Upload
pupu-saepu
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
1/41
KEBIJAKAN RKP BIDANG
KESEHATAN TAHUN 2016
Theresia Ronny Andayani
Direktur Kesehatan dan Gizi MasyarakatBappenas
Disampaikan Pada Rapat Konsolidasi Teknis (Rakontek) Perencanaan Tahun 2016
Jakarta, 22 April 2015
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
2/41
OUTLINE PAPARAN
1. Pendahuluan
2. Rancangan Awal RKP Bidang Kesehatan
Tahun 2016
3. Nawa Cita dan Quick Win Bidang Kesehatan
4. Kerangka Pendanaan dan Kelembagaan
5. Kewenangan Pusat dan Daerah
6. Perencanaan dan Penganggaran Tahun 2016
7. Agenda dan Tindaklanjut
2
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
3/41
1. PENDAHULUAN
3
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
4/41
BAPPENAS
4
DOKUMEN RKP TAHUN 2016Bab 1 Pendahuluan
Latar belakang, tujuan, dan sistematika penulisanBab 2 Kondisi Umum
(1) Kondisi tahun 2014 dan perkiraan capaian pembangunan tahun 2015;
(2) Permasalahan dan tantangan pembangunan tahun 2016
Bab 3 Kerangka
Ekonomi Makro(1) Rancangan kerangka ekonomi makro;
(2) Program pembangunan berkaitan dengan produk domestik bruto sisi
permintaan dan faktor-faktor perekonomian
Bab 4 Tema dan Agenda
Pembangunan Tahun 2016Agenda prioritas pembangunan dilengkapi dengan sasaran dan program-
program untuk mencapainya (kerangka pendanaan, kerangka regulasi dan
kerangka kelembagaan)
Bab 5 Pembangunan
BidangProgram-program pembangunan menurut bidang-bidang
pembangunan dalam RPJPN 2005-2025, yang dijabarkan dalam
program kegiatan K/L
Bab 6 PembangunanKewilayahan Rencana pembangunan kewilayahan baik yang akan dilaksanakan
oleh pemerintah maupun pemerintah daerah
Bab 7 PenutupPenutup
Lampiran(1) Matrik Strategi Pembangunan Nasional
(2) Matrik Rencana Tindak Pembangunan Bidang
(3) Matrik Rencana Tindak Pembangunan K/L
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
5/41
RANCANGAN TEMA RKP 2016
RKP 2015*)
MELANJUTKAN
REFORMASI BAGI
PERCEPATAN
PEMBANGUNAN
EKONOMI YANG
BERKEADILAN
RKP 2016
MEMPERCEPAT
PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
UNTUK MELETAKKAN
FONDASI
PEMBANGUNAN YANG
BERKUALITAS
RKP 2017
Ditentukan
dalam proses
penyusunan
RKP 2017
RKP 2018
Ditentukan
dalam proses
penyusunan
RKP 2018
RKP 2019
Ditentukan
dalam proses
penyusunan
RKP 2019
5
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
6/41
BAPPENAS
Permasalahan utama yang menghambat percepatan realisasi investasi adalah adanya
keterbatasan infrastruktur, termasuk pasokan listrik.
Pemenuhan ketersediaan infrastruktur merupakan salah satu prasyarat utama yang
harus dilakukan dalam pembangunan yang berkualitas.
Pembangunan berkualitas :
Membangun untuk manusia dan masyarakat, yang inklusif dan berbasis luas, dan
mengurangi ketimpangan antar golongan dan antar wilayah.
Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan
dan keseimbangan ekosistem. Menghasilkan pertumbuhan, dan kesejahteraan yang
berkelanjutan.
Infrastruktur diperlukan, utamanya untuk mendukung agenda prioritas kedaulatan
pangan, kedaulatan energi, kemaritiman, pariwisata dan industri dengan sasaran
kelompok sosial yang luas dan sasaran wilayah yang meningkatkan pemerataan.
LANJUTAN...
“Mempercepat Pembangunan Infrastrukturuntuk Meletakkan Fondasi Pembangunan
yang Berkualitas”
6
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
7/41
BAPPENAS
7
Tema RKP &PrioritasNasional
MusrenbangProvinsi
RakorbangpusI
RakorbangpusII
TrilateralMeeting
RangkaianMusrenbangnas
• Pra Musrenbang
• Musrenbangnas
SidangKabinet
PerpresRKP
Disampaikan
oleh Pemerintah
kepada DPR
TAHAPAN PELAKSANAAN PENYUSUNAN
RANCANGAN AWAL RKP 2016
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
8/41
2. RANCANGAN AWAL RKP BIDANGKESEHATAN TAHUN 2016
8
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
9/41
BAPPENASKONDISI UMUM
1. Kesehatan ibu dan anak membaik namun belum signifikan dankesenjangan masih cukup lebar – Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih cukup tinggi.
