Panduan Peneriman Siswa Baru 2015

  • Upload
    lasokmi

  • View
    246

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Panduan Peneriman Siswa Baru 2015

    1/24

    PEDOMANPENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DAN

    KALENDER PENDIDIKAN

    TAHUN PELAJARAN 2015/2016

    PROVINSI PAPUA

    DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    PROVINSI PAPUA

    2015

  • 7/25/2019 Panduan Peneriman Siswa Baru 2015

    2/24

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.

    Latar belakangAngka Partisipasi Sekolah (APS) dapat menggambarkan berapa banyak penduduk usia

    pendidikan yang sedang bersekolah, sehingga terkait dengan penuntasan buta aksara dan

    penuntasan program wajib belajar indikator inilah yang digunakan sebagai petunjuk berhasil

    tidaknya program tersebut. Sebagai indikator standar keberhasilan program wajib belajar

    pendidikan dasar 9 ( sembilan ) tahun, maka program ini dinilai berhasil apabila APS

    penduduk usia 7 12 tahun ( SD ) dan APS penduduk usia 1315 tahun (SMP) mencapai

    100 persen. BPS Provinsi Papua tahun 2013 mencatat bahwa APS penduduk usia 712 tahun

    mencapai 75,51 persen, sementara usia 1315 tahun mencapai 73,27 persen. Ini berarti bahwa

    masih terdapat 24,49 persen penduduk usia 712 tahun yang tidak bersekolah, dan sebanyak

    26,73 persen penduduk usia 13 15 tahun yang belum sekolah atau tidak sekolah. Dari

    gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai target tuntas wajib belajarpendidikan dasar 9 tahun di Provinsi Papua belum sepenuhnya berhasil, baik pada jenjang

    pendidikan SD/sederajatataupun SMP/sederajat. Namun melihat kondisi pendidikan di Provinsi

    Papua dan untuk menjawab tantangan pendidikan di masa mendatang, maka kita tidak hanya

    terfokus pada program wajib belajar 9 tahun tetapi harus sudah mulai merintis penuntasan

    program wajib belajar 12 tahun sejak dini. Hal ini dilakukan dengan harapan dapat

    menghasilkan generasigenerasi mendatang yang berkualitas dan berkompeten.

    Dalam rangka menjawab tantangan implementasi program wajib belajar 12 tahun serta

    dengan adanya kemajuan teknologi dan informasi, maka suasana dan tatanan pendidikan kita

    juga berkembang. Dengan arus teknologi dan informasi sehingga dunia pendidikan di tanah

    Papua juga ikut berkembang dan dapat tercermin melalui kondisi satuan pendidikan terutama

    di perkotaan baik tingkat SD, SMP, SMA maupuan SMK atau sederajat yang menunjukan

    mutu dan kualitas proses pembelajarannya semakin baik sehingga dalam berbagai kompetisi

    yang berhubungan dengan dunia pendidikan, Papua mampu berprestasi dan bersaing dengan

    Provinsi lain di Indonesia. Kondisi yang dihadapi ini membuat sekolah-sekolah yang

    mempunyai mutu pendidikan baik sangat diminati oleh masyarakat sehingga dalam proses

    penerimaan siswa baru terjadi tumpukan pelamar pada sekolah-sekolah tertentu.

    Untuk mengatasi kondisi di atas dan melihat kondisi daerah Papua dengan adanya

    Otonimi khusus Papua ( Undang-Undang Nomor : 21 Tahun 2001 ); maka perlu adanya suatu

    Petunjuk atau Panduan Penerimaan Siswa Baru ( PSB ) yang mengatur tentang Tata Cara dan

    Ketentuan yang wajib dipedomani setiap Kabupaten / Kota dalam melaksanakan PSB di

    wilayah Provinsi Papua. Panduan ini mengatur tentang secara tehnis tentang ProsesPenyaluran dan Penerimaan Siswa pada setiap satuan pendidikan sehingga Kabupaten / Kota

    ataupun satuan pendidikan tidak melakukan kegiatan PSB sesuai kehendaknya masing-masing

    tetapi memegang teguh pada prinsip keberpihakan dan sesuai dengan kondisi daerah sehingga

    tidak merugikan masyarakat umunya dan khususnya Masyarakat Asli Papua sesuai dengan

    tuntutan otonomi Khusus.

    B. Dasar Pelaksanaan

    1.

    Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional;

    2.

    Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan

    Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan;

  • 7/25/2019 Panduan Peneriman Siswa Baru 2015

    3/24

    3.

    Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan

    Pendidikan, sebagai mana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010;

    4. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 Tentang Gerakan Nasional Percepatan

    Penuntasan Wajib Belajar 9 Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara;

    5.

    Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2006 Tentang PedomanPelaksanaan Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9

    Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara;

    6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2013 Tentang

    Perubahan Atas Permendiknas Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan

    Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota;

    7. Surat Keputusan Mendiknas Nomor : 051/U/2002 tanggal 10 April 2002 tentang

    Penerimaan Siswa Baru.

    8. Surat Keputusan Mendiknas Nomor : 0131/U/1994 tentang Paket A, Paket B dan Paket

    C, Permendiknas Nomor 34 tahun 2006 tentang Pembinaan Peserta Didik yang

    memiliki kecardasan dan atau bakat istimewa.

    9. Surat Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor

    2323/C/TU/2008 tanggal 11 Juni 2008 tentang Penerimaan Siswa Berprestasi.

    10. Peraturan Gubernur Provinsi Papua nomor 5 Tahun 2009 tanggal 2 Maret 2009 tentang

    Pembebasan Pungutan Biaya pendidikan Dasar dan Menengah;

    11. Peraturan Gubernur Provinsi Papua Nomor 23 tahun 2013 tentang Gerbangmas Pasrat

    Papua.

    C. Tujuan

    1.

    Memberikan arah dan petunjuk tentang Penyaluran dan Penerimaan Siswa Baru tahun

    ajaran 2015/2016 pada satuan pendidikan jenjang SD/ sederajat, SMP/sederajat,

    SMA/sederajat danSMK.

