13
PANDUAN HIBAH PENYUSUNAN CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN PROGRAM STUDI DIREKTORAT PEMBELAJARAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 2016

PANDUAN Hibah CP 24 Oktober 2016

Embed Size (px)

Citation preview

PANDUAN HIBAH PENYUSUNAN CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN PROGRAM STUDI

DIREKTORAT PEMBELAJARAN

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

2016

Panduan Hibah Penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi Page 1

DAFTAR ISI

Halaman

I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………………… 1

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………….. 1

1.2 Dasar Hukum …………………………………………………………………. 4

1.3 Tujuan dan Sasaran …………………………………………………………… 5

II PELAKSANAAN ……………………………………………………………………….. 6

2.1 Syarat Penerima Hibah ……………………………………………………….. 6

2.2 Hasil yang Diharapkan ………………………………………………………… 6

2.3 Luaran ………………………………………………………………………… 7

2.4 Target …………………………………………………………………………. 7

2.5 Besaran Dana …………………………………………………………………. 7

2.6 Komponen Pembiayaan ………………………………………………………. 7

2.7 Seleksi Proposal ………………………………………………………………. 7

2.8 Struktur Proposal ……………………………………………………………... 7

2.9 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Hibah ………………………………………….. 8

2.10 Pengiriman Proposal Hibah ………………………………………………….... 8

III PENUTUP ……………………………………………………………………………… 9

LAMPIRAN

Panduan Hibah Penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi Page 2

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Amanat Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pada Pasal 35 ayat 2

dinyatakan bahwa Kurikulum Pendidikan Tinggi dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi

dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yang

mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan. Untuk itu,

setiap program studi harus untuk merumuskan sebuah deskripsi atas karakteristik lulusan yang

dihasilkan. Hal ini diperkuat dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012

tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

KKNI merupakan pernyataan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang penjenjangan

kualifikasinya didasarkan pada tingkat kemampuan yang dinyatakan dalam rumusan capaian

pembelajaran (learning outcomes). Perguruan tinggi sebagai penghasil sumber daya manusia

terdidik perlu mengukur lulusannya, apakah lulusan yang dihasilkan memiliki ‘kemampuan’ setara

dengan ‘kemampuan’ (capaian pembelajaran) yang telah dirumuskan dalam jenjang kualifikasi

KKNI. Oleh karena itu, sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan program studi pada

masyarakat, maka setiap program studi wajib untuk menyatakan capaian pembelajarannya.

Mengingat pentingnya capaian pembelajaran dalam mengarahkan sebuah proses pembelajaran

dan banyaknya jumlah program studi yang ada serta tahapan proses penyusunan yang terstruktur

dan sistematis hingga dapat disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan

Pendidikan Tinggi, maka dirasa perlu untuk melakukan percepatan pada beberapa program studi

yang dipandang strategis dan prioritas oleh pemerintah untuk bisa dirumuskan. Program studi

prioritas merupakan program studi yang relevan dengan beberapa program yang diselenggarakan

secara Top Down oleh Ditbelmawa Dikti yaitu program Transfer Kredit (TK) dan Rekognisi

Pembelajaran Lampau (RPL).

Program kredit transfer yang diselenggarakan oleh Ditbelmawa Dikti melalui beberapa skema diantaranya AIMS (Asean International Mobility Student), ASEAN+3 (Jepang, China dan Korea) dan Permata. Skema AIMS dilakukan pada program studi dengan bidang-bidang yang telah ditetapkan meliputi bidang language and culture, hospitality and tourism, international business, agriculture, economics, food technology, engineering, environment science and management, biodiversity, and marine science. Sementara itu program transfer kredit juga diselenggarakan melalui skema Asean Plus 3 dan Permata bisa diselenggarakan pada semua bidang tanpa ada pembatasan. Penyelenggaraan transfer kredit antar program studi yang tidak terbatas hanya antar prodi sejenis di dalam negeri saja melainkan juga bisa dilakukan dengan luar negeri dan sebaliknya, menuntut pemerintah untuk memastikan standarisasi output atau lulusan program studi yang melaksanakan program transfer kredit tersebut dalam bentuk ketersediaan capaian pembelajaran yang sesuai dengan KKNI dan telah memenuhi SNPT.

