Paper Dampak Pencemaran Lingkungan Akibat PT Semen Baturaja

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nyoba

Citation preview

TUGAS AMDALDAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT PERTAMBANGAN PT SEMEN BATURAJA, PROPINSI SUMATERA SELATAN

Disusun Oleh :NAMA : SATRIA TRI HANDOKONIM: 111.10.1053KELAS: CNO. ABSEN: 25TANDA TANGAN :

JURUSAN TEKNIK GEOLOGIFAKULTAS TEKNOLOGI MINERALINSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTAOKTOBER 2014

BAB IPENDAHULUAN

I.1Latar Belakang Masalah Pencemaran lingkungan hidup merupakan masalah yang sulit, karena tidak hanya dampaknya bagi kesehatan dan keselamatan manusia, melainkan lebih pada gagasan yang melekat di balik seluruh proses pembangunan industri. Logika yang paling umum berkumandang adalah kepesatan investasi untuk membuka kesempatan kerja baru dengan meminimumkan jumlah korban. Lebih dari itu semboyan azas membangun tanpa merusak lingkungan tampaknya bersifat relatif sudut pandang yang melihatnya dan pada gilirannya orang merasakan kenyataan pencemaran lingkungan semakin meresahkan, maka tidak mengherankan kalau akhir-akhir ini Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup, dan berbagai pejabat dari instansi terkait mulai bernada keras mengkampanyekan masalah lingkungan hidup. Tindakan ini sudah seharusnya didukung oleh seluruh lapisan masyarakat yang menyadari bahwa masalah lingkungan hidup adalah masalah hidup manusia kini dan masa datang dan akan mengenai semua tanpa terkecuali. Dalam makalah ini yang menjadi masalah utama pembahasan yaitu pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas pabrik semen yang ada di Jl. Abikusno Cokrosuyoso Kertapati. Keberadaan pabrik yang sangat dekat dengan tempat tinggal penduduk menimbulkan banyak spekulasi terutama pencemaran lingkungan dan akibat yang akan diterima oleh masyarakat di sekitar pabrik. Apapun yang sedang berlangsung dalam bingkai permasalahan lingkungan dalam kaitan dengan keadaan ekonomi dan lingkungan sosial, menuntut agar siapa saja yang memiliki cara terbaik dikemukakan dalam bentuk gagasan rasional yang disampaikan untuk menjadi masukan bagi aparat fungsional serta tindak kebijaksanaan nyata dari berbagai pihak dalam upaya menanggulangi masalah bahkan bahaya pencemaran lingkungan hidup.

I.2Tujuan PenulisanAdapun tujuanpenulisan makalah ini sebagai berikut:1. Untuk memenuhi tugas AMDAL tentang dampak lingkungan.2. Untuk mengetahui penyebab dari pencemaran pabrik semen.3. Untuk mengetahui dampak akibat aktivitas pabrik semen.4. Untuk mengetahui upaya penanggulangan bahaya pencemaran lingkungan akibat pabrik semen.

I.3Manfaat PenulisanAdapun manfaat dari penulisan makalah ini sebagai berikut:1. Dapat mengetahui penyebab dari pencemaran pabrik semen.2. Dapat mengetahui dampak akibat aktivitas pabrik semen.3. Dapat mengetahui upaya penanggulangan bahaya pencemaran lingkungan akibat pabrik semen.

