungkinan dihari jang akan datang itu. Pada waktu itu sukar baginja .untuk mengetahui, bahwa nasib jang tak dapat diduga dengan segala djalan-djalannja jang berliku-liku dikemudian harinja menjebabkan ia menolak segala pangkat-pangkat jang diingini orang itu. Pun ia tidaklah dapat mengetahui, bahwa akan tiba waktunja, bahwa ia dengan sukarela bertahun-tahun sedjak masa mudanja akan tinggal bersepi-sepi dalam sel pendjara, merenungkan nasib rakjatnja, menjusun rentjana-rentjana untuk menggulingkan pendjadjahan Inggeris di India dan segala negara didunia ini, membuat

rentjana-rentjana dan mengharapkan terbentuknja suatu susunan dunia baru, jang akan didasarkan atas keadilan dan kedjudjuran. Pun djuga orang tuanja jang turut serta dengan dia pergi ke Inggeris tidak dapat mengetahui sebelumnja, akan adanja kedjadian-kedjadian jang kalut dikemudian harinja, jang akan menimpa keluarganja di India.

Sekarang adalah penting sekali untuk mengumpulkan waktu dan Nehru memutuskan djuga untuk berbuat demikian. Oleh karena usianja lebih tinggi dari pada usia jang disjaratkan, maka ia mendapat tempat di Harrow. Disinilah untuk pertama kalinja dalam hidupnja Nehru sama

* sekali berada ditengah-tengah orang asing. Ia merasa sepi dan rindu.

Page 20: PANDIT NEHRU - OPAC

Akan tetapi tak lama kemudian ia terbawa djuga oleh aliran hidup dan kerdja ; olahraga dan bersuka ria mengusir segala rasa rindu dendam. Ia turut serta dalam segala hal jang ada dalam hidup bersekolah. Biarpun ia bukanlah seorang anak jang tolol, namun tak djuga ia dapat merasa bersatu dengan anak-anak Inggeris.

.Ia telah lebih banjak membatja dari pada teman-temannja dan perhatiannja adalah lebih luas. Dengan suatu kesombongan jang tidak disembunji-sembunjikan ia mengirimkan surat kepada ajahnja, jang menjatakan betapa mengesalkan hati sifat-sifat anak2 Inggeris jang tidak dapat berbitjara lainnja dari pada tentang olahraga. Nehru meng- ikuti perdjalanan segala peristiwa, dan ia sungguh bergembira dengan pilihan umum tahun 1906 dan bangga atas kemenangan kaum liberal. Ia adalah anak satu2-nja jang dapat memberikan daftar anggota jang lengkap dari kabinet Cambell-Bannerman kepada gurunja- Bahkan pada waktu itu ia sudah sangat memperhatikan politik. Kesenangannja jang kedua ialah penerbangan. Pada waktu itu nama-nama dari dua bersaudara W righ t dan Santos Dumont, kemudian disusul oleh Farman, Latham dan Bleriot adalah mendjadi buah bibir. Terbawa oleh ke- gembiraannja dengan hasil-hasil jang pertama dalam lapangan pener­bangan maka ia menulis kepada ajahnja bahwa ia tidak lama lagi akan datang befkundjung kepada ajahnja pada tiap achir minggu di India... dan hal ini ia katakan dalam tahun 1906. Akan tetapi sungguhpun ia selamanja tidak pernah dapat bergaul dengan sungguh-sungguh dengan anak-anak Inggeris, ia merasa sedih djuga ketika ia harus meninggal- kan Harrow. lapun mentjutjurkan air mata. Ia- mulai tjinta kepada sekolahnja. Tetapi djika dikemudian hari ia mengenangkan hal ini, maka dengan keheran-heranan bertanjalah ia pada dirinja sendiri, apakah ia sungguh-sungguh menjesali kepergiannja dari Harrow, atau apakah hal ini untuk sebagian tidak disebabkan karena ia merasa wadjib untuk merasa sedih, oleh karena tradisi Harrow menetapkan hal ini dalam njanjian-njanjiannja jang mereka njanjikan. Sungguhpun demikian ia setudju dengan tradisi ini, dan dengan sadar ia tidak menentangnja, agar supaja ia dapat hidup dalam harmoni dengan

lingkungannja.Dalam tahun 1907, tepat tidak lama sebelum ia mentjapai usia

delapan belas tahun, tibalah ia di Cambridge- Disini peladjar-peladjar India pada waktu itu mempunjai suatu perkumpulan, jang dinamakan Madjelis. Disinilah peladjar-peladjar muda asjik memperbintjangkan politik. Nehru sudah tiga tahun mengundjungi Madjelis ini, dan ia hampir tidak berkata tentang sesuatu apapun djuga. Dikemudian harinja, dalam debating club perguruan tingginja, ia melandjutkan sikapnja jang sematjam itu dan sering ia harus membajar .denda, oleh karena selama tahun peladjaran ia sama sekali tidak pernah membuka mulutnja. Inilah Nehru jang beberapa tahun kemudian akan berpidato dimuka rapat- rapat raksasa, ialah Nehru jang bagaikan angin pujuh mendjeladjah India untuk mengadakan pidato, baik didjalanan besar maupun didjalan- an ketjil, seringkali untuk berminggu-minggu lamanja terus-menerus dan setiap harinja tudjuh k a li ! Banjak peladjar-peladjar India jang lainnja jang di Harrow dan Cambridge mengetuk-ngetuk dengan djarinja diatas medja, sambil dengan banjak kata-kata menolak kekuasaan Inggeris dinegerinja, tetapi jang sekembali di India tidak segan-segan

Page 21: PANDIT NEHRU - OPAC

untuk menerima pangkat-pangkat jang tinggi. Mereka lalu mendjadi advokat, hakim atau masuk djabatan dalam pemerintahan sipil di India. Mereka ini waktu masih mudanja adalah ,,pemberontak-pemberontak salon” , sedangkan Nehru tetap berdiam diri dengan rendah hati. Mung- kin mereka ini menghabis-habiskan patriotismenja dengan obrolannja itu, sedangkan Nehru memupuknja dengan diam-diam. Dikemudian hari patriotisme Nehru ini akan meledak dengan menjala-njala. Selama itu api tetap menjala dalam hatinja dan banjak buku jang sampai kepadanja selalu menghidup-hidupkan api itu. Buku-buku Garibaldi dari G. M . Trevelyan, — diantaranja ada satu jang ia dapat sebagai hadiah — , adalah salah satu dari djenis buku jang membangunkan perasaan pem- berontakan dalam dirinja. Setelah satu kali timbul sudah kegemarannja akan batjaan matjam ini maka ia lalu membeli sendiri kedua djilid jang lainnja. ..Saja bermimpikan perbuatan-perbuatan kepahlawanan sema- tjam itu di India, bermimpikan perdjuangan jang gagah berani untuk kemerdekaan dan dalam pikiran saja, dengan aneh sekali, India itu saja katjaukan dengan Ita li” , demikian ia tulis tentang zaman ini.

Ketika itu Lord Curzon mendjadi Radjamuda India. Politiknja dan kesombongannja menimbulkan djiwa jang memberontak- Pembagian daerah Benggala menimbulkan kemarahan diantara rakjat provinsi tersebut dan kegelisahan terhadap tind&kan ini tersiar hingga luas sekali diseluruh negeri. Curzon, jang murka karena djiwa pemberontakan jang mendjadi umum ini dalam suatu negeri jang tadinja selamanja selalu tenang lagi tenteram, memutuskan hendak mematahkan sikap parlawan- an itu. la mentjoba untuk membenarkan pembagian itu dengan mengatakan, bahwa pembagian itu mempunjai keuntungan-keuntungan- nja administratif, akan tetapi rakjat menuduh ia hendak melemahkan provinsi tersebut, jang dalam lapangan politik djauh lebih madju dari pada .provinsi-provinsi jang lainnja. Putusan ini mempertjepat bentrokan jang pertama sesudah pemberontakan tentera dalam tahun 1857, antara pemerintah dan rakjat India. Banjak anak-anak muda jang dihukum gantung atau dilemparkan kependjara. Pemuda Nehru ini mengikuti berita-berita tentang kedjadian-kedjadian ini, jang tersiar di Inggeris dengan perantaraan surat-surat kabar India, dengan asjik dan penuh perhatian. Satu kali ajahnja menulis suatu artikel jang lunak dalam salah satu dari surat-surat kabar itu dan karena tulisan ini anaknja lalu menjindir, bahwa pendapat ajahnja itu sudah barang tentu akan sangat menjenangkan pemerintah Inggeris. Ajahnja sungguh sangat besar amarahnja karena sikap jang kurang adjar dari anaknja ini, hingga ia hampir sadja memutuskan untuk menjuruh anaknja m.eriinggalkanInggeris dengan segera dan menjuruhnja pulang ....... mungkin sebagaipeladjaran bagaimana harus bertingkah laku jang baik. Akan tetapi ia

dapat menentang budjukan ini, dan anaknja tetap melandjutkanpeladjarannja.

Berita politik dari India pada waktu itu achirnja hanja sedikit sekali mengganggu hidup Nehru jang tenteram di Cambrigde. Ia mundar mandir kian kamari dengan muka jang tjongkak, seolah-olah ia telah menggenggam segala pengetahuan didunia ini. Kadang-kadang ia berdebat dengan sikap jang sombong samp4 i pagi hari dengan lain-lain ,,Cam’ s” jang mengatjau tentang seksualiteit dan achlak, dengan sambil lalu menjebut-njebut tulisan-tulisan Iven Block, Havelock Ellis, Krafft-

Page 22: PANDIT NEHRU - OPAC

Ebing dan Otto Weininger. Akan tetapi, seperti ia tjeritakan sendiri, karena sikap malu-malunja dan kebentjiannja akari tjara hidup jang biasa, ia tidak mempunjai pengalaman dalam lapangan ini. Sikap hidupnja pada umumnja pada waktu itu ialah sebagaimana ia katakan sendiri ..sematjsm cyrenai’sme”, jaitu suatu hasrat hidup jang tenteram dan hasrat akan pengalaman-pengalaman jang menjenangkan. Hal ini untuk sebagian adalah karena pengaruh Oscar W ilde dan W alter Peter. Sungguhpun demikian sikap hidup ini baginja sebenarnja lebih dari pada hasrat akan hidup jang tenang dan tenteram semata-mata, sebab ia adalah sangat tertarik oleh risiko dan avontur- Seperti halnja dengan ajahnja, ia gemar sekali bermain djudi, mula-mula untuk uang, tapi kemudian dengan pertaruhan jang lebih tinggi, untuk hal-hal jang luhur dalam hidup. Ia mentjari sesuatu ukuran hidup jang memuaskan- Dan oleh karena bakatnja memang tidak tertarik pada agama, maka bagian estetika dari hidup ini sartgat menarik hatinja. Hal ini ia katakan sebagai berikut : ,,Bagian jang estetis dari hidup ini menarik hati saja, seperti djuga tjita-tjita untuk hidup dengan terhormat, dengan tidak terkuasai oleh bagian hidup jang rendah, melainkan senantiasa berusaha untuk hidup jang sebaik-baiknja, untuk hidup dengan penuh lagi !uas.

Pengeluaran uang anaknja jang begitu banjak memasjgulkan hati ajahnja, jang menjangka, bahwa anaknja akan rusak hidupnja ; akan tetapi ini semua sama sekali tidaklah demikian halnja. Nehru tidaklah berbuat lain dari pada ,,hingga sampai tingkat jang tertentu meniru-niru orang Inggeris jang agak kosong kepalanja, jang biasa disebut orang ,,orangkota”. Hidup jang senang ini pengaruhnja tidak begitu baik terhadap anak muda ini, dan kegembiraan kepemudaannja jang mula- mula, banjak jang hilang dan satu-satunja hal jang nampaknja madju dalam dirinja ialah kesombongan dirinja. Akan tetapi kita tidak boleh lupa, bahwa ia ini hidup dalam dunia sebelum perang dengan segala ke- makmuran, kemadjuan dan keamanan jang kuat terdjamin. Dunia itu seluruhnja akan segera lenjap untuk selama-lamanja untuk digantikan dengan hidup jang penuh ketakutan, kematian dan pembinasaan.

Sekarang Nehru harus memikirkan untuk memilih sesuatu peker- djaan. Djabatan pemerintahan sipil India memang menarik hatinja, akan tetapi oleh karena ia masih belum dewasa dan karena itu harus lebih lama lagi tinggal di Inggeris, djauh dari rumah dan oleh karena ia dalam hal ini nanti djuga akan sering dipindah-pindah dan sering harus meninggalkan rumah, maka niatnja ini diurungkan. Tetapi anehnja, biarpun ia dalam politik selalu berdiri agak lebih kekiri, pada waktu itu ia tidak sama sekali menolak djabatan sipil dibawah bangsa Inggeris. Sebenarnja keadaan keluargalah jang menentukan pilihan itu. Oleh karena ajahnja bekerdja pada kehakiman, maka ia lalu mengun- djungi ,,Inner Temple” . *)

Ia meninggalkan Cambridge dalam tahun 1910 dengan angka-angka jang sedang dalam ilmu-ilmu peladjaranja jang chusus, tapi sungguhpun begitu dengan sebutan jang terhormat. Memang sedikit sekali waktu jang ia sisihkan untuk peladjarannja hukum itu. Ia bermalas-malasan begitu sadja, dan ia mempunjai perhatian jang agak samar-samar tentang

Inner and Middle Temple : gedung (dengan geredja, perpustakaan, dsb.) untuk para ahli hukum di London.

Page 23: PANDIT NEHRU - OPAC

masalah-masalah politik waktu itu dan merasa tertarik pada kaum Fabian dan kaum sosialis- Pun perdjuangan di Irlandia dan gerakan untuk hak memilih bagi kaum wanita sangat menarik perhatiannja.

Setelah berdiam di Inggeris untuk 7 tahun lamanja, kembalilah ia ke India dalam tahun 1912, dengan diplomanja dalam sakunja dan sedjumlah tjita-tjita baru dalam kepalanja. ,,Saja rasa, bahwa ketika saja mendarat di Bombay, saja ini adalah seorang pemuda jang agak sombong, dengan sedikit sekali memiliki sesuatu hal jang dapat saja banggakan.” Sungguh suatu pendapat jang sederhana, djika kita mengingat, apa djadinja dikemudian hari dari „pemuda sombong” ini.

Page 24: PANDIT NEHRU - OPAC

DALAM POLITIK

Setelah lulus dari Harrow dan Cambridge maka Jawaharlal Nehru tibalah kembali di India dalam tahun 1912. Ditindjau dari sudut politik India pada waktu itu adalah sangat tenang lagi mendjemukan hati, jang tidak memberikan lapangan kerdja bagi nasionalisme agressif, jang telah dianut oleh anak muda ini. Ia lalu mendjadi advokat, suatu djabatan jang memberikan harapan bagus dikemudian hari. Ajahnja sendiri adalah terkenal karena djabatan advokatnja itu, dan anaknja sudah barang tentu akan dapat lebih madju lagi, sebab anaknja ini mempunjai ketjerdasan jang tadjam dan mendapat pendidikan jang sangat baik, sedangkan tjontoh dan nama baik dari ajahnja memberikan ilham baginja. Akan tetapi takdir telah mempunjai rentjana jang lain untuk dirinja.

Segera India jang tenang itu terlibat dalam Perang Dunia dan ketenangan itu digantikan dengan kegelisahan dan kegugupan. Dan tidak lama kemudian India jang dalam lapangan politik sangat lamban itu berubah mendjadi suatu India jang memberontak, untuk mana baik si ajah maupun si anak meninggalkan pekerdjaannja jang sah itu, untuk digantikannja dengan pekerdjaan baru jang lebih populer, jaitu untuk dimasukkan kedalam pendjara sebagai pemberontak politik. Dalam hal ini si anak memegang pimpinan dan mendjadi tjontoh bagi si ajah.

Orang muda ini telah kembali di India dengan membawa tjita-tjita jang pasti, tapi tjita-tjita jang sulit lagi berbahaja tentang pendjadjahan Inggeris. Pada waktu itu nasionalisme sudah memenuhi udara India, biarpun sifatnja masih katjau lagi samar-samar. Dan biarpun segala sesuatunja djika ditindjau dengan sepintas lalu nampaknja tenang, namun dibawah itu semua sudah mengguntur perasaan kurang senang.

D i India, bahkan pada waktu itu sudah, ada sedjumlah orang-orang jang tertentu, jang mendjadi lawan jang keras terhadap pendjadjahan Inggeris, biarpun perlawanan ini biasanja mereka sembunjikan untuk dirinja sendiri. Mereka, seperti djuga halnja dengan Nehru, telah membatja sedjarah dari zaman jang silam dan sedjarah pendjadjahan, jang ditindjau dari .sudut pandangan jang nasionalistis. Ia telah memper- hatikan orang-orang Inggeris dari dekat dinegeri mereka sendiri; mereka adalah merdeka, dan bangga atas djenis bangsanja dan peradabannja, dan dinegeri mereka sendiri Nehru memang merasa tertarik pada mereka, akan tetapi sugguhpun demikian ia tidak djuga dapat menemukan alasan satupun jang sah, mengapa bangsa Inggeris harus tetap memerintah di India. D ikanan kiri tahun 1912 Nehru sudah mempunjai segala tanda- tanda dari seorang nasionalis jang berkobar-kobar, akan tetapi waktu- nja untuk bertindak belumlah tiba.

Untuk dapat mengerti apa jang ada dalam kandungan hati Nehru dalam tahun 1912, maka kita haruslah menjelidiki India dari waktu itu, setjara dia sebagai seorang nasionalis muda- Kita harus menjingkap- kan tabir dari zaman jang silam untuk menundjukkan pemandangan dari peristiwa-peristiwa besar sebelum tahun 1912, jang telah melintas dalam

Page 25: PANDIT NEHRU - OPAC

djiwa Nehru. Dan ia harus bertindak dengan berdasarkan peristiwa-

peristiwa tersebut.Maka dilihatnjalah suatu India, jang sedjak zaman dahulu kala di-

tengah-tengah topan badai dan pemberontakan, tetap teguh berdiri, dengan sekarang menghadapi suatu lawan baru jang lebih dinamis jang datang dari seberang laut. Sebelum itu memang sudah ada djuga kaum penjerbu, jang telah merampok-rampok, merusak dan menjamun, akan tetapi mereka datang untuk terus hilang lenjap lagi dan India melandjut- kan perdjalanannja lagi. Mereka jang ingin untuk tetap bertempat tinggal di India, berbuat demikian menurut tjara jang dikehendaki oleh India sendiri. Mereka itu mengambil peradaban India dan meniru adat ke- biasaannja. Dalam arti politiknja mereka telah meletakkan kemauannja atas rakjat India, akan tetapi dalam lapangan kebudajaan, India adalah tetap merunakan sekutu jang tertua. Akan tetapi dibawah pemerintahan bangsa Inggeris keadaannja berubah setjara radikal. Orang-orang baru ini tetap metijendiri dengan somborignja bagaikan mereka itu adalah s e m a t j a m s u p e r - l i i n l i m a n a , I c a s t a Bralirntina j a n y lebili t i n y y i l a y i .

Mereka meletakkan kemauannja atas bangsa India dan menentukan ulcuran-iikiiran jang oleh bangsa India ditirunjn dengan saling bcrebut bersaingan. H al ini dalam sedjarah India jang sudah tua itu adalah suatu kedjadian jang baru sama sekali. Dan Nehru, seorang Brahmana, sudah barang tentu tidak akan menjaksikan peristiwa ini dengan tiada perasaan jang penuh dengan kemasjgulan.

O j iw u n j a k em b a l i k e p a da z a m a n ke t ik a .. lu tnysa p e d a y a n y rem-

pah-rempah” ini, sebagaimana Napoleon menamakan bangsa Inggeris itu, untuk pertama kalinja datang di India akan berniaga, ketika beritaS tentang kekajaan-kekajaan jang melimpah-limpah banjaknja di India, menarik lain-lain perantau datang kepantai-pantainja dengan harapan akan dapat merampok-rampok disitu. Kelemahan jang mengharukan hati dari keradjaan Mogul jang sudah gojah itu mempermudah perbuatan serong dari orang-orang baru itu. Karena kelitjinan politiknja jang mengalahkan segala-galanja maka bangsa Inggeris dapat mengalahkan segala saingannja di India. Kedengkian satu sama lainnja antara radja2 India pada waktu itu, memungkinkan bangsa Inggeris untuk menda­patkan kemenangan-kemenangan dan sesudah tahun 1857 bangsa Inggeris sebenarnja sudah menguasai seluruh negeri, dimana Kompeni India-Timur sangat berkuasa. Terkenanglah oleh Nehru peladjaran sedjarahnja sebelum tahun 1857, ketika perusahaan dagang ini meng- isap negerinja dengan kedjamnja. Terkenanglah olehnja zaman-zaman dari Clive dan Hastings, avonturir-avonturir jang tak mengenal takut, ketika serangan-serangan hebat dari Burke menentang perampokannja kepada bangsa jang tak berdaja, menggema diseluruh dunia.

Iapun mengerti, sebagaimana nasionalis-nasionalis lainnja djuga mengerti, bahwa industrialisasi di Inggeris pada mulanja dapat didjalan- kan karena adanja kekajaan jang diambil dari India- Karena itu maka India lalu dibandjiri dengan barang-barang keluaran pabrik jang murah-murah, sehingga tukang-tukang dari zaman dulu-dulu, seperti misalnja para penenun, kehilangan pekerdjaannja jang telah turun te- murun dikerdjakan dari ajah ke-anak, dan.terusir kedaerah-daerah jang sudah penuh penduduknja, sehingga ekonomi pedusunan mendjadi katjau

sama sekali. Pemerintahan jang baru dengan administrasinja jang di-

Page 26: PANDIT NEHRU - OPAC

djalankan djauh mendalam hingga kelapangan jang seketjil-ketjilnja, memang membawa keamanan dan ketenteraman dalam negeri, sebagai- mana djuga diakui dari pihak kaum nasionalis, akan tetapi susunan pemerintahan jang sematjam itu pun djuga men'permudah pengambilan kekajaannja.

Djiwa Nehru muda ini sudah barang tentu djuga penuh dengan peristiwa-peristiwa Pemberontakan Tentera tahun 1857, ketika nenek mojangnja harus melarikan diri dari istana Mogul. Sebagai seorang nasionalis, maka. pemberontakan ini ia pandang sebagai suatu pepe- rangan kemerdekaan, jang dilakukan oleh lawan pemerintahan jang

baru. Daja upaja ini ternjata gagal- ,,Peperangan” itu berubah men­djadi suatu ,,pemberontakan tentera” dan bangsa Inggeris sesudah itu masih djuga kuat memegang pemerintahan dengan sombongnja. Dis­raeli dengan pandangannja jang mentakdjubkan terhadap psichologi sesuatu keradjaan telah berhasil membudjuk Ratu Victoria untuk mema-kai cjelaran Kaisar Inclia dan dengan demilcian maka segala urugan ia ll9

nicncjcnai Ind ia la lu d ja tuh kctancjan parleincn Incjcjcris, jang sedjak

itu tetap dipccjanqnja.

Demikianlah Nehru melihat perinulaan pendjadjahan Inggeris di India, bagian ekonominja dan Pemberontakan Tentera tahun 1857.Dengan membatja sedjarah setjara demikian, maka dengan sendirinja

terlahirlah nasionalisme dan nasionalis seperti Nehru. Akan tetapi kita harus memberikan pemandangnn sepintns lnlu tentang alirnn-alirnn, jnnc] pada waktu itu meniinbulkan suatu India seperti jang didapati- Nehru dalam tahun 1912, jaitu perubahan bentuk India antara tahun 1857

dan 1912.

Sesudah Pemberontakan Tentera ter'sebut diatas dengan pelahan- lahan, biarpun dengan segan, India menerima perdjalanan baru dari segala peristiwa. Orang-orang India jang tjerdik dengan segera merasa beruntung bekerdja bersama-sama dengan orang-orang baru jang memerintah itu, jang mengawas-awasi kerdjasama itu dan jang harus direbut 'belas kasihnja agar supaja orang dapat madju dalam lapangan keduniawian. Pemerintahan baru ini membuka sekolah-sekolah dan kulliah-kulliah (college), dimana anak-anak golongan jang agak ber- ada dididik dan diperlengkapi dengan ketjakapan-ketjakapan agar supaja dapat turut serta dalam pemerintahan baru itu. Dengan demikian, maka timbullah sekelompokan ketjil kaum tjerdik tjendekia atau intel- ligensia, jang mendjadi kaki-tangan bangsa baru jang memerintah. Golongan ini dengan tiada setahunja mendjadi kebarat-baratan dalam sikap djiwanja, adat kebiasaannja, pakaiannja dan tjara hidupnja. Mereka mendjauhkan diri dari orang banjak, jang tidak banjak mereka perhatikan. Kemegahan dan martabat pembesar-pembesar jang baru itu menggugupkan rakjat. Dalam hubungan sebagai pegawai negeri orang-orang Inggeris memperlakukan hambanja itu dengan penghinaan jang diam-diam atau kadang-kadang malahan dengan terang-terangan. Perlakuan jang bagaimana lagi jang akan tumbuh dari sikap rendah, lembek lagi pengetjut dari bangsa jang demikian itu ? Golongan-golong- an jang lebih bersikap djantan, gagah berani lagi suka berkelahi masuk dalam tentera Inggeris dengan upah jang rendah sekali, turut berperang hingga menguntungkan Keradjaan Inggeris dan keagungaa radja-kaisar

Page 27: PANDIT NEHRU - OPAC

dan Ind ia lalu mendjadi ,,permata jang tak ternilai dalam mahkota

Inggeris.”Kerdjasama jang menurut sadja dari India ini adalah suatu pudjian

bagi para pendjadjah Inggeris. Selama waktu jang pandjang sekali semendjak tahun 1857 tidak terdengar lagi keluh kesah dan protes menentang pendjadjah. Akan tetapi tibalah harinja, bahwa disana sini beberapa orang jang terpeladjar mulai sangsi akan kebaikan dan hak moril sesuatu bangsa untuk mendjadjah bangsa lain. Mereka telah mem­batja sedjarah Eropah dan teristimewa sedjarah Inggeris. Mereka tahu M agna Charta. Mereka membatja M ilton dan Burke dan hafal pidato2 jang berkobar-kobar dari Garibaldi dan Mazzini, jang sangat mereka kagumi.

Buku-buku para sardjana dari Barat, jaitu para Orientalis, melu- kiskan kebudajaan India jang gilang-gemilang dari zaman jang silam. Mereka gambarkan India itu sebagai sumber dari filsafat, negeri dari agama-agama dan dari suatu warisan intellek atau ketjerdasan jang megah. Orang-orang India jang terpeladjar, jang dalam usahanja untuk meniru-niru Barat, melupakan dasarnja sendiri jang asli, mulai mempe- ladjari lapuran-lapuran ini, jang bagi orang banjak meJiimbulkan impian jang baru. M aka bangunlah orang-orang, jang bagaikan padri- padri abad pertengahan mendjeladjah negeri dengan menjiar-njiarkan adjarannja, meir.peringatkan rakjat untuk kembali kepada W eda, jaitu perbendaharaan dari segala ilmu, segala hikmah dan segala rahasia dari alam semesta jang penuh dengan rahasia ini. Karena pengaruh jang dalam dari kenang-kenangan kepada zaman jang silam ini, maka banjak diantara mereka mulai mentertawakan peradaban Barat dan memudji- mudji peradaban India. Mubalig-mubalig agama Kristen jang pertama- tama dengan tidak sadar memberikan sumbangannja membangunkan kesadaran nasional India. Mereka ini mulai mengkristenkan orang-orang kafir untuk menjelamatkan djiwanja, akan tetapi karena kebodohannja tentang dasar keagamaan bangsa India menjebabkan usaha perdekatan- nja itu agak bersifat menghina dan para djuyubitjara India sebagai pembelaan diri lalu mulai membentangkan dan mengumumk&n kelu- huran agama mereka sendiri. Orang-orang seperti Swami Vivekananda merantaui seluruh dunia untuk mejakinkan orang-orang Kristen tentang djasa-djasa jang hakiki dari agama Hindu. Pembaru-pembaru seperti Radja M ohan Roy tampil dalam gelanggang masjarakat untuk mem- bersihkan masjarakat H indu dari anasir-anasir pengrusak masjarakat, jang sedang mentjemarkan alir hidupnja. Daja upaja ini semua adalah bermaksud membangunkan masjarakat India dan untuk meniupkan hidup baru dalam bagian-bagian jang sudah runtuh. Akan tetapi na­

sionalisme pada waktu itu adalah masih bersifat nasionalisme kebu­dajaan dan keagamaan. Tetapi dengan segera politik pun djuga turut

serta tampil kemuka.Usaha jang pertama untuk membuat suatu ikatan dari perasaan

jang tersusun ialah pembentukan Kongres Nasional India dalam tahun 1885, djadi empat tahun sebelum lahirnja Nfehru. Kongres Nasional India ini pada mulanja adalah sematjam debatingclub jang menjenang- kan lagi tak berbahaja, jang sama sekali tidak menimbulkan chawatir dikalangan bangsa Inggeris, sedangkan dipihak golongan bangsa India terang memang tidak menimbulkan kegembiraan jang berkelebih-lebihan.

Page 28: PANDIT NEHRU - OPAC

Kebangunan politik jang pertama terdjadi dalam tahun 1907, ketika Curzon dengan keputusannja untuk membagi daerah Benggala, membangkitkan keributan dalam provinsi tersebut. Gerakan ini men­djadi ilham timbulnja berbagai-bagai lagu-lagu India, jang hingga sekarang masih djuga terdengar di India. Protes-protes jang dimadju- kan adalah demikian hebatnja, hingga pemerintah Inggeris terpaksa mengurungkan tindakan-tindakannja. Gelombang kemarahan ini tidak pernah mempunjai sifat nasional, akan tetapi kekedjaman-kekedjaman jang dilakukan oleh orang-orang Inggeris untuk menindas pemberon­takan itu meninggalkan bekas-bekasnja diseluruh India dan kenang- kenangan akan waktu itu masih tetap hidup dalam djiwa banjak orang India. Tahun-tahun antara 1907 dan 1912 adalah tenang.

M aka ketika Nehru dalam tahun itu tiba di India, djiwanja adalah penuh dengan kedjadian-kedjadian dari zaman jang silam itu. Kedja- dian-kedjadian itu untuk sebagian ia ketahui dari buku-buku sedjarahnja, untuk sebagian lainnja adalah hidup dalam djiwanja kaiena pertja- kapan-pertjakapan dengan mereka, jang mengalami sendiri kedjadian- kedjadian jang mereka pertjakapkan itu, sedangkan selama ia berada. di Inggeris ia tetap mengikuti dengan teliti apa jang telah terdjadi ketika itu. Akan tetapi pada ketika ia tiba di India tidak terdapat kegelisahan sedikitpun djuga jang memenuhi suasana India. Tiada impian kemer­dekaan jang mengusik orang banjak, sedangkan rentjana jang tertentu tidak ada djuga jang memenuhi djiwa para pemimpin.

Kongres Nasional India, suara dari India jang berpolitik, jang sekarang menarik perhatian banjak orang laki-laki dan perempuan dise­luruh negeri, pada waktu itu masih merupakan suatu lembaga jang belum mempunjai tjorak. Dalam tahun 1912 rapat-rapatnja belum mempunjai kekuasaan gaib ; pada waktu itu belum ada seorang Gandhi, jang mengobar-ngobarkan semangat pendengarnja, memaut djiwa pengikut-pengikutnja dan memberikan ilham untuk menunaikan kerdja kepahlawanan. Jang menguasai sidang-sidangnja ialah para advokat, hakim dan saudagar-s^udagar jang berpengaruh. Setiap tahun tuan- tuan jang terhormat ini, dengan topi tingginja dan pantalonnja jang indah litjin, meramaikan sidang-sidang Kongres. Setiap tahun mereka ini mengambil resolusi-resolusi jang ilemah dan menjatakan protesnja, kali ini terhadap bagian jang ini, kali itu terhadap bagian jang lainnja dari politik Inggeris. Mereka meminta konsessi jang remeh-remeh kepada pendjadjahnja dan bitjaranja sangat fasih menurut gaja Oxford jang bagus. Mereka itu adalah advokat-advokat dan ahli debat jang tjakap, akan tetapi resolusinja sedikitpun tidak berpengaruh terhadap

pemerintah pada waktu itu. Pada waktu itu golongan ketjil ini belum mendapat tundjangan dari orang banjak jang besar djumlahnja. Orang banjak ini pada waktu itu masih bersikap masa bodoh dan belum ter-

susun dalam organisasi. Sedjak tahun 1885 Kongres bersidang setiap tahunnja. Demikianlah djuga keadaannja dalam tahun 1912 dan Nehru jang baru sadja kembali itu hadir djuga dalam sidangnja sebagai seorang wakil. Sajap jang paling kiri, jang dipimpin oleh Tilak, pemimpin besar sebelum timbulnja Gandhi, telah diberangus, sebab ia berada dalam pen­djara (suatu bukti dari kebesarannja). D i Benggala, sarang dari segala kesibukan pemberontakan, setelah dibatalkannja pembagian jang hendak ditjoba oleh Gurzon, keadaannja adalah aman dan tenang.

Page 29: PANDIT NEHRU - OPAC

Orang-orang jang moderat menjokong perubahan-perubahan baru, jang terkenal sebagai rentjana Minto-Morley, ialah nama jang diberikan menurut nama Radjamuda dan Menteri untuk India dalam kabinet India. Rentjana ini memberikan lebih banjak kursi kepada orang-orang India dalam dewan-dewan; akan tetapi suatu Dominion Status atau kemerdekaan sekedarnja jang mungkin bagi India untuk waktu itu atau untuk waktu jang lajak dimasa jang akan datang tidak disebutkan dalam rentjana itu. Oiang-orang jang terpeladjar mengharap-harap dengan sangat akan mendapatkan pangkat-pangkat jang lebih baik dan kaum politikus mentjari pengeluasan perwakilan dalam dewan-dewan. Pada waktu itu belum ada kegilaan sutji jang menggerakkan India seperti sekarang ini. Dalam India, jang demikian itulah Nehru mentjari tem- patnja dan panggilannja-

O rang muaa ini sudah barang tentu senang hatinja seteiah bertahun- tahun bepergian sekarang sudah pulang kembali lagi. Ia bekerdja pada M ahkamah Tinggi, dimana djalannja pekerdjaan jang tiada banjak perubahan lambat laun meminta sepenuh dirinja- Bagi setiap orang jang memusatkan segala nafsunja untuk mendapatkan nama baik dalam kehakiman, maka waktu itu djika tidak menggairatkan semangat, se- kurang-kurangnja akan memberikan banjak harapan dan kepuasan. Akan tetapi Nehru merasa gelisah dan ia sungguh-sungguh merasa, bahwa hidupnja itu adalah sunji tiada pergolakan dan tiada bertudjuan. M anusia jang memang bagaikan tertjetak untuk terbang jang meminta segala keberanian dalam tjita-tjita kemanusiaan tidak dapat dikurung dalam hidup jang sunji sematjam itu.

Bagi seorang muda, jang diasuh selama tudjuh tahun diluar negeri, dimana ia mengumpulkan tjita-tjita baru dan adat istiadat baru, maka tanah tumpah darahnja itu sungguh memberikan pemandangan jang gandjil sekali dan benar-benar mengesalkan hati lagi sulit untuk menje- suaikan diri dengan keadaan jang sematjam itu. Nehru rindu akan perbuatan-perbuatan. Perbuatan, jang akan menggerakkan seluruh hidupnja dan jang akan mengusir keadaan jang membosankan dari lingkungan jang lama., tapi toh jang baru djuga- Akan tetapi India dari 1912 tidak memberikan kesempatan untuk perbuatan-perbuatan jang dikehendaki temperamen Nehru. Untuk sekedar memetjahkan keadaan ini ia lalu mentjari hiburan dalam ,,shikar” , atau berburu. Memang se- benarnja ia tidak begitu tertarik akan permainan ini dan djuga memang tidak begitu tjakap dalam permainan ini, akan tetapi ia merasa senang karena dapat menghirup udara bersih dihutan rimba. Tetapi hiburan ini tidak lama kemudian berachir djuga, ketika ia berhasil menembak seekor kidjang di Kashmir. ,,Binatang ketjil jang tiada berdosa ini roboh dikaki saja, luka parah, sambil melihat kepada-saja dengan matanja jang besar

jang penuh dengan air mata. Pamandangan mata itu sedjak itu seringtimbul dalam kenangan saja........... ” Maka berachirlah permainan,,shikar” ini.

H idup politik di India pada waktu itu adalah tenang, dan tidak banjak kedjadian-kedjadian jang dialaminja. Akan tetapi bagi Nehru ketika itu ada terdjadi suatu peristiwa jang besar. D i Delhi, ibukota India, dalam tahun 1916 ia kawin. Ketika itu ia berumur 27 tahun, djadi buat seorang djedjaka India boleh dibilang tua untuk kawin.

Page 30: PANDIT NEHRU - OPAC

Pengantin perempuannja bcrnama Kamala, seorang perempuan jang rapuh®hgi lemah, lebih muda dari Nehru, jang kemudian mendjalankan peranan atau rol kepahlawanan jang hebat di India. Hari jang dipan- dang baik untuk peristiwa ini ialah Vasanta Panchami, ialah hari permu- laan musim semi di India. Dalam musim panas itu berminggu-minggu lamanja ia mengembara dalam pegunungan Kashmir jang indah itu. Bertahun-tahun kemudian ia masih rindu untuk kembali kepegunungan ini, jang telah memberikan kepuasan djiwa jang aneh sekali. Ketika ia bertahun-tahun kemudian terkenang akan gunung-gunung jang megah itu, maka teringatlah olehnja kalimat-kalimat dari sadjak W aiter de la Mare:

Dalam djiwaku nampak gunung-gunung mendjulang,

Raksasa megah bertjahjakan merah sendja,

Dan dibelakang mata djiwaku menunggu,

Merindukan saldju nan Sutji.

Akan tetapi setelah ia sekali terhisap sudah oleh kesibukan hidup, tidak lagi ia mendapat kesempatan untuk mengundjungi gunung-gunung ini. Sebagai gantinja -untuk itu semua, maka menurut katanja sendiri, ia harus memuaskan nafsunja untuk merantau itu dengan masuk pendjara- Dalam hal ini ia mendjadi tjontoh bagi isterinja.

Tetapi sebelum sampai sebegitu djauh, perang dunia jang pertama mengedjutkan India. Untuk membantu Inggeris, maka India memilih pihak Sekutu dan dengan ichlas mengalirlah sumbangannja berupa serdadu dan uang. Para radja berlumba-lumba dalam menundjukkan kesetiaannja kepada Radja George V , Kaisar India. Pasukan-pasukan India sangat gembira dan sambil menjanjikan lagu-lagu keagamaan mereka mehinggalkan pantai-pantai tanah airnja. Dan pasukan-pasukan Gurkha dan pasukan-pasukan orang-orang Islam jang gagah berani ini dengan segera berada dalam parit-parit garis peperangan- Akan tetapi biarpun dimana-mana terdapat kegembiraan, namun pada umumnja di India orang menaruh simpati kepada Djerman, bukan karena orang lebih suka akan negeri itu, melainkan semata-mata karena Djerman berperang melawan Inggeris, jang mendjadjah India. Banjak kaum revo- lusioner India pada' waktu itu bersekongkol dengan Djerman untuk menggulingkan pendjadjahan Inggeris itu, akan tetapi daja upajanja gagal. Tetapi dalam lapangan politik India semakin lama semakin bergolak. Kelas kapitalis jang telah timbul, jang selama perang bertam- bah kuat, mendjadi sadar dan semakin djelas pendiriannja.

Tiba-tiba kabut mendjadi hilang- Tilak, pemimpin ekstremis jang perkasa, dan Annie Besant, presiden wanita jang terhormat dari Per- kumpulan Theosofi, mendirikan Perkumpulan untuk Swaradi, dengan tudjuan jang tegas amtuk mendapatkan Home Rule bagi India. Mrs. Besant, seorang wanita jang memang bersifat dinamis, dengan rambut putihnja jang mengagumkan dan dengan kelantjaran bitjaranja jang menjala-njala mengisi suasana politik dengan daja listrik. Seorang wanita asing, seorang perempuan Irlandia, jang membela pentingan India, ini adalah sungguh-sungguh suatu peristiwa jang menderaskan alirnja darah.

Page 31: PANDIT NEHRU - OPAC

Pidato-pidatonja menggairatkan seluruh negeru Nehru segera men­djadi anggota dan menumpahkan segala hatinja dalam gerakan. Tak lama kemudian Mrs. Besant diinternir; tindakan pemerintah jang autoriter ini menimbulkan kegusaran, bahkan sampai kepada orang-orang jang lebih bersikap moderat.

Pada waktu itu pemerintah sedang menjusun suatu rentjana untuk mengerahkan pasukan pertahanan India untuk garis-garis pertahanan Eropah. Akan tetapi bagian tentara India ini diperlakukan sangat ber- lainan sekali dan banjak diadakan perbedaan-perbedaan, jang dirasakan sebagai penghinaan oleh banjak pemimpin India- Nehru telah memadju- kan permintaan untuk masuk dalam tentera, akan tetapi berita jang menggelisahkan tentang diinternirnja Mrs. Annie Besant memadamkan segala kegembiraan. ,,Mengapa”, demikian katanja. ,.kepada suatu pemerintahan, jang memberangus mulut djurubitjara-djurubitjara India, harus diberikan bantuan sukarela oleh rakjat India ?” Kemarahannja dan kegembiraannja sebagai orang muda, tidak mempedulikan gentingnja keadaan pada waktu itu. Ia telah membudjuk anggota-'anggota Komite India, jang dibentuk untuk membantu rentjana pasaikan pertahanan India, untuk menunda rapat-rapatnja. A jah Nehru adalah anggota dari Komite ini- Iapun djuga sangat masjgul karena diinternirnja Mrs.Besant. A kan tetapi sebagai advokat jang sudah bertahun-tahun, sikapnja ialah menunut undang-undang dan legal dan oleh karena itu hingga pada -waktu itu mengambil sikap jang moderat, dan membela kemadjuan jang pelahan-pelahan. Tambahan pula karena ia mempunjai kepertjajaan diri sendiri jang sangat besar, dan bangga akan ketjakapannja dan pertim- bangannja, maka ia tidak tertarik akan kegembiraan kemudaan jang menjala-njala. Akan tetapi setelah kedjadian itu sifatnja mendjadi mem- berontak melawan penindasan istimewa dari pemerintah itu jang semakin lama semakin mendorongnja kekiri.

Pidato-pidato jang fasih dari penjair wanita Sairojini Naidu, jang terkenal sebagai burung bulbul India menggairatkan sangat hati rakjat India, dan mengobar-ngobarkan nasionalisme dalam banjak djiwa jang lemah. Dengan tjara jang hidup ia .lukiskan kemegahan jang pernah di- miliki oleh India dan sebagai lawannja ia gambarkan penjerahan India jang mengibakan lagi menghinakan dalam waktu ini, lemah lagi merendahkan deradjat. Ia timbulkan kegembiraan baru dan ia berikan dorongan baru kepada banjak orang. Nehru pun djuga berubah sama sekali karena dia. Sosialisme jang sama-sama dari zaman jang pertama katika ia mendjadi studen., lenjap sama sekali. Patriotisme, nasionalisme

jang semurni-murninja, itulah dasar suara pidato-pidato dari Mrs- Naidu dan .in i mendapat sambutan dalam djiwa Nehru jang sangat halus itu.

Ketika itu ia belum melakukan peranan jang mendjolok mata dalam * rapat- umum dan iapun djarang sekali berbitjara. Ia masih belum dapat membuang sifat malunja untuk berbitjara dimuka orang banjak. Ia tidak setudju sama sekali untuk berbitjara dalam bahasa Inggeris, jang menurut pendapatnja tidak harus digunakan diantara orang-orang jang hadir hanja sedikit sadja jang dapat mengerti bahasa ini, sedangkan ia masih ragu-ragu apakah ia tjukup tjakap menggunakan bahasanja sen-, diri, jang untuk sebagian telah ia lupakan ketika berada di Harrow dan

Page 32: PANDIT NEHRU - OPAC

Cambridge. Dalam suatu rapat protes menentang undang- jang iriem- berangus persuratkabaran, ia telah dapat dibudjuk untuk berbitjara dan ia mengatakan beberapa patah kata dalam bahasa Inggeris. Dr- Sapru, pemimpin besar dari partai liberal, mentjium dan memeluk orang muda itu dimuka umum. hingga mendjadi malunja orang muda itu. Pemimpin besar ini lupa akan dirinja karena kegembiraan mendapat orang baru bagi soal jang sutji itu.

Inilah zaman pembentukan diri jang kedua dalam riwajat hidup Nehru. Suatu nasionalisme baru memenuhi djiwanja. Buku-buku batjaannja membangunkan lagi perhatiannja pada sosialisme, biarpun perhatian ini masih terlalu banjak bersifat samar-samar lagi humanistis dari pada bersifat keilmuan. Salah satu dari penulis-penulis jang paling disajangnja ialah Bertrand Russell, jang sekarang ia pandang ag'ak kurang djitu- Hasratnja akan hidup umum, kainginannja jang baru akan berbuat sesuatu, dengan sendirinja pun djuga menimbulkan bentrokan- bentrokan baru.

Dapatkah ia melandjutkan pekerdjaan dalam djabat^n kehakimari dan dalam pada itu' turut serta dengan aktif dan agressif dalam pekerdjaan umum ? W aktun ja untuk melepaskan salah satu dari kedua pekerdjaan ini belum lagi tiba. Oleh karena itu ia tetap mendjalankan praktiknja sebagai advokat, akan tetapi dengan kegembiraan jang se~ makin . surut.

Selama perang dunia jang pertama India pada umumnja adalah setia. Nasionalisme belum lagi mendapat tjukup. tenaga pendorong untuk merupakan suatu bahaja bagi radja Inggeris. Memang ada beberapa orang jang meraba-raba mentjari suatu program nasional, akan tetapi waktunja belumiah masak untuk suatu aksi bersama. Akan tetapi dengan segera India akan bangun melawan pendjadjah dan dalam bentrokan baru jang perkasa ini Nehru akan melakukan peranan jang dramatis lagi mengobar-ngobarkan.

(

Page 33: PANDIT NEHRU - OPAC

P U D JA A N IN D IA M U D A

Achirnja peperangan berachir. Pihak autokrat telah dibinasakan dan pihak demokrat jang menang dapat lagi mengangkat kepalanja dengan

tegak. Berdjuta-djuta orang jang tewas dan tjatjat telah membajar biajanja, akan tetapi suatu dunia jang penuh dengan harapan-harapan baru telah timbul dari keruntuhan jang ngeri ini- Bahkan bangsa-bangsa

jang terdjadjah mengharapkan dewasa-dewasa jang lebih baik. Djami-

nan-djaminan W ilson untuk ,,hak menentukan diri sendiri" tersiar kesegala p£ndjuru dunia ini dan India terpesona oleh pergolakan djiwa jang tertahan-tahan dan oleh harapan-harapan jang baru.

Zaman peperangan di India menghamili daerah tersebut, jang

kemudian melahirkan tenaga2 baru. Timbullah suatu kelas baru dari

kaum industri India, jang mendapat dorongan dari pemerintah untuk mendirikan industri-industri baru. Politik lama, dalam mana India selalu dipandang sebagai pasar jang aman bagi barang-barang pabrik Ing­geris, untuk sebagian telah ditinggalkan, oleh karena orang sekarang sudah insaf, bahwa djika dalam masa jang akan datang timbul lagi perang, maka suatu India jang diindustrialisasi akan ternjata merupa- kan suatu kawan perdjuangan jang lebih baik. Kelas kaum industri dengan kekajaan-kekajaanrija jang baru ini, mendjadi lantjang dan pasti dalam permintaan-permintaannja. Mereka mulai bermimpikan masa datang jang gilang-gemiJang bagi pasar keuntungan jang mengalir dalam

djumlah djutaan, akan tetapi kekuasaan politik bangsa Inggeris meru-

pakan rintangan bagi hal ini. O leh karena itu mereka mulai menaruh perhatian pada politik.

Buruh pertanian jang sangat miskin dan tidak mempunjai barang

suatu apapun djuga, berdujun-dujun pergi menudju kepabrik-pabrik jang baru dibuka. Mereka bekerdja dengan mendapat upah beberapa gobang, akan tetapi hal ini masih djuga lebih baik dari pada tidak mempunjai pekerdjaan sama sekali. Dengan segera mereka menggabung-

kan diri dalam serikat-serikat sekerdja, dengan paksa meminta upah jang lebih tinggi dan waktu kerdja jang lebih pendek dan mulai sadar

akan suatu matjam rasa kesatuan jang baru.

Kelas pertengahan jang lebih madju dengan penuh kemasjgulan mengharap-harap perubahan-perubahan baru dalam undang-undang

dasar, jang akan mentjiptakan kesempatan-kesempatan baru itu semua.

Masjarakat penduduk Islam mendendam dan merasa terhina karena

perlakuan keras jang didjalankan oleh Sekutu terhadap Turki. Serdadu- •

serdadu India, jang sekarang sudah kembali dari parit-parit perlindungan

garis perang, merasa tidak lagi dibawah ; martabat peradaban Barat dalam pandangan mereka turun sekali. D jandji2 jang diberikan Inggeris

selama perang, bahwa India segera akan mendapat kedudukan hukum

Page 34: PANDIT NEHRU - OPAC

baru, menimbulkan banjak harapan. Kemenangan revolusi Rusia meme- nuhi djiwa rakjat Timur dengan kegembiraan baru. Dan faktor-faktor ini semua bersama-sama membantu untuk mengisi suasana India dengan penuh daja.

