Paralel Seri Usb

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah tentang teknik antar muka port paralel seri usb

Citation preview

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. Port Parallel2.1.1. Pengertian Port ParallelParallel merupakan suatu sistem pengiriman data digital, dimana beberapa bit data dikirim sekaligus pada satu saat dengan menggunakan jalur terpisah. Maka dengan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa port paralel adalah salah satu jenis soket pada personal komputer untuk berkomunikasi dengan peralatan luar untuk mengirim data digital seperti printer model lama. Sehingga parallel port sering juga disebut printer port. Perusahaan yang memperkenalkan port ini adalah Centronic, maka port ini juga disebut dengan Centronics port. Kesederhanaan port ini dari sisi pemrograman dan antarmuka dengan hardware membuat port ini sering digunakan untuk percobaan-percobaan sederhana dalam perancangan peralatan elektronika.Paralatan luar yang dapat berkomunikasi dengan port parallel, antara lain : Printer model lama Zip drive Scanner Sound cards Webcams Gamapads dan joystick Pemrogram EPROM Peralatan SCSI melalui adapter Parallel ke SCSI Percobaan dengan TTL 12 driver External CD-Rom/RW drivesPort Parallel banyak digunakan dalam berbagai macam aplikasi Interface. Port ini memiliki masukan hingga 8 bit atau keluaran hingga 12 bit pada saat yang bersamaan dengan hanya membutuhkan sedikit rangkaian eksternal sederhana untuk melakukan suatu tugas tertentu.Port Parallel ini terdiri dari :a. Jalur Kontrol.b. 5 Jalur Status.c. 8 Jalur Data.Port paralel yang baru, distandarisasi dengan IEEE. 1284 yang dikeluarkan pada tahun 1984. Standar ini mendefinisikan 5 macam mode operasi sebagai berikut: 1. Mode Kompatibilitas2. Mode Nibel3. Mode Byte4. Mode EPP (Enhanced Parallel Port)5. Mode ECP (Extended Capabilities Port). Tujuan standarisasi ini untuk membantu merancang penggerak (driver) dan piranti baru yang kompatibel antara satu dengan lainnya serta kompatibel mundur (backwards) dengan SPP (Standard Printer Port). Mode Kompatibilitas, Nibel dan Byte menggunakan perangkat keras standar yang tersedia pada kartu port paralel asli, sedangkan Mode ECP dan EPP membutuhkan perangkat keras tambahan yang mampu bekerja secara cepat, namun masih kompatibel dengan SPP. Sebagaimana diketahui, mode kompatibel atau "Mode Centronics", hanya mampu mengirim data searah saja pada kecepatan normal 50 kbyte per detik namun dapat lebih dipercepat hingga 150 kbyte/detik. Untuk dapat menerima data, harus merubahnya menjadi Mode Nibel atau Byte. Mode Nibel mampu memasukkan data nibel (4 bit). Sedangkan Mode Byte menggunakan sifat dwi arah dari port paralel (di dapatkan pada beberapa komputer lama) untuk memasukkan data byte (8 bit).

