Paper Sedimen Karbonat

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I ISI1.1 Pengertian Sedimen Karbonat Batuan karbonat adalah semua batuan yang terdiri dari garam karbonat. Dalam prakteknya adalah terutama batugamping dan dolomite, karbonat mempunyai keistimewaan dalam cara terbentuknya, yaitu hanya dari larutan, praktis tidak ada sebagai detritus daratan. Pembentukan batuan karbonat secara kimia, tetapi yang penting adalah turut sertanya organisme di dalam batuan karbonat. Ada 5 (lima) mekanisme penting yang dapat menerangkan bagaimana terjadinya pengendapan CaCO3 dan bertambahnya CO2 yang dapat terlarut dalam air (Blatt, 1982). 1. Bertambahnya suhu dan penguapan. Dari semua gas yang ada, hanya sedikit yang dapat larut dalam air panas dan hal ini yang menyebabkan mengapa batuan karbonat terbentuk hanya pada laut di daerah tropis dan subtropis, jarang didapatkan pada daerah dingin dekat kutub atau pada daerah laut dalam.

2. Pergerakan air. Bergerak air yang disebabkan oleh angin atau badai akan mengakibatkan kalsium dari organisme pembentuk karang dan lumpur karbonat bergerak berpindah ke atas permukaan air.

3. Penambahan salinitas. Karbon dioksida kurang larut dalam air garam bila dibandingkan dengan daya larutnya dalam air tawar, sehingga dengan bertambahnya salinitas akan menyebabkan karbon dioksida terbebas.

Bertambahnya salinitas biasanya akibat dari penguapan dan dapat menambah jumlah kalsium sebanding dengan jumlah ion karbon.

Paper Sedimen Karbonat

1

4. Aktivitas organik. Alga dan koral mempunyai proses yang berbeda satu sama lain namun saling membutuhkan dimana alga menghirup karbon dioksida dan akan mengeluarkan oksigen selama berlangsungnya proses fotosintesa, sedangkan koral menghirup O2 dan akan mengeluarkan CO2.

5. Perubahan tekanan. Air hujan mengandung sejumlah karbon dioksida mengikat jumlah udara yang banyak, selanjutnya air hujan tersebut masuk dan melewati zona tanah dengan tekanan karbon dioksida lebih besar dibandingkan di atmosfir, akibatnya air tanah menjadi kaya akan karbon dioksida. Bila air tanah tersebut masuk ke dalam sebuah gua maka karbon akan larut dalam air dan menyebabkan terbentuknya kenampakan seperti stalaktit dan stalagmit. Hal lain adalah terbentuknya tekstur klastik pada batuan karbonat sebagai fragmentasi atau pembentukan sekunder Tekstur Pada umumnya yang menjadi unsur-unsur tekstur adalah: 1.Matriks 2.Semen 3.Butir 4.Kerangka 5.Kehabluran/crystalinity Tekstur batuan karbonat dapat dibagi sebagai berikut : a. Kerangka Organik Tekstur ini disusun oleh material-material yang berasal dari kerangka organik atau skeletal dalam pengertian Nelson, atau frame builder. b. Klastik/Butiran Tekstur ini dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu :

Paper Sedimen Karbonat

2

Tekstur Bioklastik : terdiri dari fragmen-fragmen ataupun cangkangcangkang binatang, yang berupa klast (pernah lepas-lepas) : cocquina, foraminifera, keral (lepas-lepas).

Tekstur Intraklastik/ fragmen non organic:

diibentuk di tempat atau

ditransport, tetapi jelas hasil fragmentasi dari batuan atau sedimen gamping sebelumnya Tekstur Chemiklastik/ non fragmental: butir-butir yang terbentuk di tempat sedimentasi karena proses coagulasi, akresi, penggumpalan dan lain-lain. Contoh : oolith, pisolite. 1.2 Komposisi Sedimen Karbonat Batugamping yang terbentuk oleh proses pengendapan mekanik, seperti hal nya batuan sedimen klastik, tetapi berasal dari batugamping/material CaCO3 yang telah ada sebelumnya, komponen penyusun batuan karbonat adalah sebagai berikut: 1.2.1 Allochem Butiran non cangkang (non skeletal grain) Butiran non cangkang ini ada empat macam yaitu ooid, pisoid/peloid, dan klastika karbonat. Ooid/oolith/coated grain Adalah butirran karbonat yang berbentukbulat atau ellipsoid yang mempunyai struktur lamina konsentris mengelilingi suatu pusat inti dengan ukuran < 22 mm yang menjadi partikrl inti biasanya berupa fragmen cangkang atu butiran kwarsa yang kemudian terlingkupioleh karbonat halus karena proses agitasi gelombang pada lingkungan laut dangkal,apabila salinitas sangat tingi maka akan terbentuk struktur radien.

Paper Sedimen Karbonat

3

Gambar 2.1 Gambar Ooid Pisoid/pisolit Pisoid adalah butiran karbonat seperti ooid tapimempunyai ukuran >2 mm Pellet/peloid Adalah butiran karbonat yang berbentuk bulat, ellipsoid, atau runcing tapi, tidak mempunya struktur dalam seperti

ooid,ukuran pellet relatif kecil, tapi biasanya berdiameter 0,10,5 mm (lanau sampai pasir halus). Peloid berasal dari sekresi organisme, terutama organisme pemakan Lumpur karbonat seperti gastropoda atau crustacean.

Gambar 2.5 Pelet/peloid tanpa adanya struktur

Paper Sedimen Karbonat

4

Klastika karbonat Klastika karbonat adalah butiran karbonat berasaldari proses erosi batugamping purba yng telah tersingkap di darat, atau berasal dari proses erosi endapan-endapan karbonat

terkonsolidasi lemah pada cekungan pengendapan ukuran klastika karbonat biasanya pasir sampai gravel. Butiran cangkang (skeletal grain) Butiran cangkang pada batuan karbonat dapat berupa mikrofosil, makrofosil, atau fragment/pecahan makrofosil.Butiran ini merupakan allochem yang paling sering dijumpai pada batuan batuan karbonat.Butiran ini merupakan allochem yang paling sering dijumpai pada batuan karbonat. 1.2.2 Orthochem Orthochem merupakan komponen batuan karbonat yang mineralnya terkristalisasi langsung di tempat pengendapan, sehingga tidak mempunyai butiran butiran bawaan, orthochem ini dapat

disebandingkan dengan matriks dalam batuan sedimen klastik, orthochem adalah sebagai berikut : a. Micrite Micrite tersusun oleh kristal-kristal kalsit atau aragonite yang sangat halus, dapat berperan sebagai matriks diantara butiran karbonat atau sebagai penyusun utama batuan karbonat berbutir halus, butirnya berukuran 30 m dengan lereng 45-60m, semakin jauh dari inti terumbu (kearah laut), litologi berubah menjadi packstone, wackstone,dan mudstone.

1.3.1.3 Fasies belakang terumbu (back reef facies) Fasies ini sering disebut juga fasies logoon dan meliputi zona laut dangkal (