Upload
others
View
76
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Panduan
Internal
Control
System (ICS) Kelompok Tani Mule Paice
Untuk Produksi Kopi Organik Lestari
Dusun Prabe, Desa Batu Mekar, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat
Disahkan tanggal : 13 April 2018
Manajer Internal Control System (ICS)
Misbah Hultirta
BATU MEKAR, LINGSAR, LOMBOK BARAT, NUSA TENGGARA BARAT, INDONESIA
2 / 22
DAFTAR ISI
0. DAFTAR DOKUMEN
1. PENDAHULUAN..............................................................................................................................5
1.1 Visi, Misi, dan Komitmen Kelompok ............................................................................. 5
1.2 Ruang Lingkup ............................................................................................................. 6
1.3 Acuan .......................................................................................................................... 6
2. ISTILAH DAN DEFINISI.................................................................................................................6
3. URAIAN SINGKAT KEGIATAN
3.1 Gambaran Lahan ......................................................................................................... 6
3.2 Gambaran Pembelian dan Penanganan Paska Panen ................................................ 7
4. STRUKTUR ORGANISASI DAN PERSONIL
4.1 Struktur Organisasi ICS Mule Paice ............................................................................. 7
4.2 Kualifikasi dan Tanggung Jawab Personil .................................................................... 8
4.3 Bebas Konflik Kepentingan....................................................................................................11
5. PENGENDALIAN DOKUMEN
5.1 Penerbitan Dokumen ..................................................................................................11
5.2 Revisi Dokumen ..........................................................................................................11
5.3 Pengesahan dan Identifikasi Dokumen .......................................................................11
5.4 Pengendalian Rekaman ..............................................................................................12
5.5 Distribusi Bantuan ICS ................................................................................................12
6. PENANGANAN KELUHAN DAN PENGADUAN............................................................... 13
7. STANDAR INTERNAL....................................................................................................... 13
8. MANAJEMEN RISIKO ORGANIK LESTARI..................................................................... 18
9. PROSEDUR PENGAWASAN INTERNAL DAN KOMITE PERSETUJUAN INTERNAL
9.1 Pendaftaran Petani .....................................................................................................18
9.2 Inspeksi Internal ..........................................................................................................19
9.3 Komite Persetujuan Internal ........................................................................................19
9.4 Tidak Memenuhi Persyaratan dan Tindakan Perbaikan (Sanksi) ................................20
9.5 Perkiraan Hasil............................................................................................................20
10. PELATIHAN..................................................................................................................... 21
11. PENGONTROLAN ALUR PRODUK................................................................................ 21
3 / 22
0. DAFTAR DOKUMEN
No Nama dokumen No dokumen
No Revisi
Tanggal Pengesahan
1 Panduan Internal Control System (ICS) 0 13 April 2018
2 Prosedur Penerimaan Anggota (Petani) Baru
P.01 13 April 2018
3 Prosedur mengeluarkan Anggota P.02 13 April 2018
4 Prosedur Inspeksi Internal P.03 13 April 2018
5 Prosedur Persetujuan Internal P.04 13 April 2018
6 Prosedur Pemberian Sanksi P.05 13 April 2018
7 Prosedur Penanganan Banding P.06 13 April 2018
8 Prosedur Penangan Keluhan atau Pengaduan
P.07 13 April 2018
9 Prosedur Penerbitan-Revisi Dokumen P.08 13 April 2018
10 Prosedur Kebersihan Peralatan P.09 13 April 2018
11 Prosedur Pengendalian Hama dan Penyakit P.10 13 April 2018
12 Prosedur Kebersihan Gudang Penyimpanan P.11 13 April 2018
13 Prosedur Pembelian P.12 13 April 2018
14 Prosedur Keamanan Pangan P.13 13 April 2018
15 Prosedur Sistem Ketelusuran Produk P.14 13 April 2018
16 Prosedur Tanggap Darurat P.15 13 April 2018
17 Prosedur Kebersihan Dasar P.16 13 April 2018
18 Prosedur Teknis Pembelian atau Penjualan dan Pemasaran
P.17 13 April 2018
19 Prosedur Teknis Penanganan Produksi Paralel
P.18 13 April 2018
20 Prosedur UTZ Premium P.19 13 April 2018
21 Struktur Organisasi ICS F.01 13 April 2018
22 Struktur Organisasi UTZ F.01 13 April 2018
23 Daftar Riwayat Hidup Personil ICS F.02 13 April 2018
24 Kriteria Kualifikasi Personil ICS F.03 02 Maret 2018
25 Kontrak Personil ICS F.04 13 April 2018
26 Surat Pernyataan Konflik Kepentingan F.05 13 April 2018
27 Standar Internal Kopi Organik Lestari F.06 13 April 2018
28 List Kriteria Anggota ICS F.07 02 Maret 2018
29 Formulir Pendaftaran Petani F.08 13 April 2018
30 Peta Lahan ICS Mule Paice F.08 06 April 2018
31 Kontrak Petani F.09 13 April 2018
32 Daftar Petani Diterima (AFL) F.10 13 April 2018
33 Ringkasan Manajemen Risiko F.11 02 Maret 2018
34 Daftar Pelanggaran dan Sanksi F.12 02 Maret 2018
35 Daftar Sanksi Anggota F.13 13 April 2018
36 Dokumen Pelatihan F.14 02 Maret 2018
37 Catatan Produksi Petani F.15 13 April 2018
38 Catatan Produksi dan Pembelian F.16 13 April 2018
39 Formulir Inspeksi Internal F.17 13 April 2018
40 Control Point Inspeksi Internal F.17 13 April 2018
4 / 22
No Nama dokumen No dokumen
No Revisi
Tanggal Pengesahan
41 Daftar Satwa Dilindungi F.18 02 Maret 2018
42 Dokumen Penggunaan Input Pertanian F.19 02 Maret 2018
43 Catatan Pekerjaan Petani F.20 13 April 2018
44 Daftar Pekerja F.20 13 April 2018
45 Catatan Pembuatan Pupuk Organik F.21 02 Maret 2018
46 Catatan Gudang Penyimpanan F.22 13 April 2018
47 Catatan Serangan Hama dan Penyakit F.22 13 April 2018
48 Catatan Serangan Hama dan Penyakit di gudang
F.22 13 April 2018
49 Daftar Hadir Pertemuan Anggota F.23 13 April 2018
50 Formulir Pengajuan Banding F.24 13 April 2018
51 Program Pelatihan Organik Lestari F.25 13 April 2018
52 Sistem Ketelusuran Produk F.26 13 April 2018
53 Surat Pemberitahuan Sanksi F.27 13 April 2018
54 Jadwal Inspeksi Internal F.28 13 April 2018
55 Formulir Penerbitan dan Distribusi Dokumen
F.29 13 April 2018
56 Daftar Keluhan atau Pengaduan F.30 13 April 2018
57 Kartu Penjualan Petani F.31 13 April 2018
58 Daftar Instansi Terkait F.32 13 April 2018
59 Surat Pernyataan Bebas Kimia 13 April 2018
60 Surat Keterangan Lahan 13 April 2018
61 Gambaran Produk Kopi 13 April 2018
62 Diagram Alir Produksi 13 April 2018
63 Analisis Resiko Kerja 13 April 2018
5 / 22
1. PENDAHULUAN
Kelompok Tani Mule Paice adalah sekumpulan petani perkebunan khususnya komoditas kopi robusta yang berasal dari Dusun Prabe, Desa Batu Mekar, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat. Kelompok tani Mule Paice berdiri pada tahun 2005 yang pada awal pembentukannya terdiri dari sekitar 40 orang anggota.