BAB IIPEMBAHASAN

II.1Lingkungan dan PencemarannyaII.1.1 Pengertian LingkunganIstilah lingkungan memiliki pengertian yang luas. Secara bahasa akan memerlukan penguraian yang panjang dan menyangkut berbagai aspek kehidupan manusia dan makhluk hidup pada umumnya.Pengertian lingkungan yang dimaksud adalahenvironmentdalam arti yang luas, yang menyangkut hubungan manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan yang diwadahi di dalamnya. II.1.2 PencemaranIstilahpencemaran mulai dipergunakan di Indonesia pertama kalinya untuk menerjemahkan istilah asing pollution. Sejak itu, mulailah istilah ini menyebar dan merata dalam bahasa Indonesia baik dalam penggunaan media massa atau dipergunakan di lembaga-lembaga resmi serta di dalam Rencana Pembangunan Nasional (REPELITA II) dan seterusnya.Secara mendasar, dalam kata pencemaran terkandung pengertian pengotoran (contamination), pemburukan (deterioration). Pengotoran dan pemburukan terhadap sesuatu semakin lama akan kian menhancurkan apa yang dikotori atau diburukkan, sehingga akhirnya dapat memusnahkan, setiap sasaran yang dikotorinya.Jenis-jenis pencemaran, yaitu:1. Pencemaran udaraPencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.2. Pencemaran tanahPencemaran tanah yaitu keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami.3. Pencemaran suaraPencemaran suarakeadaan dimana masuknya suara yang masuk terlalubanyaksehinggamengganggukenyamananlingkunganmanusia.4. Pencemaran airPencemaran air adalahsuatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air sepertidanau, sungai, lautan, dan air tanahakibat aktivitas manusia.

II.1.3 Pencemaran Lingkungan yang Ditimbulkan dari Aktivitas Pabrik SemenIndustri semen merupakan salah satu penyumbang polutan yang cukup besar pada pencemaran udara seperti emisi gas dan partikel debu. Dalam proses produksi industri semen sebagian besar menggunakan bahan bakar fosil, jadi menimbulkan dampak gas rumah kaca. Disamping itu, dalam proses produksi industri semen juga memberikan dampak fisik secara langsung baik pada Pekerja dan Masyarakat sekitar, yaitu dampak tingkat kebisingan serta getaran mekanik dari rangkaian proses poduksi semen. Paparan dandampak dari industri semen ini bila melampaui nilai ambang batas yang ditentukan oleh MNLH dan Kep.Bapedal, akan membawa dampak potensial bagi kesehatan, baik pekerja dan masyarakat.Limbah yang terbesar dari industri semen atau pabrik semen adalah debu dan partikel, yang termasuk limbah gas dan limbah B3. Udara adalah media pencemar untuklimbah gas. Limbahgas atau asap yang diproduksi pabrik keluar bersamaan dengan udara. Secara alamiah udara mengandung unsur kimia seperti O2, N2, NO2,CO2, H2 dan Jain-lain. Penambahan gas ke dalam udara melampaui kandungan alami akibat kegiatan manusia akan menurunkan kualitas udara.