Satu pertjikan api sadja tjukuplah sudah untuk menjalakan abu

jang berpidjar itu dan pemerintah jang ada pada waktu itu sendiri mem­berikan pertjikan api itu. Akan tetapi sumbunja pandjang. Dimulainja dengan dikeluarkan undang-undang jang sifatnja sangat menindas, jang

telah diterima oleh pemerintah pada malam -sebelumnja, bertentangan dengan opposisi umum dari badan-badan pemberi undang-undang India. Segala formaliteit atau peraturan jang sudah biasa, jang ditetapkan oleh

undang-undang bagi penuntutan dan penghukuman seseorang, dikesam-

pingkan begitu sadja. Maksudnja ialah untuk menakut-nakuti rakjat dan untuk menekan djiwa pemberontak jang bertambah-tambah didalam ne­geri. Undang-undang ini memang djarang-djarang sekali dipergunakan,

akan tetapi bagi suatu India jang menunggu dengan penuh harapan akan

peraturan-peraturan jang lebih luas jang telah didjandjikan untuk swa-

radj, maka undang-,undang itu masih djuga terdengar laksana suatu halilintar- Undang-undang ini mengingatkan dengan tegas kekuasaan

militer Inggeris dan kelemahan bangsa India. Seluruh India jang setia

itu, jang selama perang dengan ichlas mengurbankan darahnja, sungguh- sungguh djadi marah. Dan India ini mendjerit meminta pimpinan dan

meminta djalan pelepas bagi perasaannja jang tertahan-tahan itu. Pe­

mimpin! Itulah djeritan pada waktu itu.

Dan India mendapat pemimpin dalam Gandhi. Asceet pertapa ketjil jang sudah berkerut-kerut kulitnja ini mendjadi lambang jang

dramatis dari perasaan tidak senang dan dari harapan baru. India dengan bangga telah mendengar tentang kemenangan, jang telah ditjapai oleh Gandhi sebelum perang, ketika ia di Afrika Selatan berhasil mendapat­

kan perlakuan jang lebih baik dari kolonis-kolonis kulit putih bagi rakjat sebangsanja, dan ini ditjapainja dengan tiada kekerasan. Ahli negara

Afrika Selatan jang mashur, Djendral Smuts, harus tunduk kepada sendjata jang aneh ini. Selama perang jang lalu Gandhi telah m e m b a n tu

bangsa Inggeris dengan mengerahkan dan membentuk ambulanse; ia send:ri turut serta bekerdja dalam salah sabu ambulanse itu. Berbagai-

bagai djasa ini memberikan padanja bintang Kaisar-i-Hind jang djarang- djarang sekali diberikan. Dan sekarang tindakan-tindakan Inggeris jang

penuh dengan segala sifat penindasan itu merupakan pukulan jang hebat baginja, sehingga djiwanja jang halus itu memberontak melawan.

Biarpun ia pada waktu itu kebetulan sakit keras-, namun dari tempat tidurnja ia bermohon kepada Radjamuda supaja undang-undang itu

djanganlah dirahkan hendaknja. Akan tetapi Radjamuda jang berkuasa ini tak mengindahkan permohonan ini- Lagi pula siapakah sebenarnja Gandhi itu, jang begitu berani untuk memberi nasihat kepada wakil Jang Maha Mulia Seri Radja Inggeris dan Kaisar India ? Penolakan untuk mendengarkan pembelaan Gandhi ini menimbulkan kekuatan-kekuatan laksana kekuatan dalam taufan badai, ialah kekuatan-kekuatan alam jang dahsjat. Taufan ini sekarang masih djuga mengamuk dan belum

ketahuan kapan berachirnja.Pandit Nehru 3

Page 35: PANDIT NEHRU - OPAC

,,D janganlah hendaknja tuan menuruti undang-undang jang mentjelakakan ini, jang menghina lagi merendahkan deradjat, djanganlah

hendaknja tuan tunduk kepadanja, djika tuan hendak mendjundjung tinggi hormat diri tuan dan ketinggian tuan sebagai machluk manusia” . Demikianlah lcata Gandhi kepada rakjatnja. Suaranja adalah bagaikan

bunji taufan. Kata-kata jang telah dipikirkan dalam-dalam ini, jang

diutjapkan dengan suara jang halus dan rendah, akan tetapi dengan suara

jang didorong oleh kekuatan dan kesiungguhan suatu kemauan jang

kuat, meresap dalam-dalclm kedalam hati rakjatnja. Sebelum itu India belum pernah mendengar suara jang sematjam itu. Tentang hal ini Nehru

menulis sebagai berikut ,Suara ini adalah lain dari pada suara orang- jang lainnja. Suara itu adalah tenang dan rendah, akan tetapi terdengar pula mengatasi segala kegaduhan orangbanjak. Suara ini halus lagi hormat, namun s e a k a n - a k a n didalamnja ada tersembunji badja; suara ini adalah sopan dan bermohon, namun djuga mengandung sesuatu jang

keras lagi dahsjat".

Orang sutji ketjil ini membentuk suatu Satyagraha Sabha (perkum-

pulan kebenaran dan kekuatan), jang anggota-anggotanja berdjandji tidak akan tunduk kepada undang-undang baru itu. Akan tetapi dalam

pada itu mereka harus sama sekali tidak menggunakan kekerasam dan djudjur, baik dalam perkataan, maupun dalam perbuatan.

Nehru sungguh sangat gembira karena berita ini. ,,Disinilah achir- nja ditundjukkan djalan kepada kita,” demikian ia tjeritakan, ,,untuk melepaskan diri dari kebingungan; suatu djalan untuk berbuat, jang lurus lagi terbuka, dengan harapan akan berhasil dengan djitu. Saja sungguh sangat gembira dan ingin sekali turut serta dengan segera.” Tentang akibat-akibatnja, itupun djika sudah ia pikirkan, sama sekali tidak dihiraukannja. Akan tetapi ada peristiwa lain jang tiba-tiba timbul, jang menjebabkan ia mendjadi ragu-ragu. A jahnja sangat menentang niatnja itu. A jahnja ini, jang sudah biasa mempertimbangkan pro dan kontranja sesuatu perbuatan, tidak dapat pertjaja, bahwa kepdtusan jang tjepat sematjam itu adalah bidjaksana. Ia mentjela kebodohan orang-orang, jang hilang akalnja karena suatu gelombang kegembiraan jang sembarana. Akan tetapi keberatannja itu masih mempunjai sebab- sebabnja jang lainnja. Jang terlebih-lebih mempengaruhi sikap ini ialah kepentingan dirinja sendiri. Bahwa anaknja jang tunggal, jang dididik dalam kesenangan dan kemewahan, mungkin — sebagai hadiah untuk sikapnja jang mengingkari undang-undang itu— harus tidur diatas lantai batu dari pendjara-pendjara India jang tiada beralas dan tidak begitu bersih, ini adalah gila namanja. Selama beberapa waktu antara ajah dan anak terdapat selisih faham jang hebat. Seakan-akan mereka itu didorong untuk berpisahan dan sudah sampai pada saat bahwa masing-masing akan memasuki djalannja sendiri-sendiri jang sama sekali berlainan. D an bam pikiran ini sadja sudah menjesakkan nafas dan mendmbulkan rasa sedih. ,,Bermalam-malaman,” demikian si anak, ;,mundar-mandir kian kemari, mentjari djalan keluar, seorang diri dani dengan djiwa

jang tersiksa. A jah saja, baru kemudian saja mengetahui hal ini, benar- benar tidur dilantai untuk mengetahui bagaimana rasanja, oleh karena ia berpikir, bahwa nasib jang sematjam ini menunggu saja didalam pen-

Page 36: PANDIT NEHRU - OPAC

djara. Ajahnja saina sekali tak menjangka-njangka, bahwa nanti. anaknja itu bertahun-tahun akan tidur' diatas lantai pendjara. Ketika itu Gandhi mengundjungi kota, tempat kediaman Nehru dan ia nasihat- kan kepada orang muda jang bedarah panas ini untuk memikirkan baik- baik soal ini dan djangan mengambil tindakan-tindakan jang dapat menjebabkan ajahnja bersikap bermusuhan dengan dia. A k a n tetapi waktu jang muskil dan genting itu sudah tiba. Peristiwa-peristiwa telah datang bertubi-tubi dan tidak memberikan pilihan jang lain lagi.

Gandhi menjatakan hartal untuk seluruh India. Semua kerdja harus dihentikan. Ini adalah demostrasi jang pertama dari djenis ini, dan seluruh India turut serta. Pada tanggal 10 April di Amritsar ada dua pemimpin jang ditangkap. Segerombolan orang jang tidak bersendjata bersedia-sedia untuk menghadap kepada pegawai-pegawai pangreh pradja Inggeris ditempat itu untuk meminta pembebasannja. Pasukan polisi melepaskan tembakan kepada mereka, dan beberapa orang telah mati. Orangbanjak jang marah-marah ini sudah tidak dapat lagi me- nguasai dirinja. Mereka lalu merampok toko-toko bangsa Inggeris dan sebagai pembalasan membunuh enam orang. Kemudian rakjat lalu men­djadi saksi dari suatu ledakan dahsjat dari pembalasan dendam pihak bangsa Inggeris.

Maka mulailah pertumpahan darah jang bajangannja jang pandjang itu masih djuga meliputi seluruh India. Tjeritera jang ngeri ini sudah berkali-kali ditjeritakan. namun disini perlu djuga ditjeritakan sekali lagi, sebab djustru pertumpahan darah inilah jang menimbulkan api, sehingga seluruh India berkobar menjala-njala dengan hebatnja. Pertumpahan darah inilah jang menjebabkan India jang bersifat masa bodoh itu dengan tiba-tiba mendjadi suatu India jang murka lagi bersikap menentang. 'Per­tumpahan darah inilah, jang meninggalkan kenang-kenangan jang seka­rang djuga masih mendorong berdjuta-djuta orang untuk bertindak dengan njata. Sedjak itu beribu-ribu orang dengan sukarela mentjari hukuman pendjara dan beribu-ribu orang dengan senang hati membiar- kan dirinja dipukuli dengan ganasnja. Rantai perbudakan telah diputus- kan untuk selama-lamanja dan pertumpahan darah ini menundjukkan kepada banjak orang sifat Pemerintah jang sebenarnja. Perlakuan merendah.kan jang telah mereka derita pada wraktu itu, meninggalkan kesan jang tak dapat dilupakan dalam hati bangsa India. Keluarga Nehru dan orang-orang lainnja jang tak terhitung djumlahnja, menjatakan sumpahnja tidak akan mengaso sebelum India mendjadi merdeka.

Pada tanggal 13 April 1919 maka djendral Dyer telah membunuh beratus-ratus orang laki-laki, perempuan dan anak-anak, jang dengan tenang berkumpul di Amritsar, untuk memadjukan protes terhadap tindakan-tindakan jang dimaksudkan untuk menindas rakjat pada umumnja dan luntuk memadjukan protes terhadap penangkapan pemim- pin-pemimpinnja pada hari sebelum itu pada chususnja. Djendral Dyer telah memperingatkan rakjat, bahwa pertemuannja itu akan dipandang tidak sah, akan tetapi peringatan ini hanja sampai kepada beberapa orang sadja, dan beribu-ribu orang pergi keluar kota seolah-olah merajakan hari besar agama. Mereka berkumpul dalam suatu ruangan jang tertutup, bernama Jallianwallahbagh, jang hanja mempunjai pintu disatu tempat sadja. Disinilah mereka masulc dalam perangkap. Maka datanglah

Page 37: PANDIT NEHRU - OPAC

djenderal Dyer dengan serdadu-serdadunja, menutup satu-satunja pintu keluar dan dengan. tiada pemberitahuan lebih dahulu lalu melepaskan tembakan kepada orangbanjak itu. Senapan-senapan itu ditudjukan ketempat-tempat dimana orang-orang berdiri rapat-rapat; maka tewaslah orang-orang jang luka-luka itu karena kehausan, ditempat dimana mereka djatuh. Suatu tabir peluru menghalang-halangi sanak keluarganja untuk memberi pertolongan. Diantaranja ada jang terpaksa merajap-rajap melalui djalan-djalan jang tertentu. Pahlawan dari pertumpahan darah ini, djendral Dyer, pulang dengan mendapat pensiun (jang diambil dari kas negeri India) dan orang-orang jang memudja-mudja dia di'Inggeris memberikan sedjumlah uang kepadanja sebagai hadiah untuk tindakannja jang berdjasa itu. Mereka mengira, bahwa ia telah menjelamatkan kera- djaannja, tapi dengan tidak dikehendakinja ia pada hari itu telah meng- gali liang kubur bagi keradjaan itu.

A jah Nehru dalam tahun 1919 mengetuai Kongres Nasional India di Amritsar, ialah kota, dimana terdjadi pertumpahan darah itu. Ia menjampaikan seruan jang mengharukan kepada pemimpin-pemimpin India jang moderat, mengandjurkan mereka hendaknja membantu rakjat, jang sehabis pembunuhan itu berada dalam ketakutan dan mendjadi ngeri, akan tetapi pemimpin-pemimpin ini hanja memperhatikan perubah- an-perubahan undang-undang baru jang akan diadakan untuk mereda- kan India jang memberontak itu. Mereka tidak sanggup memikul kewadjibannja dan menolak untuk menghadiri sidang Kongres jang bersedjarah itu. Motilal sungguh merasa sangat terhina. Ia lalu memi- sahkan diri dari golongan jang moderat, dan ajah dan anak lalu mendjadi pendjuang jang gagah berani dalam tentera India jang tiada mengguna- kan kekerasan. D i Allahabad mereka lalu mulai menerbitkan suatu surat kabar nasional, jaitu „Merdeka”, jang didjadikan alat penjiar bagi politiknja jang baru.

Dengan tidak disengadja maka beberapa waktu sesudah pertum­pahan darah ini, Nehru muda itu berada dalam satu gerbong kereta api dengan Djendral Dyer, jang bersama-bersama dengan beberapa opsir lainnja pergi ke Delhi. Tentang pertemuan ini ia tulis sebagai berikut: ,,Salah seorang dari mereka bertjerita dengan suara jang menentang lagi sombong, dan, dengan segera saja mengerti, bahwa ia itu adalah Dyer, pahlawan dari Jallianwallahbagh, jang sedang melukiskan pengalaman- pengalamannja di Amritsar. Ia terangkan, bahwa ia telah menguasai kota

jang memberontak itu, bahwa sebenarnja ia dapat membakar seluruh

kota itu, akan tetapi bahwa ini tidak didjalankannja karena ia menaruh kasihan. Mendengarkan pertjakapan ini dan melihat sikapnja jang tiada berperasaan itu sungguh menjakitkan hati saja dengan hebatnja.” Lalu ia tambahkan, bahwa Dyer disetasiun Delhi turun dari kereta api dalam badju pijama berseran merah muda dan japon kamar.

Nehru turut serta dalam penjelidikan, jang diselenggarakan untuk menetapkan peristiwa-peristiwa jang telah terdjadi dalam hari-hari jang menjedihkan itu. Disini ia sering bertemu dengan Gandhi dan ia melihat bagaimana Gandhi dengan tidak berubah sama sekali membitjarakan pendirianuja dengan pengikut-pengikutnja. Gandhi menghadap kepada Radjamuda untuk meminta hendaknja Radjamuda memperbaiki kembali kesalahan-kesalehan jang telah dilakukannja terhadap rakjatnja, akan

Page 38: PANDIT NEHRU - OPAC

tetapi Radjamuda tetap tidak menghiraukan permintaan itu. Sesudah itu, dengan pemberitahuan jang pantas, maka Mahatma Gandhi lalu mulai dengan geraknja jang mashur untuk non-koperasi dengan tiada berkekerasan. Dengan tiada ragu-ragu sedikitpun djuga Nehru men- tjeburkan diri dalam perdjuangan ini. Seperti orang-orang banjak jang lain-lainnja iapun terpaut oleh daja gaib jang keluar dari Gandhi. Tugasnja sendiri dalam gerakan ini semakin mendjadi penting dan tugas pimpinannja semakin besar. Sedjak waktu itu ia berdiri dalam garis depan perdjuangan dan dengan demikian maka ia mendapat bagiannja jang semestinja.

India bediri dengan serentak. Gandhi membentuk dan menguasai

massa dengan-sentuhannja jang gaib. Dari tanah liat itu ditjiptakan- njalah pahlawan-pahlawan. Ia berseru kepada bangsanja untuk menghen- tikan segala kerdjasama sukarela, untuk melumpuhkan alat2 pemerintah­an, ialah kerdjasama jang memungkinkan mereka diperbudak. ,,Lepaskan belenggu2 djiwamu , demikian katanja kepada mereka, ,,dan segala belenggu keduniawian ini akan patah djuga.” Gerakan ini lalu mendjadi suatu gerakan sutji, dalam mana para pengikutnja inerasakan suatu kegembiraan jang belum pernah mereka rasakan sebelum itu. Buat orang2 seperti Nehru jaitu tempat-tempat himpunan tenaga gunung api, jang mendesak-desak mentjari djalan keluar, maka gerakan ini adalah berarti suatu pemetjahan jang penting sekali. Tentang saat jang penting dalam sedjarah India ini orang menulis: ,,Karena suatu gerakan jang tiba-tiba maka belenggu India mulai terlepas dan djalan menudju kemerdekaan terbukalah. Jang sebenarnja dimaksudkan dengan non-kooperasi ialah apa jang Seeley sedjak waktu jang lama sekali telah mengatakannja jaitu: ,,Pikiran, bahwa sungguh sangat memalukan untuk membantu orang asing dalam perdjadjahannja. Perasaan ini mengharukan hati orang­banjak dan mendorong mereka untuk bertindak. Dan Nehru sendiri ten­tang ini menulis sebagai berikut: ,,Pikiran.ini mendorong keatas segala jang baik2 jang ada dalam diri kita dan nampaknja tidak membenarkan lawan kita. Pikiran ini membebaskan kita dari rasa takut jang menekan kita; kita mulai menatap wadjah setiap orang seperti belum pernah kita lakukan dan mulai dengan terus terang melahirkan segala isi kandunqan hati kita.” Pada waktu itu belum banjak pengertian tentang masalah- masalah perdjuangan ekonomi. Jang ada ialah suatu nasionalisme jang tidak mengenal kompromi, jang ditindjau dari sudut agama, politik dan psichologis timbul dari perasaan penghinaan dan penurunan deradjat nasional pada kalangan kelas pertengahan. Ketjuali Gandhi maka pemimpin-pemimpin jang lainnja' hampir sama sekali tidak mengetahui

tentang adanja berdjuta-djuta manusia jang telandjang dan setengah

kelaparan jang berada dalam lembah kesengsaraan.

Nehru bahkan sudah insaf benar-benar akan sedihnja keadaan orang

banjak ini sedjak mulanja gerakan nasionalisme. Ia malahan lebih-lebih

dari orang2 jang lainnja insaf bahwa bagi orang jang berdjuta-djuta ini

suatu nasionalisme jang samar-samar dan tak tertentu tak mempunjai

arti barang sedikitpun djuga, djika masalah makan tidak dipetjahkan.

Keinsafan ini semakin lama semakin tertanam kuat dalam dirinja.

Keinsafan ini mempengaruhi seluruh pandangannja terhadap politik dan

Page 39: PANDIT NEHRU - OPAC

djustru keinsafan jang tegas inilah jang membuat dia mendjadi salah

satu pemimpin jang terpenting dari India jang sekarang ini.

Pada waktu ini suatu pengalaman baru menundjukkan dengan

tegas kepada Nehru tentang kesengsaraan orang banjak. Beratus-ratus orang tani jang lemah lesu, jang sudah sampai pada puntjak kebingungan karena pemerasan dari para tuan tanah, pada suatu hari berangkat

menudju ke Allahabad, tempat kediaman Nehru, untuk meminta perto- longan beberapa pegawai negeri. jang akan memberikan perantaraannja

bagi kepentingan para petani itu. Mereka bermohon dengan sangat kepada Nehru untuk datang berkundjung kekampung-kampungnja,

sehingga ia dapat menjaksikan sendiri keadaan jang sudah tak terta- hankan lagi. Nehru datang benar-benar dengan beberapa orang teman sedjawatnja jang lainnja. Kedatangan Nehru sadja sudah memberikan harapan dalam hati kaum tani itu. Berdujun-dujun mereka datang dari segala pendjuru untuk mendengarkan amanatnja jang membesarkan hati. Tentang pengalaman baru ini dalam hidupnja jang ia tulis sendiri Nehru

menulis sebagai berikut: „Ketika saja melihat kesengsaraannja dan terima kasihnja jang melimpah-limpah itu, maka saja sungguh-sungguh merasa malu bertjampur sedih, malu karena kesenangan dan kemewahan hidup

saja sendiri dan karena kepitjikan politik-kota kita, jang melalaikan sebagian besar dari putera-putera dan piuteri-puteri India jang setengah

telandjang, dan sedih karena penghinaan jang dialami oleh India dan karena kemiskinan jang sangat mengerikan jang diderita oleh India. M aka seakan-akan timbullah suatu gambaran baru dari India dalam pandangan saja, India jang telandjang, kelaparan, terhina dan sengsara sama sekali. Dan kepertjajaan mereka dalam diri kami, tetamu janq

kebetulan sadja datang dari kota jang djauh, membuat saja mendjadi malu dan menimbulkan dalam diri saja suatu perasaan tanggungdjawab baru, jang membikin saja merasa takut.” Gambaran ini tak pernah ia lupakan dan tetap tertanam kuat-kuat dalam djiwanja.

Petani-petani jang sederhana ini, jang mulai mendengar nama

Nehru, ketjuali menimbulkan gambaran baru tentang India dalam pandangannja, masih djuga menjebabkan hal-hal jang lain lagi: mereka itu telah menghilangkan sama sekali sifat malu-malunja untuk berbitjara dimuka umum. Mereka mengelilingi dia, kemana sadja ia pergi dan

menimbulkan hal-hal jang baik-baik dalam dirinja dan segala kata-

katanja langsuna timbul dari hatinja. Sedjak itu ia telah berbitjara dalam rapat-rapat jang tak terhitung lagi djumlahnja, dengan penuh perasaan

lagi fasih; tetapi djustru para petani inilah jang untuk pertama kalinja mengharukan hatinja dan dari hati ini menimbulkan segala keindahan

jang tersembunji.

Dengan djiwanja penuh segala impian baru ini ia mentjeburkan diri

sama sekali dalam pergerakan. Ia mengagumi sifat ahimsa (dengan

tiada berkekerasan) dalam pergerakan ini, biarpun ia tidak sama sekali

menerimanja sebagai asas; baginja ahimsa ini pada waktu itu hanja

merupakan suatu metode jang berguna semata-mata. Ia mengerti, bahwa

mengingat keadaan India pada waktu itu, tidak ada pilihan jang lainnja;

ahimsa adalah satu-satunja djalan untuk mentjapai kemerdekaan India!

Page 40: PANDIT NEHRU - OPAC

Pada mulanja ia agak merasa kurang senang dengan tjorak keagamaan,' jang diberikan oleh Gandhi kepada pergerakan itu. Sungguhpun demi- kian. ia mengakui Gandhi sebagai orang jang luar biasa, seorang pemimpin jang tiada tara bandingannja, sutji, djudjur lagi dinamis; dan kekuatan gaib dari Gandhi adalah sedemikian besarnja, sehingga Nehru sendiri malahan tertarik oleh sifat keagamaan dari pergerakan itu. Ia

katakan: ,,Pandangan Gandhi jang tenang lagi dalam itu dapat memaut dan menembus hati saja dalam-dalam; suaranja jang terang dan lantjar

itu meresap dalam. hatiku dan menimbulkan gema jang mengharukan.”Pemerintah jang berkuasa pada waktu itu sudah barang tentu merasa

chawatir karena bertambahrtambah besarnja antjaman terhadap keku-

asaannja, dan berusaha membela diri dengan mengadakan tindakan- tindakan jang paling mudah, jaitu menangkap dan menghukum. Akan tetapi pengikut-pengikut Gandhi tidak hendak digertak. Pendjara ? Mereka meminta untuk dipendjara dan mentjari pendjara dengan sukarela. Setiap hari achlak kaum nasionalis semakin tinggi, sedang­kan achlak pemerintah semakin merosot. Dalam bulan Desember 1921 Prince of Wales, jang sekarang mendjadi Duke of W indsor, dikirim ke India, mungkin dengan pengharapan, bahwa kepribadiannja

akan membuat tjabar kepribadian Gandhi, biarpun sebagai biasa setiap maksud politik jang terkandung dalam kundjungan ini disangkal. Ber- kenaan dengan kundjungan ini maka Kongres lalu mengeluarkan putusan

pemboikotan bagi segala djabatan jang ada hubungannja dengan kundjungan ini. Oleh karena itu maka Perkumpulan Sukarela Kongres

lalu dinjatakan sebagai suatu organisasi jang illegal, jang dilarang oleh

undang-undang.Keluarga Nehru jang berdiam diprovinsinja menerima tantangan

ini. Nama ajahnja tertulis diatas .sekali dalam daftar, kemudian segera menjusul nama anaknja. Ajahnja didakwa mendjadi anggota Kaum Sukarela Kongres dan untuk membuktikan ini ditundjukkan suatu surat isian jang ada tanda tangannja. Sajangnja orang jang hendak menjatakan

sumpahnja untuk kebenaran surat isiannja itu sendiri tidak dapat mem- batja dan tjara memegang surat isian itu malahan terbalik hingga menim­bulkan tertawa pada orang banjak; karena peristiwa itu Mahkamah mendjadi kemalu-maluan. Akan tetapi peristiwa ketjil jang sematjam itu pada waktu itu tidak mengakibatlcan apa2, dan ponisnja berbunji enam bulan. Pelanggaran anaknja ialah, bahwa ia telah menjiarkan pengumum- an hartal berhubung dengan kundjungan Prince of W ales. Iapun menda­pat hukuman enam bulan. Akan tetapi tiga bulan kemudian ada orang jang mengetahui, bahwa pelanggarannja tidak masuk hukuman undang- undang dan ia lalu dibebaskan. Ini adalah pengalamannja jang pertama

dalam politik praktis dan kundjungannja jang pertama kedalam pendjara.

Segera setelah ia dibebaskan, ia mentjeburkan diri lagi dalam pekerdjaan politik. Pendjara tadi malahan mendjadi pendorong bagiiija dan telah

memberikan kepadanja waktu terluang jang tjukup banjak untuk memi-

kirkan sifat jang sebenarnja dari pemerintahan.

Dalam bulan Maret 1922 Gandhi ditangkap dan didjatuhi hukuman

pendjara enam tahun oleh seorang hakim Inggeris, jang menghormati

Ga'ndhi sebagai orang jang besar, akan tetapi jang harus mendjalankan

Page 41: PANDIT NEHRU - OPAC

kewadjibannja jang tidak njaman, ialah untuk memperlakukan Gandhi sebagai seorang pemberontak. Gandhi menjatakan dirinja sanggup me- mikul segala akibat perbuatannja. Ia mengakui kesalahannja dan meminta hukuman jang berat. Peristiwa ini memang peristiwa jang gandjil sekali. Nehru jang hadir pada sidang pengadilan jang bersedjarah ini, sungguh

sangat terharu. Setelah Gandhi ditangkap dan dimasukkan dalam pendjara maka disana sini timbul perlawanan-perlawanan dengan keke- rasan. Ketika pemimpin besar ini mendengar, bahwa orang-orangnja tidak mengindahkan ahimsa dengan seksama, maka ia perintahkan untuk menghentikan gerakannja. Dengan demikian maka berachirlah fase jang pertama.

Setelah berachirnja fase jang pertama ini maka djiwa Nehru, jang selalu mentjari definisi-definisi dan kata-kata jang djelas, mendjadi penuh dengan berbagai-bagai keragu-raguan. Apakah mereka itu ber- djuang untuk suatu Dom inion Status dalam Keradjaan Inggeris ataukah untuk mendapatkan kemerdekaan jang sempurna bagi India ? Apakah Gandh i dengan tiba-tiba menghentikan gerakan jang dahsjat itu semata- mata karena beberapa orang jang sesat lalai dalam mendjalankan ahimsa? Sering ia mengadakan pembitjaraan-pembitjaraan jang lama sekali dengan Gandhi, akan tetapi sekembalinja dari pembitjaraan-pembitjaraan ini tak pernah ia merasa puas sama sekali.

Selama waktu itu di Negara Nabha, Nehru telah mendapat suatu

pengalaman jang aneh sekali. Ia telah diundang untuk melihat peniik- saan orang-orang Sikh oleh polisi, oleh karena mereka tetap hendak

mendjalankan upatjara keagamaan jang diganggu oleh Pemerintah Negara. Nehru ditangkap bersama-sama dengan dua orang teman se-

djawatnja,. Untuk sebagian dan Yvati itu dan satu malam penuh ia diikat bergandengan dengan teman-temannja. T idak seorangpun dari mereka dapat bergerak dengan tiada pertolongan temannja jang lainnja. Setelah diadakan pemeriksaan jang berlangsung diua minggu lamanja, mereka

lalu dipersalahkan mengadakan gerakan rahasia melawan pemerintah dan

karena itu mendapat hukuman dua tahun lamanja. Menurut undang-

undang dari Negara tersebut, maka untuk suatu gerakan rahasia harus ada empat orang jang tersangkut. O leh karna itu untuk menjempurnakan

lelutjon ini lalu ditjari orang jang keempat, jang sama sekali tidak dikenal oleh Nehru dan teman sedjawatnja. Akan tetapi ponisnja diundurkan

dan sesudah intermezzo jang aneh ini Nehru pulang kembali kerumah

dengan membawa benih-benih penjakit tipes dan pengetahuan tentang

susunan hukum jang korup lagi kedjam dari Negara dan rumah-rumah pendjaranja.

A jah Nehru telah menggabungkan diri dalam partai dan mendjadi ketua partai tersebut, jang mentjoba hendak memasuki dewan-dewan baru jang dibentuk menurut rentjana perubahan Montague-Chelmsford,

dengan maksud jang tegas hendak memerangi burokrasi dari dalam. D isinilah ia tumpahkan segala ketjakapannja jang luar biasa tentang hukum itu, segala sindirannja jang pedas dan seluruh kekuatannja jang tak ada taranja dalam berdebat sehingga ia dengan demikian selalu mele- mahkan djurubitjara pemerintah dalam dewan-dewan. Akan tetapi anak­nja jang lebih menjukai perdjuangan jang terang-terangan, sama sekali

Page 42: PANDIT NEHRU - OPAC

tidak tertarik oleh tjara sah jang mendjemukan, jang sedikitpun tidak ada mengandung pengalaman-pengalaman jang menggetarkan djiwa. Politiknja ialah politik dari aksi atau gerak setjara besar-besaran dan bukan politik kamar beladjar atau ruang persidangan.

Ia memulai sekarang dengan sesuatu pekerdjaan jang konstruktif dalam dewan kota Allahabad, akan tetapi burokrasi dari sistim lama jang

ada disitu merintangi dan menghalang-halangi usahanja. Tenaga ker-

djanja meminta lapangan kerdja jang lebih luas lagi dan achirnja ia mengundurkan diri dari Dewan. Dalam tahun itu, ialah tahun 1925,

isterinja sakit keras dan seluruh keluarga hertolak ke Eropah untuk

berobat.Sesudah tiga belas tahun berada di India Nehru kembali lagi ke

Eropah. Ia telah meninggalkan Inggeris dalam tahun 1912, untuk menurut pilihannja sendiri menempuh pekerdjaannja dalam lapangan

kehakiman. Akan tetapi hidupnja mendjadi sangat penuh denqan kena- duhan. Dengan tak mengindahkan pangkat dan kesenangan diri sendiri,

ia telah mentjari hidup jang lebih luas lagi, ialah hidup politik India. Harapan-harapan India, impiannja dan penderitaannj'a, semua itu adalah

djuga mendjadi harap-harapannja, impiannja dan penderitaannja. Selama tiga belas tahun ini, jang penuh dengan segala matjam kedjadian-kedja- dian, maka untuk pertama kalinja ia mempeladjari India jang sebenarnja dan ia telah mulai merasakan denjut djantungnja. Ketjerdasannja jang tadjam itu telah menduga dengan dalam sekali sebab2 keruntuhan India dan psichologi para pendjadjah jang mendjadi dasar keruntuhan itu. la telah bertemu dengan Gandhi dan mengakui kebesarannja dan achirnja

memutuskan untuk dengan tiada sangsi-sangsi mengikutinja dengan setia

dan dengan sepenuh hati, biarpun diantara mereka dalam lapanqan

ketjerdasan ada perbedaan-perbedaan. Selama waktu itu dalam politik

aiahnja terdapat djuga suatu perubahan jang tegas, jang sungguh sangat dihormati oleh anaknja. Ia sudah mendjatuhkan pilihannja ; sekarang dalam lapangan politik hari kemudiannja dan hari kemudian dari India sudah terdjalin erat-erat.

Dalam w^aktu tiga belas tahun ini Eropah sendiri pun djuga menga- lami perubahan ianq besar sekali. Em pah lama jancr tev*” n 1 jang telah dikenal Nehru semasa ia mendjadi peladjar, sudah tida a a lagi. Perang Besar telah menumbangkannia. Dari G eneva mu ai la

menindiau kaleidoskop silih bergantinia politik dunia dan m en ind iau

masalah India dari diauh, denqan tiada prasanqka dan dengan tia a

djiwa jang dipenqaruhi oleh nafsu. Dalam djiwanja India dan masalah-

masalahnja semakin lama semakin terdjalin denqan masalah-m asalah

dunia. Bagi Nehru India itu adalah kurban jang tak berdaja dari impe-

rialisme. sedangkan imperialisme itu sendiri adalah anak janci dila ir an oleh indusfrialisasi dan suatu nasionalisme jang amat sempit. Ia lalu m nla i

mempeladiari dan memikirkan peristiwa janq umum, jang dmamakan imperialisme, jang ketjuali India, djuga masih banjak mempunjai kurban-

kurbannja jang lainnja.W akil-wakil dari beberapa negeri lainnja pada waktu itu berkumpul

di Brussel. Mereka itu menjelenqgarakan rapat dari secrala neneri-neqeri jang tertindas. Dari Tiongkok, Djawa, Sumatra. Cuba, Korea, Afrika dan dari mana sadja mereka itu datang, jang berkulit sawo matang, hitam dan

Page 43: PANDIT NEHRU - OPAC

kuning. Organisasi ini disebut ,.Liga menentang penindasan kolonial. ' Organisasi ini pada waktu itu mendapat bantuan dari beberapa orang jang terkemuka : Madame Sun Yat-sen, George Lansbury. Romain

Rolland, Einstein. Nehru turut serta dalam perundingan Liga tersebut sebagai wakil resmi dari Kongres Nasional India. Sekarang ia mulai mengenal masalah-masalah imperialisme dan masalah-masalah klas buruh Eropah dari djj-rak lebih dekat lagi. Disini ia bertemu dengan banjak pengikut kominis, jang dalam rapat-rapat mempunjai pengaruh besar dan tentang mereka ini dikemudian harinja ia menulis, bahwa biarpun komu- nisme itu menarik hatinja -karena sikapnja jang terus terang dan per- lawanannja terhadap imperialisme, mereka itu dalam rapat-rapat sering sangat mendjengkelkan karena ,,sikapnja jang diktatorial, metode- inetodenja jang agressif dan hampir rendah dan karena kebiasaannja untuk menolak setiap orang jang tidak setudju dengan mereka” . ,,Reaksi in i” , demikian biasanja mereka katakan, .,adalah disebabkan karena asuhan dan pendidikan saja jang bersifat burdjuis Oleh karenaitu ia sering berdiri pada pihak Anglo-Amerika, jang pendapat-pendapat umumnja ia setudjui.

Bertahun-tahun kemudian dari India ia masih djuga selalu berhu- bungan dengan Liga ini. ,,Akan tetapi,” demikian ia katakan, ,,mereka telah melemparkan saja keluar dengan beralasan apa jang mereka katakan sikap saja jang lembek dalam persetudjuan Delhi antara Kongres

Nasional India dan pemerintah India” . Ia .akui dengan djudjur, bahwa dalam hal ini Liga memang benar, akan tetapi ia sajangkan, bahwa ia tidak diberi kesempatan untuk mendjelaskan duduknja perkara. Akan tetapi bagaimanapun djuga, itu semua adalah merupakan suatu penga- laman jang berharga baginja.

Pada hari ulang tahun Sovjet jang ke-10, dalam tahun 1927, keluar­ga Nehru berada di Moskow. Ia tidak lama tinggal di Moskow, namun kundjungan ini menimbulkan dalam hatinja suatu perhatian terhadap pertjobaan besar ini. D i Moskow banjak orang jang tertarik kepada mereka. Wanita-wanita Moskow sangat tertarik sekali oleh pakaian H indu jang indah permai dari isteri Nehru. Rombongan ini dihantarkan oleh pegawai-pegawai negeri dan Nehru kembali ke India dengan mem- bawa kesan jang dalam dari kemadjuan Rusia. Persamaan antara terbelakangnja negeri pertanian Riisia dan India, dan perlawanan jang begitu tegas antara kemadjuan Rusia dalam beberapa tahun sadja dan kemadjuan India dibawah pemerintahan Inggeris selama satu abad,

sangat mengharukan hatinja. Ia tiba kembali di India dari perdjalanan ini "dengan penuh tjita-tjita baru dan kesan-kesan Jang segar dan dengan suatu rentjana jang terlukis dengan tegas untuk memeriksa kembali politik India. Dan tjita-tjita baru ini dengan segera dinjatakan dalam sidang Kongres tahun 1927 jang tidak lama kemudian diadakan di Madras. Ia memadjukan suatu usul tentang kemerdekaan umum dan kerdjasama dengan Liga menentang penindasan kolonial. Oleh karena sangat terpenuhi dengan masalah-masalah jang langsung jang bersifat politik setempat-tempat, maka pemimpin-pemimpin jang lainnja tidak banjak m em p erh atik an rentjana-rentjana jang lebih luas ini. Akan tetapi Nehru sekarang sudah jakin sungguh-sungguh, bahwa hanja kemerde­kaan jang sempurna sadja jang dapat memberikan kesempatan kepada

Page 44: PANDIT NEHRU - OPAC

India untuk mengalahkan susunan ekonomi, dan politik ekonomi jang kolot itu dan oleh karena itu ia berdaja upaja memikat Kongres supaja menerima pandangan-pandangannja. Ia berusaha mendekatkan serikat-serikat sekerdja dan lain-lain golongan jang radikal kepada Kongres dan berdaja upaja agar supaja Kongres lebih bersifat sosialistis. Usul-usulnja diterima, akan tetapi mungkin orangbanjak tidak tjukup memahami akibat-akibat usul itu jang lebih djauh.

Dalam tahun 1928 urat nadi India mulai berdenjut-denjut lagi de-

ngah sangat tjepatnja. Pergerakan-pergerakan pemuda mulai timbul : serikat-serikat sekerdja mendjadi semakin kuat, kaum tani semakin ge- lisah dan usaha-usaha pemerintah untuk mendapatkan penghasilan jang lebih tinggi dibeberapa bagian dari negeri mendjumpai tantangan jang keras. Dalam suasana jang menekan ini pemerintahan memutuskan untuk mengirimkan suatu Komisi, jang diketuai oleh Sir John Simon. Menteri Keuangan, untuk mengadakan penjelidikan tentang masalah apakah keadaan di India sudah baik untuk menerima autonomi jang sudah lama didjandji-djandjikan itu. Putusan ini mengedjutkan India jang dalam tahun 1928 sudah sadar ditentang politik itu. dan jang kegembiraannja jang pertama telah timbul setelah ketakutan dan sifat malunja sudah ditanggalkan. Peristiwa bahwa dalam Komisi itu tidak diangkat seorangpun bangsa India, sungguh menimbulkan kemarahan. Komisi tersebut diseluruh India disambut dengan guruh suara ,,pulang- lah kembali” . Dimana-mana dikibarkan bendera hitam ; dimana-mana Komisi itu diikuti oleh orangbanjak jang bersikap memusuhi dan dise­luruh negeri dipelenggarakan rapat-rapat besar. Setelah politik jang mengesalkan berlalu sudah untuk beberapa tahun, maka India mulai

lagi berkobar-kcbar dan menjala-njala.

Sekarang ini Nehru akan mendapat pengalaman-pengalaman baru

jang menggetarkan. Ia telah melihat semua pendjara dari dalam, baik pendjara Inggeris, maupun pendjara di India jang dikuasai oleh radja- radja, akan tetapi apa jang terdjadi sekarang ini, adalah berlainan sekali. Pada suatu waktu, ketika ia memimpin salah satu a r a k - a r a k a n

jang menentang Komisi Simon, maka ia dipukuli dan disiksa dengan lathi, jaitu sepotong bambu jang udjungnja ada tembaganja. Tentang udjian ini ia tjeritakan dengan sifat terus terangnja sebagai berikut : ,,Ketika itu polisi'berkuda lalu mulai memukuli barisan pukarela kitadengan tongkat atau pentung..-......... Instink saja sendiri mendorongsaja supaja menjelamatkan diri, ketika saja melihat, bahwa kuda-kuda- nja menerdjang kita ; sungguh suatu pemandangan jang mengetjutkan hati. Akan tetapi, demikian dugaan saja, suatu instink jang lainnja mena- han saja supaja tetap tinggal ditempat dimana saja b e rd ir i , dan saja

terima serangan jang pertama jang ditolak oleh barisan sukarela jang ada dibelakang saja. Tiba-tiba saja sendiri berada d ite n g a h - te n g a h djalan

■ ...... dengan tak saja sadari saja pelahan-lahan m e m in g g ir

akan tetapi ....... s a ja berpikir sebentar ....... . dan m e m u tu s k a n , a watidaklah lajak bagiku untuk lari....... Sungguhpun demiktan sebenarnjabatas antara ketakutan dan keberanian hanja s a m a r- s a m a r sekali. be- orang agen polisi berkuda menudju kepada saja, sambil mengobat-abitkan tongkat pemukulnja jang pandjang jang masih baru. Saja katakan kepadanja, bahwa ia boleh berbuat sesukanja, dan kemudian saja mema-

Page 45: PANDIT NEHRU - OPAC

lingkan kepala saja........ Ia pukul saja hingga dua kali dengan hebatnjadiatas punggung saja....... Saja mendjadi pusing dan seluruh tubuh sajagementar.”

Esok harinja terdjadi lagi jang serupa itu, akan tetapi lebih hebat dan menakutkan lagi. ,,Saja setengah buta karena pukulan-pukulan itu dan kadang-kadang saja mendjadi sangat marah sehingga ingin sekali untuk memukul kembali. Saja berpikir, betapa mudah untuk menarik

opsir polisi itu dari kudanja dan untuk mengandarainja sendiri, akan tetapi berkat latihan jang lama dan disiplin dapat saja mengatasi itu semua dan saja hanja mengulurkan tangan sadja untuk melindungi mukasaja ........ Saja terlepas dari siksaan ini dengan sedikit perasaan banggaatas ketakutan badan saja."

A kan tetapi kenang-kenangan jang masih selalu ada dalam ingatannja dari waktu ini ialah air muka dari opsir-opsir dan pegawai2 polisi itu: „Penuh dengan bentji, kekedjaman, hampir mendekati kegilaan dan dengan t'ada tar.da-tanda sedikitpun djuga dari perasaan simpati atau kemanusiaan.” Akan tetapi ia tidak tahu dengan pasti apakah air muka-mulca orang-orang India pada waktu itu djuga nampak sutji, dan ia katakan selandjutnja: „Peristiwa, bahwa kita pada umumnja bersikap passif, belum berarti bahwa djiwa kita dan hati kita dipenuhi oleh tjinta terhadap lawan kita dan djuga tidak menambah keindahan sikap kita. Sungguhpun demikian kita tidak mempunjai rasa bentji satu sama lain ; sebab dismi tidak ada sama sekali soal pertengkaran jang bersifat per- sonlik, dan djuga tidak ada kebentjian. Pada waktu itu kita mendjadi djelmaan dari kekuatan2 jang asing dan jang berkuasa jang kebetulan menguasai kita, mengombang-ambingkan kita, jang dengan tidak setahu kita menguasai djiwa dan hati kita, jang membangunkan nafsu kita dan jang mendjadikan k'ta alat-alat jang buta. K ita berdjuang dengan tiada bertudjuan, tidak tahu untuk apa dan kemana kita akan pergi. Kegetaran perkelahian menguasai diri kita, akan tetapi ketika kegetaran ini berlalu sudah, maka timbullah dengan segera pertanjaan : ,,Untuk apakah ini semua ? Apakah tudjuannja ?” Sungguh mengherankan sekali, betapa objektif dan dengan tiada perasaan terharu Nehru menggambarkan kesan-kesannja dari penjiksaan itu, dan ia menulis ini bertahun-tahun kemudian dari sel pendjara jang sunji.

Akan tetapi dengan pukulan tak ada masalah dapat terpetjahkan, pukulan malahan memberi hidup banu dalam pergerakan dan peristiwa- peristiwa tetap berdjalan terus, seakan-akan digerakkan oleh tenaga pendoronganja sendiri, Ketika Kongres pada tanggal 19 Desember 1928

bersidang di Calcutta, maka ajah Nehru jang mendjadi presidennja. Karena pengaruh jang menenangkan dari Gandhi maka resolusi untuk kemerdekaan, jang dalam tahun jang lalu diterima atas desakan Nehru,

sekarang dikurangi hingga mendjadi Dominion Status,dengan sjarat,

bahwa djika permintaan ini dalam dua tahun tidak dipenuhi, maka pum a swaradj atau kemerdekaan penuh akan. mendjadi sembojan perdjuangan. A jah Nehru tadi pun djuga mendjabat ketua dari Komisi jang meru- muskan sjarat-sjarat nasional dan jang menjampaikan sjarat-sjarat

tersebut.Pada waktu itu pemerintah sedang sibuk mengusulkan- kepada

kaum nasionalis untuk datang di London, dengan maksud untuk menje-

Page 46: PANDIT NEHRU - OPAC

lesaikan suatu schema disana dan seterusnja tak mengindahkan sjarat- sjarat.jang dimadjukan kaum nasionalis. Safcu tahun berlalu sudah. India menghadapi suatu krisis baru jang besar. Pemogokan-pemogokan kerdja dan arak-arakan rakjat.adalah peristiwa-peristiwa jang terdjadi sehari-hari. Depressi dunia menambah tegasnja krisis ini. Kegiatan revolusioner rahasia berdjalan dengan giatnja. 'Dalam saat jang genting ini maka India mengarahkan pandangannja kepada Jawaharlal Nehru.

Pada umur empat puluh tahun Nehru dipilih mendjadi ketua Kong- res Nasional India, jang dalam tahun 1929 bersidang di Lahore, ibu kota Punjab. Ini memang suatu kehormatan besar, akan tetapi berarti suatu tanggungdjawab besar djuga. Pergerakan ini sekarang memasuki ting- katannja jang kedua jang lebih berat lagi. Hal ini adalah suatu kedjadian jang luar biasa: anak, jang satu tahun sesudah ajahnja, menggantikan kedudukan ajahnja jang pentl-ng itu. Pada sidang Kongres ini suasana

adalah terpenuhi oleh seruan : Nehru-ki-jai ! Hidup Nehru !

Dengan naik kuda putih Nehru muda dihantar diseluruh kota jang bersedjarah itu, ditengah-tengah orang banjak jang menumpahkan tjintanja kepadanja. A jahnja mer.jaksikan peristiwa ini dengan penuh kegemb raan dan kebanggaan ketika ia melihat, bahwa anaknja menda­pat bagian warisannja. Dengan disambut dengan tempik sorak jang gemuruh Nehru berdiri untuk membatjakan pidatonja sebagai ketua. Ia memberikan tindjauan tentang politik India, dibentangkannja suatu rentjana usaha, diberikannja setjara jang mengagumkan suatu uraian tentang keadaan dunia dan dengan suara jang gementar, gementar karena terharu, diserukannja kepada pendengar-pendengarnja kata-kata seperti jang berikut: ,,Kita sekarang adalah pemberontak terang-terangan dengan maksud untuk membebaskan negeri kita dari pendja­djahan asing dan saudara-saudara, teman-teman sekalian, dan bangsa kita semuanja, baik laki-laki, maupun perempuan, diminta untuk meng- gabungkan diri pada kita. Akan tetapi sebagai hadiah jang akan tuan terima ialah penderitaan dan hukuman pendjara, siapa tahu malahan mungkin djuga kematian. Akan tetapi tuan-tuan djuga akan mendapat kepuasan, bahwa tuan telah djuga memberikan bagian tuan untuk India, India jang tua, tapi djuga jang masih muda remadja dan bahwa tuan sudah pula memberikan sedikit sumbangan untuk membebaskan ummat manusia dari perbudakan jang sekarang ini. Bande Mataram! Hidup

Ibu Pertiwi !”

Nehru sekarang berada dipuntjak keharumannja. Siang dan malam orang-orang datang kerumahnja. Mereka ini datang dari seluruh India untuk melihat pahlawannja jang baru sebentar sadja, ialah pahlawan

jang mendjadi lambang keputusannja jang baru untuk merdeka. Banjak lagu-lagu jang ditulis untuk Nehru; banjak dongengan-dongengan jang

didjalinkan dengan dirinja. Tentang pengalamannja jang aneh ini ia katakan sebagai berikut: ,,Hanja seorang sutji sadja atau suatu machluk' jang bukan bersifat manusia jang dapat tetap tinggal dengan tak ter- pengaruh atau tak terusik karena hal-hal jang sematjam itu semua, dan saja sendiri tidak dapat memasukkan diri saja dalam salah satu dari kedua golongan ini. Saja mendjadi sombona dan agak mabuk sedikit, tapi kemudian hal memberikan kepada saja kepertjajaan dan kekuatan.

Page 47: PANDIT NEHRU - OPAC

Saja agak m endjad i............ autokratis sedikit dalam sikap saja, dansedikit diktatorial.”

