Upload
tiar-pandapotan-purba
View
373
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tiar, luthfi
Citation preview
LAPORAN ANTARA
Pendahuluan
Latar Belakang Wilayah provinsi Kepri merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari banyak pulau-pulau kecil, serta sebagian besar (sekitar 96% ) berupa lautan dan hanya 4% daratan. Cukup banyaknya pulau-pulau kecil yang sulit dijangkau atau bahkan belum terlayani oleh sistem transportasi laut yang ada, sehingga banyak komoditas hasil bumi dan potensi sumber daya alam lainnya belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Tingginya biaya transportasi menyebabkan kurang efisiennya biaya produksi dari berbagai komoditas yang dihasilkan di provinsi Kepri, sehingga kurang memiliki daya saing (competitive) di pasar global. Perlunya pengembangan infrastruktur pelabuhan/dermaga dan armada kapal perintis yang memiliki jadwal pelayaran reguler serta mampu menjangkau seluruh pelosok wilayah kepulauan Perlunya pengembangan sistem transportasi laut yang andal di Provinsi Kepri yang diharapkan dapat memicu pertumbuhan permintaan lalu-lintas barang dan penumpang, sekaligus menjadi motor penggerak aktivitas perekonomian di seluruh wilayah kepulauan Riau.
Tujuan Tujuan umum: untuk mendapatkan masterplan atau rencana induktransportasi laut sebagai basis perencanaan pembangunan sektor perhubungan laut di provinsi Kepri, dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pendapatan asli daerah
Tujuan Khusus:1. 2. 3. Teridentifikasinya berbagai aspek pendukung pengembangan transportasi laut di provinsi Kepri. Mengetahui hubungan interaksi antara pengembangan wilayah pulau dengan sektor usaha angkutan laut, Mengetahui kebutuhan sarana dan prasarana transportasi laut yang sesuai dengan kondisi alam dan potensi sumber daya yang ada di masing-masing pulau, Memperoleh dasar kebijakan penanganan angkutan laut antar pulau dalam rangka peningkatan perekonomian wilayah, Teridentifikasinya berbagai alternatif rekomendasi / usulan mengenai tata cara pengelolaan transportasi laut pada kelembagaan / kewenangan instansi. Melalui pendekatan survei yang mengoleksi data primer maupun sekunder dan diikuti dengan analisa secara ekonomi dan teknis transportasi laut, maka diharapkan dapat menghasilkan master plan yang sesuai dengan perencanaan pengembangan provinsi Kepulauan Riau di masa mendatang.
4.
5.6.
Metodologi dan PendekatanTAHAP-1 : Identifikasi dan Konfirmasi Isu Pokok TAHAP-2 : Pengumpulan Data dan Survai Lapangan TAHAP-3 : Identifikasi Kondisi Fisik dan Sosial Ekonomi Provinsi Kepri Saat Ini TAHAP-5: Analisis Perspektif Perkembangan Provinsi Kepri di Masa Mendatang TAHAP-7: Penyusunan Masterplan Transportasi Laut Provinsi Kepri A1 - Studi Literatur B1 - Persiapan Survai C1 - Kajian Kondisi Fisik dan Lingkungan E1 - Tinjauan Rencana Tata Ruang Wilayah
A2 - Konfirmasi Isu Pokok Studi
B3 - Pengumpulan Data dan Survai Lapangan DATA SEKUNDER: 1. Kebijakan dan Rencana 2. Sosial Ekonomi 3. Fisik dan Lingkungan 4. Prasarana & Sarana Transportasi (Darat, Laut, Udara) 5. Studi-studi terkait SURVEI PRIMER: 1. Survai Kondisi Pelabuhan & Armada Kapal Laut - Survei Wawancara Pengelola Pelabuhan - Survei Wawancara Perusahaan Pelayaran - Survei Pengamatan Visual 2. Survei Di Atas Kapal (OnBoard Survey) - Survei Wawancara Asal Tujuan Penumpang - Survei Wawancara Asal Tujuan Barang - Survei Perhitungan Jumlah Penumpang - Survei Wawancara Nakhoda 3. Survei Pengamatan Calon Lokasi Pelabuhan Baru .
C2 - Kajian Penggunaan Lahan dan Struktur Ruang Wilayah
E2 - Tinjauan Rencana Sistem Transportasi Wilayah
G1 - Perumusan Kebijakan Dasar dan Strategi Pengembangan
A3 - Penyusunan Rencana Kerja Terinci
C3 - Kajian Potensi Sosial Ekonomi
E3 - Analisis Prediksi Sistem Kegiatan & Sistem Transportasi di Masa Mendatang
G2 - Penyusunan Masterplan Transportasi Laut Provinsi Kepri * Rencana Induk Pelabuhan * Rencan Induk Rute Pelayaran * Rencana Induk Sarana Armada Kapal Laut * Rencana Induk Sitem Pergerakan Orang dan Barang.
