45
1 CEGAH Illegal fishing

Paparan Illegal Fishing

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Cegah illegal fishing

Citation preview

Page 1: Paparan Illegal Fishing

1

CEGAH Illegal fishing

Page 2: Paparan Illegal Fishing

= 2,3 juta km2

= 0,8 juta km2

= 2,7 juta km2

High Seas

Page 3: Paparan Illegal Fishing

• Potensi Lestari (MSY) = 6,4 Juta ton/tahun

• JTB (Jumlah Tangkapan yang Diperbolehkan) = 5,12 juta ton/tahun (80% MSY)

• Peluang = + 1,5 juta ton/tahun

LAUT

Berupa danau, waduk, sungai, dan rawa seluas 550.000 hektar dengan produksi 310.240 ton (2001)

Area potensial untuk budidaya = 24 jt Ha, potensi produksi = 57,7 jt ton/thn (BPS 2005)

PERAIRAN UMUM

POTENSI PERIKANAN INDONESIAPOTENSI PERIKANAN INDONESIA

Page 4: Paparan Illegal Fishing

MENGAPA ILLEGAL FISHING?

• INDUSTRI PENGOLAHAN NEG TETANGGA HARUS BERTAHAN

• FISHING GROUND DI NEGARA LAIN MAKIN BERKURANG RASIONALISASI ARMADA

• DISPARITAS HARGA IKAN

• LAUT INDONESIA TERBUKA

• PENGAWASAN LEMAH

Page 5: Paparan Illegal Fishing

Dimana illegal fishing?

• Zona ekonomi ekksklusif indonesia

• Laut teritorial

• Laut Natuna:– Taiwan, Vietnam, Thailand, Malaysia

• Utara Sulawesi Utara: Phillippine

• Laut Arafura:– Thailand, RRC, Taiwan

Page 6: Paparan Illegal Fishing

TINGKAT PELANGGARAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PERIKANAN DI WPP-RI

Ukuran lingkaran menunjukkan tingkat pelanggaran

Page 7: Paparan Illegal Fishing

Kerugian akibat illegal fishing

• Estimasi per tahun Rp 30 trilyun

• Overfishing dan overcapacity

• Kelestarian SDI rusak stok menurun

• Tangkapan per unit usaha nelayan dan perusahan nasional menurun

• Usaha perikanan tidak kondusif

• Melemahkan daya saing perusahaan Indonesia

• Nelayan terpinggirkan

Page 8: Paparan Illegal Fishing

Modus operandi

• Tanpa dokumen izin

• Memiliki izin tapi melanggar ketentuan: alat tangkap, fishing ground, port of call

• Pemalsuan dokumen

• Manipulasi persyaratan (DC, Bill of sale)

• Transhipment di laut tdk pernah lapor di PP

• Double flagging

Page 9: Paparan Illegal Fishing

Eksternal:• IUU tinggi• Koordinasi lemah• Kesadaran rendah• Kerjasama lemah

KONDISIPengawasan

SAAT INI

Internal:• SDM lemah• Sar-pras terbatas• KKP baru solid

KEBIJAKANSTRATEGI PROGRAM

UNCLOS ’82UU 31, 27PP, Permen

RenstraRKA-KLAPBN

PengawasanEFEKTIF &

EFISIEN

LAUTSEJAHTERA

& AMAN

POLA PIKIR WASDALPOLA PIKIR WASDAL SDKPSDKP

Page 10: Paparan Illegal Fishing

KEBIJAKAN UMUM

• Wasdal SDKP diarahkan untuk menekan IUU fishing secara signifikan, dengan mengerahkan sumber daya yang ada,

menggalang kerjasama dg mitra penegak hukum, mengoptimalkan kekuatan sendiri

dengan menerapkan prioritas, efektif & efisien guna terwujudnya pengelolaan

SDKP yang bermanfaat bagi kesejahteraan dan keamanan.