– Disparitas Masih Lebar : Persalinan di fasilitas kesehatan tertinggi berada di DIY (99%)dan terendah berada di Maluku (25,2%); Cakupan Imunisasi dasar lengkap tertinggiberada di DIY (83,1%) dan terendah berada di Papua (29,2%).
2. Status Gizi di Indonesia – Permasalahan kekurangan gizi, terutama pendek (stunting)
– Wasting / kurus dialami oleh 12,1% balita
– Ibu Hamil di Indonesia mengalami Anemia (37,1%)
3. Pengendalian Penyakit – Beban ganda penyakit: penyakit menular masih muncul sedangkan penyakit tidak
menular semakin meningkat
– Prevalensi HIV dan AIDS di Indonesia cukup tinggi tahun 2013 adalah 0,43 persen
– Faktor Risiko PTM (Penduduk >10 th kurang konsumsi buah dan sayur : 93,5%)
4. Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Pada pelayanan kesehatan rujukan, banyak rumahsakit yang belum memenuhi standar ketenagaan.
9
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
10/41
KESEHATAN IBU DAN ANAK
Angka Kematian Ibu (AKI)dan Angka Kematian Bayi(AKB) masih cukup tinggi
walaupun dalam beberapadekade terakhir AKI dan AKBtelah mengalami penurunan.
DISPARITAS
MASIH LEBAR
AKI Tahun 1994-2012 dan Target RPJMN 2019
390
334 307228
359306
0
100
200
300
400
500
1994 1997 2002-2003 2007 2012 2019
K e m a t i a n I b u
P e r 1 0 0 . 0
0 0 K e
l a h i r a n H i d u p
SDKI Target RPJMN 2019
Persalinan di
Fasilitas
Kesehatan (%)
Cakupan
Imunisasi Dasar
Lengkap (%)
Tertinggi
Nasional
Terendah
MALUKU
DIY
PAPUA
DIY
Pada pelayanan kesehatan rujukan,banyak rumah sakit yang belummemenuhi standar ketenagaan.
89 8881
91
5651 48
56
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Sp. Penyakit
Dalam
Sp. Bedah Sp. Anak Sp. Obstetrik
Ginekologi
Kelas C
Kelas D
Persentase RSU Pemerintah Menurut Ketersediaan Dokter
Spesialis pada RSU Tipe C dan Tipe D, 2011
Sumber: Riskesdas, 2013
Sumber:
Risfaskes, 2011
Status kesehatan ibu dan anak membaik namun
belum signifikan, kesenjangan masih cukup lebar
10
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
11/41
STUNTING
(PENDEK) :
Terjadi pada
hampir seluruhwilayah
STATUS GIZI DI INDONESIA
ANEMIA PADAIBU HAMIL
WASTING(KURUS)
Sebanyak
Ibu hamil di Indonesia
mengalami
anemia
37,1%Balita tergolong Kurus
12,1%Sebanyak
BAYI DENGAN BERAT BADAN
LAHIR RENDAH (BBLR)
Disparitas Prevalensi
Tertinggi Sulteng : 16,9%
Terendah Sumut : 7,2%
Nasional 10,2%Riskesdas 2013
40+ 30-39 20-29
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
12/41
200
0
201
0
Indonesia menghadapi BEBAN GANDA PENYAKIT,
yaitu kondisi penyakit menular masih muncul
sedangkan penyakit tidak menular semakin
meningkat
Jumlah Kasus HIV-AIDS (kumulatif)
2013
Prevalensi HIV dan AIDS di Indonesia hingga
tahun 2013 adalah 0,43 persen dengan sebaran
seperti grafis diatas
TB
• Prevalensi 297 per 100.000 penduduk
• Jumlah penderita 893.000 kasus (2013)
DBD
• Angka kesakitan 45,85 per 100.000 penduduk
• Jumlah penderita sebanyak 112.511 penduduk (2013)
Malaria
• Angka kesakitan 1,14 per 1.000 penduduk
• Jumlah kasus sebanyak 412.000 kasus (2013)
Filariasis • Jumlah kasus sebanyak 12.714 kasus (2013)
Merokok pada penduduk
- usia < 18 tahun (7,2 %)
- usia > 15 tahun (36,3%)
Penduduk Kurang
Aktivitas Fisik (26,1 %
penduduk)
Penduduk >10 th Kurang
Konsumsi Buah dan Sayur(93,5%)
F a k t o r R e s i k o
P e r i l a k u P T M
199
0
12
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
13/41
Kondisi Saat ini : SDM Kesehatan
Ketersediaan tenaga kesehatan
masih terbatas.
