Upload
izoel-goobleh
View
77
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 1/32
Panduan
Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK
di Sekolah Menengah Atas
K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n N a s i o n a l
D i r e k t o r a t J e n d r a l P e n d i d i k a n M e n e n g a h
D i r e k t o r a t P e m b i n a a n S e k o l a h M e n e n g a h A t a s
T a h u n 2 0 1 1
Draft
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 2/32
ii
Daft ar Is i
Halaman Judul ..................................................................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................................................................ ii
Kata Pengantar .................................................................................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................................................................. 2
C. Dasar Hukum ...................................................................................................................................... 2
BAB 2 KONSEP PEMBELAJARAN BERBASIS TIK .................................................................................................. 3
A. Definisi Konseptual Pembelajaran Berbasis TIK ................................................................................. 3
B. Definisi Operasional Pembelajaran Berbasis TIK ................................................................................ 4
C. Infrastruktur Pendukung Pembelajaran Berbasis TIK ........................................................................ 5
D. Aplikasi Penunjang Pembelajaran Berbasis TIK .................................................................................. 7
E. Tata kelola Pembelajaran Berbasis TIK ............................................................................................... 8
F. Konten Pembelajaran Digital ............................................................................................................ 10
BAB 3 STRATEGI PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR SEKOLAH ..................................................................... 11
A. Analisis Kebutuhan ........................................................................................................................... 12
B. Transformasi Menuju Infrastruktur TIK yang Memadai .................................................................. 12
BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN KONTEN DIGITAL ..................................................................................... 14
A. Format Dasar Konten Digital ............................................................................................................ 14
B. Pemetaan Topik Matapelajaran Terhadap Struktur Kurikulum dan Konten Digital ........................ 15
C. Mengembangkan Unit Produksi ....................................................................................................... 15
BAB 5 EVALUASI DIRI PEMETAAN TINGKAT KEMATANGAN TIK SEKOLAH ..................................................... 17
A. Tujuan Evaluasi Diri .......................................................................................................................... 17
B. Kategorisasi Sekolah Untuk Suksesnya Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK .......................... 17
C. Kategori Sekolah dan Pemilihan Model Pembelajaran Berbasis TIK ................................................ 19
BAB 6 TAHAPAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS TIK DI SEKOLAH .............................................. 21
A. Analisis Kesiapan Infrastruktur ......................................................................................................... 21
B. Analisis Kesiapan SDM ...................................................................................................................... 22
C. Penyusunan Standar Operasional dan Prosedur Pembelajaran Berbasis TIK .................................. 24
D. Instalasi Sistem ................................................................................................................................. 25
E. User Acceptance Test ....................................................................................................................... 25
F. System Maintenance ........................................................................................................................ 25
BAB 7 PENUTUP .............................................................................................................................................. 26
Lampiran
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 3/32
iii
KATA PENGANTAR
Direktorat Pembinaan SMA telah melakukan berbagai upaya agar sekolah secara terus menerus
meningkatkan layanan pendidikannya. Salah satu upaya yang telah dicanangkan selama ini adalah
publikasi tentang pelaksanaan ICT Based School Management dan ICT Based Learning. Dengan
pelaksanaan ICT Based School Management dan ICT Based Learning diharapkan sekolah
memberikan layanan prima kepada seluruh warganya. Muaranya adalah peningkatan mutu
lulusan yang mampu bersaing di jenjang pendidikan tinggi lanjutan.
Upaya yang tiada henti tersebut nyaris tidak akan membuahkan hasil jika tidak disertai dengan
upaya memberikan arahan yang terstruktur kepada sekolah agar dijadikan acuan dalam
pelaksanaan di lapangan. Salah persepsi akan berakibat fatal dan menjadi kontra produktif
terhadap tujuan yang diharapkan.
ICT Based Learning atau pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)menggambarkan kecanggihan teknologi dalam pembelajaran. Peluang baru yang dijanjikan
teknologi ini sangat luas. Kreativitas pendidik menjadi penting, karena tanpanya teknologi ini tidak
berarti apa-apa.
Peran TIK dalam pembelajaran hanya sebatas sebagai alat bantu. Pendidik yang menguasai alat
bantu TIK dengan baik akan menghasilkan media pembelajaran yang baik pula. Dengan kata lain,
TIK bukanlah pengganti pendidik justru pendidik lah yang menjadikan TIK berperan dalam
pembelajaran.
Untuk tujuan memberikan arahan yang tepat bagi seluruh SMA, maka disusunlah buku panduanini. Diharapkan buku panduan ini dijadikan acuan bagi seluruh SMA di Indonesia dalam
mengembangkan Pembelajaran Berbasis TIK.
Jakart a, Okt ober 2011 .
Direktur Pembinaan SMA .
Totok Suprayitno, Ph. D .
NIP. 196010051986031005
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 4/32
Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA 1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran secara tatap muka di dalam kelas adalah bentuk transfer ilmu pengetahuan yang
difasilitasi oleh pendidik, dan diikuti oleh peserta didik dalam suatu periode waktu yang sudah
ditetapkan berdasarkan kurikulum tertentu menggunakan metode pembelajaran dan sarana
pendidikan yang ada. Model pembelajaran tatap muka seperti ini adalah bentuk baku yang
dilaksanakan oleh seluruh satuan pendidikan di Indonesia. Dengan model pembelajaran tatap
muka ini, proses transfer ilmu pengetahuan akan lebih efektif karena jika terjadi kesulitanmemahami suatu konsep yang dijelaskan, peserta didik dapat langsung memperoleh penjelasan
dari fasilitator yang mendampinginya. Dapat dipastikan bahwa model pembelajaran tatap muka
ini tidak dapat digantikan oleh model pembelajaran apapun, walaupun bukan berarti pembelajaran
tatap muka ini tidak memiliki kelemahan.
Kelemahan utama pembelajaran tatap muka terletak pada proses nya yang hanya dapat
dilaksanakan dalam jangka waktu pendek yang sudah ditentukan. Seolah-olah proses transfer
ilmu pengetahuan dibatasi oleh ruang dan waktu dan sangat bergantung pada keberadaan guru
sebagai penyampai ilmu pengetahuan.
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini, memberikan peluang baru
kepada dunia pendidikan untuk mengembangkan model-model pembelajaran baru untuk menutupi
kelemahan-kelemahan yang muncul dari pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Dari sisi proses,
TIK dapat menutup kelemahan keterbatasan ruang dan waktu, sedangkan dari sisi konten, TIK
menawarkan pemahaman konten yang lebih mudah dicerna peserta didik. Misalnya, bentuk
kompleks suatu pengetahuan, dapat disederhanakan dengan simulasi TIK, bentuk-bentuk jasad
renik dapat dibesarkan menggunakan TIK sehingga mudah dilihat, bentuk-bentuk besar dapat
dikecilkan dengan TIK sehingga dapat dibawa di depan peserta didik, dan aktivitas yang
berbahaya dapat disajikan dengan TIK sehingga tidak membahayakan.
Meskipun peluang baru yang ditawarkan TIK sangat menarik dan memberikan harapan, tetap tidak
dapat dipungkiri bahwa peran pendidik tetap tidak tergantikan olehnya. TIK hanyalah alat bantu
yang tidak akan berbunyi apa-apa jika tidak disentuh oleh para pendidik yang kreatif. Oleh karena
itu, perlu pemahaman yang benar tentang penerapan TIK dalam pembelajaran.
Dengan adanya peluang-peluang baru yang muncul karena kemajuan TIK, diharapkan layanan
pendidikan oleh satuan pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik. Proses pembelajaran lebih
efektif dan pengelolaan sekolah lebih efisien. Dampaknya akan menghasilkan lulusan yang sangat
kompeten dalam bidangnya sehingga mampu bersaing di lingkungan masyarakat.
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 5/32
Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA 2
Direktorat Pembinaan SMA sangat berkepentingan dengan layanan pendidikan yang lebih baik.
Oleh karena itu, mengajak kepada seluruh satuan pendidikan di Indonesia untuk menerapkan TIK
dalam memberikan layanan pendidikan.