Page 11: Paparan Illegal Fishing

Strategi Penanganan

• Preemptive pencegahan offensif sebelum terjadinya pelanggaran di wilayah kelautan perikanan

• Responsif reaksi cepat dalam penanganan pelanggaran dan tindak pidana

• Persuasif pembinaan terhadap pelaku untuk meningkatkan kesadaran tidak melanggar hukum

• Koordinasi melakukan koordinasi dg instansi terkait (BAKORKAMLA, TNI AL, POLRI dll)

Page 12: Paparan Illegal Fishing

1. PENGADAAN KAPAL 2. PENDAFTARAN KAPAL

3. PERIZINAN

4. OPERASI KAPAL

Kerugian Akibat Illegal Fishing Menurunnya Produktivitas Usaha; Pengurangan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP); Berkurangnya Peluang Tenaga Kerja Indonesia; Hilangnya sebagian devisa negara; Berkurangnya nilai tambah dari industri pengolahan; Ancaman terhadap kelestarian sumberdaya ikan; Rusaknya citra Indonesia pada kancah Internasional.

Sumber

PERMASALAHAN IUU FISHING

PERMASALAHAN IUU FISHING

Page 13: Paparan Illegal Fishing

Sebagian Kerugian Ekonomi karena IUU Fishing

RincianPukat Ikan L Arafura

Pukat Ikan S Malaka

Pukat Udang

Pukat cincin pelagis besar

Rawai Tuna

Ukuran Kapal (GT) 202 240 138 134 178Kekuatan mesin (HP) 540 960 279 336 750

Produksi (ton/kpl/th) 847 864 152 269 107

Rugi pungutan perik. (Rp.juta/kapal/th) 193 232 170 267 78 Rugi subsidi BBM (Rp.juta/kapal/th) 112 221 64 77 173 Rugi produksi ikan (Rp.juta/kapal/th) 3,559 1,733 3,160 1,101 801 Total kerugian (Rp.juta/kapal/th) 3,864 2,187 3,395 1,446 1,052

Kerugian negara antara lain :

3. Produksi ikan yang dicuri (Volume dan Nilai)

1. Pungutan Perikanan yang dibayarkan dengan tarif kapal Indonesia2. Subsidi BBM yang dinikmati oleh kapal asing yang tidak berhak;

Page 14: Paparan Illegal Fishing

SUMBERDAYA PENGAWASANSUMBERDAYA PENGAWASAN

Vessel Monitoring System VMS

Vessel Monitoring System VMS

KAPAL PENGAWAS

PENGAWAS/PPNS

MSAPESAWAT/UAV

VMS

RADAR SATELIT/PANTAI

POKMASWASALAT

KOMUNIKASI

SLO (SURAT LAIK OPS)LBP (LOGBOOK PERIKANAN)

Page 15: Paparan Illegal Fishing

PROSES PENANGANAN PELANGGARAN

15

PENYIDIKANPENYIDIKAN

PENUNTUTANPENUNTUTAN

PEMERIKSAANPEMERIKSAANDI SIDANGDI SIDANG

PENGADILANPENGADILAN

Page 16: Paparan Illegal Fishing

PERBANDINGAN PROSES DIK TUT RIKSA

DI PENGADILANPERIHAL KUHP RUU PERIKANA

N

PENYIDIKAN 60 hari 30 hari

PENUNTUTAN 50 hari 25 hari

PEMERIKSAAN DI PENGADILAN

90 hari 30 hari

BANDING 90 hari 30 hari

KASASI 110 hari 30 hari

Page 17: Paparan Illegal Fishing

17

KETENTUAN PIDANA

• Jenis : pelanggaran & kejahatan;

• Hukuman : penjara & denda

• Hukuman penjara max. 10 th dan denda max. Rp. 2 milyar;

• Khusus di ZEEI, hukuman denda max. Rp. 20 milyar. Penjara tidak ada kecuali ada perjanjian antara RI dengan negara yang bersangkutan;

• Yang dapat dikenai hukuman : 1. Nakhoda; 2. pemilik kapal; 3. Pemilik perusahaan; 4. Operator kapal; 5. Ahli penangkap ikan; dan 6. Anak Buah kapal;

• Dalam hal tindak pidana dilakukan oleh korporaasi, sanksi dan tuntutannya dijatuhkan pada pengurusnya dengan ketentuan pidana dendanya ditambah sepertiga dari pidana yang dijatuhkan.

