Upload
bobi-enal
View
376
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/12/2019 Panduan rpp
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-rpp 1/27
1
MODEL PENDIDIKAN KELAS AWAL
DI SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH
Oleh
Dra. Tedjawati
Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan
Badan Penelitian dan PengembanganDepartemen Pendidikan Nasional
Jakarta, 2008
7/12/2019 Panduan rpp
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-rpp 2/27
2
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang, Masalah, Tujuan, dan Metode
Pendidikan dasar dilaksanakan sebagai upaya untuk meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri,
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Upaya tersebut perlu dilakukan sejak dini
yaitu kelas 1, 2, dan 3 (usia sekitar 6-9 tahun).
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 mengenai Standar
Isi menyatakan bahwa kurikulum SD kelas 1, 2, dan 3 menggunakan pendekatan
tematik.
Pembelajaran dengan pendekatan tematik mengandung unsur keaktifan siswa
dalam mengeksplorasi pengetahuan dari berbagai mata pelajaran yang
berhubungan dengan berbagai aspek dalam lingkungannya. Kegiatan
pembelajaran tersebut akan mengarahkan peserta didik untuk mendapatkan
kemampuan untuk menyusun dan mengingat berbagai hubungan dalam
memecahkan masalah.
Belajar, 3 prinsip: (i) intelegensi merupakan fungsi dari pengalaman; (ii) belajar
merupakan hubungan yang tidak terpisahkan antara otak dan badan; dan (iii)
adanya kecerdasan jamak atau kecerdasan untuk memecahkan masalah dan atau
menghasilkan produk.
Dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP), pembelajaran diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreaktivitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik.
7/12/2019 Panduan rpp
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-rpp 3/27
3
Kegiatan pembelajaran merupakan inti dari penyelenggaraan pendidikan.
Kegiatan pembelajaran mengarah pada RPP. Kegiatan pembelajaran selama ini:
1) Dilakukan dengan lebih menekankan pada kegiatan mengajar; 2)
mengabaikan potensi yang ada pada peserta didik; 3) kurang memberikan
kesempatan pada peserta didik untuk kegiatan eksplorasi dan eksperimen; 4)
kurang memperhatikan/memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
menggunakan kemampuan berpikir logis dan memanipulasi simbol-simbol secara
sistematis dengan menggunakan benda-benda konkrit; dan 5) potensi lingkungan
siswa, baik di sekolah maupun rumah, kurang mendapat perhatian dalam kegiatan
pembelajaran. Teori konstruktivisme yang sesuai dengan prinsip tersebut.
Dengan permasalahan pada pembelajaran tersebut, Puslitjaknov memandang perlu
adanya panduan pembelajaran tematik bagi guru, yang dikembangkan dengan
teori konstruktivisme dan kecerdasan jamak yang dimiliki anak. Panduan
tersebut sangat berguna bagi: 1) guru dalam menyusun RPP (harian) tematik
yang sesuai dengan KTSP; dan 2) mengembangkan potensi peserta didik.
B. Tujuan
Tujuan pengembangan ini adalah menghasilkan model pembelajaran yang lebih
menitikberatkan pada proses pembelajaran berdasarkan pengalaman siswa sendiri,
melalui interaksi dengan obyek, fenomena, dan lingkungannya, serta
mengembangkan kecerdasan jamak peserta didik yang menghasilkan:
• Model rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tematis dengan
menggunakan teori konstruktivisme dan pengembangan kecerdasan jamak.
• Panduan bagi guru untuk menyusun RPP berdasarkan dengan teori
konstruktivisme dan pengembangan kecerdasan jamak peserta didik yang
dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran.
• Contoh RPP tematik dengan teori konstruktivisme dan pengembangan
kecerdasan jamak.
7/12/2019 Panduan rpp
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-rpp 4/27
4
C. Disain
1. Disain pengembangan model ini adalah panduan bagi guru untuk menyusun
RPP pembelajaran
2. Sasaran adalah pendidik dan peserta didik di kelas 1, 2, dan 3 SD
3. Pengembangan model dilaksanakan melalui beberapa tahapan yang meliputi:
1) penyusunan model rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) – termasuk
panduan RPP bagi guru dan contoh RPP – terlebih dahulu kemudian, 2)
melakukan perintisan model yang terdiri dari 3 tahap (adopsi, adaptasi, dan
penyusunan RPP sendiri) yang hasilnya digunakan untuk 3) menyempurnakan
model pelaksanaan pembelajaran tersebut.
Tahapan-tahapan tersebut dapat dilihat pada bagan berikut:
Penyusunan:1. Model RPP2. Panduan RPP3. Contoh RPP
Perintisan:1. Adopsi2. Adaptasi3. Penyusunan RPP
oleh guru sendiri
Penyempurnaan:1. Model RPP2. Panduan RPP3. Contoh RPP
Gambar 1. Tahap pengembangan model
7/12/2019 Panduan rpp
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-rpp 5/27
5
II. KAJIAN TEORI
Untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran yang menggambarkan penjabaran
standar proses pada SNP dan pengembangan potensi peserta didik, maka landasan
teori yang digunakan adalah:
A. Perkembangan anak di kelas 1, 2, dan 3 SD
Perkembangan otak anak sangat dipengaruhi oleh rangsangan dari orang-orang di
sekitarnya, termasuk guru dan teman-teman di sekolah. Rangsangan yang tepat
akan meningkatkan jumlah syaraf yang akan saling menyambung dengan cepat.