    2.

    Mengatur dan mengarahkan sekolah dalam proses penerimaan dan penyaluran siswa baru

    pada semua jenjang satuan pendidikan sehingga adanya keseragaman

    3.

    Sebagai panduan untuk satuan pendidikan dalam penyaluran dan penerimaan siswa

    sehingga semua kendala dan masalah yang dihadapi dapat teratasi dengan baik.

    D. Sasaran

    Sasaran dari panduan ini adalah satuan Pendidikan di semua kabupaten/Kota Provinsi Papuayaitu :

    1.

    SD/MI, SDLB dan sekolah sederajat

    2.

    SMP/MTs, SMPLB dan sekolah sederajat

    3.

    SMA/MA, SMALB, SMK dan sekolah sederajat

  • 7/25/2019 Panduan Peneriman Siswa Baru 2015

    4/24

    BAB II

    U M U M

    Petunjuk Pelaksanaan Penerima Siswa baru SD, SMP, SMA, dan SMK tahun Pelajaran 2014/2015dalam lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua sebagai berikut :

    Pasal 1

    Pada awal tahun pelajaran 2015/2016 Pemerintah Provinsi Papua menerima siswa baru bagi SD/MI,

    SDLB, SMP/MTS, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK di lingkungan Dinas Pendidkan dan

    Kebudayaan Provinsi Papua.

    Pasal 2

    Penerimaan Siswa Baru memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi Warga Negara usia

    sekolah agar memperoleh layanan pendidikan yang layak, bermutu dan sebaik-baiknya.

    Pelaksanaan penerimaan siswa baru bersifat terbuka dan dapat diketahui oleh masyarakat termasuk

    orang tua siswa.

    Pasal 3

    Calon peserta didik yang memenuhi syarat tertentu pada prinsipnya diberikan kesempatan yang

    seluas-luasnya untuk memperoleh pendidikan pada satuan pendidikan, jenjang dan jenis sekolah

    yang berlaku.

    Menerima peserta didik pemenang olimpiade kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan

    Teknologi, Lomba dan atau Festival Seni, dan Kejuaraan Olahraga diberbagai tingkatan dapat

    melanjutkan sekolahnya ke tingkat satuan pendidikan berikutnya tanpa hambatan sesuai dengan

    pilihannya.

    Pasal 4

    Dengan memperhatikan pasal 2 dan 3 diatas, pada dasarnya tidak ada penolakan dalam hal

    Penerimaan Peserta Didik Baru di sekolah, kecuali daya tampung sekolah terbatas dan waktu yang

    tidak memungkinkan.

  • 7/25/2019 Panduan Peneriman Siswa Baru 2015

    5/24

    BAB III

    PERSYARATAN

    Pasal 5

    1.

    Calon peserta didik yang akan melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi wajib

    memiliki STTB/Ijasah dan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN), Program

    Kesetaraan ( Paket A, B, C ) atau Surat Keterangan yang berpenghargaan sama dengan

    STTB/Ijasah, sekolah luar negeri yang dinilai / dihargai sama atau setingkat dengan STTB

    kecuali untuk masuk Sekolah Dasar.

    2. Calon peserta didik yang diterima wajib mentaati pelaksanaan Wiyatamandala, termasuk

    ketentuan Peraturan Sekolah, Osis, dan Pelaksanaan Hari-hari Pertama Masuk Sekolah.

    3. Calon peserta didik disamping mentaati ketentuan tersebut pada ayat (2), wajib mentaati

    peraturan tentang Pakaian Seragam Sekolah kecuali bagi peserta didik yang orang tuanya

    mengalami hambatan sosial ekonomi, agar dibantu melalui Komite Sekolah bersangkutan.

    a.

    Orang Tua/ Wali Calon peserta didik yang diterima di SD Negeri ataupun Inpres wajibmenandatangani Surat Pernyataan untuk mengikuti Pendidikan Agama yang dianut.

    (lampiran 1)

    b. Calon peserta didik yang diterima di SMP/MTs, SMA/MA dan SMK Negeri wajib

    menandatangani Surat Pernyataan untuk mengikuti Pendidikan Agama yang dianut

    (lampiran 2)

    Pasal 6

    Persyaratan calon peserta didik kelas I SD/MI dan SDLB adalah sebagai berikut :

    1. Telah berusia 7 ( tujuh ) sampai dengan 12 ( dua belas ) tahun wajib diterima dalam rangka

    penuntansan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun2. Telah berusia 6 ( enam ) tahun ( kelahiran mulai bulan Juli 2009 ke bawah ) dapat diterima

    sebab akan mencapai usia 7 ( tujuh ) tahun pada tahun yang akan datang ( semester Genap).

    Pasal 7

    Persyaratan calon peserta didik kelas VII atau Kelas I SMP/MTs dan SMPLB adalah sebagai

    berikut:

    1.

    Telah tamat dan lulus SD/MI , SDLB dan program Paket A Setara SD dan memiliki STTB dan

    Surat keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN)

    2. Peserta didik berusia setinggi-tingginya 18 ( delapan belas ) tahun pada awal tahun pelajaran

    baru wajib diterima dalam rangka penuntansan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9Tahun.

    Pasal 8

    Persyaratan calon peserta didik kelas X atau kelas I SMA/MA, SMALB dan SMK adalah sebagai

    berikut :

    1. Peserta didik yang diterima di SMA diprioritaskan kepada yang akan melanjutkan ke

    Perguruan Tinggi, sedangkan yang lain lebih diarahkan ke SMK sehingga jika memungkinkan

    peserta didik SMK yang akan diterima lebih banyak dari pada peserta didik SMA.

    2. Calon peserta didik kelas X atau kelas I SMA/MA dan SMALB adalah telah tamat dan lulus

    SMP/Mts, SMPLB dan Paket B Setara SMP dan memiliki STTB dan SKHUN dan berusiasetinggi- tingginya 21 tahun pada awal tahun pelajaran.