Page 18: Paparan Illegal Fishing
Page 19: Paparan Illegal Fishing

TERIMA KASIHTERIMA KASIH

• KEJUJURAN DAN DISIPLIN KEJUJURAN DAN DISIPLIN NAFASKUNAFASKU

• LOYALITAS DAN LOYALITAS DAN INTEGRITAS DARAHKUINTEGRITAS DARAHKU• SEDERHANA URAT SEDERHANA URAT

NADIKUNADIKU

Page 20: Paparan Illegal Fishing

PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Page 21: Paparan Illegal Fishing

PENYULUHAN merupakan proses pembelajaran bagi pelaku utama agar mau dan mampu menolong dan mengorganisasi dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumber daya

lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan

dan kesejahteraan serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian lingkungan hidup“

Page 22: Paparan Illegal Fishing

Pemberdayaan dan kewirausahaan

Pendekatan kawasan dan industrialisasi

Partisipasipatif dan Mandiri

Teknologi KP dan Informasi Komunikasi(SIMLUH KP)(SIMLUH KP)

Sinergitas penyuluhan dan perluasan jejaring kerja

Page 23: Paparan Illegal Fishing

BERFIKIR MENGANALISIS BERORGANISASI BERUSAHA

BERFIKIR MENGANALISIS BERORGANISASI BERUSAHA

Page 24: Paparan Illegal Fishing

Pihak yang paling berhak memperoleh manfaat penyuluhan meliputi:

pemangku kepentingan lainnya yang meliputi kelompok atau lembaga pemerhati pertanian, perikanan, dan kehutanan serta generasi muda dan tokoh masyarakat.

Sasaran utama

Sasaran antara

Pelaku utama

Pelaku usaha

SASARAN PENYULUHAN

Penjelasan

Nelayan,Pembudidaya,Pengolah Ikan

Page 25: Paparan Illegal Fishing

1.Identifikasi potensi wilayah dan

ekosistem perairan;

2.Identifikasi kebutuhan teknologi KP;

3.Penyusunan programa dan rencana

kerja penyuluhan KP;

4.Penyusunan, penerapan dan

pengembangan metode dan materi

penyuluhan KP;

Page 26: Paparan Illegal Fishing

5. Bimbingan dan pembinaan kemampuan teknis biofisik KP;7. Pengembangan swadaya dan swakarya

pelaku utama;

Page 27: Paparan Illegal Fishing

8. Pembinaan kesadaran dan penataan hukum,

pemanfaatan sumberdaya laut dan ikan;

9 .Pembinaan peningkatan kemitraan dalam pengelolaan sumberdaya laut, pesisir dan pulau-pulau kecil;

11.Penumbuhan jejaring kerja antara sumber informasi dan teknologi dengan

pengguna;

12.Evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan penyuluhan KP;

Page 28: Paparan Illegal Fishing

13. Evaluasi dampak penyuluhan KP; Pengembangan metode/sistem kerja penyuluhan KP;

14. Pengembangan wirausaha bidang KP; 15. Penggalangan solidaritas dan

kepedulian dalam menjaga/ memelihara sarana prasarana bidang KP; dan

16. Pengembangan profesi penyuluh KP.

Page 29: Paparan Illegal Fishing

• Materi penyuluhan dibuat berdasarkan kebutuhan dan kepentingan pelaku utama dan pelaku usaha dengan memperhatikan kemanfaatan dan kelestarian sumber daya pertanian, perikanan, dan kehutanan.

• Materi penyuluhan berisi unsur pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan modal sosial serta unsur ilmu pengetahuan, teknologi, informasi, ekonomi, manajemen, hukum, dan pelestarian lingkungan.

MATERI PENYULUHAN

Page 30: Paparan Illegal Fishing

•Materi penyuluhan adalah bahan penyuluhan yang akan disampaikan oleh para penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam berbagai bentuk yang meliputi informasi, teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi, hukum, dan kelestarian lingkungan.

•Programa penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan yang selanjutnya disebut programa penyuluhan adalah rencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan.

•Rekomendasi adalah pemberian persetujuan terhadap teknologi yang akan digunakan sebagai materi penyuluhan.

