Upload
pomili-womal
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/23/2019 paparan tnp2k
1/37
PROGRAM INDONESIA PINTAR
WORKSHOPKOORDINASI PENDATAAN PENERIMA PROGRAM
INDONESIA PINTAR
DIREKTORAT PEMBINAAN SMA KEMENDIKBUDBANDUNG, 9 SEPTEMBER 2015
7/23/2019 paparan tnp2k
2/37
PROGRAM INDONESIA PINTARMENGGUNAKAN KARTU INDONESIAPINTAR (KIP)
7/23/2019 paparan tnp2k
3/37
PROGRAM INDONESIA PINTAR
MENGGUNAKAN KIP (KARTU INDONESIA PINTAR)
Dinas Pendidikan/Kanwil
Provinsi
Dinas
Pendidikan/Kankemenag
Kab/Kota
Menyerahkan RekapKab/Kota ke masing
masing pelaksana Progam
Indonesia Pintar di
tingkat Nasional
Sekolah/Madrasah/Lembaga
Pendidikan lainnya
mengumpulkan Rekap Kartu.
Nama dan Informasi Anak/Siswa
dan dikirimkan ke Kab/Kota
Kemendikbud &Kemenag
Menetapkan penerima
Progam Indonesia Pintar
masing masing
Kab/Kota
Jasa
Pengiriman
Jasa pengiriman
mengirimkanKartu ke Keluarga
Sasaran
Anak /orang tua membawa
KPS/KKS & KIP plus bukti tambahan ke
Sekolah/Madrasah/Lembaga Pendidikan
lainnya tempat anak/siswa terdaftar
KPS/Kartu Keluarga
Sejahtera (KKS) dan KIP
Penyaluran Manfaat PIP menggunakan mekanisme yang
selama ini berjalanBasis Data
Terpadu (BDT)Plus*
Nama dan Alamat
Anak Penerima KIP
* Basis Data Terpadu (BDT)) Plus anak usia 6
21 tahun di Basis Data Terpadu (BDT) termasuk siswa penerima BSM KPS
2014, siswa sekolah dari PKH, santri di Pontren, siswa sekolah teologi dan siswa di Panti Asuhan/Sosial| 2
7/23/2019 paparan tnp2k
4/37
PELUNCURAN PSKS
(PROGRAM SIMPANAN KELUARGA SEJAHTERA)
Tahap Awal (November & Desember 2014)
| 3
15,5juta 14,
5
Juta
1Juta
Rekening
Bank & Layanan
Keuangan
Digital
Simpanan
Giro Pos
Kartu Keluarga Sejahtera
(KKS) Menggantikan KPS
SIM Card berisi e-money
Tetap menggunakan Kartu
Perlindungan Sosial &
mendapatkan manfaat:
Program Indonesia Pintar
Program Indonesia Sehat
Kartu Indonesia
Pintar
Kartu Indonesia
Sehat
Disertai Pembagian:
7/23/2019 paparan tnp2k
5/37
JENIS KARTU DAN JUMLAH KARTU *
Tahap Awal (November & Desember 2014)
| 4
1.023.553
1.023.553
161.840
4.520.174
*) Tambahan setelah kunjungan Bapak Presiden ke Sinabung, Kabupaten Karo tanggal 29Oktober 2014
7/23/2019 paparan tnp2k
6/37
PROGRAM INDONESIA PINTAR MELALUI
KARTU INDONESIA PINTAR (KIP)
Kartu Indonesia Pintar (KIP) diberikan sebagai penanda dan digunakan untuk menjamin
serta memastikan seluruh anak usia sekolah (6-21 tahun) dari keluarga pemegang KKSuntuk mendapatkan manfaat Program Indonesia Pintar bila terdaftar di Sekolah, Madasah,
Pondok Pesantren, Kelompok Belajar (Kejar Paket A/B/C) atau Lembaga Pelatihan maupun
Kursus.
Untuk tahap awal di 2014, Kartu Indonesia Pintar (KIP) telah dicetak untuk sekitar 160 ribu
siswa di sekolah umum dan juga madrasah di 19 Kabupaten/Kota. Untuk 2015, diharapkan
Kartu Indonesia Pintar (KIP) dapat diberikan kepada 20.3 juta anak usia sekolah baik darikeluarga penerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) atau memenuhi kriteria yang ditetapkan
(seperti anak dari keluarga Peserta PKH).