  • 7/25/2019 Panduan Peneriman Siswa Baru 2015

    6/24

    3.

    Calon peserta didik kelas X atau kelas I SMK adalah telah tamat dan lulus SMP/Mts, SMPLB

    dan Paket B Setara SMP dan memiliki STTB dan SKHUN, berusia setinggi- tingginya 21

    tahun pada awal tahun pelajaran dan memenuhi syarat sesuai dengan spesifikasi program

    keahlian yang ditujui.

    Pasal 9

    Pada kondisi tertentu jika persyaratan usia masuk SD/MI, SDLB, SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA,

    SMALB dan SMK tidak dapat dipenuhi maka sekolah diberikan wewenang atas persetujuan Kepala

    Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk mengatur sesuai kebutuhan masyarakat setempat.

  • 7/25/2019 Panduan Peneriman Siswa Baru 2015

    7/24

    BAB IV

    JADWAL KEGIATAN

    Pasal 10

    Jadwal kegiatan penerimaan calon peserta didik baru tahun pelajaran 2015/2016 adalah sebagai

    berikut :

    1. Pendaftaran penerimaan calon peserta didik baru untuk semua jenjang pendidikan tahun

    pelajaran 2015/2016 dilaksanakan pada tanggal 16 Juni sampai dengan 7 Juli 2015;

    2. Pengumuman pendaftaran penerimaan calon peserta didik baru untuk semua jenjang pendidikan

    dilaksanakan pada tanggal 11 Juli 2015;

    3. Pendaftaran ulang calon peserta didik baru untuk semua jenjang pendidikan dilaksanakan pada

    tanggal 27 Juni sampai dengan 29 Juni 2015;

    4. Hari pertama masuk sekolah dimulai tanggal 22 Juli 2015 dengan kegiatan sebagai berikut :

    a. Kepada peserta didik kelas I SD dan SDLB, Kelas VII SMP dan SMPLB, Kelas X SMA,

    SMALB dan SMK dilaksanakan kegiatan pengenalan sekolah (MOS) selama tiga haridimulai tanggal 23 Juli sampai dengan 25 Juli 2015

    b.

    Kepada peserta didik kelas II sampai dengan kelas VI SD dan SDLB, kelas VII I dan IX

    SMPatau SMPLB, dan siswa kelas XI dan XII SMA atau SMALB dan SMK diisi dengan

    kegiatan yang konstruktif sesuai dengan situasi dan kondisi setempat misalnya : bakti social,

    pembenahan 7K, porseni antar kelas, atau yang lainnya sesuai dengan kebutuhan

    sekolah/daerah;

    c. Dalam rangka sosialisasi pencagahan HIV/AIDS dan penyalagunaan narkoba maka setiap

    mengawali satu kegiatan mata pelajaran selalu meneriakan yel-yel PRESTASI YES,

    NARKOBA NO, PERGAULAN BEBAS/HIV/AIDS NO

    BAB V

    PROSEDUR PENDAFTARAN

    Pasal 11

    Pendaftaran calon peserta didik SMP dan SMA dilaksanakan secara rayonisasi dengan ketentuan

    sebagai berikut :

    a.

    Pendaftaran dilakukan oleh calon peserta didik melalui sekolah masing-masing dengan pilihan

    maksimal 3 (tiga) sekolah dalam satu rayon;

    b.

    Sekolah-sekolah pendaftar mendaftar kepada ketua rayon;c.

    Penentuan penerimaan calon peserta didik pada sekolah yang diilih dilalukan oleh ketua

    rayon;

    d. Apabila pada rayon terdapat kelebihan peserta didik ketua rayon mengadakan pengaturan lebih

    lanjut bersama kepala-kepala sekolah setempat;

    e. Sekolah yang akan menerima calon peserta didik supaya mengumumkan seluas-luasnya dan

    sejelas-jelasnya kepada masyarakat, semua informasi yang diperlukan seperti daya tamping,

    jadwal/waktu, tempat pendaftaran dan persyaratan lainnya.

    Pasal 12

    Bagi satuan pendidikan yang menerima siswa baru melalui sistim on line ( internet ) wajib

    mematahui beberapa ketentuan sebagai berikut :a. Tetap membuka sistem penerimaan siswa baru melalui jalur manual.

  • 7/25/2019 Panduan Peneriman Siswa Baru 2015

    8/24

    b.

    Akses penerimaan siswa baru melalui sistem on-line; terbatas hanya untuk wilayah Papua

    dalam rangka menjamin ketersediaan peluang serta keberpihakan terhadap peserta didik asli

    Papua agar dapat diterima pada sekolah terbaik di Provinsi Papua

    c. Akses penerimaan siswa baru melalui sistem on-line untuk kawasan lebih luas mencakup

    wilayah di luar Papua; hanya berlaku bagi siswa baru yang mengikuti orang tua yang pindah

    tugas ataupun siswa mutasi karena mengikuti orang tua ke Papua.

    Pasal 13

    Rasio peserta didik yang diterima untuk setiap Rombongan Belajar pada setiap jenis, jenjang dan

    satuan pendidikan adalah sebagai berikut :

    1. Jumlah peserta didik pada SD dalam satu rombongan belajar (kelas) maksimum 32 orang.

    2. Jumlah peserta didik pada SDLB dalam satu rombongan belajar (kelas) maksimum 8 orang.

    3. Jumlah peserta didik pada SMP dalam satu rombongan belajar (kelas) maksimum 36 orang.

    4.

    Jumlah peserta didik pada SMPLB dalam satu rombongan belajar (kelas) maksimum 8 orang.

    5. Jumlah peserta didik pada SMA dalam satu rombongan belajar (kelas) maksimum 30 orang.

    6.

    Jumlah peserta didik pada SMALB dalam satu rombongan belajar (kelas) maksimum 8 orang.7. Jumlah peserta didik pada SMK dalam satu rombongan belajar (kelas) maksimum 40 orang

    untuk bidang studi keahlian dan pekerjaan social serta bisnis dan manajemen maksimum 36

    orang untuk bidang keahlian lainnya.

