173
i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR KONSENTRASI ARSITEKTUR NUSANTARA Ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik KRESNA PANDU WINOTO NIM. 125060700111005 UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK MALANG 2017

SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

i

POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA

SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG

SKRIPSI

ARSITEKTUR KONSENTRASI ARSITEKTUR NUSANTARA

Ditujukan untuk memenuhi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Teknik

KRESNA PANDU WINOTO

NIM. 125060700111005

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK

MALANG

2017

Page 2: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

ii

Page 3: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

iii

Page 4: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

iv

Bukan tentang siapa dan apa yang sudah ditempuh,

Tapi bagaimana dan seperti apa menghargai dan

memaknai setiap proses yang telah dilewati.

Teruntuk orang-orang yang telah memberikan

Energi positif

Pada setiap pertemuan, perkenalan, dan perjumpaan

Arsitektur UB”

Segenap dari proses dan hasil tersebut

Saya berikan kepada beliau yang sudah memberikan

Makna hidupnya untuk kami.

Terimaksih telah memberikan bimbangan, tuntunan, panutan,

Moral dan moril di sebuah kehidupan ini.

Dan

Maaf jika terlambat,

Maaf jika hanya baru ini yang bisa diberikan

Teruntuk ayah

Page 5: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

v

RINGKASAN

Kresna Pandu Winoto, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Oktober 2017, Pola Ruang Dalam Rumah Limas Berdasarkan Strata Sosial Gelar

Kebangsawanan Kota Palembang, Dosen Pembimbing : Prof Ir. Antariksa., M.Eng. PhD.

Rumah limas merupakan salah satu rumah tradisional yang ada di Kota Palembang,

Sumatera Selatan. Pada rumah limas terdapat hubungan antara ruang dalam dengan gelar

kebangsawanan masyarakat Kota Palembang. Terdapat empat gelar kebangasawanan yang

ada di masyarakat Kota Palembang yaitu, raden, masagus, kiagus & kemas. Gelar ini

diberikan berdasarkan pekerjaan dan juga fungsi tatanan masyarakat pada era Kerajaan

Kesultanan Palembang Darusallam dan diberikan secara turun-temurun, namun sekarang

gelar kebangsawanan dan juga rumah limas yang ada di Kota Palembang semakin dan

semakin mengalami perubahan makna.

Strata sosial yang terjadi di dalam rumah limas terdapat pada bagian depan rumah

limas yang terdapat kenaikan lantai/kijing yang berfungsi sebagai tempat duduknya gelar

kebangsawanan masyarakat Kota Palembang pada saat upacara adat dilaksanakan di ruang

dalam rumah limas. Terdapat tiga ruangan sebagai perwujudan strata sosial yaitu, Ruang

pagar tenggalung sebagai tempat duduk masyarakat dengan gelar kemas dan kiagus, ruang

jogan tempat duduknya masagus, dan ruang gegajah sebagai tempat duduknya gelar raden

dan juga tempat diadakannya upacara adat. Pola ruang dalam rumah limas berdasarkan

hasil studi memiliki kesamaan bentuk dan sifat secara umum namun memiliki perbedaan

pada unsur hirarki dan juga transisi ruang dalam rumah limas.

Kata Kunci: Strata sosial ruang, rumah limas, pola ruang dalam

Page 6: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

vi

SUMMARY

Kresna Pandu Winoto, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Oktober 2017, Pola Ruang Dalam Rumah Limas Berdasarkan Strata Sosial Gelar

Kebangsawanan Kota Palembang, Dosen Pembimbing : Prof Ir. Antariksa., M.Eng. PhD

Rumah limas is one of the traditional house in Palembang, South Sumatera. Rumah

limas existing Palembang City has a link with the nobility of the people of Palembang city

and the space in the rumah limas. There are four title kebangasawan existing in the city of

Palembang that is raden, masagus, kiagus & kemas. Royal title is given based on the work

and also the function of the society in the era of the Sultanate of Palembang Darusallam

and given by hereditary based on the title that is owned, but now the title of nobility and

also the house of limas in Palembang City increasingly experience change of meaning.

The social strata in the rumah limas is on the front of the rumah limas which is a level

floor/ kijing which serves as the seat of the nobility of the people of Palembang City the

traditional ceremony held in the room within the rumah limas. There are three rooms as

the embodiment of social strata that is, tenggalung space as a seat of society with a royal

title of kemas and kiagus, jogan space masagus seating, and gegajah space as the seat of

the title of raden and also the place of ceremonies. The spatial pattern within the rumah

limas has similar shape in general but has differences in hierarchical elements as well as

the transition of space within the rumah limas.

Keywords: social strata of space, rumah limas, spatial pattern

Page 7: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

vii

Page 8: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan

karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pola Ruang

Dalam Rumah Limas Berdasarkan Strata Sosial Gelar Kebangsawanan Kota Palembang”

dengan baik dan tepat waktu. Setelah melewati berbagai tahapan, skripsi ini dapat

diselesaikan berkat bantuan, semangat, motivasi, dan dorongan dari berbagai pihak.

Penulis sepatutnya menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan kesabaran tanpa henti dari awal

penulis memasuki dunia perkuliahan sampai penulis dapat menyelesaikan skripsi.

2. Keluarga tercinta , khususnya ayah yang sudah menjadi sumber semangat dan

motivasi, Ibu yang sudah memberikan semangat serta doa yang tiada hentinya, mbak

dian dan andre yang selalu mengingatkan dan memotivasi dan mas fahmi yang sudah

membantu proses pengerjaan skripsi ini.

3. Prof Ir.Antariksa, M.Eng, Ph.D. sebagai Dosen Pembimbing I atas kesabaran dalam

membimbing penulis, memberikan arahan, masukan, motivasi, serta ilmu yang sangat

berharga bagi penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

4. Bapak Abraham M Ridjal,. ST., MT. & Ibu Wulam Astrini., ST.MDs. Selaku dosen

penguji yang sudah memberikan arahan serta masukan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Kemas Andi, Pihak Museum balaputra dewa, bapak subhan Pustakawan

Masjid Agung Palembang, Pihak Perpustakaan daerah yang telah memberikan

referensi dan informasi yang sangat berharga dalam proses penyelesaian skripsi ini.

6. Terimakasih untuk teman–teman Arsirolas yang telah memberikan semangat dan

dukungan selama 5 tahun masa studi saya disini, dan Juga Himpunan Mahasiswa

Arsitektur FT-UB yang telah memberikan pengalaman dan juga cerita yang berharga.

7. “Pasukan Hepi aeee” (Bilal, Barkah, Nata, Lidya, Panjen, Irin, Wildan, Aisy, Debby,

Arif, Ulafa, Kacong, dan Abah) yang telah menemani, mengajari, menuntun, dan

mengingatkan selama 5 tahun proses yang telah di lewati disini.

8. Seluruh pihak untuk bantuannya yang tidak dapat disebut satu-persatu dan yang sangat

berperan dalam penyusunan skripsi ini.

Syukur yang sebesar-besarnya saya ucapkan terimakasih kepada Tuhan yang telah

mempertemukan dan mengenalkan pihak-pihak yang ada diatas. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat untuk semua pihak yang membutuhkan.

Page 9: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

ix

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 10: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

x

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................i

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ................................................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1

1.1.1 Rumah Limas Kota Palembang .......................................................................... 2

1.1.2 Pola Ruang Dalam Rumah Limas ....................................................................... 2

1.1.3 Strata Sosial Rumah Limas ................................................................................ 3

1.1.4 Rumah Limas di kawasan 34-35 ilir Kota Palembang ....................................... 4

1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................................... 4

1.3 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 5

1.4 Batasan Penelitian ........................................................................................................ 5

1.5 Tujuan Penelitian ......................................................................................................... 6

1.6 Kegunaan Penelitian .................................................................................................... 6

1.7 Sistematika Pembahasan .............................................................................................. 6

1.8 Kerangka Pemikiran .................................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN TEORI ............................................................................................... 9

2.1 Ruang Dalam Rumah Tradisional ................................................................................ 9

2.1.1 Pengertian Ruang Dalam ..................................................................................... 9

2.1.2 Aspek yang Mempengaruhi Ruang Dalam ....................................................... 11

2.1.3 Pengertian Arsitektur Tradisional ..................................................................... 12

2.1.4 Unsur-unsur Pola Ruang Dalam Rumah Tradisional ....................................... 13

2.2 Arsitektur Tradisional Rumah Limas ........................................................................ 14

2.2.1 Rumah Limas di Kota Palembang .................................................................... 14

2.2.2 Ruang Dalam dan Bentuk Bangunan Rumah Limas ........................................ 16

2.2.3 Transisi Dan Hirarki Ruang Pada Rumah Limas .............................................. 21

2.2.4 Garis Keturunan Pada Ruang Dalam Rumah Limas Kota Palembang ............ 22

2.3 Tinjauan Studi Terdahulu .......................................................................................... 24

2.4 Kerangka Teori .......................................................................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................... 27

Page 11: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

xi

3.1 Metode Penelitian....................................................................................................... 27

3.2 Lokasi Penelitian & Objek Penelitian ........................................................................ 27

3.2.1 Lokasi Penelitian .............................................................................................. 27

3.2.1 Objek Penelitian................................................................................................ 28

3.3 Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian ........................................................................ 32

3.3.1 Tahap Persiapan ................................................................................................ 32

3.3.2 Tahap Pelaksanaan ............................................................................................ 33

3.3.3 Tahap Pengambilan Populasi ............................................................................ 34

3.3.4 Tahap Evaluasi dan Penyempurnaan Data ....................................................... 34

3.3.5 Tahap Pengkajian dan Pelaporan ...................................................................... 35

3.4 Variabel Penelitian ..................................................................................................... 35

3.5 Metode Pengumpulan Data ........................................................................................ 36

3.5.1 Data Primer ....................................................................................................... 36

3.5.2 Data Sekunder ................................................................................................... 39

3.6 Studi Kasus Rumah Limas di Kawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung

Kota Palembang ......................................................................................................... 40

3.7 Desain Survey ............................................................................................................ 40

3.8 Tahap Akhir ............................................................................................................... 43

3.9 Kerangka Metode Pemikiran...................................................................................... 43

BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................................. 40

4.1 Sejarah ........................................................................................................................ 44

4.1.1 Sejarah Permukiman dan Budaya Masyarakat Kota Palembang ...................... 44

4.1.2 Asal-Usul Strata Sosial Masyarakat Palembang............................................... 47

4.1.3 Asal-Usul dan Bentuk Rumah Limas ................................................................ 49

4.1.4 Gelar Kebangsawanan dan Hubungannya dengan Rumah Limas Terhadap

Strata Sosial Masyarakat Palembang. ............................................................... 51

4.1.5 Kawasan Tanggo Buntung Palembang ............................................................. 52

4.2 Pola Ruang Dalam pada Rumah Limas di Kawasan 34 - 35 Ilir

Tanggo Buntung ......................................................................................................... 53

4.3 Rumah Limas Keturunan Gelar Raden ...................................................................... 56

4.3.1 Rumah Limas Bapak Arum Zainudin (R01) .................................................... 56

1. Ruang dalam rumah limas R01 ................................................................. 56

2. Organisasi ruang dalam rumah limas R01 ................................................. 57

Page 12: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

xii

3. Elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas R01 .............. 60

4. Aktivitas Ruang Sosial Rumah Limas R01 ................................................ 60

5. Kondisi Ruang Dalam Rumah Limas R01 ................................................. 63

4.3.2 Rumah Limas Bapak Ibu Khodijah (R02) ......................................................... 64

1. Ruang dalam rumah limas R02 .................................................................. 64

2. Organisasi ruang dalam rumah limas R02 ................................................. 65

3. Elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas R01 .............. 68

4. Aktivitas Ruang Sosial Rumah Limas R02 ................................................ 68

5. Kondisi Ruang Dalam Rumah Limas R02 ................................................. 72

4.3.3 Pola Ruang Dalam Rumah Limas Dengan Gelar

Kebangsawanan Raden ...................................................................................... 72

4.4 Rumah Limas Keturunan Gelar Masagus ................................................................... 75

4.4.1 Awal Bangunan Rumah Limas Bapak Fitriansyah (M01) ................................ 75

1. Ruang dalam rumah limas M01 ................................................................. 75

2. Organisasi ruang dalam rumah limas M01 ................................................ 76

3. Elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas M01 ............. 79

4. Ruang Sosial Rumah Limas M01 ............................................................... 79

5. Kondisi ruang dalam Rumah Limas M01 .................................................. 82

4.4.2 Rumah Limas Bapak Irham (M02) ................................................................... 83

1. Ruang dalam rumah limas M02 ................................................................. 84

2. Organisasi ruang dalam rumah limas M02 ................................................ 85

3. Elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas M02 ............. 87

4. Ruang Sosial Rumah Limas M02 ............................................................... 87

5. Kondisi Ruang Dalam Rumah Limas M02 ................................................ 90

4.4.3 Rumah Limas Ibu Ning Ayu (M03) .................................................................. 91

1. Ruang dalam rumah limas M03 ................................................................. 91

2. Organisasi ruang dalam rumah limas M03 ................................................ 92

3. Elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas M03 ............. 94

4. Ruang Sosial rumah limas M03 ................................................................. 95

5. Kondisi ruang dalam Rumah Limas M03 .................................................. 97

4.4.4 Pola Ruang Dalam Rumah Limas Dengan Gelar

Kebangsawanan Masagus .................................................................................. 99

4.5 Rumah Limas Keturunan Gelar Kiagus .................................................................... 101

4.5.1 Rumah Limas Bapak M. Amin (Kg01) ........................................................... 101

Page 13: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

xiii

1. Ruang dalam rumah limas Kg01 ............................................................. 101

2. Organisasi ruang dalam rumah limas Kg01 ............................................ 102

3. Elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas Kg01 ......... 105

4. Ruang Sosial Rumah Limas Kg01........................................................... 105

5. Kondisi Ruang Dalam Rumah Limas Kg01 ............................................ 108

4.5.2 Rumah Limas Bapak Rachman (Kg02) .......................................................... 109

1. Ruang dalam rumah limas Kg02 ............................................................. 109

2. Organisasi ruang dalam rumah limas Kg02 ............................................ 110

3. Elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas Kg02 ......... 112

4. Ruang Sosial Rumah Limas Kg02........................................................... 112

5. Kondisi Ruang dalam Limas Kg02 ......................................................... 114

4.5.3 Pola Ruang Dalam Rumah Limas Dengan Gelar Kebangsawanan Kiagus .... 115

4.6 Rumah Limas Keturunan Gelar Kemas ................................................................... 119

4.6.1 Rumah Limas Bapak Khairul Fahmi (Km01) ................................................ 119

1. Ruang dalam rumah limas Km01 ............................................................ 119

2. Organisasi ruang dalam rumah limas Km01 ........................................... 120

3. Elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas Km01 ........ 122

4. Ruang Sosial Rumah Limas Km01 ......................................................... 123

5. Kondisi Ruang Dalam Rumah Limas Km01 ........................................... 125

4.6.2 Rumah Limas Bapak Yanto (Km02) .............................................................. 126

1. Ruang dalam rumah limas Km02 ............................................................ 126

2. Organisasi ruang dalam rumah limas Km02 .......................................... 127

3. Elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas Km01 ........ 129

4. Ruang Sosial Rumah Limas Km01 ......................................................... 129

5. Kondisi Ruang Dalam Rumah Limas Km01 ........................................... 132

4.6.3 Pola Ruang Dalam Rumah Limas dengan Gelar

Kebangsawanan Kemas. ................................................................................. 133

4.7 Perubahan Fungsi Ruang Sosial Rumah Limas yang Ada di Kota Palembang ....... 137

4.8 Pola Ruang Dalam Rumah Limas Gelar Kebangsawanan ....................................... 139

BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 147

5.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 147

5.2 Saran ............................................................................................................................ 148

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 149

Page 14: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

xiv

LAMPIRAN ...................................................................................................................... 151

Page 15: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

xv

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 16: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tinjauan Studi ...................................................................................................... 24

Tabel 3.1 Lokasi Persebaran Rumah Pada Kawasan 34-45 Ilir Kota Palembang ................ 29

Tabel 3.2 Variabel Penelitian ............................................................................................... 35

Tabel 3.3 Data dan Kegunaan Survey Primer ...................................................................... 38

Tabel 3.4 Data dan Kegunaan Survey Sekunder .................................................................. 39

Tabel 3.5 Desain Survey ...................................................................................................... 42

Tabel 4.1. Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Aktivitas Sehari-hari ........................... 61

Tabel 4.2 Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Upacara Adat ....................................... 62

Tabel 4.3 Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Aktivitas Sehari-hari ............................ 69

Tabel 4.4 Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Upacara Adat ....................................... 70

Tabel 4.5 Pola ruang dalam Rumah Limas dengan gelar Raden. ........................................ 73

Tabel 4.6 Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Aktivitas Sehari-hari ............................ 80

Tabel 4.7 Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Aktivitas Upacara Adat ........................ 81

Tabel 4.8 Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Aktivitas Sehari-hari ............................ 88

Tabel 4.9 Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Aktivitas Upacara Adat ........................ 89

Tabel 4.10 Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Aktivitas Sehari-hari .......................... 95

Tabel 4.11 Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Aktivitas Upacara Adat ...................... 96

Tabel 4.12 Pola ruang dalam Rumah Limas dengan gelar Masagus. .................................. 99

Tabel 4.13 Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Aktivitas Sehari-hari ........................ 106

Tabel 4.14 Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Aktivitas Upacara Adat .................... 107

Tabel 4.15 Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Aktivitas Sehari-hari ........................ 113

Tabel 4.16 Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Aktivitas Upacara Adat .................... 113

Tabel 4.17 Pola ruang dalam Rumah Limas dengan gelar Kiagus .................................... 117

Tabel 4.18 Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Aktivitas Sehari-hari ........................ 123

Tabel 4.19 Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Aktivitas Adat Istiadat ..................... 124

Tabel 4.20 Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Aktivitas Sehari-hari ........................ 130

Tabel 4.21 Analisis Pelaku dan Ruang Berdasarkan Upacara Adat .................................. 131

Tabel 4.22 Pola ruang dalam Rumah Limas dengan gelar Kemas..................................... 135

Tabel 4.23 Kesimpulan pola ruang dalam Rumah Limas. ................................................. 143

Page 17: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

xvii

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 18: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram Pemikiran ............................................................................................. 8

Gambar 2.1 Denah Rumah Limas ....................................................................................... 18

Gambar 2.2 Bagian ruang Rumah Limas ............................................................................ 20

Gambar 2.3 Tampak Rumah Limas .................................................................................... 20

Gambar 2.4 Tingkatan Rumah Limas ................................................................................. 21

Gambar 2.5 Kerangka Teori ................................................................................................. 26

Gambar 3.1 Kawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung Kota Palembang .................................... 31

Gambar 3.2 Kerangka Pemikiran ......................................................................................... 43

Gambar 4.1 Sungai Musi dan Peta Kota Palembang pada zaman dahulu ............................ 46

Gambar 4.2 Rumah limas R01 ............................................................................................. 56

Gambar 4.3 Denah rumah limas gelar raden R01 ................................................................ 56

Gambar 4.4 Zoning ruang dalam rumah limas R01 ............................................................. 57

Gambar 4.5 Susunan ruang dalam rumah limas R01 ........................................................... 58

Gambar 4.6 Transisi di dalam rumah limas R01 .................................................................. 59

Gambar 4.7 Elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas R01 ................... 60

Gambar 4.8 Ruang sosial Rumah limas R01 pada aktivitas sehari-hari. ............................. 61

Gambar 4.9 Ruang sosial rumah limas R01 pada aktivitas upacara adat. ............................ 62

Gambar 4.10 Kondisi ruang dalam rumah limas R01 .......................................................... 63

Gambar 4.11 Rumah limas R02 ........................................................................................... 64

Gambar 4.12 Denah rumah limas gelar raden R02 .............................................................. 64

Gambar 4.13 Zoning ruang dalam rumah limas R02 ........................................................... 65

Gambar 4.14 Susunan ruang dalam rumah limas R02 ......................................................... 66

Gambar 4.15 Transisi di dalam rumah limas R02 ................................................................ 67

Gambar 4.16 Elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas R02 .................. 68

Gambar 4.17 Ruang sosial rumah limas R02 pada aktivitas sehari-hari. ............................. 69

Gambar 4.18 Ruang sosial rumah limas R02 pada aktivitas upacara adat. .......................... 70

Gambar 4.19 Kondisi ruang dalam rumah limas ibu khodijah ............................................ 71

Gambar 4.20 Bagian depan rumah limas R01 dan R02 ....................................................... 72

Gambar 4.21 Susunan ruang rumah limas berdasarkan keturunan gelar raden ................... 72

Gambar 4.22 Rumah limas M01 .......................................................................................... 75

Gambar 4.23 Denah rumah limas M01 ................................................................................ 75

Gambar 4.24 Zoning ruang dalam rumah limas M01 .......................................................... 76

Page 19: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

xix

Gambar 4.25 Susunan ruang dalam rumah limas M01 ....................................................... 77

Gambar 4.26 Transisi di dalam rumah limas M01 .............................................................. 78

Gambar 4.27 Elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas M01 ................. 79

Gambar 4.28 Ruang sosial rumah limas M01 pada aktivitas sehari-hari. ........................... 79

Gambar 4.29 Ruang sosial rumah limas M01 pada aktivitas upacara adat. ........................ 80

Gambar 4.30 Kondisi ruang dalam rumah limas M01. ....................................................... 82

Gambar 4.31 Rumah limas M02.......................................................................................... 83

Gambar 4.32 Denah rumah limas gelar masagus M02. ....................................................... 83

Gambar 4.33 Zoning ruang dalam rumah limas M02. ........................................................ 84

Gambar 4.34 Susunan ruang dalam rumah limas M02 ....................................................... 85

Gambar 4.35 Transisi di dalam rumah limas M02. ............................................................. 86

Gambar 4.36 Elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas M02 ................. 87

Gambar 4.37 Ruang sosial rumah limas M02 pada aktivitas sehari-hari ............................ 88

Gambar 4.38 Ruang sosial rumah limas M02 pada aktivitas upacara adat ......................... 88

Gambar 4.39 Kondisi ruang dalam rumah limas M03. ....................................................... 90

Gambar 4.40 Rumah limas M03.......................................................................................... 91

Gambar 4.41 Denah rumah limas gelar raden M03............................................................. 91

Gambar 4.42 Zoning ruang dalam rumah limas M03. ........................................................ 92

Gambar 4.42 Susunan ruang dalam rumah limas M03 ....................................................... 93

Gambar 4.43 Transisi di dalam rumah limas M03 .............................................................. 93

Gambar 4.44 Elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas M03 ................ 94

Gambar 4.45 Ruang sosial Rumah limas M03 pada aktivitas sehari-hari. ......................... 95

Gambar 4.46 Ruang sosial Rumah limas M03 pada aktivitas upacara adat. ...................... 96

Gambar 4.47 Kondisi ruang dalam rumah M03. ................................................................. 97

Gambar 4.48 Bagian depan rumah limas M01 dan M02 ..................................................... 98

Gambar 4.49 Susunan ruang rumah limas berdasarkan keturunan gelar masagus .............. 98

Gambar 4.50 Rumah limas Kg01 ...................................................................................... 100

Gambar 4.51 Denah rumah limas gelar Kg01 ................................................................... 100

Gambar 4.52 Zoning ruang dalam rumah limas Kg01. ..................................................... 101

Gambar 4.53 Susunan ruang dalam rumah limas Kg01 .................................................... 103

Gambar 4.56 Transisi di dalam rumah limas Kg01 ........................................................... 104

Gambar 4.57 Elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas Kg01.............. 105

Gambar 4.58 Ruang sosial Rumah limas Kg01 pada aktivitas sehari-hari. ...................... 105

Gambar 4.59 Ruang sosial rumah limas Kg01 pada aktivitas upacara adat. ..................... 107

Page 20: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

xx

Gambar 4.60 Kondisi ruang dalam rumah limas Kg01. ..................................................... 108

Gambar 4.61 Rumah limas Kg02 ....................................................................................... 109

Gambar 4.62 Denah rumah limas gelar Kg02 .................................................................... 109

Gambar 4.63 Zoning ruang dalam rumah limas Kg02. ...................................................... 110

Gambar 4.64 Susunan ruang dalam rumah limas Kg02 ..................................................... 110

Gambar 4.65 Transisi di dalam rumah limas Kg02 ........................................................... 111

Gambar 4.66 Elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas Kg02 .............. 112

Gambar 4.67 Ruang sosial Rumah limas Kg02 pada aktivitas sehari-hari. ....................... 112

Gambar 4.68 Ruang sosial rumah limas Kg02 pada aktivitas upacara adat. ..................... 113

Gambar 4.69 Kondisi ruang dalam rumah limas Kg01. ..................................................... 114

Gambar 4.70 Bagian depan rumah limas bapak M.amin dan bapak rachman. ................. 115

Gambar 4.71 Susunan ruang rumah limas berdasarkan keturunan gelar kiagus ................ 116

Gambar 4.72 Rumah limas Km01 ...................................................................................... 119

Gambar 4.73 Denah rumah limas gelar Km01 ................................................................... 119

Gambar 4.74 Zoning ruang dalam rumah limas Km01. ..................................................... 120

Gambar 4.75 Susunan ruang dalam rumah limas Km01 .................................................... 121

Gambar 4.76 Transisi di dalam rumah limas Km01 .......................................................... 122

Gambar 4.77 Elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas Km01 ............. 122

Gambar 4.78 Ruang sosial Rumah limas Km01 pada aktivitas sehari-hari. ...................... 123

Gambar 4.79 Ruang sosial rumah limas Km01 pada aktivitas upacara adat. .................... 124

Gambar 4.80 Kondisi ruang dalam rumah limas Km01..................................................... 125

Gambar 4.81 Rumah limas Km01 ...................................................................................... 126

Gambar 4.82 Denah rumah limas gelar Km01 ................................................................... 126

Gambar 4.83 Zoning ruang dalam rumah limas Km01. ..................................................... 127

Gambar 4.84 Susunan ruang dalam rumah limas Km01 .................................................... 127

Gambar 4.85 Transisi di dalam rumah limas Km01 .......................................................... 128

Gambar 4.86 Elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas Km01 ............. 129

Gambar 4.87 Ruang sosial Rumah limas Km01 pada aktivitas sehari-hari. ...................... 129

Gambar 4.88 Ruang sosial rumah limas Km01 pada aktivitas upacara adat. .................... 130

Gambar 4.89 Kondisi ruang dalam rumah limas Km01..................................................... 132

Gambar 4.90 Bagian depan rumah limas bapak khairul fahmi dan bapak yanto ............... 133

Gambar 4.91 Susunan ruang rumah limas berdasarkan keturunan gelar kemas ................ 134

Gambar 4.92 Ruang sosial rumah limas yang digunakan sebagai tempat

dilaksakannya upacara adat. .......................................................................... 137

Page 21: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

xxi

Gambar 4.93 Kegiatan adat di ruang dalam Rumah Limas berdasarkan

golongan umur ............................................................................................. 139

Gambar 4.94 Bagian depan rumah limas yang ada dikawasan 34-35 Ilir

Tanggo Buntung Kota Palembang ............................................................. 139

Gambar 4.95 Bagian tengah rumah limas yang ada dikawasan 34-35 Ilir

Tanggo Buntung Kota Palembang. .............................................................. 140

Gambar 4.96 Bagian belakang rumah limas dikawasan 34-35 Ilir Tanggo

Buntung Kota Palembang. ............................................................................ 140

Gambar 4.97 Pola rumah limas dengan gelar masagus ..................................................... 141

Gambar 4.98 Pola rumah limas dengan gelar kiagus ........................................................ 141

Gambar 4.99 Pola rumah limas dengan gelar kemas......................................................... 141

Gambar 4.100 Pola rumah limas dengan gelar raden ........................................................ 141

Gambar 4.82 Ruang dalam rumah limas dikawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung,

Kota Palembang. .......................................................................................... 142

Page 22: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

xxii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Denah rumah limas R01 ............................................................................. 151

Lampiran 2 Denah rumah limas R02 ............................................................................. 151

Lampiran 3 Denah rumah limas M01 ............................................................................ 152

Lampiran 4 Denah rumah limas M02 ............................................................................ 152

Lampiran 5 Denah rumah limas M03 ............................................................................ 153

Lampiran 6 Denah rumah limas Kg01 ........................................................................... 153

Lampiran 7 Denah rumah limas Kg02 ........................................................................... 154

Lampiran 8 Denah rumah limas Km01 .......................................................................... 155

Lampiran 9 Denah rumah limas Km02 .......................................................................... 156

Page 23: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

xxiii

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 24: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah memiliki fungsi penting tidak hanya sebagai sarana dalam kehidupan.

Kumpulan rumah menjadi tempat pemukiman yang dapat menciptakan interaksi antara

masyarakat dan alam sekitar. Kebiasaan yang ada di dalam rumah pun biasanya diwujudkan

menjadi ebuah tanggapan melalui kenyamana yang ada di dalam rumah. lewat bentuk, lewat

ruang, maupun lewat bagian dari rumah yang lainnya Simbol rumah menggambarkan

watak/karaketer asli dari sang pemilik rumah tersebut maupun suku atau daerah tempat

beradanya suku tersebut.

Sumatera Selatan tepatnya di Kota Palembang mempunyai peninggalan rumah adat

yang menjadi kebanggan sendiri bagi setiap pemilik rumah. Rumah Limas merupakan rumah

khas atau rumah adat yang ada di Kota Palembang dengan bentuk atap yang berbentuk

limasan yang besar, lantai dasar di Rumah Limas biasanya berbentuk panggung yang

digunakan sebagai halaman maupun penanggulangan terhadap daerah pinggiran sungai

musi.

Rumah Limas menggambarkan kasta atau strata sosial sang pemilik rumah berdasarkan

gelar daerah yang disandang oleh orang yang ada di dalamnya. Strata sosial ini dibagi lewat

kijing (kenaikan lantai) di dalam rumah. Gelar yang ada di Kota Palembang memiliki 4 jenis

gelar. Gelar dengan urutan paling bawah biasanya dipelataran/teras rumah dan seterusnya.

Ruang tamu sekaligus menjadi ruang yang dapat dilihat seberapa tinggi kemakmuran

pemilik rumah.

Strata sosial yang mempengaruhi ruang dalam dari Rumah Limas ini merupakan ciri

khas dan juga menggambarkan karakter dari masyarakat Kota Palembang. Namun

pengetahua tentang Rumah Limas mulai dilupakan masyarakat di Kota Palembang sehingga

jumlah Rumah Limas yang ada di Kota Palembang mulai sedikit. Rumah Limas yang ada

juga mengalami perubahan bentuk, belum lagi bahan baku kayu yang pada zaman sekarang

mulai sedikit dan sulit untuk ditemui jika pun ada bahan baku kayu tersebut pastinya sudah

sangat mahal. Untuk ruang yang dibutuhkan juga di Rumah Limas biaanya digunakan ruang

dengan volume yang luas, akhirnya semakin banyak populasi penduduk di Kota Malang

berdampak terhadap desain dan semakin banyaknya jumlah manusia mengharuskan adanya

reinterpretasi Rumah Limas.

Page 25: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

2

1.1.1 Rumah Limas Kota Palembang

Sebelum masa kolonial, Rumah Limas ini orientasinya ke sungai, akan tetapi setelah

kolonial membangun jalan, maka Rumah Limas menghadap ke ruas jalan. Rumah Limas

yang ada di Kota Palembang mulai jarang ditemui dalam bentuk awal yang ber tingkat-

tingkat (kijing). Mulai jarangnya ditemui Rumah Limas yang ada di Kota Palembang ini

dikarenakan berbagai macam faktor, mulao dari kebakaran yang pernah melanda di kawasan

budaya kota paelmbang yaitu kampung kapitan, pertumbuhan penduduk yang meningkat

sangat pesat, sampai efektivitas ruangan yang ada dalam Rumah Limas. Rumah Limas

memiliki ruangan yang sangat besar, biasanya 400-1000m2. Rumah Limas yang merupakan

rumah adat ini memiliki keunikan dalam elemen-elemen yang ada di dalam Rumah Limas.

Mulai dari penutup atap yang berbentuk atap limas besar yang mengelilingi rumah. Atap

Rumah Limas berbentuk piramida terpenggal, dengan sudut kemiringan atap

utama antara 45 derajat hingga 60 derajat, dan kemiringan atap pada bagian depan antara 10

derajat, hingga 20 derajat.

Rumah Limas yang ada memiliki rata-rata umur sekitar 150 yang dibangun pada era

kerajaan Kesultanan Palembang Darussalam yang merupakan tempat tinggal para

bangsawan yang ada di Kota Palembang. Rumah Limas ini pada awalnya hanya dapat

dimiliki oleh orang-orang yang memiliki gelar kebangsawanan masyarakat Palembang

dikarenakan, memiliki beberapa ritual adat yang dilakukan ketika pembangunan Rumah

Limas. Pada masa Kesultanan Palembang Darussalam berakhir gelar maupun pembangunan

Rumah Limas dibebaskan dan mulai tidak berlaku.

1.1.2 Pola Ruang Dalam Rumah Limas

Bentuk yang ada di dalam Rumah Limas terdiri dari bentuk ruang persegi panjang.

Orientasi rumah menghadap ke timur dan barat dengan sebuah filosofi yang dikaitkan

dengan matahari, matoari edoop dan matoari mati. Dalam pemahaman kalangan masyarakat

Palembang, mato ari eedoop berarti “matahari terbit” atau secara filosofi diartikan

sebagai “awal mula kehidupan manusia”. Sementara mato ari mati jika diterjemahkan secara

leksikal berarti “matahari tenggelam” dan dalam artian lain bermakna sebagai tanda

dari “akhir kehidupan atau kematian”. Secara personal, sebagai pengingat siklus kehidupan

manusia dari lahir hingga mati. Jika dilihat dari tata letak ruang penandaan arah tersebut

menunjukkan adanya pembagian bangunan depan dan belakang.

Page 26: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

3

Ruang dalam Rumah Limas terbagi menjadi beberapa bagian dengan fungsi ruang

disetiap bagian memiliki ciri khas berdasarkan aktivitas dari penghuni yang ada di dalam

rumah. Bagian depan memiliki fungsi sebagai ruang publik sebagai tempat menyambut tamu

ataupun sebagai tempat diadakannya upacara adat yang ada di dalam rumah pada kala itu.

Bagian tengah memiliki fungsi ruang privat yang terdapat ruang tidur bagi sang pemilik

rumah dan juga ruang yang hanya dapat difungsikan oleh keluarga pemilik rumah. Bagian

terakhir terletak di bagian belakang rumah sebagai ruang servis yang mendukung aktivitas

yang ada di Rumah Limas.

Pada awal pembangunan Rumah Limas ruang dalam yang ada difungsikan sebagai

tempat dilaksanakannya upacara adat yang dilakukan di dalam rumah. Upacara adat yang

diselenggarakan mencakup daur hidup manusia seperti kelahiran sampai dengan kematian

dengan adat islam yang ada di Kota Palembang karena mayoritas penduduk yang ada diKota

Palembang memiliki agama dan budaya peninggalan islam.

Perubahan fungsi ruang sampai perubahan makna ruang dalam yang ada di dalam

Rumah Limas semakin bergeser pada setiap tahunnya. Sejarah yang maupun makna dari

ruang dalam Rumah Limas yang ada mulai dilupakan oleh masyarakat yang ada di Kota

Palembang. Harapan penellitian ialah untuk mengangkat kembali sejarah maupun makna

ruang dalam yang ada di dalam Rumah Limas yang memiliki hubungan dengan strata sosial

gelar yang ada di Kota Palembang.

1.1.3 Strata Sosial Rumah Limas

Strata sosial yang ada di Rumah Limas sangat ditekankan kedalam budaya menghormati

antar setiap kalangan yang ada di dalamnya. Berbagai macam Ruang yang ada diRumah

Limas pun dikhususkan untuk mengatur aktivitas yang ada di dalam rumah pemilik tersebut.

Pemilik bebas menentukan ruang-ruang yang ada di dalam Rumah Limas.

Strata yang ada di dalam Rumah Limas memasuki beberapa kalangan keturunan asli

dari masyarakat Kota Palembang. Mulai dari Kiagus yang memiliki tingkatan ruang paling

bawah, lalu ke Masagus atau Kemas yang ada di tingkatan kedua, lalu ditingkatan ketiga ada

Raden yang memiliki tingkatan ruang paling atas.

Rumah Limas juga di bagi menjadi beberapa strata kembali melaui umur dari penghuni

yang akan melakukan aktivitas di dalamnya. Adanya ruang khusus bagi penghuni yang

memiliki umut paling muda sampai ke yang paling tua dengan ditentukkan lewat ruang dan

pola yang ada di dalam Rumah Limas. Hal ini menjadi simbol atas lima jenjang kehidupan

Page 27: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

4

bermasyarakat, yaitu usia, jenis, bakat, pangkat dan martabat. Detail setiap tingkatnya pun

berbeda-beda.

1.1.4 Rumah Limas di kawasan 34-35 ilir Kota Palembang

Rumah Limas adalah peninggalan karya dari adat masyarakat Kota Palembang

terdahulu yang merupaka rumah tradisional yang tersebar di berbagai kawasan yang ada di

Kota Palembang, Sumatera Selatan. Rumah Limas Juga disebut oleh masyarakat dengan

nama Rumah Bari. Kawasan 34-35 ilir merupakan salah satu pusat kerajaan di era

Kesultanan Palembang pada masa lampau dan berdekatan dengan pusat aktuvitas yang ada

pada zaman dahulu.Pada daerah Kawasan 34-35 Ilir terdapat beberapa Rumah Limas yang

masih dipertahankan keberadaanya. Berbagai macam perubahan fungsi maupun bentuk yang

ada dikawasan 3 ilir ini membuat Rumah Limas yang ada harus mendapatkan perhatian dari

banyak kalangan, dikarenakan jumlah yang semakin sedikit dan juga sebagai peninggalan

budaya Kota Palembang. Penelitian tentang ruang dalam Rumah Limas yang membahas

tentang strata sosial bagi masyarakat asli Palembang yang di kelompokkan berdasarkan

tingkatan (kijing) pada pola ruang yang ada di Rumah Limas. Pada Kawasan 34-35 Ilir

Tanggo Buntung masih banyak terdapat Rumah Limas yang masih belum mengalami

perubahan ruang dalam sehingga beberapa Rumah Limas masih dapat dilestarikan.