Page 31: Paparan Illegal Fishing

Fungsi Sistem Penyuluhan

memfasilitasi proses pembelajaran bagi pelaku utama dan pelaku usaha;

mengupayakan kemudahan akses pelaku utama dan pelaku usaha ke sumber informasi, teknologi, dan sumber daya lainnya agar mereka dapat mengembangkan usahanya;

meningkatkan kemampuan kepemimpinan, manajerial, dan kewirausahaan pelaku utama dan pelaku usaha;

membantu pelaku utama dan pelaku usaha dalam menumbuhkembangkan organisasinya menjadi organisasi ekonomi yang berdaya saing tinggi, produktif, menerapkan tata kelola berusaha yang baik, dan berkelanjutan;

(Pasal 4)

Page 32: Paparan Illegal Fishing

membantu menganalisis dan memecahkan masalah serta merespon peluang dan tantangan yang dihadapi pelaku utama dan pelaku usaha dalam mengelola usaha;

menumbuhkan kesadaran pelaku utama dan pelaku usaha terhadap kelestarian fungsi lingkungan; dan

melembagakan nilai-nilai budaya pembangunan pertanian, perikanan, dan kehutanan yang maju dan modern bagi pelaku utama secara berkelanjutan

Fungsi Sistem Penyuluhan ... Lanjutan (Pasal 4)

Page 33: Paparan Illegal Fishing

• Pemerintah dan pemerintah daerah memfasilitasi dan mendorong peran serta pelaku utama dan pelaku usaha dalam pelaksanaan penyuluhan.

• Kerja sama penyuluhan dapat dilakukan antar-kelembagaan penyuluhan, baik secara vertikal, horisontal, maupun lintas sektoral.

• Kerja sama penyuluhan antara kelembagaan penyuluhan nasional, regional, dan/atau internasional dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari menteri.

• Penyuluh swasta dan penyuluh swadaya dalam melaksanakan penyuluhan kepada pelaku utama dan pelaku usaha dapat berkoordinasi dengan penyuluh PNS.

PERAN SERTA DAN KERJA SAMA

Page 34: Paparan Illegal Fishing

BEBERAPA HAL PENTING YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH PENYULUH DALAM MELAKSANAKAN TUGAS PENYULUHAN TENTANG(PUBLIK INFORMATION CAMPIGN) :

A.Penguasaan/Pemahaman Bahan Materi Penyuluhan;

1. Materi tentang hal yang berkaitan dengan Illegal fishing.(Peraturan-peraturan berkaitan dg penangkapan ikan, pelestarian dan

lingkungan). UU Nomor 5 Th1983 tentang ZEE Indonesia, UU Nomor 17

Th 1985 tentang pengesahan UNCLOS, UU Nomor 6 Tahun 1996 tentang perairan Indonesia, UU Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan UU Nomor 16 Tahun 2006 tentang SP3K, UU Nomor 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah pesisir dan pulau pulau

kecil. 2. Pemahaman terhadap peta yang disepakati yang digunakan

sebagai alat bantu penyuluhan dalam PIC.3. Pemahaman terhadap wilayah penangkapan ikan di Indonesia

yang masih potensi/produktif sebagai alternatif pilihan wilayah penangkapan

ikan bagi nelayan.4. Pemahaman teknologi dalam pemilihan alternatif kegiatan usaha

bidang perikanan bagi nelayan (Budidaya, Pengolahan, Pemasaran).

Page 35: Paparan Illegal Fishing

B. Penguasaan Penetapan Pemilihan Metode danTeknik Penyuluhan.

Pemilihan Metode disesuaikan dengan kebutuhan danPerkembangan, yang pada prinsifnya penyuluhan dilakukan secara Partisipatif dan Persuasif,baik melalui pendekatan perseorangan,kelompok maupun masal.(Anjang Sono,Temu KIPRAH, Temu Usaha, Sarasehan,dll)

Page 36: Paparan Illegal Fishing

C. Membantu Mencarikan Alternatif Usaha dan Diversifikasi Usaha Baik Bagi Nelayan Dewasa, Muda dan Juga Perempuan.

1.Penangkapan Ikan dengan alat ramah lingkungan.2.Budidaya Rumput Laut, Pemeliharaan Ikan di KJA, dll.3. Bidang Pengolahan Ikan dalam rangka pengembangan usaha ekonomi industri kreatif.

