9
PANTUN PENGERTIAN PANTUN Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan dan dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan. Lazimnya pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), bersajak akhir dengan pola a-b-a-b (tidak boleh a-a-a-a, a-a-b-b, atau a-b-b-a). Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis. JENIS PANTUN DAN CONTOHNYA 1. Pantun Adat Menanam kelapa di pulau Bukum Tinggi sedepa sudah berbuah Adat bermula dengan hukum Hukum bersandar di Kitabullah Ikan berenang didalam lubuk Ikan belida dadanya panjang Adat pinang pulang ke tampuk Adat sirih pulang ke gagang Lebat daun bunga tanjung Berbau harum bunga cempaka Adat dijaga pusaka dijunjung Baru terpelihara adat pusaka Bukan lebah sembarang lebah Lebah bersarang dibuku buluh Bukan sembah sembarang sembah Sembah bersarang jari sepuluh Pohon nangka berbuah lebat Bilalah masak harum juga Berumpun pusaka berupa adat Daerah berluhak alam beraja 2. Pantun Agama Banyak bulan perkara bulan Tidak semulia bulan puasa Banyak tuhan perkara tuhan Tidak semulia Tuhan Yang Esa Daun terap diatas dulang Anak udang mati dituba Dalam kitab ada terlarang Yang haram jangan dicoba

Pantun Dan Syair

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pantun dan Syair

Citation preview

PANTUN

PENGERTIAN PANTUN

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan dan dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan. Lazimnya pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), bersajak akhir dengan pola a-b-a-b (tidak boleh a-a-a-a, a-a-b-b, atau a-b-b-a). Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.