1.2 Identifikasi Masalah

Pembahasan Strata Sosial terhadap ruang dalam Rumah Limas sesuai dengan

pembahasan sebelumnya, permasahalan yang diidentifikasi di kawasan 34-35 Ilir tanggo

buntung Palembang adalah sebagai berikut:

1. Keadaan Rumah Limas yang ada di kawasan 34-35 ilir sudah banyak yang mengalami

perubahan bahkan sudah banyak yang dibongkar dan diganti dengan bangunan yang

baru, padahal Rumah Limas yang ada dikawasan 34-35 ilir ini pada dahulunya

merupakan salah satu pusat popolasi kawasan pada era Kerajaan Palembang Darusalam.

Penelitian ini akan dilakukan untuk menyimpan keadaan ruang dalam dari Rumah

Limas.

2. Kawasan 34-35 Ilir ini merupakan salah satu permukiman yang masih belum banyak

berubah terutama keberadaan Rumah Limas yang ada di dalamnya, Sehingga

diharapkan rumah-rumah tersebut dapat terjaga keberaadaannya dan dapat menjadi

representasi arsitektur tradisional asli dari Palembang.

Page 28: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

5

3. Kawasan 34-35 ilir terdiri dari beberapa macam Rumah Limas yang dimiliki oleh

pemilik rumah yang mempunyai gelar sosial masyarakat Palembang. Penelitian ini akan

mencari objek Rumah Limas yang mewakili semua gelar masyarakat palemang untuk

diselaraskan dengan ruang dalam Rumah Limas.

4. Strata Sosial yang ada dan berkembang pada masyarakat Palembang mengenai ruang

dalam (kijing) merupakan sebuah ciri khas yang ada di dalam Rumah Limas. Perlunya

mengidentifikasi hubungan ruang dalam Rumah Limas dan aktivitas yang ada untuk

mengetahui terbentuknya strata sosial yang ada di dalam Rumah Limas di Kota

Palembang.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan masalah yang ada, pada penelitian yang meliputi pola

ruang dalam pada Rumah Limas Kota Palembang adalah sebagai berikut :

Bagaimana Pola ruang dalam Rumah Limas berdasarkan strata sosial gelar bangsawan

masyarakat Kota Palembang di kawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung Kota Palembang?

1.4 Batasan Penelitian

Mengingat terlalu luasnya cakupan studi mengenai pola ruang dan juga strata sosial

yang ada di dalam Rumah Limas, maka studi yang dilaksanakan ini akan dibatasi pada

beberapa aspek yang nantinya akan diidentifikasi dan dianalisis. Aspek-aspek yang akan

diidentifikasi dan dianalisis sesuai dengan pembatasan masalahan yang ada adalah sebagai

berikut:

1. Strata Sosial pada ruang dalam Rumah Limas yang mempengaruhi keadaan ruang dan

aktivitas yang ada dalam Rumah Limas.

2. Pada kawasan ini, Rumah Limas yang akan diteliti merupakan Rumah Limas yang

dimiliki oleh masing-masing gelar yang ada di Kota Palembang, sehingga dapat

mewakili setiap bangunan dan juga gelar kebangsawanan masyarakat Palembang.

3. Pembahasan penelitian meliputi pola ruang dalam yang mengacu pada ruang dalam asli

dan kondisi saat ini bangunan Rumah Limas dari masing-masing kasus di Kota

Palembang.

Page 29: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

6

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan hal-hal tersebut menunjukkan pentingnya untuk menggali lebih dalam

tentang strata sosial yang ada di dalam Rumah Limas untuk mendapatkan faktor-faktor apa

yang menjadikan strata sosial tersebut berpengaruh terhadap desain Rumah Limas.

Mengidentifikasi dan menganalisis pola ruang dalam pada bangunan Rumah Limas

yang berfungsi sebagai rumah tinggal di Sumatera Selatan terutama di Kota Palembang.

1.6 Kegunaan Penelitian

1. Bagi keilmuan arsitektur

Pola ruang dalam pada bangunan Rumah Limas merupakan salah satu kajian rumah

tradisional dalam bidang arsitektur nusantara. Pemahaman tentang pola ruang Rumah

Limas masih terbatas dan hanya dari bentuk bangunannya saja. Kondisi strata sosial

masih belum banyak yang mengetahui kondisi dari hubungan ruang dalam terhadap

desain Rumah Limas.

2. Bagi praktisi di bidang arsitektur

Peneilitian ini diharapkan menjadi sebuah referensi bagi para praktisi yang ada di

indonesia umumnya dan di Palembang sebagai khususnya. Bentuk maupun pola ruang

yang ada di Rumah Limas Kota Palembang dapat disesuaikan dengan bangunan baru

yang akan dirancang.

3. Bagi masyarakat

Menambah citra kawasan dan memberikan kesadaran pada masyarakat akan

berharganya nilai historis pada rumah tinggal yang mereka tempati, sehingga dapat

menjadi citra dari sebuah lingkungan tersebut dan dapat menjaga kondisi dari Rumah

Limas itu sendiri.

4. Bagi pemerintah

Penelitian ini diharapkan menjadi sebuah catatan, penelitian tertulis dan informasi bagi

pemerintah, dan juga dapat memberikan upaya terhadap bangunan peninggalan yang

ada dengan melakukan konservasi bangunan bersejarah yang mempunyai nilai historis

yang ada di Kota Palembang.

Page 30: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

7

1.7 Sistematika Pembahasan

Bagian utama dari penelitian ini terdiri atas lima bab yang berurutaan pembahasannya,

sehingga menghasilkan kesimpulan pada bab terakhir. Sistematika pembahasannya adalah

sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Latar belakang yang akan dikemukakan lebih mengarah pada penting dan menariknya

tentang Rumah Limas, fenomena-fenomena yang ada, semua kutipan-kutipan yang terkait

dengan penelitian pola ruang dalam, sampai munculnya anggapan dasar, sehingga

munculnya rumusan masalah menjadi lebih terarah.

BAB II Tinjauan Pustaka

Kajian-kajian teori yang dikutip berasal dari berbagai pustaka yang relevan dengan

permasalahan, sehingga dapat mendukung untuk menjawab rumusan masalah. Sesuai

dengan judul penelitian, kepustakaan yang dijadikan tinjauan adalah yang pola ruang dalam.

BAB III Metode Penelitian

Penjelasaan mengenai metode yang akan digunakan pada penelitian. Metode ini akan

digunakan dalam upaya mencari jawaban atas permasalahan, mulai dari penggalian data

sampai pada tahap analisis hasil data untuk mendapatkan hasil yang terkait dengan pola

ruang dalam bangunan Rumah Limas, serta variabel-variabel yang akan digunakan untuk

melakukan survei langsung ke lapangan.

BAB IV Analisi dan Hasil Pembahasan

Menjelaskan data primer maupun data sekunder. Setelah itu, akan dilakukan analisis tinjauan

kasus yang berkaitan dengan pola tata ruang dalam ruang pada Rumah Limas di Kota

Palembang, sehingga akan didapatkan hubungan pola ruang dalam Rumah Limas terhadap

strata sosial yang ada di Kota Palembang, Sumatera Selatan.

BAB V Penutup

Hasil deskripsi dan analisis dari tinjauan kasus kemudian diambil kesimpulan, serta

memberikan saran untuk keilmuan dibidang arsitektur nusantara. Pada bab ini juga

disertakan saran mengenai kelemahan/kekurangan dalam penulisan penelitian ini dan

masukan untuk penelitian mendatang.

Page 31: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

8

1.8 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan latar belakang yang diangkat pada penilitian ini, maka disusun kerangka

pemikiran yang mendasari untuk mendapatkan judul dan pembahasan pola ruang dalam

Rumah Limas. Kerangka pemikiran merupakan landasan awal yang digunakan dalam

penilitian sebagaimana yang sudah disusun sebagai berikut:

Gambar 1.1 Diagram Pemikiran

Objek Penelitian

- Rumah Limas yang ada di kawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung Kota Palembang yang masih

memiliki berbagai jenis Rumah Limas berdasarkan gelar yang ada.

- Pola ruang dalam pada bangunan ini masih dalam keadaan yang asli sesuai dengan kebutuhan

bagi para penghuninya (privat) dan menjadi wadah bagi kegiatan-kegiatan kaum (publik).

Permasalahan:

Bagaimana pola ruang dan hubungan

strata social, pada bangunan Rumah

Limas yang berfungsi sebagai rumah

tinggal di Kota Palembang?

POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL

GELAR KEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG

Tujuan: :

Mengidentifikasi dan menganalisis pola

ruang dalam pada bangunan Rumah Limas

yang berfungsi sebagai rumah tinggal di

Sumatera Selatan terutama di Kota

Palembang.

Penelitian ini fokus kepada pola ruang dalam bangunan Rumah Limas yang merupakan rumah

tradisional di Kota Palembang, agar memberikan pengetahuan untuk arsitektur nusantara tentang

pola ruang dalam asli Rumah Limas serta memberikan informasi tentang keberadaan dan kondisi

di salah satu kawasan yang masih terdapat Rumah Limas di Kota Palembang, Sumatera Selatan

Latar Belakang

- Rumah Limas merupakan rumah tradisional yang berada di Kota Palembang. Bangunan ini

mulai mengalami penurunan jumlah setelah berbagai macam faktor yang ada di Kota

Palembang

- Pola ruang Rumah Limas dah hubungannya dengan Strata sosial yang ada di Rumah Limas

dengan memberikan kasta lewat kijing (tingkatan) pada pola ruang yang mempengaruhi

bentuk yang ada di Rumah Limas.

Page 32: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

9

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Ruang Dalam Rumah Tradisional

2.1.1 Pengertian Ruang Dalam

Arsitektur tradisional yang ada dan berkembang berdasarkan kebutuhan dari

masyarakat setempat yang berjuang dengan kondisi dan tantangan dari lingkungan alam dan

sosial sekitarnya menjadi satu hal yang perlu di amati maupun dikaji kembali karena

didalamnya terdapat sebuah tatanan ruang yang cenderung untuk tidak berubah dari generasi

ke generasi berikutnya, sehingga menjadikan ruang yang ada didalam bangunan arsitektur

tradisional dapat terjaga kearifannya berdasarkan kondisi dan tantangan dari lingkungan dan

sosial.

Ruang pada elemen arsitektur merupakan bagian yang berhubungan dengan kebiasaan,

aktivitas, dan psikologi. Ruang merupakan elemen tempat terjadinya berbagai macam

aktivitas yang dapat menampung semua kebiasaan dan juga dapat berpengaruh terdapat

psikologi bagi pengguna yang berada dalam ruang tersebut.

Seperti yang dikatakan filsuf Yunani Aristoteles (Bertens, 1992,166) bahwa “manusia

adalah zoon politicon, yang dapat diartikan sebagai mahluk sosial yang selalu ingin bergaul

dan berkumpul dengan sesamanya (hidup dalam polis), dalam bergaul manusia

menginginkan suasana aman, tenteram, nyaman dan bebas, sehingga ia dapat berkarya dan

bekerja untuk mengabdikan dirinya bagi kepentingan sesamanya.

Kebutuhan pokok manusia adalah papan, pangan dan sandang, papan dapat dijelaskan

sebagai tempat untuk melindungi dirinya dari segala bahaya dan gangguan alam sekitar,

disamping sebagai tempat untuk beristirahat yang aman (Sudarsono 1986, 27). Sehubungan

dengan kebutuhan akan papan inilah, yang kemudian berkembang dalam sebuah komunitas

menjadi sebuah bentuk bangunan yang dikatakan sebagai arsitektur tradisional. Ruang

merupakan suatu wadah atau tempat bagi manusia melakukan aktivitasnya sehari-hari.

Terdapat pendapat khusus mengenai ruang yang diartikan sebagai suatu wilayah yang

mempunyai batasan geografi, yaitu batas menurut keadaan fisik, sosial atau pemerintahan,

yang terjadi dari sebagian permukaan bumi dan lapisan tanah di bawahnya serta lapisan di

atasnya (Jayadinata, 1999). Ruang dapat dipahami sebagai satu daerah teritori yang sangat

personal, karena sebuah ruang tercipta didasari oleh pengetahuan dan kebutuhan penghuni

dan dari ruang inilah hakekat/esensi arsitektur itu muncul. Dalam wacana arsitektur

Page 33: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

10

tradisional ruang yang tercipta merupakan ekspresi dari pengetahuan masyarakat masa lalu

dalam upaya hidup laras, menyatu dengan lingkungan alam, dan bahkan merupakan dialog

antara manusia dengan alam. Alam tidak saja dianggap sebagai musuh yang harus ditaklukan

tetapi alam diposisikan sebagai bagian dari kehidupan manusia itu, oleh karena itu cara-cara

tradisional menciptakan sebuah ruang adalah dengan belajar dari fenomena alam yang

terjadi. (H.P. Berlage, 1908).

Dengan berbekal adat istiadat dan aturan serta ditunjang oleh adanya kebutuhan

berinteraksi dengan manusia lain, mereka berupaya menempatkan diri dan mengatur ruang

dengan cara yang sangat berbeda di satu tempat dengan tempat lainnya (Tuan, 1977:3). Adat

istiadat dan aturan menjadi satu hal yang penting dalam kehidupan masyarakat bisa disebut

budaya. Beberapa analisis terhadap perbedaan budaya, seperti yang dinyatakan oleh ahli

pengetahuan sosial Edward T. Hall, menghasilkan sintesis yang menyatakan bahwa:

manusia dengan budaya yang berbeda memiliki pengertian dan membentuk ruang yang

berbeda (Hall, 1966).

Selanjutnya ruang dapat dipahami apabila lingkungan dan kehidupan masyarakat dapat

pula dimengerti. Oleh karena itu ruang dapat dipahami berdasarkan pada fungsi dan

penghuninya, bagaimana ruang itu tercipta akan selalu merupakan cerminan dari kondisi,

setting dan waktu di mana ruang itu berada. Tata ruang dan susunan ruang meliputi jenis dan

jumlah ruang, organisasi ruang, orientasi ruang dan pola sirkulasi uang terdapat didalam

rumah tersebut (Habraken,1982)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 1996 tentang penataan ruang, bawah

pola ruang adalah sesuatu hasil dari pemanfaatan ruang yang dapat direncanakan maupun

tidak. Pada pola ruang dalam, pola ruang-ruang yang ada dipengaruhi oleh watak dan

berbagai kegiatan masyarakat yang ada di sekitar lingkungan tersebut, lalu mereka

merancang pola ruang yang nyaman berdasarkan keinginan mereka sendiri.

Rapoport (1977) menjelaskan tata ruang merupakan lingkungan fisik sebagai tempat

bagi hubungan organisatoris antar berbagai macam objek dan manusia yang terpisah dalam

ruang-ruang tertentu. Secara konseptual menekankan pada proses yang paling bergantung,

yaitu:

1. Proses yang mengkhususkan aktivitas pada suatu kawasan sesuai dengan fungsional.

2. Proses pengadaan ketersediaan fisik yang menjawab kebutuhan akan ruang bagi

aktivitas seperti bentuk tempat kerja, tempat tinggal, transportasi dan komunikasi.

3. Proses pengadaan dan penggabungan tatanan ruang ini antar berbagai bagian-bagian

permukaan bumi di atas, yang mana ditempatkan aktivitas dengan bagian atas ruang

Page 34: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

11

angkasa, serta bagian dalam yang mengandung berbagai sumber daya sehingga perlu

dilihat yang integratik.

Selanjutnya ruang dapat dipahami apabila lingkungan dan kehidupan masyarakat dapat

pula dimengerti. Oleh karena itu ruang dapat dipahami berdasarkan pada fungsi dan

penghuninya, bagaimana ruang itu tercipta selalu merupakan cerminan dari kondisi, setting

dan waktu di mana ruang itu berada.

2.1.2 Aspek yang mempengaruhi ruang dalam

Ruang merupakan wadah atau setting yang dapat mempengaruhi pelaku atau pengguna.

Ruang sebagai salah satu komponen arsitektur menjadi sangat penting dalam hubungan

arsitektur lingkungan dan perilaku karena fungsinya sebagai wadah kegiatan manusia.

Kegiatan manusia membutuhkan setting atau wadah kegiatan yang berupa ruang.

Oleh Hariadi (1955) dalam buku Arsitektur Lingkungan dan Perilaku dijelaskan bahwa

konsepsi mengenai ruang dikembangkan melalui beberapa pendekatan yang berbeda dan

selalu mengalami perkembangan. Di mana terdapat tiga pendekatan yaitu 1). Pendekatan

ekologis; 2). Pendekatan ekonomi dan fungsional; dan 3). Pendekatan sosial-politik.

Pendekatan ekologis menekankan pada tinjauan ruang -ruang sebagai satu kesatuan

ekosistem, dan melihat komponen-komponen ruang saling terkait dan berpengaruh secara

mekanistis. Oleh karena hubungan yang mekanistis, sistem ruang dapat dimodelkan secara

matematis, terutama pengaruh satu komponen terhadap komponen lainnya. Pendekatan ini

sangat efektif untuk mengkaji dampak suatu kegiatan pembangunan secara ekologis, tetapi

cenderung mengesampingkan dimensi-dimensi sosial, ekonomi dan politis dari ruang.

Pendekatan fungsional dan ekonomi menekankan pada ruang sebagai wadah fungsional

berbagai kegiatan. Pendekatan ini melihat faktor jarak atau lokasi menjadi penting.

Pendekatan ini menghasilkan berbagai model kuantitatif mengenai ruang, antara lain yang

terkenal adalah teori central place theory yang dikembangkan oleh dua geographer dari

Jerman yakni, Walter Christaller (1963) dan August Losch (1954). Pendekatan ini melihat

bahwa proses perkembangan pemanfaatan ruang oleh manusia didasarkan atas

pertimbangan-pertimbangan jarak pusat-pusat atau konsentrasi suatu kegiatan akan berperan

sebagai magnet yang berperan menyebarkan kegiatan-kegiatan disekitarnya.

Faktor yang berpengaruh dalam perwujudan ruang yang ada menurut Hendraningsih

(1985), ialah sebagai berikut

1. Fungsi sebagai wadah aktivitas manusia yang ada didalam ruang tersebut, baik aktivitas

secara jasmani maupun rohani

Page 35: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

12

2. Simbol sebagai identitas yang terlihat pada setiap individu manusia, dan pada setiap

benda-benda sekelilingnya yang bergantung pada kebudayaan suatu daerah.

3. Teknnologi struktur dan bahan, perkembangan yang berdampak pada masa

pembangunan ruang didalamnya.

Pendekatan sosial-politis, menekankan pada aspek “penguasaan” ruang. Pendekatan ini

melihat ruang tidak saja sebagai sarana produksi akan tetapi juga sebagai sarana untuk

mengakumulasi power. Konflik-konflik ruang, dengan demikian, dilihat sebgai konflik

antara kelompok-kelompok sosial. Pendekatan ini menekankan aspek teoriti ruang, yakni

mengaitkan satuan-satuan ruang dengan satuan-satuan organisasi sosial tertentu. Dalam

konsep ini „pengendalian‟ terhadap suatu ruang oleh suatu kelompok menjadis amat

penting. Apabila suatu unit ruang sudah berada dalam pengendalian satu kelompok

masyarakat, berarti tertutup kemungkinan bagi kelompok masyarakat lain untuk ikut

menikmati manfaat ruang tersebut.

Hariadi (1955) menjelaskan bahwa beberapa isu tata ruang yang penting meliputi: 1).

Kecenderungan Mekanisme pasar bebas dalam pemanfaatan ruang; 2). Proses akumulasi

penguasaan lahan yang cenderung tak terkendali; 3). Proses marginalisasi sekelompok

masyarakat karena perubahan dan akumulasi penguasaan lahan; 4).Memudarnya nilai-nilai

kultur dan sistem tradisi dalam pemanfaatan ruang.

2.1.3 Pengertian Arsitektur Tradisional

Menurut Mahmud (2006) menjelaskan bahwa rumah tradisional dapat diartikan sebagai

sebuah rumah yang dibangun dengan cara yang sama dari generasi ke generasi. Ditegaskan

lagi oleh Koentjaraningrat (1990) bahwa unsur–unsur kebudayaan dalam kehidupan

masyarakat selanjutnya terwujud menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:

1. Kebudayaan sebagai kompleks ide-ide, gagasan, norma-norma dan peraturan yang

bersifat abstrak, disebut sebagai culture system.

2. Kebudayaan sebagai kompleks aktifitas kekuatan yang berpola dari manusia dalam

masyarkat, bersifat lebih konkrit dan disebut sebagai social system; dan 3. Kebudayaan

benda-benda hasil karya manusia (artefak), mempunyai sifat paling konkrit, dapat

diraba, diobservasi dan didokumentasi, disebut sebagai kebudayaan fisik atau physical

culture.

Arsitektur tradisional adalah suatu bangunan yang bentuk, struktur, fungsi, ragam hias

dan cara pembuatannya diwariskan secara turun temurun serta dapat di pakai untuk

melakukan aktivitas kehidupan dengan sebaik-baiknya. Dalam rumusan arsitektur dilihat

Page 36: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

13

sebagai suatu bangunan, yang selanjutnya dapat berarti sebagai suatu yang aman dari

pengaruh alam seperti hujan, panas dan lain sebagainya. Suatu bangunan sebagai suatu hasil

ciptaan manusia agar terlindung dari pengaruh alam, dapatlah dilihat beberapa komponen

yang menjadikan bangunan itu sebagai tempat untuk dapat melakukan aktivitas kehidupan

dengan sebaik-baiknya. Adapun komponen-komponen tersebut adalah: bentuk, struktur,

fungsi, ragam hias serta cara pembuatan yang diwariskan secara turun temurun. Selain

komponen tersebut yang merupakan faktor utama untuk melihat suatu arsitektur tradisional,

maka dalam inventarisasi dan dokumentasi ini hendaknya setiap bangunan itu harus

merupakan tempat yang dapat dipakai untuk melakukan aktivitas kehidupan dengan sebaik-

baiknya. Dengan memberikan pengertian ini, maka arsitektur tradisional dapat pula

dikategorikan berdasarkan kepada aktivitas yang ditampungnya.

Menurut Prijotomo (2006) arsitektur tradisional dikatakan “tradisional” dengan

beberapa alasan:

1. Membedakan jenis arsitektur yang timbul, berkembang dan merupakan karakteristik

masing-masing suku.

2. Merupakan suatu bentuk yang diwarisi dari generasi ke generasi

3. Dikaitkan dalam kerangka waktu yang terbatas.

2.1.4 Unsur-unsur Pola Ruang Dalam Rumah Tradisional

Pola ruang yang ada di dalam rumah tradisional biasanya tidak memiliki batas dan dapat

berupa berbagai macam elemen yang ada didalam rumah tradisional masing-masing daerah.

Pembatas ruang dapat berupa split level/ kenaikan lantai, kolom, dan juga partisi yang

fleksibel. Pola ruang tercipta secara fisik melalui bidang alas yaitu lantai lalu terdapat

dinding sebagai pembatas dan juga langit-langit sebagai batas ruang yaitu atap. Pada bidang

pembatas berfungsi sebagai pelindung yang ada didalam ruangan serta sebagai pemisah

privasi berdasarkan kegiatan yang ada diruangan tersebut. Pada bidang langit-langit juga

berfungsi sebagai pelindung serta pembatas dan yang paling utama yaitu untuk melindungi

dari iklim yang ada diluar rumah (Suparlan,1990).

Pola dalam ruangan memiliki sifat yang sama dengan bangunan yang sudah ada

sebelumnya, bentuk dalam pola tersebut bisa sama maupun serupa dengan rumah

tersebut.Pola ruang yang ada juga biasanya dipengaruhi oleh kebiasaan dan budaya masing-

masing daerah yang menjadi tempat dari rumah tersebut. Sifat-sifat pada pola tersebut

diantara lain [Barker, 2009] sebagai berikut.

Page 37: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

14

1. Berulang-ulang (Repetisi)

Suatu pola yang dilakukan berulang-ulang, sehingga pola yang tercipta dapat dijadikan

sebuah tradisi dalam kawasan tersebut.

2. Orang banyak melakukannya

Suatu kebudayaan, suatu pola yang sudah tercipta menjadi dasar untuk bangunan di

kawasan tersebut.

3. Suatu warisan kebudayaan

Pola-pola yang tercipta berasal dari generasi-generasi sebelumnya, dan pola tersebut

sudah menjadi pemahaman, kesepakatan dan menjadi sebuah pengetahuan sehingga

terus bertahan untuk dipakai ke masa-masa sesudah itu.

4. Memiliki arti dan makna

Kesepakatan dari suatu kebudayaan yang menjadi pola, pasti memiliki arti dan makna

yang bersifat sosial sehingga dapat diteruskan ke generasi-generasi selanjutnya.

5. Terukur dan terlihat

Terukur artinya setiap pola yang tampak memiliki perhitungan pada saat diciptakan,

sementara terlihat artinya tampak dalam suatu bentuk dan wujud. Pola yang terukur

tersebut dipengaruhi oleh beberapa aspek, yaitu: kondisi, waktu, alasan, cara dan tujuan.

2.2 Arsitektur Tradisional Rumah Limas

2.2.1 Rumah limas di Kota Palembang

Rumah tradisional dibangun dengan cara yang sama oleh beberapa generasi tanpa atau

sedikit sekali mengalami perubahan perubahan sehingga rumah tradisional terbentuk

berdasarkan tradisi yang ada pada masyarakat. Rumah tradisional juga disebut rumah adat

atau rumah asli atau rumah rakyat (Said, 2004). Hal itu terjadi selama beberapa dekade yang

lalu dengan sebuah pola pembangunanan yang tetap terjaga.

Begitu juga dengan Rumah Limas, Rumah Limas merupakan rumah tradisional khas

Provinsi Sumatera Selatan, rumah ini mulai banyak dibangun pada tahun 1800-an. Memiliki

berbagai makna dan nilai filosofi yang kuat dengan mengGambarkan kehidupan sehari-hari

dan juga tata krama seta nilai sosial yang ada.

Rumah ini biasanya memiliki luasan 400-1000 m2 dengan orientasi menghadap

matahari terbit dan matahari terbenam. Bentuk dari Rumah Limas memanjang.Pada

umumnya Rumah Limas dilengkapi dua buah tangga yang dipasang dikanan dan dikiri

rumah bagian depan dan menghadap kedepan. Tangga Rumah Limas berjumlah dua buah

Page 38: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

15

dengan jumlah anak tangga yang ganjil dengan filosofi sebagai pembawa keberuntungan

bagi pemilik atau yang menempati rumah

Berdasarkan keletakannya Rumah Limas terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian depan,

bagian tengah, dan bagian belakang. Bagian depan Rumah Bari merupakan tempat

beristirahat yang dikenal dengan istilah jogan. Pada bagian ini terdapat tangga naik yang

berjumlah 2 buah, yang di sampingnya terdapat tempat air pencuci kaki. Bentuk dari jogan

ada 2 variasi, yaitu berdenah persegi panjang dan berdenah huruf “L”. Antara bagian depan

dan bagian tengah Rumah Bari dibatasi oleh dinding kayu. Untuk memasuki bagian tengah

terdapat 2 buah pintu masuk. Di antara kedua pintu tersebut, umumnya terdapat hiasan

berupa jeruji kayu yang memiliki ukiran tembus yang berfungsi juga sebagai ventilasi

Nilai-nilai budaya Palembang juga dapat Anda rasakan dari ornamen ukiran pada pintu

dan dindingnya. Selain berbentuk limas, rumah tradisional Sumatera Selatan ini juga

tampak seperti rumah panggung dengan tiang-tiangnya yang dipancang hingga ke dalam

tanah. Hal ini disebabkan oleh kondisi geografis lingkungannya yang berada di daerah

perairan.

Rumah Limas merupakan rumah adat Palembang (Pebi, 2009), dengan ciri – ciri sebagai

berikut:

1. Atap berbentuk limas (piramida terpenggal);

2. Berdinding papan;

3. Lantainya bertingkat–tingkat (kijing);

4. Memiliki ornament dan ukiran pada tiang, dinding dan plafonnya yang mencirikan

identitas budaya Palembang; dan

5. Atap, dinding dan lantai bertopang di atas tiang–tiang yang tertanam di tanah.

Adat yang kental sangat mendasari pembangunan Rumah Limas. Tingkatan yang

dimiliki rumah ini disertai dengan lima ruangan yang disebut dengan kekijing. Hal ini

menjadi simbol atas lima jenjang kehidupan bermasyarakat, yaitu usia, jenis, bakat, pangkat

dan martabat. Detail setiap tingkatnya pun berbeda-beda.

Tata ruang Rumah Limas memiliki bentuk memanjang, dan terbagi menjadi beberapa

ruang. Ruang yang ada di Rumah Limas memiliki berbagai macam bentuk mulai dari ruang

fisik sampai dengan ruang yang ridak terlihat yang terbentuk melalui aktivitas dan juga

kebiasaan dari penghuni yang ada di dalam Rumah Limas.

Berdasarkan keletakannya Rumah Limas terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian depan,

bagian tengah, dan bagian belakang. Bagian depan Rumah Limas merupakan tempat

beristirahat yang dikenal dengan istilah jogan. Pada bagian ini terdapat tangga naik yang

Page 39: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

16

berjumlah 2 buah, yang di sampingnya terdapat tempat air pencuci kaki. Bentuk dari jogan

ada 2 variasi, yaitu berdenah persegi panjang dan berdenah huruf “L”. Antara bagian depan

dan bagian tengah Rumah Bari dibatasi oleh dinding kayu. Untuk memasuki bagian tengah

terdapat 2 buah pintu masuk. Di antara kedua pintu tersebut, umumnya terdapat hiasan

berupa jeruji kayu yang memiliki ukiran tembus yang berfungsi juga sebagai ventilasi. Adat

yang kental sangat mendasari pembangunan Rumah Limas. Tingkatan yang dimiliki rumah

ini disertai dengan limas ruangan yang disebut dengan kekijing.

2.2.2 Ruang Dalam dan Bentuk Bangunan Rumah Limas

Bentuk yang ada di Rumah Limas terdiri dari bentuk ruang persegi panjang. Orientasi

rumah menghadap ke timur dan barat dengan sebuah filosofi yang dikaitkan dengan

matahari, matoari edoop dan matoari mat matahari terbit” atau secara filosofi diartikan

sebagai “awal mula kehidupan manusia”. Sementara mato ari mati jika diterjemahkan secara

leksikal berarti “matahari tenggelam” dan dalam artian lain bermakna sebagai tanda

dari “akhir kehidupan atau kematian”. Secara personal, sebagai pengingat siklus kehidupan

manusia dari lahir hingga mati. Jika dilihat dari tata letak ruang penandaan arah tersebut

menunjukkan adanya pembagian bangunan depan dan belakang.

Rumah Limas Palembang dibangun di atas tiang-tiang yang terbuat dari kayu unglen

dan berjumlah sebanyak 32 buah atau kelipatannya, kayu tersebut berfungsi sebagai pondasi

dari rumah itu sendiri. Rumah Limas Palembang biasanya mempunyai bentuk dan tipe

seperti rumah panggung yang bagian kolong rumahnya merupakan ruang positif yang

difungsikan sebagai kegiatan sehari-hari.

Menurut Akib, (2006) fungsi ruang pada Rumah Limas adalah sebagai berikut:

1. Ruang Pagar Tenggalung, terdapat dibagian muka, sebagai tempat memandang keluar,

digunakan juga sebagai ruang tunggu sebelum menghadap dan sebagai tempat

pertemuan bujang dan gadis. Pagar Tenggalung merupakan dinding yang disebut kerang

ini dapat dijungkitkan keatas untuk memperluas ruang dan pandangan terutama apabila

ada acara hajatan.

2. Ruang Jogan, terletak pada tenjoran dibagian kiri dan kanan rumah sebagai tempat jaga

yang penjaganya terdiri dari kaum laki-laki, dengan sendirinya tempat tersebut adalah

tempat lalu lintas kaum pria. Ruang ini juga berfungsi sebagai kamar tamu jika ada

keluarga jauh atau sahabat-sahabat karib yang datang.

3. Ruang Gegajah, merupakan ruang utama dibawah atap piramida yang curam, tempat

semua upacara-upacara adat dilakukan, ruangan ini disebut juga ruangan wanita karena

Page 40: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

17

pelaksanaan dari semua upacara tersebut berikut pembacaan do’a dilakukan oleh kaum

wanita, ruang ini juga berfungsi sebagai tempat menerima besan jika ada acara lamaran

4. Ruang Pangkeng Penganten, merupakan kamar tempat penganten atau anak gadis yang

akan menikah. Rumah Limas yang mempunyai satu pangkeng bearti hanya untuk kepala

keluarga, sedangkan Rumah Limas yang mempunyai beberapa pangkeng selain untuk

kepala keluarga juga untuk penganten atau anggota keluarga lainnya.

5. Ruang Kepala Keluarga, merupakan kamar tidur bagi kepala keluarga.

6. Ruang Keputren dan Keputran, merupakan kamar tidur bagi anak perempuan dan laki-

laki.

7. Ruang Keluarga, ruangan ini merupakan tempat anggota keluarga atau sanak famili

berkumpul pada hari-hari biasa, ruangan ini juga berfungsi sebagai ruang makan. Ruang

ini terletak diantara ruang keputren dan keputran.

8. Ruang Pawon, merupakan dapur yang letaknya terpisah dari Rumah Limas atau terletak

dibagian belakang rumah, ruangan ini merupakan ruangan yang terdiri dari dapur dan

pelimpahan. Dapur adalah tempat memasak yang diatasnya terdapat pago yaitu tempat

pengasapan ikan atau daging. Pelimpahan adalah tempat melimpah air atau mencuci

segala keperluan. Tempat ini juga dipakai untuk mandi simburan penganten.

9. Garang, tempat ini berfungsi sebagai tempat mengeringkan, untuk menjemur pakaian

dan lain sebagainya.

10. Amben, merupakan peninggian lantai untuk seluruh ruang baik yang terletak didalam

kamar maupun diruang gegajah, amben yang terletak diruang gegajah berfungsi untuk

tempat penyimpanan

Gambar 2.1 Denah Rumah Limas

Sumber: http://www.gosumatra.com/rumah-limas-sumatera-selatan/

Page 41: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

18

Rumah Limas memiliki beberapa ruang yang menjadi tempat aktivitas yang ditentukkan

berdasarkan strata sosial yang berupa umur, kasta, dan jabatan. Ruang yang ada di Rumah

Limas seperti (Gambar 2.1) dibawah mencerminkan pengguna atau pemilik Rumah Limas

itu sendiri

Pada bagian lantainya dibuat bertingkat-tingkat atau biasa disebut kekijing dengan

menggunakan kayu jenis tembesu yang berbentuk papan (persegi panjang) disusun secara

horizontal menurut besaran masing-masing ruang. Sementara pada dinding Rumah Limas

dibuat dari kayu jenis merawan yang berbentuk papan, dengan cara penyusunan dan besaran

yang sama dengan papan pada lantai.

Pada bangunan depan Rumah Limas Palembang terdapat Jogan, Ruang kerja, Gegajah

Pada ruangan ini terdapat Amben (Balai/tempat Musyawarah) yang terletak lebih tinggi dari

lantai ruangan (+/- 75 cm). Ruangan ini merupakan pusat dari Rumah Limas digunakan saat

pemilik rumah menggelar hajatan, upacara adat, kenduri atau pertemuan-pertemuan penting,

interaksi kehidupan sosial serta dekorasi. Sebagai pembatas ruang terdapat lemari yang

dihiasi ukiran dan juga pernak pernik dari rumah limas yang menandakan dari kekayaan

pemiliki rumah.

Pangkeng Penganten, (bilik tidur) terdapat dinding rumah, baik dikanan maupun dikiri.

Untuk memasuki bilik atau Pangkeng ini, kita harus melalui dampar(kotak) yang terletak di

pintu yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan peralatan rumah tangga. Berikutnya

adalah ruang Kepala Keluarga, Pangkeng Kaputren adalah kamar anak perempuan,

Pangkeng Keputran adalah kamar anak laki-laki, Ruang Keluarga, dan Ruang Anak

Menantu. Semetara pada bagian belakang terdiri dari Dapur atau pawon, Ruang Pelimpahan,

dan Ruang Hias/Toilet. Pembagian ruang secara fisik berfungsi batasan aktivitas yang

berlangsung di rumah berdasarkan tingkat keprivasiannya.

Dari namanya, jelaslah bahwa rumah ini berbentuk limas. Bangunannya bertingkat-

tingkat dengan filosofi budaya tersendiri untuk setiap tingkatnya. Tingkat-tingkat ini disebut

masyarakat sebagai bengkilas. Adat yang kental sangat mendasari pembangunan Rumah

Limas. Tingkatan yang dimiliki rumah ini disertai dengan lima ruangan yang disebut

dengan kekijing. Hal ini menjadi simbol atas lima jenjang kehidupan bermasyarakat, yaitu

usia, jenis, bakat, pangkat dan martabat. Detail setiap tingkatnya pun berbeda-beda.

Pada tingkat pertama yang disebut pagar tenggalung, ruangannya tidak memiliki

dinding pembatas, terhampar seperti beranda saja. Suasana di tingkat pertama lebih santai

dan biasa berfungsi sebagai tempat menerima tamu saat acara adat. Kemudia kita beranjak

ke ruang kedua. Jogan, begitu mereka menyebutnya, digunakan sebagai tempat berkumpul

Page 42: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

19

khusus untuk pria. Naik lagi ke ruang ketiga yang diberi nama kekijing ketiga. Posisi lantai

tentunya lebih tinggi dan diberi batas dengan menggunakan penyekat. Ruangan ini biasanya

untuk tempat menerima para undangan dalam suatu acara atau hajatan, terutama untuk

handai taulan yang sudah separuh baya. Beranjak ke kekijing keempat, sebutan untuk ruang

keempat, yang memiliki posisi lebih tinggi lagi. Begitu juga dengan orang-orang yang

dipersilakan untuk mengisi ruangan ini pun memiliki hubungan kekerabatan lebih dekat dan

dihormati, seperti undangan yang lebih tua, dapunto dan datuk. Nah, ruang kelima yang

memiliki ukuran terluas disebut gegajah. Didalamnya terdapat ruang pangkeng, amben

tetuo, dandanamben keluarga. Amben adalah balai musyawarah. Amben tetuo sendiri

digunakan sebagai tempat tuan rumah menerima tamu kehormatan serta juga menjadi tempat

pelaminan pengantin dalam acara perkawinan. Dibandingkan dengan ruang lainnya, gegajah

adalah yang paling istimewa sebab memiliki kedudukan privasi yang sangat tinggi.

