Upload
galapuang
View
517
Download
15
Embed Size (px)
DESCRIPTION
panduyan kuliah profesi
Citation preview
BUKU PANDUAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
EDISI 1
Kontributor: Grace Tedy Tulak, S,Kep.Ns.M.Kep
Editor:Rezkiyah Hoesny,S.Kep.Ns
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KURNIA JAYA PERSADA
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 1
Kata Pengantar
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, kemampuan dan waktu kepada kami sehingga Buku Panduan Program Profesi Ners Tahun Akademik 2012 - 2014 ini dapat terbit. Buku panduan ini dimaksudkan agar dapat dijadikan pedoman bagi seluruh civitas akademika STIKES Kurnia Jaya Persada dalam melaksanakan pelayanan akademik Program Profesi Ners.
Program Pendidikan Ners yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan perawat yang profesional. Untuk mencapai hal ini dibutuhkan berbagai komponen dalam proses pembelajaran klinik. Buku Panduan Program Profesi Ners Keperawatan merupakan salah satu komponen pembelajaran yang memberikan uraian pelaksanaan praktik profesi.
Buku ini menguraikan tentang tujuan dan kompetensi yang hendak dicapai dan proses pembelajaran klinik. Melalui buku ini diharapkan mahasiswa dan pembimbing dapat memahami perannya masing-masing sehingga tujuan pembelajaran klinik dapat tercapai.
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih atas segala kontribusi yang telah diberikan dalam penyelesaian penyusunan buku ini. Ucapan terima kasih ini disampaikan terutama kepada Ketua STIKES Kurnia Jaya Persada, para pimpinan lahan praktik, ketua Program Studi S1Keperawatan yang telah banyak memberikan segala fasilitas dan dukungan sehingga buku dapat diterbitkan meskipun penyusunan awal ini masih dalam bentuk yang sangat sederhana. Oleh karena itu, penyusun berharap saran untuk kesempurnaan di masa yang akan datang.
Semoga buku ini bermanfaat bagi pelaksanaan Program Profesi Ners Keperawatan di STIKES Kurnia Jaya Persada.
Palopo, Agustus 2013
Tim Penyusun
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 2
DAFTAR ISI
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 3
BAB I
KONSEP PENDIDIKAN PROFESI NERS
A. PENDAHULUAN
Program Studi Profesi Ners STIKES Kurnia Jaya Persada Palopo (STIKES KJP) merupakan program pendidikan keperawatan yang menyelenggarakan pendidikan keprofesian pada salah satu tahapan pendidikannya. Mahasiswa pada tahap pendidikan ini diberi pengalaman belajar yang dapat mengembangkan keterampilan teknikal dan pemecahan masalah, keterampilan intelektual, dan keterampilan interpersonalnya. Lulusannya adalah perawat profesional (Ners, disingkat Ns.) yang mampu memberikan pelayanan keperawatan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan, serta menggunakan metodologi keperawatan berlandaskan etika keperawatan. Proses pembelajaran menunjukkan adanya kontinuitas antara teori dan praktik yang didapatkan melalui pengalaman belajar di lahan praktik yang mendukung pertumbuhan dan pembinaan kemampuan profesional. Kegiatan di lahan praktik memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mampu menerapkan asuhan keperawatan yang dipelajari pada tahap pendidikan sebelumnya dengan sikap dan keterampilan profesional.Profesionalitas praktik keperawatan ditumbuhkan dan dibina melalui pemberian pengalaman dalam pengambilan keputusan klinik, yang merupakan penerapan secara terintegrasi kemampuan penalaran saintifik dan penalaran etik (Husin, 1992).Menurut
Schweek and Gebbie (1996) Praktik klinik merupakan “the heart of the total curriculum plan”. Hal ini berarti unsur yang paling utama dalam pendidikan keperawatan adalah bagaimana proses pembelajaran dikelola di lahan praktik. Untuk itu perlu disiapkan panduan pembelajaran klinik bagi mahasiswa dan juga bagi dosen pembimbing klinik dan preseptor sehingga asuhan keperawatan yang menitikberatkan pada kualitas melalui terciptanya suatu lingkungan belajar yang sarat dengan model peran (role model) dapat diwujudkan.
B. PENDIDIKAN KEPERAWATAN SEBAGAI PENDIDIKAN PROFESIONALKeperawatan sebagai suatu profesi telah disepakati oleh semua stakeholders
keperawatan pada Lokakarya Nasional Tahun 1983. Keperawatan didefinisikan sebagai suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan biopsikososiokultural-spiritual yang komprehensif ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat, baik dalam kondisi sakit maupun sehat dan mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Berdasarkan kesepakatan tersebut sifat pendidikan keperawatan menekankan pada pemahaman tentang keprofesian.
Keperawatan sebagai profesi sudah memenuhi karakteristik esensial profesi menurut Shortiridge (1985) antara lain:1. Pelayanan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan yang kokoh; menggunakan
berbagai konsep, teori dan prinsip sebagai landasan dalam pemberian asuhan keperawatan yang didapat melalui pengalaman belajar belajar dan praktik;
2. Berorientasi pada komitmen untuk memberikan pelayanan profesional dalam memenuhi kebutuhan dasar pasien;
3. Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik yang merupakan pedoman moral dalam pelaksanaan standard an tanggung jawab profesi;
4. Memiliki otonomi dalam mengatur dan mengontrol praktik dan pendidikan profesi;
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 4
Untuk menghasilkan perawat yang memenuhi karakteristik esensial profesi sebagaimana telah dijelaskan di atas, maka proses pendidikan keprofesian perawat Ners dirancang dengan mempertimbangkan 5 (lima) aspek berikut:1. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan.
Peserta didik dan pembimbing klinik harus memahami dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan yang diperlukan dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang mengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan.Peserta didik harus menguasai “body of knowledge” dan berbagai metode serta teknik keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
2. Kemampuan menyelesaikan masalah secara ilmiah.Pemecahan masalah secara keilmuan dapat ditumbuhkan secara langsung berhubungan dengan pasien dan dalam membantu memenuhi kebutuhan pasien melalui tahap proses keperawatan.
3. Sikap dan tingkah laku profesionalSikap dan tingkah laku profesional dituntut dari seorang perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan dan kehidupan profesi. Penumbuhan dan pembinaan kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak profesional merupakan proses panjang dan berkelanjutan yang dapat terlaksana melalui suatu lingkungan yang sarat dengan model peran (role model).
4. Belajar aktif dan mandiriBelajar aktif dan mandiri pada pengalaman praktik klinik dapat dicapai dengan antara lain membuat laporan pendahuluan, presentasi kasus dan lain-lain.
5. Pendidikan berbasis masyarakatPendidikan atau pengalaman belajar yang dikembangkan di masyarakat (community-based learning) memungkinkan untuk menumbuhkan dan membina sikap dan keterampilan paramahasiswa.
Berdasarkan kelima aspek tersebut diharapkan lulusan Program Studi Profesi Ners STIKES-KJP memiliki sikap, pengetahuan,dan keterampilan profesional sehingga dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai perawat profesional baik sebagai pemberi asuhan (care provider), manajer asuhan klien (manager), pemimpin komunitas (community leader) peneliti (researcher), dan pendidik kesehatan (health educator).
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 5
BAB II
KURIKULUM PENDIDIKAN PROFESI NERS
A. Profesi dan Bidang Pekerjaan yang Dapat Diisi LulusanBeberapa profesi/bidang pekerjaan/bidang keahlian yang dapat diisi lulusan adalah
sebagai berikut:
1. Bekerja di tatanan pelayanan kesehatan Tempat praktik keperawatan di masa depan meliputi pada tatanan klinik (RS); komunitas; dan praktik mandiri di rumah/berkelompok. Kemandirian perawat dalam melaksanakan perannya sebagai suatu tantangan. Semakin meningkatnya otonomi perawat semakin tingginya tuntutan kemampuan yang yang harus dipersiapkan. Di pihak lain, belum jelasnya batas kewenangan praktik keperawatan pada setiap jenjang pendidikan merupakan suatu tantangan bagi profesi keperawatan. Berdasarkan hasil kajian penulis, hal tersebut terjadi karena belum dipahaminya atau dikembangkannya “body of knowledge” keperawatan.Perawat sering dihadapkan pada suatu dilema karena tidak jelasnya batas kewenangan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan. Keadaan ini jelas akan berdampak terhadap peran perawat dalam peningkatan kualitas pelayanan keperawatan.
2. Bekerja di institusi pendidikan tenaga kesehatan Dalam menunjang perkembangan dan proses profesionalisasi keperawatan Indonesia, maka diperlukan dukungan sumber daya manusia (perawat) yang berkualitas. Oleh karena itu institusi pendidikan akan memberikan kesempatan kepada para lulusannya, khususnya yang mempunyai kualifikasi baik, untuk bekerja sebagai staf pengajar. Bagi para lulusan yang masih mampu melanjutkan penddikan, dapat meneruskan ke Starta 2 atau spesialisasi (di Program Studi Ilmu Keperawatan) sampai dengan tingkat doktoral (S3).
3. Bekerja di luar negeri sebagai tenaga profesional Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, kesempatan bagi perawat untuk bekerja di luar negeri sebagai tenaga profesional dibuka.Sampai dengan saat ini, jumlah tenaga perawat yang bekerja sangat sedikit. Sedikitnya jumlah perawat yang dapat bekerja di luar negeri lebih disebabkan faktor (1) kurangnya kemampuan perawat dalam berbahasa Inggris, sehingga selalu gagal setiap mengikuti seleksi; dan (2) kurangnya motivasi perawat untuk bekerja di luar negeri, karena faktor tidak ingin jauh dengan keluarga. Kesempatan ini kalau dibiarkan akan menjadikan suatu ancaman dimana akan membawa dampak terhadap kecilnya peluang perawat Indonesia untuk bekerja di luar negeri.
4. Lain-lain: swasta atau jalur non-linier lainnya (BUMN, industri, klinik), legislatif/ pemerintahan, dan lain-lainnya. Berdasarkan beberapa data yang ada, profesi perawat masih sangat diminati untuk bekerja sebagai karyawan di perusahaan swasta atau BUMN, sebagai tenaga praktisi di klinik maupun sebagai manajerial. Di masa depan, perawat pun diharapkan ada yang berkiprah di dunia legislatif dan pemerintahan, yang diharapkan mampu mengadvokasi segala kepentingan profesi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 6
B. Profil Lulusan Program Studi NersKurikulum yang digunakan dalam tahap pendidikan profesi ini mengacu pada Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) sesuai dengan SK Mendiknas No. 045/U/2002.Salah satu tahapan awal dalam penyusunan KBK adalah menetapkan profil lulusan. Adapun profil lulusan Ners STIKES KJP pada tahaap pendidikan profesi difokuskan pada profil sebagai:
1. Care Provider 2. Manajer Asuhan Klien 3. Community Leader 4. Researcher 5. Health Educator
C. Kualifikasi Hasil Pendidikan (Learning Outcomes) Berdasarkan SK Menteri Pendidikan Nasional RI No. 232/U/2000 tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar, serta SK Mendiknas No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi, maka kurikulum pendidikan program profesi Ners juga disusun dengan elemen kompetensi yang mencerminkan aspek-aspek:
1. Landasan kepribadian 2. Penguasaan ilmu dan ketrampilan 3. Kemampuan berkarya 4. Sikap dan perilaku dalam berkarya 5. Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat
Adapun rumusan learning outcome dari Program Studi Profesi Ners STIKes Kurnia Jaya Persada Palopo (STIKES KJP) antara lain sebagai berikut:
1. Berkomunikasi secara efektif dalam menjalin hubungan interpersonal; 2. Melaksanakan asuhan keperawatan profesional di tatanan klinik dan komunitas dengan
menggunakan hasil penelitian serta menerapkan aspek etik dan legal dalam praktik keperawatan;
3. Mengaplikasikan fungsi kepemimpinan dan manajemen keperawatan; 4. Menggunakan hasil penelitian dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
Untuk mencapai kualifikasi hasil pendidikan sebagaimana disebutkan di atas, maka komposisi kurikulum yang dirancang pada Program Studi Profesi Ners adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1. Keterkaitan Elemen Kompetensi dan Struktur Kurikulum
Elemen KompetensiKurikulum inti Kurikulum Institusional
Kompetensi utama
Kompetensi pendukung
Kompetensi lainnya
Landasan kepribadian
60 % (AIPNI) 30 % 10 %Penguasaan ilmu dan keterampilanKemampuan berkaryaSikap dan perilaku dalam berkaryaPemahaman Kaidah Berkehidupan bermasyarakat
D. Kompetensi Utama dan Kompetensi Pendukung
Tahapan selanjutnya setelah penetapan profil lulusan adalah penetapan kompetensi.Untuk menjamin kualitas lulusan agar dapat berkompetisi secara global diperlukan patokan dalam penentuan kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang Ners di berbagai
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 7
institusi penyelenggara pendidikan Ners di Indonesia.Kompetensi ini dijabarkan ke dalam beberapa unit kompetensi.
Kompetensi utama lulusan pendidikan tahap profesi difokuskan pada kemampuan:1. Berkomunikasi secara efektif dalam menjalin hubungan interpersonal; 2. Melaksanakan asuhan keperawatan profesional di tatanan klinik dan komunitas dengan
menggunakan hasil penelitian serta menerapkan aspek etik dan legal dalam praktik keperawatan;
3. Mengaplikasikan fungsi kepemimpinan dan manajemen keperawatan; 4. Menggunakan hasil penelitian dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa kompetensi utama di atas kemudian diturunkan ke dalam beberapa unit kompetensi dengan deskripsi sebagaimana tercantum dalam tabel 2.2 :
Tabel 2.2. Rumusan Unit Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Ners
Unit Kompetensi
ke-Rumusan Unit Kompetensi
1 Mampu melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan
2 Mampu menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim
3 Mampu menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab
4 Mampu menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien di tatanan klinik dan komunitas
5 Mampu menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal
6 Mampu memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama, dan factor lain dari setiap klien yang unik
7 Mampu mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien
8 Mampu mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif
9 Mampu mengembangkan pola pikir kritis, logis, dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan
10 Mampu memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu, dan konsisten
11 Mampu menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya
12 Mampu menggunakan prinsip-prinsip peningkatan kualitas berkesinambungan dalam praktik keperawatan
13 Mampu mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko
14 Mampu melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam bidang kesehatan
15 Mampu memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akuntabilitas asuhan keperawatan yang diberikan
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 8
16 Mampu mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif17 Mampu mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan
profesional18 Mampu berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan19 Mampu menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam
pemberian asuhan keperawatan20 Mampu bekerja sama dengan unsur terkait di masyarakat dalam
menerapkan asuhan keperawatan komunitas21 Mampu mengembangkan program yang kreatif dan inovatif di tatanan
komunitas dalam aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif22 ampu melaksanakan terapi modalitas/komplementari sesuai dengan
kebutuhan klienMengaplikasikan fungsi kepemimpinan dan manajemen keperawatan
23 Mampu merencanakan kebutuhan sarana prasarana ruangan keperawatan secara berkelompok
24 Mampu mengorganisasikan manajemen ruangan keperawatan secara berkelompok
25 Mampu mencegah dan menyelesaikan konflik di dalam tim26 Mampu memberikan pengarahan kepada anggota timnya27 Mampu melakukan evaluasi terhadap anggota timnya28 Mampu menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi
ruangan
Keterkaitan antara kompetensi, unit kompetensi dan area pencapaian kompetensi disajikan pada table 2.3 :
Tabel 2.3. Keterkaitan Kompetensi, Unit Kompetensi, dan Area Pencapaian Kompetensi
No Kompetensi Unit kompetensi Area pencapaian1. Berkomunikasi secara
efektif dalam menjalin hubungan interpersonal
1. Mampu melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan
2. Mampu menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim
3. Mampu menggunakan teknologi dan informasi kesehatan yang efektif dan bertanggung jawab
Semua area praktik keperawatan
2. Melaksanakan asuhan keperawatan profesional di tatanan klinik dengan menerapkan aspek etik dan legal
1. Mampu menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien dengan mengembang-kan pola pikir yang kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan
Semua area praktik keperawatan, terutama area keperawatan medical bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas dan
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 9
2. Mampu memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu, dan konsisten
3. Mampu menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab
4. Mampu menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya
5. Mampu menggunakan prinsip-prinsip peningkatan kualitas berkesinambungan dalam praktik keperawatan
6. Mampu mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko
7. Mampu melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam bidang kesehatan
8. Mampu memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akuntabilitas asuhan keperawatan yang diberikan
9. Mampu mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif
10.Mampu mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan profesional
11.Mampu berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan
12.Mampu menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan
keperawatan jiwa
3. Melaksanakan asuhan keperawatan profesional
1. Mampu menggunakan proses keperawatan dalam
Di area keperawatan
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 10
di tatanan komunitas menyelesaikan masalah klien di tatanan komunitas
2. Mampu bekerjasama dengan unsur terkait di masyarakat dalam menerapkan asuhan keperawatan komunitas
3. Mampu mengembangkan program yang kreatif dan inovatif di tatanan komunitas dalam aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
4. Mampu melaksanakan terapi modalitas dan/atau komplementari sesuai dengan kebutuhan klien
gerontik (Panti Wredha dan Rumah Sakit, khususnya poli geriatri), keluarga, dan komunitas (Desa Siaga)
4. Mengaplikasikan kepemimpinan dan manajemen keperawatan
1. Mampu merencanakan kebutuhan ruangan keperawatan secara berkelompok
2. Mampu mengorganisasikan manajemen ruangan keperawatan secara berkelompok
3. Mampu mencegah dan menyelesaikan konflik di dalam tim
4. Mampu memberikan pengarahan kepada anggota timnya
5. Mampu melakukan evaluasi terhadap anggota timnya
6. Mampu menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi ruangan
Di area keperawatan medikal bedah, gawat darurat, anak, maternitas, jiwa dan komunita
Adapun rumusan kompetensi pendukung adalah:
1. Mampu menguasai keahlian dalam lingkup Keperawatan Gawat Darurat dan keperawatan komunitas;
2. Mampu mengaplikasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam manajemen keperawatan;
3. Mampu menjadi fasilitator Desa/kelurahan Siaga; 4. Mampu melakukan pengkajian, diagnosis, dan pemberian intervensi keperawatan jiwa
berbasis komunitas (community mental health nursing) baik melalui upaya promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif.