Sebagai bentuk realisasinya, Direktorat Pembinaan SMA menyusun panduan Implementasi
Pembelajaran Berbasis TIK. Panduan ini akan memberikan arahan yang tepat bagi satuan
pendidikan dalam merancang, membangun, mengimplementasikan, dan menjaga
keberlangsungan penerapan TIK di satuan pendidikan masing-masing.
B. Tujuan
Secara umum, panduan ini bertujuan memberikan arahan yang tepat kepada SMA dalam
menerapkan pembelajaran berbasis TIK. Menggunakan definisi yang benar sesuai panduan akan
menuntun sekolah ke arah penerapan yang tepat sehingga memberikan dampak yang diharapkan.
Secara khusus, panduan ini akan memberikan pemahaman yang tepat tentang tata kelola
pembelajaran berbasis TIK. Pemahaman yang tepat berarti sesuai dengan definisi konseptual
yang dibangun oleh Direktorat Pembinaan SMA.
Panduan ini juga akan memberikan arahan tentang tahapan pengembangan pembelajaran
berbasis TIK. Diawali dengan transformasi tingkat kematangan TIK SMA, pengembangan
infrastruktur SMA, pengembangan prosedur dan tata kelola pembelajaran berbasis TIK, dan
panduan implementasi pembelajaran berbasis TIK di SMA.
C. Dasar Huk um
Berikut dasar hukum yang berkaitan dengan penyelenggaraan e‐learning, yaitu :
1. Undang‐Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang‐Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
3. Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi;
4. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 129a/U/2004 tentang Standar
Pelayanan
Minimal
Bidang
Pendidikan;
6. Dokumen Rencana Strategis Direktorat SMA, Departemen Pendidikan Nasional Tahun
2010‐2014;
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 6/32
Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA 3
BAB 2
KONSEP PEMBELAJARAN BERBASI S TI K
A. Defin isi Konsept ual Pembelaj aran Berbasis TI K
Pembelajaran berbasis TIK adalah upaya memanfaatkan kemajuan TIK untuk mendukung proses
pembelajaran. TIK berperan sebagai alat bantu bukan sebagai subyek utama.
Dalam pembelajaran berbasis TIK, TIK berperan sebagai media penghubung untuk menyampaikan
transfer ilmu pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik. Terdapat dua unsur penting dari
proses transfer ilmu pengetahuan tersebut yaitu unsur media dan pesan yang disampaikan melaluimedia tersebut.
Unsur media menggambarkan TIK sebagai jaringan infrastruktur yang menghubungkan pendidik
dengan peserta didik, sedangkan unsur pesan menggambarkan konten pembelajaran digital.
Pembelajaran berbasis TIK, tidak menghilangkan konteks awal pembelajaran yang berlangsung
secara tatap muka di dalam ruang kelas melainkan melalui beberapa tahapan evolusi sesuai
kondisi sekolah.
Pada sekolah yang baru merintis pembelajaran berbasis TIK, pembelajaran digambarkan sebagaiproses tatap muka di dalam kelas dengan konten digital sebagai suplemen. Pada tahap ini guru
sebagai penyampai materi. Konten digital yang disampaikan hanya bersifat tambahan sehingga
tidak wajib disampaikan. Proses pembelajaran dibatasi oleh ruang dan waktu.
Pada tingkat yang lebih tinggi, pembelajaran berbasis TIK digambarkan sebagai proses
pembelajaran tatap muka di dalam kelas dengan konten digital sebagai komplemen. Pada kondisi
ini guru masih sebagai penyampai materi. Beberapa konten digital wajib disampaikan karena
masuk ke dalam struktur kurikulum, sedangkan proses pembelajaran masih dibatasi ruang dan
waktu.
Pada tingkatan berikutnya, pembelajaran berbasis TIK digambarkan sebagai proses pembelajaran
yang telah mengintegrasikan kemajuan TIK ke dalam proses pembelajaran. Seluruh konten
pembelajaran berbentuk digital, dan wajib disampaikan karena masuk ke dalam struktur
kurikulum. Siswa dapat mengakses konten pembelajaran tanpa terbatas ruang dan waktu dan
guru berperan sebagai tutor. Pengelolaan pembelajaran tidak menggunakan TIK sehingga masih
terdapat campur tangan pengelolaan pembelajaran secara manual.
Pada tingkatan paling tinggi, pembelajaran berbasis TIK digambarkan sebagai proses
pembelajaran yang telah menyatu dengan kemajuan TIK (menyatu seperti infuse yang tidak dapatdibedakan lagi antara cairan infuse dengan darah). Pada kondisi ini, peserta didik melaksanakan
pembelajaran secara mandiri dan online yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Guru dalam
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 7/32
Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA 4
tingkatan ini berperan sebagai tutor. Pengelolaan pembelajaran menggunakan aplikasi Learning
Management System.
Gambar 1.1
Dari gambaran di atas, secara konseptual, pembelajaran berbasis TIK didefinisikan sebagai
pembelajaran tatap muka yang diperkaya dengan dukungan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) yang memfasilitasi pendidik sebagai penyampai materi maupun sebagai tutor menggunakan
konten digital.
B. Defin isi Operasional Pembelajaran Berbasis TI K
Secara operasional, yang dimaksud dengan pembelajaran berbasis TIK adalah aktivitas
pembelajaran yang didukung oleh infrastruktur TIK, menggunakan aplikasi pengelolaan
pembelajaran, menggunakan aturan tata kelola yang ditetapkan, dan menggunakan konten digital
(Digital Based Content) yang merupakan bahan pengayaan pembelajaran tatap muka di dalam
kelas.
Infrastruktur TIK yang dimaksud dalam definisi ini meliputi, jaringan komputer yang dimiliki
sekolah, Komputer Server, koneksi internet, area hotspot, dan Komputer Client untuk pendidik dan
peserta didik.
Aplikasi pengelolaan pembelajaran (sering juga disebut sebagai Learning Management System)
adalah program komputer yang dibangun untuk melayani pembelajaran berbasis TIK berdasarkan
aturan tata kelola yang ditetapkan. Program komputer yang dimaksud tidak hanya mengelola
konten pembelajaran tetapi termasuk juga alur kerja (workflow) proses pembelajaran, rekam jejak
(track record) aktivitas belajar peserta didik, dan rekam jejak hasil belajar peserta didik.
Karekteristik yang harus dimiliki oleh aplikasi pengelolaan pembelajaran ini adalah Student Self
Service, Online Learning, Online Assessment, Collaborative Learning, dan Training Resourcess
Management.
Tata kelola yang dimaksud dalam definisi ini adalah standar operasinal dan prosedur yang
disepakati dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK. Tata kelola ini ditetapkan dan
Suplemen Komplemen Integrasi Infuse
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 8/32
Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA 5
didiseminasikan ke seluruh warga sekolah. Tata kelola ini akan menjadi acuan pelaksanaan
pembelajaran berbasis TIK sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing.
Konten digital (Digital based content) dapat dibuat sendiri oleh pendidik, atau diperoleh dari
internet dan sumber-sumber sah lainnya.
C. I nfrastruk tu r Pendukung Pembelajaran Berbasis TI K
Infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK meliputi
Komputer Server, Intranet, Akses Internet, dan Komputer Client untuk pendidik dan peserta didik.
1. Komputer Server
Komputer server berfungsi sebagai mesin yang merespons setiap permintaan data komputer
client. Tugasnya sangat berat, oleh karenanya spesikasi komputer server harus sangat tinggi.
Processor yang digunakan adalah processor kelas server, dengan memory minimum 8 GB.
Sistem operasi yang dipasang dalam komputer server berbeda dengan sistem operasi yang
dipasang di komputer client. Minimal harus mengandung web server multidomain, database
server dan DNS server.
Web server multidomain adalah platform sistem operasi yang memungkinkan aplikasi berbasis
jaringan di server dapat diakses oleh komputer client melalui intranet maupun internet.
Database server adalah fungsional sistem operasi server yang mewujudkan server sebagai
pangkalan data. DNS server adalah platform sistem operasi server yang menterjemahkan
nomor IP komputer menjadi nama domain sehingga mudah dihafalkan.