2.1.2. Penjelasan Umum Port ParalelPort ECP dan EPP menggunakan tambahan perangkat keras untuk menghasilkan dan mengatur handshaking (sinyal-sinyal tanda acknowledge). Untuk mengeluarkan sebuah byte ke pencetak (atau apa saja) menggunakan Mode Kompatibel, maka langkah-langkah operasiorial dalam perangkat lunaknya sebagai berikut: 1. Tuliskan data byte ke Port Data2. Periksa apakah pencetak sedang sibuk, Jika pencetaknya sibuk, maka tidak akan menerima data apapun, sehingga data yang dituliskan akan hilang begitu saja3. Jadikan sinyal strobe (pin 1) menjadi rendah (= 0), ini digunakan untuk memberitahukan pencetak bahwa ada data yang siap dikirimkan. pada jalur data (pin 2 s/d 9); 4. Jadikan sinyal strobe-nya kembali tinggi (=1) setelah menunggu kira - kira 5 mikrodetik setelah menjadikan strobe-nya = 0. Langkah-langkah tersebut mengakibatkan kecepatan port menjadi menurun. Port ECP dan EPP melakukan hal yang serupa dengan bantuan perangkat keras agar memeriksa apakah pencetaknya sibuk atau tidak dan menghasilkan sinyal strobe dan atau sinyal handshaking lain yang sesuai. Hal ini berarti hanya ada satu instruksi saja yang dilaksanakan, sehingga bisa meningkatkan kecepatan. Port-port ini dapat mengeluarkan data dengan kecepatan 1 s/d 2 megabyte/detik. Port ECP juga memiliki kelebihan dalam penggunaan port DMA dan penyangga FIFO, sehingga data bisa digeser-geser tanpa perintah I/O. Pada tabel .. ditunjukkan daftar pin pada konektor DB- 25 dan Centronics (34 pin). Konektor DB-25 adalah yang paling banyak ditemukan pada port paralel komputer, sedangkan konektor Cenonics banvak dijumpai pada pencetak. Standar IEEE. 1284 menetapan 3 macam jenis konektor yang berbeda, yaitu: 1. 1284 Tipe A adalah konektor DB-25 yang banyak kita jumpai pada komputer-komputer saat ini.2. 1284 Tipe B adalah konektor Centronics 34 pin yang banyak dijumpai pada pencetak.3. 1284 Tipe C adalah konektor 36 pin yang mirip dengan Centronics, namun lebih kecil. Konektor ini diklaim memiliki pengunci (latch) jenis klip (clip), sifat elektrik yang lebih baik serta mudah dirakit. Juga mengandung dua pin tambahan yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah piranti yang terpasang memiliki daya atau tidak. Konektor tipe ini disarankan untuk rancangan-rancangan baru. STOBE

Tabel 1.1 Daftar pin pada DB_25 dan Centroniocs (PS = Printer Status, PC =Printer Control)

Terjadinya transisi dari logika 1 ke 0 pada ACK akan membangkitkan interupsi perangkat keras port paralel IRQ7. Pada jalur Busy (dan yang sejenis, dengan tanda negasi), jika sinyal logika 1 diterapkan pada pin ini dan kemudian register status dibaca, maka akan terbaca (pada bit-7) sebagai 0 (nol) bukan 1 (satu).Keluaran dari port paralel normalnya dalam tingkat logika TTL. Arus yang dapat disedot (sink) atau diberikan (source) bervariasi dari port satu ke port yang lain. Hampir semua port paralel diimplementasikan dalam ASIC, yang mampu menyedot dan memberikan arus sekitar 12 mA. Berdasarkan data sheet, kemampuannya beragam, Sink/Source 6 mA, Source 12 mA / Sink 20 mA, Sink 16 mA / Source 4 mA, Sink/Source 12 mA dan lain sebagainya (hanya terdapat perbedaan- perbedaan kecil). Hal yang terbaik yang dapat Anda lakukan adalah dengan menggunakan penyangga (buffer), sehingga cukup hanya arus kecil saja yang dapat digunakan melalui port paralel.

2.1.3. Spesifikasi Port Paralel CentronicsCentronics merupakan standar pengiriman data komputer ke pencetak generasi awal. Hampir semua pencetak menggunakan teknik handshake ini dan diimplementasikan menggunakan Port Paralel Standar (KPS atau Standar Parallel Port - SPP) melalui kontrol perangkat lunak.

Gambar 2.1 Diagram Pewaktu handshake pada centronics

Perhatikan gambar 2.l, data pertama kali dikirim pada jalur data (pin 2 - 7 Port Paralel), kemudian komputer akan memeriksa apakah pencetak dalam kondisi sibuk (busy) atau tidak, dalam hal ini sedang dalam kondisi rendah (logika 0). Program kemudian mengaktifkan strobe, tunggu selama minimum 1 d kemudian dimatikan kembali. Data kemudian dibaca oleh pencetak (atau alat lain) saat transisi naik dari sinyal strobe. Pencetak akan memberikan indikasi sibuk karena sedang memproses data melalui jalur bus data. Sekali pencetak menerima data, maka dia akan mengirimkan sinyal Ack (acknowledge) sebagai pulsa rendah selama 5 d. Seringkali komputer akan mengabaikan sinyal Ack untuk menghemat waktu. Pada Port ECP, mode Centronics bergerak Cepat, yang membolehkan perangkat keras mengerjakan handshaking untuk pengguna. Seorang pemrogram hanya cukup menuliskan data pada jalur I/O. Perangkat keras akan memeriksa apakah pencetak dalam kondisi sibuk atau tidak, kemudian membangkitkan sinyal strobe. Catatan bahwa dalam mode ini juga tidak akan diperiksa sinyal Ack!

