Upload
doankiet
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
PAPER
REVIEW ATHENAEUM LIGHT
(Paper ini disusun untuk memenuhi Tugas Final Project Mata Kuliah Teknik
Metadata dan Hypertext )
Disusun oleh:
Yunita Ratnasari 115030700111008
Rena Dwi Aprilusia 115030701111003
Faisal Ahmad 115030707111003
PRODI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan adanya perkembangan zaman saat ini. Perpustakaan sebagai sarana
sumber informasi harus selalu update dengan perkembangan teknologi saat ini. Dimulai
pada tanggal 1968 ketika OCLC (Online Computer Librarry Center) yang menerbitakan
aplikasi sistem MARC (Machine Reliadable Catalogue) merupakan spesifikasi
pengkatalogan dalam bentuk mesin kemudian berkembanglah menjadi ILS (Internet
Librarry Service) dan dalam pengembangannya terdapat OPAC.
Online Public Acsess atau sering dengan disebut OPAC, di era sekarang bukanlah hal
yang sangat asing. OPAC adalah sistem berbasis elektronik didalam perpustakaan dimana
untuk memudahkan dalam proses pengkatalogan dan dapat diakses oleh pemustaka
menggunakan internet. OPAC juga bermanfaat untuk penelusuaran temu kembali
informasi. Dan didalam OPAC tersebut sudah terdapat bibliografi buku yang ada didalam
perpustakaan tersebut. Sehingga kita bisa mencari sebuah buku dengan hanya
mengetikkan judul atau pengarangnya, maka sistem aplikasi akan menemukan buku
tersebut berada di rak mana.
Dengan adanya OPAC perpustakaan semakin diuntungkan, karena OPAC memiliki
fasilitas lebih cepat, efisien, efektif, hemat dan canggih dan tentunya para pengguna
perpustakaan lebih suka menggunakan OPAC daripada harus mencari buku menggunakan
katalog manual. Para ahli komputer yang bekerja didalam perpustakaan tentunya
menginginkan aplikasi yang dapat mewadahi semua keinginan perpustakaan bisa diakses
secara gratis. Karena pada dasarnya perpustakaan bukanlah organisasi yang mencari
keuntungan. Dan salah satu dari perangkat lunak yang bisa diakses secara gratis adalah
Athenaeum Light 8.5. Maka dari itu kelompok kami akan membahas tentang Athenaeum
Light.
3
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa itu Athenaeum Light?
1.2.2 Bagaimana cara instalasi dan pengoperasiaanya?
1.2.3 Bagaimana prospek kedepan dari Aplikasi ini?
1.3 Tujuan penulisan
1.3.1 Mengetahui penjelasan dari aplikasi athenaeum light
1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana proses instalasi dan cara menggunakannya
1.3.3 Untuk meramalkan prospek kedepan mengenai aplikasi Athenaeum
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Pembuatan Athenaeum Light
Athenaeum Light merupakan sebuah perangkat lunak sistem otomasi
perpustakan versi freeware untuk mengelola data (Buku dan dokumen lain) yang
diproduksi oleh Sumware Consulting. Athenaeum Light yang pertama kali di rilis
adalah versi 5.0 pada tahun 2000, versi berikutnya yang di rilis adalah versi 6.0 pada
tahun 2004 dan kemudian versi yang terbaru saat ini adalah versi 8.5. Athenaeum
light 8.5 ini dikembangkan dari athenaeum light 6 yang merupakan bagian dari
aplikasi athenaeum 6 pro yang dibuat oleh sumware consulting NZ dari perusahaan
aplikasi di New Zeland.
Kata “athenaeum”, berasal dari bahasa Yunani, yang artinya perpustakaan atau
reading room (ruang baca). Selanjutnya kata ini digunakan oleh Sumware Consulting
yang berkedudukan di New Zealand untuk nama produk perangkat lunak yang mereka
rilis. Sumware Consulting telah berdiri sejak tahun 1992 bersamaan dengan
peluncuran produk pertama untuk solusi perpustakaan yang bernama “That Book is
SumWare”. Mereka mengkhususkan diri pada pengembangan dan pelatihan
pangkalan data (training database), dengan fokus secara ekslusif pada produk
Filemaker untuk Windows dan Macintosh. Beberapa produk yang mereka
kembangkan antara lain, Athenaeum Pro, Athenaeum Express, dan Athenaeum Light.
