paper.docx

  • Upload
    tika

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PAPERPENDIDIKAN INKLUSIINDIGO

Disusun Oleh :

Dini Olivia Dewi Endang Sukowati Tiara Ayu AdriyanaTika NurcahyaAzka Aulia S

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI20151

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan paper ini dengan judul Indigo Terwujudnya paper ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun pemikiran. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :.1. Yth. Bapak Fauzi Firdaus, S.Pd selaku Dosen Universitas Islam 45 yang telah menyetujui dan menerima pepar penulis.Semoga segala bantuan yang tidak ternilai harganya ini mendapat imbalan di sisi Allah SWT sebagai amal ibadah, Amin.Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan-perbaikan ke depan. Amin Yaa Rabbal AlamiinBekasi, 30 September 2015Penulis,

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPola pembentukan karakter pada setiap lembaga pendidikan cukup bervariasi, hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan peraturan yang telah diterapkan dengan kondisi masing-masing lembaga pendidikan tersebut, karena setia tempat memiliki pembinaan, pengasuhan dan peserta didik yang berbeda. Salah satu lembaga yang mempunyai pola yang beragam dalam pembentukan karakter anak adalah lembaga pendidikan inklusi. Lembaga Pendidikan Inklusi ini adalah sistem layanan pendidikan yang mempersyaratkan agar semua anak berkelainan maupun berkebutuhan khusus dilayani disekolah-sekolah terdekat, dikelas reguler bersama-sama teman seusianya dan di didik bersama-sama untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. Seperti tuna netra, tuna rungu, tuna daksa, tuna grahita, lamban belajar dan anak berbakat/ gifted atau sering disebut pula dengan istilah indigo. Menurut Dr Tb Erwin Kusuma Sp.KJ(K), (Psikiater anak dan remaja) sifat-sifat yang dimiliki anak indigo ini berpeluang besar untuk jauh dari karakter-karakter atau akhlak yang diinginkan oleh agama dan suatu lembaga pendidikan, sifat-sifat itu antara lain, anak berbakat ini sulit menerima otoritas tanpa alasan. Anak ini menunjukkan perilaku yang telah dewasa dibandingkan usianya, pada umumnya anak indigo tidak mau diperlakukan sebagai anak kecil tidak jarang mereka sering membantah dan tidak menuruti nasehat dari pendidik terlebih dari orang tuanya sendiri, anak indigo ini juga tidak mudah merespon aturan-aturan yang bersifat kaku. Anak indigo biasanya banyak bertanya terlebih dahulu dalam merespon aturan-aturan tersebut. Umpamanya, kenapa harus begini, kenpa harus begitu. Dia akan merasa heran untuk beberapa hal, yang dirasa tak masuk akal. kenapa harus sekolah berjam-jam? Umumnya si anak cenderung memberontak, agresif, dan nakal. Tak sedikit yang kemudian bentrok dengan aturan-aturan yang telah diberlakukan. Jika pendidik masih otoriter membatasi aktivitas spiritual anak indigo, anak tersebut pasti akan berontak. Karena itu, sangat di perlakukan adanya pola yang tepat dalam pembentukan karakter pada diri anak indigo tersebut. B. Rumusan Masalah1. Apa saja seluk beluk anak indigo?2. Seperti apa saja gejala indigo itu?3. Apa saja ciri-ciri indigo?4. Apa saja macam-macam indigo?5. Seperti apa bentul layanan khusus yang tepat jika anak indigo sekolah reguler?C. Tujuan1. Untuk mengetahui seluk beluk anak indigo2. Untuk mengetahui apa saja gejala anak indigo3. Untuk mengetahui ciri-ciri anak indigo4. Untuk mengetahui macam-macam indigo5. Untuk mengetahi bentuk layanan khusu yang tepat jika anak indigo sekolah reguler

