13
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin majunya perkembangan jaman menuntut kemajuan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran. Dimana perkembangan teknologi mutakhir telah mengarahkan pada penggunaan prosedur bedah yang lebih kompleks dengan penggunaan teknik bedah mikro atau penggunaan laser, peralatan by Pass yang lebih canggih dan peralatan monitoring yang lebih sensitif. Kemajuan yang sama juga ditunjukkan dalam bidang farmasi terkait dengan penggunaan obat- obatan anestesi kerja singkat, sehingga pemulihan pasien akan berjalan lebih cepat. (Effendy.2005) Dalam pembedahan sering diperlukan alat medis atau peralatan pembantu yang harus masuk ke daerah sekitar lapangan pembedahan. Alat-alat ini harus mengalami desinfeksi terlebih dahulu sebelum dibawa ke kawasan pembedahan. Alat yang akan langsung dipakai untuk pembedahan dan bersinggungan dengan lapangan pembedahan harus disterilkan dengan cara yang telah dijelaskan di atas. Alat-alat bedah ini harus tetap berada dalam daerah ruang pembedahan agar tidak terjadi infeksi silang, dan pada setiap akhir dari pembedahan, harus selalu didesinfeksi atau disterilkan segera setelah dipakai dan sesuai dengan pemakaiannya. (Effendy.2005) Tiap alat bedah dirancang untuk memenuhi fungsinya. Penggunaan alat bedah yang tidak sesuai dengan fungsinya akan merusak jaringan yang dikerjakan, bahkan akan merusak alat itu sendiri. Berbagai alat bedah ataupun alat pembantu proses pembedahan telah banyak mengalami perubahan belakangan ini, untuk itu wajiblah bagi tiap-tiap orang yang akan belajar mengenai dasar-dasar bedah mengetahui nama dan fungsi alat itu dengan benar. (Effendy.2005) Untuk dapat bersaing dengan kemajuan ilmu teknologi seorang dokter hewan harus mengetahui peralatan apa saja yang harus digunakan saat tindakan operasi. Ini dilakukan agar pada saat melakukan tindakan operasi, dokter dapat mengetahui kondisi 1

Papper Alat2 Operasi

  • Upload
    poe-tra

  • View
    23

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

alat - alat operasi yang digunakan pada indakan pasca operasi.

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangSemakin majunya perkembangan jaman menuntut kemajuan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran. Dimana perkembangan teknologi mutakhir telah mengarahkan pada penggunaan prosedur bedah yang lebih kompleks dengan penggunaan teknik bedah mikro atau penggunaan laser, peralatanby Passyang lebih canggih dan peralatan monitoring yang lebih sensitif. Kemajuan yang sama juga ditunjukkan dalam bidang farmasi terkait dengan penggunaan obat-obatan anestesi kerja singkat, sehingga pemulihan pasien akan berjalan lebih cepat. (Effendy.2005)Dalam pembedahan sering diperlukan alat medis atau peralatan pembantu yang harus masuk ke daerah sekitar lapangan pembedahan. Alat-alat ini harus mengalami desinfeksi terlebih dahulu sebelum dibawa ke kawasan pembedahan. Alat yang akan langsung dipakai untuk pembedahan dan bersinggungan dengan lapangan pembedahan harus disterilkan dengan cara yang telah dijelaskan di atas. Alat-alat bedah ini harus tetap berada dalam daerah ruang pembedahan agar tidak terjadi infeksi silang, dan pada setiap akhir dari pembedahan, harus selalu didesinfeksi atau disterilkan segera setelah dipakai dan sesuai dengan pemakaiannya.(Effendy.2005)Tiap alat bedah dirancang untuk memenuhi fungsinya. Penggunaan alat bedah yang tidak sesuai dengan fungsinya akan merusak jaringan yang dikerjakan, bahkan akan merusak alat itu sendiri. Berbagai alat bedah ataupun alat pembantu proses pembedahan telah banyak mengalami perubahan belakangan ini, untuk itu wajiblah bagi tiap-tiap orang yang akan belajar mengenai dasar-dasar bedah mengetahui nama dan fungsi alat itu dengan benar.(Effendy.2005)Untuk dapat bersaing dengan kemajuan ilmu teknologi seorang dokter hewan harus mengetahui peralatan apa saja yang harus digunakan saat tindakan operasi. Ini dilakukan agar pada saat melakukan tindakan operasi, dokter dapat mengetahui kondisi pasien. Hal yang perlu dikontrol oleh dokter terhadap pasien pada saat operasi antara lain sistem pernafasan, sistem sirkulasi, sistem pencernaan, sistem syaraf, dan lain-lain.(Effendy.2005))Pada praktikum kali ini akan dijelaskan peralatan apa saja yang digunakanuntuk menunjang tindakan operasi beserta fungsi-fungsinya agar kondisi pasien dapat terkontrol dengan baik.