Secara umum, server harus dinyalakan selama 24 jam per hari, 7 hari per minggu. Ketentuan
ini mengharuskan sekolah menempatkan komputer server di dalam ruangan server dengan
pendingin yang memadai. Ruangan server minimal berukuran 3 m x 2 m dengan pendingin
yang menyala terus menerus. Untuk menghindari kerusakan perangkat karena listrik padam
sebuah server harus dilengkapi dengan UPS (Uninterupted Power Supply).
Secara detil, spesifikasi komputer server yang dibutuhkan untuk mendukung pembelajaran
berbasis TIK adalah:
NamaPerangkat
Spesifi kasi Teknis Sistem Operasi & Aplikasi
KomputerServer
Processor Kelas ServerRAM minimum 8 GBNIC minimum 2 Port gigabitethernetStorage minimum 4 TBDVD R/WLCD Monitor 15”
OpenSourceWebserver Multidomain/hostingDatabase ServerDNS Server
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 9/32
Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA 6
2. Intranet
Intranet sering juga disebut sebagai Local Area Network (LAN). Intranet ini menghubungkan
seluruh komputer yang dimiliki sekolah membentuk suatu jaringan komputer. Dengan adanya
intranet ini memungkinkan seseorang di area manapun di sekolah dapat mengakses aplikasi
yang dipasang di server.
Idealnya, seluruh ruangan di sekolah terhubung dengan intranet melalui kabel, ditambah areal
tertentu diberi akses poin sehingga warga sekolah dapat mengakses intranet dan internet
melalui area hotspot.
Untuk membangun intranet, diperlukan perangkat keras berupa kabel UTP, Konektor RJ45,
Switch/Hub, Toolkit Jaringan Komputer, dan Access Point.
3. Akses Internet
Akses internet dibutuhkan untuk menghubungkan server dengan entitas lain di luar sekolah.
Akses internet juga dapat dimanfaatkan untuk mempublikasi aplikasi yang dipasang di serversehingga dapat dinikmati oleh masyarakat di luar sekolah. Dengan kata lain, akses internet ini
memungkinkan aplikasi pembelajaran berbasis TIK diakses dari luar sekolah.
Akses internet minimal yang harus dimiliki sekolah adalah dedicated 1MB (upstream dan
downstream nya 1:1). Disertai dengan minimal 1 buah IP Public Static yang disediakan oleh
Internet Service Provider (biasanya diberi IP Public Static sebanyak 8).
4. Komputer Client
Komputer client untuk mendukung pembelajaran berbasis TIK dapat berupa personal computer
(PC) dapat juga berupa komputer jinjing (laptop/notebook). Komputer client ini berfungsisebagai alat untuk mengakses program komputer berbasis jaringan yang dipasang di komputer
server.
Processor komputer client yang digunakan tidak dibatasi tetapi sebaiknya menggunakan
standar processor terbaru di pasaran dengan kecepatan tidak kurang dari 2.2 GHz. Untuk
kebutuhan akses ke server yang lebih baik minimal RAM yang dibutuhkan adalah 2GB.
Berikut ini adalah spesifikasi minimum komputer client:
Nama Perangkat Spesifi kasi Tekn is Sistem Operasi & Aplikasi
Personal ComputerNotebook/Laptop
Processor kecepatan minimal 2.2GHzRAM minimal 2GBStorage minimal 500GBNIC gigabit EthernetWireless LANDVD RWMonitor LCD
Semua jenis sistem operasi Aplikasi browser Aplikasi perkantoran Aplikasi Grafis
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 10/32
Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA 7
D. Aplikasi Penunj ang Pembelajar an Berbasis TI K
Aplikasi yang dimaksud dalam panduan ini adalah program komputer yang dirancang untuk
menjalankan aturan dan tatakelola pembelajaran berbasis TIK yang dilaksanakan di sekolah.
Aplikasi komputer tersebut sering disebut dengan nama Learning Management System (LMS).
Karakteristik dasar LMS adalah:
1. Memberikan layanan student self service, artinya seluruh warga belajar dalam pembelajaran
berbasis TIK ini dapat melayani dirinya sendiri ketika ingin menjalani aktivitas belajar. Struktur
kurikulum dan bahan ajar dapat diakses secara mandiri tanpa campur tangan dari pihak lain.
2. Memberikan layanan online learning, artinya seluruh bahan ajar yang disiapkan oleh pendidik
dapat diakses oleh peserta didik secara online melalui jalur internet maupun intranet. Bahan
ajar disajikan dalam bentuk course yang telah dipaket-paket sesuai dengan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
3. Memberikan layanan online assessment, artinya peserta didik yang telah melakukanpembelajaran secara online dapat mengetahui apakah dirinya telah menguasai materi
pembelajaran onlinenya dengan cara mengikuti layanan assessment secara online.
4. Memberikan layanan collaborative learning, artinya aplikasi menyediakan layanan kolaborasi
pembelajaran antara pendidik dengan pendidik, pendidik dan peserta didik, maupun antar
peserta didik.
5. Menyediakan layanan training resources management, artinya menyediakan layanan
pengelolaan sumber daya pelatihan secara terkomputerisasi.
Platform aplikasi LMS harus berbasis web supaya dapat diakses melalui berbagai macam platform
sistem operasi yang dipasang di komputer client. LMS juga harus bersifat open system,maksudnya sistem tersebut dapat diintegrasikan dengan sistem lain.
Aplikasi dengan karakteristik di atas tidak difungsikan sebagai pengganti pelaksanaan
pembelajaran tatap muka di dalam kelas. Walaupun layanan yang diberikan serupa, seluruh
layanan aplikasi ini bersifat pengayaan atas materi pembelajaran tatap muka di dalam kelas.
Dari karakteristik dasar di atas, dapat dikembangkan fitur-fitur layanan aplikasi sebagai berikut:
1. Sharing material, konten pembelajaran yang dikembangkan pendidik dapat dengan mudah
sampai ke tangan pendidik lain dan peserta didik.
2. Forum dan Chat, adalah fitur komunikasi antara pendidik dengan peserta didik. Forum sifat
komunikasinya tidak interaktif sedangkan chat bersifat interaktif.
3. Latihan soal, adalah fitur LMS yang memungkinkan peserta didik untuk mengetahui tingkat
pemahaman mereka atas bahan ajar yang dipelajari.
4. Recording Grades, adalah fitur aplikasi yang mampu melacak dan mengelola nilai peserta didik
sesuai dengan konfigurasi yang dilakukan oleh pendidik.
5. Recording log, adalah fitur aplikasi untuk mereka log semua kegiatan peserta didik.
Fitur-fitur lain dapat dikembangkan oleh masing-masing sekolah sepanjang tidak menyimpang dari
karakteristik dasar Learning Management System.
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 11/32
Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA 8
Untuk memperoleh aplikasi LMS dengan karakteristik dan fitur yang dimaksud di atas, dapat
dilakukan melalui beberapa cara.
1. Menggunakan aplikasi open source yang mudah didapat di internet. Saat ini cukup banyak
aplikasi berlisensi GPL (General Public License) yang dibangun untuk Learning Management
System. Perlu sedikit setting agar aplikasi open source ini menjadi Learning Management
System yang handal. Kehandalan aplikasi open source LMS diwujudkan dalam bentuk aplikasi
tambahan (plug in) yang sangat banyak dan memiliki komunitas yang telah menyebar di
seluruh dunia.
2. Mengembangkan aplikasi dengan cara memesan kepada perusahaan pengembang (tailor
made). Biasanya akan menghabiskan biaya yang sangat tinggi.
3. Membeli aplikasi LMS siap pakai yang banyak beredar di pasaran. Membeli aplikasi LMS siap
pakai sering kali akan bermasalah ketika akan mengembangkan ke fitur-fitur baru. Biasanya
pengembang tidak mau menambahkan fitur baru yang diinginkan sekolah.
Direkomendasikan agar sekolah memanfaatkan aplikasi open source yang mudah didapat di
internet karena saat ini aplikasi yang beredar di internet sudah sangat memadai untuk layananLearning Management System.
