Upload
yudhia-patriana
View
54
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
PENCAPAIAN SWASEMBADA KEDELAI MELALUI
PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL KEDELAI
Produksi kedelai secara nasional terus menurun, hanya mampu memenuhi sekitar 40% konsumsi nasional.
Pemerintah mengambil kebijakan impor kedelai, yang berdampak pada berkurangnya devisa dan ketergantungan pada negara lain.
Peluang peningkatan produksi kedelai di dalam negeri masih terbuka, baik melalui peningkatan produktivitas maupun perluasan areal tanam.
Teknologi produksi dan varietas unggul kedelai berdaya hasil tinggi belum disampaikan secara luas kepada masyarakat.
Salah satu kedelai unggul yang berdaya hasil tinggi dan tahan terhadap cekaman lingkungan yaitu Varietas Slamet.
Perluasan areal tanam kedelai di Jawa dapat dilakukan dengan pemanfaatan lahan marjinal seperti lahan pesisir pantai maupun lahan kering masam.
Pendahuluan
MaksudMeningkatkan kapasitas produksi kedelai lokal oleh masyarakat untuk mendukung pencapaian swasembada.
Tujuan1. Meningkatnya produksi kedelai melalui pemanfaatan varietas
unggul kedelai oleh masyarakat maupun peningkatan luas panen di lahan marjinal dan pesisir.
2. Meningkatnya kapasitas masyarakat dan lembaga masyarakat dalam berusaha tani kedelai yang berkelanjutan.
3. Tersedianya sistem penyediaan benih berkualitas, berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat.
Maksud dan Tujuan
a) 8 kabupaten terpilih, yaitu Banyumas, Cilacap, Kebumen, Purworejo, Purbalingga, Brebes, Banjarnegara dan Purwodadi.
b) Kelompok tani/ penangkar benih yang terletak di 8 kabupaten terpilih yang direkomendasi oleh dinas pertanian setempat.
c) Kabupaten terpilih juga akan dilibatkan dalam kegiatan Workshop Nasional dan Regional
Lokasi Sasaran
PRINSIP PENGEMBANGAN VARIETAS
Acceptable
Transparan
Akuntabel
Berkelanjutan
Kerangka Jangka Menengah
Sederhana
PENDEKATAN PENGEMBANGAN VARIETAS
Pemberdayaan Masyarakat
Keberpihakan kepada petani dan kelompok rentan/marjinal
Otonomi dan desentralisasi
Partisipatif
Keswadayaan
Keterpaduan program pembangunan
Penguatan Kapasitas Kelembagaan
Kesetaraan dan keadilan gender
Prinsip dan Pendekatan
1. Workshop Nasional dan Regional , untuk memperoleh rumusan strategi pengembangan produksi kedelai dan sinergi antar lembaga.
2. Demplot Produksi dan Teknologi, melalui introduksi varietas unggul kedelai, berikut paket teknologi sesuai kondisi setempat.
3. Peningkatan kapasitas lembaga petani, dalam perencanaan dan penyediaan benih bermutu secara mandiri oleh lembaga petani.
Workshop Nasional dan Regional
Peningkatan kapasitas lembaga petani
PELAKSANAAN PROGRAM
DESKRIPSI PELAKSANAAN PROGRAM
Demplot Produksi dan Teknologi
Komponen Program
A. Penetapan Lokasi Sasaran Merupakan sentra kedelai baik produksi maupun pengguna. Kriteria Kelompok sasaran: kelompok tani yang aktif dan
berkomitmen tinggi terhadap pengembangan kedelai, dan direkomendasi oleh dinas pertanian setempat.
B. Penerima ManfaatMasyarakat yang memenuhi kriteria di atas
C. PendanaanAlokasi dana untuk pelaksanaan program adalah maksimal sebesar Rp. 1
Miliar dengan rincian penggunaan dana adalah: 1) max 5% untuk biaya persiapan, perencanaan dan operasional2) max 35% untuk biaya upah tenaga kerja konstruksi dan produksi3) min 60% untuk biaya konstruksi.