Begitulah setiap ruang dan tingkatan Rumah Limas yang memiliki karakteristiknya masing-

masing.

Tata ruang Rumah Limas memiliki bentuk memanjang, dan terbagi menjadi beberapa

ruang. Ruang yang ada di Rumah Limas memiliki berbagai macam bentuk mulai dari ruang

fisik sampai dengan ruang imajiner yang terbentuk melalui aktivitas dan juga kebiasaan dari

penghuni yang ada di dalam Rumah Limas.

Page 43: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

20

Gambar 2.2 Bagian ruang Rumah Limas

Sumber: http://www.gosumatra.com/rumah-limas-sumatera-selatan/

Rumah Limas ini mempunyai bentukan dari bentuk persegi panjang dan trapesium yang

dikombinasi dari bentuk segitiga. Bentukan ini diambil berdasarkan iklim dan kondisi yang

terdapat di kota Palembang. (Gambar 2.3)

Gambar 2.3 Tampak Rumah Limas

Sumber: http://www.gosumatra.com/rumah-limas-sumatera-selatan

Page 44: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

21

Bagian atas atap terdapat sebuah ornamen khas dari Rumah Limas yaitu simbar dan

tanduk. Simbar diartikan sebagai mahkota rumah dengan hiasan bunga melati, yang

dilambangkan sebagai kerukunan dan keagungan rumah adat limas tersebut. Elemen Tanduk

berfungsi sebagai penghias atap. Jumlah tanduk sendiri mempunyai arti, biasanya disebut

sebagai tanduk kambing. Jumlah tanduk kambing ini biasanya menunjukkan tingkat sosial

dan derajat si pemilik rumah.

2.2.3 Transisi Dan Hirarki Ruang Pada Rumah Limas

Transisi pada suatu bangunan adalah penghubung dua tempat, dalam hal ini adalah

pintu. Pintu adalah sesuatu yang kita lalui untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang

lain; dan jendela adalah sesuatu yang membuat kita bisa melihat ke luar ruangan dan yang

menyebabkan cahaya dan udara dapat masuk ke ruangan (Unwin, 1997). Kijing (tingkatan)

yang ada di Rumah Limas memiliki 4 kijing, dan terdiri paling sedikit 10 ruang dengan

beberapa fungsi dan aktivitas yang ada. (Gambar 2.4)

Gambar 2.4 Tingkatan Rumah Limas

Sumber: http://www.gosumatra.com/rumah-limas-sumatera-selatan/

Terdapat kekijing yang menjadi ciri khas Rumah Limas, biasanya terdiri dari 3-5 buah.

Tingkatan paling tinggi biasanya menjadi tempat bagi tamu dari kalangan bangsawan,

sedangkan tingkatan terendah di peruntukkan untuk masyarakat biasa. Kekijing dalam hal

ini dapat disebut juga sebagai hirarki dalam Rumah Limas.

Hirarki pada bangunan ini disebut juga sebagai filosofi atau makna yang terdapat pada

bangunan ini yang bersifat tersembunyi atau kasat mata apabila dilihat sepintas. Rumah

Limas terdapat beberapa tingkatan kekijing, yaitu:

1. Tingkat 1

Bagian teras atau disebut juga garang rumah yang menjadi bagian tingkatan terdepan

rumah. Garang ini memiliki fungsi sebagai pembuka pada bagian rumah.

2. Tingkat 2

Page 45: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

22

Bagian bengkilas yang merupakan ruang kosong yang merupakan tingkatan atau ruang

transisi antara teras dengan ruang tamu.

3. Tingkat 3

Bagian ruang penerima yang menjadi tempat menerima tamu datang.

4. Tingkat 4

Bagian gegajah yang merupakan tingkatan tertinggi dan juga menjadi tingkatan inti

pada bangunan ini. Pada bagian gegajah terdapat amben (ruang yang menjadi tempat

dilakukannya ritual penting seperti pernikahan, kamar tidur, dan lain-lain)

5. Tingkat 5

Bagian buri yang tingkatannya menurun dari bagian gegajah. terdapat dapur dan toilet.

Pola arsitektur Rumah Limas secara filosofis menunjukkan adanya pengaruh strata

masyarakat, yang tercermin pada ketinggian lantai yang berbeda. Pada lantai tertinggi

merupakan ruang gegajah yang diperuntukan bagi pemilik rumah, sedangkan lantai

berikutnya yang lebih rendah, kearah depan diperuntukkan bagi kelompok masyarakat

tertentu sesuai statusnya.

Hubungan antar ruang yang ada di dalam rumah limas memiliki pola memanjang dari

pintu masuk sampai menuju bagian belakang rumah. Sirkulai memanjang dengan pola linier

dengan tipe ruang ini biasanya menempatkan fungsi-fungsi yang ada dalam satu tata atur

yang menyerupai sebuah garis lurus yang meneruskan fungsi dari ruang satu ke ruang yang

lain sehingga terjadi interaksi tatap muka langsung antar keduanya.

Ruang gegajah berada dibengkilas atas/pocok, tepatnya terletak dibawah kepala atap

limas. Pada ruang gegajah ini terdapat ruang pangkeng, amben. Ruang ini merupakan ruang

tertinggi dan terhormat bila dibandingkan dengan ruang-ruang yang lainnya karena ruang

gegajah ini merupakan ruang privasi yang paling tinggi. Pangkeng adalah ruang tertutup,

yang memiliki dinding 4 bidang, yang berfungsi sebagai kamar tidur kepala keluarga atau

kamar pengantin. Pada Rumah Limas terdapat satu buah pangkeng yang terletak dikiri dan

kanan ruang gegajah. Untuk dapat memasuki ruang pangkeng, tidak dapat dilalui begitu saja,

karena dibawah pintu pangkeng ditambah papan penghalang setinggi lebih kurang enam

puluh sentimeter. Pada adat upacara perkawinan, biasanya pangkeng dijadikan sebagai

kamar pengantin, sehingga disebut pangkeng pengantin.

Ruangan lain seperti ruangan keluarga, kepala keluarga, dan anak menantu, sesuai

namanya diperuntukkan buat kepala keluarga, keluarga, dan anak menantu. Susunan atau

pengaturan ruangan seperti itu menunjukkan bahwa Rumah Limas Palembang memiliki

penataan atau tata ruang, yang disesuaikan dengan struktur keluarga yang mendiami sebuah

Page 46: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

23

rumah. Biasanya sebuah Rumah Limas ditempati oleh keluarga inti, yang berasal dari satu

keturunan. Pawon merupakan ruang dapur yang berfungsi untuk kegiatan yang bersifat

servis, misalnya memasak, makan, dan lain sebagainya. Lantai pada ruang pawon lebih

rendah dari lantai diruang gegajah.

2.2.4 Garis Keturunan Pada Ruang Dalam Rumah Limas Kota Palembang

Tingkat atau kijing yang dimiliki Rumah Limas menandakan garis keturunan asli

masyarakat Palembang. Dalam kebudayaannya, dikenal empat jenis garis keturunan atau

kedudukan seseorang, yaitu Kiagus atau Kemas, Masagus, serta Raden. Tingkatan atau

undakannya pun demikian. Tingkatan yang paling rendah terletak didekat pintu masuk

rumah yang merupakan tingkatan yang di tujukkan kepada pemilik gelar kiagus dan kemas.

Kemudian dilanjutkkan pada tingakatan yang kedua dengan kenaikan lantai yang

memsiahkan ruang yang di tujukkan kepada pemilik gelar masagus dan tingkatan yang

paling tinggi ditempati oleh pemilik gelar raden dengan kenaikan lantai yang memisahkan

antara kedua ruang.

Pada sisi lain, hiasan atau ukiran yang ada di dalam Rumah Limas pun memiliki simbol-

simbol tertentu. Terlihat ornamen simbar atau tanduk pada bagian atas atap. Simbar dengan

hiasan Melati melambangkan mahkota yang bermakna kerukunan dan keagungan rumah

adat ini. Tanduk yang menghiasi atap juga bermakna tertentu sesuai dengan jumlahnya.

Page 47: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

24

2.3 Tinjauan Studi Terdahulu

Tabel 2.1

Tinjauan Studi No Judul Penelitian Isi Kontribusi Terhadap Penelitian Pola Ruang Dalam

Rumah Limas

1 Tata Ruang dan Fungsi Rumah Limas

Sebagai Warisan Budaya Sumatera

Selatan (Amirwati, 2016).

Menjelaskan berbagai macam isi dan karakter Rumah Limas

serta mengidentifikasi karakteristik Rumah Limas.

Membantu peneliti dalam menggali lebih dalam unsur-

unsur yang ada pada Rumah Limas serta kriteria Rumah

Limas sebagai peninggalan budaya.

2 Rumah Tradisional Osing: Konsep

Ruang dan Bentuk.

(Suprijanto, 2002).

Kepercayaan terdahulu banyak mempengaruhi berbagai macam

aspek, termasuk konsep ruang yang ada. Bentuk rumah

tradisonal merupakan pencerminan budaya, nilai-nilai

kepercayaan, dan keinguinan masyarakat terdahulu.

Menjelaskan terbentuknya rumah tradisonal dan aspek-

aspek yang mempengaruhi pembentukan tersebut,

terutama dalam hal pola ruang dengan kepercayaan yang

berlaku.

3 Tata Ruang Rumah Bangsawan

Yogyakarta (widyatsari, 2002).

Adat istiadat kraton melekat pada para bangsawan, rumah

bangsawan pun lazimnya disebut dalem. Rumah-rumah ini

mudah dikenali dari struktur, bentuk atap, bangunan dan luas

lahan yang berbeda dengan rumah penduduk sekitar.

Rumah Limas yang merupakan tempat raja pada zaman

dahulu memberikan keruangan yang berbeda dengan

rumah penduduk lainnya, namun pola ruang memang

tidak jauh berbeda. Dari peneliti sebelumnya

menjelaskan bahwa perbedaan yang begitu terlihat

adalah pada dimensi ruang yang lebih luas.

4 Fungsi Ruang, Bentuk, dan Ekspesi

dalam Arsitektur. (Surasetja, 2007).

Menjelaskan aspek aspek pembentuk ruang dan berbagai

macam ekspresi yang ada didalam ruang yang akan terbentuk.

Memberikan referensi mengenai elemen-elemen yang

ada didalam ruang serta membuat ekspresi yang ada

didalam ruang dalam. Menjelaskan beberapa pola ruang

yang ada didalam sebuah ruang.

5 Transformasi Pola Tata Ruang

Rumah Tradisional Jawa ke dalam

Pola Tata Ruang Rumah Tinggal

Sederhana (budiwiyanto, 2011).

Pola tata ruang tempat tinggal raja bagi orang jawa memiliki

halaman depan sebagai ruang terbuka, pendapa sebagai ruang

pertemuan, pringgitan berfungsi sebagai tempat ruang

pertunjukan dan sebagai penghubung antar ruang. Dalem ageng

sebagai ruang keluarga yang privat. Senthong kiwa sebagai

tempat tidur empunya rumah (ayah dan ibu), senthong tengah

sebagai tempat pemujaan Dewi Sri

Penelitian tentang rumah raja jawa ini memberikan

penjelasan tentang ruang-ruang yang terdapat di dalam

rumah, untuk referensi sebagai fungsi-fungsi ruang di

dalamnya.

6 Kajian Topologi, Morfologi Dan

Tipologi Pada Rumah gadang

Minangkabau (Agus, 2010).

Rumah gadang adalah tempat yang hanya ditinggali oleh

perempuan dan anak perempuan, sementara anak laki-laki pergi

ke surau untuk menuntut ilmu. Ruang yang terdapat di dalam

Rumah gadang merupakan ruang lepas kecuali ruang kamar

tidur yang disekat oleh ruang pembatas. Ruang tengah menjadi

pusat aktivitas untuk menjamu tamu, rapat kaum tempat makan

dan kegiatan lainnya.

Ruang-ruang pada berbagai jenis Rumah Limas

memiliki fungsi yang hampir sama, hanya dibedakan

dari bentukan luar dan dimensi ruang. Sesuai dengan

kajian-kajian sebelumnya, sifat dari Rumah Limas ini

bersifat menjunjung tinggi adat sopan santun dengan

implementasi ruang yang ada di dalam Rumah Limas.

24

Page 48: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

25

No Judul Penelitian Isi Kontribusi Terhadap Penelitian Pola Ruang Dalam

Rumah Limas

7 Konsep Ruang Tradisional Jawa

dalam Konteks Budaya*) (lukito,

2005).

Konsep ruang pada rumah jawa dikaitkan dengan posisi objek

materiil, selain itu ruang juga dianggap sebagai wadah yang

tepat, jadi objek materiil bisa berubah atau disingkirkan namun

wadah adalah suatu yang tetap di dalam ruang.

Membantu peneliti dalam mengidentifiksi tentang pola

ruang dalam Rumah Limas yang memiliki tingkatan

(kijing), dan suatu tempat/wadah yang memiliki

panjang, lebar dan tinggu atau kedalaman yang berisi

materiil.

25

Page 49: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

26

2.4 Kerangka Teori

Berikut merupakan kerangka teori tentang penelitian tentang pola ruang dalam Rumah Limas:

Arsitektur Tradisional Rumah Limas

POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELAR

KEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG

Pola Ruang Dalam Rumah Tradisional

Pengertian ruang dalam :

- Bertens (1992)

- Sudarsono (1986)

- Jayadinata (1999)

- HR. Barlage (1908)

- Tuan (1977)

- Hall (1966)

- Rapoport (1997)

- Habraken (1982)

Aspek Yang mempengaruhi

ruang dalam :

- Christaller (1963)

- August (1954)

- Hariadi (1995)

- Rapoport (1969)

- Hendraningsih (1985)

Pengertian arsitektur

tradisional:

- Mahmud (2006)

- Koentjaraningrat

(1990)

- Josep prijotomo

(2006)

Unsur-Unsur pola ruang

dalam rumah tradisional :

- Barker (2009)

- Suparlan (1990)

Tinjauan Studi

1. Amirwati (2006) Tata Ruang &Fungsi Rumah

2. Suprijanto (2002) Budaya Pembentuk Pola Ruang

3. Silviani (2007) Psikologi Ruang

4. Wadiyatsari (2002) Pola Ruang Dalam Rumah Raja

5. Irawan (2007) Ekspresi Ruang

6. Budiwiyanto (2011) Pola Ruang Kebangsaan

7. Agus (2010) Macam Ruang Pada Rumah

8. Lukito (2005) Konssep Ruang Rumah Jawa

Pola Ruang Dalam Rumah Limas

Berdasarkan Strata Sosial Gelar

Kebangsawanan Kota Palembang.

Rumah Limas memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Atap berbentuk limas 2. Berdinding papan

3. Lantainya bertingkat – tingkat (kijing)

4. Memiliki ornament dan ukiranpada tiang, dinding dan

plafonnya yang mencirikan identitas budaya Palembang.

Rumah Limas Sebagai Rumah Tradisional:

- Said (2004)

- Pebi (2009)

- Akib (2006)

`

`

Gambar 2.5 Kerangka teori

26

Page 50: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian mengenai pola ruang dalam berdasarkan strata sosial yang ada didalam

Rumah Limas, dilakukan dengan mengamati pola ruang dalam bangunan melalui gambar

denah, observasi langsung, dengan menggunakan metode survei deskriptif. Metode

deskriptif bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan suatu keadaan yang

memberi pengaruh pada pola ruang.

Pola ruang dalam yang ada di Rumah Limas diidentifikasi dengan menganalisa elemen

fungsional sampai dengan elemen arsitektural yang ada didalam rumah tersebut, terutama

ruang dalam rumah limas, sehingga akan didapatkan pola ruang seperti apa yang terbentuk

pada bangunan Rumah Limas. Observasi dan identifikasi objek yang akan berlangsung akan

di koridori melalui variabel-variabel yang akan menjadi arahan dan patokan dalam

menganalisis bangunan Rumah Limas lalu dikelompokkan berdasarkan analisis yang dikaji.

Pola ruang dalam yang dibahas pada penelitian ini bersifat mewakilkan bila satu bangunan

dengan bangunan yang lain memiliki pola ruang dalam yang sama, dengan pertimbangan

jenis dan keadaan setiap Rumah Limas yang berada di Kota Palembang.

3.2 Lokasi Penelitian & Objek Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Palembang merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia dan secara geografis

terletak antara 2°52′ sampai 3°5′ Lintang Selatan dan 104°37′ sampai104°52′ Bujur Timur

dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari permukaan air laut. Luas wilayah Kota Palembang

sebesar 400,61 km2 yang secara administrasi terbagi atas 16 kecamatan dan 107 kelurahan.

Kota Palembang merupakan ibukota Propinsi Sumatera Selatan. Selain itu di Palembang

juga terdapat Sungai Musi yang dilintasi Jembatan Ampera dan berfungsi sebagai sarana

transportasi dan perdagangan antar wilayah.

Rumah Limas yang ada dan masih asli tanpa perubahan hanya tinggal beberapa di kota

palembang. Rumah Limas yang akan di jadikan berada di Museum Balaputradewa, dan

Kawasan 35-36 ilir Tanggo Buntung. Kawasan 34-35 Ilir, Tanggo Buntung yang berada

didekat pelabuhan yang berada disungai musi masih memiliki Rumah Limas yang

difungsikan sebagai tempat tinggal bagi Masayarakat Kota Palembang.

Page 51: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

28

Pertimbangan memilh Kawasan ini menjadi lokasi penelitian karena memiliki kategori

sebagai berikut:

1. Dekat dengan pusat kota dan aktivitas Kota Palembang.

2. Kampung atau desa yang masih terjaga kebudayaannya.

3. Memiliki beberapa objek rumah limas yang mencakup gelar kebangsawana masyarakat

palembang (Raden, masagus, kiagus, kemas).

4. Kawasan yang memiliki nilai sejarah seiring masuknya perkembangan rumah limas

yang ada di Kota Palembang.

3.2.1 Objek Penelitian

Kawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung Kota Palembang memiliki 12 rumah limas yang

tersebar, namun pada pemilihan objek rumah limas yang ada dikawasan ini dikerucutkan

menjadi 9 rumah limas karena 3 objek rumah limas yang ada sudah dialih fungsikan dan

sudah mengalami banyak perubahan terutama ruang dalam yang ada didalam rumah limas.

Oleh karena itu, yang dijadikan sebagai objek penelitian ruang dalam rumah limas ialah 9

rumah yang masih tersisa dikawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung Kota Palembang dengan

kondisi rumah limas yang masih belom banyak mengalami perubahan terutama pada bagian

ruang dalam rumah limas.

Pertimbangan pemilihan sampel berdasarkan beberapa kategori sebagai berikut ini:

1. Rumah limas yang masih difungsikan sebagai rumah tinggal.

2. Memiliki kondisi ruang dalam yang masih belum banyak mengalami perubahan bentuk

dan fungsi ruang.

3. Rumah yang dimiliki oleh keturunan gelar bangsawan yang ada dan mencakup semua

gelar kebangsawanan masyarakat palembang (Raden, masagus, kiagus, kemas)

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya.

Usia dari Rumah Limas di sini lebih dari 50 tahun.

Pada kawasan ini terdapat 12 objek rumah limas yang ditemukan. Akhirnya, objek yang

dijadikan bahan penelitian mengerucut menjadi 9 rumah limas dikarenakan kategori-

kategori yang sudah ditentukkan.

Berikut merupakan persebaran rumah limas yang ada di kawasan 34-35 Ilir Tanggo

Buntung Kota Palembang:

Page 52: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

29

R01

R02

M02

M01

M03

Kg01

Kg02

Km02

Km01

Gambar 3.1 Kawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung Kota Palembang

29

Page 53: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

30

Tabel 3.1

Lokasi Persebaran Rumah Limas Pada Kawasan 34-45 Ilir Kota Palembang

Nomor Kategori

Gelar Rumah Pemilik

Kode

Gambar

1 Raden

Arum Zainudin R01

Khodijah R02

2 Masagus

Fitriansyah M01

Irham M02

Ning Ayu M03

3 Kiagus

M. Amin Kg01

30

Page 54: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

31

Nomor Kategori

Gelar Rumah Pemilik

Kode

Gambar

Rachman Kg02

4 Kemas

Khairul Fahmi Km01

Yanto Km01

Terdapat sembilan sampel rumah limas yang ada di kawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung

Kota Palembang. Sembilan sampel ini akan di klasifikasikan berdasarkan gelar

kebangsawanan dari pemilik Rumah Limas tersebut. Berikut merupakan rincian Rumah

Limas pada kawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung Kota Palembang berdasarkan Gelar

kebangsawanan Pemilik Rumah:

1. Dua Rumah Limas dengan gelar Raden

2. Tiga Rumah Limas dengan gelar Masagus

3. Dua Rumah Limas dengan gelar Kiagus

4. Dua Rumah Limas dengan Gelar Kemas

Page 55: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

32

3.3 Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

3.3.1 Tahap Persiapan

Tahap persiapan adalah langkah awal dalam melakukan penelitian ini. Persiapan-

persiapan yang diperlukan sebelum melakukan proses penelitian ini meliputi kegiatan

sebagai berikut:

1. Observasi lapangan untuk mencari kawasan yang memiliki Rumah Limas di Provinsi

Sumatera Selatan.

2. Observasi awal terhadap beberapa rumah tinggal yang berada di Kawasan Kampung

Kapitan tepatnya di Kelurahan 7 Ulu, Kecamatan 1 Ulu, Kampung Kapitan Palembang.

Pengamatan terhadap rumah-rumah tersebut dilakukan dengan adanya gambaran awal

mengenai kondisi fisik rumah yang akan dijadikan objek penelitian.

3. Mendeskripsikan latar belakang penelitian, merumuskan masalah, memaparkan tujuan

dan manfaat penelitian, serta menjadi keaslian penelitian yang tercantum dalam bab I

mengenai Strata sosial dan pengaruhnya terhadap ruang dalam pada Rumah Limas

Kota Palembang.

4. Mencari teori-teori dan literatur dari buku maupun jurnal yang terkait dengan fokus dari

penelitian ini, baik yang berkaitan dengan pola ruang dalam, rumah tradisional, tentang

pola ruang dalam maupun tentang arsitektur Minangkabau itu sendiri. Jurnal yang

menjadi rujukan ini dapat berkaitan secara langsung maupun tidak langsung namun

masih relevan, yaitu memiliki kesamaan dalam bahasan yang telah menjadi rumusan

masalah serta kesamaan pada objek penelitian yang berupa rumah tradisional.

5. Tinjuauan pustaka yang telah disusun berfungsi sebagai landasan teori dan informasi

awal yang berguna pada saat melaksanakan penelitian. Teori-teori tersebut juga

digunakan sebagai alat analisa yang nantinya digunakan untuk menentukan variabel-

variabel penelitian.

6. Memilih pendekatan metode penelitian yang sesuai dengan fokus pembahasan, yaitu

mengenai pola ruang dalam bangunan Rumah Limas yang menggunakan metode

deskriptif yang dilaksanakan dengan survei langsung ke lapangan. Hasil yang ingin

dicapai pada penelitian ini adalah pola-pola ruang dalam yang terdapat pada Rumah

Limas di kawsan kampung kapitan tepatnya 34-35 Ilir, Tanggo Buntung Kota

Palembang.

7. Merencanakan metode penelitian untuk pengumpulan data dan pencatatan, yaitu

mempersiapkan bahan dan alat penelitian, seperti pedoman berupa wawancara dan

kebutuhan data kepada pemilik rumah. Proses ini dilakukan dengan berinteraksi

Page 56: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

33

langsung pada pemilik rumah untuk memberikan deskripsi tentang Rumah Limas yang

mereka huni seperti alamat, fungsi pada ruang dalam, yang terjadi pada ruang dalam,

dokumentasi yang tersimpan, serta tahun pembangunan. Selain itu juga dibutuhkan

gambar denah beserta fungsi masing-masing ruangan yang tergambar.

8. Merencanakan analisis data yang dilakukan sepanjang proses penelitian hingga pada

masa penyusunan laporan penelitian. Analisis yang digunakan pada penelitian ini

dilakukan dengan penetapan variabel-variael penelitian untuk mempermudah

pembahasan.

Variabel penelitian ini diambil dari hasil olah pustaka yang disesuaikan dengan fokus

penelitian dan pada objek penelitian, yaitu pola ruang dalam pada bangunan Rumah Limas.

Teori-teori yang telah dihubungkan dengan objek penelitian menjadi dasar dalam penentuan

variabel. Hasil analsisi tersebut kemudian ditabulasikan untuk mendapat pola-pola ruang

dalam yang terdapat pada bangunan Rumah Limas di Kawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung

Kota Palembang.

3.3.2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan penelitian terbagi menjadi beberapa kegiatan antara lain sebagai

berikut:

1. Pengambilan Data Primer

Pengambilan data primer dengan cara : observasi langsung di kasus-kasus Rumah Limas

di kawsan kampung kapitan tepatnya di Kelurahan 7 Ulu, Kecamatan 1 Ulu, Kampung

Kapitan Palembang, dan observasi langsung pada tiap kasus Rumah Limas yang ada

dengan menggunakan bahan dan alat sesuai dengan kebutuhan data seperti poin enam

pada tahap persiapan. Data yang diambil dalam bentuk gambar berupa data dokumentasi

foto maupun gambar denah, namun jika rumah telah mengalami perubahan, maka

gambar denah asli sebelum mengalami perubahan juga ikut diambil datanya. Selain data

tersebut, juga dilakukan wawancara untuk memperdalam informasi dengan responden

dan narasumber yang berkompeten mengenai sejarah rumah serta penggunaan ruang-

ruang yang ada di dalam rumah.

2. Pengambilan Data Sekunder

Pengambilan data sekunder berupa peta kawasan maupun foto kawasan. Data tersebut

digunakan untuk menunjang penelitian, serta memberikan gambaran umum mengenai

kawasan Kampung Kapitan. Data-data sekunder tersebut yang meliputi peta kawasan,

Page 57: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

34

foto kawasan, dokumentasi kegiatan masa lalu sampai sekarang dan sebagainya yang

diperlukan diajukan kepada Dinas Pariwisata di Kota Palembang.

3.3.3 Tahap Pengambilan Populasi

Objek-objek rumah limas yang ada tersebar di kawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung Kota

Palembang yang menjadi lokasi penelitian. Pada tahap ini, objek yang menjadi bahan

penelitian merupakan seluruh populasi yang ada kawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung Kota

Palembang maupun masyarakat Kota Palembang yang terkait, namun pada nantinya akan

dibatasi dengan kategori-kategori yang telah ditentukan dan dapat mewakilkan daripada

populasi Rumah Limas yang tersebar di seluruh wilayah Kampung Kapitan tersebut.

Kategori-kategori tersebut diklasifikasikan berdasarkan pola ruang dalam asli Rumah Limas.

Pada kawasan ini terdapat 12 objek rumah limas yang ditemukan. Akhirnya, objek yang

dijadikan bahan penelitian mengerucut menjadi 9 rumah limas dikarenakan kategori-

kategori yang sudah ditentukkan pada tahap sebelumnya. Rumah rumah limas yang tidak

dijadikan objek penelitian kebanyakan telah mengalami fungsi perubahan pada rumah

maupun ruang dalam yang ada. Rumah limas yang dijadikan objek penelitian merupakan

rumah tinggal yang masih memiliki kondisi ruang dalam yang tidak banyak mengalami

perubahan. Akhirnya pada kawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung Kota Palembang ditemukan

9 objek rumah limas yang akan dijadikan bahan penelitian untuk menganalisa dan melihat

ruang dalam rumah limas.

3.3.4 Tahap Evaluasi dan Penyempurnaan Data

Tahap evaluasi dan penyempurnaan data penelitian terbagi menjadi beberapa kegiatan,

antara lain sebagai berikut:

1. Tahap Evaluasi

Tahap ini merupakan tahap mengkoreksi ulang data-data yang telah didapatkan, dan

melakukan pengecekan informasi tidak hanya kepada satu responden tetapi juga kepada

responden lainnya yang berkompeten mengecek kevalidan data. Hal ini penting

dilakukan agar apabila ada data yang salah dapat segera dikoreksi, sehiingga hasil

penelitian dapat dipercaya validitasnya.

2. Tahap Penyempurnaan Data

Tahap ini merupakan tahap untuk menyempurnakan data yang telah didapatkan. Seperti

data gambar denah yang masih berupa sketsa digambar kembali agar memudahkan

pembaca saat ditampilkan dalam laporan penelitian.

Page 58: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

35

3.3.5 Tahap Pengkajian dan Pelaporan

Data-data dari pengumpulan hasil survei primer dan sekunder yang telah didapatkan

kemudian dideskripsikan dan dianalisa berdasarkan variabel yang telah ditetapkan. Hasil

analisa tersebut kemudian ditabulasikan untuk mendapatkan pola tata ruang dalam yang

terdapat pada bangunan Rumah Limas di kawasan Kampung Kapitan. Setelah didapatkan

pola ruang dalam pada kawasan tersebut, maka hasil tersebut dihubungkan kemabali dengan

kajian teoritis yang ada. Tahap selanjutnya adalah mengolah data yang ada serta memberikan

kesimpulan terhadap temuan di lapangan. Data-data tersebut kemudian dituangkan pada

hasil laporan penelitian, yaitu berupa produk penelitian tugas akhir (skripsi).

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian digunakan untuk mempermudah menganalisis dan mengkaji ruang

dalam Rumah Limas yang ada di kawasan Tanggo Buntung 34-35 Ilir Kota Palembang.

Variabel ini diambil dari tinjauan teori yang sudah dirumuskan pada bab II. Variabel yang

digunakan merupakan substansi dari teori pola ruang dalam yang disesuaikan dengan teori

ruang sosial dalam rumah tradisional yang ada, sehingga akan memberikan gambaran

mengenai ruang dalam dan juga strata sosial pada ruang dalam rumah limas.

Variabel penelitian yang diperhatikan pada objek Rumah Limas ini adalah pola ruang

dalam yang terlihat pada denah pada masing-masing rumah baik dalam kegiatan sehari-hari

maupun dalam upacara adat yang menggunakan ruang dalam Rumah Limas. Ruang sosial

yang ada didalam rumah limas akan dilihat dan dianalisis berdasarkan aktivitas sehari-hari

dan pada saat upacara adat berlangsung di dalam rumah.

Tabel 3.2

Variabel Penelitian

Elemen Variabel Sub Variabel Indikator

Fisik Eksisting ruang

dalam rumah limas

pada kawasan 34-35

Ilir Tanggo Buntung

Kota Palembang.

1. Ruang dalam Rumah Fungsi & sifat

Kebutuhan

2. Organisasi Ruang

Zonasi Ruang

Susunan Ruang

Transisi & Hirarki

3. Elemen Pemisah &

Pembentuk Ruang

Elemen Vertikal

Elemen Horizontal

Non Fisik Sosial-budaya 1. Status sosial Gelar yang ada di

masyarakat

2. Aktivitas upacara adat Aktivitas ruang sosial

3. Strata Sosial ruang dalam

rumah limas

Perbedaan rumah limas

setiap gelar

Page 59: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

36

3.5 Metode Pengumpulan Data

3.5.1 Data Primer

Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara melakukan observasi lapangan baik

secara langsung maupun tidak langsung, wawancara dengan pemilik bangunan dan mencari

informasi dari dokumentasi-dokumentasi terdahulu. Teknik observasi langsung merupakan

cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan pada kasus -

kasus bangunan Rumah Limas yang ada di kawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung Kota

Palembang. Pelaksanaannya langsung dilakukan di kawasan ini pada umumnya dan pada

kasus-kasus Rumah Limas. Survei primer yang dilakukan meliputi:

1. Observasi

Dilakukan dengan mengamati secara langsung maupun tidak langsung pada lokasi

kawasan 34-35 Ilir pada umumnya, maupun pada kasus bangunan rumah tinggal yaitu

Rumah Limas pada khususnya sebagai objek penelitian. Observasi dilakukan untuk

mengetahui kondisi Rumah Limas yang ada di kawasan 34-35 Ilir sebenarnya. Tahap

observasi ini meliputi:

a. Pengamatan kondisi fisik maupun sosial di kawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung

Kota Palembang

b. Pengamatan mengenai pola ruang dalam pada bangunan Rumah Limas kawasan

34-35 Ilir Tanggo Buntung Kota Palembang Data yang didapat berupa data fisik

seperti, denah rumah.

Data-data yang diperoleh dalam tahap observasi ini berupa sketsa dan foto. Alat yang

digunakan adalah kamera, metaran, dan alat tulis.

2. Wawancara

Merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan mewawancarai pihak-pihak yang

terkait dengan penelitian mengenai pola ruang dalam Rumah Limas yang dapat

dijadikan sebagai narasumber yang terpercaya. Wawanca dilakukan dengan membuat

beberapa daftar pertanyaan. Wawancara dilakukan kepada pihak-pihak yang terkait:

a. Pemilik Rumah Limas, wawancara ini diharapkan dapat memberikan data yang

akurat mengenai kasus rumah tradisional tersebut dalam penelitian ini. Data yang

diperoleh merupakan data penghuni rumah, tahun pembangunan, maupun data fisik

rumah responden, meliputi denah dan tampak.

b. Masyarakat setempat, wawancara ini diharapkan dapat memberikan data-data yang

mendukung dalam pengkajian terhadap pola ruang dalam bangunan Rumah Limas,

terutama menganai kondisi sosial masyarakat setempat.

Page 60: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

37

3. Dokumentasi

Untuk melengkapi perolehan data, maka dilakukan dokumentasi hasil observasi di

kawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung dalam bentuk foto. Hal ini bertujuan untuk

mengetahui dan menggali lebih dalam tentang pola ruang dalam pada bangunan Rumah

Limas sebagai upaya penggambaran kondisi eksisting wilayah studi yang mendukung.

Media yang digunakan dalam dokumentasi adalah kamera.

Berikut merupakan data survei primer yang berasal dari berbagai sumber, yang pada

nantinya digunakan dalam penelitian tentang pola ruang dalam bangunan Rumah Limas di

kawasan kawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung Kota Palembang.

Page 61: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

38

Tabel 3.3

Data dan Kegunaan Survei Primer No Jenis Survei Primer Sumber Data Primer Data/Informasi yang Didapatkan Kegunaan

1 Observasi Rumah Limas

a. Struktur kawasan penelitian

b. Pola ruang dalam setiap bangunan berupa gambaran

denah dan layout rumah

c. Pengambilan foto yang berkaitan dengan fisik

bangunan

d. Rumah Limas beserta aktivitas yang terjadi di dalam

rumah

a. Menganalisis kawasan

b. Menganalisis pola ruang dalam Rumah

Limas

c. Mendeskripsikan kondisi dalam rumah

d. Identifikasi pola ruang dalam Rumah Limas

e. Mendeskripsikan profil pemilik Rumah

Limas

2 Wawancara

Pemilik Bangunan

a. Data rumah berupa alamat, identitas penghuni dan

fungsi rumah

b. Sejarah tentang rumah yaitu meliputi tahun berdiri dan

sudah ada renovasi berapa kali

c. Latar belakang penghuni rumah (sosial dan

kepemilikannya)

a. Menetapkan bangunan-bangunan yang

menjadi alat analisis berupa data-data rumah

dari berdiri hingga saat ini

b. Menganalisis apakah latar belakang

penghuni merupakan faktor pembentuk

ruang-ruang pada Rumah Limas

c. Menganalisis faktor dari luar yang

membentuk pola ruang dalam pada Rumah

Limas

Tokoh Masyarakat

a. Agama

b. Pendidikan

c. Ekonomi

d. Budya

e. Kondisi sosial dan budaya masyarakat

f. Informasi sejarah kawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung

Kota Palembang

g. Pelaksanaan upcara adat Palembang di kawasan

tersebut

a. Sebagai bahan mengidentifikasi dalam

mengetahui pola ruang dalam Rumah Limas

b. Identifikasi sejarah dan perkembangan

kawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung Kota

Palembang

Kantor Kecamatan

Peta Kawasan

Informasi mengenai sejarah kawasan 34-35 Ilir Tanggo

Buntung Kota Palembang

Sebagai bahan menganalisis sosial budaya

yang berpengaruh pada pembentukan pola

ruang dalam Rumah Limas

3 Dokumentasi Dinas Pariwisata Kecamatan

Foto dokumentasi Rumah Limas dari awal pembangunan

hingga saat ini

Informasi mengenai persebaran rumah limas yang ada di

Kota Palembang.

Mendeskripsikan kawasan dan populasi

Rumah Limas yang terdapat di kawasan

tersebut

38

Page 62: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

39

3.5.2 Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang tidak berhubungan langsung tetapi dapat

mendukung penelitian yang dilakukan. Data yang didapatkan dari studi literatur. Studi

literatur digunakan sebagai penunjang tinjauan teori serta memperkaya wawasan yang dapat

menunjang mengenai pola tata ruang dalam Rumah Limas di kawasan 34-35 Ilir Tanggo

Buntung Kota Palembang. Hal ini dilakukan dengan mempelajari beberapa pustaka, laporan

ilmiah, dan buku-buku yang mendukung. Data yang diperoleh meliputi:

1. Data tentang arsitektur Rumah Limas untuk melihat hal-hal apa yang menjadi

karakteristik arsitektur tradisional Palembang.

2. Data tentang landasan berarsitektur terutama dalam hal tata ruang dalam ruang, serta

unsur-unsur pembentuknya.

3. Data tentang kawasan penelitian, yaitu kawasan kawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung

Kota Palembang.