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 11
E. Bahan Kajian
Fokus atau bahan kajian yang diberikan untuk mencapai beberapa unit kompetensi di atas dalam tahap pendidikan profesi disajikan pada table 2.4 :
Tabel 2.4. Unit Kompetensi, dan Bahan Kajian Pembelajaran Praktik
Unit kompetensi Bahan Kajian/Fokus Materi Pembelajaran PraktikMampu melakukan komunikasi yang efektifdalam memberian asuhan keperawatan
1. Penggunaan diri secara efektif dalam komunikasi terapeutik
2. Tahapan komunikasi terapeutik3. Teknik komunikasi terapeutik4. Penggunaan komunikasi terapeutik pada berbagai
tingkatan usia dengan berbagai kondisi5. Komunikasi dalam pelayanan kesehatan6. Komunikasi sosial, budaya, dan keyakinan7. Komunikasi profesional dalam pelayanan kesehatan8. Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris secara tertulis dan
lisan (verbal dan non-verbal)Mampu menerapkan pengetahuan, kerangka etik dan legal dalam sistem kesehatan yang berhubungan dengan keperawatan
Membuat keputusan etik
1. Penerapan etika RS, etika layanan keperawatan, dan etika profesi
2. Penerapan kode etik keperawatan3. Mempertahankan hak pasien4. Profesionalisme keperawatan5. Hukum Kesehatan6. Prinsip-prinsip legal dalam praktik keperawatan
(malpraktik, neglicence, tanggung gugat secara mandiri dan pelimpahan), dan konsep tanggung jawab
7. Fungsi advokasiMampu memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai sumber-sumber etnik, agama, dan faktor lain dari setiap pasien yang unik
1. Mempertimbangkan latar belakang pasien dan menyesuaikan dalam asuhan yang diberikan
2. Menerapkan holistic care pada klien3. Menerapkan transcultural nursing dalam pemberian
asuhan4. Menggunakan pendekatan agama, kepercayaan, dan
spiritual dalam praktik keperawatan5. Menghargai keinginan pasien dalam terapi alternatif
atau pelengkap (complementary nursing)Mampu menjamin kualitas asuhan holistik secara kontinyu dan konsisten
1. Menerapkan proses keperawatan2. Menerapkan konsep caring, holism, dan humanism3. Mempertimbangkan keperawatan lintas budaya4. Mempertahankan spiritualitas/religiusitas5. Menerapkan ilmu keperawatan klinik dan komunitas6. Menggunakan teknologi informasi dalam proses
keperawatan7. Mempertahankan kualitas8. Melakukan pendidikan kesehatan9. Mempertahankan hak dan kewajiban pasien10. Melakukan prosedur keperawatan dengan handal
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 12
11. Menerapkan komunikasi terapeutik12. Mempertahankan patien safety13. Mempertahankan infection control
Mampu menggunakan teknologi informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab
1. Menggunakan perangkat komputer dan jaringan dalam mengakses teknologi terkini dalam keperawatan dan kesehatan
2. Menerapkan klasifikasi intervensi dan outcome keperawatan berdasarkan NIC-NOC dan/atau yang lainnya
Mampu menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien
1. Penerapan keperawatan maternitas dalam konteks keluarga
2. Penerapan keperawatan medikal bedah3. Penerapan keperawatan anak dalam konteks keluarga4. Penerapan keperawatan pada lanjut usia5. Penerapan keperawatan kritis dan gawat darurat6. Asuhan keperawatan pada klien dengan gawat
darurat pada sistem kardiovaskuler7. Asuhan keperawatan pada klien dengan gawat darurat
pada shock dan trauma multisystem8. Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu dan
bencana9. Penerapan keperawatan kesehatan jiwa10. Penerapan keperawatan keluarga11. Penerapan keperawatan di rumah (home care)12. Penerapan keperawatan komunitas13. Asuhan keperawatan pada kelompok khusus (industri,
sekolah, dll)14. Mengelola mutu dan risiko asuhan keperawatan15. Menerapkan terapi modalitas keperawatan pada
berbagai kondisi termasuk terapi komplementer16. Mengelola asuhan menggunakan pendekatan holistik
(promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, restoratif, concolation of dying)
Mampu menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya
1. Menggunakan hak moral dalam pengambilan keputusan2. Menerapkan pendekatan etik dalam pengambilan
keputusan3. Mempertimbangkan hak-hak pasien dan keluarga
dalam pelayanan kesehatanMampu menggunakan prinsip-prinsip peningkatan kualitas berkesinambungan dalam praktik
Self-management of learning:1. Terlibat aktif dalam diskusi kasus klien2. Aktif dalam kegiatan ilmiah3. Membaca artikel/jurnal keperawatan yang up to date4. Mengikuti kursus, pelatihan tentang asuhan keperawatan
Mampu mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan sesuai dengan SOP
Menerapkan keterampilan-keterampilan teknis keperawatan (keterampilan dasar dan keterampilan khusus) sesuai dengan tingkatan usia di setiap tatanan pelayanan kesehatan
Mampu mengkolabora- 1. Membahas secara ilmiah tentang kondisi klien
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 13
sikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien
dengan profesi kesehatan lainnya2. Memberikan masukan/pertimbangan dan rekomendasi/
saran kepada profesi lain terkait dengan kondisi pasienMampu melaksanakan terapi modalitas sesuai dengan kebutuhan
1. Menerapkan terapi komplementer seperti massage, terapi sentuhan, hypnotherapy, latihan pernafasan, terapi herbal, dll
2. Menerapkan terapi keperawatan holistik seperti yoga, meditasi, dll
Mampu mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi penjaminan kualitas dan manajemen risiko
1. Mengkaji situasi pelayanan/asuhan keperawatan2. Mengikuti alur penanganan pasien3. Mengorganisasikan kegiatan layanan4. Menerapkan pengelolaan kasus5. Mengendalikan kualitas asuhan keperawatan
Mampu melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam bidang kesehatan
1. Mempertahankan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
2. Melaksanakan kegiatan sesuai SOP3. Menerapkan prinsip bekerja dengan benar dalam asuhan
keperawatan4. Memberikan tindakan keperawatan yang diperlukan
dalam mempertahankan K3Mampu mengkolaborasikan pelayanan keperawatatan
1. Membahas tentang terapi klien dengan tim medik2. Mempertahankan kepentingan klien jika terdapat dilema
dalam terapi3. Membahas tentang diet dan nilai-nilai laboratorium yang
relevan4. Mempertimbangkan kebutuhan gizi untuk anak, klien
dewasa, ibu hamil, dan masyarakatMampu memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan memper-tahankan akuntabilitas asuhan keperawatan yang diberikan
1. Menerapkan dinamika kelompok2. Memberikan pengarahan pada bawahan atau anggota
tim3. Menggunakan gaya kepemimpinan yang sesuai untuk
klien, keluarga, sejawat, dan masyarakat4. Menggunakan pendekatan sistematis dalam mengelola
konflik dan memperkenalkan inovasi atau perubahanMampu mewujudkan lingkungan bekerja yang aman
1. Berkomunikasi profesional dan kaitannya dengan pelayanan keperawatan
2. Berkomunikasi dalam konteks sosial dan keanekaragaman budaya dan keyakinan
3. Mempertahankan K34. Berkolaborasi dengan sejawat, senior, atau profesi lain
Mampu menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim dan pemberian asuhan keperawatan dengan mempertahankan hubungan kolaboratif
1. Menerapkan pola komunikasi efektif untuk kepentingan kepuasan pelanggan, dalam berkolaborasi dan kerja tim
2. Membina hubungan kerja secara baik dengan pihak lain yang terkait
Mampu menggunakan keterampilan interpersonal
1. Menerapkan pola komunikasi efektif untuk kepentingan kepuasan pelanggan, dalam berkolaborasi
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 14
yang efektif dalam kerja tim dan pemberian asuhan keperawatan dengan mempertahankan hubungan kolaboratif
dan kerja tim2. Membina hubungan kerja secara baik dengan pihak lain
yang terkait
Mampu merancang, melaksanakan proses penelitian sederhana serta memanfaatkan hasil penelitian dalam upaya peningkatan kualitas asuhan keperawatan
1. Mengidentifikasi fenomena klien dan lingkungan2. Menyusun rumusan masalah dan tujuan penelitian3. Mengembangkan instrument penelitian4. Melakukan pengumpulan data5. Menganalisis data6. Mendesiminasi dan publikasi hasil penelitian
Mampu mengembangkan pola pikir kritis, logis, dan etis dalam mengembang-kan asuhan keperawatan
1. Menyelesaikan masalah klien secara efektif dan efisien serta sistematis
2. Menindaklanjuti hasil dari penyelesaian masalah klien
Mampu mengikuti perkembangan iptek di bidang keperawatan
1. Menggunakan perangkat IT dan jaringan untuk mengakses perkembangan teknologi terkini dalam keperawatan
2. Menerapkan klasifikasi intervensi dan outcome dalam asuhan keperawatan (NIC-NOC, NANDA, atau yang lainnya
Mampu mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional.
Mampu berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan
1. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan ilmiah keperawatan2. Terlibat dalam diskusi tentang layanan kesehatan dan
keperawatan
Mampu mengembangkan potensi diri untuk mempertahankan kompetensi
1. Melakukan proses pembelajaran sepanjang hayat (long life learning)
2. Mewujudkan perubahan yang positif untuk kepentingan klien, layanan, dan profesi
F. Penetapan Mata Kuliah Tahap Pendidikan Profesi Ners
Setelah bahan kajian ditetapkan berdasarkan unit kompetensi yang telah dirumuskan bersama dengan stakeholder, maka tahapan berikutnya adalah penyusunan mata kuliah (course/subject). Adapun daftar mata kuliah yang harus ditempuh mahasiswa pada tahap pendidikan profesi adalah sebagai berikut:
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 15
Tabel 2.5. Struktur Kurikulum dan Mata Kuliah Tahap Pendidikan Profesi Ners (REGULER)
StaseMata kuliah
Mata kuliahKurikulum inti Kurikulum
institusionalI Keparawatan medikal bedah 5 1II Keperawatan anak 2 2III Keperawatan maternitas 3 1IV Keperawatan jiwa 2 1V Manajemen keperawatan 2 1VI Keperawatan gawat darurat 2 4VII Keperawatan gerontik 2 1VIII Keperawatan keluarga dan komunitas 4 4
22 14
Tabel 2.6. Struktur Kurikulum dan Mata Kuliah Tahap Pendidikan Profesi Ners (NON-REGULER)
StaseMata kuliah
Mata kuliahKurikulum inti Kurikulum
institusionalI Keparawatan medikal bedah 5 1II Keperawatan anak 2 2III Keperawatan maternitas 3 2IV Keperawatan jiwa 2 1V Manajemen keperawatan 2 3VI Keperawatan gawat darurat 2 4VII Keperawatan gerontik 2 1VIII Keperawatan keluarga dan komunitas 4 4
22 14
Dalam hal operasionalisasinya Stase I – VIII dapat dilaksanakan secara paralel dan tidak ada prasyarat (pre-recquisite), karena diasumsikan setiap lulusan pendidikan tahap akademik (Sarjana Keperawatan) telah memiliki kompetensi yang diperlukan untuk tahap profesi. Adapun untuk penjabaran struktur kurikulum institusional tersebut dijelaskan pada table 2.7.
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 16
Tabel 2.7. Penjabaran Kurikulum Institusional Tahap Pendidikan Profesi Ners di STIKES KJP
Stase Mata kuliah Bobok sks PenjabaranI Keperawatan medical
bedah1 Pembelajaran klinik bersifat elektif dan
spesifik yang dilaksanakan diakhir stase dalam siklus tahapan pendidikan profesi. Beberapa bidang terapan spesifik yang dirawarkan : keperawatan di unit hemodialisa, keperawatan di unit transfusi, keperawatan di ruang bedah (OK), keperawatan anastesi, keperawatan radioterapi, keperawatan di unit onkologi.
II Keperawatan anak 2 Penambahan bobot 2 sks diasumsikan untuk memperoleh kadar kecukupan dan ketercapaian dari seluruh unit kompetensi yang telah ditetapkan, termasuk kemungkinan dilakukannya extursion learning ke Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
III Keperawatan maternitas
1 Penambahan bobot 1 sks diasumsikan untuk memperoleh kadar kecukupan dan ketercapaian dari seluruh unit kompetensi yang telah ditetapkan, termasuk kemungkinan dilakukannya extursion learning ke Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak, khususnya difokuskan pada Keperawatan Paliatif pada klien dengan diagnosis keganasan sistem reproduksi (Ca cervix uteri dan Ca mamme)
IV Keperawatan jiwa 1 Penambahan bobot 2 sks karena bidang ini. Bobot 4 sks ini difokuskan pada pengembangan beberapa unit kompetensi khusus di bidang ilmu keperawatan jiwa, termasuk penambahan pengalaman klinik di poliklinik, di bangsal perawatan, manajemen keperawatan, unit kegawatdaruratan psikiatrik, dan aplikasi Community Mental Health Nursing (CMHN)
V Manajemen keperawatan
1 Penambahan bobot 1 sks merupakan strategi pengembangan kompetensi terutama peluang bagi peserta didik untuk mengaplikasikan dan
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 17
mengevaluasi pelaksanaan MPKP seta penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam manejemen keperatan
Keperawatan gawat darurat
4 Penambahan bobot 4 sks merupakan strategi mencapai keunggulan dari Program Studi baik PSIK maupun Profesi Ners di STIKES KJP pemokusan pencapaian kompetensi lulusan, dimana pada saat stase di bagian ini, peserta didik didistribusikan ke 2 (dua) unit keperawatan yaitu 2 sks inti untuk Keperawatan Gawat Darurat dan 4 sks institusional untuk Keperawatan Kritis di ruang ICU/ICCU
VI Keperawatan gerontik 1 Penambahan bobot 1 sks merupakan strategi pemokusan kompetensi dengan kekhususan perawatan di bangsal/unit geriatri di Rumah Sakit, baik di poliklinik maupun di bangsal perawatan. Fokus kompetensinya adalah pada kemampuan peserta didik dalam melaksanakan komunikasi terapeutik, pendidikan kesehatan, dan pemberian asuhan keperawatan profesiona
VII Keperawatan keluarga dan komunitas
4 Penambahan bobot 3 sks merupakan bagian dari upaya aktualisasi keunggulan Program Studi dalam bidang keperawatan komunitas dengan ruang lingkup pemberdayaan masyarakat dalam mengimplementasikan perkesmas dan usaha kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) seperti Desa Siaga. Peserta didik diberikan peran sebagai fasilitator desa siaga, sehingga peserta didik benar-benar mampu menguasi kompetensinya dalam hal mengorganisasikan dan memobilisasi partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan kesehatan, khususnya dalam aspek promosi, pencegahan, pengobatan dan rehabilitasi.
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 18
G. Distribusi Mata Kuliah per SemesterSetelah mata kuliah ditentukan kemudian didistribusikan ke dalam setiap semester
dengan deskripsi sebagai berikut:
Tabel 2.8. Distribusi Mata Kuliah per Semester Tahap Pendidikan Profesi Ners di STIKES KJP
Semester IXKode MK Mata Kuliah Bobot
SksTempat praktik
Ners…… Keperawatan Anak 3 RS. SawerigadingRS. Batara GuruRS. Andi DjemmaRS. St.MadyangRS. Pelamonia
Ners…… Keperawatan Medikal Bedah 1& 2 2Ners…… Keperawatan Maternitas 2Ners…… Keperawatan Gawat Darurat 4Ners…… Manajemen Keperawatan 3Ners…… Jumlah sks putaran 1 20
Semester XNers…… Keperawatan gerontik 3 Panti Wreda
Puskesmas Ners…… Keperawatan Jiwa 3 RSJ Dadi Makassar
PuskesmasNers…… Keperawatan keluarga &
Komunitas4 Puskesmas sentra
perawatanDesa binaan/komunitas
Ners…… Keperawatan Medikal 3 (ruang khusus, keperawatan kritis
2 Ruang OK/BedahUnit HemodialisisUnit AnestesiUnit RadioterapiUnit Transfusi
Jumlah sks putaran 2 16
Kompetensi pendidikan profesi dapat dicapai dengan masa studi 2 – 3 semester dengan perhitungan 36 sks x 16 minggu x 4 jam = 2.304 jam. Jika dalam satu minggu 48 jam, maka dibutuhkan masa studi 48 minggu. Dengan jabaran sebagai berikut :1. Semester I
a. Keperawatan anak : 3 SKS x 16mg x 4jam = 192 jam = 4 minggub. Keperawatan medikal bedah 1 : 2 SKS x 16mg x 4jam = 128 jam = 3 mingguc. Keperawatan medikal bedah II : 2 SKS x 16mg x 4jam = 128 jam = 3 minggud. Keperawatan maternitas : 4 SKS x 16mg x 4jam = 256 jam = 5 minggue. Manajemen keperawatan : 3 SKS x 16mg x 4jam = 192 jam = 4 mingguf. Keperawatan gawat darurat : 6 SKS x 16mg x 4jam = 192 jam = 8 minggu
20 SKS 27 minggu2. Semester II
a. Keperawatan gerontik : 3 SKS x 16mg x 4jam = 192 jam = 4 minggub. Keperawatan jiwa : 3 SKS x 16mg x 4jam = 192 jam = 4 mingguc. Keperawatan keluarga & komunitas: 8 SKS x 16mg x 4jam = 384 jam = 11 minggud. Keperawatan medikal bedah III : 2 SKS x 16mg x 4jam = 128 jam = 3 minggu
16 SKS 22 minggu
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 19
H. SISTEM PEMBELAJARANPendidikan tahap profesi merupakan kelanjutan dari tahap pendidikan program sarjana
keperawatan dimana tahap ini peserta didik mengaplikasikan teori dan konsep yang didapat selama proses pendidikan sarjana. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan tahap profesi harus dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip di bawah ini:1. Calon peserta pendidikan tahap profesi merupakan lulusan pendidikan sarjana
keperawatan (bergelar akademik S.Kep) serta lulus uji kompetensi (12 kompetensi inti dan kompetensi tambahan yang diperlukan untuk wahana praktik tertentu)
2. Tersedianya wahana praktik yang kondusif (sarana dan prasarana) untuk menumbuhkembangkan kemampuan berpikir kritis, menyelesaikan masalah, dan mengambil keputusan sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.
3. Tersedianya buku pedoman pelaksanaan kegiatan pendidikan tahap profesi, buku log, dan modul praktik.
4. Tersedianya preseptor/mentor untuk penyelenggaraan pendidikan profesi. 5. Pelaksanaan kegiatan pendidikan profesi berorientasi pada tahap pembelajaran
sederhana ke kompleks dengan memfokuskan pada pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk mencapai kompetensi profesional seorang Ners.
Pengembangan kurikulum pendidikan pada tahap profesi terdiri dari Kurikulum Inti dan Kurikulum Institusional (berdasarkan SK Mendiknas No. 232/U/2000) yang harus diikuti oleh seluruh institusi pendidikan tinggi keperawatan yang menyelenggarakan program pendidikan profesi.Kurikulum institusi pendidikan tahap profesi ini terdiri dari 60% Kurikulum Inti (22 sks) dan 40% Kurikulum Institusional (14 sks) yang mencirikan institusi. Dengan demikian diharapkan, seluruh institusi pendidikan profesi mempunyai Kurikulum Inti yang sama.
Kompetensi pendidikan profesi dapat dicapai dengan masa studi 2 – 3 semester dengan perhitungan 36 sks x 16 minggu x 4 jam = 2.304 jam. Jika dalam satu minggu 48 jam, maka dibutuhkan masa studi 48 minggu.
Sistem pembelajaran pendidikan tahap profesi Ners berlangsung di lahan praktik yaitu Rumah Sakit Pendidikan, Rumah Sakit Khusus untuk bidang keilmuan khusus (Rumah Sakit Jiwa, Rumah Sakit Bersalin, Rumah Sakit Ibu dan Anak, dll) , Panti Wredha, Panti Rehabilitasi Narkotika, dan Komunitas dengan spesifikasi tertentu sesuai kompetensi yang ingin dicapai.
Metode pembelajaran pada tahap pendidikan profesi Ners berfokus pada pelaksanaan pendelegasian kewenangan dari preseptor kepada peserta didiknya.Sedangkan kegiatan evaluasi pada tahapan ini lebih terfokus pada pembuktian bahwa peserta didik telah memiliki kompetensi yang ditetapkan dan disertai dengan kemandirian dalam menjalankan kompetensinya sebagai cerminan kewenangan telah dimiliki.
Beberapa metode pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan tahap profesi Ners ini antara lain adalah:
1. Pre dan post conference Sebelum memulai konferensi kasus dalam rangka pembahasan kasus tertentu yang ditetapkan Clinical Instructor di lahan praktik saat stase di bidang keilmuan tertentu, mahasiswa tahap profesi diberikan pre-test dan kemudian dilakukan post-test pasca konferensi selesai.Soal pre-test dan post-test dibuat sebagi hasil kerjasama antara pembimbing institusi (preseptor) dan pembimbing lahan praktik (CI) atau mentor. Soal pre-test dan post-test ditujukan untuk mengukur tingkat pengetahuan mahasiswa peserta pendidikan tahap profesi yang berkaitan dengan kasus yang dibahas dalam kegiatan konferensi kasus (case conference).