KIP juga mencakup anak usia sekolah yang tidak berada di sekolah seperti anak
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) termasuk anak-anak di Panti
Asuhan/Sosial, anak jalanan, dan pekerja anak. KIP berlaku juga di Pondok Pesantren,
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Lembaga Kursus dan Pelatihan yangditentukan oleh Pemerintah.
KIP mendorong pengikut-sertaan anak usia sekolah yang tidak lagi terdaftar di satuan
pendidikan untuk kembali bersekolah.
KIP menjamin keberlanjutan bantuan antar jenjang pendidikan sampai tingkat
SMA/SMK/MA.
| 5
7/23/2019 paparan tnp2k
7/37
PRIORITAS PENERIMA
KARTU INDONESIA PINTAR (KIP)
1. Penerima BSM dari Pemegang KPS yg telah ditetapkan dalam SP2D2014;
2. Anak usia sekolah (6-21 tahun) dari keluarga pemegang KPS/KKS
yang belum ditetapkan sebagai Penerima manfaat BSM
3. Anak usia sekolah (6-21 tahun) dari keluarga Peserta PKH
4. Anak usia sekolah (6-21 tahun) yang tinggal di Panti Asuhan/Sosial
5. Siswa/santri (6-21 tahun) dari Pondok Pesantren yang memiliki
KPS/KKS (khusus untuk Kementerian Agama);
6. Anak usia sekolah yang belum atau tidak lagi bersekolah yang
datanya telah dapat direkapitulasi pada Semester 2 (TA) 2014/2015
7. Anak usia sekolah (6-21 tahun) yang terancam putus sekolah karena
kesulitan ekonomi dan/atau korban musibah berkepanjangan/
bencana alam melalui jalur FUS/FUM;
| 6
7/23/2019 paparan tnp2k
8/37
PAGU JUMLAH PENERIMA
PROGRAM INDONESIA PINTAR 2015
| 7
APBN 2015
KEMDIKBUD
SD 6,046,920 9,878,419 592,191 10,470,610
SMP 2,169,890 3,022,942 1,226,665 4,249,607SNA 975,030 618,526 734,989 1,353,515
SMK 800,383 1,046,155 1,846,538
Jumlah 9,191,840 14,320,270 3,600,000 17,920,270
KEMENAG
MI/Ula 826,467 819,336 51,525 877,992MTs/Wustha 773,491 765,491 247,125 1,020,616
MA/Ulya 356,429 354,929 196,536 552,965
Jumlah 1,956,387 1,939,756 495,186 2,451,573
TOTAL 11,148,227 16,260,026 4,095,186 20,371,843
TOTAL ANAK
PENERIMA KIP
Jenjang Pendidikan
APBN-P 2015
Jumlah Siswa JUMLAH SISWA
Anak Usia
Kelompok Usia
Sekolah yang
Tidak Sekolah
7/23/2019 paparan tnp2k
9/37
PAGU NASIONAL PENERIMA
KARTU INDONESIA PINTAR (KIP) 2015
20,3 Juta Anak
ANAK
USIA SEKOLAH
Dalam BDT
(25% terbawah)
Penerima BSM KPS
Kemdikbud-Kemenag
2014
Anak dariKeluarga PKH Anak dari
Panti
Asuhan/
Sosial
Santri dari
Pondok
Pesantren
Penerima BSM
FUS/FUMKemendikbud-
Kemenag 2014
Siswa SekolahKeagamaan
Kristen/Katolik
PMKS
Lainnya
| 8
7/23/2019 paparan tnp2k
10/37
PERINCIAN SUMBER DAN JUMLAH DATA
CALON PENERIMA KIP 2015 TINGKAT NASIONAL
| 9Catatan: Walaupun tidakmatch dengan BDT - anak/siswa dari program lain seperti tersebut diatas, tetap dicetakkanKIP untuk 2015
7/23/2019 paparan tnp2k
11/37
| 10
PENGGUNAAN BDT UNTUK
PROGRAM INDONESIA PINTAR DAN
KARTU INDONESIA PINTAR DI 2015 (1/2)
No. Sumber Data Jumlah DataAnak
Total
1 Anak Usia Sekolah (In School) 12,761,468
2Anak Usia Sekolah (Out ofSchool/OOS) 5,401,261
18,162,729
3
2,148,575
20,311,304
