Upload
buinhu
View
232
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1 | P a g e
PANDUAN PENULISAN
JURNAL ASURANSI DAN MANAJEMEN RISIKO
AAMAI
JUDUL
Nama penulis pertama1
Nama penulis kedua2 ..
Alamat instansi penulis pertama (lengkap dgn email) 1
Alamat instansi penulis kedua (lengkap dgn email) 2
ABSTRAK
(abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan/ atau bahasa Inggris,
maksimum 250 kata)
Satu paragraf, memuat tujuan, metode penelitian yang digunakan, hasil, dan
maksimum lima kata kunci.
Kata Kunci: aaaa; bbbb; cccc; dddd; eeee.
1. PENDAHULUAN
Pendahuluan memuat latar belakang penelitian secara ringkas dan padat, dan tujuan.
Dukungan teori tidak perlu dimasukkan pada bagian ini, tetapi penelitian sejenis yang
sudah dilakukan dapat dinyatakan.
1.1.Persyaratan Umum Penulisan Artikel
Pedoman bagi penulis artikel dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggeris dengan kerapatan
baris 1,5 spasi, font Times New Roman 12, ukuran kertas A4, format satu
kolom,dan margin last costum setting (top 2,54 cm; left 2,80 cm; bottom 2,54
cm; right2,54 cm).
b. Panjang artikel ilmiah hendaknya kurang lebih 10 – 20 halaman, termasuk
gambar, grafik atau tabel (jika ada) yang menyertainya.
c. Istilah-istilah dalam bahasa asing atau bahasa daerah dalam teks ditulis dalam
huruf miring (italic).
d. Kajian pustaka (literature review) dicantumkan sebagai bagian dari struktur
artikel. Pengutipan pustaka yang dianggap penting dapat diletakkan pada bagian
pendahuluan, kajian pustaka dan pembahasan
2 | P a g e
1.2.Struktur Artikel Ilmiah
Ada dua macam artikel ilmiah, yaitu artikel ilmiah hasil penelitian dan non
penelitian. Secara umum struktur artikel ilmiah hasil penelitian dan artikel ilmiah
non penelitian relatif sama. Pada artikel non penelitian tidak ada bagian metode.
Struktur artikel ilmiah hasil penelitian terdiri atas 11 bagian utama yaitu: (1) judul
(2) baris kepemilikan; (3) abstrak; (4) kata kunci; (5) pendahuluan; (6) kajian
pustaka; (7) metodologi; (8) hasil; (9) pembahasan; (10) kesimpulan dan saran; dan
(11) daftar pustaka. Adapun struktur artikel ilmiah non penelitian terbagi menjadi
8 bagian utama yaitu: (1) judul; (2) baris kepemilikan; (3) abstrak; (4) kata kunci;
(5) pendahuluan; (6) kajian pustaka; (7) pembahasan; (8) kesimpulan dan saran;
dan (9) daftar pustaka. Masing-masing bagian diberikan penjelasan sebagai
berikut.
2. ARTIKEL HASIL PENELITIAN
2.1. Judul
a. Judul hendaknya ringkas dan informatif, tidak terlalu panjang dan tidak terlalu
pendek, yaitu antara 5-15 kata. Judul ditulis dengan huruf kapital.
b. Jenis huruf Times New Roman 14, dengan jarak baris satu spasi.
c. Judul bisa dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris, sesuai dengan bahasa
yang dipergunakan dalam artikel.
2.2. Baris kepemilikan (authorship lines)
a. Nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar lainnya.
b. Jika penulis lebih dari satu orang dan berasal dari kelembagaan berbeda, maka
semua nama dicantumkan dengan memberikan tanda superskrip angka mulai
dari 1 pada belakang nama penulis secara berurutan.
d. Nama lembaga tempat bekerja penulis ditulis di bawah nama penulis di halaman
pertama, dilengkapi dengan alamat email
2.3. Abstrak
3 | P a g e
a. Abstrak ditulis secara ringkas dan faktual, meliputi masalah dan tujuan
penelitian, metode penelitian (untuk penelitian kualitatif termasuk deskriptif
tentang subjek yang diteliti), dan ringkasan hasil penelitian (bila dianggap perlu,
juga kesimpulan dan implikasi).
b. Abstrak hendaknya ditulis dalam bahasa Indonesia dan atau bahasa Inggris.
c. Panjang abstrak antara 50-75 kata dan ditulis dalam satu paragraf.