Panduan Hibah Penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi Page 3

Disisi lain, untuk penguatan sektor pariwisata di Indonesia, Kementerian Pariwisata telah menetapkan target di tahun 2016 kunjungan wisman sebanyak 12 juta orang, dan wisnus sebanyak 260 juta perjalanan. Untuk mencapai target tersebut, sejumlah strategi telah dipersiapkan, salah satunya adalah menetapkan 10 destinasi pariwisata yang akan menjadi prioritas kunjungan wisatawan di tahun mendatang. Terbagi menjadi dua jenis, yaitu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional danKawasan Ekonomi Khusus Pariwisata, berikut ke-10 destinasi pariwisata yang menjadi prioritas tersebut: 1) Danau Toba, (2) Tanjung Kelayang Belitung, (3) Tanjung Lesung Banten, (4) Kepulauan Seribu dan Kota Tua, (5) Borobudur, (6) Bromo Tengger Semeru, (7) Mandalika Lombok, (8) Labuan Bajo Flores, (9) Wakatobi dan (10) Morotai. Secara keseluruhan Rencana Strategis Kementerian Pariwisata tahun 2015-2019 telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia No. 29 Tahun 2015. Pada kenyataannya terdapat beberapa program studi terkait tersebut masih belum memiliki

capaian pembelajaran yang telah di SK kan oleh Menristekdikti, untuk itu perlu mendapatkan

prioritas dan dukungan agar segera dapat tersusun capaian pembelajaran yang disahkan oleh Dikti

sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan program studi. Seiring dengan upaya peningkatan

kualitas penyelenggaraan beberapa program studi untuk dua bidang prioritas yang strategis yaitu

pendidikan dan kesehatan. Oleh karena itu penyelenggaraan pendidikan di kedua bidang tersebut

harus didukung oleh tenaga-tenaga pengajar yang berkualitas dan memenuhi standar yang

berlaku. Agar pemenuhan dapat segera dilakukan, maka pemerintah telah menerbitkan peraturan

yang terkait dengan ketentuan tenaga professional untuk bidang pendidikan dan bidang

kesehatan yaitu program studi yang menghasilkan guru professional dan tenaga kesehatan.

Guru merupakan jabatan professional yang memberikan layanan ahli dan menuntut persyaratan

kamampuan yang secara akademik dan pedagogis maupun secara professional dapat diterima

oleh semua pemangku kepentingan yang terkait, baik penerima jasa layanan secara langsung

maupun pihak pembina guru dalam hal ini pemerintah pusat dan daerah. Jabatan professional

harus disiapkan melalui program pendidikan yang relatif panjang dan dirancang berdasarkan

standar kompetensi guru. Oleh sebab itu, diperlukan waktu dan keahlian untuk membekali para

lulusannya dengan berbagai kompetensi yaitu penguasaan bidang studi, landasan keilmuan dari

kegiatan mendidik. Sejalan dengan upaya tersebut pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk

guru yang belum S1 atau D4 dilarang mengajar mulai Tahun 2016 mendatang sesuai UU nomor 14

tahun 2005.

Kebijakan tentang persyaratan guru di atas cukup membuat para guru resah dan gelisah menanti

kejelasan nasibnya sebagai tenaga pengajar dan pendidik, karena pada kenyataannya di lapangan

masih banyak dijumpai professional guru yang belum memiliki gelar tersebut, namun sudah

memiliki pengalaman yang lama dan kemampuan yang cukup baik sebagai guru atau pendidik.

Oleh karena itu, guru dan banyak pihak menuntut adanya pengakuan pada para guru yang

dipandang cukup professional didasarkan pengalamannya untuk bisa segera direkognisi menjadi

memenuhi standar dimaksud. Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) harus berbasis pada Capaian

Pembelajaran, oleh karena itu perlu segera dipastikan bahwa semua pendidikan guru, utamanya

Panduan Hibah Penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi Page 4

untuk bidang wajib IPA dan IPS serta bidang penting lainnya diberikan kekhususan untuk bisa

dirumuskan capaian pembelajarannya secara cepat dan tepat.

Senada dengan bidang pendidikan guru, untuk menjawab tuntutan dan kebutuhan masyarakat

serta mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Pemerintah kemudian

menetapkan bahwa tenaga kesehatan adalah tenaga yang memiliki jenjang pendidikan minimal

Diploma III. Hal tersebut dituangkan dalam UU No, 36 tahun 2014 tentang Tenaga kesehatan

pasal 9 yang menyatakan bahwa Tenaga kesehatan harus memiliki kualifikasi minimum Diploma

Tiga kecuali tenaga medis. Sementara itu, harus diakui bahwa di lapangan saat ini masih banyak

tenaga yang bekerja di unit pelayanan, khususnya didaerah terpencil, tertinggal serta perbatasan

dan kepulauan (DTPK), yang memiliki jenjang pendidikan menengah (JPM) dan jenjang pendidikan

Diploma I (JPT D1). Mereka belum memperoleh kesempatan untuk melanjutkan pendidikan formal

sesuai profesinya karena berbagai kendala padahal mereka telah memiliki pengalaman bekerja

cukup lama, memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pelatihan, kursus, dan pendidikan non-

formal lainnya. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka untuk hal demikian juga diperlukan

adanya upaya pengakuan dengan tetap memperhatikan ketentuan.

