6
Arsitektur UMTS (Universal Mobile Telecommunications System) sebagai Evolusi (Global System for Mobile Communication) Erwin Priyantono (!"!#$) MobileComm %aboratory Telkom University &an'ung n'onesia Abstract-- UMTS (Universal Mobile Telecommunication System) merupakan evolusi dari teknologi sebelumnya yaitu GSM (Global System for Mobile Communication) !ada generasi sebelumnya yaitu "G# kecepatan data yang ditransfer masi$ renda$# sedangkan pada teknologi UMTS (%G)# layanan multimedia suda$ ada# seperti gambar dan video &alam perali$an teknologi dari "G men'adi %G ada perangkat-perangkat yang berbeda ika kita kenal TS dan SC pada GSM# pada UMTS kita mengenal *ode dan +*C Setiap generasi mempunyai karakteristik standarisasi tertentu UMTS sendiri merupakan bua$ dari produk ,MT- "yang dikembangkan %G!! ( %rd Generation !artners$ip !ro'ect# organisasi yang merupakan gabungan dari organisasi telekomunikasi negara-negara epang (A+, )# C$ina (CCSA)# .orea (TTA)# negara-negara /ropa (/TS,) .ey0ords1UMTS2 *ode 2 +*C2 GGS*2 SGS*2 %G!!2 ,MT-" 2 UMTS ,nterface2 * +T,-.UCT -+ Era komunikasi /a'a saatini tela0 bera'a /a'a titik 'imana 'unia bisa kita 1genggam2* 3al ini ti'ak 0eran karena kemu'a0an komunikasikita ter0a'a/komunikan yang 4araknya 4au0/un kita 'a/at 4angkau 'engan mu'a0 'engan teknologi kita saat ini* .ari generasi ke generasi /erkembangan teknologi komunikasiselalu a'a sesuatuyang baru yang 'a/at mengimprove teknologi sebelumnya* .engan begitu /erkembangan teknologi k0ususnyateknologi komunikasi akan sangat membantu 0ubungan umat manusia yang 4araknya 4au0 sekali/un 'an 'alam kea'aan a/a/un* Teknologi komunikasitentunya mem/unyai generasi5 generasi*Teknologi komunikasi sen'iri mem/unyai bermacam5macam 4enis baik yang menggunakan me'ia fisik (kabel) mau/un non fisik (nirkabel)* .alam me'ia nirkabel /un a'a yang bergerak (mobile) mau/un ti'ak bergerak (fi6)* 7ika kita memba0as tentang komunikasi bergerak (mo communication) maka kom/leksitasnya bisa 'ibilang sa kom/leks* .alam 0al ini tentunya /emba0asan akan ter /a'a se4ara0 mau/un teknologinya 'ari masa ke masa* tentunya tia/ generasi mem/unyai kom/leksitas tersen' Perkembangan teknologi nirkabel 'a/at 'irangku/ se berikut8 () Generasi /ertama 8 0am/ir seluru0 generasi ini meru/akan sistemanalog'engan kece/atan ren'a0 (low5s/ee') 'an suara sebagai ob4ek utama* Con +MT (+or'ic Mobile Tele/0one) 'an AMPS (Analog Mobil P0one System)* (") Generasi ke'ua 8 'i4a'ikan stan'ar komersial'engan format 'igital kece/atanren'a0 5 menenga0* Conto08 GSM 'an C.MA"!!! 6,TT* (9) Generasi ketiga 8 'igital mam/u mentransfer 'a kece/atan tinggi (0ig05s/ee') 'an a/likasi multime'ia /ita lebar (broa'ban')* Conto08 :5C.MA (atau 'ikena 'engan UMTS) 'an C.MA"!!! 6E;5.-* Antara generasi ke'ua 'an generasi ketiga sering 'isisi/kan Generasi 'igital kece/atan menenga0 (0ingga <! =b/s)* yang masuk kategori "< G a'ala0 layanan berbasis 'ata se/erti GP,S (General Packet ,a'io Service) 'an E.GE (En0ance .ata rate for GSM Evolution) /a'a 'omain GSM 'an P.+ (Packet .ata +etwork) /a'a 'omain C.MA* ($) $ meru/akan /engembangan 'ari teknologi 9G* +ama 'ari teknologi $G ini menurut EEE ( nstitute of Ele Electronics Engineers) a'ala0 >9G an' beyon'>* Sebelu 3ig05S/ee' .ownlink Packet Access (3S.PA) yang ka'angkala 'isebut sebagai teknologi 9 <G tela0 'ikembangkan ole0 :C.MA sama se/ertiE;5.- mengembangkan C.MA"!!!* 3S.PA a'ala0 sebua0 /rotokol tele/on genggam yang memberikan 4alur untuk 4aringan Universal Mobile Telecommunications Sy (UMTS) yang akan 'a/at memberikan ka/asitas 'ata yang lebi0 besar (sam/ai $ $ Mbit?'etik ara0 turun)* Sam/ ini : MA@ mau/un %TE belum bisa 'isebut $G k