Ketentuan Pelaksanaan
Turbinwas
LPPM UNSOED
Penanggung Jawab
LSM BABAD
Pelaku Utama
Masyarakat
Tim Kerja LSM + Puslit Kedelai
POKJA Teknologi +
PemberdayaanGAPOKTAN
KonsultanManajemen Kab./Kota) Fasilitator
Pelaku Kunci Program
Peran Stakeholders
Tugas dan kewajiban lainnya yaitu : Menyediakan teknologi dan kelompok kerja alih teknologi
kepada masyarakat. Membentuk Tim Koordinasi Kabupaten. Memberikan pelatihan bagi pelaku program di tingkat
kota/kab. Mengendalikan kinerja fasilitator, berkoordinasi dengan
Pemerintah kota/kab. Menyusun laporan kinerja kegiatan.
Peran LSM dan Puslit Kedelai Unsoed
Tugas dan kewajiban lainnya yaitu : Membentuk Tim Koordinasi Kota/Kab Memfasilitasi dan mendukung proses penyediaan lahan bersama
masyarakat di lokasi sasaran Mengendalikan kinerja fasilitator Melakukan seleksi lokasi sasaran.
Peran Pemerintah Kota/Kab
Masyarakat dalam hal ini adalah anggota masyarakat secara umum dan kelembagaan masyarakat (BKM/LKM dan KSM) mempunyai tugas dan kewajiban antara lain: Menjadi /aktor utama pelaksana program; Memberikan kesempatan dan melibatkan pada kaum perempuan,
dan kelompok rentan/marjinal secara langsung dan aktif dalam seluruh tahapan program ;
Menandatangani dan melaksanakan ketentuan yang ada di Pakta Integritas;
Mematuhi ketentuan yang ditetapkan di dalam pedoman, perundangan dan kebijakan yang diberlakukan selama pelaksanaan program;
Peran Masyarakat
Melibatkan pemerintah pusat dan daerah sebelum pelaksanaan program di masyarakat dimulai.1. Workshop Perumusan Strategi Pengembangan Kedelai 2. Penetapan Lokasi dan Penganggaran;3. Penyusunan Pedoman Program;4. Pembentukan dan Penyiapan Organisasi Pelaksana
Program;5. Perekrutan Konsultan Manajemen dan fasilitator;
Persiapan Pelaksanaan Program
Inovasi Teknologi Untuk Pengembangan Kedelai Menuju Swasembada
• Demplot Produksi di Lahan Kering Masam Desa Kalikidang Kecamatan Cilongok bersama Gapoktan, dan Sosialisasi Demplot Kepada Masyarakat.
• Introduksi VUB Kedelai berdaya hasil tinggi sesuai Agroklimat setempat
• Aspek pasar (prefensi petani dan pasar) dan analisa usaha tani kedelai.
• Sosialisasi aspek teknologi dan usaha tani kedelai kepada masyarakat.
Pelatihan produksi benih kedelai dengan kelompok tani mitra bekerjasama dengan BPSB Propinsi Jawa Tengah.
• Demplot penangkaran benih oleh Puslit Kedelai bersama mitra kelompok tani.
• Alih teknologi produksi benih yang melibatkan kelompok tani
Strategi Pencapaian Swasembada Kedelai Melalui Penyediaan Benih Secara Mandiri
• Pelatihan Produksi Benih Kedelai dengan Kelompok Tani Mitra bekerjasama dengan BPSB Propinsi Jawa Tengah.
• Produksi Benih Kedelai Unggul oleh Puslit Kedelai UNSOED bekerjasama dengan Kelompok Penangkar
• Investasi alat panen dan pasca panen kedelai untuk produksi benih yaitu Perontok Benih dan Pengemas Benih.
Terima Kasih