19
PENDAHULUAN Pendahuluan Kacang tanah merupakan salah satu komoditas palawija yang cukup penting dan perlu terus dikembangkan mengingat produk kacang tanah digunakan sebagai bahan baku industri makanan dan pakan seperti industri kacang kulit, kacang garing, kacang bawang, industri ice cream, industri bumbu-bumbuan serta industri catering. Sejalan dengan semakin beragamnya peruntukan kacang tanah mengakibatkan permintaan akan komoditas ini semakin meningkat bahkan produksi yang ada sebesar 759.533 ton pada tahun 2014 belum mampu mencukupi kebutuhan dalam negeri sehingga harus mendatangkan kacang tanah dari luar negeri sebesar 119.496 ton. Usaha untuk meningkatkan produksi kacang tanah terus dilakukan melalui perluasan areal tanam dan peningkatan teknologi produksi melalui penggunaan benih unggul dan perbaikan teknik budidaya, panen dan pasca panen. Kebutuhan akan kacang tanah meningkat rata-rata setiap tahun ± 900.000 ton dengan produksi rata-rata

Panen Dan Pasca Panen Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Teknik panen dan pasca panen tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.)

Citation preview

Page 1: Panen Dan Pasca Panen Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)

PENDAHULUAN

Pendahuluan

Kacang tanah merupakan salah satu komoditas palawija yang cukup

penting dan perlu terus dikembangkan mengingat produk kacang tanah digunakan

sebagai bahan baku industri makanan dan pakan seperti industri kacang kulit,

kacang garing, kacang bawang, industri ice cream, industri bumbu-bumbuan serta

industri catering. Sejalan dengan semakin beragamnya peruntukan kacang tanah

mengakibatkan permintaan akan komoditas ini semakin meningkat bahkan

produksi yang ada sebesar 759.533 ton pada tahun 2014 belum mampu

mencukupi kebutuhan dalam negeri sehingga harus mendatangkan kacang tanah

dari luar negeri sebesar 119.496 ton.

Usaha untuk meningkatkan produksi kacang tanah terus dilakukan melalui

perluasan areal tanam dan peningkatan teknologi produksi melalui penggunaan

benih unggul dan perbaikan teknik budidaya, panen dan pasca panen. Kebutuhan

akan kacang tanah meningkat rata-rata setiap tahun ± 900.000 ton dengan

produksi rata-rata setiap tahun 783.110 ton atau sekitar 87,01% (Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan, 2012). Pada saat ini kebutuhan nasional kacang tanah

masih harus dipenuhi dari impor sekitar 200.000 ton per tahun (Junaedi, 2011).

Berdasarkan data BPS (2011), rata – rata produksi kacang tanah per satuan luas di

Indonesia masih rendah. Pada tahun 2011 produksi rata – rata sekitar 1,281 ha-1.

Sementara produksi rata – rata kacang tanah di Indonesia dari tahun 2006 – 2011

terus mengalami penurunan sebesar 147.150 ton.

Kacang tanah dipanen pada saat mencapai kemasakan biji yang tepat.

Panen yang terlalu cepat membuat biji menjadi keriput. Sebelum panen, tanah

Page 2: Panen Dan Pasca Panen Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)

yang agak kering ada baiknya dibasahi dulu agar olong tidak banyak tertinggal

sewaktu pencabutan. Penanganan kacang tanah yang terlambat panen, harus

dipisahkan antara yang telah tumbuh dan masih muda dan yang akan disimpan.

Hal ini karena kacang tanah yang tumbuh dan polong muda merupakan media

yang baik untuk pertumbuhan cendawan Aspergillus flavus, penghasil Afalatoxin

dan Penicillium, sp.

Penanganan pasca panen kacang tanah di tingkat petani pada umumnya

masih dilakukan secara tradisional seperti panen, perontokan polong, pengeringan,

pengupasan kulit dan sortasi. Kegiatan ini memerlukan cukup banyak tenaga kerja

sehingga pada saat-saat tertentu sering terjadi penundaan proses penanganan pasca

panen yang berakibat pada penurunan kwalitas hasil dan tingginya tingkat

kehilangan hasil (losses).

Page 3: Panen Dan Pasca Panen Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)

PANEN DAN PASCA PANEN KACANG TANAH

Panen

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pemanenan

kacang tanah. Salah satu yang harus diperhatikan adalah perubahan warna daun

saat masa panen datang. Kesalahan masa panen akan menghasilkan kacang polong

yang keriput dan tidak layak jual.