Kelompok Tani Mule Paice didirikan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kopi robusta dari Dusun Prabe sehingga dapat meningkatkan harga dan kesejahteraan petani.
1.1. VISI, MISI DAN KOMITMEN KELOMPOK
Visi :
Mewujudkan kewirausahaan petani dalam pengelolaan kopi unggulan daerah, berbasis produk organik yang berdaya saing tinggi dan baik dalam aspek budidaya, ekologi, dan sosial
Misi :
Meningkatkan kualitas dan kuantitas komoditi unggulan daerah berbasis produk organik yang ramah lingkungan dan sosial
Menjalin hubungan kewirausahaan yang baik antar petani guna mencapai kesejahteraan ekonomi dan sosial secara bersama
Mengembalikan kejayaan kopi Dusun Prabe, Desa Batu Mekar, kecamatan Lingsar
Komitmen:
Untuk mencapai visi dan misi kelompok, Kelompok Tani Mule Paice memiliki komitmen untuk:
1. Menghasilkan kopi robusta organik yang berkualitas baik dan aman dikonsumsi 2. Meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat. 3. Mendukung kelestarianan alam 4. Merekatkan tali persaudaraan antar anggota tani Mule Paice
Untuk itu, Kelompok Tani Mule Paice membentuk Internal Control System (ICS) yang bertugas untuk melakukan pembinaan dan pengawasan produksi kopi robusta sesuai standar dan persyaratan sertifikasi organik lestari.
Dusun Prabe, 13 April 2018
Misbah Hultirta
(Manager Internal Control System Mule Paice)
6 / 22
1.2. RUANG LINGKUP
Pedoman ini memuat ketentuan mengenai persyaratan penerapan jaminan mutu kopi robusta organik lestari sehingga menjamin bahwa kopi robusta yang dihasilkan sesuai dengan standar organik lestari. Pedoman ini sebagai acuan bagi kelompok dalam melakukan pembinaan penerapan jaminan mutu kopi robusta organik lestari. Pedoman ini berlaku untuk produksi kopi robusta yang dihasilkan oleh Kelompok Tani Mule Paice di Dusun Prabe, Desa Batu Mekar, kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat.
Dokumen terkait:
F.08 Peta Lahan Kelompok Tani Mule Paice
1.3. ACUAN
1.3.1 Standar Organik :
Standar Nasional Indonesia (SNI) 6729 : 2016 Sistem Pertanian Organik
Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 64 tahun 2013 tentang Pertanian Organik
Perka BPOM No. 1 tahun 2017 : Pengawasan Pangan Olahan Organik
CAN – CGSB – 32.310 – 2017 : Standard
CAN – CGSB – 32.311 – 2017 : Permitted substances list
UTZ – Certification Protocol v4.1
UTZ – Core Code of Conduct Group 2015
UTZ – Code of Conduct Coffee Module 2015
2. ISTILAH DAN DEFINISI
Organik Biasanya berhubungan dengan sertifikasi sesuai standar organik
Organik lestari Sistem pertanian organik dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan aspek sosial
Pertanian konvensional / non-organik / non-sertifikasi
Pertanian yang dikelola menggunakan bahan kimia atau pertanian yang tidak masuk lingkup sertifikasi organik
Produk non organik/non-sertifikasi
Produk pertanian yang tidak termasuk dalam lingkup sertifikasi organik
Panduan ICS Panduan operasional ICS dalam menjalankan program sertifikasi organik lestari produk kopi Kelompok Tani Mule Paice
Agrokimia Bahan kimia pertanian [pupuk kimia, pestisida, herbisida] yang dilarang digunakan dalam program sertifikasi organik.
3. URAIAN SINGKAT KEGIATAN
3.1 GAMBARAN LAHAN
Kebun kopi robusta berada di lokasi lahan milik KPH Rinjani Barat dengan ketinggian berkisar 400 mdpl. Lahan yang digunakan oleh petani sudah mempunyai ijin dari KPH Rinjani Barat dalam kegiatan pengolahan lahan di kawasan tersebut. Lahan yang dikelola
7 / 22
oleh petani umumnya seluas 0,25 – 0,5 hektar yang dikelola secara organik tanpa menggunakan bahan-bahan kimia (agrokimia) sejak awal mengelola lahan tersebut dengan sistem tumpangsari tanaman lainnya seperti kopi, pisang, durian, manggis, sengon, dll.
Pemupukan alami dari pembusukan serasah, dan pupuk kompos buatan sendiri dari kotoran sapi atau kambing yang telah melalui proses pengomposan secara organik serta pupuk organik yang bahannya berasal dari air kelapa, air beras, bongkol pisang, dan gula merah. Pengendalian gulma dilakukan dengan cara pembabatan secara manual. Pada beberapa kondisi, gulma tersebut dibakar di beberapa titik di kebun untuk pengasapan upaya pengendalian serangga atau hama di lahan kopi. Selain itu, pengendalian hama penyakit menggunakan agen pengendali hayati (APH) dan pestisida nabati.
Dokumen terkait: F.08 Peta Lahan Kelompok Tani Mule Paice
3.2 Gambaran pembelian dan penanganan paska panen
Buah kopi dipanen raya satu kali dalam setahun. Petani hanya memanen kopi robusta yang sudah tua atau masak. Setelah dipanen, petani akan menjual ke ICS dalam bentuk buah cerry atau biji beras. Di ICS, buah cerry atau biji beras akan diolah hingga menjadi kopi bubuk dalam kemasan. Proses pengolahan yang dilakukan di ICS, yaitu :
1. Buah cerry dicuci dan direndam selama 5 menit
2. Buah cerry kopi yang mengapung saat perendaman akan dibuang
3. Proses pengupasan kulit ari
4. Penjemuran biji kopi selama 3-4 hari jika cuaca panas dan sekitar 10 hari jika cuaca
hujan
5. Pengupasan kulit lendir pada biji kopi
6. Proses penyortiran biji kopi :
- Grade A : biji bundar, warna kuning atau agak kehijauan, mengkilap
- Grade B : biji pecah-pecah
- Grade C : biji hitam
7. Proses sangrai atau penggorengan selama ± 1 jam, hingga berwarna cokelat tua
8. Diproses ke mesin pendingin selama 2 menit
9. Proses penggilingan (menghaluskan biji kopi menjadi bubuk)
10. Disimpan dalam toples besar ± 1 jam
11. Proses pengemasan produk kopi
Kemudian unit pembelian ICS akan mencari pasar dan atau menjual hasil kelompok tani ke konsumen yang bersedia membeli hasil panen anggota dengan harga yang sesuai atau mengikuti pameran UKM yang diselenggarakan oleh Dinas terkait.