RENCANA KERJA TERINCI
Pemodelan TransTAHAP-4: portasi Analisa Pemetaan Permasalahan * Trip Generation+ Transportasi Laut Prov. Kepri Moda Split * Trip Distribution * Trip Assignment D1 - Identifikasi Kondisi & Permasalahan Umum Tahun Transportasi Prov. Kepri Perencanaan Tahun Dasar
TAHAP-6: Analisa Pengembangan Sistem Transportasi Laut Pov. Kepri
F1 - Prediksi Permintaan Perjalanan di Masa Mendatang
D2 - Analisa Pemetaan Permasalahan Transportasi Laut Provinsi Kepri
F2 - Analisa Pengembangan Sistem Transportasi Laut Provinsi Kepri - Pengembangan Sarana Armada Kapal Laut - Pengembangan Prasarana Pelabuhan - Pengembangan Rute Pelayaran
G3 - Penyusunan Indikasi Program Pembangunan
LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN ANTARA
LAPORAN AKHIR SEMENTARA
LAPORAN AKHIR
ANALISA PEMODELAN TRANSPORTASI TAHUN DASAR
Analisa Pemodelan Transportasi
DATA LALU-LINTAS PENUMPANG DAN BARANG DI PELABUHAN
DATA PELABUHAN, ARNADA DAN RUTE PELAYARAN
MODEL JARINGAN TRANSPORTASI LAUT TAHUN DASAR
TRIP ASSIGNMENT
POLA RUANG KEGIATAN
PENETAPAN SISTEM ZONA
MAT PRIOR
KALIBRASI MAT (MATRIX ESTIMATION FROM MAXIMUM ENTHROPY)
PERKEMBANGAN PARAMETER SOSIAL EKONOMI TIAP ZONA
PEMODELAN TRIP GENERATION + MODA SPLIT TAHUN DASAR
PEMODELAN TRIP DISTRIBUTION TAHUN DASAR
MAT ORANG & BARANG TAHUN DASAR
MATRIKS ASAL TUJUAN (MAT) ORANG & BARANG TRANSPORTASI LAUT --> HASIL SURVEI --> DATA OD NASIONAL
ANALISA PEMODELAN TAHUN PERENCANAAN
PREDIKSI PERKEMBANGAN POLA RUANG DAN SOSIAL EKONOMI TIAP ZONA
PEMODELAN TRIP GENERATION + MODA SPLIT TAHUN RENCANA
PEMODELAN TRIP DISTRIBUTION TAHUN RENCANA
MAT ORANG & BARANG TAHUN RENCANA
PREDIKSI SISTEM TRANSPORTASI DI MASA MENDATANG
MODEL JARINGAN TRANSPORTASI LAUT TAHUN RENCANA
TRIP ASSIGNMENT
PERKIRAAN KINERJA DAN ANALISA PENGEMBANGAN TRANSPORTASI LAUT PROV. KEPRI
Kondisi Fisik dan Lingkungan Geografi dan Wilayah Administrasi Secara geografis, Provinsi Kepulauan Riau terletak antara 040 Lintang Selatan dan 0719 Lintang Utara serta antara 1033 sampai dengan 11000 Bujur Timur, terdiri dari 5 Kabupaten, 2 Kota, dan 59 Kecamatan
No 1 2 3 4 5 6 7
Kabupaten/Kota Tanjung Pinang Batam Bintan Karimun Lingga Natuna Kepulauan Anambas
Luas Daratan (Km2) 131 1.037 1.319 1.524 2.117 2.111 590
Kecamatan 4 12 10 9 12 12 7
Kelurahan 18 64 15 22 6 6 2
Desa 0 0 36 32 67 69 32
Topografi: Wilayah provinsi KepRi terbentang seluas 251.810,71 km2 & memiliki sekitar 2.408 pulau. Sebagian besar wilayahnya terdiri dari lautan sekitar 95% & sisanya daratan hanya sebesar 5%. Memiliki topografi dengan kemiringan lahan datar antara 0 2%, kemiringan lahan curam antara 10 30%, & kemiringan sangat curam sekitar 20%, dengan ketinggian kira-kira 10 meter diatas permukaan laut. Secara umum, topografi pada beberapa bagian KePri merupakan daerah dataran rendah & agak bergelombang dengan ketinggian antara 2 91 meter diatas permukaan laut.
Iklim: Secara umum beriklim laut tropis basah, yang dipengaruhi oleh angin musim. Suhu terendah yang tercatat di Stasiun Batam sebesar 20,60C pada bulan Juli dan suhu tertinggi tercatat di Stasiun Karimun sebesar 35,20C pada bulan Mei. Suhu rata rata yang tercatat di empat stasiun yang berbeda berkisar antara 27,10C di Stasiun Natuna dan sekitarnya sampai dengan 27,50C di Stasiun Batam dan sekitarnya dengan kelembaban antara 43% sampai dengan 100%. Kisaran curah hujan, tertinggi tercatat pada Stasiun Natuna dimana curah hujan berada pada kisaran 1,0 mm sampai dengan 436,6 mm, dengan rata-rata curah hujan yang tercatat di empat stasiun yang berbeda antara 137,6 mm sampai dengan 264,91 mm Umumnya bagian barat Kepulauan Riau memiliki rata-rata kecepatan angin yang lebih rendah dibandingkan bagian Timur. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata kecepatan angin yang terjadi di Stasiun Karimun dan Batam yang berada antara 3,67 sampai dengan 5,0 knot. Sementara rata rata kecepatan angin yang tercatat di Stasiun Natuna dan Tanjungpinang lebih besar yaitu antara 7,17 sampai dengan 7,46 knot.