Paper Umts

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gjhj

Citation preview

Paper Title (use style: paper title)

Arsitektur UMTS (Universal Mobile Telecommunications System) sebagai Evolusi GSM (Global System for Mobile Communication)Erwin Priyantono (1101120184)MobileComm LaboratoryTelkom University Bandung, IndonesiaAbstract-- UMTS (Universal Mobile Telecommunication System) merupakan evolusi dari teknologi sebelumnya yaitu GSM (Global System for Mobile Communication). Pada generasi sebelumnya yaitu 2G, kecepatan data yang ditransfer masih rendah, sedangkan pada teknologi UMTS (3G), layanan multimedia sudah ada, seperti gambar dan video. Dalam peralihan teknologi dari 2G menjadi 3G ada perangkat-perangkat yang berbeda. Jika kita kenal BTS dan BSC pada GSM, pada UMTS kita mengenal Node B dan RNC. Setiap generasi mempunyai karakteristik standarisasi tertentu. UMTS sendiri merupakan buah dari produk IMT-2000 yang dikembangkan 3GPP (3rd Generation Partnership Project, organisasi yang merupakan gabungan dari organisasi telekomunikasi negara-negara Jepang (ARIB), China (CCSA), Korea (TTA), negara-negara Eropa (ETSI).KeywordsUMTS; Node B; RNC; GGSN; SGSN; 3GPP; IMT-2000; UMTS Interface;I. Introduction Era komunikasi pada saat ini telah berada pada titik dimana dunia bisa kita genggam. Hal ini tidak heran karena kemudahan komunikasi kita terhadap komunikan yang jaraknya jauhpun kita dapat jangkau dengan mudah dengan teknologi kita saat ini.Dari generasi ke generasi perkembangan teknologi komunikasi selalu ada sesuatu yang baru yang dapat mengimprove teknologi sebelumnya. Dengan begitu perkembangan teknologi khususnya teknologi komunikasi akan sangat membantu hubungan umat manusia yang jaraknya jauh sekalipun dan dalam keadaan apapun. Teknologi komunikasi tentunya mempunyai generasi-generasi. Teknologi komunikasi sendiri mempunyai bermacam-macam jenis, baik yang menggunakan media fisik (kabel) maupun non fisik (nirkabel). Dalam media nirkabel pun ada yang bergerak (mobile) maupun tidak bergerak (fix). Jika kita membahas tentang komunikasi bergerak (mobile communication), maka kompleksitasnya bisa dibilang sangat kompleks. Dalam hal ini, tentunya pembahasan akan termasuk pada sejarah maupun teknologinya dari masa ke masa. Dan ini tentunya tiap generasi mempunyai kompleksitas tersendiri.Perkembangan teknologi nirkabel dapat dirangkup sebagai berikut: (1) Generasi pertama : hampir seluruh sistem pada generasi ini merupakan sistem analog dengan kecepatan rendah (low-speed) dan suara sebagai objek utama. Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System). (2) Generasi kedua : dijadikan standar komersial dengan format digital, kecepatan rendah - menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT. (3) Generasi ketiga : digital, mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi (high-speed) dan aplikasi multimedia, untuk pita lebar (broadband). Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO. Antara generasi kedua dan generasi ketiga, sering disisipkan Generasi 2,5 yaitu digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps). Teknologi yang masuk kategori 2,5 G adalah layanan berbasis data seperti GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada domain CDMA. (4) 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah "3G and beyond". Sebelum 4G, High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) yang kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G telah dikembangkan oleh WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA adalah sebuah protokol telepon genggam yang memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun). Sampai saat ini WIMAX maupun LTE belum bisa disebut 4G karena belum sesuai dengan kriteria standarisasi masing-masing. WIMAX oleh IEEE dan LTE oleh 3GPP. Pada pembahasan kali ini kita berbicara tentang UMTS atau kepanjangan dari Universal Mobile Telecommunication System. merupakan salah satu evolusi generasi ketiga (3G) dari jaringan mobile. UMTS juga memperlihatkan permintaan yang makin berkembang dari aplikasi mobile dan aplikasi internet untuk kapasitas baru sehinga dunia komunikasi mobile makin ramai. Transmisi peningkatan jaringannya mencapai kecepatan sampai 2 Mbps per pemakai mobile dan menetapkan suatu standard penjelajahan yang global.