Data Program/Kementerian Lain
PKH, Santri di Pondok Pesantren, Siswa Sekolah
Katolik, Siswa Sekolah Kristen dan Anak di Panti
Asuhan/Sosial)
Total Calon Penerima KIP 2015
Basis Data Terpadu (BDT) Usia 6 - 21 tahun per 2015
Total Data Anak Usia Sekolah dalam BDT
7/23/2019 paparan tnp2k
12/37
| 11
PENGGUNAAN BDT UNTUK
PROGRAM INDONESIA PINTAR DAN
KARTU INDONESIA PINTAR DI 2015 (2/2)
JenjangPendidikan
Pagu Nasional
KIPKemendikbud &
Kemenag
Komposisi Usia Anakdalam Data BDT
Jumlah
SD 10,470,610
MI 877,992
Total SD+MI 11,348,602 Usia 6 - 13 Tahun 9,782,990
SMP 4,249,607
MTs 1,020,616
Total SMP+MTs 5,270,223 Usia 14 - 17 5,217,669
SMA 1,353,515
SMK 1,846,538
MA 552,965
Total SM+MA 3,753,018 Usia 18 - 21 3,162,070
Total Anak di BDT 18,162,729
Data Program Lain 2,148,575
Total Data Calon
Penerima KIP 2015 20,311,304
Jenjang SM/MA/Sederajat
Jenjang SMP/MTs/Sederajat
Total Pagu
Nasional
Penerima PIP/KIP
2015` 20,371,843
Jenjang SD/MI/Sederajat
7/23/2019 paparan tnp2k
13/37
Program/Kartu Indonesia Pintar 2015
Penyaluran Manfaat 2015 Jumlah
1. Realisasi s/d 26 Agustus 2015 (siswa) 9.634.408
Kemendikbud (siswa) 9.117.119
Persentase terhadap Pagu Kemendikbud 51%
Direktorat Madrasah- Kemenag* 517.289
Persentase terhadap Pagu Jumlah Siswa Direktorat Madrasah* 27%
2. Sisa yang belum disalurkan (siswa) dari 27 Agustus 2015* 10.242.249
Kemendikbud 8.803.151
Persentase terhadap Pagu Kemendikbud 49%
Direktorat Pendidikan Madrasah-Kemenang* 1.439.098
Persentase terhadap Pagu Jumlah Siswa Direktorat Madrasah* 73%
| 12
Catatan:
* Belum termasuk Pagu Santri di Pondok Pesantren, Sekolah Teologi Kristen,
Sekolah Teologi Katolik sebanyak 495.186 anak
7/23/2019 paparan tnp2k
14/37
Program/Kartu Indonesia Pintar 2015Pagu/Jumlah Sasaran Anak/Kartu
Sasaran Program Indonesia Pintar (siswa) 20.371.843
Anak usia 6-21 tahun bersekolah/madrasah dalam BDT 16.276.657
Anak usia 6-21 tahun di luar sekolah/madrasah dalam BDT 4.095.186Data Final Hasil Pemadanan disampaikan ke Kemensos, Kemendikbud,
Kemenag (10 Juni 2015)Anak/Kartu
Total Data Final yang disampaikan 20.311.304
Data Final BDT (setelah dikurangi data PKH dan dari Kemenag) 18.162.729
Anak PKH Non KPS (Total Anak PKH diluar SMA: 3.286.487) 1.948.750
Anak Sekolah Keagamaan Kristen/Katolik Non KPS (Total: 6.218) 6.181
Santri di Pondok Pesantren Non KPS (Total: 107.108) 105.730
Anak Panti Asuhan Dapodik Non KPS (Total: 25.935) 25.890
Anak hasil pendataan di 3 wilayah (Jakut, Sby & Tegal, Total: 91.096) 62.024
Pencetakan KIP Anak/Kartu
KIP yang harus dicetak 2015 (pagu 20.371.843 dikurangi cetak 2014) 20.213.900
Peluncuran Presiden RI di 24 lokasi (termasuk Sinabung) 23.294
Persentase 0.12%
Sisa KIP yang belum dicetak 2015 s.d .24 Juli 2015 20.190.606
Persentase 99.88%
| 13
7/23/2019 paparan tnp2k
15/37
PROSES PENYIAPAN DATA ANAK USIA
SEKOLAH CALON PENERIMA KARTU INDONESIA
PINTAR (KIP) 2015
| 14
KEMENSOSKEMENDIKBUD &
KEMENAGTNP2K
Data Anak Usia Sekolahdi BASIS DATA TERPADU