E. Tata Kelola Pembelajaran Berbasis TI K di Sekolah
Yang dimaksud dengan tata kelola pembelajaran berbasis TIK adalah aturan dasar pengelolaan
pembelajaran berbasis TIK yang ditetapkan oleh pihak manajemen sekolah. Aturan dasar tersebut
meliputi: mekanisme pengaturan sistem, mekanisme pengelolaan konten, mekanisme transaksi,
dan mekanisme perawatan sistem.
Gambar 1. Sistem Pembelajaran Berbasis TIK
Aplikasi
LMS
Konten
Pembelajaran
Peserta
Didik
Pendidik
Infrastruktur TIK
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 12/32
Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA 9
Mekanisme pengaturan sistem dilakukan sekali pada saat awal sistem pembelajaran berbasis TIK
diimplementasikan. Berikut ini adalah pengaturan sistem yang dilakukan oleh sekolah.
1. Seluruh ruangan di sekolah terhubung dengan jaringan kabel komputer lokal (LAN). Beberapa
area terhubung melalui jaringan nirkabel (wireless).
2. Server berisi sistem operasi server dengan tambahan fungsional sebagai web server
multidomain, DNS Server, dan Database Server dapat diakses oleh seluruh komputer client
yang terhubung dengan LAN di ruangan manapun berada.
3. Setiap komputer yang terhubung dengan server dapat mengakses internet melalui gateway
yang dipasang di server.
4. Aplikasi LMS yang dipasang di server dapat diakses melalui jalur lokal maupun jalur internet
menggunakan nama domain. Penggunaan nama domain diwajibkan karena akan fleksibel
ketika diakses dalam jaringan lokal, dan lancar diakses melalui jalur internet.
Mekanisme pengelolaan konten dilakukan supaya tidak ada perselisihan mengenai siapa yang
bertanggung jawab atas ketersediaan konten Learning Management System.
1. Konten digital dikembangkan oleh sekelompok pendidik dengan matapelajaran sejenis.
2. Konten digital dikelompokkan sesuai dengan SK/KD sesuai matapelajaran masing-masing.
3. Konten yang disepakati oleh seluruh pendidik dalam matapelajaran yang sama dijadikan bahan
ajar standar yang akan dipasang di LMS.
4. Konten non standar yang bersifat pengayaan dapat dipasang oleh masing-masing pendidik.
5. Setiap saat pendidik melakukan update atas bahan ajar yang dianggap sudah tidak relevan
lagi.6. Konten tidak boleh dipasang di LMS mengatasnamakan pendidik secara perseorangan, tetapi
mewakili salah satu matapelajaran yang diampu oleh pendidik tersebut.
7. Setiap pendidik suatu matapelajaran diharuskan membuat soal latihan yang disertai dengan
penjelasan atas jawaban soal yang dikembangkan. Seluruh butir soal suatu matapelajran
dikelola dalam bank soal.
Mekanisme transaksi diatur supaya setiap transaksi yang terjadi dalam Learning Management
System bersifat akuntabel.
1. Konten pembelajaran pada dasarnya dapat diakses secara online oleh peserta didik yang
terdaftar dalam sistem database sekolah maupun yang tidak terdaftar dalam sistem database
sekolah.
2. Transaksi pembelajaran berupa course dan latihan soal online hanya dapat diakses oleh
peserta didik yang terdaftar dalam sistem database sekolah.
3. Sebuah course dan latihan soal online disajikan dalam periode waktu yang panjang sehingga
dapat diakses berkali-kali oleh peserta didik yang terdaftar dalam database sekolah. Seluruh
aktivitas peserta didik terkait hal ini disimpan dalam pangkalan data LMS.
4. Ulangan dijadwalkan pada periode waktu tertentu yang pendek dan hanya bisa diakses satu
kali oleh peserta didik, sehingga pengerjaan ulangan hanya dapat dilakukan secara bersama-sama dalam waktu yang sama.
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 13/32
Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA 10
Perawatan sistem dilakukan oleh beberapa pihak. Yang menyangkut infrastruktur dilakukan oleh
administrator jaringan, yang menyangkut konten pembelajaran dilakukan oleh pendidik,
sedangkan yang menyangkut perangkat keras dilakukan oleh teknisi komputer sekolah. Masing-
masing entitas yang terlibat dalam perawatan sistem memiliki uraian tugas yang ditetapkan secara
detil oleh sekolah.
F. Konten Pembelajaran Digital
Salah satu faktor pendukung pembelajaran berbasis TIK adalah keberadaan konten pembelajaran
digital atau disebut konten digital.
Konten digital yang dapat digunakan dalam Learning Management System memiliki banyak format,
namun setidak-tidaknya memiliki lima karakteristik:
1. Accessibility , artinya konten tersebut dapat diakses dari suatu lokasi dan dikirimkan ke lokasilain.
2. Interoperabil i ty, artinya konten dapat diambil dari suatu lokasi dan digunakan di tempat lain
dengan tool atau platform yang berbeda.
3. Durability, artinya konten dapat bertahan dari perkembangan dan perubahan teknologi.
4. Reusability, artinya konten dapat digunakan kembali untuk pengembangan selanjutnya.
5. Cost Effectiveness, artinya konten dapat meningkatkan efisiensi dan peroduktivitas dengan
mengurangi biaya dan waktu.
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 14/32
Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA 11
BAB 3
STRATEGI PENGEMBANGAN I NFRASTRUKTUR SEKOLAH
A. Analisis Kebutu han
Ketika pertama kali membangun sekolah pada masa yang lalu, tidak terpikirkan bahwa dimasa
yang akan datang sekolah tersebut akan diharapkan siap untuk implementasi pembelajaranberbasis TIK. Ketika itu yang terpikirkan hanya penambahan daya tampung tanpa memikirkan
infrastruktur TIk yang akan dibangunnya di masa depan, sehingga ketika sekolah diminta untuk
meng-implementasi pembelajaran berbasis TIK diperlukan transformasi.
Transformasi untuk menuju ketersediaan infrastruktur yang memadai bagi pelaksanaan
pembelajaran berbasis TIK harus dilandasi oleh analisis kebutuhan.
Analisis kebutuhan dimulai dengan mengungkapkan kondisi ideal infrastruktur TIK yang harus
dicapai untuk pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK, menuliskan kondisi faktual (kondisi saat ini)
infrastruktur TIK sekolah, dan merencanakan kondisi minimal untuk mengurangi gab antarakondisi faktual dengan kondisi ideal.
Tabel 1. Contoh Analisis Kebutuhan Infrastruktur TIK untuk Implementasi Pembelajaran Berbasis
TIK
Uraian Faktual Minimal Ideal
A. LAN- Koneksi antar
ruangan80% ruanganterhubung dengan
kabel LAN
100% ruanganterhubung dengan
LAN
100% ruanganterhubung dengan
kabel LAN- Area Hotspot 65% area terbuka
sekolah tercover olehhotspot
90% area terbukasekolah tercover olehhotspot
100% area terbukasekolah tercoveroleh hotspot
B. Akses Internet Up to 1Mbps Dedicated 1:1(1 Mbps)
Dedicated 1:1(4Mbps)
C. Server RAM 2 GBHDD 500 GB2 port NIC gigabit
RAM 8GBHDD 1TB2port NIC gigabit
RAM 32GBHDD 4 TB2 port NIC gigabit
D. Komputer Client RasioPC:Siswa = 1:10
RasioPC: Siswa = 1:5
RasioPC: Siswa = 1:1
Analisis kebutuhan ini akan menghasilkan satuan-satuan perencanaan minimal yang akan dicapai
sekolah untuk mengurangi jarak antara kondisi faktual dengan kondisi ideal.
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 15/32
Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA 12
B. Transform asi Menuju I nfrastruk tu r TI K yang Memadai
Hasil analisis kebutuhan merupakan landasan untuk melakukan transformasi agar infrastruktur
sekolah siap untuk implementasi pembelajaran berbasis TIK. Kekurangan kualitas perangkat
dipenuhi secara minimum sehingga tidak terlalu membebani biaya pengembangan.
Transformasi TIK ada kalanya dilakukan menggunakan prinsip transformasi umum. Langkah-
langkah yang harus dilakukan adalah:
1. Hubungkanlah seluruh gedung yang dimiliki sekolah dengan jaringan kabel local area network
(LAN).