Penggunaan Lahan Penggunaan lahan di provinsi kepulauan riau dibagi dalam dua kawasan, yakni kawasan lindung dan kawasan budidaya
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pola Penggunaan Lahan Hutan Rakyat Pertanian Perkebunan Perikanan Pariwisata Industri Permukiman Lainnya Hutan Lindung Kawasan Suaka Alam Hutan Produksi terbatas Hutan Kota Kawasan Lindung
Luas (Ha) 93.709 110.023 111.252 18.045 48.745 40.575 75.470 107.213 81.065 3.403 47.730 10.273 90.146
Demografi Jumlah PendudukNo Kabupaten/Kota 2003 1 2 3 4 5 6 Tanjung Pinang Batam Bintan Karimun Lingga Natuna & KKA TOTAL 160.705 583.335 95.152 187.457 79.276 87.163 1,193,088 Jumlah Penduduk (Jiwa) 2004 160.918 621.854 116.964 200.305 71.779 89.945 1,261,765 2005 167.958 616.088 116.876 200.645 82.941 88.503 1,273,011 2006 172.616 656.001 121.303 209.875 86.150 91.918 1,337,863 2007 177.963 695.739 122.677 216.221 86.894 93.424 1,392,918
Pertumbuhan PendudukNo Kabupaten/Kota Laju pertumbuhan penduduk (%) 2007 2008 2009 2010 5.48 11.75 5.39 7.74 12.16 9.13 3.84 9.39 7.05 1.94 3.48 5.65 4.02 10.41 0.75 1.03 3.12 3.17 Kepadatan Penduduk (per km2) 2007 2008 2009 2010 743 763 911 903 957 1237 63 64 84 75 78 92 35 36 45 41 42 46
1 2 3 4 5 6 7
Kota Tanjung Pinang Kota Batam Kabupaten Bintan Kabupaten Karimun Kabupaten Natuna Kabupaten Lingga Kabupaten Kepulauan Anambas Kepulauan Riau
5.51
9.86
7.04
131
137
175
No
Lapangan Usaha
Atas dasar harga berlaku 2007 5.05 0.26 0.31 0.78 0.06 3.64 9.76 8.50 0.81 0.45 46.60 46.60 0.55 0.25 0.24 0.06 5.12 20.52 17.46 1.91 1.15 4.27 3.76 1.99 0.98 0.51 0.28 0.51 2008 4.90 0.25 0.29 0.76 0.06 3.54 9.30 8.08 0.78 0.44 45.44 45.44 0.55 0.25 0.24 0.06 6.36 20.58 17.14 2.13 1.31 4.60 4.07 2.13 1.04 0.59 0.31 0.53 2009 4.99 0.25 0.28 0.78 0.06 3.62 8.77 7.56 0.76 0.45 46.20 46.20 0.56 0.26 0.24 0.06 7.11 19.55 16.17 19.55 2.10 4.66 4.17 2.17 1.06 0.64 0.30 0.49 -
Atas dasar harga konstan 2000 2007 4.72 0.24 0.25 0.73 0.06 3.44 6.11 5.12 0.58 0.41 52.50 52.50 0.53 0.19 0.30 0.04 3.28 22.21 18.78 2.28 1.15 4.06 3.56 1.86 0.95 0.52 0.23 0.50 2008 4.61 0.24 0.24 0.71 0.06 3.36 5.57 4.61 0.57 0.39 51.48 51.48 0.53 0.20 0.29 0.04 4.12 22.45 18.62 2.54 1.29 4.35 3.82 2.00 1.00 0.57 0.25 0.53 2009 4.50 0.24 0.23 0.73 0.05 3.25 5.44 4.48 0.57 0.39 50.91 50.91 0.53 0.21 0.28 0.04 4.52 22.52 18.66 2.58 1.28 4.48 3.92 2.01 1.05 0.60 0.26 0.56 -
PerekonomianNilai PDRBLapangan Usaha Atas dasar harga berlaku (Triliun Rupiah) 2007 2008 2009 2.61 2.87 5.06 5.44 24.20 26.62 0.28 0.33 2.65 3.73 10.63 12.06 2.21 2.69 2.86 3.24 1.31 51.83 47.42 1.61 58.59 53.85
Struktur Ekonomi
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Jasa-jasa PDRB PDRB Tanpa MIGAS
Atas dasar harga konstan 2000 (T riliun Rupiah) 2007 2008 2009 1.64 1.70 1.73 2.12 2.06 2.08 18.22 19.06 19.51 0.18 0.20 0.20 1.14 1.53 1.71 7.71 8.31 8.63 1.41 1.61 1.72 1.58 1.73 1.83 0.71 34.71 32.94 0.82 37.02 35.31 0.89 38.32 36.60
3
Pertumbuhan EkonomiNo 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan dan Penggalian dengan MIGAS Pertambangan dan Penggalian tanpa MIGAS Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Jasa-jasa PDRB PDRB Tanpa MIGAS 2006 5.41 1.73 15.05 6.83 145.61 11.14 5.50 12.13 8.12 5.89 6.78 7.23 TAHUN 2007 2008 6.29 3.80 (0.92) (2.71) 6.15 3.38 5.84 4.56 5.76 7.94 29.15 34.26 7.77 7.77 11.24 14.44 9.48 9.71 14.24 15.59 7.01 6.65 7.55 7.22 2009 1.50 1.10 3.31 2.38 2.08 13.36 3.84 6.67 5.50 8.44 3.51 3.65
4
5 6
7