UMTS disebut juga sebagai Wideband - Code Division Multiple Access (W-CDMA). Sistem ini mengijinkan banyak aplikasi yang lain untuk diperkenalkan ke pelosok di seluruh dunia kepada para pemakai mobile dan menyediakan suatu link yang penting di masa kini antara sistem GSM dan standar terakhir dari worldwide tunggal untuk seluruh telekomunikasi mobile, International Mobile Telecommunications-2000 (IMT-2000).II. evolusi 3gKarakteristik utama dari sistem 3G yang kita kenal sebagai IMT-2000, adalah satu keluarga yang mempunya standar campatible dan memiliki karakteristik sebagai berikut ;

Digunakan diseluruh dunia

Digunakan untuk seluruh aplikasi mobile

Support terhadap transmisi data dari packed-switched dan circuit switched

Menawarkan rate data tinggi sampai 2 Mbps

Menawarkan efesiansi spectrum yang tinggi

IMT-2000 adalah satu set persyaratan yang dikeluarkan oleh International Telecommunications Union (ITU). IMT mewakili Intenational Mobile Telecommunications, dan 2000 menggambarkan dari tahun yang dijadwalkan untuk sistem percobaan awal dan cakupan frekwensi dari 2000 Mhz. Semua standar 3G telah dikembangkan oleh regional standards developing organizations (SDOs). Secara keseluruhan proposal yang telah disampaikan oleh regional SDOs di ITU pada tahun 1998 sebanyak 17 proposal yang berbeda untuk standar IMT-2000, 11 proposal untuk sistem teresterial dan 6 proposal untuk mobile satellite systems (MSSs). Pada akhir tahun 1998 proposal itu telah dievaluasi secara lengkap, dan pertengahan 1999 telah di negosiasikan pada konsensus yang berbeda pandangan sehingga 17 proposal tersebut telah disetujui sebagai standar IMT-2000 oleh ITU.

Paling utama dari proposal IMT-2000 adalah UMTS (W-CDMA) sebagai pengganti dari GSM, CDMA2000 sebagai pengganti dari standar sementara 95 (IS 95), dan time division synchronous CDMA (TD-SCDMA) sebagai dasar peningkatan TDMA untuk D-AMPS/GSM.UMTS dikembangkan oleh Third-Generation Partnership Project (3GPP), suatu usaha patungan dari beberapa SDOs ETSI (Eropa), Association of Radio Industries and Business / Telecommunication Technology Committee (ARIB/TTC) (Jepang), American National Standards Institute (ANSTI) T-1 (USA), Telecommunication Technology Association (TTA) (South Korea), and Chinese Wireless Telecommunication Standard (CWTS) (China). Untuk menjangkau penerimaan global, 3GPP memperkenalkan UMTS dalam beberapa tahap dan rilis tahunan. Rilis pertama (UMTS Rel. 99), diperkenalkan pada bulan Desember 1999, ini menunjukkan peningkatan dan pergantian untuk jaringan GSM yang ada. Untuk rilis kedua (UMTS Rel. 00), pergantian yang sama diusulkan sebagai peningkatan untuk IS-95 (dengan CDMA2000) dan TDMA (dengan TD-CDMA dan EDGE).