4. STRUKTUR ORGANISASI DAN PERSONIL
4.1 STRUKTUR ORGANISASI ICS KT MULE PAICE
8 / 22
4.2 KUALIFIKASI DAN TANGGUNG JAWAB PERSONIL
Posisi Nama Tanggung Jawab
Manajer ICS Misbah Hultirta Mengawasi keseluruhan ICS
Menyediakan sumber daya dan mempekerjakan
staf
Membuat kontrak dengan subkontraktor yang
terlibat dalam produksi organic
Alamat: Dusun Prabe, Desa Batu Mekar, Kec.Lingsar, Kab. Lombok Barat
Komite Persetujuan internal
Amrullah Mengawasi petugas lapangan
Mengembangkan dan menjalankan Pengawasan
Internal
Berkomunikasi dengan manajer ICS, mengkaji
dan memutuskan hasil inspeksi internal
Memutuskan sanksi kepada petani
Alamat: Dusun Prabe, Desa Batu Mekar, Kec.Lingsar, Kab. Lombok Barat
Petugas Pendaftaran dan pelatihan
1. M. Alfian Wiraguna
2. Suhendi
3. Fuadul Khair
Mendaftar dan mengontrak petani
Mengurus peta dan catatan untuk petani
Memberitahu petani tentang standar organik
yang diperlukan dalam memperbaiki sistem
pertanian petani
Melatih petani dalam produksi organik
Alamat:
Dusun Prabe, Desa Batu Mekar, Kec.Lingsar, Kab. Lombok Barat
Inspektor Internal
1. Seniman
2. Wahyudi
3. Nurahad
Melakukan inspeksi internal
Melakukan inspeksi secara objektif dan
mencakup kesesuaian lahan serta dokumen
Inspektor internal bisa dari petugas pelatihan Alamat: 1. Dusun Prabe, Desa Batu
Mekar, Kec.Lingsar, Kab.
Lombok Barat
Unit Pembelian
1. Hirman
2. Sapoan Ali Imran
Memastikan hanya produk organik yang dibeli
sebagai produk organik
Manajer ICS
Misbah Hultirta
Pendaftaran/ Pelatihan
1. M. Alfian Wiraguna
2. Suhendi
3. Fuadul Khair
Inspektor Internal
1. Seniman
2. Wahyudi
3. Nurahad
Unit Pembelian
1. Hirman
2. Sapoan Ali Imran
Unit Pengolahan
1. M. Sanusi
2. Rahmawani
3. Imbawadi
4. Hulasia
Komite Persetujuan Internal
1. Amrullah
9 / 22
Alamat: Dusun Prabe, Desa Batu Mekar, Kec.Lingsar, Kab. Lombok Barat
Membersihkan tempat penyimpanan dan
menghindari kontaminasi
Memasarkan produksi organik
Mencari pemasaran/ pangsa pasar produk
organik
Menandatangani tanda terima produk organik
Unit Pengolahan
1. M. Sanusi
2. Rahmawani
3. Imbawadi
4. Hulasia
Membersihkan tempat pengolahan dan jalur
pengolahan serta menghindari kontaminasi
Memastikan tempat atau jalur pengolahan bersih
Memastikan pengolahan telah mengikuti standar
Alamat: Dusun Prabe, Desa Batu Mekar, Kec.Lingsar, Kab. Lombok Barat
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI UTZ
KELOMPOK TANI MULE PAICE
Posisi Nama Tanggung Jawab
Koordinator Tim
Misbah Hultirta Mengontrol segala bentuk pelaksanaan bidang
Manajemen, Praktik – praktik pertanian, Kondisi
Kerja dan tempat tinggal, serta Lingkungan
Hidup
Mengkoordinir seluruh pelaksanaan bidang
Manajemen, praktik-praktik pertanian, kondisi
kerja dan tempat tinggal serta lingkungan hidup
Alamat: Dusun Prabe, Desa Batu Mekar, Kec.Lingsar, Kab. Lombok Barat
Penanggung jawab bidang Manajemen
1. Amrullah
2. M. Alfian Wiraguna
3. Suhendi
4. Fuadul Khair
Mengupayakan tercapainya kualitas produksi
sesuai dengan target dan sasaran yang telah
ditetapkan
Mampu melaksanakan dan mengevaluasi
Penanggung Jawab
Koordinator Tim
Misbah Hultirta
Penanggung jawab Komite Manajemen
1. Amrullah
2. M. Alfian Wiraguna
3. Suhendi
4. Fuadul Khair
Penanggung jawab Komite Praktek - praktek Pertanian
1. Seniman
2. Wahyudi
3. Nurahad
Penanggung jawab Komite Kondisi Kerja dan
Tempat Kerja
1. M. Sanusi
2. Rahmawani
3. Imbawadi
Penanggung jawab Komite Lingkungan
Hidup
1. Hirman
2. Sapoan Ali Imran
3. Hulasia
10 / 22
Alamat: Dusun Prabe, Desa Batu Mekar, Kec.Lingsar, Kab. Lombok Barat
pedoman perilaku sesuai dengan standar
kepatuhan
Mampu melacak, mengidentifikasi, dan
memisahkan produk dari tingkat petani hingga
pengolahan
Melaksanakan pelatihan-pelatihan baik bidang
Manajemen, praktik-praktik pertanian, kondisi
kerja dan tempat tinggal, serta lingkungan hidup
Penanggung jawab bidang praktik-praktik pertanian
1. Seniman
2. Wahyudi
3. Nurahad
Memonitor perkembangan produksi dan ikut
bertanggung jawab terhadap percapaian
produksi secara kuantitas dan kualitas
Optimalisasi pengolahan dan pemanfaatan
sumber daya tanah, sumber daya tanaman dan
sumber daya lingkungan
Perbaikan tata laksana pengolahan kebun,
menyangkut jenis tanaman, bahan tanaman,
pembibitan, pemeliharaan tanaman, dan
pengendalian hama penyakit
Penambahan dan peningkatan jumlah dan mutu
SDM
Alamat:
Dusun Prabe, Desa Batu Mekar, Kec.Lingsar, Kab. Lombok Barat
Penanggung jawab bidang kondisi kerja dan tempat tinggal
1. M. Sanusi
2. Rahmawani
3. Imbawadi
Melaksanakan ketentuan yang telah ditetapkan
dalam standar internal, antara lain mengenai hak
pekerja dan upah
Menjamin keamanan praktik-praktik pertanian
Menjamin dan melaksanakan program
keselamatan kerja untuk pekerja atau petani dan
mampu melaksanakan tanggap darurat
Memastikan kondisi kerja yang sehat dan aman
untuk para pekerja dan petani
Alamat :
Dusun Prabe, Desa Batu Mekar, Kec.Lingsar, Kab. Lombok Barat
Penanggung jawab bidang lingkungan hidup
1. Hirman
2. Sapoan Ali Imran
3. Hulasia
Menjamin dan melaksanakan pengelolaan
limbah dengan baik
Melakukan pengawasan yang efektif terhadap
seluruh bidang pemeliharaan tanaman
Melindungi dan mengidentifikasi spesies langka
dan tanaman punah
Melindungi dan menjaga habitat dan ekosistem
sekitar kebun
Alamat:
Dusun Prabe, Desa Batu Mekar, Kec.Lingsar, Kab. Lombok Barat
Dokumen terkait: F.01 Struktur Organisasi ICS KT Mule Paice F.01 Struktur Organisasi UTZ F.02 Data Personil ICS KT Mule Paice F.03 Kriteria Kualifikasi Personil ICS KT Mule Paice F.04 Kontrak dan Deskripsi Kerja Personil ICS KT Mule Paice
11 / 22
4.3 BEBAS KONFLIK KEPENTINGAN
Kebijakan: Personil ICS tidak boleh mempunyai konflik kepentingan agar dapat
menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik (netral dan obyektif). Untuk itu, mereka
harus menandatangani Surat Pernyataan Konflik Kepentingan.
