11
PANDUAN IMPLEMENTASI KODE- KODE DARURAT RUMAH SAKIT AL ISLAM BANDUNG 2015

Panduan Implementasi Kode Emergency

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Panduan Implementasi Kode Emergency

PANDUAN IMPLEMENTASI KODE- KODE DARURAT

RUMAH SAKIT AL ISLAM BANDUNG2015

Page 2: Panduan Implementasi Kode Emergency

PANDUAN IMPLEMENTASI KODE-KODE DARURATDI RUMAH SAKIT AL ISLAM BANDUNG

I. DEFINISI

Panduan implementasi kode-kode darurat adalah acuan dalam menggunakan tanda-tanda atau kode tertentu yang menyatakan kondisi kedaruratan dalam upaya penyelamatan pasien, keluarga pasien, pengunjung, karyawan dan seluruh warga yang berada disekitar RS Al Islam Bandung

II. TUJUAN

a.Tujuan Umum Untuk penyelamatan pasien, keluarga pasien, pengunjung, karyawan dan seluruh warga yang berada disekitar RS Al Islam Bandung dalam kondisi darurat tertentu.

b. Tujuan Khusus1. Untuk menyelamatkan setiap orang yang berada dalam area kebakaran dengan

tanda peringatan “code red”.2. Untuk menyelamatkan pasien,keluarga pasien, pengunjung, dan karyawan yang

mengalami henti jantung dan membutuhkan tindakan resusitasi segera dengan tanda peringatan “code blue”.

3. Untuk menyelamatkan bayi atau anak-anak yang hilang atau diculik di area RS Al Islam Bandung dengan tanda peringatan ‘’code pink”.

4. Untuk menyelamatkan setiap orang dari ancaman orang yang membahyakan (bersenjata atau tidak bersenjata), bom, dan ancaman lain (penyanderaan) yang terjadi di area RS Al Islam Bandungdengan tanda peringatan “code black”.

5. Untuk memindahkan korban dari daerah bahaya ke ruangan yang aman kemudian ke titik kumpul dengan tanda peringatan “code brown”.

6. Untuk menyelamatkan setiap orang dari kondisi bencana eksternal dengan tanda peringatan ”code orange”.

7. Untuk menyelamatkan setiap orang dari kondisi emergensi internal dengan tanda peringatan “code yellow”

III. RUANG LINGKUP

Setiap orang yang membutuhkan upaya penyelamatan dalam kondisi kedaruratan baik pasien, keluarga pasien, pengunjung, karyawan dan warga disekitar RS Al Islam Bandung

Page 3: Panduan Implementasi Kode Emergency

IV. ISTILAH-ISTILAH

1. Code Red (Merah)Code Red adalah kode yang mengumumkan adanya ancaman kebakaran di lingkun-gan rumah sakit (api maupun asap), sekaligus mengaktifkan tim siaga bencana rumah sakit untuk kasus kebakaran. Dimana tim ini terdiri dari seluruh personel rumah sakit, yang masing-masing memiliki peran spesifik yang harus dikerjakan sesuai panduan tanggap darurat bencana rumah sakit. Misalnya; petugas teknik segera mematikan listrik di area kebakaran, perawat segera memobilisasi pasien ke titik-titik evakuasi, dan sebagainya.

2. Code Blue (Biru)Code Blue adalah kode yang mengumumkan adanya pasien, keluarga pasien, pen-gunjung, dan karyawan yang mengalami henti jantung dan membutuhkan tindakan resusitasi segera. Pengumuman ini utamanya adalah untuk memanggil tim medis reaksi cepat atau tim code blue yang bertugas pada saat tersebut, untuk segera berlari secepat mungkin menuju ruangan yang diumumkan dan melakukan resusitasi jantung dan paru pada pasien. Tim medis reaksi cepat (timcode blue) ini merupakan gabungan dari perawat dan dokter yang terlatih khusus untuk penanganan pasien henti jantung. Karena setiap shift memiliki anggota tim yang berbeda-beda, dan bertugas pada lokasi yang berbeda-beda pula (pada lantai yang berbeda atau bangsal/ruang rawatan yang berbeda); diperlukan pengumuman yang dapat me-manggil mereka dengan cepat.