Perubahan yang paling penting dalam Rel. 99 adalah UMTS Terrestrial Radio Access (UTRA), suatu antarmuka radio W-CDMA untuk komunikasi land-based. UTRA mendukung Time Division Duplex (TDD) dan Frequency Division Duplex (FDD). TDD merupaka teknik transmisi tautan yang dengannya data dipancarkan dalam satu arah dalam satu waktu, dengan transmisi yang berbolak-balik diantara dua arah. Sedangkan FDD merupakan sebuah metode komunikasi radio dua arah, di mana perangkat salah satu ujung transmit menggunakan frekuensi yang berbeda. Hal ini memungkinkan komunikasi simultan dua arah tanpa gangguan.III. ARSITEKTUR JARINGAN UMTS

UMTS (Rel. 99) mempersatukan peningkatan dari GSM tahap 2+ Core Network dengan GPRS dan CAMEL. Memungkinkan operator jaringan untuk menikmati peningkatan efesiensi biaya karena UMTS dapat melindungi investasi 2G dan mengurangi resiko dari implementasi tersebut.

Dalam UMTS rilis 1 (Rel. 99), telah diperkenalkan suatu jaringan akses radio baru UMTS Terrestrial Radio Access Network (UTRAN). UTRAN, UMTS Radio Access Network (RAN), dapat dihubungkan dengan GSM tahap 2+ Core Network (CN) melalui Iu. Iu merupakan antarmuka UTRAN antara Radio Network Controller (RNC) dan CN; antarmuka UTRAN antara RNC dan packet-switched domain dari CN (Iu-PS) adalah digunakan untuk data PS dan antarmuka UTRAN antara RNC dan circuit-switched domain dari CN (Iu-CS) adalah digunakan untuk data CS.Mobile Stations (MSs) GSM-only akan dapat dihubungkan ke jaringan melalui GSM air (radio) interface (Um). UMTS/GSM dual-mode user equipment (UE) akan dapat dihubungkan ke jaringan melalui UMTS air (radio) interface (Uu) pada rate data yang sangat tinggi (hampir sampai 2 Mbps). Diluar layanan area UMTS, UMTS/GSM UE akan dapat dihubungkan ke jaringan dengan mengurangi rate data melalui Um. Maksimum data rate adalah 115 kbps untuk data CS oleh HSCSD, 171 kbps untuk data PS oleh GPRS, dan

553 kbps oleh EDGE. Mendukung handover antara UMTS dan GSM, dan handover antara UMTS dan system 3G yang lain akan dapat mendukung semua akses diseluruh dunia dengan benar.

Gambar 1. Rate TransmisiPublic Land Mobile Network (PLMN) diuraikan dalam UMTS Release99 mempersatukan 3 kategari utama dari elemen jaringan :

GSM Phase core network elements; mobile service switching center (MSC), visitor location register (VLR), home location register (HLR), authentication center (AC), and equipment identity register (EIR).

GSM Phase 2+ enhancements; GPRS (serving GPRS support node [SGSN] dan gateway GPRS support node [GGSN]) dan CAMEL (CAMEL service environment [CSE])

Peningkatan dan modifikasi UMTS yang spesifik, terutama UTRAN3.1.Elemen jaringan dari GSM Phase

GSM phase PLMN berisi dari 3 subsistem; base station subsystem (BSS), network dan switching subsystem (NSS), dan operations support system (OSS). BSS berisi dengan beberapa unit fungsional; base station controller (BSC), base transcievier station (BTS) dan transcoder and rate adapter unit (TRAU). NSS berisi beberapa unit fungsional; MSC, VLR, HLR, EIR, dan AC. MSC berfungsi menyediakan seoerti switching, signaling, paging, dan inter-MSC handover. OSS berisi operation dan maintenance centers (OMSs), yang digunakan untuk remote dan tugas centralized operation, administration, dan maintenance (OAM).