Manajer ICS bertanggung-jawab menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dengan
cara tidak menugaskan personil yang mempunyai konflik kepentingan dalam aktifitas
tertentu. Inspektor internal tidak boleh melakukan inspeksi ke lahan milik sendiri, lahan
tetangga (lahan yang berdekatan dengan lahan miliknya), lahan milik keluarganya. Inspektor
internal tidak boleh merangkap sebagai petugas pembelian untuk menjaga obyektifitas
dalam inspeksi jika dibayar oleh pembeli berdasarkan jumlah yang berhasil dia setorkan ke
pihak pembeli. Inspektor internal tidak melakukan pembinaan pada saat inspeksi internal
dilakukan.
Dokumen terkait: F.05 Surat Pernyataan Konflik Kepentingan Personil ICS KT Mule Paice
5. PENGENDALIAN DOKUMEN
5.1 PENERBITAN DOKUMEN
Panduan ICS terdiri dari panduan, prosedur, formulir dan dokumen pendukung lainnya seperti instruksi kerja dan gambar. Semua dokumen yang diterbitkan oleh ICS merupakan bagian dari dokumentasi sistem mutu.
Semua dokumen baru/revisi dari Pedoman ICS disahkan oleh Manajer ICS dengan sebelumnya berkonsultasi dengan Komite Persetujuan Internal. Tanggal pengesahan dokumen sebagai tanggal penerbitan dokumen.
Dokumen terkait: P.08 Prosedur penerbitan dan revisi dokumen F.29 Formulir penerbitan/revisi dan distribusi dokumen
5.2 REVISI DOKUMEN
Panduan ICS harus mencerminkan kenyataan ICS, standar dan persyaratan sertifikasi organik lestari. Oleh karena itu, Pedoman ini perlu diperiksa secara teratur untuk disesuaikan dengan kenyataan ICS. Pedoman ini dapat diubah apabila diperlukan (misalnya: jika standar sertifikasi berubah atau jika prosedur-prosedur tidak bisa berjalan dengan baik). Revisi pedoman sedikitnya sekali dalam setahun, sebelum musim panen kopi (setiap tahun Pedoman ini dalam versi terbaru). Perubahan-perubahan yang dilakukan terhadap pedoman ini harus disosialisasikan kepada semua pihak/personil yang terlibat dalam program sertifikasi.
Dokumen terkait: P.08 Prosedur Penerbitan dan Revisi Dokumen F.29 Formulir Penerbitan dan Distribusi Dokumen
5.3 PENGESAHAN DAN IDENTIFIKASI DOKUMEN
Dokumen harus diidentifikasi berupa tanggal penerbitan dan atau revisi (Formulir daftar dokumen), penomoran halaman, jumlah keseluruhan halaman, masa berlaku, dan pihak berwenang yang menerbitkan/mengesahkan.
Kode dokumen Keterangan
P = Prosedur F = Formulir/ Dokumen pendukung
Penomoran kode dokumen mengikuti penomoran pedoman ini.
12 / 22
Dokumen terkait: F.29 Formulir Penerbitan dan Distribusi Dokumen
5.4 PENGENDALIAN REKAMAN
ICS menetapkan dan memelihara prosedur untuk identifikasi, pengumpulan, pemberian kode, pengarsipan, penyimpanan, pemeliharaan dan pemusnahan rekaman.
Rekaman berupa:
Laporan audit eksternal,
Laporan audit internal dan
Rekaman tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan
Semua rekaman disimpan oleh ICS selama minimal 3 tahun dalam bentuk hard copy ataupun soft copy.
Dokumen terkait: P.08 Prosedur Penerbitan-Revisi Dokumen F.29 Formulir Penerbitan dan Distribusi Dokumen
5.5 DISTRIBUSI PANDUAN ICS
Panduan ICS yang lengkap diberikan kepada:
Dinas Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Dinas Perkebunan Kabupaten Lombok Barat
Manajer dan personil ICS
Lembaga Sertifikasi Organik
Salinan dari panduan ICS dapat diakses oleh petani yang berminat.
Dokumen terkait: F.25 Formulir Penerbitan dan Distribusi Dokumen
Dokumen yang harus ada di petani: F.09 Kontrak Petani Buku Harian Petani :
- F.06 Standar Internal Kopi Organik Lestari KT Mule Paice - F.15 Catatan Produksi Petani - F.19 Catatan Penggunaan Input Pertanian - F.20 Catatan Pekerjaan Petani - F.20 Catatan Pekerja - F.31 Kartu Penjualan Petani
Dokumen yang harus ada di unit pembelian:
F.10 Daftar Petani Diterima
F.06 Standar Internal Kopi Organik Lestari KT Mule Paice
F.16 Catatan Produksi dan Pembelian
F.22 Catatan Gudang Penyimpanan
F.22 Catatan Serangan Hama dan Penyakit di Gudang
Dokumen yang harus ada di ICS (minimal): F.09 Kontrak petani F.08 Peta Lahan Kelompok Tani Mule Paice F.08 Sketsa Lahan F.08 Formulir Pendaftaran petani F.17 Formulir Inspeksi Internal F.14 Dokumen Pelatihan F.10 Daftar Petani diterima
13 / 22
F.13 Daftar Sanksi Anggota Surat Bebas Bahan Kimia Surat Keterangan Lahan Anggota ICS
6. PENANGANAN KELUHAN, PENGADUAN DAN BANDING
Kebijakan: ICS menerima, menangani dan mendokumentasikan semua pengaduan dan banding yang diterima (dari petani, unit pembelian, masyarakat dan pihak terkait lainnya).