Sekali lagi ia memulai dengan mengadakan penjelidikan diri sen­diri jang sudah memang mendjadi sifatnja itu, untuk menjelidiki sebab musababnja keharuman namanja jang hebat itu. Tentu ini bukan karena ketjakapan-ketjakapan ketjerdasannja, demikian pikirnja, sebab ketja- kapannja ini tidaklah begitu luar biasa. D an pun djuga bukan karena pengurbanan jang telah ia berikan, sebab beratus-ratus orang lainnja menderita lebih banjak dari itu. Keharumannja sebagai pahlawan itu ia pandang sebagai kesombor.gan jang kosong belaka, oleh karena ia sama sekali tidak merasa gagah berani, sedangkan suatu sikap kepahlawanan atau sikap jang dramatis dalam pandangannja adalah selalu bersifat keanak-anakan. Keputusannja ialah, bahwa sudah barar.g tentu ada sebab-sebab jang lainnja. D an djiwanja jang kritis itu mulai mentjari pemetjahannja pada djalan jang lain:. Bagaimanakah halnja dengan dongengan-dongengan jang tersiar tentang dirinja ? Demikianlah orang pertjaja, bahwa keluarga Nehru mengirimkan pakaiannja ke Paris untuk ditjutji. Mereka menjangkal berita-berita ini, namun orang tetap masih pertjaja djuga. O rang kata, bahwa Nehru muda itu ber- sama-sama bersekolah dengan Prince of W ales. Inipun tidak beralasan sama sekali. Akan tetapi apapun djuga jang mendjadi sebab-sebabnja, Nehru merasa bahwa banjak sifat-sifat nafsu hendak mendjadi besar tersangkut disini, jaitu kepertjajaan dalam India, sehingga kaum Nehru jang sudah biasa hidup menurut tingkat kebangsawanannja dengan sukarela melepaskan segala-galanja. Dalam masjarakat H indu sifat tidak mementingkan diri sendiri itu termasuk suatu budi jang luhur dan me­rupakan sebab untuk mendjadi tersohor.

Faktor-faktor ini semuanja telah memberikan sumbangannja ma- sing-masing, sebab keharuman nama itu adalah suatu peristiwa jang muskil. Pengurbanan jang diberikan Nehru tidak luar biasa besarnja, akan tetapi ia terpiliVi dari antara banjak pemimpin-pemimpin jang lainnja itu karena sikapnja jang berterus terang, kedjudjurannja, ke- pengetahuan djiwanja, pembawaannja untuk bekerdja keras dan karena pengetahunnja tentang dunia. Perasaan belas kasihnja terhadap kemis­kinan orangbanjak dan pembelaannja untuk suatu rentjana jang ter- tentu untuk mengangkat orangbanjak ini, menjebabkar.. ia mendjadi sangat disajangi oleh mereka.

Akan tetapi untuk segala akibat-akibat buruk jang mungkin timbul

karena keharuman nama itu ia mendapat obat jang mandjur sekali dan

obat ini diberikan dirumahnja oleh keluarganja, dalam bentuk penggo-

daan jang penuh kesajangan. Keluarganja biasa menjebut dia dengan

Bharat Brushan (ratna dari India) dan 7 yagamucti atau pendjelmaan

pengurbanan. Adik-adiknja perempuan, dan malahan anak perempuan­

n ja ketjil memanggilnja dengan nama-nama jang bagus-bagus itu djika

mereka pada waktu makan meminta diambilkan barang sesuatu. „ 0 , Ratna dari India, berilah saja mentega itu.” ,,0 , Tyagamurti, beri aku

roti itu ,” Ibunja menghendaki, supaja orang djangan main-main dengan

Nehru, dan ia sendiri tidak turut serta menggoda anaknja dengan per­mainan itu. A jahn ja , jang sangat bangga karena kemasjhuran anaknja,

Page 48: PANDIT NEHRU - OPAC

senang melihat permainan-permainan dalam keluarga ini. Segala pudjian jang berlebih-lebihan dari orangbanjak itu sedikit sekali mem- pengaruhi Nehru; biarpun persentuhannja kadang-kadang tadjam dan hebat. Pertentangannja jang sebenarnja selamanja terd:apat dalam ba tinnja.

,,Pertentangan tjita-, keinginan-keinginan dan perasaan-perasaan kesetiaan, jang timbul dari dalam lubuk bawahdasar bergulatan dengan keadaan-keadaan lahir dan pertentangan perasaan lapar dalam batin jang tak dapat dipuaskan. Saja serasa suatu gelanggang perang, dimana berbagai-bagai kekuatan berdjuang merebut kemenangan. Saja mentjoba melepaskan diri dari pertentangan ini; saja berdaja upaja mendapatkan keselarasan dan kesetimbangan dani dalam usaha ini saja tumpahkan pikiran saja pada pekerdjaan saja. Pekerdjaan inilah jang agak mem- berikan ketenangan.” Sungguhpun demikian, pengetahuan bahwa ia mempunjai pengaruh terhadap orangbanjak jang sedemikian itu, mem- berikan kepadanja suatu perasaan, bahwa ia menguasai djiwa dan hati mereka, dan demikianlah ia katakan, ini sedikit banjak memberi kepuas- an kepada hasratnja akan kekuasaan.

Kemasjhurannja jang luar biasa itu ternjata mendjadi suatu bahan jang besar bagi perasaannja akan humor dan kenjataan. Ia tulis, bahwa ,,dalam resepsi-resepsi umum sering digunakan bahasa jang gagah di- lebih-lebihkan dan tiap-tiap orang nampak begitu azmat dan alim, hingga kadang-kadang saja hampir tak kuat menahan diri saja untuk tertawa atau mengeluarkan lidah saja atau untuk berdjengkelitarj, hanja dengan maksud ingin melihat reaksi pada air muka orang-orang itu atau untuk menimbulkan marahnja pertemuan jang terhormat itu. Untung bagi ke- masjhuran saja dan bagi kehormatan jang sederhana dari hidup umum di India, bahwa saja dapat menguasai segala keinginan jang gila ini dan pada umumnja saja berlaku sopan.” Tapi ia terangkan djuga kepada kita, bahwa daftar perangainja tentang hal ini tidak begitu luar biasa. Kadang-kadang dengan sekonjong-konjong ia meninggalkan suatu arak- arakan, jang diadakan untuk menghormati dia, untuk kemudian menje- linap diantara orangbanjak, dan menjerahkan kepada isterinja atau orang lain untuk duduk didalam kendaraannja.

Memang Nehru sangat mendalam sekali dalam soal menjelidiki diri

sendiri ini. Ia tjeritakan, bahwa ia sering merasa sepi dan sedih, bahkan djuga pada ketika ia berada pada puntjak keharumannja. Akan tetapi hasrat menudju pembebasan diri dari pertentangan batin darj pembeba-

san India, mendorong ia terus madju.

Page 49: PANDIT NEHRU - OPAC

DIDALAM DAN DILUAR PENDJARA.

Achir-achirnja Kongres Nasional India dalam tahun 1930 mengu- mumkan, bahwa tudjuannja ialah purna swaradj, kemerdekaan sempurna. Pemberitahuannja adalah tegas tidak meragu-ragukan, sungguh-sungguh dan menggembirakan. Jawaharlal Nehru sebagai Presiden Kongres pada djam 12 malam tanggal 31 Desember 1929 mengumumkan kepada rakjat- nja, bahwa resolusi tentang ini telah diterima. Tahun jang lama telah berlalu dan India sekarang memulai tingkatnja jang ketiga dari per- djuangan politiknja.

26 D januari ditetapkan sebagai Hari Kemerdekaan. Dan. diseluruh negeri akan dinjatakan djandji kemerdekaan. Gandhi, dengan ketjakap- annja jang adjaib sekali untuk meraba perasaan rakjatnja, mempertim- bangkan untuk memulai lagi dengan gerakan satyagrahanja atau tidak menurut undang-undang jang dengan segera sebagai api dahsjat akan berkobar diseluruh negeri India dari tahun 1930 ini adalah lebih teratur lagi. India telah melalui udjian pengurbanan jar.g besar dan hal ini telah membersihkan gerakan itu dari anasir-anasir jang bersikap setengah- setengah atau jang tiada berpendirian. Sekarang jang turut serta hanjalah mereka jang telah menduga hatinja masing-masing dan telah memutuskan akan tetap setia sampai mati. Desakan Nehru jang tak ada henti-hentinja untuk memperhatikan bagian ekonomi dari gerakan ini telah mendjiwai rakjat tani dengan tenaga baru jang dinamis. Pun kaum wanita dengan djumlah jang besar sekali menggabungkan diri dalam gerakan ini dan dengan keteguhan hati jang sung.guh menga- gumkan. Depressi dunia dan pengaruhnja jang mentjelakakan terhadap orangbanjak jang telah menderita pertjobaan kemiskinan jang hebat itu menambah buruknja keadaan jang memang sudah membahajakan itu.

In i semua memang telah mempertjepat bentrokan jang dahsjat, jang belum pernah terdjadi di India. Pemerintah jang berkuasa itu, dengan alat-alat kenegaraannja jang besar pada pihak jang satu dan pradjurit-pradjurit Gandhi dan Nehru jang bersikap tidak memakai

kekerasan dilain pihak, mulai bertempur. Pradjurit-pradjurit bertemu

satu sama lain dan beritanja jang dramatis lagi menjedihkan tersiar

dengan tjepatnja kesegala pendjuru dunia. Dunia menjaksikan peristiwa

ini dengan penuh takdjub dan kehawat.'ran.

Pemerintah lalu bergegas-gegas hendak menghindarkan bentjana

jang mengantjam itu. Pemerintah lalu berdaja upaja hendak membu-

djuk Gandhi eupaja melepaskan niatnja dan memberikan berbagai-bagai djandji jang mendua arti untuk memenuhi keinginan-keinginan Gandhi. Pemerintah membudjuk dan mengantjam, akan tetapi Gandhi dengan pengertiannja jang tidak pernah keliru tentang djiwa orang-orangnja dan dengan pengalamannja tentang metode-metode Inggeris, tetap ber- tahan supaja tuntutan-tuntutannja diterima dengan tiada bersjarat. Sebaliknja Pemerintah pun jang penuh dengan kepertjajaan diri dan sombong, tetap tidak berubah pendiriannja.

Page 50: PANDIT NEHRU - OPAC

Saat jang genting itu tibalah dan gerakan tidak menurut undang- undang mulai berdjalan. Tantangan terang-terangan terhadap undang- undang Inggeris adalah peristiwa-peristiwa jang terdjadi sehari-hari. Garam ’ mendjadi lambang' dari pemberontakan, seperti teh mendjadi lambang pemberontakan koloni-koloni Amerika melawan Inggeris. Ga­ram di India adalah mendjadi monopoli pemerintah dan padjak untuk garam ini sungguh berat bagi rakjat jang miskin. Gandhi memerintahkan orang-orangnja untuk membuat garam sendiri. Ini adalah suatu muslihat jang mentakdjubkan dari Gandhi, suatu muslihat untuk mewudjudkan pelar.ggarannja terhadap undang-undang dan untuk meluaskan pembe­rontakan itu hingga meliputi, rakjat jang besar. Dengan demikian maka garam ,,gelap” mendjadi sutji di India.

Gandhi menghantarkan serombongan ketjil dari pengikut-pengikut- nja menudju kelaut untuk membuat garam. Berhari-hari mereka berdja­lan kaki, sebentar-sebentar berhenti disini, kemudian disana, untuk menjebarkan adjaran satyagraha. Berita-berita tentang rapat-rapatnja setiap hari meluas hingga kemana-mana, sedang rakjat menunggunja dengan rasa tak sabar. Kemudian berachirlah perdjalanan itu dan orang- orang jang berziarah keluar ini menunaikan amal sutji. Sesudah menga­dakan doa jang sederhana tapi jang sangat mengharukan, maka Gandhi lalu mengambil air dalam tangannja penuh dan membiarkan air itu menguap. Matahari India turut serta dalam pemberontakan umum ini. Pembuatan garam ini mendjadi alamat bagi seluruh India. Semua orang laki-laki, perempuan dan anak-anak berebut untuk mengambil ember, pantji dan apa sadja jang dapat dipakai, dan kemudian berlari-larian ketempat air garam jang paling dekat untuk melanggar undang-undang. Garam jang didapat didjual dipasar dengan harga jang luar biasa. Gan­dhi, orang jang ketjil itu, sekali lagi membuat seluruh negeri bergolak.

Nehru mengundjungi Gandhi dalam perdjalanannja jang bersedja- rah ini dan setelah ia melihat peristiwa itu maka ia mendapat ilham untuk menaruh kepertjajaan baru lagi dalam perbuatan makdjizat Gandhi dan dalam ketjakapannja jang mengagumkan untuk menggetarkarj hati orang, kemudian kembali ia kepropinsinja untuk mengobar-ngobarkan djiwa jang serupa itu pula. Pengurbanan-pengurbanan keluarga Nehru dalam tingkat perdjuangan India jang sekarang ini sungguh mentak­djubkan. Ajah, ibu, isteri dan adik-adik perempuan, semuanja berdiri dibaris jang paling depan. Mereka meminta hukuman pendjara, mereka terima pukulan-pukulan lathi, mereka kehilangan harta bendanja dan be­berapa orang kekasihnja malahan iuntuk selama-lamanja, dengan menje- rahkan perdjuangan ini kepada orang jang lainnja untuk dilandjutkan.

Sekarang pemerintah menjerang gerak nasional ini dengan sepenuh tenaga. Kongres lalu dinjatakan sebagai lembaga jang illegal jang tidak sah, dan keuangannja disita. Segala kemerdekaan umum tak diindahkan sama sekali dan seluruh benua itu diperintah dengan undang-undang

jang sangat membatasi segala gerak. Pemimpin-pemimpin rakjat senan- tiasa bersedia-sedia ,,untuk mengepak sikat giginja” , seperti kata Mrs. Naidiu, „untuk pendjalanan kependjara.”

Nehru tidak lama bebas. Pada tanggal 14 April 1930 ia ditangkap dikereta api, dan hari itu djuga diperiksa dipendjara dan menurut undang-undang Garam dihukum enam bulan. Mendahului penangkapan-

Pandit Nehru 4

Page 51: PANDIT NEHRU - OPAC

nja ini maka ia dengan kekuasaan baru, jang diberikan kepadanja oleh Komite Kongres, telah menundjuk ajahnja untuk menggantikannja se­bagai presiden Kongres, suatu perbuatan jang sungguh halus dari se­orang anak kepada ajahnja, sebab penundjukannja itu mempertjepat penangkapan ajahnja. Ibu Nehru jang sudah tua- itu, isterinja dan adik- adiknja perempuan sekarang mer.gambil pimpinan dalam memeriksa toko-toko pakaian dan minuman luar negeri. W anitarwanita dari segala lapisan meninggalkan pingitannja dan dengan kegiatan dan keteguhan hati jang hingga sekarang belum pernah ada tara bandingannja mentje- burkan diri dalam perdjuangan nasional. Ini adalah suatu lontjatan jang

dramatis idari purdah kepolitik.

Gandhi, pemberontak jang paling besar, sekonjong-konjong ditang- kap dan penangkapan ini segera disaisul dengan penjiksaan orangbanjak setjara binatang oleh polisi di Bombay. Motilal Nehru, jang kesehatan- nja pada waktu itu buruk sekali, menjaksikan penjiksaan ini. Menurut nasihat dokter ia sebetulnja harus beristirahat ditempat beristirahatan musim panas, akan tetapi ia dengan tiba-tiba malahan berada dalam satu pendjara dengan anaknja.

Nehru muda, jang kembali lagi masuk pendjara sesudah tudjuh tahun, pada mulanja merasa kesepian dan sedih karena terputus dari dunia luar jang penuh dengan kesibukan itu, jang bergemuruh karena hidup.. Tudjuh tahun lamanja ia telah tersangkut dalam berbagai-bagai matjam usaha, jang berhubungan dengan perdjuangan nasional, dalam mana ia turut serta dengan gagah berarinja dan segala duka dan gem- biranja perdjuangan itu telah ia saksikan dari dalam. Ia sering merasa ketjil hatinja karena lambat djalannja kemadjuan, akan tetapi gerakan itu sendiri selalu menjeretnja untuk turut serta dan kehebatan dari drama itu sangat menggenggam dirinja. Dan sekarang ?

Ia sekarang terkurung dalam suatu sel ketjil, kotor lagi buruk dan

dikelilingi oleh tembok-tembok jang tak sedap dipandang. Tempat tidiur-

nja dipaku erat-erat, mungkin karena takut kalau-kalau nanti akan ia angkat dan dibawanja lari, atau jang lebih masuk akal lagi untuk meng- halang-halangi agar tidak dipakainja sebagai tangga penggempur untuk memandjat naik tembok selnja. Selnja dalam pendjara itu dan sebidang

tanah dimukanja jang dipagari, dikalangan rakjat terkenal dengan nama kuttaghac — kandang andjing, — dan pada mulanja dibuat untuk. pen- djahat-pendjahat jang berbahaja, akan tetapi sekarang dipakai untuk tangkapan-tangkapan politik jang terkemuka. „Nama itu tidak untuk

saja,” demikian ia berkata mengedjek.

Berhari-hari lamanja ia dilarang meninggalkan selnja untuk sedikit

bergerak atau untuk keperluan lainnja. Kemudian ia dibolehkan mela-

kukan itu semua selama setengah djam pada waktu pagi-pagi benar, agar supaja orang-orang hukuman jang lainnja tidak akan melihat dia

dan waktu ini ia gunakan untuk berlari-larian kian kemari. Sering ia

bangurj pada djam dua tiga malam untuk duduk dimuka selnja berdjam-

djam memandang kebintang-bintang, jang sungguh bermanfaat sekali

baginja ; bintang-bintang ini baginja adalah ,,lambang keteguhan hati

dan keuletan jang menggembirakan.” Pada waktu siang hari ia harus

Page 52: PANDIT NEHRU - OPAC

tinggal dalam selnja dan langit lalu tidak dapat kelihatan lagi, akan tetapi pada waktu pagi-pagi hari, djika ia dapat melihat bintang-bintang, maka ,,dengan hati pilu saja memandang :

Apa jang mendjadi langit bagi kita,Sekerat biru tinggi diatas,Dimana setiap awan putih-perak,Berarak-arak diudara.” i)

Disinilah Nehru duduk berhari-hari lamanja merenungkan berba­gai-bagai masalah jang sulit-sulit tentang nasib manusia dan lembaga- manusia. Pikirannja dengan bebas melajang kemana-mana. Akan tetapi masalah kemerdekaan India senantiasa mendjadi buah pikirannja ; ia tak dapat menghindarkan diri dari masalah ini. Pada suatu hari datang seorang hukuman seumur hidup kepadanja, jang bertanja : ,.Apakah djadinja nanti dengan kita, orang-orang hukuman seumur hidup ? Apa­kah Swacdj nanti akan membebaskan kita dari neraka ini ?” Nehru memikirkan masalah orang2 ini dan ia merasa bahwa beberapa orang diantara mereka tentu dapat diperbaiki, djika mereka diberi lingkungan jang sesuai dan dibesarkan hatinjja sedikit, tentu mereka itu dapat tertolong. Akan tetapi penjelesaian masalah ini memerlukan penju- sunan kembali seluruh bangunan masjarakat dan susunan ekonomi, dan untuk ini masjaiakatnja belumlah masak. Pendjara India menjebabkan ia memikirkan tentang pemerintah Inggeris di India; sungguh djitu tjuma tiada berperasaan. Ketjuali kita dapat mengetahui betapa dalam perha­tian Nehru tentang masalah-masalah rumah pendjara dan perubahan2 dalam pengadilcn, maka dapatlah kita disini mengetahui tentang sifat watak Nehru. Berita-berita tentang penderitaan teman-temannja setiap harinja, mulai sampai djuga kepadanja. Pengertian, bahwa nasibnja djika dibanding masih lebih baik dari pada mereka, sangat mengganggu perasaannja. Ia mewandjibkan dirinja sendiri untuk berdjam-djam me- mintal benang dan menenun. W aktu jang selebihnja ia gunakan untuk membatja, membersihkan selnja dan untuk mentjutji pakaiannja. Ketika ajahnja kemudian datang djuga dalam selnja, maka pekerdjaan jang dipilihnja sendiri itu ia tinggalkan, untuk mendjaga ajahnja jang sakit pajah. Sesudah sepuluh minggu ajahnja dibebaskan, dan Nehru sendiri menjusul sebulan kemudian.

Akan tetapi tepat satu minggu sesudah ia dibebaskan, ia masuk lagi dalam pendjara. Hukuman pendjara bagaimanapun djuga sebenar­nja mustahil akan dapat menundukkan djiwa seperti djiwa Nehru itu. Segera setelah ia dibebaskan, ia berbitjara dalam suatu rapat kaum tani. Sekembalinja dari rapat ini dengan isterinja, dengan penuh rasa rindu untuk bertemu dengan ajahnja jang sakit, mobilnja dihentikan oleh polisi didekat rumahnja. Ia dibawanja kembali lagi kedalam selnja jang dulu dan sekali ini untuk satu setengah tahun hukuman pendjara berat. Pemeriksaan dilakukan didalam pendjara. Banjak tuduhan2 jang dima- djukan kepadanja, jang semuanja berhubungan dengan pidatonja kepada kaum tani. Sebagaimana kebiasaan dengan tangkapan-tangka- pan politik, Nehru tidak mengadakan pembelaan diri, melainkan hanja memberikan keterangan sadja. Berita tentang penangkapan jang tiba2 ini memberikan semangat baru kepada pergerakan. Penangkapan ini

!) Dari „The Ballad of Reading Goal”, tjiptaan Oscar Wilde.

Page 53: PANDIT NEHRU - OPAC

sangat menimbulkan amarah ajahnja, jang belum lagi sempat bertemu dengan anaknja. ,,Saja memutuskan untuk tidak akan sakit lagi,” demi­kian M otila l menggeram. „Saja akan mendjalankan pekerdjaan jang sudah semestinja dapat diharapkan dari seorang laki-laki dan saja tidak akan tunduk lagi kepada kelemahan saja untuk sakit.” Dengan kekuatan djiwanja jang sudah biasa itu mulailah ia. bekerdja dan memberikan hidup baru kepada pergerakan. Untuk seluruh India ia tetapkan suatu hari peringatan (hari lahir anaknja, dalam bulan November), dan pada hari itu bagian2 dari pidato-pidatonja jang banjak menimbulkan kemarah- an pemerintah, akan dibatjakan. Pemerintah mengerti apa artinja hari itu. Segala pertemuan dibubarkan dengan kekerasan ; banjak orang mendapat pukulan dikepalanja dan pada hari itu 5000 orang ditangkap. Sungguh suatu hadiah hari lahir jang aneh sekali dari India kepada

Nehru.

Kamala, isteri Nehru, merasa tidak senang ketinggalan dari suami- nja. Sudah lama ia mengharap-harap untuk ditangkap, akan tetapi hing­ga sekarang pemerintah bersikap hati-hati untuk tidak mengganggu orang-orang perempuan. Akan tetapi sekarang tibalah djuga harinja untuk mereka. W anita-wanita jang rapuh dan halus budinja lagi ber­sifat malu-malu itu sekarang mendjadi terlalu sangat mengganggu dan perlu mendapat hukuman. M ungkin hukuman ini tidak akan berpenga- ruh bagi suaminja, tapi bagi mereka sendiri boleh djadi ada djuga pengaruhnja. Dengan menjanjikan lagu-lagu keagamaan dan lagu-lagu politik jang gembira, mereka dalam djumlah beribu-ribu bersama-sama masuk dalam pendjara. Ketika seorang wartawan bertanja pada waktu ia ditangkap, Kamala menjatakan : ,,saja sungguh sangat berbahagia sekali dan bangga karena saja dapat mengikuti djedjak suami saja dan saja harap mudah-mudahan rakjat akan tetap mendjundjung tinggi perdjuangan.” „M ungkin ia tidak akan mengutjapkan perkataan2 ini,” demikian tulis Nehru, ,,djika ia memikirkan hal ini lebih dalam, sebab ia memandang dirinja sebagai pembela hak-hak kaum wanita melawan kekuasaan sewenang-wenang dari kaum laki-laki. Akan tetapi pada waktu itu jang berbitjara dalam hatinja hanjalah perasaan seorang isteri H indu dan kekuasaan sewenang-wenang dari sang suami dilupakan.”

Pada ketika beribu-ribu orang dari pekerdja-pekerdja nasional ini menggeram-geram dibelakang pagar besi pendjara, maka beberapa orang sesama bangsanja bersidang di London dalam suatu Konperensi

M edja Bundar,' untuk merentjanakan undang-undang dasar baru bagi India. Pemimpin-pemimpin India jang sedjati semuanja berada dalam

pendjara, dan jang bersidang itu ialah orang-orang jang lunak lagi kolot, jang terkedjut karena sikap kaum nasionalis jang bertambah-tambah tak

hendak damai itu, lalu bergegas-gegas untuk bekerdja bersama-sama dengan pemerintah. Bagian India jang reaksioner ini sangat chawatir sekali karena bangunnja dengan tiba-tiba rakjat jang besar itu dan nam- paknja mereka ingin sekali, agar supaja bangsa Inggeris sebagai suatu faktor jang menentukan akan tetap tinggal di India, untuk memelihara susunan masjarakat jang ada dan untuk menjelamatkan kekajaan jang lagi diperbungakan. D jika Nehru didalam pendjara memikirkan sidang

di London jang masjhur ini, maka baginja, nampaknja memang itulah jang mendjadi tudjuan kundjungan mereka ke London itu-

Page 54: PANDIT NEHRU - OPAC

Akan tetapi dengan tiada Nehru dan pengikut-pengikutnja jang banjak dan sehaluan dengan dia, Konperensi Medja Bundar itu seluruhnja tidak akan lain sifatnja dari pada suatu sandiwara besar- besaran. Oleh karena itu maka pemerintah berdaja upaja sekuat-kuatnja. untuk memikat kaum nasionalis supaja turut serta dalam konperensi jang kedua jang segera akan diadakan di London sesudah konperensi jang pertama. Kebanjakan dari pemimpin-pemimpin nasionalis jang terkemuka lalu dikeluarkan dari pendjara, agar supaja mereka dapat berkumpul untuk bertukar pikiran tentang konperensi. Pun Nehru dan isterinja mendjadi bebas pula. Nehru setelah enam bulan, sedangkan Kamala sesudah dua puluh enam hari jang pertama kali tinggal dalam pendjara. Pada tanggal 26 Djanuari, pada Hari Kemerdekaan India, kedua-duanja berada dirumah kembali.

Ketika Nehru dibebaskan dari pendjara maka suatu bentjana besar menunggu dia. Ajahnja, jang selalu ia hormati dan jang ia kagumi seba­gai orang jang besar dalam perdjuangan untuk kemerdekaan, jang bertahun-tahun mendjadi pembantu dan sahabatnja, raksasa dengan tenaga kerdjanja jang luar biasa besarnja, ajahnja ini sedang merana dan dengan tjepat mendekati adjalnja. Gandhi dengan segera setelah dibebaskan terus menudju ke Allahabad untuk melihat sahabat dan teman seperdjuangannja jang setia pada saat-saat sebelum adjalnja. Pemimpin-pemimpin jang lainnja datang dari seluruh negeri untuk me- ngundjunginja untuk penghabisan kali dan malahan pada waktu itu djuga untuk membitjarakan masalah-masalah jang penting-penting pada saat itu dengan dia. Motilal Nehru, advokat jang paling besar pada waktu itu, dan seorang jang mengurbankan seluruh djabatannja dan kekajaannja jang ia kumpulkan selama hidupnja untuk berdjuang dengan gagah berani bagi kemerdekaan India, dalam perdjuangan melawan maut ini berada dipihak kalah. Orang ini, jang dengan kata-katanja jang pedas dan logikanja jang membinasakan telah mengalahkan banjak dari lawannja, sekarang terbaring dengan tak berdaja lagi. Ia tidak dapat banjak berbitjara namun kelakarnja jang lama itu belum djuga hilang. „Ia duduk,” demikian tulis anaknja, „bagaikan singa tua, jang mendapat luka parah, kekuatan badannja hampir hilang, namun masih djuga bagaikan singa, gagah perkasa. Ketika saja memandang dia, maka dengan rasa keheran-heranan saja bertanjakan diri, apakah gerangan jang dipikirkannja.” Berkali-kali ia berbitjara dengan terang, akan te­tapi djika kedjang dalam kerongkongannja menghalang-halangi ia ber­bitjara, maka lalu ia tulis apa jang ia hendak katakan. Sekarang ini memandang kepada Gandhi, sambil berkata : „Saja sekarang akan se­gera meninggalkan alam jang fana ini, Mahatmaji dan saja tidak akan

lagi berada disini untuk menjaksikan Swacdj. Akan tetapi saja tahu, bahwa Mahatmaji menang dan bahwa Swacdj itu tidak lama lagi akan datang-” Bertahun-tahun India adalah ketjintaan M otilal jang terutama dan kenang-kenangan jang terachir dari patriot jang besar ini adalah ditudjukan kepada kemerdekaan India. Keesokan harinja wafatlah ia.

Beritanja mengedjutkan seluruh India. Beribu-ribu orang datang berkumpul untuk menjatakan bela sungkawa. Djenazahnja dibungkus dalam bendera nasional, untuk bendera mana ia telah berdjuang dengan gagah beraninja. Pada waktu malam sedang turun, maka njala api mem- bakar djenazahnja ditepi sungai. Gandhi mengutjapkan beberapa patah

Page 55: PANDIT NEHRU - OPAC

kata jang mengharukan kepada orang banjak jang menghantarkan. dan ketika mereka dengan pelahan-pelahan dan dengan perasaan tjemas pulang kerumahnja masing-masing, maka dilangit bersinar bintang- bintang.

Nehru menljeritakan dua peristiwa jang aneh sekali lagi mengharu­kan sesudah meninggalnja ajahnja. Tiga bulan kemudian ia berada di- bukit-bukit di Ceylon jang tenang damai itu. „Mengapa saja tidak akan meminta ajah datang kemari,” demikian pikirnja, ,,tentu ia sangat lelah sekali.” Hampir ia mengirimkan sebuah tilgram, kemudian ia lalu sadar, bahwa ajahnja sudah tidak ada. Sehari setelah ia tiba dirumah, datanglah pos membawa surat jang aneh sekali untuk dia, jang ditulis oleh ajahnja, dan dialamatkan kepadanja. Surat itu penuh dengan tjap dan prangko dan tertanggal 28 Februari 1926 — dan sekarang sudah musim par.as 1931. Lima setengah tahun telah berlalu. Surat itu ditulis oleh Motilal pada malam hari sebelum anaknja dengan isterinja berangkat ke Eropah dan dialamatkan kepada maskapai kapal Italia di Bombay. Ternjata surat itu terlambat datangnja di Bombay dan kemudian dikirimkan menjusul keberbagai-bagai tempat; mungkin disalah satu tempat surat itu terselip disimpan sampai tiba waktunja seorang peg'awai jang radjin sekali me- neruskan surat tersebut kepada anaknja. ,,Jang sungguh aneh sekali,” demikian tulis Nehru, ,,surat itu adalah surat perpisahan.”

Bagi pergerakan sudah barang tentu merupakan suatu kerugian jang tidak dapat diperbaiki lagi, setiap kali djika salah satu dari pemimpin- pemimpin besarnja meninggal dunia. Mula-mula ialah C.P. Das, raksasa jang tak ada tara bar.dingannja dari Benggala ; kemudian Rajpat Raj, pedjuang jang gagah berani dari Punjab, dan sekarang Motilal Nehru. T idak ada dari mereka itu jang dapat digantikan, namun perdjuangan tetap harus diteruskan.

Utusan-utusan India untuk Konperensi Medja Bundar jang pertama sudah kembali dari London. Nehru, jang sangat kehabisan tenaga lagi

sedih, sekarang berada lagi dalam kantjah politik. Lord Irwin, jang

ketika itu mendjadi Radjamuda (kemudian mendjadi Lord Halifax, men-

djabat menteri Luar Negeri) mengadakan perundingan-perundingan jang pandjang lebar dengan Gandhi untuk membudjuk Gandhi, supaja

menangguhkan gerakan satyagraha atau tidak menurut undang-undang dan supaja turut serta dalam konperensi jang segera akan diadakan di

London. Kaum tani, jang sangat menderita karena merosotnja harga

hasil-hasil pertanian mendesak untuk terus dilar.djutkannja gerakan itu, jang antaranja mempunjai sjarat ,,tidak membajar padjak.” Tapi banjak sekali orang jang sudah djemu karena perdjuangan jang gagah tapi lama ini, jang membawa hukuman pendjara, denda dan kepala jang luka-luka. Beberapa orang pemimpin antaranja ada jang berpikir, bahwa mungkin perlu djuga untuk mengaso sebentar sebelum mengadakan serangan baru terhadap benteng jang kuat itu. Apa lagi Gandhi adalah sangat terharu oleh kealiman dan kedjudjuran jang nampak dari diri Lord Irw in, jang mendjadi seorang Kristen jang taat sekali, dan pemimpin India ini jakin, bahwa pemerintah akan menuruti permintaan-permin- taan India jang sah. Demikianlah maka di Delhi lalu ditanda tangani perdjandjian Gandhi-Irwin jang masjhur itu. Gandhi menghentikan gerakannja dan bagi India mulailah dewasa perletakan sendjata.

Page 56: PANDIT NEHRU - OPAC

Nehru menerima hal ini dengan perasaan segan-segan. Ia sangsi akan nilai djandji-djandji jang samar-samar jang nampak-nampak sutji itu, jang menjatakan bahwa kepentingan India akan terdjamin di Lon­don. Akan tetapi, Pemimpin Besar telah menanda tangani perdjandjian itu dan disiplin meminta sikap tunduk dengan tiada bersjarat kepada keputusan orang, jang telah diberi kekuasaan penuh untuk bertindak.

Kompromi tentang masalah kemerdekaan India ini sangat menjedih- kan hati Nehru. ,,Untuk inikah”, demikian ia bertanja, ,.rakjat kita berdjuang dengan gagah beraninja untuk satu tahun lamanja ? Apakah ini berarti achirnja segala kata-kata dan perbuatan-perbuatan kita jang berani, berachirnja Resolusi Kemerdekaan Kongres, dan djandji dari 26 Djanuari jang berkali-kali diulangi itu ? Demikianlah saja terbaring merenung pada mal&m bulan Maret itu dan dalam hatiku terdapat suatu kekosongan jang besar, seakan-akan ada barang berharga jang telah hilang, jang tidak dapat didapat kembali.

Demikianlah dunia berachir dengan tenang;Tidak dengan hantaman, tapi dengan keluhan.

Segala perhatian sekarang ditudjukan ke London. Gandhi mening­galkan India sebagai satu-satunja wakil dari Kongres Nasional India dan berhari-han dunia membatja tentang pakaiannja jang adjaib itu ■— atau tentang tidak dipakainja pakaian itu .— tentang susu kambingnja dan tentang dongengan-dongengan adjaib jang lainnja, jang kebanjakan adalah hasil dari tenaga tjita jang subur dari tuan-tuan surat-surat kabar. 1 entang rentjana-rentjana besar jang penting-penting, jang mendjadi dasar segala keadaan itu, sedikit sekali orang mendengar. Dipindahkannja gelanggang perdjuangan membelokkan perhatian dari tenaga-tenaga, jang waktu itu bergolak di India, ialah tenaga-tenaga, jang bagaikan guntur dibawah tanah dari suatu gunung api, jang hampir meledak dan jang akan memusnahkan perdjandjian jang diadakan de­ngan tergesa-gesa.

Kaum tani, jang diganggu selalu oleh para pemungut padjak dan tidak sanggup membajar, mendjadi bingung dan minta nasihat kepada berbagai-bagai pemimpin. Peraturan-peraturan baru jang sangat luar biasa kerasnja, jang ditudjukan terhadap penduduk Benggala, sekali lagi menjebabkan timbulnja kegentingan. Diperbatasan Barat Laut keadaannja sedang bergolak. Dan pemerintah mulai dengan serangannja, dan pada ketika Gandhi berada di London, melantjarkan serentetan tindakan-tindakan penindasan. Nehru memandang tindakan ini sebagai pelanggaran perdjandjian dari pihak pemerintah, dan pemerintah ini menuduh Nehru dan beberapa orang lainnja menimbulkan kesulitan- kesulitan baru. Keketjewaan tentang hasil-hasil Konperensi Medja Bundar, dan disamping itu, keadaan di India, menimbulkan krisis baru, dalam mana sekali lagi Nehru memegang rol jang sangat penting. Ia mendjeladjah seluruh negeri untuk mejakinkan rakjat supaja djangan sampai tunduk begitu sadja kepada peraturan-peraturan baru, jang menetapkan bahwa orang-orang tua dan wali-wali dapat dihukum karena perbuatan-perbuatannja anak-anaknja atau anak2 jang diwali- inja. ,,Sungguh inilah kebalikan dari dalil-dalil kitab indjil” , demikianlah Nehru melukiskan peraturan-peraturan itu.

Pada suatu waktu selama keadaan bergolak ini datanglah Nehru kembali di Allahabad ; ketika itu djustru masih ditengah perdjalanan, ia

Page 57: PANDIT NEHRU - OPAC

mendapat surat perintah, jang kemudian disusul oleh surat perintah jang kedua, ketika ia sampai dikota dan disusul lagi oleh surat perintah jang ketiga ketika ia sampai dirumahnja, sebab pemerintah tidak hendak menanggung risiko dengan dia. Surat perintah itu meng-internir dia dalam batas-batas kota. Dan ia dilarang menghadiri atau berpidato dimuka rapat-rapat dan dilarang pula menulis dalam surat kabar. Nehru mengakui telah menerima surat perintah itu, akan tetapi dengan hormat ia memberitahukan kepada pegawai negeri jang memberikannja itu, bahwa ia tidak berniat untuk menurutinja, dan bahwa ia akan segera bertolak ke Bombay untuk bertemu dengan Gandhi djika sudah kembali dari London. Dengan memegang teguh niatnja ini maka ia lalu berang- kat dengan kereta api. Disalah satu stasiun tiba-tiba kereta api ber- henti ; pegawai-pegawai polisi lalu naik kedalam kereta dan mcnangkap dia. D jad i sekali lagi masuk kedalam pendjara.

Berpisahlah barang sebentar dari bahagia,Dan makanlah nafkahmu dalam d uka .......

D ua hari kemudian Gandhi sampai di Bombay dan mendapati teman-teman seperdjuangannja berada dalam pendjara. Daja upajanja untuk bertemu dengan Radjamuda tidak berhasil dan sebaliknja malahan pemerintah memasukkan dia djuga dalam pendjara. Dan mulailah lagi dewasa penindasan jang hebat, tapi djuga sekali lagi timbullah gerakan tidak menuruti undang-undang. Pada tanggal 4 Januari 1932 Nehru mendapat keputusan hukuman 2 tahun. Teman jang melakukan pelang- garan jang senupa mendapat hukuman 6 bulan. Isterinja sedang mende­rita sakit di Bombay, dan merasa sangat ketjewa sekali karena ia tidak dapat turut serta dalam perdjuangan sutji baru itu. Ibunja dan saudara- perempuannja menerdjunkan diri dalam pergerakan. Jang belakangan ini masing2 mendapat hukuman satu tahun. Ibu Nehru jang sudah nenek2 itu mendapat pertjobaan, jang menjebabkan seluruh negeri mendjadi sangat murkanja. Ketika ia dalam Pekan Nasional (dari tanggal 26 D januari) memimpin suatu arak-arakan, maka ia dipukul kepalanja oleh polisi. Ia djatuh pingsan, dan untuk beberapa lamanja menggeletak di- pinggir djalan jang sedang dibersihkan dari orang-orang jang membikin ribut oleh polisi. Darah mentjutjur dari luka jang terbuka dikepalanja. Kemudian ia diangkat oleh beberapa orang polisi dan dibawa pulang kerumahnja. Suatu berita palsu jang mengabarkan bahwa ia telah me- ninggal, mengedjutkan seluruh Allahabad. Berbondong-bondong orang jang sedang meluap-luap darahnja berkeJiaran dikota; ahimsa sudah dilupakan sama sekali; orang itu menjerang polisi; polisi melepaskan tembakan dan banjak orang jang terbunuh atau mendapat luka2.

Berita jang menjedihkan ini achirnja sampai djuga kepada anaknja dipendjara. Reaksinja ia tuturkan sebagai berikut: ,,Pikiran akan ibu saja jang sudah tua dan lemah itu, jang menggeletak bertjutjuran darah didjalanan jang penuh debu, terus-menerus mengganggu saja dan saja sendiri bertanjakan diri dengan rasa heran, apakah gerangan jang akarj saja perbuat andaikan saja ada ditempat kedjadian itu. Sampai sedjauh manakah sikap saja menuruti ahimsa ? Saja takut tidak akan seberapa djauh, sebab pemandangan ini akan menjebabkan saja akan lupa sama sekali segala peladjaran2 jang saja tjoba untuk mempeladjarinja selama lebih dari dua belas tahun, dan terang sudah bahwa saja tidak akan

Page 58: PANDIT NEHRU - OPAC

mempcdulikan akibatnja, baik jang bersifat personlik maupun jang ber- sifat nasional." Dan ,,dengan perlahan-lahan ia mendapat kesehatannja kembali dan ketika ia dalam bulan jang berikutnja mengundjungi saja didalam pendjara, ia masih memakai perban. Akan tetapi ia sangat gem- bira dan bangga bahwa ia dengan demikian dapat turut serta, bersama- sama barisan sukarela laki-laki dan wanita kita, mendapat kehormatan untuk menerima pukulan kaju dan lathi.”

Akan tetapi pulihnja kesehatannja itu tidaklah kekal. Kedjutan dalam usianja jang sudah tinggi itu sangat mengganggu kesehatannja, sehingga penjakit-penjakit jang sudah lama terpendam timbul lagi. Satu tahun kemudian keadaan kesehatannja adalah sangat menjedihkan.

Nehru . sekarang sudah mendjadi ,,pendjahat” jang tersohor. Mengingat sifatnja pemerintah dan djuga sifatnja Nehru sendiri, maka pendjara itu baginja adalah merupakan tempat jang paling baik. Dengan gembira ia menjesuaikan diri pada tempat kediamannja dan menjetudjui utjapan Thoreau, jaitu bahwa djika orang laki-laki dan perempuan dengan tidak adil dimasukkan kedalam pendjara, maka dipendjara itu pulalah tempat orang laki-laki dan perempuan jang benar. Oleh karena ia terputus sudah dari pekerdjaan biasa diluar, ia gunakan waktunja untuk membatja dan menulis, dan hasilnja sungguh luar biasa banjaknja. Didalam pendjara ia tulis riwajat hidupnja sendiri. Riwajat hidup ini dimulai dalam bulan Djuli 1934 dan dengan waktu jang terputus-putus ia landjutkan hingga delapan belas bulan lamanja. Dalam buku ini, jang dengan sendirinja merupakan suatu persaksian jang terus terang tentang kepandaianja jang luar biasa besarnja, ia telah mengumumkan pendapat- nja tentang kedjadian-kedjadian dalam tahun-tahun itu dari perdjuangan politik di India. Dalam buku ini ia letakkan kesan-kesannja dari dan penghargaannja terhadap berbagai-bagai orang jang telah ia djumpai dalam hidup umum. Ia telah memberikan uraian tentang kekuatan- kekuatan partai-partai dan program-program, jang selama tahun-tahun jang genting di India menarik perhatian orang. Dalam buku jang indah ini ia pertundjukkan djiwanja sendiri. Buku ini pada mulanja ia tulis dengan maksud agar supaja ia mempunjai pekerdjaan jang tertentu selama ia bertahun-tahun harus hidup dalam kesunjian pendjara itu- ,.Buku ini,” demikian katanja, ,,ditulis dalam suasana penjelidikan diri dan penguraian diri,” untuk memahami bagaimananja dan mengapanja dari masalah-masalah jang ia hadapi. Sifat rendah hatinja mengingatkan kita, bahwa lapurannja itu terpaksa bersifat egosentris, jaitu berkisar pada aku-nja. Akan tetapi membatja buku ini dengan sepintas lalu sadja sudah tjukuplah bagi kita untuk menolak pendapat jang sematjam itu. Konon kabarnja riwajat hidup ini adalah suatu tjermin dari orang Jan9( berdaja upaja untuk memandang segala sesuatunja dengan sikap tidak memihak ,,untuk mengusahakan menjelamatkan djiwanja sendiri dan djiwa sahabat-sahabatnja pada djalan kembali,’ akan tetapi jang djauh lebih banjak mentjurahkan tenaganja bagi djalan kembali dari sahabat- sahabatnja. Dan dengan tepat djuga dikatakan, bahwa djika nasib India dapat memberikan bantuan barang sedikit, maka sudah barang tentu demikian djuga buku ini.

Dalam pendjara ia tulis beribu-ribu surat kepada anaknja perempuan jang bernama Indra, dalam surat mana ia memberikan gambaran dari sedjarah dunia. Surat-surat ini sekarang telah diterbitkan dalam dua

Page 59: PANDIT NEHRU - OPAC

djilid jang tebal-tebal dengan memakai titel ,,Glimpses of worldhistory” (Lintasan sedjarah dunia). Buku-buku itu sendiri sudah merupakan suatu hasil pekerdjaan, jang dapat dibanggakan oleh setiap penulis, akan tetapi djika kita mengingat keadaan-keadaan dalam mana buku itu ditulis, maka buku2 itu semakin bertambah mentakdjubkan. Djika kita membatja buku ini maka kita akan takdjub terhadap pengetahuan- nja, filsafatnja dan objektiviteit pandangannja jang terbentang didalam- nja dan sekali lagi kita terlebih-lebih hormat lagi kepada penulisnja jang dalam keadaan-keadaan jang kurang baik dan dalam tekanan jang sematjam itu dapat menulis surat-surat itu. Dengan surat-surat ini Nehru berdaja upaja hendak memadjukan pendidikan ar.aknja dan dalam surat- surat jang banjak ini si anak itu mendapat penghargaan jang chusus dan pandangan jang tepat terhadap sedjarah dunia. Surat-surat itu memberikan suatu panorama dari sedjarah dunia jang djarang-djarang sekali ada jang mengatasinja.

Selama berada dalam pendjara Nehru dengan saksama mendjalan- kan latihannja setiap hari, agar supaja ia tetap segar rohani dan djasmaninja. Salah satu dari gerak badannja ialah berdiri diatas kepala, jang menurut katanja, disamping lain-lain keuntungan jang didapatnja, membantu dia untuk tetap memelihara kegemarannja akan humor, jaitu mentjari bagian jang gembira dalam keadaan jang sedih.

Banjak sekali masalah-masalah jang dipikirkan oleh djiwanja jang subur itu selama ia dalam pendjara. Dengan tenang ia memikirkan perhubungan antara bangsa Inggeris dan India dan ia sadar, bahwa sifat saling mentjurigai dan antipati itu terutama disebabkan karena sifat tidak mengerti dan bukan karena sebab jang lainnja. ,,Bagi pihak jang satu, maka pihak jang lainnja itu nampaknja bagaikan suatu machluk jang bermuka merengut dan menimbulkan bentji, dengan tidak mengerti, bahwa dibelakang topeng itu terdapat sifat sopan santun dan budi baik.”

Ia tidak menaruh bentji kepada orang Inggeris sebagai orang seorang dan ia tjeritakan tentang budi baik jang ia alami didalam pendjara. „Saja rasa, bahwa peristiwa, saja mendapat pendidikan saja di Inggeris dan terutama, karena saja pernah beladjar dalam suatu sekolah pendidikan Inggeris itulah jang mendekatkan saja lebih dekat kepada mereka. Dan oleh karena itulah maka mereka memandang saja menurut ukuran mereka sendiri tidak bisa lain dari sebagai pada seorang orang jang agak banjak beradab, betapapun djuga busuknja nampaknja pekerdjaan politik saja-” Ia tjeritakan kepada kita, bahwa perlakuan jang istimewa, jang ia dapat djika dibandingkan dengan teman-teman serasibnja, sering menimbulkan malu dalam hatinja.

W alaupun ia telah mengambil suatu pekerdjaan intelek jang memberi dorongan, namun suasana pendjara jang menekan perasaan- nja jang halus itu kadang-kadang nampaknja seakan-akan tak tertanggungkan. Udaranja sendiri adalah ,,penuh dengan kekedjaman dan kelantjungan, korupsi dan dusta. Orang merangkak-rangkak atau memaki-maki.” Ada kalanja ia sangat bentji dan marah sekali kepada apa sadja dan kepada siapa sadja dan teristimewa kepada Inggeris. Keadaan djiwanja jang sematjam ini selalu silih berganti, terketjuali amarahnja kepada Inggeris jang tidak pernah hilang.

Ditengah-tengah empat tembok selnja jang ketjil itu djiwanja

Page 60: PANDIT NEHRU - OPAC

kadang-kadang merantau sampai bermil-mil djauhnja. Buku-buku merupakan teman-temannja jang menggembirakan. Ia senang sekali membatja Hiuen Tsang, Marco Polo, Ibn. Battutta dan jang lebih modern lagi Sven Hedin dan Roerich. Peta djuga merupakan buku jang sangat menggairatkan, akan tetapi keinginan-keinginan jang ditimbulkannja dalam hatinja terasa mentjekek lehernja dan dengan tjepat dan ketjewa buku itu ia simpan lagi dan kembalilah lagi ia didalam selnja. Dengan membatja dengan teliti buku-buku jang terbit maka ia tetap mengikuti dengan saksamanja apa jang terdjadi didunia ini.

Nehru adalah seorang pentjinta alam. Awan, gunung, pohon dan sungai dapat menimbulkan kesenangan jang luar biasa dalam hatinja.Ia selalu dapat melupakan dirinja sebentar, djika ia dapat memandang- nja dari selnja. Pada suatu waktu pendjaranja berada dibawah kaki suatu gunung. Dan dengan kagum dapatlah ia melihat puntjaknja, dan ketika ia mentjeritakan pengalamannja ini, ditukilnja kalimat-kalimat dari Li T a i Po jang mengharukan seperti dibawah ini :

Berbondong-bondong burung beterbangan, tinggi lalu lenjap ;Sekelompok awan sunji berarak lalu-

Dan aku duduk seorang diri dengan puntjak Ching-Ting

dihadapanku.Kami berdua tiada mendjadi djemu, gunung dan aku.