Rasio dokter per 10.000 penduduk
KONDISI SAAT INI
2
Kekurangan Tenaga Kesehatan
di Puskesmas Tahun 2012
STANDAR WHO
10<
Sumber: BPPSDM, Kemenkes
Pertumbuhan insititusi pendidikan tenaga
kesehatan yang sangat cepat menimbulkan
tantangan dalam menjaga dan memastikan
kualitas dan kompetensi lulusan.
Status Akreditasi Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan (2011)
Persentase Lulusan Tenaga Kesehatan
Yang Lolos Uji Kompetensi
Sumber: HPEQ Project, 2012 13
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
14/41
Sasaran Pokok
Pembangunan Kesehatan
NO PEMBANGUNANBASELINE
2014
SASARAN
2016
1. SASARAN MAKROPembangunan Manusia dan Masyarakat
d. Persentase penduduk yang menjadi peserta jaminan kesehatan melalui
SJSN Bidang Kesehatan
51,8%
(Okt, 2014)
68
KESEHATAN
1 Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat
a. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup diukur dengan proksiindikator, antara lain:
346(SP 2010)
*)
- Persentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan (PF) 70,4 (2013) 77
- Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal ke
empat (K4)
70,4 (2013) 74
b. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup diukur dengan proksi
indikator, antara lain:
32
(2012/2013)
*)
- Persentase kunjungan neonatal pertama (KN1) 71,3 (2013) 78
- Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar
lengkap
90 (2014) 91,5
c. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita (persen) 19,6 (2013) 18,3
d. Prevalensi stunting(pendek dan sangat pendek) pada anak baduta
(bawah dua tahun) (persen)
32,9 (2013) 30,5
*)Data AKI dan AKB diperoleh melalui survey skala besar dan tidak tersedia setiap tahun14
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
15/41
Sasaran Pokok (2)
NO PEMBANGUNAN
BASELINE
2014
SASARAN
2016
2. Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular
a. Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk (persen) 297 (2013) 271
b. Prevalensi HIV (persen) 0,46 (2014)
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
16/41
No Indikator Target RPJMN
2015-
2019
Target
2016
a Jumlah penduduk yang menjadi peserta penerima bantuan iuran (PBI) melalui Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS) (dalam juta)
107,2 99,6
b Persentase Kabupaten/Kota dengan alokasi anggaran kesehatan lebih dari 10 persen dari
APBD
- 55
c Persentase ibu hamil kurang energi kronik (KEK) 18,2 22,7d Prevalensi gizi buruk pada balita (persen) - 5,2%
e Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi malaria 300 245
f Jumlah Puskesmas yang telah bekerjasama melalui Dinas Kesehatan dengan UTD dan RS 5.600 1.600
g Jumlah Puskesmas non rawat inap dan Puskesmas rawat inap yang memberikan pelayanan
sesuai standar
6.000 1.400
h Persentase RS Kab/Kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis
penunjang
60 35
i Jumlah RS Rujukan Nasional dengan RS Rujukan Regional yang menerapkan integrasi data
rekam medis
60 15
j Persentase obat tradisional yang memenuhi syarat 84 81
k Persentase rata-rata laju pertumbuhan penduduk (LPP) 1,19 1,27
l Angka kelahiran total (TFR) per perempuan usia reproduksi 2,3 2,36
m Angka prevalensi pemakaian kontrasepsi (CPR) suatu cara (all method ) (persen) 66,0 65,4
Sasaran Pembangunan Kesehatan Lainnya
16
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
17/41
Arah Kebijakan
1. Akselerasi pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja, dan lanjutusia yang berkualitas;
2. Mempercepat perbaikan gizi masyarakat;
3. Meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan;
4. Meningkatan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas;
5. Meningkatan akses pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas;
6. Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, dan kualitas farmasi
dan alat kesehatan;
7. Meningkatkan pengawasan Obat dan Makanan;
8. Meningkatkan ketersediaan, penyebaran, dan mutu sumber daya manusia
kesehatan;
9. Meningkatkan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
10. Menguatkan manajemen, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi;
11. Memantapkan pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang
Kesehatan;
12. Mengembangkan dan meningkatkan efektifitas pembiayaan kesehatan;17
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
18/41
Perkuatan
1. Penguatan untuk melaksanakan quick win Presiden:
kerjasama puskesmas dengan UTD, pengelolaan dana kesehatan oleh RSUD dan Pemda,
pendataan kebutuhan kapal RS, peningkatan anggaran kesehatan pemerintah melalui
APBN dan APBD, rumah sehat
2. Penguatan pelayanan kesehatan ibu, anak, dan gizi masyarakatserta penyakit menular:
cakupan jaminan persalinan melalui peningkatan kepesertaan JKN, sistem pengumpulan
data kematian ibu, pengembangan kebijakan gizi masyarakat dengan fokus pada 1000
HPK, penguatan pencegahan penyakit menular dan tidak menular
3. Penguatan dan perluasan jaminan kesehatan nasional melaluiKartu Indonesia Sehat SJSN Kesehatan:
perluasan kepesertaan KIS terutama peningkatan PBI, penguatan sistem tarif premi dan
pembayaran provider, pengembangan pemantauan dan evaluasi, penguatan ketersediaan
sisi suplai yankes
18
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
19/41
Perkuatan...
4. Penguatan sistem kesehatan:
penguatan sistem monev dan informasi, pengembangan model penempatan nakes berbasis
tim dan pemenuhan dokter spesialis, peningkatan ketersediaan obat dan vaksin di faskes
dasar, penyesuaian iuran JKN, integrasi rekam medis online puskesmas dan rumah sakit
5. Penguatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan:sistem rujukan nasional, regional dan provinsi, akreditasi RS, akreditasi Puskesmas,
pengembangan fasilitas di DTPK
6. Penguatan upaya promotif dan preventif :
advokasi kebijakan pembangunan berwawasan kesehatan, penguatan gerakan masyarakat
dalam promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, UKBM, pelaksanaan pilotlayanan kesehatan primer terpadu di DTPK, peningkatan efektivitas BOK
19
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
20/41
3. NAWA CITA DAN QUICK WINBIDANG KESEHATAN
20
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
21/41
BAPPENAS
Agenda Nawa Cita
Bidang Kesehatan
• Sebagian besar sudah dimasukkan ke dalam RPJMNdengan penyesuaian indikator dan target.
• Indikator quick win akan di masukkan ke dalam RKP2016.
• Arahan Presiden RI dalam Ratas tanggal 24 Feb 2015:janji Presiden yang belum tertuang dalam RPJMN 2015-2019 agar dapat dituangkan dalam RKP 2016
21
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
22/41
BAPPENAS
Nawa Cita RPJMN 2015-2019Formulasi
dalam RKP 2016
1. 6.000 puskesmas rawat
inap
2. Menurunkan prevalensi TB
sebesar 60%
3. Menurunkan prevalensi
Malaria sebesar 60%
4. Jaminan Persalinan bagiseluruh kelahiran
5. Anggaran kesehatan
minimal 5% dari Anggaran
Negara
1. 6.000 puskesmas non
rawat inap dan rawat inap
sesuai standar
2. Prevalensi TB: 245 per
100.000 penduduk
3. Jumlah kab/kota dengan
eliminasi malaria 300.