    8. Khusus untuk SMP dan SMA dalam keadan memaksa dan jika ruang kelas memungkinkan

    boleh tiap rombongan belajar maksimal 48 orang.

    9. Penambahan kelas dengan double shift ( sekolah pagi dan siang) dimungkinkan dengan

    memperhatikan jumlah siswa yang tidak lulus ujian nasional tahun pelajaran 2013/2014 dan

    daya tanmpung sekolah swasta sekitarnya, serta jumlah tenaga pengajar ( apabila terdapat

    sekolah swasta disekitarnya yang jumlah peserta didiknya belum mencapai 40 orang per kelas

    maka double shift tidak dibuka.

    10.

    Penambahan kelas pararel hanya dapat dilakukan sebatas kemampuan tenaga yang bakatdarijangkauan pembinaan yang efektif dan efisien.

    Pasal 14

    Kegiatan penerimaan peserta didik baru dilaksanakan oleh sekolah dengan mengikuti jadwal yang

    sudah ditetapkan melalui tahapan pemberitahuan kepada masyarakat, pendaftaran, pengumuman

    siswa yang diterima dan pendaftaran ulang siswa baru.

    Pasal 15

    Sekolah dapat mengadakan seleksi jika daya tampung tidak cukup/ terbatas.

    Pasal 161. Seleksi calon peserta didik kelas I SD/SDLB tingkat dasar dilakukan berdasarkan usia dan

    kriteria lain yang ditentukan oleh sekolah bersama komite sekolah

    2. Seleksi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) tidak merupakan seleksi akademis serta

    tidak dipersyaratkan telah mengikuti taman kanak-kanak (TK).

    Pasal 17

    1. Seleksi calon peserta didik kelas VII atau I SMP dan SMPLB dapat menggunakan Nilai

    Ujian Nasional SD/SDLB atau Nilai Ujian Nasional Paket A dengan mempertimbangkan

    aspek jarak tempat tinggal ke sekolah, bakat olah raga, bakat seni, prestasi dibidang akademis,

    iptek, ekonomi keluarga lemah dan usia calon siswa.

    2.

    Apabila criteria sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat terpenuhi maka sekolah dapat

    melakukan tes bakat skolastik atau tes potensi akademik.

  • 7/25/2019 Panduan Peneriman Siswa Baru 2015

    9/24

    Pasal 18

    Seleksi calon peserta didik kelas X atau kelas I SMA/SMALB dilakukan berdasarkan Nilai Ujian

    Nasina SMP/SMPLB atau Nilai Ujian kesetaraan Paket B dengan mempertimbangkan aspek jarak

    tempat tinggal ke sekolah, bakat olah raga, bakat seni, prestasi dibidang akademis, iptek, ekonomi

    keluarga lemah, usia calon siswa dan atau prestasi lain yang diakui sekolah.

    Pasal 19

    1.

    Seleksi calon peserta didik kelas I SMK dilakukan untuk mendapatkan keesuaian minat danbakat siswa sesuai program keahlian yang dipilih dengan menggunakan kriteria yang

    ditetapkan oleh sekolah dan majelis sekolah serta pasangan/ asosiasi profesi.

    2. Apabila seleksi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) tidak diperlukan seleksi

    dilaksanakan berdasarkan peringkat Nilai Ujian Nasional SMP/SMPLB atau Nilai Ujian

    kesetaraan Paket B dengan mempertimbangkan aspek jarak tempat tinggal ke sekolah, bakat

    olah raga, bakat seni, prestasi dibidang akademis, iptek, ekonomi keluarga lemah, usia calon

    siswa dan atau prestasi lain yang diakui sekolah.

  • 7/25/2019 Panduan Peneriman Siswa Baru 2015

    10/24

    BAB VI

    PENERIMAAN SISWA PINDAHAN

    Pasal 19

    1.

    Perpindahan peserta didik antar sekolah dalam satu kabupaten/kota dalam satu provinsi atau

    antar provinsi dilaksanakan atas persetujuan kepala sekolah asal dan kepala sekolah yang

    dituju serta dilaporkan kepada Kepala Dinas kabupaten/ kota, provinsi sesuai kewenangannya.

    2. Perpindahan peserta didik dari sekolah Indonesia ke luar negeri dilaksanakan atas dasar

    persetujuan kepala sekolah asal dan kepala sekolah yang dituju serta dilaporkan kepada

    Kepala Dinas kabupaten/ kota, provinsi sesuai kewenangannya.

    3. Perpindahan dari sekolah Indonesia ke luar negeri mendapat persetujuan direktorat jenderal

    pendidikan Dasar dan Menengah .

    Pasal 20

    Biaya yang digunakan untk kepentingan peserta didik dalam penerimaan peserta didik baru maupun

    biaya penerimaan peserta didik baru SD/SDLB dan SMP/SMPLB bersumber dari dana BOS sesuai

    aturan penggunaanya sedangkan bagi siswa SMA/SMALB dan SMK dibebankan kepada

    kabupaten/kota dengan ketentuan sebagai berikut :

    1. Kepada peserta didik asli Papua dari keluarga kurang mampu dibebaskan dari pungutan

    pendidikan.

    2.

    Kebutuhan sekolah yang bukan merupakan asset pemerintah yang sangat mendesak dan

    membutuhkan partisipasi orang tua peserta didik harus melalui keputusan komite sekolah

    dengan pola subsidi silang, dan dalam hal ini kepada siswa asli papua yang kurang mampu

    dibebaskan atau tidak dipungut biaya apapun

  • 7/25/2019 Panduan Peneriman Siswa Baru 2015

    11/24

    BAB VII

    PELAKSANAAN

    Pasal 21

    1. Formulir Pendaftaran

    a. Bentuk formulir pendaftaran penerimaan calon siswa baru ditentukan seperti dalam

    lampiran 3.

    b. Sekolah/rayon yang bersangkutan supaya menyediakan formulir pendaftaran secukupnya

    sehingga setiap calon pendaftar dapat memperolehnya.formulir pendaftaran dikirim ke

    seklah lain selain sekolah rayonc. Tempat pengambilan formulir agar disediakan secukupnya dan ditempat yang mudah

    dicapai dan diatur sedemikian rupa sehingga pengambilan formulir berjalan tertib dan

    aman, serta menghindarkan kerumunan orang dalam jumlah besar.

    d. Petugas yang melayani pendaftaran agar member formulir pendaftaran dalam jumlah

    cukup dan diberi petunjuk seperlunya.