II.2Zat-Zat yang Mempengaruhi Pencemaran UdaraDisini kami penulis lebih menekankan pada pencemaran udara karena bahasan materi yang kami buat mengenai PT Semen Baturaja yang mempunyai dampak atau pencemaran udara. Limbah yang terbesar dari industri semen atau pabrik semen adalah debu dan partikel, yang termasuk limbah gas dan limbah B3. Udara adalah media pencemar untuklimbah gas. Limbahgas atau asap yang diproduksi pabrik keluar bersamaan dengan udara. Secara alamiah udara mengandung unsur-unsur :1. CO (Karbon Monoksida)Formasi CO merupakan fungsi dari rasio kebutuhan udara dan bahan bakar dalam proses pembakaran di dalam ruang bakar mesin diesel. Percampuran yang baik antara udara dan bahan bakar terutama yang terjadi pada mesin-mesin yang menggunakan Turbocharge merupakan salah satu strategi untuk meminimalkan emisi CO. Karbon monoksida yang meningkat di berbagai perkotaan dapat mengakibatkan turunnya berat janin dan meningkatkan jumlah kematian bayi serta kerusakan otak. Karena itu strategi penurunan kadar karbon monoksida akan tergantung pada pengendalian emisi seperti pengggunaan bahan katalis yang mengubah bahan karbon monoksida menjadi karbon dioksida dan penggunaan bahan bakar.2. Nitrogen Dioksida (NO2)Nitrogen Dioksida (NO2)bersifat racun terutama terhadap paru. Kadar NO2yang lebih tinggi dari 100 ppm dapat mematikan sebagian besar binatang percobaan dan 90% dari kematian tersebut disebabkan oleh gejala pembengkakan paru (edema pulmonari). Kadar NO2sebesar 800 ppm akan mengakibatkan 100% kematian pada binatang-binatang yang diuji dalam waktu 29 menit atau kurang. Percobaan dengan pemakaian NO2dengan kadar 5 ppm selama 10 menit terhadap manusia mengakibatkan kesulitan dalam bernafas.3. Sulfur Oksida (SOx)Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO2) dan Sulfur trioksida (SO3), yang keduanya disebut sulfur oksida (SOx). Pengaruh utama polutan SOxterhadap manusia adalah iritasi sistem pernafasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iritasi tenggorokan terjadi pada kadar SO2sebesar 5 ppm atau lebih, bahkan pada beberapa individu yang sensitif iritasi terjadi pada kadar 1-2 ppm. SO2dianggap pencemar yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita yang mengalami penyakit khronis pada sistem pernafasan kadiovaskular.4. Ozon (O3)Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah fluor, oksigen dan oksigen fluorida (OF2). Meskipun di alam terdapat dalam jumlah kecil tetapi lapisan ozon sangat berguna untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV-B). Ozon terbentuk di udara pada ketinggian 30km dimana radiasi UV matahari dengan panjang gelombang 242 nm secara perlahan memecah molekul oksigen (O2) menjadi atom oksigen, tergantung dari jumlah molekul O2atom-atom oksigen secara cepat membentuk ozon. Ozon menyerap radiasi sinar matahari dengan kuat di daerah panjang gelombang 240-320 nm.5. Hidrokarbon (HC)Hidrokarbon di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk ikatan baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai di daerah industri dan padat lalu lintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker.6. Khlorin (Cl2)Gas Khlorin (Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat. Berat jenis gas khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen khlorida yang toksik. Gas khlorin sangat terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada perang dunia ke-1.Selain bau yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran pernafasan. Apabila gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosif dan menyebabkan iritasi dan peradangan. Gas khlorin juga dapat mengalami proses oksidasi dan membebaskan oksigen seperti pada proses yang terjadi di bawah ini.7. Partikulat Debu (TSP)Pada umumnya ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan partikulat udara yang dapat langsung masuk ke dalam paru-paru dan mengendap di alveoli. Keadaan ini bukan berarti bahwa ukuran partikulat yang lebih besar dari 5 mikron tidak berbahaya, karena partikulat yang lebih besar dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan menyebabkan iritasi.8. TimahLogam berwarna kelabu keperakan yang amat beracun dalam setiap bentuknya ini merupakan ancaman yang amat berbahaya bagi anak di bawah usia 6 tahun, yang biasanya mereka telan dalam bentuk serpihan cat pada dinding rumah. Logam berat ini merusak kecerdasan, menghambat pertumbuhan, mengurangi kemampuan untuk mendengar dan memahami bahasa, dan menghilangkan konsentrasi. Zat-zat ini mulai dari asbes dan logam berat (seperti kadmium, arsenik, mangan, nikel dan zink).

II.3Dampak Pencemaran Lingkungan dari PT Semen Baturaja Dalam proses pengolahan ataupun pembungkusan semen, akan terjadi berbagai dampak bagi lingkungan maupun masyarakat. Adapun dampak tersebut dapat bersifat positif maupun negatif.II.3.1 Dampak positif yang dapat ditimbulkan pabrik semen1. Menghasilkan devisa atau pendapatan bagi Negara, Pemerintah daerah, dan pemilik saham.Dengan adanya pabrik seperti ini Negara, pemerintah daerah, dan pemilik saham akan mendapatkan devisa yang cukup tinggi.2. Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Semakin banyak pabrik, industri, atau tempat usaha yang lainnya maka akan semakin banyak juga dibutuhkan karyawan untuk membantu pengoperasian industry mereka. Begitu juga dengan adanya pabrik semen ini sebuah lapangan pekerjaan telah tercipta.