Ia tambahkan, bahwa ia tidak dapat setudju dengan penjairnja untuk menjatakan, bahwa ia tidak pernah bosan dengan gunung itu, akan tetapi hal ini djarang-djarang sekali terdjadi ; biasanja ,,gunung tadi memandang saja dari ketinggiannja itu dengan sikap tetap dan tidak gojah dengan kebidjaksaan djutaan tahun, sambil mengedjek kesenangan dan kesedihan jang senantiasa silih berganti dalam djiwa saja dan dalam pada itu djuga menenangkan djiwa saja jang gelisah

itu.”

Pendjara ini djuga memberikan kepadanja teman-teman jang lain- lainnja jang djuga sangat menarik perhatiannja, ialah kupu-kupu, tawon, kadal dan lain-lain sebagainja. Ia perhatikan perkelahiannja dan per­djuangan hidupnja jang mati-matian itu. D an oleh karena binatang- binatang itu tidak mengganggu dia, maka ia biarkan sadja binatang- binatang itu. Akan tetapi ia selalu bertempur dengan kutu busuk, njamuk dan lalat. Sering djuga datang ketonggeng didalam selnja, terlebih-lebih sehabis hudjan. Pada suatu ketika malahan terdapat tiga empat ekor ular didalam selnja dan berita tentang itu dimuat didalam surat-surat kabar dengan kepala jang besar-besar. Akan tetapi bagi Nehru itu semua hanjalah merupakan suatu peristiwa jang menggem­birakan sadja dalam kesunjiannja itu. Ia tidak mempunjai rasa djidjik- atau takut terhadap ular ; sifat ini ia istimewakan bagi kelabang atau kaki seribu. Pada suatu waktu ditengah malam ia terbangun dan me­lihat seekor kelabang didalam tempat tidurnja. ,,Saja lontjat dari tempat tidur saja dengan ketjepatan jang sangat mentakdjubkan sekali hingga hampir sadja saja terbentur pada tembok sel saja.” Kadang-kadang, djika ia berdjam-djam lamanja duduk membatja dengan tak bergerak- gcrak, ada seekor tupai jang memandjat badannja lalu duduk diatasnja sambil melihat kanan kiri. ,,Lalu ia lihat muka saja dan barulah ia insaf bahwa saja bukan pohon atau bukan seperti apa jang disangka-

Page 61: PANDIT NEHRU - OPAC

nja semula.” Sekali seorang teman. mendapat tiga ekor tupai jang baru lahir. Mereka beri makan binatang-binatang ketjil itu dengan sebuah pompa pulpen, jang djika diikat dengan benang merupakan botol susuan. Pada suatu waktu ada seekor andjing ketjil, jang ditinggalkan oleh pendjaganja, sakit. Nehru lalu merawat andjing ini dan pada suatu malam ada djika sepuluh kali sadja ia bangun untuk merawat si andjing itu dan berkat rawatannja jang baik itu, andjing itu terus hidup. De- mikianlah ia gunakan waktu hukumannja itu, untuk membatja, menulis dan bermain-main dengan binatang-binatang dan machluk-machluk jang aneh-aneh didalam pendjara.

Pada tanggal 20 Austus 1933 ia dimerdekakan, akan tetapi sebagaimana biasa, hanja untuk waktu jang pendek sadja. Sesudah lima bulan dan tiga belas hari maka pidato-pidatonja di Calcuta, dalam mana ia mentjela tindakan-tindakan jang didjalankan oleh pemerintah untuk menindas rakjat, sekali lagi menjebabkan polisi datang kerumah- nja dan sekali lagi ia masuk pendjara, untuk dua tahun lagi.

Enam bulan berlalu, maka isterinja, Kamala, tiba-tiba mendjadi sakit keras. Untuk sementara waktu ia dibebaskan untuk mengundjungi isterinja selama dokter-dokter menganggap ini perlu. ,,Ia terbaring,” demikian ia tulis, ,.dengan badannja jang sangat rapuh lagi sangat lemah sekali itu, suatu bajangan dari badannja jang dulu-dulu, jang dengan lemah, menentang penjakitnja dan pikiran, bahwa saja akan kehilangan dia mengganggu pikiran saja hingga tak tertahankan.” Delapan belas - tahun lamanja mereka telah kawin, namun isterinja itu masih djuga bersifat bagaikan gadis remadja. Sering kali djika mereka bersama-sama dalam perdjalaran, Kamala disangka orang anaknja hingga ia tersipu- sipu malu. Sungguhpun mereka berasal dari lingkungan jang berlain- lainan, namun mereka sangat tertarik pada satu sama lainnja. Kalau ditilik benar-benar, sesungguhnja hidupnja bersama-sama itu baru sadja mulai. ,,Kepertjajaan kita terhadap satu sama-jang lain sungguh sangat- lah besar dan banjak lagi jang harus kita kerdjakan bersama-sama. Akan ditinggalkankah aku ini, djustru pada ketika saja sangat memerlu- kan dirinja ?” Pikiran-pikiran inilah jang selalu mengganggu djiwanja. la dibolehkan tinggal selama sebelas hari dengan isterinja; kemudian datang polisi dan membawa ia kembali kepcndjara. Ketika mereka berangkat, maka ibunja jang sudah tua itu datang menghampiri kendaraannja dengan kedua tangannja diatjungkan; pandangannja lama sekali mengikuti mereka.

Perpisahan ini sangat mengedjutkan Kamala dan keadaan sakitnja mendjadi sangat berbahaja sekali- Sesudah sebulan Nehru dibawa lagi kepada Kamala. ,,Bulan itu,” demikian ia tulis, ,,adalah waktu jang paling menjedihkan dalam hidup saja.” Kepadanja telah dikatakan bah­wa ia akan dibebaskan untuk mendjaga isterinja, asal sadja ia berdjan- dji untuk tidak mendjalankan politik lagi. Ini, demikian pikirnja, berarti pengchianatan terhadap djandjinja, terhadap tugas kewadjibannja, terhadap kawan seperdjuangannja dan dengan demikian berarti ia membunuh apa jang hidup dalam hati sanubarinja dan segala apa jang ia pandang sebagai jang paling sutji.

Akan tetapi, — dapatkah ia membiarkan isterinja ? Pikiran ini sangat berat terasa olehnja dan pilihan ini sungguh menjiksa dirinja. Akan tetapi Kamala telah memetjahkan soal ini baginja. Ketika ia me-

Page 62: PANDIT NEHRU - OPAC

ngundjungi isterinja lagi, ia tulis sebagai berikut : ,,ia ingin supaja saja datang padanja, akan tetapi ketika saja berangkat lagi untuk kembali kependjara, ia dengan tabah bersenjum kepada saja dan memberi isjarat supaja saja menundukkan kepala saja lebih dekat kepadanja. Setelah saja berbuat demikian, maka ia bisikkan kepada saja ,,Apakah artinja djandji kepada pemerintah. Djangan, djangan berdjandji.” Dan dengan demikian Kamala mengirimkan ia kembali ketempat jang telah mendjadi tempat kediaman jang biasa baginja.

Disinilah pada suatu waktu ia kenangkan tahun-tahun selama ia diam didalam pendjara. Dan dihalaman jang penghabisan dari riwajat hidupnja ia tulis : ,,Tahun-tahun dalam pendjara ! Berapa musimkah sudah jang telah saja saksikan berlalu, seorang diri asjik merenung, musim jang satu berganti dengan musim jang lainnja, menudju kealam lupa. Berapa kalikah saja melihat bulan naik dan surut dan menjaksi- kan bintang-bintang jang indah bergerak dalam kebesarannja, pasti dan megah. Berapakah gerangan hari-hari masa muda saja jang silam telah terbenam dalam pendjara ini ; kadang-kadang nampak padaku djiwa dari hari-hari jang mati itu penuh dengan kenang-kenangan sedih, jang membisikkan kepada saja : ,.Apakah gunanja itu semuanja?” ,,Dan ia sendiri telah memberikan djawabnja : ,,D jikalau saja mendapatkesempatan untuk mengulangi hidup saja ............ maka dalam hidupkemasjarakatan ini saja akan mengambil keputusan-keputusan jang serupa pula- Saja sungguh tidak dapat berbuat jang lain, suatu kekua- saan, jang lebih kuat lagi dari pada saja, memaksa' saja berbuat demikian.”

Pendjara ini telah memaksa ia mengarahkan pandangannja kedalam dan melihat lebih banjak kedalam djiwanja sendiri, biarpun ini bukan sifatnja. Akan tetapi ia tjeritakan kepada kita, bahwa hidup dalam pendjara itu, seperti djuga halnja dengan kopi jang kental atau strych­nine, menjebabkan introversi atau menindjau kedalam, meneliti diri sendiri. Kadang-kadang, dengan maksud agar supaja tidak mengang- gur, ia menggambar lingkaran kubus Prof. McDougall untuk mengukur intro —- dan extroversi, dan dipandangnja gambar itu terus menerus untuk menjelidiki betapa seringnja interpretasi jang satu. berubah men­djadi interpretasi jang lainnja dan ia berpendapat, bahwa hal ini berlaku

sangat tjepat sekali.Ketika ia telah menjelesaikan riwajat hidupnja, ia masih harus

tinggal dalam pendjara satu tahun lagi ; lalu ia membuat ramalan- ramalan tentang rahasia masa jang datang, dan ia tulis : ,,Pun tahun ini akan djuga berlalu dan saja akan keluar — lalu apakah gerangan jang akan terdjadi ? Saja tidak tahu, akan tetapi saja merasa seakan- akan satu pasal dalam hidup saja telah tertutup dan telah mulai suatu hidup baru. Apa djuga jang akan dibawa oleh hidup ini, saja tidak dapat menebak dengan pasti. Halaman-halaman buku hidup adalah tertutup rapat-rapat.” Dengan kata-kata ini ia achiri riwajat hidupnja

sendiri pada tanggal 14 Februari 1935.Lima setengah bulan sebelum habis, waktunja, jaitu pada tanggal

4 September 1935, ia dibebaskan untuk mengundjungi isterinja, jang

sakit keras di Badenweiler di Djerman.

Page 63: PANDIT NEHRU - OPAC

PUDJAAN MASSA

Setelah tudjuh tahun lamanja hidup silih berganti didalam dan

diluar berbagai-bagai pendjara, maka sedjak tahun 1935 Nehru sudah

bebas kembali. Selama tahun-tahun didalam pendjara itu, dengan bebe­

rapa selingan jang tidak lama, ia telah melihat dari djauh Sandiwara

India, jang ia pernah mendjadi perannja jang terkemuka. Selama

tahun-tahun itu banjak sekali hal-hal jang terdjadi jang sangat meng-

chawatirkan hatinja. Akan tetapi keinsafan, bahwa ia turut serta dalam suatu tjita-tjita jang luhur dan utama, tetap membesarkan hatinja. Madju mundurnja pergerakan selamanja ia pandang sebagai suatu hal jang bersifat sementara sadja dan ia tidak pernah ragu-ragu dalam kejakinannja, bahwa achirnja ia akan menang. Baik tentang djasmani- nja, maupun tentang pikiran ataupun djiwanja, selama tahun-tahun

dalam pendjara itu terdapatlah suatu kemadj.uan besar, disertai dengan

hasrat jang dipertadjam akan hidup dan gerak.

Akan tetapi sekali lagi ia harus menghadapi suatu lakon sedih atau

tragedi jang menimpa dirinja sendiri- la telah kehilangan ajahnja jang

ditjintainja dan sekarang ini ia boleh dikatakan benar-benar keluar dari pendjara terus terbang ke Schwarzwald, untuk mengundjungi Kamala, jang melakukan perdjuangan jang kalah melawan sakitnja. Dengan penuh rasa masjgul seluruh India setiap hari, ja bahkan setiap djam, menunggu berita tentang Kamala. Seluruh India sungguh sangat bergembira, bahwa suami isteri jang telah begitu lama terpisah satu sama jang lainnja itu, sekarang dapat berkumpul lagi. ,,Kamala men­djadi bertambah baik,” ,,Sakitnja Kamala bertambah sangat” ; berita- berita jang selalu silih berganti ini terus susul menjusul dan hati berdjuta-djuta orang India bergembira dan bersedih menurut sifat berita-berita tersebut. Sampai achirnja mereka terkedjut karena berita sedih : ,,Kamala sudah tidak ada lagi.”

Dalam waktu jang pendek sekali Kamala telah dapat memikat hati rakjat India. Kamala sendiri, seorang wanita bangsawan Brahman jang sangat lemah badannja, dengan senang hati tunduk kepada udjian hidup politik pada waktu itu. Dorongan ini timbul dalam dirinja dengan spontan, dari dalam, biarpun barang tentu diharapkan dari padanja, bahwa ia akan naik sampai ketingkat jang lajak bagi isteri Nehru ; dan harapan-harapan ini terpenuhi sungguh-sungguh. Ia telah mengur- bankan kesehatannja jang memang sudah rapuh sekali itu dalam peker­djaan politik mula-mula dalam dunia ini jang sangat banjak meminta tenaga, dan kemudian didalam pendjara. Ia telah menanggung pen- deritaan djiwa bertahun-tahun lamanja karena terpisah dari suami jang ia pudja-pudja dan ia telah meninggal dunia sebagai wadal atau kurban tjita-tjitanja ketika ia masih mendjadi seorang wanita jang muda.

Seluruh India berkabung. Beribu-ribu orang laki-laki dan perem­puan dari seluruh negeri berkumpul dan menangis, seakan-akan mereka telah kehilangan salah seorang kerabatnja jang ditjintai. Mereka

Page 64: PANDIT NEHRU - OPAC

terkenang akan mangkatnja ajah Nehru, belum lama berselang. Mereka bangga akan kurban dari sang anak dan bangga akan tjaranja ia Sedjak itu memikul kehilangannja jang besar itu, tetap setia kepada djedjak peninggalan ajahnja dan kepada tugas jang telah ia rangkum. Dan sekarang Kamala, gambaran tjita-tjita baru tentang kewanitaan India, isteri dan teman Nehru, telah mangkat pula. Dalam kesedihan baru ini hati seluruh India terkenang akan dirinja. Ketjuali anak perem­puannja jang ketjil dan ibunja, jang sudah tua dan dalam sakit keras, maka Nehru tinggallah sebatang kara.

Bentjana ini sungguh sangat berat menimpa dirinja- Sesudah ajahnja mangkat, ia merasa sangat kesepian sekali. Terlebih-lebih bagi seorang, jang bahkan ditengah-tengah orang banjak merasa sunji, maka mangkatnja ajahnja itu adalah sungguh-sungguh terasa berat sekali. Dahulu ada selalu kesadaran dalam dirinja, bahwa ajahnja berada disalah satu tempat, dengan siapa ia dapat membitjarakan •masalah-masalahnja setelah ia meninggalkan pendjara. Dan Kamala masih djuga ada, jang menunggu-nunggu kedatangannja. Tapi sekarang ini ada kesunjian ja^ng sangat berlainan sekali. Teman dari delapan belas tahun perkawinan, satu-satunja orang, dengan siapa ia dapat membitjarakan masalah-masalah djiwanja, sekarang sudah meninggal. Sekarang ia sungguh-sungguh sebatang kara.

Dalam tahun 1936 ia kembali dari Eropah, letih lesu dan putus harapan. Ia banjak menerima tanda tjinta dan simpati. Akan tetapi selama perdjuangan di India tetap berdjalan terus, baginja tidak akan ada waktu mengaso dan tidak ada kesempatan untuk menghindarkan diri. Sekali lagi India meminta padanja untuk memegang pimpinan dan memilih ia sebagai presiden Kongres untuk tahun itu.

,,Tuan telah memberikan saja keberanian dan kekuatan, sungguh­pun saja dalam rapat jang besar ini agak merasa sunji djuga.” Dengan kata-kata jang mengharukan inilah Nehru memulai pidatonja sebagai ketua di Luknow dan selandjutnja ia tambahkan : ,,Kita tidak boleh meninggalkan tugas kewadjiban kita, sebab ini akan berarti suatu pengchianatan terhadap mereka jang telah mangkat lebih dahulu, dan jang, pada ketika mangkatnja, telah menjerahkan obor kemerdekaan kepada kita untuk memelihara supaja obor itu tetap menjala ; ini akan berarti pengchianatan kepada tjita-tjita jang kita rangkum dan kepada djandji jang telah kita njatakan, dan pengchianatan kepada berdjuta-djuta orang, jang tidak pernah mengaso ........... Saja merasa lemah lesudan datang kembali sebagai anak jang kelelahan, jang berhasrat akan hiburan dari ibu kita bersama, ialah ibu India. H iburan ini telah datang mengalir kepadaku ; beribu-ribu tangan dengan penuh tjinta dan sim­pati telah diulurkan kepada saja ; berdjuta-djuta suara jang tak ter- dengar telah memenuhi hati saja dengan amanat tjintanja. Bagaimanakah saja akan dapat mengutjapkan terima kasihku kepadamu, o rakjat India? Bagaimanakah saja akan dapat menjatakan dalam kata-kata segala perasaan, jang terlalu dalam untuk dapat dinjatakan ?”

Sesudah mengutjapkan kata-kata seperti tersebut diatas itu, ia lalu mulai membitjarakan masalah-masalah politik jang mendesak, jang dihadapi oleh India pada waktu itu. Ia membitjarakan perpetjahan, permusuhfln dan persengketaan jang kian bertambah-tambah dalam kalangan Kongres sendiri ; membitjarakan keperluan jang mendesak

Page 65: PANDIT NEHRU - OPAC

untuk menanamkan ideologi ekonomi dan sosial jang baru didalam pergerakan nasional ; dan masalah federasi jang sudah mendesak. Masalah-masalah jang sulit ini selalu meminta pikirannja sepenuh-pe- nuhnja sedjak ia meninggalkan pendjara dan sumbangan-sumbangannja untuk pemetjahan soal ini sungguh sangat penting sekali. Peranan jang ia mainkan dalam politik India jang baru-baru ini adalah suatu bukti jang njata dari kebesarannja sebagai manusia dan dari kematangannja dalam keahlian negara-

Setelah gelombang tinggi dari satyagraha mendjadi reda dalam tahun 1936, maka India jang berpolitik mendjadi bingung dan ketjewa. Mereka jang telah lama dipendjara, jang telah menderita segala sik- saan kedjam dan kehilangan segala harta bendanja, menjaksikan per­gerakan berachir dalam kegagalan dimuka mata kepalanja sendiri. Mereka telah memberikan pengurbanan jang besar, dan mereka berikan itu semua dengan gembira, karena terdorong oleh kejakinan, bahwa mereka sedang membangunkan India jang baru dan merdeka sebagai jang mereka tjita-tjitakan. Akan tetapi fadjar dari India ini sekarang dimana-mana ternjata sudah tidak kelihatan lagi. Sebaliknja dari itu mereka sekarang menghadapi suatu undang-undang dasar baru, jang tidak mungkin dapat mereka terima.

Kaum liberal India pun djuga tidak puas dengan undang-undang dasar baru. Mereka mentjelanja dengan tegasnja. Akan tetapi mereka pun djuga mentjela teman sebangsanja sendiri, jaitu kaum nasionalis, jang menurut pendapatnja, dalam tahun-tahur, jang belakangan ini telah mendjalankan tindakan-tindakan jang tidak tepat. Tentang kaum liberal ini, Nehru menulis sebagai berikut : ,,Kaum liberal jang tidak berpartai ini hanja kuat dalam sikapnja jang negatif. Mereka melihat dimana-mana kekeliruan dan berusaha untuk menghindarinja, dengan harapan dengan berbuat demikian akan bisa mendapatkan kebenaran. Dan andai kata dipertengkarkan masalah apakah dunia ini datar atau bulat, mungkin mereka akan menjalahkan kedua pandangan jang ekstrem ini dan dengan berhati-hati akan memadjukan pendapatnja, bahwa dunia ini mungkin djuga persegi atau bulat telur.”

Dan ,,Sifat baik dari kaum liberal, jaitu untuk membatasi diri, sungguh patut sekali diteladan, akan tetapi apakah kita harus tetap menahan kaki jang tidak dapat bergerak dan tangan jang lumpuh ini ?”

Pekerdjaan dari kaum liberal ini tidaklah begitu sangat mengcha- watirkan Nehru seperti suasana jang katjau jang telah masuk dalam barisan kaum nasionalis. Disini kegembiraan jang timbul dari harapan baru telah digantikan dengan sikap cynisme (tak peduli) dan reaksi. Nasionalisme jang nafi atau negatif semata-mata, jang dalam tahun- tahun jang belakangan ini tumbuh dengan suburnja atas perasaan an-ti- Inggeris, lambat laun tertutup oleh keinsafan jang kian bertambah tentang hal-hal jang berkenaan dengan kepentingan-kepentingan ekonomi. lid a ra penuh dengaii tjita-tjita ekonomi dan sosial baru. Golongan-golongan jang beraneka warna itu, jang bertahun-tahun lamanja madju bersama-sama dalam keselarasan dibawah pandji-pan- dji Kongres Nasional India, sekarang mulai bergerak dalam djurusan jang berlain-lainan. Dan oleh karena Gandhi pada waktu itu menarik diri dari politik, maka pergerakan lalu kehilangan kekuatan jang mengi-

kat dari kepribadiannja.

Page 66: PANDIT NEHRU - OPAC

Jang sangat penting sekali pada waktu itu ialah memelihara kesatuan diantara pemimpin-pemimpin jang tertinggi dan mereka jang bawahan, dan mendorong pergerakan untuk perhubungan jang terus dengan rakjat, agar dengan demikian dapat diberikan perlawanan baru dan kuat lagi sepakat terhadap undang dasar baru jang tidak disukai itu. Inilah tugas jang harus dihadapi oleh Nehru dan dengan kebidjaksanaan jang telah dikumpulkannja dalam renungan jang ber- tahun-tahun didalam sel berbagai-bagai pendjara tampillah Nehru kemuka untuk memberikan pimpinan. Nehru mendapat kepertjajaan dari Gandhi, jang oleh kaum radikal dipandang sebagai agak terlalu lunak dan iapun mendapat kepertjajaan dari kaum radikal sendiri, jang asas-asas ekonomi dan sosialnja ia terima.

Nehru mempeladjari keadaannja pada waktu itu dengan saksama dan didapatnja disana sini ada kemadjuan-kemadjuan baru. Ia selidiki aliran-aliran politik jang saling bersimpangsiur itu dengan sikap tidak memihak jang mengagumkan dan dengan pengertian jang sungguh- sungguh. Dan dibawah ini ialah gambaran jang ia lihat :

Kaum sosialis India sekarang semakin lebih berani dan lebih sadar. Bahwasanja susunan kapitalis tidak kena untuk dipakai meme- tjahkan masalah-masalah besar dari waktu itu' dimanapun djuga, memberikan kebenaran baru kepada pendirian2nja. Mereka bernafsu sekali untuk berperang, selalu gelisah dan tidak sabar lagi dengan ren­tjana Gandhi. Mereka berdaja upaja untuk menguasai Kongres dan memaksakan rentjananja sendiri. Dalam suaranja dan dalam kritiknja sering mereka menggunakan bahasa jang kasar. Tak ada pemimpin seorangpun jang bebas dari tjelaannja, bahkan Gandhipun tidak. Ia sendiripun mendjadi pokok sasaran amarahnja. Bagi mereka Gandhi itu dalam permintaan-permintaannja adalah terlalu bersifat perdamaian, terlalu bersifat keagamaan dan terlalu samar-samar. Untuk waktu itu mereka memang menerima politik ahimsanja, akan tetapi dalam hatinja mereka tidak jakin akan harga dari politik ini. Mereka mengakui djasa- djasa Gandhi jang sungguh istimewa sekali bagi India, akan tetapi merasa, bahwa pekerdjaannja sudahlah habis dan bahwa sudah tiba waktunja untuk suatu djenis kepemimpinan baru.

Gandhi serta pengikut-pengikutnja, jang dengan diam-diam dan dengan tiada bersjarat menerima pimpinannja, merasa, bahwa kaum sosialis ini tidak faham benar-benar tentang India dan bahwa mereka untuk penerangannja dan ilhamnja terlalu banjak mendasarkan pada teori-teori sosialis dari dunia industri Barat, ialah teori-teori jang tidak dapat didjalankan dalam suatu negeri pertanian seperti India. Pemim­pin-pemimpin jang sudah tua-tua pun djuga mengerti, bahwa kristali- sasi jang terburu-buru dari aliran-aliran dalam Kongres akan sangat dapat membahajakan seluruh pergerakan nasional. Akan tetapi sema­kin mendjadi djelaslah, bahwa ada perbedaan jang azasi antara pendapat Gandhi dan pendapat-pendapat kaum sosialis dan perbedaan ini sema­kin diperbesar karena serangan-serangan jang tadjam oleh kaum

sosialis terhadap pemimpin jang tertua-Akan tetapi segala tuduhan-tuduhan dan serangan-serangan jang

terang-terangan dari kaum radikal ini sedikitpun tidak mengganggu Mahatma jang sudah tak dapat terganggu sama sekali itu. Ia tetap bekerdja pada djentera pemintalannja dan berdjuang untuk menaikkan

Pandit Nenru 5

Page 67: PANDIT NEHRU - OPAC

deradjat kaum Paria, jaitu lapisan rakjat jang tidak boleh tersentuh, hanja sekali-sekali ia mengeluarkan pembelaan jang tersusun rapi bagi programnja dan memberikan adjaran tentang nilai kesusilaan dari ahimsa. Segala politik jang meminta segala kegiatan badan ia serahkan kepada teman-teman sedjawatnja, jang sering menjatakan kemarahan- nja terhadap serangan-serangan kaum sosialis. Memang mereka itu bukanlah Gandhi semua dan sering mereka membalas dengan serangan jang sama djuga. H ingga tingkat jang tertentu kemarahannja itu memang benar djuga. Sebab mereka itu adalah nasionalis jang djudjur, anti-imperialis dan idealis, penuh tjita-tjita tinggi. Setengahnja ada jang sudah tua dalam berbakti kepada ibu pertiwi, akan tetapi kemudian oleh kawannja jang baru lagi muda mereka itu lalu dimaki-maki sebagai reaksioner, kanan dan konservatif, jang sungguh memang bukan suatu pengalaman jang njaman.

Suasana politik adalah penuh dengan perselisihan, persengketaan dan saling tjuri'ga-mentjurigai. Kegentingan ini semakin mendjadi ber- tambah besar, oleh karena kaum radikal, sebagai tantangan jang mengedjek, melambai-lambai dengan bendera merahnja kepada bendera nasional.

Dalam suasana jang tidak sehat inilah, jaitu suasana reaksi, cynisme, pergeseran dan kemarahan, maka India mengarahkan pan- dangannja kepada Nehru, dan pilihan ini sungguh adalah suatu pilihan jang paling tepat sekali.

Kongres Nasional ini telah pernah memberikan kepada Nehru kehormatan jang setinggi-tingginja jang dapat diberikannja, ketika Kongres dalam tahun 1912 mendjadikan dia Ketua Kongres dalam si- dangnja jang bersedjarah di Lahore, dimana dinjatakan kemerdekaan jang sepenuh-penuhnja dari pendjadjahan Inggeris. Sedjak itu Nehru mendjadi anggota jang terkemuka dari berbagai-bagai panitia peker- dja dan bertahun-tahun mendjadi sematjam sekretaris tertinggi, seperti Gandhi mendjadi ketua tertinggi. Oleh karena itu Kongres senang sekali dapat mengangkat Nehru mendjadi Presiden dalam tahun 1936.

Kaum Sosialis memandang dia sebagai sesamanja. Beberapa kali ia telah memimpin rapat-rapatnja. Serikat-serikat buruh dan organisasi- organisasi tani selamanja memandang dia sebagai pelopor jang utama jang memperdjuangkan kepentingan mereka di India. Anak buah jang sengsara dari radja-radja India pun djuga mengharapkan pimpinan dari dia dan iapun sering memimpin rapat-rapatnja dan dengan berkobar- kobar membela kepentingan mereka. Nehru mendapat kepertjajaan dari setiap orang-

Ia sekarang dihormati sebagai ketua Kongres Nasional jang pertama jang benar-benar berdarah sosialis. W aktu ketika ia dipen- djarakan memberikan kesempatan jang baik sekali untuk mempeladjari sosialisme sedalam-dalamnja. Masalah ini sudah bertahun-tahun lamanja menarik perhatiannja, akan tetapi pada mulanja tjita-tjitanja masih agak samar-samar. Ia telah mempeladjari tulisan-tulisan dari golongan Fabian ketika ia berada di Inggeris. Kemudian perhatiannja timbul lagi karena kemiskinan jang merendahkan deradjat manusia, jang ia lihat di India. Kundjungannja ke Rusia dan berhasilnja per- tjobaan disana kemudiannja, sangat berkesan dalam pada djiwanja. Akan tetapi baru dalam kesunjian dalam pendjara itulah tjita-tjitanja

Page 68: PANDIT NEHRU - OPAC

tentang sosialisme mendapat bentuk-bentuknja jang pasti. Djika bangsa Inggeris sekarang takut kepada sosialisme Nehru, maka itu adalah salahnja sendiri, sebab mereka sendirilah jang memberikan kesempatan jang begitu banjak baginja untuk merenungkan masalah ini.

Bagi Nehru sosialisme itu bukan sadja suatu adjaran ekonomi, jang ia setudjui, melainkan djuga suatu kepertjajaan jang hidup, jang meresap dalam hati sanubarinja. Bertahun-tahun lamanja ia. telah pertjaja, bahwa hanja sosialismelah jang dapat memetjahkan masalah India. Dalam kepertjajaan ini tak pernah ia ragu-ragu. Sungguhpun demikian, ketika ia dalam tahun 1936 mengutjapkan pidatonja kepada Kongres, ia memang telah memadjukan tjita-tjitanja kepada para pendengarnja, akan tetapi dengan sama sekali tiada berusaha men- desakkannja. Tak seorangpun selainnja Nehru jang lebih mengetahui bahwa setiap paksaan dalam hal ini tidak boleh tidak akan memper- dalam djurang antara aliran-aliran jang ada dalam Kongres. Ia memang sungguh-sungguh sadar akan rolnja dan ia tidak ingin mengetjewakan kepertjajaan golongan manapun djuga. Ia malahan hendak memasang djambatan diatas djurang itu. Ia mengerti benar-benar, bahwa tugasnja jang pertama-tama ialah memberikan hidup baru dalam pergerakan, dan ini berarti menghidup-hidupkan lagi kepertjajaan terhadap pemim- pin-pemimpin jang tua, bersama-sama dengan memberikan darah baru. Dan ini berarti djuga memperluas pergerakan hingga sampai kelapigan- lapisan jang terbawah dari rakjat, jang hingga waktu itu belum djuga dapat ditjapai oleh Kongres. Terlebih dahulu harus ditjapai kemerdeka­an politik India sebelum sosialisme dapat memulai dengan pemba- ngunannja dalam lapangan ekonomi dan sosial.

Nehru mengerti, bahwa kaum radikal tidak sabar dan sangat chawatir karena melihat kemadjuan jang pelahan-lahan dibawah pimpinan Gandhi. Nehru sanggup menghargai pendirian mereka, sebab ia sendiri pun djuga memikirkan kemungkinan untuk menga- dakan perubahan-perubahan sosial dan ekonomi jang besar. Akan tetapi dibawah pimpinan Gandhi ia telah mendapat pengertian jang lebih djelas tentang kemadjuan India. Ia ingat akan keadaan India sebelum tampilnja Gandhi kemuka, suatu hal jang sering dilupakan oleh orang- orang sosialis jang lainnja. Nehru memang tidak selamanja setudju dengan semua jang ditjita-tjitakan Gandhi dan lain-lain pemimpin jang tua-tua, akan tetapi ia tahu, bahwa mereka itu di India sangat ditjintai dan bahwa pimpinannja dimasa jang datang sangat diperlukan.

Iapun mengerti, apa jang tidak dipahamkan oleh banjak pemimpin- pemimpin jang tua-tua : jaitu, bahwa kerdjasama dan kepertjajaan dari kaum radikal itu sungguh sangat diperlukan sekali. O leh karena itu ia berdaja upaja untuk mempersatukan segala golongan pada djalan me- nudju kekemerdekaan ini. Golongan jang satu harus memberikan pres- tigenja dan pengalamannja jang didapat selama bertahun-tahun dan golongan jang lainnja dari dalam harus membuat pergerakan mendjadi radikal untuk mentjapai rakjat jang besar. Suatu front kesatuan — itulah tudjuan Nehru dalam tahun 1936 dan ini sedjak itu tetap mendjadi tudjuannja.

Nehru sekarang jakin sungguh-sungguh, berdasarkan atas penga- laman-pengalaman jang dulu-dulu dalam pergerakan, bahwa kekuatan jang sebenarnja dari pergerakan itu datangnja dari rakjat jang besar.

Page 69: PANDIT NEHRU - OPAC

Rakjat jang besar inilah jang membuat pergerakan itu dinamis dan menjala-njala. Nasionalisme jang samar2 dan tidak berketentuan dari lapisan-lapisan jang berada dan dari golongan intelligensia tidak pernah merupakan antjaman jang berbahaja bagi kedudukan Inggeris di India. Akan tetapi ketika suara rakjat menggelora dari suara jang lemah men­djadi suara jang dahsjat, maka ini lain sekali artinja. Gandhi mendjadi sangat besar sekali, oleh karena ia, tidak seperti orang-orang lainnja sebelum dia, berhasil menggerakkan massa atau orang banjak. Inilah rahasia dari kemenangannja dan dari kemenangan gerakannja. Selama gerakan satyagraha atau tidak menuruti perintah gerakannja mentjapai puntjak kebesarannja, oleh karena gerakan ini bagi kaum tani jang miskin itu memberikan suatu program politik jang djelas. Gerakan ini mewadjibkan diri untuk meringankan beban padjak kaum tani jang luar biasa beratnja itu. Itulah jang mereka maksudkan dengan Swaradj. Akan tetapi dalam tahun 1936 gelombang nasionalisme mendjadi sangat lemah sekali dan untuk mendapat tenaga dorongan baru gerakan ini sekali lagi haruG meminta bantuan orangbanjak jang besar.

Nehru mengakui keharusan jang tak terhindarkan, jaitu bahwa jang memegang pimpinan klas pertengahan, sebab hanja merekalah jang beruntung mendapat pendidikan sekedarnja, akan tetapi ia per- ingatkan para pendengarnja, bahwa India jang sebenar-benarnja adalah hidup dalam gubuk-gubuk tanah liat, dalam beribu-ribu dusun, jang selalu dilupakan oleh mereka jang memerintah. Akan tetapi Kongres Nasional jang katanja dibentuk bagi kepentingan rakjat, harus pula menundjukkan hal ini dengan bukti-bukti jang njata. Ia mendesak hendaknja Kongres membuka pintu bagi kaum tani ketjil dan bagi kaum buruh. Usui ini menjebabkan timbulnja kegusaran dalam berbagai-bagai kalangan, dan usul tersebut diterima hanja dengan kelebihan suara jang sedikit sadja.

Nehru menganggap pengangkatannja sebagai ketua itu sebagai suatu bukti, bahwa tjita-tjita sosialis telah tersiar dengan luas diseluruh negeri, tapi bukan sebagai suatu bukti persetudjuan bagi tjita-tjitanja dari Kongres sebagai kebulatan. Kesempatan ini ia gunakan untuk men- djelaskan sosialismenja dan sedjak itu hal ini ia lakukan dalam berbagai- bagai kesempatan.

Nehru menjetudjui tjaranja Marx menerangkan sedjarah. Ia ka- takan, bahwa keterangan ini baginja banjak membuka pandangan- pandangan baru dan telah menerangi banjak sudut-sudut jang gelap dalam djiwanja. Akan tetapi ia tidak menerima teori Marx itu setjara membabi buta dan iapun tidak berdaja upaja untuk mengenakan teori itu pada setiap keadaan. Ia tidak menamakan dirinja seorang komunis dalam arti logatnja jang sebenar-benarnja, sebab menurut katanja, komunisme itu terlalu banjak menggunakan kekerasan dan hal ini sangat tidak ia sukai. Diantara kaum komunis di India, jang dengan tidak mengindahkan kenjataan-kenjataan dan keadaan jang ada di India hendak memaksakan filsafat komunisme, sangat menimbulkan marahnja. Dengan berbuat demikian, katanja, mereka itu telah datangkan keru- gian tak bisa dimaafkan bagi kominisme.

Ia sangat tertarik sekali oleh beberapa pasal dalam rentjana Rusia, terutama karena terdapatnja hasil jang baik dalam lapangan kesehatan

Page 70: PANDIT NEHRU - OPAC

dan pendidikan rakjat. Ia telah mempeladjari keadaan di Rusia dengan baik dan dengan rasa simpati. Banjak hal-hal jang terdjadi di Rusia jang ia sesali, akan tetapi nilai dari komunisme, jang ia hendak tjapai, tidaklah tergantung pada berhasilnja atau kegagalannja di Rusia- Bagi Nehru tjita-tjita sosialisme itulah tjita-tjita jang sebenarnja dan ini berarti, bahwa setiap orang dapat menikmati kekajaan jang diberikan oleh alam dan oleh usaha manusia.

Tudjuan pokok dari politiknja ialah mengangkat deradjat orang banjak, menghapuskan segala rintangan klas dan kekajaan, dan men- tjiptakan persamaan sosial. Sebagai seseorang realis ia mengetahui, bahwa banjak dari kawan-kawan separtainja dan anasir-anasir lainnja di India jang belum lagi matang untuk menerima tjita-tjita ini, akan tetapi ia berharap lambat laun akan membawanja ketudjuan ini. Dalam semangat tjita-tjita inilah ia sebagai presiden berbitjara dimuka Kongres. ,,Saja tidak tahu djalan jang lainnja ketjuali sosialisme jang dapat di- gunakan untuk mengachiri kemiskinan, pengangguran besar, penghinaan dan penindasan rakjat India ini. Hal ini mendatangkan perubahan- perubahan jang sangat luas dan revolusioner dalam susunan politik dan sosial kita, dan mengachiri, baik kepentingan-kepentingan jang ada sekarang dalam tanah dan dalam industri, maupun sistim feodal dan autokratis dari para radja India. Ini berarti berachirnja milik partikelir, ketjuali dalam arti terbatas sekali dan digantikannja sistim mentjari untung jang sekarang ini dengan tjita2 jang lebih tinggi, jaitu tjita-tjita mengabdi dengan bekerdjasama. Dan achirnja ini berarti pula berubah- nja instink2 kita, adat kebiasaan kita dan keinginan2 kita. Pendek kata ini adalah berarti suatu peradaban baru, jang setjara radikal sangat berbeda dengan susunan kapitalistis sekarang ini” .

Ia tidak membuat ramalan-ramalan jang tak bertanggungdjawab tentang bagaimana dan kapan susunan jang sematjam itu dapat tertjapai di India, akan tetapi ia menudjukan perhatian kepada peristiwa, bahwa dasar jang hakiki dari susunan jang sematjam itu oleh setiap bangsa harus disusunnja menurut tjaranja sendiri-sendiri, dan susunan jang sematjam itu harus tertjapai, sebab susunan itu adalah satu-satunja djalan untuk melepaskan diri dari kekatjauan dunia jang sekarang ini.

Demikianlah sosialis Nehru merentjanakan gambarannja tentang masa jang akan datang dan demikianlah ia lukiskan suatu dunia baru, jang akan timbul dari dunia jang menjedihkan sekarang ini. Dalam pada itu masalah-masalah nasional jang mendesak di India meminta segala perhatian. Dalam djiwanja ia lihat suatu masjarakat dunia jang kooperatif, akan tetapi iapun sadar, bahwa nasionalisme untuk waktu jang lama lagi akan tetap berpengaruh dan bahwa kepada keadaan jang memaksa ini harus ditiupkan hidup baru. Ia insaf, bahwa hanja pak- saan ini sadjalah jang dapat menjelamatkan Kongres dalam perdjuangan- nja seterusnja melawan pemerintah jang ada pada waktu itu. Demikian­lah nasionalis Nehru membawa pidatonja sebagai ketua hingga sampai suatu klimaks dengan kata-kata, jang mendapat sambutan persetudjuan dalam hati orangbanjak : ,,Mungkin sekali,” demikian katanja, ,,bahwa banjak diantara kita jang harus menderita dan mati, agar supaja India dapat merdeka dan hidup. Tanah harapan mungkin masih djauh sekali letaknja dari kita, dan mungkin sekali kita masih harus bersusah pajah menempuh gurun pasir, akan tetapi siapaka'h gerangan jang akan dapat

Page 71: PANDIT NEHRU - OPAC

merampas harapan kita jang tak kundjung padam jang mengatasi seqala tiang gantungan dan penderitaan dan kesedihan jang a er duga : siapakah gerangan jang berani membinasakan djiwa India jang sekarang, setelah mengalami berbagai-bagai siksaan, ter a lr em a 1 .

Demikianlah Nehru menggabungkan dalam dirinja djiwa sosialis dan djiwa nasionalis, untuk memelihara kesatuan jang sangat diperiu-

kan itu.M asih ada lagi masalah sulit jang lainnja jang harus dihadapinja

ialah undang-undang dasar federal untuk India. Lambat laun rakjat mendjadi insaf benar-benar tentang keberatan-keberatan jang pokok terhadap undang-undang dasar itu. Orang mengerti sekarang bahwa sebagian besar dari kekuasaan tetap berada dalam tangan Inggeris, sedangkan hanja bajangan kekuasaan sadja jang diberikan kepada India. Urusan Luar Negeri, Perang dan Keuangan tetap ada dalam tangan Radjamuda, jang di India tidak bertanggungdjawab kepada siapapun djuga. Radja-radja dalam daerahnja masing-masing tetap mendjadi autokrat dan rakjatnja tidak mempunjai suara sedikitpun djuga, seperti dulu-dulu djuga. Menurut undang-undang dasar baru ini, radja-radja mendapat perwakilan jang luar biasa dalam pemerin- tahan pusat, jang dapat mengimbangi kekuatan-kekuatan nasional. Dalam kalan’gan jang sangat luas sekali di India orang menduga, bahwa seluruh sistim ini adalah suatu pendapatan jang mentakdjubkan sekali dari pihak Inggeris, untuk bersama-sama dengan segala kekuatan-ke­kuatan jang reaksioner, memelihara pemerintahannja di India.

Keberatan-keberatan ini semua masih ditambah lagi oleh Nehru dengan suatu keberatan jang lainnja jang sungguh tepat sekali, jang mendapat sambutan meriah dari para pendengarnja. Katanja : ,,Buat apa undang-undang perbudakan baru itu, jang hanja memperkuat ikatan pendjadjahan imperialis sadja dan jang hanja menambah' besarnja penghisapan rakjat kita ? Bahkan andai kata kita dapat melupakan isinja barang sekedjap mata, apakah kita dapat kiranja untuk melupakan penghinaan dan ketidak adilan jang datang dari undang-undang itu, tjemoohannja jang menghina terhadap tjita-tjita kita, rintangannja ter­hadap satyagraha dan penindasan jang luas jang pernah mendjadi nasib kita ? D jika orang menawarkan kepada kita mahkota dari sorga, bersama-sama dengan penghinaan ini, bukankah kita akan menolaknja karena tidak dapat disesuaikan dengan kehormatan bangsa dan kehor- matan diri kita sendiri ? Bagaimana lagi sikap kita tentang hal ini ?"

Sedjak tahun 1936 ia telah mendjalankan kampanje atau gerakan menentang undang-undang dasar federal ini dan gerakannja ini sekarang mulai mentjapai puntjak kehebatannja. Seluruh negeri sekarang sudah siap sedia terhadap pertjobaan kekuatan jang akan datang itu, dan dalam mempersiapkan djiwa ini tak seorangpun jang lebih berdjasa dari pada dia.

Sesudah habis sidang Kongres dalam tahun 1936, Nehru lalu mengadakan perdjalanan kilat jang luas diseluruh negeri. Ia telah me- nundjukkan suatu tenaga hidup jang luar biasa besarnja dengan setiap hari terus menerus berbitjara dimuka orangbanjak, kadang-kadang lima kali satu hari, dan sering terpaksa harus berdiri diterik matahari de­ngan tiada lindungan. Kemerdekaan dan sosialisme, itulah kedua soal jang selalu mendjadi pokok pembitjaraannja. Dimana-mana sambutan-

Page 72: PANDIT NEHRU - OPAC

nja sungguh hebat. Nehru sungguh terharu bertjampur gembira. Ia bertambah berbesar hati karena melihat negerinja penuh melimpah- limpah dengan tenaga hidup. Ia pulang kembali untuk memberitakan pengalaman diri dan suasana rakjat jang sangat menggembirakan kepada teman-teman anggota badan pekerdja. Nehru tertjengang ketika teman-temannja ini memadjukan permintaan berhenti, sebagai protes terhadap beberapa utjapan jang tidak enak, jang ditudjukan kepada mereka oleh beberapa orang kaum radikal.

Mereka tidak menjalahkan Nehru, akan tetapi mereka meman- dang dia dengan tidak langsung bert^nggungdjawab, oleh karena ia dalam tjita-tjitanja bersimpati dengan golongan jang setudju dengan serangan-serangan jang sematjam itu. Hanja dengan perantaraan Gandhilah maka kesulitan ini dapat dihindarkan, dan permintaan perle- takan djabatan itu lalu ditarik kembali. Ini adalah suatu pengalaman jang sangat menjedihkan dan mengetjilkan hati bagi Nehru, jang telah berdaja upaja sekeras-kerasnja untuk mentjegah segala perpetjahan- Ia sendiri sekarang merasa terpaksa untuk mengur.durkan diri dan dalam suasana ini ia menulis kepada Gandhi : „Saja ingin sekali mendjelaskan pendirian saja sedikit. Djustru karena saja menganggap penting sekali adanja persatuan jang lebih besar lagi, maka saja usahakan untuk mentjapainja dengan djalan jang seringan-ringannja, bahkan lebih bersifat suatu permintaan untuk memikirkannja dari pada sebagai kesim- pulan-kesimpulan jang pasti. Dalam hal ini semua dan dalam segala apa jang dilakukan oleh Kongres, saja tiada melihat suatu bentrokan apapun djuga”.

Pada ketika itu sampailah di India berita-berita tentang revolusi Spanjol. Nehru sangat terkedjut karena berita ini, karena dalam revo- lusi ini ia melihat kemungkinan timbulnja bentrokan Eropah, ja bahkan bentrokan dunia. Ia tidak menghendaki timbulnja krisis didalam negeri di India karena perletakan djabatannja, sebab bagaimanapun djuga India harus merupakan suatu front kesatuan dan mengingat akan ren- tjana-rentjana jang lebih besar untuk dikemudian hari, maka permin- taannja untuk berhenti itu lalu tak terpikirkan lagi.

Dalam pada itu Kongres telah memutuskan untuk memadjukan tjalon-tjalon nasionalis untuk melawan pemilihan-pemilihan jang akan diadakan didalam provinsi-provinsi. Nehru merasa, bahwa pemilihan- pemilihan ini memberikan kesempatan jang baik untuk lebih landjut mengadakan propaganda diantara rakjat. Teman-teman sedjawatnja agak berchawatir, kalau-kalau sosialisme Nehru akan merupakan penghalang bagi beberapa orang untuk memberikan suaranja, akan tetapi Nehru ternjata adalah seorang pengumpul suara jang bidjaksana. Ia telah memutuskan hendak mengalahkan semua tjalon jang bukan anggota Kongres. Ia sendiri sebenarnja tidak setudju dengan politik pemilihan di India, akan tetapi oleh karena sekali sudah diputuskan untuk merebut kursi-kursi, maka ia berdaja upaja sekuat-kuatnja untuk melenjapkan segala opposisi.

Oleh karena pemilihan-pemilihan bagi dewan-dewan provinsi semakin mendekat, maka segala partai menjingsingkan lengan badjunja untuk memberikan gambarannja jang tegas tentang kekuatan-kekuatan- nja. Sampai sekarang pemerintah dengan pasti telah menolak permin­taan Kongres, jaitu bahwasanja hanja Kongres sendirilah jang dapat

Page 73: PANDIT NEHRU - OPAC

mewakili India. Gandhi telah mengulangi permintaan ini di London sebagai berikut : „saja berbitjara bagi berdjuta-djuta orang India jang bisu itu”, akan tetapi pemerintah memperlakukannja biasa sadja seperti salah satu dari wakil-wakil jang banjak itu. Maka sekarang akan diu- djilah nilai permintaan-permintaan ini dengan setudju dan tidak setudju.