d. Abstrak diketik dengan spasi tunggal dengan format yang lebih sempit dari teks
utama (marjin kanan dan kiri menjorok masuk 1,2 cm)
2.4. Kata Kunci
a. Kata kunci adalah kata pokok yang menggambarkan daerah masalah yang
diteliti atau istilah-istilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam
karangan asli,yang berupa kata tunggal atau gabungan kata.
b. Jumlah kata kunci antara 3 sampai 5 kata dan/atau kelompok kata.
c. Antara kata kunci dipisahkan oleh titik koma (;)
2.5. Pendahuluan
a. Hindari sub-sub bagian atau sub-sub judul di dalam pendahuluan.
b.Pendahuluan hendaknya mengandung latar belakang masalah atau rasional
penelitian, permasalahan, dan tujuan penelitian.
c. Penyajian latar belakang masalah atau rasional penelitian hendaknya sedemikian
rupa sehingga mengarahkan pembaca ke rumusan masalah penelitian yang
dilengkapi dengan rencana pemecahan masalah, dan akhirnya ke rumusan
tujuan
2.6. Kajian Pustaka
a. Sebagai kajian pustaka, bagian ini harus disertai rujukan yang sesuai dengan
topik yang sedang dikaji dan disertai identitas dari pustaka yang diambil.
b. Pembahasan kepustakaan harus disajikan secara ringkas, padat, dan langsung
mengenai masalah yang diteliti.
2.7. Metode Penelitian
a. Informasikan secara ringkas mengenai bagaimana penelitian itu dilakukan.
Uraian disajikan dalam beberapa paragraph tanpa sub bagian. Hanya hal-hal
4 | P a g e
yang pokok saja yang disajikan. Uraian rinci tentang rancangan penlitian tidak
perlu diberikan.
b. Materi pokok bagian ini adalah apa jenis penelitiannya, siapa pupolasinya dan
bagaimana penarikan/pemilihan sampelnya, bagaimana data dikumpulkan, siapa
sumber data, dan bagaimana data dianalisis.
c. Penelitian yang menggunakan alat dan bahan perlu ditulis spesifikasi alat dan
bahannya.
2.8. Hasil
a. Bagian ini menyajikan hasil-hasil analisis data; Proses analisis data seperti
perhitungan statistik, pengujian hipotesis tidak perlu disajikan. Jadi yang
dilaporkan adalah hasil analisis dan hasil pengujian data.
b. Hasil analisis boleh disajikan dengan tabel atau grafik. Tabel atau grafik harus
diberi komentar atau dibahas. Tabel atau grafik digunakan untuk memperjelas
penyajian hasil secara verbal.
c. Apabila hasil yang disajikan cukup panjang, penyajian bisa dilakukan dengan
memilah-milah menjadi sub bagian-sub bagian sesuai dengan masalah
penelitian.
d. Keterangan gambar/grafik diletakkan di bawah gambar/grafik; sedangkan judul
tabel diletakkan di atas tabel. Judul diawali dengan huruf kapital.
2.9. Pembahasan
a. Bagian ini adalah bagian penting dari keseluruhan isi artikel ilmiah. Tujuan
pembahasan adalah: (1) menjawab masalah penelitian atau menunjukan
bagaimana tujuan penelitian itu dicapai; (2) menafsirkan temuan-temuan; (3)
mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpuluan pengetahuan yang
telah mapan; dan (4) menyusun teori baru atau memodifikasi teori yang ada.
b. Dalam menjawab masalah penelitian atau tujuan penelitian harus disimpulkan
hasil-hasil penelitian secara eksplisit.
c. Penafsiran terhadap temuan dilakukan dengan menggunakan logika dan teori-
teori yang ada.
d. Temuan diintegrasikan kedalam kumpulan pengetahuan yang sudah ada dengan
jalan membandingkan temuan itu dengan temuan penelitian sebelumnya, atau
5 | P a g e
dengan teori yang ada, atau dengan kenyataan dilapangan. Pembandingan harus
disertai rujukan
e. Jika penelitian ini menelaah teori (penelitian dasar), teori yang lama bisa
dikonfirmasi atau ditolak, sebagian atau seluruhnya. Penolakan sebagian dari
teori haruslah disertai dengan modifikasi teori, dan penolakan terhadap seluruh
teori disertai dengan rumusan teori baru.
g. Hindari penggunaan bahasa statistik (seperti: significantly different, treatment,
dll) ditulis dalam pembahasan. Hindari copy dan paste tabel hasil analisis
statistik langsung dari software pengolah data statistik.