(BDT)
Plus Data Program Lain
(PKH, Santri, Siswa
Kristen & Katolik, Anak di
Panti Asuhan/Sosial)
Menyiapkan Data Calon
Penerima KIP 2015
Memeriksa secara
administratif (pemadanan
elektronik) Data Calon
Penerima KIP dengan Data
KPS/KKS 2014, Data
PBI/Jamkesmas/JKN dan
Data SIAK Kemendagri
Melakukan pencetakan
dan distribusi Anak Usia
Sekolah Penerima KIP
bersama dengan Cetak
dan Distribusi KKS oleh
Kemensos dan KIS oleh
Kemenkes
Mei - Juni 2015 Juli - Agustus 2015 September Okt/Nov 2015
7/23/2019 paparan tnp2k
16/37
BASIS DATA TERPADU (BDT) DANPEMANFAATAN BDT UNTUKPROGRAM-PROGRAM BANTUAN SOSIAL
7/23/2019 paparan tnp2k
17/37
KILAS BALIK PENGEMBANGAN
BASIS DATA TERPADU (BDT)
Analisis Data &
Pengembangan
Model PMT
TNP2K
Basis Data Terpadu
Perbaikan Metodologi Pengumpulan Data: Rumah tangga yang disurvei lebih banyak (45% vs. 29% pada tahun 2008).
Penggunaan sensus penduduk sebagai starting point.
Pelibatan komunitas miskin.
Variabel yang dikumpulkan lebih banyak Prediksi rumah tangga miskin
lebih baik.
Perbaikan Metodologi Pemeringkatan:
Perbaikan metode Proxy Mean Testing (PMT).
Pengumpulan Data
(PPLS 2011)
BPS
| 16
7/23/2019 paparan tnp2k
18/37
|17
BDT telah dilengkapi denganinformasi Basis Data Sistem
Informasi Adm induk (SIAK ).
Informasi tersebut antara lain:
Nama Lengkap
NIK dan Nomor KartuKeluarga
Alamat lengkap
Tanggal lahir
Agama
Pekerjaan
Dan lain-lain
Pemutakhiran informasi wilayah
(dari 497 menjadi 514
kab/kota)
PENGAYAAN INFORMASI
PADA BASIS DATA TERPADU (BDT)
Jumlah Data
BDT
Data BDT yang Cocok
dengan Data Adminduk
96.749.760
83.238.293
86%
Hasil Sinkronisasi BDT dan Basis Data SIAK
7/23/2019 paparan tnp2k
19/37
| 18
KOORDINASI DAN SINKRONISASI
BDT DAN BASIS DATA SIAK
Sistem
Informasi
Administrasi
Kependudukan
(SIAK)
BasisData
Terpadu
(BDT)
Sistem Registrasi Tunggal
Program Perlindungan Sosial Terpadu
JKN PKH BSM Raskin BLSM/SKS Program
Lain
Berisi Data Nama, Alamat, Karakteristik Sosial Ekonomi,
NIK, KK, Sidik Jari, Iris Mata, & Data Kependudukan Lainnya
7/23/2019 paparan tnp2k
20/37
| 19
PENDEKATAN PEMANFAATAN
BASIS DATA PENETAPAN SASARAN PROGRAM
Pemanfaatan BDT mendorong penciptaan
komplementaritas antar Program Perlindungan Sosial
Program A Program B Program C
Basis Data Terpadu untuk
Program Perlindungan Sosial
Daftar Penerima
Manfaat
ProgramA
Daftar Penerima
Manfaat
Program B
Daftar Penerima
Manfaat
Program C
Source: TNP2K (2015)Program A Program B Program C
Daftar Penerima
Manfaat
Program A
Daftar Penerima
Manfaat
Program B
Daftar Penerima
Manfaat
Program C
K/L & Daerah
Pelaksana
Program A
K/L & Daerah
Pelaksana
Program B
K/L & Daerah
Pelaksana
Program C
* Setiap K/L pelaksana program memiliki daftar penerima
manfaat tersendiri
**sumber data tunggal untuk mengidentifikasi kepesertaan
program berdasarkan kriteria spesifik dari pelaksana program
K/L & Daerah Pelaksana Program(Kriteria kepesertaan program perlindungan sosial )
Sebelumnya* Saat Ini**