Dokumen terkait: P.06 Prosedur Penanganan Banding P.07 Prosedur Penanganan Keluhan atau Pengaduan F.24 Formulir Pengajuan Banding F.30 Daftar Keluhan atau Pengaduan
7. STANDAR INTERNAL
Kebijakan: Standar internal merupakan acuan yang harus dijalankan oleh seluruh amggota dan personil ICS agar sesuai dengan standar dan persyaratan sertifikasi organik lestari.
F.06 Standar Internal Kopi Organik Lestari KT Mule Paice
A. PERSIAPAN LAHAN
Status lahan legal (ada surat hak milik/surat keterangan tanah garapan) milik sendiri, sewa, dll. Surat keterangan berupa SKT, Sertifikat tanah, P2, atau SPPT
Mempunyai surat ijin garap, jika lahan yang digunakan milik orang lain atau instansi pemerintah dan atau swasta
Tidak membuka lahan di dalam area hutan lindung, cagar alam, dan area yang memiliki nilai konservasi tinggi serta tidak membuka lahan dengan cara dibakar
Perlakuan di lahan organik tidak boleh menggunakan bahan kimia dan tidak boleh melakukan pembakaran bahan-bahan organik (sisa tanaman, serasah daun, rumput) maupun non organik (plastik) di lahan, kecuali untuk kegiatan pengasapan yang bertujuan sebagai pengusiran hama tetapi harus dengan pengawasan dari petani atau ICS
Lahan sudah melewati masa konversi lahan, untuk tanaman tahunan dikonversi selama 3 tahun serta dapat dipersingkat menjadi 18 bulan (SNI), jika terdapat bukti bahwa beberapa tahun sebelumnya lahan sudah tidak menggunakan bahan kimia yang disertai dengan bukti berupa surat pernyataan resmi dari pihak ketiga seperti desa dan dinas perkebunan setempat
Lahan diperlakukan secara organik dan telah melalui masa konversi selama 4 tahun [standar COR (ekspor)]
Terdapat tanaman penyangga atau batas tanaman minimal 4 meter (SNI), 8 meter (COR). Penyangga dapat berupa lahan kosong, jalan, sungai, lahan yang ditanami tanaman pagar yang tingginya melebihi tanaman utama, tanaman kayu atau tanaman kopi itu sendiri dengan catatan ketika panen hasilnya dipisahkan
Terdapat tanaman naungan dan tanaman sisipan pada lahan organik minimal 30% dari tanaman utama
Pupuk yang digunakan pada lahan organik berasal dari pupuk organik seperti pupuk kompos dan pupuk kandang
Pembuatan pupuk kompos harus sudah sempurna (sudah hancur dan remah, sudah tidak berbentuk kotoran, dan tidak berbau) harus dikomposkan minimal 3 bulan, kotoran kambing tidak diperbolehkan digunakan secara langsung pada tanaman
Pada lahan organik diwajibkan membuat rorak untuk menimbun sampah- sampah organik seperti daun kering, ranting, dll
Sumber air yang digunakan berasal dari air tadah hujan atau mata air
14 / 22
Pembuatan filterisasi/penyaringan air minimal 0,1% dari luas lahan, jika lahan berdekatan dengan badan air seperti mata air, sungai, dll
B. PEMBIBITAN
Asal bibit harus berasal dari indukan atau tanaman induk milik petani atau anggota kelompok, jika bibit beli diluar atau dipasar harus bibit yang sudah memiliki sertifikasi organik
Apabila bibit/benih tersertifikasi tidak ada dapat menggunakan bibit/benih non organik yang diproduksi secara organik
Bibit bukan hasil dari rekayasa genetika
C. PENANAMAN ATAU PENYULAMAN
Peralatan yang digunakan pada saat penanaman baru atau penyulaman harus dicuci terlebih dahulu untuk menghindari kontaminasi peralatan
Jarak tanam berkisar 2,5 x 2,5 meter
Untuk penanaman atau penyulaman menggunakan pola tanam yang sudah ada sebelumnya dari penanaman lama, tujuan dari penentuan pola tanam yaitu : a. Mengoptimalkan jumlah tanaman per hektar b. Mengoptimalkan fungsi pohon pelindung c. Meminimalkan kerugian yang timbul pada nilai kesuburan tanah
Pembuatan lubang tanam, lubang tanam yang optimal adalah yang berukuran 30 x 30 cm
Setelah lubang tanam dibuat, lubang dibiarkan terlebih dahulu selama 15 – 30 hari (tergantung musim)
Penanaman dilakukan dengan memasukkan polybag ke dalam lubang tanam, kemudian plastik polybag disayat dengan menggunakan pisau dan dilepaskan dari media bibit. Cara ini dilakukan untuk mencegah bibit kopi stres karena rusaknya media semai. Setelah itu lubang ditutup menggunakan tanah dan dipadatkan. Tanah disekitar batang dibuat lebih tinggi agar air hujan tidak menggenang dan untuk mencegah pembusukan akar bibit kopi
D. PEMELIHARAAN
Sebelum atau sesudah peralatan pertanian yang digunakan dicuci terlebih dahulu di air mengalir dan tanpa menggunakan bahan kimia apapun.