Dalam prosesnya Rekognisi (pengakuan) Pembelajaran Lampau (RPL) memerlukan acuan dalam

menentukan apakah seseorang dengan pengalaman tertentu dapat disetarakan atau diakui pada

satu level kualifikasi tertentu atau tidak. Untuk itu perlu dirumuskan terlebih dahulu descriptor

lulusan dari setiap bidang studi guru maupun tenaga kesehatan sesuai level kualifikasinya yang

disebut dengan Capaian Pembelajaran (CP).

Menyikapi hal tersebut di atas, maka diperlukan upaya untuk melakukan percepatan dalam penyusunan Capaian Pembelajaran pada beberapa program studi yang relevan dengan beberapa prioritas yang telah diuraikan di atas. Oleh karena itu, Direktorat Pembelajaran, Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan menindak lanjutinya melalui penyelenggaraan hibah penyusunan capaian pembelajaran bagi sejumlah program studi yang memiliki relevansi dengan kondisi yang telah diuraikan di atas, yaitu program studi yang telah menyelenggarakan kredit transfer dan Rekognisi Pembelajaran Lampau pada bidang yang relevan.

1.2. Dasar Hukum

1) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2) Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 3) Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 4) Undang-Undang No, 36 tahun 2014 tentang Tenaga kesehatan 5) Peraturan Presiden RI No. 8/2012 tentang Kerangka Kualifikasi NasionaI Indonesia (KKNI). 6) Permenristekdikti no 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi 7) Permenristekdikti no 26 tahun 2016 tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau

Panduan Hibah Penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi Page 5

1.3. Tujuan dan Sasaran Tujuan

1) Meningkatkan pemenuhan standar minimal kualitas pendidikan tinggi sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi

2) Meningkatkan jumlah program studi yang memiliki capaian pembelajaran yang akuntabel sebagai dasar penyusunan kurikulum, pelaksanaan credit transfer, joint degree, double degree, dan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

3) Menghasilkan contoh baik (good practices) perumusan capaian pembelajaran bagi program studi lainnya.

Sasaran

Sasaran dari pemberian hibah perumusan Capaian Pembelajaran ini adalah program studi yang

menjadi prioritas pemerintah untuk program credit transfer dan Rekognisi Pembelajaran Lampau

(RPL) berdasarkan jumlah kuota yang telah ditetapkan. Atas pertimbangan kriteria tersebut, maka

ditetapkan beberapa program studi yang relevan untuk dirumuskan capaian pembelajarannya

melalui hibah penyusunan capaian pembelajaran ini. Adapun program studi yang diundang untuk

mengusulkan hibah penyusunan capaian pembelajaran ini adalah sebagai berikut :

A. Program studi untuk penyelenggaraan credit transfer :

1) Agronomi (S1)

2) Arsitektur Lanskap (S1)

3) Agroekoteknologi (S1)

4) Film dan Televisi (D4)

5) Informatika/Ilmu Komputer (S1)

6) Farmasi (S1)

7) Ilmu Keolahragaan (S1)

8) Pariwisata (S1)

9) Pariwisata (S2)

10) Pariwisata (S3)

11) Usaha Perjalanan Wisata (D4)

12) Perjalanan Wisata (D3)

13) Pengelolaan Konvensi dan Acara (D4)

14) Pengelolaan Perhotelan (D4)

15) Pengelolaan usaha rekreasi (D4)

16) Destinasi Pariwisata (D4)

17) Ekowisata (D3)

B. Program studi untuk penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) :

1. Pendidikan Luar Biasa (S1/Profesi)

2. PGSD (S1/Profesi)

3. Pendidikan Matematika (S1/Profesi/S2)

4. Pendidikan Kimia (S1/Profesi/S2)

Panduan Hibah Penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi Page 6

5. Pendidikan Biologi (S1/Profesi/S2)

6. Pendidikan Olahraga (S1/Profesi/S2)

7. Pendidikan Teknik Bangunan (S1/Profesi)

8. Pendidikan Teknik Mesin (S1/Profesi)

9. PKK Tata Boga (S1/Profesi)

10. Pendidikan Akuntansi (S1/Profesi/S2)

11. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (S1/Profesi/S2)