7/23/2019 paparan tnp2k
21/37
| 20
PEMANFAATAN BASIS DATA TERPADU (BDT)http:/ /bdt. tnp2k.go.id
Persyaratan Utama Pemanfaatan BDT:
Data t idak un tuk kepen ti ngan po li ti k dan komers ial
Masyarakat luasPermintaan dari
21 Kementerian dan
Lembaga
Permintaan dari
31 ProvinsiPermintaan dari
308 Kabupaten/Kota56 65 513
Daftar nama dan alamat
7/23/2019 paparan tnp2k
22/37
| 21
BASIS DATA TERPADU (BDT)
SEBAGAI SUMBER DATA TUNGGAL PROGRAM
PERLINDUNGAN SOSIAL
Basis Data
Terpadu berisi
+ 25 juta
rumah tangga
atau
+ 96,7 juta jiwa
PKH: + 2,8 juta RT
(8% dengan SSE terendah)
KPS, KKS, BSM/PIP: +15,5 juta RT
(25% keluarga dengan
SSE terendah)
PBI untuk JKN : + 86,4 juta jiwa
atau +21,8 juta keluarga
(35% keluarga dengan
SSE terendah)
Garis kemiskinan
11,25% (28,3 juta jiwa)*
40% keluarga dengan status sosial ekonomi (SSE) terendah
Keluarga diurutkan berdasarkan kondisi sosial ekonomi
* Status: Maret 2014
RINGKASAN DESKRIPSI PEMANFAATAN
7/23/2019 paparan tnp2k
23/37
| 22
RINGKASAN DESKRIPSI PEMANFAATAN
BASIS DATA TERPADU (BDT)
7/23/2019 paparan tnp2k
24/37
DAMPAK PENGGUNAAN BDT UNTUKPENETAPAN SASARAN
PENGGUNAAN SEJAK 2012 MEMPERBAIKI
7/23/2019 paparan tnp2k
25/37
| 24
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PersentaseManfaatTotal
Desil Pengeluaran Perkapita
SD 2013 SD 2009
Kesalahan Penentuan Sasaran
Berkurang
0%
5%
10%
15%
20%
25%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PersentaseManfaat
Total
Desil Pengeluaran Perkapita
SMP 2013 SMP 2009
Ketepatan Sasaran BSM Mengalami
Perbaikan
Sumber: Susenas, 2009 dan 2013
Exclusion Error Inclusion Error
PENGGUNAAN SEJAK 2012, MEMPERBAIKI
KETEPATAN SASARAN PROGRAM
PERLINDUNGAN SOSIAL BIDANG PENDIDIKAN
Exclusion Error Inclusion Error
KEBERLANJUTAN PENDIDIKAN ANAK USIA
7/23/2019 paparan tnp2k
26/37
| 25
KEBERLANJUTAN PENDIDIKAN ANAK USIA
SEKOLAH
PADA RUMAH TANGGA 40% TERBAWAH
Tingkat Drop Out Berkurang
Tingkat Partisipasi Meningkat
7/23/2019 paparan tnp2k
27/37
| 26
PERBAIKAN KINERJA KETEPATAN SASARAN
PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL LAINNYA
0
10
20
30
40
50
Kuantil 1 Kuantil 2 Kuantil 3 Kuantil 4 Kuantil 5
Kinerja Penargetan Program dengan MenggunakanKPS
KPS Raskin 2010
Pengurangan Exclusion Error
Pengurangan Inclusion Error
Sumber:: Susenas 2010 (Raskin) dan Desember 2013 (KPS)
Pemutakhiran BDT sangat penting untuk meningkatkan ketepatan
program perlindungan sosial bersasaran di masa depan
7/23/2019 paparan tnp2k
28/37
PEMUTAKHIRAN BASIS DATA TERPADU(PBDT) 2015SEBAGAI LANGKAH STRATEGIS KE DEPAN
7/23/2019 paparan tnp2k
29/37
| 28
PENYEMPURNAAN SISTEM PENETAPAN
SASARAN
Sistem Informasi
Administrasi
Kependudukan
(SIAK)
Basis Data
Terpadu
(BDT)
Sistem Registrasi Tunggal
Program Perlindungan Sosial
JKN PKH BSM Raskin BLSM/SKS Program
Lain
Berisi Data yang telah divalidasi dan diverifikasiyang meliputi Nama,
Alamat, Karakteristik Sosial Ekonomi, NIK, KK, Sidik Jari, Iris Mata, Data
Kependudukan Lainnya, dan Data PMKS.