2.1.4. Alamat-Alamat Port ParalelAlamat (dalam format Hexa) 3BC-3BF = Digunakan untuk Port Parallel yang terpadu dengan kartu-kartu Video, tidak mendukung alamat-alamat ECP Alamat (dalam format Hexa) 378-37F = Biasa digunakan untuk LPT1 Alamat (dalam format Hexa) 278-27F = Biasa digunakan untuk LPT2 Alamat dasar 3BCh pertama kali diperkenalkan sebagai alamat port parallel pada card card video lama.LPT1 biasanya memiliki alamat dasar 378, sedangkan alamat LPT2 adalah 278. ini adalah alamat umum yang biasa dijumpai, namun alamat dasar ini bisa berlainan antara satu computer dengan komputer lainnya. Setelah diketahui alamat dari port parallel, maka dapat ditentukan alamat DP (Data Printer), PC (Printer Control) dan PS (Printer Status). Alamat DP adalah base address dari port parallel tersebut, alamat PS adalah (base address + 1), sedangkan alamat PC adalah (base address +2). List dibawah adalah tabel alamat untuk DP, PC dan PS dengan LPT mempunyai base address 378h LPT1 DP = Alamat Register 378h / 888 LPT1 PS = Alamat Register 379h / 889 LPT1 PC = Alamat Register 37Ah / 890

2.1.5. Penggunaan Interupsi Pada Port ParalelIRQ pada Port Paralel tidak digunakan untuk pencetakan dalam lingkungan DOS atau Windows. Versi awal dari 0/S 2 yang menggunakannya, namun tidak dipakai pada versi-versi berikutnya. Interupsi sangat baik digunakan saat melakukan pengantarmukaan alat pengawasan seperti alarm suhu tinggi dan lain - lain, yang mana tidak tahu kapan alarm tersebut aktif. Akan lebih baik menggunakan interupsi dibandingkan menggunakan teknik polling dan hal ini akan terasa manfaatnya jika komputer juga harus melakukan proses-proses yang lain. Interupsi yang digunakan pada Port Paralel adalah IRQ5 atau IRQ7, atau yang lainnya jika kedua interup si ini telah dipakai. Serta dimungkinkan juga interupsi tersebut dimatikan pada kartunya, jika kartu tersebut hanya digunakan untuk tujuan pencetakan. Namun dengan menggunakan bit -4 pada register kontrol, dapat mengaktifkan dan mematikan interupsi, mengaktifkan IRQ - nya, melalui jalur Ack. Interupsi umumnya akan muncul pada saat terjadi transisi dari rendah ke tinggi (rising edge) pada jalur Ack. Dan ada pula yang terjadi pada saat transisi dari tinggi ke rendah. Kode-kode program berikut digunakan untuk menguji polaritas suatu interupsi sekaligus contoh program yang menggunakan interupsi. Program ini akan memeriksa apakah interupsi terjadi pada saat naik atau jatuhnya sisi pulsa pada jalur Ack. Untuk mengguna kan program, cukup menyambung salah satu dari kaki 2 hingga 9 (pin- pin data) ke pin Ack (atau kaki 10), misalnya kaki 9 dan 10 (agar tidak memerlukan kabel penghubung atau langsung disolder). Pada saat kompilasi mungkin akan dihasilkan beberapa peringatan atau warning seperti "condition always true", "condition always false", "unreachable codew" dan lain- lain. Hal ini tidak perlu dicemaskan, karena peringatan-peringatan tersebut berasal dari beberapa pengujian struktur kondisi dimana IRQ -nya diuji dan karena IRQ didefinisikan sebagai konstanta beberapa hasi tidak berubah. Sebenarnya hal- hal demikian bisa juga diimplemen-tasikan sebagai pengarah praprosesor (preprocessor directive). Bagian awal rutin program menghitung Vektor Interupsi, alamat PIC dan Mask dalam rangka penggunaan fasilitas interupsi Port Paralel. Setelah Rutin Layanan Interupsi (RLI) disiapkan demikian juga dengan PIC-nya, maka kita aktiikan interupsi pada Port Paralel, yang bisa dilakukan dengan membuat bit-4 pada register kontrol menjadi 1: Sebelum mengaktifkan interupsi, kita tuliskan $FF pada port paralel terlebih dahulu agar kondisi 8 jaiur data menjadi jelas (=1). Karena semua jaiur data sudah sama dengan 1, maka dalam posisi siap untuk menuliskan OOh pada port data, yang akan mengakibatkan transisi tinggi ke rendah pada jalur Ack di port paralel (karena terhubungkan pada salah satu dari 8 jaiur data). Jika interupsi muncul pada transisi tinggi ke rendah tersebut maka IF (Interrupt Flag) akan diset dan otomatis jenis polaritas interupsinya adalah transisi tinggi ke rendah. Jika dengan transisi tersebuk interupsi belum muncul maka kita tuliskan port data (paralel,) agar terjadi transit rendah ke tinggi Jika tetap tidak muncul interupsi, kemungkinan tidak bekerja, patikan IRQ dan alamatdasarnya benar dan koneksi (jalur data dan Ack) pada konektor DB25 male.