4
Produk-produk tersebut merupakan perangkat lunak sistem otomasi perpustakaan
untuk perpustakaan sekolah maupun korporat.
Athenaeum dibangun dari Software Database Filemaker Pro 6.0
(www.filemaker.com). Sebuah perangkat lunak untuk mengelola data dengan operasi
yang sangat mudah dan sederhana. Kemudahan yang diberikan Filemaker telah
menobatkannya sebagai software yang “paling mudah” digunakan, versi majalah PC
World 2004. Kemudahannya pula yang memberi peluang pada banyak orang (non-
programer) mampu untuk memodifikasi bahkan membuat sendiri sebuah aplikasi
yang sesuai dengan kebutuhan. Athenaeum versi Light merupakan Athenaeum dengan
fitur-fitur yang telah dibatasi (limited features) dibandingkan dengan versi yang lebih
lengkap yaitu Athenaeum Pro dan Express yang sifatnya berbayar (proprietary).
Sekalipun aplikasi ini gratis dan sekedar potongan perangkat lunak untuk
tujuan promosi perangkat lunak versi berbayarnya (Athenaeum Pro dan Athenaeum
Express) namun fasilitas yang ada sangat menarik untuk dipakai sebagai salah satu
perangkat lunak penunjang sistem otomasi perpustakaan, fasilitas paling menarik pada
Athenaeum Light adalah fasilitas dapat dimodifikasi dan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan perpustakaan masing-masing. Selain menyuguhkan fasilitas untuk
mengemas pangkalan data buku (collections), aplikasi ini juga menyediakan fasilitas
untuk melakukan peminjaman dan membuat laporan. Fasilitas lain seperti seperti
pembuatan label, barcode, statistik dan stock opname juga disediakan. Hal ini menjadi
nilai tambah tersendiri yang jarang dijumpai pada aplikasi gratisan lain.
2.1.1 Sejarah Singkat Athenaeum Light 6.0
Athenaeum Light 6.0 dibangun dengan menggunakan DBMS Filemaker yang
awalnya khusus (native) untuk Macintosh (Apple Mac) baru kemudian Windows.
Untuk menjalankannya, dibutuhkan komputer dengan spesifikasi minimal.
Athenaeum Light 6.0, bersifat gratis (freeware) dikemas secara open script dan
disajikan dalam bentuk portable, artinya code atau formula di dalamnya tidak ditutup
oleh pembuatnya. Hal ini memungkinkan para pemakainya untuk memperbaiki,
memodifikasi tampilan, field, ruas, bahasa serta relasi data sesuai kebutuhan masing-
masing. Meskipun Athenaeum Light sekedar potongan perangkat lunak untuk tujuan
promosi, namun fasilitas yang ada sangat menarik untuk dipakai sebagai salah satu
5
otomasi perpustakaan, terlebih adanya fasilitas untuk bebas memodifikasi dan
mengembangkan Athenaeum Light sesuai dengan kebutuhan masing-masing
pengguna.
Sejak diperkenalkan kepada komunitas perpustakaan tahun 2005, perangkat
lunak Athenaeum Light 6.0 telah mulai banyak digunakan oleh berbagai kalangan.
Mulai dari Perpustakaan Pribadi, Taman Bacaan, Perpustakaan Komunitas,
Perpustakaan Masjid, Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Umum, hingga
Perpustakaan Perusahaan dan Perpustakaan Perguruan Tinggi. Penyebaran secara
informal dari tangan ke tangan telah membuat Athenaeum Light mulai dikenal
sebagai aplikasi yang mudah dijalankan, gratis dan openscript, sehingga terbuka
untuk dikembangkan. Jumlah pemakai Athenaeum Light terus bertambah, saat ini
tercatat lebih dari 30 perpustakaan telah menggunakan Athenaeum Light sebagai
solusi otomasi perpustakaan secara sederhana, dengan penyebaran wilayah mulai dari
Aceh, Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang
(http://kali.openlib.org).
2.1.2 Sejarah Singkat Athenaeum Light 8.5
Athenaeum light 8.5 V1 beta 2 merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh
Komunitas Athenaeum Light Indonesia (KALI). Perangkat lunak ini dibangun dengan
perangkat lunak DBMS Filemaker 8.5 Profesional Advance. Hal utama yang
ditambahkan pada perangkat ini terletak pada kemampuan menyimpan data sampai
delapan Terrabyte (8TB) atau setara dengan 8000 GB (Gigabyte) dan kestabilannya
jika dibandingkan dengan versi New Festive. Selain itu pada perangkat lunak ini juga
tertanam kemampuan Web Live, yakni fasilitas menelusuri dunia maya (internet)
dalam kerangka Athenaeum Light 8.5.