SistemInformasi
Kesejahteraan
Sosial
(KEMENSOS)
PENGEMBANGAN SISTEM REGISTRASI TUNGGAL
7/23/2019 paparan tnp2k
30/37
| 29
Usulan Pengembangan Sistem Registrasi
Tunggal untuk Program Perlindungan Sosial:
Pemutakhiran Kepesertaan Program
dalam skala kecil melalui konsultasi
publik di tingkat desa/kelurahan
Menjangkau rumah tangga dan individu
rentan dalam status PMKS non BDT
Membuka kemungkinan penggunaan
sistem pendaftaran kepesertaan secara
individual
Verifikasi dan validasi hasil pemutakhiran
oleh pengelola BDT dan SIAK
Penetapan calon kepesertaan program
melalui konsultasi publik dengan inputhasil pengolahan BDT dan SIAK
BDT menjadi tanggungjawab pemerintah
daerah dan pemerintah pusat
PENGEMBANGAN SISTEM REGISTRASI TUNGGAL
PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL
Sumber: TNP2K (2015)
Mengupayakan Pemutakhiran BDT
dalam skala nasional saat ini
merupakan kegiatan terakhir.
7/23/2019 paparan tnp2k
31/37
| 30
DIAWALI DENGAN INTEGRASI PROSES
PEMUTAKHIRAN BASIS DATA TERPADU 2015
PPLS11PPLS11
DAFTA
R
AWAL
Daftar RT
sementara
Forum Konsultasi Publik
daftar rumah tangga
sementara
DESADistribusi daftarrumah tangga
sementara
Daftar RT
hasil konsultasi
publik yang
telah disahkan
Bupati/Walikota
Daftar rumah tangga
yang telah disahkan oleh
Bupati/Walikota
Pengolahan dan
perangkingan
PPLS11PPLS11
DAFTAR FINAL
Pendataan
Basis Data
Terpadu
Pengesahan
oleh Bupati/
Walikota
7/23/2019 paparan tnp2k
32/37
TERIMA KASIH
7/23/2019 paparan tnp2k
33/37
APLIKASI PENGADUANPROGRAM INDONESIA PINTAR
7/23/2019 paparan tnp2k
34/37
| 33
Pada akhir 2014, pemerintah meluncurkan Program Indonesia Pintar (PIP)
untuk menyempurnakan pelaksanaan Program BSM yang selama ini
berjalan
Aplikasi pengaduan Program BSM berbasiskan Web serta SMS gateway
yang dibangun dalam kerangka pilot/uji coba di 3 wilayah, oleh
kementerian pelaksana Program Indonesia Pintar (PIP/BSM) yaitu
Kemendikbud dan Kemenag diambil alih untuk dipergunakan sebagai
media pengaduan Program Indonesia Pintar (PIP).