Perdjuangan pemilihan ini sungguh mendebar-debarkan hati lagi bersifat beraneka warna sekali. Berdjuta-djuta pemilih tidak dapat membatja maupun menulis, biar menulis namanja sendiripun. Tempat tinggalnja terserak dalam beribu-ribu dusun-dusun ketjil-ketjil dan untuk mendatangi mereka sadja itu sudah merupakan suatu masalah sendiri- Pokok-pokok perbedaan harus ditundjukkan sedemikian rupa hingga dapat dilihat dengan mata, sehingga garis-garis pokok jang paling pen- ting dengan lisan dapat disiarkan kemana-mana. Baik partai pro- pemerintah, maupun kaum nasionalis untuk ini menggunakan tjara- tjara jang sangat litjin sekali. Maka berteriaklah tjalon pro-pemerintah : ,,Pilihlah kaum nasionalis, dan tuan akan memilih kekatjauan, bolsjewis- me, athei'sme ; harta kekajaan tuan akan lenjap ; maka berachirlah segala keadilan dan ketertiban dan agama tuan jang sutji itu akan ada dalam bahaja ; sebab, ingatlah, pemimpin besar dari Kongres ialah Jawaharlal Nehru, seorang sosialis dan seorang jang tidak beragama” . Kebanjakan tuan-tuan tanah jang besar-besar mendjalankan muslihatnja dengan antjaman terhadap penduduk daerahnja untuk mempengaruhi suaranja. Pemerintah pura-pura tidak mengetahui tentang perbuatan- perbuatan jang sematjam itu dan membiarkannja sadja dan' malahan menjetudjui tersiarnja keterangan-keterangan jang menjesatkan untuk membusiik-busukkan kaum nasionalis. Untuk mengalahkan kaum

nasionalis ini tak ada barang sesuatu jang dibiarkan begitu sadja.Kaum nasionalis sebaliknja mendjadjakan patriotisme dengan

seluas-luasnja. Dengan penuh gairat mereka lukiskan kesengsaraan kaum tani karena kesalahan pemerintah Inggeris dan mereka berdjan- dji hendak memperbaiki keadaan-keadaan jang sematjam itu. Pada hari jang telah ditentukan, maka para pemilih jang berdebar-debar hatinja itu lalu menudju ketempat kotak undian. Diberbagai-bagai tempat mereka melihat gambar-gambarnja Gandhi, berdampingan de­ngan gambar-gambar pemimpin-pemimpin nasionalis. ,,Memilih saja”, demikian bunji salah satu gambar tempelan, ,,berarti memilih Gandhi”. Ini memang ada djuga benarnja, sebab tjalon-tjalon nasionalis menje­tudjui program dari Kongres dan Gandhi adalah pemimpin dari Kong­res itu. Untuk mengatasi segala kesulitan dari pemilih-pemilih jang belum dapat membatja dan menulis ini, maka dengan djalan jang mentakdjubkan, jaitu dengan memakai identifikasi dengan daftar-daftar jang berwarna. Sukses dari tjara ini telah menghantjurkan segala utjapan-utjapan orang Inggeris, bahwa berdasarkan atas butahuruf jang ada pada waktu itu maka bentuk-bentuk pemerintahan jang demokratis tidak dapat digunakan di India. Pemilihan jang beraneka warna ini mendatangkan kemenangan jang hebat bagi kaum nasionalis.

M ungkin banjak faktor-faktor jang menjebabkan hasil baik ini, tapi sungguhpun demikian sebagian besar adalah disebabkan karena tjakapnja Nehru mentjari suara. Ia tiupkan hidup baru kepada Kongres ; mula-mula dalam tahun 1936 dan kemudian sekali lagi dalam tahun

Page 74: PANDIT NEHRU - OPAC

1937, ketika ia untuk kedua kalinja dipilih lagi mendjadi presiden Kong­res. Amanatnja jang sederhana lagi djudjur itu meresap benar-benar dalam hati rakjat. Dalam kesengsaraannja itu mereka menudjukan harapannja kepada Nehru- Nehru sendiri sebaliknja mendapat pan­dangan baru tentang India. Tentang hal ini ia tulis sebagai berikut : ,,Saja merantau diseluruh India dan berdjuta-djuta muka berlalu dimu- kaku. Saja melihat beribu matjam segi dari negeriku dalam segala kekajaan keanekaannja akan tetapi bagaimanapun djuga semuanja mempunjai tjap jang mewudjudkan kesatuan India. Saja berusaha untuk mengetahui apa jang tersembunji dibelakang berdjuta-djuta mata jang memandang saja itu ; harapan-harapan jang mana, keinginan jang mana, kesedihan apa jang mereka sembunjikan dan kesengsaraan mana jang mereka derita dengan diam-diam. Saja tangkap pantjaran-pantjaran sinar jang mendjadikan terang impian saja dan jang menjebabkan saja menginsafi dahsjatnja masalah-masalah dari ratusan djuta manusia dari. rakjat kita itu” . Bagaimanakah mereka, jang datang untuk mendengar- kan dia, tidak akan dapat memahami amanatnja ? Bagaimana mungkin, bahwa mereka tidak akan melihat, bahwa djiwa perantau ini adalah menjala-njala ?

Kaum nasionalis, jang memegang kekuasaan dalam tudjuh provinsi, sekarang menghadapi suatu masalah baru : Apakah mereka akan men- djalankan politik terus menentang pemerintah dari dalam, ataukah menerima tanggung djawab menteri dan sedapat-dapatnja mengguna- kan undang-undang dasar jang ada itu, agar supaja dengan undang- undang dasar itu dapat melaksanakan sedikit perubahan-perubahan ekonomi dan sosial ? Pada mulanja Nehru tidak setudju untuk turut serta dalam pemerintahan, oleh karena ia mengerti, bahwa kaum nasio­nalis karena adanja pembatasan-pembatasan undang-undang dasar jang ada lalu ditempatkan dalam suatu kedudukan jang pintjang sekali. Mereka tidak akan sanggup mewudjudkan harapan-harapan para pemilih jang tinggi itu. Ia nasihatkan mereka untuk membongkar se­luruh sistim itu dan memaksa pemerintah untuk menjetudjui diadakan- nja suatu madjelis perentjana undang, dalam mana wakil-wakil India jang mendapat kepertjajaan rakjat, mengingat kebutuhan-kebutuhan jang njata, akan merentjanakan suatu undang-undang dasar jang pantas dan akan mengadakan suatu perdjandjian dengan wakil-wakil dari Inggeris. Akan tetapi usulnja itu ditolak.

Sebagaimana telah diramalkan oleh Nehru, maka harapan-hara­pan jang ditimbulkan karena pengangkatan menteri-menteri dari ka- langan Kongres itu tidak terpenuhi. Rentjananja memang agak terlalu lunak untuk dapat memungkinkan diadakannja perubahan-perubahan jang besar. Kaum tani dan kaum buruh diberbagai-bagai tempat telah menjulitkan kedudukan menteri-menteri nasionalis karena mereka mengadakan pemogokan-pemogokan dan demonstrasi-demonstrasi jang lainnja. Pemimpin-pemimpin jang hari kemarinnja karena kegiatan- nja sendiri jang bersifat memberontak masih duduk didalam pendjara, sekarang menghadapi suatu pekerdjaan jang sungguh tidak menjenang- kan, ialah untuk menindas bangsanja sendiri, sedangkan mereka tidak pula mempunjai kekuasaan penuh untuk mengubah susunan ekonomi dan sosial. Sekali lagi tjita-tjita jang bertentangan itu bertumbukan antara satu sama jang lainnja dan pertentangan ini achirnja memusat

Page 75: PANDIT NEHRU - OPAC

dalam kalangan tertinggi dari Kongres. Sekali lagi Nehru tergoda oleh keinginan untuk meletakkan djabatannja. Akan tetapi Kongres dari tahun jang kemudiannja pun djuga bersidang dalam waktu krisis lagi, oleh karena Gubernur menolak untuk menjetudjui kehendak kementerian Kongres dalam Provinsi Gabungan. Berhentinja Nehru akan berarti suatu pukulan bagi Kongres dan mungkin dapat diartikan sebagai suatu penolakan untuk bekerdja bersama-sama dengan Subhas Chandra Bose, jang dipilih mendjadi presiden untuk tahun 1938. Djadi Nehru tetap duduk dalam Kongres, akan tetapi dengan terus menderita per- tentangan batin jang semakin besar. Sekali lagi ia mengirim surat kepada Gandhi untuk meringankan djiwanja. ,,Berbulan-bulan sudah saja merasa, bahwa saja, menilik keadaan-keadaan jang ada pada waktu ini, tidak akan dapat bekerdja dengan berhasil di India. A k a n tetapi saja tetap bekerdja terus djuga, biarpun sudah barang tentu, hanja seberapa mungkin sadja. Akan tetapi saja merasa tidak pada tempatnja dan saja merasa bahwa usaha saja itu adalah suatu kegagalan. Inilah salah satu dari sebab-sebab, mengapa saja memutuskan untuk pergi-ke Eropah. Saja merasa, bahwa di Eropah saja akan lebih berguna dan sekurang-kurangnja akan menjegarkan djiwa saja jang lelah dan katjau ini” .

Demikianlah ia sesudah tiga tahun kembali lagi ke Eropah. Selama tiga tahun ini banjak hal-hal jang terdjadi, jang sangat menjedihkan hatinja, banjak jang memberatkan penanggungannja dan djuga banjak jang mendatangkan keharuman baru bagi namanja. Isterinja, Kamala, sudah tidak ada lagi. Ia achirnja insaf pula, bahwa dalam waktu itu diantara pandangannja terhadap politik nasional dan pandangan dari beberapa orang teman sedjawatnja ada timbul perselisihan azasi jang tertentu. Inipun djuga menjebabkan kebingungannja. Selama tiga tahun ini djuga India sekali lagi menundjukkan hormatnja kepadanja dengan dua kali berturut-turut mengangkat dia sebagai presiden Kongres. Ia telah bekerdja sekeras-kerasnja untuk menjiar-njiarkan sosialisme dan berusaha agar supaja rakjat menolak undang-undang dasar federal jang baru. Ia dengan sekuat-kuatnja telah menuntut suatu madjelis perentjana undang-undang, untuk merentjanakan suatu undang-undang dasar, jang sungguh-sungguh dapat dipakai untuk bekerdja dan jang benar-benar memperhatikan kepentingan India. Dialah jang sebenarnja bertanggung djawab atas kemenangan tjalon-tjalon nasionalis dalam pemilihan jang terachir ini. Ia telah mempersatukan berbagai-bagai golongan dari bermatjam-matjam aliran, dan selama waktu itu pun djuga menundjukkan ketjakapannja jang tinggi dalam lapangan kenegaraan dengan kesediaannja untuk mengalah, djika hal ini diperlukan untuk memelihara kesatuan dalam Kongres. Ia telah menundjukkan suatu ke- sabaran jang besar, djika tjita-tjita sosialismenja ternjata menimbulkan bahaja hendak memetjah dalam kalangan Kongres.

Masalah-masalah di India pada waktu itu sungguh-sungguh memin­ta perhatian sepenuh-penuhnja. Akan tetapi ia tidak menghindarinja dengan pergi ke Eropah. Ia selamanja telah memandang masalah- masalah itu dari sudut pandangan internasional. Sekali lagi ia mem- peladjari keadaan Eropah jang mudah menjala itu dan mempeladjari pengaruh keadaan ini atas nasib India. Demikianlah Nehru sekali lagi meninggalkan India sebagai duta kelana.

Page 76: PANDIT NEHRU - OPAC

MASALAH POLITIK DUNIA.

Lebih dari siapa djuga Nehru memperhatikan dengan saksama ke­adaan dunia. Meskipun ia terlibat dalam perdjuangan kemerdekaan India dan selalu asjik dengan berbagai-bagai masalah jang mendjadi bagian perdjuangan itu, namun djiwanja meluas kesegala djurusan.

Bertahun-tahun lamanja ia telah memperingatkan pengikut- pengikutnja, bahwa perdjuangan India .adalah bagian jang penting dari perdjuangan dunia dan oleh sebab itu mereka harus mengerti berbagai- bagai aliran dalam politik dunia serta menjesuaikan tindakan-tindakan mereka pada aliran-aliran tsb. Lebih dari 10 tahun jang lalu ia berulang ulang menegaskan itu dan sekarangpun masih mendjadi ulangan suara jang dinjanjikannja.

Kalau ia berbitjara dihadapan segrombolan kaum tani, maka dengan djelas diuraikannja, bahwa keadaan mereka dewasa ini adalah akibatnja keadaan-keadaan dunia jang sengsara itu. Diterangkannja pengaruh depressi ekonomi umum jang sangat merugikan hasil-hasil pertanian mereka. Selandjutnja diterangkannja pula, bahwa meskipun dimana- mana golongan-golongan jang mendapat hak-hak istimewa berdjalan diatas punggung kaum buruh dan tani, namun nasib kaum jang tak mempunjai hak-hak istimewa di Indialah jang paling sengsara. Oleh sebab itulah mereka sendiri harus menerdjunkan dirinja kedalam per­djuangan kemerdekaan, lebih dulu merdeka dari pendjadjahan Inggeris, kemudian barulah dari kaum madjikan mereka-radja-radja, zamindar- zamindar (tuan-tuan tanah) dan tengkulak-tengkulak wang. Mereka harus mengendalikan sendiri nasibnja dan setiap kali mengadakan pemogokan.

Djika Nehru berpidato dihadapan kaum buruh paberik dan sarikat- sarikat sekerdja, maka pokok pembitjaraannja selalu itu djuga- Tekanan suaranja mungkin kadang-kadang bertukar-tukar, tapi pokoknja pem- bitjaraan dipegangnja teguh, jaitu masalah seluruh kaum buruh didunia. Djika ia berbitjara dihadapan para pendengar jang mewakili beraneka warna kepentingan ekonomi tapi pada umumnja sama berperasaan nasional jang samar-samar, maka ia menanamkan didalam dada mereka suatu kenjataan ialah bahwa perdjuangan India melawan Inggeris adalah mendjadi bagian dari perdjuangan seluruh bangsa-bangsa terdjadjah terhadap imperialisme dan bahwa kemenangan mereka berarti keme- nangannja tenaga-tenaga jang ingin kemadjuan tertudju pada tenaga- tenaga reaksioner, jang telah bersekutu untuk menghantjurkan mereka.

Selalu menegaskan bahwa politik dunia adalah mendjadi dasarnja

perdjuangan India, adalah sumbangannja jang istimewa. Pokok suara inilah jang menjebabkan ia berbeda dari semua pemimpin-pemimpin India jang lainnja. Meskipun kebanjakan dari mereka itu kaum nasio­nalis jang berapi-api berbitjara dan berusaha untuk kemerdekaan India, namun nasionalisme mereka sebagian besar berdasarkan kebudajaan dan perasaan. Nasionalisme itu adalah nasionalismenja abad ke 18 dan 19 di Eropah. Sebenarnja jang mendorong mereka memang hasrat untuk membebaskan Ibu Pertiwi dari pendjadjahan bangsa asing, tapi me-

Page 77: PANDIT NEHRU - OPAC

nurut perbandingan soal-soal ekonomi sehari-hari dalam hal ini me- mainkan peranan jang tidak berarti. Sebaliknja bagi Nehru soal ekonomi itulah jang utama. Ia pertama-tama seorang nasionalisme, sebab ke­merdekaan politik akan mendjadi batu lontjatan untuk mentjapai perobahan-perobahan ekonomi dan sosial jang hendak dilaksnanakannja di India. Oleh karena kekuatan-kekuatan ekonomi didalam reaksinja terombang-ambing diseluruh dunia sebagai gelanggang perdjuangan, maka ia selalu mengamat-amatinja.

Berbagai-bagai faktor telah memberikan Nehru pengertian jang luas tentang masalah India. Peladjarannja di Inggeris dulu dan per- kundjungan-perkundjungannja ke Eropah meluaskan iiorizon inteleknja. Bagi orang seperti Nehru jang berkeinginan besar dan tjepat mema- hamkan soal politik, maka Inggeris, pusa*' politik-dunia memberikan ke- sempatan sangat baik untuk mempeladjari politik. Sebagai turunan keluarga jang kaja raja, sangat berbahagia ia dapat mengadakan per- djalanan djauh-djauh dan karena itu dapat mengadakan banjak per- hubungan. Perhatiannja sedjak masa jang lalu terhadap sosialisme membantunja untuk mengertikan politik dunia dari pendirian jang lebih luas. D ipahamkan dengan tjara demikian, maka soal-soal dalam tiap-tiap negeri lalu semata-mata mendjadi bagian dari masalah dunia.

Kundjungannja ke Rusia, meskipun sebentar sadja, terdjadi pada masa jang dramatis dari sedjarah Rusia dan menjebabkan bertambah besar djuga perhatiannja terhadap sosialisme. Ikut sertanja Nehru dalam perundingan-perundingan Liga melawan penindasan kolonial telah mem­berikan kepadanja pandangan jang tegas dan djelas terhadap masalah pendjadjahan seluruhnja-

Didalam pendjara-pendjara, jang tahun berganti tahun dimasukinja, telah memberikan ia tjukup waktu guna pembatjaan jang lebih luas tentang masalah dunia, dan suatu kesempatan pula baginja untuk me- njusun berbagai pengalaman dan kesan-kesannja. Pendjara sama sekali tidak pernah memisahkan ia dari dunia luar berkenaan dengan ketjer- dasannja. Disana dalam merenungkan kesusahan-kesusahan dan

konflik-konflik dunia, seringlah ia djadi lupa akan kesukaran-kesukaran- nja sendiri dan kesulitan-kesulitan nasional. ,,Malahan saja sendiri kadang-kadang merasa tjukup keuletan oleh kenjataan bahwa saja dapat mengalami sendiri sedjarah dunia jang amat revolusioner ini. Barangkali saja telah mendapat peranan ketjil dalam perobahan- perobahan jang sedang bergolak disudut saja didunia ini” . Benar-benar kata-kata pahlawan dari sel pendjara.

Oleh sebab itulah maka bagi Nehru masalah India adalah masalah dunia dan bukanlah soal tersendiri. Baginja tidaklah menjenangkan apabila beberapa orang di Barat memandang perdjuangan India se­bagai soal dalam negeri atau paling banjak sebagai perselisihan antara Inggeris dan India sadja. ,,Siapa jang berpikir demikian,” protesnja ,,menundjukkan bahwa ia tidak dapat mengetahui akibat-akibat jang luas dari pendjadjahan Inggeris.” Atas beberapa dari akibat-akibat itu ia berikan pemandangan dan analise jang sangat hati-hati seperti dibawah ini :

Kekuasaan atas India telah lebih dari satu setengah abad sangat mempengaruhi politik dalam dan luar negeri Inggeris dan karena jang achir ini djuga politik seluruh dunia. Untuk mentjegah semua saingan di

Page 78: PANDIT NEHRU - OPAC

India, maka Inggeris lebih dulu sering berperang di India. Sesudah penetapan kekuasaan pemerintahannja di India, maka Inggeris meluaskan daerah pengaruhnja kesegala djurusan. Tiap-tiap pertjampuran tangan didaerah-daerah ini menemui kekerasan sendjata. Afghanistan disebelah batas Utara, suatu negara dengan bangsa jang gagah perkasa dan daerah pegunungan jang sukar dimasuki, seringkali diliwati batas-batas negerinja oleh tentera Inggeris dan India. Hanja seorang radja Afghanistan jang berbaik dengan Inggeris jang dapat merasa aman disinggasananja. Sampai dewasa ini masih seringkali ditundjukkan bukti-bukti kekuasaan Inggeris terhadap bangsa Pathan jang berani itu. Afghanistan harus dipaksa bersikap bersahabat, kalau tidak Beruang Rusia-bugaboo, jang besar pengaruhnja atas fantasi Kipling, akan mendjalankan rentjana-rentjananja dengan perantaraan negara penjang- ga (bufferstaat) ini terhadap Singa Inggeris. Birma, djuga berbatasan dengan India, harus ditaklukkan. Persia bertahun tahun lamanja berada dibawah pengaruh Inggeris. Sebelumnja persekutuannja Kaisar dengan Turki selama perang dunia mentjegahnja, Inggeris selalu berdaja upaja supaja keradjaan Ottomaan ini selalu berdiri, karena Turki jang menu­rut perintah tentu sadja lebih disukai dari pada Rusia jang suka ber­perang itu. Keinginan meng-amankan djalan-djalan dari dan ke India, telah menjebabkan Inggeris bertindak di Mesir dan negeri-negeri Timur Tengah.

Politik itu berlangsung terus sesudahnja perang dunia jang lalu dan Inggeris tidak hendak melepaskan lalu lintas ini. Sesudah perang, bebe­rapa ahli negara Inggeris telah mengalamun dan melihat chajal terlak- sananja pembentukan suatu Keradjaan Timur Tengah, jang akan membudjur dari Konstatinopel sampai ke India. Impian itu telah ter- ganggu oleh kebangunan Sovjet Rusia, Kemal Pasha di Turki, Amanullah di Afghanisitan dan pendirian kekuasaan mandat Perantjis di Syria, meskipun demikian Inggeris tetap mempunjai kekuasaan pengawasan jang boleh dikatakan besar didaerah-daerah ini. Konflikt- konilikt dengan Turki di Mosul, perselisihan tentang Etiopia, djuga bersangkut paut dengan soal lalu-lintas ke India. Perhatian Inggeris di Palestina bukanlah semata-mata karena Allah, untuk mentjegah supaja kaum Zionis dan orang-orang Arab tidak potong memotong leher. Lepas pula dari keadaan, bahwa Palestina memberi djalan menudju kepadang-padang minjak tanah Irak, terdapat pula djalan-djalan udara jang strategis ke India. D i Timur Djauh peperangan tjandu telah dipak­sa meletus oleh pedagang-pedagang Inggeris di India, jang bermaksud mentjari keuntungan dari perdagangan jang mengerikan itu. Malah baru—baru ini sadja ditahun 1925, tentera India telah dipergunakan

untuk menindas pemogokan kaum studen di Shanghai.India tetap mendjadi daerah jang terpenting dari Keradjaan Ing­

geris jang luas itu dan pentingnja keradjaan itu didalam politik dunia tidak bisa dipandang ketjil. Inggeris mempergunakan kaum lelaki dan sumber-sumber India untuk kepentingan luar negerinja, tapi pengaruh­nja jang tidak langsung terhadap politik dunia selamanja besar. D jalan manakah jang akan ditempuh India waktu ia menuntut hak-haknja ? Nehru meminta kepada teman-teman sebangsanja untuk mempeladjari aliran-aliran dalam sedjarah dunia sebagai pedoman untuk mentjapai tudjuan mereka dan meminta pula kepada dunia supaja menginsafi arti

Page 79: PANDIT NEHRU - OPAC

sebenarnja dari kedudukan India dalam keradjaan Inggeris dan akibat perdjuangan kemerdekaan India bagi dunia.

Sebagai seorang sosialis Nehru melihat senjata-njatanja hubungan jang erat antara kapitalisme dan imperialisme. Ia insaf, bahwa pada mulanja dikuasainja India oleh Inggerislah jang mendjadi tenaga pen- dorong industrialisasi Inggeris dan kemudian untuk kapitalisme modern. Kapitalisme adalah ibunja imperialisme. dan negara-negara kapitalis jang luar biasa telah memulai perkelahian jang seru memperebutkan daerah-daerah kolonial, agar supaja dapat mengusahakan daerah-daerah ini untuk mendapat bahan-bahan mentah dan untuk pasar-pasar barang- barang paberik mereka jang murah. Daja upaja serentak dari berbagai- bagai kekuasaan inilah menimbulkan konflik-konflik dan peperangan- peperangan. Nehru merasa bahwa saat-saat perampokan-perampokan leluasa itu telah berachir, begitupun saat-saat pendjadjahan oleh bangsa Eropah. Sekarang ini lebih-lebih dari masa jang sudah-sudah, imperia­lisme berhadapan dengan sikap permusuhan jang bertambah-tambah besar dari nasionalisme dinegeri-negeri djadjahan.

Dalam perdjuangan ini nasionalisme India berdiri dipuntjak dan ia adalah lambang semangat baru dari nasionalisme bangsa-bangsa ter­djadjah dan karena itu mempunjai arti jang mengenai seluruh dunia. Prestige Rusia diantara bangsa-bangsa terdjadjah, berbeda dengan lain- lain kekuasaan Eropah, adalah faktor baru dalam sedjarah dunia, demikianlah pendirian Nehru.

Peperangan dunia jang pertama adalah dasar langsung bagi keba- ngunan baru dari bangsa2 di Timur dan dilain-lain bagian dunia. Reaksi apapun djuga jang pertama-tama ditimbulkan oleh peperangan itu di Timur, mereka dengan tjepat tjukup mengerti, bahwa peperangan itu adalah untuk kepentingan pasar dunia. Lebih dari waktu-waktu jang sudah-sudah, kekuasaan-kekuasaan Eropah itu dipandang oleh Timur sebagai agressif dan suka merampok. Djuga Rusia termasuk dalam golongan itu. tapi kemenangan revolusi Rusia telah menimbulkan ilham baru kepada jang tertindas dimuka bumi ini. Sembojan-sembojan serta pandji-pandji Rusia jang dikibarkan disana, sangat menarik perhatian mereka. Blokade jang didjalankan oleh kekuasaan-kekuasaan besar jakni musuh2 mereka dulu untuk melumpuhkan gerakan rakjat, telah membukakan maksud-maksud mereka jang sebenarnja. Internasionale ke III dengan propaganda anti imperialisme telah menjalakan api dalam dada bangsa Timur. Sikap Rusia jang liberal jang melepaskan dengan sukarela daerah2 pengaruhnja jang dulu, lebih menegaskan lagi per- bedaan politiknja terhadap bangsa jang lemah dan politiknja terhadap kekuasaan-kekuasaan kapitalistis.

Lembaga bangsa-bangsa (Volekenbond) selalu digambarkan di Timur sebagai muslihat jang halus sekali dari negara-negara jang me- nang untuk mempertahankan status quo serta untuk mempertetapkan keuntungan-keuntungan perang mereka. India mau tidak mau dibawa masuk kedalam Lembaga Bangsa-bangsa dan karenanja menimbulkan kesan seolah-olah ia mendapat kedudukan baru jang sederadjat dengan lain-lain bangsa. Wakil-wakil India jang diangkat oleh pemerintah Inggeris di India, dari tahun ketahun ikut berunding dalam Lembaga Bangsa-bangsa, tapi kedudukan mereka disana sangat gandjil. Mereka bertindak untuk kepentingan Inggeris, bukanlah untuk kepentingan-

Page 80: PANDIT NEHRU - OPAC

kepentingan jang utama bagi negerinja. India jang berpolitik tertjengang dan marah melihat tandak mereka jang gandjil-gandjil itu. Sandiwara itu sekarang telah berachir. Lembaga itu, jang ditinggalkan oleh teman- temannja dan dihina oleh musuh-musuhnja, menundjukkan suatu gam­baran jang menjedihkan. Peristiwa-peristiwa jang achir-achir sekali lagi menundjukkan bahwa kepentingan ekonomi adalah kekuatan batin dari politik internasional.

Dengan dasar inilah Nehru melihat masalah India. Baginja soal dunia jang terutama ialah imperialisme, imperialisme wang masa ini. Adalah' pekerdjaan jang sia-sia untuk merampas daerah-daerah jang lemah, terutama bangsa-bangsa jang terbelakang industrinja, dan perdjuangan mati-matian guna memperebutkan pasar2. Bagi Nehru fascisme adalah suatu usaha terachir jang sisa2 belaka untuk memberikan hidup jang penaek kepada badan imperialisme jang mati itu. Pembelaan dari pihak Eropah menundjukkan adanja konflik-konflik antara imperialisme tua dan kekuatan-kekuatan jang baru, jang mengantjamnja- Dinegeri negeri kolonial dan terdjadjah konflik-konflik itu djugalah jang merupakan gerakan-gerakan nasional, ditjoraki oleh bertambah besarnja perselisihan sosial, dan perdjuangan untuk mentjapai kemer­dekaan terhadap imperialisme jang fascistis. Negara-negara jang menurut katanja demokratis, Inggeris dan Perantjis, bertindak sebagai negara-negara fascistis didaerah-daerah seberang laut mereka. Oleh sebab itulah kemenangannja imperialisme adalah semata-mata keme- nangannja fascisme. Kemenangan gerakan nasional India berarti kekalahannja imperialisme tua, jaitu imperialisme Inggeris, jang memberi tjontoh kepada lain-lain imperialis. Oleh sebab itu dibawah pimpinan Nehru India melihat perdjuangan politik dunia dari sudut pendirian alasan ekonomi semata-mata, dan tidak dapat diperdajakan oleh per- njataan-pernjataan sutji murni dari negara-negara demokrasi jang putih bersih terhadap fascist-fascist jang buruk itu. Tetapi teguh tak berobah- robah India menundjukkan simpatinja kepada tenaga-tenaga progresif, dimanapun djuga. Ukurannja ia lah : Tenaga manakah bertudjuan tetapnja dan tenaga manakah bertudjuan penghapusan imperialisme ?

Nehrulah jang menjebabkan India menjesuaikan dirinja dengan keadaan internasional. Sekembalinja dari Eropah pada tahun 1927, selalu ia menegaskan, bahwa dalam abad dan saat ini nasionalisme sadja tidaklah mentjukupi. Ia mesti dipakai sebagai pembuka gerak sadja untuk perobahan-perobahan sosial dan ekonomi terus menerus, jang tidak bisa dilaksanakan selama politik India tidak merdeka dan adalah tugas dari nasionalisme melaksanakan kemerdekaan itu. W ak tu Nehru dalam tahun 1929 buat pertama kali dipilih sebagai Presiden Kongres Nasional India, maka dengan pidatonja inilah baru seorang Presiden Kongres menundjukkan dengan djelas dan tegas tempat India didalam

politik dunia.Lain-lain Presiden Kongres sebelumnja Nehru membatasi pidatonja

pada masalah-masalah dalam negeri sadja dan peringatan kepada peristiwa-peristiwa luar negeri, djika ada diberikan, hanja setjara sambil lalu serta terputus-putus pula. Terhadap peristiwa-peristiwa luar negeri inipun mereka tidak mengambil sikap jang tegas. Nehrulah jang men­djadi perintis djalan dalam soal ini. Dalam tahun 1929 ia telah mene- rangkan, sesudahnja menindjau medan perdjuangan dunia, bahwa

Page 81: PANDIT NEHRU - OPAC

pendjadjahan Eropah atas Asia tinggal berbilang hari sadja. Ia meramal- kan bahwa negerinja sendiri telah ditentukan akan memainkan peranan jang semakin besar dan penting dalam sedjarah dunia. Masa depan, katanja, tergenggam dalam tangan Amerika dan Asia, sebab masa Eropah telah berachir. Ia mengharapkan, supaja teman-teman sebangsa- nja akan melepaskan sikap putus asa mereka dan akan mengambil tempatnja jang terhormat diantara lain-lain bangsa. Tapi ia memperi- ngatkan mereka, agar supaja mereka djangan selalu memberikan gambaran jang diperindah tentang masa silam India, sebab India masih harus banjak beladjar dari dunia disamping menjampaikan pesan kepada dunia.

Dalam pidato itu djuga ia menjatakan pendapatnja tentang Keradjaan Inggeris dan bagaimana dihari kemudian perhubungan India dengan Keradjaan itu. Dengan tegas ia menampik saran, bahwa Kera­djaan itu adalah suatu Gemenebest jang sebenarnja- ,,Hal itu tak dapat dipertahankan” , katanja dengan kukuh, ,,selama imperialisme mendjadi dasarnja serta pemerasan bangsa-bangsa lain jang mendjadi pokokpenghidupannja ........... India sekali-kali tidak akan mendjaga bagianjang sederadjat dikalangan Gemenebest itu, selama imperialisme dan buntut-buntutnja, belum disingkirkan. Ikatan dengan Keradjaan adalah sesuatu jang berbahaja. Ikatan ini tidak mungkin mendjadi ikatan jang menghidupkan kasih sajang, jang dalam kebebasan memberi serta menerima. Sejogianja tidak demikian, maka ikatan itu tetaplah seperti djuga dimasa jang lalu, ikatan dengan maut” .

Nehru tetap berpendapat, bahwa India, bagaimanapun djuga tidak bisa menjetudjui tetap tinggal didalam lingkungan Keradjaan Inggeris, meskipun ia dipersamakan dengan lain-lain’ bagian. Djika rakjat India dilain-lain bagian Keradjaan dihina dan diperlakukan lain, maka adalah suatu penghinaan, katanja, untuk mengharapkan bahwa India harus meneruskan perhubungannja dengan Keradjaan. Dan meskipun stigme tidak sama itu ditiadakan, ada lagi lain hal jang mesti diperhatikan. India merdeka didalam Gemenbest Inggeris tidak boleh tidak akan merupakan bagian jang terpenting disebabkan oleh luasnja, djumlah penduduknja serta kekajaannja jang besar ; Delhi sebagai urat nadi Keradjaan akan berarti suatu tantangan bagi London. Keadaan janq demikian, katanja, tidak akan dapat dibiarkan baik oleh Inggeris maupun oleh lain-lain Dominion kulit putih. Seperti jang dinjatakan oleh Bernard Shaw : „Banjaknja bangsa India 5 kali dari djumlah penduduk lain-lain bagian dari Keradjaan ; djika India akan mendjadi Dominion seperti Kanada, maka sebagai akibatnja, Inggeris akan mendjadi suatu Domi­nion dari India dan jang demikian tidak akan disukainja. Maka Inggeris akan memisahkan diri dari Keradjaan seperti dulu Amerika,”

Bagi Nehru dalam soal kemerdekaan tidak ada suatu kompromis. D jika India kuat dan peristiwaS dunia menudju kesana, maka India akan timbul sebagai negara jang betul-betul merdeka. Nehru tidak merasa chawatir akan kemungkinan bahwa djika India memisahkan dirinja dari Keradjaan, ia akan mendjadi korban seorang penjerang lain. Menurut pandangannja, Rusia tidak bermaksud apa-apa pada India, sebab ia tidak membutuhkan bahan-bahan mentah India. Sedang Dje­pang lebih dulu harus samasekali menghantjur leburkan Tiongkok, sebelum ia dengan beberapa hasil dapat memasuki India dan hal itu

Page 82: PANDIT NEHRU - OPAC

adalah suatu kemungkinan jang masih djauh sekali, dan sekarang India telah awas dan hidup segar buger dan djangan diharap, bahwa ia akan menerima kedatangannja seorang baru, siapapun djuga, dengan ber- pangku tangan sadja. Djadi Nehru mengingini lepas sama sekali dari Keradjaan. Ia menjelidiki hal ini sedalam-dalam serta seteliti-telitinja. Ia berhasratkan suatu koperasi dunia. „Bertambah tjepat Keradjaan itu musnah", katanja dengan kesal, .,,makin baik bagi dunia ; semakin tjepat kita lepas dari genggamannja, lebih baik buat kita”. Pada-tahun 1929 dengan tjara jang halus dibentangkannja pendapat-pendapatnja tentang masalah ini, dan sedjak itu tidak ada alasan baginja untuk merobah pendiriannja. Malah perasaan-perasaannja tentang hal itu mendjadi semakin kuat.

Pada peringatan hari kemerdekaan dalam tahun 1939 Nehru me- njampaikan amanat kepada rakjatnja, fasih pidatonja seperti biasa, djika ia membitjarakan rentjana kemerdekaan jang tidak terikat itu. ,.Apakah kita telah lupa bahwa kita masih sadja mendjadi bagian Kera­djaan perbudakan, jang mengisap dan membiarkan kita berada didalam kemiskinan jang tidak terperikan dan bahwa kemerdekaan ditjekik diseluruh dunia dimana diperdjuangkan untuk dapat bernafas ? Apakah kita akan bisa bebas dari ikatan perdjandjian didalam Keradjaan ini?”

Sedjak Nehru mendjadi Presiden Kongres pertama kalinja dalam tahun 1929, maka perobahan-perobahan politik dan ekonomi jang mengedjutkan didunia memperdalam banjak dari kejakinan-kejakinan- nja. Depressie, tekanan ekonomi, membenarkan sosialisme-nja dan ia merasa puas disebabkan pendiriannja pada umumnja tetap dapat bertahan. Ia merasakan, bahwa hanja sosialisme-lah jang dapat me- nolong kita dari malapetaka ini. Kemadjuannja fascisme dan naziisme dengan keinginan jang tidak terpuas-puas akan kekuasaan dan daerah usaha jang baru, telah membenarkan pula pendapat-pendapatnja tentang imperialisme. Dalam tahun 1936 pidatonja sebagai Presiden Kongres- sebagian besar tidak mengenai masalah India, ja, tidak djuga mengenai Keradjaan. Pidato itu mempersoalkan timbulnja fascisme dan naziisme jang mengantjam itu dan tantangan mereka kepada demo- krasi, batas-batas jang baru dari lapangan tjita-tjita didunia dan tempat India didalamnja. Ia mengatakan antara lain : „Dunia telah terbagiatas dua golongan, golongn imperialisme dan fascist disatu pihak dan golongan sosialis dan nasionalis (nasionalisme dari bangsa terdjadjah) dilain pihak. Kedua golongan bertjampur aduk satu sama lainnja, tapi pembagian pokoknja tetap. India harus bangkit melawan fascisme dan imperialisme. Nasionalisme India, kemerdekaan India tidak ada persamaannja dengan imperialisme Inggeris.” Sambil menundjukkan peristiwa-peristiwa jang tragis dimasa itu, ia berkata : „Lihatlah be­tapa gambar dunia jang besar itu selalu sedang berobah-obah. Bangsa-bangsa terdjadjah untuk kemerdekaan mereka dan imperialisme memerangi mereka, golongan-golongan rakjat jang diperas bangkit melawan pemeras-pemeras mereka dan berdjuang mentjapai kemerde­kaan dan persamaan. Imperialisme Italia membombardir dan membu- nuh bangsa Etiopia jang gagah perkasa itu, imperialisme Djepang di Tiongkok, imperialisme Inggeris jang dengan penuh kesutjian membron- tak terhadap perlakuan-perlakuan jang tidak senonoh dari lain-lain

Pandit Nehru 6

Page 83: PANDIT NEHRU - OPAC

negara, tapi di India berlaku hampir serupa pula, dan dibelakang ini semuanja suatu susiinan ekonomi jang sedang ambruk dan makin mem- pertadjam semua konflik-konflik ini.

Apakah kita tidak bisa melihat suatu hubungan organis diantara semua tanda-tanda ini ? Bantuan kita jang sebesar-besarnja. kita per- sembahkan kepada tenaga-tenaga progressif, tenaga-tenaga jang ingin kemadjuan didunia ini, kepada mereka jang membela kemerdekaan dan terlepasnja belenggu-belenggu politik dan sosial, jang berdjuang mela- wan reaksi fascistis dan imperialistis, sebab kita jakin, bahwa perdjuangan kita dan mereka adalah sama. Kedjengkelan-kedjengkelan kita tidaklah tertudju kepada suatu bangsa atau suatu negera itu selu- ruhnja, sebab kita tahu, bahwa djuga di Inggeris jang imperialistis dan mentjekik kita itu, terdapat banjak orang jang sama sekali tidak suka kepada imperialisme dan menjetudjui kemerdekaan”.

Selama tahun-tahun terachir ini dengan terus terang India menjar takan pendiriannja terhadap peristiwa-peristiwa politik sehari-hari. Dimana agressi jang disengadja patut ditjela, ia mendjatuhkan hukum- annja. Kepada mereka jang menderita dalam pengabdiannja kepada tjita-tjita jang mulia, India menjampaikan kata-kata simpati dan hibur- annja. Dan mengenai semua masalah ini India telah berbitjara dibawah pimpinan dan inspirasi Nehru.

Serbuan Djepang di Tiongkok pada umumnja ditjela oleh rakjat India. W ak tu kekuasaan-kekuasaan besar di Barat bimbang dan mengelakkan memberikan putusan dalam soal jang genting ini, maka Kongres Nasional India, suaranja India, dengan berani menjatakan pen- dapatnja. Boycor jang hebat terhadap barang2 Djepang telah dinjatakan dengan inspirasi Kongres. Suatu rapat raksasa jang dikundjungi oleh lebih 50.000 orang telah mendengarkan, betapa Nehru mendera keke- djaman dan ketidak kemanusiaannja Djepang. Atas andjurannja diki- rimkan suatu pasukan kesehatan ke Tiongkok jang menderita itu.

Gelombang kemarahan terhadap Djepang begitu bergelora dalam kehebatan dan kebesarannja, sehingga sangat mentjemaskan rakjat Djepang. Penjair Djepang Noguchi mengadakan perkundjungan ke India untuk memberi pendjelasan tentang tjita-tjita jang sebenarnja dari pemerintah dan rakjat Djepang di Tiongkok. Dikemukakannja bahwa Djepang hendak melaksanakan persatuan Asia, tapi pembelaan- nja itu tidak disetudjui di India. W alaupun demikian Noguchi tidak berputus asa, ia amat jakin atas kebenaran tjita-tjitanja. Ia memper- gunakan bahan-bahan sedjarah dan memaparkan kepada rakjat India adjaran jang sampai dewasa ini tidak dihargai mereka. Kesatuan djenis-djenis bangsa Djepang, Tiongkok dan India menurut keterangan Noguchi telah terputus, waktu pada achir abad ke 15 bangsa Mongol menjerbu dan dipukul mundur - di Djepang. W ak tu itu Tiongkok merenggangkan diri dari Djepang dan menghalang-halangi perhubung- an jang baik antara Djepang dan India, dan sedjak masa itulah Asia sangat terpetjah-belah. Tapi sekarang Djepang sedang berusaha untuk memperbaiki kembali kesatuan itu dan membangunkan dunia jang baru di Asia. D jika sekiranja rakjat India, kata penjair itu, se­tudju dengan pembangunan masa jang silam itu, maka ia akan mengerti djiwa Djepang jang sebenarnja. Memang Asia merupakan suatu ke­satuan, demikian ditegaskan Noguchi. Penjair India, Tagore, sebagai

Page 84: PANDIT NEHRU - OPAC

djawaban telah mentjurahkan isi kalbu dan djuga isi kalbu seluruh India. ,,Kesatuan Asia, kata Tagore, adalah kesatuan kedjiwaan dan tak dapat dilakssnakan dengan bom serta senapan-senapan mesin dan Asia jang barupun tiada mungkin dibangunkan diatas gunung tengko- rak”. Gandhipun menjetudjui tjurahan kalbu Tagore itu. Pun Nehru berkata demikian dalam banjak-banjak rapat. Ia mengundang Tiong­kok untuk mengirimkan suatu delegasi kerapat tahunan Kongres Nasio­nal India. Karena Tiongkok repot dengan soal-soal dalam negeri dan tidak dapat mengutus seorangpun, maka hanja salam persudaraan kedua pihak sadja jang dilakukan. Begitulah pendirian India terhadap ke­adaan di Timur Djauh.

Rakjat India dengan penuh simpati dan perhatian mengikuti per­djuangan ai Spanjol. Penderitaan jang tak terperikan disana meng- harukan rakjat India, Meskipun Franco oleh banjak orang dilain-lain bagian dunia dipandang sebagai pendekar kesatuan nasional dan pem- bela agama Kristen — dengan bantuannja bangsa Moor — namun bagi rakjat India ia adalah pendekar kekuasaan- kekuasaan reaksi jang gelap. Nehru mengundjungi Spanjol dalam saat udjian ini. „Saja me­lihat”, ia menulis tentang pengalamannja „malam hari bom2 djatuh dari langit, menjebarkan maut dan kebinasaan dikalangan penduduk. Saja menjaksikan himpunan manusia jang kelaparan di-djalan2, kesukaran2 kaum pelarian, saja mengundjungi medan perang dan bertemu dengan pemuda-pemuda perwira dari Brigade Internasional, jang banjak di- antara mereka tinggal buat selama-lamanja dipersada Spanjol. Saja kembali, penuh dengan tragedi Spanjol”. Atas desakan Nehru India jang telah demikian papa itu mengirimkan makanan untuk kaum pelar rian jang menderita kelaparan di Spanjol. Dalam pesanannja kepada Relief Komisi di Bombay, ia menulis : ,,Dalam saat-saat ini dikala suatu reaksi gelap menggengam dunia, dikala budaja dan kesopanan mulai pudar dan seolah-olah kekerasan meradjalela, maka perdjuangan perwira Republik-Republik Tiongkok dan Spanjol terhadap kekuasaan- kekuasaan jang tidak sebanding, menerangi malam gelap banjak kelana.

Kami ikut menderita dengan keperihan-keperihan dan kesengsara- an-kesengsaraan jang telah berlangsung itu, tapi hati kami bangga dan takdjub terhadap keberanian manusia, jang meskipun ditimpa malape- taka, bertambah besar dan didalam mana ia mendapat tenaga jang lebih kuat, terhadap djiwa manusia jang tiada teralahkan itu, jang tak akan tunduk kepada kekuasaan durdjana, apapun djuga, akibat-akibat-

nja”.

Kemudian Nehru menjampaikan pengharapannja jang timbul dari simpati besar, terhadap Republik dan berkata, bahwa Valencia, Barcelona dan Madrid akan hidup langgeng dan dari abu Republik Spanjol akan mendirikan Spanjol merdeka, sebagaimana jang dihasrat- kan mereka. „Kami, jang berdjuang bagi kemerdekaan kami sendiri’ , katanja selandjutnja ,,kami sangat terharu oleh perdjuangan perwira Republik Spanjol itu, sebab disanalah kemerdekaan seluruh dunia berada didalam keadaan bahaja. Batas-batas perdjuangan kami tidak hanja terletak dinegeri kami sendiri, tapi djuga di Spanjol dan Tiongkok.” Ia menjudahi pidatonja jang fasih itu dengan kata : „Kami hanja sedikit dapat berusaha bagi pemegang-pemegang obor kemerdekaan itu, namun

Page 85: PANDIT NEHRU - OPAC

kami sejogijanja dapat menjampaikan hormat kami kepada kegagahan mereka dan kepada perdjuangan, dimana mereka teJah memberikan korban jang tiada ternilai harganja”.

Pada waktu Nehru menjampaikan kata-kata ini, perdjuangan di Spanjol masih sedang bergolak. Sekarang ia telah selesai dan hasilnja amatlah menggontjang dan memurungkan hatinja.

Dari Spanjol Nehru berangkat ke Czechoslowakia dan disana ia menjaksikan puia tragedi dan pengchianatan jang lain. Perasaan simpati- nja dengan sendirinja tertudju kepada segala apa jang patut dihargakan, dimanapun djuga. Meluap-luap amarahnja tentang penchianatan negara- negara demokrasi pada waktu peristiwa Czehoslowakia. Ia marah terutama sekali pada peranan jang telah dimainkan Chamberlain dalam krisis itu dan iapun kembali ke India dengan putus pengharapan dan bermuram durdja. Udara penuh diliputi mendung peperangan. Nehru telah mempunjai beberapa tjita-tjita jang djelas tentang pendirian India, djika seandainja terbit peperangan.

Dimasa ini kedudukan Inggeris dalam sedjarah dunia amat sulit dan sukar. Di-mana2 prestige inggeris merosot sampai kederadjat nol, malah dibeberapa daerah ia sedang lenjap. „Tariklah ekor Singa itu, maka ia akan memperiihatkan gigi palsunja”, pernah dikatakan oleh seorang ahli negara Italia. Perkataan sematjam itu tidak mungkin dapat diutjapkan diwaktu jang silam. Pada waktu itu matahari tak pernah tenggelam di Keradjaan dan sekarang ini ia tenggelam ditengah-tengah kesukaran-kesukaran Keradjaan. Dan kesukaran-kesukaran itu semakin bertambah setiap hari. Penderaan orang2 Inggeris oleh orang-orang Djepang di Tientsin adalah pelambang turunnja prestige mereka.

India sangat sadar akan kenjataan-kenjataan, bahwa pertolongan- nja dalam masa genting itu bagi Inggeris sangat dibutuhkan. Tapi pertolongan itu tidak bisa tidak dari satu pihak sadja. Kesetiaan India selama perang dunia jang lalu telah menerima hadiah jang mengetjewa- kan dan sedjak itu ia banjak beladjar dan menderita. India jang sampai sekarang ini masih didjadjah Inggeris, mustahil dapat menganggapnja sebagai pendekar demokrasi dan India sangat tjuriga terhadap per- tanjaan, apakah sebenarnja Inggeris berdjuang untuk demokrasi India tidaklah begitu jakin akan nilai perbedaan jang begitu gampang antara kekuasaan-kekuasaan jang bermaksud djahat dan jang bermaksud baik. Apalagi wakil-wakil pemerintah Inggeris jang sekarang ini di India tidak banjak menimbulkan kepertjajaan. Mereka adalah djago- djago dan musuh-musuh dari tjita-tjita nasional India.

Politik Chamberlain ditolak sonder ampun oleh banjak orang di India, tapi kritik jang paling tadjam dan tegas datang dari Nehru. „Saja bentji kepada politik luar negeri pemerintah Inggeris dan saja tegaskan bahwa saja tidak menjukainja dan India tidak bisa bekerdja bersama- sama dengan politik itu”. Ia memberikan keterangan ini dalam rapat tahunan Kongres pada tahun 1939. Dalam amanatnja pada peringatan hari kemerdekaan India ditahun itu ia menasihatkan rakjat, supaja baik dimasa perang mau pun dimasa damai, terus berdjuang menentang politik Inggeris jang menjerahkan dunia kepada fascisme. Diterangkannja kepada para pendengarnja bahwa Lembaga Bangsa-bangsa di Geneva ialah tidak lebih dari suatu kuburan perdamaian dan bahwa dunia tidak akan melupakan pengchianatan pemerintah Inggeris dan Perantjis ‘ter-

Page 86: PANDIT NEHRU - OPAC

hadap Czechostowakia demokratis jang ketjil itu. „India”, katanja,,,tidak mungkin ikut serta dengan pembunuhan sematjam itu. Perobahan politik Inggeris adalah sedemikian mengagetkan, karena menumbangkan semua paham-pahamnja dari waktu jang lalu."

Atas inisiatip Nehrulah selama beberapa tahun jang lalu Kongres Nasional menjetudjui tidak akan membantu Inggeris dalam sesuatu peperangan imperialistis. Dan Nehru pulalah jang mengusulkan resolusi sebagai berikut pada tahun 1939 : ,,Kongres menjatakan seluruh tje- laannja terhadap politik luar negeri Inggeris, jang mentjapai puntjaknja dimasa perdjandjian Munchen, persetudjuan Anglo-Italia, dan penga- kuan Spanjol Franco. Politik ini adalah suatu politik pengchianatan jang disengadja terhadap demokrasi, berulang-ulang melanggar perdjan- djian-perdjandjian, penghapusan susunan keamanan bersama, dan ker­djasama dengan pemerintah-pemerintah jang diakui mendjadi musuh-musuh . dari demokrasi dan keamanan ........... Kongres sama sekaliberlepas diri dari politik luar negeri Inggeris jang terus menerus telah membantu kekuasaan-kekuasaan fascis dan ikut membantu pula pemusnahan negara-negara demokrasi. Kongres menolak imperialisme dan fascisme dan ia jakin bahwa perdamaian dunia dan kemadjuan menuntut terhapusnja kedua kekuasaan itu. Menurut pendapat Kongres adalah perlu sekali, bahwa India, sebagai suatu negara merdeka, mendjalankan politik luar negerinja sendiri, sambil menghindarkan - djauh-djauh imperialisme dan fascisme dan meneruskan djalannja ke- arah Perdamaian dan Kemerdekaan".