PERTANIAN Tanaman bahan pangan Tanaman Perkebunan Peternakan Kehutanan Perikanan PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN Minyak dan gas bumi Pertambangan tanpa MIGAS Penggalian INDUSTRI PENGOLAHAN Industri MIGAS Pengilangan Minyak Bumi Gas Alam Cair Industri Tanpa GAS Makanan, Minuman dan tembakau Tekstil, barang kulit dan alas kaki Barang kayu dan hasil hutan lainnya Kertas dan barang cetakan lainnya Pupuk, kimia dan barang karet lainnya Semen, barang galian bukan logam Logam dasar besi dan baja Alat angkutan, mesin dan peralatan Barang lainnya LISTRIK, GAS dan AIR BERSIH Listrik Gas Air Bersih BANGUNAN PERDAGANGAN, HOTEL dan RESTORANT Perdagangan besar dan eceran Hotel Restorant PENGANGKUTAN dan KOMUNIKASI PENGANGKUTAN Angkutan REL Angkutan jalan raya Angkutan Laut Angkutan sungai, danau dan penyeberangan Angkutan udara Jasa penunjang angkutan KOMUNIKASI Pos dan Telekomunikasi
Tinjauan Kebijakan dan Rencana Yang Ada RTRW Provinsi Kepulauan Riau Rencana Pola Pemanfaatan Ruang
Rencana Sistem Perkotaan (RTRW Provinsi KepRi)
Rencana Kawasan Strategis (RTRW Provinsi KepRi)
Rencana Sistem Transportasi Darat (RTRW Provinsi KepRi)
Rencana Sistem Transportasi Laut (RTRW Provinsi KepRi)
Rencana Sistem Transportasi Udara (RTRW Provinsi KepRi)
Sistem Transportasi Darat Jaringan Jalan Pada tahun 2007 tercatat panjang jalan yang ada di provinsi Kep Ri mencapai 1203,47 km.No 1 2 3 4 5 6 Kabupaten/Kota Bintan Batam Karimun Natuna dan KKA Tanjung Pinang Lingga Panjang Jalan (Km) 288, 12 Persentase (%)
224,95 173,20 235,50 86,90 194,80
23,94 18,69 14,39 19,57 7,22 16,19
Sistem Transportasi Udara Terdapat 6 Bandara di prov KepRi dengan fungsi berikutNo 1 2 Kabupaten/Kota Batam Natuna Nama Bandar Udara Hang Nadim Ranai Tambelan Midai Serasan Matak Letung Sei Bati Kijang (RHF) Dabo-Singkep Jenjang Fungsi PP Primer PP Tersier Bukan PP Bukan PP Bukan PP Bukan PP Bukan PP Bukan PP PP Tersier Bukan PP
3 4 5 6
Kep. Anambas Karimun Kota Tanjung Pinang Kab. Lingga
Sistem Transportasi LautN o Klasifik asi Pelabu han Pelabuh an Utama Tanjung Pinang Bintan Batam Karimun Lingga Natuna Kep. Anamba s
Tatanan Kepelabuhan an
1
Sri Bintan Pura
Sei Kolak Kijang, Bandar Seri Bintan, Berakit, Lobam
2
3
4
Pelabuh an Pengum pul Pelabuh an Pengum pan Regiona l Pelabuh an Pengum pan Lokal
Sri Payung Batu Anam Pelantar II, Tanjungun ggat
Tanjung Uban
Batu Ampar, Sekupan g, Batam Center, Water Front City, Harbor Bay Makobar , Telaga Punggur Jodoh (Pantai Stress), Sekupan g Sekupan g, Sagulun g, Tanjung Piayu, Telaga Punggur , Sembul ang, Sijantun g
Tanjungbal ai Karimun, Tanjung Batu
Selat Lampa
Tarempa
Tambelan
Tanjung Berlian, Skumbang, Moro
Penuba, Sei Buluh, Sei Tenam Pelabuha n yang menghub ung kan pulaupulau di sekitar Kabupat en Lingga
Midai, Sedanau, Penagi, Serasan
Letung
Pelantar I, Pelantar II, Pelantar KUD
Pelabuhan yang menghubun gkan pulaupulau di sekitar Kabupaten Bintan
Pelabuhan yang menghubun gkan pulaupulau di sekitar Kabupaten Karimun
Pelabuha n yang menghub ung kan pulaupulau di sekitar Kabupat en Natuna
Pelabuha n yang menghub ung kan pulaupulau di sekitar Kabupat en Kep. Anambas
Profil Pelabuhan di Kabupaten AnambasNo Nama pelabuhan Tarempa Fungsi pelabuhan Prasarana Sarana
1
Pelabuhan DIRJEN HUBLA Perintis
(i) Dermaga beton dengan ukuran 60x6m (i) Kantor permanen, (ii) terminal penumpang& trestle 40x5m. (ii) Draft air antara 10- kapasitas 400orang dengan luas 6x20m, (iii) 13 meter. (iii) Gudang dengan ukuran lebar jalan 6m, (iv) FW Bunker 20 tons. 4x15m
2
Pelabuhan Tarempa
PEMDA Antar pulau
(i) Dermaga beton dengan ukuran 30x3m (i) Kantor permanen, (ii) lebar jalan 3m. & trestle 20x3m. (ii) Draft air antara 9-12 meter.