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 20
2. Tutorial individual Kegiatan tutorial individual merupakan proses bimbingan intensif dari seorang mentor dan preseptor yang telah ditetapkan institusi pendidikan maupun institusi. Tutorial dilaksanakan di lahan praktik yang dilakukan secara terjadwal atau pun elektif bergantung pada inisiatif mahasiswa dan dosen.
3. Diskusi Kasus Kegiatan pembelajaran lainnya adalah diskusi kasus. Kegiatan diskusi kasus dilaksanakan selama kegiatan visite pagi dan visite malam bersama anggota tim kesehatan lainnya, seperti dokter ahli, perawat spesialis, atau tenaga kesehatan lainnya.
4. Case Report dan Overan Dinas Laporan Kasus merupakan metode pembelajaran yang dipraktikkan secara rutin dalam setiap pembelajaran klinik di lahan praktik. Dengan waktu studi 8 jam per hari, seorang mahasiswa yang stase di bangsal atau bagia tertentu harus membuat dan menyampaikan laporan kasus atas semua klien yang dalam tanggung jawab observasinya kepada perawat dalam shift yang berbeda dalam kegiatan operant (pergantian antar waktu jaga), misalnya shift pagi ke shift sore, shift sore ke shift malam, dan shift malam ke shift pagi.
5. Pendelegasian Kewenangan Bertahap Salah satu metode belajar untuk mengasah kemandirian mahasiswa peserta program profesi adalah dengan memberikan delegasi kewenangan secara bertahap berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi pencapaian kompetensi mahasiswa secara berkelanjutan.Misalnya ketika seorang mahasiswa masuk untuk melaksanakan stase di bagian Keperawatan Anak, maka pada 2 – 3 hari pertama mahasiswa yang bersangkutan baru sebatas observasi dan adaptasi terhadap segala protap dan suasana klinis yang dia hadapi.Baru kemudian pada pertengahan minggu, mahasiswa diberi kewenangan menjadi asisten atas semua tindakan pemberian intervensi keperawatan kepada klien secara langsung. Memasuki minggu ke-2, mahasiswa sesuai dengan progresivitas penguasaan kompetensi sebelumnya, secara bertahap terus diberikan kewenangan untuk mengelola klien secara mandiri dan menjadi bagian dari tim kesehatan yang menangani klien dengan gangguan tertentu.
6. Mini Seminar tentang klien dan teknologi kesehatan/keperawatan terkini Mini Seminar dilaksanakan sesuai kebutuhan dan kesepakatan antara CI dan peserta didik, Mini Seminar diikuti oleh semua mahasiswa yang stase di bagian/departemen yang sama pada satu siklus. Kegiatan seminar dilaksanakan dengan tujuan membahas penyakit yang diderita klien serta membahas berbagai alternatif penatalaksanaannya, khususnya dalam perspektif keperawatannya.
7. Problem Solving for Better Health Metode pembelajaran lainnya adalah belajar memecahkan masalah dengan tujuan memperoleh outcome perawatan yang lebih baik.Kegiatan ini tidak saja melibatkan CI dan preseptor dari institusi, tetapi juga melibatkan ahli lainnya (perawat spesialis).Kegiatan ini juga bisa diteruskan dengan pemberian penugasan terstruktur kepada mahasiswa melalui penulisan referat sehingga mahasiswa benar-benar dihadapkan pada bagaimana caranya memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan teori dan konsep terbaru atau pemberian asuhan keperawatan yang berbasis bukti (evidence-based learning).
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 21
8. Pengelolaan Asuhan Inovatif Pada tahapan tertentu, mahasiswa juga diberikan kesempatan selama mengelola kliennya untuk mengembangkan berbagai inovasi dalam pengelolaan asuhan kepada klien.Inovasi yang dimaksud merupakan cara/metode/pendekatan baru dalam mengelola klien sehingga klien memperoleh kepuasan dan/atau outcome yang baik dari pemberian asuhan yang diberikannya. Dengan demikian kiegiatan pembelajaran dalam tahap profesi ini dilaksanakan dalam program internship yang meliputi tahapan observasi, tahap bimbingan, dan tahap mandiri yang berfokus pada area kompetensi sebagai berikut:
Tabel 2.9. Ringkasan Proses Pembelajaran Tahap Pendidikan Profesi Ners di STIKES KJP
NO
Penilaian Kompetensi Indikator
1. Proses keperawatan Mahasiswa menyelesaikan masalah klien (individu, keluarga, dan masyarakat) dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, evaluasi, dan dokumentasi
2. Pendidikan kesehatan Mahasiswa mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan dan penyuluhan kesehatan klien untuk melakukan tindakan pencegahan primer, sekunder, dan tersier
3. Legal-Etik Mahasiswa memilih tindakan sesuai dengan SPO, tanggung jawab, dan kewenangannya
4. Fungsi advokasi Mahasiswa dapat bertindak untuk membela kepentingan (hak-hak) pasien
5. Transkultural Mahasiswa mengidentifikasi masalah klien yang terkait dengan budaya serta penyelesaiannya
6. Keterampilan teknis Mahasiswa melakukan tindakan keperawatan yang sesuai dengan Standard Procedure Operating (SPO)
7. Terapi modalitas dan komplementer
Mahasiswa mampu melakukan minimal satu jenis terapi modalitas sesuai kebutuhan klien.
Adapun metode evaluasi yang digunakan untuk menilai ketercapaian mahasiswa dalam menguasai kompetensi yang telah ditetapkan adalah dengan beberapa metode penilaian berbasis kompetensi, di antaranya:
1. Log Book
Log book merupakan buku yang berisi catatan tentang seluruh aktivitas yang dilakukan mahasiswa peserta program pendidikan profesi Ners selama bekerja dalam 1 (satu) shift di lahan praktik. Format Log book terdiri dari beberapa kolom di antaranya: nomor, tanggal dan jam, jenis aktifitas/kegiatan, hasil yang diperoleh, kendala/hambatan, rencana kegiatan selanjutnya, serta paraf konsultan dan pembimbing. Format Log Book:
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 22
Tabel 2.10. Format Log Book Mahasiswa Tahap Pendidikan Profesi Ners
No Tgl Aktivity Hasil KendalaRencana Tindak Lanjut
ParafPreceptor CI
2. Direct Observasional of Preocedure Skill Metode ini dilakukan melalui pengamatan langsung yang dilakukan CI/mentor atau preseptor kepada mahasiswa saat melakukan tindakan keperawatan atau memberikan asuhan keperawatan kepada klien di lahan praktik. Biasanya penguji menggunakan daftar tilik atau check list yang berisi urutan prosedur kerja pelaksanaan tindakan keperawatan, misalnya pemasangan infus, pemasangan NGT, pemasangan sungkup oksigen, memasang kateter, dan lain-lain.
3. Case Test atau Student Oral Case Analysis SOCA atau dikenal juga dengan OSOCA merupakan metode analisis kasus yang dilakukan melalui tes lisan dan diukur secara objektif. Tujuan SOCA ini adalah untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kasus klinis berdasarkan konsep yang komprehensif.Mahasiswa diharapkan untuk menganalisis kasus dengan menjelaskan masalah dan bagaimana mekanisme dasar terjadinya permasalahan tersebut; membuat diagnosis keperawatan yang rasional; dan menjelaskan pemberian terapi dengan menerapkan berbagai ilmu-ilmu dasar.Biasanya diawali dengan menggambarkan peta pikiran dari suatu kasus klinis (menggambarkan hubungan masalah dengan situasi terkait atau mengidentifikasi hubungan sebab-akibat dari munculnya suatu permasalahan). Beberapa indikator yang dinilai dalam tes lisan ini antara lain adalah: a. Reviu kasus secara umum (skor 10)
Fokus penilaian kemampuan mahasiswa dalam menyusun peta konsep dan menjelaskan hubungan antara diagnosis dengan kondisi lainnya seperti etiologi, faktor risiko dan faktor predisposisi)
b. Keterlibatan ilmu-ilmu dasar (skor 20 – 35) Menggambarkan keterkaitan ilmu-ilmu dasar dalam patofisiologi dan pathogenesis terjadinya suatu penyakit/gangguan.
c. Patogenesis (10 – 25) Menjelaskan mekanisme terjadinya suatu penyakit dan perubahan berbagai struktur tubuh yang ditunjukkan dengan berbagai pemeriksaan penunjang.
d. Patofisiologi (20 – 40) Menjelaskan setiap mekanisme terjadinya suatu penyakit yang ditandari dengan timbulnya berbagai gejala dan tanda penyakit.
e. Manajemen atau penatalaksanaan (5 – 10) Menjelaskan berbagai jenis intervensi keperawatan berdasarkan terapi yang
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 23
ditetapkan dokter baik yang bersifat promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif.Khusus dalam pengobatan termasuk di dalamnya terapi farmakologis dan non-farmakologis.
f. Komplikasi (maksimal 5) g. Prognosis (maksimal 5) h. Penampilan mahasiswa (10)
Komponen penilaian yang berkaitan dengan penampilan mahasiswa selama mengikuti tes lisan.
4. Clinical incident report Metoda lainnya untuk menilai penguasaan kompetensi mahasiswa dalam tahap pendidikan profesi adalah pembuatan Laporan Insiden Klinik (Clinical Incident Report).Laporan ini digunakan sebagai media pembelajaran agar mahasiswa dapat terhindar dari berbagai insiden di kemudian hari pada saat mereka menjalani profesinya sebagai Ners melalui pendekatan sistemik.Pelaporan insiden klinik dilakukan dengan mengikuti format yang telah disediakan oleh institusi pendidikan.Terhadap insiden klinik yang ditemukan mahasiswa, maka mahasiswa wajib mendiskusikannya dengahn CI dan preseptor pada saat melaksanakan kegiatan supervisi.
5. Objective Structured Clinical Examination (OSCE) OSCE merupakan akronim dari Objective Structured Clinical Exam. Merupakan suatu pengujian/penilaian berbasis kinerja (performance-based testing) yang digunakan untuk mengukur kompetensi klinik mahasiswa.Selama pelaksanaan ujian, mahasiswa diamati dan dievaluasi melalui serangkaian station/stase yang terdiri dari kegiatan anamnesis, pemeriksaan fisik, penetapan diagnosis, pemberian tindakan keperawatan, dan penyusunan dokumentasi keperawatan.OSCE bisa dilaksanakan terhadap pasien secara langsung, pasien simulasi, maupun terhadap manikin.Setiap stasion harus dilalui oleh mahasiswa dengan waktu yang telah ditetapkan penguji (biasanya 7 – 15 menit).
6. Problem Solving Skill Bentuk evaluasi lainnya adalah bagaimana mahasiswa dilatih untuk terampil memecahkan masalah-masalah klinis dan dilanjutkan dengan mengambil keputusan yang tepat berdasarkan hasil analisis masalah yang akurat.Penilaian kompetensi dalam pemecahan masalah klinis dapat dilakukan secara integrasi dalam OSCE, SOCA, tutorial, maupun dalam kegiatan yang terstruktur seperti pemberian penugasan dan lain sebagainya.
7. Kasus Lengkap/Kasus Singkat Kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi mahasiswa juga dilakukan melalui pemberian deskripsi kasus singkat maupun kasus lengkap dari satu klien dengan gangguan tertentu.Pemberian kasus singkat dan lengkap ini dapat dilakukan dalam sesi ujian atau sesi bimbingan tutorial.
8. Portfolio Yaitu suatu koleksi atau kumpulan atas bukti yang menunjukkan penguasaan keterampilan, pengetahuan, sikap, pemahaman, dan prestasi secara berkelanjutan, sebagai bagian dari proses refleksi terhadap pembelajaran, pengembangan, dan aktifitas individu. Definisi yang hampir sama dikemukakan Karlowicz (2000) yang menyebutkan portfolio sebagai suatu koleksi/kumpulan yang bertujuan terhadap berbagai hasil kerja mahasiswa yang merepresentasikan kinerja/kompetensi, kemajuan belajar, dan prestasi secara keseluruhan dalam suatu program studi.
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 24
Adapun tujuan dari portfolio ini adalah untuk: a. Mendemonstrasikan dan menggambarkan pengalaman-pengalaman belajar melalui
penyediaan berbagai bukti berupa konsep-konsep dan prinsip-prinsip dari pengalaman yang diaplikasikan dalam setting praktik klinik. Dalam hal ini dapat berupa hasil pendokumentasian terhadap beberapa tindakan asuhan keperawatan yang telah diberikan mahasiswa kepada kliennya;
b. Merekam kemajuan belajar mahasiswa selama mengikuti tahapan pendidikan profesi Ners di lahan praktik;
c. Menjamin pengembangan kompetensi profesional sebagai calon Ners; d. Mendorong pendidikan berkelanjutan dan dapat dijadikan sebagai alat dalam
pengembangan kompetensi praktikal secara berkelanjutan; e. Menekankan pengalaman klinik yang mengesankan pada mahasiswa; f. Menjadi media untuk mengatasi kesenjangan antara mahasiswa dengan praktisi
keperawatan profesional; g. Menunjukkan pencapaian prestasi mahasiswa yang dapat digunakan untuk
penempatan praktik dan menguji potensi calon pegawai; h. Mempromosikan kompetensi mahasiswa terhadap calon pengguna lulusan
(meningkatkan marketabilitas lulusan); i. Mempromosikan pembelajaran sepanjang hayat.
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 25
BAB III
DESKRIPSI MATA KULIAH & INDIKATOR HASIL BELAJAR
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
DESKRIPSI MATA KULIAH
Fokus mata kuliah tahap profesi Keperawatan Medikal Bedah (KMB) merupakan penerapan dari konsep dan prinsip pelayananasuhan keperawatan klien dewasa yang mengalami dan/ atau cenderung mengalami perubahan fisiologis serta dengan/ataugangguan struktur anatomi tubuh akibat trauma atau penyakityang sering terjadi. Asuhan keperawatan yang diberikan berdasarkan pada pendekatan proses keperawatan: pengkajian,perumusan diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan yang komprehensif (bio-psiko-sosio-spiritual) dan berlandaskan pada aspek etik dan legal keperawatan
KOMPETENSI MATA KULIAH
Setelah menyelesaikan praktik keperawatan medikal bedahmahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan medikalbedah dan mengelola pemberian asuhan keperawatan pada klien dewasa yang mengalami masalah kesehatan dan perubahan fungsi sistem tubuh di berbagai tatanan pelayanan kesehatan menggunakan proses keperawatan
INDIKATOR HASIL BELAJAR1. Mahasiswa mampu menyebutkan definisi diagnosis medik dari kasus yang dikelola.2. Mahasiswa mampu menyebutkan etiologi kasus klien yang dikelola.3. Mahasiswa mampu menyebutkan faktor risiko penyebab kasus klien yang dikelola.4. Mahasiswa mampu mengenal tanda dan gejala penyakit yang diderita klien.5. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian dan menemukan data tanda dan
gejala yang merupakan masalah yang timbul pada sistem tubuh yang lain akibat penyakit yang diderita oleh klien tersebut.
6. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian fisik dengan teknik yang benar.7. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tes diagnostik yang perlu dilakukan terhadap
klien kelolaan (mengusulkan tindakan kolaborasi) dengan tepat.8. Mahasiswa mampu menganalisis hasil pemeriksaan diagnostik yang abnormal
dengan membandingkannya dengan indikator yang normal.9. Mahasiswa mampu menulis rencana tindakan keperawatan mandiri dan atau kolaborasi
yang relevan untuk mengatasi masalah yang timbul berdasarkan acuan pada hasil tes diagnostik yang abnormal tersebut.
10. Mahasiswa mampu mengimplementasikan rencana tindakan keperawatan yang sudah ditulis tersebut dengan tepat.
11. Mahasiswa mampu melakukan persiapan klien sebelum dilakukan prosedur diagnostik dan merawat klien sesudah prosedur tersebut selesai dilakukan.
12. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan melakukan tindakan perawatan kolaboratif: pemberian obat obatan sesuai instruksi dokter dengan teknik yang tepat (nama klien, nama obat, dosis obat, waktu pemberian, cara pemberian).
13. Mahasiswa mampu memantau keefektifan fungsi dari obat dengan melakukan pemantauan terhadap tanda dan gejala dan membandingkannya dengan hasil
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 26
pengkajian tanda dan gejala pada awal sebelum klien diberi terapi obat-obatan.14. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tanda dan gejala kemungkinan telah terjadi
efek samping dari terapi obatobatan yang telah didapatkan oleh klien.15. Mahasiswa mampu mempersiapkan perawatan klien perioperatif.16. Mahasiswa mampu melakukan analisis data: klasifikasi data subjektif, data objektif,
dan melengkapi PQRST untuk tiap data menulis dalam bentuk skema.17. Mahasiswa mampu merumuskan diagnosis keperawatan actual (PES) dan atau
risiko (PE) berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan.18. Mahasiswa mampu membuat urutan prioritas diagnosis keperawatan yang telah
dirumuskan mengacu pada tingkat kebutuhan menurut Hierarki Maslow. 19. Mahasiswa mampu merumuskan rencana tujuan keperawatan: tujuan jangka
panjang dan tujuan jangka pendek.20. Mahasiswa mampu menentukan kriteria evaluasi rencana tujuan keperawatan tersebut. 21. Mahasiswa mampu merumuskan rencana tindakan keperawatan mandiri dan
kolaborasi yang relevan untuk mengatasi masalah klien sesuai diagnosis keperawatan yaitu: preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitasi.
22. Mahasiswa mampu menuliskan rasional yang tepat dari tindakan keperawatan tersebut. 23. Mahasiswa mampu melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan urutan prosedur
yang benar.24. Mahasiswa mampu menemukan masalah pendidikan kesehatan klien dan
memberikan pendidikan kesehatan (komunikasi): rencana pengajaran tertulis (materi).25. Mahasiswa mampu mengaplikasikan sikap profesional:mengawali/mengakhiri
pertemuan dengan kontrak,memelihara komunikasi selama berinteraksi denganklien/ keluarga terutama saat melakukan prosedur tindakankeperawatan.
26. Mahasiswa mampu melakukan berbagai keterampilan klinik untuk mengatasi masalah keperawatan pada kasuskeperawataan medikal bedah
KEPERAWATAN ANAK
DESKRIPSI MATA KULIAH
Fokus mata kuliah keperawatan anak tingkat profesi merupakanpencapaian berbagai konsep, prinsip, teori, dan modelkeperawatan anak dalam berbagai tatanan pelayanan kesehatan dengan mengintegrasikan berbagai ilmu dasar keperawatan terkait lainnya, ilmu bedah anak, dan ilmu kesehatan anak. Fokus pada masalah perawatan anak yang sakit akut, sakit kronis, dan sakit yang mengancam kehidupan.
KOMPETENSI MATA KULIAH
Setelah menyelesaikan praktik keperawatan anak tingkat profesi,mahasiswa akan dapat merawat anak dari berbagai tingkat usia (bayi, balita, prasekolah, dan remaja) yang sakit akut, sakit kronis,ataupun sakit yang mengancam kehidupan anak di berbagaitatanan pelayanan kesehatan menggunakan proses keperawatansebagai pendekatan, dengan mengintegrasikan bermain terapeutiksebagai strategi intervensi perawatan atraumatik
INDIKATOR HASIL BELAJAR1. Menggunakan proses keperawatan dalam merawat anak sakit sesuai dengan
tahapan tumbuh kembangnya.2. Mengintegrasikan konsep bermain dalam intervensikeperawatan.3. Menampilkan teknik komunikasi terapeutik pada anak dankeluarga.4. Menerapkan konsep perawatan anak yang sedang dirawat dankeluarganya.5. Menerapkan konsep perawatan atraumatik dalam melakukanintervensi khusus anak
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 27
6. Memberikan pendidikan kesehatan pada anak dan keluarga.
KEPERAWATAN MATERNITAS
DESKRIPSI MATA KULIAH
Fokus mata Kuliah keperawatan maternitas adalah mengaplikasikankonsep-konsep dan teori keperawatan yang terkait dengankesehatan wanita dengan atau tanpa masalah kesehatan reproduksiyang telah dipelajari pada perkuliahan tahap program akademik. Fokus asuhan keperawatan diberikan kepada wanita dalam masachildbearingyaitu ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas, dan bayibaru lahir (BBL) sampai usia 40 hari beserta keluarganya baikdalam kondisi normal maupun risiko tinggi (komplikasi)
KOMPETENSI MATA KULIAH
Pada akhir pembelajaran mahasiswa mampu menerapkan asuhankeperawatan dalam periode childbearing, yaitu ibu hamil, ibumelahirkan, ibu setelah melahirkan, dan bayinya sampai dengan umur 40 hari pada kondisi normal dan berisiko serta kepadakeluarganya. Asuhan keperawatan juga diberikan kepada ibu dalamperiode di luar childbearing, yaitu remaja/pubertas dan masaklimakterium/menopause dalam upaya meningkatkan kesehatannyasesuai dengan kebijaksanaan pemerintah dalam upaya peningkatanderajat kesehatan ibu dan anak.