Menghubungkan seluruh gedung berarti melibatkan kabel yang sangat panjang dan konektor
RJ45 yang sangat banyak. Selain itu membutuhkan switch/hub yang cukup banyak pula.
Perencanaan topologi jaringan komputer yang baik akan membutuhkan pembiayaan yang
efisien. Penggunaan kabel lebih direkomendasikan dibandingkan penggunaan nirkabel untuk menghubungkan antar gedung.
Pada area yang tidak berupa gedung, misalnya lapangan olah raga, perlu disediakan area
hotspot. Access Point Outdoor dengan kekuatan pancar tinggi harus disediakan untuk kondisi
ini.
2. Kembangkan aplikasi berbasis jaringan, kemudian pasang di server yang bisa diakses melalui
LAN maupun internet.
Aplikasi berbasis jaringan yang dimaksud adalah program komputer yang dipasang di webserver dan dapat diakses dari seluruh komputer client yang terhubung dengan LAN. Aplikasi
berbasis jaringan yang dimaksud dalam panduan ini mengarah pada Learning Management
System.
Learning Management System yang terpasang di server harus disesuaikan dengan tata kelola
yang ditetapkan oleh sekolah.
Kerahkan seluruh pendidik untuk membangun konten dan mengisikannya ke dalam Learning
Management System.
Transformasi yang dilakukan ini akan merubah struktur sekolah yang pada awalnya dibangun
tidak untuk menjalankan pembelajaran berbsis TIK menjadi sekolah yang siap untuk
menjalankan pembelajaran berbasis TIK.
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 16/32
Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA 13
Gambar 1. Contoh Denah Sekolah dan Infrastrukturnya
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 17/32
Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA 14
BAB 4
STRATEGI PENGEMBANGAN KONTEN DI GI TAL
A. Form at Dasar Konten Digital
Berbicara konten digital, terbayang sebuah program komputer berisi animasi canggih yang
menjelaskan sebuah proses kompleks dalam sebuah topik matapelajaran. Bayangan ini tidak salah. Konten digital seperti tersebut di atas adalah bentuk ideal konten digital yang harus dimiliki
sekolah ketika melaksanakan pembelajaran berbasis TIK.
Terdapat banyak format konten digital yang harus dikenali oleh sekolah sebelum melaksanakan
pembelajaran berbasis TIK. Pengetahuan ini akan banyak membantu dalam merumuskan strategi
akuisisi kepemilikan konten digital dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK.
1. e-book
Salah satu bentuk konten digital, dikenal dengan nama e-book. Format utama e-book adalah
bentuk pdf (portable document format). Format dokumen ini sangat mudah carapembuatannya. Beberapa aplikasi perkantoran umum sudah dilengkapi dengan fitur untuk
menyimpan dalam format pdf.
Format ini adalah bentuk konten digital yang paling mudah untuk dibuat oleh pendidik.
Mereka hanya perlu mengetikkan naskah bahan ajarnya di dalam aplikasi perkantoran biasa,
kemudian disimpan dalam format pdf. Format pdf inilah yang dipublikasi sebagai e-book.
2. e-audio-book
Bentuk lain konten digital dinamakan e-audio-book. Sebuah fungsional buku disimpan dalam
bentuk suara. Pembuatan e-audio-book juga sangat mudah, hanya membutuhkan perekam
digital yang saat ini sudah banyak disediakan oleh program komputer yang terpasang di
komputer maupun laptop.
Format ini juga mudah untuk dibuat oleh pendidik. Mereka hanya perlu merekam suara yang
menjelaskan isi suatu topik matapelajaran dan disimpannya sebagai konten digital audio.
3. Animasi
Animasi adalah gambar bergerak. Dibuat untuk menggambarkan secara visual suatu topik
matapelajaran. Untuk membuat animasi, diperlukan keahlian khusus sehingga tidak semuaorang dapat membuat animasi topik matapelajaran ini.
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 18/32
Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA 15
4. Video Pembelajaran
Video adalah gambar bergerak hasil tangkapan kamera video. Sebuah kejadian yang
diabadikan menggunakan kamera video dapat dijadikan sebagai video pembelajaran jika sesuai
dengan topik matapelajaran tertentu dalam suatu kurikulum.
Video pembelajaran dapat berbentuk sangat sederhana. Misalnya, video yang
memperkenalkan perangkat microscope dapat dikategorikan sebagai video pembelajaran.
Setiap pendidik dapat membuat berbagai macam jenis video pembelajaran, dari yang
sederhana sampai dengan yang kompleks.
Kadangkala, video pembelajaran yang kompleks diperoleh dari siaran televisi. Dengan bantuan
TV tuner, siaran televisi tersebut dapat direkam kemudian diedit untuk disesuaikan dengan
topik matapelajaran yang sesuai.
B. Pemetaan Topik Matapelajaran Terhadap St rukt ur Kurikulum dan Konten Digital
Tingkat kepemilikan konten digital sering kali dirasakan sangat rendah. Tidak dapat dipastikan
apa penyebab rendahnya tingkat kepemilikan konten digital ini.
Upaya telah banyak dilakukan dalam hal mengajak para pendidik untuk mengembangkan konten
digital dalam rangka pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK. Tetapi upaya itu kurang berhasil.
Padahal sedikitnya konten digital yang dimiliki sekolah akan menghambat pelaksanaan
pembelajaran berbasis TIK.
Untuk mengetahui secara pasti, berapa persen konten digital yang sudah dimiliki suatu sekolah
dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK, diperlukan kegiatan yang dinamakan
pemetaan topik matapelajaran terhadap struktur kurikulum dan konten digital. Dengan
memetakan setiap topik matapelajaran dengan struktur kurikulum dan konten digital akan
diperoleh informasi tentang konten-konten digital yang belum dimiliki sekolah. Informasi inilah
yang harus dimanfaatkan untuk memacu semangat pendidik dalam pengadaan konten digital yang
dibutuhkan.
Strategi memetakan konten digital terhadap topik matapelajaran dan struktur kurikulum juga
dibutuhkan pada saat implementasi memasukkan konten digital ke dalam aplikasi Learning
Management System. Dengan peta yang jelas, pendidik akan dengan cepat mengetahui konten
digital mana yang sebaiknya harus segera dikembangkan.
C. Mengembangkan Unit Produksi
Upaya lain untuk mengembangkan konten digital dilakukan secara profesional dengan
mengembangkan unit produksi. Unit produksi atau sering disebut sebagai production house
adalah organisasi yang dibentuk sekolah beranggotakan orang-orang (guru maupun non guru)
yang memiliki kemampuan membuat konten digital. Unit produksi sering ditempatkan sebagaibagian dari laboratorium multimedia karena perangkat yang digunakan untuk memproduksi konten
digital dimiliki oleh laboratorium multimedia.
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 19/32
Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA 16
Sekolah yang memiliki anggaran besar, dapat membangun ruang unit produksi terpisah dari
laboratorium multimedia. Di dalam ruang unit produksi tersebut diisi dengan perangkat
berkualitas tinggi.
Tabel 2. Perangkat di Ruangan Unit Produksi
Nama Perangkat Spesifi kasi Keterangan
Komputer Multimedia Minimal Kecepatan 2.2GHzRAM Min 4 GBGraphics CardDVD RWSoundCard
Semua Platform SistemOperasi dapat digunakan.
Perangkat Lunak Multimedia
Software Movie EditorSoftware Pengolah Gambar
Software Pengolah SuaraSoftware Pembuat Animasi
Software berbayar maupunberlisensi GPL (open source)
HandyCam Video Camera dengandilengkapi HDD lebih dari120GB
Kamera video portable lebihdirekomendasikan untuk kemudahan penggunaan
Camera Digital Lebih dari 10 MP
LCD Proyektor Inter-aktif
LCD Proyektor pada umumnyadilengkapi dengan sensorgerak interaktif.
LCD Proyektor yang dilengkapidengan sensor gerak portableberfungsi untuk membantupembuatan videopembelajaran.