3 4
Pelabuhan DKP Antang Pelabuhan Ladan
Perikanan Tambatan perahu
Tidak ada data
(i) Kantor permanen, (ii) lebar jalan 2m.
(i) Dermaga beton dengan ukuran 11x5m, (i) terminal penumpang luas 5x3m, kapasitas 20 Coastway. 55.5x3m (ii) Draft air antara orang. (ii) lebar jalan 6m 1-3.2 meter.
5
Pelabuhan payaklaman
Bongkar muat dab (i) tambatan perahu
Dermaga
beton
dengan
ukuran (i) terminal penumpang luas 8x4m, kapasitas 40
10.5x7m, Coastway. 51x5m (ii) Draft air orang. (ii) lebar jalan 4m antara 3-5 meter. (i) Dermaga beton dengan ukuran (i) Kantor permanen, (ii) terminal penumpang
6
Pelabuhan Phillip
PT.
Conoco Khusus
180x6m (ii) Draft air antara 5-9 meter. 6x4m, kapasitas 30orang, (iii) lapangan parker (iv) Gudang 30x60m, (v) forklift 2.5T, 3T, 20x4m, (iv) lebar jalan 4 m, (v) Genset 2 unit, 6T, (vi) Crane 150T, 50T, 25T) (vi) FW Bunker 1600T, (vii) BBM Bunker 1400T
7
Pelabuhan PT. PAN
Khusus
(i) Dermaga beton dengan ukuran 30x4m (i) Kantor permanen, (ii) terminal penumpang trestle 50x4m (ii) Draft air antara 5-10 4x4m, kapasitas 30orang, (iii) lapangan parker
meter. (iv) Gudang 30x20m, (v) forklift 15x6m, (iv) lebar jalan 4 m, (v) Genset 2 unit,2.5T(vi) Crane 25T (vi) FW Bunker 50T, (vii) BBM Bunker 20T
89 10
Pelabuhan DIRJEN HUBLA PerintisLetung Pelabuhan DIRJEN HUBLA Perintis Kuala Maras Pelabuhan PEMDA Letung Antar Pulau
Belum ada dataBelum ada data
Belum ada dataBelum ada data
(i) Dermaga beton dengan ukuran 15x4m (i) terminal penumpang luas 4x6m, kapasitas 20org, (ii) lebar jalan 4m
Profil Pelabuhan di Kabupaten AnambasArmada pelayaran, Ukuran, Kapasitas Penumpang dan Rute pelayaranNo Nama Armada Ukuran Kapasitas Penumpang (org) 1000 Jenis Pemilik Rute
1
KM Bukit Raya
GT. 6022
Kapal Penumpang
PT. PELNI
Tj. Priok Belinyuk Kijang Letung Tarempa SI Lampa midai Serasan Pontianak Surabaya (PP)
2
KM Gunung GT. 750 Bintan
350
Kapal Kargo/Perintis
PT Pelayaran Tg. Pinang Tambelan Musamus Sintete Serasan Subi Ranai PI Laut Sedanau Midai Tarempa Letung Tg. Pinang
3
KM Terigas
GT. 482
250
Kapal Kargo/Perintis
PT. Mitra Tg. Pinang Letung Nusantara Raya Tarempa Midai Sedanau PI Laut Ranai Subi Serasan Sintete Tambelan Tg. Pinang
4
MV Batavia
VOC
150
Kapal Cepat
Feri PT. Rempang Tg. Pinang Tarempa (PP) Sarana Bahari
Profil Pelabuhan di Kabupaten Anambas1. Pelabuhan Tarempa/HUBLA, Kabupaten Anambas
Kondisi dan situasi di pelabuhan Tarempa, HUBLA
Terlihat bahwa jembatan menuju dermaga belum memenuhi keamanan dan kenyamanan bagi penumpang
Fasilitas dermaga yang belum memenuhi standar keamanan dan kenyamanan
Permasalahan ; 1. Prasaarana keamanan dan kenyamanan di Jembatan menuju dermaga penumpang/barang 2. Ketertiban dan keamanan penumpang yang selalu berdesak-desakan menuju kapal. 3. Frekuensi pelayanan kapal 1-2 Minggu hanya 1 kali melayani Tarempa/Anambas. 4. Permintaan yang tinggi menuju ke Ibukota Provinsi yakni di Tanjung Pinang.