INDIKATOR HASIL BELAJAR1. Mahasiswa mampu menjalankan peran dan fungsi perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan berkenaan dengan masalah seksualitas dengan menggunakan konsep anatomi dan fisiologi sistem reproduksi.
2. Mahasiswa mampu menyebutkan proses pengaturan reproduksi yang teridentifikasi berdasarkan konsep sistem pengaturan reproduksi.
3. Mahasiswa mampu menerapkan pengelolaan asuhankeperawatan bagi ibu dan keluarga dalam masa prenatal padakondisi normal dan atau dengan komplikasi/patologis.
4. Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan yangholistik pada ibu yang sedang melahirkan serta bayinya dankeluarganya pada kondisi normal dan atau dengan komplikasidengan menggunakan pendekatan proses keperawatan sesuaidengan kondisi ibu dan bayinya.
5. Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan yang holistik pada bayi segera setelah lahir sampai usia 40 hari, dalam kondisi normal atau komplikasi/patologis dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan sesuai kondisi bayi.
6. Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan postnatal normal dan atau dengan komplikasi/patologis dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan berfokus padaadaptasi fisik dan psikososial postnatal.
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 28
KEPERAWATAN JIWA
DESKRIPSI MATA KULIAH
Fokus mata kuliah praktik profesi keperawatan jiwa ditujukan pada upaya pemberian asuhan keperawatan untuk usaha preventif primer, sekunder, dan tersier terhadap klien dengan masalah biopsiko-sosial-spritual dan gangguan kesehatan jiwa. Pelaksanaan hubungan terapeutik akan dilakukan secara individu danmelibatkan peran serta keluarga dalam perawatan klien serta melaksanakan terapi modalitas keperawatan.
KOMPETENSI MATA KULIAH
Tujuan pendidikan tahap profesi adalah mempersiapkan mahasiswa melalui penyesuaian profesional dalam bentuk pengalaman belajar klinik secara komprehensif, sehingga mahasiswa memiliki kemampuan profesional dalam memberikanasuhan keperawatan kepada klien gangguan jiwa dan keluargamelalui penyesuaian profesional dalam bentuk pengalaman belajarklinik dan pengalaman belajar lapangan secara komprehensif.
INDIKATOR HASIL BELAJARMahasiswa memiliki kemampuan profesional dalam hal:1. Menerapkan komunikasi terapeutik dalam membina dan memelihara hubungan
interpersonal dengan klien.2. Mengidentifikasi perasaan dan reaksi diri sendiri dan bagaimana pengaruh perasaan
dan reaksi tersebut terhadap individu, keluarga dan kelompok, sehingga memungkinkan penggunaan diri sendiri secara terapeutik ketika berhubungan dengan klien.
3. Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan klien.4. Merumuskan rencana keperawatan (diagnosis keperawatan, tujuan, kriteria evaluasi,
tindakan) dalam meningkatkan kesehatan jiwa individu dan keluarga.5. Melaksanakan tindakan keperawatan dan berbagai terapi modalitas keperawatan.6. Menggunakan usaha prevensi primer, prevensi sekunder, dan prevensi tertier
modalitas dalam tindakan keperawatan.7. Menggunakan berbagai sumber daya: kerjasama interdisiplin dan kemampuan
keluarga dalam melaksanakan tindakan keperawatan.8. Mengevaluasi proses, hasil implementasi keperawatan serta melakukan tindak lanjut.9. Mencatat dan melaporkan proses keperawatan yang dilakukan
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 29
KEPERAWATAN KOMUNITASDESKRIPSI MATA KULIAH
Fokus mata kuliah praktik profesi keperawatan komunitas menerapkan asuhan keperawatan komunitas di wilayah binaan masyarakat, puskesmas, sekolah, dan posyandu, melalui pelayanan keperawatan dari masalah sederhana sampai yang kompleks secara tuntas dan komprehensif berdasarkan konsep dasar kesehatan dan keperawatan masyarakat, dan program kesehatan/kebijakan pemerintah dalam menanggulangi masalah kesehatan utama diIndonesia, khususnya isu kecendrungan masalah kesehatan dalam konteks pelayanan kesehatan utama dengan penekanan upaya promotif, dan preventif dengan tidak mengabaikan aspek kuratifdan rehabilitatif..
KOMPETENSI MATA KULIAHSetelah menyelesaikan praktik program profesi (ners) keperawatan komunitas mahasiswa mampu melaksanakan asuhan keperawatan komunitas melalui tahap proses keperawatan: pengkajian,perumusan diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan, dengan fokus klien individu, keluarga, kelompok,masyarakat.
INDIKATOR HASIL BELAJARMahasiswa memiliki kemampuan profesional dalam hal:1. Melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat berdasarkan konsep
dasar keperawatan kesehatan masyarakat, melalui proses keperawatan di komunitas.2. Mengidentifikasi kebijakan dan program-program pokok keperawatan kesehatan
masyarakat di era otonomi daerah.3. Mengintegrasikan kebijakan/program-program pokok kesehatan masyarakat dalam
memberikan asuhan keperawatan komunitas.4. Melaksanakan praktik keperawatan komunitas secara profesional berlandaskan
pada etika profesi keperawatan Indonesia.5. Mengembangkan rasa percaya diri dalam melakukan asuhankeperawatan komunitas
KEPERAWATAN GERONTIK DESKRIPSI MATA KULIAH
Fokus mata kuliah praktik profesi keperawatan gerontik adalah menerapkan pelayanan asuhan keperawatan lanjut usia di berbagai tatanan pelayanan kesehatan khususnya di keluarga, pada pant iwerda dan masyarakat secara menyeluruh dan berkesinambungan dengan penekanan pada upaya pemeliharaan kesehatan,peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit lanjut usia.
KOMPETENSI MATA KULIAH
Pada akhir pengajaran dan praktik profesi keperawatan gerontik peserta didik mampu memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan gerontik pada lanjut usia baik di keluarga dan di institusi/panti secara komprehensif.
INDIKATOR HASIL BELAJARMahasiswa memiliki kemampuan profesional dalam hal:1. Menerapkan konsep dasar gerontik, teori bio-psiko sosial/kultural dan spiritual
pada keperawatan dasar lansia di keluarga dan masyarakat.2. Mengintegrasikan konsep dasar keperawatan gerontik, teori biopsikososiokultural dan
spiritual pada proses penuaan dalam memberikan pelayanan/asuhan keperawatan gerontik.
3. Mengembangkan rasa percaya diri mahasiswa dalam melakukan asuhan
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 30
keperawatan gerontik diberbagai tatanan pelayanan kesehatan lanjut usia
KEPERAWATAN KELUARGA
DESKRIPSI MATA KULIAH
Fokus mata kuliah praktik profesi keperawatan keluarga adalah memberikan layanan/asuhan pada tiap tahapan tumbuh kembang keluarga meliputi: pasangan keluarga baru menikah, keluarga baru dan balita, keluarga dengan anak usia sekolah, keluarga dengan remaja, keluarga dengan ibu hamil dan menyusui, serta masalah keluarga terkait dengan masalah kesehatan yang lazim diIndonesia. Pemberian asuhan keperawatan berorientasi pada isudan kecenderungan masalah dalam keperawatan keluarga dengan penekanan pada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan keluarga diberbagai tatanan pelayanan kesehatan, khususnya di pelayanan keperawatan keluarga.
KOMPETENSI MATA KULIAH
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini mahasiswa mampu menerapkan konsep keluarga sejahtera dan adaptasi keluarga sesuai tahapan tumbuh kembang keluarga dalam pelayanan/asuhan keperawatan keluarga dengan mengembangkan rasa percaya diri dalam melakukan asuhan keperawatan keluarga.
INDIKATOR HASIL BELAJARMahasiswa memiliki kemampuan profesional dalam hal:1. Menerapkan konsep, teori dan prinsip ilmu perilaku, ilmu sosial, ilmu biomedik, dan ilmu
keperawatan dalam melaksanakan pelayanan dan atau asuhan keperawatan kepada keluarga.
2. Melaksanakan asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan tahapan tumbuh kembang keluarga.
3. Melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan keluarga dari masalah sederhana sampai yang kompleks secara tuntas melalui pendekatan proses keperawatan baik bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif sesuai batas kewenangan, tanggung jawab dan kemampuan berlandaskan etika profesi keperawatan.
4. Mengelola keluarga binaan dengan asuhan keperawatan keluarga di wilayah binaan sesuai dengan tahap perkembangan keluarga meliputi: keluarga baru menikah, keluarga dengan balita, keluarga dengan anak usia prasekolah, keluarga dengan anak sekolah, keluarga dengan anak remaja, keluarga dengan anak dewasa muda, keluarga dengan usia pertengahan, dan keluarga dengan lansia.
5. Melakukan rujukan, kerjasama dan memfasilitasi dengan pelayanan kesehatan keluarga di wilayah binaan jika menemukan kasus risiko tinggi di keluarga binaan.
6. Mendokumentasikan seluruh proses keperawatan secara sistematis dan manfaatnya dalam upaya meningkatkan kualitas hidup keluarga.
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 31
MANAJEMEN KEPERAWATAN
DESKRIPSI MATA KULIAH
Fokus mata kuliah manajemen keperawatan pada pengelolaan praktik klinik kepemimpinan dan manajemen keperawatan diruang rawat untuk memenuhi pencapaian kompetensi melalui aplikasi mengintegrasikan fungsi-fungsi kepemimpinan danmanajemen pada lingkup manajemen pelayanan dan manajemen asuhan keperawatan pada ruang rawat yang merupakan tatanan pelayanan kesehatan yang nyata.
KOMPETENSI MATA KULIAH
Mahasisawa mampu mengelola manajemen asuhan dan manajemen pelayanan keperawatan tingkat dasar secara profesional dengan pengintegrasian kemampuan kepemimpinan secara efektif.
INDIKATOR HASIL BELAJARSetelah menyelesaikan kegiatan praktik klinik kepemimpinan dan manajemen keperawatan, mahasiswa mampu:1. Menerapkan konsep, teori dan prinsip-prinsip manajemen keperawatan, dan
mengintegrasikan konsep kepemimpinan dalam pengelolaan manajemen pelayanan tingkat dasar dengan menjadi agen pembaharu dengan melakukan perubahan ke arah yang lebih baik pada ruang rawat dengan berdasarkan situasi nyata yang dimulai dari:a. Pengkajian pada situasi nyata ruang rawat.b. Merumuskan hasil pengkajian ke dalam analisis SWOT (Strengh, Weakness,
Opportunity, Threat).c. Merumuskan masalah sesuai dengan hasil pengkajian.d. Menyusun rencana tindakan berdasarkan konsep dan teori yang telah dipelajari.e. Mengaplikasikan rencana penyelesaian masalah yang telah disusun di ruang rawat.f. Mengevaluasi hasil aplikasi yang telah dilakukan.g. Menyusun rencana tindak lanjut (Planning of Action), berdasarkan evaluasi
tindakan (hasil implementasi pada ruang rawat) yang telah dilakukan agar dapat dilanjutkan oleh manajer pada ruang rawat yang dilakukan pembaharuan.
2. Menerapkan konsep, teori dan prinsip-prinsip manajemen keperawatan, dan mengintegrasikan konsep kepemimpinan dalam pengelolaan manajemen asuhan keperawatan pada klien di ruang rawat di suatu tatanan pelayanan kesehatan secara profesional dengan menjalankan peran ( role play) sebagai kepala ruangan, ketua tim atau perawat pelaksana sehingga mampu melakukan kegiatan-kegiatan:a. Timbang terima (operan) pasien dengan perawat antarshift.b. Melaksanakan pre and post conference asuhankeperawatan dengan sesama
perawat.c. Melaksanakan ronde keperawatan dengan anggota tim.d. Menjalankan asuhan keperawatan sesuai dengan peranpada role play pada klien
kelolan.
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 32
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
DESKRIPSI MATA KULIAH
Fokus mata kuliah keperawatan gawat darurat ditujukan padapemberian pelayanan asuhan keperawatan pasien yangmempunyai masalah aktual dan potensial yang mengancam kehidupan tanpa atau terjadinya secara mendadak atau tidak dapat diprakirakan dan tanpa atau disertai lingkungan yang tidak dapat dikendalikan. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dan dikembangkan untuk mencegah kematian atau cacat yang mungkin terjadi menggunakan pendekatan sistem, holistik dan penggunaan teknologi maju.
KOMPETENSI MATA KULIAH
Setelah menyelesaikan praktik profesi ini mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan kondisi kedaruratan dan kegawatdaruratan dengan menggunakan peralatankhusus untuk melakukan tindakan yang spesifik pada pengelolaan kasus kegawatan berdasarkan inti keilmuan keperawatan gawatdarurat
INDIKATOR HASIL BELAJARBila dihadapkan pada klien dengan kondisi kegawatdaruratanmahasiswa mampu:1. Melakukan primary assessment dan secondary assessment.2. Melaksanakan resusitasi jantung paru (RJP).3. Melakukan triase pada kasus-kasus gawat darurat.4. Melakukan prosedur diagnostik.5. Melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan tahap-tahap proses keperawatan pada
beberapa kasus kegawatdaruratan.6. Menerapkan tindakan universal precaution dan pencegahan risiko penyebaran infeksi
nosokomial di rumah sakit.
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 33
BAB IVPELAKSANAAN PRAKTIK PENDIDIKAN PROGRAM PROFESI NERS
A. Kalender Akademik
Kalender Akademik Program Pendidikan Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kurnia Jaya Persada Palopo (STIKES KJP) disusun dengan mengacu kepada Kalender Akademik Tahun Akademik 2013/2014.
NO Kegiatan Akademik Jadual
1. Registrasi administrasi 2-17 Desember 2013
2. Registrasi akademik 2-17 Desember 2013
3. Orientasi program pra ners 18-19 Desember 2013
4. Ujian Panum 6-7 Januari 2014
5. Pengumuman 8 Januari 2014
6. Remedial 8-9 Januari 2014
7. Pelaksanaan program ners 10 Oktober – 19 September 2014
8. Remedial 22-26 September 2014
9. Rapat dewan dosen 29-30 September 2014
10 Yudisium 3-4 Oktober 2014
B. Proses Pembelajaran
Pada pembelajaran jenjang profesi ini, Program Studi Profesi Ners STIKES KJP melaksanakan pembelajaranklinik di beberapa rumah sakit umum, klinik bersalin, dan rumah sakit jiwa. Sedangkan untuk pembelajaran lapangan/komunitas dilaksanakandi beberapa tempat, yaitu: Panti Sosial (Panti Werda), Puskesmas Kerjasama. Dengan tujuan untuk mengoptimalkan pembelajaran praktik program jenjangpendidikan profesi ners maka disusun buku pedoman umum tentangketentuan dan mekanisme praktik profesi ners dan secara khusus disusun buku panduan praktik profesi dari masing-masing bagian keperawatan (ada 9 bagian).Pada akhir pembelajaran setelah melalui semester I dan semester II pada jenjang profesi ners ini, mahasiswa diwajibkan untuk menyususun laporan akhir.
Pelaksanaan program profesi ners berlangsung selama II semester,yaitu: 1. Semeseter I selama 27 minggu yaitu: keperawatan medikal bedah 1 & 2, , keperawatan
maternitas, keperawatan anak, keperawatan gawat darurat dan manajemen keperawatan.
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 34
KeperawatanAnak
Manajemenkeperawatan
KMB I & 2
KeperawatanMaternitas
KeperawatanGadar
KeperawatanGerontik
KMB III
KeperawatanKeluarga & Komunitas
Keperawatan Jiwa
Stase Semester I
2. Semester II selama 25 minggu yaitu: keperawatan medikal bedah 3, keperawatan komunitas dan keluarga, keperawatan jiwa dan keperawatan gerontik
Stase Semester II
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 35
C. Metode Pengajaran Klinik 1. Persiapan klinik (Pre Clinic):
Orientasi praktik profesi, menyusun laporan pendahuluan, dan penugasan.2. Briefing (Pre Conference):
Identifikasi kasus awal, penggunaan konsep, referensi, dan hasilpenelitian.3. Pelaksanaan praktik klinik:
Observasi, tutorial, ronde keperawatan, demonstrasi kompetensi,bed side teaching, role play klinik, pre dan postconference klinik.
4. Debriefing (Post Conference): 5. Role Play pelaksanaan manajemen pelayanan dan manajemen asuhan. 6. Ronde Keperawatan.
MODEL BIMBINGAN KLINIK
MA
HA
SIS
WA
Laporan Pendahuluan
Pengertian,P
atofis,Renpra
Pre C
onference. Mem
ahami laporan
pendahuluan
Mem
baca informasi tentang pasien kaitkan
dengan laporan pendahuluan
Mem
perkenalkan diri ke klien,kontrak dengan klien
Validasi/pengkajian,berdasarkan
diagnosa,melakukaan intervensi,ronde
keperawatan,bedside teac
Menyim
pulkan dengan pasien apa yang telah dicapai
Laporan ! Evaluasi ! U
mpan B
alik
PE
MB
IMB
ING
Mem
berikan informasi tentang klien:al:D
x m
edik,nama,um
ur
Pre C
onference : Evaluasi pem
ahaman
mahasisw
a
Evaluasi pem
ahaman m
ahasiswa
Mengobservasi m
ahasiswa
Bim
bingan untuk menum
buhkan kemam
puan intelektual, teknikan,interpersonal, R
onde keperaw
atan
Bim
bingan dan observasi tentang kemam
puan interpersonal
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 36
FASE KERJAPRA INTERAKSI INTRODUKSI TERMINASI
D. Evaluasi Praktek Profesi Presentasi kasus, seminar, ujian praktik/kompetensi, responsi laporan akhir dan presentasi pengelolaan ruang rawat.
E. Lahan Praktik Penetapan lahan praktik profesi diseleksi dan diidentifikasi berdasarkan kebutuhan pencapaian tujuan pembelajaran dan kompetens imahasiswa dengan kriteria institusi lahan praktik sebagai berikut: 1. Terdaftar dan diakui pemerintah sebagai institusi pelayanan kesehatan. 2. Memberi pelayanan diagnostik, pencegahan, pengobatan danrehabilitasi. 3. Mempunyai jumlah kunjungan pasien yang cukup termasuk jenis penyakit pasien untuk
memenuhi kebutuhan belajar mahasiswa. 4. Memiliki fasilitas (fisik dan alat) yang memadai dan memenuhi standar untuk
kebutuhan belajar klinik mahasiswa. 5. Staf di lahan praktik memiliki kemampuan yang cukup untuk melaksanakan asuhan
keperawatan dalam pembelajaran klinik. 6. Lingkungan lahan praktik yang kondusif dan mendukung proses belajar sesuai dengan
falsafah dan tujuan institusi pendidikan. 7. Memiliki manajemen pelayanan medis keperawatan yang mendukung kegiatan
pengembangan belajar klinik. 8. Mempunyai standar kualitas praktik keperawatan. 9. Jumlah pasien dan variasi masalah (kasus) keperawatan yang memadai dalam
pencapaian tujuan belajar klinik/lapangan.10. Mempunyai standar kualitas praktik keperawatan. 11. Jumlah pasien dan variasi masalah (kasus) keperawatan yang memadai dalam
pencapaian tujuan belajar klinik/lapangan.