    2. Pendaftaran

    a. Kegiatan pendaftaran diberi alokasi waktu dan jam secukupnya

    b.

    Pengumuman tentang jadwal dan syarat-syarat pendaftaran supaya ditulis dengan baleho

    yang besar dan dipasang di beberapa tempat terbuka di sekolah sehingga dapat dibaca

    dengan jelas.

    c.

    Setiap pendaftar agar dilayani sebaik-baiknya.

    d. Bila harus dilakukan seleksi karena pendaftar lebih banyak dari daya tampung sekolah,

    maka cara seleksi dapat ditetapkan oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota sesuai kondisi

    daerah.

  • 7/25/2019 Panduan Peneriman Siswa Baru 2015

    12/24

    BAB VIII

    PETUNJUK TEKNIS BAGI SMK

    Pasal 22

    Petunjuk teknis penerimaan peserta didik baru bagi SMK adalah sebagai berikut :Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan secara seksama adanya dampak ekonomi keluarga

    yang diperkirakan akan mengurangi kesanggupan masyarakat untuk membiayai pendidikan putra

    putrinya, kiranya perlu dicermati hal-hal sebagai berikut :

    1. Pembayaran uang pangkal, pakaian seragam dan berbagai jenis pembayaran lain yang biasanya

    dikenakan pada saat penerimaan peserta didik baru tidak boleh menjadi factor penghambat

    bagi calon peserta didik yang tidak mampu pada saat penerimaan.

    2. Pendaftaran ulang bagi peserta didik tingkat I dan tingkat II yang naik ke tingkat II dan III dan

    yang tidak naik (tinggal) tingkat tidak dibebani biaya pendaftaran.

    3. Penggantian buku pada mata pelajaran yang sama supaya dihindari.

    Ketentuan lainnya adalah sebagai berikut :

    1. Dalam rangka peningkatan peran dan tanggung jawab majelis sekolah terhadap program

    pengembangan dan peningkatan mutu SMK, maka manajemen sekolah dianjurkan mengikut

    sertakan komite sekolah pada penentuan persyaratan khusus dalam proses seleksi, sekaligus

    membudayakan kontrol sosial masyarakat.

    2. Peningkatan minat calon peserta didik masuk SMK adalah peluang bagi sekolah untuk

    mendapatkan peserta didik yang berkualitas melalui seleksi penerimaan peserta didik baru.

    3. Jumlah peserta didik baru yang dapat diterima pada masing-masing SMK ditentukan oleh

    Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Provinsi Papua (dalam hal ini Kepala Bidang

    Pendidikan Menengah) atau Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten / Kota dengan

    memperhatikan :

    a.

    Jurusan atau bidang keahlian harus sesuai dengan ijin operasional yang diberikan kepadaSMK tersebut.

    b. Jumlah siswa per rombongan belajar (kelas) tidak melebihi standar jumlah peserta didik

    tiap rombongan belajar.

    4. Sebagai antisipasi desakan tamatan SMP untuk melanjutkan ke pendidikan Menengah

    Kejuruan (SMK) dapat dilakukan peningkatan daya tamping SMK antara 10% s/d 30% dengan

    memanfaatkan asset yang ada baik SMK Negeri maupun Swasta dengan memperhatikan dan

    mempertimbangkan :a. Peningkatan penggunaan fasilitas SMK menjadi 10 jam perhari ( pukul 07.00 s/d pukul

    17.00) jika perlu bias lebih.

    b.

    Konsekwensi lain berkaitan dengan ketersediaan tenaga pengajar, biaya operasional

    pendidikan dan pengaturan jadwal penggunaan fasilitas secara bergiliran dan sistimatis.

    c.

    Penambahan daya tampung tidak diartikan penambahan jumlah peserta didik per kelas

    sesuai standar.

    5. Seleksi penerimaan peserta didik baru SMK pada dasarnya seleksinya menggunakan Nilai

    Ujian Nasional SMP yang dimiliki oleh peserta didik dan diurutkan sesuai rangking dan

    ketentuan pembobotannya terlampir.

    6. SMK tertentu yang merasa siap melakukan seleksi bakat, minat dan kemampuan dapat

    melaksanakan proses seleksi khusus dengan ktentuan :

    a. Dilaksanakan sebagai wujud program kerjasama dengan komite Sekolah karena majelis

    sekolah ikut bertanggung jawab terhadap objektifitas hasil seleksi tersebut.

    b.

    Harus ada jaminan bahwa proses seleksi ini dikelola secara transparan.

  • 7/25/2019 Panduan Peneriman Siswa Baru 2015

    13/24

    7.

    Masing-masing SMK bersama komite Sekolah dapat membuat ketentuan khusus yang

    transparan sesuai dengan spesifik program keahlian di sekolah yang bersangkutan , misalkan

    ketentuan tentang :

    a. Tinggi badan minimal

    b. Kesehatan jasmani( tidak buta warna, cacat fisik0 karena bidang keahliannya

    memberlakukan persyaratan seperti itu.c. Litsus bagi SMK yang memiliki mitra sekolah yang menuntut persyaratan tersebut.

    8.

    Penentuan peserta didik yang akan diterima sesuai dengan formasi diranking dengan

    memperhitungkan hasil seleksi masing- masing butir (4), (5) dan (6) tersebut diatas.

    9.

    Daftar ranking dan proses hasil akhir penentuan ranking dilakukan melalui rapat bersama

    antara panitia seleksi, pimpinan Sekolah dan pimpinan Komite sekolah.