2.10. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan menyajikan ringkasan dari uraian yang disajikan pada bagian hasil
dan pembahasan
b. Berdasarkan uraian pada kedua bagian itu, dikembangkan pokok-pokok pikiran
yang merupakan esensi dari uraian tersebut
c. Kesimpulan disajikan dalam bentuk esai bukan dalam bentuk numerical
d. Saran disusun berdasarkan Kesimpulan yang telah ditarik
e. Saran-saran bisa mengacu pada tindakan praktis, atau pengembangan teoritis,
dan penelitian lanjutan
2.11. Daftar Pustaka
a. Daftar pustaka harus lengkap dan sesuai dengan rujukan yang disajikan atau
yang dikutip di dalam batang tubuh artikel ilmiah.
b. Bahan pustaka yang dimaksukkan di dalam daftar rujukan harus sudah
disebutkan dalam batang tubuh artikel.
c. Daftar pustaka disusun secara alfabetis berdasarkan urutan abjad nama penulis,
dandiketik dalam spasi tunggal. Jika rujukan tersebut lebih dari satu baris maka
mulai baris ke dua masuk 1,2 cm (hanging).
d. Ketentuan nama penulis: nama yang ditampilkan adalah nama akhir (nama
keluarga) penulis diikuti dengan singkatan nama awal dan tengah (jika ada).
Jika penulisnya lebih dari satu orang, maka cara penulisannya sama.
e. Penulisan judul rujukan diawali dengan huruf kapital hanya pada awal kalimat.
6 | P a g e
f. Setiap penulisan nama, tahun, judul artikel dan seterusnya diakhiri dengan titik
(.) sebelum dilanjutkan kata berikutnya. Khusus penulisan volume (nomor)
jurnal diberi tanda titik dua (:) tanpa jarak spasi.
3. ARTIKEL NON PENELITIAN
Istilah artikel nonpenelitian mengacu kepada semua jenis artikel ilmiah yang bukan
merupakan laporan hasil penelitian. Artikel yang termasuk kategori artikel
nonpentlitian antara lain berupa artikel yang menelaah suatu teori, konsep, atau prinsi;
mengembangkan suatu model, mendeskripsikan fakta atau fenomena tertentu, menilai
suatu produk, dan masih banyak jenis yang lain. Mengingat begitu beragamnya jenis
artikel ini, maka cara penyajiannya di dalam jurnal sangat bervariasi.
Ketentuan utuk penulisan artikel nonpenelitian pada dasarnya sama dengan artikel hasil
penelitian, tetapi tidah ada metodologi dan hasil penelitiannya. Secara garis besar
artikel non penelitian terdiri dari: (1) judul artikel; (2) nama penulis; (3) abstrak; (4)
kata kunci; (5) pendahuluan; (6) telaah pustaka; (7) bagian inti/pembahasan; (8)
penutup (kesimpulan dan saran); dan (9) daftar pustaka. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan selain yang sudah ditulikan pada bab terdahulu adalah
3.1. Pendahuluan
a. Berbeda dengan isi pendahuluan di dalam artikel hasil penelitian, bagian
pendahuluan dalam artikel nonpenelitian berisi uraian yang mengantarkan
pembaca kepada topik utama yang akan dibahas.
b. Oleh karena itu, isi bagian pendahuluan menguraikan hal-hal yang mampu
menarik pembaca sehingga mereka "tergiring" untuk mendalami bagian
selanjutnya.
c. Selain itu, bagian pendahuluan hendaknya diakhiri dengan rumusan singkat (1-
2 kalimat) tentang hal-hal pokok yang akan dibahas.
3.2. Bagian Inti atau Pembahasan
a. Judul, sub judul, dan isi bagian inti sebuah artikel nonpenelitian sangat
bervariasi, tergantung pada topik yang dibahas.
7 | P a g e
b. Hal yang perlu mendapat perhatian pada bagian inti adalah pengorganisasian
isinya.
c. Uraian yang lebih rinci mengenai cara pengorganisasian isi dibahas pada
paparan berikutnya.
3.3. Penutup (Kesimpulan dan Saran)
a. Istilah penutup digunakan sebagai judul bagian akhir dari sebuah artikel
nonpenelitian jika isinya hanya berupa catatan akhir atau yang sejenisnya.
b. Jika uraian pada bagian akhir berisi kesimpulan hasil pembahasan pada bagian
sebelumnya (bagian inti), perlu dimasukan pada bagian kesimpulan.
c. Kebanyakan artikel nonpenelitian membutuhkan kesimpulan.
d. Ada beberapa artikel nonpenelitian yang dilengkapi dengan saran.
e. Sebaiknya saran ditempatkan dalam bagian tersendiri.
