43
ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP) Permen PU No. 11/2013 BIDANG BINA MARGA Pusat Litbang Jalan dan Jembatan Balitbang Pekerjaan Umum 1

Panduan AHS Bid BM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Panduan AHS Bid BM

Citation preview

ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP)

Permen PU No. 11/2013

BIDANG BINA MARGA

Pusat Litbang Jalan dan Jembatan

Balitbang Pekerjaan Umum

1

Isi pedoman 1. Ruang lingkup2. Istilah dan definisi3. Acuan normatif4. Kegunaan dan struktur AHS5. Persyaratan

5.1 Umum5.2 Harga Satuan Dasar (HSD)5.3 Harga satuan pekerjaan (HSP)5.4 Biaya umum dan keuntungan5.5 Mobilisasi

6. AHSP Sumber Daya Air7. AHSP Bina Marga8. AHSP Cipta Karya

2

Review Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)

• 1995, perhitungan dengan spread sheet, untuk perencanaan jalan, disusun oleh Road Betterment Office (RBO) Sumatera Barat,

• 1995: Dikembangkan Dirjen Bina Marga, jadi Panduan Analisa Harga Satuan (PAHS), No. 028/T/BM/1995 menggunakan program aplikasi Lotus.

• 2002, perangkat lunak AHS di kembangkan oleh Sumatera Road Regional Project (SRRP). Program aplikasi menggunakan Microsoft Excel.

• 2008: Panduan Analisa Harga Satuan No 008-1/BM/2008

• 2010: Pengembangan/revisi PAHS No. 008/BM/2008 yang dikeluarkan oleh Ditjen Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum.

• 2013: Analisis Harga Satuan Pekerjaan, Kepmen PU No.11/2013

3

Lingkup AHSP ke-Binamarga-an

• Kegiatan pekerjaan fisik di Ditjen Bina Marga, dan Dinas-dinas di daerah, terkait pekerjaan ke-Binamarga-an, umumnya mengikuti spesifikasi teknik /dokumen kontrak pekerjaan, yaitu: Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Khusus.

• Pembayaran pekerjaan menurut sistem Harga Satuan (unit price) dan Lumpsum (Mobilisasi, Mnjm dan keselamatan LL, Pek Pemel Rutin, dan Pek.Harian)

• Spesifikasi tersebut sebagai dasar untuk menyusun analisis harga satuan pekerjaan (AHSP).

6

Spesifikasi Umum 2010(10 Divisi) Revisi-3, 2015

1. Umum2. Drainase3. Pekerjaan Tanah4. Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan5. Pekerasan Berbutir dan Beton Semen6. Perkerasan Aspal7. Struktur8. Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor9. Pekerjaan Harian10. Pekerjaan Pemeliharaan Rutin

7

Spesifikasi Umum 2010 (Bina Marga)(10 Divisi) Rev-3, 2015

1. Umum (21 Seksi)2. Drainase ( 4 Seksi)3. Pekerjaan Tanah (5 Seksi)4. Pelebaran Perkerasan & Bahu Jalan (2 Seksi)5. Pekerasan Berbutir & Beton Semen (Seksi)6. Perkerasan Aspal (7 Seksi)7. Struktur (16 Seksi)8. Pengembalian Kondisi & Pekerjaan Minor (5

Seksi)9. Pekerjaan Harian (1 Seksi)10. Pekerjaan Pemeliharaan Rutin (2 Seksi)

8

DIVISI I – UMUMSeksi 1.1 Ringkasan Pekerjaan (Unit price dan LS)Seksi 1.2 Mobilisasi (1 LS)Seksi 1.3 Kantor Lapangan Dan Fasilitasnya (lihat 1.2)Seksi 1.4 Fasilitas dan Pelayanan Pengujian (lihat 1.2)Seksi 1.5 Transportasi dan Penanganan Seksi 1.6 Pembayaran Sertifikat BulananSeksi 1.7 Pembayaran Sementara (Provisional Sum) (smntr tdk ada)Seksi 1.8 Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas (2 LS)Seksi 1.9 Kajian Teknis Lapangan (lihat 1.20)Seksi 1.10 Standar RujukanSeksi 1.11 Bahan dan PenyimpananSeksi 1.12 Jadwal Pelaksanaan (critical path)Seksi 1.13 Prosedur Perintah Perubahan (CCO) Seksi 1.14 Penutupan KontrakSeksi 1.15 Dokumen Rekaman Kegiatan Seksi 1.16 Pekerjaan Pembersihan (lihat 10.1)Seksi 1.17 Pengamanan Lingkungan Hidup (1 LS)Seksi 1.18 Relokasi Utilitas dan Pelayanan yang ada - Tdk termasuk kecuali