12. Pendidikan Bahasa Indonesia (S1/Profesi/S2)

13. Pendidikan Sastra Indonesia (S1/Profesi/S2)

14. Pendidikan IPA (S1/Profesi/S2)

15. Pendidikan IPS (S1/Profesi/S2)

16. Pendidikan Geografi (S1/Profesi/S2)

17. Pendidikan Bimbingan dan konseling (S1/Profesi/S2)

18. Pendidikan Guru PAUD (S1/Profesi)

19. Farmasi (D3)

20. Teknologi Laboratorium Medik (D3)

21. Kesehatan Gigi (D3)

22. Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (D3)

23. Teknologi Bank Darah (D3)

24. Teknika (S2)

25. Nautika (S2)

II. PELAKSANAAN 2.1. Syarat Penerima Hibah

Penerima hibah adalah :

1) Konsorsium/asosiasi/forum atau perkumpulan program studi terkait dengan bidang yang telah ditetapkan seperti pada butir 1.3. (sasaran) tersebut di atas dan telah memiliki badan hukum.

2) Jika konsorsium/asosiasi/forum atau perkumpulan program studi yang relevan dengan butir 1.3. belum memiliki badan hukum, maka penanggung jawab sekaligus pengusul dan penerima hibah diberikan pada salah satu Perguruan Tinggi yang ditunjuk oleh perkumpulan program studi berdasarkan berita acara penunjukkan atau jika tidak ada asosiasi maka dapat ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

2.2. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari kegiatan hibah penyusunan Capaian Pembelajaran ini adalah: 1) Rumusan capaian pembelajaran (learning outcomes) lulusan dari program studi, yang

mengacu pada deskripsi KKNI (Perpres No. 8 tahun 2012) dan memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi sesuai Permenristekdikti no. 44 tahun 2015.

Panduan Hibah Penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi Page 7

2) Uraian kaitan antara capaian pembelajaran dengan penerapan pada (kerangka) kurikulum yang direncanakan. Dokumen kurikulum ini terdiri dari penetapan profil lulusan, kompetensi lulusan, elemen kompetensi, matriks kompetensi dan bahan kajian, penetapan sks, dan struktur kurikulum.

2.3. Luaran

Luaran dari kegiatan ini adalah berupa dokumen laporan hasil penyusunan capaian pembelajaran yang sesuai dengan KKNI dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi

2.4. Target

Konsorsium/asosiasi/forum atau perkumpulan program studi sejenis pada bidang prioritas yang telah ditetapkan pada butir 1.3. melalui mekanisme/proses evaluasi dan seleksi.

2.5. Besaran Dana

Dana hibah penyusunan capaian pembelajaran adalah sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) untuk setiap usulan.

2.6. Komponen Pembiayaan

Komponen dana hibah ditujukan untuk penyusunan capaian pembelajaran program studi dalam lingkup bidang prioritas yang telah ditetapkan di atas. Pengusul hibah harus memiliki acuan umum dalam menyusun anggaran yang akan diajukan, berikut kelompok pembiayaan yang dapat diajukan : 1) Belanja bahan 2) Honorarium untuk narasumber dari luar konsorsium/asosiasi/forum atau Perguruan Tinggi

pengusul 3) Perjalanan dinas 4) Biaya rapat 5) Biaya lain-lain yang bukan belanja modal (penyusunan laporan , dan lain-lain). Honorarium, biaya perjalanan, dan akomodasi untuk narasumber Standar Biaya Umum (SBU) yang diterbitkan Kementerian Keuangan. Pemanfaatan dana bantuan untuk keperluan rutin seperti honor atau tambahan gaji bagi staf atau karyawan konsorsium/asosiasi/forum atau perguruan tinggi sama sekali tidak diperbolehkan.

2.7. Seleksi Proposal

Seleksi proposal hibah penyusunan capaian pembelajaran lulusan program studi ini dilaksanakan dalam 1 (satu) tahapan. Proposal lengkap memuat deskripsi rinci tentang mekanisme penyusunan capaian pembelajaran lulusan dan draft capaian pembelajaran sebagai baseline dasar penilaian untuk memperoleh hibah.