Data-data pustaka di atas diharapkan dapat memperkuat analisa dalam penelitian. Data

pustaka yang diambil hanya yang relevan dengan bidang kajian. Beberapa pengumpulan

data sekunder yang berasal dari literatur, jurnal/karya ilmiah maupun yang berasal dari

Bappeda, Dinas Pariwisata dan Kantor dokumentasi dan publikasi Kota Palembang

Berikut merupakan tabulasi data serta keguanaan data-data tersebut dalam pelaksaan

penelitaian tentang pola ruang dalam Rumah Limas di kawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung

Kota Palembang sebagai bahan analisis penelitian. (Tabel 3.2).

Tabel 3.4

Data dan Kegunaan Survei Sekunder No Sumber Data Data yang Dibutuhkan Kegunaan

1 Literatur

Teori-teori tentang pola ruang dala

pada bangunan tradisional dan faktor-

faktor pembentuknya

Tinjauan pustaka dalam

mengidentifikasi dan

menganalisis untuk kategori-

kategori penelitian

2 Karya Ilmiah

Penelitian terdahulu mengenai pola

ruang dalam rumah tradisional diberbagai

daerah termasuk kawasan

Membantu dalam langkah

penelitian dan menganalisis data

yang didapat

3 Bappeda Sumatera

Selatan

a. Kecamatan Ilir Timur dalam angka

tahun 2016

b. Kawasan 34-35 ilir angka tahun 2016

c. RTRW/RDTRK

Mengetahui kondisi secara

kependudukan untuk mengetahui

keadaan ekonomi, jumlah

penduduk, penggunaan lahan dan

kondisi lainnya pada kawasan

34-35 ilir

4 Kecamatan Ilir

Timur

a. Monografi Kecamatan Ilir Timur II

b. Peta Kecamatan ilir Timur II

Menganalisis tata guna lahan

serta kehidupan sosial budaya

5 Dinas Pariwisata

a. Data tentang upacara adat yang ada di

kawasan tersebut

b. Sejarah kebudayaan 34-35 Ilir di

kawasan tersebut

Mengidentifikasi latar belakang

kawasan dan pembentuk ruang

dalam Rumah Limas tersebut

melalui faktor budaya yang ada

di kawasan tersebut

Page 63: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

40

No Sumber Data Data yang Dibutuhkan Kegunaan

6 Perpustakaan Sejarah kawasan 34-35 Ilir Sebagai identifikasi sejarah dasar

dalam penelitian

7 Kantor Kecamatan Dokumentasi dan Publikasi data

kecamatan

Sebagai identifikasi dasar dalam

penelitian melalui pendekatan

sejarah kawasan tersebut

3.6 Studi Kasus Rumah Limas di Kawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung

Kota Palembang

Rumah Limas merupakan rumah peninggalan masyarakat kota palembang pada zaman

dahulu. Pada beberapa daerah di Kota Palembang masih banyak berdiri Rumah Limas.

Diantaranya di kampong kapitan, di kawasan tanggo buntung, kawasan 4 ulu, dan kawasan

3 ilir Kota Palembang yang merupakan kawasan asli yang dihuni dari orang-orang pribumi

dari kota yang palembang yang memiliki kebudayaan yang masih terjaga.

Tersisa 3 Rumah Limas yang masih asli dari bentuk awalnya dan difungsikan sebagai

objek wisata budaya, rumah tersebut sudah di alihfungsikan menjadi objek wisata berupa

museum dan juga rumah edukasi kain songket dan tidak lagi difungsikan sebagai rumah

tinggal. Rumah Limas yang terdapat di kawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung Kota Palembang

merupakan rumah limas yang masih difungsikan sebagai rumah tinggal dan masih memiliki

kondisi ruang dalam yang masih belum banyak berubah. Daerah ini ditemukan 12 rumah

limas yang masih dipertahankan keberadaannya. Rumah limas yang berjejer di tengah

tengah suasana himpitan perkotaan yang masih bertahan dan telah menghidupkan suasana

jaman lampau.

3.7 Desain Survei

Analisis pada penilitian ini menggunakan metode survei deskriptif. Pelaksanaan metode

ini melalui pendekatan secara diagnostik, deskriptif dan teoritis. Data yang telah diperoleh,

diolah secara kualitatif. Sasaran penelitian ini adalah bagaimana pola ruang dalam pada

bangunan Rumah Limas dan faktor-faktor apa saja pembentuk ruang dalam Rumah Limas

di kawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung Kota Palembang. Analisis ini dilakukan berdasarkan

pengamatan visual objek yang dilandari oleh teori-teori. (Tabel 3.3). Analisis data

menggunakan pendekatan deskriptif dengan langkah-langkah yang dianjurkan oleh Miles &

Huberman (1987) yang terdiri dari empat alur kegiatan yaitu pemilihan data, penyajian data,

analisis dan penarikan kesimpulan.

Page 64: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

41

Langkah-langkah yang telah disebutkan oleh Miles & Huberman yaitu sebagai berikut:

1. Pemilihan data

Proses pemilihan data atau mengeliminasi data yang kurang relevan, pengabstrakan dan

transformasi data yang muncul dari hasil wawancara, observasi lapangan, foto dan peta

yang dikaji satu per satu kemudian dikumpulkan sesuai golongannya. Pada penelitian

ini eliminasi data dilakukan pada data-data yang tidak berhubungan dengan hal-hal yang

ada.

2. Penyajian data

Proses penyajian data adalah melalui penentuan variabel-variabel penelitian yang dapat

menjawab rumusan masalah. Pelaksanaan pemilihan dan penyajian data, dilakukan pada

saat kegiatan penelitian berlangsung.

3. Analisis data

Analisis data pada tahap ini merupakan hipotesa awal dan identifikasi masalah. Ada

beberapa parameter yang dijadikan dasar untuk penelitian ini yang disesuaikan antara

teori yang ada dengan objek yang berada di lapangan. Langkah awal analisis data adalah

dengan menyesuaikan variabel yang ditetapkan. Analisis dilakukan dengan

menggunakan alat untuk dokumentasi yaitu berupa foto-foto, sketsa, tabel dan diagram.

Langkah selanjutnya, yaitu hasil analisis yang telah didapat ditabulasikan untuk

mendapatkan pola ruang dalam yang terdapat pada Rumah Limas di kawasan 34-35 Ilir

Tanggo Buntung Kota Palembang. Setelah mendapatkan pola-pola ruang dalam dari

semua objek kajian, maka hasil tersebut dikaitkan kembali dengan kajian teori yang ada.

4. Kesimpulan

Langkah akhir setelah melakukan analisis data, adalah kesimpulan yang berupa hasil

akhir yang terkumpul tentang pola ruang dalam bangunan Rumah Limas dan yang

merupakan faktor-faktor pembentuk ruang dalam pada bangunan Rumah Limas di

kawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung Kota Palembang.

Page 65: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

42

Tabel 3.5

Desain Survei No Tujuan Variabel Indikator Analisis Jenis Data Sumber Data Survei Output

1 Mengidentifikasi

dan menganalisis

pola ruang dalam

pada bangunan

Rumah Limas

yang berfungsi

sebagai rumah

tinggal di

Kawasan 34-45

Ilir Tanggo

Buntung Kota

Palembang

Sifat Sosial

budaya,

ekonomi,

kondisi

penghuni

Analisis

Kuantitatif

Sejarah perkembangan bentuk

sosial, fungsi berdasarkan

aktivitas ruang dalam.

Observasi,

wawancara,

dokumentasi dan

publikasi

Survei

Primer dan

sekunder

Pengaruh eksisting

secara non fisik dari

penghuni, sosial serta

budaya pada pola ruang

dalam

Susunan Sisi

kebudayaan

adat

Palembang

Analisis

Kuantitatif

Arsitektur rumah limas yang

mempertahankan pada ruang

dalam, Fungsi dan kebutuhan

ruang dalam

Observasi wawancara Survei

Primer

Susunan ruang yang

terdapat pada pola ruang

dalam rumah limas

Kebutuhan Sosial,

budaya,

ekonomi,

kondisi

penghuni

Analisis

Kuantitatif

Kebutuhan penghuni yang

tinggal di dalam ruangan/

aktivitas penhuni

Observasi wawancara Survei

Primer

Kebutuhan penghuni di

eksisting masing-masing

rumah

Hirarki dan

Transisi

Sosial,

budaya,

ekonomi,

kondisi

penghuni

Analisis

Kuantitatif

Melihat pada kegiatan sehari-

hari penghuni rumah dalam

menggunakan ruang-ruang

dengan susunan bagian ruang

pada rumah limas.

Observasi,

wawancara,

dokumentasi dan

publikasi

Survei

Primer

Transisi terlihat dari

pintu masuk hingga

belakang bangunan.

Hirarki yang terlihat

pada rumah limas yang

membentuk zona public

privat

Faktor -

Faktor

Sosial,

budaya,

ekonomi,

kondisi

penghuni

Analisis

Kuantitatif

Melihat dari fungsi dalam

penyusunan ruang-ruang di

dalam rumah dengan melihat

zona-zona yang terbentuk

Observasi Survei

Primer

Pembentuk ruang dari

pengaruh kegiatan adat

ataupun kegiatan sehari-

hari

Fungsi Analisis

Kuantitatif

Kegunaan dan kebutuhan ruang

berdasarkan aktivitas dan juga

ruang yang akan digunakan.

Observasi,

wawancara

Survei

Primer

Fungsi dari setiap ruang

yang ada di dalam

rumah limas

42

Page 66: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

43

3.8 Tahap Akhir

Setelah melalui proses analisis serta mendapatkan hasil dari penelitian

tersebut,diperlukan adanya kesimpulan yang dapat memberikan kontribusi untuk kemajuan

ilmu pengetahuan bidang arsitektur, terutama di bidang arsitektur tradisional yang ada di

nusantara.

Penelitian ini diharapkan juga dapat menghasilkan saran yang dapat digunakan bagi

peneliti yang akan meneliti dibidang yang sama untuk selanjutnya.

3.9 Kerangka Metode Penelitian

Gambar 3.2 Kerangka pemikiran

Rumusan Masalah:

Bagaimana pola ruang dan hubungan strata sosial

dalam bangunan Rumah Limas yang berfungsi

sebagai rumah tinggal di Kota Palembang?

Tujuan:

Mengidentifikasi dan menganalisis pola ruang

dalam pada bangunan Rumah Limas yang

berfungsi sebagai rumah tinggal di Sumatera

Selatan terutama di Kota Palembang

Lokasi dan Objek Penelitian:

Rumah Limas di kawasan 34-35 Ilir Tanggo

Buntung Kota Palembang.

Metode Penelitian:

Deskriptif (Pola Ruang Dalam) Kajian Literatur Tinjauan Studi

Terdahulu

Variabel Penelitian

Data Prime:

a. Data Fisik bangunan

b. Data Pola Ruang

c. Data Kawasan

Data Sekunder:

a. Pola ruang dalam rumah

tradisional

b. Pola ruang dalam Rumah Limas

Identifikasi Pola ruang dalam Rumah Limas di kawasan 34-35

Ilir Tanggo Buntung Kota Palembang.

Kesimpulan dan Saran

Analisis dan hasil pembahasan pola Ruang dalam Rumah Limas

Page 67: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

44

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 68: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah

4.1.1 Sejarah permukiman dan budaya masyarakat Kota Palembang

Secara umum nama Palembang pada masa yang lampau secara tidak langsung dapat

dikatakan mewakili nama Sumatera Selatan. Pada masa lalu daerah palembang meliputi

wilayah Batang hari Sembilan (Sumatera Bagian Selatan). Padahal suku Palembang hanya

satu diantara keberagaman suku seperti basemah, komering, musi, lintang dan lain

sebagainya di wilayah Sumatera Selatan.

Kenyataan budaya ini tidak terlepas dari pengaruh budaya palembang sebagai satu

wilayah yang terbuka sejak zaman dahulu dan sejak lama sudah dikunjungi oleh berbagai

bangsa asing seperti China, Arab, India, dan Eropa. Masuknya negara-negara tersebut

menyebabkan akulturasi budaya yang besar sehungga, budaya palembang relatif lebih

berkembang dari kebudayaan etnis-etnis lain di wilayah Sumatera Selatan. Bangsa asing pun

asih banyak ditemui sampai dekarang di Kota Palembang. Etnis Kota Palembang terdiri dari

banyak campuran etnis tersebut. Mulai dari Cina, Arab, India, dan juga etnis lokal dari

daerah lain. Selain itu, ada beberapa alasan lain yang memperkuat jika Palembang pada

zaman dahulu dikatakan mewakili Provinsi Sumatera Selatan antara lain:

1. Palembang sudah sejak lama memnjadi pusat wilayah atau ibu kota di masa Kerajaan

Sriwijaya dan era Kerajaan Kesultanan Palembang Darussalam yang bertahan sampai

era kemerdekaan Republik Indonesia. Di massa awal pemerintahan palembang tetap

menjadi pusat Sumatera Bagian Selatan (sumbagsel).

2. Nama Palembang identik dengan satu negeri yang wilayahnya mencakup negeri di

wilayah Batanghari Sembilan yakni wilayah Sumatera Bagian Selatan yang terdiri dari

Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Lampung, Provinsi Bengkulu, Provinsi Jambi, dan

Provinsi Bangka Belitung.

3. Dampak kebudayaan yang ada di zaman kerajaan Majapahit dan Kerajaan Kesultanan

Darussalam. Pusat pemerintahan dikala itu terletak di daerah Palembang.

4. Bahasa palembang menjadi lingua franca pada daerah Sumatera Selatan dan juga

daerah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) pada masa lalu. Bahasa palembang

menjadi bahasa simbol dan pemersatu di wilayah provinsi Sumatera Selatan khususnya

dan Sumatera Bagian Selatan pada umumnya.

Page 69: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

46

Asal usul nama Palembang mempunyai beberapa makna dan versi, ada yang

mengatakan palembang berasal dari kata lembang yang pengertiannya berserak-serakdan

tanah yang rendah (asal kata lembah). Namun ada yang mengartikan Palembang dengan

memenggal kata yang ada yaitu dari kata pa dan limbang. Limbang (melimbang) dalam hal

ini dikaitakan dengan melimbang emas dan logam atau benda-benda lain. Adapun pa adalah

kata depan yang berasal dari bahasa jawa jika seseorang hendak menuju ke suatu tempat.

Gambar 4.1 Sungai Musi dan Peta Kota Palembang pada zaman dahulu

Sumber: http://www.petakota.com

Penduduk Palembang pada masa lalu lebih senang tinggal di dekat sungai yang menjadi

pusat kehidupan dan ekonomi pada masa itu. Tanah darat yang posisinya lebih tinggu

menjadi tempat pemakaman atau bangunan keagamaan. Kondisi tersebut menyebabkan pola

permukiman masyarakat Palembang tidak tersusun rapi (terserak-serak) dikarenakan

mengikuti kelokansa sungai yang ada. (Gambar 4.1)

Gambaran diatas menyebutkan bahwa asal kata Palembang diambil berdasarkan

pekerjaan penduduk yang mayoritas sebagai pencari emas di daerah sungai yang

mengelilingi Palembang. Letak geografis Palembang yang merupakan daerah yang

didominasi oleh lembah dan sungai juga menjadi salah satu dasar penamaan Palembang.

Dari berbagai pengertian tersebut akhirnya pemakaian nama Palembang terus berlanjut

hingga kini dikenal sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Selatan.

Palembang banyak memiliki kebudayaan yang banyak dipengaruhi oleh akulturasi

budaya dari berbagai daerah yang masuk di era Kerajaan Sriwijaya hingga era Kesultanan

Page 70: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

47

Palembang Darussalam. Pengaruh kebudayaan yang paling besar dan bertahan lama yaitu

budaya yang masuk dari tanah Jawa. Akulturasi budaya Jawa-Palembang banyak

mempengaruhi perkembangan kebudayaan yang ada di Kota Palembang..

4.1.2 Asal-usul strata sosial masyarakat Palembang

Asal mula gelar yang ada di masyarakat palembang dimulai dari akulturasi budaya Jawa

yang masuk Palemabang, bermula pada era kerajaan majapahit dan demak yang ingin

melakukan perluasan daerah ke Pulau Sumatera. Pada awalnya utusan Arya Damar sebagai

wakil Kerajaan Majapahit masuk ke palembang dan kemudian terjadi perubahan yang

merupakan awal dari akulturasi budaya Palembang-Jawa, pergaulan yang dilakukan oleh

Arya damar akhirnya diteruskan oleh Raja-raja dan sultan-sultan didalam istana maupun

keraton yang ada di Palembang pada era Kesultanan Palembang Darussalam akhirnya

berdampak ke sistem pemerintahan sampai dengan kehidupan yang ada di Kota Palembang.

Akulturasi budaya yang paling menonjol adalah bahasa, kesenian wayang, kuliner, dan juga

pemberian gelar yang ada di masyarakat palembang.

Pemberian gelar yang ada dimasyarakat palembang juga banyak diadaptasi oleh gelar

yang ada di Pulau Jawa, mulai dari tingkatan gelar sampai dengan fungsi atau makna gelar

yang diberikan. Ada banyak sebutan gelar yang muncul pada masa kekuasaan Palembang

Darussalam. Gelar tersebut berdasarkan jabatan dan status keturunan. Beberapa contoh gelar

untuk jabatan dan yakni, Kigede, Pangeran, dan juga Kimas.

Sedangkan untuk gelar-gelar para bangsawan yang berdasarkan status keturunan dan

masih ada sampai sekarang yakni, Raden (laki-laki), Raden Ayu (perempuan),

Masagus/Kemas (laki-laki), Masayu (perempuan), Kiagus (laki-laki), Nyayu (perempuan),

Kemas (laki-laki), dan juga Nyimas (perempuan). Secara kesamaan nama gelar-gelar yang

telaah disebutkan tadi memiliki kesamaan dengan gelar-gelar bangsawan atau priayi yang

ada di Jawa.

Gelar yang ada di masyarakat palembang berikan berdasarkan pekerjaan yang ada pada

era Kerajaan Kesultanan Darussalam. Berikut penjelasan gelar berdasarkan keturunan yang

ada di masyarakat Palembang.

1. Gelar Raden

Gelar raden pertama kali diberikan pada anak raja di Palembang pada masa Sultan

Abdurahman yang merupakan sultan pertama pada zaman Kerajaan Palembang

Darussalam. Raden memiliki arti yang ditinggikan. Gelar Raden merupakan seseorang

Page 71: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

48

yang memiliki keturunan kerajaan maupun kerabat raja pada era Kesultanan Palembang

Darussalam.

2. Gelar Masagus

Gelar masagus pertama kali diberikan pada masa era kesultanan selanjutnya yang

diperkirakan mulai muncul pada zaman kekuasaan Sultan Muhammad Mansyur Jayo

Ing Lago. Masagus memiliki arti berharga banyak. Gelar ini akan didapat oleh anak-

anak dari keturunan raden yang menikah dengan wanita dari golongan rakyat biasa yang

tidak memiliki gelar kebangsawanan.

3. Gelar Kemas

Gelar kemas merupakan gelar yang diberikan pada kalangan masyarakat kiai atau

pemuka agama yang ada di Kota Palembang pada era sebelum Kerajaan Kesultanan

Palembang Darussalam. Gelar ini dipercaya merupakan gelar yang paling tua

dibandingkan dengan gelar raden, masagus dan kiagus. Gelar ini memiliki sejarah

tersendiri pada masanya, dan tetap di angkat sebagai gelar kehormatan masyarakat Kota

Palembang sampai dengan sekarang. Gelar tersebut akhirnya diberikan secara turun

temurun kepada keturunan dari pemilik gelar kemas.

4. Gelar Kiagus

Gelar Kiagus meupakan singkatan dari Ki Bagus, gelar ini diberikan oleh Sultan Demak

pada seorang ulama asal Negeri Arab yang bernamaAbdurrohman bin Pangeran

Fathullah, sehingga namanya dipanggil Kiai Bagus Abdurrohman bin Pangeran

Fathullah. Gelar ini hampir sama dengan gelar kemas yang berisi kalangan Kiai atau

pemuka agama, namun sejarah awalnya gelar ini diberikan kepada orang yang bukan

asli Palembang. Pada akhirnya gelar kiagus dijadikan sebagai gelar kebangsawanan

masyarakat palembang. Gelar tersebut akhirnya diwaris oleh keturunan kiagus selama

turun temurun.

Menurut Sumber sejarah yang berasal dari beberapa abad yang lampau. Struktur

masyarakat asa itu secara pokok terbagi atas tiga golongan, yaitu golongan agama,

bangsawan, dan rakyat biasa. Pengamatan lain juga mendapatkan sebuah golongan lagi yaitu

golongan budak. Pada era sekarang gelar tersebut tetap diberikan kepada anak-anak yang

mempunyai darah keturunan gelar tersebut dan ada juga yang memilih menghapus gelar

tersebut dikareankan, masyarakat Kota Palembang masih belum banyak mengerti sebab

nama gelar yang diturunkan oleh leluhur mereka sebelumnya, sehingga banyak para

keturunan bangsawan dan priyai yang memilih menghapus nama gelar kebangsawanan

daerah yang ada pada mereka.

Page 72: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

49

4.1.3 Asal-usul dan bentuk rumah limas

Rumah limas memiliki nama lain yang dikenal oleh kalangan masyarakat Kota

Palembang yaitu rumah bari. Pengertian rumah bari adalah bahasa yang berasal dari bahasa

palembang yang menunjukkan masa atau waktu, yang diartikan menjadi rumah lama

dikarenakan memiliki umur yang rata-rata 150 tahun.

Rumah ini dikatakan Rumah limas dikarenakan bentuk atapnya yang menyerupai

piramida terpenggal. Nama rumah ilmas berasal dari dua perkataan, yaitu lima dan emas.

Lima emas memiliki makna yang menjadi nilai-nilai yang terkandung dalam perwujudan

rumah tersebut. Nilai tersebut berupa:

1. Limas Pertama berarti keagungan dan kebenaran;

2. Limas kedua berarti Rukun damai;

3. Limas ketiga berarti adab sopan santun;

4. Limas keempat berarti aman subur sentosa; dan

5. Dan yang limas yang terakhir berarti makmur sejahtera.

Rumah ini mempunyai kemiripan dengan rumah khas dari Suku Jawa, yaitu rumah joglo.

Akulturasi budaya Jawa yang masuk ke Palembang banyak mempengaruhi kehidupan

bersosial maupun seni pada zaman Arya Damar yang merupakan adipati dari kerajaan

majapahit ingin melebarkan kekuasaan ke daerah Sumatera.

Perbedaan Rumah limas dengan rumah tradisional lainnya dapat dilihat ketika berdiri

disamping rumah. Perbedaannya ini tampak jelas melalui bagian lantai rumah yang

bertingkat-tingkat, pembagian ruang dalam yang ada didalam Rumah limas, bentuk pintu,

ukiran ruang dalam Rumah limas, dan juga perabot yang ada didalam Rumah limas. Secara

bentuk dan facade yang ada di Rumah limas sebenarnya mengingatkan kita dengan bentuk

rumah joglo, namun perbedaan Rumah limas dan juga rumah joglo jika disandingkan dapat

terlihat secara kasat mata melalui tingkatan ruang yang ada didalam Rumah limas dan juga

kontruksi panggung yang diterapkan di Rumah limas.

Bentuk Rumah limas disesuaikan dengan iklim serta keadaan kondisi lingkungan yang

ada di Kota Palembang. Pada era Kerajaan Kesultanan Darussalam pusat pemerintahan

terletak di dekat Sungai Musi dan menjadikan penghubung antara satu tempat ke tepat yang

lain dikarenakan mayoritas alat transportasi pada zaman tersebut ialah perahu. Kondisi

disekitar Sungai Musi terdapat banyak rawa-rawa sehingga pondasi yang ada di ruah limas

dinaikkan dari yang paling depan 60 cm sampai bagian belakang mengikuti dengan jumlah

bengkilas/kijing yang ada di ruang dalam Rumah limas. Hal ini dilakukan untuk mencegah

ketika terjadinya air pasang sungai yang sering terjadi di Sungai Musi. Selain untuk

Page 73: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

50

mencegah hal tersebut, struktur panggung bertujuan agar mencegah dari serangan hewan

buas yang banyak terdapat di sekitaran area sungai. Ruang yang terbentuk dengan strukur

panggung ini dimanfaatkan untuk tempat menaruh hasil ikan dan juga hasil panen serta,

menaruh perahu yang biasanya dijadikan sebagai alat transportasi.

Rumah limas memeiliki atap khas dengan posisi ruang gegajah sebagai tempat tertinggi

didalam rumah. Atap limas ini memiliki tinggi yang lebih dari 450. Pada bagian bawah ini

terdapat ruang-ruang inti yang meliputi ruangan pengantin, ruang keputran keputren, ruang

gegajah dan ruangan kepala keluarga. Rumah limas ini tidak memakai sambungan berupa

paku atau tali, sistem kontruksi Rumah limas terbilang fleksible karena dapat dibongkar

pasang. Pada bagian atap terdapat bubungan dengan aksen tanduk kambing yang letaknya

berada diatas, menurut seni budaya masyarakat Palembang tanduk kambing ini berarti

kelopak melati yang melambangkan dari abad sopan dan santun atau lambang kesucian.

Prasasti sebagai bukti bagi pakar sejarah dan juga arkeolog, menunjukkan adanya

batasan-batasan dalam soal penghunian atas kepemilikan rumah yang mengacu pada

pelapisan sosial yang berlaku. Aturan dalam hal memiliki rumah itu antara lain menyangkut

interior atau tata ruang, bahan dan kontruksi bangunan. seperti keterangan yang tertera dalam

prasasti kemuian yang berangka tahun 1194 M. Dari prasasti itu diketahui bahwa tidak

sembarang orang dapat mempunyai atau memakai kain halus. Demikian pulaan halnya

dilihat dari Rumah limas, tidak semua orang bisa membangun rumah ini, dikarenakan status

mereka yang sangat dihormati di kalangan masyarakat, sehingga ada seperti hukum yang

berlaku pada masa tersebut untuk sekedar membuat Rumah limas. Gambaran tersebut

berdasarkan prasasti yang menyiratkan adanya rumah yang dianggap ekslusif dikalangan

masyarakat Palembang saat itu.

Djohan Hanafiah dalam makalahnya yang berjudul nilai-nilai tradisional Rumah limas

menyebutkan; kapan sebetulnya Rumah limas palembang lahir tidak begitu jelas. Tetapi

secara analogi melihat bentuk dan fungsi serta lambang-lambang yang ada pada Rumah

limas tersebut dapat diperkirakan rumah tersebut setidaknya telah ada sejak trasnformasi dari

Jawa budha ke jaman pengaruh islam (Djohan Hanafiah, 1989).

Gambaran tersebut menjelaskan bahwa Rumah limas hingga saat ini secara historis

maupun arkeologis belum dapat dipastikan, namun kita dapat mengacu kepada era Kerajaan

Kesultanan. Artinya pada masa pengaruh islam sudah mulai berkembang di lingkungan

masyarakat dan tentunya bila dikaitkan dengan ukuran, bentuk, serta pembagian ruang,

tiang-tiang, dan ukiran yang ada didalam Rumah limas mengingatkan bahwa hanya orang

yang punya kedudukan saja yang dapat menenmpati rumah tersebut.

Page 74: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

51

4.1.4 Gelar kebangsawanan dan hubungannya dengan rumah limas terhadap strata

sosial masyarakat Palembang.

Untuk melihat indikasi kebangsawanan dalam Rumah limas, maka tentunya kita perlu

mengetahui terlebih dahului adanya lapisan masyarakat yang ada di Kota Palembang pada

masa itu. Susunan masyarakat di ibukota palemabang saat itu terbagi atas golongan priayi

dan rakyat. Untuk menentukan posisi seseorang dalam masyarakat palembang ditentukan

atas dua kriteria. Pertama, prinsip kebangsawanan yang ditetukan oleh hubungan darah

seseorang dengan penguasa. Kedua, posisi seseorang dalam hirarki birokrasi. Golongan

priayi merupakan keturunan raja atau kaum ningrat, status dan gelar ini diperoleh karena

hububgan darah dan dilanjutkan melalui turun temurun. Gelar ini telah diberikan pada

golongan tersebut oleh raja yang menjabat pada masanya yang kemudian terbagi atas tiga

golongan yaitu, pangeran, raden, dan masagus.

Berdasarkan data dalam pelaksanaan penelitian Rumah limas yang sudah dilakukan

pemerintah Kota Palembang serta ahli sejarah yang ada, diketahui adanya indikasi yang

mengarah pada hubungan Rumah limas dengan gealr kebangsawanan daerah Palembang

pada era kesultanan palembang darusalam. Indikasi yang dimaksud antara lain :

1. Tingkatan pada lantai Rumah limas (kijing/ bengkilas) amat menentukan tempat duduk

ayau kedudukan seseorang yang ada didalam Rumah limas dengan gelar yang dimiliki

oleh orang tersebut. Hal ini sangat berlaku diacara upacara/ kegiatan adat daerah

maupun dalam kehidupan sehari-hari.

2. Ornamen simbar dan tanduk kambing yang ada di atas Rumah limas ini juga

menandakan status gelar sang pemilik rumah.

3. Dekorasi atau ukiran-ukiran yang ada dalam ruang dalam Rumah limas memiliki makna

pemilik rumah tersebut.

Menurut beberapa sumber Rumah limas ini tidak dapat dibangun oleh semua orang dan

harus memiliki izin dari pihak kerajaan waktu itu. Rumah limas ini hanya dimiliki oleh

orang-orang yang memiliki gelar dan juga izin setempat. Pengguna yang memiliki Rumah

limas bisanya dibangun oleh orang-orang yang bekerja dipemerintahan kesultanan

palembang darusalam dan juga para keturunan bangsawan yang memiliki gelar yang

diwariskan.

Namun kejelasan mengenai kijing yang menentukan posisi duduk seseorang dalam

Rumah limas masih banyak dipertanyakan oleh para sejarahwan dan masih rancu apakah

memang fungsi tersebut untuk memberikan strata sosial pada Rumah limas tersebut. Versi

Page 75: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

52

lain mengatakan bahwa Rumah limas ini difungsikan untuk menempatkan tamu berdasarkan

perbedaan tua dan muda. Ide tersebut sebetunya sejalan dengan adanya adat saling

menghormati yang termasuk dalam nilai Rumah limas. Kijing yang ada difungsikan untuk

menempatkan tamu berdasarkan perbedaan usia sebagai adat sopan santun untuk kaum yang

lebih tua. Dalam segi ilmu juga biasanya orang yang berpengalaman memiliki usia yang

lebih tua sehingga juga berguna ketika kegiatan adat sedang berlangsung.

Namun ahli sejarah yang ada di Palembang tidak memungkiri adanya masa di mana

ruang dalam Rumah limas memiliki fungsi untuk menempatkan orang keturunan bangsawan

di masing-masing kijing yang ada didalam Rumah limas. Hal ini dikareankan pengaruh

budaya jawa yang kuat masuk ke Palembang pada era Kesultanan Palembang Darussalam.

Dikatakan bahwa sistem strata sosial atau gelar yang ada memiliki kesamaan dengan gelar-

gelar yang ada dijawa pada masa itu yang memiliki gelar-gelar kebangsawaan daerah.

4.1.5 Kawasan tanggo buntung Palembang

Kawasan tanggo buntung merupakan salah satu tempat permukiman pada era awal

kerajaan sriwijaya sampai dengan Kesultanan Palembang Darussalam. Kawasan ini terletak

di daerah Ilir Kota Palembang dan berdekatan dengan sungai musi. Tanggo buntung pada

era tersebut merupakan salah satu daerah yang berdekatan dengan pusat pemerintahan

Kesultanan Palembang Darussalam yang terletak tengah kota (kawasan ampera) pada saat

ini.

Permukiman masyarakat Palembang berdasarkan penjelasan sebelumnya menjelaskan

bahwa pola permukiman yang ada terletak di dekat sungai musi. Pusat kehidupan dan

ekonomi pada masa kerajaan juga terpusat di dekat sungai musi. Sedangkan tanah darat yang

posisinya lebih tinggi dari sungai tersebut dijadikan tempat ibadah dan pemakaman

dikarenakan akses pada zaman tersebut terbatas. Tanggo buntung merupakan salah satu

permukiman tertua yang ada diKota Palembang. Kawasan ini memiliki sejarah yang dekat

dengan asal mula masuknya era kerajaan Sriiwijaya dan Kesultanan Palembang darussalam.

Sehingga cocok untuk dijadikan tempat penelitian dengan kriteria pemilihan rumah yang

sudah ditetapkan sebelumnya.

Kawasan Tanggo Buntung yang dijadikan objek penelitian akan difokuskan ke daerah

34-35 Ilir Kota Palembang yang mana, masih banyak terdapat Rumah limas yang masih

belum mengalami perubahan. Pencarian objek penelitian akan difokuskan dengan melihat

ruang dalam sebelum adanya penambahan ruang pada rumah tersebut. Kijing merupakan

Page 76: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

53

faktor utama yang ada untuk pemilihan objek dikarenakan fokus yang dibahas merupakan

pola ruang dalam terhadap strata sosial yang terjadi di kijing yang ada didalam Rumah limas.

Jumlah yang dianalisis dan sesuai dengan kriteria pencarian berjumlah 9 rumah

dikarenakan Rumah limas yang tersisa dikawasan Tanggo Buntung 34-35 Ilir banyak yang

telah mengalami perubahan bentuk bahkan sudah banyak yang dibongkar. Rumah limas ini

terdiri dari beberapa strata sosial antara lain; 2 Rumah limas keturunan raden, 2 Rumah limas

keturunan masagus, 3 Rumah limas keturunan kiagus, dan 2 Rumah limas keturunan Kemas.

4.2 Pola ruang dalam pada rumah limas di kawasan 34 - 35 Ilir Tanggo Buntung

Rumah limas di kawasan 34-35 Ilir, Tanggo Buntung Kota Palembang memiliki

berbagai Jenis Rumah limas yang dimiliki oleh penghuni dengan macam-macam gelar Strata

Sosial dan memiliki tipologi ruang dalam yang kurang lebih sama antara satu sama lain yang

ada dalam aspek strata sosial yang ada didalam Rumah limas. Namun dapat dibedakan

berdasarkan gelar kebangsawanan si pemilik Rumah limas. Perbedaan yang ada didalam

Rumah limas tidak mempengaruhi bentuk ruang dalam yang ada didalam Rumah limas,

biasanya perbedaan yang ada hanya mempengaruhi bentuk fasad maupun besar dari rumah

tersebut, ukiran yang ada juga.

Rumah limas yang tersebar di wilayah kawasan Tanggo Buntung 34-35 Ilir terdiri dari

berbagai macam rumah limas yang pemiliknya memiliki garis keturunan gelar

kebangsawanan palembang. Sembilan rumah adat limas Kota Palembang yang ditemukan di

kawasan 34-35 Ilir ini akhirnya diklasifikasikan berdasarkan garis keturunan gelar

kebangsawanan Palembang. Berikut ini klasifikasi rumah limah Kota Palembang di

Kawasan Tanggo Buntung 34-35 Ilir:

1. Rumah limas dengan gelar Raden: Pada kawasan 34-35 Ilir ini terdapat 2 Rumah limas

yang masih berdiri dan juga difungsikan sebagai rumah tinggal sehari-hari. Rumah

limas keturunan raden mempunyai ukuran yang lebih besar jika dibandingkan dengan

tumah limas yang lain yang ditemukan di kawasan 34-35 Ilir Kota Palembang. Rumah

limas ini memiliki 4 Tingkatan Lantai (kijing) yang ada didalam ruang dalam Rumah

limas ini. Kijing pertama berupa berupa ruang pagar tenggalung yang beerfungsi untuk

menyambut tamu dan juga ruang tunggu tamu, didalam ruang pagar tenggalung terdapat

pintu kipas yang menjadi pintu kedua masuk kedalam rumah. Kijing kedua merupakan

Ruang jogan yang berupa ruang sambutan untuk tamu dan juga ruang tunggu. Kijing

ketiga merupakan ruang gegajah yaitu ruang yang diadakannya upacara/ kegiatan adat.

Kijing yang terakhir merupakan tempat ruang keluarga yang mana tempat

Page 77: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

54

berkumpulnya pemilik rumah tersebut, biasanya ruang ini memiliki pintu yang

menghubungkan dari ruang gegajah menuju ruang keluarga. Kegiatan adat yang

berlangsung di dalam rumah ialah khitanan, pernikahan, aqiqah, dan acara keagamaan

yang lain.

2. Rumah limas dengan gelar Masagus: Sama halnya dengan Rumah limas keturunan

raden, pada kawasan 34-35 Ilir, Tanggo Buntung ini terdapat 2 Rumah limas keturunan

Masagus. Rumah keturunan masagus lebih kecil dibandingkan dengan keturunan raden,

berdasarkan hasil survey rumah keturunan gelar dibawah raden memilik ukuran yang

relatif sama dengan gelar kebangsawanan yang lain. Rumah keturunan masagus

memiliki 3 tingkatan kijing yang ada didalam ruang dalam Rumah limas. Perbedaan

kijing dengan rumah bergelar raden terdapat pada ruang keluarga yang ada setelah ruang

gegajah. Elemen pemisah ruang yang ada antara ruang gegajah dan juga ruang keluarga

ialah pintu dan juga dinding kayu, disamping kanan dan kirinya terdapat lemari senyawo

yang menyatu dengan dinding kayu tersebut.

3. Rumah limas dengan gelar Kiagus: Rumah limas dengan garis keturunan gelar kiagus

pada kawasan 34-35 Ilir tanggo buntung Kota Palembang terdapat 3 Rumah limas yang

masih ada. Bentuk dan ukuran Rumah limas kiagus ini memiliki kesamaan bentuk

dengan Rumah limas yang bergelar masagus pada tingkatan ruang (Kijing). Terdapat 3

buah kijing yang ada pada ruang dalam Rumah limas ini. Kijing pertama yaitu ruang

pagar tenggalung memiliki fungsi yang sama sebagai tempat tunggu tamu. Kemudian,

diikuti dengan ruang jogan pada kijing kedua sebagai tempat jaga dan juga tempat tamu

menerima tamu. Lalu dilanjutkan dengan ruang gegajah yang dan menyambung dengan

ruang keluarga dengan pintu sebagai elemen pembentuk ruang yang ada didalam Rumah

limas. Upacara adat yang ada didalam Rumah limas dengan gelar kiagus ini tidak

memiliki perbedaan dengan gelar yang sudah disebutkan diatas.