Diskusi atraktif lewat internet tentang Athenaeum Light dapat diikuti di milist
[email protected]. Kebutuhan akan pengembangan jaringan, penambahan
modul yang belum tersedia, serta dukungan terhadap segala kebutuhan teknis dan
pengembangan Athenaeum di Indonesia, menumbuhkan gagasan untuk membentuk
sebuah komunitas. Komunitas tersebut dimaksudkan sebagai wadah bersama untuk
saling belajar, bersinergi, dan menjalin hubungan dengan berbagai organisasi
kepustakawanan di Indonesia, mendorong para pengguna dan pengembang
6
Athenaeum Light di Indonesia mendirikan KALI (Komunitas Athenaeum Light
Indonesia).
2.2 Spesifikasi Teknis Yang Dibutuhkan
Athenaeum Light 8.5 hanya dapat bekerja pada OS Windows XP dan 2000
service pack 4 , dengan processor minimal Pentium 3 atau yang lebih tinggi. Hal
yang dibutuhkan dalam instalasi Athenaeum Light 8.5 adalah:
1. Satu komputer dengan hardisk 1 giga, bekerja pada OS windows walau hanya
pakai pentium
2. Satu librarian yang ngerti Ms Office untuk handel Satu perpustakaan dengan
layanan one-stop service
Dan Tentu saja syarat diatas akan lebih maksimal jika sebuah perpustakaan
memilki spesifikasi komputer yang sangat baik.
2.3 Bisnis Aplikasi Athenaeum
Dalam era yang seperti ini software seperti Athenaeum Light sangat
bermanfaat dalam perluasan penyebaran informasi dalam dunia perpustakaan. Salah
satu cara yang dapat digunakan untuk menyulap perpustakaan sebagai institusi yang
mampu menarik siswa untuk mengakses perpustakaan adalah dengan menerapkan
otomasi perpustakaan. Secara sederhana otomasi perpustakaan dapat dipahami
sebagai pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan perpustakaan.
Pemanfaatan teknologi informasi di sini meliputi semua aktivitas pengelola
perpustakaan dan bukan hanya memanfaatkan komputer untuk kegiatan administrasi
perpustakaan. Dengan otomasi perpustakaan, kegiatan pengolahan, pengadaan,
pelayanan sirkulasi dan administrasi perpustakaan dilakukan secara otomatis
menggunakan komputer. Penerapan otomasi perpustakaan akan mencipkan efisiensi
7
dan efektivitas dalam pengelolaan perpustakaan. Hal ini karena aktivitas perpustakaan
dilaksanakan dengan menggunakan perangkat teknologi informasi dan komunikasi
seperti komputer.
Perpustakaan sekolah biasanya hanya dikelola dengan seadanya. Seadanya
dalam arti dikelola oleh sumber daya manusia seadanya, koleksi perpustakaan yang
seadanya, perabotan yang seadanya serta gedung atau penataan ruang perpustakaan
yang seadanya pula. Kalaupun ada perpustakaan sekolah yang dikelola secara
modern, jumlahnya tidak terlalu banyak. Itu pun hanya dilakukan oleh sekolah dengan
dana yang memadai atau yang berdomisili di kota besar.
Pengelolaan yang seadanya ini menyebabkan perpustakaan tidak mampu
menjelma sebagai institusi yang mampu menarik minat siswa untuk mengaksesnya.
Padahal jika perpustakaan sekolah mampu menjelma sebagai institusi yang mampu
menarik minat siswa untuk berkunjung atau mengakses perpustakaan maka
perpustakaan sekolah dapat berperan dalam mendukung sukses belajar siswa serta
mampu merangsang minat baca siswa. Penerapan otomasi perpustakaan akan
mencipkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan perpustakaan. Hal ini karena
aktivitas perpustakaan dilaksanakan dengan menggunakan perangkat teknologi
informasi dan komunikasi seperti komputer. Bagi siswa implementasi otomasi
perpustakaan dapat memotivasi siswa untuk mengakses perpustakaan karena dengan
otomasi layanan yang diterima oleh siswa akan lebih cepat. Selain itu dengan
menggunaan komputer dalam otomasi perpustakaan dapat menjadi daya tarik bagi
siswa untuk berkunjung ke perpustakaan karena meraka akan tertarik untuk
mengoperasikan komputer atau termotivasi untuk merasakan layanan perpustakaan
dengan menggunakan komputer.