Page 37: Paparan Illegal Fishing

Tumbuh dan berkembangannya kelembagaan bisnis perikanan dlm mendukung diversifikasi usaha atas kemampuan sendiri ( kemandirian progresif )

Tumbuhnya tokoh-tokoh pembaharu bisnis perikanan setempat yang mampu mendorong kerjasama antar pelaku bisnis dari segmen yang berbeda.

Tumbuh dan berkembangnya model model penyuluhan partisipatif.

1. Berkurangnya Jumlah Nelayan Pelintas Batas.(khusus)2. Meningkatnya Pendapatan dan Produktifitas Pelaku

Utama(Nelayan)

1. Berkurangnya Jumlah Nelayan Pelintas Batas.(khusus)2. Meningkatnya Pendapatan dan Produktifitas Pelaku

Utama(Nelayan)

Page 38: Paparan Illegal Fishing

Membangun sumber daya manusia kelautan dan perikanan profesional melalui pengembangan sistem penyuluhanyang inovatif dan berdaya saing untukmemperkokoh ekonomi berbasis kelautan dan perikanan berkelanjutan

Page 39: Paparan Illegal Fishing

CyberExtensionSIM LUHSMS gateway

www.pusluh.kkp.go.id

Sebaran Penyuluh12.957

AgenPerubahanPenyuluh

PNS/CPNSPenyuluh

PPTKPenyuluh

SWADAYAPenyuluh Swasta

3.212 1.213 8.492 40

24,79% 9,36% 65,54% 0,31%

SustainableD e v e l o p m e n t

Data per 9 Februari 2015

Page 40: Paparan Illegal Fishing

TERIMA KASIH

PUSAT PENYULUHAN KP

BADAN PENGEMBANGAN

SUMBERDAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN

DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Page 41: Paparan Illegal Fishing

PUSAT PENYULUHAN KPBPSDMKP,

KERJASAMA PENYULUHAN ILLEGAL FISHING

Indonesia - AustraliaProgram Sosialisasi Bersama

D E P A R T M E N T O F A G R I C U L T U R E , F I S H E R I E S A N D F O R E S T R Y

Page 42: Paparan Illegal Fishing
Page 43: Paparan Illegal Fishing
Page 44: Paparan Illegal Fishing

 PERKENALAN :

Nama : Sofyan RivaiTempat Tanggal Lahir : Garut, 9 Agustus 1961Jabatan : Penyuluh rangkap Kepala Sub.Bidang Program Pusat Penyuluhan KPRiwayat Pendidikan :- Diploma III Ahli Penyuluhan Pertanian Jurusan Perikanan (APP Sidoarjo Jatim)- S1 (Sarjana Ekonomi) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Adhy Niaga JakartaRiwayat Jabatan/Pekerjaan ;Kepala Sub Bidang Program Penyuluhan KP (KKP) sampai saat ini (Men KP).Kepala Sub. Bidang Materi Penyuluhan BPSDM KP (KKP)Kepala Laboratorium Diseminasi Teknologi Pertanian Ambon Maluku; (DEPTAN)

Page 45: Paparan Illegal Fishing

Pengalaman Pekerjaan dan Keahlian :1. Penyusun, Materi Penyuluhan melalui Media Cetak; Penyusun/penulis Brosur, Leaflet, Buku dan Modul Penyuluhan Perikanan 2. Penyusunan Bahan Penyuluhan melalui Media Elektronik/Penyusun Visual Script, Naskah Skenario Film dan Radio.3. Pelaksana dan Penyiapan Materi Penyuluhan ( Kaji Terap Teknologi Perikanan, dan Uji Adaptasi Teknologi Perikanan);4. Pengembangan Metode Penyuluhan Pertanian (Gelar Teknologi Perikanan, Percontohan Teknologi, Visitor Plot, Visitor Display, Aplikasi Teknologi, Temu Lapang, Temu Usaha, dan Temu Aplikasi Teknologi Mimbar Sarasehan, Temu Karya, Temu Usaha, Temu KIPRAH/ Komunikasi dan Praktek Pemecahan Masalah, Pameran)5. Koordinator Lapangan Prasasti Mina (Program Rinsisan Akselerasi Inovasi Teknologi Perikanan untuk Kalimantan Selatan).