disebutkan dalam Spek KhususSeksi 1.19 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) (lihat 1.2, HSP masing2)Seksi 1.20 Pengujian Pengeboran (2 LS)Seksi 1.21 Manajemen Mutu (1 LS)Seksi 1.2; 1.8; 1.17; 1.18; 1.20; 1.21 memiliki item pembayaran. Seksi lain diatur

sesuai dengan Divisi terkait. 9

DIVISI 2 – DRAINASESeksi 2.1 Selokan dan Saluran AirSeksi 2.2 Pasangan Batu dengan MortarSeksi 2.3 Gorong-Gorong dan Drainase BetonSeksi 2.4 Drainase Porous  DIVISI 3 – PEKERJAAN TANAHSeksi 3.1 GalianSeksi 3.2 TimbunanSeksi 3.3 Penyiapan Badan JalanSeksi 3.4 Pengupasan Permukaan Perkerasan Lama dan Dicampur

KembaliSeksi 3.5 Geotekstil  DIVISI 4 – PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN

Seksi 4.1 Pelebaran PerkerasanSeksi 4.2 Bahu Jalan 

10

 DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN

Seksi 5.1 Lapis Pondasi AgregatSeksi 5.2 Lapis Pondasi Jalan Tanpa Penutup Aspal Seksi 5.3 Perkerasan Beton SemenSeksi 5.4 Lapis Pondasi Semen TanahSeksi 5.5 Lapis Beton Semen Pondasi dan Pondasi Bawah (CTB & CTSB)  DIVISI – 6 PERKERASAN ASPALSeksi 6.1 Lapis Resap Pengikat Dan Lapis PerekatSeksi 6.2 Laburan Aspal Satu Lapis (Burtu) Dan Laburan Aspal Dua Lapis

(Burda)Seksi 6.3 Campuran Aspal PanasSeksi 6.4 Lasbutag Dan LatasbusirSeksi 6.5 Campuran Aspal DinginSeksi 6.6 Lapis Penetrasi MacadamSeksi 6.7 Pemeliharaan dengan Laburan Aspal   11

  DIVISI 7 STRUKTUR

Seksi 7.1 BetonSeksi 7.2 Beton PratekanSeksi 7.3 Baja TulanganSeksi 7.4 Baja StrukturSeksi 7.5 Pemasangan Jembatan Rangka BajaSeksi 7.6 Pondasi TiangSeksi 7.7 Pondasi SumuranSeksi 7.8 Adukan SemenSeksi 7.9 Pasangan BatuSeksi 7.10 Pasangan Batu Kosong dan BronjongSeksi 7.11 Sambungan Ekspansi (Expansion Joint)Seksi 7.12 Perletakan (Bearing)Seksi 7.13 Sandaran (Railing)Seksi 7.14 Papan Nama JembatanSeksi 7.15 Pembongkaran StrukturSeksi 7.16 Drainase Lantai Jembatan   

12

 DIVISI 8 PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR

Seksi 8.1 Pengembalian Kondisi Perkerasan LamaSeksi 8.2 Pengembalian Kondisi Bahu Jalan Lama Pada Perkerasan Berpenutup

AspalSeksi 8.3 Pengembalian Kondisi Selokan, Saluran Air, Galian, Timbunan dan

Penghijauan Seksi 8.4 Perlengkapan Jalan dan Pengatur Lalu Lintas

Seksi 8.5 Pengembalian Kondisi Jembatan  DIVISI 9 – PEKERJAAN HARIANSeksi 9.1 Pekerjaan Harian  DIVISI 10 – PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN

Seksi 10.1 Pemeliharaan Rutin Perkerasan, Bahu Jalan, Drainase, Perlengkapan Jalan dan Jembatan

Seksi 10.2 Pemeliharaan Jalan Samping dan Jembatan

13

Beberapa Spesifikasi Khusus

1. Beton tailing (Skh-1.7.1)2. Rumput Vetiver3. Grouting di bawah perkerasan jalan beton (Skh-1.7.20)4. Lapis pondasi pasir aspal (LPPA) (Skh-1.5.7)5. Penanganan tanah lunak dengan beban timbunan tambahan sementara

(surcharge) (Skh-1.3.2)6. Pemeliharaan dengan aspal seal coat R-2 (1)7. Shortcrete (1.18)8. Kerb beton untuk jalan (SNI 03-2442-1991)9. Beton fast track10. Beton tahan kadar garam tinggi11. Cold mix recycling by foam bitumen base (CMRFB base)