Hal ini karena pengelola perpustakaan serta pihak pengelola sekolah yang
menaungi perpustakaan tidak mengerti bagaimana cara melakukan otomasi
perpustakaan. Kurangnya pengetahuan tentang otomasi perpustakaan ini membangun
persepsi bahwa otomasi perpustakaan adalah sesuatu yang mahal dan membutuhkan
alokasi dana yang besar.
Sekolah yang tidak memiliki dana besar atau yang tidak memiliki perhatian
yang besar untuk pengembangan perpustakaan tentu akan berpikir dua kali untuk
melakukan otomasi perpustakaan jika implementasi otomasi perpustakaan
membutuhkan dana yang besar. Padahal jika memiliki pengetahuan tentang otomasi
8
perpustakaan, otomasi perpustakaan saat ini bukanlah barang mewah yang untuk
mendapatkannya diperlukan dana yang besar.
Selama ini ada persepsi bahwa otomasi perpustakaan adalah barang mewah
karena biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan komputer dan perangkat lunak untuk
membangun otomasi perpustakaan cukup besar. Harga komputer dan perangkat lunak
otomasi perpustakaan mahal dan sulit dijangkau perpustakaan sekolah. Namun jika
mengikuti perkembangan teknologi informasi di dunia perpustakaan, saat ini otomasi
perpustakaan bukanlah barang mewah. Perpustakaan hanya perlu menyediakan
komputer maka perpustakaan dapat melakukan otomasi perpustakaan. Dan saat ini
harga perangkat keras semakin terjangkau. Perpustakaan tidak perlu lagi
mengalokasikan anggaran untuk pengadaan perangkat lunak yang harganya terkadang
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga perangkat keras. Hal ini karena
perangkat lunak otomasi perpustakaan dapat diperoleh gratis oleh perpustakaan.
Salah satu perangkat lunak gratis yang dapat digunakan perpustakaan sekolah
adalah athenaeum light. Athenaeum light adalah perangkat lunak gratis untuk otomasi
perpustakaan yang dibuat oleh Sumware Consulting. Sumware consulting merupakan
pengembang perangkat lunak otomasi perpustakaan komersil bernama athaneum pro
dan atheneum light merupakan versi gratisnya. Perangkat lunak otomasi perpustakaan
ini berjalan dengan baik di sistem operasi windows. Layaknya perangkat lunak
otomasi komersil, dalam perangkat lunak gratis (free ware) ini tersedia fasilitas
pengelolaan data buku, peminjaman, pengembalian, perpanjangan masa pinjam,
laporan, cetak barcode, cetak label, statistik dan stock opname. Perangkat lunak ini
sesuai digunakan oleh perpustakaan sederhana yang tidak membutuhkan informasi
yang kompleks seperti perpustakaan sekolah.
Namun demikian, selain perpustakaan sekolah, jenis perpustakaan lainnya
juga dapat menggunakan perangkat lunak ini sebagai perangkat lunak otomasi
perpustakaan selama perpustakaan bersangkutan tidak membutuhkan informasi yang
kompleks dari perangkat lunak otomasi. Untuk melihat profil lengkap dari perangkat
lunak ini dapat dilihat pada http://sumware.co.nz/athenaeum/light.php. Banyak
perpustakaan sekolah di tanah air telah menggunakan athenaeum light sebagai
perangkat lunak otomasi perpustakaan.
Artinya walaupun perangkat lunak ini dapat diperoleh secara gratis perangkat
lunak ini berjalan stabil layaknya perangkat lunak komersil. Selain karena perangkat
lunak ini dapat diperoleh secara gratis dan kinerja perangkat lunak faktor lain yang
9
memotivasi banyak perpustakaan menggunakan perangkat lunak ini adalah mudahnya
instalasi, operasi perangkat lunak serta spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan
tidak terlalu tinggi. Instalasi athaneum light mudah dilakukan. Cukup dengan
memindahkan folder athaneum ke salah satu drive yang ada dikomputer serta
merubah hak akses terhadap folder athaneum tersebut, maka ini dapat digunakan.