4. Penduduk yang menjadi
peserta jaminan
kesehatan
5. Peningkatan pembiayaan
kesehatan
1. 1.400 puskesmas non
rawat inap dan rawat
inap sesuai standar
2. Prevalensi TB: 271 per
100.000 penduduk
3. Jumlah kab/kota dengan
eliminasi malaria 245
4. memperluas cakupanjaminan persalinan
melalui peningkatan
kepesertaan JKN
5. Peningkatan pembiayaan
kesehatan publik
Nawa Cita Bidang Kesehatan
22
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
23/41
BAPPENAS
Nawa Cita RPJMN 2015-2019Formulasi
dalam RKP 2016
1. PBI JKN: 140 juta
2. AKI: 102 per 100.000
kelahiran hidup
3. Gizi Buruk: 5%
4. Stunting 5-10%
5. Cakupan Imunisasi
Dasar Lengkap 90%
6. Puskesmas dengan
SDM Tenaga Utama
90%
7. Angka Kematian Bayi12 per 1.000 kh
8. Dokter spesialis dari
26.000-32.000
1. PBI JKN: 107,2 juta
2. AKI: 306 per 100.000
kelahiran hidup
3. Kekurangan gizi: 17%
4. Stunting Baduta 28%
5. Imunisasi dasar lengkap pada
bayi 93%
6. Jumlah puskesmas yang
minimal memiliki 5 jenis
tenaga kesehatan 5.600
7. Angka Kematian bayimenjadi 24
8. 60% RS Kab/Kota kelas C
yang memiliki 4 dokter
spesialis dasar dan 3 dokter
spesialis penunjang
1. PBI JKN: 99,6 juta
2. 77 %persalinan di fasilitas
pelayanan kesehatan (PF)
3. Gizi buruk: 5,2%
4. Stunting Baduta 30,5%
5. Persentase anak usia 0-11 bl
g mendpat imunisasi dasar
lengkap 91,5%
6. Jumlah puskesmas yang
minimal memiliki 5 jenis
tenaga kesehatan 2.0007. 78% kunjungan neonatal
pertama (KN1)
8. 35% RS Kab/Kota kelas C
yang memiliki 4 dokter
spesialis dasar dan 3 dokter
spesialis penunjang
Nawa Cita...
23
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
24/41
BAPPENAS
Nawa Cita RPJMN 2015-2019 Formulasi dalam RKP 2016
1. Pembangunan 50.000 rumah sehat
2. Rekam medis online 70 %
puskesmas dan 100% RSUD
3. Penambahan iuran BPJS kesehatan
yang berasal dari APBN dan APBD
4. Anggaran kesehatan menjadi 2,8%
GDP
5. Kab/kota dengan anggaran
kesehatan >10%: 55%
6. Pelaksanaan pilot layanankesehatan primer terpadu berbasis
kolaborasi pemerintah dan
masyarakat di 100% Puskemas
DTPK
7. Seluruh obat tradisional lulus uji
BPOM (Dikutip dari Majalah Tempo,
tetapi sumber asli dokumen belum
teridentifikasi)
1. Kondisi Umum: Peningkatan
pemberdayaan masyarakat dilakukan
melalui peningkatan UKBM (Upaya
Kesehatan Berbasis Masyarakat)
seperti posyandu, polindes, poskesdes,
pos obat, desa rumah sehat, dan lain-
lain2. 60 RS Rujukan Nasional dengan RS
Rujukan Regional yang menerapkan
integrasi data rekam medis
3. Peningkatan pembiayaan kesehatan
publik
4. 90% obat tradisional, kosmetik dan
suplemen kesehatan dan produk kuasi
tidak memenuhi syarat (TMS) yang
dianalisis dan ditindaklanjuti
1. Penguatan rumah sehat
2. Puskesmas Rekam Medis Online dalam
sistem rujukannnya
3. 15 RS Rujukan Nasional dengan RS
Rujukan Regional yang menerapkan
integrasi data rekam medis
4. Peningkatan pembiayaan kesehatanpublik, termasuk penyesuaian iuran
JKN. Kepesertaan PBI 99,6 juta dengan
hitungan premium sebesar Rp 23.000
(naik dari 88,2 juta, premi Rp 19.250)
5. peningkatan anggaran kesehatan,
terutama pembiayaan kesehatan
pemerintah
6. Pelaksanaan pilot layanan kesehatan
primer terpadu berbasis kerjasampemerintah dan masyarakat
7. 82,5% obat tradisional, kosmetik dan
suplemen kesehatan dan produk kuasi
tidak memenuhi syarat (TMS) yang
dianalisis dan ditindaklanjuti
Nawa Cita...