Scanner Dilengkapi AutomaticDocument FeederUkuran Max A3
Automatic Document Feedersangat mempercepatpembuatan portable documentformat
Pdf DocumentConverter
Seluruh aplikasi yang dapatmenghasilkan format pdf.
TV Tuner USB TV ConnectorPort AVPort Antena TV Analog
Pembentukan unit produksi dalam suatu sekolah tidak boleh hanya berdasarkan pertimbangan
keinginan. Artinya, keinginan untuk memiliki unit produksi saja tidak cukup dijadikanpertimbangan membentuk unit produksi. Pertimbangan utama adalah tersedianya SDM yang
memiliki kompetensi cukup untuk operasionalisasi unit produksi.
Unit produksi yang dibentuk dalam organisasi sekolah memiliki uraian tanggung jawab yang harus
dilaksanakan oleh anggota yang ditunjuk. Salah satu indikator kinerjanya adalah memproduksi
konten pembelajaran digital.
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 20/32
Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA 17
BAB 5
EVALUASI DI RI PEMETAAN
TI NGKAT KEMATANGAN TI K SEKOLAH
A. Tujuan Evaluasi Diri
Evaluasi diri dilakukan agar sekolah mengetahui tingkat kematangan TIK yang dimilikinya. Tingkat
kematangan TIK ini akan menuntun sekolah dalam melakukan pengembangan TIK untuk
mendukung pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK.
Evaluasi diri berbeda dengan analisis kebutuhan. Evaluasi diri lebih menyeluruh sehingga seluruh
aspek anatomi sekolah diperhitungkan.
B. Kategorisasi Sekolah Untuk Suksesnya I mplem entasi Pembelaj aran Berbasis TI K
Implementasi pembelajaran berbasis TIK tidak serta merta dapat dilaksanakan oleh sekolah.
Terdapat tingkat kematangan TIK minimum yang harus dicapai oleh sekolah untuk dapat
menerapkan pembelajaran berbasis TIK. Oleh karena itu, sekolah terlebih dahulu harus
melakukan evaluasi diri apakah tingkat kematangan TIK nya sudah memadai atau belum. Tingkat
kematangan TIK yang belum memadai cenderung akan menyebabkan kegagalan dalam
implementasi.
Tingkat kematangan TIK sekolah dilihat dari empat aspek:
1. SDM
2. Konten Pembelajaran
3. Sarana TIK
4. Manajemen Sekolah
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 21/32
Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA 18
Berikut ini adalah indikator masing-masing aspek tingkat kematangan TIK sekolah.
Aspek Indikator Keterangan
SDM o Tingkat Kompetensi TIK KepalaSekolah
o Tingkat Kompetensi TIK Pendidik
o Tingkat Kompetensi TIK TenagaKependidikan
o Partisipasi peserta didik
o Dukungan Kepala Sekolah
o Kompetensi rendah, sedang,atau tinggi sesuai dengan skorindeks kompetensi.
o Dukungan positif akan bernilaitinggi, dukungan negatif akanbernilai rendah.
KontenPembelajaran
o Kepemilikan Konten Digitalo Pemanfaatan Konten Digital
o Produksi Konten Digital
o Semakin banyak konten digitalyang dimiliki semakin bagustingkat kematangan TIK nya.Demikian juga untuk pemanfaatan dan produksi.
Sarana TIK o Infrastruktur Sekitar Sekolah o Infrastruktur sekitar sekolah
yang menunjang TIK sekolah.Bernilai tinggi jika lengkap,bernilai rendah jika tidak lengkap.
o Jaringan Komputer Lokal
o Akses Internet
o Perangkat TIK yajng dimilikio Penggunaan Perangkat
o Infrastruktur di dalamlingkungan sekolah. Bernilaitinggi jika lengkap, bernilairendah jika tidak lengkap.
ManajemenSekolah
o Penggunaan aplikasi databaseuntuk pengelolaan sekolah
o Aplikasi database dalammendukung ICT Based School
Management. Bernilai tinggi jika menggunakan aplikasidatabase, dan bernilai rendah jika sebaliknya.
Indikator-indikator di atas, digunakan sebagai dasar untuk menyusun instrumen untuk menilai
tingkat kematangan TIK sekolah. Skor yang dicapai sekolah mencerminkan tingkat
kematangannya. Jika terlalu rendah, sebuah sekolah harus meningkatkan skor evaluasi dirinya
dengan memperhatikan aspek-aspek indikator yang bernilai rendah.
Dengan kegiatan ini, akan diperoleh pengelompokan sekolah berdasarkan tingkat kematangan TIK nya. Pada kategori tertentu, sekolah tidak direkomendasikan untuk langsung
mengimplementasikan pembelajaran berbasis TIK, sementara di kategori lain, sekolah sangat
layak untuk melaksanakan pembelajaran berbasis TIK.
Instrumen Evaluasi Diri dan Panduannya adalah bagian dari panduan ini yang disertakan sebagai
lampiran.
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 22/32
Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA 19
C. Kategori Sekolah dan Pemilihan Model Pembelaj aran Berbasis TIK
Sekolah dengan kondisi infrastruktur TIK minimum, tentu memiliki karakteristik model
pembelajaran berbasis TIK yang berbeda dengan sekolah dengan kondisi infrastruktur TIK mapan.
Pemilihan model yang salah justru akan menjadikan gagalnya upaya implementasi pembelajaran
berbasis TIK di sekolah tersebut. Untuk itu diperlukan rambu-rambu yang harus dipatuhi sekolah
dalam implementasi pembelajaran berbasis TIK.
Berikut ini adalah tingkatan-tingkatan sekolah sesuai kondisi infrastruktur TIK-nya:
1. Tingkatan A ( Advanced )Tingkatan A merupakan sekolah yang mapan dalam infrastruktur, tata kelola, SDM, dankonten. Sekolah yang termasuk tingkatan ini diharapkan dapat menjadi pusat panutan (center excellence ) bagi sekolah-sekolah di sekitarnya dengan meningkatkan kualitas pembelajaran e-learning baik dari segi konten maupun infrastruktur.
2. Tingkatan B (Medium )Tingkatan B merupakan sekolah yang mapan dalam infrastruktur, sudah terdapat tata kelolanamun belum maksimal dalam pengembangan konten. Sekolah yang termasuk kategori iniseyogianya fokus terhadap program pengembangan konten.
3. Tingkatan C (Novice )Tingkatan C merupakan sekolah yang belum mapan dalam infrastruktur dan aspek-2 lainnya.Sekolah yang termasuk kategori ini seyogianya fokus terhadap pembangunan infrastrukturterlebih dahulu. Sementara konten dan tatakelola bisa mengacu ke sekolah yang sudah lebihmapan.
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 23/32
Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA 20
Terhadap masing-masing tingkatan sekolah tersebut dapat diuraikan masing-masing kondisi LMS,Infrastruktur, Konten, dan Tata Kelola yang bersesuaian.
Tingkatan A Tingkatan B Tingkatan C LMS • LMS yang memiliki
fitur lengkap
• LMS dapat diakses
dari Internet
• LMS hanya memiliki
fitur sharing
material,
Forum, Gathering dan Reviewing assignment
• LMS dapat diakses
dari LAN
• LMS hanya memiliki
fitur Sharing Material
• LMS dapat diakses
dari komputer
standalone
Infrastruktur • Mempunyai pusat
sumber belajar
• Mempunyai
laboratorium komputer
• Bandwidth > 2 MB
• WiFi
• Satu guru satu laptop
• LCD proyektor tiap
kelas
• LAN Sekolah
• Server high‐end
• ‐
• Mempunyai
laboratorium computer
• Bandwidth > 1 MB
• ‐
• Satu guru satu laptop
• LCD proyektor tiap
kelas
• LAN Sekolah
• Server medium
• ‐
•
Mempunyai
laboratorium computer
• Bandwidth < 1 MB
• ‐
• ‐
• ‐
• LAN Sekolah
• Server low‐end
Konten Referensi lain berupa
tautan sumber konten
ajar, bahan Pengayaan
dan Bank Soal
Konten berbasis
Multimedia (audio,
video, animasi) dan
Interaktif
Konten yang sama
dengan konten ajar
konvensional, misalnya
dalam format
Presentasi
Tata Kelola Sudah memiliki staf TIK
dalam struktur
organisasi
Sudah memiliki staf TIK
dalam struktur
organisasi
Belum memiliki staf TIK
dalam struktur
organisasi
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 24/32
Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA 21
BAB 4
TAHAPAN I MPLEMENTASI
PEMBELAJARAN BERBASI S TI K DI SEKOLAH
A. Analisis Kesiapan I nfrastruk tur
Tahap awal yang dilakukan sekolah dalam implementasi pembelajaran berbasis TIK adalah
melakukan analisis infrastruktur. Intinya menjawab pertanyaan apakah infrastruktur yang dimiliki
sekolah telah mencapai kondisi minimal untuk dapat menjalankan pembelajaran berbasis TIK.
