23
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aves merupakan kelas tersendiri dalam kingdom animalia. Aves adalah vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh bulu. Aves atau burung yang memiliki ciri umum yaitu berbulu dan kebanyakan diantara mereka bisa terbang. Kelas aves adalah satu-satunya kelompok hewan yang memiliki bulu, hal ini merupakan keunikan tersendiri dari kelompok hewan tersebut. Sayap pada aves berasal dari elemen-elemen tubuh tengah dan distal yang merupakan modifikasi anggota gerak anterior. Kaki pada aves digunakan untuk berjalan, bertengger, atau berenang (Campbell, 2002). Columba domestica merupakan salah satu dari kelas Aves. Burung ini merupakan hewan berdarah panas dan berkembang biak dengan cara bertelur. Habitus Columba domestica terdiri dari caput, cervix, truncus dan cauda. Caput ukurannya relatif kecil, pada caput terdapat paruh yang dibentuk oleh maxilla dan mandibula. Nares

Paper Merpati

  • Upload
    ardian

  • View
    91

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Paper Merpati

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aves merupakan kelas tersendiri dalam kingdom animalia. Aves adalah

vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh bulu. Aves atau burung yang memiliki

ciri umum yaitu berbulu dan kebanyakan diantara mereka bisa terbang. Kelas aves

adalah satu-satunya kelompok hewan yang memiliki bulu, hal ini merupakan

keunikan tersendiri dari kelompok hewan tersebut. Sayap pada aves berasal dari

elemen-elemen tubuh tengah dan distal yang merupakan modifikasi anggota gerak

anterior. Kaki pada aves digunakan untuk berjalan, bertengger, atau berenang

(Campbell, 2002).

Columba domestica merupakan salah satu dari kelas Aves. Burung ini

merupakan hewan berdarah panas dan berkembang biak dengan cara bertelur.

Habitus Columba domestica terdiri dari caput, cervix, truncus dan cauda. Caput

ukurannya relatif kecil, pada caput terdapat paruh yang dibentuk oleh maxilla dan

mandibula. Nares externa terletak pada bagian pangkal paruh. Organon visus,

dikelilingi oleh kulit yang berbulu, padanya terdapat membran nictitans. Truncus

diselubungi oleh bulu. Lubang hidung luar terletak disebelah dorso caudal mata,

membran tympani terdapat di sebelah dalamnya dan berguna untuk menangkap

getaran suara (Radiopoetro, 1977).

Columba domestica dipilih sebagai bahan praktikum karena mudah untuk

didapatkan. Columba domestica juga memiliki ukuran yang tidak terlalu kecil dan

juga tidak begitu besar sehingga mudah untuk diamati. Organ yang dimiliki

Columba domestica juga cukup lengkap sehingga mudah untuk mengamatinya.

Page 2: Paper Merpati

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini untuk mempelajari dan mengamati susunan

anatomi Merpati jantan (Columba domestica ♂) baik dari bagian luar maupun

dalam.

Page 3: Paper Merpati

II. KERANGKA PEMIKIRAN

Aves atau burung dapat ditemukan hampir di berbagai belahan bumi.

Mereka dapat ditemukan di hutan-hutan tropis, mereka menghuni hutan-hutan ini

dari tepi pantai hingga ke puncak-puncak pegunungan. Burung juga ditemukan di

rawa-rawa, padang rumput, pesisir pantai, tengah lautan, gua-gua batu, perkotaan,

dan wilayah kutub. Masing-masing jenis beradaptasi dengan lingkungan hidup

dan makanan utamanya (Syahrum, 2009).

Aves merupakan hewan yang terspesialisasi untuk terbang jauh, dengan

perkecualian pada beberapa jenis yang dikelompokkan dalam aves atau burung

primitif. Bulu-bulunya, terutama di sayap, telah tumbuh semakin lebar, ringan,

kuat dan bersusun rapat. Bulu-bulu ini juga bersusun demikian rupa sehingga

mampu menolak air, dan memelihara tubuh burung tetap hangat di tengah udara

dingin. Tulang belulangnya menjadi semakin ringan karena adanya rongga-rongga

udara di dalamnya, namun tetap kuat menopang tubuh. Tulang dadanya tumbuh

membesar dan memipih, sebagai tempat perlekatan otot-otot terbang yang kuat.