24
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
25/41
BAPPENAS Quick Win
Quick Win RPJMN 2015-2019 Formulasi dalam RKP 20161. Pembuatan RPP/Perpres yang
diperlukan untuk menindaklanjuti
isi UU 44/2009 ttg Pengelolaan
Dana Kesehatan oleh RSUD dan
Pemda
2. Peluncuran KIS di 7 lokasi(Mentawai, Lebak, Kab Tangerang,
Kab. Toli-Toli, Kab Berau, Kab
Pasuruan, Kab Mamuju)
3. Sistem/Inpres kerja sama
Puskesmas dengan Unit Transfusi
Darah untuk Pencegahan Kematian
Ibu Melahirkan
4. Pengikatan kerjasama Puskesmas
dengan unit transfusi darah untuk
kebutuhan ibu melahirkan
5. Pendataan Kebutuhan Kapal
Rumah Sakit di Kabupaten-
kabupaten Kepulauan
1. PP mengenai subsidi
pemerintah/pemerintah
daerah pada RS yang
diselesaikan
2. 7 Kab/Kota yang menerima
Kartu Indonesia Sehat (KIS)(2015)
3. 1 Inpres kerjasama
puskesmas dengan unit
transfusi darah/UTD yang
diselesaikan untuk
pencegahan kematian ibumelahirkan (2015)
4. dokumen tentang kebutuhan
kapal RS di daerah kepulauan
(2015 & 2016)
1. Disahkannya PP tentang Subsidi
Pemerintah/Pemerintah Daerah
pada RS sesuai amanat pasal 48 UU
No. 44 Tahun 2009
(Kegiatan sudah diselesaikan tahun
2015)
1. 1.600 Puskesmas yang telah
bekerjasama melalui Dinas
Kesehatan dengan UTD dan RS
2. pendataan kebutuhan kapal rumah
sakit di kabupaten-kabupaten
kepulauan (dokumen tentang
kebutuhan kapal RS di daerahkepulauan) 25
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
26/41
4. KERANGKA PENDANAAN DANKELEMBAGAAN
26
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
27/41
BAPPENAS KERANGKA PENDANAAN
• Meningkatkan pendanaan untuk pembangunan kesehatan
dan gizi masyarakat
– peningkatan dukungan dana publik, termasuk peningkatan peran
dan tanggung jawab pemda
– earmarked tax
– PPP dan CSR
• Meningkatkan efektifitas pendanaan pembangunan
kesehatan dan gizi masyarakat
– pembagian peran dan kewenangan pusat, provinsi, dan kab/kota
– peningkatan efisiensi dan efektivitas anggaran kesehatan
– pemanfaatan DAK yang lebih tepat sasaran
27
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
28/41
BAPPENAS KERANGKA KELEMBAGAAN
28
No KERANGKA KELEMBAGAANINSTANSI
PENANGGUNG JAWAB
1 Sinkronisasi nomenklatur kelembagaan antara pusat dan daerah dalam
rangka peningkatan sinergitas kebijakan perencanaan, penganggaran, dan
pelaksanaan pembangunan kesehatan di pusat dan daerah
Kementerian Kesehatan
2 Penguatan pemantauan, pengendalian, pengawasan, dan evaluasi
termasuk melalui pengembangan riset operasi dan sistem
pengumpulan data untuk pemantauan dan evaluasi pembangunan,
studi efektifitas, dan pengembangan mekanisme penguatan sistem
informasi menyeluruh dan terpadu mulai dari fasilitas pelayanan,
kabupaten/kota, provinsi, dan pusat
Kementerian Kesehatan
3 Penguatan kelembagaan balai pengawasan obat dan makanan Badan Pengawas Obat dan
Makanan
4 Peningkatan sinergi kelembagaan dalam penanganan program lintas
sektor/lintas bidang untuk pembangunan kesehatan termasuk pangan dan
gizi dan penanggulangan HIV/AIDS
5 Pelembagaan penapisan teknologi kesehatan (health technology
assesment /HTA) dan pertimbangan klinik (clinical advisory )
Kementerian Kesehatan
Mengacu pada RPJMN 2015-2019
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
29/41
5. PEMBAGIAN KEWENANGANPUSAT DAN DAERAH
29
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
30/41
Pembagian Urusan Pemerintah Bidang Kesehatan
(Upaya Kesehatan)
Pemerintah Pusat Daerah Provinsi Daerah Kabupaten/Kota
a. Pengelolaan upaya kesehatan
perorangan (UKP) rujukan
nasional/lintas Daerah provinsi.
b.Pengelolaan upaya kesehatan
masyarakat (UKM) nasional danrujukan nasional/lintas Daerah
provinsi.
c. Penyelenggaraan registrasi,
akreditasi, dan standardisasi
fasilitas pelayanan kesehatan publik
dan swasta.
d.Penerbitan izin rumah
sakit kelas A dan fasilitas
pelayanan kesehatan
penanaman modal asing
(PMA) serta fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat nasional.
a.Pengelolaan UKP
rujukan tingkat
Daerah provinsi/lintas
Daerah
kabupaten/kota.
b.Pengelolaan UKM
Daerah provinsi dan
rujukan tingkat
Daerah provinsi/lintas
Daerah
kabupaten/kota.