Gambar 2. Jaringan UMTS tahap 13.2. Elemen jaringan dari GSM Phase 2+3.2.1. GPRSGPRS memperkenalkan PS kedalam GSM CN dan mengijinkan akses langsung ke packet data networks (PDNs). Transmisi data rate untuk UMTS diperlukan sampai 2 Mbps. GPRS akan menyiapkan dan mengoptimalisasi CN untuk data rate yang tinggi pada transmisi PS, seperti halnya UMTS dengan UTRAN pada RAN. Seperti itu juga, GPRS adalah suatu persyaratan untuk pengenalan UMTS.

Dua unit fungsional ini meluas dari arsitektur GSM NSS untuk layanan GPRS PS; GGSN dan SGSN, GGSN mempunyai fungsi membandingkan pada gateway MSC (GMSC). SGSN berada pada level hirarki yang sama sebagai visited MSC (VMSC)/VLR dan melaksanakan fungsi yang dapat diperbandingkan seperti routing dan mobility management.

3.2.2. CAMELCAMEL memungkinkan adanya akses di seluruh dunia pada operator yang memakai aplikasi IN seperti prepaid, call screening, dan supervision. CAMEL adalah peningkatan utama GSM tahap 2+ untuk pengenalan konsep UMTS virtual home environment (VHE). VHE adalah suatu platform dari definisi layanan fleksibel itu memungkinkan operator untuk memodifikasi atau meningkatan layanan yang sudah ada atau membuat layanan baru. 3.3. Elemen jaringan dari UMTS Phase 1Telah disebutkan di atas, bahwa UMTS berbeda dengan GSM tahap 2+, kebanyakan dalam prinsip yang baru untuk transmisi interface udara (W-CDMA sebagai ganti dari TDMA / FDMA). Oleh karena itu, suatu RAN yang baru disebut dengan UTRAN harus dikenalkan dengan UMTS. 3.3.1. UTRANStandar UMTS dapat dilihat debagai suatu perluasan dari jaringan yang ada. Dua elemen jaringan baru telah diperkenalkan dalam UTRAN, RNC dan Node B. UTRAN dibagi lagi dalam radio network system (RNSs) yang individual, dimana masing-masing RNS adalan dikontrol oleh RNC. RNC dihubungkan ke suatu set dari elemen Node B, yang mana masing-masing Node B dapat melayani satu atau beberapa sel.

Elemen jaringan yang ada, seperti MSC, SGSN, dan HLR, dapan diperluas untuk mengadopsi persyaratan UMTS, tapi RNC, Node B, dan handset harus didesain baru semua. RNC akan menjadi pengganti untuk BSC, dan Node B akan berfungsi hampir sama seperti BTS. Jaringan GSM dan GPRS akan dikembangkan, dan layanan baru akan terintegrasi ke dalam keseluruhan jaringan yang keduanya berisi interface yang sudah ada seperti A, Gb, dan Abis, dan termasuk Iu yang merupakan interface baru, interface UTRAN antara Node B dan RNC (Iub), dan interface UTRAN antara dua RNCs (Iur). interface terbuka baru dalam UMTS :

Uu: interface UE ke Node B (UTRA, the UMTS W-CDMA air interface)

Iu: interface RNC ke GSM tahap 2+ CN (MSC/VLR atau SGSN), yang terdiri dari Iu-CS yang digunakan untuk komunikasi data circuit-switched dan Iu-PS yang digunakan untuk komunikasi data packet-switched .