2.1.6. Mode-mode Port Paralel Dalam BIOSSaat ini kebanyakan port parallel merupakan port port dengan beragam mode dan normalnya dapat dikonfigurasi melalui perangkat lunak. Mode-modenya meliputi :a. Mode Printer (Default / Normal Mode)Mode Printer merupakan mode yang paling dasar dan merupakan port parallel standard satu arah. Tidak ada fitur dwi-arah sehingga bit-5 pada port kontrol tidak digunakan b. Mode Standard & Bi-directional (SPP)Mode ini merupakan mode dwi-arah. Menggunakan mode ini berarti bit-5 difungsikan untuk membalikkan arah port sehingga dapat membaca kembali nilai yang diberikan pada jalur port data parallel.c. Mode EPP1.7 and SPPMode ini merupakan suatu kombinasi dari mode EPP1.7 (Enhanched Parallel Port) dan SPP. Pada mode ini diperbolehkan untuk mengakses register register SPP (data, status, kontrol) serta register-register EPP. Pada mode ini juga diperbolehkan untuk membalikkan arah port menggunakan bit-5 dari register kontrol. EPP1.7 merupakan versi awal dari EPP yang belum dilengkapi dengan bit untuk time out.d. Mode EPP1.9 and SPPSeperti mode sebelumnya, hanya saja EPPnya menggunakan versi 1.9 yang sudah dilengkapi dengan bit time-out e. Mode ECPMode ini mempunyai kemampuan tambahan (Extended Capabilities Port). Mode ini dapat diset melalui register control tambahan (Extended Control Register) dari ECP. Hanya saja pada mode ini tidak tersedia mode EPP.f. Mode ECP and EPP1.7g. Mode ECP and EPP1.9Pada kedua mode diatas, tetap menggunakan ECP yang dikombinasi dengan EPP, akan tetapi mode EPP yang digunakan bias ditentukan lewat ECR (Extended Control Register)nya apakah menggunakan Versi 1.7 atau Versi 1.9.

2.2. Port Serial2.2.1. Pengertian Port SerialSerial Port merupakan sebuah port pada personal komputer yang berfungsi untuk mentransmisikan satu bit informasi pada satu satuan waktu. Dalam serial port, pengiriman informasi tidak memungkinkan untuk melakukan secara banyak sekaligus. Hal ini disebabkan, karena dalam melalukan pemindahan data, biasanya serial port bekerja secara seri, misalnya COM 1 dan COM 2. Untuk penggunaan port sreial sekarang ini sudah banyak berkurang. Penggunaan port serial telah tergantikan dengan port USB dan firewire. Sedangkan untuk jaring komputer fungsinya sudah tergantikan dengan port Ethernet.Antarmuka serial lebih kompleks atau sulit dibandingkan dengan antarmuka melalui kanal parale, hal ini disebabkan karena: Dari segi perangkat keras, adamya proses konversi data paralel menjadi serial atau sebaliknya menggunakan piranti tambahan yang disebut UART (Universal Asynchronous Receiver/Transmitter) dan Dari segi perangkat lunak, lebih banyak register yang digunakan atau terlibat.Namun, disisi lain antarmuka kanal serial menawarkan beberapa kelebihan dibandingkan secara paralele, antara lain:1. Kabel untuk komunikasi serial bisa lebih panjang dibandingkan dengan paralelData- data dalam komunikasi serial dikirimkan untuk logika 1 sebagai tegangan -3 sampai dengan -25 volt dan untuk logika 0 sebagai teangan +3 sampai dengan =25 volt, dengan demikian tegangan dalam komunikasi serial memiliki ayunan tegangan maksimum 50 volt sedangkan pada komunikasi paralele hanya 5 volt. Hal ini menyebabkan gangguan pada kabel-kabel panjang lebih mudah diatasi dibandingkan pada paralel.2. Jumlah Kabel serial lebih sedikitMenghubungkan dua perangkan komputer yang berjauhan dengan hanya 3 kabel untuk konfigurasi null modem, yaitu TXD (saluran kirim), RXD (saluran terima) dan Ground, jika digunakan teknik paralel akan terdapat 20-25 kabel. Namun, pada masing-masing komputer dengan komunikasi serial harus dibayar biaya antarmuka serial yang agak lebih mahal.3. Banyaknya piranti saat ini (palmtop, organizer, handphone dll) menggunakan teknologi infra merah untuk komunikasi dataDalam hal ini pengiriman datanya dilakukan secara serial. IrDA-1 (spesifikasi infra merah pertama) mampu mengirimkan data dengan laju 115,2 kbps dan dibantu dengan piranti UART, hanya panjang pulsa berkurang menjadi 3/16 dari standar RS-232 untuk menghemat daya.4. Untuk teknologi embedded system, banyak mikrokontroler yang dilengkapi dengan komunikasi serial (baik seri RISC maupun CISC) atau Serial Communication Interface (SCI)Dengan adanya SCI yang terpadu pada 1C mikrokontroler akan mengurangi jumlah pin keluaran, sehingga hanya dibutuhkan 2 pin utama TxD dan RxD (di luar acuan ground).