Profil Pelabuhan2. Pelabuhan Tarempa/PEMDA, Kabupaten Anambas
Kondisi dan situasi di pelabuhan Tarempa, PEMDA
Permasalahan ; 1. Prasaarana keamanan dan kenyamanan di Jembatan menuju dermaga penumpang/barang 2. Minim sarana seperti ruang tunggu, toilet, dll. 3. Frekuensi pelayanan kapal 1-2 Minggu hanya 1 kali melayani Tarempa/Anambas. 4. Permintaan yang tinggi menuju ke Ibukota Provinsi yakni di Tanjung Pinang. 5. Kendala cuaca di laut, dapat menyebabkan pembatalan keberangkatan
Profil Pelabuhan Lainnya
Pelabuhan DKP Antang
Pelabuhan Conoco Philips
Pelabuhan Letung
Pelabuhan Letung
Pelabuhan Kuala Maras
Pelabuhan Kuala Maras
Profil Pelabuhan di Kabupaten Lingga
No
Nama Pelabuhan Dabo Senayang Senuba Pancur Lingga
Lokasi
Hirarki
Ukuran Dermaga dan Trestle 10 x 5 70 x8 -
Konstruksi
Luas Ruang Tunggu3,5 x8 -
Luas Gudang -
Operator
1 2 3 4 5
Dabosingkep Senayang Penuba Pancur Lingga
Pengumpan regional Pengumpan regional Pengumpan regional Pengumpan regional -
Kayu Beton -
-
Profil Pelabuhan1. Pelabuhan Tanjung Buton Daik, Kabupaten Lingga
Tukang ojek yang berdesak - desakan mencari penumpang terasa tidak nyaman bagi para penumpang kapal yabg baru turun
Tidak ada ruang tunggu penumpang, toilet, dan tempat penjualan tiket
Belum ada lahan parkir, para penumpang masih memanfaatkan pekarangan rumah warga di pelabuhan.
Belum terlayani oleh sarana angkutan umum
Keterangan ; 1. Jadwal keberangkatan penumpang yakni pukul o73o WIB dan o8oo WIB; 2. Waktu tempuh pelayanan dari TB Daik Tj. Pinang adalah 4-5 jam; 3. Moda transportasi yaitu Ferry (MV) 4. Rute pelayaran : Tanjung Pinang Batam Karimun Lingga (Pel Tanjung Buton Daik)
Profil Pelabuhan2. Pelabuhan Dabo Singkep, Kabupaten Lingga
Belum ada pemisahan labuh antara kapal penumpang dan kapal barang/komoditas
Keamanan dan kenyamanan pelabuhan yang belum sempurna, seperti pagar pengaman dan bantalan sandar kapal demi keamanan penumpang dan kapal
Prasarana keamanan jembatan menuju pelabuhan yang belum maksimal
Belum terpenuhinya sarana seperti ruang tunggu, toilet dan lainnya
Keterangan ; 1. Pelabuhan yang telah berdiri puluhan tahun; 2. Saat ini hanya melayani kapal barang dan kapal ikan; 3. Kendala pengembangannya adalah badai dan gelombang laut yang sangat tinggi, sehingga belum layak untuk dteruskan menjadi pelabuhan penumpang 4. Disarankan oleh pemerintah setempat, agar pelabuhan penumpang di pindahkan ke pelabuhan jagoh.
Profil Pelabuhan3. Pelabuhan Jagoh, Kabupaten Lingga
Jembatan menuju ke bandara belum memenuhi standar keamanan dan kenyamanan yang baik
Dermaga yang ada sudah baik, namun masih minim fasilitas ruang tunggu, penjualan tiket, dan toilet.
Dermaga yang ada belum memenuhi standar keamanan dan kenyamanan bagi penumpang dan kapal
Keterangan ; 1. Pelabuhan yang melayani penumpang dan barang skala regional 2. Sarana dan prasarana yang belum memadai (kurang lengkap)Akses menuju ke pelabuhan Jagoh, sudah baik, jarak tempuh dari kota +- 1jam .
Pelabuhan Tanjung Kelit
Pelabuhan Rejai
Pelabuhan Pulau Bukit
Profil Pelabuhan di Kota Tanjung Pinang
No
Nama Pelabuhan
Lokasi
Hirarki
Ukuran Dermaga dan Trestle
Konstruksi
Luas Ruang Tunggu
Luas Gudang
Opera tor PT Pelind o I, Caban g PT Pelind o I, Caban g
1
Sri Bintan Pura Tj. Pinang (Luar Negeri)
Pelabuhan Pengumpul
31 x 7, 20 x Beton, Ponton 1116 10, 20 x 5 Apung, Ponton Apung
Sri Bintan Pura Tj. Pinang (Dalam Negeri)
Pelabuhan Pengumpul
90 x 10, 15 x Beton, Ponton 572,5 5, 15 x 6 Apung, Ponton Apung
2
Sri Payung Batu Tj. Pinang 6
Pelabuhan Pengumpul
211 x 170
Beton
-
5300
PT Pelind o I, Caban g
Profil Pelabuhan Pelabuhan Sri Bintan Pura, Kota Tanjung Pinang
Pintu masuk ke pelabuhan yang sempit dikarenakan banyaknya pedagang yang memanfaatkan badan jalan untuk berjualan
Permasalahan persampahan di lingkungan kawasan pelabuhan, yang belum maksimal di atasi
Kebersihan laut di kawasan pelabuhan yang sangat memprihatinkan.