Iub: interface RNC ke Node B

Iur: interface RNC ke RNC, bukan perbandingan ke interface yang lain dalam GSM

RNC memungkinkan otonomi dari radio resource management (RRM) oleh UTRAN. RRM melaksanakan fungsi yang sama seperti GSM BSC, menyediakan kontrol sentral untuk elemen RNS (RNC dan beberapa Node B).RNC menangani pertukaran protokol antara interface Iu, Iur, dan Iub dan bertanggung jawab untuk Centralized Operation Dan Maintenance dari keseluruhan RNS dengan akses bagi OSS. Karena interfacenya berbasis ATM, RNS memindahkan sel ATM antara interface Iu, Iur, dan Iub. Para pemakai data pada circuit-switched dan packet-switched besaral dari interface Iu-CS dan Iu-PS merupakan multiplex bersama untuk transmisi multimedia melalui interface Iur, Iub, dan Uu untuk dan dari UE. RNC menggunakan interface Iur, yang tidak sama dalam GSM BSS, untuk secara otonomi menangani 100 persen dari RRM, menghilangkan beban dari CN, melayani fungsi kontrol seperti admission, koneksi RRC ke UE, keberagaman makro atau handover dan congestion sepenuhnya diatur oleh serving RNC (SRNC) tunggal. DRNC hanya bertanggung jawab untuk alokasi dari sumber kode. A dimungkinkan untuk mengalokasikan ulang dari fungsi SRNC bagi DRNC yang terdahulu (alokasi ulang serving radio network subsystem [SRNS]). Bagian dari Controlling RNC (CRNC) digunakan untuk menggambarkan RNC yang mengontrol sumber logika dari akses poin UTRAN.

Gambar 4. RNC Function3.3.2. Node BNode B merupakan unit fisik dari transmisi /resepsi radio dengan menggunakan sel. Tergantung pada sektorisasinya, satu sel atau lebih dapat dilayani oleh node B. Suatu Node B tunggal dapat mendukung kedua model dari FDD dan TDD, dan model tersebut dapat menjadi co-located dengan BTS GSM untuk mengurangi cost dari implementasinya. Node B dihubungkan dengan UE melalui interface radio Uu W-CDMA dan dihubungkan dengan RNC melaui interface Iub yang berbasis ATM. Node B merupakan titik dari terminal ATM. Tugas utama dari Node B adalah mengkonversi data dari dan untuk interface radio Uu, termasuk forward error correction (FEC), adaptasi nilai, spreading/despreading W-CDMA, dan modulasi quadrature phase shift keying (QPSK) pada interface udara. Node B mengukur kekuatan dan kualitas koneksi dan menentukan dari frame error rate (FER). Transmisi data ini ditujukan kepada RNC sebagai laporan pengukuran dari handover. Node B juga bertanggung jawab untuk softer handover FDD.

Node B juga beparsitipasi dalam kontrol daya, sebagai sesuatu yang memungkinkan untuk penyesuaian daya memakai perintah downlink (DL) transmission power control (TCP) melalui inner-loop power control berdasarkan pada informasi uplink (UL) TCP. Nilai-nilai yang sudah dikenal dari inner-loop power control berasal dari RNC melalui outer-loop power control.

Gambar 5. Overview Node B

3.3.3. UMTS UEUMTS UE pada prinsipnya sama dengan MS GSM yang memisahkan antara mobile equipment (ME) dan kartu UMTS subscriber identity module (U-SIM). UE adalah bagian pendukung untuk berbagai elemen jaringan dalam fungsi dan prosedur yang bermacam-macam.

Gambar 6. Fungsi UEREFERENCES

[1] AbuSajid (2006,1 Februari). Arsitektur Jaringan UMTS. Diperoleh 19 September 2014, dari http://www.mobileindonesia.net/arsitektur-jaringan-umts/[2] Usman, Uke Kurniawan (2008). Pengantar Ilmu Telekomunikasi. Bandung: Penerbit Informatika.[3] UMTSWorld (2012,15 Juli). Overview of the Universal Mobile Telecommunication System. Diperoleh 20 September 2014, dari http://www.umtsworld.com/technology/overview.htm[4] Saydam, Gouzali (2010). Kamus Istilah Telekomunikasi. Bandung: Pustaka Reka Cipta.[5] Stallings, William (2007). Komunikasi & Jaringan Nirkabel. Jakarta: Erlangga.

Gambar 3. UMTS tahap 1: UTRAN