Pada akhir tahun 2014, Kemendikbud menggunakan aplikasi pengaduan
BSM untuk PIP dan menyediakn link akses untuk pengaduan masyarakat
di website Kemendikbud (http://pengaduanpip.kemdikbud.go.id/)
Pada awal 2015, Kemenag melakukan hal yang sama denganKemendikbud dan menyediakan link akses pengaduan masyarakat
mengenai PIP di website Kemenag (http://indonesiapintar.kemenag.go.id/)
LATAR BELAKANG:
PENGADUAN
http://pengaduanpip.kemdikbud.go.id/http://pengaduanpip.kemdikbud.go.id/http://indonesiapintar.kemenag.go.id/http://indonesiapintar.kemenag.go.id/http://indonesiapintar.kemenag.go.id/http://pengaduanpip.kemdikbud.go.id/7/23/2019 paparan tnp2k
35/37
PENGADUAN
PROGRAM INDONESIA PINTAR - KIP
http://pengaduanpip.kemdikbud.go.id/SMS: 0857 7529 5050 (TBD)
Format SMS Pengaduan:
KIP#provinsi#kab/kota#kecamatan#
nama sekolah#isi pesan
KEMENDIKBUD
KEMENAG
http://indonesiapintar.kemenag.go.id/
SMS: 0857 7529 5151 (Active)
Format SMS Pengaduan:
KIP#provinsi#kab/kota#kecamatan#
nama madrasah#isi pesan |34
KOMITMEN PENANGANAN PENGADUAN
http://pengaduanpip.kemdikbud.go.id/http://indonesiapintar.kemenag.go.id/http://indonesiapintar.kemenag.go.id/http://pengaduanpip.kemdikbud.go.id/7/23/2019 paparan tnp2k
36/37
| 35
1. Surat Edaran Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Nomor
Dj.I/Dt.I.I/5/Kp.02.3/70.A/2015 tanggal 20 Februari 2015 tentang
Sosialisasi Sistem Layanan Masyarakat dan Penanganan
Pengaduan BSM/Program Indonesia Pintarditujukan kepada Kepala
Kantor Wilayah Provinsi dan Kabupaten/Kota diseluruh Indonesia
KOMITMEN PENANGANAN PENGADUAN
PROGRAM INDONESIA PINTAR
2. Surat Edaran Dirjen Dikdas dan Dirjen Dikmen KemdikbudNo.
750/C/KL/2015 tanggal 2 Maret 2015 tentang PersiapanPelaksanaan Program Indonesia Pintar (PIP) Tahun 2015,ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi danKabupaten/Kota diseluruh Indonesia: Memberikan sosialisasi kepada sekolah, PKBM serta masyarakat di wilayahnya
tentang media online halaman khusus Program Indonesia Pintar(http://pengaduanpip.kemdikbud.go.id/) dan nomer SMS pengaduan di 0856 1616099. Kedua media tersebut telah disediakan untuk memberikan kemudahan sekolahdan masyarakat pada umumnya untuk bertanya atau memberikan umpan balikmengenai program tersebut;
Memanfaatkan sistem layanan masyarakat dan aplikasi penanganan pengaduantersebut diatas serta membantu dalam menangani/menanggapi keluhan,permasalaha, atau pertanyaan terkait PIP di wilayahnya masing masing
REKOMENDASI TINDAK LANJUT
http://pengaduanpip.kemdikbud.go.id/http://pengaduanpip.kemdikbud.go.id/http://pengaduanpip.kemdikbud.go.id/7/23/2019 paparan tnp2k
37/37
| 36
REKOMENDASI TINDAK LANJUTPENANGANAN PENGADUAN BSM/PIP
Pengelolaan secara penuh oleh Kemendikbud dan Kemenag
Aplikasi Sistem Penanganan dan Pengelolaan Pengaduan PIP
Pengelolaan dan penanganan pengaduan Program Indonesia
Pintar juga terus ditingkatkan dengan cara:
memastikan agar pengaduan yang masuk baik melalui SMS
maupun secara online direspon/ditanggapi sesuai kesepakatanwaktu penyelesaian pengaduan terkait PIP
memastikan agar website pengaduan PIP terus beroperasi dan
dikelola secara aktif, regular dan berkesinambungan
Perbaikan dan peningkatan koordinasi baik antar-lembaga
(misalnya melalui pembentukan Sekretariat Bersama ProgramPIP) baik di tingkat pusat maupun didaerah, serta meningkatkan
koordinasi antar program terkait di lapangan