JENIS PANTUN DAN CONTOHNYA1. Pantun Adat

Menanam kelapa di pulau Bukum Tinggi

sedepa sudah berbuah

Adat bermula dengan hukum

Hukum bersandar di Kitabullah

Ikan berenang didalam lubuk

Ikan belida dadanya panjang

Adat pinang pulang ke tampuk

Adat sirih pulang ke gagang

Lebat daun bunga tanjung

Berbau harum bunga cempaka

Adat dijaga pusaka dijunjung

Baru terpelihara adat pusaka

Bukan lebah sembarang lebah

Lebah bersarang dibuku buluh

Bukan sembah sembarang sembah

Sembah bersarang jari sepuluh

Pohon nangka berbuah lebat

Bilalah masak harum juga

Berumpun pusaka berupa adat

Daerah berluhak alam beraja2. Pantun Agama

Banyak bulan perkara bulan

Tidak semulia bulan puasa

Banyak tuhan perkara tuhan

Tidak semulia Tuhan Yang Esa

Daun terap diatas dulang

Anak udang mati dituba

Dalam kitab ada terlarang

Yang haram jangan dicoba

Bunga kenanga diatas kubur

Pucuk sari pandan Jawa

Apa guna sombong dan takabur

Rusak hati badan binasaAsam kandis asam gelugur

Ketiga asam si riang-riang

Menangis mayat dipintu kubur

Teringat badan tidak sembahyang3. Pantun Budi

Bunga cina diatas batu

Daunnya lepas kedalam ruang

Adat budaya tidak berlaku

Sebabnya emas budi terbuang

Diantara padi dengan selasih

Yang mana satu tuan luruhkan

Diantara budi dengan kasih

Yang mana satu tuan turutkan

Apa guna berkain batik

Kalau tidak dengan sujinya

Apa guna beristeri cantik

Kalau tidak dengan budinya

Sarat perahu muat pinang

Singgah berlabuh di Kuala Daik

Jahat berlaku lagi dikenang

Inikan pula budi yang baik

Anak angsa mati lemas

Mati lemas di air masin

Hilang bahasa karena emas

Hilang budi karena miskin

Biarlah orang bertanam buluh

Mari kita bertanam padi

Biarlah orang bertanam musuh

Mari kita menanam budi

Ayam jantan si ayam jalak

Jaguh siantan nama diberi

Rezeki tidak saya tolak

Musuh tidak saya cari

Jikalau kita bertanam padi

Senanglah makan adik-beradik

Jikalau kita bertanam budi

Orang yang jahat menjadi baik

Kalau keladi sudah ditanam

Jangan lagi meminta balas

Kalau budi sudah ditanam

Jangan lagi meminta balas

4. Pantun JenakaDimana kuang hendak bertelur

Diatas lata dirongga batu

Dimana tuan hendak tidur

Diatas dada dirongga susuElok berjalan kota tua

Kiri kanan berbatang sepat

Elok berbini orang tua

Perut kenyang ajaran dapatSakit kaki ditikam jeruju

Jeruju ada didalam paya

Sakit hati memandang susu

Susu ada dalam kebayaNaik kebukit membeli lada

Lada sebiji dibelah tujuh

Apanya sakit berbini janda

Anak tiri boleh disuruhOrang Sasak pergi ke Bali

Membawa pelita semuanya

Berbisik pekak dengan tuli

Tertawa si buta melihatnyaJalan-jalan ke rawa-rawa

Jika capai duduk di pohon palm

Geli hati menahan tawa

Melihat katak memakai helmLimau purut di tepi rawa,

buah dilanting belum masak

Sakit perut sebab tertawa,

melihat kucing duduk berbedak5. Pantun Kepahlawanan

Adakah perisai bertali rambut

Rambut dipintal akan cemara

Adakah misai tahu takut

Kamipun muda lagi perkasaHang Jebat Hang Kesturi

Budak-budak raja Melaka

Jika hendak jangan dicuri

Mari kita bertentang mataKalau orang menjaring ungka

Rebung seiris akan pengukusnya

Kalau arang tercorong kemuka

Ujung keris akan penghapusnyaRedup bintang haripun subuh

Subuh tiba bintang tak nampak

Hidup pantang mencari musuh

Musuh tiba pantang ditolakEsa elang kedua belalang

Takkan kayu berbatang jerami

Esa hilang dua terbilang

Takkan Melayu hilang dibumi6. Pantun Kias

Ayam sabung jangan dipaut

Jika ditambat kalah laganya

Asam digunung ikan dilaut

Dalam belanga bertemu jugaBerburu kepadang datar

Dapatkan rusa belang kaki

Berguru kepalang ajar

Bagaikan bunga kembang tak jadiAnak Madras menggetah punai

Punai terbang mengirap bulu

Berapa deras arus sungai

Ditolak pasang balik kehuluKayu tempinis dari kuala

Dibawa orang pergi Melaka

Berapa manis bernama nira

Simpan lama menjadi cukaDisangka nenas ditengah padang

Rupanya urat jawi-jawi

Disangka panas hingga petang

Kiranya hujan tengah hari7. Pantun Nasihat

Kayu cendana diatas batu

Sudah diikat dibawa pulang

Adat dunia memang begitu

Benda yang buruk memang terbuangKemuning ditengah balai

Bertumbuh terus semakin tinggi

Berunding dengan orang tak pandai

Bagaikan alu pencungkil duriParang ditetak kebatang sena

Belah buluh taruhlah temu

Barang dikerja takkan sempurna

Bila tak penuh menaruh ilmuPadang temu padang baiduri

Tempat raja membangun kota

Bijak bertemu dengan jauhari

Bagaikan cincin dengan permataNgun Syah Betara Sakti

Panahnya bernama Nila Gandi

Bilanya emas banyak dipeti

Sembarang kerja boleh menjadi

Jalan-jalan ke kota Blitar

jangan lupa beli sukun

Jika kamu ingin pintar

belajarlah dengam tekun

8. Pantun Percintaan

Coba-coba menanam mumbang

Moga-moga tumbuh kelapa

Coba-coba bertanam sayang

Moga-moga menjadi cintaLimau purut lebat dipangkal

Sayang selasih condong uratnya

Angin ribut dapat ditangkal

Hati yang kasih apa obatnyaIkan belanak hilir berenang

Burung dara membuat sarang

Makan tak enak tidur tak tenang

Hanya teringat dinda seorang

Anak kera diatas bukit

Dipanah oleh Indera Sakti

Dipandang muka senyum sedikit

Karena sama menaruh hati

Ikan sepat dimasak berlada

Kutunggu di gulai anak seberang

Jika tak dapat di masa muda

Kutunggu sampai beranak seorang

Kalau tuan pergi ke Tanjung

Kirim saya sehelai baju

Kalau tuan menjadi burung

Sahaya menjadi ranting kayu.