3. Code Pink (Merah muda)Code Pink adalah kode yang mengumumkan adanya penculikan bayi/ anak atau ke-hilangan bayi/ anak di lingkungan rumah sakit.Secara universal, pengumuman ini se-harusnya diikuti dengan lock down (menutup akses keluar-masuk) rumah sakit se-cara serentak.Bahkan menghubungi bandar udara, terminal, stasiun dan pelabuhan terdekat untuk kewaspadaan terhadap bayi korban penculikan.

4. Code Black (Hitam)Code black adalah kode yang mengumumkan adanya ancaman orang yang memba-hayakan (ancaman orang bersenjata atau tidak bersenjata yang mengancam akan melukai seseorang atau melukai diri sendiri), ancaman bom atau ditemukan benda yang dicurigai bom di lingkungan rumah sakit dan ancaman lain.

5. Code Brown (Coklat)Code Brown adalah kode yang mengumumkan pengaktifan evakuasi pasien, pen-gunjung dan karyawan rumah sakit pada titik-titik yang telah ditentukan. Pada intinya, menginisiasi tim evakuasi untuk melaksanakan tugasnya.

6. Code Orange (Oranye)Code Orange adalah kode yang mengumumkan adanya insiden yang terjadi di luar rumah sakit (emergensi eksternal) misalnya kecelakaan massal lalulintas darat, laut, dan udara; ledakan, banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, dll.

Page 4: Panduan Implementasi Kode Emergency

Kode yang menggunakan warna-warna diatas adalah tanda peringatan terhadap suatu kondisi kegawat daruratan yang sifatnya universal. Khusus untuk lingkungan rumah sakit, kode-kode tersebut merupakan bagian dari kebijakan tanggap darurat bencana terkait keselamatan dan keamanan pasien, pengunjung,warga sekitar rumah sakit serta staf, yang harus dimiliki serta diketahui secara luas.

7. Code Yellow (Kuning)Code Yellow adalah kode yang mengumumkan adanya situasi krisis internal (emer-gensi internal) rumah sakit yang meliputi: kebocoran atau dugaan kebocoran gas ter-masuk gas elpiji; kebocoran dan tumpahan bahan kimia dan atau bahan berbahaya; kegagalan sistem vital seperti kegagalan back-up daya listrik; boks pembagi daya listrik;seseorang terjebak/terjerat; banjir; insiden radiasi; dan lain-lain.

V. PENATALAKSANAAN

1. Api/Asap (Fire/Smoke) - Code Red1) Tetap tenang, jangan panik2) Tenangkan pasien, pengunjung, kemudian berikan informasi keadaan kebakaran,

orang yang berada dalam area kebakaran meneriakan “ Code Red”3) Bagi petugas dalam 3 kelompok untuk melakukan penanganan4) Kelompok 1 (petugas yang sudah terlatih pemadaman kebakaran)bertugas

memadamkan api menggunakan alat pemadam yang tersedia (APAR dan / atau hydrant). Bila api tidak padam segera hubungi petugas keamanan di ext. 735, kemudian menghubungi Operator ( tekan “O” ), untuk mengumumkan Code Red di area / tempat ....., melalui audiline.

5) Kelompok 2 bertugas mengamankan dan menyelamatkan aset di lokasi kebakaran6) Kelompok 3 bertugas menenangkan pasien, mengendalikan kepanikan dan mem-

persiapkan untuk evakuasi7) Pelaksanaan evakuasi sesuai alur dan perintah dari Pimpinan Disaster . Kemudian

mengikuti petunjuk Keadaan Darurat8) Bila terjebak kepulan asap, tetaplah berjalan menuju tangga darurat dengan

mengambil nafas pendek-pendek, upayakan merayap atau merangkak untuk menghindari asap, jangan berbalik arah karena akan bertabrakan dengan orang di belakang anda.