Untuk mempelajari proses instalasi serta operasional perangkat lunak dapat dilakukan
dengan mempelajari modul athaneaum light yang tersedia. Perangkat lunak ini juga
tidak mensyaratkan perangkat keras dengan spesifikasi tinggi. Versi terbaru dari
athaneum light yaitu versi 8,5 mensyaratkan komputer berspesifikasi minimal
pentium III agar perangkat lunak ini mampu berjalan normal.
Perangkat lunak serta modul athenaeum light dapat diperoleh di
http://kali.openlib.info/ . Situs ini merupakan situs resmi dari Komunitas Athaneaum
Light Indonesia (Kali), komunitas pengguna athaneum light sekaligus komunitas yang
dengan senang hati akan membantu pengguna dan calon pengguna athaneum light
yang menghadapi masalah dalam pemanfaatan athaneum light.
Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan software otomasi
perpustakaan prospek ke depannya sangat bagus, bagus dalam artian untuk dijadikan
bisnispun cukup menjanjikan karena dari tahun ke tahun sekolah,masjid atau instansi
– intasnsi perlu untuk melakukan otomasi perpustakaan, kemudian adanaya software
gratis seperti Athnaneum Light sangat membantu para pustakawan untuk membuka
peluang bisnis jasa konsulatasi perpustakaan dan otomasi perpustakaan, tinggal
bagaimana kita sebagai pustakawan untuk memanfaatkan peluang tersebut.
2.4 Pengembangan Aplikasi Athenaeum Light
Pada dasarnya Aplikasi Athenaeum Light ini menurut kami sudah layak
untuk dijadikan sebagai alat bantu untuk mempermudah sistem kerja dalam
pengelolaan atau pelayanan perpustakaan, namun masih terdapat kekurangan dalam
aplikasi ini. Untuk itu diperlukan pengembangan ke depan, agar aplikasi Athenaeum
Light ini lebih baik, sehingga aplikasi ini diharapkan banyak di manfaatkan di
lembaga perpustakaan untuk mempermudah sistem kerja dalam pengelolaan dan
pelayanan di perpustakaan.
10
Pengembangan Athenaeum Light 8.5 ke depan menurut kelompok kami
salah satunya adalah mengkonstruksi tampilan antar muka pengguna (interface).
Komunikasi yang baik antara komputer dengan manusia (pengguna) akan terlaksana
jika desain interface mudah dipahami oleh pengguna, dengan tidak mengurangi unsur
estetika interface itu sendiri. Struktur tampilan interface Athenaeum Light yang tidak
penuh layar, menyulitkan pengguna dan membuat kesan kurang menarik. Untuk itu
seharusnya diperbaiki menjadi penuh layar (maximize), sehingga dengan tampilan
penuh layar (maximize) akan memudahkan baik pustakawan maupun pengguna jasa
perpustakaan dalam menggunakan Athenaeum Light.
Sebuah aplikasi yang menggunakan pangkalan data membutuhkan
otentifikasi sistem agar keamanan data terjamin. Athenaeum Light memberikan dua
tampilan otentifikasi sistem yakni, tampilan account pengguna dan tampilan account
administrator. Kami berharap ke depannya untuk hak atas penggunaan Athenaeum
Light, jenis pemakainya dibedakan menjadi empat kategori menurut username dan
password, yakni administrator, pustakawan, staf sirkulasi, dan pengguna.
Administrator mempunyai hak akses atas semua fasilitas Athenaeum Light.
Pustakawan mempunyai hak akses terbatas, yakni hanya akses untuk melakukan
pemasukan (input) dan pengeluaran (output) data bibliografi, sistem laporan, sirkulasi,
dan pencarian (searching). Kemudian staf sirkulasi mempunyai hak akses terbatas,
yakni hanya hak akses untuk melakukan pemasukan (input) dan pengeluaran (output)
data keanggotaan, sirkulasi, dan pencarian (searching). Sedangkan pengguna hanya
mempunyai hak penelusuran koleksi. Sehingga tampilan interface Athenaeum Light
dapat dibedakan berdasarkan hak akses pengguna (previledge) pemilik account dan
keamanan data terjamin.
Kemudian untuk pengembangan ke depan Athenaeum Light 8.5, dapat
dilakukan dengan penambahan fitur-fitur pada modul dan memodifikasi modul-modul
yang ada, serta melakukan desain ulang interface setiap modul agar setiap modul
dapat berjalan lebih baik sesuai dengan fungsinya, dan mengubah atau memodifikasi
tampilan menjadi semenarik mungkin sehingga tampilan tidak terlalu sederhana,
sehingga proses otomasi perpustakaan dapat berjalan lebih efisien dan efektif dengan
memperhatikan unsur estetika.