Oleh karena itu pendidikan awal di kelas 1, 2, dan 3, perlu memperhatikan faktor
tersebut agar syaraf pada otak menyambung secara maksimal.
Menurut Piaget, tokoh psikologi perkembangan dan sekaligus tokoh
konstruktivisme menyatakan bahwa anak-anak yang berusia sekitar 10 tahun baru
mampu berpikir kongrit, belum mampu berpikir abstrak, sehingga layanan
pendidikan bagi peserta didik di kelas 1, 2, dan 3 harus mempertimbangkan faktor
tersebut sebagai dasar untuk menguasai kompetensi dasar di kelas selanjutnya,
yang sudah menggunakan berpikir abstrak.
B. Konstruktivisme
Konstruktivisme merupakan sebuah pendekatan dalam pembelajaran berdasarkan
keyakinan bahwa belajar merupakan hasil dari pembentukan (konstruksi)
pengetahuan yang berlangsung dalam otak dengan cara membangun aturan-aturan
dan model-model mental, yang bersifat individual, untuk memahami pengalaman-
pengalamannya. Selanjutnya, belajar merupakan proses penyesuaian dari model-
model mental untuk mengakomodasi pengalaman baru.
Dalam penyusunan kegiatan pembelajaran di kelas, baik kegiatan guru maupun
kegiatan siswa digunakan lima tahap kegiatan pembelajaran dalam
7/12/2019 Panduan rpp
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-rpp 6/27
6
konstruktivisme yang merupakan adaptasi dari model The Biological Science
Curriculum Study (BSCS) yang dikembangkan oleh ......................... Kelima tahap
kegitan tersebut yaitu engage (pelibatan), explore (eksplorasi), explain
(penjelasan), elaborate (elaborasi), dan evaluate (evaluasi).
1. Pelibatan (to engage)
Pada tahap ini siswa menghadapi dan mengidentifikasi tugas-tugas
pembelajaran. Mereka mengaitkan pengalaman belajar yang sudah
dilakukannya dengan pengetahuan dan pengalaman belajar saat ini. Contoh:
Garam adalah benda padat, tetapi bila kena air akan mencair. Anak akan
menyimpan garam di tempat yang tidak dekat dengan air supaya tidak larut.
Mengingat proses pembelajaran siswa tersebut maka peran guru pada tahap ini
adalah sebagai berikut.
• Merencanakan kegiatan-kegiatan secara terorganisir
• Mendorong siswa untuk menafsirkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan
untuk memperoleh pemahaman
• Memberikan pertanyaan-pertanyaan yang merangsang kemampuan
berfikir anak
• Menciptakan situasi problematis
• Memfokuskan siswa terhadap tugas-tugas instruksional
2. Eksplorasi (to explore)
Pada tahap ini siswa terlibat dengan benda-benda (materials) dan gejala
(phenomena) sehingga mereka mempunyai pengalaman yang bersifat
mendasar dan langsung, khususnya pengalaman yang berkenaan dengan
gejala (phenomena). Contoh:
7/12/2019 Panduan rpp
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-rpp 7/27
7
- tanaman memerlukan sinar matahari untuk fotosintensis. Maka anak-anak
meletakkan tanaman yang ditanam di dalam pot pada tempat yang terkena
sinar matahari;
- tanaman memerlukan air supaya dapat tetap hidup maka anak akan
menyiram tanamannya setiap hari supaya tidak mati.
Pada tahap ini, siswa dibagi dalam kelompok-kelompok sehingga mereka
memiliki pengalaman yang akan menjadi dasar dalam proses berbagi
pengalaman dan berkomunikasi. Selain itu siswa:
• Menggunakan penyelidikan untuk mencari dan menyelidiki; untuk
memuaskan keinginan tahuannya tentang konsep/topik yang dipilih• Berpikir dengan bebas tetapi masih dalam batas kegiatan
• Mengetes prediksi dan hipotesa
• Membentuk prediksi dan hipotesa baru
• Mencoba dengan alternatif dan diskusi dengan yang lain
• Mencatat pengamatan dan ide-ide
• Menggantungkan keputusan-keputusan
Berdasarkan pada tahap pembelajaran ini maka sebaiknya guru bertindak
sebagai fasilitator, menyediakan bahan-bahan belajar yang diperlukan, dan
membimbing siswa untuk memusatkan perhatiannya dalam kegiatan. Guru
membantu siswa melaksanakan proses penyelidikan (inquiri). Selain itu guru:
• Menganjurkan siswa bekerjasama minimal dengan supervisi
• Mengamati dan mendengarkan siswa
• Menanyakan pertanyaan yang berkaitan dengan penyelidikan secara tidak
langsung ketika dibutuhkan
• Meluangkan waktu pada siswa apabila dalam bekerja menghadapi
permasalahan
• Bertindak sebagai fasilitator
7/12/2019 Panduan rpp
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-rpp 8/27
8
3. Penjelasan (to explain)
Pada tahap ini siswa mulai mendapat pengalaman menyusun ringkasan dalam
bentuk yang komunikatif. Bahasa sebagai alat komunikasi dapat menimbulkan
motivasi untuk menulis urutan-urutan kejadian dalam satu tata urutan yang
logis. Komunikasi akan tampak diantara siswa dan guru. Siswa bekerja dalam
kelompok, dengan demikian setiap siswa dapat menyampaikan dukungan atau
penolakan terhadap pendapat siswa lain pada saat ia menyampaikan hasil
observasi, pendapat, pertanyaan, dan hipotesanya. Bahasa digunakan sebagai
alat untuk menyusun label-label yang komunikatif ketika anak menyusun
ringkasan akan memberikan makna ketika siswa saling berbagi pada saat
penyusunan abstrak tersebut.