Alat pertanian yang digunakan harus terpisah untuk produk organik dan produk non organik atau dilakukan pencucian alat terlebih dahulu jika menggunakan di kedua lahan tersebut
Melakukan pencatatan mengenai alat pertanian yang digunakan pada lahan, dalam penanaman, pemeliharaan, maupun pengendalian hama penyakit
Pengendalian gulma tanaman dilakukan dengan cara pemangkasan secara manual
Jika petani atau pekerja melakukan pemeliharaan dengan pemupukan kandang atau kompos, maka petani atau pekerja wajib memastikan bahwa pupuk tersebut tidak mencemari badan air atau sumber air
Melakukan pencatatan mengenai seluruh bahan yang digunakan pada lahan, dalam hal pemeliharaan, penanaman, maupun pengendalian hama penyakit
Melakukan jadwal pembersihan sampah plastik disekitar lahan organik minimal 1 bulan sekali
E. PENGENDALIAN ORGANISME PENGANGGU TANAMAN (OPT)
15 / 22
Melestarikan dan memanfaatkan musuh alami hama penyakit sebagai pengendalian hama secara alami
Bagian- bagian tanaman yang terkena hama penyakit dilakukan pemangkasan secara berkala
Menggunakan pupuk cair, dengan bahan berupa : bongkol pisang, gula merah, air kelapa, dan air beras
Membuat dan menggunakan perangkap hama buatan (feromon), kondomisasi (penyarungan buah), pembuatan sarang semut, serta pemetikan dan pembenaman buah busuk
Menanam tanaman peranggap atau tanaman repellen (penolak) seperti tanaman kembang tegetes, tanaman yang berbunga cerah, dll
Penggunaan pestisida nabati dalam membasmi hama dan penyakit yang menyerang tanaman
Pada pembuatan pestisida nabati dilarang menggunakan campuran detergen atau bahan kimia lainnya
Dalam pembuatan pestisida nabati, petani wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti masker, sarung tangan, dan sepatu atau boots
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan cara memotong langsung bagian yang terkena hama atau penyakit
Melakukan pencatatan serangan hama dan penyakit pada tanaman serta cara pengendaliannya
Melakukan pencatatan mengenai seluruh bahan yang digunakan pada saat pembasmian hama dan penyakit tanaman
F. PEMANENAN
Area panen harus jauh dari bahan kimia
Kriteria kopi yang dipanen buahnya harus sudah matang berwarna merah
Peralatan panen tidak terkontaminasi bahan kimia, sebaiknya alat yang digunakan dikhususkan untuk produk organik, atau dapat dilakukan pencucian setelah alat tersebut dipakai
Tidak menggunakan wadah bekas bahan kimia/ karung bekas pupuk kimia, untuk digunakan sebagai tempat hasil panen
Pemisahan wadah atau tempat hasil panen antara produk organik dan non organik agar tidak terjadi pencampuran produk
Pencucian peralatan tidak menggunakan bahan yang mengandung kimia, sebaiknya dicuci di air mengalir saja
Dilakukan pencatatan hasil panen dan perkiraan hasil panen untuk menjaga adanya pencampuran hasil panen dengan yang bukan organik
Tempat pengemasan sebaiknya diberikan label organik dan kode petani sehingga tidak terjadi pencampuran produk
Hasil panen tidak tercemar kotoran, oli, bensin dll
G. PELABELAN PRODUK DI TINGKAT PETANI
Hasil panen produk organik diberi label pada karung atau kemasan atau wadah, dengan mencantumkan informasi berupa kode lahan dan tanggal panen, misal : MP-01 – 15042018
Pemisahan produk organik dan bukan organik (termasuk area penyangga), dengan pemberian label yang berbeda dan secara jelas dapat dibedakan mana produk organik dan non organik, misal : MP-01 – 15042018 (untuk label organik) dan 15042018NON (untuk label non organik)
Pencantuman label harus terlihat jelas di sisi karung atau kemasan atau wadah dan menggunakan alat tulis yang tidak mudah hilang atau luntur
16 / 22
Jika di tingkat petani terdapat timbangan berat, maka petani wajib mencantumkan hasil panen pada label kemasan atau wadah, misal : MP-01 – 15042018 – 50kg
H. PENGANGKUTAN HASIL PANEN
Hasil panen kopi organik dan bukan organik diangkut menggunakan wadah atau karung atau kemasan yang berbeda
Pada saat pengangkutan dari kebun ke rumah petani atau dari rumah petani ke unit pembelian ICS, karung atau wadah yang digunakan harus tertutup rapat untuk mengurangi resiko kontaminasi dari udara maupun tumpahan bensin dan oli kendaraan atau kotoran hewan
Posisi karung atau wadah saat diangkut jangan melebihi beban maksimum kendaraan atau jangan ditumpuk, karena untuk mengurangi resiko kerusakan pada hasil panen
I. PASCA PANEN
Pemisahan kegiatan pasca panen antara produk organik dan bukan organik untuk mengurangi resiko pencampuran produk
Alat yang digunakan bersih dan bebas kontaminasi bahan kimia
Proses pengolahan kopi : 1. Buah cerry dicuci dan direndam selama 5 menit
2. Buah cerry kopi yang mengapung saat perendaman akan dibuang
3. Proses pengupasan kulit ari
4. Penjemuran biji kopi selama 3-4 jika cuaca panas dan sekitar 10 hari jika cuaca
hujan
5. Pengupasan kulit lendir pada biji kopi
6. Proses penyortiran biji kopi :
- Grade A : biji bundar, warna kuning atau agak kehijauan, mengkilap
- Grade B : biji pecah-pecah
- Grade C : biji hitam
7. Proses sangrai atau penggorengan selama ± 1 jam, hingga berwarna cokelat tua
8. Diproses ke mesin pendingin selama 2 menit
9. Proses penggilingan (menghaluskan biji kopi menjadi bubuk)
10. Disimpan dalam toples besar ± 1 jam
Setelah menjadi bubuk, baru dikemas ke dalam kemasan yang sudah siap
Penjemuran biji kopi menggunakan para-para atau alas untuk mengurangi kontaminasi dari kotoran hewan
Penjemuran tidak dilakukan di pinggir jalan, untuk mengurangi resiko dari lalu lalang kendaraan bermotor
Tempat penyimpanan kopi organik terpisah dengan kopi yang bukan organik
Pengendalian hama tempat penyimpanan tidak boleh dilakukan penyemprotan bahan kimia seperti obat nyamuk
J. PEMBELIAN DAN PEMASARAN
Unit Pembelian ICS Mule Paice membeli produk organik dari semua petani peserta
program organik yang tergabung dalam ICS Mule Paice
Produk yang dibeli oleh ICS Mule Paice adalah kopi yang memiliki status organik dan
termasuk dalam lingkup sertifikasi organik
17 / 22
Semua produk kopi organik yang masuk ke Unit Pembelian ICS Mule Paice akan
dibayar jika menyertakan kelengkapan administrasi sebagai pendukung produk
organik, yaitu :
a. Catatan produksi petani (mencakup perkiraan hasil, panen, penjemuran, dan
penjualan)
Setiap produk organik yang masuk ke Unit Pembelian ICS Mule Paice, harus
ditimbang dan dicatat berat per karung nya lalu dicatat dalam buku pembelian
Petani atau anggota ICS yang menjual produk kopi ke unit pembelian, harus
mendapatkan nota penjualan atau bon sebagai bukti bahwa telah menjual hasil
produk ke ICS.
produk selanjutnya disimpan di gudang unit pembelian
K. DOKUMENTASI
Seluruh kegiatan pertanian dilakukan pencatatan oleh petani dan kelompok secara rutin mulai dari persiapan lahan hingga penyimpanan sesuai dengan Panduan ICS.