9) Bila terpaksa harus menerobos kepulan asap, maka tahanlah nafas anda dan cepat menuju pintu darurat

10)Jangan kembali keruangan sebelum ada instruksi bahwa situasi telah aman dari petugas keamanan

11)Setelah keadaan terkendali, Pimpinan Disaster melakukan koordinasi investigasi bersama kepala unit kerja terkait maksimal 2x24 jam untuk dilaporkan kepada Di-rektur

2. Henti jantung Dewasa & Anak serta darurat medis lainnya - Code BlueDarurat medis didefinisikan sebagai setiap situasi klinis dimana pasien, pengunjung, karyawan yang mengalami henti jantung / henti napas.

Dalam situasi darurat medis/henti jantung :1) SEGERA EVALUASI SITUASI dengan :

a. Telaah bahaya yang dapat muncul segera.b. Catat waktu.c. Periksa tanda-tanda kehidupan :

Page 5: Panduan Implementasi Kode Emergency

i. Tidak ada respon.ii. Tidak bernafas normal.iii. Tidak teraba nadi.

2) MINTA bantuan staf lainnya ( teriak minta bantuan “Code Blue -- Code Blue” ).3) TELPON 0 (operator) yang akan meneruskannya ke TIM CODE BLUE Sektor

1 ,sektor 2 dan sektor 3Jelaskan : Jenis emergensinya ( misal Henti Jantung).Lokasi kejadian dengan tepat ( Ruangan apa/bed nomor berapa).Nama, tugas, dan tempat tugas Anda.

4) Kemudian menghubungi dokter jaga ruangan 1 di #2 55/case manager sesuai dengan ruangan saat jam kerja, dokter jaga ruangan 2 di #2 13, juga Koordina-tor perawat jaga di #2 04 .Apabila dokter jaga Ruangan tidak dapat dihubungi atau sedang ada tindakan lain maka dapat menghubungi dokter jaga IGD begitu pun sebaliknya

5) Operator yang sudah dihubungi perawat/petugas/karyawan RSAI akan mengu-mumkan code Blue melalui Audio line rumah sakit dengan mengucapkan “Code Blue - Code Blue – Code Blue sektor … di ruangan ….. Bed …” sebanyak 3 kali dan menghubungi dokter jaga ruangan 1 di #2 55, dokter jaga ruangan 2 di #2 13.

6) TINDAK pasien dengan :a. Check pernafasan.b. Check nadi.c. Bebaskan jalan nafas.d. Lakukan tindakan emergensi sesuai yang diperlukan misalnya : Cardio-Pul-

monary Resuscitation (CPR).7) DAMPINGI/JAGA terus pasien sampai bantuan datang.

3. Penculikan Bayi/Anak-anak - Code PinkOleh karena beberapa jam pertama merupakan waktu kritis pada kasus hilangnya bayi/anak-anak, hal terpenting adalah menyediakan informasi akurat berkaitan den-gan bayi/anak sesegera mungkin.Apabila Bayi/Anak-Anak Diculik maka:1) Petugas yang menemukan terjadinya penculikan bayi/anak, meneriakkan :“ Code

Pink – Code Pink !!!!”dan segera menelpon :0 (OPERATOR)2) Selanjutnya operator menghubungi pihak yang terkait di Rumah Sakit antara

lain Sekuriti, Koordinator perawat jaga, Direksi, dan Staf Senior lainnya).3) Sekuriti atas perintah Pimpinan, menelepon\dan sebutkan :jenis kejadian, lokasi

kejadian dengan tepat, nama anda dan tugas/profesi Anda.4) Petugas Kepolisian kemungkinan akan meminta gambar/foto bayi/anak yang di-

culik (kalau ada), dan menanyakan beberapa pertanyaan antara lain : kapan ter-jadinya, lokasi terakhir Anda masih melihat bayi/anak yang hilang, dan memakai pakaian apa bayi/anak tersebut.