Mengingat tahapan pembelajaran siswa tersebut maka peran guru pada tahap
ini adalah sebagai berikut.
• Memberi penjelasan terhadap penemuan dan kejadian-kejadian yang
dialami siswa, dengan menggunakan nama-nama/kata-kata yang
berhubungan dengan hal-hal yang bersifat historis dan bahasa yang
standard. Contoh: seorang anak melalui eksplorasinya akan mengatakan
bahwa magnet cenderung untuk “melekat” pada obyek logam tertentu.
Guru, dalam diskusinya dengan anak, dan sesuai dengan tahap
perkembangan anak, dapat memperkenalkan istilah “gaya tarik”.
• Memperkenalkan label pada anak akan lebih bermakna setelah anak
memiliki pengalaman langsung daripada sebelum anak memilikinya. Pada
tahap ini guru dapat menentukan tingkat pemahaman siswa dan
kesalahpahaman yang terjadi pada siswa. Menulis, menggambar, merekam
dengan video adalah bentuk-bentuk komunikasi yang dapat merekam
perkembangan anak, kemajuan dan pertumbuhannya.
7/12/2019 Panduan rpp
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-rpp 9/27
9
4. Mengelaborasi (to elaborate)
Pada tahap ini siswa menggunakan konsep yang telah dipelajari,
menghubungkannya dengan konsep yang lain dan mengaplikasikan
pemahaman tersebut ke dalam lingkungannya. Penerapan dalam kehidupan
sehari-hari misalnya: (i) dimana posisi yang tepat menanam bunga agar
mereka menerima cahaya paling banyak pada siang hari, atau (ii) dimana
posisi yang tepat memasang payung pantai agar orang terhindar dari sinar
matahari. Kedua contoh tersebut merupakan aplikasi dari konsep bahwa
cahaya memiliki pola bergerak lurus.
Berdasar tahap pembelajaran siswa tersebut maka peran guru adalah memberi
penugasan kepada anak untuk mengekplorasi fenomena cahaya, agar mereka
dapat membangun sebuah pemahaman dari pola perjalanan cahaya di udara.
5. Menilai (to evaluate)
Tahap ini merupakan proses diagnostik sehingga pada tahap ini guru dapat
nenentukan apakah siswa telah memperoleh pemahaman tentang konsep dan
pengetahuan yang seharusnya dimiliki. Evaluasi dan penilaian dapat
dilakukan sepanjang proses pembelajaran.
C. Pengembangan Kecerdasan Jamak
Seperti telah diketahui bersama, bahwa potensi peserta didik meliputi beberapa
kecerdasan, Gardner (Gardner sebagaimana dikutip oleh Colin Rose, 2007)
mengemukakan ada paling tidak 8 kecerdasan yang dimiliki manusia yaitu
cerdas berbahasa (verbal/linguistik ), cerdas matematika & logika (matematis-
logis), cerdas dalam hal kepekaan ruang (visual-spasial), cerdas musik (musical),
cerdas alam (natural), cerdas bergaul/sosial (interpersonal), cerdas diri
(intrapersonal), dan cerdas fisik (kinestetik ). Pada perkembangan lebih lanjut
menurut ahli psikologi ke 8 kecerdasan tersebut mengalami penambahan tiga
7/12/2019 Panduan rpp
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-rpp 10/27
10
kecerdasan yaitu menjadi 11 kecerdasan, tiga kecerdasan tambahan cerdas
spiritual, cerdas eksistensial (exixtential), dan cerdas moralis (moralist ).
7/12/2019 Panduan rpp
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-rpp 11/27
11
III. PENGEMBANGAN MODEL
A. Penyusunan model pembelajaran tematik dengan teori konstruktivisme dan
pengembangan kecerdasan jamak
Model ini dikembangkan dengan kerangka Contexts Input-Process-Output-
Outcome (CIPOO). Input terdiri atas raw input (masukan mentah, yaitu peserta
didik) dan instrumental input (masukan pendukung). Masukan mentah meliputi
peserta didik di kelas I, II, dan III SD/MI. Masukan tambahan meliputi segala
masukan pendukung guru, kurikulum, RPP, yang digunakan dalam rangka
memproses raw input menjadi output . Process adalah kegiatan pembelajaran
tematik dengan teori konstruktivisme dan pengembangan kecerdasan jamak
(multiple intellegence). Output (hasil jangka pendek) adalah tersusunnya
pedoman penyelenggaraan yang melibatkan interaksi dari raw input dan
instrument input pada kegiatan pembelajaran bagi pendidik dan peserta didik
kelas 1, 2, dan 3 yang berisi model-model rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang menggunakan kurikulum tematik, teori konstruktivisme dan
pengembangan kecerdasan jamak. Outcome atau hasil jangka panjang adalah
ditetapkannya model ini sebagai salah satu model pembelajaran yang melengkapi
model-model yang sudah ada di sekolah.