c. Penerbitan izin rumah
sakit kelas B dan
fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat
Daerah provinsi.
a.Pengelolaan UKP
Daerah kabupaten/kota
dan rujukan tingkat
Daerah kabupaten/kota.
b.Pengelolaan UKMDaerah kabupaten/kota
dan rujukan tingkat
Daerah kabupaten/kota.
c. Penerbitan izin rumah
sakit kelas C dan D dan
fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat Daerah
kabupaten/kota
30
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
31/41
Pembagian Urusan Pemerintah Bidang Kesehatan
(Sumber Daya Manusia Kesehatan)
PemerintahPusat DaerahProvinsi DaerahKabupaten/Kota
a. Penetapan standardisasi dan registrasi tenaga
kesehatan Indonesia, tenaga kesehatan warga
negara asing (TK-WNA), serta penerbitan
rekomendasi pengesahan rencana penggunaan
tenaga kerja asing (RPTKA) dan izin
mempekerjakan tenaga asing (IMTA)
b. Penetapan penempatan dokter spesialis dan
dokter gigi spesialis bagi Daerah yang tidak
mampu dan tidak diminati.
c. Penetapan standar kompetensi teknis dan
sertifikasi pelaksana Urusan Pemerintahan bidang
kesehatan.
d. Penetapan standar pengembangan kapasitas SDM
kesehatan.
e. Perencanaan dan pengembangan SDM kesehatan
untuk UKM dan UKP Nasional
Perencanaan dan
pengembangan
SDM kesehatan
untuk UKM dan
UKP Daerahprovinsi
a. Penerbitan izin
praktik dan izin
kerja tenaga
kesehatan.
b.Perencanaan danpengembangan
SDM kesehatan
untuk UKM dan
UKP Daerah
kabupaten/kota.
31
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
32/41
Pembagian Urusan Pemerintah Bidang Kesehatan
(Kefarmasian dan Alkes)
Pemerintah Pusat Daerah Provinsi Daerah Kabupaten/Kota
a. Penyediaan obat, vaksin, alat
kesehatan, dan suplemen kesehatan
program nasional.
b. Pengawasan ketersediaan
pemerataan,dan keterjangkauan obat
dan alat kesehatan.
c. Pembinaan dan pengawasan industri,sarana produksi dan sarana distribusi
sediaan farmasi, obat tradisional,alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan
rumah tangga (PKRT), bahan obat,
bahan baku alam yang terkait dengan
kesehatan.
d. Pengawasan pre-market obat, obat
tradisional, kosmetika, alat kesehatan,
PKRT, dan makanan minuman.
e. Pengawasan post-marketobat, obat
tradisional, kosmetika, alat kesehatan,
PKRT, dan makanan minuman
a. Penerbitan
pengakuan
pedagang besar
farmasi (PBF)
cabang dan cabang
penyalur alat
kesehatan (PAK).b. Penerbitan izin
usaha kecil obat
tradisional (UKOT).
a. Penerbitan izin apotek,
toko obat, toko alat
kesehatan dan optikal.
b.Penerbitan izin usaha mikro
obat tradisional (UMOT).
c. Penerbitan sertifikat
produksi alat kesehatankelas 1 (satu) tertentu dan
PKRT kelas 1 (satu) tertentu
perusahaan rumah tangga.
d.Penerbitan izin produksi
makanan dan minuman
pada industri rumah
tangga.
e. Pengawasan post-market
produk makanan-minuman
industri rumah tangga.
32
b i i h id h
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
33/41
Pembagian Urusan Pemerintah Bidang Kesehatan
(Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan)
Pemerintah Pusat Daerah Provinsi Daerah Kabupaten/Kota
Pemberdayaan masyarakat
bidang kesehatan melalui
tokoh nasional dan
internasional, kelompokmasyarakat, organisasi
swadaya masyarakat serta
dunia usaha tingkat nasional
dan internasional.
Pemberdayaan masyarakat
bidang kesehatan melalui
tokoh provinsi, kelompok
masyarakat, organisasiswadaya masyarakat dan
dunia usaha tingkat provinsi.
Pemberdayaan masyarakat
bidang kesehatan melalui
tokoh kabupaten/kota,
kelompok masyarakat,organisasi swadaya
masyarakat dan dunia usaha
tingkat kabupaten/kota.