5) Setelah menerangkan kepada yang berwajib, berupayalah untuk tetap tenang. Anda akan mampu mengingat detail bayi/anak yang diculik lebih mudah bila Anda telah memperoleh kondisi rasional dan logisnya kembali.

Page 6: Panduan Implementasi Kode Emergency

4. Orang yang membahayakan, Ancaman orang bersenjata, Penguasaan ilegal/penyanderaan, Ancaman bom& ancaman lain – Code BlackDalam hal adanya ancaman terhadap seseorang – (orang bersenjata atau tidak bersenjata yang mengancam akan melukai seseorang atau melukai diri sendiri) yang dilakukan :

RRemain calm- Tetap tenang.RRetreat - Mundur bila lebih aman.RRaise the alarm- Bunyikan alarm.RRecord details- Catat rincian kejadian.

1) Ambil tindakan cepat untuk melindungi diri sendiri atau melindungi pasien yang ter-ancam.

2) Beri peringatan atau minta bantuan kepada sesama teman, sambil meneriakkan : ” Code Black - Code Black!!!!”.

3) Melangkah mundur bila lebih aman – Hubungi telpon 0 ( OPERATOR).4) Selanjutnya operator menghubungi pihak yang terkait a.l. Sekuriti, Koordinator per-

awat jaga, Direksi, dan Staf Senior lainnya, terangkan tentang:

i. Jenis kejadian.ii. Lokasi kejadian.iii. Nama dan tempat tugas Anda.

5) Bila tidak memungkinkan melangkah mundur :6) Turuti perintah pengancam.7) Lakukan hanya yangdiminta.8) Bila bahaya sudah berlalu, telepon 0 (OPERATOR), dan jelaskan kejadiannya.9) Catat hasil pengamatan Anda secepatnya.

(Misalnya : ciri penyerang, senjata, cara bicara/logat, tingkah laku, tato, ciri kendaraan, arah pelarian, dll-nya).

10)Amankan tempat kejadian perkara.11)Bekerjasama dengan sekuriti sambil menunggu petugas kepolisian

Bila mendapatkan ancaman bom, yang perlu dilakukan adalah :1. Tetap tenang sambil mendengarkan suara si penelepon,

2. Jangan menutup telepon.3. Gunakan telpon lain untuk menghubungi nomor :0 (OPERATOR)4. Selanjutnya operator menghubungi pihak yang terkait,dan sampaikan :

a. Bahwa terdapat ancaman bom.b. Lokasi ancaman bom secara tepat.c. Nama anda dan tempat tugas/profesi Anda.

Page 7: Panduan Implementasi Kode Emergency

5. Evakuasi Segera/Evacuation – Code Brown1) Tetap tenang jangan panik2) Hentikan semua pekerjaan3) Tenangkan pasien, pengunjung, kemudian berikan informasi keadaan

darurat dan meneriakan kode bencana / Code Brown untuk membantu petugas lain

4) Lepaskan sepatu hak tinggi5) Berjalanlah biasa dengan cepat, jangan lari,tidak diperkenankan

menggunakan lift, ikuti jalur evakuasi menuju pintu keluar.6) Menekan ekstension “0” ( Operator ) untuk mengumumkan Code Brown di

area.... melalui audioline.7) Pelaksanaan evakuasi sesuai alur dan perintah dari Pimpinan Disaster8) Bila berada di lantai atas gunakan tangga darurat dan bantu untuk evakuasi

pasien9) Beritahu petugas lain/tamu yang kebetulan berada diruang/lantai tersebut

untuk evakuasi pasien bersama yang lain10)Karyawan, pasien dan pengunjung dengan kondisi bisa berjalan

didahulukan melalui tangga darurat. Pasien yang tidak dapat berjalan tetapi dalam kondisi stabil dapat menggunakan kursi roda/digendong , Pasien dengan kondisi tidak stabil menggunakan tempat tidur dan didampingi oleh perawat menuju tempat berkumpul/tempat yang aman (Assembly Point )