11
Selain itu Pada Athenaeum Light 8.5 yang belum memiliki kemampuan
mengelola data selain koleksi tercetak (monograph), ke depannya diharapkan bukan
hanya koleksi tercetak saja yang di otomasi melainkan juga koleksi non cetak seperti
koleksi kartografi (peta), rekaman video, rekaman suara, foto (image), slide, filmstrips
dan file komputer. Dan kami berharap nantinya Athenaeum Light dapat dijalankan
dengan cara berbasis web (web base) dalam jaringan global (internet) tanpa harus
menggunakan perangkat lunak Filemaker.
2.5 Review Aplikasi Athenaeum Light 8.5
2.5.1 Instalasi Athenaeum Light 8.5
Adapun langkah dalam proses instalasi Athenaeum Light adalah
sebagai berikut:
1. Klik aplikasi Athenaeum Light 8.5
2. Akan tampil permintaan password
12
3. Kosongkan Account Name
4. Ketik Password:
5. merdeka = untuk administrator
6. user = untuk pengguna
7. Klik OK
2.5.2 Menu Athenaeum Light
Menu Utama untuk Administrator
1. Administrator dapat mencantumkan nama dan alamat perpustakaan
serta moto perpustakaan jika ada
2. Administrator dapat melakukan kegiatan sirkulasi, seperti transaksi
peminjaman, pengembalian, keanggotaan, serta administrasi berkaitan
dengan kegiatan sirkulasi
3. Administrator dapat melakukan kegiatan inventarisasi, pengatalogan,
penggunaan DDC, cetak label atau barcode koleksi melalui menu
browser katalog dan DDC Abridge.
13
Menu Utama untuk Pengguna
1. Menu Online Public Accsess Catalog (OPAC) di rancang khusus
untuk pengguna yang ingin menelusur koleksi perpustakaan.
2. Pengguna hanya dapat menelusur koleksi dan informasi mengenai
peraturan perpustakaan melalui menu informasi pencarian dan
browse katalog
2.5.3 Konfigurasi
Sebelum melakukan kegiatan entri data terlebih dahulu harus dilakukan
Konfigurasi Athenaum Light 8.5. Konfigurasi yang berfungsi untuk
merubah beberapa setting seperti memasukkan data organisasi, memasukkan
nama administrator, merubah setting athenaeum menjadi multi-user,
pggunaan barcode, menetapkan jumlah maksimal buku yang dapat dipinjam,
membuat batasan masa atau waktu peminjam dan juga merubah default
kertas yang akan dicetak. Konfigurasi Athenaeum Light 8.5 dilakukan
dengan cara sabagai berikut:
1. Klik menu Administrasi
2. Akan muncul Menu sebagai berikut
14
3. Nama Organisasi diisi sesuai dengan nama perpustakaan, Logo perpustakaan
dapat disertakan pada kotak Logo Organisasi
4. Isi nama penanggung jawab perpustakaan dan jabatan
5. Tentukan maksimum buku yang boleh dipinjam
6. Tentukan jangka waktu peminjaman
7. Klik Home untuk kembali ke menu utama
2.5.4 Pendataan Koleksi
Pendataan koleksi merupakan proses awal dari pengorganisasian
koleksi. Hal yang perlu dilakukan dalam pendataan koleksi antara lain:
Stempel inventaris dan stempel milik perpustakaan.
Stempel inventaris biasanya ditempatkan pada halaman judul buku. Stempel
milik perpustakaan dilakukan di lembaran buku yang dipilih
Pemberian nomor induk koleksi
Nomor induk buku diusahakan unik, berurut dan konsisten. Setiap koleksi
memiliki satu nomor induk. Misalnya judul buku “Manajemen Perpustakaan”
memiliki 5 eksemplar. Maka setiap eksemplar buku memiliki satu nomor
induk. Sehingga buku tersebut memiliki 5 nomor induk, contoh 06001, 06002,
06003, 06004 dan 06005. Artinya setiap buku yang telah menjadi hak milik
perpustakaan memperoleh satu nomor induk.