    10.

    Karena ketersediaan SMK dengan bidang keahlian beragam tidak selalu tersedia di tiap

    kabupaten/kota maka didalam penerimaan peserta didik SMK tidak mempergunakan sistim

    rayonisasi. peserta didik bebas memilih SMK sesuai dengan keahlian yang diminati bahkan

    SMK terbuka bagi calon peserta didikyang berasl dari seluruh Indonesia seperti tercantum pada

    lampiran 3.

    11.

    SMK bersama komite sekolah mengidentifikasi hasil seleksi peserta didik baru mengenaitingkat kecerdasan sisw dalam bidang matematika, IPA dan Bahasa Inggris dengan melibatkan

    komite sekolah dalam penyediaan sumber- sumber pembiayaan.

    Table . 1. Standar Jumlah Siswa Per Rombongan Belajar (Kelas) Pada SMK

    No Kelompok Program Keahlian Jumlah/ orang

    1 Teknologi dan Industri Semua program keahlian 36

    2 Pertanian dan Kehutanan Semua program keahlian 36

    3 Parawisata Gizi, Tata Busana, Tata Kecantikan,

    Jasa Boga, patise akomodasi Perhotelen

    dan usaha perjalanan Wisata

    36

    4 Bisnis dan Manajemen Akuntansi,Sekretaris, dan Bisnis ManajemenKoperasi

    40

    5 Kelompok Seni

    Kerajinan ( SMIK dan

    SMSK)

    Seni Rupa, Kerajinan Kayu, Kerajinan

    Logam, kerajinan tekstil, kerajinan kulit

    dan Kerajinan Keramik

    32

    Sistim Pembobotan Nilai UN Untuk Penentuan Ranking Penerimaan Calon Peserta Didik Baru

    SMK Tahun Pelajaran 2014/2015adalah sebagai berikut :

    Table 2 .Pembobotan Untuk Kelompok Teknologi Industri , Pertanian dan Kehutanan

    No Mata Pelajaran Bobot1 Matematika 4

    2 IPA 4

    3 Bahasa Inggris 3

    4 Mata Pelajaran Lain 1

    Tabel. 3. Pembobotan untuk Kelompok Bisnis, Manajemen dan Pariwisata

    No Mata Pelajaran Bobot

    1 Matematika 3

    2 IPA 3

    3 Bahasa Inggris 34 Mata Pelajaran Lain 1

  • 7/25/2019 Panduan Peneriman Siswa Baru 2015

    14/24

    Tabel. 4. Pembobotan untuk Kelompok Kesejahteraan Masyarakat, Seni dan kerajinan

    Mata Pelajaran Bobot

    Semua mata pelajaran 1

    Ranking berdasarkan angka komulatif nilai UN

  • 7/25/2019 Panduan Peneriman Siswa Baru 2015

    15/24

    BAB IX

    PENGUMUMAN DAN PENDAFTARAN

    Pasal 23

    Pengumuman Calon Peserta Didik Yang Diterima

    1. Pengumuman calon peserta didik yang dinyatakan diterima beserta calon cadangan agar

    diberitahukan secara jelas pada rayon atau sekolah yang ditujuh.

    2. Pengumuman pada Butir (a) supaya dilakukan pada waktu yang telah ditentukan serta terbaca

    jelas dan diletakan pada beberapa tempat yang terbuka di lingkungan sekolah.

    3. Pengumuman dengan sistim on line harus juga ada pengumuman dalam sistim manual yang

    bertempat pada beberapa tempat yang terbuka di lingkungan sekolah.

    Pasal 24

    Pendaftaran Ulang

    1.

    Waktu pendaftaran ulang bagi calon peserta didik yang dinyatakan diterima agar ditentukan

    dan diumumkan seluas-luasnya terutama waktu mulai dan waktu berakhirnya pendaftaranulang

    tersebut serta syarat-syarat yang harus dilengkapi.

    2. Mereka yang dinyatakan diterima tetapi tidak mendaftarkan ulang dalam waktu yang telah

    ditentukan dinyatakan gugur dan dapat diganti oleh calon peserta cadangan berdasarkan

    peringkat yang sudah diumumkan.

    3.

    Penentuan dan pengumuman calon cadangan yang diterima menggantikan calon yang gugur

    supaya diatur dengan sebaik-baiknya menurut urutan peringkat dalam waktu yang sesingkat-

    singkatnya.

    Pasal 25

    Pengamanan

    Usaha-usaha pengamanan dapat dilakukan sebagai berikut ;

    1.

    Bekerja sama dengan petugas keamanan diwilayah sekolah setempat

    2. Membentuk satuan tugas pengaman yang selalu siap siaga.

    3.

    Menyusun daftar sekolah yang rawan situasinya serta mengawasi secara khusus kegiatan

    penerimaan calon peserta didik baru pada masing-masing Dinas Pendidikan Di Kabupaten/kota

    yang bersangkutan.

    Pasal 26

    Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

    1.

    Dinas kabupaten kota

    a.

    Memberikan penjelasan kepada masyarakat/ orang tua calon peserta didik agar mereka

    dapat membantu dan menjaga ketertiban pelaksanaan penerimaan calon peserta didik

    baru.

    b. Bertanggung jawab sepenuhnya atas pelaksanaan penerimaan calon peserta didik baru di

    lingkungan sekalah pada lingkungan kerja masing-masing

    c. Mengatur dan menetapkan rayon di daerahnya serta menetapkan pengadaan formulir

    pendaftaran calon peserta didik baru.

    d. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melaporkan kegiatan pelaksanaan penerimaan calon

    peserta didik baru kepada Kepala dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Papua u.p

    kepala bidang pendidikan Menengah selambat-lambatnya satu minggu sesudah hari

    pertama masuk sekolah tahun pelajaran baru (formulir terlampir).

  • 7/25/2019 Panduan Peneriman Siswa Baru 2015

    16/24

    2.