Gigi-giginya menghilang, digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk.

Kesemuanya itu menjadikan aves atau burung menjadi lebih mudah dan lebih

pandai terbang, dan mampu mengunjungi berbagai macam habitat di muka bumi.

Burung ada yang memiliki paruh kuat untuk menyobek daging, mengerkah biji

buah yang keras, runcing untuk menombak ikan, pipih untuk menyaring lumpur,

lebar untuk menangkap serangga terbang, atau kecil panjang untuk mengisap

nektar. Burung juga ada yang memiliki cakar tajam untuk mencengkeram mangsa,

cakar pemanjat pohon, cakar penggali tanah dan serasah, cakar berselaput untuk

Page 4: Paper Merpati

berenang, cakar kuat untuk berlari dan merobek perut musuhnya (Parker and

Haswell, 1978).

Aves telah memberikan manfaat luar biasa dalam kehidupan manusia.

Beberapa jenis aves seperti ayam, kalkun, angsa dan bebek telah didomestikasi

sejak lama dan merupakan sumber protein yang penting, yakni daging maupun

telurnya. Di samping itu, orang juga memelihara aves atau burung untuk

kesenangan dan perlombaan. Contohnya adalah merpati, perkutut, murai batu dan

lain-lain (Syahrum, 2009).

Merpati berkembang biak dengan cara bertelur atau ovipar dan melakukan

pembuahan didalam tubuh atau internal. Kerangka tubuh aves berasal dari tulang

sejati, kuat dan ringan. Burung merpati (Columba domestica) bulunya berwarna

coklat, abu-abu atau merah muda sangat khas dan bercak-bercak kontras dengan

warna yang lebih cerah. Bulunya lembut dan sering sekali tidak terpancang kokoh,

tapi kuat dan padat (Hadjijah, 1985).

Page 5: Paper Merpati

III. ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA

A. Alat

Alat-alat yang digunakan adalah bak preparat, pinset, pisau, gunting bedah dan jarum penusuk.

B. Bahan

Bahan yang digunakan adalah Merpati jantan (Columba domestica ♂), air

kran, kloroform, dan tissue.

C. Cara Kerja

Cara kerja praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Burung merpati (Columba domestica) dibius dengan menggunakan

kloroform atau dimatikan dengan jarum penusuk.

2. Sebelum dilakukannya pembedahan bulu-bulu pada daerah dada, perut, dan

leher dibasahi dengan menggunakan air lalu bulu-bulunya dicabut hingga

bersih.

3. Pembedahan dimulai dengan mengelupaskan kulit yang membalut daerah

dada, tembolok, dan leher terlebih dahulu. Di daerah tersebut terdapat otot

carina sterni dan basi sterni. Pembedahan mula-mula dilakukan pada bagian

sepanjang carina sterni dengan menggunakan pisau.

4. Pembedahan dilanjutkan pada daerah perut, pengguntingan dimulai dari

depan cloaca menuju ke depan sebelah kiri dan kanan basi sternum, dengan

memotong rusuk-rusuk sampai ke tulang furcula.

Page 6: Paper Merpati

5. Mengamati system pencernaan, dengan melepaskan organ-organ dari

rongga perut yaitu dengan menggunting ujung dari lambung bagian anterior

dan pangkal dari rectum.

6. Organ-organnya kemudian diamati, digambar kemudian diberi keterangan.

Page 7: Paper Merpati

B. Pembahasan

Menurut Jasin (1989), klasifikasi dari Columba domestica adalah sebagai

berikut :

Divisio : Carinatae

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Aves

Subclass : Neornithes

Ordo : Columbiformes

Familia : Columbidae

Genus : Columba

Spasies : Columba domestica

Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain.

Hampir seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik berasal dari

epidermal tubuh, yang pada reptile serupa dengan sisik. Secara embriologis bulu

aves bermula dari papil dermal yang selanjutnya mencuat menutupi epidermis.

Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya sehingga terbentuk folikulus yang

merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput epidermis sebelah luar dari kuncup

bulu menanduk dan membentuk bungkus yang halus, sedang epidermis

membentuk lapisan penyusun rusuk bulu. Sentral kuncup bulu mempunyai bagian

epidermis yang lunak dan mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat

makanan dan proses pengeringan pada perkembangan selanjutnya (Jasin, 1984).

Berdasarkan susunan anatomi bulu dibagi menjadi:

Page 8: Paper Merpati

Filoplumae, bulu-bulu kecil mirip rambut tersebar di seluruh tubuh. Ujungnya

bercabang-cabang pendek dan halus. Jika diamati dengan seksama akan

tampak terdiri dari shaft yang ramping dan beberapa barbulae di puncak.

Plumulae, berbentuk berbentuk hampir sama dengan filoplumae dengan

perbedaan detail.

Plumae, bulu yang sempurna.

Barbae

Barbulae, ujung dan sisi bawah tiap barbulae memiliki filamen kecil disebut

barbicels yang berfungsi membantu menahan barbula yang saling

bersambungan.

Susunan plumae terdiri dari :

Shaft (tangkai), yaitu poros utama bulu.

Calamus, yaitu tangkai pangkal bulu.

Rachis, yaitu lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu yang tidak

berongga di dalamnya. Rachis dipenuhi sumsum dan memiliki jaringan.

Vexillum, yaitu bendera yang tersusun atas barbae yang merupakan

cabang- cabang lateral dari rachis (Manter & Miller, 1959). Lubang pada pangkal

calamus disebut umbilicus inferior, sedangkan lubang pada ujung calamus disebut

umbilicus superior. Bulu burung pada saat menetas disebut neossoptile,

sedangkan setelah dewasa disebut teleoptile (Radiopoetro, 1977).

Page 9: Paper Merpati

Gambar Struktur Bulu Burung

(sumber: Harunyahya.com)

Menurut letaknya, bulu aves dibedakan menjadi:

Tectrices, bulu yang menutupi badan.

Rectrices, bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris dan

berfungsi sebagai kemudi.

Remiges, bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi:

remiges primarie yang melekatnya secara digital pada digiti dan secara

metacarpal pada metacarpalia.

Remiges secundarien yang melekatnya secara cubital pada radial ulna.

Remiges tertier yang terletak paling dalam nampak sebagai kelanjutan

sekunder daerah siku.

Parapterum, bulu yang menutupi daerah bahu.

Ala spuria, bulu kecil yang menempel pada ibu jari (Jasin, 1984).

Page 10: Paper Merpati

Bulu-bulu burung sebenarnya tidak merata, tetapi dirancang pada bidang-

bidang terbatas yang disebut pterilae dan ada bidang kecil yang tidak ditumbuhi

bulu disebut apterile. Pengecualian pada penguin dan burung kiwi yang bulunya

menutupi hampir sebagian besar tubuhnya. Bulu burung dapat dinamai sesuai

dengan bidangnya berada, yaitu:

capital tract yaitu bulu yang menutup bagian atas, samping dan belakang

kepala dan terus ke pterilae berikutnya.

Spinal tract, bulu yang memanjang dari atas leher ke punggung terus ke dasar

ekor dan bisa berlanjut atau terpisah ditengah.

Ventral tract, berawal diantara cabang rahang bawah dan memanjang turun

ke sisi ventral leher. Biasanya bercabang menjadi dua bidang lateral melewati

sepanjang sisi tubuh dan berakhir disekitar anus. Bagian apterilae dadabawah

dan perut beberapa burung, kaya pembuluh darah selama bersarang dan

merupakan daerah mengeram (brood patch). Pada saat mengeram bulu pada

brood patch akan rontok dan kulitnya tipis.

Humeral tract yaitu sepasang pterilae yang sejajar seperti pita sempit yang

meluas ke belakang pada sisi pundak.

Caudal tract termasuk retrices, bulu pada ekor, biasanya panjang dan kuat.

Alar tract termasuk berbagai pterilae yang terletak pada sayap. Thumb

merupakan sisa jari kedua. Sedangkan bulu yang menutupi permukaan atas

dan bawah sayap disebut dngan covert dan bulu pada aksial sayap disebut

aksillaria.

Femoral tract, bulu yang meluas sepanjang permukaan luar paha dekat sendi

lutut ke tubuh.