Penentuan Masa Panen

Masa panen kacang tanah dapat ditentukan oleh deskripsi varietas, umur

tanaman, dan kenampakan fisik. Berdasarkan umur tanaman, maka kacang tanah

yang siap di panen tergantung dari jenisnya yaitu umur pendek ± 3-4 bulan dan

umur panjang ± 5-6 bulan. Adapun ciri-ciri kacang tanah sudah siap dipanen

antara lain:

Untuk benih kacang tanah dipanen pada saat masak fisiologis kadar air sekitar

20 %.

Batang mulai mengeras.

Daun menguning dan sebagian mulai berguguran, Polong sudah berisi penuh

dan keras.

Kulit biji tipis dan mengkilap dan biji cukup keras.

Kulit polong cukup keras, serat sangat nyata dan warna polong coklat

kehitam-hitaman.

Page 4: Panen Dan Pasca Panen Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)

Tabel 1. Deskripsi Varietas Unggul Kacang Tanah

Teknik Pemanenan

Pencabutan tanaman, lalu memetik polong (buahnya) terus bersihkan dan

dijemur matahari, memilih bila diperlukan untuk benih dan seterusnya dilakukan

penyimpanan, untuk konsumsi bisa di pasarkan langsung atau bisa langsung

dibuat berbagai jenis produk makanan.

Page 5: Panen Dan Pasca Panen Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)

Gambar 1. Mesin Pemanen

PASCA PANEN

Di Indonesia kacang tanah dikonsumsi sebagai makanan

sehari-hari dalam bentuk makanan ringan, sebagian sebagian bahan tambahan

dalam industri pangan, dan sebagian kecil lainnya diolah untuk diambil

minyaknya. Penanganan pascapanen kacang tanah meliputi panen, yang

dapat dilakukan pada tingkat kadar masih tinggi(lebih dari 28-34%) ataupun

ketika kadar air kacang tanah sudah cukup rendah (20-24%), perontokan, pengeringan,

dan pengupasan kulit.

Mirip dengan yang terjadi pada kedelai, penanganan pascapanen kacang

tanah umumnya dilakukan secara tradisional kecuali kegiatan perontokan dan

pengupasan kulit. Kacang tanah diipanen dengan cara mencabutnya dari tanah menggunakan

tangan, lalu menjemurnya di bawah sinar matahari. Polong kacang tanah kemudian

dilepaskan dari batangnya, juga menggunakan tangan, kemudian dijemur lagi

untuk menurunkankadar airnya. Kacang tanah umumnya disimpan

dalam bentuk polong karena lebih aman dari serangan hama. Secara

umum kegiatan pokok pasca panen kacang tanah adalah sebagai berikut

Page 6: Panen Dan Pasca Panen Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)

a. S e t e l a h d i p a n e n b r a n g k a s a n k a c a n g t a n a h d i p o t o n g l e b i h

k u r a n g 1 0 c m kemudian dibersihkan.

b. Pemipilan Pipil polong Kacang tanah dari batangnya dengan

tangan.. P e n g e r i n g a n T e b a r k a n p o l o n g k a c a n g t a n a h d i

a t a s a n y a m a n b a m b u a t a u t a b i r s a m b i l dijemur dibawah terik matahari

sampai kering (Kadar air 9% – 12%).

Tabel 2. Perkiraan Susut Maksimum Pada Penanganan Pasca Panen Kacang Tanah

Pengumpulan

Brangkasan yang belum dipipil jangan ditumpuk. Brangkasan tanaman

bisa dipotong di lapangan sehingga tinggal cabang dan polongnya saja dapat

dijemur, sedang brangkasannya dapat dikumpulkan.

Perontokan

Perontokan merupakan awal penanganan pascapanen kacang tanah. Proses

ini dapat mem-pengaruhi mutu polong seperti persentase kotoran, polong rusak,

dan rendemen biji. Kehilangan hasil pada proses perontokan polong ini cukup

besar, berkisar 0,5-2% dalam bentuk tercecer dan susut mutu.

Page 7: Panen Dan Pasca Panen Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)

Pada saat ini, sebagian besar petani masih melakukan perontokan polong

secara manual. Kapasitas perontokan masih rendah,baru 8-10 kg/jam/orang.

Selain itu, cara manual ini dapat menyebabkan susut yang cukup besar, yaitu biji

tercecer 2% dan kerusakan 2%.