4. CARA PENGACUAN DAN PENGUTIPAN
4.1. Cara Pengacuan
a. Cara pengacuan adalah bagaimana menyebutkan sumber acuan yang dikutip
dalam teks beserta identitasnya.
b. Dalam pengacuan digunakan nama akhir dan tahun, serta nomor halaman untuk
kutipan langsung.
c. Jika ada dua atau tiga nama penulis, pengacuan dilakukan dengan cara
menyebutkan nama akhir kedua atau ketiga penulis tersebut.
d. Jika penulisnya lebih dari tiga, penulisan acuan dilakukan dengan cara
menuliskan nama akhir dari penulis pertama dan diikuti dengan dkk (et.al.).
e. Jika nama penulis tidak disebutkan (tidak ada), maka yang dicantumkan dalam
pengacuan adalah nama lembaga yang menerbitkan, atau nama dokumen/tulisan
yang diterbitkan.
f. Untuk karya terjemahan, pengacuan dilakukan dengan cara menyebutkan nama
penulis aslinya.
g. Pengacuan dari dua sumber atau lebih yang ditulis penulis yang berbeda
dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai pemisahnya.
Contoh: ….. (Peaget, 1970; Moheney, 1988). Atau dicantumkan menyatu
dengan teks. Contoh: menurut King (1993); Koch (1994); Yackel, Cobb……
8 | P a g e
4.2. Cara Pengutipan
Cara pengutipan adalah bagaimana menuliskan teks kutipan dari sumber acuan ke
dalam teks naskah yang sedang ditulis. Cara pengutipan diatur dari segi apakah
kutipan itu langsung (sesuai dengan aslinya) atau tidak langsung (idenya sama,
tetapi dikemukakan dengan ungkapan yang berbeda), dan apakah jumlah katanya
kurang atau lebih dari 40 kata. Kutipan langsung harus betul-betul sama dan akurat
dengan aslinya. Di bawah ini akan dikemukakan contoh-contoh tentang cara
pengutipan.
a. Kutipan Langsung Kurang dari 40 Kata
Kutipan langsung yang berisi kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip
(“….”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama bersama dengan nama
penulis, tahun, dan nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu
dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam tanda
kurung. Jika yang dikutif dalam bahasa asing maka harus ditulis miring. Lihat
contoh berikut.
Nama penulis disebut dalam teks secara terpadu
Contoh:
Kelly (1955:43) mengatakan “The universe is real; it is happening all the time,
and interrelation with the world is necessary for the construction of totally new
knowledge”.
Nama penulis disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor
halaman.
Contoh:
Lebih lanjut mereka mengatakan “People’s personally constructed ideas are
constrained or modified by these externally developed social schemata”
(Lyddon and McLaughlin, 1992:95).
Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (‘…’)
9 | P a g e
Contoh:
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin
banyak „campur tangan‟ pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat
partisipasi karyawan di daerah perkotaan” (Soebroto, 1990:123).
b. Kutipan Langsung 40 Kata atau Lebih
Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah
dari teks yang mendahului; ditulis 5/7 ketukan dari garis tepi sebelah kiri dan
kanan, dan diketik dengan spasi tunggal. Nomor halaman juga harus dituliskan.
Contoh:
Smith (1990:276) menarik kesimpulan dari penelitiannya sebagai berikut:
The ‘placebo effect’, which have been verified in previous studies, disappeared
when behaviors were studied in this manner. Furthermore, the behaviors were
never exhibited again, even when real drugs were administered. Earlier studies
were clearly premature in attributing the results to the placebo effect.
c. Kutipan yang Sebagian Dihilangkan
Apabila dalam mengutip langsung ada beberapa kata dalam kalimat yang ingin
dibuang, maka kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik.
Contoh:
“Knowledge and interpretation cannot be given to students…Students do not
accept knowledge from outside because it was never there in the first place”
(Cobb dkk., 1999:5).
Jika ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan
empat
titik (….)
10 | P a g e
Contoh:
“A reduction of 50 general insurance and 12 life insurance firms requires a
smart exit strategy. …. Since taxation is an important element in merger and
acquisition, it also needs a review” (2010:25).