11)Perawat mendata dan mengecek kondisi pasien setelah dilakukan evakuasi12)Petugas keamanan melakukan penyisiran dan pengamanan area untuk

mencegah terjadinya tindak pencurian13)Jangan kembali keruangan sebelum ada instruksi bahwa situasi telah aman

dari petugas keamanan14)Jika situasi telah dinyatakan aman oleh penanggungjawab, pasien dapat

dibawa kembali ke ruang perawatan15)Setelah keadaan terkendali, Pimpinan Disaster melakukan koordinasi

investigasi bersama kepala unit kerja terkait maksimal 2x24 jam untuk dilaporkan kepada Direktur

6. Bencana Eksternal : Kecelakaan Massal Lalin Darat, Laut, Udara, Gempa Bumi, Tsunami, Banjir, Ledakan, Badai, Dll – Code Orange

1) Pada saat menerima pemberitahuan terjadinya darurat eksternal, petugas IGD dan atau operator akan menyampaikan kepada semua pejabat senior dan Tim Siaga Bencana RS Al Islam Bandung.

2) Rekan yang berdekatan sesudah diberitahu petugas IGD atau operator meneri-akkan :“Code Orange – Code Orange !!!

3) Setiap staf akan merespon sesuai dengan Panduan Siaga Bencana RS Al Isam Bandung.Respon dapat meliputi salah satu atau lebih langkah berikut ini:a. Bila memungkinkan sediakan tempat tidur untuk menampung korban, bila

perlu dengan cara memulangkan sebagaian pasien rawat inap atau mengir-imkannya ke RS lain.

b. Sediakan fasilitas penerimaan dan perawatan pasien secukupnya.

Page 8: Panduan Implementasi Kode Emergency

c. Bila diminta oleh Manajer Senior atau Direksi ataupun utusan dari lokasi ben-cana, sediakan bantuan yang dapat dikirim ke lokasi bencana.

4) Semua personil lainnya merespon sesuai arahan supervisornya.5) Bila kondisi bencana memberikan dampak kepada RS Al Islam Bandung(misal-

nyaserbuan asap, huru-hara sipil), pengisolasian/penyekatan mungkin diperlukan.

6) Tunggu sampai ada pemberitahuan bahwa “ SITUASI TELAH TERKENDALI”.

7. Emergensi Internal -Code Yellow

Selain KEBAKARAN dan atau ASAP, emergensi internal meliputi: kebocoran atau dugaan kebocoran gas termasuk gas elpiji; kebocoran dan tumpahan bahan kimia dan atau bahan berbahaya; kegagalan sistem vital seperti kegagalan back-up daya listrik; boks pembagi daya listrik;seseorang terjebak/terjerat; banjir; insiden radiasi; dan lain-lain.

1) Pada saat menemukan kejadian emergensi internal petugas meneriakkan :” Code Yellow – Code Yellow !!!!”

2) Hubungi nomor telepon : 0 (OPERATOR selanjutnya operatormenghubungi pihak yang terkait a.l kepadaSekuriti,Koordinator perawat jaga, Direksi, dan Staf Senior lainnya.dan sebutkan : Jenis Emergensi, Lokasi Emergensi dengan tepat.Nama Anda dan tugas/profesi Anda.

3) Jauhkan orang dari lokasi bahaya.4) Apabila evakuasi diperlukan, ikuti prosedur evakuasi, seperti pada panduan

CODEBROWN. 5) Tunggu instruksi dari Staf Senior, Koordinator perawat jaga atau Petugas Emer-

gensi.6) Stanby untuk membantu bila diperlukan.7) Jangan kembali ketempat semula sampai Staf Senior, KPJ atau yang bertanggung

jawab dalam keamanan fasilitas menyatakan “ SEMUA TELAH AMAN”.

Dalam hal insiden kimia, biologis atau radiasi:a. Pakailah masker dan atau tutup mulut.b. Buka pakaian yang terkontaminasi, dan cuci kulit dengan air mengalir.c. Jauhi zona berbahaya.

VI. PENDOKUMENTASIANPendokumentasian dilakukan sesuai dengan kebutuhan.