4. Rumah limas dengan gelar Kemas : secara bentuk dan juga fungsi Rumah limas dengan

gelar kemas ini mempunyai kesamaan dengan Rumah limas dengan gelar kiagus dan

juga masagus. Ruang dalam Rumah limas Kemas yang ada didalam kawasa 34-35 Ilir

Tanggo buntung ini memiliki 3 kijing yang fungsinya juga tidak memiliki perbedaan

dengan Rumah limas yang telah diuraikan di masagus dan juga kiagus sebagai salah

satu gelar kebangsawanan Palembang. Upacara adat yang beralangsung pada ruang

dalam Rumah limas ini juga tidak memiliki perbedaan dengan gelar-gelar kebangsawan

yang lain

Page 78: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

55

Pembagian Rumah limas berdasarkan gelar ini bertujan untuk mencari hubungan ruang

luar berdasarkan gelar kebangsawanan yang ada di Kota Palembang. Elemen Pemisah ruang

yang ada didalam Rumah limas ini terbentuk oleh ketinggian lantai (kijing) yang tingginya

mecapai 30-60 cm. Jumlah kijing yang ada didalam ruang dalam Rumah limas ini

menentukan fungsi dan sifat ruang dalam yang ada. Dalam Rumah limas yang ada umumnya

hanya terdapat 3 kijing yang mewakili 3 ruang di rumah ini. Ruang tersebut berupa ruang

pagar tenggalung, ruang jogan, dan ruang gegajah.

Klasifikasi yang sudah terbagi menjadi 4 kategori yang terdiri dari gelar kebangsawanan

masyarakat Kota Palembang diantaranya, Raden, Masagus, Kiagus, dan kemas. Rumah

tersebut akan di sandingkan dan dianalisis berdasarkan variabel penelitian dan juga Strata

sosial guna mencari perbedaan ruang dan juga fungsi ruang yang ada didalam Rumah limas

serta hubungannya terhadap gelar kebangsawanan Kota Palembang.

Pembagian kategori rumah-rumah tersebut yang terdiri dari beberapa kategori memiliki

klasifikasi berdasarkan sifat-sifat ruang didalam Rumah limas melalui deskripsi zona-zona

pada ruang dalam, kebutuhan-kebutuhan penghuni yang menempati rumah maupun tamu

yang datang ke rumah untuk berkunjung. Kegiatan adat yang dilaksanakan didalam Rumah

limas ini juga mempengaruhi ruang dalam yang terbentuk berdasarkan aktivitas dan juga

kebutuhan yang ada didalam Rumah limas. Rumah limas ini akan saling disandingkan

dengan menggunakan gealr kebangsawanan yang ada untuk melihat adakah strata sosial

yang terjadi antar gelar berdasarkan ruang dalam yang ada didalam Rumah limas sesuai

dengan jenis-jenis tipologi ruang dalam beberapa rumah, fungsi-fungsi dan juga hirarki dan

transisi pada setiap ruang dalam Rumah limas yang ada dikawasan 34-35 Ilir, Tanggo

buntung Kota Palembang.

Setelah adanya bentuk klasifikasi, maka akan ditemukan pola ruang dalam dari setiap

rumah serta kategori tersebut. Pembahasan pola ruang akan memberikan penjelasan tentang

pembentuk dari ruang dalam Rumah limas, sifat dan juga fungsi ruang yang ada didalam

rumah ini, sehingga mendapatkan kesimpulan dari keseluruhan hasil dari pembahasan

tentang pola ruang dalam Rumah limas seta hubungannya dengan gelar kebangsawanan

masyarakat Palembang di kawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung yang terletak di Kota

Palembang Sumatera Selatan.

4.3 Rumah limas keturunan gelar raden

4.3.1 Rumah limas bapak arum zainudin (R01)

Page 79: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

56

1. Ruang dalam rumah limas R01

Rumah limas ini dibangun pada tahun 1865 pada era Kesultanan Palembang Darusallam.

Rumah ini merupakan rumah peninggalan dari pendahulunya yang memiliki gelar

kebangsawaan raden. Rumah limas ini memiliki 3 tingkatan lantai (kijing) pada ruang dalam

rumah. Pada kijing kijing pertama terdapar ruang pagar tenggalung beserta pintu kipas yang

menjadi batas menuju ruang selanjutnya. Kijing kedua berisi ruang jogan yang berfungsi

untuk menyambut tamu yang datang untuk berkunjung. Kijing ketiga terdapat ruang gegajah

yang memiliki ukuran ruang sangat besar dan mempunyai akses yang menyambung menuju

ruang keluarga. Rumah bapak arum zainudin ini masih difungsikan sebagai rumah tinggal

serta fungsi ruang dalam rumah limas yang ada masih digunakan dengan sebagaimana

mestinya.

Rumah limas bapak arum zainudin ini masih belum banyak mengalami perubahan

dinding dan ruang dalam yang ada didalam Rumah limas ini masih memakai material awal

dari rumah tersebut. Terdapat ruang tidur dan ruang privat yang terletak dibagian tengah dan

juga ruang penunjang yang ada di bagian belakang.(Gambar 4.2 dan Gambar 4.3)

Gambar 4.2 Rumah limas R01

Gambar 4.3 Denah Rumah limas gelar raden R01

2. Organisasi ruang dalam rumah limas R01

a. Zonasi ruang dalam rumah limas R01

Page 80: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

57

Gambar 4.4 Zoning ruang dalam Rumah limas R01

Keterangan:

: Area publik yang diakses oleh penghuni rumah maupun tamu yang berkunjung.

: Area semi publik diakses oleh orang yang memiliki kepentingan untuk bertamu.

: Area semi privat diakses oleh orang penghuni yangmemiliki kepentingan dalam upacara adat.

: Area privat merupakaan tempat istirahat penghuni rumah.

: Area privat yang digunakan penghuni/tamu.

Zoning ruang dalam Rumah limas terdiri dari empat area yang mempunyai sifat

ruang masing-masing. Zoning yang ada terbentuk oleh aktivitas ruang dalam dan juga

elemen pembentuk ruang yang ada di masing-masing area. Pada sehari-hari dan juga

saat upacara adat zoning ruang ini memiliki kesamaan zoning ruang yang mana pada

saat upacara adat aktivitas yang ada di ruang dalam Rumah limas banyak terjadi di

bagian depan rumah tepatnya di setiap kijing yang ada. (Gambar 4.4)

Pada area publik terdapat ruang pagar tenggalung yang memiliki fungsi untuk

menyambut tamu dan juga sebagai tempat duduknya bangsawan yang memiliki gelar

kemas dan juga kiagus pada upacara adat. Area semi publik terdapat ruang jogan yang

berfungsi sebagai ruang untuk menjamu tamu yang datang berkunjung ke dalam Rumah

limas dan tempat duduknya tamu yang memiliki gelar masagus pada saat upacara adat.

Ruang Keputren

dan Keputran

merupakan kamar

tidur bagi anak

perempuan dan

laki-laki

Ruang Pawon

merupakan bagian

dapur yang

digunakan untuk

memasak dan juga

mencuci

Ruang Kepala Keluarga

merupakan tempat tidur

bagi kepala keluarga.

Garang merupakan

tempat untuk

mengeringkan.

Ruang Gegajah,

merupakan, tempat

semua upacara-upacara

adat dilakukan

Ruang Jogan

merupakan tempat jaga

oleh kaum pria, dan juga

tamu akan diterima di

tingkatan ini.

Ruang Pagar

Tenggalung terdapat

paling depan sebagai

ruang tunggu dan tempat

memandang ke luar.

Page 81: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

58

Area semi privat terdapat ruang gegajah dan juga ruang keluarga yang berfungsi sebagai

sirkulasi utama menuju bagian tengah dan juga bagian belakang, ruang gegajah

merupakan ruang yang paling besar yang ada didalam Rumah limas dikarenakan

memiliki fungsi sebagai tempat diadakannya upacara adat dan juga tempat duduknya

pemilik rumah dan bangsawan yang memiliki gelar raden. Area Privat terdapat kamar

tidur yang hanya dapat diakses oleh penghuni Rumah limas dan yang paling belakang

terdapat area servis terdapat garang yang memiliki fungsi sebagai tempat menjemur dan

mengeringkan, garang yang berfungsi sebagai dapur dan juga kamar mandi, area

berfungsi sebagai fungsi penunjang dari Rumah limas.

b. Susunan ruang dalam rumah limas R01

Gambar 4.5 Susunan ruang dalam rumah limas R01

Susunan ruang dalam rumah limas R01 dimulai dari bagian depan sebagai area

publik yang memiliki fungsi untuk menyambut tamu yang berkunjung ke dalam rumah

limas dan juga sebagai tempat diadakannya upacara adat yang berlangsung didalam

rumah limas. Terdapat tiga ruang utama yang berada di bagian depan rumah limas yaitu

ruang pagar tenggalung, ruang jogan, dan ruang gegajah.

Bagian tengah merupakan area privat yang hanya dapat difungsikan oleh keluarga

sang pemilik rumah, area ini berfungsi sebagai tempat istirahatnya seluruh keluarga

pemilik rumah dan juga tempat berkumpul. Bagian belakang merupakan area servis

yang terdapat tiga ruang utama pada bagian belakang. (Gambar 4.5)

c. Hirarki dan transisi ruang dalam rumah limas R01

Area bagian depan Rumah limas

Area bagian tengah Rumah limas

Area bagian belakang Rumah limas

Keterangan

Page 82: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

59

Hirarki didalam Rumah limas merupakan bentuk dari pengaruh upacara adat yang

ada didalam Rumah limas tersebut. Upacara adat yang ada dilaksanakan didalam Rumah

limas akhirnya membentuk ruang yang digunakan sebagai tempat berlangsungnya

kegiatan adat. Ruang-ruang dalam yang ada didalam Rumah limas pun terbentuk

berdasarkan aktivitas dan juga kebutuhan ruang yang dipengaruhi oleh upacara adat

tersebut.

Gambar 4.6 Transisi di dalam Rumah limas R01

Keterangan:

: Pintu masuk dan juga kijing pertama bagi penghuni rumah maupun tamu/ pendatang.

: Transisi menuju kijing kedua yaitu ruang jogan dengan perbedaan ketinggian 30cm.

: Transisi menuju kijing ketiga yaitu ruang gegajah dengan perbedaan ketinggian 30cm

: Transisi menuju area servis yang bisa di akses oleh tamu maupun pemilik rumah.

: Transisi menuju area privat yang merupakan tempat istirahat pemilik Rumah limas

Hirarki yang ada dimulai dari bagian depan yang terdapat ruang teras kecil lalu

dilanjutkan menuju ruang pagar tenggalung. Ruang pagar tenggalung terdapat didalam

kijing pertama yang mana sebagai tempat menunggunya para tamu. Didalam ruangan

pagar tenggalung terdapat pintu kipas yang berfungsi untuk memberikan batas ruang

yang kuat. Tamu yang berkunjung tidak diizinkan masuk ke dalam rumah jika tidak

diizinkan oleh sang pemilik rumah dan hanya menunggu di ruang pagar tenggalung.

Kemudian lanjut menuju kijing kedua terdapat ruang jogan yang mempunyai batas

ruang berupa ketinggian lantai dengan kisaran tinggi 30cm. Setelah itu terdapat ruang

gegajah yang mempunyai ukuran yang besar yang difungsikan untuk penyelenggaraan

kegiatan adat. Ruang ini menyambung dengan ruang keluarga yang ada diruang

selanjutnya. (Gambar 4.6)

Page 83: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

60

Pemisah ruang antara ruang gegajah dan ruang keluarga berupa pintu yang ada

ditengah rumah untuk memberikan kesan lebih privat di ruang dalam Rumah limas

bapak arum zainudin. Kamar tidur yang ada mengalami kenaikan lantai 30 cm dari

ruang keluarga untuk memberikan kesan lebih privat dari ruang sebelumnya.

3. Elemen pemisah & pembentuk ruang dalam rumah limas R01

Gambar 4.7 Elemen pemisah dan pembentuk ruang rumah limas R01

: Elemen vertikal & horizontal

: Elemen vertikal

: Elemen horizontal

Elemen pembentuk dan pemisah ruang yang ada ruang dalam rumah limas terdiri oleh

elemen vertikal & horizontal. Pada bagian depan terdapat elemen vertikal dan horizontal

rumah yang berupa tangga dan juga pintu utama. Kijing pertama pada bagian depan rumah

terdapat kenaikan lantai dan juga pintu kipas, pintu kipas berfungsi sebagai sekat yang bisa

diturun naikkan menjadi pintu atau dinding. Pada bagian tengah terdapat kenaikan lantai dan

juga pintu senyawo berupa pemisah bagian depan dan juga bagian tengah rumah. (Gambar

4.7)

Elemen horizontal lainnya berupa kenaikan lantai pada setiap ruang yang ada di bagian

depan. Kenaikan lantai ini berkisar 30-40 cm. Elemen vertikal yang ada di ruang dala rumah

limas berupa pintu, dinding, dan kolom.

4. Aktivitas ruang sosial rumah limas R01

a. Sehari-hari

Pada kegiatan sehari-hari ruang utama yang ada didalam Rumah limas yang terdiri

dari ruang pagar tenggalung, ruang jogan, dan juga ruang gegajah difungsikan sebagai

ruang publik.

Page 84: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

61

Gambar 4.8 Ruang sosial Rumah limas R01 pada aktivitas sehari-hari

Rumah limas bapak arum zainudin ini memiliki 3 tingkatan (kijing) yang masing

pada kegiatan sehari-hari lebih berfungsi sebagai sirkulasi dan juga ruang semi publik

& publik yang berada pada bagian depan rumah. (Gambar 4.8)

Tabel 4.1

Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Aktivitas Sehari-hari Aktivitas Pelaku & Ruang Pengaruh & Fungsi Terhadap Ruang

Menerima tamu Tamu = Ruang

Pagar Tenggalung

1. Terletak pada bagian awal rumah, yang

dijadikan sebagai tempat tunggu tamu

2. Terdapat pintu kipas sebagai elemen

pemisah ruang dalam yang lebih privat

3. Ruang ini difungsikan pemilik rumah

sebagai area untuk melihat area luar rumah

dikarenakan terdapat pagar tenggalung yang

berfungsi sebagai tempat memandang

keluar.

Menyambut Tamu

Tamu & pemilik

rumah = Ruang

jogan & Ruang

Gegajah

1. Terletak pada tingkatan kedua dan ketiga.

2. Ruang jogan ini berfungsi sebagai tempat

untuk menjamu tamu sehingga terdapat kursi

jamuan dan juga perabot sebagai ruang tamu

3. Ruang gegajah pada sehari-hari juga

difungsikan sebagai ruang tamu ketika ruang

jamuan yang ada di kijing kedua sudah diisi.

Istirahat

Tamu = Ruang

Jogan & Ruang

Gegajah

Tempat ini difungsikan sebagai tempat tidurnya

para tamu yang hendak menginap di dalam

Rumah limas.

Pada kegiatan sehari-hari ruang dalam Rumah limas tidak banyak memiliki fungsi

khusus pada ruangan yang ada didalam rumah. Ruang dalam yang ada di bagian depan

memiliki fungsi publik sebagai tempat menerima tamu yang berkunjung ke Rumah

limas. (Tabel 4.1)

b. Upacara adat

Page 85: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

62

Kegiatan/ upacara adat yang ada di Kota Palembang pada awalnya banyak

dilakukan di ruang dalam Rumah limas. Upacara adat ini meliputi siklus daur hidup

seseorang di mana terdiri dari kelahiran, pernikahan, sampai dengan kematian. Ruang

ruang yang ada didalam Rumah limas menurut fungsi terbagi atas 3 ruang yang

diperuntukkan untuk orang-orang yang mempunyai gelar kebangsawanan yang ada di

Kota Palembang yang terdiri dari Raden, Masagus, Kiagus, dan Kemas. (Gambar 4.9)

Gambar 4.9 Ruang sosial Rumah limas R01 pada aktivitas upacara adat

Tingkatan (kijing) yang ada didalam Rumah limas ini merupakan tempat duduknya

para tamu dari berbagai macam kalangan yang ada Palembang Sumatera Selatan.

Kegiatan adat yang berlangsung merupakan kegiatan adat keagamaan yang

mengundang banyak orang ke rumah. Kegiatan adat yang berlangsung seperti aqiqah,

pernikahan, khitanan, dan kegiatan adat yang lain. Berbagai macam tamu yang diundang

selain dari pihak keluarga merupakan tokoh masyarakat yang terdiri dari pemuka agama,

orang dari kesultanan, sampai dengan golongan priayi yang hadir kedalam acara

tersebut.

Tabel 4.2

Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Upacara Adat Aktivitas Pelaku & Ruang Pengaruh & Fungsi Terhadap Ruang

Menerima tamu Kiagus & kemas = Ruang

pagar tenggalung

1. Ruang yang terbentuk terdapat

dibagian depan sebagai tingkatan

terendah

2. Tempat berkumpulnya orang yang

memiliki gelar kiagus dan kemas

Menerima tamu Masagus = Ruang jogan

1. Sebagai ruang kasta kedua dengan

tingkatan ruang yang lebih tinggi dari

sebelumnya

2. Tempat berkumpulnya orang yang

memiliki gelar masagus

3. Memiliki ruang yang lebih besar

daripada tingkatan sebelumnya

dikarenakan untuk menghormati gelar

yang lebih tinggi.

1. Melakukan

upacara adat

2. Menerima

tamu

Raden & Pihak keluarga =

ruang gegajah

1. Sebagai tempat diadakannya upacara

adat yang dilakukan oleh pemilik

2. Tempat berkumpulnya keluarga sang

pemilik rumah yang akan

mengadakan upacara adat.

Page 86: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

63

Aktivitas Pelaku & Ruang Pengaruh & Fungsi Terhadap Ruang

3. Tempat berkumpulnya orang yang

memiliki gelar Raden

4. Memiliki ruang yang paling luas

dikarenakan terdapat aktivitas upacara

Pada kegiatan adat yang dilakukan didalam ruang dalam Rumah limas yang terjadi

di bagian depan rumah difungsikan untuk menempatkan tamu sesuasi strata sosial gelar

yang ada di masyarakat Kota Palembang dengan implementasi kenaikan lantai/ kijing

tiap antar ruang yang ada dibagian depan, kijing ini juga berfungsi sebagai elemen

pembentuk ruang dalam Rumah limas. (Tabel.4.2)

5. Kondisi ruang dalam rumah limas R01 (Gambar 4.10)

Gambar 4.10 Kondisi ruang dalam Rumah limas R01

Ruang keluarga sebagai

tempat berkumpul

pemilik rumah

Ruang pagar tenggalung

sebagai tempat

tunggunya tamu

Ruang Jogan Kamar Kepala

Keluarga

Ruang Garang

Ruang Gegajah

sebagai tempat

aktivitas kegiatan adat.

Ruang Pawon sebagai

tempat memasak dan

juga tempat makan.

Teras

Tampak depan

Rumah limas

Page 87: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

64

4.3.2 Rumah limas bapak ibu khodijah (R02)

1. Ruang dalam rumah limas R02

Rumah limas ini dibangun pada kisaran tahun 1875 (135 tahun). Pemilik rumah ialah

orang yang memiliki keturunan raden. Dibangun pada era kesultanan palembang darusalam

keadaan rumah ini masih belum banyak mengalami perubahan ruang dalam. Rumah ini

memiliki 4 tingkatan lantai (kijing) yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda dan

juga tingkatan sifat ruang yang bebeda.

Diawali dengan ruang pagar tenggalung yang terletak dibagian depan dan terdapat pintu

kipas sebagai elemen pemisah ruang yang ada didalam Rumah limas ini. Kemudian

dilanjutkan menuju ruang jogan yang dungsinya untuk menyambut tamu. Terdapat 2 kijing

pada ruang jogan yang ada di Rumah limas ibu khodijah, ini dikarenakan banyaknya kenalan

tamu yang dapat berkunjung sewaktu-waktu ke rumah ini. Lalu menuju kijing keempat yaitu

ruang gegajah, ruang yang digunakan sebagai tempat diadakannya acara adat yang

berlangsung dalam Rumah limas. Rumah ini belum banyak mengalami perubahan ruang

dalam. Penambahan ruang terdapat pada bagian bawah dan juga penambahan kamar pada

bagian depan. (Gambar 4.11 dan Gambar 4.12)

Gambar 4.11 Rumah limas R02

Gambar 4.12 Denah Rumah limas gelar raden R02

Page 88: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

65

2. Organisasi ruang dalam rumah limas R02

a. Zoning pada ruang dalam rumah limas R02

Gambar 4.13 Zoning ruang dalam Rumah limas R02

Keterangan: : Area publik yang diakses oleh penghuni rumah maupun tamu yang berkunjung.

: Area semi publik diakses oleh orang yang memiliki kepentingan untuk bertamu.

: Area semi privat diakses oleh orang penghuni yangmemiliki kepentingan dalam upacara adat.

: Area privat merupakaan tempat istirahat penghuni rumah.

: Area privat yang digunakan penghuni/tamu.

Pada ruang dalam Rumah limas ibu khodijah (R02) terdapat empat area zona ruang

yang ada. Pada zona publik terdapat ruang pagar tenggalung yang berfungsi sebagai

tempat tunggunya tamu yang ingin berkunjung ke dalam rumah dan pada upacara adat

berfungsi sebagai tempat duduknya bangsawan yang memiliki gelar kiagus dan kemas.

Zona semi publik terdapat ruang jogan yang pada sehari-hari berfungsi sebagai ruang

untuk menyambut tamu, pada upacara adat berfungsi sebagai tempat duduknya tamu

yang memiiki gelar bangsawan masagus. pada rumah ibu khodijah terdapat dua ruang

jogan yang memiliki fungsi dan kegunaan sama, hal ini dikarenakan pemilik rumah yang

memiliki gelar raden sering kedatangan banyak tamu sehingga butuh ruang jogan yang

lebih. Pada area semi privat terdapat ruang keluarga dan juga ruang gegajah sebagai

tempat diadakannya upacara adat yang adakan diruang dalam Rumah limas serta sebagai

Ruang Pawon

merupakan bagian

dapur yang

digunakan untuk

memasak dan juga

mencuci

Ruang Kepala Keluarga

merupakan tempat tidur

bagi kepala keluarga.

Garang merupakan

tempat untuk

mengeringkan.

Ruang Pagar

Tenggalung terdapat

paling depan sebagai

ruang tunggu dan tempat

memandang ke luar.

Ruang Jogan

merupakan tempat jaga

oleh kaum pria, dan juga

tamu akan diterima di

tingkatan ini.

Ruang Keputren

dan Keputran

merupakan kamar

tidur bagi anak

perempuan dan

laki-laki

Ruang Gegajah,

merupakan, tempat

semua upacara-upacara

adat dilakukan

Page 89: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

66

tempat duduknya bangsawan yang memiliki gelar raden. Pada area privat terdapat

kamar tidur bagi penghuni yang ada didalam rumah dan yang terakhir terdapat area

servis sebagai fungsi area penunjang yang ada didalam rumah. (Gambar 4.13)

b. Susunan ruang dalam rumah limas R02

Gambar 4.14 Susunan ruang dalam rumah limas R02

Pada rumah limas R02 terdapat 3 susunan bagian ruang yaitu, bagian depan, bagian

tengah, dan bagian belakang. Bagian depan merupakan area publik yang memiliki

fungsi untuk menerima dan menyambut tamu yang datang ke rumah limas. Bagian

depan juga berfungsi sebagai tempat diadakannya upacara adat di ketiga ruang yang ada

di bagian depan.

Bagian tengah merupakan area privat yang hanya dapat difungsikan oleh pihak

keluarga pemilik rumah. Bagian tengah berfungsi sebagai tempat istirahat dan

berkumpul anggota pemilik rumah yang terdiri dari ruang kamar tidur dan juga ruang

keluarga. Bagian belakang merupakan area servis sebagai fungsi penunjang yang ada di

dalam rumah limas, terdapat tiga ruang yang ada di bagian belakang rumah.

c. Hirarki dan transisi ruang dalam rumah limas R02

Hirarki ruang dalam Rumah limas ibu khodijah merupakan pengaruh bentuk

upacara adat dan juga aktivitas sehari-hari yang ada didalam rumah. Rumah ini terdapat

4 kijing yang merupakan ruang utama pada ruang dalam Rumah limas. Transisi dan juga

elemen pembentuk ruang yang ada didalam ruang dalam rumah ini berupa ketinggian

lantai yang mempunyai tinggi 30 cm dan juga beberapa pintu yang terdapat di bagian

depan dan juga belakang.

Area bagian depan Rumah limas

Area bagian tengah Rumah limas

Area bagian belakang Rumah limas

Keterangan

Page 90: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

67

Hirarki yang ada didalam Rumah limas ibu khodijah berawal dari kijing pertama

yang ada di bagian depan yaitu, ruang pagar tenggalung, ruang ini berfungsi sebagai

tempat tunggunya tamu ketika hendak mengunjungi pemilik rumah, terdapat pintu kipas

yang memiliki fungsi dapat menutup dalam seluruh ruangan dan menjadi sekat yang

dapat memisahkan ruang pagar tenggalung dan juga ruang dalam Rumah limas yang

lain. Kemudian dilanjutkan ke kijing kedua yaitu ruang jogan yang merupakan tempat

untuk menyambut tamu yang berkunjung kedalam Rumah limas. (Gambar 4.15)

Gambar 4.15 Transisi di dalam Rumah limas R02

Keterangan:

: Pintu masuk dan juga kijing pertama bagi penghuni rumah maupun tamu/ pendatang.

: Transisi menuju kijing kedua yaitu ruang jogan dengan perbedaan ketinggian 30cm.

: Transisi menuju kijing ketiga yaitu ruang gegajah dengan perbedaan ketinggian 30cm

: Transisi menuju area servis yang bisa di akses oleh tamu maupun pemilik rumah.

: Transisi menuju area privat yang merupakan tempat istirahat pemilik Rumah limas

Terdapat ketinggian lantai yang memisahkan ruang ini menuju ruang selanjutnya.

Pada kijing ketiga terdapat ruang gegajah yang memiliki fungsi tempat diadakannya

upacara adat ketika sedang berlangsung. Pada sehari-hari juga ruang ini dijadikan

sebagai transisi menuju ruang keluarga yang memiliki sifar ruang privat yang tinggi

dikarenakan terdapat kamar tidur pemilik rumah dan juga anak-anak mereka. Pada

bagian belakang rumah terdapat ruang servis seperti ruang pawon yang berfungsi

sebagai dapur dan tempat makan, serta ruang garang sebagai tempat untuk

mengeringkan pakaian.

0

Page 91: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

68

3. Elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas R02

: Elemen vertikal & horizontal

: Elemen vertikal

: Elemen horizontal

Gambar 4.16 elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas R02

Pada awal rumah terdapat elemen vertikal dan horizontal berupa tangga dan juga pintu utama

yang berfungsi sebagai elemen pemisah ruang dalam dan ruang luar rumah limas. Pada bagian depan

terdapar pembentuk dan pemisah ruang berupa elemen vertikal dan horizontal yang berupa kenaikan

lantai dan juga pintu kipas yang berupa sekat yang bisa di turun naikkan sebagai pemisah ruang.

Elemen horizontal yang ada di ruang dalam rumah limas berupa kenaikan lantai setinggi 30-40

cm yang terdapat pada setiap ruang yang ada di bagian depan rumah limas. Elemen vertikal

mempunyai beberapa macam jenis yaitu kolom, dinding, dan pintu yang banyak terdapat pada bagian

tengah sebagai ruang privat dan juga bagian belakang rumah limas.

4. Aktivitas ruang sosial rumah limas R02

a. Sehari-hari

Rumah ibu khodijah ini memiliki 4 tingkatan lantai (kijing) yang ada didalam ruang

dalam Rumah limas, keempat kijing ini terdiri dari 3 ruangan utama yaitu, Ruang pagar

tenggalung, ruang jogan , dan ruang gegajah. Ruang ini merupakan ruang sosial yang

memiliki fungsi untuk menyambut tamu dari luar. Ketiga ruang ini dikhususkan untuk

sifat ruang semi publik pada rumah.

Page 92: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

69

Gambar 4.17 Ruang sosial Rumah limas R02 pada aktivitas sehari-hari

Pada rumah ibu khodijah ini memiliki empat (4) kijing, yang mana ruang jogan

sebagai ruang yang berfungsi untuk menyambut dan menjamu tamu ini terdapat 2

tingkatan (kijing).(Gambar 4.17)

Tabel 4.3

Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Aktivitas Sehari-hari

Aktivitas Pelaku & Ruang Pengaruh & Fungsi Terhadap Ruang

Menerima tamu Tamu: Ruang Pagar

Tenggalung

1. Terletak pada bagian awal rumah, yang dijadikan

sebagai tempat tunggu tamu

2. Terdapat pintu kipas sebagai elemen pemisah

ruang dalam yang lebih privat

3. Ruang ini difungsikan pemilik rumah sebagai area

untuk melihat area luar rumah dikarenakan

terdapat pagar tenggalung yang berfungsi sebagai

tempat memandang keluar.

Menyambut

Tamu

Tamu & pemilik

rumah: Ruang jogan

& Ruang Gegajah

1. Terletak pada tingkatan kedua dan ketiga.

2. Ruang jogan ini berfungsi sebagai tempat untuk

menjamu tamu sehingga terdapat kursi jamuan

dan juga perabot sebagai ruang tamu

3. Ruang Jogan pada rumah ini terdapat 2 kijing

yang mana hal ini biasanya untuk membedakan

golongan tamu dari kalangan biasa dan juga tamu

dari kalangan kerajaan pada masa tersebut.

4. Ruang gegajah pada sehari-hari juga difungsikan

sebagai ruang tamu ketika ruang jamuan yang ada

di kijing kedua sudah diisi.

Istirahat Tamu: Ruang Jogan

& Ruang Gegajah

1. Tempat ini difungsikan sebagai tempat tidurnya

para tamu yang hendak menginap di dalam

Rumah limas.

2. Terdapat ruang tambahan yang terletak didepan

yang berfungsi sebagai kamar untuk tamu yang

menginap di dalam rumah.

Pada aktivitas sehari-hari ruang sosial yang ada didalam Rumah limas lebih banyak

difungsikan sebagai fungsi publik antara lain sebagai tempat untuk menerima tamu,

menyambut tamu dan fungsi lainnya. Elemen pembentuk ruang berupa kenaikan lantai/

kijing yang ada juga berpengaruh terhadap tamu yang datang berkunjung ke Rumah

limas, ketika tamu penting yang datang maka akan diterima di ruang jogan yang paling

atas. (Tabel 4.3)

Page 93: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

70

b. Upacara adat

Pada Rumah limas ibu khodijah ini tedapat 4 tingkatan lantai (kijing) yang terdiri

dari 3 ruang utama yang ada dibagian depan Rumah limas tersebut. Ruang tersebut ialah

ruang pagar tenggalung, ruang jogan, dan ruang gegajah.

Gambar 4.18 Ruang sosial Rumah limas R02 pada aktivitas upacara adat

Tingkatan lantai ini mempengaruhi posisi dari seseorang yang memiliki gelar

kebangsawanan daerah terhadap posisi duduk di Rumah limas. Pada ruang jogan Rumah

limas ibu khodijah ini terdapat 2 tingkatan yang diperuntukkan untuk golongan yang

memiliki gelar masagus. (Gambar 4.18)

Tabel 4.4

Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Upacara Adat

Aktivitas Pelaku & Ruang Pengaruh & Fungsi Terhadap Ruang

Menerima

tamu

Kiagus & kemas =

Ruang pagar

tenggalung

1. Ruang yang terbentuk terdapat dibagian depan sebagai

tingkatan terendah

2. Tempat berkumpulnya orang yang memiliki gelar

kiagus dan kemas

Menerima

tamu

Masagus = Ruang

jogan

1. Sebagai ruang kasta kedua dengan tingkatan ruang yang

lebih tinggi dari sebelumnya

2. Tempat berkumpulnya orang yang memiliki gelar

masagus

3. Memiliki ruang yang lebih besar daripada tingkatan

sebelumnya dikarenakan untuk menghormati gelar yang

lebih tinggi.

1. Melakukan

upacara

adat

2. Menerima

tamu

Raden & Pihak

keluarga = ruang

gegajah

1. Sebagai tempat diadakannya upacara adat yang

dilakukan oleh pemilik rumah

2. Tempat berkumpulnya keluarga sang pemilik rumah

yang akan mengadakan upacara adat.

3. Tempat berkumpulnya orang yang memiliki gelar

Raden

4. Memiliki ruang yang palinng luas dikarenakan terdapat

aktivitas upacara adat dan juga sebagai tempat

duduknya kasta tertinggi.

Pada upacara adat ruang sosial yang ada diRumah limas difungsikan untuk

menempatkan tamu-tamu yang datang berdasarkan strata sosial gelar yang di punya oleh

bangsawan yang datang. Hal ini merupakan salah satu implementasi gelar yang ada di

masyarakat palembang didalam Rumah limas. (Tabel 4.4)

Page 94: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

71

5. Kondisi Ruang Dalam Rumah limas R02

Gambar 4.19 Kondisi ruang dalam Rumah limas ibu khodijah

Ruang Pawon

Ruang keluarga sebagai

tempat berkumpul

pemilik rumah

Ruang Jogan

Ruang Gegajah

sebagai tempat

aktivitas kegiatan adat. Ruang Garang

Tampak depan Rumah

limas

Ruang Jogan

Ruang pagar

tenggalung sebagai

tempat tunggunya

tamu

Ruang pagar

tenggalung

Page 95: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

72

4.3.3 Pola Ruang Dalam Rumah limas Dengan Gelar Kebangsawanan Raden

Pola ruang Rumah limas dengan gelar kebangsawanan raden ini memiliki ukuran yang

paling besar dari Rumah limas dengan gelar yang lain. Rumah ini terbagi menjadi 3 bagian

yaitu bagian depan sebagai tempat menerima tamu dan juga ruang sosial, bagain tengah

sebagai tempat area tidur dan juga ruang privat dari rumah tersebut, dan juga bagian

belakang sebagai tempat service yang ada didalam Rumah limas.

Pada bagian depan terdapat 3 kijing yang ada didalam Rumah limas dengan gelar raden yang

memisahkan, antara ruang satu dengan ruang yang lainnya. Ketiga kijing tersebut terdiri dari

beberapa ruangan yaitu ruang pagar tenggalung, ruang jogan, dan ruang gegajah yang

mana setiap kijing mewakili satu ruangan yang ada di bagian depan. Pada bagian depan

hirarki dan transisi yang ada dipisahkan oleh kenaikan lantai yang setinggi 40 cm. (Gambar

4.20)

Gambar 4.20 Bagian depan Rumah limas bapak arum zainudin dan ibu khodijah

Pada bagian tengah memiliki fungsi ruang yang lebih tertutup dengan terdapat pintu

yang memisahkan antar ruang. Terdapat kamar tidur bagi sang pemilik rumag dan juga untuk

anak-anak mereka lalu ruang keluarga yang digunakan untuk berkumpulnya seluruh anggota

didalam rumah. Pada area ini kesan ruang yang ditimbulkan ialah ruang privat di mana

terletak ruang-ruang yang hanya bisa diakses oleh penghuni rumah. Pada bagian belakang

terdapat ruang-ruang servis yang berfungsi untuk mendukung aktivitas yang ada didalam

rumah. Terdapat ruang-ruang seperti pawon sebagai dapur, ruang garang sebagai tempat

mengeringkan, dan juga kamar mandi. (Gambar 4.21)

Gambar 4.21 Susunan ruang Rumah limas berdasarkan keturunan gelar raden

Area bagian depan Rumah limas

Area bagian tengah Rumah limas

Area bagian belakang Rumah limas

keterangan

Page 96: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

73

Tabel 4.5 Pola ruang dalam Rumah limas dengan gelar Raden.

Page 97: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

74

Page 98: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

75

4.4 Rumah limas Keturunan Gelar Masagus

4.4.1 Awal Bangunan Rumah limas Bapak Fitriansyah (M01)

1. Ruang dalam rumah limas R02

Rumah limas ini di perkirakan dibangun pada tahun 1875. Pemilik Rumah limas ini

merupakan keturunan orang yang memiliki gelar kebangsawanan Masagus. Rumah limas ini

memliki 4 (empat) tingkatan lantai yang ada didalam ruang dalam Rumah limas ini.

Tingkatan itu terdiri dari yang pertama merupakan Ruang Pagar Tenggalung sebagai ruang

tunggu sebelum menghadap ke pemilik rumah tersebut. Kemudian di lanjutkan ke Ruang

Jogan yang berfungsi sebagai tempat penjaga dari rumah ini, pada awal mulanya fungsi

ruang ini merupakan tempat penjagaan dari Rumah limas yang biasanya dihuni oleh kaum

laki-laki, dan biasanya sebagai ruang menginap para tamu yang berkunjung ke Rumah limas.

Dilanjutkan dengan ruang gegajah yang biasanya merupakan tempat dilakukannya upacara

adat didalam rumah. (Gambar 4.22 dan Gambar 4.23)

Gambar 4.22 Rumah limas M01

Gambar 4.23 Denah Rumah limas M01

Page 99: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

76

2. Organisasi ruang dalam rumah limas R02

a. Zoning pada ruang dalam Rumah limas Bapak Fitriansyah

Gambar 4.24 Zoning ruang dalam Rumah limas M01

Keterangan

: Area publik yang diakses oleh penghuni rumah maupun tamu yang berkunjung.

: Area semi publik diakses oleh orang yang memiliki kepentingan untuk bertamu.

: Area semi privat diakses oleh orang penghuni yang memiliki kepentingan dalam upacara adat.

: Area privat merupakaan tempat istirahat penghuni rumah.

: Area privat yang digunakan penghuni/tamu.