2.2.2. Spesifikasi Perangkat Keras

Pada Piranti-piranti yang menggunakan komunikasi serial, meliputi antara lain: DTE ( Data Terminal Equipment), yaitu komputer itu sendiri DCE (Data Communication Equipment) misalnya modem, plotter dan lain-lain.Beberapa parameter yang ditetapkan EIA (Electronics Industry Assoction), antara lain: Sebuah spasi (logika 0) antara tegangan +3 sampai dengan +25 volt Sebuah tanda (logika 1) antara tegangan -3 sampai dengan -25 volt Daerah tegangan antara +3 sampai dengan -3 volt tidak didefinisikan (undefined) Tegangan rangkaian terbuka tidak boleh lebih dari 25 volt (dengan acuan ground) Arus hunung singkat rangkaian tidak boleh dari 500 mA. Sebuah penggerak (driver) harus mampu menangani arus ini tanpa mengalami kerusakan.

Tabel 2.2 Perbedaan Pinout Untuk DB-9 dan DB-25 (Male)Pin DB25Pin DB9SingkatanKeterangan

Pin 2Pin 3TDTransmit Data

Pin 3Pin 2RDReceive Data

Pin 4Pin 7RTS Reguest To Send

Pin 5Pin 8CTSClear To Send

Pin 6Pin 6DSRData Set Ready

Pin 7Pin 5SGSignal Ground

Pin 8Pin 1CDCarrier Derect

Pin 20Pin 4DTRData Terminal Ready

Pin 22Pin 9RIRing Indukator

Tabel 2.3 Fungsi-fungsi Kaki (Pena/Pin)SingkatanKeteranganFungsi

TDTranmisitDataUntuk pengiriman data serial (TDX)

RDReceuve DataUntuk penerimaan data serial (RDX)

CTSClear To SendDigunakan untuk memberitahukanbahwa Modem siap untuk melakukan pertukaran data

DCDData CarrierDetectSaat modem mendeteksi suatu`Carieer`Dari Modem lain (dari tempat lain)maka signal ini akan diaktifkan

DSRData SetReadyMemberitahuakan UART bahwaModem siap untuk melakukan komunikasi (Link)

DTRData TerminalReadyKebalikan dari DSR, untukmemberitahukan bahwa UAT siap melakukan hubungan komunikasi

RTSRegues ToSendSignal untuk menginformasikanmodem Bahwa UART siap melakukan pertukaran data

RIRingIndikatorAkan aktif jika modem mendeteksiadanya signal dering dari saluran telepon

2.2.3 Konfigurasi Null ModemKonfigurasi Null Modem digunakan untuk menghubungkan dua DTE, dengan diagram pengkabelan yang dapat d ilih at pada gambar 3.1. Dalam hal ini hanya dibutuhkan tiga kabel antar DTE, yaitu untuk TxD, RxD dan Gnd. Cara kerjanya cukup mudah: yaitu bagaimana membuat komputer agar mengira dia berkomunikasi dengan modem (DCE) bukan dengan komputer lainnya.