L. SOSIAL (TENAGA KERJA)
Tidak melakukan pemaksaan kerja terhadap anak dibawah umur 17 tahun atau wanita hamil dan menyusui untuk membantu proses budidaya dan pemanenan
Jika terdapat pekerja anak atau wanita hamil dan menyusui maka harus ada pengawasan dari personil ICS mengenai kegiatan pekerjaan yang dilakukan, tidak boleh melakukan pekerjaan berat dan/atau menggunakan peralatan tajam atau berbahaya yang dapat membahayakan fisik, mental, atau kesejahteraan moral mereka
Tidak boleh melakukan diskriminasi diantara para pekerja (membedakan tenaga kerja pria dan wanita), misal perbedaan dalam upah, uang makan, ataupun uang rokok
Pengupahan sesuai dengan UMK masing-masing wilayah atau dengan sistem sewa tenaga kerja yang dilakukan, bersifat borongan atau tenaga harian
Standar jam kerja maksimal yaitu 7 jam per hari, tidak melampaui 48 jam per minggu dan setidaknya mempunyai satu hari libur setelah bekerja 6 hari
Jika tenaga kerja melakukan lembur, maka si penyewa atau petani yang menyewa wajib memberikan upah lembur sesuai dengan jam lemburnya, dan jam lembur tidak melewati 12 jam per minggu
Pekerja harus mengutamakan keselamatan kerja, menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) seperti sepatu dan sarung tangan saat kegiatan di lahan serta APD seperti masker, sarung tangan, dan sepatu saat pengaplikasian pestisida nabati
Petani yang menggunakan pekerja wajib mencatat di catatan Daftar Pekerja
Petani wajib mengikuti kegiatan pelatihan atau sosialisasi yang diadakan oleh ICS
Memastikan kondisi kerja yang sehat dan aman bagi pekerja atau petani
Pekerja atau petani wajib membawa atau memiliki akses air minum yang bersih
M. LINGKUNGAN
Tidak merusak atau mencemari badan air (seperti sungai, laut, danau) dan sumber air dari segala aktivitas yang dilarang, seperti membuang sampah plastik, buang hajat, membuang aliran limbah rumah tangga dll
Kebun atau lahan yang berada di sekitar rumah, wajib memiliki saluran air atau parit dan lubang septic tank yang sesuai standar untuk menghindari kontaminasi dari limbah rumah tangga
18 / 22
Wajib melakukan penanaman di pinggir badan sungai atau lahan-lahan yang berpotensi terjadi longsor
Dilarang melakukan penanaman atau penebangan di wilayah yang termasuk zona hutan lindung
Dilarang berburu dan memakan satwa dilindungi
Memiliki akses fasilitas pertolongan pertama di sekretariat ICS atau unit pengolahan, seperti betadine, kapas, alkohol, plester dll serta akses fasilitas kesehatan seperti puskesmas
Rumah pembuatan pupuk kompos minimal memiliki jarak sekitar 25 meter dari badan air dan sumber air seperti sungai, mata air, dll karena untuk menghindari kontaminasi dari kotoran hewan. Jika rumah pembuatan pupuk berdekatan dengan badan air, maka ICS wajib membuat kolam filterisasi yang ditanami eceng gondok untuk mengurangi kontaminasi
Dokumen terkait: F.06 Standar Internal Kopi Organik Lestari KT Mule Paice
8. MANAJEMEN RISIKO ORGANIK LESTARI
Kebijakan: Manajemen risiko diarahkan untuk mengidentifikasi potensi risiko pelanggaran terhadap keorganikan produk berdasarkan standar internal yang telah disepakati kelompok, melakukan tindakan pencegahan/perlindungan dan perbaikan dalam jangka pendek [>3 bulan], menengah [3-12 bulan] dan panjang [1-3 tahun] agar sesuai dengan standar organik lestari.
Pengelolaan risiko dilakukan untuk menjamin produksi kopi robusta organik, aman untuk dikonsumsi, kelestarianan lingkungan dan peningkatan kehidupan sosial. Manajer ICS bertanggung jawab melakukan koordinasi bagi pelaksanaan program manajemen organik lestari. Evaluasi pelaksanaan program tersebut dilakukan minimal sekali setahun.
Dokumen terkait: F.11 Ringkasan Manajemen Resiko F.18 Daftar Satwa Dilindungi F.19 Dokumentasi Penggunaan Input Pertanian F.21 Catatan Pembuatan Pupuk Organik
9. PROSEDUR PENGAWASAN INTERNAL DAN KOMISI PERSETUJUAN INTERNAL
Kebijakan umum: Pendaftaran petani dan inspeksi internal merupakan upaya untuk melakukan pengawasan internal untuk program kopi organik lestari. Berdasarkan data hasil pendaftaran petani dan inspeksi internal, seorang petani bisa disetujui atau tidak disetujui menjadi peserta program sertifikasi.
9.1 PENDAFTARAN PETANI
Kebijakan: Semua petani yang akan ikut program sertifikasi harus mendaftarkan diri serta menandatangani kontrak sebagai peserta program.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan registrasi petani adalah: Petani calon anggota wajib memenuhi kriteria anggota ICS Pendaftaran petani dilakukan dengan menggunakan formulir pendaftaran petani Pada waktu pendaftaran kepada petani harus dijelaskan standar internal kopi organik
lestari kelompok ICS Mule Paice
19 / 22
Saat pendaftaran, petani diminta kesediaannya untuk menandatangani surat pernyataan yang melampirkan aturan internal dan persyaratan mutu. Pastikan kontrak petani telah dipahami oleh calon anggota.
Dokumen terkait: P.01 Prosedur Penerimaan Anggota (petani) Baru F.07 List Kriteria Anggota KT Mule Paice F.08 Formulir Pendaftaran Petani F.09 Kontrak Petani F.06 Standar Internal Kopi Organik Lestari Kelompok Tani Mule Paice
9.2 INSPEKSI INTERNAL
Kebijakan: Semua petani yang mendaftar sebagai anggota ICS harus bersedia diperiksa baik oleh inspektor internal dan inspektor/auditor eksternal. Inspeksi tidak terbatas di lahan, tetapi juga di gudang/rumah, pemeriksaan dokumen petani.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan Inspeksi Internal:
Inspeksi dilakukan menggunakan formulir inspeksi internal
Petani baru dapat menjadi anggota dari program sertifikasi setelah dinyatakan lulus berdasarkan hasil inspeksi internal.
Inspeksi dilakukan terhadap semua kebun dan fasilitas paska panen milik petani peserta program sertifikasi. Bagi petani yang mempunyai potensi risiko tinggi atau sudah melanggar standar perlu mendapatkan perhatian khusus dalam inspeksi.
Inspeksi dilakukan terhadap proses produksi kopi (persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan dan penanganan pasca panen, pengangkutan), aspek sosial dan lingkungan yang disyaratkan dalam standar internal kopi organik.
Inspektor internal tidak diperbolehkan untuk melakukan pembinaan saat sedang melakukan inspeksi internal
Dokumen terkait: P.03 Prosedur Inspeksi Internal F.17 Formulir Inspeksi Internal F.28 Jadwal Inspeksi Internal 9.3 KOMITE PERSETUJUAN INTERNAL
Kebijakan: Semua hasil inspeksi internal harus diperiksa oleh komite persetujuan untuk mendapatkan pengesahan status sertifikasi, rekomendasi tindakan perbaikan dan sanksi (jika ada).