Kalau tuan pergi ke Tanjung

Belikan sahaya pisau lipat

Kalau tuan menjadi burung

Sahaya menjadi benang pengikat

Kalau tuan mencari buah

Sahaya pun mencari pandan

Jikalau tuan menjadi nyawa

Sahaya pun menjadi badan.9. Pantun Peribahasa

Berakit-rakit kehulu

Berenang-renang ke tepian

Bersakit-sakit dahulu

Bersenang-senang kemudian

Kehulu memotong pagar

Jangan terpotong batang durian

Cari guru tempat belajar

Jangan jadi sesal kemudian

Kerat kerat kayu diladang

Hendak dibuat hulu cangkul

Berapa berat mata memandang

Barat lagi bahu memikul

Harapkan untung menggamit

Kain dibadan didedahkan

Harapkan guruh dilangit

Air tempayan dicurahkan

Pohon pepaya didalam semak

Pohon manggis sebasar lengan

Kawan tertawa memang banyak

Kawan menangis diharap jangan10. Pantun Perpisahan

Pucuk pauh delima batu

Anak sembilang ditapak tangan

Biar jauh dinegeri satu

Hilang dimata dihati jangan

Bagaimana tidak dikenang

Pucuknya pauh selasih Jambi

Bagaimana tidak terkenang

Dagang yang jauh kekasih hati

Duhai selasih janganlah tinggi

Kalaupun tinggi berdaun jangan

Duhai kekasih janganlah pergi

Kalaupun pergi bertahun jangan

Batang selasih mainan budak

Berdaun sehelai dimakan kuda

Bercerai kasih bertalak tidak

Seribu tahun kembali juga

Bunga Cina bunga karangan

Tanamlah rapat tepi perigi

Adik dimana abang gerangan

Bilalah dapat bertemu lagi

Kalau ada sumur di ladang

Bolehlah kita menumpang mandi

Kalau ada umurku panjang

Bolehlah kita bertemu lagi

11. Pantun Teka-teki

Kalau tuan bawa keladi

Bawakan juga si pucuk rebung

Kalau tuan bijak bestari

Binatang apa tanduk dihidung ?

Beras ladang sulung tahun

Malam malam memasak nasi

Dalam batang ada daun

Dalam daun ada isi

Terendak bentan lalu dibeli

Untuk pakaian saya turun kesawah

Kalaulah tuan bijak bestari

Apa binatang kepala dibawah ?

Kalau tuan muda teruna

Pakai seluar dengan gayanya

Kalau tuan bijak laksana

Biji diluar apa buahnya

Tugal padi jangan bertangguh

Kunyit kebun siapa galinya

Kalau tuan cerdik sungguh

Langit tergantung mana talinya ?SyairSyair adalah salah satu jenis puisi lama. Ia berasal dari Persia (sekarang Iran) dan telah dibawa masuk ke Nusantara bersama-sama dengan kedatangan Islam. Kata syair berasal dari bahasa Arab syuur yang berarti perasaan. Kata syuur berkembang menjadi kata syiru yang berarti puisi dalam pengertian umum. Syair dalam kesusastraan Melayu merujuk pada pengertian puisi secara umum. Akan tetapi, dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair di negeri Arab. Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara lain: Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.

_

Menurut isinya, syair dapat dibagi menjadi lima golongan, sebagai

berikut.1. Syair Panji

Syair panji menceritakan tentang keadaan yang terjadi dalam istana dan keadaan orang-orang yang berada atau berasal dari dalam istana.

Contoh syair panji adalah Syair Ken Tambuhan yang menceritakan tentang seorang putri bernama Ken Tambuhan yang dijadikan persembahan kepada Sang Ratu Kauripan.2. Syair Romantis

Syair romantis berisi tentang percintaan yang biasanya terdapat pada maya kanen cerita pelipur lara, hikayat, maupun cerita rakyat. Contoh syair romantic yakni Syair Bidasari yang menceritakan tentang seorang putri raja yang telah dibuang ibunya. Setelah beberapa lama ia dicari Putra Bangsawan (saudaranya) untuk bertemu dengan ibunya. Pertemuan pun terjadi dan akhirnya Bidasari memaafkan ibunya, yang telah membuang dirinya.3. Syair Kiasan

Syair kiasan berisi tentang percintaan ikan, burung, bunga atau buahbuahan. Percintaan tersebut merupakan kiasan atau sindiran terhadap peristiwa tertentu. Contoh syair kiasan adalah Syair Burung Pungguk yang isinya menceritakan tentang percintaan yang gagal akibat perbedaan pangkat, atau seperti perumpamaan seperti pungguk merindukan bulan.4. Syair Sejarah

Syair sejarah adalah syair yang berdasarkan peristiwa sejarah. Sebagian besar syair sejarah berisi tentang peperangan. Contoh syair sejarah adalah Syair Perang Mengkasar (dahulu bernama Syair Sipelman), berisi tentang perang antara orang-orang Makassar dengan Belanda.

Syair berbahasa Arab yang tercatat paling tua di Nusantara adalah catatan di batu nisan Sultan Malik al Saleh di Aceh, bertarikh 1297 M.5. Syair Agama

Syair agama merupakan syair terpenting. Syair agama dibagi menjadi empat yaitu: (a) syair sufi, (b) syair tentang ajaran Islam, (c) syair riwayatcerita nabi, dan (d) syair nasihat. Perlu kita ketahui, setiap syair pasti mengandung pesan tertentu. Pesan tersebut dapat kita simpulkan setelah memahami isi sebuah syair. Contoh syair agama : Syair Perahu, Syair Dagang (banyak yg bilang karangan Hamzah Fansuri, tapi para ahli membantahnya), Syair Kiamat, Bahr An-Nisa, Syair Takbir Mimpi, Syair Raksi