Di dalam kegiatan pembelajaran pendidikan kelas awal yang menitikberatkan
pada pembelajaran tematik dengan menggunakan teori konstruktivisme dan
pengembangan kecerdasan jamak (multiple intellegence), dilakukan kegiatan-
kegiatan yang merupakan pelaksanaan dari tahapan-tahapan pembelajaran tematik
yang meliputi 5 tahapan kegiatan ini telah tercermin dari RPP yang disusun oleh
guru. Selain melakukan kegiatan pembelajaran melalui 5 tahapan, guru
selanjutnya melaksanakan pengembangan potensi kecerdasan jamak pada anak.
Pengembangan potensi anak tersebut juga selalu tercermin dari RPP yang disusun
oleh guru. Berdasarkan proses kegiatan pembelajaran di atas, akan dihasilkan
peningkatan prestasi belajar siswa dan kemampuan memecahkan masalah.
7/12/2019 Panduan rpp
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-rpp 12/27
12
Raw Input: PesertadidikKelas I, II, dan III
SD/MIKBM tematik sesuai silabus& RPP untukmengembangkankecerdasan jamak denganpendekatan konstruktivisme
1. pelibatan,2. eksplorasi,3. penjelasan,4. elaborasi, dan5. evaluasi
1. Prestasibelajarmeningkat
2. Peserta didikmampumemecahkanmasalah
Instrumental Input: 1. Guru kelas2. KTSP: s.d. silabus &
panduan & contohRPP
3. Sarana & prasaranapenunjangpembelajaran (media,
alat peraga,lingkungan)
Input Proses Output
Gambar 2. Model pembelajaran tematik dengan teori
konstruktivisme dan pengembangan kecerdasan jamak
A.1. Proses Penyusunan Panduan Bagi Guru
1. Model pengembangan pembelajaran tematik yang dikembangkan sesuai
dengan silabus dan RPP untuk mengembangkan kecerdasan jamak dengan
pendekatan konstruktivisme. Ada 5 tahap konstruktivisme yaitu pelibatan,
eksplorasi, penjelasan, elaborasi, dan evaluasi.
2. Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan
tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga memberikan
pengalaman pembelajaran yang lebih bermakna kepada siswa.
7/12/2019 Panduan rpp
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-rpp 13/27
13
3. Pemaduan materi pembelajaran dalam tema mempertimbangkan:
• Urutan tingkat kesulitan: termudah ke tingkat tersulit
• Urutan tingkat kesederhanaan: sederhana ke tingkat kompleks
• Urutan kemudahan pemahaman oleh anak: kongkrit ke abstrak
• Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir siswa
• Lingkup tema disesuaikan usia dan perkembangan siswa
Pendekatan konstruktivisme1. pelibatan, 4. elaborasi2. eksplorasi, 5. evaluasi3. penjelasan,
TemaTema
Topik
Fakta/Indikator
Pengembangan Kecerdasan Jamak:
1. Kecerdasan Berbahasa (Verbal/Linguistik Intelegence )2. Kecerdasan Musik (Musikal/Ritme Intelegence )3. Kecerdasan Matematika (Logical/Mathematis Intelegence )4. Kecerdasan Dalam hal Kepekaan Ruang (Visual/Spasial
Intelegence )5. Kecerdasan Fisik/Jasmaniah (Kinestetis Intelegence )6. Kecerdasan Diri (Intrapersonal Intelegence )7. Kecerdasan Bergaul/Sosial (Interpersonal Intelegence )8. Kecerdasan Alam (Naturalis Intelegence )9. Kecerdasan Spiritual (Spiritual Intelegence )10 Kecerdasan Eksistensial (Existential Intelegence )11 Kecerdasan Moralis (Morale Intelegence )
Gambar 3. Proses pembelajaran
7/12/2019 Panduan rpp
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-rpp 14/27
14
A.2. Panduan Penyusunan RPP tematik bagi guru berdasarkan teori
konstruktivisme dan pengembangan kecerdasan jamak
Langkah-langkah dalam penyusunan RPP tematik berdasarkan teori
konstruktivisme dan pengembangan kecerdasan jamak:
a. Penentuan tema
Tema memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat
menggabungkan informasi dengan topik dalam rangkaian pengalaman
manusia. Merencanakan kurikulum dalam lingkup tema memberikan
kesempatan untuk melibatkan siswa dalam mensyukuri kehidupan,
percakapan mengenai makna hidup sebagai seorang manusia, dan kerjasama
dalam memahami seluk beluk kehidupan bersama gurunya.
b. Penyusunan program pembelajaran semester
Setiap tema dialokasikan waktu berapa lama akan dipelajari siswa sehingga
dalam satu semester waktu pembelajaran dapat digunakan secara efektif.