1.2. Rumusan MasalahDari pemaparan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah-masalah pokok yang bisa dikaji sebagai berikut:a. Alat-alat apa saja yang digunakan dalam tindakan operasi ?b. Apa fungsi dari alat-alat yang digunakan dalam tindakan operasi ?

1.3Tujuan Penulisan MakalahDilihat dari permasalahan - permasalahan yang telah dirumuskan diatas maka tujuan pembahasannya adalah sebagai berikut :a. Mengetahui alat-alat apa saja yang digunakan dalam tindakan operasi.b. Mengetahui apa fungsi dari alat-alat yang digunakan dalam tindakan operasi.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Peralatan BedahPeralatan bedah minor adalah alat-alat yang dirancang untuk digunakan pada kegiatan bedah minor. Kegiatannya hanya terbatas pada pembedahan minor saja, alatnya sederhana dan mudah untuk dimiliki setiap orang. Alat-alat tersebut digabung pada suatu wadah dan disebut sebagaiminor surgery set.(Nurachmah.2000)Pisau Bedah / BladePisau bedah merupakan peralatan terbaik untuk memotong jaringan. Pisau bedah terdiri dari 2 bagian yaitu, Scalpel dan Mata pisau. Mata pisau yang tajam memungkinkan untuk memisahkan jaringan dengan trauma sekecil mungkin terhadap jaringan sekitarnya. Bentuk mata pisau sangat bervariasi di mana bentuk mempunyai kegunaannya tersendiri. Yang dipakai untuk pembedahan umum berukuran atau nomor A#10, untuk pembedahan minor ataupun kosmetik dipakai yang berukuran atau nomor A#15. (Nurachmah.2000)(Mata Pisau)

(Scalpel / gagang pisau)

GuntingGunting merupakan peralatan yang sering digunakan untuk memotong jaringan. Gunting juga digunakan untuk memotong benang dan balutan luka. Gunting jaringan biasanya lebih ringan, terbuat dari baja yang lebih baik, dan mempunyai sisi pemotong yang runcing dan ujungnya lebih halus daripada gunting benang. Biasanya hanya bagian distal dari mata gunting yang digunakan untuk memotong. (Nurachmah.2000)Gunting BedahGunting bedah yang paling terkenal adalah jenisMayodengan mata gunting yang lurus atau melengkung. Selain itu, ada jenisMetzenbaumyang ukurannya lebih panjang dan lebih banyak pemakaiannya dengan lengkungan yang halus pada ujungnya. (Nurachmah.2000)(Gunting Diseksi Mayo)

(Gunting Metzenbaum)

Gunting BenangGunting benang yang sering dipakai adalah gunting biasa, untuk kegunaan umum dengan ujung yang tumpul.(Gunting aff hecting/Stitch scissors)

Gunting PerbanJenis yang paling sering dipakai adalah gunting dengan mata pisau yang datar, ujungnya tumpul sehingga dapat disisipkan di bawah balutan luka tanpa kuatir akan melukai kulit. Jenis ini jarang disediakan di meja operasi tetapi merupakan peralatan yang penting bagi para dokter bedah atau residen. Jika gunting dibawa dalam kantong maka tidak steril dan jangan sampai kontak dengan luka. Jika gunting dipakai pada balutan kotor dan basah, sebaiknya disterilkan sebelum digunakan untuk pasien lain. Ketika menghadapi luka terbuka, harus menggunakan perangkat peralatan yang steril. (Nurachmah.2000)

(Gunting kassa / bandage scissors)PinsetPinset (yang ujungnya lancip),digunakan untuk mengambil atau menarik bagian alat-alat tubuh dari hewan yang dibedah, memisahkan organ yang satu dengan yang lain. Pinset ada dua jenis, pinset anatomis jika ujung dari pinset tidak mempunyai gigi, disebut juga pinset traumatis, yang ke dua, pinset sirurgis jika ujungnya mempunyai gigi dan disebut pinset atraumatis. Bentuk keseluruhan pinset juga bermacam-macam, ada yang panjang dan kecil, ada pinset Addson jika bentuknya pendek gemuk.(Nurachmah.2000)Pinset Anatomis (thumb forceps)Pinset anatomis terdiri dari dua bilah logam yang bersatu pada salah satu ujungnya dan digunakan untuk mengangkat jaringan atau memegang jaringan di antara permukaan yang berhadapan. Jika pada permukaannya terdapat gerigi (teeth), pinset dapat memegang jaringan tanpa tergelincir dan tanpa menggunakan tekanan yang berlebihan. Pinset dipegang di antara ibu jari, jari tengah dan jari telunjuk.(Nurachmah.2000)