Page 11: Paper Merpati

Crural tract, bulu yang menyususn sisa bidang bulu lainnya pada kaki

(Sukiya, 2009).

Lubang pada pangkal calamus disebut umbilicus inferior, sedangkan lubang

pada ujung calamus disebut umbilicus superior. Bulu burung pada saat menetas

disebut neossoptile, sedangkan setelah dewasa disebut teleoptile. Saluran

pencernaan pada Columba domestica terdiri dari mulut, oesophagus,

proventrikulus (lambung kelenjar), empedal (gizzard), usus halus, usus besar,

rectum dan kloaka. Burung merpati tidak mempunyai kandung empedu, walaupun

terdapat pada beberapa jenis. Sebuah tembolok bermuara pada oesophagus. Sel-

sel pelapis tembolok itu mudah lepas dan membentuk “susu merpati” yang

dipakai sebagai makanan anak-anaknya. Ada 2 buah sekum (caecum) pada

permulaan usus besar (Radiopoetro, 1977).

Sistem genitalia pada aves jantan berupa testes, epididimis dan ductus

deferens. Testis pada aves berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian

permukannya licin, terletak di sebelah ventral lobus renis bagian paling kranial.

Alat penggantung testis adalah mesorchium yang merupakan lipatan dari

peritoneum, pada musim kawin ukurannya membesar, di sinilah tempat untuk

membuat dan menyimpan spermatozoa. Burung, yang mempunyai suhu tubuh

yang tinggi, memiliki testis di dalam tubuhnya. Menurut teori para ahli, mereka

menggunakan kantong udaranya untuk menjaga suhu optimal testis, namun pada

penelitian berikutnya disebutkan bahwa testis burung berfungsi baik pada suhu

tubuh. Saluran reproduksi pada Columba domestica, terdapat tubulus mesunefrus

yang berfungsi membentuk ductus aferen dan epididimis. Ductus wolf bergelung

dan membentuk ductus deferens. Burung merpati memiliki, ductus deferen yang

Page 12: Paper Merpati

pada bagian distalnya sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang disebut

glomere. Dekat glomere bagian posterior dari ductus aferen berdilatasi

membentuk ductus ampula yang bermuara di cloaca sebagai ductus ejakulatori.

Ductus eferen berhubungan dengan epididimis yang kecil kemudian menuju

ductus deferens. Ductus deferens tidak ada hubungannya dengan ureter ketika

masuk cloaca. Epididimis berjumlah sepasang, berukuran kecil terletak pada sisi

dorsal testis, epididimis ini adalah berupa saluran yang dilewati sperma dan

menuju ke ductus deferens. Ductus deferens berjumlah sepasang. Burung yang

masih muda tampak halus, sedang pada burung tua tampak berkelok-kelok

berjalan ke caudal menyilang ureter kemudian bermuara pada urodeum

(Djarubito, 1993).

Cor pada Columba domestica memiliki empat ruang, yaitu dua atrium dan

dua ventriculus. Tidak mempunyai sinus venosus. Kedua atrium dan kedua

ventriculus masing-masing sudah mempunyai septum atriorum dan septum

ventriculorum yang sempurna (Radiopoetro, 1977).

Ginjal pada Columba domestica bertipe metanefros, berwarna coklat tua.

Saluran ureter bermuara langsung pada cloaca. Columba domestica tidak

mempunyai kandung kemih. Ren pada Columba domestica mempunyai bentuk

yang khas, terdapat sepasang kanan dan kiri, masing-masing terdiri dari tiga lobi,

terjadi dari metanephros, ke dalam ren terdapat banyak arteriae renalis, dari ren

akan keluar saluran sekresi yang disebut ureter. Ureter berupa tubulus yang sempit

dan bermuara langsung ke dalam urodaeum. Columba domestica tidak terdapat

vesica urinaria (Radiopoetro, 1997).

Page 13: Paper Merpati

Sistem respirasi pada burung merpati (Columba domstica) mampunyai

trachea yang melanjutkan sebagai dua buah bronchi pada siring (alat suara). Paru-

paru dilengkapi dengan kantong udara berjumlah 9 buah terdiri dari 4 buah

berpasangan dan 1 buah median. Fase aktif pada respirasi adalah respirasi darah

dan limfa, sama seperti sirkulasi mamalia. Dibedakan oleh letak arteri (Walter,

1965).