BAB IIPEMBAHASANA. Seluk Beluk IndigoIstilah indigo child pertama kali dipopulerkan oleh Lee Carroll dan Jan Tober, lewat buku mereka yang berjudul The Indigo Children: The New Kids Have Arrived. Lee dan Jan bilang, indigo child adalah orang yang memperlihatkan serangkaian kemampuan psikologis yang baru dan tidak biasa.Anak indigo adalah anak yang memiliki lapangan aura berwarna nila. Cara berpikirnya yang khas, pembawaannya yang tua, membuat anak indigo tampil beda dengan anak sebayanya. Pacaran aura yang dimilikinya membawa kepada suatu karakteristik perilaku unik. Secara fisik anak indigo sama sekali tak berbeda dengan anak lainnya.Lewat bukunya Understanding Your Life Through Color, Nancy Tappe (1982) membuat klasifikasi manusia berdasarkan warna energi atau cakra. Cakra adalah pintu-pintu khusus dalam tubuh manusia untuk keluar masuknya energi.Konon pada tubuh manusia ada 7 cakra, yaitu cakra mahkota ada di puncak kepala, cakra Ajna di antara dua alis, cakra tenggorokan di tenggorokan, cakra jantung di tengah dada, cakra pusar ada di pusar, cakra seks ada pada tulang pelvis, dan cakra dasar ada di tulang ekor.Anak indigo memiliki keunggulan pada cakra Ajna (the third eyes) yang berkaitan dengan kelenjar hormon hipofisis dan epifisis di otak. Adanya mata ketiga ini membuat anak indigo disebut memiliki indra keenam. Mereka dianggap memiliki kemampuan menggambarkan masa lalu dan masa datang.Untuk penjelasan ilmiah mengenai indigo child, ada sesuatu yang unik. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa susunan DNA para indigo child berbeda dengan susunan DNA manusia kebanyakan. DNA itu kan bertugas menyampaikan informasi genetik dalam sebuah sel. Umumnya, dalam susunan DNA manusia ada bagian-bagian yang disebut junk DNA. Pada seorang indigo child, bagian itu plus beberapa bagian lainnya yang belum teridentifikasi oleh para ilmuwan, memperlihatkan susunan yang lebih rapih dan lebih giat bekerja dibandingkan pada orang-orang yang bukan indigo child.Tapi, apakah evolusi DNA ini yang menyebabkan seseorang menjadi indigo child, sampai sekarang tetap belum bisa dipastikan. Dan, apakah evolusi DNA ini berhubungan dengan hal-hal ajaib yang kerap ditunjukkan oleh para indigo child (seperti: memiliki otak superjenius, atau bisa sembuh total secara alamiah dari penyakit-penyakit yang belum ditemukan obatnya kayak HIV/AIDS), juga belum ketahuan jelas.B. Gejala IndigoPenderita yang harus ditanggung oleh anak indigo sebagai resiko keindigoannya. Dampaknya bisa dikurangi apabila mendapatkan bimbingan dan penyembuhan yang tepat. Bagi sebagian anak indigo proses penyembuhan bisa dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain. 1. Sakit Kepala Hampir semua indigo pernah mengalami sakit kepala yang hebat. Hal ini disebabkan proses berpikir yang keras tanpa dikehendaki, banyak yang hal yang ingin dilakukan tapi tidak bisa diatasi, dan pikiran yang terlalu luas memasuki hal-hal yang tidak bisa disentuh oleh pemikiran manusia pada umumnya. Terapi obat mungkin bisa membantu, tetapi bersifat non permanen dan beresiko berlebihan pemakaian karena penggunaan yang teres-menerus. Mediasi dan perbaikan aura cakra adalah terapi terbaik, selain bisa dilakukan sendiri juga mempunyai resiko yang lebih ringan. Mungkin juga perlu belajar memperlambat detak jantung dan menurunkan tekanan darah tinggi. 2. Susah Tidur Suara-suara yang mengganggu, penampakan-penampakan, melihat penderitaan alam, sukma yang berjalan kemana-mana, dan pemikiran-pemikiran yang idealis yang menuntut perwujudan membuat seorang anak indigo susah untuk tidur. Walaupun mata terpejam tetapi tetap mendengar dan berpikir. 3. Lambung yang lemah Salah satu organ tubuh yang paling menderita disebabkan stress karena berpikir dengan berat adalah lambung. Lambung yang lemah akan bereaksi negatif berupa produksi asam lambung yang berlebihan pada saat anak indigo stress. Makan obat sakit lambung secukupnya dan perbanyak ibadah serta melalukan meditasi untuk penenangan. 4. Empati yang menyakitkan Tidak mudah untuk berempati terhadap penderita orang lain, atau alam yang sedang dizholimi oleh manusia-manusia jahat dan serakah, sedangkan sedikit yang bisa dilakukan untuk memperbaiki keadaan buruk itu. Rasa empati ini sering kali berakibat buruk kepada anak indigo., rasa empati yang mendalam bisa menjadikan dirinya ikut menderita. Rasa empati terhadap orang yang sakit bisa membuat anak indigo menderita penyakit yang sama, seperti terjadi penuluran walaupun bukan penyakit yang menular. Untuk mengurangi efek negatif rasa empati yang mendalam ini sebagian anak indigo mengambil sikap tidak acuh yang berlebihan. Sehingga mereka tampak sebagai anak yang tidak peduli lingkungan sosial dan tidak mau bergaul. Sebaiknya rasa empati disalurkan ke dalam bentuk tindakan langsung seperti mengobati orang sakit . 5. Rasa marah yang mendesak Rasa marah melihat perilaku manusia yang buruk dan jahat adalah alasan utama seorang anak indigo ingin menunaikan kewajibannya. Rasa marah ini kemudian berwujud menjadi samangat besar untuk mengubah keadaan yang lebih baik. Bagi anak indigo yang belum menemukan jati dirinya, biasanya rasa marah ini bisa berakibat buruk terhadap perilakunya kepada orang sekitar. C. Ciri-ciri IndigoMemiliki keistimewaan memang bukan sebuah keinginan setiap individu akan tetapi lebih menjadi sebab pilihan yang telah menjadi takdir. Tidak selamanya keistimewaan dapat diterima oleh setiap individu apalagi bagi anak-anak yang memiliki keistimewaan panca indera atau lebih dikenal dengan anak indigo. Kesulitan adaptasi dengan kelebihan yang dimilikinya seringkali membuat anda kesulitan dalam memahami mereka. Adapula yang menyebutkan bahwa anak indigo adalah mereka yang memiliki kemampuan di luar batas anak normal lainnya. Sehingga dalam beberapa kasus ditemukan anak yang tumbuh di keluarga dengan menggunakan bahasa indonesia justru sangat fasih dalam menggunakan bahasa asing (inggris) pada awal mula dia bisa berbicara tanpa ada yang memberikan pengajaran khusus. Anak indigo dipopulerkan oleh penemuan Nancy Ann Tappe dalam sebuah buku yang menemukan adanya warna aura manusia yang dihubungkan dengan kepribadian. Seorang konselor di Amerika Serikat ini menemukan adanya warna indigo atau nila, pencampuran antara warna biru dan ungu yang biasanya dimiliki oleh orang dewasa ditemukan pada anak-anak. Tidak semua orang tau bahwa setiap anak indigo memberikan ciri ciri dalam kehidupan setiap harinya. Berikut adalah ciri ciri anak indigo berdasarkan fisik dan psikologis :