II.3.2Dampak negatif yang dapat ditimbulkan pabrik semenSalah satu dampak negatif dari industri semen adalah pencemaran udara olehdebu. Debu yang dihasilkan oleh kegiatan industri semen terdiri dari debu yangdihasilkan pada waktu pengadaan bahan baku, debu selama proses pembakaran, dan debuyang dihasilkan selama pengangkutan bahan baku ke pabrik serta bahan jadi ke luarpabrik, termasuk pengantongannya. Selain itu, pabrik semen juga meningkatkan suhu udara dan suara yang ditimbulkan mesin-mesin dalam pabrik juga menimbulkan kebisingan. Debu semen memiliki banyak dampak negatif bagi kesehatan maupun lingkungan hidup.

1. Dampak negatif bagi kesehatana. Iritasi pada kulitHal ini dapat terjadi akibat sifat semen yang abrasive kontak dengan kulit. Prosesnya pun bisa secara langsung maupun tidak langsung (terlindung maupun oleh keringat).b. Alergi Hal ini dapat terjadi bergantung pada tingkat kesensitifan seseorang, alergi yang dapat timbul akibat debu semen diantaranya: bersin-bersin, susah bernafas bagi penderita asthma, gatal-gatal.c. Iritasi pada mata Hal ini dapat terjadi tergantung pada banyaknya paparan debu, iritasi yang timbul mulai gangguan mata merah sampai cidera mata serius.d. Gangguan pernafasan Hal-hal yang bisa menjadi faktor penyebab diantaranya saat mengosongkan kantong semen sehingga debu semen terhirup. Saat megaduk, menghaluskan atau memotong material campuran semen juga dapat melepaskan sejumlah debu semen. Untuk jangka pendek dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, sedangkan untuk jangka panjang dapat menyebabkan gangguan pernafasan.

2. Dampak negatif bagi lingkungan hidupa. Lahan Penurunan kualitas dari segi kesuburan tanah akibat penambangan tanah liat. Perubahan ini dari segi waktu akan meluas ke arah menurunnya kapasitas penampungan air yang pada akhirnya akan berpengaruh juga terhadap kuantitas air sungai. Sedangkan dari segi ruang akan mempengaruhi keseimbangan atau keselarasan lingkungan setempat.b. Air Kualitas air bertambah buruk akibat limbah cair dari pabrik dalam bentuk minyak dan sisa air dari kegiatan penambangan, yang menimbulkan lahan kritis yang mudah terkena erosi, yang akan mengakibatkan pendangkalan dasar sungai, yang pada akhirnya akan menimbulkan masalah banjir pada musim hujan.c. Flora dan Fauna Berkurangnya keanekaragaman flora karena berubahnya pola vegetasi dan jenis endemic, dan pembentukkan klorofil serta proses fotosintesis, Sedangkan berkurangnya keanekaragaman fauna (burung, hewan tanah dan hewan langka) disebabkan karena berubahnya habitat air dan habitat tanah tempat hidup hewan-hewan tersebut.Selain debu, pabrik semen juga memicu kenaikan suhu udara. Sumber utama peningkatan suhu udara adalah akibat peningkatan kadarkarbon dioksida(CO2) secara terus menerus pada atmosfer bumi, penyebabnya adalah meningkatnya laju aktivitas industri (termasuk industri semen), dalam mengkonsumsi energi terutama pembakaran bahan bakar fosil- serta adanya penebangan dan pembakaran hutan, serta penggunan bahan-bahan CFC (Chloro Fluoro Carbon) sebagai pendingan dan pemantul panas pada industri perkantoran dan perumahan.Suara yang ditimbulkan oleh mesin-mesin yang beroperasi dalam pabrik pun menimbulkan kebisingan. Udara yang bising dan berlangsung dalam waktu yang relatif lama dapat mengakibatkan gangguan kesehatan seperti kerusakan saraf pendengaran, tili, stress, sulit tidur dan ketegangan jiwa. Kebisingan diatas 50 dB sudah dapat dianggap kebisingan yang perlu mendapatkan perhatian, karena sudah menggangu kenyamanan pendengaran.Dampak-dampak negatif seperti ini telah banyak dialami oleh masyarakat sekitar PT Semen Baturaja di Jl. Abikusno Cokrosuyoso Kertapatiterutama dampak negatif bagi kesehatan. Anak-anak dibawah usia 12 tahun lebih rentan terkena dampak yang membahayakan bagi kesehatan mereka.