5. CARA MENULIS DAFTAR RUJUKAN
Daftar rujukan merupakan daftar buku, makalah, karya, atau bahan lainnya yang
dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam menuliskan daftar rujukan
ini yang perlu diperhatikan adalah apakah semua sumber acuan yang dikutip dalam teks
sudah dicantumkan di dalam daftar rujukan, dan apakah semua sumber acuan yang ada
dalam daftar rujukan memang dikutif dalam teks. Dengan kata lain, jumlah sumber
acuan yang disebut atau yang dikutip dalam teks harus sama persis dengan jumlah
sumber acuan yang ada dalam daftar rujukan. Selain dari itu, cara penulisan daftar
rujukan juga harus mengikuti system yang baku. Pada dasarnya unsur yang ditulis
dalam daftar rujukan secara berurutan meliputi: (1) nama pengarang; (2) tahun
penerbitan; (3) judul, termasuk anak judul; (4) kota tempat penerbitan; dan (5) nama
penerbit. Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi tergantung jenis sumber rujukannya.
Semua daftar rujukan ditulis dengan spasi tunggal.
Ketentuan penulisan rujukan berdasarkan jenis rujukan:
5.1. Apabila sumber rujukan berupa artikel dalam jurnal ilmiah, ditulis mengikuti
urutan: nama penulis. tahun. judul artikel. nama jurnal. volume(nomor): halaman
(Nama jurnal diketik miring). Ditulis dalam spasi tunggal.
Contoh:
Stanbridge, B. 2000. A constructivist model of learning used in teaching of junior
science. Australian Science Teachers Journal. 46 (4): 20-28.
Meyer, Donald J and Jack Mayer. 2005. Relative Risk Aversion What Do We
Know?. The Journal of Risk and Uncertainty. 31 (3) : 243 – 262.
11 | P a g e
5.2. Apabila sumber rujukan berupa buku teks, ditulis mengikuti urutan: nama penulis.
tahun. judul buku. volume (jika ada). edisi (jika ada). kota penerbit: nama penerbit
(Judul buku dicetak miring).
Contoh:
Arikunto, S. 2002. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka
Cipta Sangat, H.M.
Sekaran Uma. 2000. Research Method for Business. Prentice Hall USA.
Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh pengarang yang sama
dan diterbitkan pada tahun yang sama pula, data tahun penerbitan diiringi dengan
lambang
a, b, c.
Contoh:
Fullan, M.G. (1998a). Successful school improvement. Buckingham: Open
University Press.
Fullan, M.G.. (1998b). What’s worth fighting for in the principalship: Strategies
for taking change in the elementary school principalship. Toronto: Ontario
Public school Teachers‟ Federation.
5.3. Apabila sumber rujukan berupa buku terjemahan ditulis mengikuti urutan: nama
penulis asli. tahun buku terjemahan. judul buku terjemahan. volume (jika ada).
Edisi (jika ada). terjemahan. kota penerbit: nama penerbit (Judul buku di cetak
miring).
Contoh:
Robinson, T. 1995. Manajemen Keuangan. Edisi 6. Terjemahan K. Padmawinata.
Bandung: ITB Press
12 | P a g e
Steel, R.G.D. & Torrie, J.H. 1991. Prinsip dan prosedur statistika: Suatu
pendekatan biometrik. Terjemahan B. Sumantri. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
5.4. Apabila sumber rujukan berupa artikel dalam buku kumpulan artikel ditulis
mengikuti urutan: nama penulis artikel. tahun. judul artikel. judul buku. Volume
(jika ada). edisi (jika ada). kota penerbit: nama penerbit (Judul buku dicetak
miring).
Contoh:
Ancok, D. 1999. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Metode penelitian
survey. Hlm. 55-70. Jakarta: LP3ES
Linz, J. & Stephan, A. 2001. Some thought on decentralization, devolution and
the many varieties of federal arrangements. Crafting Indonesian
Democracy, hal.:230-250. Bandung: Penerbit Mizan
5.5. Rujukan dari Buku yang ada Editornya. Cara penulisannya seperti menulis
rujukan dari buku ditambah dengan (Ed.) jika ada satu editor, dan (Eds.) jika ada
lebih dari satu editor.
Contoh:
Letheridge, S. & Cannon, C.R. (Eds.). 1980. Bilingual education: Teaching
English as a second language. New York: Praeger.
Aminuddin (Ed.). 1990. Pengembangan penelitian kualitatif dalam bidang
bahasa dan sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.