Selain infrastruktur utama seperti Komputer Server, Jaringan Intranet, Akses Internet, dan
Komputer Client, perhatikan pula infrastruktur pendukung lainnya seperti keberadaan perangkat
TIK di tiap-tiap ruang kelas.
Di setiap ruang kelas atau ruang laboratorium setidaknya telah memiliki LCD Proyektor, atau
televisi layar lebar sebagai pengganti fungsional LCD Proyektor. Seperangkat PC Client atau
Notebook yang dibawa oleh pendidik pada saat pembelajaran tatap muka berlangsung di dalam
kelas.
Secara terstruktur contoh format berikut akan sangat membantu pelaksanaan analisis kesiapan
infrastruktur.
Tanggal :
Pukul :
Penanggung Jawab :
Uraian Kondisi Lapangan Status
Intranet Koneksi antar gedung: ………. % v x
Area hotspot: ………. % v x Akses Internet Bandwidth sesuai dengan
dokumen kontrak dengan ISPv x
Ruangan Server Air Conditions v x
UPS v x
Power AC v x
Server Layanan Web Server v x
Layanan Database Server v x
Layanan DNS Server v x
Ruang Kelas LCD Proyektor : ………. % v x
Air Conditions : ………. % v x
Power AC : ………. % v xSound System: ………. % v x
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 25/32
Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA 22
B. Analisis Kesiapan SDM
Kesuksesan pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK di sekolah sangat bergantung pada kesiapan
SDM.
Berdasarkan instrumen evaluasi diri pemetaan tingkat kematangan TIK sekolah, diperoleh
informasi dasar tentang kondisi kesiapan SDM ini. Jika indeks kompetensi TIK SDM sekolah cukup
rendah, ada baiknya untuk mempersiapkan diri terlebih dahulu sebelum melangkah untuk
implementasi pembelajaran berbasis TIK.
SDM sekolah diorganisasikan dengan baik agar mendukung pelaksanaan pembelajaran berbasis
TIK secara optimal.
Struktur organisasi kepengurusan pengelola TIK di sekolah sebagai berikut:
Gambar 2. Struktur Organisasi Implementasi TIK di SMA
Penjelasan St ruk tur or ganisasi :
Penangungjawab Program berkoordinasi langsung dengan penanggungjawab pelaksana maupunadmin sekolah.
Penanggungjawab Pelaksana berkoordinasi langsung dengan Pengembang Konten, Sekolah Mitraatau pihak lain
1. Tugas dan t anggungj awab Pengelola TI K Sekolaha. Penanggung Jawab Program
• Kepala sekolahb. Penanggung Jawab Pelaksana pendidik yang :
• Memahami konsep TIK-SMA,• Memahami konsep jaringan clien-server,• Dapat membuat dan menelaah bahan ajar berbasis TIK.
Pengembang
konten
Garis koordinasi Garis pengawasan
Sekolah Mit ra /
ihak lain
Penanggungjawab
Program
Penanggungjawab
Pelaksana
Admin
Sekolah
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 26/32
Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA 23
c. Admin sekolah• Pendidik atau tenaga kependidikan yang memiliki kemampuan mengelola jaringan.
d. Pengembang konten pendidik yang :
• Memiliki kemampuan menyusun bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK ,
• Dapat menelaah dan menyempurnakan bahan ajar yang telah disusun,
• Memiliki kemampuan membuat artikel, berita, serta mengupload konten.
e. Penanggung Jawab Sekolah Mitra/Pihak lain pendidik yang :• Memiliki kemampuan menyusun bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK, menelaah dan
menyempurnakan bahan ajar yang telah disusun• Memiliki kemampuan membuat artikel, berita, serta mengupload konten.
2. Tugas dan t anggungj awab Pengelola TI K Sekolah
a. Penanggung Jawab Program TIK Sekolah:
• bertanggungjawab terhadap keterlaksanaan TIK Sekolah ;• membuat program kerja TIK yang terintegrasi dengan program kerja sekolah jangka
menengah dan satu tahun;• membuat rencana anggaran TIK terintegrasi dengan rencana anggaran dan belanja
sekolah;• melaporkan perkembangan pelaksanaan sekolah secara berkala kepada
Penanggungjawab Program TIK-SMA.
b. Penanggung Jawab Pelaksana TIK Sekolah:• melaksanakan program kerja sekolah TIK;• melaksanakan dan memfasilitasi IHT peningkatan SDM dalam penyusunan bahan ajar
dan bahan uji berbasis TIK;
• mengumpulkan dan menyeleksi konten bahan ajar dan bahan uji dari Sekolah Mitra ,satuan pendidikan lain dan pihak lain;
• mengirimkan konten bahan ajar dan bahan uji yang telah memenuhi syarat kepadaPenanggung Jawab Mata Pelajaran;
• menginformasikan perkembangan pelaksanaan dan pengelolaan Sekolah ke DirektoratPembinaan SMA;
• melakukan komunikasi intensif dengan Koordinator Pelaksana TIK-SMA dan Mitrasekolah TIK, maupun satuan pendidikan sekitar yang berkaitan dengan upayapengembangan TIK-SMA;
• melakukan diseminasi hasil pengembangan konten dan hasil inovasi website SMA kepada Mitra maupun satuan pendidikan di sekitarnya;
• melakukan sosialisasi konten dan layanan TIK-SMA melalui In House Training (IHT),Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan supervisi dan evaluasi kegiatan;
• memotivasi Sekolah Mitra untuk menyusun dan mengembangkan bahan ajar danbahan uji berbasis TIK sesuai kompetensi dan potensi satuan pendidikan yangbersangkutan;
• memotivasi sekolah Mitra dan satuan pendidikan di sekitarnya untuk berperan aktif mengakses serta berkontribusi dalam website.
c. Admin sekolah/teknisi Sekolah :
• merencanakan monitoring konektivitas jaringan internet untuk mengakses websitesekolah secara berkala;
• merencanakan perluasan akses web melalui jaringan LAN/ wireless LAN di lingkungan
sekolah;• menjadwalkan perbaikan/ perawatan jaringan secara berkala.
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 27/32
Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA 24
d. Pengembang konten Sekolah :• merencanakan pembuatan bahan ajar berbasis TIK sesuai mata pelajaran yang
diampu;
• melakukankan telaah dan penyempurnaan bahan ajar dan bahan uji yang telahdisusun menggunakan instrumen yang telah ditetapkan;
• menyusun jadwal pengumpulan bahan ajar yang telah ditelaah dan disempurnakan
kepada Penanggung Jawab Pelaksana PSB
e. Penanggung Jawab Sekolah Mitra/pihak lain :• Identifikasi terhadap calon sekolah mitra dan pelaksanaan penilaian
• Penetapan sekolah mitra
• Penyampaian konsep e-learnig SMA yang dikembangkan di sekolah
• Penyampaian tawaran kemitraan atau jenis kerjasama• Pembahasan draft awal lingkup kemitraan atau kerjasama.• Review, revisi dan finalisasi kemitraan atau kerjasama yang disepakati• Penyusunan dan penandatanganan MoU sesuai kemitraan atau kerjasama yang
disepakati
• Monitoring dan evaluasi terhadap program sesuai MoU• Penyusunan laporan keterlaksanaan kemitraan berdasarkan monitoring dan evaluasi• Penyusunan program tindak lanjut dan pembinaan kemitraan
C. Penyusunan Standar Operasional dan Prosedur Learning Management System.
Menyusun SOP bertujuan untuk mengatur seluruh entitas yang terlibat dalam Learning
Management System. Contoh format SOP Learning Management System adalah sebagai berikut:
NO UNSUR TUGAS WEWENANG DOKUMEN
1. KepalaSekolah
Menjagasustainability kontenLearningManagement System
Menunjuk ketua masing-masing kelompok gurudengan latar belakangmapel sejenis
SKPenunjukkan
2. Pendidik Menjaga keterkiniankonten dan banksoal
Meng-upload kontendigital sesuai mapel yangdikuasai.