1. Memiliki jiwa yang tuaAnak indigo memiliki jiwa yang cenderung lebih tua dibanding dengan usia sebayanya. Sebagian dari mereka ada yang menunjukan pertumbuhan jiwa di usianya yang masih bayi dalam memahami kemampuan berfikir, memahami benda-benda dan karakter orang dewasa. Bahkan perkembangan jiwa yang tumbuh cepat mempengaruhi pertumbuhan fisik seperti tumbuhnya gigi dan kemampuan motorik yang lebih cepat dibandingkan dengan keadaan normalnya.

2. Bentuk kepala yang memiliki ciri khasBentuk fisik yang mungkin anda lihat adalah kepala yang sedikit besar dari anak seusinya terutama terlihat jelas pada bagian lingkar kepala, dahi dan kening yang lebih lebar. Kuantitas otaknya lebih besar dikarenakan mempunyai kemampuan dalam menganalisi panca inderannya.

3. Bentuk daun telingaAnak indigo dapat dilihat dari daun telinga yang memiliki perbedaan ketimbang anak lainnya seperti bentuknya yang sedikit keluar dari kepalanya, telinganya lebih memanjang di bagian ujung atas dan menekuk bagian cuping bawahnya. Hal ini terjadinya karena kepekaan dalam pendengarannya di atas normal.

4. Mata yang lebih tajamAnak indigo memiliki tatapan mata yang tajam dan dalam apalagi di bagian pupil lebih besar dibanding dengan anak normalnya, sehinga terkesan memilii sedikit ruang warna putih. Dengan mata yang tajam seperti ini anak indigo memiliki kemampuan supranatural dalam melihat dimensi-dimensi lain yang tidak kasat mata.

5. Tanda kelahiranPada anak anak indigo sering kali ditemukan tanda-tanda kelahiran yang aneh seperti yang terdapat di dahi, atau kedua matanya. Warna tanda kelahiran anak indigo biasanya cukup jelas seperti warna lebam, bekas pukulan.