Penggunaan mesin perontok polong kacang tanah dapat membantu

mempercepat perontokan, karena kapasitas kerjanya lebih tinggi dibanding cara

manual. Selain itu, susut mutu lebih kecil dan polong lebih bersih. Salah satu

mesin yang dapat digunakan adalah buatan Balai Besar Pengembangan Alat dan

Mesin Pertanian (BB Al-sintan), Serpong.

Gambar 2. Mesin Perontok Kacang Tanah

Pengeringan

Brangkasan yang belum dipipil jangan ditumpuk. Brangkasan tanaman

bisa dipotong di lapangan sehingga tinggal cabang dan polongnya saja dapat

dijemur, sedang brangkasannya dapat dikumpulkan.

Kegiatan pemipilan ini dapat pula dilakukan setelah polong kering.

Setelah panen, pengeringan harus dilakukan sesegera mungkin setelah panen. Jika

Page 8: Panen Dan Pasca Panen Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)

ditimbun lama menyebabkan tumpukan benih menjadi panas, respirasi benih

berlangsung cepat, sehingga vigor awal benih menjadi rendah. Pengeringan harus

dilakukan dalam keadaan cuaca sangat baik. (panas terik).

Pengeringan Manual

1. Polong dihamparkan di atas lantai jemur/terpal dengan ketebalan 2-3 cm.

2. Dilakukan pembalikan setiap 1-2 jam.

3. Lama penjemuran 4-5 hari dengan kadar air biji sekitar 12% upayakan

kadar air biji mencapai sekitar 10%.

Pengeringan melalui Pengasapan

1. Dilakukan dengan cara memberikan asap

2. Jarak jagung dengan tongkol dari sumber asap 80 cm

3. Lama pengasapan 7 hari.

4. Penurunan kadar air dari 29% menjadi 14%

Pengeringan dengan mesin

1. Menggunakan mesin pengering

2. Panas pengeringan 38-430C

3. Kadar air 12-13%

Gambar 3. Mesin Pengering Polong Kacang Tanah

Page 9: Panen Dan Pasca Panen Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)

Penyortiran dan Penggolongan

Polong kacang tanah bisa dipilah-pilahkan menurut polong yang tua dan

polong yang muda untuk dipisahkan berdasarkan derajat ketuaannya, lalu seleksi

polong yang rusak atau busuk untuk dibuang.

Caranya: ditampi atau diayak untuk memisahkan polong dari kotoran.

Pisahkan polong bernas. Kumpulkan polong yang baik, bernas dan seragam

ukurannya.

Gambar 4. Mesin Penyortir Polong

Penyimpanan

Benih kacang tanah seyogyanya disimpan dalam bentuk polong. Benih

yang telah terbuka dari polongnya beresiko mudah terserang hama gudang serta

lebih cepat merosot daya tumbuhnya. Benih kacang tanah polong curah dapat

disimpan dalam karung goni, drum atau silo. Jika menggunakan karung atau

drum, karung atau drum perlu disusun di atas alas kayu agar sirkulasi udara lancer

dan tidak lembab. Sementara jika menggunkan silo perlu diperhatikan kesehatan

benih dari gangguan penyakit dan hama gudang.

Page 10: Panen Dan Pasca Panen Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)

Penyimpanan benih yang tidak baik tidak akan dapat mempertahankan

daya tumbuh benih. Daya tumbuh benih akan terus menurun dan biasanya hanya

mampu bertahan paling lama 4 bulan.

Selain serangga yang beruapa ngengat (Lepidoptera) dan kumbang

(coleoptera), jasad pengganggu penting yang perlu diwaspadai adalah tikus.

Kerusakan benih kacang tanah dalam bentuk polong yang disebabkan oleh

serangga relative kurang berarti, mengingat serangga gudang umumnya kurang

dapat berkembangbiak bila kadar air kurang dari 10% dan kelembaban nisbi di

gudang kurang dari 40%. Selain itu, serangga gudang tidak akan ertahan hidup

pada suhu di atas 42̊ C yang berlamgsung lama. Beberapa hama gudang yang

dapat merusak biji-bijian, termasukbenih kacang tanah, yaitu larva ngengat

Corcyra cephalonica Stt. (Lepidoptera), larva ngengat Doloessa viridis Zell

(Lepidoptera), larva serangan Ephestia cautella Wlk. (Lepidoptera), dan larva

Bruchus sinensis L. (Coleoptera).

Pengendalian hama gudang dapat dilakukan secara preventif maupun

setelah terdapat gejala serangan. Pencegahan dilakukan dengan sanitasi gudang,

pemeriksaan benih yang disimpan digudang, dan perawatan gudang. Selain itu,

harus diupayakan agar kadar air benih yang akan disimpan tidak lebih dari 14%.