15
Pencatatan pada buku induk
Hal yang perlu dicatat dalam buku induk adalah:
a. Nomor induk / ID buku
b. Pengarang
c. Impresum : Kota Terbit, Penerbit dan tahun terbit
d. ISBN
e. Harga
f. Jumlah, judul dan eksemplar
g. Keterangan
2.5.5 Entri Data
Entri data koleksi menggunakan program Athenauem Light cukup
dilakukan satu kali. Artinya dengan sekali melakukan pendataan, data tersebut
sudah dapat langsung digunakan pada bagian peminjaman dan katalog online.
Prosesnya adalah sebagai berikut:
1. Pada menu utama klik entri data
2. Selanjutnya akan tampil form untuk entri data.
3. Selanjutnya klik “isi data” pada bar menu, akan muncul form kosong
dengan posisi kusor pada baris “item id”, artinya setiap entri data baru
item id harus dientri terlebih dahulu. Item Id adalah Nomor Induk buku.
4. Data yang diisi pada form isian sesuai dengan data pada temporary slip.
5. Setelah pengisian data selesai, selanjutnya untuk menambahkan nomor
induk untuk judul yang sama, lakukan perintah copy data atau duplicate
record
6. Pada lembar isian yang telah selesai dikerjakan klik icon duplicate record
7. Ketik nomor induk berikutnya
8. Demikian seterusnya
9. Untuk mengisi data baru klik kembali isi data atau icon
16
2.5.6 Keanggotaan
Langkah yang perlu dilakukan dalam membuat keanggoataan
perpustakaan adalah sebagai berikut:
Pilih dan klik Keanggotaan dari menu Utama
Akan tampil daftar anggota perpustakaan yang telah terdaftar
Pilih dan klik salah satu anggota
Selanjutnya Pilih dan klik “Isi data” dari menu bar untuk mengisi
anggota baru perpustakaan.
Foto anggota dapat ditampilkan dengan cara, klik kanan mouse pada
kolom foto, pilih dan klik insert picture dan pilih foto sesuai dengan nama
anggota.
Form anggota berisikan data sebagai berikut:
No.Id Anggota
Nama depan, Inisial dan Nama belakang
Alamat
Divisi/Bagian
17
Masa berlaku
Alamat
Dari setiap Anggota perpustakaan dapat diketahui daftar koleksi yang
sedang dipinjam, tanggal kembali dan pesananan koleksi.
2.5.7 Peminjaman
Proses peminjaman koleksi adalah sebagai berikut:
Pilih dan klik peminjaman dari menu utama
Menu peminjaman akan tampil seperti berikut
Ketik nomor Anggota pada kolom No.ID Anggota, kemudian tekan
Tab pada papan keyboard
Ketik nomor inventaris koleksi pada kolom No.ID Buku/Koleksi,
kemudian tekan Tab pada papan Keyboard
Klik OK
Sistem secara otomatis akan mencantumkan judul buku dan tanggal
kembali pada Daftar pinjaman, seperti terlihat pada Gambar
Demikian seterusnya untuk peminjaman lebih dari 1 koleksi
2.5.8 Pengembalian
Proses pengembalian koleksi adalah sebagai berikut:
Pilih dan klik pengembalian dari menu Utama
18
Ketik nomor koleksi yang dikembalikan, kemudian tekan Tab pada
papan keyboard
Akan muncul judul buku sesuai dengan nomor inventaris
Klik OK, jika sesuai dan batal jika tidak sesuai
Sistem akan menampilkan kembali menu pengembalian
Demikian seterusnya untuk pengembalian koleksi berikutnya
Klik Batal jika ingin keluar dari menu pengembalian
Koleksi yang dipinjam apabila telah jatuh tempo dapat diperpanjang.
Ketentuan perpanjangan sesuai dengan kebijakan perpustakaan. Langkah
untuk proses perpanjangan adalah sebagai berikut:
Pilih dan klik perpanjangan dari menu pengembalian
Ketik nomor induk buku yang ingin diperpanjang
Klik OK
2.5.9 Statistik
Laporan mengenai kegiataan perpustakaan seperti arsip transaksi
peminjaman dan pengembalian koleksi, keanggotaan, laporan tahunan, laporan
koleksi dan laporan perbagian secara otomatis telah terdata dalam program
Athenaeum.
Untuk melihat laporan kegiatan perpustakaan dari menu utama klik
Statistik, akan muncul menu seperti berikut:
19
2.6 Kelebihan dan Kelemahan Aplikasi Athenaeum Light
2.6.1 Kelebihan dari software Athenaeum Light adalah:
1. Instalasi mudah, hanya cukup mengekstrak ke harddisk komputer.
2. Fitur sangat lengkap, bahkan tersedia Klasifikasi DDC .
3. Dapat di pindah-pindah ke komputer lain dengan cepat tanpa menghilangkan data
yang sudah kita input sebelumnya (portable).