2.8. Struktur Proposal

Struktur proposal terdiri dari: Cover (seperti lampiran 1) Lembar Pengesahan (seperti lampiran 2)

Panduan Hibah Penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi Page 8

I. Pendahuluan A. Latar Belakang B. Tujuan dan Sasaran C. Draft Capaian Pembelajaran (draft awal CP sebagai baseline dan dasar penilaian untuk

memperoleh hibah) II. Rencana Pelaksanaan Penyusunan Capaian Pembelajaran

A. Rencana Kegiatan (apa saja yang akan dilakukan dan capaiannya) B. Metoda (dengan cara apa kegiatan itu dilakukan) C. Pelaku kegiatan (siapa saja yang akan terlibat dalam kegiatan itu) D. Jadwal Kegiatan

III. Rencana Anggaran Kegiatan (Mengacu pada Standar Biaya Umum Pemerintah) IV. Penutup

2.9. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Hibah

Pelaksanaan kegiatan dimulai November 2016 dengan Jadwal Kegiatan adalah sebagai berikut :

No Kegiatan Waktu

1. Undangan pemasukan 24 – 30 Oktober 2016

2. Pengiriman Proposal Paling lambat 7 November 2016 (cap pos)

3. Seleksi penentuan pemenang 7 - 10 November 2016

4. Pengumuman pemenang hibah 11 November 2016

5. Sosialisasi dan Tanda tangan kontrak dan

proses pembayaran (100%)

14 November 2016

6. Pelaksanaan penyusunan capaian

pembelajaran oleh penerima hibah

14 November – 14 Desember 2016

7. Laporan kemajuan 29 November 2016

8. Presentasi draft laporan kemajuan 1 Desember 2016

9. Pengiriman laporan akhir 23 Desember 2016

*) Biaya transportasi dan akomodasi pada saat sosialisasi dan presentasi laporan kemajuan ditanggung

oleh penerima hibah

2.10. Pengiriman Proposal

Proposal dibuat dalam bentuk hardcopy dan soft copy. Hard copy dibuat 1 (satu) eksemplar, ukuran kertas A4 dan dijilid dengan sampul warna putih. Format halaman sampul dapat dilihat pada Lampiran 1. Amplop pengiriman dilengkapi dengan tulisan “Hibah Penyusunan Capaian Pembelajaran” pada pojok kanan atas amplop. Alamat pengiriman hardcopy :

Panduan Hibah Penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi Page 9

Direktorat Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Gedung D- Lantai 7, Jln. Jenderal Sudirman Pintu 1 Senayan Jakarta 10270

Softcopy dikirimkan ke email: [email protected] dengan subject: Hibah Penyusunan Capaian Pembelajaran.

III. PENUTUP

Hibah ini diharapkan dapat dijadikan momentum untuk penyusunan capaian pembelajaran lulusan yang mengacu pada KKNI dan SNDikti dalam rangka meningkatkan akuntabilitas penyelenggaraan program studi di Indonesia. Capaian pembelajaran ini akan digunakan sebagai acuan penyusunan kurikulum, pelaksanaan credit transfer, joint degree, double degree, dan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Untuk itu, peran dan

partisipasi aktif dari konsorsium/asosiasi/forum atau perkumpulan program studi sangat diharapkan untuk terwujudnya Capaian Pembelajaran yang berlaku secara nasional. Bila ada hal yang belum jelas dalam panduan ini silahkan menghubungi Subdit Pengakuan Kualifikasi, Direktorat Pembelajaran. Jakarta, 24 Oktober 2016 Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktur Pembelajaran TTD

Paristiyanti Nurwardani NIP. 1963050719990022001

Panduan Hibah Penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi Page 10

Panduan Hibah Penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi Page 11

Lampiran 1.

PROPOSAL

Hibah Penyusunan

Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi

Tahun Anggaran 2016

Logo PT (Nama Perguruan Tinggi)

DIREKTORAT PEMBELAJARAN

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

2016

Panduan Hibah Penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi Page 12

Lampiran 2.

Format Halaman Pengesahan Proposal

HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL

1. Konsorsium/Asosiasi/Forum/Perguruan Tinggi : ………………………………………..

2. Ketua Tim

- Nama : ………………………………………………….………………………..

- NIDN : ………………………………………………….………………………..

- Jabatan : ………………………………………………….………………………..

- Alamat Kantor : ………………………………………………..…………………………..

- Handphone : ………………………….………………………………………………..

- Email : ……………………………….…………………………………………..

3. Anggota Tim

- Anggota 1 : …………………………………………………………………….……..

- Anggota 2 : ……………………………………………………………….…………..

- Anggota dst. : ……………………………………………………………….…………..

4. Jangka Pelaksanaan Program : …………………… bulan

5. Biaya Yang Diajukan : …………………………………………………………..

....................................2016

Mengetahui

Pimpinan Konsorsium/Asosiasi/Forum/ Ketua Tim,

Perguruan Tinggi

(Jabatan ..............................)

( ...................................) (....................................)

NIP/NIDN NIP/NIDN