Dalam sidang Kongres jang bergelora itu diadjukan beberapa reso­lusi jang saling bertentangan, tapi resolusi jang satu itu, jang menjata­kan putusan India jang telah dipertimbangkan masak2, telah diterima baik dengan tiada perdebatan.

Nehru dengan tidak bimbang sedikitpun jakin, bahwa kemenangan- nja fascisme dan naziisme akan berarti suatu antjaman jang hebat bagi India- Ia mengakui bahwa Inggeris dan Prantjis sedikitnja masih bernaluri demokrasi, tapi ia rasa, bahwa naluri itu seharusnja dinjata- kan oleh pimpinan jang lain ,,India,” katanja, ,,tidak mungkin membantu demokrasi, djika ia sendiri tidak bersifat demokrasi. Suatu India jang didjadjah oleh imperialisme, hanja bisa berpikir untuk menentang imperialisme itu. Bagi kita tidaklah ada perdamaian dan ketertiban," kata Nehru, „djuga tidak bagi orang lain didunia pada waktu ini.

Kita harus memikul ransel kita dan bersiap untuk madju. Bangsa- bangsa. Eropah, jang berada dalam genggaman jang kedji dari fascisme dan kawan-kawannja, pemerintah-pemerintah Inggeris dan Perantjis, terus menjeret sadja badannja dan dengan sia-sia mentjari djalan me- lintasi gelap gelita jang mengelilingi mereka. Tapi djalanan kita djelas. Dan djalanan itu ialah : tidak akan berdjuang untuk keradjaan. Ini tidaklah berarti mengasingkan diri,” ia menambah, ,,kita menawar- kan, bantuan kita untuk kemerdekaan dan demokrasi, karena kita insaf akan bahaja jang tiada berhingga dimasa ini. Tapi kita menawar- kan kerdjasama itu sebagai satu bangsa merdeka, bukanlah sebagai bangsa budak.”

Pemerintah India berusaha merobah undang-undang jang seka­rang ini, supaja dapat membatasi kekuasaan pemerintah daerah dimasa perhng. Nehru menasihati pengikut-pengikutnja supaja menentang

Page 87: PANDIT NEHRU - OPAC

aturan-aturan demikian dan mengikuti pimpinan Kongres. Hal itu mungkin mengakibatkan bentrokan jang hebat antara pemerintah dan lembaga nasional jang berkuasa itu.

Apakah gerangan jang akan mendjadi akibat jang sebenarnja dari politik Nehru berkenaan. dengan peperangan? Betapakah artinja jang njata di India? A lat jang berkuasa dari pemerintah untuk mengangkut tentara ketempat jang dipandang baik, dalam keadaan baik. sekali. Serdadu-serdadu masih tetap setia. Adalah sukar sekali mengatakan, sampai dimanakah kesetiaan itu ditupang oleh hasil psychologis dari tata tertib kemeliteran. Dan sampai dimanakah serdadu-serdadu India itu dalam hatinja tidak tersinggung berkenaan dengan rasa tidak puas jang sekarang meliputi seluruh benua, hanjalah bisa diraba-raba. Tapi karena mereka sekarang telah dipanggil, maka mereka akan pergi kelobang-lobang pertahanan. Dan ada pula lain-lain anasir jang sangat setia. Radja-radja pasti akan bersatu hati untuk menolong Inggeris, sebab ketenteraman mereka sendiri pada achirnja tergantung dari tetapnja pemerintah Inggeris di India. Dari mulai sekarang ini mereka mentjari djaminan masa depannja didalam ketidak kepastian. Baru-baru sadja mereka menjatakan kesetiaan mereka jang tak pernah retak dengan kata-kata jang muluk-muluk.

Beberapa pembesar India jang lain telah mendjandjikan bantuan mereka pula kepada Mahkota selama perang. Tapi rakjat banjak itu harus ditarik, seperti dalam perang dunia pertama. Apakah mereka akan membantu pula? Besar bantuan mereka diwaktu perang dunia pertama, ratusan dan ribuan putera India diwaktu itu berada dimedan- medan pertempuran dan kira-kira 126 djuta pound dari India masuk kedalam perbendaharaan perang. Tidak akan demikian lagi” , berkata Nehru dan dengan dia banjak orang lain lagi. ,,Perang itu bukanlah untuk menolong demokrasi atau untuk menghantjurkan diktator2”, katanja. ..Sebaliknja untuk kepentingan berbagai-bagai kekuasaan, agar supaja mereka tetap menguasai keuntungan-keuntungan imperia- listis. Dan djika India jang ditaklukkan, jang mendjadi k'orban imperialis­me jang paling berkuasa, tidak bisa membiarkan ia dirugikan oleh kebohongan jang nampaknja sutji, apapun djuga. Apakah pemerintah Inggeris di India pada hakikatnja tidak fascistis ?” Nehru bertanja. D iwaktu normal pemerintahan itu menjembunjikan sifat dirinja jang sebenarnja dibelakang topeng tindakan-tindakan jang sah menurut undang-undang dasar, tapi djika pada waktu kedudukannja jang terlindung itu menghadapi antjaman, segeralah ia mengeluarkan kukunja jang tersembunji itu. Dan lalu iapun mungkiri tiap hak kemer­dekaan berbitjara dan kemerdekaan pers, seperti kaum fascist dan nazi dan djuga seperti mereka dengan kedjam menguasai semua orang jang mengantjam status quo. Perbedaan satu2nja ialah, kaum fascist dan nazi dengan terang-terangan membanggakan diri atas kekedjaman dan kebi- adaban mereka, sedang Inggeris berdaja upaja membenarkan tindakan-- tindakannja di India atas dasar-dasar sutji susila ,,Jang sangat mengherankan saja,” kata Nehru, ,,adalah tjaranja rakjat Inggeris pandai mentjampur baurkan kepentingan-kepentingan mereka dengan daja upaja kesusilaan mereka, betapa ia selalu bertekun atas persangka- an pasti, bahwa jang dikerdjakannja diatas dunia hanja kebaikan betaka

Page 88: PANDIT NEHRU - OPAC

jang didorong dan dipimpin oleh alasan-alasan jang luhur, sedangkan kesulitan-kesulitan serta konflik-konflik disebabkan oleh kekerasan kepala dan maksud djahat orang lain.”

Rupanja pertimbangan-pertimbangan inilah jang akan sangat mempengaruhi sikap India dalam krisis dewasa ini. Resolusi resmi Kongres bersifat sungguh-sungguh, djelas dan terhormat. Nehru menga- djukannja, sesudahnja ia mengadakan konperensi jang lama dengan Gandhi, daripaaanja orang jakin mendapat restu beliau. Dalam hal ini, Bose bekas Presiden Kongres,. djuga dengan terus terang menjetudjui seluruhnja pendirian Nehru.

Keadaan perang mendjadi pikiran pula bagi sifat Nehru jang halus itu. Ia bukanlah seorang opportunis, jang hendak mempergunakan kedudukan Inggeris jang sulit untuk keuntungan India. Ia menghendaki perdjuangannja terhadap Inggeris diperdjuangkan diatas dasar jang lebih tinggi. Ia adalah seorang pendekar perdamaian, tetapi jakin pula bahwa perdamaian dan imperialisme mustahil bisa bekerdja bersama. Baginja mustahil sekali membagi-bagi kekuasaan-kekuasaan kolonial itu antra jang punja dan jang tidak punja. Tiadakan pernah akal-akalan atau pembagian-kembali jang bersifat sementara dari ,.keuntungan” bisa memetjahkan soal perdamaian diatas dasar jang sesempit itu. Jang terperas dan lemah diseluruh dunia telah bangkit dan status quo tidak bisa dipertahankan lebih lama lagi. Pemerasan sesuatu negeri, suatu rak­jat atau suatu kelas oleh jang lain harus berachir. Hanja itulah pada achirnja akan dapat menghilangkan sebab musababnja konflikt2. Itulah program Nehru untuk perdamaian, ialah penguburan imperialisme dan pengluasan sosialisme disemua negeri.

Nehru adalah seorang idealis jang melihat didepannja suatu dunia baru, suatu gemenebest dari seluruh bangsa-bangsa jang kerdjasama, jang lemah dan jang kuat, jang tjoklat„ jang kuning dan jang putih- Baginja itu bukanlah suatu pengharapan jang samar-samar, jang kosong atau impian belaka. Ia adalah seorang idealis jang praktis, jang dengan kegiatannja sebagai alat pembakar menghidupkan api jang terus mem- bakar didalam dadanja.

Ia berdjuang untuk India, karena jakin, bahwa ia disudut dunia itu dengan tjaranja jang bersahadja ikut menjumbang bagi penglaksaannja suatu dunia baru. Pada waktu Gandhi bersedia akan mengorbankan India sekalipun, untuk kemenangan kebenaran ahimsa, maka Nehru pun ridla akan mengorbankan tuntutan-tuntutarj India, jang sempit dan jang ber­sifat istimewa, djika hal itu akan membahajakan tuntutan^tuntutan jang lebih tinggi dari ummat manusia. Kemerdekaan jang diperdjuangkannja Nehru di India adalah baginja suatu perdjuangan bagi kemerdekaan itu sendiri, dan bukanlah hanja perdjuangan India sadja. Dan ia berdjuang untuk kehar.tjuran imperialisme, sebab itulah jang mengantjam tuntutan- tuntutan jang lebih luhur dari ummat manusia. W alaupun Nehru se­orang idealist, namun ia tidak bermimpikan jang bukan-bukan tentang dunia jang penuh kesengsaraan, tempat kita hidup ini. Iai bukanlah se­orang optimist jang tidak dapat dirobah pendiriannja bagaikan banjak kaum radikal, jang berpegang kepada kepertjajaannja, bahwa ummat manusia itu selalu madju terus. Seringkali batinnja tertekan dan men- d’jadi pessimistis. Dalam suratnja jang terachir dari pendjara kepada

Page 89: PANDIT NEHRU - OPAC

anaknja tertulis : seringkali ketidak adilan dan kebiadaban dunia menje- sakkan dada dan menggelapkan djiwa kita dan kita tidak melihat djalan keluar. Kita merasa bersama Matthew Arnold, bahwa dalam dunia ini tiada ada pengharapan dan satu-satunja jang bisa kita usahakan ialah .-.berlaku djudjur terhadap satu sama lain,” dan ia pun mengulangi kalimat :

Dan kita disini dalam lenrbah gelita,Penuh desas desus katjau balau, pertempuran dan pelarian,Dimana tentara2 tiada sedar bertempur dimalam kelam.

Tapi kemudian ia memperd'engarkan suara jang lebih mengandung peng­harapan dan menambahkan : ,,Tapi, djika kita menganut pendirian jang demikian memilukan, maka kita belumlah pernah mempeladjari adjaran kehidupan atau sedjarah. Sebab sedjarah mer.gadjar kita,. bahwa ada tumbuh dan kemadjuan, dan bagi kemanusiaan ada kemungkinan untuk madju dengan tidak terbatas.” Boleh djadi ia menulis demikian untuk menggembirakan upiknja jang ketjil itu, namun dalam dirinja sangat kuat hidup kejakinan bahwa kelak akan datang suatu dunia jang lebih

baik.

Sebagai inti suatu susunan dunia ia berkehendak menghidupkan kembali tjita-tjita seperti jang ditjita-tjitakan oleh Lembaga Bangsa- bangsa (Volkenbond). ,,Tapi tidaklah menurut jang terbatas, berliku- liku dan salah, jang telah mendjelma di Paris dan Geneve, melainkan

lebih sempurna, organis dan didasarkan pada keselamatan bersama, ke­merdekaan dan demokrasi. Lembaga jang-dulu,” katanja,” ,,telah mati, sebab ia tidak tjukup berani untuk hidup dan suatu majat tidak bisa hidup kembali. Perserikatan itu harus mati sebab panggilan perdamaian- nja berarti terusnja suatu status quo jang tidak adil, demokrasinja adalah suatu topeng untuk penindasan banjak bangsa dan negeri. Ia harus mati, sebab ia diberdirikan dengan tanda-tanda jang tidak baik dan dengan bibit-bibit kematian didalam dirinja.”

Nehru dengan pedih menginsjafi bahwa tenaga-tenaga jang meru- sak dimasa ini sama sekali tidak memungkinkan adanja tiap-tiap orga- nisas’i dunia jang lebih luas dan meliputi segala-galanja, tapi ia berharap, supaja kita masih mempunjai pengertian jang sebenarnja tentang soal itu. Darj ia sekali-kali tidak menjukai tindakan-tindakan jang setengah- setengah jang diadjrukan berhubung dengan ini. Ikatan-ikatan imperia­lisms dan ikatan sedaerah-sedaerah menurut ia adalah tjara2 tempelan belaka. Rentjana, jang dipaparkan oleh Clarence Streit dalam ,,Union N ow ” memang lebih madju dari rentjana orang-orang lain, tapi menuruc

pendapat Nehru masih mengandung' beberapa keberatan jang sangat sulit. Didalam rentjana itu tidak termasuk Rusia, Tiongkok, India dan lain-lain negeri dan mendiamkan jang mengandung arti banjak tentang imperialisme. Nehru chawatir bahwa beberapa negara dari Uni jang direntjanakan itu dan sekarang sudah setengah Pascist, nanti akan ter- dbrongkarj mendjadi fascisme semata-mata, dan akan menghalang-ha- langi gerakan-gerakan kemerdekaan di India dan Tiongkok dan ia ber­kata bahwa tidak satu perserikatan progressif pun mungkin hidup dengan tiada memasukkan negara-negara itu kedalamnja.

Page 90: PANDIT NEHRU - OPAC

Nehru mengusulkan suatu federasi dunia, didalam mana semua ne­gara adalah otonoom—berdiri sendiri— , tapi didalam mana kemerdekaan semua negara itu akan tersimpan didalam kepentingan-kepentingan ketertiban dunia. Inilah rentjananja jang besar dengan dibelakangnja suatu angan-angan jang besar pula. Ia menanti-nantikan saat, terlak- sananja ini. Tapi berulang-ulang ia mengatakan bahwa ia jakin, tidak mungkin ada persekutuan dengan tidak menghantjurkan imperialisme lebih dulu.

Buat Nehru kema'djuannjai nasionalisme dinegeri-negeri kolonial adalah suatu djaminan bagi perdamaian dan susunan dunia jang de- mokratis, sebab ia adalah suatu serangan terhadap musuhnja jang besar, ialah imperialisme. Kemadjuan fascisme dan naziisme adalah suatu serangan bagi perdamaian dan ketertiban dunia, karena kedua-duanja bermaksud memaksakan tjap imperialistisnja sendiri. Negara-negera jang dikatakan demokrasi mendapat simpati sepenuhnja dari Nehru, sebab dasar-dasarnja amat dikasihinja, tapi mereka harus lebih dulu membe- reskan keadaan rumah tangga mereka sendiri dan melepaskan tjengkram- an mereka atas lain-lain bangsa. Kemudian barulah mereka menurut keadilan idan hukum dapat menj.atakan bahwa mereka adalah pelopor susunan dunia baru jang madju. Demikianlah Nehru melihat sedjarah dunia sebagai seorang nasionalis dari suatu negara jang tertindas, se­bagai seorang sosialis dan sebagai seorang internasionalis.

Page 91: PANDIT NEHRU - OPAC

GANDHI DAN NEHRU

Gandhi dan Nehru, dua nama jang lekat pada bibir tiap-tiap orang di India, adalah sangat berbeda dalam azas-azas pendirian hidup dan dalam dasar temperamen mereka. Meskipun demikian banjak pula per- samaan mereka dan diantara mereka ada pula ikatan kasih mesra jang djarang terdapat antara dua pemimpin utama. Marilah lebih dulu kita bandingkan mereka .berdua. Bagi djutaan orang di India Gandhi adalah seorang keramat. Orang boleh mengkritik politiknja, menganggap ilmu ketatanegaraannja kolot dan ascetismenja sangat berlebih-lebihan, na­mun manusia Gandhi teiah memikat hati djutaan orang India, seperti belum pernah terdjadi sedjak Budha. Namanja sadja adalah suatu rah- mat. Orang menjembah kakinja atau menjentuh pakaiannjai, supaja sen- tuhan itu mentjutjikan mereka. Mereka ber-lari2 kestasiun, agar supaja dapat melihatnja, meski selintas sadja. Adanja Gandhi menjinarkan muka mereka jang telah lesu itu, ia telah merobah seluruh lahir tanah air mereka jarfg tua. Sedjak perang dunia jang pertama nama India tak dapat dipisahkan lagi dari nama Gandhi. Masa ini dunia tidak banjak mendengar tentang ia, ketjuali djika ia berpuasa, namun tidak bisa di- katakan, bahwa ia telah dilupakan; Pada setiap krisis jang baru India didorong oleh kata hatinja akan berpaling kepada Mahatma.

Sebagai pengikut jang dipertjaja oleh Gandhi, Nehru menempati kedudukan jang luar biasa. Namun ia lebih lagi 'dari seorang pengikut sadja. Djasa-djasanja uiituk India adalah luar biasa dan tjita-tjitanja jang sangat tertentu -telah memberikan tjorak baru kepada gerakan India. Ia pernah bekerdja bersama-sama Gandhi dan sampai saat ini masih patuh mendjalankan politik Gandhi. Kerdjasama itu mungkin terus atau terputus, hal itu tergantung dari perputaran dalam politik India. Tapi dalam kedua kemungkinan itu kedudukan Nehru di India sudah terdjamin. Bertambah besarnja pengaruh pendapat-pend'apatnja jar.g asasi, jang diantaranja berbeda dengan pendapat-pendapat Gandhi, me njebabkan ia mendjadi orang masa depan. Dianutnja pendapat-penda­pat ini dengan berapi-api dan ia tjukup sanggup mejakinkan orang lain dan dinamis, agar lain orang pun menganut pendapat-pendapatnja. Terlebih lagi kemadjuan India jang akan datang lebih banjak menudju kedjurusan tjita-tjitanja.

Gandhi adalah terutama seorang jang taat kepada agama, jang oleh keadaan-keadaan didorong kedalam politik. Paham-pahamnja tentang agama sangat bersifat abad pertengahan. W ataknja jang sutji dapat disamakan dengan Frar.siscus Assisie. Kepertjajaannja jang tidak go- jang-gojang terhadap adanja Tuhan dimana-mana sadja menjebabkan hatinja damai tentram dan memberikan kesetimbangan, ketentraman dan ketenangan jang djarang terdapat. Ia' adalah turunan keluarga Hindu jang sangat kolot, jang mendjundjung adjaran Jaina jang meutamakan ahimsa. Sebelum ia berangkat ke London sebagai seorang studen, ibunja telah memaksanja bersumpah, agar memantangkan daging, arak dan perempuan. Budak ini dengan setia telah menunaikan sumpahnja dida lam keadaan jang sering amat menggoda hati. Ia adalah seorang asceet,

Page 92: PANDIT NEHRU - OPAC

jang pertjaja akan manfaatnja berpantarig makan daging, tapi diakui- nja bahwa hal itu tidaklah begitu mudah dilaksanakannja. Perhubungan- nja terhadap soal kelamin tampak amat luar biasa bagi pukul rata manusia modern. Bagi Gandhi tiap-tiap persetubuhan jang tidak meng- ingini keturunan, ,,suatu dosa,” dan ,,pemakaian alat, alat-alat buatan (untuk membatasi kelahiran) mesti beralcibatkan kepandiran dan kele-mahan urat sjaraf............... adalah salah dan tidak senonoh beriusahamelepaskan diri (dari akibat-akibat perbuatannja” . Ia mengurangi kebu- tuhan badaninja sampai kebatas jang menakdjubkan. Ia selamanja setia mendjadi orang jang memantangkan makan daging. Susu kambing, se- genggam kurma dan sedikit air djeruk tjukup untuk memelihara badan- nja jang telah djadi kurus. Pakaiannja, seperti diketahui oleh setiap orang, adalah sangat bersahadja. Bagaimanakah ia akan berpakaian mewah, djika djutaan orang jang miskin di India setengah telandjang ?• Dalam pakaiannja ia melambanglcarj kepapaan India. Pengurbanan dirinja dengan sukarela dipandang oleh orang-orang Hindu sebagai sifat utama. Ia bangun pukul 4 pagi dan dikelilingi oleh beberapa orang pengikutnja jang setia ia memulai harinja jang berat itu dengan mela- kukan sembahjang. Malah dikota dunia London jang seramai itupun, ia meninggalkan sidang-sidang Konperensi Medja Bundar, begitu sadja, seperti hal sewadjarnja, karena ia hendak melakukan sembahjang pada waktu jang tertentu.

Keinginan-keinginan dan nafsu-nafsu, jang menjeret lain-lain orang, tidaklah berarti bagi orang jang hidup sederhana ini. Padanja

ada banjak sifat-sifat jang mengingatkan pada dunia lain ; keabadian

sendiri, seringkali seakan-akan bersinar dari matanja jang besar dan...

melotot. Djiwanja penuh dengan masalah-masalah dosa dan keselamatan diri dan tidak menjukai perobahan sosial dan ekonomi jang hebat-hebat. Ia mengingini perobahan-perobahan sosial itu tertjapai dengan keme­

nangan kesusilaan dan bukanlah dengan kemenangan siasat. D jika ia

bimbang, maka ia mengarahkan pandangannja kedalam dirinja, untuk mentjari ilham pada suara hati, gema suara Tuhan. Gema itu rupanja tidak selamanja tidak salah dan itulah sebabnja maka ia jang dipimpin

oleh sumber ini menjebabkan pengikut-pengikutnja sebentar-bentar

heran, sewaktu menghadapi keadaan keadaan jang tidak tjotjok dengan

ramalan suara hati itu. Menurut firasat panggilan sukma inilah ia me­

mulai ,,puasa sampai datang maut” untuk melembutkan hati Radja Rajkot jang telah menganiaja rakjatr.ja. Dunia terperandjat oleh berita

ini. Gandhi mengadjukan permohonan kepada Radjamuda, jang segera

bertindak. dan puasa itu berachirlah. Kelembutan hati jang diharapkan

dari Radja itu tidaklah terdjadi dan Gandhi mengakui waktu itu keka-

lahannja. Tapi dengan utjapan jang menandai dirinja ia menambahkan,

bahwa disaat pertjobaannja itu ia sebenarnja lebih baik menghadap

kepada Tuhan dari pada kepada Radjamuda Inggeris. Gerakan kebang- saan sering dihentikan atau dimulai hanja karena ada bisilcaij suara sukma itu. Kadang-kadang suatu perbuatan salah dari seseorang atau

tidak ditepatinja djandji terhadap ahimsa, sudah tjukup untuk meng-

hentikan gerakan itu dengan tiba-tiba.

Page 93: PANDIT NEHRU - OPAC

Gandhi mempunjai gambaran-gambaran impian jang indah-indah dan ia bertindak terhadap kedjadian-kedjadian berdasarkan r.aluri dan dipimpin oleh ilhamnja. Logika, atau lebih baik dikatakan kekurangan logika, didalam tindakan-tindakannja jang seolah-olah bertentangan

satu sama lainnja, tidaklah mengchawatirkannja. Dimasa ribuan orang kehilangan harta benda dan rumah-rumah karena suatu lindu jang hebat, maka ia menghiburkan mereka dengan pemastian bahwa dosa mereka terhadap kaum jang tidak boleh disentuh (golongan paria) telah me­njebabkan penderitaan itu. Jah, Gandhi seb'enarnjalah pernjataan pri-

badi jang ditjita-tjitakan oleh asceet saleh dari zaman pertengahan. Ia adalah mistikus jang egosentris, seperti kata orang, jang dengan sesal hidup dalam dunia ini dan memimpikan dunia jang lain. Meskipun demikian ia lain dari banjak orang budiman dizaman purba dan kaum mistik di India, ia hidup penuh daja upaja, dipersembahkan kepada ke-

bahagiaan rakjat.

Dasar Nehru bukanlah keagamaan jang kolot. Ia adalah putera dari seorang Brahman paling modern jang telah memisahkan diri dari kaum- nja. Karena/ ia telah mendalami buku-buku Barat jang berdasarkan ilmu

pengetahuan, makanja ia mendjadi seorang agnostikus. Kehidupannja adalah laksana badai tofan dengan kerdja sebagai tempat berlindung.

Ia tidak menjandarkan diri pada ilmu pengetahuan tentang rahasia-ra- hasia keabadian dan sumber itu djarang memberinja ketenteraman jang berkah Mahatma. Pernah ia melihat, diluangan waktu antara dua kali masuk pendjara. beberapa orang pendeta Buddha. Ia melihat mereka dengan iri hati dan ,,keinginarj jang samar-samar untuk mentjari per- lindungan” tapi seketika itu djuga ia insjaf, bahwa batinnja sama mem- badai seperti keadaan lahirnja ,,Dan” demikian pikirnja „sekiranja saja kebetulan berada disuatu pelabuhan jang aman, dilindungi terhadap angin tofan, apakah saja akan dapat puas dan berbahagia disana ?”

Dalam soal achirat Nehru sedikit sekali perhatiannja. Baginja ke- hidupan didunia telah tjukup mengasjikkannja untuk mengisi djiwanja. Ia lebih suka kepada faham Tiongkok jang berdasarkan tradisi, pada hakikatnja berdasarkan kesusilaan tapi djuga bertjampur suatu sceptisme terhadap keagamaan. Nehru djengkel, djika ia melihat seorang jang taat kepada agama, jang selalu hanja asiik dengan kebahagiaannja sen­diri dan tidak mengindahkan kebutuhan-kebutuhan jang mendjolok mata dari masjarakat, meskipun menurut ia jang demikian itu tidak berlaku bagi Gandhi. Bagi Nehru agama selalu berarti kepertjajaan membabi buta, reaksi, kemunafikan, ketahajulan dan pemerasan. Tapi ia meng- akui, bahwa memang ada jang lebih didalam agama, sebab bagaimana- kah mungkin Gandhi mendjadi kekuatan jang hebat itu dan bagaimana- kah mungkin ia memberikan ketentraman dan hiburan kepada djiwa2 jang tersiksa dan tak tepermenai banjaknja ? Ia sendiri menjetudjui definisi Romain Rolland tentang agama : „Mentjari kebenaran semata, dengan kedjudjuran sedjati dan bersedia memberikan tiap-tiap korban, kepertjajaan akan suatu batas segala daja upaja umat manusia, lebih luhur dari kehiduparj masjarakat sekarang ini dan malah lebih luhur dari pada seluruh hidup ummat manusia.” ,,Saja tidak bisa menjata­kan”, tulis Nehru, ,,bahwa saja bisa memenuhi segala sjarat ini, namun

Page 94: PANDIT NEHRU - OPAC

diatas dasar itu saja bersedia mendjadi pengikut jang hina dina dalam T E N T A R A BE SA R djiwa-djiwa jang taat kepada agama itu". M e­nurut pendapatnja kepertjajaan kepada kemadjuan, kepada suatu per- djuangan, kepada suatu tjita-tjita, kepada kebaikan kemanusiaan dan tudjuan ummat manusia rapat berhubungan dengan kepertjajaan kepada Ketuhanan, Kepertjajaan kepada tjita-tjita jang dilajaninja inilah jang memberi kekuatan kepadanja dalam segala keadaan. Untuk mem- pergunakan kata-katanja sendiri ,,dalam kebesaran dan tragedi ummat manusia, dalam impian-impiannja jang hebat-hebat dan kegontjangan batinnja, siksaan-siksaan dan kegagalan-kegagalannja, pertentangan dan penderitaan-penderitaannja tapi diatas semuanja ini, dalam kejakinan pada suatu tudjuan jang luhur itu dan penglaksanaan impian-impian­nja” . D ia melihat Jang Mahatinggi. Serbatapa tidaklah menarik hatinja. Sikap Gandhi teihadap metode buatan bagi pembatasan kelahiran menu­rut Nehru tidaklah menurut kemauan alam dan mendjemukan dan ia menulis : ,,D jika ia benar, maka saja adalah seorang pendjahat dibatas kepandiran dan kelemahan urat sjaraf”. Nehru merasa, bahwa Gandhi dalam soal kelamin terlalu melebih-lebihkan, mungkin sebagai reaksi terhadap bandjir pembatjaan tentang ilmu kelamin. Tentang dirinja ia menulis seterusnja : „Saja kira, saja manusia jang amat normal. Soal nafsu berahi tentu memainkan suatu peranan, namun ia tidak suatu godaan bagi saja dan tidak mengganggu peicerdjaan2 jang lain. Nafsu itu sama sekali tidak penting.” Menurut anggapan serbatapa jang berlebih- lebihan adalah keingkaran terhadap kehidupan dengan kegembiraan dan kedukaannja. Ia pertjaja benar kepada disiplin jang keras bagi tiap-tiap orang dan terutama sekali bagi mereka jang terlibat dalam peristiwa- peristiwa jang menghendaki keberanian, hanja sadja seperti disiplin jang seharusnja dimiliki oleh seorang pelaku olah raga. Ia telah memantang- kan daging sedjak kebangkitan gerakan politik di India. D i Eropah ia sangat suka makan daging, tapi sekembalinja ke India dilepaskannja kesukaannja itu. Daging memang membaikkan bagi kesehatannja, namun ia merasa bentji sebab daging menimbulkan perasaan kekasaran

padanja.Gandhi adalah pelambang India jang taat kepada agama dan me-

ngerdjakan pertanian. Ia berurat berakar dalam India dari W eda, Rama dan Krishna, dari Buddha dan banjak lain-lain pendjelmaan. India jang berdusun-dusun ketjil, merasa puas, sederhana, memantjarkan keten- teraman dan kebahagiaan dan duduk dipemintalan benang. Kepada India sematjam itulah Gandhi memalingkan perhatiannja untuk mendapatkan ilhamnja dan India jang demikian itulah jang ingin dipertahankannja.

Dan karena hendak mentjiptakan kembali dan membarui India ini ah,

maka ia mengurung setjara teratur benteng kuat jang sekarang dipe- gang oleh musuh. Tidak masuk diakalnja sosialisme akan dapat men- djinakkan setan industrialisasi. Ia mentjurigai sosialisme d a n terutama sekali Marxisms, sebab Marxisme sedjalan dengan kekerasan. er a ^an ,.perdjuangan klas” bernafaskan pertentangan dan kekerasan an 1 a

disetudjuinja. Ia merasa bahwa sosialisme dari Barat itu berdasar atas pengertian-pengertian, jang sama sekali berbeda dengan pengernan-pe-

' ngertian oangsa Hindu. Salah satu dari pengertian ini menurutnja ialah pengertian kaum sosialis, bahwa sifat ummat m anus ia pada hakikatnja

Page 95: PANDIT NEHRU - OPAC

tamak. Pembrontakannja terhadap Inggeris adalah berdasarkan kesu- silaan dan kesudahan jang diramalkannja, ialah suatu India jang mer­deka dan mengusahakan pertanian, dengan. kesetimbangan djiwa, ditengah-lengah pergolakan-pergolakan abad ini.

Nehru tidak melihat kebelakang untuk mendapat ilham dan India jang taat kepada agama dimasa jang silam tidak memikatnja. Akar-akar pokok pendiriannja tidak terletak dalam India atau dalam aspek kebudajaan jang tua. Ia adalah hasil Timur dan Barat. Banjak dari anggapan-angapan India jang berdasarkan tradisi menurut dia buta,

reaksioner dan tidak asli lagi. Semuanja itu, demikian katanja, harus dibasmi, djika India akan menduduki tempatnja, ditengah umat manu­sia jang terus menerus madju, madju dengan kemenangan untuk menempuh lautan-lautan baru jang belum dipetakan, bergerak terus menudju kepantai. Dan gerak itu tidak bisa dihambat. Seringkali tidak mungkin ia mengikuti semangat dan tjara berpikir dari teman-teman sebangsanja dan bahkan djuga dari pembantu-pembantunja jang ter- dekat. Ia merasa dirinja suatu tjampuran jang aneh dari.Barat dan Timur, selalu sadja merasa pintjang dan kaku dimana-mana djuga. Ia menulis : ,,Bisa djadi pikiran-pikiran dan pendirian saja terhadap ke­hidupan lebih serasi dengan „kebaratan” dari pada ,,ketimuran”, namun India sendiri bergantung pada saja, seperti selalu dilakukannja pada setiap orang dengan banjak tjara, dan dibelakang saja, disuatu lubuk bawah sadar adalah kenangan-kenangan dari ratusan atau berapa sadja angkatan bangsa Brahmana. Saja tidak bisa melepaskan diri saja dari warisan masa jang silam itu, djuga tidak dari apa jang baru sadja saja miliki . Dengan sedih ia berkata : ,,Mereka telah membangunkan didalam diri saja kesunjian rohani, bukan sadja ditengah-tengah peker­djaan untuk mas;arakat umum, tapi djuga dalam kehidupan itu sendiri. Didunia Barat saja adalah seorang asing dan orang luaran. Saja tidak masuk golongar> itu. Pun dinegeri saja sendiri saja merasa kadang- kadang seorang buangan.

Mengembara antara dunia2, jang satumati', jang lain tiada bardaja

lahir.Dan manapun djuga tiada tempat untuk merebahkan kepala.Kehidupan tani jang sederhana seperti tjita-tjita Gandhi tidak

menarik hati Nehru. Malah ia hendak menarik petani-petani itu dari sana dan membawa kedesa-desa kesenangan perdaban kota. Penghi- dupan petani menjesakkan nafas dan meratjunnja. ,,Apalah artinja” orang dengan sodok ? Diperas dan diperalat angkatan-angkatan jang tidak terhitung banjaknja, maka ia hanja sedikit lebih tinggi dari pada hewan, jang menemaninja.

Siapa gerangan jang mematikan hatinja terhadap gairah dan putus

asa,Jang mendjadikannja benda, jang tiada berpikir dan tiada pernah

berpengharapan,Tiada terharu, dan serban, saudara sapi ?

Nehru melihat industrialisasi sebagai „satu-satunja djalan untuk menghilangkan kepapaan dan kehinaan, pengar.gguran jang besar dan • penindasan atas rakjat India.

Page 96: PANDIT NEHRU - OPAC

Gandhi dalam beberapa hal menudja-mudja kemiskinan.. Ia tidak begitu berkeinginan benar untuk mengangkat tingkat kehidupan rakjat kesuatu batas jang lebih tinggi. Rupanja menurut pendapatnja, tju-

kuplah kiranja beberapa orang kaja jang tamak akan kesenangan dan akan lebih tjelaka lagi, djika massa jang besar dengan sengadja men­

dapat kesempatan mendjadi demikian. Bagi Gandhi itu bukanlah suatu kemadjuan. tapi suatu kemunduran. Meskipun demikian ia sama sekali tergolong dalam massa itu. Beberapa tahun lamanja ia telah meng- usahakan pembaruan kehidupan desa dengan memasukkan, keradjinan rumah tangga, perbaikan sjarat-sjarat kesehatan, dll. Tapi maksudnja jang terutama ialah ketetapan kehidupan sederhana didesa-desa dan melindungi hidup demikian dari pengaruh industrialisasi jang bertam- bah luas. Ia djuga tentu mengingini hapusnja kemiskinan jang paling hebat, oleh karena, seperti dikatakannja, satu-satunja wudjud, dimana Tuhan berani memperlihatkan dirinja kepad'a rakjat jang miskin dan malas, ialah dalam usaha, dalam perdjandjian memberi makanan dan upah jang lebih baik. Ia bekerdja bagi djutaan orang jang tiada bersu- ara di India, seperti ia menamakan mereka Jan keperitingan-kepentingan merekalah jang dibelanja di London dengan fasih. Bagi perbaikan djutaan orang bisu inilah, ia serahkan selur.uh masa hidupnja. Tapi rupanja jang ditudjuinja ialah terutama perbaikan kesusilaan mereka dan kemiskinan mereka sendiri tidaklah mentjemaskannja. Gandhi terutama menegaskan perobahan batin seseorang, suatu perobahan kesusilaan dan kerohanian jang menurut pendapatnja, dengan sendiri- nja akan merobah keadaan lahir:

Bagi Nehru kemiskinan adalah suatu kutuk, sesuatu jang dibentji, jang harus dibasmi. Sebagai seorang Marxis ia melihat kemiskinan se­bagai keadaan, jang dapat dibasmi oleh industrialisasi setjara ilmu pengetahuan dan oleh sosialisme. ,,Bagaimanakah manusia dapat memi- kirkan- kesusilaan, keindahan dan soal-soal luhur, djika ia selama masa harus bekerdja untuk upah jang rendah ? Bagaimana” tanjanja ,,mereka jang mendjadi korban penjafdt, kemelaratan dan kekotoran, jang di- tekan djiwanja, bungkuk punggungnja, jang telah putus asa dan telah kandas hidupnja bagaimanakah mereka akan tumbuh mentjapai kebesaran kesusilaan ? Manusia itu bertanggung djawab kepada susi- lanja. Kegagalan-kegagalan dirinja masing-masing, menguatirkan, tapi tidak begitu membahajakan," Nehru menegaskan perdapatnja dengan

keterangan „seperti nafsu tamak nafsu mementingkan diri sendiri, ke- rakusan, konflikt hebat-hebat antara individu dengan individu .mem- perebutkan untung buat diri sendiri, perdjuangan kedjam antara golongan-golongan dan kelas dan penindasan satu golongan oleh lain golongan. Keadaan lingkunganlah jang menimbulkan ketjenderungaa jang merusak itu. Oleh sebab itu robahlah keadaan ekonomi dan sosial

itu dan perobahan batin seseorang pasti. akan menjusul. Sekurang-ku- rangnja sesorang itu mendapat kesempatani untuk tumbuh. M ungkin ke­miskinan dapat dimaafkan dimasa silam jang primitif, tapi sekarang, asal kita berani mengambil tindakan jang perlu, kita mempunjai alat-alat dan teknik untuk menghapuskan kemiskinan itu.”

Pemuliaan kemiskinan jang bersifat keagamaan, katanja, adalah

warisan reaksioner, jang harus ditolak oleh manusia modern. Ia jakin,

Page 97: PANDIT NEHRU - OPAC

bahwa India melakukan perdjuangan sia-sia, djika ia melawan peradaban Barat jang kapitalistis. Ia merasa bahwa India akaij roboh melawan jang baru itu, sebab dunia Barat membawa ilmu pengetahuan dan ilmu penge- tahuan memberi makanan bagi massa jang lapar. Ia membenarkan, bahwa banjak penjakit dalam peradaban Barat jang bersifat membinasakan ini, tapi penjakit-penjakit itu akan bisa dikurangi oleh tar.gkal ratjun, jang djuga diberikan oleh Barat: sosialisme. Bagi Nehru sosialisme adalah tjita-tjita bakti jang dimaksudkan kaum Brahmana.

Gandhi menerima dasar-dasar susunan sosial India, jang dibangun- kan sekitar sistem kasta. Dengan sedih ia insjaf tentang ketidak-adilan- adilan dan keburukan2 jang memasuki sistem itu dan menjerangnja dari depan. Tapi ia menerima baik nilai hakiki kasta-kasta. Menurut ia pada manusia itu ada berbagai lagi lcetjenderungan, jang menentukan pekerdjaannja, dan pembagian turun temurun ini mendjamin suatu perhubungan sosial. Ia adalah djaminan terhadap kerusuhan dan per- obahan-perobahan negara modern. Bagi Gandhi sistem kasta bukanlah peniadaan demokrasi. la membela kasta itu sebagai seorang demokrat. Tapi pengertiannja tentang demokrasi rupanja menjimpang dari penger- tian jang lazim dipakai orang. Ia menulis: „Saja adalah seorang demokrat jang dilahirkan. Saja berhak atas, nama itu, djika sekiranja menjamakan diri semesra-mesranja dengan jang paling miskin, keinginan tidak lebih kaja dari mereka dan bersamaan dengan itu suatu usaha jang sedar untuk mendekati tingkatan itu sebaik-baiknja berhubung dengan ketjakapan ada memberikan hak itu pada saja.” Ia terutama memikirkan penghinaan jang luar biasa terhadap kaum jang tak boleh disentuh, jang memakai tjap sistem kasta. Ia berseru kepada klas-klas jang lebih tinggi, supaja mereka mengizinkan hak-hak azazi kemanusiaan bagi djutaan orang sengsara ini. Mereka itu dinamakannja Harijan, jaitu anak-anak Tuhan. Ia hidup ditengah-tengah mereka. Ia memungut anak perempuan satu keluarga Harijan, suatu tindakan berani di India. Buat mereka ia pertaruhkan hidupnja- Tapi lepas dari pandangan sistem ini, Gandhi menjetudjui pembagian masjarakat dalam kasta jang lainnja.

Nehru, dilahirkan dalam kasta tertinggi, menolak sama sekali susunan iang telah kolot ini. Kaum Brahmana memberikan pengakuan keagamaan jang tjerdik pada sistem kasta ini dan menguntungkan bagi mereka. Tapi Brahmana jang kebarat-baratan, sosialis Nehru, meman- dang sistem itu sebagai penghalang jang djahat dan merusak kemadjuan India. Djika India hendak madju, maka kasta-kasta itu harus hilang. Kaum jang tak boleh disentuh itu, menurut Nehru, ialah kaum proletar

India. Beberapa dari hak sosial dan hak-hak politik mereka, jang

sekarang ini teilarang bagi mereka, bisa dikembalikan dengan djalan

perobahan-perobahan keagamaan dan hasil pertukaran fikiran, tapi biang keladi masalah hanja bisa dipetjahkan oleh perobahan-perobahan ekonomi dan jang demikian itu menghendaki penumbangan seluruhnja, jang radikal dan keras, dari seluruh sistem itu. Nehru tidak ikut gembira dengan metode-metode perobahan Gandhi dan iapun tidak pertjaja akan kedjituannja. Dalam hal ini Gandhi adalah seorang India tulen dan Nehru adalah seorang sosialis jang jang telah djauh madju dan berdasar­

kan ilmu pengeiahuan.

Page 98: PANDIT NEHRU - OPAC

Dalam India Gandhi jang akan datang ada tempat bagi radja-radja, tuan-tuan tanah besar, tengkulak-tengkulak wang dan kaum tani ketjil. Mereka semuanja bisa hidup bersama, djika tiap-tiap golongan mengerti kewadjibannja terhadap lain golongan-golongan dan djika golongan- golongan jang mempunjai hak-hak istimewa menerima pikiran mendjadi pelindung golongan-golongan jang kekurangan. Jang demikian mungkin, kata Gandhi, jaitu apabila mereka semua mentjutjikan kehidupan mereka masing-masing dan dalam tindakan sehari-hari dipimpin oleh tjita-tjita keagamaan. Suatu ketika Gandhi berbitjara dihadapan segrombolan Radja, jang menghadiri pertemuan itu dengan memakai permata-permata jang gemerlapan. „Djuallah permata-permata tuan-tuan”, diperingatkan oleh Gandhi jang baik hati itu. Barangkali mereka tidak mendjual per­mata-permata mereka, tapi seorang demi seorang mereka meninggalkan pertemuan itu. Malah ketua pertemuan itu sendiri pergi dengan diam- diam, menjerahkan kepada pembitjara sendiri untuk terus berbitjara.

Peristiwa ini tidaklah mentjemaskan Gandhi, ia jakin bahwa Radja- radja jang sesat itu satu ketika akan memilih djalan jang benar. Tiada terbatas kepertjajaannja kepada kebaikan manusia, kebaikan batin, jang hidup dalam semua orang dan dengan sentuhan halus bisa dipantjarkan keluar. Tuan-tuan tanah jang besar-besar pun tidak akan diganggu, djika mereka berkelakuan baik. Suatu waktu ia menegaskan kepada mereka, bahwa ia tidakkan pernah akan menuntut perobahan penghidu- pan mereka, dan mereka jang berpendapat bahwa susunan kasta harus dihapuskan, tidaklah mengenai dirinja sendiri. Terhadap kaum tani ketjil, ia menjatakan suatu ketika, bahwa kepentingan-kepentingan lain jang benar-benar bertentangan dengan kepentingan-kepentingan jang sebenar-benarnja dari kaum tani miskin, harus. dikorbankan, tapi ia menolak untuk mengakui bahwa kepentingan kaum Radja bertentangan

dengan kepentingan kaum paria.Radja-radja tidaklah seberapa ditjintai dan mendjadi pikiran bagi

Nehru. Iapun tidak berpengharapan jang bukan-bukan, bahwa mereka akan merobah tingkah laku dan akan menanggalkan permata-permata mereka, sekalipun Gandhi, Sang Kramat itu jang meminta pada me­reka. Ia namakan mereka ..peninggalan zaman feodal jang lampau”, jang menghambur-hamburkan wangnja untuk kesenangan diri sendiri. Baginja mereka itu mewakili suatu susunan jang telah atau harus mati. Kebanja- kan mereka itu mati rasa terhadap keselamatan jang dalam rakjatnja, perabad ke 2 0 ini diperlakukan sebagai hewan dan miliknja sendiri. Mereka itu amat djauh tertjetjer malah lebih terbelakang dari penduduk India Inggeris. Dengan pertimbangan-pertimbangan akal dan kesusilaan sedikit sekali jang dapat ditjapai pada kaum radja itu, djika kebiasaan buruk dan kepentingan ekonomi mereka menguasai diri mereka. Mereka

mempunjai kekuasaan jang tidak terbatas dan menurut Lord Acton itu sangat m?rusak.

.Seseorang" kata Nehru, „bisa diperbaiki pikirannja, tapi satu klas jang mempunjai kekuasaan, mustahil” . Kembali pada tjara perobahan- perobahan, ia mengulangi utjapan Prop. Tawney : „Bawang bisa dima- kan, sedaun demi sedaun, tapi kita tidak bisa mengupas kulit matjan hidup dengan mentjabut kakinja satu demi satu, wataknja viviseksi dan ialah lebih dulu akan mengupas,” Djika Nehru mendapat kemauannja,

maka radja-radja itu, djika mereka melawan perobahan-perobahan jang

Pandit Nehru 7

Page 99: PANDIT NEHRU - OPAC

bahwa India melakukan perdjuangan sia-sia, djika ia melawan peradaban Barat jang kapitalistis. Ia merasa bahwa India akan. roboh melawan jang baru itu, sebab dunia Barat membawa ilmu pengetahuan dan ilmu penge­tahuan mcmberi makanan bagi massa jang lapar. Ia membenarkan, bahwa banjak penjakit dalam peradaban Barat jang bersifat membinasakan ini, tapi penjakit-penjakit itu akan bisa dikurangi oleh tangkal ratjun, jang djuga diberikan oleh Barat: sosialisme. Bagi Nehru sosialisme adalah

tjita-tjita bakti jang dimaksudkan kaum Brahmana.

Gandhi menerima dasar-dasar susunan sosial India, jang dibangun- kan sekitar sistem kasta. Dengan sedih ia insjaf tentang ketidak-adilan- adilan dan keburukan2 jang memasuki sistem itu dan menjerangnja dari depan. Tapi ia menerima baik nilai hakiki kasta-kasta. Menurut ia pada manusia itu ada berbagai lagi ketjenderungan, jang menentukan pekerdjaannja, dan pembagian' turun temurun ini mendjamin suatu perhubungan sosial. ia adalah djaminan terhadap kerusuhan dan per- obahan-perobahan negara modern. Bagi Gandhi sistem kasta bukanlah peniadaan demokrasi. la membela kasta itu sebagai seorang demokrat. Tapi pengertiannja tentang demokrasi rupanja menjimpang dari penger- tian jang lazim dipakai orang. Ia menulis: ,,Saja adalah seorang demokrat jang dilahirkan. Saja berhak atas, nama itu, djika sekiranja menjamakan diri semesra-mesranja dengan jang paling miskin, keinginan tidak lebih kaja dari mereka dan bersamaan dengan itu suatu usaha jang sedar untuk mendekati tingkatan itu sebaik-baiknja berhubung dengan ketjakapan ada memberikan hak itu pada saja.” Ia terutama memikirkan penghinaan jang luar biasa terhadap kaum jang tak boleh disentuh, jang memakai tjap sistem kasta. Ia berseru kepada kias-klas jang lebih tinggi, supaja mereka mengizinkan hak-hak azazi kemanusiaan bagi djutaan orang sengsara ini. Mereka itu dinamakannja Harijan, jaitu anak-anak Tuhan. Ia hidup ditengah-tengah mereka. Ia memungut anak perempuan satu keluarga Harijan, suatu tindakan berani di India. Buat mereka ia pertaruhkan hidupnja- Tapi lepas dari pandangan sistem ini, Gandhi menjetudjui pembagian masjarakat dalam kasta jang lainnja.

Nehru, dilahirkan dalam kasta tertinggi, menolak sama sekali susunan jang telah kolot ini. Kaum Brahmana memberikan pengakuan keagamaan jang tjerdik pada sistem kasta ini dan menguntungkan bagi mereka. Tapi Brahmana jang kebarat-baratan, sosialis Nehru, meman- dang sistem itu sebagai penghalang jang djahat dan merusak kemadjuan India. Djika India hendak madju, maka kasta-kasta itu harus hilang. Kaum jang tak boleh disentuh itu, menurut Nehru, ialah kaum proletar India. Beberapa dari hak sosial dan hak-hak politik mereka, jang

sekarang ini terlarang bagi mereka, bisa dikembalikan dengan djalan perobahan-perobahan keagamaan dan hasii pertukaran fikiran, tapi biang keladi masalah hanja bisa dipetjahkan oleh perobahan-perobahan

ekonomi dan jang demikian itu menghendaki penumbangan seluruhnja, jang radikal dan keras, dari seluruh sistem itu. Nehru tidak ikut gembira dengan metode-metode perobahan Gandhi dan iapun tidak pertjaja akan kedjituannja. Dalam hal ini Gandhi adalah seorang India tulen dan Nehru adalah seorang sosialis jang jang telah djauh madju dan berdasar­kan ilmu pengeiahuan.