Sistem pernafasan terdiri dari saluran pernafasan dan paru-paru. Paru-paru

burung ini mempunyai hubungan dengan kantung udara (sarkus pneumatikus)

yang berguna membantu pernafasan saat terbang. Pernafasan burung pada saat

terbang, Memiliki dua phase yakni phase inspulus untercostalis externus yang

berkontraksi. dan phase ini costae kembali kekedudukan semula, cavum thornealis

mengecil, pulmo mengempis, udara keluar (Radiopoetro, 1983).

Sistem peredaran darah sama dengan system peredaran darah pada

mamalia, hanya bedanya lengkung artery tunggal pada sebelah kanan, sedangkan

pada mamalia sebelah kiri. Sistem reproduksi secara internal dan tidak

mempunyai organ kopulasi khusus (Walter, 1965).

Menurut Radiopoetro (1977), perkembangbiakan aves bersifat ovipar yaitu

bertelur. Organ genitalia pada Aves jantan terdiri dari:

1. Sepasang testis, bentuk oval, terletak sebelah ventral dari lobus renis yang

paling cranial.

2. Sepasang epididymides, kecil, terletak pada sisi dorsal testis. Berupa suatu

saluran yang dilalui oleh spermatozoa dalam perjalannya menuju ke ductus

deferens.

Page 14: Paper Merpati

3. Sepasang ductus deferentes. Pada hewan muda terlihat lurus pad hewan yang

sudah tua kelihatan berkelok-kelok. Berjalan ke caudal menyilangi ureter,

kemudian bermuara pada cloaca pada sebelah lateral.

4. Mesorchium : ialah alat penggantung testis. Berjumlah sepasang, merupakan

lipatan dari peritoneum.

Proctodea (bagian cloaca yang paling ujung caudal) dari kedua jenis

burung ditempelkan kuat-kuat pada waktu kopulasi, sehingga sperma yang keluar

pada saat ejaculation langsung masuk ke dalam proctodeum yang betina, untuk

kemudian menuju ke oviduct.

Page 15: Paper Merpati

V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan

bahwa :

1. Morfologi burung merpati terdiri dari caput, cervix, truncus, dan cauda.

2. Columba domestica seluruh tubuhnya ditutupi oleh bulu kecuali pada bagian

paruh dan kaki.

3. Burung Merpati (Columba domestica) terdiri dari kepala (caput), leher

(cervix), badan (truncus), dan ekor (caudal).

4. Sistem pencernaannya terdiri dari mulut, oesophagus, empedal, usus halus,

usus besar, rectum, dan cloaca.

5. Organ genitalia burung merpati jantan terdiri dari sepasang testis, memiliki

bentuk yang oval, dan memiliki sepasang epididimis.

6. Columba domestica memiliki empat ruang jantung yang terdiri dari dua

atrium dan dua ventriculus.

Page 16: Paper Merpati

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. 2002. Biologi Jilid III. Jakarta : Erlangga.

Djarubito, MB. 1993. Zoologi Dasar. Jakarta : Erlangga.

Hadjijah, A. 1985. Sistematik Hewan. Sinar Wijaya, Surabaya.

Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan Vertebrata dan Invertebrata. Sinar Wijaya, Surabaya.

Manter & Miller. 1959. Introduction to Zoology. Harper and Row Publisher, New York.

Parker, T. J. & Haswell, W. A. 1978. Text Book of Zoology II Vertebrates. The Mac Millan Press, New York.

Radiopoetro. 1977. Zoologi. Erlangga, Jakarta.

Radiopoetro. 1983. Zoologi. Erlangga, Jakarta.

Sukiya. 2009. http://one.indoskripsi.com/content/anatomi-dan-fungsi-reproduksi-hewan-jantan. Diakses tanggal 16 Mei 2011.

Syahrum. 2009. http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/23/sistem-pencernaan pada-hewan/. Diakses tanggal 16 Mei 2011.

Walter, H. 1965. Biology of Vertebrate. The Mac Millan Company, New York.