Zoning pada rumah masagus terbagi menjadi lima dengan sifat ruang yang berbeda,

pada bagian depan terdapat elemen yang sama dengan Rumah limas dengan gelar raden,

hanya saja pada Rumah limas dengan gelar masagus ini memiliki ukuran ruang dan

ukuran rumah yang lebih kecil dari Rumah limas dengan gelar raden. (Gambar 4.24).

Pada bagian depan rumah merupakan zona publik yang difungsikan untuk

menyambut tamu yang berkunjung dan terdiri dari tiga ruang utama yang ada. Pada

bagian tengah rumah terdapat zona privat yang hanya dapat digunakan oleh sang

Ruang

Keputren dan

Keputran

merupakan

kamar tidur

bagi anak

perempuan dan

Ruang Pawon

merupakan

bagian dapur

yang digunakan

untuk memasak

dan juga

mencuci

Ruang Kepala

Keluarga merupakan

tempat tidur bagi

kepala keluarga.

Garang merupakan

tempat untuk

mengeringkan.

Ruang Gegajah,

merupakan, tempat semua

upacara-upacara adat

dilakukan

Ruang Pagar

Tenggalung terdapat

paling depan sebagai

ruang tunggu dan

tempat memandang

ke luar.

Ruang Jogan

merupakan tempat

jaga oleh kaum pria,

dan juga tamu akan

diterima di tingkatan

ini.

Page 100: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

77

pemilik Rumah limas. Pada bagian belakang terdapat zona privat sebagai area servis

yang digunakan oleh pemilik rumah dan tamu yang berkunjung ke dalam rumah.

b. Susunan ruang dalam rumah limas M01

Gambar 4.25 Susunan ruang dalam rumah limas M01

Susunan ruang dalam rumah limas M01 terbagi menjadi tiga bagian yaitu bagian

depan, bagian tengah, dan juga bagian belakang. Pada bagian depan terdapat tiga ruang

yang merupakan area publik yang memiliki fungsi untuk menyambut tamu yang

berkunjung ke rumah limas. (Gambar 4.25)

Bagian tengah merupakan area privat yang hanya dapat difungsikan oleh pihak

keluarga pemilik rumah. Bagian tengah berfungsi sebagai tempat istirahat dan

berkumpul anggota pemilik rumah yang terdiri dari ruang kamar tidur dan juga ruang

keluarga. Bagian belakang merupakan area servis sebagai fungsi penunjang yang ada di

dalam rumah limas, terdapat tiga ruang yang ada di bagian belakang rumah.

c. Hirarki dan Transisi ruang dalam Rumah limas M01

Hirarki yang ada didalam Rumah limas merupakan pengaruh dari kegiatan adat dan

juga aktivitas sehari-hari yang dilakukan di dalam Rumah limas sehingga,

memunculkan ruang-ruang pada Rumah limas ini. Pada bagian tengah terdapat ruang

gegeajah yang mana merupakan ruang penghubung pada Rumah limas, dikarenakan

atap Rumah limas di pikul oleh ruangan ini. Ruangan ini sekaligus menjadi sebuah pusat

Area bagian depan Rumah limas

Area bagian tengah Rumah limas

Area bagian belakang Rumah limas

keterangan

Page 101: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

78

pada bagian tengah dan juga sebagai tempat berjalannya kegiatan adat yang ada didalam

Rumah limas. (Gambar 4.26)

Gambar 4.26 Transisi di dalam Rumah limas M01

Keterangan

: Pintu masuk dan juga kijing pertama bagi penghuni rumah maupun tamu/ pendatang.

: Transisi menuju kijing kedua yaitu ruang jogan dengan perbedaan ketinggian 30cm.

: Transisi menuju kijing ketiga yaitu ruang gegajah dengan perbedaan ketinggian 30cm

: Transisi menuju area servis yang bisa di akses oleh tamu maupun pemilik rumah.

: Transisi menuju area privat yang merupakan tempat istirahat pemilik Rumah limas.

Transisi di dalam Rumah limas bapak firmansyah di awal yang terdapat tangga

didepan pintu masuk. Lalu menuju ruang pagar tenggalung sebagai batas tamu masuk

menuju ke dalam Rumah limas. Pagar tenggalung memiliki fungsi sebagai bagian dalam

rumah yang melihat ke dunia luar. Pada ruang pagar tenggalung terdapat pintu kipas

yang dapat diturunkan untuk menjadi dinding dan memberikan pemisah ruang terhadap

ruang selanjutnya yang ada Rumah limas. Pintu ini berfungsi untuk memberikan kesan

yang lebih privat dan juga sebagai perlindungan terhadap pemilik rumah.

Pada ruangan yang terletak di bagian depan dalam Rumah limas, transisi antar ruang

menggunakan ketinggian lantai dengan tinggi 30 cm. Pada bagian yang lainnya yang

terletak ditengah dan dibelakang menggunakan pintu untuk memisahkan ruang antar

ruang yang memberikan kesan berbeda atau terpisah yang menjadi transisi antar kijing

yang membentuk ruang dalam Rumah limas. Pintu yang ada didalam Rumah limas

biasanya digunakan untuk memasuki ruang privat seperti kamar tidur dll.

Page 102: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

79

3. Elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas M01

: Elemen vertikal & horizontal

: Elemen vertikal

: Elemen horizontal

Gambar 4.27 Elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas M01

Rumah limas ini terdiri dari dua elemen pembentuk dan pemisah ruang yaitu elemen vertikal

dan elemen horizontal. Pada awal rumah terdiri dari elemen vertikal dan horizontal yang berupa

tangga dan juga pintu masuk. Elemen vertikal berupa pintu, dinding, dan juga dinding kayu. Elemen

horizontal berupa kenaikan lantai setinggi 30-40 cm yang terdapat pada setiap ruangan yang ada di

bagian depan rumah limas. (Gambar 4.27)

4. Ruang Sosial Rumah limas M01

a. Sehari-hari

Tingkatan lantai (kijing) yang terdapat pada ruang dalam Rumah limas bapak

fitriansyah ini mewakili dari ketiga ruang utama yang terdapat pada bagian depan

Rumah limas yang terdiri dari, ruang pagar tenggalung, dan ruang jogan.(Gambar 4.28)

Gambar 4.28 Ruang sosial Rumah limas M01 pada aktivitas sehari-hari

Pada Rumah limas ini ruang dalam dan juga ruang sosial yang ada memiliki fungsi

dan juga bentuk yang sama dengan sebelumnya, yang mana pada sehari-hari ruang

Page 103: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

80

sosial ini difungsikan sebagai ruang yang memiliki fungsi publik–semi publik. Aktivitas

yang ada berupa menjamu tamu yang berkunjung ke Rumah limas maupun hanya

sebagai sirkulasi menuju ruang dalam Rumah limas yang lain. (Tabel 4.6)

Tabel 4.6

Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Aktivitas Sehari-hari Aktivitas Pelaku & Ruang Pengaruh & Fungsi Terhadap Ruang

Menerima

tamu

Tamu: Ruang Pagar

Tenggalung

1. Terletak pada bagian awal rumah, yang dijadikan

sebagai tempat tunggu tamu

2. Ruang ini difungsikan pemilik rumah sebagai area

untuk melihat area luar rumah dikarenakan terdapat

pagar tenggalung yang berfungsi sebagai tempat

memandang keluar.

Menyambut

Tamu

Tamu & pemilik rumah:

Ruang jogan & Ruang

Gegajah

1. Terletak pada tingkatan kedua dan ketiga.

2. Ruang jogan ini berfungsi sebagai tempat untuk

menjamu tamu sehingga terdapat kursi jamuan dan

juga perabot sebagai ruang tamu

3. Ruang gegajah pada sehari-hari juga dapar

difungsikan sebagai ruang tamu ketika ruang

jamuan yang ada di kijing kedua sudah diisi.

Istirahat Tamu: Ruang Jogan &

Ruang Gegajah

Tempat ini difungsikan sebagai tempat tidurnya para

tamu yang hendak menginap di dalam Rumah limas.

b. Upacara Adat

Sama dengan fungsi rumah adat raden yang mana, ruang dalam Rumah limas ini

juga difungsikan sebagai tempat diadakannya upacara adat yang ada didalam Rumah

limas, berdasarkan tingkatan lantai (kijing) .(Gambar4.23)

Gambar 4.29 Ruang sosial Rumah limas M01 pada aktivitas upacara adat

Page 104: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

81

Kijing ini berfungsi sebagai batas ruang yang memisahkan antar ruang dalam

Rumah limas. Secara fungsi ketiga ruang tersebut merupakan tempat duduknya orang

yang memiliki gelar ketika diberlangsungkannya upacara adat didalam Rumah limas ini.

Tabel 4.7

Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Aktivitas Upacara Adat Aktivitas Pelaku & Ruang Pengaruh & Fungsi Terhadap Ruang

Menerima tamu

Kiagus & kemas :

Ruang pagar

tenggalung

1. Ruang yang terbentuk terdapat dibagian depan

sebagai tingkatan terendah

2. Tempat berkumpulnya orang yang memiliki gelar

kiagus dan kemas

Menerima tamu Masagus : Ruang

jogan

1. Sebagai ruang kasta kedua dengan tingkatan ruang

yang lebih tinggi dari sebelumnya

2. Tempat berkumpulnya orang yang memiliki gelar

masagus

3. Memiliki ruang yang lebih besar daripada tingkatan

sebelumnya dikarenakan untuk menghormati gelar

yang lebih tinggi.

1. Melakukan

upacara adat

2. Menerima

tamu

Raden & Pihak

keluarga : ruang

gegajah

1. Sebagai tempat diadakannya upacara adat yang

dilakukan oleh pemilik rumah

2. Tempat berkumpulnya keluarga sang pemilik rumah

yang akan mengadakan upacara adat.

3. Tempat berkumpulnya orang yang memiliki gelar

Raden

4. Memiliki ruang yang palinng luas dikarenakan

terdapat aktivitas upacara adat dan juga sebagai

tempat duduknya kasta tertinggi.

Upacara yang dilakukan di ruang dalam Rumah limas dilakukan di tiga ruang utama

yang terletak di bagian depan rumah. Ruang dalam yang ada didalam rumah adat ini

merupakan bentuk implementasi strata sosial yang ada di masyarakat Kota Palembang.

Penempatan para tamu yang datang ke upacara adat yang digelar diurutkan berdasarkan

gelar yang dimiliki oleh para tamu yang hadir saat upacara adat. (Tabel 4.7)

Page 105: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

82

5. Kondisi ruang dalam Rumah limas M01 (Gambar 4.30)

Gambar 4.30 Kondisi ruang dalam Rumah limas M01

Pawon dan garang

sebagai area service

Ruang keluarga

sebagai tempat

berkumpul pemilik

rumah

Ruang Jogan sebagai

tempat menyambut

tamu

Ruang pagar

tenggalung sebagai

tempat tunggunya

tamu

Pintu transisi

menuju bagain

belakang Rumah

limas

Ruang Gegajah sebagai

tempat aktivitas

kegiatan adat.

Kondisi Rumah limas

dengan kijing yang ada,

beserta ukiran Rumah limas.

Page 106: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

83

4.4.2 Rumah limas Bapak Irham (M02)

1. Ruang dalam rumah limas M02

Rumah limas bapak irham ini diperkirakan dibangun pada tahun 1875 dengan kondisi

yang masih terjaga dengan baik. Pemilik rumah memiliki garis keturunan dengan gelar

masagus. Kondisi awal Rumah limas ini memiliki empat tingkatan lantai (kijing) dan juga

teras di bagian depan. Namun, setelah mengalami perubahan kijing paling depan di bongkar

untuk dijadikan halaman. Rumah ini sekarang hanya memiliki tiga kijing saja. Ruang pagar

tenggalung yang biasanya terdapat pintu kipas meupakan kijing yang sudah dibuang,

sehingga kondisi rumah sedikit berubah dari awal pembangunan

Ukiran yang ada di dinding pun banyak yang sudah disimpan dan di lepas dari ruah

tersebut. Berbagai perabot yang khas seperti lemari senyawo juga sudah di lepas dan diganti

dengan dinding kayu biasa. Sama halnnya dengan penggunaan kijing dan juga ruang pada

rumah sebelunya, ruang-ruang dalam Rumah limas bapak irham ini tidak memiliki

perbedaan yang besar dengan ruang dalam rumah sebelumnya. (Gambar 4.31 dan Gambar 4.32)

Gambar 4.31 Rumah limas M02

Gambar 4.32 Denah Rumah limas gelar masagus M02

Page 107: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

84

2. Organisasi ruang dalam rumah limas M02

a. Zoning Pada Ruang Dalam Rumah limas M02

Gambar 4.33 Zoning ruang dalam Rumah limas M02

Keterangan

: Area publik yang diakses oleh penghuni rumah maupun tamu yang berkunjung.

: Area semi publik diakses oleh orang yang memiliki kepentingan untuk bertamu.

: Area semi privat diakses oleh orang penghuni yangmemiliki kepentingan dalam upacara adat.

: Area privat merupakaan tempat istirahat penghuni rumah.

: Area privat yang digunakan penghuni/tamu.

Ruang Keputren

dan Keputran

merupakan kamar

tidur bagi anak

perempuan dan

laki-laki

Ruang Pawon

merupakan

bagian dapur

yang digunakan

untuk memasak

dan juga

mencuci

Ruang Kepala

Keluarga merupakan

tempat tidur bagi

Garang

merupakan

tempat untuk

Ruang Gegajah,

merupakan, tempat

semua upacara-upacara

adat dilakukan

Ruang Pagar

Tenggalung terdapat

paling depan sebagai

ruang tunggu dan

tempat memandang

ke luar.

Ruang Jogan

merupakan tempat

jaga oleh kaum pria,

dan juga tamu akan

diterima di tingkatan

ini.

Page 108: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

85

b. Susunan ruang dalam rumah limas M02

Gambar 4.34 Susunan ruang dalam rumah limas R01

Rumah limas ini memiliki tiga susunan ruang yang terbagi berdasarkan fungsi dan

juga kebutuhan dari penggunan rumah limas. Pada bagian depan merupakan area publik

yang memiliki fungsi sebagai tempat untuk menyambut dan menerima tamu yang

berkunjung ke rumah limas. Bagian tengah berfungsi sebagai area privat yang berfungsi

sebagai tempat istirahat dan berkumpulnya keluarga pemilik rumah, tempat ini hanya

bisa difungsikan oleh sang pemilik rumah beserta keluarganya. Bagian terakhir

merupakan bagian belakang sebagai area servis yang memiliki, terdapat tiga ruang

utama pada bagian belakang. (Gambar 4.34)

c. Hirarki dan Transisi ruang dalam Rumah limas M02

Hirarki pada Rumah limas bapak irham ini berawal dari teras yang terletak di depan

dan masuk melalui tangga yang terletak disamping kanan dan kiri. Perubahan ruang

terjadi pada Rumah limas ini, sehingga ruang pagar tenggalung yang awalnya

mempunyai pintu kipas sudah tidak memiliki pintu kipas lagi sebagai salah satu hirarki

yang ada didalam rumah. Hirarki berikutnya langsung menuju kijing yang ada di ruang

dalam Rumah limas dan mengalami perubahan sifat ruang menuju privat dibagian

ruangan keluarga.

Area bagian depan Rumah limas

Area bagian tengah Rumah limas

Area bagian belakang Rumah limas

keterangan

Page 109: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

86

Gambar 4.35 Transisi di dalam Rumah limas M02

Keterangan

: Pintu masuk dan juga kijing pertama bagi penghuni rumah maupun tamu/ pendatang.

: Transisi menuju kijing kedua yaitu ruang jogan dengan perbedaan ketinggian 30cm.

: Transisi menuju kijing ketiga yaitu ruang gegajah dengan perbedaan ketinggian 30cm

: Transisi menuju area servis yang bisa di akses oleh tamu maupun pemilik rumah.

: Transisi menuju area privat yang merupakan tempat istirahat pemilik Rumah limas.

Pada bagian kijing pertama terdapat ruang pagar tenggalung sebagai tempat

tunggunya para tamu. Lalu dilanjutkan menuju ruang jogan sebagai tempat menerima

tamu yang berada di kijing kedua. Pada bagian ruang gegajah hanya terdapat tempat

berkumpulnya tamu dan juga tempat berkumpul pemilik rumah. Kegiatan adat

dilakukan di ruang gegajah ini, sehingga terdapat area kosong yang yang ada pada kijing

ketiga. Pada bagian depan pemisah ruang berupa kenaikan lantai dan juga terdapat pintu

kipas yang memisahkan ruang pagar tenggalung dan ruang jogan yang berupa sekat

yang bisa diturun-naikkan sesuai kebutuhan aktivitas dari pemilik Rumah limas.

Transisi yang ada pada bagian tengah dipisahkan oleh pintu dan juga ketinggian

lantai yang menuju ruang keluarga yang merupakan tempat berkumpul keluarga sang

pemilik rumah. Pada bagian kamar hanya terdapat pintu yang memsisahkan ruang

keluarga dan ruang kamar tidur. Pada bagian ruang keluarga terdapat tingkatan yang

dinaikkan untuk memabatasu ruang bagian depan dan juga ruang bagian tengah intuk

memberikan privasi yang lebih tinggi.(Gambar 4.35)

Page 110: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

87

3. Elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas M02

: Elemen vertikal & horizontal

: Elemen vertikal

: Elemen horizontal

Gambar 4.36 Elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas M02

Terdapat dua elemen vertikal dan horizontal pada bangunan rumah limas ini yaitu

elemen vertikal dan horizontal. Pada penghubung antar bagian luar rumah menuju bagian

ruang dalam rumah limas terdapat tangga dan juga pintu masuk utama. Elemen horizontal

yang ada di ruang dalam rumah limas terdiri dari ketinggian lantai yang memiliki tinggi 30-

40 cm dan terletak pada bagian depan rumah limas. Elemen vertikal terdiri dari pintu, kolom,

dan juga dinding sebagai elemen pembentuk dan pemisah ruang yang ada di ruang dalam

rumah limas, terdapat pada bagian tengah dan juga bagian belakang.

4. Ruang Sosial Rumah limas M02

a. Sehari-hari

Kegiatan adat yang ada didalam Rumah limas ini tidak jauh berbeda dengan

kegiatan yang ada pada Rumah limas yang telah dijelaskan diatas. Pada Rumah limas

bapak irham ini terdapat teras yang ada terletak dibagian depan sebelum menuju pintu

masuk rumah. (Gambar 4.37)

Gambar 4.37 Ruang sosial Rumah limas M02 pada aktivitas sehari-hari

Page 111: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

88

Terdapat 3 kijing yang ada pada Rumah limas ini. Kijing tersebut mewakili masing-

masing ruang dalam rumah limas yang memiliki fungsi yang berbeda sesuai dengan

tingkatan lantai dan juga aktivitas yang ada didalam rumah tersebut. (Tabel 4.8)

Tabel 4.8

Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Aktivitas Sehari-hari Aktivitas Pelaku & Ruang Pengaruh & Fungsi Terhadap Ruang

Menerima

tamu

Tamu : Ruang Pagar

Tenggalung & Teras

1. Terletak pada bagian awal rumah, yang dijadikan

sebagai tempat tunggu tamu

2. Terdapat teras yang terletak didepan dengan fungsi

sebagai tempat menunggunya tamu untuk masuk

kedalam rumah.

3. Ruang ini difungsikan pemilik rumah sebagai area

untuk melihat area luar rumah dikarenakan terdapat

pagar tenggalung yang berfungsi sebagai tempat

memandang keluar.

Menyambut

Tamu

Tamu & pemilik rumah :

Ruang jogan & Ruang

Gegajah

1. Terletak pada tingkatan kedua dan ketiga.

2. Ruang jogan ini berfungsi sebagai tempat untuk

menjamu tamu sehingga terdapat kursi jamuan dan

juga perabot sebagai ruang tamu

3. Ruang gegajah pada sehari-hari juga dapar

difungsikan sebagai ruang tamu ketika ruang

jamuan yang ada di kijing kedua sudah diisi.

Istirahat Tamu : Ruang Jogan &

Ruang Gegajah

Tempat ini difungsikan sebagai tempat tidurnya para

tamu yang hendak menginap di dalam Rumah limas.

b. Upacara Adat

Upacara adat yang ada di masyarakat Kota Palembang awalnya diadakan di ruang

dalam Rumah limas. Terdapat 3 ruang yang terletak dibagian depan yang biasanya

difungsikan ketika upacara adat berlangsung didalam Rumah limas. Ruangan tersebut

merupakan tempat duduknya para tamu yang memiliki berbagai macam gelar

kebangsawanan masyarakat palembang. (Gambar 4.30)

Gambar 4.38 Ruang sosial Rumah limas M02 pada aktivitas upacara adat

Ruangan ini dipisahkan oleh kijing yang berupa tingkatan lantai yang mempunyai

fungsi sebagai elemen pemisah dan juga pembentuk ruang dalam Rumah limas. Posisi

tempat duduk yang ada didalam Rumah limas menentukan gelar yang disandang oleh

para tamu yang hadir. (Tabel 4.9)

Page 112: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

89

Tabel 4.9 Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Aktivitas Upacara Adat

Aktivitas Pelaku & Ruang Pengaruh & Fungsi Terhadap Ruang

Menerima

tamu

Kiagus & kemas :

Ruang pagar

tenggalung

1. Ruang yang terbentuk terdapat dibagian depan

sebagai tingkatan terendah

2. Tempat berkumpulnya orang yang memiliki

gelar kiagus dan kemas

Menerima

tamu

Masagus : Ruang

jogan

3. Sebagai ruang kasta kedua dengan tingkatan

ruang yang lebih tinggi dari sebelumnya

4. Tempat berkumpulnya orang yang memiliki

gelar masagus

5. Memiliki ruang yang lebih besar daripada

tingkatan sebelumnya dikarenakan untuk

menghormati gelar yang lebih tinggi.

1. Melakukan

upacara

adat

2. Menerima

tamu

Raden & Pihak

keluarga : ruang

gegajah

6. Sebagai tempat diadakannya upacara adat yang

dilakukan oleh pemilik rumah

7. Tempat berkumpulnya keluarga sang pemilik

rumah yang akan mengadakan upacara adat.

8. Tempat berkumpulnya orang yang memiliki

gelar Raden

9. Memiliki ruang yang palinng luas dikarenakan

terdapat aktivitas upacara adat dan juga

sebagai tempat duduknya kasta tertinggi.

Page 113: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

90

5. Kondisi Ruang Dalam Rumah limas M02 (Gambar 4.39)

Gambar 4.39 Kondisi ruang dalam Rumah limas M02.

Pawon dan garang

sebagai area

service

Ruang keluarga

sebagai tempat

berkumpul pemilik

rumah

Ruang Jogan

sebagai tempat

menyambut tamu

Ruang pagar

tenggalung

sebagai tempat

tunggunya

tamu

Ruang Gegajah sebagai

tempat aktivitas

kegiatan adat. Kamar Kepala Keluarga Ruang Pawon dan juga Gudang

sebagai tempat penyimpanan

Tampak depan

Rumah limas.

Page 114: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

91

4.3.3 Rumah limas Ibu Ning Ayu (M03)

1. Ruang dalam rumah limas M03

Rumah limas bapak khairul fahmi ini dibangun pada kisaran awal tahun 1900-an, dan

memiliki usia kurang lebih 112 tahun. Pemilik rumah memiliki gelar kebangsawanan

masagus. Rumah ini memiliki 4 kijing yang ada didalam ruang dalam Rumah limas. Kijing

yang berada didepan sama seperti dengan Rumah limas terdiri dari ruang pagar tenggalung,

dilanjutkan dengan ruang jogan, lalu ruang gegajah. Kijing keempat merupakan tempat

berkumpulnya keluarga pemilik rumah.

Gambar 4.40 Rumah limas M03

Pada bagian belakang rumah sama dengan Rumah limas lainnya yang memiliki ruang

pawon, ruang garang, dan ruang service yang ada didalam Rumah limas ini. Keadaan Rumah

limas ini masih memiliki kondisi baik dan belum mengalami perubahan dan penambahan

ruang dalam pada rumah ini. (Gambar 4.40 dan Gambar 4.41)

Gambar 4.41 Denah Rumah limas gelar masagus M03

Page 115: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

92

2. Organisasi ruang dalam rumah limas M03

a. Zoning pada ruang dalam Rumah limas M03

Gambar 4.42 Zoning ruang dalam Rumah limas M03

Keterangan

: Area publik yang diakses oleh penghuni rumah maupun tamu yang berkunjung.

: Area semi publik diakses oleh orang yang memiliki kepentingan untuk bertamu.

: Area semi privat diakses oleh orang penghuni yangmemiliki kepentingan dalam upacara adat.

: Area privat merupakaan tempat istirahat penghuni rumah.

: Area privat yang digunakan penghuni/tamu.

Ruang Keputren

dan Keputran

merupakan kamar

tidur bagi anak

perempuan dan

laki-laki

Ruang Pawon

merupakan bagian

dapur yang

digunakan untuk

memasak dan juga

mencuci

Ruang Kepala Keluarga

merupakan tempat tidur

bagi kepala keluarga.

Garang merupakan

tempat untuk

mengeringkan.

Ruang Gegajah, merupakan,

tempat semua upacara-

upacara adat dilakukan

Ruang Pagar

Tenggalung terdapat

paling depan sebagai

ruang tunggu dan tempat

memandang ke luar.

Ruang Jogan

merupakan tempat jaga

oleh kaum pria, dan juga

tamu akan diterima di

tingkatan ini.

Page 116: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

93

b. Susunan ruang dalam rumah limas M03

Gambar 4.42 Susunan ruang dalam rumah limas M03

c. Hirarki dan Transisi ruang dalam Rumah limas M03

Gambar 4.43 Transisi di dalam Rumah limas M03

Keterangan

: Pintu masuk dan juga kijing pertama bagi penghuni rumah maupun tamu/ pendatang.

: Transisi menuju kijing kedua yaitu ruang jogan dengan perbedaan ketinggian 30cm.

: Transisi menuju kijing ketiga yaitu ruang gegajah dengan perbedaan ketinggian 30cm

: Transisi menuju area servis yang bisa di akses oleh tamu maupun pemilik rumah.

: Transisi menuju area privat yang merupakan tempat istirahat pemilik Rumah limas.

Hirarki dan transisi ruang dalam Rumah limas yang ada didalam rumah bapak irham

dimulai dari teras bagian depan. Elemen pembentuk ruang dan transisi antar ruang

Area bagian depan Rumah limas

Area bagian tengah Rumah limas

Area bagian belakang Rumah limas

keterangan

Page 117: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

94

dalam Rumah limas yang ada terdiri dari tingkatan lantai (kijing) dan juga pintu yang

ada. Pada kijing bagian depan menggunakan tingkatan lantai yang memiliki ketinggian

30cm. Elemen pemisah ruang antara ruang jogan, dan ruang keluarga dipisahkan oleh

pintu.

Pada bagian kijing pertama terdapat ruang pagar tenggalung yang merupakan

tempat tunggunya para tamu ruang, ruang ini dipisahkan oleh pintu kipas yang dapat

menjadi dinding untuk memberikan sekat antar ruang pagar tenggalung dan ruang dalam

Rumah limas. Kemudian dilanjutkan menuju ruang jogan ruang ini dipisahkan oleh

ketinggian lantai yang memiliki tinggi 30 cm. Kemudian dilanjutkan menuju ruang

gegajah yang dijadikan tempat dilakukannya upacara adat yang ada.

Pada bagian tengah terdapat pintu dan juga ketinggian lantai untuk memberikan

ruang privat yang lebih yang terdapat ruang keluarga dan juga kamar tidur bagi pemilik

rumah. Tamu yang datang dapat mengakses ruangan ini ketika hendak menggunakan

ruang servis yang terletak dibagian belakang rumah. (Gambar 4.43)

3. Elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas M03

: Elemen vertikal & horizontal

: Elemen vertikal

: Elemen horizontal

Gambar 4.44 Elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas M03

Terdapat dua elemen vertikal dan horizontal pada bangunan rumah limas ini yaitu

elemen vertikal dan horizontal.. Elemen horizontal yang ada di ruang dalam rumah limas

terdiri dari ketinggian lantai yang memiliki tinggi 30-40 cm dan terletak pada bagian depan

rumah limas. Elemen vertikal terdiri dari pintu, kolom, dan juga dinding sebagai elemen

pembentuk dan pemisah ruang yang ada di ruang dalam rumah limas, terdapat pada bagian

tengah dan juga bagian belakang.

Page 118: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

95

4. Ruang Sosial Rumah limas M03

a. Sehari-hari

Rumah limas ibu ning ayu ini memiliki 3 tingkatan ruang (kijing) yang terdiri dari

ruang pagar tenggalung, ruang jogan, dan ruang gegajah yang berada di bagian depan

rumah. Sama dengan Rumah limas lainnya ruang yang ada didalam Rumah limas ini

memiliki fungsi publik. Aktivitas yang terjadi didalam Rumah limas pada sehari-hari

membentuk ruang publik dengan fungsi yang berbeda-beda tiap ruangnya pada ketiga

ruang utama yang ada di bagian depan Rumah limas ini . (Gambar 4.45)

Gambar 4.45 Ruang sosial Rumah limas M03 pada aktivitas sehari-hari

Tabel 4.10

Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Aktivitas Sehari-hari Aktivitas Pelaku & Ruang Pengaruh & fungsi terhadap ruang

Menerima

tamu

Tamu : Ruang

Pagar Tenggalung

& Teras

1. Terletak pada bagian awal rumah, yang dijadikan

sebagai tempat tunggu tamu

2. Terdapat teras yang terletak didepan dengan fungsi

sebagai tempat menunggunya tamu untuk masuk

kedalam rumah.

3. Ruang ini difungsikan pemilik rumah sebagai area untuk

melihat area luar rumah dikarenakan terdapat pagar

tenggalung yang berfungsi sebagai tempat memandang

keluar.

Menyambut

Tamu

Tamu & pemilik

rumah : Ruang

jogan & Ruang

Gegajah

1. Terletak pada tingkatan kedua dan ketiga.

2. Ruang jogan ini berfungsi sebagai tempat untuk

menjamu tamu sehingga terdapat kursi jamuan dan juga

perabot sebagai ruang tamu.

3. Ruang gegajah pada sehari-hari juga dapar difungsikan

sebagai ruang tamu ketika ruang jamuan yang ada di

kijing kedua sudah diisi.

Istirahat

Tamu : Ruang

Jogan & Ruang

Gegajah

Tempat ini difungsikan sebagai tempat tidurnya para

tamu yang hendak menginap di dalam Rumah limas.

Ruang-ruang utama yang ada dibagian depan Rumah limas ini pada sehari-hari

difungsikan sebagai tempat publik untuk menyambut tamu yang datang ke Rumah limas.

Ruang sosial yang ada di bagian depan Rumah limas ini dipisahkan oleh kenaikan lantai

yang membedakkan fungsi dari setiap ruang. (Tabel 4.10)

Page 119: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

96

b. Upacara Adat

Ruang sosial yang ada didalam Rumah limas ini memiliki fungsi sebagai tempat

diselenggarakannya upacara adat yang ada di masyarakat Kota Palembang pada zaman

kesultanan palembang darusalam. Ruang dalam ini berfungsi sebagai tempat duduknya

para tamu yang memiliki gelar daerah masyarakat palembang. (Gambar 4.46)

Gambar 4.46 Ruang sosial bapak ibu ning ayu pada aktivitas upacara adat

Ruang ini dipisahkan oleh kijing yang berupa tingkatan lantai pada setiap batas antar

ruang. Setiap ruang yang ada akan diisi oleh tamu yang memiliki gelar kebangsawanan

masyarakat palembang dengan ruang yang sudah ditentukan. (Tabel 4.11)

Tabel 4.11

Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Aktivitas Upacara Adat

Aktivitas Pelaku & Ruang Pengaruh & Fungsi Terhadap Ruang

Menerima tamu

Kiagus & kemas :

Ruang pagar

tenggalung

1. Ruang yang terbentuk terdapat dibagian depan

sebagai tingkatan terendah

2. Tempat berkumpulnya orang yang memiliki gelar

kiagus dan kemas

Menerima tamu Masagus : Ruang

jogan

1. Sebagai ruang kasta kedua dengan tingkatan ruang

yang lebih tinggi dari sebelumnya

2. Tempat berkumpulnya orang yang memiliki gelar

masagus

3. Memiliki ruang yang lebih besar daripada tingkatan

sebelumnya dikarenakan untuk menghormati gelar

yang lebih tinggi.

1. Melakukan

upacara adat

2. Menerima

tamu

Raden & Pihak

keluarga : ruang

gegajah

1. Sebagai tempat diadakannya upacara adat yang

dilakukan oleh pemilik rumah

2. Tempat berkumpulnya keluarga sang pemilik rumah

yang akan mengadakan upacara adat.

3. Tempat berkumpulnya orang yang memiliki gelar

Raden

4. Memiliki ruang yang palinng luas dikarenakan

terdapat aktivitas upacara adat dan juga sebagai

tempat duduknya kasta tertinggi.

Page 120: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

97

5. Kondisi ruang dalam Rumah limas M03 (Gambar 4.47)

Gambar 4.47 Kondisi ruang dalam Rumah limas M03

Ruang Garang

sebagai tempat

mengeringkan

Ruang Pawon sebagai

dapur dan juga tempat

makan

Ruang Pawon Ruang Keluarga

sebagai tempat

berkumpul.

Ruang Jogan tempat

menyambut tamu.

Ruang Pagar

Tenggalung

sebagai tempat

menunggunya

tamu.

Tampak depan Rumah

limas

Ruang gegajah sebagai

tempat diadakannya

kegiatan adat

Page 121: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

98

4.4.4 Pola Ruang Dalam Rumah limas Dengan Gelar Kebangsawanan Masagus

Pola ruang Rumah limas dengan gelar kebangsawanan masagus ini memiliki pola ruang

yang kurang lebih sama dengan gelar raden. Gelar masagus ini merupakan tingkatan kedua

yang ada dalam strata sosial gelar masyarakat Kota Palembang. Implementasi yang ada

didalam Rumah limas dalam strata sosial gelar yang ada terdapat di kijing / tingkatan lantai

yang kedua pada ruang dalam Rumah limas.

Pada bagian depan terdapat 3 kijing yang ada didalam Rumah limas. Ketiga kijing

tersebut terdiri dari beberapa ruangan yaitu ruang pagar tenggalung, ruang jogan, dan ruang

gegajah Ruang jogan merupakan tingkatan lantai yang memiliki satu tingkatan lebih tinggi

setelah ruang pagar tenggalung. Bagian depan ini dipisahkan oleh kenaikan lantai yang

mempunyai tinggi 40cm disetiap kijing yang memisahkan ruang yang ada. (Gambar 4.48)

Gambar 4.48 Bagian depan Rumah limas bapak fitriansyah dan ibu ning ayu

Bagian tengah terdapat ruang yang difungsikan sebagai ruang privat. Pada area ini

terdapat kamar tidur bagi sang pemilik rumah dan juga bagi anak-anak sang pemilik rumah

di bagian tengah, dan terdapat ruang keluarga yang difungsikan sebagai tempat

berkumpulnya anggota keluarga didalam rumah. Bagian belakang merupakan bagian servis

yang terdapat ruang-ruang pendukung seperti pawon yang difungsikan sebagai dapur dan

juga tempat makan, garang sebagai tempat menjemur dan mengeringkan, gudang tempat

menyimpan peralatan rumah dan alat upacara adat, dan kamar mandi. (Gambar 4.49)

Gambar. 4.49 Susunan ruang Rumah limas berdasarkan keturunan gelar masagus

Area bagian depan Rumah limas

Area bagian tengah Rumah limas

Area bagian belakang Rumah limas

Keterangan

Page 122: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

99

Tabel 4.12 Pola ruang dalam Rumah limas dengan gelar Masagus.

Tabel Pola Ruang Masagus (1)

Page 123: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

100

Tabel Pola Ruang Masagus (2)

Page 124: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

101

4.5 Rumah limas Keturunan Gelar Kiagus

4.5.1 Rumah limas Bapak M. Amin (Kg01)

1. Ruang dalam rumah limas Kg01

Rumah limas ini dibangun pada tahun 1880 yang sudah memiliki usia 135 tahun. Rumah

limas ini sempat berpindah tempat yang pada awalnya terletak dipinggir sungai musi.

Kondisi sungai musi yang lama kelamaan terus mengalami air pasang yang akhirnya

membuat pemilik Rumah limas ini memindahkan rumahnya ke daerah yang agak jauh dari

pinggir sungai musi pada tahun 1950. Hal ini dilakukan karena kontruksi Rumah limas dapat

dibongkar pasang dengan mudah. (Gambar 4.50)

Gambar 4.50 Rumah limas Kg01

Ruang dalam Rumah limas ini masih belum banyak mengalami perubahan. Pada bagian

depan ruang dalamnya terdiri dari 4 kijing yang merupakan ruang utama pada Rumah limas

tersebut. Terdapat pintu kipas pada ruang pagar tenggalung untuk memisahkan ruang pagar

tenggalung dan juga ruang jogan.

Rumah ini tambahan ruang pada bagian bawah rumah yang difungsikan sebagai ruang

servis dan juga kamar tidur pada bagian tengah rumah.Tingkatan lantai yang ada di dalam

Rumah limas ini memiliki tinggi sekitar 30 cm. Pada bagian belakang belum mengalami

perubahan ruang sehingga masih dalam kondisi yang sama pada awal pembangunan.

(Gambar 4.51)

Gambar 4.51 Denah Rumah limas gelar raden Kg01

Page 125: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

102

2. Organisasi ruang dalam rumah limas Kg01 a. Zoning pada ruang dalam Rumah limas Kg01

Gambar 4.52 Zoning ruang dalam Rumah limas Kg01 Keterangan

: Area publik yang diakses oleh penghuni rumah maupun tamu yang berkunjung.

: Area semi publik diakses oleh orang yang memiliki kepentingan untuk bertamu.

: Area semi privat diakses oleh orang penghuni yangmemiliki kepentingan dalam upacara adat.

: Area privat merupakaan tempat istirahat penghuni rumah.

: Area privat yang digunakan penghuni/tamu.