(Pinset Anatomis)

Pinset Jaringan (tissue forceps)Pinset jaringan dilengkapi dengan gerigi agar tidak tergelincir. Karena geriginya dapat menggigit jaringan, maka hanya diperlukan sedikit tekanan untuk memegang jaringan dengan kuat. Bentuk spesifik dari kepala pinset tergantung dari tujuan khusus yang diharapkan. Jenis pinset anatomis dapat digunakan untuk memegang sebagian besar jaringan tapi tidak pernah digunakan untuk viskus yang berongga atau pembuluh darah.(Nurachmah.2000)

(Pinset Sirurgis)

Needle holderAlat ini digunakan untuk memegang jarum, saat menjahit luka operasi. Alat ini dilengkapi dengan pengunci, sehingga operator tidak terlalu mengeluarkan banyak tenaga. (Nurachmah.2000)(Needle holder)

(Mathieu Needle holder)

Allis Intestinal Forceps Untuk memegang dan menahan usus, fasia, atau jaringan yang halus tanpa menimbulkan trauma.(Nurachmah.2000)(Allis Intestinal Forceps)

Towel clampUntuk menjepit duk / drappes supaya dapat melekat atau menempel pada kulit. (Nurachmah.2000)

(Allis Intestinal Forceps)NeedleJarum bedah disebut juga jarum hecthing (Suturu needles atau Surgical needles) digunakan untukmenjahit luka, umumnya luka operasi. Pada umumnya terbuat dari logam (stainless steel). Biasanya jarum-jarum bedah dijial tersendiri, lepas dari benang badahnya. Tapi sekarang banyak dijual jarum-jarum bedah berikut benangnya dalam kemasan satu-satu. Jarum yang demikian disebut Atroumatic needle, karena menimbulkan trauma, sebab benang tersebut langsung dijepit kedalam ujung jarum yang satunya lagi.Pemilihan jarum bedah antara lain : jarum yang digunakan agar berperan aktif dalam penyembuhan luka dan tidak merubah atau merusak jaringan tubuh. Bentuk, ukuran, dan rancangan jarum dipilih yang sesuai dengan prosedur operasi.(Hidayat.2009)

(Struktur jarum bedah)

Bagian bagian dari jarum bedah, terdiri atas:

Ujung jarum ( point of needle ) Badan / Batang ( body / shat needle ) Mata jarum ( eye needle ).

(Jarum Bedah)

Ujung Jarum Bedah Taper. Ujung jarum taper dengan batang bulat atau empat persegi cocok digunakan untuk menjahit daerah aponeurosis, otot, saraf, peritoneum, pembuluh darah, katup.

Blunt. blunt point dan batang gepeng cocok digunakan untuk menjahit daerah usus besar, ginjal, limpa, hati

Triangular. Ujung segitiga dengan batang gepeng atau empat persegi. Bisa dipakai untuk menjahit daerah kulit, fascia, ligament, dan tendon.

Tapercut. Ujung jarum berbentuk segitiga yang lebih kecil dengan batang gepeng, bisa digunakan untuk menjahit fascia, ligaments, uterus, rongga mulut, dan sebagainya. (Hidayat.2009)

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanDari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa alat bedah mempunyai keragaman dan kegunaan serta fungsi yang berbeda-beda yang dapat dilihat dari bentuk fisik alat-alatnya dan kegunaan khusus masing-masing alat juga berbeda-beda dalam penanganan tindakan operasi.

3.1 SaranSaran dalam penulisan makalah ini mahasiswa dapat mengetahui dan dapat meningkatkan wawasan tentang alat-alat bedah dan fungsi dari masing-masing alat-alat bedah.

DAFTAR PUSTAKA

Nurachmah, Elly. 2000.Buku Sakau Prosedur Keperwatan medikal-bedah. Jakarta : EGC. Effendy, Christantie dan Ag. Sri Oktri Hastuti. 2005. Kiat Sukses menghadapi Operasi. Yogyakarta : Sahabat Setia. Hidayat, Musrifatul. 2009.Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.1