5.6. Rujukan dari Karya dalam Buku Kumpulan Karya (ada Editornya) cara
penulisannya mengikuti urutan sebagai berikut: nama penulis karya atau artikel.
tahun. judul artikel. Nama editor. judul buku ditambah nomor halaman. Volume
13 | P a g e
(jika ada). edisi (jika ada). kota penerbit: nama penerbit (Judul buku dicetak
miring).
Contoh:
Duffy, T. & Jonassen, D.H. 1992. Constructivism: New implications for
instructional technology. Dalam T.M. Duffy & D.H. Jonassen (Eds.).
Constructivism and the technology of instruction: A conversation. Hlm. 1-
16. Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbaum Associate.
5.7. Apabila sumber pustaka berupa artikel dalam prosiding ditulis mengikuti urutan
nama penulis. tahun. judul naskah seminar. judul prosiding. tempat
penyelenggaraan seminar. waktu penyelenggaraan (Judul artikel dicetak miring).
Contoh:
Hendrisman Rahim. 2011. The potential partnership of micro insurance and micro
finance. Proceeding of International Conference Credit Union. Pontianak
16 – 20 May 2011
5.8. Apabila sumber pustaka berupa karya ilmiah yang tidak dipublikasikan (misal:
skripsi, tesis, disertasi dan laporan penelitian), ditulis mengikuti urutan: nama
penulis. tahun. judul laporan penelitian. nama proyek penelitian. kota penerbit:
instansi penerbit/lembaga (Judul laporan dicetak miring).
Contoh:
Sugema, L.M. 2000. Determinasi factor kesuksesan usaha kecil di Indonesia.
Disertasi. Bogor: ProgramPascasarjana Institut Pertanian Bogor
Aritonang, M.W. 2004. Karakteristik Usaha Kecil Menengah. Skripsi. Jakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
14 | P a g e
5.9. Apabila sumber pustaka berupa artikel dalam surat kabar/majalah umum,
ditulis mengikuti urutan: nama penulis. tahun. judul artikel. nama surat
kabar/majalah. kota, tanggal terbit dan halaman (Judul artikel dicetak miring).
Contoh:
Syamsuddin, A. 2008. Penemuan hukum asuransi? Kompas. Jakarta. 4 Januari.
Hlm.16
Kukuh, A. 2008. Analisis pendidikan di Indonesia. Suara Merdeka. Semarang 5
Maret. Hlm. 4
5.10. Apabila sumber pustaka berupa artikel jurnal online, ditulis dengan urutan:
nama penulis. tahun. judul artikel. nama jurnal. volume(nomor): halaman
(Nama jurnal dicetak miring).
Contoh:
Ernada, S.E. 2005. Challenges to the modern concept of human rights. Journal
Sosial-Politika. 6(11): 1-12
Halek, Martin and Eisenhauer. 2001. Demography of risk aversion. Journal of
Risk and Insurance. 68 (1): 1-24
5.11. Apabila sumber pustaka berupa artikel online (internet) tanpa tempat terbit dan
penerbit, ditulis mengikuti urutan: nama penulis. tahun. judul artikel. Diunduh
dialamat website tanggal (Judul artikel dicetak miring).
Contoh:
Hilson . 2008 Understanding Risk Attitude. Diunduh di http://www.risk-
attitude.com/hilson-hchapter1.pdf tanggal 1 April 2010
Levy, M. 2000. Environmental scarcity and violent conflict: a debate. Diunduh
di
15 | P a g e
http://wwics.si.edu/organiza/affil/WWICS/PROGRAMS/DIS/ECS/repor
t2/debate.htm tanggal 4 Juli 2002
5.12. Rujukan dari Karya dalam Jurnal dari CD-ROM ditulis mengikuti urutan: nama
penulis. Tahun. Judul. Nama CD ROM. Vol: halaman (CD ROM: nama CD
Rom)
Contoh:
Krashen, S., Long, M. & Scarcella,R. (2000). Business Risk Management.
ESRC Quarterly. 13: 573-82 (CD ROM: ESRC Quaarterly-Digital,
2000).
5.13. Rujukan Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, atau
Lokakarya. Cara penilisannya mengikuti: nama penulis. Tanggal bulan tahun.
Judul tulisan. Keterangan makalah disajikan dalam kegiatan apa di mana.
Contoh:
Kasir Iskandar. 18 Mei 2011. Asuransi Kesehatan. Makalah disajikan dalam
Lokakarya Social microfinance and community development.