Untuk itu guru harus menghitung minggu efektif dalam satu semester
berdasarkan Kalender pendidikan yang ditetapkan Depdiknas.
c. Penyusuan program pembelajaran mingguan
Setelah program pembelajaran semesteran disusun, perlu disusun program
pembelajaran mingguan. Berdasarkan Program Pembelajaran Semesteran
yang meliputi tema-tema yang telah disusun dan alokasi waktu dari setiap
tema tersebut yang sudah terlihat dalam mingguan, dan Jaring-jaring Tema,
guru menyusun indikator dari KD setiap mata pelajaran. Selanjutnya,
guru mendistribusikan indikator dari masing-masing KD per mata pelajaran
ke dalam kegiatan pembelajaran harian selama satu minggu.
7/12/2019 Panduan rpp
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-rpp 15/27
15
d. Penyusunan program pembelajaran harian menggunakan 5 tahap
pembelajaran teori konstruktivisme dan pengembangan kecerdasan jamak.
Program Pembelajaran Harian yang biasa disebut dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan penjabaran operasional dari
Program Pembelajaran Semesteran dan Mingguan. RPP inilah yang menjadi
pegangan guru dalam melaksanaan kegiatan pembelajaran sehari-hari karena
dalam RPP inilah dapat diketahui bagaimana SK-KD dijabarkan dalam
berbagai bentuk kegiatan pembelajaran.
RPP disusun dalam bentuk tabel dalam format mendatar sehingga
penggunaan tahap-tahap pada kegiatan pembelajaran yang mengacu
pada teori konstruktivisme dan kecerdasan jamak dapat terlihat dengan
jelas. Dalam penyusunannya di dalam RPP, setiap indikator disusun sejajar
dengan kegiatan yang dilakukan oleh siswa dan guru agar terlihat dengan
gamblang kegiatan pencapaian indikator tersebut.
Komponen RPP tematik
a. kelas, tema dan topik, waktu, pertemuan, tanggal pelaksanaan,
b. indikator pencapaian kompetensi, materi pokok,
c. kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa, kegiatan pembelajaran yang
dilakukan guru,
d. alokasi waktu,
e. pendekatan konstruktivisme yg digunakan, pengembangan komponen
kecerdasan jamak yang dilakukan ,
f. penilaian, sumber, alat, dan media.
Contoh RPP tematik bagi guru berdasarkan teori konstruktivisme dan
pengembangan kecerdasan jamak
7/12/2019 Panduan rpp
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-rpp 16/27
7/12/2019 Panduan rpp
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-rpp 17/27
7/12/2019 Panduan rpp
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-rpp 18/27
18
Disusun berdasarkan Panduan Guru dalam Penyusunan RPP dan merupakan
bagian yang tak terpisahkan dnegan panduan tersebut:
a. Contoh RPP di kelas 1
b. Contoh RPP kelas 2
c. Contoh RPP kelas 3
B. Perintisan Model
Model yang telah disusun Tim Pengembang diujicobakan oleh guru di kelas.
Ujicoba atau perintisan model ditujukan untuk mengetahui kelemahan model
konseptual yang telah dikembangkan agar selanjutnya model dapat diperbaiki
sehingga model yang diserahkan kepada penggunan betul-betul merupakan model
yang handal. Dalam perintisan model ini seharusnya Tim pengembang
mendampingi guru pelaksana perintisan selama perintisan dilaksanakan . Dalam
hal Tim pengembang tidak dapat melaksanakan tugasnya, perlu ada pihak di
daerah yang melaksanakan kewajiban Tim pengembang ini. Dalam hal
pengembangan model pembelajaran tematik ini wakil dari Tim pengembangan
adalah petugas LPMP. Alasan pemilihan petugas ini adalah LPMP merupakan
unit pelaksana teknis Departemen Pendidikan Nasional yang bertugas untuk
melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah di provinsi
berdasarkan kebijakan nasional. Salah satu tugas LPMP adalah merancang model-
model pembelajaran di sekolah sesuai dengan kebutuhan daerah dan standar mutu
nasional.
Perintisan model pembelajaran tematik dengan pendekatan konstruktivisme dan
pengembangan kecerdasan jamak ini dilaksanakan oleh guru melalui tiga tahap
yaitu
• Adopsi (mencontoh apa yang ada pada Contoh RPP)
• Adaptasi (merubah/menambah tema yang ada di Contoh RPP)
• Menyusun sendiri (guru) RPP berdasarkan Panduan Penyusunan RPP buatan
Puslitjaknov
7/12/2019 Panduan rpp
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-rpp 19/27
19
B.1. Perintisan model untuk kelas 1 dan kelas 3
Gambar 4 di bawah ini merupakan tema-tema dari buku Contoh RPP kelas I
dan III SD buatan Puslitjaknov. Dari gambar tersebut dapat dilihat kapan
tahap adopsi, adaptasi, dan penyusunan sendiri RPP oleh guru, dilaksanakan
sesuai dengan tema yang ada.