Prasarana dan sarana yang sangat baik bagi penumpang dan barang, ditandai dengan fasilitas atap dan dinding pengaman jembatan
Kondisi tempat labuh kapal/Feery (MV) di Pelabuhan Sri Bintan Pura.
Sarana yang sangat baik dan bersih untuk penumpang yang menunggu keberangkatan menuju Batam, maupun Singapore/Malaysia
Profil Pelabuhan di Kabupaten KarimunNo 1 Nama Pelabuhan Parit Rampak Lokasi Hirarki
Ukuran Dermaga dan Trestle
Konstruksi Beton -
Luas Ruang Tunggu (m2)
Kec. Meral Pelabuhan 80 x 8,25 Pengumpul
2
Pelabuhan Karimun Penumpang Tj. Balai Karimun
Pelabuhan 20 x 8 Pengumpul
Ponton
676
Internasional
Karimun
Pelabuhan 20 x 8 Pengumpul
Ponton
752
3
Tanjung Batu
Tj. Batu
Pelabuhan 70 x 10 Pengumpul Pengumpa n regional 24 x 5 24 x 5 -
Beton
120
Ukuran Lapangan Opera Penumpu tor kan (m2) 2500 PEMKA B Karim un PT Pelind o I, Caban g PT Pelind o I, Caban g DEPHU B DEPHU B PEMKA B PEMKA B
4 5 6
Moro
Moro
Kayu Kayu Kayu
-
Tanjung Berlian Tj. Berlian Pengumpa n regional Sekumbang Kndur Pengumpa n regional
Profil Pelabuhan Pelabuhan Rempak, Kabupaten Karimun
Pelabuhan Kargo Rempak
Kondisi prasarana di kawasan pelabuhan kargo rempak, Karimun
Kondisi jalan yang sangat baik di Kawasan pelabuhan rempak.
Kondisi sarana kantor dan ruang tunggu, dalam kondisi tidak terpakai maksimal
Kondisi tempat areal perparkiran kendaraan roda dua
Kegiatan aktivitas bongkar muat di pelabuhan kargo rempak.
Profil Pelabuhan Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun
Pelabuhan Tanjung Balai Karimun
Permasalahan kebersihan di sekitar kawasan pelabuhan
Fasilitas restaurant, tempat makan dan minum bagi penumang
Sarana pendukung seperti perparkiran yang memadai di Kawasan pelabuhan Tanjung Balai Karimun
Jenis kapal, MV Ferry Penumpang yang dapat berlabuh di Pelabuhan Tj. Balai Karimun
Sarana Pendukung Ponton dan Kapal Ferry MV yang melayani Pelabuhan Tj. Balai Karimun
Profil Pelabuhan Pelabuhan Boom Panjang, Kabupaten Karimun
Pelabuhan Boom Panjang, pelabuhan baru yang diresmikan pada bulan Juni 2011
Sarana ponton dan jenis kapal yang melayani pelabuhan Boom Panjang
Kawasan pelabuhan yang tertata baik dengan areal parkirnya
Ruang tunggu yang sudah memadai dilengkapi dengan dinding /pagar pengaman penumpang dan barang
Loket-loket penjualan tiket yang sudah tersedia didalam kawasan pelabuhan
Sarana pendukung seperti restauran tempat untuk makan dan minum bagi penumpang
Profil Pelabuhan di Kota BatamUkuran No Nama Pelabuhan Lokasi Hirarki Dermaga dan Trestle 1 2 Batu Ampar Beton Sekupang Batu Ampar Sekupang Pelabuhan Utama 1250 Pelabuhan pengumpul Domestik Telaga Telaga Punggur Domestik Sekupang punggur Sekupang Pengumpan regional Pelabuhan pengumpul 200 72 Beton Ponton Beton pontoon dan 4050 500 dan 1935 500 117 Ukuran Konstruksi Dermaga Ukuran Terminal Penumpang (m2) Ukuran Gudang (m2) Lapangan Penumpukan (m2) Beton Beton 21000 42240 214000 80000 Kapasitas Sandar (Max DWT) 35000 10000
3
4
5
Roropunggur Ferry
Telaga TelagaPunggur Sekupang
Pelabuhanpengumpul Pelabuhan pengumpul
972
Beton
-
-
676
5000
450
Beton Ponton
dan 1200
-
-
500
6
Internasional Sekupang Ferry Batam Center
Pelabuhan pengumpul
72
Beton pontoon
dan 22464
-
-
500
7
Internasional Batam center
8
Nongsa Terminal Nongsa Bahari Ferry
Pelabuhan pengumpul
162
Ponton
1200
-
-
500
Teluk Senimba Pelabuhan pengumpul
132
Beton Ponton
dan 4250
-
-
500
9
Internasional Teluk Senimba
10
Nongsa Marina Ferry
Point Nongsa
Pelabuhan pengumpul
-
Yacht
-
-
-
500
Sei Jodoh
Pelabuhan pengumpul
280
Ponton
-
-
-
500
11