Pada Rumah limas dengan gelar kiagus terdapat empat area di ruang dalam rumah

yang memiliki kesamaan dengan Rumah limas dengan gelar raden dan juga masagus,

namun Rumah limas dengan gelar kiagus merupakan rumah yang memiliki ukuran

ruang dan rumah yang lebih kecil. (Gambar 4.52)

Pada bagian depan terdapat ruang-ruang yang difungsikan sebagai area publik,

ruang-ruang yang ada biasanya digunakan untuk menyambut tamu yang berkunjung ke

dalam rumah. Pada bagian tengah terdapat area privat yang hanya bisa digunakan oleh

Ruang Keputren

dan Keputran

merupakan

kamar tidur bagi

anak perempuan

dan laki-laki

Ruang Pawon

merupakan

bagian dapur

yang digunakan

untuk memasak

dan juga

mencuci

Ruang Jogan

merupakan tempat

jaga oleh kaum pria,

dan juga tamu akan

diterima di tingkatan

ini.

Ruang Kepala

Keluarga merupakan

tempat tidur bagi

kepala keluarga.

Garang merupakan

tempat untuk

mengeringkan.

Ruang Gegajah,

merupakan, tempat

semua upacara-

upacara adat

dilakukan

Teras sebagai

tempat

masuknya

penghuni &

tamu kedalam

rumah.

Ruang Pagar

Tenggalung

terdapat paling

depan sebagai

ruang tunggu

dan tempat

memandang ke

luar.

Ruang Keluarga

merupakan tempat

berkumpulnya

keluarga penghuni

pada sehari-hari.

Page 126: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

103

sang pemilik rumah, digunakan untuk istirahat penghuni rumah dan juga tempat

berkumpul. Pada bagian belakang merupakan zona privat yang digunakan oleh tamu

dan juga pemilik rumah zona ini memiliki fungsi servis sebagai penunjang dari Rumah

limas.

b. Susunan ruang dalam rumah limas Kg01

Gambar 4.53 Susunan ruang dalam rumah limas Kg01

Susunan ruang dalam rumah limas kiagus terbagi menjadi tiga bagian bagian depan,

bagian tengah, dan bagian belakang. Bagian depan merupakan area publik yang

memiliki fungsi untuk menyambut dan menerima tamu yang datang berkunjung ke

dalam rumah limas, selain itu bagian depan juga berfungsi sebagai tempat di adakannya

upacara adat yang berlangsung di dalam ruang dalam rumah limas.

Bagian tengah merupakan area privat yang hanya digunakan oleh keluarga sang

pemiliki rumah limas. Bagian tengah merupakan area privat yang berfungsi sebagai

tempat istirahat dan berkumpul keluarga sang pemilik rumah. Bagian belakang

merupakan area servis yang berfungsi sebagai penunjang aktivitas yang ada didalam

rumah limas.

c. Hirarki dan Transisi Ruang dalam Rumah limas Kg01

Rumah limas bapak M.amin ini mempunyai 4 kijing dalam ruang dalam rumah.

Kijing yang ada mempunyai tinggi masing-masing 30 cm. Tingkatan lantai (kijing) ini

menjadi pemisah ruang yang ada pada bagian depan Rumah limas ini.

Area bagian depan Rumah limas

Area bagian tengah Rumah limas

Area bagian belakang Rumah limas

Keterangan

Page 127: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

104

Hirarki didalam Rumah limas ini dimulai dari bagian depan rumah yaitu teras. Pada

bagian depan ini terdapat kijing pertama yaitu ruang pagar tenggalung. Pada Rumah

limas dengan gelar kiagus memiliki perbedaan pada ruang pagar tenggalung. Tidak

terdapat pintuk kipas yang ada di ruangan ini, sehingga alur transisi hanya dipisahkan

oleh kenaikan lantai. Hal ini disebabkan pada gelar kiagus memiliki perbedaan

kebutuhan ruang privat dengan gelar masagus dan raden yang merupakan keturunan

dari bangsawan.

Kijing kedua terdapat ruang jogan yang berfungsi sebagai tempat menyambut tamu

yang berkunjung kedalam rumah. Ruang jogan ini memiliki sifat ruang semi publik

sehingga terdapat pintu kipas pada bagian depan untuk memberikan abtas ruang dalam

Rumah limas.

Gambar 4.56 Transisi di dalam Rumah limas Kg 01 Keterangan

: Pintu masuk dan juga kijing pertama bagi penghuni rumah maupun tamu/ pendatang.

: Transisi menuju kijing kedua yaitu ruang jogan dengan perbedaan ketinggian 30cm.

: Transisi menuju kijing ketiga yaitu ruang gegajah dengan perbedaan ketinggian 30cm

: Transisi menuju area servis yang bisa di akses oleh tamu maupun pemilik rumah.

: Transisi menuju area privat yang merupakan tempat istirahat pemilik Rumah limas.

Kijing ketiga merupakan ruang gegajah yang terletak pada bagian tengah rumah

yang berfungsi sebagai tempat kegiatan adat yang dilakukan di dalam rumah. Ruang ini

berhubungan langsung dengan ruang jogan dan juga ruang keluarga yang mana hanya

dipisahkan oleh pembatas ruang berupa ketinggian lantai. Didalam kijing keempat

terdapat ruang keputran dan keputren yang merupakan tempat tidur bagi anak-anak

pemilik rumah. Pada bagian belakang terdapat ruang servis berupa ruang pawon sebagai

dapur, garang sebagai tempat mengeringkan, dan juga kamar mandi.

Page 128: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

105

3. Elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas Kg01

: Elemen vertikal & horizontal

: Elemen vertikal

: Elemen horizontal

Gambar 4.57 Elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas Kg01

Elemen vertikal dan horizontal ruang dalam dengan gelar kiagus memiliki perbedaan

dengan gelar sebelumnya. Pada rumah limas dengan gelar kiagus tidak terdapat pintu kipas

dan juga lemari senyawo yang ada di bagian depan. Pada bagian depan hanya terdapat

elemen horizontal berupa kenaikan lantai yang memiliki tinggi 30-40cm. Pemisah ruang

pada bagian depan dan juga bagian tengah juga hanya terdapat kenaikan lantai dan juga

berupa sekat kain. Elemen vertikal yang ada berupa dinding, pintu, kolom, dan sekat kain.

Elemen horizontal hanya terdapat di bagian depan rumah yang membentuk ruang publik

pada bagian depan rumah.(Gambar 4.57)

4. Ruang Sosial Rumah limas Kg01

a. Sehari-hari

Ruang utama Rumah limas yang terletak pada bagian depan pada kegiatan sehari-

hari yang memiki sifat ruang publik yang difungsikan sebagai tempat menerima tamu

dan juga sebagai sirkulasi menuju ruang selanjutnya.(Gambar 4.58)

Gambar 4.58 Ruang sosial Rumah limas Kg01 pada aktivitas sehari-hari

Page 129: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

106

Terdapat 3 ruang yang ada di bagian depan Rumah limas bapak M. Amin. Pada

ruang tersebut dipisahkan oleh elemen pembentuk ruang berupa tingkatan lantai (kijing).

Ruangan tersebut terbentuk berdasarkan aktivitas/ kegiatan yang berlangsung didalam

Rumah limas.

Ruang dalam Rumah limas dengan gelar kiagus memiliki kesalamaan fungsi

dengan Rumah limas sebelumnya. Pada aktivitas sehari-hari ruang dalam Rumah limas

ini banyak difungsikan untuk menyambut tamu yang datang berkunjung ke Rumah

limas. (Tabel 4.13)

Tabel 4.13

Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Aktivitas Sehari-hari

Aktivitas Pelaku & Ruang Pengaruh & fungsi terhadap ruang

Menerima

tamu

Tamu : Ruang Pagar

Tenggalung & Teras

1. Terletak pada bagian awal rumah, yang

dijadikan sebagai tempat tunggu tamu

2. Terdapat teras yang terletak didepan dengan

fungsi sebagai tempat menunggunya tamu

untuk masuk kedalam rumah.

3. Ruang ini difungsikan pemilik rumah sebagai

area untuk melihat area luar rumah

dikarenakan terdapat pagar tenggalung yang

berfungsi sebagai tempat memandang keluar.

Menyambut

Tamu

Tamu & pemilik

rumah : Ruang jogan

& Ruang Gegajah

1. Terletak pada tingkatan kedua dan ketiga.

2. Ruang jogan ini berfungsi sebagai tempat

untuk menjamu tamu sehingga terdapat kursi

jamuan dan juga perabot sebagai ruang tamu

3. Ruang gegajah pada sehari-hari juga dapar

difungsikan sebagai ruang tamu ketika ruang

jamuan yang ada di kijing kedua sudah diisi.

Istirahat Tamu : Ruang Jogan

& Ruang Gegajah

Tempat ini difungsikan sebagai tempat

tidurnya para tamu yang hendak menginap di

dalam Rumah limas.

b. Upacara Adat

Terdapat upacara adat yang dilakukan didalam ruang dalam Rumah limas, yang

dilaksanakn pada bagian depan Rumah limas. Terdapat 3 ruang utama yang digunakana

didalam Rumah limas ini. Ruang tersebut merupakan tempat duduknya para tamu

undangan berdasarkan gelar kebangsawanan masyarakat palembang. Ruang dalam ini

mempunyai batas ruang berupa tingkatan lantai (kijing) yang menjadi elemen

pembentuk ruang dalam Rumah limas ini. (Gambar 4.59)

Page 130: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

107

Gambar 4.59 Ruang sosial Rumah limas Kg01 pada aktivitas upacara adat

Tabel 4.14

Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Aktivitas Upacara Adat

Aktivitas Pelaku &

Ruang Pengaruh & Fungsi Terhadap Ruang

Menerima

tamu

Kiagus & kemas :

Ruang pagar

tenggalung

1. Ruang yang terbentuk terdapat dibagian depan sebagai

tingkatan terendah

2. Tempat berkumpulnya orang yang memiliki gelar kiagus

dan kemas

Menerima

tamu

Masagus : Ruang

jogan

1. Sebagai ruang kasta kedua dengan tingkatan ruang yang

lebih tinggi dari sebelumnya

2. Tempat berkumpulnya orang yang memiliki gelar

masagus

3. Memiliki ruang yang lebih besar daripada tingkatan

sebelumnya dikarenakan untuk menghormati gelar yang

lebih tinggi.

- Melakukan

upacara

adat

- Menerima

tamu

Raden & Pihak

keluarga : ruang

gegajah

1. Sebagai tempat diadakannya upacara adat yang dilakukan

oleh pemilik rumah

2. Tempat berkumpulnya keluarga sang pemilik rumah

yang akan mengadakan upacara adat.

3. Tempat berkumpulnya orang yang memiliki gelar Raden

4. Memiliki ruang yang palinng luas dikarenakan terdapat

aktivitas upacara adat dan juga sebagai tempat duduknya

kasta tertinggi.

Upacara yang dilakukan di ruang dalam Rumah limas merupakan implementasi

strata sosial gelar yang ada di masyarakat Kota Palembang. Ruang dalam Rumah limas

dengan gelar kiagus ini memiliki kesamaan dengan Rumah limas sebelumnya yang

menempatkan tamu yang datang berdasarkan gelar yang ada. Tingkatan lantai(kijing)

yang ada diruang dalam Rumah limas merupakan tempat duduk yang dari gelar yang

ada di Kota Palembang. Dimulai dari yang terendah yaitu ruang pagar tenggalung

sebagai tempat dari gelar kiagus dan kemas, lalu ruang jogan sebagai tempat masagus,

dan tingkatan yang tertinggi gelar raden yang berada di ruang gegajah. (Tabel 4.14)

Page 131: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

108

5. Kondisi Ruang Dalam Rumah limas Kg01 (Gambar 4.60)

Gambar 4.60 Kondisi ruang dalam Rumah limas bapak M.amin

Ruang Jogan sebagai

tempat menuyambut tamu Teras

Ruang Keluarga Ruang Pawon

Ruang Pawon sebagai

dapur dan juga tempat

makan

Tampak depan

Rumah limas

Ruang Gegajah yang

merupakan tempat

diadakannya kegiatan adat

Page 132: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

109

4.5.2 Rumah limas Bapak Rachman (Kg02)

1. Ruang dalam rumah limas Kg02

Rumah limas ini dibangun pada kisaran tahun 1875 yang telah memiliki usia sekitar 135

tahun. Rumah ini memiliki 3 kijing pada bagian depan rumah yanng merupakan ruang utama

Rumah limas. Kondisi rumah ini banyak memiliki perubahan di mana ukiran yang terdapat

di ruang dalam rumah sudah banyak dilepas. Kondisi rumah ini juga dalam bentuk fisik

banyak yang sudah termakan usia. Namun ruang dalam rumah ini masih belum memiliki

perubahan yang besar dan hanya. (Gambar4.61)

Gambar 4.61 Rumah limas Kg02

Ukuran ruang yang ada didalam rumah ini termasuk kecil. Ruang yang ada didalam

Rumah limas ini yaitu 3 kamar tidur, ruang pagar tenggalung, ruang jogan, ruang gegajah,

dan ruang servis yang ada didalam Rumah limas. (Gambar 4.62)

Gambar 4.62 Denah Rumah limas gelar raden bapak arum zainudin

Page 133: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

110

2. Organisasi ruang dalam rumah limas Kg02

a. Zoning pada ruang dalam Rumah limas Kg02

Gambar 4.63 Zoning ruang dalam Rumah limas Kg02

Keterangan

: Area publik yang diakses oleh penghuni rumah maupun tamu yang berkunjung.

: Area semi publik diakses oleh orang yang memiliki kepentingan untuk bertamu.

: Area semi privat diakses oleh orang penghuni yangmemiliki kepentingan dalam upacara adat.

: Area privat merupakaan tempat istirahat penghuni rumah.

: Area privat yang digunakan penghuni/tamu.

b. Susunan ruang dalam rumah limas Kg02

Ruang Pagar

Tenggalung terdapat

paling depan sebagai

ruang tunggu dan

tempat memandang

ke luar.

Ruang Jogan

merupakan tempat

menjamu tamu yang

datang berkunjung.

Ruang Keputran &

Keputren merupakan

kamar tidur anak

laki-laki &

perempuan sang

pemilik rumah

Ruang Gegajah

merupakan tempat

diadakannya upacara

adat dalam Rumah

limas.

Ruang Kepala

Keluarga sebagai

tempat tidur pemilik

rumah alimas.

Garang merupakan

tempat mengeringkan

dan tempat servis

dalam Rumah limas.

Ruang Pawon

merupakan

bagian dapur

yang digunakan

untuk memasak

dan juga

mencuci

Area bagian depan Rumah limas

Area bagian tengah Rumah limas

Area bagian belakang Rumah limas

Keterangan

Gambar 4.64 Susunan ruang dalam rumah limas kg

02

Page 134: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

111

c. Hirarki dan Transisi ruang dalam Rumah limas Kg02

Pada ruang dalam Rumah limas bapak rachman terdapat 3 kijing yang terdapat

pada bagian depan rumah. Kijing merupakan tingkatan lantai yang ada didalam Rumah

limas yang berfungsi sebagai batas ruang yang terletak dibagian depan Rumah limas.

Masing-masing kijing mewakili ruang utama yang ada di bagian depan yaitu, ruang

pagar tenggalung, ruang jogan, dan ruang gegajah.

Gambar 4.65 Transisi di dalam Rumah limas Kg02

Keterangan : Pintu masuk dan juga kijing pertama bagi penghuni rumah maupun tamu/ pendatang.

: Transisi menuju kijing kedua yaitu ruang jogan dengan perbedaan ketinggian 30cm.

: Transisi menuju kijing ketiga yaitu ruang gegajah dengan perbedaan ketinggian 30cm

: Transisi menuju area servis yang bisa di akses oleh tamu maupun pemilik rumah.

: Transisi menuju area privat yang merupakan tempat istirahat pemilik Rumah limas.

Pada bagian depan Rumah limas ini memiliki teras yang diabgian depan lalu

dilanjutkan menuju ruang pagar tenggalung. Pada ruang ini tidak terdapat pintu kipas

yang biasanya ada di Rumah limas sebelumnya, sehingga pemisah ruang yang ada di

dalam rumah ini hanya berupa tingkatan lantai. Pada ruang selanjutnya terdapat ruang

jogan yang merupakan tempat menyambut tamu yang datang berkunjung. Kijing ketiga

yang ada di rumah limas ini merupakan ruang gegajah yang tersambung dengan ruang

keluarga dan dipisahkan oleh elemen pembentuk ruang yang berupa pintu yang ada di

bagian tengah.

Pada bagian tengah terdapat ruang keluarga yang menjadi tempat berkumpul bagi

pemilik rumah dan menjadi ruang privat yang ada didalam rumah tersebut. Kemudian

terdapat ruang keputran dan keputren sebagai tempat tidur anak-anak pemilik rumah

dan juga ruang tidur bagi kepala keluarga. Pada bagian belakang merupakan bagian

Page 135: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

112

servis yang ada didalam rumah. Terdapat ruang pawon sebagai dapur dan juga garang

yang berfungsi sebagai tempat mengeringkan.

3. Elemen Pemisah dan pembentuk ruang rumah limas Kg02

Gambar 4.66 Elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas Kg02

: Elemen vertikal & horizontal

: Elemen vertikal

: Elemen horizontal

4. Ruang Sosial Rumah limas Kg02

a. Sehari-hari

Aktivitas yang ada didalam Rumah limas membuat terbentuknya bagian depan

Rumah limas sebagai fungsi publik, yang mana pada keseharian ruang dalam yang

terletak pada bagian depan Rumah limas ini difungsikan sebagai tempat menerima dan

menjamu tamu yang datang berkunjung. (Gambar 4.67)

Gambar 4.67 Ruang sosial Rumah limas Kg02 pada aktivitas sehari-hari

Terdapat 3 ruangan utama yang ada didalam Rumah limas ini. Ruang tersebut

memiliki fungsi masing-masing. Rumah ini memiliki 3 tingkatan lantai (kijing) yang

mempunyai fungsi sebagai batas antar ruang. (Tabel 4.67)

Page 136: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

113

Tabel 4.15

Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Aktivitas Sehari-hari

Aktivitas Pelaku & Ruang Pengaruh & Fungsi Terhadap Ruang

Menerima

tamu

Tamu : Ruang Pagar

Tenggalung & Teras

1. Terletak pada bagian awal rumah, yang

dijadikan sebagai tempat tunggu tamu

2. Ruang ini difungsikan pemilik rumah sebagai

area untuk melihat area luar rumah

dikarenakan terdapat pagar tenggalung yang

berfungsi sebagai tempat memandang keluar.

Menyambut

Tamu

Tamu & pemilik

rumah : Ruang jogan

& Ruang Gegajah

1. Terletak pada tingkatan kedua dan ketiga.

2. Ruang jogan ini berfungsi sebagai tempat

untuk menjamu tamu sehingga terdapat kursi

jamuan dan juga perabot sebagai ruang tamu

3. Ruang gegajah pada sehari-hari juga dapar

difungsikan sebagai ruang tamu ketika ruang

jamuan yang ada di kijing kedua sudah diisi.

Istirahat Tamu : Ruang Jogan

& Ruang Gegajah

Tempat ini difungsikan sebagai tempat

tidurnya para tamu yang hendak menginap di

dalam Rumah limas.

b. Upacara Adat

Ruang dalam Rumah limas mempunyai tingkatan ruang yang berdasarkan strata

sosial gelar yang ada di masyarakat Kota Palembang. Upacara adat yang dilakukan

diRumah limas ini mengoolongkan golongan gelar pada ruang yang sudah ada didalam

ruang dalam Rumah limas. Ruang antar ruang ini dipisahkan kijing yang menjadi

elemen pembentuk ruang. Sekaligus menandakan kasta yang ada didalam rumah

tersebut. (Gambar 4.68)

Gambar 4.68 Ruang sosial Rumah limas Kg02 pada aktivitas upacara adat

Tabel 4.16

Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Aktivitas Upacara Adat

Aktivitas Pelaku & Ruang Pengaruh & Fungsi Terhadap Ruang

Menerima

tamu

Kiagus & kemas :

Ruang pagar

tenggalung

1. Ruang yang terbentuk terdapat dibagian depan

sebagai tingkatan terendah

2. Tempat berkumpulnya orang yang memiliki gelar

kiagus dan kemas

Menyambut

tamu

Masagus : Ruang

jogan

1. Sebagai ruang kasta kedua dengan tingkatan ruang

yang lebih tinggi dari sebelumnya

2. Tempat berkumpulnya orang yang memiliki gelar

masagus

Page 137: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

114

Aktivitas Pelaku & Ruang Pengaruh & Fungsi Terhadap Ruang 3. Memiliki ruang yang lebih besar daripada tingkatan

sebelumnya dikarenakan untuk menghormati gelar

yang lebih tinggi.

1. Melakukan

upacara

adat

2. Menerima

tamu

Raden & Pihak

keluarga : ruang

gegajah

1. Sebagai tempat diadakannya upacara adat yang

dilakukan oleh pemilik rumah

2. Tempat berkumpulnya keluarga sang pemilik rumah

yang akan mengadakan upacara adat.

3. Tempat berkumpulnya orang yang memiliki gelar

Raden

4. Memiliki ruang yang palinng luas dikarenakan

terdapat aktivitas upacara adat dan juga sebagai

tempat duduknya kasta tertinggi.

5. Kondisi Ruang dalam Limas Kg02 (Gambar 4.69)

Gambar 4.69 Kondisi ruang dalam Rumah limas Kg02

Tampak samping

Rumah limas Bapak

Rachman

Ruang Jogan

tempat

menyambut

tamu.

Ruang Pagar Tenggalung

sebagai tempat

menunggunya tamu.

Ruang Pagar

Tenggalung

Ruang gegajah sebagai tempat

diadakannya upacara adat

yang ada didalam rumah.

Ruang Pawon

sebagai dapur dan

juga tempat makan

Ruan Keluarga sebagai

tempat berkumpulnya

pemilik rumah didalam

rumah.

Page 138: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

115

4.5.3 Pola Ruang Dalam Rumah limas Dengan Gelar Kebangsawanan Kiagus

Pola ruang dalam Rumah limas dengan gelar kiagus ini merupakan tingkatan terakhir

gelar yang ada didalam strata gelar kebangsawanan yang ada di Kota Palembang yang sama

posisinya dengan kemas. Sama halnya dengan Rumah limas yang memiliki gelar raden dan

masagus, Rumah limas kiagus memiliki kesamaan pola ruang dan juga ruang-ruang dalam

yang ada didalam rumah. Pada upacara adat gelar kiagus berada di bagian bawah tepatnya

di tingkatan (kijing) pertama sama dengan gelar kemas.

Bagian depan terdapat 3 ruang utama yang memiliki sifat ruang publik, ruangan yang

ada dibagian pertama pada keseharian berfungsi sebagai tempat untuk menyambut tamu

yang berkunjung kedalam Rumah limas. Sedangkan pada upacara adat fungsi ruang juga

dijadikan tempat menyambut tamu yang berkunjung kedalam rumah yang golongkan

berdasarkan gealr dan ditempatkan di kijing yang sudah disediakan. Pada bagian depan

dalam ruang pagar tenggalung di Rumah limas gelar kiagus tidak terdapat pintu kipas yang

ditemukan di rumah dengan gelar raden dan masagus, hal ini disebabkan karena kebutuhan

ruang privat pada rumah dengan gelar kiagus berbeda berdasarkan gelar sosial gelar raden

dan masagus merupakan dari keturunan bangsawan sehingga ruang ptivat yang dibutuhkan

lebih banyak. Gelar kiagus merupakan seorang pemuka agama sehingga kebutuhan ruang

privatnya yang berbeda. (Gambar 4.70)

Gambar. 4.70 Bagian depan Rumah limas bapak M.amin dan bapak rachman

Bagian tengah terdapat ruang-ruang privat yang dipisahkan oleh pintu disetiap ruangan

yang berfungsi sebagai pemisah ruang publik dan juga ruang privat. Terdapat ruang tidur

kepala keluarga, ruang keputran keputren yang berfungsi sebagai tempat istirahat anak-anak

sang pemilik rumah, dan juga ruang keluarga sebagai tempat pertemuan dan berkumpul para

keluarga pemilik rumah.

Page 139: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

116

Pada bagian belakang terdapat ruang servis yang antara lain terdiri dari ruang pawon

yang berfungsi sebagai pawon dan juga tempat makan, ruang garang sebagai tempat

menjemur dan mengeringkan, gudang dan kamar mandi. (Gambar 4.71)

Gambar. 4.71 Susunan ruang Rumah limas berdasarkan keturunan gelar kiagus

Area bagian depan Rumah limas

Area bagian tengah Rumah limas

Area bagian belakang Rumah limas

Keterangan

Page 140: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

117

Tabel 4.17 Pola ruang dalam Rumah limas dengan gelar Kiagus.

Page 141: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

118

Page 142: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

119

4.6 Rumah limas Keturunan Gelar Kemas

4.6.1 Rumah limas Bapak Khairul Fahmi (Km01)

1. Ruang dalam rumah limas Km01

Rumah limas bapak khairul fahmi ini dibangun pada kisaran awal tahun 1900-an, dan

memiliki usia kurang lebih 112 tahun. Pemilik rumah memiliki gelar kebangsawanan Kemas.

Rumah ini memiliki 4 kijing yang ada didalam ruang dalam Rumah limas. Kijing yang

berada didepan sama seperti dengan Rumah limas terdiri dari ruang pagar tenggalung,

dilanjutkan dengan ruang jogan, lalu ruang gegajah.

Gambar 4.72 Rumah limas Km01

Kijing keempat merupakan tempat berkumpulnya keluarga pemilik rumah. Pada bagian

belakang rumah sama dengan Rumah limas lainnya yang memiliki ruang pawon, ruang

garang, dan ruang service yang ada didalam Rumah limas ini. Keadaan Rumah limas ini

masih memiliki kondisi baik dan belum mengalami perubahan dan penambahan ruang dalam

pada rumah ini. (Gambar 4.72 & Gambar 4.73)

Gambar 4.73 Denah Rumah limas gelar raden bapak khairul fahmi

Page 143: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

120

2. Organisasi ruang dalam rumah limas Km01

a. Zoning pada ruang dalam Runah Limas Km01

Gambar 4.74 Zoning ruang dalam Rumah limas Km02 Keterangan

: Area publik yang diakses oleh penghuni rumah maupun tamu yang berkunjung.

: Area semi publik diakses oleh orang yang memiliki kepentingan untuk bertamu.

: Area semi privat diakses oleh orang penghuni yangmemiliki kepentingan dalam upacara adat.

: Area privat merupakaan tempat istirahat penghuni rumah.

: Area privat yang digunakan penghuni/tamu.

Rumah limas dengan gelar kemas memiliki kesamaan bentuk dan ukuran dengan

gelar kiagus namun Rumah limas dengan gelar raden dan masagus memiliki ukuran

yang lebih besar dari Rumah limas gelar kemas dan kiagus. Ruang dalam Rumah limas

dengan gelar kemas memiliki kesamaan bentuk, ukuran dan ruang yang sama dengan

Rumah limas yang lainnya. Terdiri dari lima area yang didalam Rumah limas. (Gambar

4.74)

Ruang Keputren

dan Keputran

merupakan kamar

tidur bagi anak

perempuan dan

laki-laki

Ruang Pawon

merupakan bagian

dapur yang

digunakan untuk

memasak dan juga

mencuci

Ruang Kepala Keluarga

merupakan tempat tidur

bagi kepala keluarga.

Garang merupakan

tempat untuk

mengeringkan.

Ruang Gegajah,

merupakan, tempat

semua upacara-upacara

adat dilakukan

Ruang Pagar

Tenggalung terdapat

paling depan sebagai

ruang tunggu dan tempat

memandang ke luar.

Ruang Jogan

merupakan tempat jaga

oleh kaum pria, dan juga

tamu akan diterima di

tingkatan ini.

Page 144: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

121

b. Susunan ruang dalam rumah limas Km 01

Gambar 4.75 Susunan ruang dalam rumah limas Km01

Bagian depan difungsikan sebagai area publik untuk menerima tamu yang datang

berkunjung ke Rumah limas. Elemen pembentuk ruang yang ada terdiri dari kenaikan

lantai yang memisahkan antar ruang yang ada di bagian depan. Bagian tengah sebagai

fungsi privat yang hanya bisa digunakan oleh pemilik Rumah limas. Kemudian bagian

belakang sebagai area privat yang berfungsi sebagai penunjang aktivitas yang ada

didalam rumah limas.

c. Hirarki dan Transisi ruang dalam Rumah limas Km01

Hirarki dan transisi ruang dalam Rumah limas yang ada didalam rumah bapak

irham dimulai dari teras bagian depan. Elemen pembentuk ruang dan transisi antar ruang

dalam Rumah limas yang ada terdiri dari tingkatan lantai (kijing) dan juga pintu yang

ada. Pada kijing bagian depan menggunakan tingkatan lantai yang memiliki ketinggian

30cm. Elemen pemisah ruang antara ruang jogan, dan ruang keluarga dipisahkan oleh

pintu. (Gambar 4.76)

Pada bagian kijing pertama terdapat ruang pagar tenggalung yang merupakan

tempat tunggunya patra tamu. Tidak terdapat pintu kipas yang memisahkan ruang pagar

tenggalung dan juga ruang jogan. Kemudian dilanjutkan menuju ruang jogan. Kemudian

dilanjutkan menuju ruang gegajah yang dijadikan tempat dilakukannya upacara adat

Area bagian depan Rumah limas

Area bagian tengah Rumah limas

Area bagian belakang Rumah limas

Keterangan

Page 145: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

122

yang ada. Ruang yang ada bagian didepan ini dipisahkan oleh ketinggian lantai yang

memiliki tinggi sekitar 30-40cm

Gambar 4.76 Transisi di dalam rumah gadang bapak arum zainudin Keterangan

: Pintu masuk dan juga kijing pertama bagi penghuni rumah maupun tamu/ pendatang.

: Transisi menuju kijing kedua yaitu ruang jogan dengan perbedaan ketinggian 30cm.

: Transisi menuju kijing ketiga yaitu ruang gegajah dengan perbedaan ketinggian 30cm

: Transisi menuju area servis yang bisa di akses oleh tamu maupun pemilik rumah.

: Transisi menuju area privat yang merupakan tempat istirahat pemilik Rumah limas.

Pada bagian tengah terdapat pintu dan juga ketinggian lantai untuk memberikan

ruang privat yang lebih di mana terletak ruang keluarga dan juga kamar tidur bagi

pemilik rumah. Tamu yang datang dapat mengakses ruangan ini ketika hendak

menggunakan ruang servis yang terletak dibagian belakang rumah.

3. Elemen Pemisah dan Pembentuk ruang dalam rumah limas Km01

: Elemen vertikal & horizontal

: Elemen vertikal

: Elemen horizontal

Gambar 4.77 Elemen Pemisah dan Pembentuk ruang dalam rumah limas Km01

Page 146: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

123

Ruang dalam rumah limas dengan gelar kemas memiliki kesamaan pada dengan gelar

kiagus. Pada bagian depan rumah limas terdapat tangga dan juga pintu masuk utama yang

terletak disamping rumah. Bagian depan hanya terdiri dari elemen horizontal berupa

kenaikan lantai setinggi 30-40 cm yang memberikan kesan ruang publik yang dipisahkan

oleh kenaikan lantai. Pada bagian tengah terdapat elemen vertikal yang berupa pintu, dinding

dan juga kolom. Bagian belakang juga terdapat elemen vertikal yang sama dengan ruangan

yang ada di bagian tengah.(Gambar 4.77)

4. Ruang Sosial Rumah limas Km01

a. Sehari-hari

Rumah limas bapak khairul fahmi mempunyai 3 kijing pada ruang dalamnya. Kijing

tersebut memisahkan 3 ruang utama yang terletak pada bagian depan rumah. Ruang

tersebut terdiri dari ruang pagar tenggalung, ruang jogan, dan ruang gegajah. Ruang

tersebut mempunyai fungsi publik yang digunakan sebagai ruang tamu. (Gambar 4.78)

Gambar 4.78 Ruang sosial Rumah limas Km01 pada aktivitas sehari-hari

Aktivitas yang ada didalam ruangan tersebut mempengaruhinfungsi tuang yang

memiliki fungsi ruang yang berbeda. Selain untuk menyambut tamu ruang depan ini

juga memiliki fungsi sebagai sirkulasi menuju ruang yang lain. (Tabel 4.18)

Tabel 4.18

Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Aktivitas Sehari-hari

Aktivitas Pelaku & Ruang Pengaruh & Fungsi Terhadap Ruang

Menerima

tamu

Tamu : Ruang

Pagar Tenggalung

& Teras

1. Terletak pada bagian awal rumah, yang dijadikan

sebagai tempat tunggu tamu

2. Terdapat teras yang terletak didepan dengan fungsi

sebagai tempat menunggunya tamu untuk masuk

kedalam rumah.

3. Ruang ini difungsikan pemilik rumah sebagai area

untuk melihat area luar rumah dikarenakan terdapat

pagar tenggalung yang berfungsi sebagai tempat

memandang keluar.

Menyambut

Tamu

Tamu & pemilik

rumah : Ruang

jogan & Ruang

Gegajah

1. Terletak pada tingkatan kedua dan ketiga.

2. Ruang jogan ini berfungsi sebagai tempat untuk

menjamu tamu sehingga terdapat kursi jamuan dan

juga perabot sebagai ruang tamu

Page 147: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

124

3. Ruang gegajah pada sehari-hari juga dapar

difungsikan sebagai ruang tamu ketika ruang

jamuan yang ada di kijing kedua sudah diisi.

Istirahat

Tamu : Ruang

Jogan & Ruang

Gegajah

1. Tempat ini difungsikan sebagai tempat tidurnya

para tamu yang hendak menginap di dalam Rumah

limas.

b. Upacara Adat

Rumah limas keturunan kemas juga mempunyai upacara adat yang dilakukan di

Rumah limas sang pemilik. Kegiatan ini dilakukan di ruang utama yang terletak pada

bagian depan Rumah limas. Ruang tersebut menjadi tempat berlangsungnya Rumah

limas yang dilaksanakan di ruang dalam rumah. (Gambar 4.79)

Gambar 4.79 Ruang sosial Rumah limas Km01 pada aktivitas upacara adat.

Ruang dalam Rumah limas ini menentukan posisi duduk seseorang tamu yang

datang pada acara tersebut. Tempat duduk tersebut diatur berdasarkan gelar

kebangsawanan masyarakat palembang yang dipisahkan oleh tingkatan lantai/ kijing.

(Tabel 4.19)

Tabel 4.19

Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Aktivitas Adat Istiadat Aktivitas Pelaku & Ruang Pengaruh & Fungsi Terhadap Ruang

Menerima

tamu

Kiagus & kemas :

Ruang pagar

tenggalung

1. Ruang yang terbentuk terdapat dibagian depan sebagai

tingkatan terendah

2. Tempat berkumpulnya orang yang memiliki gelar kiagus

dan kemas

Menerima

tamu

Masagus : Ruang

jogan

1. Sebagai ruang kasta kedua dengan tingkatan ruang yang

lebih tinggi dari sebelumnya

2. Tempat berkumpulnya orang yang memiliki gelar

masagus

3. Memiliki ruang yang lebih besar daripada tingkatan

sebelumnya dikarenakan untuk menghormati gelar yang

lebih tinggi.

1. Melakukan

upacara

adat

2. Menerima

tamu

Raden & Pihak

keluarga : ruang

gegajah

1. Sebagai tempat diadakannya upacara adat yang dilakukan

oleh pemilik rumah

2. Tempat berkumpulnya keluarga sang pemilik rumah yang

akan mengadakan upacara adat.

3. Tempat berkumpulnya orang yang memiliki gelar Raden

4. Memiliki ruang yang palinng luas dikarenakan terdapat

aktivitas upacara adat dan juga sebagai tempat duduknya

kasta tertinggi.

Page 148: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

125

5. Kondisi Ruang Dalam Rumah limas Km01 (Gambar 4.80)

Gambar 4.80 Kondisi ruang dalam Rumah limas Km01

Tampak depan Rumah limas

Ruang Pawon

sebagai dapur dan

juga tempat makan

Ruang Keluarga

sebagai tempat

berkumpul.

Ruang Jogan

tempat

menyambut tamu.

Ruang Pagar Tenggalung

sebagai tempat

menunggunya tamu.

Ruang Keluarga

Ruang gegajah sebagai

tempat diacarakannya

kegiatan adat

Ruang Keluarga

Page 149: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

126

4.6.2 Rumah limas Bapak Yanto (Km02)

1. Ruang dalam rumah limas Km02

Rumah limas bapak yanto ini dibangun pada kisaran tahun 1890 yang sudah

memiliki usia kurang lebih 127 tahun. Pemilik rumah ini mempunyai garis

keturunan dengan gelar kebangsawanan kemas. Rumah ini memiliki 3 tingkatan

kijing yang ada pada ruang dalam rumah. Rumah ini terdiri dari 3 ruang utama

pada bagian depan yaitu ruang pagar tenggalung, ruang jogan, dan ruang gegajah.

Ruang gegajah tersambung dengan ruang keluarga yang berada di tengah yang

dipisahkan oleh elemen ruang berupa pintu. Rumah ini memiliki beberapa

perubahan ruang yaitu pada bagian belakang difungsikan sebagai tempat kerja dan

langsung berhubungan dengan bagian ruang pawon. Namun kondisi ruang dalam

pada Rumah limas ini masih memiliki ruang dalam yang belum berubah

keorisinilitasnya. (Gambar 4.81)

Gambar 4.81 Rumah limas Km02

Lokasi awal Rumah limas ini sempat berpindah, pada awal pembangunan

rumah ini berada dekat dengan sungai musi. Namun dikarenakan kondisi air

sungai yang terus naik akhirnya rumah ini dipindahkan ke tempat yang agak jauh

dari sungai pada kisaran tahun 1970an. Hal ini sering terjadi di Rumah limas yang

lain dikarenakan sistem kontruksi bangunan Rumah limas memiliki sifat bongkar

Gambar 4.82 Denah Rumah limas gelar kemas Km02

Page 150: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

127

2. Organisasi ruang dalam rumah limas Km02

a. Zoning pada ruang dalam rumah Km02

Gambar 4.83 Zoning ruang dalam rumah Km02 Keterangan

: Area publik yang diakses oleh penghuni rumah maupun tamu yang berkunjung.

: Area semi publik diakses oleh orang yang memiliki kepentingan untuk bertamu.