Tema 1 Tema 2 Tema 3 Tema 4 Tema 5 Tema 6 Tema 7 Tem
Adopsi
Adaptasi
RPP buatan
sendiri
Langkah-
langkah
Adopsi
saja Adopsi sambil adaptasi
Penggunaan
hasil adaptasi
Adopsi sambil buat
sendiri tema 7 Pembelajaran
dengan RPP
buatan sendiri
Keterangan: = diperiksa dan disetujui oleh Tim/LPMP= melakukan adaptasi
= adopsi
= adaptasi
= menyusun RPP buatan guru sendiri
= RPP buatan guru sendiri
Gambar 4. Langkah perintisan model di kelas I dan III SD
Berikut penjelasan tahap perintisan model pada gambar 3:
1. Guru melakukan ujicoba contoh RPP tema 1
2. Pada saat melakukan tema 1 dan 2 dari contoh RPP yang dikembangkan
Puslitjaknov, guru sudah mulai mengadaptasi tema 4 (adaptasi bisa
merubah dari tema yang ada)
7/12/2019 Panduan rpp
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-rpp 20/27
20
3. Lalu hasil adaptasi tentang tema 4 tersebut diperiksa dan disetujui
Tim/LPMP
4. Setelah itu guru melaksanakan pembelajaran tema 4 yang sudah
diadaptasi
5. Pada saat adopsi tema 5 dan 6, guru menyusun sendiri RPP untuk tema 7
6. Sebelum tema 7 dilaksanakan, tema 7 tersebut diperiksa dan disetujui
terlebih dahulu oleh Tim/LPMP. Setelah mendapat persetujuan dari
Tim/LPMP, guru dapat melaksanakan RPP buatan sendiri
B.2. Perintisan model kelas 2
Gambar 5 di bawah ini merupakan tema-tema dari buku Contoh RPP kelasII SD buatan Puslitjaknov. Dari gambar tersebut dapat dilihat kapan tahap
adopsi, adaptasi, dan penyusunan sendiri RPP oleh guru, dilaksanakan
sesuai dengan tema yang ada.
Tema 1 Tema 2 Tema 3 Tema 4 Tema 5
Adopsi
Adaptasi
RPP
buatan sendiri
Adopsi saja
Adopsi
sambil
adaptasi
Penggunaan
hasil adaptasi
Adopsi sambil
menyusun
RPP sendiri
Pembelajaran
dgn RPP
buatan sendiri
Keterangan: = diperiksa dan disetujui oleh Tim/LPMP= Refleksi pelaksanaan pembelajaran
= melakukan adaptasi
= adopsi
= adaptasi
= menyusun RPP buatan guru sendiri
= RPP buatan guru sendiri
Gambar 5. Langkah perintisan model di kelas II SD
7/12/2019 Panduan rpp
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-rpp 21/27
21
Berikut penjelasan tahap perintisan model pada gambar 4:
1. Guru melakukan ujicoba contoh RPP tema 1 dan 2
2. Pada saat melakukan tema 2 dari contoh RPP yang dikembangkan
Puslitjaknov, guru sudah mulai mengadaptasi tema 3 (adaptasi bisa
merubah dari tema yang ada)
3. Lalu hasil adaptasi tentang tema 3 tersebut diperiksa dan disetujui
Tim/LPMP
4. Setelah itu guru melaksanakan pembelajaran tema 3 yang sudah
diadaptasi
5. Pada saat adopsi tema 4, guru menyusun sendiri RPP untuk tema 7
6. Sebelum tema 5 dilaksanakan, tema 5 tersebut diperiksa dan disetujui
terlebih dahulu oleh Tim/LPMP. Setelah mendapat persetujuan dari
Tim/LPMP, guru dapat melaksanakan RPP buatan sendiri
C. Hasil Perintisan Model
Sebagaimana telah dikemukakan, perintisan model dilaksanakan dalam tiga tahap,
yaitu adopsi, adaptasi, penyusunan sendiri. Perintisan pemanfatan model dimulai
dengan sekedar menggunakan saja Contoh RPP yang sudah disusun dalam bentuk
Contoh RPP (tahap adopsi). Selanjutnya, guru diminta untuk mengubah atau
menyesuaikan Contoh RPP tersebut (adaptasi). Terakhir, guru diminta menyusun
sendiri RPP yang akan digunakannya.
1. Adopsi Contoh RPP
Pada tahap adopsi, guru sekedar menggunakan Contoh RPP yang disusun Tim
Pengembang dalam bentuk Contoh RPP. Contoh-contoh tersebut disusun
untuk seluruh KD yang ada pada satu semester secara penuh dalam rangka
mengantisipasi kecepatan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Sehingga
sampai KD manapun guru telah melaksanakan pembelajarannya,
7/12/2019 Panduan rpp
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-rpp 22/27
22
pengadopsian Contoh RPP tetap dapat dilaksanakan tanpa mengganggu
jalannya proses pembelajaran.