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 37
Distribusi Penggunaan Lahan Praktik Profesi Berdasarkan Mata Kuliah
No Mata Kuliah Ruang Praktik Profesi
Nama Institusi lahan pratik
1. Keperawatan Medikal Bedah I Ruang penyakit dalam RSU. Sawerigading RSU. Batara GuruRSU. Andi DjemmaRSU. I Laga LigoRS. Pelamonia
2. Keperawatan Medikal Bedah I Ruang bedah RSU. Sawerigading RSU. Batara GuruRSU. Andi DjemmaRSU. I Laga LigoRS. Pelamonia
3. Keperawatan Maternitas R. Poli KebidananR. IntrapartumR. PostpartumR. Puskesmas
RSU. Sawerigading RSU. Batara GuruRSU. Andi DjemmaRSU. I Laga LigoPuskesmas sentra perawatan
4. Keperawatan Anak R. Anak (infeksi & non infeksi)Poli AnakPuskesmas
RSU. Sawerigading RSU. Batara GuruRSU. Andi DjemmaRSU. I Laga LigoPuskesmas sentra perawatan
5. Manajemen Keperawatan R. Penyakit DalamR. BedahR. AnakR. Postpartum
RSU. Sawerigading RSU. Batara GuruRSU. Andi Djemma
6. Keperawatan Gawat Darurat Unit IRDICU/ICCU/ NICU/PICU
RSU. Sawerigading RSU. Batara GuruRSU. Andi DjemmaRSU. I Laga LigoPuskesmas sentra perawatan
7. Keperawatan Jiwa Ruang krisisRiang intermedietRuang khusus
RSJ Dadi MakassarPuskesmas
8. Keperawatan Keluarga dan Komunitas
PuskesmasMasyarakat
Puskesmas Mitra
9. Keperawatan Gerontik Gerontik di masyarakat dan panti sosial
Panti Wreda dan Lansia di masyarakat
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 38
F. Pembimbing Institusi dan Preseptor Klinik
Daftar Pembimbing Insitusi Pendidikan Profesi Ners
No Mata Kuliah Pembimbing InstitusiPreceptor Klinik
1. Keperawatan Medikal Bedah I 2. Keperawatan Medikal Bedah I3. Keperawatan Maternitas4. Keperawatan Anak5. Manajemen Keperawatan6. Keperawatan Gawat Darurat7. Keperawatan Jiwa8. Keperawatan Keluarga dan
Komunitas9. Keperawatan Gerontik
Tugas dan tanggung jawab Preseptor klinik dan institusi
No Tugas & Tanggung jawab Pembimbing Institusi
Preceptor Klinik
1. Membagi/ mencarikan kasus sesuai dengan kompetensi mata ajar
V
2. Melakukan pre dan post conference V V3. Melakukan bedside teaching V V4. Melakukan evaluasi pembelajaran V V5. Memberikan penilaian sikap V6. Memberikan penilaian pencapaian target keterampilan V7. Memberikan koreksi laporan asuhan keperawatan V V8. Memberikan bimbingan terhadap materi presentasi
(seminar)V V
9. Mengisi buku komunikasi pembimbing V V
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 39
BAB V
KEBIJAKAN DAN REGULASI
PRAKTIK PENDIDIKAN PROGRAM PROFESI NERS
A. Prasyarat
1. Mahasiswa telah lulus tahap akademik2. Lulus ujian kepaniteraan umum 3. Mengikuti janji kepaniteraan klinik4. Mendaftar ke bagian profesi Ners
B. Wantu pelaksanaan
1. Gerbong dinas dibuka dengan syarat: mahasiswa yang lulus akademik dan mendaftar ke bagian profesi minimal 6 orang.
2. Jumlah setiap kelompok maksimal 12 mahasiswa. 3. Jadwal pre-klinik setiap hari senin hari pertama dinas pada setiap gerbong. 4. Praktik profesi ners berlangsung selama 1 tahun pada semester I dan II. 5. Waktu praktik profesi setiap rotasi shiftberlangsung selama 7,5 jam/hari termasuk
waktu untuk beristirahat, preconference dan postconference : Dinas pagi : Jam 07.30 - 15.00 WIB Dinas sore : Jam 13.00 - 21. 00 WIB Dinas Malam : Jam 19.30 - 08.00 WIB
6. Preconference dan postconference dan atau tutorial berlangsung selama 1 jam. 7. Lama rotasi praktik (gerbong) untuk setiap 2 SKS adalah 3 minggu. 8. Rotasi praktik untuk setiap gerbongmata kuliah hanya dilaksanakan satu kali tiap
semester, bagi mahasiswa yang terlambat akan ditempatkan pada rotasipraktik berikutnya. • Rotasi praktik profesi semester I . • Libur semester (remedial) • Rotasi praktik profesi semester II
C. Peran dan Tanggung Jawab
1. Peran Koordinator Profesi Keperawatan Rumah Sakit Bertanggung jawab berkolaborasi dan koordinasi implementasi dan penilaian
program profesi dengan Institusi Keperawatan yang berwenang. Merencanakan, mengatur, dan mengadakan program orientasi untuk para
mahasiswa profesi baru pada periode orientasi sejalan dengan Pembimbing Program Profesi dari institusi pendidikan.
Berlaku sebagai “Narasumber” untuk semua mahasiswa profesi. Bertanggungjawab terhadap perencanaan penempatan klinik bagi mahasiswa
profesi setelah menerima jadwal asli untuk rotasi. Memastikan distribusi jadwal klinik mahasiswa profesi. Menyetujui evaluasi akhir mahasiswa profesi yang dikumpulkan di Kepala ruang di
setiap rotasi departemen.
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 40
Mengawali dan mengatur semua daftar presensi dan mengumpulkan laporan di akhir departemen beserta hasil evaluasi akhir perawatb profesi ke bagian profesi jurusan keparawatan.
Menyetujui dan mengumpulkan surat konseling kepada mahasiswa profesiyang gagal untuk mengikuti atau tidak mematuhi aturan, regulasi dan kebijakan rumah sakit.
Memotivasi mahasiswa profesi untuk berpartisipasi dalam implementasi program pendidikan yang berkelanjutan untuk kemajuan pengetahuan, pertumbuhan profesi dan pengembangan diri.
2. Peran Koordinator Profesi Keperawatan Institusi Bertanggung jawab untuk kolaborasi dan koordinasi pada implementasi dan
penilaian dari program profesi dengan koordinator profesi rumah sakit. Meninjau kembali dasar tahunan, kebijakan dan pedoman untuk program profesi
dalam kolaborasi dengan koordinator profesi rumah sakit. Melaporkan secara langsung koordinator profesi kampus untuk urusan klinik. Menindaklanjuti implementasi kebijakan dan pedoman program profesi. Membuat jadwal rotasi untuk mahasiswa profesi dan menindaklanjuti penempatan
klinik. Menjaga secara akurat data dan file mahasiswa profesi. Meninjaudaftar hadir mahasiswa profesi di setiap rotasi departemen yang
dikumpulkan oleh koordinator profesi rumah sakit untuk memonitor rekap kerja mahasiswa profesi.
Mengkoordinasikan konseling mahasiswa profesi jika diperlukan oleh koordinator profesi rumah sakit.
Bertindak sebagai narasumber untukbeberapa sehubungan denga program profesi.
Meninjau dan menyetujui evaluasi klinik akhir untuk mahasiswa profesi di akhir rotasi departemen.
Memotivasi mahasiswa profesi untuk berpartisipasi dalam implementasi program pendidikan berkelanjutan untuk kemajuan pengetahuan pertumbuhan profesi dan pengembangan diri
3. Peran Kepala Ruangan Menerima jadwal rotasi untuk semua mahasiswa profesi. Memastikan setiap mahasiswa profesi menerima unit orientasi lengkap dan instruksi
dasar tentang pedoman dan prosedur. Memastikan penugasan kepada staf yang tepat (perawat yang berpengalaman)
untuk supervise dan menyedikan panduan klinik kepada setiap mahasiswa profesi. Memastikan mahasiswa profesi diberi kesempatan klinik yang memungkinkan
mereka mencapai tujuan klinik yang spesifik. Menjaga rekam anekdot setiap mahasiswa dalam file. Memastikan evaluasi formal yang dilengkapi oleh tap mahasiswa profesi, sebelum
mereka menyelesaikan departemen. Memulai surat konseling kepada mahasiswa profesi yang gagal departemen atau
melanggar aturan, regulasi dan kebijakan rumah sakit. Memberikan umpan balik kepada dosen pembimbing profesi tentang masalah dan
kekhawatiran yang spesifik. Memonitor dan menjaga daftar hadir setiap mahasiswa profesi ; kedatangan, pulang
dan istirahat.
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 41
Melaporkan secara verbal bila ada absen tanpa ijin dari ruangan kepada sekretaris koordinator profesi rumah sakit.
Berlaku sebagai “narasumber”bagi mahasiswa profesi di masing-masing ruangan. Memotivasi mahasiswa profesi untuk mengidentifikasi dan berpartisipasi dalam
pembelajaran klinik yang baru.
4. Peran Pembimbing Mengidentifikasi mahasiswa profesi yang ditugaskan kepadanya pada pengerjaan
tugas. Memastikan komunikasi yang tepat dengan memperkenalkan pelayanan di sekitar
dan perilaku tepat yang diharapkan dari mahasiswa profesi kepada pasien, pengunjung dan kolega.
Memastikan mahasiswa profesi mengetahui kebijakan pengendalian infeksi, protocol kualitas manajemen, dan prosedur keamanan lingkungan di ruangan.
Berpartisipasi dalam orientasi ruangan kepada seluruh mahasiswa profesi. Memfasilitasi lingkungan pembelajaran pada masing area klinik mereka untuk
meningkaatkan kualitas program profesi. Memastikan keamanan pemberian pelayanan kepada pasien dengan
mengobservasi seksama prosedur klinik mahasiswa profesi. Memastikan para mahasiswa profesi ikut terlibat dalam pemberian rencana asuhan
keperawatan ,pengkajian, implementasi dan evaluasi pasien kelolaan. Memeastikan para mahasiwa profesi mengikuti operan pagi ( timbang terima
pasien)dan operan siang (memberikan pasien pada shift siang) Menjaga catatan harian tentang kinerja mahasiswa profesi untuk mengkaji proses
evaluasi. Memberikan motivasi mahasiswa profesi untuk berpartisipasi dalam edukasi dan
penyuluhan bagi pasien selama hospitalisasi atau saat akan keluar rumah sakit.
5. Job Dekripsi Mahasiswa Profesi Nersa. Hubungan Organisasi
Mahasiswa profesi harus melapor kepada kepala ruangan atau manajer ruangan yang ditugaskan pada saat hadir. Bila kepala ruangan sedang tidak di tempat maka harus melapor ke perawat di ruangan yang bertanggung jawab.
Mahasiswa profesi harus melaporkan semua materi klinik kepada kepala ruang atau manajer ruang.
Mahasiswa profesi harus melaporkan semua materi administrasi kepada kepala bidang keperawatan(koordinator profesi rumah sakit) atau koordinator profesi institusi.
b. Rincian Tugas Fungsi sebagai perawat staf melalui pembelajaran dan praktek untuk
memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas dalam tim multidisipliner. Mendapatkan supervisi dan petunjuk dari perawat staf(pembimbing) yang
bertanggung jawab atau kepala ruangan. Mempelajari dan praktek untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga
pasien dalam konsultasi dengan kepala ruangan, wakil kepala ruangan dan perawat senior, untuk merencanakan, melaksanakan dan evaluasi program perawatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Memberikan asuhan keperawatan berdasarkan kebutuhan perawatan pasien yang ada dalam filosofi keperawatan, standart praktek keperawatan, dan
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 42
kebijakan serta prosedur dari rumah sakit terkait, juga peraturan budaya kerja rumah sakit.
c. Tugas dan Tanggung Jawab Mahasiswa Profesi Mahasiswa profesi bertanggung jawab untuk mengkaji kebutuhan pasien,
merencanakan asuhan keperawatan, implementasi asuhan keperawatan, evaluasi hasil perawatan sesuai dengan kebijakan dan standart perawat pekerja di bawah petunjuk kepala ruangan atau perawat yang ditunjuk; sebagai penghubung perawat professional dengan paraprofessional untuk berkontribusi dalam perawatan pasien.
Menerima operan pasien alokasi dari perawat sebelumnya Berpartisipasi dalam aktivitas perawatan di ruangan (ver bed, perawatan pagi,
pemberian obat pagi) Menyiapkan dan memberikan medikasi atai obat narkotik di bawah supervise
perawat. Menjaga kejelasan dan keabsahan dokumentasi pasien kelolaan. Menindaklanjuti dan melakukan pencatatan pada dokumentasi pasien stiap
harinya. Melaporkan adanya kejadian luar biasa yang tejadi saat tugas, sesuai dengan
kebijakan rumah sakit. Selalu ada di ruangan sepanjang waktu tugas kecuali saat istirahat. Memberikan timbang terima pasien kepada perawat yang bertugas pada shift
berikutnya sebelum meninggalkan ruangan. Mematuhi regulasi profesi dari rumah sakit. Semua mahasiswa profesi diharapkan untuk mempunyai jam tangan, nursing
kit untuk melakukan pengkajian fisik pada pasien. Berpartisipasi dalam kegiatan yang mempromosikan dan mengembangkan
profesi keperawatan. Menghadiri dan berpartisipasi dalam program edukasi di dalam rumah sakit
yang akan membantu pertumbuhan dan pengembangan professi (seperti : komite pelayanan,konferensi kasus, dan pendidikan berkelanjutan)
Mengikuti pedoman/praktek pengendalian infeksi. Melakukan perencanaan keperawatan terhadap pasien kelolaan berdasarkan
kebutujan pasien dan sesuai dengan kebijakan rumah sakit yang diikuti.
d. Tugas klinik mahasiswa
Mahasiswa profesi akan mendapatkan pasien kelolaan yang “pelengkap” program profesi, tujuan spesifik klinik: Mahasiswa profesi akan mendapat kasus kelolaan yang minimal terlebih dahulu
yang akan meningkat seiring dengan tingkat kompetensi. Mahasiswa profesi akan ditugasi beban kasus dengan tepat sesuai dengan
tingkat kompetensi yang diterima. Bersedia untuk mendapat bebabn kasus yang lebih besar dan bekerja di bawah
pengawasan yang semakin minimal seiring dengan perkembangan kompetensi klinik mereka.
Mahasiswa diharapkan untuk mengambil baban kasus yang penuh untuk berfungsi di bawah pengawasan minimal selama periode departemen peminatan untuk untuk membantu transisi bagi mahasiswa yang akan lulus
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 43
D. Tata Tertib Mahasiwa Peserta Program Pendidikan Profesi Ners
1. Kehadiran mahasiswa 100% 2. Mahasiswa wajib hadir di lahan praktik 15 menit sebelum shift dimulai. 3. Mahasiswa wajib mengikuti seluruh kegiatan yang telah ditetapkan oleh masing-masing
mata kuliah yang sedang dijalani pada program profesi ners sesuai dengan perencaan pada buku panduan.
4. Mahasiswa wajib memakai seragam dan atribut yang ditentukan oleh pendidikan. 5. Mahasiswa wajib memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan dari institusi pendidikan
dan diketahui oleh pembimbing dari institusi pendidikan. 6. Mahasiswa dilarang memanjangkan kuku, menggunakan cat kuku, memakai perhiasan
(anting, kalung, gelang, cincin, dll.). 7. Mahasiswa wajib memakai jam tangan yang mempunyai detik. 8. Mahasiswa wajib membawa perlengkapan nursing kit untuk keperluan praktik. 9. Mahasiswa wajib menjaga nama baik institusi pendidikan, rumah sakit dan klien. 10. Mahasiswa yang meninggalkan ruangan (di lahan praktik) tanpa seizin pembimbing
pada jam praktik lebih dari 30 menit dianggap tidak hadir. 11. Kelompok mahasiswa wajib mengganti kerusakan alat-alat/inventaris institusi
pendidikan/lahan praktik akibat kelalaian mahasiswa sesuai dengan kententuan. 12. Mahasiswa wajib melapor dan menyelesaikan ketentuan administratif praktik kepada
Koordinator Praktik Profesi Ners pada setiap akhir rotasi praktik selesai dari masing-masing bagiankeperawatan (semester I dan semester II). a. Mengambil Absensi setiap hari senin minggu pertama praktik. b. Menandatangani absensi sesuai kehadiran. c. Mengisi jadwal bimbingan yang diberikan dosen/perseptor klinik. d. Mengumpulkan absensi setiap hari Sabtu pada minggu terakhir praktik.
13. Mahasiswa yang melakukan pelanggaran terhadap seragam atau atribut dianggap tidak hadir.
14. Mahasiswa yang kehadirannya terlambat 15 menit (1-3 kali keterlambatan) akan dikurangi nilai sebanyak 5% untuk setiap keterlambatan yang dilakukannya dan jika lebih dari 15 menit maka dianggap tidak hadir.
15. Bila mahasiswa absen 1 hari tanpa alasan akan mengganti dinas selama 1 minggu & bila tidak hadir karena alasan sakit/izin mengganti dinas sebanyak hari sakit/ijin.
16. Ketidakhadiran karena sakit/ijin harus ada surat keterangan dan diberitahukan kepada koordinator mata ajaran, koordinator program profesi dan tembusan koordinator pendidikan Program Studi Profesi Ners STIKES KJP.
17. Ketidakhadiran seperti pada point 17, mahasiswa harus mengganti hari sebanyak ketidakhadiran dan hanya diperbolehkan karena: a. Sakit maksimal 3 hari. b. Keluarga meninggal (anak, istri/suami,orang tua) maksimal 2 hari.
18. Ketidakhadiran lebih dari 3 hari karena alasan apapun wajib mengulang mata ajar. 19. Setiap ketidakhadiran tanpa keterangan, mahasiswa wajib mengganti 1 minggu untuk
satu hari ketidakhadiran. 20. Pengumpulan laporan dilakukan sehari setelah kegiatan selesai. 21. Keterlambatan pengumpulan laporan mahasiswa maksimal 6 hari dan setiap hari
keterlambatan nilai dikurangi 2% (total 12% dari seluruh keterlambatan) dan jika lebih dari 7 hari dianggap tidak lulus.
22. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengganti dinas, mengulang kegagalan pada mata kuliah pada jadwal remedial.
23. Mahasiswa profesi berhak untuk dapat jam istirahat sebagai berikut:
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 44
30 menit makan siang 20 menit waktu beribadah
Tata Tertib Mahasiwa Peserta Program Pendidikan Profesi Ners (Bagi Program Remedial)
1. Mahasiswa praktik profesi yang mengulang (remedial) dapat dilaksanakan pada saat libur semester I dan II (masing-masing selama 3 minggu) sesuai dengan rotasi praktik dengan syarat: a. Minimal terdaftar 5 orang peserta dan maksimal 12 orang dalam satu kelompok. b. Pembiayaan administrasi lahan praktik dibebankan kepada mahasiswa. c. Sebelumnya sudah pernah mengikuti praktik profesi.
2. Mahasiswa wajib hadir 15 menit sebelum shift dimulai. 3. Mahasiswa yang melakukan pelanggaran terhadap seragam atau atribut sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan, maka dianggap tidak hadir. 4. Pengumpulan laporan dilakukan sehari setelah kegiatan selesai. 5. Bagi mahasiswa dikenakan sanksi apabila:
a. Datang terlambat kurang dari 15 menit (1-3 kali keterlambatan), maka nilai dikurangi sebesar 5% dari setiap keterlambatan.
b. Datang terlambat lebih dari 30 menit, maka dianggap tidak hadir. 6. Ketidakhadiran harus dilaporkan ke koordinator mata kuliah yang bersangkutan. 7. Sanksi ketidakhadiran praktik:
a. Karena alasan sakit maksimal 3 hari. b. Keluarga meninggal (anak, istri, suami, orang tua) maksimal 2 hari. c. Mahasiswa wajib mengganti dinas sebanyak hari tidak hadir.