14

Beberapa Spesifikasi Khusus

12 Cement treated recycling base (CTRB) dan cement treated recycling subbase (CTRSB).

13 Geotextile14 Lapis penetrasi Macadam asbuton (LPMA)15 Campuran beraspal panas dengan Asbuton Lawele (CBA asbuton Lawele)16 Pemasanagn kerb pracetak17 Slurry seal18 Campuran dingin asbuton emulsi19 Campuran hangat asbuton20 Campuran panas asbuton21 Campuran beraspal panas dengan asbuton lawele (CBA-AsbLawele)22 Perkerasan jalan beton semen pracetak-prategang

15

23

Analisis HSD Alat

24

Analisis HSD Alat

Analisis HSD Bahan

25

Analisis HSD Bahan

26

PAHS Versi 3.2Sanggahan (Disclaimer)

• Software ini merujuk pada Spesifikasi Umum 2010 Revisi 2

• Software ini hanya sebagai alat bantu perhitungan analisis harga satuan dan berisi contoh perhitungan, yang tidak bisa mewakili kebutuhan lapangan di seluruh Indonesia.

• Dalam penerapannya, perhitungan harga satuan harus disesuaikan dengan Spesifikasi Teknis yang digunakan, peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku, serta pertimbangan teknis

(Engineering Judgement) terhadap situasi dan kondisi lapangan setempat.

• Terkait dengan hal tersebut, pemakai software ini harus benar-benar memahami keterbatasan software ini dan secara mandiri harus melakukan justifikasi teknik, serta bertanggung jawab penuh atas hasilnya.

• Penyusun software maupun Pemrogram tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang merugikan yang berkaitan dengan pemakaian software ini, serta terbebas dari segala tuntutan yang mungkin ada .

31

INFORMASI

32

LAMPIRAN BM-I Contoh analisis harga satuan AC-WC (gradasi kasar/halus)

33

34

35

36

37

38

IV. CONTOH PENGISIAN FORMULIR UNTUK PEREKAMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN

IV. CONTOH PENGISIAN FORMULIR UNTUK PEREKAMAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN

39

KAPASITAS PRODUKSI ALAT

1. Asphalt mixing plant (AMP)(E01)

• Kapasitas produsksi, ton / jam: Q = V x Fa;

40

1) Asphalt Sprayer (E03) Kapasitas produksi liter / jam, Q 60xFxp aa , liter …………………………………….…………. (22)

Kapasitas produksi m2 / jam, Q

t

aa

l

xFxp 60 , m3

2) Asphalt finisher (E02)• Kapasitas produksi, ton / jam: Q =V x b x 60 x Fa x t x D1;

• Kapasitas produksi, m3 / jam: Q =V x b x 60 x Fa x t; m3.

• Kapasitas produksi m2 / jam: Q =V x b x 60 x Fa; m2.

41

42

Pulvimixer

Crane on track

43Excavator Backhoe

Excavator

Motor grader

Wheel loader

Track loader

44

Borpile drillingmachine

Pile driver

Cold n Hot Recycler

Cold milling machine

Lampiran pada Panduan (Umum)A. Faktor atau Koefisien Bahan dan Alat

– Tabel A-1: Faktor Konversi Volume Tanah/Bhn Berbutir– Tabel A-2: Berat Isi bahan baku, bhn olahan dan campuran

a. Berat Jenis, Berat Isi dan Penyerapan (Agg Ksr dan Agg Hls).

b. Berat Isi Agregat.

c. Berat Isi Asbuton

d. Berat Isi Campuran Beraspal

e. Data Empiris Kepadatan Campuran Beraspal

f. Berai Isi Semen, Kapur Curah dan Lateks

g. Berat Isi Cat, Oli dan Minyak

h. Berat Isi Campuran Beton Semenn

– Tabel A-3: Faktor Kehilangan Bahan (curah dan kemasan)– Tabel A-4: Faktor Kehilangan Bahan Berbentuk Curah dan Kemasan pada

Pekerjaan Berbasis Semen atau Beton Semen– Tabel A-5: Komposisi campuran beton semen dan bahan tambah thd berat– Tabel A-6: Berat isi komponen beton semen dan campuran beton semen