Meng-update isi konten.
Membuat soal latihandan penjelasan jawabansoal latihan.
3. AdminJaringan
Menjaga konektivitas jaringan
Memperbaiki koneksi jaringan yang terputus,
4. Admin Aplikasi Menjagakelangsunganaplikasi LMS
Menambah user baru
Memasang plug-in
5. Teknisi Menjagaoperasionalisasi
komputer client
Membersihkan komputerclient dari virus
Menginstall aplikasi dikomputer client
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 28/32
Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA 25
D. I nstalasi Sistem
Yang dimaksud dengan instalasi sistem adalah memasang sistem operasi dan aplikasi di komputer
server.
Instalasi system ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang teknisi. Diperlukan keahlian khusus
supaya sistem operasi yang terpasang di komputer server adalah sistem operasi server.
Selain itu harus dipastikan pula bahwa di dalam komputer server dipasang aplikasi web server
multidomain, DNS Server, dan Database Server.
Aplikasi Learning Management System dapat dipasang setelah selruh sistem operasi dan aplikasi
server berhasil di install.
Agar berjalan sesuai SOP, aplikasi Learning Management System membutuhkan setup yang tidak
mudah. Oleh karena itu sebaiknya sekolah melakukan kontrak pendampingan dengan ahlinyaatau melatih terlebih dahulu teknisi sekolah agar menguasai instalasi aplikasi Learning
Management System.
Pembelian aplikasi LMS siap pakai tidak direkomendasikan karena biasanya sulit untuk
mengembangkan ke fitur-fitur tambahan di masa depan.
Instalasi sistem diikuti dengan memasukkan seluruh komponen yang dibutuhkan aplikasi untuk
berjalannya Learning Management System.
E. User Acceptance Test (UAT)
UAT dapat juga disebut sebagai tahapan uji coba. UAT dilaksanakan dengan tujuan agar kita
semua yakin bahwa sistem berjalan sesuai dengan yang diharapkan. UAT dilaksanakan pada
periode tertentu diikuti oleh seluruh entitas yang terlibat dalam pembelajaran berbasis TIK.
Aktivitas yang dilaksanakan seperti kondisi real tetapi tidak diperhitungkan.
F. System Maintenance
Berjalannya sistem yang sudah dibangun harus terus dijaga. Tugaskan beberapa teknisi komputer
agar memelihara infrastruktur jaringan lokal, akses internet, dan komputer server. Sedangkan
guru dari masing-masing matapelajaran menjaga keterkinian konten digital.
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 29/32
Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA 26
BAB 7
PENUTUP
Pemanfaatan pembelajaran TIK di SMA merupakan salah satu upaya pemerintah dalam rangkamendayagunakan media teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitaspendidikan. Keberhasilan kegiatan ini sangat tergantung pada komitmen dari berbagai pihak (kepala sekolah, guru, orang tua murid, siswa, dll). Untuk itu kerjasama dan dukungan dariberbagai pihak terkait sangat diperlukan demi suksesnya pelaksanaan kegiatan.
Pelaksanaan pemanfaatan TIK untuk Sekolah Menengah Atas dilakukan dengan mekanisme yangberlaku, untuk itu prinsip-prinsip pelaksanaan kegiatan seperti transparansi, akuntabilitas, efesien,
efektif dan tepat sasaran perlu diterapkan dengan sebaik-baiknya.
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 30/32
Lampi ran 1
Tabel 1
Daftar Perangkat TIK dan Spesifikasi Teknis
untuk Mendukung Pembelajaran Berbasis TIK
Perangkat Keras Keterangan Spesifi kasi Minim al Spesifi kasi Maksimal
PersonalComputer(PC)
Komputer desktopyang secara garisbesar terdiri darimonitor, CPU,mouse dankeyboard. Bagian-bagian ini terpisah
• Prosesor 2.2 GHz• RAM 2 GB
• HDD : 500GB,
• Lan Card (GigabitEthernet)
• DVD/RW• Monitor LCD
• Prosesor 3.40GHz• RAM 4 GB
• HDD :1TB
• Lan Card ( GigabitEthernet)
• DVD/RW• Monitor LCD
Laptop/notebook Sering disebutkomputer jinjing.Fungsinya samadengan PC namunlebih kecil danmudah dibawakemana-mana
• Prosesor 2.20 GHz• RAM 2 GB
• HDD : 500 GB
• Lan Card(10/100/1000mbps)
• Wifi 802.11n
• DVD /RW
• Layar TFT
• Prosesor 3,5 GHz• RAM 8 GB
• HDD : 1 TB
• Lan Card(Gigabit Ethernet)
• Wifi 802.11n
• DVD /RW
• Layar TFT
Printer Perangkat kerasyang berfungsimencetak padamedia kertas
•
A4• 4800 x 1200 dpi• 20/14 ppm Print
•
A4• 9600 x 2400 dpi• 20/16 ppm
Scanner Berfungsi untuk memindaigambar/teks (padamedia kertas) untuk disimpan dalamkomputer dalambentuk berkas digital
• A4
• 2400 i x 4800 dpi• USB 2.0
• A4
• 4800 x 9600 dpi• USB 2.0
Smartboard Papan tulis interaktif • XGA (1024x768)resolution
• 8x Digital Zoom
• Built-in SD Cardslot
• LED lighting
• 1.3 mega-pixel CMOS• SXGA (1280 x 1024)• NTSC/PAL Video• 64X zoom 16X
optical, 4 digital
• HDTV optput• SD Card slot
UPS Untuk keamananperalatan
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 31/32
Lampi ran 2
Tabel 2
Daftar Perangkat Infrastruktur Jaringan
Perangkat Fungsi Spesifikasi Minimal Spesifikasi Maksimal Access Point Komponen jaringan untuk
memberikan layanankoneksi pada jaringankomputer menggunakanmedia tanpa kabel(wireless)
• 802.11g • 802.11n
Switch/Hub Komponen jaringan yangberfungsi untuk membagikoneksi internetmenggunakan media
kabel
• 4 port, 10/100Mbps
• 48 port, 1Gbps
Router Berfungsi untuk mengatur lalu lintas datapada jaringan. Biasanyadigunakan untuk menghubungkan LANdengan Internet
• Wireless-G Router • Wireless-N Router + Access Point + Wired
KabelJaringan
Menghubungkan antarperangkat dalam jaringan
• - • -
RJ-45 Konektor pada ujung
kabel jaringan
• - • -
Server Komputer yangberspesifikasi tinggi yangberfungsi melayanikomputer-komputer klien.Contoh : web server, fileserver dan databaseserver
• Processor 2.13GHz, FSB 4.80GT/s,Cache 4 MB
• RAM: 4 GB,• Hardisk: 500GB
HDD Serial ATA (SATA)
• Lan Card
• Monitor 15”
• Processor 2.40 GHz,FSB 5.86 GT/s,Cache 12 MB
• RAM: 8GB• Hardisk: 1 TB
Serial Attached SCSI(SAS)
• Lan Card (gigabitEthernet)
• Monitor 17”
Modem Menghubungkankomputer/jaringandengan internet
• - • -
5/16/2018 Panduan Elearning Draft - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-elearning-draft 32/32
Lampi ran 3
Gambar 1
Arsitektur Jaringan Komputer Lokal Sekolah
Gambar 2
Konsep Pusat Sumber Belajar Berbasis TIK
Server
K omp.K l ien t
HU B
Jard iknasI n t e r n e t
TV Tunn er
Parabola
E‐Book
Bimbel Online
Sumber
Belajar
Lainnya