8. Jika mahasiswa sakit lebih dari 3 hari berturut-turut, maka mahasiswa tersebut wajib mengulang rotasi.
9. Ketidakhadiran tanpa izin maksimal 2 hari, dengan mengganti hari praktik seminggu untuk ketidakhadiran 1 hari, sedangkan ketidakhadiran tanpa izin lebih dari 2 hari, wajib mengulang rotasi praktik.
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 45
BAB V
PENUTUP
Dengan dikeluarkannya Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners ini, diharapkan semua mahasiswa dan dosen serta para pejabat terkait di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Kurnia Jaya Persada dapat memahami dan melaksanakan program pendidikan tahap profesi sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Segala usaha dan ikhtiar sepenuhnya di tentukan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, karenanya segenap civitas akademik memohon pentunjuk dan bimbingan-Nya.
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 46
Lampiran-lampiran
Form 1.PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI KEPERAWATAN
Surat Perjanjian Dan Informasi Personal
Nama Mahasiswa :
ID/NIM :
Tanggal lahir :
Alamat :
Telp Rumah :
Telp HP :
Saya mahasiswa program pendidikan profesi dengan ini berjanji:
Saya membuat pernyataan ini dengan sesungguhnya dengan penuh kesadaran untuk
meningkatkan kompetensi professional saya
Saya akan mematuhi setiap peraturan pendidikan profesi
Saya akan menghormati nilai-nilai pelayanan dan etika keperawatan
Saya akan berperilaku professional, baik dengan sesama perawat ataupun tenaga kesehatan
yang lain, pasien dan keluarga serta pengunjung rumah sakit.
Saya akan menjaga keamanan data, alat/bahan dan saran/prasarana rumah sakit dan bila
merusak dan atau menghilangkan saya bersedia menggantinya.
Jika saya terbukti melakukan pelanggaran atas peraturan pendidikan profesi saya bersedia
mendapatkan hukuman sesuai dengan jenis dan beratnya pelanggaran yang saya lakukan.
TTD Mahasiswa
Tanggal
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 47
Form 2.
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI KEPERAWATAN
Daftar Hadir
Nama :---------------------------------------------Kelompok :--------------------Unit/ruang :-----------
Periode Evaluasi :---------------------------------------------------------------------------------------------
Minggu Hari Datang PulangIstirahat TTD
MahasiswaTTD
PerawatKeluar Masuk
1
2
3
4
Catatan: Waktu istirahat sebaiknya dilakukan didalam area RS Mahasiswa tidak diijinkan meninggalkan RS selama waktu istirahat
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 48
Perbanyak sesuai lamanya waktu setiap stase
Form 3.
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI KEPERAWATAN
Form Meninggalkan Profesi dengan Alasan Darurat
Nama
ID/NIM
Kelompok
Ruang
Hari yang diminta
Alasan tidak mengikuti profesi
Selama …….. hari
Dari tanggal
Sampai tanggal
Nama dan TTD mahasiswa
Menyetujui,
Perawat Ruangan/Departemen
……………………………
Pembimbing Institusi
……………………………
Catatan Penting:
Setelah ijin disetujui, salinan surat harus disimpan dalam berkas perawat dan yang asli harus diberikan dan cantumkan pada laporan evaluasi akhir kepada perawat ruangan.
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 49
Form 4.
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI KEPERAWATAN
Form Ijin
Nama
ID/NIM
Kelompok
Ruangan
Ijin selama (hari)Alasan Ijin:
Nama dan TTD Wali/Penanggungjawab
Nama dan TTD mahasiswa
Menyetujui,
Perawat Kepala Departemen
……………………………
Persetujuan Perawat Ruangan
……………………………
Catatan Penting:
Mahasiswa yang telah diberi ijin harus mengganti ketidakhadirannya pada rotasi
selanjutnya pada hari yang lain sesuai dengan yang telah diatur bagian keperawatan.
Surat ijin harus diserahkan kepada bagian manager keperawatan untuk disimpan dan
sebagai cacatan perijinan
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 50
Form 5.PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI KEPERAWATAN
Form Ijin Meninggalkan Pendidikan
Nama
ID/NIM
Kelompok
Ruangan bagian
Hari ijin:
Judul kegiatan
(Simposium/kuliah/pendidikan)
Tempat kegiatan
Dari tanggal
Sampai tanggal
Nama dan TTD mahasiswa
Mengetahui,
Perawat Kepala Departemen
……………………………
Persetujuan Perawat Ruangan
……………………………
Catatan : Untuk kegiatan (Simposium/seminar/pelatihan) harap melampirkan penunjukkan dari
kepala unit kerja. Permohonan harus diserahkan 2 minggu sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan. Setiap mahasiswa hanya diperbolehkan untuk mengikuti maksimal 6 kegiatan agar bisa
diijinkan oleh bagian administrasi. Pada setiap kelompok hanya 30% yang diperbolehkan mengikuti kegiatan tersebut dan
prioritas diberikan pada yang mendaftar terlebih dahulu.
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 51
Form permohonan ini harap segera diserahkan kepada manager keperawatan untuk di simpan dan sebagai catatan perijinan
Setelah kembali, salinan sertifikat yang yang diperoleh dari kegiatan tersebut harap dikumpulkan kapada bagaian keperawatan, dengan kata lain hal tersebut dapat digunakan sebagai pertimbangan absensi tanpa ijin
Form 6.PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI KEPERAWATAN
Form Konseling/Surat Peringatan
Konseling Ke ( )
Peringatan
Hari/TanggalNama MahasiswaID/NIMKelompokRuangan BagianTujuan Konseling Tidak mentaati jam praktik (shif) Keluar tanpa ijin Tidak menggunakan seragam Sikap atau Perilaku tidak professional
Diberitahuan bahwa, setelah mendapat dua kali surat konseling, maka surat yang ketiga adalah surat peringatan seperti berikut ini: 1 hari absent 2 hari absent
Dan jika tetap melakuakn hal yang sama, maka: Diserahkan kepada komite disiplin Mengulangi lagi rotasi pada ruangan
(………………………… )
Nama dan TTD Supervisor Keperawatan
Nama dan TTD Asst. DON (Kaprodi
Keperawatan)
Nama dan TTD Assoc. DON ( Kepala
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 52
ruangan)
Form 7.PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI KEPERAWATAN
Aktivitas Kegiatan Praktik Profesi
Nama :---------------------------------------------Kelompok :--------------------Unit/ruang :-----------
No Tgl Aktivity Hasil KendalaRencana Tindak Lanjut
ParafPreceptor CI
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 53
CHECKLIST KETRAMPILAN KLINIKUMUM (ORIENTASI)
Tanggal : ______________________Ruangan : ______________________Nama : ______________________
No Ketrampilan KlinikDiobservasi
Oleh Perawat(Tanggal & Tanda
Tangan)
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4
1. Mengkode Protokol Merah/Crash CartMahasiswa profesi mampu melengkapi tindakan berikut: Bagaimana mengaktifkan sebuah Code
Blue Menelepon Code Blue Menggunakan monitor dan defibrilator
serta mengganti kertas rekaman Mendemonstrasikan bagaimana menguji
defibrillator Mengecek isi Crash Cart dan penggunaan
Crash Cart Menyiapkan obat-obatan pada Crash Cart
dan penggunaan obat-obatan Prosedur untuk mengisi ulang Crash Cart
2. Kebakaran dan Keselamatan Mengetahui pintu darurat keluar
kebakaran Mampu menggunakan alat pemadam
kebakaran Memahami rencana evakuasi Dapat mematikan suction dan katup
oksigen3. Persiapan Kondisi Bencana
Mahasiswa profesi memahami: Lokasi kartu-kartu tindakan Peran Kepala Ruang Peran perawat dialokasikan pada ER Peran staf perawat dalam bangsal/ruangan
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 54
“Kunci”berikan tanda centang (√) sesuai dengan tingkat kemampuan klinik/penampilan teknik.
1 – tidak ada tindakan klinik2 – membutuhkan pelatihan dan tindak lanjut3 – membutuhkan supervisi4 – kompeten
……………,…..,……, 20..
Tanda tangan pembimbing Tanda tangan mahasiswa
CHECKLIST KETRAMPILAN KLINIKKETRAMPILAN KEPERAWATAN DASAR (SEMUA UNIT)
Tanggal : ______________________Ruangan : ______________________Nama : ______________________
No Ketrampilan Klinik Diobservasi Oleh Perawat
(Tanggal & Tanda Tangan)
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4
Ketrampilan Keperawatan UmumMahasiswa profesi mampu melengkapi tindakan berikut:
1. Observasi Tanda Vital Mengukur dan mencatat:
Termometer oral Termometer axila Termometer rektal
Menggunakan termometer IVAC Palpasi dan mencatat:
Nadi radial Nadi brachial Nadi apical
Tekanan Darah Penggunaan Mercury Sphygmanometer Penggunaan Dynamap
Menyiapkan dan membaca Pulse Oximetry Frekuensi Pernapasan Mengukur dan Mencatat
Tinggi badan Berat badan Panjang badan (pediatrik) Lingkar kepala (pediatrik)
2. Pemeriksaan Kesehatan Fisik Kardiovaskuler Pernapasan Gastro-intestinal Genito-urinary Muskulo-skeletal Integumen Neurologi
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 55
“Kunci”berikan tanda centang (√) sesuai dengan tingkat kemampuan klinik/penampilan teknik.
1 – tidak ada tindakan klinik2 – membutuhkan pelatihan dan tindak lanjut3 – membutuhkan supervisi4 – kompeten
3. Penerimaan dan Pemulangan PasienMahasiswa profesi mampu mendiskusikan kebijakan yang berhubungan dengan prosedur berikut: Penerimaan rutin pasien Pemulangan rutin pasien Manajemen kematian pasien di ruangan Memelihara penghargaan dan keikutsertaan
pasien4. Sensitivitas Pasien
Mahasiswa profesi akan mendemonstrasikan sensitivitas pada semua area praktik keperawatan dan akan mendemonstraikan hal berikut: Mendukung hak individu untuk memilih
dalam pemberian perawatan kesehatan Mengakui kepercayaan dan identitas
individu Mempertahankan privasi individu Menjaga kerahasiaan berhubungan dengan
informasi tentang pasien Mendukung pasien, keluarga dan teman
pasien dengan menggunakan komunikasi yang positif dan efektif
5. Dokumentasi dan Laporan VerbalMahasiswa profesi mampu mendemonstrasikan hal berikut: (sesuai dengan kebijakan) Melengkapi Kardex dengan lengkap Memperbarui Rencana Keperawatan Meninjau ulang order dokter secara teratur Melaporkan informasi secara akurat dalam
catatan pasien Menggunakan istilah medis yang sesuai Menyediakan laporan verbal yang akurat
dan lengkap kepada praktisi kesehatan lain Mengidentifikasi informasi dasar Memahami dan menggunakan istilah medis Mengklarifikasi informasi bila perlu
6. Posisi, Kenyamanan, dan KeamananMahasiswa profesi mampu mendemonstraikan tindakan berikut: Membantu memposisikan pasien sesuai
dengan kebutuhan Menggunakan pengatur tempat tidur
dengan benar Penggunaan yang benar dari matras
tekanan Transpor pasien dengan aman
menggunakan stretcher
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 56
Memindah pasien dengan aman ke kursi roda
Menggunakan prinsip mekanika badanPengaturan Tempat Tidur Merapikan tempat tidur yang tidak terpakai Merapikan tempat tidur yang terpakai Merapikan ranjang (pediatrik) Merapikan tempat tidur post-operative
(surgical)Keamanan Pasien Menggunakan bedrail dengan tepat Menggunakan restrain sesuai kebijakanKenyamanan Pasien Pengkajian nyeri Memberikan analgesik yang sesuai
Non-pharmacology Mengevaluasi keefektifan analgesik
7. Patient HygieneMahasiswa profesi akan mendemonstrasikan hal berikut: Memandikan di tempat tidur Membantu showering Menyediakan perawatan oral Menyediakan perawatan perineum Menyediakan perawatan mata Menyediakan perawatan rambut – pasien
berbaring di tempat tidur Menjaga privasi dan martabat saat pasien
membutuhkan hygiene
8. Kontrol InfeksiMahasiswa profesi mampu: Mendemonstrasikan teknik cuci tangan
yang tepat Mendemonstrasikan teknik memasang
yang tepat: Handscoon Masker Goggles Apron/Gown
Menerapkan prinsip teknik aseptik dalam: Mengganti balutan IV cannulation
Mahasiswa profesi mampu mendiskusikan Universal/standard precaution Kebijakan MRSA screening Kebijakan post mortem Prinsip isolasi
Mempertahankan level tinggi perawatan
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 57
berhubungan dengan kateter urin dan kondom kateter
Berpartisipasi dalam membersihkan peralatan dan ruang peralatan
Mempertahankan kebersihan dan kerapian lingkungan di sekitar pasien
Menempatkan sampah/material dengan benar: Jarum dan benda tajam Sampah domestic Sampah regular
Linen yang terkontaminasi Sampah yang terkontaminasi Sampah kemoterapi Sampah isolasi
9. Administrasi PengobatanMahasiswa profesi diobservasi secara konsisten untuk mendemonstrasikan level tinggi perawatan dan mempertahankan kebijakan yang berhubungan dengan administrasi pengobatan melalui rute:
Oral Per NGT nasogastric Per rectal Injeksi subkutan Injeksi intramuscular Injeksi intravena IV push/bolus Topikal Tetes mata Tetes telinga Inhaler Nebulizer
Mengikuti kebijakan KFHU untuk dokumentasi administrasi obat
Berkonsultasi untuk informasi yang cukup mengenai pengobatan yang jarang digunakan
Mahasiswa profesi dapat menggambarkan hal berikut: Persediaan obat di bangsal/ruangan Menjaga pemeliharaan stok obat ruangan di
lemari obat atau lemari es Pengecekan dan administrasi yang benar
semua administrasi pengobatan Persediaan obat pada pasien yang pulang Dokumentasi tentang kesalahan obat Administrasi obat yang spesifik Administrasi Potassium Chloride
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 58
Administrasi vaksin10. Obat-obat yang Diawasi dan Narkotik
Mahasiswa profesi dapat mendiskusikan dan mendemonstrasikan tindakan berikut: Prosedur untuk insiden kerusakan dan
kesalahan obat narkotik dan obat yang diawasi
Pemberian obat yang diawasi dan narkotik kepada pasien
Persediaan obat narkotik dan obat yang diawasi pada pasien rawat jalan
Pengadaan obat yang diawasi dan narkotik dari apotek
Prosedur yang benar pada pembagian obat narkotik dan obat yang diawasi menggunakan daftar obat narkotik
11. Terapi IV (Cannulation/Lines/Burrets)Mahasiswa profesi mampu mendemonstrasikan teknik yang tepat dari tindakan berikut: Insersi IV kanul Mempertahankan IV kanul/Heplock Mengukur dan mencatat pembacaan input
dan output Mengatur IV Mengganti balutan IV Mengganti IV lines, tubing Menghentikan IVs perifer/Heplock dengan
amanMendemonstrasikan kemampuan menggunakan peralatan IV: Menyiapkan dan mengatur IV infuse pump Menyiapkan Gemini pump Operational Menyiapkan Abbott Pump Operational Pemberian obat melalui burette
Penghitungan konsentrasi dan kecepatan pemberian yang sesuai
Perlemahan kekuatan cairan dan waktu yang dibutuhkan untuk pemberian
Dokumentasi respon hemodinamik pasien pada pengobatan IV
Perawatan CVP lines12. Pengumpulan Spesimen
Mahasiswa profesi mampu mendemonstrasikan praktik aman dari pengumpulan spesimen: Darah Urin Feces Sputum
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 59
Drainase cairan Swab: telinga, hidung, tenggorok, luka
13. Pemberian Makanan dan CairanMahasiswa profesi mampu mendiskusikan dan mendemonstrasikan praktik yang aman: Teknik pemberian makanan yang normal Demonstrasi yang akurat tentang intake
nutrisi Monitor dan mencatat keseimbangan cairan Nasogastric tube NGT
Insersi Pemberian makanan NGT/suction/irigasi Perawatan/pelepasan
Gastrotomy, jejunostomy tube, feeding Kebutuhan khusus (Cleft Palate)
14. Nutrisi Parenteral Total Prosedur pemesanan atau pemeriksaan
nutrisi parenteral total Indikasi dan komplikasi intralipid infusion Penggantian secara aseptik balutan IV
sentral Komplikasi potensial dari nutrisi parenteral
total15. Pernapasan dan Terapi Oksigen
Mahasiswa profesi mampu mendiskusikan dan mendemonstrasikan teknik pengkajian pernapasan:
Memeriksa suara pernapasan Mengauskultasi basis dan apex paru
bilateral Menginspeksi kesimetrisan ekspansi
dada Memahami dan mendiskusikan
penemuan tipe suara Verifikasi jalan napas dan keamanan
pasienTerapi oksigenMahasiswa profesi akan mendemonstrasikan hal berikut: Menyiapkan terapi oksigen
Menghubungkan flowmeter oksigen ke oksigen dinding dan memeriksa ketepatan
Pemasangan kateter oksigen yang tepat dan peralatan lain yang bersangkutan, misal flowmeter
Menginspeksi katup silinder dari adanya kerusakan dan melaporkan ke BME jika diindikasikan
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 60
Bagaimana membuka dan menutup silinder
Bagaimana memasang regulator dan/atau alat pengatur tekanan
Tipe sistem pemberian oksigen dan penggunaan yang tepat, termasuk: Sistem prosentase oksigen Simple face mask Non rebreathing Mask System Venturi Nasal canul Trachea mask
Penggunaan peak flowmeter dan interpretasi hasil
Pemberian nebulizer Menggunakan incentive spirometer Interpretasi pembacaan pulse oksimetri Interpretasi ABG Fisioterapi dada
16. Manajemen jalan napasMahasiswa profesi mampu mendiskusikan kebijakan dan mendemonstrasikan hal berikut:
Menggunakan tambahan airway Suction orofaringeal Suction nasofaringeal Suction endotrakeal Dokumentasi suction (volum, warna,
konsistensi) Perawatan trakeal tube/cuff Penggantian trakeostomi tube & ties
Membersihkan inner cannule Pengumpulan aspirasi secara aseptik
Perawatan pasien dengan water seal drainage
Pleurevac
CHECKLIST KETRAMPILAN KLINIKPERAWATAN MEDICAL/SURGICAL
Tanggal : ______________________Ruangan : ______________________Nama : ______________________
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 61
“Kunci”berikan tanda centang (√) sesuai dengan tingkat kemampuan klinik/penampilan teknik
1 – tidak ada tindakan klinik2 – membutuhkan pelatihan dan tindak lanjut3 – membutuhkan supervisi4 – kompeten
No Ketrampilan Klinik Diobservasi Oleh Perawat
(Tanggal & Tanda Tangan)
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4
1. Prosedur dan Pemeriksaan DiagnostikMahasiswa profesi mampu membantu persiapan yang aman dan perawatan post pemeriksaan diagnostik pasien untuk prosedur berikut: X-Ray Upper I Series Bariem Swallow Lower GI Series Barium Enema IVP/Excretory Urography Cholcystography CT scan MRI ERCP Endoscopy ESWL procedure Fluoroscopy Ultrasound Nuclear medicine Angiogram Renogram
Biopsi Pungsi lumbal Pungsi sterna Liver Aspirasi sumsum tulang
2. Manajemen Diabetes Terapi insulin
Single type Mixed insulin Insulin infusion
Monitoring glukosa Alat glukosa darah (misal glucometer) Tes glukosa urin dan keton urin
Perawatan kaki Pendidikan pada pasien/keluarga
3. Manajemen JantungMahasiswa profesi mampu mendiskusikan kebijakan dan melengkapi tindakan berikut secara kompeten: Merekam/interpretasi ECG Monitor jantung Melakukan pengukuran irama dasar Mengenali disritmia dasar dan yang
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 62
mengancap kehidupan Merawat pasien dengan pace maker Menggunakan Doppler Defibrilasi Cardioversion Pengobatan jantung Pemberian nitrat (oral, topikal) Pemberian antiaritmia (oral) Pemberian antihipertensi
4. Perawatan Onkologi/HematologiMahasiswa perawat mampu mendiskusikan kebijakan dan melengkapi tindakan sebagai berikut dengan kompeten:Tranfusi Darah Indikasi dilakukan tranfusi Tindakan dan dokumentasi yang
dibutuhkan jika ada reaksi tranfusi darahMampu memberikan PRBs Whole Blood Platelet Fresh Frozen Plasma Cryoprecipitate Heparin sodium/efek
samping/kontraindikasi Antidote-Protamine sulphate dan cara
kerjanya Coumadin (warfarin)/efek