Pengendalian secara fisik dilakukan dengan membunuh hama, perlakuan

pengasapan, atau perlakuan suhu gudang. Pengendalian secara kimiawi dapat

dilakukan dengan menggunakan fumigant cair, antara lain metal bromide, karbon

tetraklorida, etilen dibromida, dan etilen diklorida. Aplikasi bahan kimia ini harus

dilakukan dengan menggunakan peralatan khusus dan relatif sulit karena

dimungkinkan terjadinya efek samping yang dapat menurunkan daya tumbuh

Page 11: Panen Dan Pasca Panen Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)

benih. Penggunaan fumigant padat yang mengandung fosfin relative lebih mudah

dan tidak menimbulkan efek samping terhadap benih.

1. Fumigant padat yang dapat digunakan antara lain Phostoxin dan Detia Gas

0,5-1,5 tablet Postoxin per meter persegi atau 3-5 tablet Postoxin per ton atau

satu soket Detia Gas EX-B per enam ton.

2. Fumigasi ruang atau kamar : 0,5-1 tablet atau 1-2 pellet Postoxin per meter

persegi.

3. Fumigasi benih dalam kantong kedap udara : satu pellet Postoxin per kantong

yang berisi 50 kg benih.

Hama yang berupa insekta direkomendasikan untuk dikendalikan antara lain

dengan Silosan 25 EC, Damfin 950 EC, Gardona 24 EC, dengan dosis sesuai

anjuran yang tertera pada label kemasan. Sementara, hama tikus

direkomendasikan untuk dikendalikan dengan cara mekanis, pengumpanan,

maupun fumigasi. Beberapa racun untuk tikus yang telah umum dipergunakan

antara lain Fosfida Seng, Hydroxycoumarin, dan Brodifacoum.

a. Penyimpanan dalam bentuk polong kering, masukan polong kering kedalam

karung goni atau kaleng tertutup rapat lalu disimpan digudang penyimpanan

yang tempatnya kering.

b. Penyimpanan dalam bentuk biji kering.

c. Kupas polong kacang tanah kering dengan tangan atau alat pengupas kacang

tanah. Jemur biji kacang tanah hingga berkadar air 9% lalu masukan ke dalam

wadah.

Page 12: Panen Dan Pasca Panen Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)

Pengemasan

Pengemasan bisa dilakukan untuk produk mentah/polong mentah dalam

bungkus plastik per 10 kg. Dapat juga berupa kemasan kue atau bentuk makanan

yang sudah dimasak seperti kacang rebus, kacang goreng dan berbagai jenis kue

dari kacang tanah. Untuk pengangkutan pada prinsipnya yang pentuing kondisi

komoditi tersebut tidak rusak atau tidak berubah dari kualitas yang sudah

disiapkan.

Kacang tanah dikemas dalam karung goni atau dari bahan lain yang sesuai

kuat dan bersih dan mulutnyadijahit, berat netton setiap karung maksimum 75 kg,

dan tahan mengalami handing baik pada pemuatan maupun pembongkaran. Di

bagian luar karung (kecuali dalam bentuk curah) ditulis dengan bahan yang aman

yang tidak luntur dengan jelas terbaca antara lain:

a) Produksi Indonesia.

b) Daerah asal produksi.

c) Nama dan mutu barang.

d) Nama perusahaan/pengekspor.

e) Berat bruto.

f) Berat netto.

g) Nomor karung.

h) Tujuan.

Page 13: Panen Dan Pasca Panen Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)

Tabel 3. Standar polong kacang tanah untuk perdagangan

Tabel 4. Standar biji kacang tanah untuk perdagangan

Tabel 5. Syarat kuantitatif mutu kedeleSyarat mutu umum : bebas hama & penyakit, bersih dari bahan kimia,

tidak apek, asam atau bau asing serta bersuhu normal. Untuk syarat pokok cermati tabel berikut.

Page 14: Panen Dan Pasca Panen Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)

DAFTAR PUSTAKABalai Besar Pengembangan Alat dan Mesin Pertanian.Mesin Perontok Polong

Kacang Tanah. Tangerang.

http://agroteknologi.web.id/teknik-penanganan-pasca-panen-kacang-tanah/

http://cybex.pertanian.go.id/materipenyuluhan/detail/3185

http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Teknik%20Pasca%20Panen/

tep440_files/Penanganankacangtanah.htm

Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi. 2010. Kacang Tanah. Menegristek Bidang Pendayagunaan

dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.