: Area semi privat diakses oleh orang penghuni yangmemiliki kepentingan dalam upacara adat.

: Area privat merupakaan tempat istirahat penghuni rumah.

: Area privat yang digunakan penghuni/tamu.

b. Susunan ruang dalam rumah limas Km02

Gambar 4.84 Susunan ruang dalam rumah limas Km02

Ruang Kepala

Keluarga merupakan

tempat tidur bagi

kepala keluarga.

Ruang Gegajah,

merupakan, tempat

semua upacara-upacara

adat dilakukan

Garang

merupakan

tempat untuk

mengeringkan.

Teras sebagai tempat

masuknya penghuni

& tamu kedalam

rumah.

Ruang Pawon merupakan

bagian dapur yang

digunakan untuk memasak

Ruang Keputren dan

Keputran merupakan

kamar tidur bagi anak

perempuan dan laki-laki

Ruang Jogan merupakan

tempat jaga oleh kaum pria,

dan juga tamu akan diterima

di tingkatan ini.

Ruang Pagar

Tenggalung

terdapat paling

depan sebagai

ruang tunggu

dan tempat

memandang ke

luar

Area bagian depan Rumah limas

Area bagian tengah Rumah limas

Area bagian belakang Rumah limas

Keterangan

Page 151: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

128

c. Hirarki dan Transisi Ruang Dalam Rumah limas Km02

Hirarki yang terbentuk dari Rumah limas ini berasal dari teras pada bagian depan

yang merupakan pintu masuk bagi penghuni maupun tamu yang datang. Pada kijing

pertama terdapat ruang pagar tenggalung yang berbeda dari Rumah limas yang ada,

ruang pagar tenggalung ini tidak memiliki bukaan yang biasanya ada pada Rumah limas

sebelumnya.

Kijing kedua terdapat ruang jogan yang memiliki sifat ruang semi publik

dikarenakan hanya tamu yang diperbolehkan masuk kedalam rumah dapat menuju ruang

tersebut. Perbedaan ketinggian lantai merupakan unsur elemen pembentuk ruang antara

ruang pagar tenggalung menuju ruang jogan.

Pada kijing ketiga terdapat ruang gegajah yang langsung menyambung dengan

ruang keluarga yang terletak ditengah rumah. Unsur elemen pembentuk ruang yang ada

pada ruang ini ialah berupa pintu yang akan memberikan kesan lebih privat karena sudah

memasuki bagian privat rumah. (Gambar4.85)

Gambar 4.85 Transisi di dalam rumah gadang bapak arum zainudin

Keterangan

: Pintu masuk dan juga kijing pertama bagi penghuni rumah maupun tamu/ pendatang.

: Transisi menuju kijing kedua yaitu ruang jogan dengan perbedaan ketinggian 30cm.

: Transisi menuju kijing ketiga yaitu ruang gegajah dengan perbedaan ketinggian 30cm

: Transisi menuju area servis yang bisa di akses oleh tamu maupun pemilik rumah.

: Transisi menuju area privat yang merupakan tempat istirahat pemilik Rumah limas.

Pada ruang tengah memiliki sifat ruang privat yang terdiri ruang keluarga bagi

penghuni rumah dan juga kamar tidur berupa ruang keputran dan ruang keputren serta

ruang kepala keluarga. Pada bagian belakang terdapat ruang pawon. Ruang ini

dipisahkan oleh elemen pembentuk ruang berupa pintu yang menuju ruang pada bagian

belakang. Pada bagian belakang terdapat ruang servis seperti, ruang pawon yang

Page 152: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

129

berfungsi sebagai dapur. Kemudian terdapat garang yang ada disebelah rumah yang

berfungsi sebagai tempat mengeringkan. Pada bagian belakang ini juga terdapat ruang

kerja dari pemilik rumah yang mempunyai pekerjaan sebagai tukang kayu. Sehingga

pada bagian belakang terdapat teras yang menghubungkan ke area luar.

3. Elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas Km02

: Elemen vertikal & horizontal

: Elemen vertikal

: Elemen horizontal

Gambar 4.86 Elemen pemisah dan pembentuk ruang dalam rumah limas Km02

4. Ruang sosial Rumah limas Km02

a. Sehari-hari

Terdapat ruang 3 ruang utama yang berada di bagian depan Rumah limas bapak

khairul fahmi yang sehari-hari difungsikan sebagai fungsi publik yaitu menyambut dan

menjamu tamu yang berkunjung ke rumah.

Gambar 4.87 Ruang sosial Rumah limas Km02 pada aktivitas sehari-hari

Aktivitas yang ada didalam Rumah limas meembuat ruangan yang ada di bagian

depan rumah ini mempunyai fungsi masing-masing berdasarkan tingkatan ruang yang

ada didalam ruang dalam Rumah limas bapak khairul fahmi. (Gambar 4.87)

Page 153: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

130

Tabel 4.20

Analisa Pelaku dan Ruang Berdasarkan Aktivitas Sehari-hari

Aktivitas Pelaku & Ruang Pengaruh & Fungsi Terhadap Ruang

Menerima tamu Tamu : Ruang Pagar

Tenggalung & Teras

1. Terletak pada bagian awal rumah, yang

dijadikan sebagai tempat tunggu tamu

2. Terdapat teras yang terletak didepan dengan

fungsi sebagai tempat menunggunya tamu

untuk masuk kedalam rumah.

3. Ruang ini difungsikan pemilik rumah

sebagai area untuk melihat area luar rumah

dikarenakan terdapat pagar tenggalung yang

berfungsi sebagai tempat memandang

keluar.

Menyambut

Tamu

Tamu & pemilik

rumah : Ruang jogan

& Ruang Gegajah

1. Terletak pada tingkatan kedua dan ketiga.

2. Ruang jogan ini berfungsi sebagai tempat

untuk menjamu tamu sehingga terdapat

kursi jamuan dan juga perabot sebagai ruang

tamu

3. Ruang gegajah pada sehari-hari juga dapar

difungsikan sebagai ruang tamu ketika

ruang jamuan yang ada di kijing kedua

sudah diisi.

Istirahat Tamu : Ruang Jogan

& Ruang Gegajah

- Tempat ini difungsikan sebagai tempat tidurnya

para tamu yang hendak menginap di dalam

Rumah limas.

b. Upacara Adat

Ruang utama yang terdapat di bagian depan Rumah limas bapak khairul fahmi ini

difungsikan sebagai tempat diadakannya upacara adat ketika sedang berlangsung

didalam rumah. Upacara adat ini menggunakan 3 ruang utama yaitu ruang pagar

tenggalung, ruang jogan, dan ruang gegajah. (Gambar 4.88)

Gambar 4.88 Ruang sosial bapak arum zainudin pada aktivitas upacara adat

Ruang tersebut dipisahkan oleh tingkatan lantai (kijing) yang berfungsi sebagai

elemen pembentuk ruang pada ruang dalam rumah. Pembagian ruang juga sama dengan

Rumah limas yang lain, yaitu dibagi berdasarkan gelar kebangsawanan masyarakat

palembang yang ada. Kijing tersebut menandakan derajat orang yang duduk pada rumah

tersebut yang mempunyai gelar kebangsawanan.

Page 154: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

131

Tabel 4.21

Analisis Pelaku dan Ruang Berdasarkan Upacara Adat

Aktivitas Pelaku & Ruang Pengaruh & Fungsi Terhadap Ruang

Menerima

tamu

Kiagus & kemas :

Ruang Pagar

Tenggalung

1. Ruang yang terbentuk terdapat dibagian depan

sebagai tingkatan terendah

2. Tempat berkumpulnya orang yang memiliki

gelar kiagus dan kemas

Menerima

tamu

Masagus : Ruang

Jogan

1. Sebagai ruang kasta kedua dengan tingkatan

ruang yang lebih tinggi dari sebelumnya

2. Tempat berkumpulnya orang yang memiliki

gelar masagus

3. Memiliki ruang yang lebih besar daripada

tingkatan sebelumnya dikarenakan untuk

menghormati gelar yang lebih tinggi.

1. Melakukan

upacara

adat

2. Menerima

tamu

Raden & Pihak

keluarga : ruang

gegajah

1. Sebagai tempat diadakannya upacara adat yang

dilakukan oleh pemilik rumah

2. Tempat berkumpulnya keluarga sang pemilik

rumah yang akan mengadakan upacara adat.

3. Tempat berkumpulnya orang yang memiliki

gelar Raden

4. Memiliki ruang yang palinng luas dikarenakan

terdapat aktivitas upacara adat dan juga

sebagai tempat duduknya kasta tertinggi.

Ruang dalam Rumah limas dengan gelar kemas memiliki kesamaan fungsi ketika

melakukan upacara adat didalam Rumah limas. Fungsi kijing yang ada didalam Rumah

limas untuk memberikan tingkatan kedudukan berdasarkan gelar yang dimiliki oleh

tamu yang datang. (Tabel 4.21)

Page 155: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

132

5. Kondisi ruang dalam Rumah limas Km02 (Gambar 4.89)

Gambar 4.89 Kondisi ruang dalam Rumah limas bapak yanto

Ruang Pawon

sebagai dapur

dan juga tempat

makan Ruang Keluarga

Ruang Jogan

tempat menyambut

tamu.

Ruang Pawon Ruang gegajah sebagai

tempat diacarakannya

kegiatan adat.

Ruang Pagar

Tenggalung sebagai

tempat menunggunya

tamu.

Tampak depan

Rumah limas

Garang

Ruang Keluarga

Page 156: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

133

4.6.3 Pola Ruang Dalam Rumah limas dengan Gelar Kebangsawanan Kemas

Pola ruang dalam Rumah limas dengan gelar kebangsawanan kemas merupakan strata

sosial gelar yang sama dengan pemilik gelar kiagus. Memiliki pola ruang yang kurang lebih

sama dengan Rumah limas dengan gelar-gelar sebelumnya. Pada upacara adat gelar kemas

berada di bagian bawah tepatnya di tingkatan (kijing) pertama sama dengan gelar kiagus.

Secara ukuran Rumah limas dengan gelar kiagus dan kemas memiliki ukuran yang lebih

kecil dari gelar masagus dan raden beserta dengan elemen lain rumah seperti ukiran dan

ragam hias yang ada didalam Rumah limas.

Pada bagian depan merupakan area publik yang terdapat 3 ruang utama yang berfungsi

sebagai tempat untuk menyambut tamu yang berkunjung kedalam Rumah limas. Pada

sehari-hari ruang ini difungsikan untuk menyambut tamu yang datang berkunjung ke dalam

rumah, sedangkan pada upacara adat berfungsi sebagai tempat duduk tamu berdasarkan

strata gelar yang ada di Kota Palembang. Sama halnya dengan Rumah limas dengan gelar

kiagus, Rumah limas dengan gelar kemas tidak terdapat pintu kipas yang berfungsi sebagai

pemisah ruang pagar tenggalung dan juga ruang dalam Rumah limas. Dikarenakan

kebutuhan ruang privat yang berbeda pada gelar kemas & kiagus. (Gambar 4.90)

Gambar 4.90 Bagian depan Rumah limas bapak khairul fahmi dan bapak yanto

Bagian tengah meupakan area privat yang ada diruang dalam Rumah limas, yang

terdapat ruang tidur pemilik rumah, ruang keputran dan keputren sebagai tempat tidur anak

sang pemilik rumah, dan yang terakhir ruang keluarga sebagai tempat berkumpul para

anggota keluarga yang ada didalam rumah. Pada bagian belakang terdapat ruang servis yang

antara lain terdiri dari ruang pawon yang berfungsi sebagai pawon dan juga tempat makan,

ruang garang sebagai tempat menjemur dan mengeringkan, gudang dan kamar mandi.

(Gambar 4.91)

Page 157: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

134

Gambar 4.91 Susunan ruang Rumah limas berdasarkan keturunan gelar kemas

Susunan ruang Rumah limas dengan gelar kemas memiliki kesamaan ruang dan ukuran

dengan Rumah limas gelar kemas, hal ini dikarenakan fungsi maupun pemberian gelar kemas

dan kiagus ditujukkan kepada pemuka agama yang membantu ketika era Kerajaan

Kesultanan Darussalam.

Area bagian depan Rumah limas

Area bagian tengah Rumah limas

Area bagian belakang Rumah limas

Keterangan

Page 158: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

135

Tabel 4.22 Pola ruang dalam Rumah limas dengan gelar Kemas.

Page 159: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

136

Page 160: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

137

4.7 Perubahan Fungsi Ruang Sosial Rumah limas yang Ada DiKota Palembang

Asal mula dibuatnya Rumah limas hingga saat ini secara historis maupun arkeologis

masih belom dapat dipastikan sehingga, masih banyak informasi yang beredar dan

berkembang dimasyarakat. Namun para ahli sejarah sepakat bahwa mereka mengacu kepada

kesepakatan bersama untuk menerima pendapat umum bahwa Rumah limas dikenal sejak

masa Kesultanan Palembang Darussalam. Hal itu disebakan pada masa itu tidak terdapat

catatan khusus sebagai bukti mengenai Rumah limas yang sekarang dikenal sebagai rumah

Tradisional Kota Palembang. Pendapat ini sejalan dengan yang dikemukakan dalam sumber

sejarah yang mengatakan bahwa pada masa pemerintahan Pangeran Darussalam, Kota

Palembang disebabkan oleh letaknya yang baik yaitu pada tepian sungai musi yang dalam

serta lebar serta, dekat dengan pust aktivitas kehidupan Kota Palembang yang saat itu berada

di sungai musi. Sehingga Rumah limas yang ada banyak ditemukan di pinggiran sungai musi

dikarenakan sebagai pusat kota, dan daerah lain difungsikan sebagai makam atau tempat

beribadah.

Begitu juga dengan ruang dalam Rumah limas yang ada di Kota Palembang. Ruang

dalam Rumah limas yang ada di Kota Palembang mempunyai fungsi selain sebagai rumah

tinggal yaitu sebagai tempat diadakannya upacara adat. Upacara adat yang ada diKota

Palembang dilakukan di bagian depan Rumah limas yang terdapat 3 ruang utama dan

memiliki tingkatan lantai/ kijing disetiap ruang. Ketiga ruang tersebut ialah ruang pagar

tenggalung, ruang jogan, dan ruang gegajah. (Gambar 4.92)

Gambar 4.92 ruang sosial Rumah limas yang digunakan sebagai tempat dilaksakannya upacara adat

Perubahan fungsi ruang dalam yang ada didalam Rumah limas menurut hasil wawancara

dengan ahli sejarah yang ada diKota Palembang, ruang sosial yang ada di bagian depan

Rumah limas engalami perubahan fungsi. Beberapa narasumber menyebutkan bahwa ruang

ini tidak hanya diperuntukkan kepada golongan orang yang memiliki gelar kebangsawanan.

Page 161: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

138

Strata sosial yang ada di peruntukkan kepada golongan usia sebagai implementasi adat sopan

santun yang diterapkan didalam Rumah limas yang dilakukan dibagian depan Rumah limas.

Gambar 4.93 Kegiatan adat di ruang dalam Rumah limas berdasarkan golongan umur

Upacara adat ini dilakukan di bagian depan Rumah limas yang terdapat 3 ruang utama

yaitu ruang jogan, ruang pagar tenggalung, dan ruang gegajah. Pada tingkatan pertama yaitu

ruang pagar tenggalung merupakan tempat duduknya anak-anak dan juga ibu yang datang

saat kegiatan adat dilaksanakan kemudian dilanjutkan ke ruang jogan sebagai tingkat kedua

diisi oleh golongan pemuka agama, dan tingkatan ruang terakhir, yaitu ruang gegajah

sebagai tempat tertinggi didalam rumah dan tempat diakannya upacara adat dan sebagai

tempat duduknya orang-orang tua dalam upacara adat Palembang. (Gambar 4.93)

Perubahan fungsi ruang ini diperkirakan terjadi ketika era Kesultanan Palembang

Darussalam sudah mulai melemah pada tahun 1800-an, sehingga gelar kebangsawanan yang

ada tidak lagi dipakai dikalangan masyarakat yang saat itu sudah menilai gelar

kebangsawanan sudah tidak seharusnya diberlakukan dalam sistem masyrakat yang ada di

Kota Palembang. Sampai sekarang kegiatan upacara adat sudah jarang ditemukan di dalam

Rumah limas yang akhirnya membuat Rumah limas yang ada di Kota Palembang semakin

berkurang keberadaannya begitu juga dengan gelar kebangsawanan yang ada yang hanya

dipakai dan diturunkan berdasarkan turun temurun oleh keluarga yang memiliki gelar

tersebut.

Ruang Gegajah sebagai

tempat bekumpulnya

golongan orang tua dalam

kegiatan adat palembang. Ruang Jogan sebagai tempat

berkumpulnya golongan

Pemuka agama pada keg

adat palembang.

Ruang Pagar tenggalung

sebagai tempat berkumpulnya

anak-anak dan ibu pada

kegiatan adat palembang.

Ruang keluarga sebagai

tempat tunggu dan juga

tempat duduknya sang

pemilik rumah.

Page 162: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

139

4.8 Pola Ruang Dalam Rumah limas Gelar Kebangsawanan

Pola ruang dalam Rumah limas yang telah dianalisis, berdasarkan gelar kebangsawanan

masyarakat Palembang pada era Kerajaan Kesultanan Palembang Darussalam yang ada di

kawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung Kota Palembang, yang terdiri dari Rumah limas dengan

gelar Raden, Rumah limas dengan gelar Masagus, Rumah limas dengan gelar Kiagus, dan

Rumah limas dengan gelar Kemas.

Pola susunan ruangnya memiliki ciri yang sama antar setiap bangunan dalam Rumah

limas yang ada di kawasan tanggo buntung. Susunan ruang yang ada didalam Rumah limas

terbagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian depan sebagai tempat menerima tamu dan juga ruang

sosial, bagain tengah sebagai tempat area tidur dan juga ruang privat dari rumah tersebut,

dan juga bagian belakang sebagai tempat service yang ada didalam Rumah limas.

Pola ruang dalam Rumah limas berdasarkan gelar kebangsawanan adalah sebagai

berikut:

1. Bagian depan: Merupakan area publik yang digunakan sebagai tempat untuk

menyambut tamu yang datang ke rumah. Terdapat 3 ruang yang ada bagian depan

Rumah limas yaitu ruang pagar tenggalung, ruang jogan, dan ruang gegajah. Ruang

tersebut mempunyai fungsi publik dan juga semi publik. Ruang pagar tenggalung

berfungsi sebagai ruang publik karena mempunyai fungsi untuk menerima tamu yang

akan berkunjung ke Rumah limas, jika diizinkan untuk masuk barulah diterima di ruang

jogan. Batas ruang ini dipisahkan oleh pintu kipas yang dapat dinaik dan turunkan sesuai

dengan kebutuhan pemilik rumah tersebut. Batas antar ruang yang ada ini dipisahkan

oleh tingkatan lantai (kjing). Bagian depan juga berfungsi sebagai tempat

dilaksanakannya upacara adat yang dilakukan diruang dalam Rumah limas. Upacara

adat ini menggunanakan 3 ruang utama Rumah limas yang berfungsi sebagai kedudukan

masing-masing gelar yang ada di era Kesultanan Palembang Darusalam. (Gambar 4.94)

Gambar 4.94 Bagian depan Rumah limas yang ada dikawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung Kota

Palembang

Page 163: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

140

2. Bagian tengah: Merupakan area privat yang mana terdapat ruang-ruang seperti kamar

tidur kepala keluarga, dan kamar tidur bagi anak sang pemilik rumah. Kemudian

terdapat ruang keluarga yang berfungsi sebagai tempat berkumpulnya anggota pemilik

rumah. Ruangan ini mempunyai batas ruang berupa pintu dan juga dinding kayu sebagai

elemen pembentuk ruang yang ada di bagian tengah rumah.(Gambar 4.95)

Gambar 4.95 Bagian tengah Rumah limas yang ada dikawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung Kota

Palembang. 3. Bagian belakang: Merupakan area service yang ada di bagian belakang rumah. Bagian

belakang mempunyai beberapa ruangan yang memiliki fungsi service. Ruang-ruang

yang ada di bagian belakang Rumah limas ini terdiri dari ruang pawon yang berfungsi

sebagai dapur, ruang garang sebagai tempat mengeringkan pakaian maupun ikan hasil

tangkapan, kamar mandi, dan juga gudang. Ruangan tersebut mempunyai batas ruang

berupa tiang-tiang dan juga dinding kayu.(Gambar 4.96)

Gambar 4.96 Bagian belakang Rumah limas dikawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung Kota

Palembang Susunan ruang tersebut terbentuk oleh aktivitas dan kebutuhan pengguna Rumah limas

yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan sosial dan budaya yang ada di Kota Palembang

pada saat itu. Setiap bagian memiliki fungsi dan sifat ruang masing-masing yang biasanya

dipisahkan oleh kenaikan lantai (kijing) dan juga pintu untuk memberikan kesan ruang yang

lebih privat.

Ruang dalam Rumah limas memiliki pola dan juga bentuk yang sama, baik dari gelar

raden sampai dengan kiagus. Sehingga pola ruang dalam yang ada disetiap Rumah limas

yang memiliki gelar kebangsawanan yang ada di Kota Palembang.

Page 164: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

141

Perbedaan rumah masing-masing Rumah limas ini hanya terdapat diukuran ruang

dalam. Rumah limas dengan gelar raden memiliki ukuran yang paling besar dari pada

Rumah limas dengan gelar yang lain, kemudian diikuti dengan Rumah limas dengan gelar

masagus yang mempunyai ukuran lebih besar dari gelar kiagus dan kemas yang memiliki

ukuran rumah yang sama besarnya. Bentuk dan juga ukiran juga mempunyai perbedaan

yang ada didalam Rumah limas. Rumah limas dengan gelar raden dan masagus

mempunyai ukiran rumah yang terdapat di ruang dalam rumah yang terletak di antara

bagian depan dan juga bagian tengah. Sedangkan Rumah limas kemas dan kiagus tidak

terdapat ukiran dibagian ruang dalam rumahnya.

Gambar 4.98 Pola Rumah limas dengan gelar masagus

Gambar 4.99 Pola Rumah limas dengan gelar kiagus Gambar 4.100 Pola Rumah limas dengan gelar

kemas

Gambar 4.97 Pola Rumah limas dengan gelar raden

Area bagian depan Rumah limas

Area bagian tengah Rumah limas

Area bagian belakang Rumah limas

Keterangan

Page 165: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

142

Gambar. 4.101 Ruang dalam Rumah limas dikawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung, Kota Palembang

Pintu masuk terdapat di

bagian depan rumah,

terdapat Rumah limas

yang memiliki teras

sebelum menuju ke

ruang dalam rumah.

Bagian depan rumah

memiliki ruang

gegajah yang besar

yang digunakan

untuk upacara adat.

Transisi ruang bagian

depan berupa pintu

untuk memberikan

ruang yang lebih privat.

Transisi ruang bagian

depan hanya berupa

tingkatan lantai yang

memiliki tinggi 40-60 cm

Transisi ruang bagian

belakang berupa pintu

yang membuat area ini

menjadi area servis

Terdapat pintu kipas pada

Rumah limas dengan

gelar raden dan masagus

yang terletak di ruang

pagar tenggalung untuk

memisahkan ruang pagar

tenggalung dan ruang

dalam Rumah limas.

Page 166: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

143

Tabel 4.23 Kesimpulan pola ruang dalam Rumah limas.

Page 167: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

144

Tabel 4.23 Kesimpulan pola ruang dalam Rumah limas.

Page 168: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

145

Perbedaan pola ruang yang ada di dalam Rumah limas berdasarkan hasil pengamatan

dan juga analisa terhadap ruang dalam Rumah limas berdasarkan strata sosial gelar

masyarakat Kota Palembang ialah sebagai berikut:

1. Rumah limas dengan gelar raden

Rumah limas dengan gelar raden merupakan Rumah limas yang memiliki ukuran

yang palling besar dari pada Rumah limas yang lainnya. Perbedaan yang paling terlihat

terdapat pada transisi dan hirarki yang ada didalam Rumah limas. Transisi dan hirarki

Rumah limas dengan gelar raden terkesan lebih privat dikarenakan pemisah ruang yang

ada di setiap bagian antar ruang lebih tertutup. Pada bagian depan terdapat pintu kipas

yang dapat diturun dan naikkan menjadi penutup ruang, hal ini dikarenakan ketika

menerima tamu penting dapat di tutup untuk memberikan perlindungan, selain itu pintu

kipas juga berfungsi sebagai perlindungan bagi penghuni rumah yang sedang

beristirahat di dalam rumah. Pada bagian tengah terdapat pintu/ lemari senyawo yang

memisahkan bagian depan dengan bagian tengah Rumah limas dikarenakan pada bagian

tengah Rumah limas terdapat ruang privat yang hanya difungsikan oleh penghuni

Rumah limas. Pada bagian tengah hanya Rumah limas dengan gelar raden yang

memiliki ruang pengantin dikarenakan untuk keperluan upacara adat.

Pada unsur-unsur berupa zonasi, sifat ruang, serta susunan ruang yang ada didalam

Rumah limas memiliki kesamaan pola dan bentuk, namun Rumah limas dengan gelar

raden memiliki ukuran ruang yang lebih besar dari pada Rumah limas dengan gelar yang

lainnya selain dikarenakan sebagai pemilik strata sosial gelar yang paling tinggi dan

juga tamu yang datang berkunjung ke Rumah limas gelar raden lebih banyak.

2. Rumah limas dengan gelar Masagus

Rumah limas dengan gelar masagus merupakan Rumah limas yang memiliki

bentuk dan ukuran yang hampir sama dengan Rumah limas dengan gelar raden, namun

pada Rumah limas masagus memiliki ukuran yang lebih kecil dari pada Rumah limas

dengan gelar raden dan lebih besar dari pada gelar kiagus dan kemas. Hal ini

dikarenakan gelar masagus memiliki gelar dari keturunan bangsawan, sehingga

aktivitas yang ada didalam Rumah limas memiliki kesamaan dengan Rumah limas

dengan gelar raden.

Transisi dan hirarki, zoning, susunan ruang, dan yang lainnya memiliki kesamaan

dengan Rumah limas dengan gelar raden hanya saja Rumah limas gelar masagus tidak

memiliki ruang pengantin yang ada pada bagian tengah.

Page 169: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

146

3. Rumah limas dengan gelar kiagus dan kemas

Rumah limas kiagus dan kemas memiliki kesamaan bentuk dan juga ruang yang

sama. Berbeda dengan Rumah limas dengan gelar raden dan juga masagus Rumah limas

dengan gelar kiagus dan kemas bisa dikatakan lebih sederhana dan tidak mempunyai

bagian-bagian yang ada pada Rumah limas dengan gelar raden dan masagus. Hal ini

dikarenakkan gelar kiagus dan kemas yang berfungsi sebagai pemuka agama, berbeda

dengan gelar raden dan masagus yang merupakan keturunan dari pengurus kerajaan.

Pada transisi dan hirarki yang ada Rumah limas dengan gelar kiagus dan kemas

hanya memiliki ketinggian lantai dan juga pintu kayu yang ada pada bagian dalam

Rumah limas. Tidak terdapat pintu kipas dan juga lemari senyawo dengan ukirannya

yang ada didalam Rumah limas dengan gelar kiagus dan kemas. Kebutuhan privasi

ruang merupakan hal yang membedakkan tidak adanya elemen pembentuk ruang ini.

Pada gelar raden dan juga masagus diperlukkannya pemisah ruang yang lain agar lebih

mendapatkan privasi, namun pada gelar kiagus dan kemas hanya membutuhkan

kenaikan lantai dan juga sekat berupa kain sebagai pemisah ruang yang ada.

Pada elemen berupa zoning ruang, sifat ruang, dan juga susunan ruang memiliki

bentuk yang sama dengan Rumah limas dengan gelar raden dan masagus hanya saja

pada ukuran ruangnya Rumah limas dengan gelar kiagus dan kemas memiliki ukuran

yang lebih paling kecil dari pada Rumah limas dengan gelar raden dan masagus.

Page 170: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

147

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Gelar kebangsawanan yang ada di masyarakat Kota Palembang sampai saat ini tetap

diberikan secara turun-temurun, namun masyarakat Kota Palembang banyak yang masih

belum mengetahui sejarah dan fungsi dari gelar yang ada. Bangunan Rumah Limas di

kawasan tanggo buntung memiliki kaitan strata sosial gelar yang ada di Kota Palembang

dengan ruang dalam di bangunan rumah limas. Rumah limas yang ada dikawasan tanggo

buntung ini diklasifikasikan menjadi 4 berdasarkan gelar kebangsawanan yang ada yang

menjadi, rumah limas dengan gelar raden, rumah limas dengan gelar masagus, rumah limas

dengan gelar kemas, dan rumah limas dengan gelar kiagus. Secara umum rumah limas yang

ada memiliki pola ruang dan juga tingkatan lantai (kijing) yang sama.

Bagian depan terdapat ruang-ruang publik yang memiliki beberapa fungsi yang

diterapkan pada sehari-hari dan juga ketika upacara adat yang dilakukan di ruang dalam

rumah. Bagian depan memiliki ruang-ruang yang bersifat publik. Terdapat 3 ruang utama

yang ada dibagian depan yang memiliki fungsi yang berbeda-beda. Fungsi tersebut

dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya yang ada didalamnya, hal ini di implementasikan

kedalam 3 ruang tersebut. Pada sehari-hari ruang ini difungsikan sebagai ruang untuk

menyambut tamu yang berkunjung kerumah, sedangkan pada upacara adat ruang-ruang yang

ada didalam rumah limas ini difungsikan sebagai tempat duduknya orang-orang yang

memiliki gelar kebangsawanan masyarakat Palembang antara lain, ruang pagar tenggalung

sebagai tempat duduknya golongan kaum kiagus dan kemas, ruang jogan sebagai tempat

masagus yang memiliki tingkatan ruang yang lebih tinggi dari ruang sebelumnya, dan yang

terakhir terdapat ruang gegajah sebagai tempat diadakannya upacara adat didalam rumah

limas serta tempat duduknya golongan raden yang memiliki tingkatan ruang yang paling

tinggi. Bagian tengah merupakan area privat yang terdapat ruang-ruang yang berfungsi

sebagai tempat istirahat dan berkumpulnya pemilik rumah beserta seluruh anggota keluarga.

Bagian belakang ruang servis sebagai penunjang aktivitas yang ada di dalam rumah limas.

Hirarki dan transisi pada pola ruang dalam rumah limas di kawasan 34-35 Ilir Tanggo

Buntung Kota Palembang memiliki pola tersendiri di setiap susunan ruang dalam rumah

limas yang telah dibagi berdasarkan bagian. Pada bagian depan ruang antar ruang dipisahkan

oleh kenaikan lantai (kijing) sebagai implementasi tingkatan strata gelar yang ada didalam

Page 171: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

148

rumah limas. Penghubung antar ruang bagian depan dan bagian tengah terdapat pintu yang

terbuat dari kayu beserta ornamen ukiran yang ada di dinding rumah. Ruang gegajah

merupakan bagian tertinggi yang ada didalam rumah. Bagian tengah sebagai area privat

mempunyai pemisah ruang berupa pintu disetiap ruangan, pada ruang keluarga juga

difungsikan sebagain sirkulasi utama sebagai penghubung ruang yang ada di bagian tengah

maupun menuju bagian belakang rumah. Bagian belakang terdapat area kosong yang

difungsikan sebagai dapur dan tempat makan sekaligus sebagai alur transisi ruang yang ada

di bagian belakang rumah. Pada bagian depan rumah limas dengan gelar raden dan masagus

terdapat pintu kipas yang terletak diantara ruang pagar tenggalung dan ruang jogan dan

tidak terdapat pada rumah limas dengan gelar kiagus dan kemas. Hal ini disebabkan karena

kebutuhan ruang privat pada rumah raden dan masagus lebih banyak dikarenakan keturunan

dari gelar tersebut ialah bangsawan dari kerajaan Kesultanan Palembang Darussalam hal ini

berpengaruh terhadap penjagaan dan tamu yang hadir ketika berkunjung ke rumah limas.

Pintu kipas yang bisa diturun-naikkan sebagai dinding guna memberikan perlindungan dan

pemisah ruang luar dan ruang dalam pada rumah limas dengan gelar raden dan masagus.

Ruang sosial yang ada di ruang dalam rumah limas mengalami perubahan fungsi era

Kerajaan Kesultanan Palembang Darussalam melemah. Perubahan fungsi yang terjadi

didalam ruang dalam rumah limas ialah mengganti strata sosial berdasarkan gelar yang ada

didalam rumah limas menjadi strata sosial berdasarkan umur dan juga kedudukan fungsi

didalam upacara adat yang berlangsung didalam rumah limas.

5.2 Saran

Pola ruang dalam rumah limas di kawasan 34-35 Ilir Tanggo Buntung Kota Palembang

merupakan salah satu kebudayaan nusantara yang ada pada awal dibangunnya rumah limas

di Kota Palembang. Penelitian tentang ruang dalam ini diharapkan akan memberikan

informasi dan pembelajaran tentang keberadaan rumah limas sebagai rumah tradisional dan

peninggalam masyarakat palembang. Bangunan ini sudah banyak mengalami penambahan

serta perubahan, bahkan beberapa rumah yang ada sudah di bongkar dan diganti bangunan

baru. Penelitian yang telah dilakukan dapat memberikan gambaran kondisi dan pola ruang

dalam berdasarkan gelar sosial Kota Palembang, sehingga dapat menjadi catatan dalam

perkembangan dan pelestarian pola ruang dalam eumah limas di kawasan 34-35 Ilir Tanggo

Buntung Kota Palembang, diharapkan penelitian ini bisa dikembangkan dan dilanjutkan

untuk pembahasan lain yang dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat dan pemerintah

setempat pada umunya serta memberikan kontribusi ilmu bagi arsitektur Nusantara.

Page 172: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

149

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, maulana. 2013. Pola Ruang dalam Bangunan Rumah Gadang di Kawasan Alam

Surambi Sungai Pagu.

Agus. 2010. Kajian Topologi, Morfologi dan Tipologi pada Rumah Gadang Minangkabau.

Akib, R.H.M. 1975. Sejarah dan Kebudayaan Palembang Rumah Adat Limas Palembang.

Al Lintani. Vebri. 2014. Gelar-Gelar Adat Kebangsawanan Palembang.

Ardli, Hafid. 2015. Perubahan Ruang Pada Bangunan Rumah Panjae Suku Dayaak Iban

Kalimantan Barat.

Amirwati. 2016. Tata ruang dan fungsi rumah limas sebagai warisan budaya Sumatera

Selatan.

Barker, Chris. 2009. Cultural Studies,Teori dan Praktik, Jogjakarta: Kreasi Wacana.

Budiwiyanto. 2011. Transformasi Pola Tata Ruang Rumah Tradisional Jawa ke Dalam

Pola Tata Ruang Rumah Tinggal Sederhana

Bertens, K. (1992). Etika.

Cahyandari, G O I . 2012. Tata Ruang dan Elemen Arsitektur Pada Rumah Jawa di

Yogyakarta Sebagai Wujud Kategori Pola Aktivitas dalam Rumah Tangga.

Habraken, N. J., 1988, “Type Of Social Agreement”, The Collection of ACA-3, Confrence

Paper, Seoul.

Hall, Edward T. 1966. The Hidden Dimension, Doubleday and Company, Inc. New York.

Hanafiah, Djohan, 1995. Melayu jawa: Citra Budaya dan Sejarah Palembang.

Hanafiah, Djohan. 1998. Sejarah Perkembangan Pemerintahan Kotamadya Daerah

Tingkat II Palembang.

Hendraningsih. 1985. Peran, kesan dan pesan Bentuk Arsitektur

http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/2117/rumah-limas-autentisitas-bangunan-

rumah-tradisional-s (diakses 08 mei 2016 pukul 17.30)

http://www.gosumatra.com/rumah-limas-sumatera-selatan/ (diakses 08 mei 2016 pukul

17.30)

http://www.petakota.com. (diakses 8 januari 2017 pukul 20.00)

Hariadi. 2005. Arsitektur Lingkungan dan Perilaku.

Jayadinata T. Johara, ( 1999 ). Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Desa, Perkotaan

dan Wilayah.

Kania, tjandra. 2006. Arsitektur Rumah Tradisional Betawi.

Kartono, J L. 2005. Konsep Ruang Tradisional Jawa dalam Konteks Budaya.

Museum Negeri Sumatera Selatan. 2006. Gelar Kebangsawanan Kaitannya Dengan

Rumah Limas Palembang.

Pebi. 2009. Arsitektur Rumah Limas Kota Palembang. Palembang : Universitas Sriwijaya

Prijotomo, Josef, 1988, Pasang Surut Arsitektur di Indonesia, Surabaya: Arjun.

Page 173: SKRIPSIrepository.ub.ac.id/6861/1/KRESNA PANDU WINOTO.pdf · 2020. 5. 22. · i POLA RUANG DALAM RUMAH LIMAS BERDASARKAN STRATA SOSIAL GELARKEBANGSAWANAN KOTA PALEMBANG SKRIPSI ARSITEKTUR

150

Rahman, Syaipula, yohanawati, dan musiana. 2010. Adat Istiadat Masyarakat Kota

Palembang.

Rahman, N V. 2003. Psikologi dalam Perkembangan Arsitektur.

Rapoport, Amos. 1969. House and Culture Prentice-Hall, Inc., Engelwood Cliffs, N.J.

Surasetja, Irawan. 2007. Fungsi, Ruang, Bentuk dan Ekspresi dalam Arsitektur

Silviani, Mala. 2010. Pendekatan Psikologi Lingkungan dalam Pembentukan Pola Ruang

Pada Rumah Susun

Suprijanto, 2002. Rumah Tradisional Osing : Konsep Ruang dan Bentuk.

Triyuli, wienty. 2013. Identifikasi Rumah Tradisional di Lorong Firma Kawasan 3-4 Ulu,

palembang. Palembang: Universitas Sriwijaya.

Wardhana, Mahendra. 2007. Logika Konfigurasi Ruang dan Aspek Psikologi.

Widyatsari. 2002. Tata ruang rumah Bangsawan Yogayakarta.