samping/kontraindikasi Antidote-Vitamin K dan cara kerjanya Terapi heparin Pengobatan kemoterapi/pemberian agen
sitostatik5. Manajemen Neuro
Mahasiswa profesi mampu mendemonstrasikan tindakan berikut: Pengkajian tingkat kesadaran Menggunakan Galscow Coma Scale Perawatan neurovascular
Warna Kehangatan Pergerakan Sensasi
Observasi dan pencegahan Seizure Pemberian obat antikonvulsan Manajemen pasien yang tidak sadar Perawatan pasien dengan
CVA Spinal cord injury
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 63
Penyakit neuromuscular6. Manajemen Ginjal/Urologi
Mahasiswa profesi mampu mendiskusikan kebijakan dan mendemostrasikan tindakan berikut: Insersi indwelling catheter (khusus wanita) Perawatan lanjutan pada indwelling
catheter Perawatan pasien dengan ileal coduit Pemeliharaan irigasi bladder secara rutin
Perawatan Pasien dengan Peritoneal/Hemodialisis Perawatan pre dan post operative AVF dan
AVG Merawat dan mempertahankan jalan keluar
peritoneal dialysis Persiapan pasien untuk hemodialisis Memeriksa alarm keamanan pada mesin
hemodialysis Memeriksa pasien sebelum dilakukan
dialysis Memonitor pasien selama dilakukan
dialysis7. Perawatan Ortopedi
Mahasiswa profesi mampu mendiskusikan kebijakan dan melengkapi tindakan berikut dengan kompeten: Mempertahankan dan merawat traksi Mempertahankan dan merawat bidai Merawat plaster cast Melakukan balutan Perawatan pin/external fixature Merawat pasien dengan “POP”
8. Manajemen Pre-OperativeMahasiswa profesi mampu mendiskusikan kebijakan dan mendemonstrasikan hal berikut: Persiapan kulit pre-operative Pendidikan kepada pasien Persiapan khusus Persiapan X-ray dada, ECG, dan
pemeriksaan darah Ceklist pre-operative Mengantar pasien ke OK dan dari RR
(recovery room)9. Manajemen Post-operative
Perawatan post-operative segera Posisi Perpindahan
10. Pembalutan Surgical
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 64
Mahasiswa profesi mampu mendiskusikan kebijakan dan mendemonstrasikan teknik berikut: Menyiapkan area bedah Perawatan luka
Evaluasi luka Mengganti balutan dengan teknik
aseptic Menutup luka Memilih bahan balutan yang tepat Merawat drain/hemovac Mengangkat jahitan Mengangkat staples Mengangkat drain dada
Merawat osteotomies Menggunakan peralatan (kantong/lilin) Membersihkan stoma Mencatat kondisi stoma Pendidikan kepada pasien/keluarga
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 65
CHECKLIST KETRAMPILAN KLINIKPERAWATAN PEDIATRIK
Tanggal : ______________________Ruangan : ______________________Nama : ______________________
No Ketrampilan Klinik Diobservasi Oleh Perawat
Tanggal &Tanda Tangan
Level1
Level2
Level3
Level4
1. Observasi Tanda-tanda Vital Mengukur & mencatat
- Termometer oral- Termometer axilla- Termometer rectal
Menggunakan termometer IVAC Palpasi & mencatat
- Nadi radial- Nadi brachial- Nadi apical
Tekanan Darah- Menggunakan Sphygmanometer- Menggunakan Dynamap
Menyiapkan & membaca Pulse Oximetry Frekuensi Pernapasan Mengukur & mencatat pasien
1. Tinggi badan2. Berat badan3. Panjang (Pediatrik)4. Lingkar kepala (Pediatrik)
2. Penampilan dari Pemeriksaan Kesehatan Fisik Kardiovaskuler Respirasi Gastrointestinal Genitourinari Muskuloskeletal Integumen Neurologi
3. Penerimaan & Pemulangan Pasien4. Sensitivitas pasien5. Dokumentasi & Laporan Secara Lisan6. Posisi Pasien, Pengangkatan, Transport7. Keamanan Pasien
Menggunakan bedrails secara tepat Menggunakan “restraint” saat dibutuhkan
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 66
“Kunci”berikan tanda centang (√) sesuai dengan tingkat kemampuan klinik/penampilan teknik
1 – tidak ada tindakan klinik2 – membutuhkan pelatihan dan tindak lanjut3 – membutuhkan supervisi4 – kompeten
8. Kebersihan pasien9. Kenyamanan pasien10. Kontrol infeksi
Menerapkan kebijakan pengendalian infeksi rumah sakit dalam kaitannya dengan- “Prinsip Asepsis”- Prinsip isolasi menurut- Pembuangan bahan limbah
11. Terapi IV Perawatan IV Heplock/kanul (termasuk
“pembilasan” kanul) Menggunakan set-up operasional IV
pump12. Makanan & Cairan
Memasang/ melepas NGT Pemberian makanan secara enteral…
- Gravitasi - Pompa
13. Pemberian Oksigen/ Terapi Respirasi Simple face mask Venturi mask Nasal kanul Head box Masker trakeostomi Incentive spirometry Suction
- Trakeal- Orofaringeal- Nasofaringeal
Menggunakan ambu bag: Pediatrik/ Neonatus
Memasukkan oral airway Melakukan fisioterapi dada
14. Memantau Gula Darah Penggunaan yang benar dariglucometer Tes urine
15. Pemeriksaan Diagnostik Mengikuti protocol sebagai persiapan
untuk berbagai prosedur diagnostic16. Keperawatan Bedah
Perawatan pre operatif Perawatan post operatif Perawatan luka
- Perawatan drains- Pelepasan jahitan, staples
Perawatan “Osteotomies” Pendidikan kesehatan pada pasien/
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 67
orangtua17. Transfusi Darah & Produk Darah18. Perawatan Pasien Dialysis19. Keperawatan Ortopedi
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 68
CHECKLIST KETRAMPILAN KLINIKMATERNITAS/OBSTETRI
Tanggal : ______________________Ruangan : ______________________Nama : ______________________
Ketrampilan Klinik Diobservasi Oleh Perawat
Tanggal & Tanda Tangan
Level1
Level2
Level3
Level4
1. Ante Natal Menerima pasien ante natal Mengukur tanda-tanda vital Mengukur & mencatat berat badan, tinggi
badan Palpasi abdomen Mengukur & mencatat denyut jantung janin
menggunakan pinard & Doppler Tes urine Observasi & mengenali kehilangan P.V
2. Memantau DJJ CTG- mengaplikasikan mesin CTG menginterpretasi hasil CTG/ melaporkan
adanya abnormalitas & melakukan perawatan sesuai indikasi
3. Perawatan pada Pasien yang Beresiko Tinggi Elective LSC- persiapan untuk elective CS Memberikan perawatan pre dan post
operatif Observasi perdarahan per vaginam Mengganti balutan Membantu dengan insersi Prostin Mengukur gula darah menggunakan
glucometer Mengumpulkan sampel darah plasenta
4. Pemeriksaan Rutin Post Natal Memantau tanda-tanda vital Memeriksa uterus & lochea Memantau skala nyeri Memberikan perawatan payudara Memberikan pendidikan kesehatan pada
ibu tentang perawatan payudara5. Dokumentasi Catatan Keperawatan
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 69
“Kunci”berikan tanda centang (√) sesuai dengan tingkat kemampuan klinik/penampilan teknik
1 – tidak ada tindakan klinik2 – membutuhkan pelatihan dan tindak lanjut3 – membutuhkan supervisi4 – kompeten
CHECKLIST KETRAMPILAN KLINIKPERSALINAN
Tanggal : ______________________Ruangan : ______________________Nama : ______________________
Ketrampilan Klinik Diobservasi Oleh Perawat
Tanggal &Tanda Tangan
Level1
Level2
Level3
Level4
1. Penerimaan Pasien Persalinan Mengukur & mencatat tanda-tanda vital Palpasi abdomen Mengkaji kontraksi Tes urine Memberikan Fleet Enema jika ada indikasi Memasang IV/ mengambil darah
2. Manajemen Pasien Persalinan Mengaplikasikan mesin CTG Memantau kontraksi & DJJ Menginterpretasi hasil CTG, melaporkan
adanya abnormalitas & memberikan perawatan sesuai indikasi
Mengisi Partogram Membantu tenaga medis dengan
- ARM- FSE
Memberikan Analgesic…- Analgesik inhalasi (Entenox)- Narkotika
Mempersiapkan trolley untuk pemindahan & menjahit luka
Melakukan pemeriksaan vagina (di bawah pengawasan)
Anestesi Epidural/ Analgesik- Membantu dengan insersi- Observasi perawatan
Memasukkan kateter urinal Membantu persalinan normal per vaginam Inspeksi plasenta Melakukan teknik aseptic Mempersiapkan pasien untuk operasi
Caesar
3. Memberikan Perawatan Bayi Baru Lahir
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 70
“Kunci”berikan tanda centang (√) sesuai dengan tingkat kemampuan klinik/penampilan teknik
1 – tidak ada tindakan klinik2 – membutuhkan pelatihan dan tindak lanjut3 – membutuhkan supervisi4 – kompeten
Memeriksa & menyiapkan resusitasi bayi baru lahir
Melakukan suction pada bayi Memberikan perawatan mata Memberikan oksigen sesuai indikasi Berpartisipasi dalam resusitasi lanjutan Mengkaji Apgar Score Memeriksa bayi baru lahir Mengukur
- Lingkar kepala- Lingkar dada- Berat badan- Panjang badan
Mengukur thermometer rektal Menginspeksi tali pusat/ umbilikalis Mengidentifikasibayi baru lahir Mengisi lembar dokumentasi
4. Perawatan Ibu … Memberikan perawatan perineal-episiotomi Memeriksa uterus & lochea
5. Dokumentasi … Menulis catatan keperawatan Mengisi daftar kelahiran Mengisi booklet obstetric
6. Kemampuan OR Obstetri Membersihkan & memakai seragam OK
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 71
CHECKLIST KETRAMPILAN KLINIKGINEKOLOGI
Tanggal : ______________________Ruangan : ______________________Nama : ______________________
Ketrampilan Klinik Diobservasi Oleh Perawat
Tanggal & Tanda Tangan
Level1
Level2
Level3
Level4
1. Prosedur Penerimaan Melakukan pemeriksaan ginekologi (di bawah
pengawasan) Mengukur & mencatat DJJ Melakukan pemeriksaan fisik
2. Perawatan Pasien dengan Hiperemesis Gravidarum Mengukur urine untuk melihat kandungan
keton & protein 3. Perawatan Pasien dengan Diabetes dalam
Kehamilan4. Perawatan Pasien Onkologi Ginekologi
Perawatan pasien yang menjalani terapi radiasi
Perawatan Pasien yang menjalani kemoterapi5. Perawatan Pre Operatif
Pencukuran pada pre operatif Memasang kateter
6. Post Operatif OB/ Perawatan gyne Mengganti balutan Melepas pembalut Melepas kateter urine Dilatasi & kuretase Vaginal/ histerektomi abdomen Perbaikan anterior/ posterior Ligasi tuba (abdomen & laparoskopi) Perbaikan fistula Kista Bartholins Kista ovarium Cervical cerclage Kehamilan ektopik Pelvic Inflamatory Disease Mola hidatidosa Aborsi (yang mengancam, spontan, complete,
incomplete, missed)7. IUDF (Intrauterine Fetal Death)
CHECKLIST KETRAMPILAN KLINIKRUANG GAWAT DARURAT
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 72
“Kunci”berikan tanda centang (√) sesuai dengan tingkat kemampuan klinik/penampilan teknik
1 – tidak ada tindakan klinik2 – membutuhkan pelatihan dan tindak lanjut3 – membutuhkan supervisi4 – kompeten
“Kunci”berikan tanda centang (√) sesuai dengan tingkat kemampuan klinik/penampilan teknik
1 – tidak ada tindakan klinik2 – membutuhkan pelatihan dan tindak lanjut3 – membutuhkan supervisi4 – kompeten
Tanggal : ______________________Ruangan : ______________________Nama : ______________________
Ketrampilan Klinik Diobservasi Oleh Perawat
Tanggal &Tanda Tangan
Level1
Level2
Level3
Level4
1. Pemeriksaan Fisik Dewasa/ Anak-anak/ Neonatus A, B, C, D, E untuk pasien trauma
2. Sistem Triage Mendemonstrasikan pengertian dari criteria
dalam memprioritaskan pasien 3. Prosedur Penerimaan
ICU Ruang perawatan Dikirim ke OK Persalinan
4. Kasus Kriminal Menyadari situasi klinis yang harus dilaporkan ke
polisi5. Respirasi/ Terapi Oksigen
Ambu bag: Dewasa Anak-anak
Memasukkan oral airway6. Ibu Bersalin
Mengkaji kontraksi FHR Pemeriksaan obstetric
7. Pasien Multi Trauma Perawatan pasien dengan resiko fraktur servikal Stabilisasi fraktur dengan bidai Perawatan pasien dengan cedera kepala
8. Perawatan Luka Bakar Resusitasi cairan Pembalutan
9. Dokumentasi/ Laporan Secara Lisan Mengikuti prosedur penerimaan rumah sakit Mengikuti prosedur pemulangan rumah sakit Melihat kembali order dokter secara rutin Mendokumentasikan secara akurat pada form
yang disediakan rumah sakit Melaporkan informasi yang akurat dalam catatan
keperawatan sesuai dengan protocol rumah sakitCHECKLIST KETRAMPILAN KLINIK
MANAJEMEN KEPERAWATAN
Tanggal : ______________________
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 73
“Kunci”berikan tanda centang (√) sesuai dengan tingkat kemampuan klinik/penampilan teknik
1 – tidak ada tindakan klinik2 – membutuhkan pelatihan dan tindak lanjut3 – membutuhkan supervisi4 – kompeten
Ruangan : ______________________Nama : ______________________
Ketrampilan Klinik Diobservasi Oleh Perawat
Tanggal &Tanda Tangan
Level1
Level2
Level3
Level4
1. Orientasi Pasien Baru.2. Melakukan/Mengikuti Operan3. Melakukan/Mengikuti Pre Conference4. Melakukan/Mengikuti Post Conference5. Melakukan/Mengikuti Ronde Keperawatan6. Melakukan/Mengikuti Ronde Keperawatan7. Melakukan/Mengikuti Case Conference8. Memimpin/Mengikuti Rapat Keperawatan
Ruangan9. Melakukan Kolaborasi Dengan Dokter10. Melakukan Discharge Planning11. Pengelolaan obat12. Informed consent: umum/ resiko tinggi/ gawat
darurat.
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 74
CHECKLIST KETRAMPILAN KLINIKRUANG CRITICAL CARE
Tanggal : ______________________Unit : ______________________Nama : ______________________
Ketrampilan Klinik Diobservasi Oleh Perawat
Tanggal &Tanda Tangan
Level1
Level2
Level3
Level4
1. Critical LinesMahasiswa profesi mampu mendemonstrasikan hal berikut:
Pengumpulan peralatan untuk insersi Central Line
Mendiskusikan parameter normal CVP Menentukan dan mencatat CVP menggunakan
manometer air dan monitor jantung Mengidentifikasi chest landmarks untuk
mengukur CVP Pemberian obat-obatan dan cairan Pembilasan central line Mengganti central IV line secara aseptic Menyiapkan sistem transducer Mengganti balutan central IV secara aseptic Melepas central line dengan aman Menggunakan Porta catch dan Hickman catheter Risiko dan komplikasi central line Intervensi dan penatalaksanaan komplikasi
central line2. Kateter Arteri Pulmonal dan Arterial Line
dalam Keperawatan KritisMahasiswa profesi mampu mendiskusikan dan mendemonstrasikan hal berikut:
Tindakanyang tepat untuk mencegah atau menangani komplikasi dari kateter arteri pulmonal dan arterial line
Menyiapkan sistem transducer tunggal dan multiple
Mengidentifikasi arteri pulmonal dan arterial pada monitor jantung
Mengosongkan arteri pulmonal dan arterial line Tujuan melakukan Allen’s test Teknik yang benar dalam mengambil darah dari
kateter arteri pulmonal dan arterial line Mengawasi tindakan dari PAWP
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 75
“Kunci”berikan tanda centang (√) sesuai dengan tingkat kemampuan klinik/penampilan teknik
1 – tidak ada tindakan klinik2 – membutuhkan pelatihan dan tindak lanjut3 – membutuhkan pengawasan4 – kompeten
CHECKLIST KETERAMPILAN KLINIKKAMAR OPERASI
Tanggal : -----------------------------------Unit/Ruang : -----------------------------------Nama : -----------------------------------
KEMAMPUAN KLINIK
DIOBSERVASI OLEH PERAWAT
Hari & Tanda Tangan
LEVEL1
LEVEL2
LEVEL3
LEVEL4
1. Pengetahuan tentang peralatan khusus di kamar operasi (OK) Meja operasi (khusus/umum) Alat-alat listrik/couter(Diathermy) Alat-alat hipo/hipertermia
2. Pengetahuan tentang teknik aseptic, aplikasi Universal Precaution (APD) di OK
3. Pengetahuan tentang teknik steril di OK4. Pengetahuan tentang perawatan peralatan
operasi5. Pengenalan/pengetahuan secara umum
tentang spesialisasi Surgical berikut ini: Bedah Umum/Abdomen Orthopedics Urology Gynecology Obstetric Ophthalmic Telinga/hidung/tenggorokan (THT) Maxillofacial Dental Cardiac Thorax Vascular Neurosurgery Plastic/operasi rekonstriksi Pediatric
6. Memperhatikan dan partisipasi pada prosedur berikutProsedur Bedah Umum/Abdomen Reseksi abdominal-perineal Andrenalectomy Anal Fissurectomy
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 76
Berikan tanda (√) pada level kemahiran yang paling menggambarkan kemampuan klinik/teknik mahasiswa.1 : tidak menunjukkan keterampilan klinik2 : membutuhkan latihan lagi dan tindak lanjut3 : membutuhkan supervise/pengawasan4 : berkompeten
Appendicetomy Basal cell caecinoma excision Bone narrow harvest Biopsi payudara Reseksi bowel Cholecystectomy, cholangiogram Choledocoscopy Colectomy Colostomy ileostomy, penetupan Decubitus-debridemen, penutupan Diverticulectomy Drainase abses abdomen Exploratory laparotomy Gastrectomy Gastrostomy feeding tube Hemorrhoidectomy Herniorrhaphy Lipoma, eksisi Laparoscopy umum Diseksi nodus limpa Mastectomy Pankreatectomy Pilonidal cystectomy Splenectomy Vagotomy-pyloroplasty Prosedur whipple
Prosedur Bedah Plastik/bedah rekonstruksi: Blepharoplasty Bedah luka bakar Derabrasion Perbaikan laserasi Mammoplasty-augmentasi,reduksi Pedicle graft Revisi scar Skin grafting-spilt thickness
Prosedur Opthalmology/ENT/Dental: Ekstrasi katarak dengan implant
lensa Chalazion Dacrocystorhinostomy Penutupan Ectropion Enucleation Gloucoma filtering Iredectomy Perbaikan fraktur tulang orbital
dasar Perbaikan Pterygiuim Penutupan ptosis
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 77
Resecsi rectum Perbaikan strqabismus Adenoidectomy Bronchoscopy rigid flexible Esophagoscopy Ethoidmoidectomy Laryngoscopy, microlaryngoscopy Laryngectomy Lesi mukosa mulut atau palatum Masteidectomy Myringotomy Parathiroidectomy Diseksi leher radikal Rhinoplasty Stapedectomy Reseksi submukosa/turbinectomy Tyroidectomy Tonsillectomy Tracheostomy Tympanoplasty Reduksi fraktur tertutup Ekstraksi gigi Reduksi fraktur terbuka
Prosedur vascular dan thorax Pemasukan pacemaker IV Pneumonectomy Reseksi segmental Thoracentesis Thoracotomy Thymectomy
Prosedur ginecology/Genito-urinary Secsio Ceasaria (SC) Cervical cone Hysterectomy Kehamilan ectopic Vaginectomy Colporrhapy A & P Cystocele/perbaikan rectocele D & C Diagnostic laparoskopi, ligasi tuba Marshall-marchetti Marsupialization Barthol Myomectomy Ovarian cystectomy Penghilangan kutil (veneral warts) Salpingectomy Salpingoophorectomy Salpingoplasty Prosedur shirodkar
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 78
Curetase Ligasi tuga
Prosedur urology Sircumsisi Cystectomy Cystoscopy Hydrolectomy Pemasangan kateter ureteral Kidney harvest Ekplorasi inguinal retroperitoneal Lymphadenectomy pelvis Epididynectomy Biopsy jarum, prostat Nephroscopy flexible Uretrescopy Nephrolithotomy percutaneus Reimplantasi ureters neocystostomy Explorasi pelvis Perbaikan ureter-vaginal fistula Meatotomy Nephrectomy Nephroscopy Pemasangan tuba Nephrostomy Orchidectomy Orchipexy Prostatectomy Pyelolitotomy Pyeloplasty Manipulasi batu ginjal TURP & TURBT Dilatasi urethral Uretrolitotomy Uretral-ileum Cystosomy suprapubis Prosthesis penil
Prosedur Orthopedic/neurologi/podiatry: Amputasi Di atas lutut Di bawah lutut Jari-jari Disarticulasi hip (pinggul) Jari kaki Perbaikan tendodn achiles Arthroscopy Fusi dengan graft tulang Open Reduction Internal Fixation Osteotomy Eksisi bursa olecranon ORIF
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 79
Discectomy Harrington Rod Laminectomy Perbaikan Meningocele Fusi spinal dengan graft tulang lilac Fraktur/dislokasi Eksplorasi plexus brachialmdan graft Biopsy arteri temporal Pemasangan subaracnoin screw Eksplorasi saraf ulnar Cranioromy Hypophysectomy, transphenoidal Discectomy AV-malformasi Fusi spinal dengan Harrington rod Perbaikan meningocele Chemonucleosis Laminectomy Fasciotomy Hemiarthroplasty Thomoson Fracture wiring Tibial wirirng Open Reduction Internal Fixation Menghilangkan carpal tunnel Eksisi ganglion Perbaikan syaraf Reimplantasi Pemasangan IV shunt
FORMAT EVALUASI
Lembar Evaluasi Akhir untuk Mahasiswa Profesi Keperawatan.