Sebelum guru menggunakan Contoh RPP susunan Tim Pengembang untuk
melaksanakan pembelajaran di dalam kelas, guru diharapkan sudah
memperoleh pengetahuan awal tentang cara menyusun RPP dari: (i)
penjelasan Tim Pengembang, (ii) mempelajari Pedoman Penyusunan RPP dan
Contoh RPP, (iii) tanya jawab dengan anggota Tim Pengembang, dan (iv)
sekali lagi membaca untuk memahami cara menyusun RPP.
Ketika guru menggunakan langsung (mengadopsi) Contoh RPP, guru
diharapkan menghayati dan membandingkannya dengan Panduan Penyusunan
RPP. Dengan cara ini guru dapat memetik dua manfaat sekaligus. Manfaat
pertama, guru dapat membayangkan mengapa komponen RPP adalah
sebagaimana yang ada di Panduan dan Contoh RPP, dan mengapa komponen
tertentu disusun seperti itu. Manfaat kedua, guru dapat mengetahui
kekurangan RPP yang ada sehingga ketika ia memasuki langkah perbaikan
(adaptasi) RPP ia sudah mengetahui komponen-komponen yang memerlukan
perbaikan.
Pada akhir periode adopsi, yaitu setelah guru mengadopsi beberapa RPP,
untuk menyimpulkan pengetahuan yang telah diperoleh dalam konteks
penyusunan RPP dan komentar atau kekurangan terhadap Contoh RPP
didiskusikan oleh guru dengan pendamping dalam bentuk kegiatan refleksi.
Mengingat pelaksanaan perintisan di satu SD dilaksanakan di 3 kelas (yaitu
kelas I s.d. III) kiranya akan berdampak lebih positif apabila refleksi
dilaksanakan oleh ke-3 guru bersama ke-3 pendampingnya.
Berdasarkan tahap adopsi yang dilakukan guru dalam pembelajaran di kelas,
ditemukan hasil bahwa:
7/12/2019 Panduan rpp
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-rpp 23/27
23
a. Semua guru mempelajari terlebih dahulu buku Panduan RPP bagi guru
buatan Tim Pengembang
b. Pendampingan selama adopsi dilakukan minimal 2 kali setiap minggu
masing-masing selama 2 jam. Pendampingan dilakukan dengan tatap
muka dan pada waktu pembelajaran di kelas dimana pendamping datang
ke SD. Pada umumnya guru menyebutkan tema pembelajaran terlebih
dahulu. Selama pendampingan, proses penilaian dilakukan melalui
pemberian tugas dan pekerjaan rumah. Perangkat penilaian mengacu pada
indikator yang telah dilakukan.
c. Guru mengerti tentang penetapan indikator, keterkaitan antara kegiatan
siswa dan guru dengan teori konstruktivisme dan pengembangan
kecerdasan jamak, penetapan waktu dan sumber alat dan bahan yang
ditentukan oleh guru, serta penilaian yang dilakukan oleh guru untuk
mencapai kompetensi yang telah ditentukan.
2. Adaptasi Contoh RPP
Tahap kedua, merubah atau menyesuaikan sedikit-sedikit contoh tersebut
(tahap adaptasi). Adaptasi ini dilaksanakan atas dasar Pedoman Penyusunan
dan Contoh RPP serta pelaksanaan pembelajaran atas dasar RPP yang sudah
disusun berupa Contoh.
Berbeda dengan tahap adopsi di mana guru hanya mempelajari Contoh RPP
dan melaksanakan pembelajaran atas dasar Contoh RPP tersebut, pada tahap
adaptasi ini guru melaksanakan tiga langkah kegiatan, yaitu:
a. mempelajari RPP untuk KD yang akan diajarkan,
b. atas dasar pengalaman mengadopsi RPP sebelumnya menemukan
kekurangan dari Contoh RPP susunan Tim Pengembang,
c. memperbaiki kekurangan atau menyesuaikan RPP untuk KD tersebut, dan
kemudian
7/12/2019 Panduan rpp
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-rpp 24/27
24
d. mendiskusikan RPP yang sudah disesuaikan tadi dengan petugas
pendamping dari LPMP.
Apabila pendamping LPMP sudah menyetujui maka guru dapat menggunakan
RPP yang dirubahnya untuk melaksanakan pembelajaran. Apabila petugas
LPMP belum menyetujui, guru memperbaikan perubahan yang telah
dilakukannya terhadap Contoh RPP dengan bimpingan pendamping LPMP.
Selanjutnya guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan RP yang
telah disesuaikannya. Sambil melaksanakan pembelajaran guru sekali lagi
menganalisis RPP yang telah diubahnya untuk memenukan kelamahan-
kelemahan yang masih bisa diperbaiki.
Berdasarkan tahap adaptasi yang dilakukan guru dalam pembelajaran di kelas,
ditemukan hasil bahwa:
a. Pada persiapan adaptasi guru membaca buku Panduan RPP dan Contoh
RPP terlebih dahulu. Pada tema yang diadaptasi, guru mempelajari dan
melakukan perubahan atau penambahan jika tema tersebut tidak sesuai.