4. Ada pengembangnya (dalam hal ini adalah komunitas Athenaeum Light
Indonesia di http://kali-indonesia.blogspot.com). Jadi, ada pihak yang bisa
dimintai solusi kalau ada permasalahan dan yang mengembangkan software
tersebut lebih lanjut.
5. program ini mampu menampung data hingga 8 terabyte (setara dengan 8000 GB)
6. adanya tambahan menu weblive yang memungkinkan pengguna bisa merujuk ke
situs yang telah dipilih pustakawan untuk mencari data yang tidak ditemukan
dalam database.
7. bisa dimodifikasi dengan Filemaker 7 atau 8 bahkan 8.5 (commercial).
8. mampu menunjang kegiatan sirkulasi perpustakaan, yaitu peminjaman,
pengembalian, dan perpanjangan.
9. aplikasi ini mampu dijalankan di dalam komputer dengan spesifikasi minim, yaitu
Processor Intel Pentium II, RAM 64 MB, OS Windows / 95 / 98 / ME / 2000 / XP,
dan harddisk minimum 5 GB.
10. menunjang kegiatan pelaporan dan pembuatan formulir-formulir perpustakaan
(label, barcode, surat denda, dan sebagainya).
20
11. mampu menunjang dalam kelestarian data karena software ini dapat dibackup
dengan mudah.
12. Lebih tahan terhadap gangguan seperti listrik mati atau data scrash.
13. Lebih mudah ditampilkan dalam web dengan filemaker API dan PHP.
2.6.2 Kelemahan dari Software Athenaeum Light adalah:
1. Kita membutuhkan software File Maker untuk diinstal terlebih dahulu, dan itu
belum tersedia versi freenya.
2. keamanan datanya rendah (low security) karena aplikasi ini bersifat portable.
3. DCC belum bisa update artinya masih tetap menggunakan versi DDC 21
4. Kebanyakan hanya digunakan di perpustakaan sekolah.
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Athenaum Light adalah sebuah perangkat lunak sistem otomasi perpustakan
versi freeware untuk mengelola data (Buku dan dokumen lain) yang diproduksi oleh
Sumware Consulting. Athenaeum sendiri merupakan aplikasi perangkat lunak
berbasis elektronik yang mempunyai fungsi untuk memudahkan perpustakaan dalam
sistem sirkulasi dan entri, dan bisa diakses secara gratis. Athenaeum Light 6.0
memiliki fasilitas yang tidak kalah dari perangkat lunak lainnya yang lebih mahal.
Oleh karena itu, Athenaeum Light 6.0 sangat layak untuk digunakan oleh
perpustakaan komunitas.Athenaeum light sendiri merupakan pengembangan dari
Athenaeum Caemellia 6.0, jika dilihat dari segi fitur dan menunya athenaeum light
8.0 sudah termasuk aplikasi yang bagus. Dan membutuhkan pengembangan lebih
lanjut seperti sistem interface dan filemakernya.
3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk aplikasi athenaeum light ke depan
adalah dari tampilan menu untuk dibuat lebih menarik dan mungkin bisa
digunakan untuk chatting antara mahasiswa dengan kita memiliki akun sendiri
seperti email.
22
DAFTAR PUSTAKA
___http://ygiovanni.blogspot.com/2011/09/athenaeum-light.html, di akses
pada tanggal 17 Mei 2013
___http://kali-indonesia.blogspot.com/2007_01_01_archive.html, di akses
pada tanggal 17 Mei 2013
Anonimous___http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2008/12/22/44472
/Athenaeum-Light-Mendigitalisasi-Perpustakaandiakses pada tanggal 14 mei 2013
Anonimous___http://donyprisma.wordpress.com/2012/10/17/athenaeum-light-8-5/
diakses pada tanggal 13 mei 2013
Fauzi ,Ahmad. Jurnal modifkasi dan pengembangan atheneum light. Jakarata.Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Indonesia.2008
Anngi hafiz al hakam. 2006. Penerapan sistem informasi (athenaeum untuk perpustakaan
komunitas). Universitas Padjajaran. http://www.slideshare.net/anggihafiz/athenaeum-
light-60-untuk-perpustakaan-komunitas.Bandung.