Page 100: PANDIT NEHRU - OPAC

Dalam India Gandhi jang akan datang ada tempat bagi radja-radja, tuan-tuan tanah besar, tengkulak-tengkulak wang dan kaum tani ketjil. Mereka semuanja bisa hidup bersama, djika tiap-tiap golongan mengerti kewadjibannja terhadap lain golongan-golongan dan djika golongan- golongan jang mempunjai hak-hak istimewa menerima pikiran mendjadi pelindung golongan-golongan jang kekurangan. Jang demikian mungkin, kata Gandhi, jaitu apabila mereka semua mentjutjikan kehidupan mereka masing-masing dan dalam tindakan sehari-hari dipimpin oleh tjita-tjita keagamaan. Suatu ketika Gandhi berbitjara dihadapan segrombolan Radja, jang menghadiri pertemuan itu dengan memakai permata-permata jang gemerlapan. „Djuallah permata-permata tuan-tuan”, diperingatkan oleh Gandhi jang baik hati itu. Barangkali mereka tidak mendjual per­mata-permata mereka, tapi seorang demi seorang mereka meninggalkan pertemuan itu. Malah ketua pertemuan itu sendiri pergi dengan diam- diam, menjerahkan kepada pembitjara sendiri untuk terus berbitjara.

Peristiwa ini tidaklah mentjemaskan Gandhi, ia jakin bahwa Radja- radja jang sesat itu satu ketika akan memilih djalan jang benar. Tiada terbatas kepertjajaannja kepada kebaikan manusia, kebaikan batin, jang hidup dalam semua orang dan dengan sentuhan halus bisa dipantjarkan keluar. Tuan-tuan tanah jang besar-besar pun tidak akan diganggu, djika mereka berkelakuan baik. Suatu waktu ia menegaskan kepada mereka, bahwa ia tidakkan pernah akan menuntut perobahan penghidu- pan mereka, dan mereka jang berpendapat bahwa susunan kasta harus dihapuskan,’ tidaklah mengenal dirinja sendiri. Terhadap kaum tani ketjil, ia menjatakan suatu ketika, bahwa kepentingan-kepentingan lain jang benar-benar bertentangan dengan kepentingan-kepentingan jang sebenar-benarnja dari kaum tani miskin, harus dikorbankan, tapi ia menolak untuk mengakui bahwa kepentingan kaum Radja bertentangan

dengan kepentingan kaum paria.R a d ja - ra d ja tidaklah seberapa ditjintai dan mendjadi pikiran bagi

Nehru. Iapun tidak berpengharapan jang bukan-bukan, bahwa mereka akan merobah tinqkah laku dan akan menanggalkan permata-permata mereka, se k a lip u n G a n d h i , Sang Kramat itu jang meminta pada me­

reka. Ia namakan mereka „peninggalan zaman feodal jang I3"1? 31! > Jan9 menghambur-hamburkan wangnja untuk kesenangan din sendiri bagmja mereka itu mewakili suatu susunan jang telah atau harus mati. Kebanja- kan mereka itu mati rasa terhadap keselamatan jang dalam rakjatnja, Perabad ke 20 ini diperlakukan sebagai hewan dan miliknja se d m - Mereka itu amat djauh tertjetjer malah lebih terbelakang dan penduduk India Inggeris. Dengan pertimbangan-pertimbangan akal dan kesus laan

sedikit sekali jang dapat ditjapai pada kaum radja itu, djika kebiasaan buruk dan kepentingan ekonomi mereka menguasai diri mereka Mereka

mempunjai kekuasaan jang tidak terbatas dan menurut Lord Acton itu

sangat m^rusak 1 1■Seseorang" kata Nehru, „bisa diperbaiki pikirannja, tapi satr. klas

jang mempunjai kekuasaan, mustahil . Kembali pada tjara peroba an- Perobahan, ia mengulangi utjapan Prop- Tawney : „Bawang bisa dima- kan, sedaun demi sedaun, tapi kita tidak bisa mengupas kulit matjan hidup dengan mentjabut k a k in ja satu demi satu, wataknja viviseksi dan ialah lebih dulu akan mengupas," Djika Nehru mendapat kemauannja, maka radja-radja itu, djika mereka melawan perobahan-perobahan jang

Pandit Nehru * ^

Page 101: PANDIT NEHRU - OPAC

sudah lama diperlukan, barangkali harus meninggalkan istana-istana mereka untuk merenungkan dosa-dosa mereka dimasa jang lalu. Demi­kian pun pendiriannja terhadap tuan-tuan tanah jang besar dan ia berpendapat bahwa harta benda mereka itu harus dibagi-bagikan diantara kaum miskin dan kepada mereka jang berhak atas pembagian itu. Dengan sikap keagamaan orang tidak bisa membereskan soal-soal sosial dan ekonomi jang begitu penting. W ak tu ia dalam pendjara merenungkan kembali masalah-masalah itu dan pendirian Gandhi, maka ia teringat akan pernjataan Thomas Paine tertudju kepada Burke, jang kasihan pada bulu-bulu, tapi melupakan burung jang hampir mati itu. ,,G andh i” , kata Nehru, ,,tidak pernah melupakan burung jang hampir mati itu, tapi inengapakah sangat menghargai bulu-bulunja ?

Pun tentang soal ahimsa antara Gandhi dan Nehru terdapat perbedaan jang dalam. Bagi Gandhi ahimsa adalah dalil jang terpenting dari kejakinannja, malah undang-undang bagi hidupnja. Ahimsa bukanlah suatu alat, melainkan satu tudjuan, tersendiri. Andaikata sampai keachir zaman India akan tetap dibawah pendjadjahan Inggeris, dan andaikata kaum tertindas akan diisap sampai ketulang sumsumnja, namun kekerasan sekali-kali tidak boleh dipergunakan, meskipun untuk tudjuan jang baik. ,,Lebih baik saja menunggu sampai achir zaman,” kata Gandhi dalam pidato radionja dari London buat para pende- ngarnja- di Amerika, „dari pada mempergunakan satu tindakan keke­rasan sadja untuk mentjapai kemerdekaan India”. Jang demikian bukanlah teori belaka. Dalam soal ini Gandhi samasekali bersungguh- sungguh hati. „D jika India menerima baik adjaran pedang” , ia mene- rangkan, ,.mungkin ia boleh mentjapai kemerdekaan buat seketika, tapi Ind ia tidaklah lagi mendjadi kebanggaan hati saja. Saja kawin dengan India, karena saja berhutang budi kepadanja dalam segala-galanja dan saja jakin se-jakin2nja, bahwa ia harus melaksanakan satu darma dalam dunia. Dan darma itu adalah adjaran, dari pada ahimsa,” Tekanan jang bersifat kekerasan merendahkan, kata Gandhi, siapa jang memper- gunakannja, sebab ia merendahkan sikorban, tapi tekanan jang tidak bersifat kekerasan, dipergunakan dengan djalan menderita sendiri, tekanan demikian itu mengangkat dan mengharukan serta memperteguh tali kesusilaan dalam diri orang-orang terhadap siapa tjara- itu dipakai. Gandhi telah mempergunakan ahimsa lebih dari 40 tahun dengan hasil- hasil jang mentakdjubkan dan hampir tak bisa dipertjajai. Pada waktu- waktu jang dialaminja sendiri seringkali Gandhi telah memalingkan pipi jang sebelahnja dan lawannja selalu tjepat-tjepat menjatakan maaf dan memperbaiki kesalahan itu. Dalam masalah-masalah jang mengenai kepentingan umum Gandhi telah mempergunakan sendjata jang seolah- olah halus tapi sebenarnja dmamis dan berkuasa, hingga lawan-lawan- nja putus asa dan kaget. Ia kalahkan mereka dalam hal kesusilaan, dan membangkitkan simpati seluruh dunia. Dengan tidak mengatjungkan tangan, dibajangkannja kepada rakjatnja hasil udjud politik jang sangat ditjintainja. Dan iapun sangat jakin akan keutamaan kesusilaan ahimsa dan sangat mempertjajai kedjituannja, hingga dalam soal ini

ia tidak mau mengenai kompromis.Ahimsa, sebagai jang dipraktikkan dan ditafsirkan oleh Gandhi,

bukanlah satu adjaran jang passif dan negatif. Ia bukan sadja tidak melepaskan paham tidak mengadakan perlawanan, tapi dengan tidak

Page 102: PANDIT NEHRU - OPAC

setjara kekerasan melepaskan perlawanan itu, positif dan dinamis. Sjarat pertama ialah ketjintaan terhadap lawan, menghilangkan sama sekali sesuatu niat djahat terhadap lawan. Jang demikian berarti berpe- gang teguh pada kebenaran mutlak. Itu berarti lebih dulu pembersihan dan pentjutjian hati sendiri, agar supaja dapat melembutkan hati lain orang. Hal itu menjebabkan lawan djadi insjaf akan keadilan tindakan tuan, dan memenuhi tuntutan-tuntutan tuan. Rupanja seperti paksaan, tapi sematjam paksaan sopan jang luar biasa. Dan dimasa abad jang sedih dan militeristis ini, adjaran ini bagaikan angin segar, jang menghidupkan kembali harapan dalam hati-hati jang lesu.

India menerima baik metode Gandhi itu, sebagian berdasarkan ka­rena tjotjok dengan bakat dan temperamen nasional India jang sewa- djarnja dan sebagian lagi karena itulah jang paling djitu. Tapi Gandhi menolak pertimbangan jang achir ini dan memberi peringatan, supaja djangan sesat dalam hal ini. Malah ia akan memilih penumpahan darah dari pada ahimsa karena pengetjut dan opportunisme. Tapi betapapun djuga kesegananan pengikut2 Gandhi tentang soal itu berkenaan de­ngan pertimbangan pikiran, namun sampai sekarang ini mereka patuh. kepada pemimpinnja. Malah anasir2 sebagai kaum Pathan dan Sikh, jang tidak pernah ada kabarnja bahwa mereka djuga memalingkan pipinja jang sebelah, membiarkan mereka diserang dengan lathi dan pelor pada dadanja jang terbuka dengan tiada melawan sedikitpun djua, hal jang amat mengherankan para penonton.

Gandhi jakin se-jakin2nja bahwa metode ahimsa dimana-mana dan dalam semua keadaan dapat dipergunakan, djika mereka jang mem- pergunakannja telah memenuhi sjarat-sjarat jang diperlukan. W ak tu ia mendengar tentang keadaan jang sulit dari kaum Jahudi di Djerman, maka dengan tidak diminta ia menasihati, supaja mempergunakan perlawanan ahimsa terhadap kaum penindas. Mereka toch tidak akan lebih menderita lagi dari pada penderitaan mereka sekarang. Ia mena­sihati, supaja mereka djangan meninggalkan tanah kelahiran mereka dan menghadapi bajonet-bajonet Nazi, dengan djalan demikian dengan keunggulan susiia pasti mengalahkan kaum penindasannja dan mendapat kaguman dari seluruh dunia. Kepada tukang2 kritik, jang mengingatkan akan kedudukan jang sia2 dari kaum Jahudi dibawah kekuasaan Nazi jang hebat itu dan merasa bahwa nasihat itu akan berarti suatu hukum- an mati dan suatu pemusnahan bagi kaum Jahudi, maka ia menundjuk­kan kemenangannja di Afrika Selatan, dimana segolongan ketjil dari bangsanja jang mengalami perlakuan kedjam dari penduduk kulit putih, meinpergunakan metode ini. Gandhi jakin benar2 bahwa bangsa Djerman akan mata gelap bagaikan gila, namun kepertjajaannja kepada

metodenja tidaklah gontjang. Ia mempersembahkan metode itu kepada se lu ru h dunia, tapi buat masa ini ia merasa puas dengan penglaksanaan-

nja di India dulu.Nehru, dibawah inspirasi Gandhi, mendjadi seorang pendekar

ahimsa jang perwira di India. Pada mulanja ia sangsi, tapi sekarang ini ia pertjaja bahwa pilihan itu baik dan adalah suatu langkah jang djenial. Namun ahimsa baginja tidak pernah mendjadi suatu adjaran keagamaan. Meskipun demikian ia tetap suatu alat jang berkuasa dan terhormat untuk mentjapai tudjuan jang ditjita-tjitakan. Tapi kalau keadaan sekarang

Page 103: PANDIT NEHRU - OPAC

atau suatu ketika akan membenarkan pemakaian kekerasan, maka kebe- latan-keberatan jang berdasarkan keagamaan tidaklah dapat mengha- lang-halangi Nehru. Ia tidak akan bergembira dengan pilihan itu, sebab iapun membentji kekerasan, tapi baginja tudjuan itu membenarkan pema­kaian setiap alat. Ia masih sadja mentjari suatu ,,aksi filsafat jang pasti, jang susila djika dipandang dari sudut seseorang, tapi sementara itu djuga bermanfaat bagi sosial.” Ia sangat menjangsikan, apakah politik ahimsa akan berhasil disegala lapangan. Kesangsian itu selalu ia rasakan dan pembitjaraan2 jang lama dengan Gandhi tentang soal itu, tidak bisa menghilangkan kesangsian itu seanteronja.

Apakah begitu tegas batas antara kekerasan dan tidak kekerasan, antara paksaan dan keridlaan ? tanja Nehru. Apakah ada paksaan jang lebih kuat dari pada paksaan semangat Gandhi, jang membuat keba- njakan dari pengikut terdekat dan teman-teman sedjawatnja mendjadi massa jang lemah pikirannja ? Tapi sebaliknja benar pula, bahwa tudjuan terachir jang sebenarnja, ialah mengangkat deradjat ummat manusia ke suatu tingkatan, dimana tidak lagi ada dendam chasumat, kekedjian, iri hati dan ketamakan ; tapi kita dapat mentjapai tingkatan tersebut dengan setjara langsung mengalirkan dan membangunkan keadaan sosial dan ekonomi jang simpatik, dimana dengan sendirinja akan hidup subur kasih,

keindahan, dan kebaikan. Selandjutnja ditegaskannja, bahwa negara modern berdasarkan paksaan dan kekerasan, dan ia harus memperguna­kan kekerasan untuk kepentingan dalam negeri, hingga semua warga negaranja mendjadi sempurnia.

Ia harus pula mempergunakan kekerasan untuk membela diri ter­hadap dunia luar, ketjuali djika dibangunkan suatu federasi dunia. Tapi

mereka, jang mempunjai kekuasaan, pasti tidak akan melepaskan dengan sukarela kedudukan istimewa mereka, untuk memungkinkan federasi se­matjam itu. Bagi Nehru kepentingan2 ekonomilah jang membentuk pandangan-pandangan politik berbagai-bagai golongan dan kelas, budi dan pertimbangan-pertimbangan kesusilaan hanja memainkan peranan

nomor dua. Siapa berpikir, bahwa suatu kekuasaan imperialis akan ridla melepaskan pendjadjahannja, ketjuali .djika dipergunakan kekerasan lawan kekerasan, menipu diri sendiri, menurut Nehru. Lagi pula, tanja-

nja, djika negara dibenarkan membela kemerdekaannja dengan kekera­san, mengapakah tidak pula diperkenankan mentjapai kemerdekaan dengan kekerasan ? Metode ini boleh djadi kurang terpudji, tapi ia tidak harus sama sekali diketjualikan. D jika kekerasan djadi kebiasaan buat

menjiksa, maka dilain pihak ahimsa djadi gagal pula, sekurang-kurangnja

dalam aspek negatifnja. Sebab kemungkinan ada, bahwa ahimsa akan dipakai sebagai topeng untuk sifat pengetjut atau untuk mempertahankan

status quo.

Nehru berkeberatan pula menggantungkan soal mentjapai kemerde­kaan India pada pemakaian ahimsa. Kepentingan tudjuan harus diper-

timbangkan lepas dari-soal buruk-baiknja alat-alat. Tekanan jang sebenarnja harus diletakkan atas tudjuan, meskipun pilihan alat-alat penting djuga. Ia mengakui nilai kesusilaan ahimsa, tapi ia sangsikan

apakah metode ini sanggup dilaksanakan sedemikian rupa, hingga dapat

merobah suatu pemerintahan jang berdasar penindasan atau suatu

Page 104: PANDIT NEHRU - OPAC

susunan sosial. Ia berdjuang mengedjar suatu ,,masjarakat tiada berkelas, dimana semua orang mengetjap keadilan ekonomi dan kemungkinan

jang sama, suatu masjarakat, berdasarkan suatu rentjana jang telah dipertimbangkani masak-masak untuk mengangkat deradjat ummat manusia ketingkat kebendaan dan kebudajaan jang lebih tinggi, ke

kebudajaan jang bernilai-nilai rohani, pada achirnja suatu ketertiban dunia” . Achirnja ia mentjapai kesimpulan, bahwa semua jang merintangi,

harus dihapuskan, kalau bisa dengan djalan lunak, dan djika tidak dengan kekerasen.

Kekerasan, menurut perasaannja, semestinja dipakai dengan ke- inginan-keinginan jang tidak bernafsu untuk menghilangkan rintangan- rintangan, tidak dengan semangat dendam dan kekedjaman. Nehru tjukup realis untuk dapat mengetahui bahaja-bahaja anggapan ini. Dengan rasa segan ia menarik kesimpulan, bahwa : „paksaan disamping adjakan seringkali dipergunakan, tapi jang terbaik jang dapat kita laku- kan, jaitu membatasi paksaan itu dan demikian memakainja, hingga ke- djahatannja berkurang.” Tapi bagi India ahimsa harus tetap mendjadi satu2nja metode diwaktu ini dan barangkali djuga buat waktu jang tju­kup lama. Sekianlah perbedaan filsafatnja dengan Gandhi terhadap soal ahimsa dalam praktik politik, suatu perbedaan jang hampir tidak berarti.

Gandhi dan Nehru kedua-duanja bekerdja untuk kemerdekaan

India, namun pendirian mereka terhadap soal itu tidaklah sama sama- sekali.

Gandhilah olang jang mengangkat pandji-oandji kemerdekaan India dan India bersatu dibawah pandji-pandji itu. Mula-mula diusahakannja meritjapainja dalam tempo 1 tahun. Itu tahun 1921. Pengumuman jang dramatis itu membangkitkan harapan dan impian jang tinggi-tinggi. Kemerdekaan itu tidak tertjapai, sebab sjarat-sjarat jang diadjukan Gandhi tidak dapat dipenuhi rakjat. Sekarang in: perdjuangan itu telah berlangsung bertahun-tahun lamanja. Tidak pernah Gandhi menganggap perlu, betapapun djuga tampaknja paradoksal, untuk menguraikan se- djelas-djelasrjja kepada pengikut-pengikutnja, apa jang dimaksudkannja dengan kemerdekaan. Apakah sebenarnja jang dikerdjakannja ? Buat • India ia mempergunakan perkataan Purna Swaraj, suatu perkataan jang nikmat tapi samar jang menurut loghat artinja „berpemerintahan sen­diri”- W ak tu ia didesak untuk mendjelaskan arti2 kata itu menurut istilah-istilah politik, ia berkata, bahwa baginja jang penting ialah haki- ■ kat kemerdekaan, tapi bentuk eksaknja tidak begitu dihiraukannia. Jang ditudjunja ialah perobahan sungguh-sungguh dalam hati orang Inggeris.

Ia mengingini supaja mereka akan tetap tinggal di India sebaga: kawan-

kawan seperdjuangan, sebagai pembantu-pembantu guna kebahagiaan rak;at. D i Indianja djika memenuhi beberapa sjarat ada tempat buat semua orang. Sesudahnja menghilangkan banjak rasa segan. barulah ia menjetudjui formule resolusi kemerdekaan sempurna bagi India. Ia tidak suka kepada definisi-definisi jang tegas dan merasa puas dengan ke­madjuan. setingkat demi setingkat. Dalam utjapannja Gandhi menggu- nakan kata-kata dari golongan-golongan iang terendah di India, namun ia merasa penuh kepertjajaan diri sendiri terhadap kelas2 janq tinggi. Adalah mungkin sekali Gandhi memberikan restunja kepada Dominion Status bagi India dalam lingkungan Gemenebest Inggeris, djika jang

Page 105: PANDIT NEHRU - OPAC

demikian itu diadjukan kepadanja, sebelum terdjadi suatu bentrokan baru jang hebat. Baru-baru ini ia telah menerangkan, bahwa kemerde­kaan India berarti tammatnja pendjadjahan Inggeris, tapi jang demikian menumt anggapannja, . sudah akan terlaksana djuga d'engan djalan Dominion Status.

■ Pendirian Nehru lain sekali. Paham kemerdekaannja sedikitpun ti- • dak samar. Jang dimaksudkannja sama benar dengan pahsm umum di- dunia. Ini berarti, bahwa India, seperti djuga tiap- negara jang berdaulat, harus merdeka sama sekali untuk mengurus kepentingan-kepentingannja menurut tjaranja sendiri pula. Itu tidak berarti pengasingan diri. Nehru adalah terlalu seorang internasionalis untuk mentjita-tjitakan jang de­mikian itu bagi India. Tapi ini berarti berachirnja dengan tiada ber- sjarat pendjadjahan Inggeris di India, pendjadjahan batin maupun lahir, Itu berarti suatu keadaan baru da.n bukanlah berarti autokrasi kulit sawomatang sebagai ganti autokrasi kulit putih. Itu berarti pemerintahan oleh rakjat India. Itu berarti pula lenjapnja radja-radja. Itu berarti pula berachirnja berbagai-bagai kepentingan asing jang bertudjuan meram- pok, jang memegang kekuasaan di India sekarang ini. Nehru tidaklah akan menghentikan perdjuangannja, sebelum achir itu djadi kenjataan.

Bukanlah kebentjian terhadap bangsa Inggeris, jang mendorong ia berusaha itu; ia mengagumi rakjat Inggeris dan banjak dari sifat-sifat mereka. „Saja sendiri sangat berhutang budi kepada bangsa Inggeris dalam pembentukan ketjerdasan saja, hingga saja tidak akan merasa sebagai seorang asing terhadap mereka”, tulisnja. ,,Dan apapun djuga jang saja kerdjakan, saja tidak dapat melepaskan diri saja baik dari tjara berpikir dan ukuran-ukuran serta tjara menimbang dilain-lain negeri, maupun dari penghidupan pada umumnja, seperti jang saja miliki disekolah dan di Universitet Inggeris. Semua kegemaran saja, lepas dari soal politik, adalah apa jang berasal dari Inggeris dan rakjat Inggeris, dan djika saja seperti kata orang, mendjadi seorang lawan jang cidak mengenal damai bagi pemerintah Inggeris di India, maka jang demikian itu hampir bertentangan dengan kehendak saja sendiri.” Tidak ada tindakan-tindakan setengah-setengah, maupun sunglapan politik dari pihak klas-klas jang memerintah, akan dapat memperdajakan Nehru. Ia menolak Dominion Status, karena ini akan berdasar atas azas-azas lama, mengikat India dengan banjak tali temali jang terang dan jang gelap pada susunan ekonomi Inggeris. Dominion Status djuga akan meng- asingkan India dari bagian dunia jang lain. Hal itu menudju ke-isolasi dan bukan ke-internasionalisme, seperti telah dibuktikan oleh perdjan­djian Ottawa dan lain-lain perdjandjian dengan Inggeris. Tuntutan kemerdekaan sempurna diterangkannja dengan djelas dan harus dipe- nuhi dengan tjara demikian pula, djika tidak, maka perdjuangan akan

diteruskari.

Gandhi tidak begitu mer.ggemari keindahan benda hasil pekerdjaan tangan manusia, meskipun ia seorang pentjinta alam jang besar; baginja alam tidak terbatas keindahannja serta lebih membangkitkan ilham, dari pada sesuatu jang mungkin ditjiptakan oleh manusia. Taj M ai jang permai baginja hanja lebih sedikit sad'ja dari pada hasil usaha manusia jang dipaksa. Gandhi lebih kagum kepada keindahan susila, kesutjian dan kesalehan dalam manusia. Kehidupannja sendiri adalah keseluruhan

Page 106: PANDIT NEHRU - OPAC

jang disesuaikan pada seni dan keindahan. Ia menjinarkan kesetimbangan dan ketenteraman djiwanja kepada tiap-tiap orang jang berhubungan dengan dia. Nehru djuga sangat mentjintai alam, tapi ia pun menga- gumi tjiptaan seni jang indah-indah. Sikap Gandhi boleh dikatakan sikapnja seorang pentjinta alam sedjati, sedang Nehru adalah seorang peradaban, dengan aneka warna tjitarasanja.

Perbedaan-perbedaan jang dalam mengenai temperamen dan pan- aangan terachu kedua pemimpin India itu dapat diringkaskan sebagai berikut : Gandhi taat kepada agama, Nehru adalah seorang agnostikus. Gandhi mentjari ilham dari adat istiadat India tu a ; Nehru modern sekali, dipengaruhi oleh pikiran-pikiran modern dan memandang kearah kemadjuan dimasa datang. Politik Gandhi lebih dari metaphysich jang sedang, ia mau ,,memperhalus” politik. Politik Nehru adalah lepas dari pada agama dais mengutamakan ekonomi. Hasrat Gandhi menudju ke India jang sederhana jang menjelenggarakan pertanian, sedang Nehru berdjuang untuk mentjapai industrialisasi dan peradaban India jang seluas-luasnja. Gandhi mengharapkan penglaksanaan perobahan sosial dan ekonomi dengan djalan kerdjasama antara semua k las ; Nehru sangsi terhadap ini. Gandhi menerima ahimsa sebagai suatu kejakinan; Nehru mengagumi kebesaran metode itu, tapi baginja ia hanja alat be- laka.

Gandhi lebih mementingkan penghapusan dosa perseorangan, mengandjurkan kesutjian dan kesalehan seseorang dan tidak setudju dengan perobahan2 jang radikal dalam ekonomi. Nehru menegaskan betapa terbatasuja perobahan dari dalam, djika tidak dibarengi dengan perobahan2 keadaan diluar. Oefinisi Gandhi tentang kemerdekaan India mungkin banjak timbang-menimbang tapi amat samar-samar ; Nehru me­lihat dengan djelas sekali apa jang diperdjuangkannja.

Meniebut satu-persatu pertentangan-pertentangan ini mungkin me­nimbulkan kesar, bahwa Gandhi reaksioner dan tidak lebih dari seorang reformis, tapi jang demikian itu tidaklah tepat. Gandhi adalah pem- brontak jang mempunjai tjara sendiri dari masa kita, jang hampir sadja dapat menumbangkan Keradjaan Inggeris jang berkuasa itu. Metode- metodenja berbeda-beda dan gandjil; metode-metode itu memaut per- hatian dunia Barat dan begitupun banjak dari pengikut-pengikutnja. Ia masih tetap merupakan sedikit banjak suatu teka-teki djuga bagi mereka jang telah bertahun-tahun mendjadi pembantu-pembantu jang

karib. Ia adalah seorang zeni kebatinan, jang tidak dapat diukur dengan ukuran-ukuran biasa, sebab ia adalah mata wang dari djen’s logam jang lain sekali. Sifat-sifat utamanja, kemesraannja dapat merasakan denjutan masa India, keberaniannja jang tiada tarafija dan sikapnja jang mengebelakangkan diri itu semuanja membuat dia menarik tiada terlawan dan luar biasa. Itulah sebab-sebabnja mengapa, walaupun

banjak perbedaan, tidak ada orang jang lebih mengagumi Gandhi dari pada Nehru sendiri. Itu pulalah sebab-sebabnja, mengapa Nehru sampai dewasa ini setiji dan hampir dengan membuta tuli mengikuti manusia ini.

Tapi kedua orang ini banjak pula perasaan-nja. Mereka berdua sangat taat kepada perdjuangan India. Mereka berdua telah memberikan pengorbanan-pengorbanan jang luar biasa bagi kejakinan mereka dan sebab itulah mereka dipudja oleh rakjat. Kedua-duanja berbitjara

Page 107: PANDIT NEHRU - OPAC

seperti biasa dan sederhana sadja, dalam bahasa, jang keluar dari hati dar. mereka tidaklah mempergunakan pribasa-pribasa muluk-muluk dan indah-indah, seperti jang lazim terdapat dikalangan pemimpin-pemimpin India lain. Mereka kedua-duanja orang idealis dan petindak. Mereka turunan keluarga-keluarga mampu dan bangsawan dan keduanja seka­rang ini bekerdja bagi kepentingan kaum miskin dan tertindas; masing- masing dengan tjaranja. Tapi terutama sekali, hubungan personlik dan tudjuan jang sama jang mengikat mereka dan memungkinkan kerdja-

sama jang istimewa.

Nehru menghormati Gandhi. Ia menamakannja Bapu (bapa) atau Gandhiji (satu tambahan jang tak bisa diterdjemahkan jang menundjuk- kan perasaan hormat, seperti kata tuan, tapi lebih dari itu) dan tak pernah ia berbitjara tentang dia dengan sebutan Gandhi sadja. Dan dengan penuh semangat dan kasih mesra selalu ia bolak-balik kepada Gandhi! Betapa hidup dan terang gambaran Gandhi baginja! Selalu djika ia kebimbangan, ia berpaling kepada Gandhi dan pendapat Gandhi lebih dibenarkannja dari pada pendapatnja sendiri. Ia membela Gandhi dengan semangat berapi-api dan berkobar-kobar terhadap tiap-tiap se- rangan, jang datangnja dari djurusan manapun djuga. Setiap kali djika salah seorang dari pemuda-pemuda India jang lebih radikal dan ber- darah panas itu mengeritik metode-metode Gandhi jang tampaknja reaksioner itu, Mahatma tinggal diam, tapi Nehrulah jang menghadjar penjerang-penjerang Gandhi itu. ,,Berapa orangkah diantara kita se­perti Gandhi ’, kata Nehru bertanja kepada kaum radikal ini, ,,mem­punjai hasrat berkobar-kobar akan kemerdekaan India dan perhatian kepada masa jang besar itu jang dengan sesungguhnja membakar Gandhi ?” Ia setudju dengan Tagore djika penjair itu mengatakan, bahwa tidak seorangpun jang merasakan seperti Gandhi, bahwa semua bangsa India adalah darah dagingnja sendiri dan atas suara pang- gilan Gandhilah India berkembang dalam kebesaran baru, seperti di- masa-masa jang silam, dikala Buddha menjiarkan kebenaran persau- daraan dan kasih sajang seluruh machluk. ,,Kita tidak bisa melupakan dia,” kata Nehru, ,,jang telah membikin kita mendjadi seperti sekarang dan mengangkat India dari djurang.” ,,Gandhi” , katanja, ,,boleh dikatakan adalah India sendiri. Seluruh perasaannja adalah perasaan India. Kegagalannja pun ada kegagalan India. Tiap pandangan rendah terhadapnja adalah suatu penghinaan terhadap rakjat." „Ialah” Nehru menegaskan, ,,jang memutuskan rantai belenggu jang telah meratjuni djiwa India dan membikin ia tidak tjakap. Ia mewakili djiwa dan ke- hormatan India dan hasrat djutaan rakjatnja. Reaksioner, kata tuan?

Tapi ia jang irembangkitkan India, seperti jang belum pernah dapat dilaksanakan oleh satu revolusi apapun djuga. Ialah jang mengemba- likan rasa kehormatan diri dan karakter kepada rak’at jang membung-

kuk mendjilat dan rusak moral dan masalah India didjadikannja masalah dunia.” ,,Kegagalan bersama Gandhi” kata Nehru ,,adalah lebih baik dari pada kemenangan sementara jang tidak bersama ia” . Dan, waktu menggambarkan daja gaib Gandhi terhadap rakjat, ia meneruskan: ,,Ia adalah paradoks luar biasa. Begitu ia memasuki sebuah kamar, maka ia membawa puia arus udara segar, jang mendjernihkan suasana. Sadar, dalam kemauan dan pengetahuannja, halus dan rendah hati, namun

Page 108: PANDIT NEHRU - OPAC

Gandhi mempunjai kekuasaan sebesar-besarnja dan keagungan dan seringkali pandai mengeluarkan perintah-perintah keras, jang harusditaati....... Oleh karena dia sendiri telah mempunjai kedamaian batin,maka dapat menjinarkannja keluar kepada orang-orang lain.” Inilah perasaan-perasaan jang dibangkitkan Gandhi pada Nehru.

Suatu masa Gandhi mulai berpuasa, India merasa terkedjut. Nehru

mendengar berita sedih itu didalam pendjara. ,,Apakah akan djadinja India bila tidak ada Gandhi”, renungnja. Terbajang-bajang masa depan

jang gelap dan sengsara dan saja merasa putus asa, ia menulis. Sesudah itu ia menerima kawat dari Gandhi : ,,Selama hari-hari kege- Iisahan djiwa ini, selalu saja melihat engkau didepanku. Saja amat ingin

mendengarkan pendapatmu; engkau tahu, betapa aku menghargakannja. Kirimlah saja djawaban”. Nehru mengirim kawat kembali : ,,Tidak kuasa saja memandang dari djurusan pendirian keagamaan. Berbahaja djika metode tuan akan dipakai sewenang-wenang oleh lain-lain orang, tapi bagaimana bisa saja memberanikan diri memberi nasihat kepada seorang sihir ?”

Berapa hari kemudian Nehru menerima seputjuk surat dari Gandhi, jang sangat mengharukannja dan ia kembali mengirim kaw at: ,,Apakah jang harus saja katakan tentang soal-soal, jang tidak saja pahami. Saja merasa seperti sesat disuatu negeri asing, dimana tuan satu-satunja tiang tonggak jang saja kenali dan saja berusaha mentjari djalan didalam gelap, namun saja hanja menjaruk-njaruk sadja. Tapi apapun djuga jang terdjadi, tjinta dan pikiran saja akan bersama tuan”. Kawat- mengawat ini dilakukan, sebelumnja Gandhi memulai puasanja. Kemu­dian. hari waktu ia telah mulai berpuasa, Nehru mengirimkan kabar jang lebih gembira. Dalam keadaan-keadaan jang demikian mereka tanja menanjai pendapat masing-masing.

Gandhi mcngakui perbedaan-perbedaan ketjerdasannja dengan Nehru, tapi ia merasa sangat hormat dan-kagum kepada kedjudjuran dan kesetiaannja. Ia selalu mendengarkan pendapat Nehru dengan penuh perhatian dan hormat. W aktu ia menarik diri dari perdjuangan politik jang aktif, Gandhi telah memberikan keterangan jang sangat berarti, ja itu ,. djika pendapat mereka berbeda dalam soal-soal jang mengenai Kongres Nasional, maka haruslah pendapat Nehru jang dipi-

lih. Baru-baru ini ditanjakan kepada Gandhi, manakah perbedaan-per­bedaan pikiran jang penting antara ia dengan k'aum sosialis dan Nehru maka ia mendjawab: „ Itu sudah diketahui umum. Saja pertjaja akan

ketobatan tabiat manusia dan usaha kearah itu. Mereka tidak. Tapi baiklah saja tjeritakan kepada tuan, bahwa kami selalu satu sama lain

bertambah dekat mendekati. Mereka tertarik kepada saja atau saja tertarik kepada mereka. Mengenai Jawaharlal Nehru, kami mengetahui

bahwa kami tidak bisa berpisah, sebab antara kami ada ikatan tjinta.

jang tidak dapat diputuskan oleh perbedaan-perbedaan ketjerdasan."Meskipun ikatan-ikatan personlik mereka sangat kuat, namun

Nehru bertambah lama makin insjaf, akan djurang watak jang memi-

sahkan dia .dengan Gandhi. Ia, seperti djuga banjak orang lain, membe­rikan sampai sekarang ini kekuasaan tidak terbatas kepada Gandhi.

Seringkali, djikt. Gandhi mentjampur baurkan Tuhan dan keagamaan dalam politik, maka Nehru merasa ikatan2 itu menekan. Ia seringkali

Page 109: PANDIT NEHRU - OPAC

marah terhadap diri sendiri, djika Gandhi gelap baginja dan tampaknja tidak mengandjurkan berpikir terang, namun kepertjajaannja terhadap Gandhi demikian dalam berakarnja, hingga ia selalu dengan gembira mengikuti Gandhi. Nehru harus mendengarkan banjak kritik dari teman2 seperdjuangannja, sebab ia tetap mengalah kepada Gandhi, namun kritik-kritik .ini djarang sekali menggelisahkannja. W ak tu Gandhi memutuskan berpuasa melawan Radja Rajkot, maka Nehru merasa kuatir akan kegemparan jang diterbitkan oleh putusan itu- „Saja tidak bisa bertindak, bila saja tidak mengerti soal-soalnja dan saja sama sekali tidak bisa mengerti kelajakan tindakan jang telah terdjadi itu. Ini berlaku pula atas rentjana luas tentang politik buat seluruh Ind ia” . Ia merasa, bahwa Gandhi dalam pembentukan masa depan India masih akan memainkan peranan jang semakin besar. Tapi ia merasa djuga, bahwa Gandhi seringkali menempatkan pembantu-pembantunja dalam keadaan-keadaan jang sulit sekali. ,,Pilihan” katanja, ,,adalah, atau dengan tiada berpikir menjetudjui keputusan-keputusan, jang kadang- kadang satu sama lain bertentangan dan tidak mempunjai akibat menu­rut logika, atau opposisi, atau berhenti. Dan tidak ada satu dari ketiga pilihan ini mudah diandjurkan. Dengan tiada berpikir menjetudjui apa jang tidak bisa dihargakan orang, atau menerima dengan ridla, pada achirnja akan menerbitkan kelemahan dan kelumpuhan ketjerdasan. Opposisi adalah sukar, djika ia melemahkan kita dan membantu lawan. Berhenti menjebabkan kegagalan dan berbagai-bagai kesulitan dan tidaklah dapat dimengerti orang dalam saat, dimana dari segala djurusan diminta perbuatan-perbuatan”.

Itulah dilemma jang sulit jang dihadapi oleh Nehru, India dengan perhatian jang besar bertanja kepada dirinja sendiri, apakah pertalian tjinta antara kedua pemimpin itu dimasa jang akan datang akan ternjata sjukur kuat untuk mendjamin kerdjasama mereka seluruhnja dalam ke­adaan jang bagaimanapun djuga, atau apakah perbedaan-perbedaan ketjerdasan mereka pada suatu ketika akan memutuskan pertalian itu. Tapi, seperti sudah dikatakan, dimasa jang lalu Gandhi seringkali membenarkan pandangan-pandangan Nehru, dan mungkin ia selamanja akan berlaku demikian. D jalan mereka barangkali tidak akan berpisah, sekarang ini pasti belum. Nehru memerlukan Gandhi, sebab hanja dialah jang dapat menarik massa, dan sebaliknja Gandhi tahu pula akan pudjaan India baru kepada Nehru. Sangat sukar mendapatkan 2 pemimpin di tempat lain didunia ini jang meskipun amat berbeda tudjuan terachir dari pada tjita-tjita mereka tapi sangat rapat bekerdja bersama-sama dalam usaha jang terdekat, demikian saling menariknja dalam perta­lian personliknja sebagai Gandhi dan Nehru di India itu. Suatu kom-

binasi jang adjaib, tapi jah, India sendiripun adalah sedikit adjaib.

Page 110: PANDIT NEHRU - OPAC

DILEMMA-DILEMMA

,,Dunia ini bagi orang2 jang berperasaan halus adalah suatu Jkeka- tjauan jang tragis dan mengiris djantung bagi mereka jang lekas ter- haru . Dengan perkataan-perkataan ini Nehiu menerangkan keadaan djiwanja dewasa ini- Ia sangat halus perasaannja dan sangat sedikit orang jang begitu dalam merasakan kedukaan unimat manusia. Tragedi Spanjol dan banjak lagi kedjadian-kedjadian didunia waktu achir2 ini, tjeritanja kepada kita, baginja adalah kedukaan dirinja sendiri, jang meninggalkan kesan-kesan jang tidak terhapuskan.

Keadaan politik di India diwaktu paling belakang ini djuga mene- kan djiwanja. Dengan rasa chawatir dan sedih ia melihat selama sidang Kongres Nasional India, di Tripuri dalam tahun 1939, betapa disana timbul tjuriga mentjurigai dan sifat kepitjikan. Sudah lebih dari 25 tahun ia menghadiri sidang-sidang Kongres dan beberapa tahun lamanja ia mendjalankan peranan jang sangat baik, tapi tidak pernah ia melihat kekurangan disiplin jang begitu mentjemaskannja. Suatu ketika, selama sidang, Nehru sendiri dengan susah pajah selama setengah djam dapat meneruskan pidatonja, begitu hebatnja kegemparan dan hiruk pikuk jang ditimbulkan oleh beratus-ratus utusan-utusan jang naik darah dan ingin berkelahi. Tiba-tiba pemandangan jang menjedihkan itu menguasai dirinja, meskipun ia telah berusaha menekan perasaan-perasaannja. Dengan suara tertjekik dan marah ia menjerang dan memberi malu orang-orang tjerewet itu. Bukanlah kaiena rasa kehormatannja dihina, karena sedikit perhatian ditudjukan pada dirinja, sebab dulu dari tangan mereka sering pudjian jang diterimanja, katanja, tapi dia kuatir katanja. akan kuxangadjaran jang menjelundup kedalam organisasi. Ia mern- peringatkan kepada utusan-utusan jang berkumpul itu, bahwa tiap-tiap kekurangan disiplin dari pihak mereka pada saat peraturan penting dalam perdjuangan kemerdekaan, akan membahajakan perdjuangan mereka dan merendahkan prestige organisasi. Kata-katanja jang sung- guh-sungguh itu mengenai tudjuannja dan mcngambalikan ketertiban. Dan mengapa tidak ? Jawaharlal Nehrulah jang berbitjara itu, ia, jang diatas panggung itu djuga banjak kali dihormati; Nehru, jang seluruh keluarganja bertahun-tahun lamanja menderita dalam mendjundjung tingg* kehormatan Kongres dan pandji kemerdekaan.

Dengan murung Nehru pulang kerumah dari sidang itu. Sedjak itu banjak sekali teman-teman dan pentjinta-pentjintanja meminta nasihat dan penerangannja tentang seluk beluk politik di India jang berbelit- belit itu. Ia takut bahwa djawaban-djawaban serta analise-analisenja tidak memuaskan mereka dan malahan lebih tidak memuaskan lagi bagi­nja sendiri. Dan peristiwa-peristiwa diluar negeri dan ditanah air s en d ir i menempatkan ia dalam keadaan jang sulit. Ia mentjeritakan tentang pertentangan batin dalam penelitian diri sendiri jang menun­djukkan wataknja: ,,Dari kaju ini (berhubungan dengan dirinja sendiri) tidaklah bisa diukir seorang pemimpin dan bertambah tjepat teman- teman saja menginsjafi hal ini bertambah baik bagi mereka dan bagi saja” . Barangkali diwaktu itu Nehru tidak melihat djalannja, dengan

Page 111: PANDIT NEHRU - OPAC

terang sebab ia seringkali terlalu kritis dan pikirannja jang logis selama- nja mentjari pemetjahan-pemetjahan jang terang djelas dan keadaan politik dewasa ini di India barangkali baginja sangat katjau. Tapi teman- teman seperdjuangannja sedjak beberapa tahun jang lalu-sekarang pun masih jakin— , bahwa ia memang mempunjai dasar jang baik untuk djadi pemimpin. Mereka pun tahu, bahwa djika diserukan bertindak, maka Nehru akan melemparkan perasaan jang sekarang dan ia kembali akan berdiri digaris terdepan.Baginja tidaklah berguna lama-lama

menunggu.Dengan terang Nehru melihat kemungkinan tjepatnja timbul krisis

baru di India; krisis mengenai undang-undang dasar federal. Ia sangat ingin menghindarkan tiap-tiap pelemahan Kongres, djustru karena ia telah memutuskan untuk menolak undang-undang dasar itu dengan te- naga serempak satu barisan jang bulat. ,,Djika orang-orang Inggeris begitu gila untuk memaksakan undang-undang itu kepada kita, maka jang demikian akan berarti suatu konplik mati-matian dan penghantjuran banjak dari apa jang kita miliki sekarang di India. Hasil terachir mungkin baik atau buruk bagi kita, tapi tidaklah akan berbentuk suatu perse- kutuan.” Kata-kata ini adalah bajang-bajangan suatu pergolakan jang akan timbul di India. Dan dalam perdjuangan Nehru selalu muntjul dengan perbuatan-perbuatan.

Kedudukannja dalam politik India diwaktu terachir ini, tampaknja tepat sekali dar. analisenja tentang keadaan sungguh mengagumkan. Ia tidak menggabungkan diri pada Badan Pekerdja baru dari Kongres dan tidak pula memandang dirinja tjukup tjakap untuk mendjadi anggota ,,Blok kemadjuan” jang dibentuk oleh segerombolan jang tidak puas dengan pimpinau Kongres. Berhubung dengan peristiwa2 pada bulan2 terachir di India, maka ia pada waktu ini berada dalam kedudukan jang aneh ini. Sebab jang langsung dari dilemma sekarang ini ialah perselisih- an tentang pengangkatan Pres. Kongres dalam tahun 1939. Pres, tahun jang lalu ialah Subhas Chandra Bose, berumur 42 tahun, seorang laki2 muda jang djempol, keluaran Cambridge, dan seorang jang telah mengor­bankan pangkat dan kesehatannja untuk kejakinan2 tjita-tjita tanah airnja. W aktu pemilihan Presiden tiba, golongan-golongan dalam Kongres mulai mentjari seorang pemimpin, jang akan berhasil mem- bentuk barisan bulat untuk menghadapi undang-undang dasar federal. Bose oleh teman-teman dan pentjinta-pentjintanja dinasihatkan, supaja mentjalonkan dirinja kembali. Tapi jang demikian itu tidak disokong oleh Gandhi dan Nehru, meskipun dengan alasan-alasan jang berbedaan.

Nehru dan Bose keduanja dianggap masuk dalam golongan sajap kiri Kongres, satu golongan, jang sampai sekarang ini dengan pengi- kut-pengikutnja belumlah mempunjai kelebihan suara dalam Kongres. Nehru berpendapat, bahwa pada saat krisis sepantasnja sajap kanan atau pemimpin-pemimpin tualah memegang kemudi perdjuangan. Tentang dirinja sendiri (meskipun Gandhi memintanja untuk m e n d ja d i

Presiden buat keempat kalinja), ia berpikir bahwa ia akan lebih berdjasa dengan tidak memikul beban djabatan itu. Dengan pertimbangan itu djuga ia menasihatkan Bose supaja bertindak demikian pula. Gandhi lain pula alasannja terhadap pengangkatan Bose. Bose merasa bahwa tanah airnja telah siap sedia memulai perdjuangan massa jang baru

Page 112: PANDIT NEHRU - OPAC

dan ia setudju dengan pengumuman dari satu ultimatum kepada pemerintah supaja memenuhi tuntutan-tuntutan India dalam waktu jang tertentu- Tapi Gandhi menimbang bahwa faktor-faktor jang mengurak terlampau kuat dalam barisan-barisan nasional, hingga tantangan jang demikian diwaktu itu tidaklah berguna. Ia melihat suatu dalam Kongres suatu kemunduran. Bose merasa, hanjalah hidup kembali perdjuangan

massa jang dapat membangkitkan kegembiraan baru. Mereka tidak berhasil inejakinkan masing-masing.

Dalam pada itu Bose menjiarkan dalam pers satu keterangan, jang

membangkitkan sangkaan, bahwa beberapa anggota Badan Pekerdja lama, djika tiba waktunja, mau menerima kompromi berkenaan dengan undang-undang dasar itu. W aktu itu anggota-anggota tsb. bersama- sama meminta berhenti, sebab mereka berpendapat, bahwa keterangan itu adalah satu serangan terhadap kedjudjuran mereka. Beberapa orang diantara mereka mengatakan kepada utusan-utusan Kongres, bahwa pemilihan Bose kembali akan merugikan kepentingan-kepentingan utama tanah air.

Nehru mengadjukan Maulana Abdul Kalam Azad, seorang ahli negara jang patut dihormati dan seorang muslim jang alim, sebagai seorang jang tertjakap untuk dapat memenuhi keinginan-keinginan semua golongan-golongan. Tapi Azad menolak karena kesehatannja terganggu dan dengan persetudjuan Gandhi, maka Dr. Pattabi Sitaramaya ditjalonkan. Bose memutuskan mentjalonkan dirinja dan ia mendapat 1575 suara lawan Dr. Sitaramaya 1376 suara. Orang mengira, banjak utusan lari memihak Bose sebagai protes terhadap apa jang mereka anggap sebagai taktik autoriter dan semau-niaunja dari pemimpin-pemimpin tua.

W ak tu Kongres berkumpul, Presiden jang baru terpilih itu sakit keras dan sidang jang bergelora itu dimulai dengan tidak dihadirinja. Pemimpin-pemimpin tua berhasil mendesakkan kepada sidang umum satu resolusi jang mengandung bahwa Presiden jang baru terpilih itu harus memilih Badan Pekerdja baru, jang mendapat persetudjuan penuh dari Gandhi. Gandhi selamanja boleh dikatakan merupakan seorang Presiden Tertinggi dan ia selalu mengikuti djalan pekerdjaan Badan Pekerdja. Tapi pembatasan istimewa jang sesuai dengan undang-undang dasar' terhadap Presiden baru ini, dipandang oleh pengikut-pengikutnja sebagai pernjataan tidak pertjaja terhadap Bose, satu tafsiran jang oleh penjusun-penjusun mosi ditolak seketika itu djuga. Bose mengu- langi kepertjajaannja terhadap pimpinannja Gandhi dan politik ahimsa-

nja. Ia berusaha mentjapai suatu persatuan perdjuangan dan meminta

kepada Gandhi menundjuk anggota-anggota Badan Pekerdja, sesuai

dengan bunji resolusi jang resmi. Mahatma menolak permintaan itu, sebab tindakan demikian itu akan berarti suatu paksaan jang tidak sah terhadap Presiden dan suatu p&mbatasan bagi kebebasannja. Ketika itu datang giliran Gandhi untuk menasihati Bose, supaja memilih Badan Pekerdjanja sendiri jang homogeen dan akan tjotjok sama sekali dengan tjita2nja. Tapi jang demikian itu tidak pula diingini Bose. ,,Se­bab ,,katanja,” dengan djalan demikian maksud resolusi itu akan rusak". Dalam pada itu ia tahu pula, bahwa ia tidak mungkin akan bisa me-

laksanakan satu program, dengan tiada bantuan penuh dari sajap tua.