Kompetensi mayor yang harus dilakukan Mahasiswa Profesi
Nama Mahasiswa No identitas
Departemen (Rotasi)
Waktu evaluasi mulai dari sampai dengan
TOPIK 1 2 3 4 5
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 80
0-59 60-64 65-74 75-84 85-100
1. Kompetensi profesional
2. Kompetensi kognitif
3. Kompetensi sikap
4. Kompetensi psikomotorik
Total Nilai : 4
Tanggal pelaksanaan evaluasi :
Tanda tangan pembimbing Tanda tangan mahasiswa
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 81
PERANGKAT EVALUASI KLINIKKompetensi profesional
Nama Mahasiswa No identitas
Perilaku yang diharapkan 10-59
260-64
365-74
475-84
585-100
1. Kompetensi kognitif : teoritis dan klinis- Mampu mengintegrasikan ilmu
teoritis dan pengetahuan praktis saat memberikan asuhan keperawatan terhadap pasien
- Mengaplikasikan pengetahuan dasar dengan teknologi, prosedur, dan intervensi yang baru.
- Mengkaji, mengimplementasikan dan mengevaluasi intervensi yang tepat untuk status pasien yang ada atau status pasien yang berpotensial berubah.
2. Kompetensi klinik- Berpartisipasi dalam mempertahankan
kualitas dan standard perawatan pasien dalam ruangan/unit RS.
- Memenuhi kompetensi klinik yang sesuai dengan ruangan/departemen untuk menerima output perawatan yang diinginkan.
- Melakukan prosedur yang berhubungan dengan perawatan pasien berdasarkan standard asuhan keperawatan yang ada.
- Mendemonstrasikan skill yang berhubungan dengan manajemen isu klinik yang baru.
3. Kompetensi manajemen- Mendemonstrasikan kemampuan
untuk melakukan dan mendelegasikan kepada yang lain dalam memberikan asuhan keperawatan pasien yang berkualitas
- Mengidentifikasi masalah aktual dalam unit dan berpartisipasi dalam menyusun rencana untuk mengatasi masalah tersebut.
- Memanfaatkan prosedur untuk mengatur peralatan.
- Menggunakan metode yang berbeda
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 82
dalam pengkajian perawatan pasien menurut kebutuhan.
- Merencanakan jadwal yang layak dengan mempertimbangkan staff dan kebutuhan unit/ruangan.
- Berpartisipasi dalam mendokumentasikan informasi ruangan/unit : Menulis laporan tiap shift Menulis laporan sensus pasien Menjaga kelengkapan dan
keakuratan status pasien Menulis laporan adanya insiden
- Menjaga keamanan dan kebersihan lingkungan : Melaksanakan tindakan yang aman Penempatan lingkungan yang
bersih. Memberikan pendidikan tentang
tindakan yang aman terhadap personel, pasien, dan kolega.
4. Kompetensi Profesionalitas- Berkomitmen terhadap jadwal shift
kerja- Menjaga fleksibilitas dalam hubungan
dengan pasien- Menyesuaikan seragam yang sesuai
dengan ketentuan institusi.- Mematuhi kebijakan yang berlaku di
unit kerja- Memaksimalkan proteksi hak pasien
dengan penuh tanggung jawab pada setiap interaksi.
- Datang tepat waktu, tidak memiliki hari absen
- Dapat dipercaya, dan memiliki rasa tanggung jawab.
- Berpakaian yang baik dan mengikuti prinsip personal hygiene.
- Melengkapi : permintaan, perawatan, penggunaan, dan pemeliharaan alat.
5. Kompetensi Komunikasi - Mendemonstrasikan dengan penuh
tanggung jawab, bijaksana dan bersikap diplomatik saat melakukan interaksi dengan pasien, keluarga, staf, dan lainnya.
- Mendengarkan ide, opini, dan perasaan antar staf satu sama lain
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 83
- Mampu mengungkapkan dan menerima umpan balik konstruktif dengan focus terhadap hasil yang positif.
- Menggunakan alur komando yang tepat dalam mengambil solusi masalah yang ada
6. Kompetensi IndividuInisiatif dalam :
- Membuat keputusan- Meminta konsul atau bertanya saat
ragu Kemampuan berkomitmen :
- Menyelesaikan kewajiban meskipun tidak ada pembimbing
Kemampuan beradaptasi :- Menyesuaikan dan siap beradaptasi
dalam situasi yang berbeda.
……………….,…….,……, 20….
Pembimbing
________________
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 84
FORMAT EVALUASI UNTUK MAHASISWA PROFESI PERAWAT
Presentasi kasus atau evaluasi akhir departemen
Nama Mahasiswa NIM Kelompok
Departemen : Periode evaluasi
Topik Metode presentasi
(Indikasi : bahan presentasi, demonstrasi, presentasi kasus, konferensi bedside pasien, bacaan jurnal, penampilan film, dll)
Catatan : setiap keahlian harus memiliki presentasi tersendiri, topic harus disampaikan di minggu pertama rotasi departemen dan dipresentasikan di minggu terakhir rotasi departemen tersebut, proposal tertulis atau fotokopi proposal tersebut harus disampaikan satu minggu tepat sebelum presentasi departemen terkait.
KEHADIRAN :
1. Nilai :2. Nilai :3. Nilai :4. Nilai :5. Nilai :6. Nilai :7. Nilai :8. Nilai :9. Nilai :10. Nilai :11. Nilai :12. Nilai :13. Nilai :14. Nilai :15. Nilai :
Nilai rata –rata :___________
Indikator nilai :(2)kurang dari 60 % - Jelek(4) 60-69% - Memuaskan(6) 70-79% - Baik(8) 80-89% - Sangat Baik(10) 90% keatas -Sempurna
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 85
PERANGKAT EVALUASI KLINIKKompetensi kognitif
Nama Mahasiswa No identitas
Periode departemen mulai sampai dengan
POINT PENILAIAN
N/A BURUK CUKUP BAIKSANGAT
BAIKSEMPURNA SKOR
Kemampuan Kognitif :1. Pengkajian
Riwayat kesehatan
Observasi Pengkajian Fisik Lab &
Diagnostik
10-59
260-64
365-74
475-84
585-100
Mengkaji semua point tidak akurat
Mengkaji 1 point secara akurat
Mengkaji 2 point secara
akurat
Mengkaji 3 point secara
akurat
Mengkaji seluruh point
dengan akurat
2. Diagnosa & rencana keperawatan (NANDA) Penulisan
diagnosa keperawatan
Pengembangan rencana keperawatan
1 2 3 4 5
Tidak dapat mendeteksi
masalah pasien
Mendeteksi masalah
pasien tanpa ada
faktor yang
berhubungan
Mendeteksi masalah
pasien dan memberi
satu diagnosis
keperawatan
Mendeteksi masalah
pasien dan memberi
<50% diagnosis
keperawatan
Mendeteksi masalah
pasien dan memberi
>50% diagnosis
keperawatan
3. Dokumentasi 1 2 3 4 5
Tidak layak secara
keseluruhan
Jelas, terbaca tetapi tidak
terorganisir,detail terlalu
banyak/sedikit dan
tidak lengkap
Jelas, terbaca, akurat,
terorganisir, detail terlalu
banyak/sedikit dan tidak
lengkap
Jelas, terbaca, akurat,
terorganisir, ringkas
tetapi tidak lengkap
Jelas, terbaca, akurat,
terorganisir, ringkas dan
lengkap
4. Aktivitas menulis( Logbook dan presentasi kasus)
1 2 3 4 5Tidak sesuai
untuk perawatan
Relevan untuk
perawatan, akurat tetapi tidak
terorganisir,detail
Sesuai, terbaca, akurat,
terorganisir, detail terlalu
banyak/sedikit dan
Relevan, akurat,
terorganisir, ringkas
tetapi tidak lengkap
Relevan, akurat,
terorganisir, ringkas dan
lengkap
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 86
terlalu banyak/sedikit dan
tidak lengkap
tidak lengkap
5. Pengetahuan( Ujian Tulis )
1 2 3 4 5< 60 % 60 – 64 % 65 – 74 % 75 – 84 % 85 – 100 %
TOTAL : _______
……………….,…….,……, 20….
Pembimbing
________________
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 87
30
PERANGKAT EVALUASI KLINIKKompetensi Psikomotor
Nama Mahasiswa No identitas Periode departemen mulai sampai dengan
POINT PENILAIAN N/A Buruk Cukup Baik Sangat Baik Sempurna SKORKemampuan Psikomotor :1. Aplikasi berbagai
macam prosedur secara aman
10-59
260-64
365-74
475-84
585-100
Tidak lengkap & tidak aman
Tidak sesuai dengan rencana keperawatan. Melakukan langkah prosedur dengan tidak lengkap. Selalu membutuhkan pendampingan.
Sesuai dengan rencana keperawatan. Melakukan prosedur secara aman, lambat tetapi dg pendampingan minimal
Sesuai dengan rencana keperawatan. Melakukan prosedur secara aman, lambat & tanpa pendampingan.
Sesuai dengan rencana keperawatan. Melakukan prosedur secara cepat&aman, tanpa pendampingan.
2. Menjaga lingkungan aman
1 2 3 4 5Lingkungan sekitar tidak aman.
Pengaman samping tempat tidur dinaikkan saat diperlukan. Tidak peduli mengenai kondisi istirahat pasien.
Pengaman samping tempat tidur dinaikkan saat diperlukan. Memperhatiakn kebersihan TT dan lantai.Tidak peduli mengenai kondisi istirahat pasien.
Pengaman samping tempat tidur dinaikkan saat diperlukan. Memberikan sirkulasi udara yang baik. Tidak memperhatiakan kondisi selang IV line yang menekuk. Memperhatiakan kebersihan TT dan lantai.
Pengaman samping tempat tidur dinaikkan saat diperlukan. Memberikan sirkulasi udara yang baik. Memperhatiakan kondisi selang IV line dan menata kabel listrik. Memperhatiakan kebersihan TT dan lantai.
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 88
3. Menyiapkan & memberikan medikasi dengan tepat.
1 2 3 4 5Hanya satu langkah yang benar
Melaksanakan 2 langkah benar
Melaksanakan 3 langkah benar
Melaksanakan 4 langkah benar
Melaksanakan 5 langkah benar
4. Melaksanakan teknik aseptik.
1 2 3 4 5Tidak melaksanakan general precaution.
Melaksanakan <50% general precaution.
Melaksanakan 50% general precaution.
Melaksanakan >50% general precaution
Melaksanakan seluruh general precaution.
5. Menurunkan ansietas pasien.
1 2 3 4 5Tidak
mengerti perasaan &
sumber frustasi pasien
Mengerti perasaan
dan sumber frustasi pasien.
Menawarkan bantuan
yang kurang
lengkap.
Mengerti perasaan &
sumber frustasi.
Memberikan solusi
50% dari masalah
yang dialami pasien.
Mengerti perasaan
dan sumber frustasi.
Memberikan >50%
dari masalah
yang dialami pasien.
Mengerti perasaan
dan sumber frustasi. Orientasi
pasien dengan tempat,
waktu, dan prosedur.
6. Mengkaji nyeri secara efektif
1 2 3 4 5Tidak
menggunakan skala
nyeri
Hanya menggunak
an skala nyeri saja.
Menggunakan skala
nyeri tanpa melaporkan
Menggunakan skala
nyeri dengan
melaporkan
Menggunakan skala
nyeri secara tepat
7. Melakukan variasi metode pemberian makan pasien.
1 2 3 4 5Tidak
mengetahui perbedaan
metode pemberian
makan pasien.
Menggunakan metode pemberian
makan pasien dengan
pendampingan total.
Menggunakan metode pemberian
makan pasien dengan
pendampingan 50% tindakan
yang dilakukan.
Menggunakan metode pemberian
makan pasien yang
berbeda dg pendampin
gan minimal.
Memberikan variasi sesuai
kebutuhan diet pasien.
8. Melakukan perawatan untuk mengatasi masalah eliminasi
1 2 3 4 5Tidak
mengobservasi,
mencatat dan
melaporkan intake &
output urine dan pola
Mengobservasi,
mencatat intake &
output urine tetapi tidak
pola eliminasi bowel.
Mengobservasi,
mencatat intake &
output urine serta pola eliminasi bowel.
Menginterpretasikan
grafik intake & output cairan.
Mengobservasi,
mencatat, dan
menginter intake &
output urine serta pola eliminasi
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 89
eliminasi bowel.
bowel.
9. Mampu mengoperasikan peralatan medis (ventilator, monitor, dll)
1 2 3 4 5Tidak
memiliki keberanian
Mampu menggunakan peralatan medis tanpa mengikuti petunjuk
penggunaaan.
Mengikuti petunjuk
penggunaan, tetapi sulit mengope-
rasikan peralatan-
nya.
Mengikuti instruksi & menggunakan peralatan
tanpa menyebab-
kan kerusakan.
-
TOTAL : _____________
……………….,…….,……, 20….
Pembimbing
________________
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 90
50
PERANGKAT EVALUASI KLINIKKompetensi Sikap
PERANGKAT EVALUASI KLINIK
Point Penilaian N/A Buruk Cukup Baik Sangat Baik Sempurna SkorSikap :1. Komunikasi &
kemampuan kerja sama
10-59
260-64
365-74
475-84
585-100
Tidak berkomunikasi dan bekerjasama dg cakap.
Menanyakan pertanyaan yang tidak sesuai terhadap pasien, menyela komunikasi tetapi hanya bekerja sama dg pasien saja.
Menanyakan pertanyaan yang sesuai terhadap pasien, tetapi tidak dapat secara langsung mengenai topic tanpa bantuan. Mampu bekerja sama dg pasien &keluarganya.
Menanyakan pertanyaan yang sesuai terhadap pasien, dapat secara langsung mengenai topic dengan bantuan minimal. Mampu bekerja sama dg pasien,keluarganya, dan staf perawat.
Berbicara dengan jelas, mampu bekerja sama &berinteraksi dengan pasien, keluarga, kolega & seluruh staf perawat serta staf medis.
2. Kemampuan mengajar
1 2 3 4 5Tidak mampu memanfaatkan kesempatan yang nyata untuk mengajar
Memanfaatkan kesempatan untuk mengajar. Tidak dapat mengambil keuntungan dari beberapa kesempatan yang ada untuk mengajar
Mengenali kebutuhan pasien untuk memberikan pendkes. Merencanakan dan mengimlementasikan pendkes untuk pasien secara individual.
Mengenali lebih dulu kesempatan yang ada untuk mengajar pasien. Melaksanakan pengajaran berdasarkan perubahan kebutuhan pendkes pasien
Memiliki rencana untuk berpartisipasi dg keluarga, tim kesehatan & komunitas berdasarakan kebutuhan pasien.
3. Cara berpakaian
1 2 3 4 5Memakai perhiasan berlebihan,
Seragam bersih dan rapi tetapi
Seragam bersih dan rapi. Tidak
Seragam bersih dan rapi. Tidak
Selalu memakai seragam
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 91
seragan tidak rapi, kelengkapan seragam tidak terpenuhi
memiliki bau badan. Terkadang kelengkapan seragam kurang.
memiliki bau badan. kelengkapan seragam baik.
memiliki bau badan. kelengkapan seragam baik.
yang sesuai dan tidak memiliki bau badan.
4. Rasa tanggung jawab : Mengikuti
instruksi & bimbingan
Melakukan tugas delegasi khusus.
Melakukan pelaporan dg cepat.
1 2 3 4 5Tidak memiliki rasa tanggung jawab.
Sengaja atau jarang memiliki rasa tanggung jawab.
Terkadang memiliki rasa tanggung jawab
Sering memiliki rasa tanggung jawab
Selalu memiliki rasa tanggung jawab
TOTAL : _____________
TOTAL SKOR :
CATATAN EVALUATOR :
TANDA TANGAN MAHASISWA :
TANDA TANGAN PEMBIMBING :
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 92
20
KETERANGAN ANGKA : 1 = JELEK = < 60 %2 = CUKUP = 60 – 64 %3 = BAIK = 65 – 74 %4 = SANGAT BAIK= 75 – 84 %5 = SEMPURNA = 85 – 100%
| Program Pendidikan Profesi NERS KJP T.A2013/2014 93