    Hal-hal yang perlu mendapat perhatin khusus;

    a. Praktek pungutan liar, sogok, calo dan praktik negative lainnya dalam pelaksanaan

    penerimaan calon peserta didik baru tidak dibenarkan

    b. Tidak dibenarkan memberI jatah kepada siapa saja.

    c. Pendaftaran penerimaan calon peserta didik baru dengan biaya yang serendah-

    rendahnya sebagai wujud partisipasi masyarakat yang diatur oleh keputusan Kepala

    Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota masing-masing.

    d. Khusus untuk SD dan SMP tidaka ada biaya pendaftaran.

    e. Segala bentuk biaya pada saat pendaftaran ulang tidak dibenarkan.

    f. Tidak dbenarkan mengadakan mutasi calon peserta didik antar sekolah yang sudah

    ditetapkan dan diumumkan kecuali jika terdapat kekeliruan dalam pengumuman.

    g. Jika ada penambahan kelas baru atau penambahan daya tampung suatu sekolah supaya

    diumumkan sejak saat pendaftaran dimulai.

    h.

    Dalam rangka menunjang wajib belajar 9 tahun khususnya untuk penerima calon peserta

    didik baru SMP dalam seleksi dapat menggunakan pertimbangan urutan prioritas;

    -

    Urutan peringkat niali UN- Umur siswa 13 s/d 15 tahun. Bilamana masih ada tempat bias menerima anak lehih

    dari 15 Tahun tetapi tidak lebih dari 18 tahun.

    3. Lain- lain

    a. Penyelenggara program khusus atau kelas khusus (akselerasi) untuk peserta didik yang

    memiliki bakat istimewa dan kecerdasan luar biasa diatur oleh Kepala dinas Pendidikan

    Dan Kebudayaan Provinsi Papua.

    b. Dalam pelaksanaan penerimaan calon peserta didik baru diharapkan Kepala dinas

    Pendidikan kabupaten/kota dan Badan Musyawara Perguruan Swasta (BMPS) wajib

    menampung keluhan-keluhan masyarakat .

    c.

    Dalam hal diperlukan kebijakan khusus pengaturannya diserahkan kepada Kepala DinasPendidikan kabupaten/kota masing-masing dengan berpedoman pada ketentuan yang

    berlaku dalam penerimaan calon peserta didik baru

    d. Pelaksanaan edaran ini diserahkan kepada Kepala Dinas Pendidikan kabupaten/kota

    setempat agar segala sesuatu yang berhubungan dengan penerimaan calon peserta didik

    baru dapat berjalan tertib, teratur, lancer dan aman.

    4.

    Lampiran-lampiran

    a. Lampiran 1 Surat Pernyataan Orang Tua/ Wali calon Peserta Didik Baru.

    b. Lampiran 2 Surat Pernyataan Peserta Didik SMP.

    c. Lampiran 3 formulir pendaftaran calon Peserta Didik Baru SMP/SMA/SMK

    d.

    Lampiran 4 Hsil Seleksi penerimaan Peserta Didik Baru SMP/SMA/SMKe. Lampiran 5 dan 6 laporan penerimaan Peserta Didik Baru tahun pelajaran 2014/2015

    sekolah negeri dan swasta.

  • 7/25/2019 Panduan Peneriman Siswa Baru 2015

    17/24

    Demikian Panduan Penerimaan siswa Baru ini dibuat agar dapat dipedomani dan dilaksanakan

    dengan penuh tanggung jawab.

    Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan

    Provinsi Papua

    ELIAS WONDA, S.Pd,M.H

    Pembina Utama Madya

    NIP. 19610706 1984 03 1 013

  • 7/25/2019 Panduan Peneriman Siswa Baru 2015

    18/24

    Lampiran 1

    SURAT PERNYATAAN ORANG TUA / WALI * )

    CALON PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR

    Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

    1.

    Nama Orang tua / wali *) : ..

    2. Pekerjaan Orang Tua/ wali *) : .....

    3.

    Alamat Orang Tua/ Wali *) : ..

    4. Agama : ..

    5.

    Nama peserta didik : ..

    6. Jenis Kelamin : ..

    7.

    Diterima di Kelas : ..

    8. Hubungan keluarga dengan siswa : ..

    M E N Y A T A K A N

    Bahwa selaku orang tua /wali dari siswa yang bernama kelas

    .. Sekolah Dasar .. saya :

    1.

    Bersedia membimbing dan mengawasi calon peserta didik tersebut diatas untuk mentaati dan

    mematuhi semua semua kegiatan hari-hari pertama masuk sekolah, pelaksanaan wiatamandala

    dan OSIS

    2. Peserta didik tersebut di atas akan mengikuti pendidikan agama .

    3.

    Tidak berkeberatan apabila saya tidak membimbing dan mengawasi sehingga peserta didik

    tersebut tidak mentaati ketentuan yang ditetapkan oleh sekolah untuk dikembalikan kepada saya.

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung jawab.

    2015

    Yang membuat pernyataan,

    meterai

    Rp 6.000

    Nama Jelas

    *) coret yang tidak perlu

  • 7/25/2019 Panduan Peneriman Siswa Baru 2015

    19/24

    Lampiran 2

    SURAT PERNYATAN PESERTA DIDIK /SEKOLAH MENENGAH*)

    Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

    1.

    Nama lengkap : ..2. Tempat/tanggal lahir : ..

    3.

    Jenis kelamin : ..

    4. Agama : ..

    5.

    Nomor pendaftaran : ...

    6. Diterima di kelas : ..

    7.

    Nama orang Tua : ..

    8. Pekerjaan orang tua : ..

    9.

    Agama orang tua : ..

    10.Nama wali : ...

    11.Pekerjaan wali : ...

    12.

    Hubungan keluarga : ...

    M E N Y A T A K A N :

    Selama menjadi peserta didik saya .

    1.

    Akan belajar dengan tekun dan penuh semangat

    2. Akan menjaga nama baik diri sendiri, keluarga dan sekolah

    3.

    Sanggup mentaati dan mematuhi pelaksanaan wiatamandala termasuk pakaian seragam

    sekolah, OSIS dan kegiatan hari-nari pertama masuk sekolah.