Internasional Harbour Bay Pelabuhan pulau Pulau Sambu
Pelabuhan
219
Beton
dan -
-
-
500
Profil Pelabuhan di Kabupaten BintanUkuran No Nama Pelabuhan Lokasi Hirarki Dermaga dan Trestle 1 Sri Bayintan Sei Kolak Kijang Sei Kolak Kijang Lobam Pelabuhan pengumpul 150 x 12 Konstruksi Dermaga Ukuran Terminal Penumpang (m2) Ukuran Gudang (m2) Ukuran Lapangan Penumpukan (m2) Operator PT Pelindo Cabang PT. Pelindo Cabang PT BIIE PT. Pertamina
Beton
61 x 18
-
2 3 4
Sri Bayintan Bandar Seri Udana Terminal Khusus 1
Pelabuhan pengumpul Pelabuhan Pengumpul
100 x 20 15 x 10 -
Beton Ponton Baja Beton Beton Beton Beton Beton Beton Beton Ponton baja Beton
1935 -
60 x 25 -
25 x 60 500 -
Tanjung Uban Pelabuhan pengumpul
Terminal Khusus 2Terminal Khusus 3 Terminal Khusus 4 Terminal Khusus 5 Terminal Khusus 6 5 6 7 Bulang Linggi
Tanjung Uban Pelabuhan pengumpulTanjung Uban Pelabuhan pengumpul Tanjung Uban Pelabuhan pengumpul Tanjung Uban Pelabuhan pengumpul Tanjung Uban Pelabuhan pengumpul Tanjung Uban Pelabuhan pengumpul Lagoi
50 x 6
1500 -
-
-
PT. PertaminaPT. Pertamina PT. Pertamina PT. Pertamina PT. Pertamina PEMKAB PT BRC PT ASDP
Bandar BentanTelani Roro (ASDP)
Pelabuhan pengumpul 2 buah 15 x 6 -
Tanjung Uban Pelabuhan pengumpul
89
TambelanTg Berakit Teluk Sebong Sei Carik Bintan
TambelanBerakit
Pengumpan regionalPengumpan regional
67,7 x 8Ponton 2 buah @ 10 x 5 170 x 10
Beton BajaBeton
-
-
-
PEMKABPEMKAB
10
Buyu
Teluk Bintan
Pengumpan local
Beton
-
-
-
PEMKAB
Profil Pelabuhan di Kabupaten NatunaUkuran No Nama Pelabuhan Lokasi Hirarki Dermaga dan Konstruksi Dermaga Ukuran Terminal Penumpang
UkuranGudang (m2)
Ukuran Lapangan Penumpukan Operator
Trestle 1 Ranai RanaiPengumpan regional Pengumpan regional Pengumpan regional Pengumpan regional Pengumpan
(m2) Beton -
(m2) 200 PEMKAB
30 x 8
-
2
Selat Lampa
Ranai
125 x 10
Beton
-
-
20 x 8
PEMKAB
3
Sedanau
Sedanau
70 x 8
Beton
-
-
-
PEMKAB
4
Serasan
Serasan
70 x 8
Beton
-
-
-
PEMKAB
5
Midai
Midai
regionalPengumpan regional Pengumpan regional
70 x 8
Beton
-
-
-
PEMKAB
6
Ranai Baru Udang Natuna
Ranai
70 x 8
Beton Proses pekerjaan
-
20x 30
1900
PEMKAB
7
Ranai
-
-
-
-
-
Sistem Zona (Untuk Analisa Pemodelan)No. A Kabupaten ZONA INTERNAL 1 Karimun Nama Kecamatan Moro Durai Kundur Kundur Utara Kundur Barat Karimun Buru Meral Tebing Teluk Bintan Seri Kuala Lobam Bintan Utara Teluk Sebong Bintan Timur Bintan Pesisir Mantang Gunung Kijang Toapaya Tambelan Siantan Siantan Selatan Siantan Tengah Saiantan Timur Palmatak Jemaja Jemaja Timur Midai Bunguran Barat Bunguran Utara Pulau Laut Pulau Tiga Bunguran Timur Bunguran Timur Laut Bunguran Tengah Bunguran Selatan Serasan Serasan Timur Subi Singkep Barat Singkep Lingga Lingga Utara Senayang Nomor/Kode Zona 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43No. Kabupaten 6 Kota Batam Nama Kecamatan Belakang Padang Bulang Galang Sei Beduk Nongsa Sekupang Lubuk Baja Batu Ampar Batam Kota Sagulung Batu Aji Bengkong Bukit Bestari Tanjung Pinang Timur Tanjung Pinang Kota Tanjung Pinang Barat Nomor/Kode Zona 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
2 Bintan
7 Kota Tanjung Pinang
B
3 Anambas
4 Natuna
ZONA EKSTERNAL: Provinsi Riau Provinsi Sumatera Barat Provinsi Sumatera Utara Provinsi NAD Provinsi Jambi Provinsi Sumatera Selatan Provinsi Bangka Belitung Provinsi Bengkulu Provinsi Lampung Pulau Kalimantan, Brunei Serawak Pulau Jawa dan Bali Pulau Sulawesi NTB dan NTT Maluku dan Papua Singapore, Malaysia Thailand, dsk.
60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74
5 Lingga