45

Lampiran pada Panduan

B. Contoh AHS Bahan HSD Bahan

1. Perhitungan volume bahan pada pek tanah.

C. Contoh tarif upah dan analisis HSD upah (tenaga) per jam

2. HSD Upah tenaga pekerja rata-rata per jam

3. Contoh hasil analisis harga satuan dasar upah (rata-rata) per jam

46

Lampiran pada Panduan

D. Contoh Perhitungan HSD Dasar Alat

1. Contoh harga perolehan alat

2. Excavator 80-140 HP

3. Dump Truck 10 Ton

4. Dump Truc 3,5 Ton

5. Contoh biaya sewa (HSD alat) beberapa jenis alat

47

Lampiran pada Panduan

E. Contoh harga bahan baku, analisis HSD bahan dan bahan olahan1. Contoh harga bahan baku di sumber bahan (quarry)

2. Contoh harga semen Portland yang dikirim ke base camp (franco di base camp)

3. HSD Pasir Pasang dari quarry ke base camp

4. HSD batu kali

5. Pekerjaan Pengadaan Agregat Kasar/Halus

48

Lampiran pada Panduan

F Contoh analisis harga satuan pekerjaan tanah (galian dan timbunan)

1. Pekerjaan Galian Tanah Biasa

2. Pekerjaan Galian Batu

3. Pekerjaan Galian struktur dengan kedalaman 0 – 2 meter

4. Pekerjaan Timbunan Biasa

49

Lampiran pada Panduan

G Contoh AHS Lapis Pondasi Agg Kelas A (LPA-A)

H Contoh AHS Perkerasan Beton Semen (Per M3)

I Contoh AHS Perkerasan Beraspal AC-WC

J Contoh AHS Pekerjaan Struktur

1. Contoh AHS Beton Semen K-600 (FC’ = 50 MPA)

2. Contoh AHS Baja Tulangan Polos U32

3. Contoh AHS Beton Semen Mutu Sedang K-250 (fc’ = 20 MPa).

K. Contoh AHS Pek. Pengembalian Kondisi dan Minor1. Pekerjaan Pemasangan Marka Jalan Termoplastik

2. Pekerjaan Penebangan Pohon, diameter 30 - 50 CM (buah)

50

51

CONTOH BM/SDA: Pekerjaan Galian Tanah Keras, 1 m3 (Mekanis)

52

Nomor Uraian Satuan Koefisien Haga Satuan (Rp)

Jumlah Harga(Rp)

A,1,2,

TENAGAPekerjaMandor

 jamjam

 1,

0,125

 4.657,317.281,29

 4657

910   Jumlah tenaga 5.567     

B, BAHAN - - - -  Jumlah bahan 0,00     

C,1,2,3,

PERALATANCompressorJack HammerExcavator

 JamJamJam

 0,0833 0,08330,0833

106.891

15.796383.294

 8.9081.316

31.941

  Jumlah harga peralatan

D, Jumlah harga tenaga, bahan dan peralatan (A+B+C) 45.877 E, Overhead & Profit, 15% x D 6.882 F, Harga satuan pekerjaan Galian per m3: (D+E) 52.758

Biaya MOBILISASI 550.000

53

Nomor Uraian Satuan Koefisien Harga satuan (Rp)

Jumlah Harga (Rp)

A TENAGA          

  Pekerja   OH 1,5 32.601,2 48.902  Mandor   OH 0,06 50.969 3.058             

B BAHAN     0   0

             C PERALATAN     0   0

             

 Jumlah harga tenaga, bahan dan peralatan: (A+B+C) 51.960OH & Profit: 15% 7.794Harga Satuan Pekerjaan 59.754

CONTOH ABK/SDA: Menggali 1 m3 Tanah Keras/Batu, dalam 1 meter (Manual)

Contoh penggunaan koefisien bahan dgn rentang(BM/SDA)

54

Berat Isi :  Kode Koef  Satuan  Rentang - Beton D1 2,30 ton/ m3 2,24 - 2,42- Semen D2 1,23 ton/ m3 1,04 - 1,23- Pasir D3 1,30 ton/ m3 1,255 - 1,363- Agregat Kasar D4 1,26 ton/ m3 1,236 - 1,283- Superplasticizer D5 1,20 Kg/Liter  1,180 – 1,210

Faktor kehilangan:        - Semen Fh1 1,020   1,01 - 1,02- Pasir dan Agregat Kasar Fh2 1,100   1,05 - 1,10- Superplasticizer Fh3 1,020   1,01 - 1,02

Kelebihan: menampung keanekaragaman bahan di seluruh Indonesia

Contoh penggunaan koefisien tanpa rentang(SDA/ABK)

55

Nomor Uraian Satuan KoefisienA TENAGA        Pekerja   OH 1,500  Tukang Batu   OH 0,750  Kepala tukang   OH 0,075  Mandor   OH 0,075

B BAHAN        Batu Belah   m3 1,200  Portland Cement   kg 202,00  Pasir pasang   m3 0,485         C PERALATAN     0

Kelebihan: keseragaman dalam mencapai “standar”

TERIMA KASIH

56