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam rapat komisi persetujuan:
Komisi Persetujuan melakukan rapat untuk menetapkan: petani-petani yang diusulkan untuk diterima sebagai anggota ICS tanpa syarat, diterima dengan syarat (petani tersebut harus melakukan perbaikan atau menerima sanksi), dan tidak diterima dengan berpedoman pada :
- Standar internal - Resiko manajemen - Daftar pelanggaran dan sanksi yang sudah disepakati kelompok - Rekomendasi inspektor internal yang tertuang dalam formulir inspeksi internal.
Hasil keputusan tersebut dituangkan menjadi dokumen Daftar petani yang diterima Daftar tersebut dikirim ke Lembaga Sertifikasi untuk memperoleh persetujuan akhir
tentang petani yang berhak memperoleh sertifikat dan petani yang tidak berhak memperoleh sertifikat.
Dokumen terkait: P.04 Prosedur Persetujuan Internal
20 / 22
F.06 Standar Internal Kopi Organik Kelompok Tani Mule Paice F.11 Penilaian Analisi Resiko KT Mule Paice F.12 Ringkasan Manajemen Resiko F.17 Formulir Inspeksi Internal F.10 Daftar Petani Diterima KT Mule Paice F.13 Daftar Petani Kena Sanksi F.27 Surat Pemberitahuan Sanksi
9.4 TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN DAN TINDAKAN PERBAIKAN (SANKSI)
Kebijakan: Bila ada petani tidak memenuhi standar dan persyaratan wajib dikenakan sanksi. Sanksi yang dikenakan didokumentasikan (siapa petani yang menerima sanksi? Apa sanksinya? Bagaimana cara-cara penerapan sanksinya?)
Dokumen tersebut harus diinformasikan kepada petani yang bersangkutan untuk menjadi perhatian dan pelajaran. ICS memiliki daftar pelanggaran dan sanksi yang mungkin dilakukan oleh petani atau personil ICS. Setiap pelanggaran sudah dkategorikan tingkat pelanggarannya (pelanggaran ringan, sedang dan berat) dan Komite Persetujuan dapat menetapkan skala sanksi (ringan, sedang dan berat) kepada setiap pelaku pelanggaran.
Dokumen terkait: P.05 Prosedur Pemberian Sanksi F.12 Daftar Pelanggaran dan Sanksi KT Mule Paice F.13 Daftar Sanksi Anggota KT Mule Paice F.12 Formulir Pelanggaran F.10 Daftar Petani Diterima KT Mule Paice F.27 Surat Pemberitahuan Sanksi
9.5 PERKIRAAN HASIL
Kebijakan: Data perkiraan hasil kopi setiap petani harus tersedia sebelum musim panen. Perkiraan hasil yang tepat sangat penting terutama pada saat pembelian, hasil yang dijual oleh petani dapat dibandingkan dengan data perkiraan hasil dari petani yang bersangkutan. Jika data perkiraan hasil tersedia dan tepat, maka petugas pembelian dapat memastikan bahwa petani menjual produknya berasal dari lahan milik sendiri.
Untuk memperoleh data perkiraan hasil yang tepat bukan perkara mudah karena dipengaruhi oleh banyak faktor (terutama oleh kondisi musim). Oleh karena itu, untuk memperoleh data perkiraan hasil yang tepat perlu dilakukan:
Catat hasil panen masing-masing lahan petani pada tahun sebelumnya Catat hasil maksimal dan minimal per tahun di masing-masing lahan petani, jika perlu
didasarkan pada umur dan jarak tanam. Amati kondisi pohon kopi dan kondisi musim untuk memperkirakan apakah hasilnya
akan lebih baik/lebih tinggi atau lebih buruk/lebih rendah dari tahun sebelumnya. Berdasarkan data-data tersebut petani bisa melakukan perkiraan produksi tahun
berjalan Inspektor internal juga harus melakukan perkiraan produksi tahun berjalan untuk
memeriksa apakah perkiraan yang dilakukan petani sudah tepat atau belum. Jika belum perlu dilakukan perbaikan dengan persetujuan/diketahui oleh petani yang bersangkutan.
Perkiraan hasil panen bisa dilakukan saat inspeksi internal dan diulangi menjelang pembungaan atau panen.
Dokumen terkait: F.15 Catatan Produksi Petani
21 / 22
F.10 Daftar Petani Diterima KT Mule Paice
10. PELATIHAN
Pelatihan anggota dan personil ICS sangat penting agar mempunyai pemahaman yang
jelas tentang produksi kopi organik lestari dan penerapan sistem pengawasan internal di
dalam ICS. Pelatihan diadakan apabila terdapat perubahan-perubahan dalam prosedur,
standar atau format, maka personil ICS akan dilatih/minimal diberikan informasi tentang
perubahan-perubahan yang terjadi.
Kebijakan:
Personil ICS harus menerima pelatihan sekali setahun sesuai dengan bidang
tugasnya.
Dalam program sertifikasi ini bukan sekedar memperoleh sertifikat organik, tetapi yang
lebih penting adalah mampu meningkatkan kesadaran petani mengenai pentingnya
produksi kopi yang berkualitas, yang organik lestari, dan aman dikonsumsi. Untuk itu
perlu dilakukan pelatihan-pelatihan yang berkelanjutan bagi petani.
Materi pelatihan didokumentasikan termasuk tanggal dan lokasi pelatihan, nama dan
kualifikasi pelatih, daftar kehadiran peserta pelatihan
Dokumen terkait:
F.29 Program Pelatihan
F.14 Daftar Pelatihan
F.14 Daftar Hadir Pelatihan
F.24 Daftar Hadir Pertemuan
F.24 Risalah Hasil Pertemuan
11. PENGONTROLAN ALUR PRODUK
Kebijakan: ICS memastikan tidak terjadi pencampuran produk kopi organik (bersertifikat) selama proses pemanenan dan penanganan paska panen, pengangkutan hingga ke unit pembelian.
Prosedur pembelian agar kualitas kopi terjamin:
Unit pembelian membeli kopi pada musim panen.
Unit pembelian memastikan petani yang menjual produk masuk daftar petani yang diterima ICS, jumlah yang dijual dibandingkan dengan jumlah perkiraan produksi.
Unit pembelian mengecek kelengkapan dokumentasi di petani (buku harian petani). Bila petani tidak lengkap mencatat produksinya dan tidak membawa kartu petani, maka kopi dari petani tidak dapat dibeli.
Jumlah pembelian dicatat dalam catatan pembelian, kartu petani dan petani memperoleh nota pembelian sebagai bukti setoran dan pembayaran.
Unit pembelian melakukan pelabelan pada karung kopi yang dibeli dengan nomor kode petani.
Unit pembelian tidak boleh memiliki konflik kepentingan
Dokumen terkait: Gambaran Produk Kopi Diagram Alir Produk P.12 Prosedur Pembelian P.13 Prosedur Keamanan Pangan P.14 Prosedur Sistem Ketelusuran Produk P.17 Prosedur Teknis Pembelian atau Penjualan dan Pemasaran P.18 Prosedur Teknis Penanganan Produksi Paralel