II.4Upaya untuk Mengurangi Dampak Negatif yang Ditimbulkan oleh Pabrik SemenDalam penjelasan atas Undang-Undang nomor 23 tahun 1997tentang pengelolaan Lingkungan Hidup disebutkan bahwa arah pembangunan jangka panjang Indonesia adalah pembangunan ekonomi dengan bertumpukan pada pembangunan industri yang diantaranya menggunakan berbagai jenis bahan kimia dan zat radioaktif. Hal yang perlu dilakukan untuk menanggulangi pencemaran yang diakibatkan oleh aktivitas pabrik semen yaitu adanya kesadran dari masyarakat itu sendiri dan upaya pemilik industry serta pemerintah dalam mengatasi dampak akibat aktivitas industri semen. Dalam mengatasi limbah hasil industry, kita harus mengetahui jenis limbah yang akan kita tangani. Untuk limbah dari industry pabrik semen limbahnya berupa limbah gas. Limbah seperti ini dapat ditanggulangi dengan cara diminimalisasi. Artinya pihak perusahaan atau pabrik lebih memberlakukan bahan-bahan yang berpotensi menghasilkan limbah non ekonomis dengan meminimalisasi penggunaannya atau memberikan zat yang mampu menetralisasi munculnya limbah yang melimpah ruah. Selain itu, kesadaran manusia untuk menanggulangi limbah hasil industri sangat penting. Para pemilik serta pengolah industry adalah pihak pertama yang seharusnya memiliki kesadaran tersebut tanpa kesadaran dari mereka limbah hasil industri tidak akan berkurang begitu saja. Berbagai tindakan dan upaya perlu dilakukan agar pabrik-pabrik di Negara kita bisa menghasilkan produk yang berkualitas tinggi tanpa menimbulkan limbah yang berbahaya bagi masyarakat serta lingkungan sekitar. Tetapi upaya pemerintah saat ini masih kurang, sehingga masih banyak pemilik industri melakukan pembuangan limbah sewenang-wenang. Oleh karena itu, pemilik industri bisa dengan segera melakukan penaggulangan limbah dengan benar mulai dari sekarang.

BAB IIIPENUTUP

Pencemaran lingkungan hidup merupakan masalah yang sulit, karena tidak hanya dampaknya bagi kesehatan dan keselamatan manusia, melainkan lebih pada gagasan yang melekat di balik seluruh proses pembangunan industri.Dalam makalah ini yang menjadi masalah utama pembahasan yaitu pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas pabrik semen yang ada di Jl. Abikusno Cokrosuyoso Kertapati. Keberadaan pabrik yang sangat dekat dengan tempat tinggal penduduk menimbulkan banyak spekulasi terutama pencemaran lingkungan dan akibat yang akan diterima oleh masyarakat di sekitar pabrik. Pencemaran udara mengenai PT Semen Baturaja yang mempunyai dampaknegatif bagi kesehatan dan lingkungan hidup. Limbah yang terbesar dari industri semen atau pabrik semen adalah debu dan partikel, yang termasuk limbah gas dan limbah B3. Udara adalah media pencemar untuklimbah gas. Limbahgas atau asap yang diproduksi pabrik keluar bersamaan dengan udara.Kita sebagai masyarakat yang tidak punya wewenang mengatur pabrik-pabrik,selain menanam pohon di lingkungan sekitar ataupun rajin olahraga di pagi hari demi kesehatan. Kita hanya bisa berharap kepada pemerintah untuk mengurus dan mengatur sarana-prasarana yang menjadi sumber pencemaranudara.

DAFTAR PUSTAKA

Dirdjosisworo, Soedjono. 1991.Upaya Teknologi dan Penegakan Hukum Menghadapi Pencemaran Lingkungan Akibat Industri.Bandung : PT Citra Aditya Bakti.

Kurniawan, Irawan. 2006.Lingkungan Hidup dan Polusi. Bandung : Jembar.

http://id.wikipedia.org/wiki/Semen(20 Oktober 2014)