6. Bagian tubuh yang sakitDalam beberapa kasus anak yang mempunyai keistimewaan ditemukan pernah mengalami sakit kepala yang tidak tertahankan kemudian lambung yang melemah. Hal ini dikarenakan adanya stress dalam berpikir yang keras yang tidak dikehendaki sehingga memerlukan energi yang besar. Sedangkan lambung yang lemah dikarenakan produksi asam lambung yang meningkat ketika anak indigo stress.

7. Kepribadian emosionalAnak indigo memiliki empati yang tinggi disebakan karena kepekaan yang berlebih pada lingkungannya. Anak indigo juga memiliki rasa marah yang mendesak sehingga menjadi semangat dalam memperbaiki keadaannya. Terkadang anak indigo mendengar suara yang diluar batas kemampuanyya sehingga menjadikan dirinya pribadi yang berubah-ubah.

Selain ciri-ciri anak indigo berdasarkan fisik dan psikologis. Adapun ciri-ciri anak berbakat yang indigo: Memiliki sensitivitas tinggi. Memiliki energi berlebihan untuk mewujudkan rasa ingin tahunya yang berlebihan. Mudah sekali bosan. Menentang otoritas bila tidak berorientasi demokratis. Memiliki gaya belajar tertentu. Mudah frustasi karena banyak ide namun kurang yang dapat membimbingnya. Suka bereksplorasi. Tidak dapat duduk diam kecuali pada objek yang menjadi minatnya. Sangat mudah merasa jatuh kasihan pada orang lain. Mudah menyerah dan terhambat belajar jika di awal kehidupannya mengalami kegagalan.D. Tipe IndigoTerdapat 4 macam anak indigo:1) Humanis. Tipe ini akan bekerja dengan orang banyak. Kecenderungan karir di masa datang adalah dokter, pengacara, guru, pengusaha, politikus atau pramuniaga. Perilaku menonjol saat ini hiperaktif, sehingga perhatiannya mudah tersebar. Mereka sangat sosial, ramah, dan memiliki pendapat kokoh.2) Konseptual. Lebih enjoy bekerja sendiri dengan proyek-proyek yang ia ciptakan sendiri. Contoh karir adalah sebagai arsitek, perancang, pilot, astronot, prajurit militer. Perilaku menonjol suka mengontrol perilaku orang lain.3) Artis. Tipe ini menyukai pekerjaan seni. Perilaku menonjol adalah sensitif, dan kreatif. Mereka mampu menunjukkan minat sekaligus dalam 5 atau 6 bidang seni, namun beranjak remaja minat terfokus hanya pada satu bidang saja yang dikuasai secara baik.4) Interdimensional. Anak indigo tipe ini di masa datang akan jadi filsuf, pemuka agama. Dalam usia 1 atau 2 tahun, orangtua merasa tidak perlu mengajarkan apapun karena mereka sudah mengetahuinya.E. Bentuk Layanan Khusus yang tepat jika anak Indigo sekolah di Sekolah RegulerPendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk menjamin keberlangsungan hidupnya agar lebih bermartabat. Karena itu negara memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu kepada setiap warganya tanpa terkecuali termasuk mereka yang memiliki perbedaan dalam kemampuan (difabel) seperti yang tertuang pada UUD 1945 pasal 31 (1). Namun sayangnya sistem pendidikan di Indonesia belum mengakomodasi keberagaman, sehingga menyebabkan munculnya segmentasi lembaga pendidikan yang berdasar pada perbedaan agama, etnis, dan bahkan perbedaan kemampuan baik fisik maupun mental yang dimiliki oleh siswa. Jelas segmentasi lembaga pendidikan ini telah menghambat para siswa untuk dapat belajar menghormati realitas keberagaman dalam masyarakat.Selama ini anak anak yang memiliki perbedaan kemampuan (difabel) disediakan fasilitas pendidikan khusus disesuaikan dengan derajat dan jenis difabelnya yang disebut dengan Sekolah Luar Biasa (SLB). Secara tidak disadari sistem pendidikan SLB telah membangun tembok eksklusifisme bagi anak anak yang berkebutuhan khusus. Tembok eksklusifisme tersebut selama ini tidak disadari telah menghambat proses saling mengenal antara anak anak difabel dengan anak anak non-difabel. Akibatnya dalam interaksi sosial di masyarakat kelompok difabel menjadi komunitas yang teralienasi dari dinamika sosial di masyarakat. Masyarakat menjadi tidak akrab dengan kehidupan kelompok difabel. Sementara kelompok difabel sendiri merasa keberadaannya bukan menjadi bagian yang integral dari kehidupan masyarakat di sekitarnya.Seiring dengan berkembangnya tuntutan kelompok difabel dalam menyuarakan hak haknya, maka kemudian muncul konsep pendidikan inklusi. Salah satu kesepakatan Internasional yang mendorong terwujudnya sistem pendidikan inklusi adalah Convention on the Rights of Person with Disabilities and Optional Protocol yang disahkan pada Maret 2007. Pada pasal 24 dalam Konvensi ini disebutkan bahwa setiap negara berkewajiban untuk menyelenggarakan sistem pendidikan inklusi di setiap tingkatan pendidikan. Adapun salah satu tujuannya adalah untuk mendorong terwujudnya partisipasi penuh difabel dalam kehidupan masyarakat. Namun dalam prakteknya sistem pendidikan inklusi di Indonesia masih menyisakan persoalan tarik ulur antara pihak pemerintah dan praktisi pendidikan, dalam hal ini para guru.Meski sampai saat ini sekolah inklusi masih terus melakukan perbaikan dalam berbagai aspek, namun dilihat dari sisi idealnya sekolah inklusi merupakan sekolah yang ideal baik bagi anak dengan dan tanpa berkebutuhan khusus. Lingkungan yang tercipta sangat mendukung terhadap anak dengan berkebutuhan khusus, mereka dapat belajar dari interaksi spontan teman-teman sebayanya terutama dari aspek social dan emosional. Sedangkan bagi anak yang tidak berkebutuhan khusus memberi peluang kepada mereka untuk belajar berempati, bersikap membantu dan memiliki kepedulian. Disamping itu bukti lain yang ada mereka yang tanpa berkebutuhan khusus memiliki prestasi yag baik tanpa merasa terganggu sedikitpunPenyelengaraan sistem pendidikan inklusi merupakan salah satu syarat yang harus terpenuhi untuk membangun tatanan masyarakat inklusi (inclusive society). Sebuah tatanan masyarakat yang saling menghormati dan menjunjung tinggi nilai nilai keberagaman sebagai bagian dari realitas kehidupan. Pemerintah melalui PP.No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 41(1) telah mendorong terwujudnya sistem pendidikan inklusi dengan menyatakan bahwa setiap satuan pendidikan yang melaksanakan pendidikan inklusi harus memiliki tenaga kependidikan yang mempunyai kompetensi menyelenggarakan pembelajaran bagi peserta didik dengan kebutuhan khusus. Undang undang tentang pendidikan inklusi dan bahkan uji coba pelaksanaan pendidikan inklusinya pun konon telah dilakukan.

BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan Ada pandangan dan persepsi yang berbeda mengenai pandangan anak indigo di masyarakat awam. Anak indigo tidak memiliki kekuatan untuk mengetahui masa depan atau melihat hantu dll. Anak indigo layak seperti anak normal lainnya yang membedakan anak indigo lebih memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dibandingkan anak-anak seusianya. Salah satu lembaga yang mempunyai pola yang beragam dalam pembentukan karakter anak adalah lembaga pendidikan inklusi. Lembaga Pendidikan Inklusi ini adalah sistem layanan pendidikan yang mempersyaratkan agar semua anak berkelainan maupun berkebutuhan khusus dilayani disekolah-sekolah terdekat, dikelas reguler bersama-sama teman seusianya dan di didik bersama-sama untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. Seperti tuna netra, tuna rungu, tuna daksa, tuna grahita, lamban belajar dan anak berbakat/ gifted atau sering disebut pula dengan istilah indigo. Anak indigo memiliki keunggulan pada cakra Ajna (the third eyes) yang berkaitan dengan kelenjar hormon hipofisis dan epifisis di otak. Adanya mata ketiga ini membuat anak indigo disebut memiliki indra keenam. Mereka dianggap memiliki kemampuan menggambarkan masa lalu dan masa datang

B. SaranBersikaplah adil dan berikan batas toleransi katakan yang sesungguhnya sesuai dengan umurnya, dan jangan bohong karena mereka akan tahu. Katakan bahwa dia dicintai dan peluk sebanyak mungkin. indigo juga eksploratif dan banyak energi. Akan sangat menolong jika orang tua membantu menyalurkan energi pada sesuatu yang menyenangkan, produktif dan tidak berbahaya.