33
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
34/41
6. PERENCANAAN DANPENGANGGARAN TAHUN 2016
34
BAHAN ACUAN
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
35/41
BAHAN ACUAN
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN 2016
• RPJMN 2015 – 2019 dan Renstra K/L 2015-2019
• Rancangan Awal RKP Tahun 2016
• Surat Bersama (SB) Pagu Indikatif dan RancanganAwal RKP tahun 2016
• Hasil Kesepakatan Musrenbang
35
CONTOH HASIL SEMENTARA
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
36/41
CONTOH HASIL SEMENTARA
PRAMUSRENBANGNAS
No Usulan Daerah Kab/Kota
Usulan Daerah
StatusKesepakatan KeteranganTarget Alokasi
(Juta)
Sasaran: Inisiasi Kartu “Indonesia Sehat”.
1 Pengadaan alat-alat
Kesehatan Rumah
Sakit
Kab. Kutai
Kartanegara
1 Paket 10.000,00 Disepakati
melalui Anggaran
baseline K/L
Usulan sudah masuk e-planning
2016. Alokasi disesuaikan
dengan pagu indikatif tersedia.
2 Pengadaan
Ambulance/Mobiljenazah
Kab. Kutai
Kartanegara
2 unit 3.210,00 Ditolak Untuk mobil ambulans bisa
diakomodasi melalui DAK,namun untuk mobil jenazah
tidak bisa diakomodir.
Sasaran: Pengembangan 6000 Puskemas dengan Fasilitas Rawat Inap.
3 Penyediaan Sarana dan
Prasarana Puskesmas
Kab. Kutai
Barat
3 Puskes-
mas
5.000,00 Disepakati
melalui Anggaran
baseline K/L
Usulan untuk kegiatan
rehabilitasi. Dapat diakomodasi
melalui DAK.
4 Pembangunan RumahSakit Pratama
Kab. MahakamUlu
1 unit 10.000,00 DisepakatiSebagai Inisiatif
Baru
Usulan untuk RS Pratama didaerah perbatasan (prioritas).
Belum masuk dalam e-planning
sehingga diusulkan melalui
inisiatif baru. Perlu dilengkapi
dengan dokumen pendukung
(FS, ToR dan RAB) paling lambat
Jumat 24 April 2015 ke
Bappenas.
Provinsi Kalimantan Timur
PROGRAM KEGIATAN
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
37/41
PROGRAM, KEGIATAN,
SASARAN DAN INDIKATOR
Penambahan dan Pengurangan Program, Kegiatan,
Sasaran dan Indikator dimungkinkan:
Perubahan tugas dan fungsi K/L (penugasan
baru)
Perubahan struktur orgnaisasi
Penambahan anggaran yang menyebabkanperubahan target dan indikator
37
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
38/41
7. AGENDA DAN TINDAKLANJUT
L.38
TINDAK LANJUT :
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
39/41
TINDAK LANJUT :
JADUAL PENYUSUNAN RKP 2016
NO. AGENDA WAKTU
1 Rakorbangpus Rabu, 15 April 2015
2 Pertemuan Tiga Pihak 15 April - 5 Mei 2015
3 Rangkaian Musrenbangnas 16 - 29 April 2015
4 Sidang Kabinet Rabu, 13 Mei 2015
5 Perpres RKP Tahun 2016 Senin, 18 Mei 2015
39
Rencana Pertemuan Tiga Pihak (trilateral meeting) untuk Kemkes :
Tgl 30 April atau antara tgl 4-5 Mei 2015
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
40/41
•
Mendahulukan pembahasan untuk pencapaian sasaran prioritasnasional yang diwujudkan dalam perencanaan dan penganggaran
prioritas
• Pencapaian sasaran prioritas pembangunan di samping dilakukan
melalui belanja K/L, juga dilakukan melalui Belanja Non K/L; Transfer
Daerah dan Pembiayaan Lainnya yang berasal dari Luar Negeri (PHLN)
maupun Dalam Negeri (SBN/SBSN/PDN) serta BUMN terkait.
• Memastikan kesiapan pelaksanaan kegiatan prioritas disetiap lokus:
– Daftar kegiatan prioritas yang fokus dan sudah siap untuk
dilaksanakan – Kelengkapan, kesiapan, kapasitas implementasi, dan kewenangan
– Koordinasi lintas K/L
– Prioritas hasil kesepakatan Musrenbangnas
40
TINDAK LANJUT
8/19/2019 Paparan Rkp Kesehatan Rakontek Kemkes 22 April-final
41/41
TERIMA KASIH