Page 113: PANDIT NEHRU - OPAC

Sebenarnja soalnja ialah apakah akan diadakan satu Badan Pekerdja- jang serba-sama, sebagai jang dipertahankan oleh Gandhi dan pemimpin-pemimpin tua, atau satu Badan Pekerdja tjampuran iana mewakili berbagai-bagai golongan, sebagai jang lazim bertahun-tahun lamanja dalam Kongres. Keadaan mendjadi genting, sebab Bose tidak bisa mendapatkan pemetjahan jang memuaskan, untuk mendjalankan keputusan Kongres, jang sangat membatasi kekuasaannja, dan karena pemimpin-pemimpin tua tetap pada pendiriannja. Sesudah semua ditjobanja untuk lepas dari kesulitan ini, maka ia meminta berhenti Sebagai penggantinja diangkatlah buat tahun itu Babu Raiindra Prasad, seorang anggota terkemuka dari Badan Pekerdja janq lama mendjadi presiden. Demikianlah orang mengatasi djalan bunfu itu

Nehru berusaha sekuat tenaga untuk mendekatkan di Calcutt kedua golongan itu, tapi buat sementara usahanja disana tidak h ‘ 3 berhasil. Baik dia, maupun Bose, berdiri diluar Badan Pekerdja b ^ jang diangkat oleh Presiden Kongres. Nehru jang dapat menqhara11’ pendirian kedua golongan itu, tidaklah mempersatukan dirinja den terang-terangan dengan salah satu dari kedua goloncran itu u mentjegah supaja mereka djangan berpisah lebih djauh lagi. Bose" d pula mendjandjikan kerdjasama dengan Badan Pekerdja baru itu t 3 bersamaan dengan itu ia membentuk pula golongan baru, jaitu BMr1 kemadjuan” tersebut. Menurut perkataannja sendiri, blok itu he d°£ berusaha sebagai bagian penuh dari pada Kongres. Akan mener'

baik undang-undang dasar Kongres jang sekarang, pengakuan-kejald1 3 annja, politik dan programnja. Ia sangat menghormati tinggi kepribad” " an Mahatma Gandhi dan menghargai kejakinannja jang penuh ken J~kerdjasama sonder kekerasan...............,Tapi jang demikian itu tidakl Ubprarti”, kata Bose selandjutnja, ,,bahwa dengan sendirinja Blok Ke djuan itu mempunjai kepertjajaan pada pimpinan tertinggi Kongres 'ma~ sekarang ini.” Blok itu mau Derusaha menjatukan berbagai-bagai a/'3*1 kiri, agar supaja mereka berpengaruh besar dalam Kongres. Ne^an bukan sadja menolak masuk golongan ini, malah ia dengan tera ^ terangan mengkritiknja. n9*

Nehru tidak setudju dengan tuntutan-tuntutan Gandhi dan 1 lain teman-temannja akan satu Badan Pekerdja jang serba-sam ingatkannja pada Gandhi, dulupun itu bukan politik Kongres K selalu bekerdja dibawah satu Badan Pekerdja bersama dan j ? ngres jarig lalu selalu mendapat kemenangan dalam tiap-tiap Perci'. Waktu

melawan pemerintah. Mengapa sekarang, mendjelanq te kemungkinan krisis baru dengan tiba2 mendjalankan perobaha Ja, inia

Hal itu hanja akan melemahkan kedudukan kita terhada" P. ^ ? Biarkan pimpinan berada dalam tangan kaum tua jang telah* ^ an- tahan udji, tapi masukkanlah anasir-anasir baru dalam Badan P k Tapi pemimpin-pemimpin tua tetap pada tuntutan mereka adan- R j ' Pekerdja serba-bulat. „Djika itu akan djadi politik m erek^ f n tempat saja bukanlah bersama mereka”, tulis Nehru dan ™ 3’ • pun tidak berada disana. 3 0 resminJa ia

Ia menganggap kedudukan „Blok kemadjuan” pun tidak h ‘

dipertahankan. Menurut pendapatnja, perbedaan-perbedaan t Sa golongan ini dengan pemimpin-pemimpin tua tidak tjukup besar membenarkan adanja satu golongan baru, walaupun golongan baru ini

Page 114: PANDIT NEHRU - OPAC

tetap berada dalam Kongres. Kedua golongan itu harus mendjalankan politik Kongres jang sekarang dan kedua-duanja telah tjukup sering dan djelas menegaskan pendirian masing-masing. Dimanakah konflik- nja, ketjuali dalam keinginan masing-masing untuk menguasai alat Kongres ? Blok itu, menurut Nehru, tidak berdasarkan suatu rentjana baru pun, tapi hanja atas opposisi terhadap pemimpin-pemimpin tua. Ia bisa, menurut pendapatnja, menarik semua orang jang melalcukan opposisi terhadap Kongres, dan dilindungi oleh sembojan-sembojan radikal memberikan tjorak fascistis kepada organisasi. Atau, anasir ini dapat membelokkan politik Kongres jang tidak mau ikut dalam peperangan jang mempunjai tuajuan opportunistis, sehingga mungkin akan mau menerima bantuan kekuasaan-kekuasaan fascistis untuk mengusir Inggeris dari India. Diperingatkannja bahwa beberapa anasir keagamaan, jang bermusuhan dengan Kongres, kinipun sudah memudji- mudji ,,Blok kemadjuan" ini dan berbitjara tentang ,,nasionalisme djenis”- Dalam blok itu terdapat beberapa anggota jang ingin sekali melihat perobahan seluruhnja dalam organisasi Kongres. ,,Saja menje- tudjui jang demikian itu," kata Nehru menegaskan pada mereka. ,.tapi saja kira, bahwa perubahan itu harus organis tumbuh dari usaha kita dimasa jang lalu dan tidak menerbitkan perpetjahan.”

Nehru djuga mengatakan, bahwa diantara kaum kiri ada jang menjetudjui ahimsa, dengan sjarat pikiran sehat. Mereka tidaklah membela kekerasan, tapi mereka pertjaja, katanja, bahwa sikap keke- rasan membesarkan pertahanan massa dan oleh sebab itu dengan hati-hati harus diandjurkan sikap kekerasan itu diantara kaum buruh dan kaum tani. Ia mentjela pendirian ini jang mungkin akan membawa akibat-akibat jang djelek. ,,Saja tidak tjukup optimis” ia menulis, ,,untuk membajangkan, bahwa dari kekatjauan ini bisa timbul satu India jang merdeka, bersatu dan sangat madju”, Karena tjemas terhadap semua kemungkinan dalam Blok ini dan lain-lain maksud jang untuk men- tjapainja Blok itu bisa dipakai, maka Nehru berdiri diluarnja.

Dalam suatu analiser terhadap Kongres ia berpendapat, bahwa etiket kaum kiri dan kanan sedikit mengabui mata. Dalam Kongres ada dua golongan, jaitu „kaum Gandhi” dan mereka jang menamakan diri­nja „kaum modern”. Dalam kedua golongan ini terdapat kaum kanan dan kaum kiri. Dalam soal politik, kongres itu lebih bersifat kin, dalam

lapangan sosial ia tjenderung kekiri, tapi sebagian besar dari a^99ota" ' nja berdiri sama tengah, sementara dalam hal jang mengenai kedudukan

kaum tani mereka pro tani. , ,Beberapa tahun jang lalu Nehru bagi banjak orang adalah „hantu

merah jang tak keras” dan beberapa temannja waktu itu chawatir akan radikalisme dan ,,idealismenja jang impulsif”. Ekstremismenja dalam politik beberapa waktu mentjemaskan bapanja sendiri. Tapi ketjemasan itu ini tjepat hiiang. Terbukti, bahwa ia djudjur dan mempunjai penger- tian tadjam tentang politik praktis di India. Hatinja.menginginiperoba- han-perobahan jang dalam, tapi akal pikirannja menahannja pada apa jang mungkin. Sekarang ini orang-orang jang lebih radikal, jaitu rekrut-rekrut baru, memandang Nehru terlalu djudjur, mungkin pula sedikit terlampau djinak untuk memuaskan mereka. Betul mereka tidak berpikiran bahwa ia akan menggabungkan diri dengan kaum kanan, tapi mereka heran, mengapa ia tidak memegang pimpinan perlawanan

Page 115: PANDIT NEHRU - OPAC

terhadap pemimpin-pemimpin tua- Seringkali mereka menuduhnja bahwa ia terlalu dipengaruhi pribadi Gandhi, dan sekarang mereka tidak gembira, setelah melihat bahwa „hantu merah jang tak keras” ini hen­dak menahan-nahan kaum radikal.

Orang-orang radikal ini misalnja dengan keheran-heranan mende- ngar ia berkata : ,,Kaum kiri bisa merombak sekarang ini, tapi tidak bisa membangunkan. Sekarang ini meliwati tudjuan, mungkin besok berarti reaksi. Untuk tugas mereka kaum kiri tidak mempunjai dasar nasionalis dan disiplin. India tidak menerima baik sosialisme, dan ada­lah gila untuk memaksanja, sebab djika demikian, maka kita tidak men­dapat sosialisme dan kemerdekaan djuga tidak. Sekarang ini mereka lebih membajangkan keadaan masjarakat dari kita, dan dimasa depan adalah buat mereka. Tapi orang2 baru ini tidaklah mempunjai kenang- kenangan akan latihan dan disiplin dalam tahun2 jang -lama dan sulit.” Lalu ia memberi kaum idealis jang impulsif ini nasihat lunak sebagai berikut: .,T idaklah gampang orang mentjapai kemerdekaan dan banjak diantara kita akan harus berulang-ulang melalui lembah gelap2 sebe- lumnja sampai kepuntjak gunung tjita-tjita kita”.

Sebagai Gandhi selama tahun-tahun ini berdiri antara India beron- tak jang ndalah tjiptaannja sendiri dan Inggeris jang keras kepala itu, demikian pula Nehru akan berdiri diwaktu jang akan datang dalam barisan-barisan nasional India barangkali antara kaum kanan dan kaum kiri. D ia bisa memahami kedua golongan itu sedalam-dalamnja dan hanja dia sendirilah jang dapat memberi dorongan baru kepada gerakan India. Ia kesal terhadap kegemparan, jang diterbitkan oleh perselisihan sebentar tentang Presiden Kongres, tapi ia tidak memandang perlawan- an terhadap pimpinan tua sebagai perpetjahan besar didalam barisan- barisan nasionalis. M enurut pendapatnja kedjadian itu adalah bukti tumbuhnja gerakan dan ia menjatakan konflik-konflik ideologi, jang menggelisahkan djiwa banjak orang.

Dalam soal-soal terpenting Kongres masih tetap seia sekata Tenaga-tenaga merusak jang sebenarnja bukanlah disana. Pemisahan sosial, dipertjepat oleh banjak utusan-utusan baru diantara menteri- menteri Kongres di-daerah2, mulai mendjadi genting. Otonomi daerah telah sampai kebatas kemungkinan-kemungkinannja, sedang rakjat mengharapkan dari wakil-wakil baru ini lebih banjak dari segala ke- mungkinan jang dapat mereka berikan. Kechawatiran psychologis dari pihak kaum Islam, bahwa dalam pembagian baru mereka tidak akan mendapat bagiannja, memperbesar ketegangan Hindu-Islam. Usaha- usaha parlementer Kongres, dan terutama menerima djabatan-djabatan didaerah-daerah, memadjukan dan membukakan kesempatan-kesem- patan bagi perasaan segolongan serta mematikan api asli dari banjak pemimpin. Didaerah Radja-radja, Inggeris memperkuat pemerintahan feodal dan dibanjak tempat penduduknja ditindas dengan kedjam. Perdjuangan ini akan bisa meluas keseluruh India. Tapi lebih dari ini semuanja, adalah peperangan dan federasi jang akan datang, jang di India membikin gelap seluruh pandangan.

Nehru sendiri dengan sepenuhnja sadar akan berbagai-bagai aliran ini. D an bukan itu sadja, tapi iapun sanggup melihat dua segi dari perselisihan jang terachir itu. Sebenarnja ia menjetudjui pandangan kaum radikal, tapi, karena ia bertahun-tahun bekerdja bersama dengan

Page 116: PANDIT NEHRU - OPAC

djago-djago tua disekitar Gandhi, maka ia tahu pula nilai djasa-djasa jang mereka telah buktikan. Kepandaian jang mengherankan untuk menangkap dengan terang sesuatu masalah dan djuga menimbangnja dengan objectif, memberi kepadanja keuntungan jang tiada bandingan atas teman-temannja. Kaum radikal djustru heran, bahwa ia tidak mau memimpin mereka dalam perlawanan. Tapi ia berlaku bidjaksana dengan sedikit meredakan api mereka, supaja India tidak kehilangan usaha-usaha djago-djago tua jang sudah bertahun-tahun berdjuang itu. Dengan terang-terangan ia memudji Bose terhadap sikapnja disaat jang sulit sesudah pemilihannja kembali sebagai Presiden Kongres, tapi Nehru merasa bahwa adalah tidak bidjaksana menggabungkan diri dalam golongan baru bersama dengan Bose. Nehru tidaklah mendjadi pendekar politik berbahaja dari penggantian pandu ditengah-tengah arus gelombang, meskipun ia mentjela beberapa nafsu diktatorial kaum tua. Terlebih lagi ia sama sekali tidak menjetudjui perpetjahan dengan Gandhi. Dan, mengingat keterangan Gandhi baru-baru ini, bahwa mereka saling membutuhkan, masing-masing.'maka sukar masuk akal, bahwa ikatan persahabatan mereka akan terputus, walaupun buat

seketika sadja.Tidak seorangpun diantara kaum kanan di India pernah menerima

penghormatan serta merta seperti jang diberikan oleh orang banjak kepada Nehru dan tidak ada pula seorang diantara kaum kiri sampai sekarang ini dapat mentjapai kebesarannja. D jadi apabila orang ber- kata, bahwa Nehru adalah manusia jang dibutuhkan India dewasa ini, maka dengan sendirinja orang berkata bahwa India hanja pada Nehru sadja mendapah manusia modern dan berpandangan kemasa depan dengan pikiran-pikiran progressif, jang sanggup melihat dimana dan apabila jang baru dan jang lama harus bekerdja berbimbingan tangan.

Sekarang Nehru berusia 58 tahun. 27 tahun dari usianja, sedjak tahun 1920, telah dibaktikannja kepada perdjuangan kemerdekaan politik India dan kira-kira setengah dari masa itu dialaminja didalam pendjara.

Sesudahnja 27 tahun perdjuangan berat ini masih ia tetap sadja bersih dari tiap-tiap perasaan kepahitan terhadap bangsa Inggeris di India. Dengan tidak berat sebelah ia memudji pemerintahan Inggeris :

,,Apakah jang hendak dikatakan tentang pemerintahan Inggeris di India ? Bagaimanakah kita dapat menjalahkan kekurangan-kekurangan- nja, jang hanja disebabkan oleh kegagal-gagalan kita sendiri ? Kalau kita meninggalkan batanghari dan melajari anak sungai, djika kita b e rs ifa t mementingkan diri sendiri dan lekas merasa puas dan, bagai­kan seekor burung unta jang tidak mengatjuhkan kedjadian-kedjadian sekitar kita, maka.kita bertindak demikian atas resiko sendiri. Bangsa Inggeris datang menghampiri kita dikala dunia penuh dengan dorongan- dorongan baru dan mereka mewakili tenaga-tenaga sedjarah jang berkuasa, jang hampir sadja tidak mereka ipsjafi. Apakah kita harus menjalahkan angin taufan, jang membongkar dan menumbangkan kita atau angin dingin, jang menggemetarkan kita ? Marilah kita memutus­kan perhubungan dengan masa jang silam dan silang selisihnja dan melihat kemasa depan. Kita harus berterima kasih kepada bangsa Inggeris untuk hadiahnja jang bagus, hadiah ilmu pengetahuan dan buah-buahnja jang nikmat. Namun sukar melupakan atau memandang

Pandit Nehru ' 8

Page 117: PANDIT NEHRU - OPAC

dengan masa bodoh akan tindakan-tindakan pemerintah Inggeris di India jang mendorong dan memadjukan anasir-anasir merusak, gelap, reaksioner, sektaris dan opportunis. Bisa djadi itupun adalah suatu udjian dan tantangan, jang kita perlukan, dan sebelumnja India dapat lahir kembali, ia harus lebih dulu, berkali-kali, melintasi api jang mentjutjikan, jang menjadarkan dan membakar orang2 lemah, kotor dan rusak djiwanja.”

Ia memang .model seorang pemberontak jang paling baru, dibakar oleh hasrat memerdekakan tanah airnja, seperti pemberontak dizaman dulu, tapi bebas dari dendam chasumat terhadap lawannja. Kwalitet ini mungkin menjebabkan ia lebih lekas lenjap, tapi walaupun bagaimana. djuga mentjerminkan kebesaran djiwanja.

Diwaktu sudah-sudah pemberontak suatu rakjat jang ditaklukkan melakukan semua daja upaja untuk membunuh kaum penindasnja. Inggeris banjak musuhnja, tapi pembrontak-pembrontak India mungkin meminta tolong kepadanja. Kaum fascis adalah musuh Inggeris dan Nehru mctnandang kaum fasis paling kedjam, mereka jang menghina semua apa jang baik dan sopan. Oleh sebab itulah pemberontak ini harus membawa perdjuangan pada deradjat jang lebih tingg i; oppor­tunisms tidak mungkin mendjadi sendjata, meskipun jang demikian akan melambatkan tertjapainja kebebasan India-

Nehru menamakan dirinja seorang sosialis Marxis. Sosialisme baginja satu-satunja pengharapan bagi India dan buat dunia. Kaum Marxis djika perlu hendak melaksanakannja dengan kekerasan. Tapi sosialis Brahmana ini bertahun-tahun mengalami pengaruh adjaran lemah lembut dari ahimsa, sehingga kesukaannja terhadap adjaran itu terus menerus bertambah besar. Tapi apakah ahimsa itu pada achirnja akan tjukup kuat untuk melaksanakan perobahan-perobahan ekonomi jang dalam, jang diandjurkan Nehru ? Hal itu mungkin akan mendjadi dilemma jang lain baginja.

Dalam lingkungan rakjatnja sendiri Nehru berhadapan dengan permusuhan jang berurat berakar dari tiga kuasa jang satu dasarnja : kaum radja, tuan-tuan tanah dan lintah darat. Bagi mereka ini per- kataan sosialisme adalah suatu kutuk, jang mendorong mereka lebih djauh kepihak Inggeris. Jang demikian itu berbahaja bagi harapan2 kemerdekaan politik India, atau sekurang-kurangnja penundaan kemerdekaan itu.

Didalam Kongres Nehru menghadapi lagi dilemma lain jang gen- ting. Ia boleh menganggap sebutan „kaum kanan” dan „kaum kiri” itu sangat dilebih-lebihkan, tapi djurang jang dalam itu' tetap ada. Bertambah lama perdjuangan politik itu berlaku, akan bertambah njata pula bentuk ideologi sosial dan ekonomi. Apa akal ? Nehru tidak mung­kin berada dengan akal pikirannja dipihak kaum kiri dan dengan hatinja dipihak kaum kanan, sebab kebetulan Gandhi masuk golongan jang belakangan ini. Gandhilah jang membangkitkan India, tapi ia dapat berbuat demikian, karena ia seorang revolusioner jang berdjiwa sederhana, jang sebagai panah menudju sasarannja. Dalam perdjuangan India mungkin tjepat sekali akan datang suatu tingkatan, dimana Nehru pun harus lepas sebagai panah, dan diwaktu itu, kalau perlu, ia mening­galkan Gandhi. Jang demikian akan mendjadi pilihan jang paling perih baginja, tapi barangkali jang mesti dilakukannja. Tidak seorang

Page 118: PANDIT NEHRU - OPAC

pemimpin besarpun, biarpun Gandhi, bisa selalu mengemudikan suatu gerakan rakjat jang besar menudju ke satu arah sadja.

Politik di India selalu akan mendjadi lebih bersifat golongan* dan personlik. Ia bisa tetap buat selamanja pada tingkatan tjita-tjitanja jang tinggi sekarang ini. Api revolusioner semula tidak mungkin tinggal tetap tingginja- Jang demikian tidaklah terletak dalam fitrah manusia. Bagaimanakah lambat laun akan djadinja dengan seorang idealis besar sebagai Nehru, jang membentji politik partai, dalam lingkungan demikian ?

Inilah soal-soal besar, jang mengudji keberanian Nehru. Tapi satu hal sudah terang. Djika India mau tetap selaras dengan semangat zaman, maka ia harus bergerak lebih tjepat dan menurut tjita-tjita Nehru. Kita mendjadi saksi dari suatu krisis baru dalam ummat manusia. Sekarang didunia ini ada kebangkitan semangat persatuan klas. M alahan pemimpin-pemimpin besar dari negeri-negeri, jang masih bebas dan demokratis tidak bisa melihat keluar batas-batas mereka. Adalah menjegarkan, bahwa ditengah-tengah dewa-dewa ketjil, baru dan sombong itu, masih ada disudut dunia ini seorang manusia, pemim­pin djutaan rakjat, jang berdjuang mentjapai • kemerdekaan, tapi disamping itu memimpikan suatu negara dunia baru, berdasarkan tjita- tjita mulia. Pemimpin jang seperti ini amat ketjil golongannja dan kian hari kian berkurang djumlahnja, namun type manusia ini masih djuga mewakili suatu pengharapan, jang tidak boleh mati, djika peradaban hendak terus hidup.

Page 119: PANDIT NEHRU - OPAC

TAMBAHAN PENULIS

W aktu membitjarakan tradisi Eropah, Dr. A. N . Whitehead menjatakan : ,,Pendapat jang keliru jang menjatakan bahwa tiap-tiap angkatan sebenarnja harus hidup dengan sjarat-sjarat, jang mempe- ngaruhi hidup nenek mojangnja, telah memutar balikkan seluruh tradisi itu dan akan melandjutkan sjarat-sjarat itu kembali untuk membentuk hidup anak-anak mereka dengan tenaga jang sama kuatnja. Kita hidup dalam tingkatan pertama sedjarah ummat manusia, dimana

pendapat itu adalah palsu”.

Jawaharlal Nehru berkata, bahwa Dr. Whitehead keliru tentang kesedangan analise tersebut dan pendapat itu boleh djadi selamanja tidak pernah benar. Tradisi menghendaki, agar supaja terutama di Timur tiap-tiap angkatan mengikuti djedjak angkatan jang lalu dengan tenang dan dengan tidak banjak perobahan. Dongengan itu telah ber- achir, sebab Timur berobah, tjepat dan mentjemaskan. Dan perdjuangan di India memberi tjiri kepada perubahan itu.

Mengapakah India bangkit melawan Inggeris ? Apakah Inggeris tidak tjukup berusaha untuk mendapatkan terima kasih India ? Per- tanjaan sebagai ini tak putus-putusnja diadjukan kepada tiap-tiap orang dari India- Penulis ini dibombardir dengan pertanjaan demikian sedjak ia mengindjakkan kakinja di Amerika. Terhadap pertanjaan ini tiada djawaban jang lebih baik dari apa jang diberikan oleh Nehru sendiri, diwaktu ia mengatakan tentang dirampasnja India oleh Inggeris : ,.Me­reka telah memiliki badannja, tapi suatu milik jang berdasarkan kekerasan. Mereka tidak mengenal India dan tidak pula berusaha untuk mengenalnja. Mereka tak pernah memandang mata, sebab mata mereka dipalingkan dan mata India melihat kebawah karena malu dan hina. Sesudahnja berhubungan dari abad ke abad, masih sadja mereka ber- hadapan sebagai orang asing dan penuh kebentjian satu sama lain”.

Ini mendjelaskan perdjuangan India dan kegiatan seorang manusia sebagai Nehru.

Buku ini memberikan uraian pendek dan suatu keterangan tentang manusia Jawaharlal Nehru, jang namanja selain dari pada mendjadi sembojan di India, di Inggeris maupun diseluruh benua Eropah, sangat terkenal. Ia terkenal sebagai suatu tokoh politik besar, seorang'sosialis besar dan seorang internasionalis, seorang-orang jang mempunjai sim- pati luar biasa terhadap dan pengertian tentang soal-soal jang dihadapi oleh seluruh ummat manusia diseluruh dunia. Tulisan-tulisan dan terutama autobiografinja, jang dimulai dan disudahinja didalam pendjara, telah menarik penghargaan seluruh dunia beradab.

D i Amerika Gandhi sama dengan India dan Nehru tidaklah begitu dikenal orang. Gandhi memanglah ditahun-tahun belakangan ini mendja­di suara India dan dalam arti istimewa ia akan tetap lebih besar dari tiap-tiap orang lain. Tapi tidak kurang pentingnja memahamkan pribadi-pribadi pemimpin-pemimpin India lainnja, tjita-tjita dan hasrat

Page 120: PANDIT NEHRU - OPAC

mereka. Untuk dapat mengikuti dengan pengertian djalannja peristiwa- peristiwa di India, tidaklah tjukup mempeladjari seorang manusia sadja meskipun orang itu Gandhi sendiri. Dan ditengah-tengah pemim­pin-pemimpin lain dari India sekarang ini Nehrulah jang paling terkemuka.

Meskipun banjak segi pada dirinja jang menarik perhatian orang, namun buku ini terutama mentjeritakan tjita-tjita politik dan peker- djaannja. Saja membatasi diri dengan bagian-bagian jang terpenting dari drama politik India, didalam mana Nehru memainkan peranan besar. Saja sangat insjaf akan pembatasan uraian jang demikian itu- D i India, disampingnja Gandhi dan Nehru, terdapat pemimpin- pemimpin politik jang terkemuka, jang sama sekali tidak disebut-sebut dalam buku ini. Dalam drama besar ini banjak peristiwa-peristiwa jang harus dibuang. Meskipun demikian saja tidak dengan sembrono memilih bahan-bahan, sampai berlebih-iebih mengemukakan Nehru. Penjusunan bahan saja, bermaksud memberikan dengan pendek dasar sedjarah dan puntjak-puntjak perdjuangan politik India sampai dewasa ini. Saja djuga menjelidiki dasar Nehru sendiri, kemadjuan tjita-tjita politiknja dan peranan jang dimainkannja di India. Saja tidak berusaha untuk me­njelidiki kebaikan atau bisa dilaksanakanja tjita-tjita ini. Terpisah dari soal kebaikannja, maka tjita-tjita ini telah mendalam tertanam di India dan menurut pendapat penulis tjita-tjita itu terus bertambah penting.

Mereka jang mengenai baik keadaan politik India, barangkali akan berpendapat bahwa tjara memperbintjangkan ini kurang memadai, se- mentara mereka jang tidak mengetahui keadaan-keadaan politik, malah akan menemui keterangan-keterangan ketjil jang tidak perlu dalam gambaran masalah-masalah jang sederhana ini. Tiap keberatan ini tidak bisa dipisahkan dari sifat atjara ini sendiri.

Nama dibawah (Bintang jang sedang naik) tidaklah bermaksud suatu ramalan atau suatu harapan. Politik modern adalah, sekurang- kurangnja, aneh- Ketjepatan perobahan hebat sekali dan setiap waktu mungkin terdjadi hal-hal jang adjaib. Dalam hal ini Indiapun tidak terketjuali. Dengan tiba-tiba mungkin muntjul seorang lain, jang mengu­asai lapangan politik. Tapi ketjuali dari keadaan-keadaan jang tidak bisa diramalkan, Nehrulah orangnja dalam India dimasa depan.

Sebagai sumber buku ini saja mempergunakan autobiografinja, dari mana saja banjak mengutip, kadang-kadang dengan perkataannja sen­diri, dengan tiada keterangan lebih landjut, untuk mendjelas se-teliti2nja pandangan-pandangannja. Karangan-karangannja jang lain saja pakai, adalah: Glimpses of W orld History, Recent Essays, India and the world, Eighteen mouth in India, W here are we ? dan kumpulan-kumpulan tulisan-tulisannja sendiri mengenai berbagai-bagai soal, jang dengan baik hati dikirimkannja kepada saja. Lebih djauh saja djuga memper­gunakan pengalaman-pengalaman dan pengetahuan-pengetahuan saja sendiri tentang berbagai-bagai peristiwa di India, dimulai dengan per­tumpahan darah di Amritsar dalam tahun 1919 dan hari-hari berikutnja jang seperti neraka itu, jang saja alami sendiri. Saja beberapa tahun mempeladjari politik antara negara pada umumnja, dan chususnja politik di India dan bertahun-tahun saja mengadakan pidato-pidato dan menulis tentang soal ini di Amerika dan inipun semuanja dipakai djuga sebagai dasar persiapan buku ini. Selama tahun 1925 dan tahun 1936

Page 121: PANDIT NEHRU - OPAC

saja banjak mengadakan perdjalanan, jaitu diwaktu Nehru barangkali lebih besar mendapat kemadjuan dalam pikiran dari pada sebelum atau sesudah waktu itu. Saja ingat akan satu peristiwa di Lahore, jaitu di­waktu meninggalnja Kamala, dikala ribuan orang, jang tidak dikenalnja sendiri, meratapinja sebagai saudara. Suatu pengalaman jang tak dapat

dilupakan selame-lamanja.

Betapa sangat mendalamnja dalil-dalil adjaran-adjaran sosialistis dari Nehru meresapi massa India barangkali massa jang paling kolot diatas dunia-dapat saja kuatkan dari pengalaman saja sendiri. Pero­bahan dalam watak umum bagi seorang jang beberapa waktu keluar dari India, sungguh suatu ktadjaiban. Dan berhubung dengan tjita-tjita baru ini, maka selalu terdengar pekik : ,,Nehru, Nehru”.

Orang itu adalah pribadi jang memikat hati dan orang berbuat tidak adil terhadapnja, djika orang terlampau mengemukakan segi politiknja sadja. Tetapi karena saja harus membatasi diri saja, maka gambaran jang saja berikan, mestilah hanjalah tokoh politik, dimana sifat jang lain-lainnja hampir tidak dikemukakan.

SED IK IT T E N T A N G PENU LIS .

Dr. Anup Singh dilahirkan sebagai seorang Sihk di India, Punjab. Ia menamatkan peladjarannja di Universtitet-universtitet di California, Kansas dan Harvard. D i Universitet jang paling belakang ini ia men­dapat gelaran Mr. dan Dr. dalam ilmu pengetahuan politik dan derma- siswa buat penjelidikan lebih landjut. Ia pergi ke London dan Geneva untuk kelandjutan peladjarannja dalam soal-soal antaranegara dan sesudah itu ia kembali ke Amerika Serikat, dimana sedjak itu ia melaku- kan djurnalistik. Dalam tahun 1935 ia pergi ke India buat penjelidikan istimewa setahun lamanja mengenai masalah-masalah jang hangat disana dan bertemu dengan Gandhi, Nehru dan lain-lain pemuka India jang terkenal.

Ia mengadakan pidato-pidato di Amerika Serikat dan Kanada dan membuat perdjalanan seluruh Kanada dibawah perlindungan Lembaga Kanada guna perhubungan-perhubungan antaranegara.

LAMPIRAN A.Pengumuman kemerdekaan India.

(Diterima baik oleh Kongres Nasional India, jang bersidang di Lahore dalam tahun 1930, dibawah pimpinan Presidennja, Jawaharlal Nehru).

„Kami pertjaja, bahwa adalah hak mutlak dari rakjat India, sebagai djuga hak dari tiap2 rakjat lainnja, untuk merdeka dan untuk memetik hasil usahanja sendiri dan memiliki sjarat-sjarat hidup, agar supaja ia dapat kesempatan sepenuh-penuhnja untuk madju dan berkembang. Kami pun pertjaja, bahwa, djika suatu pemerintahan merampas hak-hak ini dari suatu rakjat serta menindas mereka, maka rakjat itupun mempu­njai hak untuk merobah dan nienghapuskan pemerintah itu. Pemerintah

Page 122: PANDIT NEHRU - OPAC

Inggeris bukan sadja telah merampas kemerdekaan rakjat India, tapi ia bertupang atas pemerasan masa jang besar dan telah menghantjur luluhkan India dilapangan ekonomi politik kebudajaan dan kerohani- an. Oleh sebab itu kami pertjaja, bahwa India harus memutuskan segala ikatan dengan Inggeris dan harus mentjapai Purna Swaraj atau kemer­

dekaan sempurna.

,,India teiah bangkrut. Ekonominja. Kekajaan-kekajaan jang dipungut dari rakjat kita, tidaklah sepadan besarnja dengan penghasilan kita- Penghasilan kita pukul rata berdjumlah 7 pice (lebih kurang dari 5 sen dollar Amerika) sehari dan padjak-padjak jang tinggi jang harus kita bajar, dipungut 20% dari hasil petani-petani kita dan 3% dari padjak garam jang menimpa rakjat kita jang termiskin.

Indusfri-industri pedusunan, seperti pemintalan benang dengan tangan, dihantjurkan, dan menjebabkan kaum tani sekurang-kurangnja 4 bulan dari setahun tidak mempunjai pekerdjaan, hingga karena kekurangan pekerdjaan tangan, djiwa mereka mendjadi tumpul dan buat pekerdjaan-pekerdjaan jang telah dihantjurkan, tidaklah ada penggantinja. seperti dilain-lain negeri.

„Biaja-biaja pemasukan barang-barang dan kurs-kurs disunglap- kan demikian, hingga lebih memberatkan beban-bebannja kaum tani. Barang-barang paberik Inggeris adalah import kita jang terpenting. Biaja-biaja pemasukan barang-barang terang sekali menundjukkan pilih kasih untuk paberik-paberik Inggeris dan hasilnja tidak diperguna- kan untuk meringankan beban-beban massa jang besar, tapi untuk mempertahankan administrasi jang sangat mahal itu. Lebih sewenang- wenang lagi sunglapan kurs-kurs keuangan, jang mengakibatkan

dibawanja keluar negeri, djutaan uang.

„Keadaan politik India tidak pernah demikian buruknja, seperti dibawah pemerintahan Inggeris. Tiada suatu perobahan pun memberikan kepada rakjat kekuasaan politik sebenarnja. Orang-orang jang paling terhormat diantara kita harus tunduk kepada kekuasaan asing ini. Hak merdeka bersuara dan berapat tidak diberikan kepada kita dan banjak dari bangsa kita terpaksa berdiam diluar negeri sebagai orang buangan dan tidak bisa pulang kembali ke India. Tiap-tiap bakat administratif dimatikan dan massa jang besar harus bersenang hati dengan pangkat- pangkat rendah dan mendjadi klerk.

,,Dalam arti kebudajaan sistem pengadjaran telah membantunkan kita dari urat akar kita sendiri dan latihan kita telah menjebabkan kita sampai mentjintai belenggu kita.

„DilaDangan semangat perlutjutan sendjata jang dipaksakan telah melenjapkan sifat djantan kita, dan adanja tentera-tentera pendudukan asing jang dipergunakan untuk mematahkan djiwa perlawanan dalam batin kita, telah membuat kita berpikir, bahwa kita tidak sanggup mengurus diri kita sendiri atau mempertahankan diri terhadap agressi asing atau malahan tidak sanggup mempertahankan rumah-rumah dan keluarga kita terhadap serangan-serangannja pentjuri-pentjuri, peram- pok-perampok dan kaum kafir.

Kita menganggap suatu kedjahatan terhadap manusia dan Tuhan untuk lebih lama lagi tunduk kepada suatu. pemerintahan, janq menie babkan tanah air kita menderita bentjana empat ganda. Namun kita

Page 123: PANDIT NEHRU - OPAC

mengakui, bahw a d ja lan jang sebaik-baiknja untuk mentjapai kemer­dekaan k ita itu, bukan lah dja lan kekerasan. O leh sebab itu kita sendiri harus mempersiapkan diri, agar supaja kita seberapa m ungkin, menarik diri dari tiap-tiap kerdjasama sukarela dengan Inggeris, dan memper­siapkan diri pu la buat Gerakan tidak menurut Undang-undang, ter- masuk pula tidak membajar padjak. K ita jakin, bahwa, d jika kita dapat melaksanakan in i dengan tidak memakai kekerasan, w alaupun ada provokasi, maka pastilah akan berachir pemerintah jang kedjam ini. D engan in i k ita berdjandji dengan sungguh-sungguh hati untuk mendja- lankan perintah-perintah, jang sewaktu-waktu akan dikeluarkan oleh Kongres untuk pengalaksanaan Purna Sw ara j.”

LAMPIRAN B(A m anat N ehru pada hari kemerdekaan, 26 D januari 1939).„Setahun jang lalu saja berada dikota Bannu pada ,,Hari kemer­

dekaan” , dikelilingi oleh sekumpulan Khudai Khitm udghar dan lain laki-laki dari perbatasan. Kam i bersama mengutjapkan sumpah dan karena in ilah sebaik-baiknja, maka kita lakukan dalam bahasa Pushu. Selama perdjalanan melalui daerah perbatasan saja telah memungut beberapa perkataan dari bahan ini dan berdaja upaja mengulangi sumpah itu sekata demi sekata, bersama-sama dengan orang-orang jang berkum pul disana. Khan A bdu l G haffar Khan, pemuka jang sangat sederhana tapi sangat-sangat d itjintai dari U tara itu, mendjadi pemim­pin dari utjapan bersama jang resmi itu dan diatas kepala-kepala kita melambai-lambai dengan megah bendera kebangsaan kita, pelambang dari kemerdekaan untuk apa kita semua bersatu.

,,H ari itu d juga Khan Saheb membawa saja kebanjak kota dan dusun lain dan dimana-mana d iu langi upatjara jang azmat dan banjak arti in i dan d injatakan sumpah. Kenangan akan hari itu tidak pernah meninggalkan saja dan muka kaum Pathans jang sungguh-sungguh itu merupakan dalam d jiw a saja suatu gambaran jang tak terlupakan.

Bagi mereka, itu bukan upatjara jang kosong, tiada berarti, tapi sesuatu jang hidup dan. njata, lambang hasrat hati mereka jang telah 1b i h 3 tertekan, jang mendapat w udjud dalam kata-kata d jandjian dan kekuatan. Dem ik ian lah kita menempa ikatan persudaraan kita untuk perdjuangan Ind ia jang besar.

,,H ari ini saja ulangi lagi sumpah itu didistrik perbatasan la in dari India,' sebab A lmora, meskipun lebih dekat pada pusat India, adalah salah satu dari batas-batas negeri ini, dipinggir Thibet dan Nepal. H im punan manusia jang la in pula berkumpul dari djurang dan puntjak-puntjak gunung jang d jauh letaknja, kaum tani dari daerah perbatasan Askota, seminggu perdjalanan, dari sini, dan laki-laki dan perempuan-peremp.uan dari kota tua diatas Bukit-bukit Kumaun, semua berkumpul pada hari musim d ing in ini, dengan seluruh pandangan tertudju kepada saldju abadi, untuk menjatakan sumpah kemerdekaan.

Delaoan tahun telah berlalu, sedjak kita buat pertama kalin ja menjatakan sumpah ini, tahun-tahun, jang penuh kesedihan dan perdju- anqan baai kita, tapi pun tahun-tahun jang penuh dengan ke- m e n a n q a n - k e m e n a n g a n dan hasil-hasil pasti bagi kita. M eskipun kita mendapat hasil, namun kita tahu benar, betapa sedikit artm ja in i

Page 124: PANDIT NEHRU - OPAC

dan tanah harapan masih harus kita tjapai, sebelum itu tertjapai belum kita akan terlepas dari sumpah kita.

„Dan dunia”. ? Perang mengamuk di Timur Dj'auh dan di Spanjol., disertai oleh kekedjaman-kekedjaman luar biasa dan tidak mengenai prikemanusiaan dan malam reaksi gelap gulita meliputi Eropah. Bon- dongan-bondongan manusia jang besar, tak terperikan disiksa, harus melarikan diri dan mengembara dari satu negeri kelain negeri, sia-sia mentjari tempat kediamani dan tempat perlindungan.

,.Apakah makna sumpah kita pada hari ini bagi kita ? Bagaimana­kah artinja ? Apakah karena selalu diulang-iulangi telah mendjadi basi dan tidak mempunjai arti, atau apakah ia masih tetap seperti sediakala mendjadi pertjikan. api hidup, jang mendorong kita bertindak dan ber- sikap gagah ? Apakah kita telah djemu dan puas akan nasib kita, di- asjikkan oleh berbagai-bagai pangkat ketjil dan kebiasaan djiwa pitjik administrasi dan berpikir dalam istilah-istilah kompromis ? Apakah kita telah lupa, bahwa kita masih sadja mendjadi bagian dari keradjaan per- budakan, jang mengisap kita dan membiarkani kita terbelenggu dalam sengsara kemiskinan dan jang mentjekik kemerdekaan, dimana-mana sadja didunia, dimana kemerdekaan itu berkelahi untuk hidupnja ? Apa­kah kita akan mendapat penunaian sumpah kita dalam keradjaan ini?

,,Ada diantara kita, jang mempunjai ingatan paling pendek dan sudah melupakan sumpah-sumpah jang mereka lakukan dan banjak putusan- putusan gagal jang mereka ambil. Tapi kita tidak lupa dan kita tidak akan membiarkan orang-orang lain melupakannja. Kita telah berdjandji kepada diri kita sendiri akan mentjapai kemerdekaan sempurna, meng­achiri imperialisme di India., memutuskan ikatan jang mmbelitkan kita dengan Keradjaan. Kepada djandji itu kita tetap berpegang.

,,Kita sekarang, malahan lebih lagi dari 8 tahun jang lalu tetap ber­pegang teguh pada sumpah kita, karena Keradjaan itu dengan penjem- belihan demokrasi dan kemerdekaan di Eropah Tengah dan di Spanjo] serta penindasan rakjat Arab di Palestina, telah memperbanjak dosanja. Kita tidak akan melupakan ini, baik dalam perang maupun dimasa damai kita tentang politik, jang menjerahkan dunia kepada fascism e.

,,Kita sekarang malahan lebih teguh lagi berpegang pada sumpah ini, karena kita melihat, betapa sedikitnja perobahan jang kit a terima dari otonomi daerah dan betapa imperialisme masih selalu berlindung dalam benteng-bentengnja. Kita melihat betapa kemauan India, untuk kepentingan keuangan Inggeris dan industrinja, selalu diabaikan. Kita melihat dari sehari kesehari, betapa kekuasaan Inggeris dipergunakan u ntuk menindas penduduk daerah-daerah keradjaan. Sekarang Rampura telah mendjadi hutan belukar dan penduduk Orissa telah diterror oleh pasukar.-pasukan bersendjata, jang terkumpul disana dari berbagai-ba- . gai daerah India jang djauh2. Di Jaipur seorang Perdana Menteri bangsa In g g e ris bukan sadja berani menantang rakjat, tapi pun organisasi K o n g res sendiri, suatu tantangan, jang akan disambut. Dimana-mana mulai semakin djelas, bahwa perdjuangan didaerah Radja-radja tidak ditudjukan kepada pembesar-pembesarnja jang tidak berdaja itu, tapi terhadap kekuasaan buas dari imperialisme Inggeris.

,,Inikah tjaranja, pemerintah Inggeris mentjari kerdjasama dari ge­rakan nasional dalam otonomi daerah dan berusaha menjiapkan dasar

Page 125: PANDIT NEHRU - OPAC

fedcrasi ? Kita sudah puas dengan tjara mempermain-mainkan ini dan tambah tjepat berachirnj^, tambah baik.

„W aktunja telah lalu bagi usaha jang tidak berguna dan penipuan. Sekarang ini kita berhadapan dengan kenjataan dari keadaan jang pahit dan sumpah jang kita njatakan hari ini, mentjeritakan kepada kita djalan mana jang harus kita lalui dan tudjuan pasti kita. Tidak akan ada federasi di India menurut pilihan Inggeris. Kita tidak mengingini federasi, ketjuali dari suatu India merdeka. Berpikir atau menjatakan jang lain dari itu, adalah pengchianatan terhadap sumpah kita dan pen- tjemararj diri kita sendiri dan perdjuangan kita.

,,Tidak akan datang federasi dan otonomi daerah sekarang ini harus lenjap dan memberikan tempat kepada India merdeka, suatu pertahanan bagi demokrasi dan kemerdekaan, jang mempertahankan diri baik ter­hadap fascisme, maupun terhadap imperialisme. Inilah hakikatnja sum­pah kita.

,,Djadi kita njatakan sumpah kita itu dengan kesadaran akan arti sepenuhnja dan kita mempersiapkan diri kita terhadap semua akibatnja. Sekarang ini tidak ada perdamaian dan istirahat bagi kita atau buat siapapun djuga didunia. Kita harus setiap waktu bersiap sedia untuk mendjalankan perintah madju. Bangsa-bangsa Eropah, dalam genggaman djahat fascisme dan kawan-kawannja, pemerintah Inggeris dan Peran- tjis, tersaruk-saruk, tidak berdaja dan sia-sia mentjari djalan melalui gelap gulita, jang melingkari mereka. Tapi djalan kita adalah terang.”

LAMPIRAN C.India dan peperangan.

(Interpiu istimewa dengan Nehru dalam „The Times of India” 3 Mei 1939).

,,Dalam sikap kita terhadap peperangan seolah-olah ada perten- tangan. Disatu pihak kita anti fascist dan kita berpendapat, bahwa ke­menangan fascis didunia bukan. sadja merupakan bentjana bagi dunia seluruhnja, tapi djuga buruh bagi kemerdekaan kita. Oleh sebab itulah dengan sendirinja kita tidak mengharapkan kemenangannja fascis.

,,Dilain pihak mudahlah terang bahwa sokongan kepada imperial­isme Inggeris oleh satu negeri, jang dikuasai oleh imperialisme itu, adalah politik jang salah. Sebenarnja pertentangan itu tidak ter- letak dalam politik kita, tapi dalam keadaan sendiri dan dalam tjara, bagaimana kita mendekati soal itu. Djika kita berpikir tentang soal itu dalam istilah-istilah suara India merdeka, maka teranglah, bahwa kita sampai kepada kesimpulan, bahwa kita harus membantu tenaga demo-

kratis, karena mereka bertentangan dengan fascisme. Djika berpikir da­lam istilah-istilah suatu India tertindas, maka sampai kita kepada ke-

putusan, bahwa kita tidak dapat memberi bantuan kepada suatu imperial­isme jang berkuasa. Masalah itu akan terpetjahkan, djika penindasan telah linjap dan suatu India merdeka dapat memilih sendiri politiknja, jang berhubungan dengan perang dan damai, maupun dalam lain-lain soal.

„0 1 eh sebab itu, terpisah dari soal ini, keliru pendapat, bahwa pe­merintah Inggeris jang sekarang ini adalah pendekar demokrasi. D jika

Page 126: PANDIT NEHRU - OPAC

ia betul-betul demokrasi, maka usahanja jang pertama ialah mendjalan- kan demokrasi sedjati dalam keradjaanr.ja sendiri. Kenjataan sederhana, bahwa mereka tidak mendjalankan ini malahan menentang jang demi­kian itu, tjukup menibuktikan bahwa bukan demokrasi jang diperdjuang-kannja, tapi keiandjutan impenalismenja.......... ..... ” W ak tu ditanjakankepada Pandit Nehru apakah, dengan menerima baik segala jang di- katakannja itu, India tidak akan menderita suatu kerugian jang sangat berat, djika Inggeris akan tenggelam dengan tiada bantuannja kawan- kawan demokrasi dalam perdjuangan hidup atau mati melawan totali- tariarisme, maka djawabnja berbunji :

,,India pasti akan banjak sekali mengalami penderitaan, seperti djuga lain-lain bagian dunia, djika fascisme menguasai dunia. Tapi India tidaklah akan menderita dengan lenjapnja imperialisme Inggeris. Pikiran, bahwa Inggeris lebih suka dikalahkan dari pada mengakui paham jang luas terhadap keradjaannja sendiri dengan melikwidasi imperialisme, mengandung arti jang djelas sekali. '

Semua masalah-masalah besar didunia, baik di Eropah, maupun di Timur Djauh, sekarang ini terdjalin satu sama lain, politik dan ekonomis, fascistis dan imperialistis dan sangatlah sukar memandangnja masing- setjara terpisah. Masalah kemerdekaan India bukan sadja terdjalin rapat dengan masalah-masalah lainnja, tapi masalah India itu djiuga dalam beberapa hal bersifat memutuskan. sebab ia akan mempunjai pengaruh jang besar atas pemetjahan lain-lain masalah itu: Berdirinja kemerdekaan India tidak boleh tidak menjebabkan berachirnja imperial­isme Inggeris dan menjebabkan pula timbulnja demokrasi sedjati di Inggeris. Berachirnja imperialisme Inggeris berarti berachirnja semua

imperialisme dan perkuatan satu barisan jang sungguh-sungguh terha­dap fascisme. Inilah djawaban djitu atas tuntutan Hitler akan tanah- tanah djadjahan. Oleh sebab itulah perdjuangan melawan fascisme adalah perdjuangan jang adil.

Apabila ahli-ahli negara Inggeris memisahkan soal kemerdekaan India dari lain-lain masalah, maka ini berarti menghindarkan diri dari kesu- karan sebenarnja dan dengan mentjari keuntungan pura-pura dan se- mentara, itu, berarti penghinaan bagi perdjuangan demokrasi dan bagi

Inggeris sendiri............................”

/

Page 127: PANDIT NEHRU - OPAC

Halamari ,

. Pengantar kata ............................ ............................... ............. ................ . 3

Bintang jang sedang n a ik .............. :................... ......................r............... " 5

■Dcwasa anak-anak .................. ............................. .................................. t 10*

Didalam dan diluar pendjara .*................................................................. 48

Pudjaan massa............................................................................... *............. 62

Masalah politik dunia ..................................................... : ...................... 75

Gandhi — ........................................................................... ............ ........... 90

Dilemma-dilemma ....................................................................................... 107 ■

Tambahan penulis ....................................................................................... 116

Page 128: PANDIT NEHRU - OPAC

Peminj am r nYin ac'-rno.agt tanggal

rla I

t

Page 129: PANDIT NEHRU - OPAC

Perpustakaan Ul

01-10-07078728

. Perpustakaan FIB UI

0 0 0 5 0 4 5 9

No. 156— ’50