Sebagai contoh pada tema ke 4 kelas I yaitu “Istana Ilmu” terjadi
perubahan pada:
1) Kompetensi dasar “melakukan penjumlahan dan pengurangan sampai
20” dimana indikator “menjumlah bilangan satu angka dengan satu
angka sampai angka 20” dirubah menjadi “menjumlah bilangan
sampai 20 tanpa teknik menyimpan”. Perubahan dilakukan karena
untuk menyesuaikan indikator pencapaian hasil belajar yang ada di
program
2) Kegiatan siswa melakukan diskusi dalam kelompok tentang hasil
pengamatannya, dan diubah menjadi siswa mengerjakan tugas di buku
tulisnya setelah mengamati “Istana Ilmu”. Perubahan dilakukan
karena anak belum bisa berdiskusi dalam kelompok.
7/12/2019 Panduan rpp
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-rpp 25/27
25
b. Refleksi terhadap pengalaman pelaksanaan adaptasi Contoh RPP dari
Puslitjaknov setelah adaptasi sudah dilaksanakan. Refleksi tersebut
dilakukan secara bersama-sama oleh guru dan petugas LPMP. Dari proses
refleksi tersebut kemudian disusun oleh guru. Hasil yang diperoleh adalah
adanya perubahan dan penambahan beberapa indikator, materi ajar,
kegiatan siswa dan guru serta penilaian terhadap contoh RPP dari
Puslitjaknov karena disesuaikan dengan kondisi dan sumber daya sekolah.
c. Pendampingan yang dilakukan oleh petugas LPMP pada pelaksanaan
kegiatan pembelajaran yang menggunakan RPP buatan Puslitjaknov yang
telah diadaptasi oleh guru dilakukan selama proses adaptasi. Rata-rata
setiap kali pendampingan kegiatan tersebut selama lebih kurang dua jam.
Bila dalam pendampingan tersebut ditemukan ketidaksesuaian antara
kegiatan pembelajaran dengan contoh RPP yang sudah diadaptasi, maka
pendamping dalam hal ini petugas LPMP memberikan penjelasan untuk
menyamakan persepsi dengan guru. Setiap kali ada masalah yang
dikemukakan oleh guru, selalu dipecahkan secara bersama-sama dengan
melakukan diskusi antara petugas LPMP dan guru untuk mencari solusi
dan menyamakan persepsi dengan sikap ilmiah.
d. Pada dasarnya guru merasa terbantu dengan adanya RPP ini karena guru
dapat melihat aktivitas-aktivitas yang harus dilaksanakan dalam proses
pembelajaran, demikian pula dengan siswa. Ada guru mengadaptasi hanya
pada bagian tertentu saja karena pada umumnya, apa yang ditunjukkan
pada RPP buata Puslitjaknov sesuai dengan kondisi sekolah dan siswa.
Sebagai contoh pada tema ke 5 di kelas I “Ceritaku”, kegiatan guru
membawa tanaman ke dalam kelas dan mempraktekan cara merawat
tanaman, dirubah menjadi siswa diajak membawa bunga atau tanaman
lainnya, kemudian siswa bercerita cara merawat tanaman di depan kelas.
7/12/2019 Panduan rpp
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-rpp 26/27
26
e. Kendala yang dihadapi selama adaptasi antara lain pada bagian
memunculkan pendekatan konstruktivisme dan kecerdasan jamak, karena
pada contoh RPP dari Puslitjaknov masih menggunakan bahasa atau kata-
kata yang kadang berbeda namun satu arti misalnya RPP 1 menggunakan
kata pelibatan sementara RPP 2 menggunakan kata engage. Untuk
mengatasi masalah ini guru membuka kembali buku panduan penyusunan
RPP dari Puslitjaknov.
f. Sumber alat dan bahan seringkali diganti oleh sebagian guru karena
sekolah tidak memiliki sumber alat seperti yang dituliskan dalam Contoh
RPP dan juga menyesuaikan kondisi lingkungan. Oleh karenanya guru
mengatakan perlu adanya penjelasan dalam Panduan RPP dan Contoh
RPP tentang kemungkinan alternatif sumber alat dan bahan yang
digunakan dalam pembelajaran di kelas.
3. Penyusunan RPP sendiri oleh guru
Berdasarkan pengalamannya melakukan adopsi RPP dan adaptasi RPP, hanya
sebagian guru yang dapat menyusun sendiri RPP pembelajaran tematik. Guru
mengikuti langkah-langkah penyusunan RPP berdasarkan Buku Pedoman
Penyusunan RPP dan Contoh RPP buatan Puslitjaknov, mulai dari penentuan
tema, KD-KD yang relevan dalam tema tersebut dan harus dikuasai siswa,
lalu penentuan indikator ketercapaian kompetensi yang juga harus dicapai
siswa, materi pokok yang akan dipelajari, sampai pada kegiatan yang
dilakukan siswa dan guru, termasuk waktu/lama kegiatan dilaksanakan serta
penilaian yang dilakukan guru.
7/12/2019 Panduan rpp
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-rpp 27/27
27
IV. SARAN
Model dan panduan RPP tematik bagi guru berdasarkan teori konstruktivisme dan
pengembangan kecerdasan jamak, yang sudah disempurnakan dapat menjadi buku
acuan bagi guru dalam penyusunan RPP.