    4. Akan mengikuti pendidikan agama

    5.

    Akan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan oleh sekolah

    6. Apabila saya tidak mentaati ketentuan yang diterapkan oleh sekolah, saya sanggup menerima

    sangsi yaitu :

    a. Tidak diperkenangkan mengikuti pelajaran selama jangka waktu tertentu

    b.

    Dikembalikan kepada orang tua/ wali *)

    Dmikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan dengan penuh rasa tangging jawab

    serta diketahui dan disetujui oleh orang tua/ wali saya.

    Mengetahui/ menyetujui ..2015Orang tua/ wali yang membuat pernyataan

    Meterai

    Rp 6.000

    .

    Nama jelas Nama jelas

    *) coret yang tidak perlu

  • 7/25/2019 Panduan Peneriman Siswa Baru 2015

    20/24

    Lampiran 3

    KOP SEKOLAH

    No Pendaftaran ( dibuat rangkap tiga)

    FORMULIR PENDAFTARAN CALON PESERTA DIDIK

    A. Keterangan calon Peserta Didik

    1.

    Nama lengkap : ....

    2. Tempat/tanggal lahir : ....

    3.

    Alamat Peserta Didik : ....

    4. Nama Sekolah asal : ....

    5. Status sekolah : ....

    6. Alamat Sekolah : ....

    7.

    Rayon/ Sub Rayon : ....8.

    Kabupaten/ Kota ; ....

    B.

    Sekolah yang ditujuh

    1. a. Nama Sekolah : ....

    Alamat : ....

    b. Nama Sekolah : ....

    Alamat : ....

    c.Nama Sekolah : ....

    Alamat : ....

    2. Sekolah-sekolah tersebut

    Berasal dalam rayon/sub rayon : ....

    Mengetahu/ menyetujui, 2015

    Orang Tua/wali *) yang membuat pernyatan

    Meterai

    Rp 6.000

    .. .

    Nama Jelas Nama Jelas

    Keterangan :

    1.Nomor pendaftaran diisi oleh rayon/Sub rayon dan dibubuhi stempel dibagian bawahnya serta

    diparaf oleh petugas pendaftaran.

    2.

    Coret yang tidak perlu.

    3.Negara atau swasta

    4.

    Lembaran I ke Rayon/ Sub Rayon, lembaran II kepeda pesert didik bersangkutan, dan lembaran

    IIIarsip sekolah asal.

  • 7/25/2019 Panduan Peneriman Siswa Baru 2015

    21/24

    Lampiran 4

    KOP RAYON

    HASIL SELEKSI

    PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

    Ketua Rayon :

    Dengan ini menetapkan bahwa :

    Nama Peserta Didik :

    Nomor Pendaftaran :

    Alamat Peserta Didik : Alamat Sekolah :

    Diterima di :

    Nama Sekolah :

    Alamat Sekolah :

    Bagi pesrta didik yang diterima harus melaporkan ke sekolah tersebut paling lambat 4

    ( empat) hari setelah tanggal surat ini, dengan membawa :

    1. Formulir pendaftaran.

    2. Formulir hasil seleksi

    3. STTB Asli

    4.

    Bukti Laporan Pendidikan

    Peserta Didik yang tidak melaporkan diri selama 4 (empat ) hari dari tanggal surat ini dianggap batal

    atau mengundurkan diri

    2015

    Ketua /Sekretaris Rayon

    ..NIP. ...

  • 7/25/2019 Panduan Peneriman Siswa Baru 2015

    22/24

    Lampiran 5

    LAPORAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

    SERTA PESERTA DIDIK TAHUN PELAJARAN 2015/2016

    Sekolah Negeri

    No Jenjang pendidikan

    Siswa Baru

    Tk ISiswa menurut tingkat

    mengulang DO LulusRcnc

    an

    a

    pe

    ndf

    tr

    dit

    eri

    ma

    I II III IV V VI Jmh

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

    1 Sekolah Dasar

    2 Sekolah Dasar Luar

    Biasa

    3 Sekolah MenengahPertama

    4 Sekolah Menengah

    Pertama Luar Biasa

    5 Sekolah Menengah Atas

    6 Sekolah Menengah Atas

    Luar Biasa

    7 Sekolah Menengah

    Kejuruan

    Keterangan :

    1.

    Direncanakan adalah jumlah peserta didik baru pendidikan daya tamping optimal.

    2. Untuk Taman Kanak-Kanak jumlah peserta didik menurut tipe, kolom 6 untuk tipe A, kolom 7

    untuk tipe B

    3. Semua kolom hitam tidak perlu diisi

    Kepala Dinas Kabupaten/Kota

    ..

    NIP. ..

  • 7/25/2019 Panduan Peneriman Siswa Baru 2015

    23/24

    Lampiran 6

    LAPORAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

    SERTA PESERTA DIDIK TAHUN PELAJARAN 2015/2016

    Sekolah Swasta

    No Jenjang pendidikanSiswa Baru Tk I Siswa menurut tingkat

    mengulang DO LulusRcncana pendftr diterima I II III IV V VI Jmh

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

    1 Sekolah Dasar

    2 Sekolah Dasar

    Luar Biasa

    3 Sekolah

    Menengah

    Pertama4 Sekolah

    Menengah

    Pertama Luar

    Biasa

    5 Sekolah

    Menengah Atas

    6 Sekolah

    Menengah Atas

    Luar Biasa

    7 Sekolah

    MenengahKejuruan

    Keterangan :

    4. Direncanakan adalah jumlah peserta didik baru pendidikan daya tamping optimal.

    5.

    Untuk Taman Kanak-Kanak jumlah peserta didik menurut tipe, kolom 6 untuk tipe A, kolom 7

    untuk tipe B

    6. Semua kolom hitam tidak perlu diisi

    Kepala Dinas Kabupaten/Kota

    ..

    NIP. ..

  • 7/25/2019 Panduan Peneriman Siswa Baru 2015

    24/24