Gambar 2.2 Diagram Pengkabelan Konfigurasi Null ModemPada gambar 2.2 terlihat bahwa kaki DTR (Data Terminal Ready) dihubungkan ke DSR (Data Set Ready) dan juga ke CD (Carrier Detect) pada masing-masing komputer, sehingga pada saat sinyal DTR diaktifkan maka sinyal DSR dan CD juga ikut aktif (konsep Modem Semu atau Virtual Modem). Karena komputer dalam hal ini melakukan pengiriman data dengan kecepatan yang sama, maka kontrol aliran (flow control) belum dibutuhkan sehingga RTS (Request To Send) dan CTS (Clear To Send) pada masing-masing komputer saling dihubungkan. Sedangkan untuk pengujian port serial bisa digunakan konfigurasi Loopback Plug sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Pengkabelan pada Konfigurasi LoopbackJika memasang plug ini pada komputer dengan perangkat lunak terminal (misalnya Hyperterminal pada Sistem Operasi Windows), maka apa yang di ketikkan akan dimunculkan lagi (echoing).

2.2.4 Laju Kecepatan DTE/DCELaju kecepatan pengiriman data yang sering dibicarakan adalah Iaju kecepatan DTE ke DCE (antara PC dan modem atau disebut juga sebagai Iaju kecepatan terminal (terminal speed)) dan Iaju kecepatan DCE ke DCE (antar modem yang berkomunikasi atau disebut juga sebagai Iaju kecepatan jalur (line speed)).Jika Anda menggunakan modem 28,8K atau 36,6K, maka artinya kecepatan ini mengacu pada Iaju kecepatan DCE ke DCE. Jika digunakan UART 16550a, maka Iaju kecepatan maksimumnya adalah 115.200 bps, sedangkan kebanyakan perangkat lunak yang digunakan saat i n i digunakan u n t u k mengatur Iaju kecepatan DTE kc DCE.Interupsiin itu banyak modem saat ini beredar di pasaran dilengkapi dengan fasilitas kompresi-dekompresi (pemampatan-penguraian) data. Biasanya rasionya sekitar 1:4 (untuk berkas teks), dengan demikian j i k a dilakukan transfer data dengan Iaju 28,8K (DCE ke DCE), dengan modem yang berfasilitas kompresi data, maka artinya Anda sebenarnya mengirimkan data tersebut dengan Iaju115,2Kbps (DTE ke DCE). Hal ini yang menyebabkan Iaju DTE ke DCE bisa lebih besar dari DCE ke DCE. Namun ada juga modem yang bisa melakukan kompresi hingga rasionya mencapai 1:8, sehingga kecepatan Iaju DTE ke DCE bisa mencapai 168.800 bps (modem UART). Jika digunakan 16550a, yang kecepatannya maksimum hanya 115.200 bps, akan sia-saia saja, sehingga sebaik- nya digunakan UART 16550c yang kecepatan pengiriman datanya bisa mencapai 230.400 bps. Angka-angka yang disebutkan adalah angka-angka maksimum, kenyataannya bisa lebih rendah/kecil.2.2.5. Kontrol Aliran (Flow Control)Jika Iaju kecepatan DTE ke DCE lebih cepat dibandingkan dengan DCE ke DCE, lambat-laun akan menyebabkan kehilangan data atau isitilahnya terjadi buffer overflow, dengan demikian dibutuhkan kontrol aliran baik secara perangkat lunak maupun perangkat keras. Kontrol aliran melalui perangkat lunak yang biasa digunakan adalah Xon/Xoff, yaitu dengan cara mengirimkan karakter Xon (ascii 17) dan Xoff (ascii yang masing-masing membutuhkan panjang data terkirim total 10 bit, sehingga akibatnya akan memperlambat laju kecepatan, namun dari sisi perangkat keras tidak menambah jumlah kabel serial. Karakter Xon digunakan sebagai tanda bahwa modem siap untuk menerima data berikutnya, sedangkan karakter Xoff digunakan sebagai sinyal untuk menghentikan pengiriman data dari komputer.Sedangkan kontrol aliran melalui perangkat keras menggunakan sinyal RTS (Request To Send) dan CTS (Clear To Send), sehingga dalam hal ini perlu ditambahkan dua kabel lagi namun dari sisi perangkat lunak tidak dibutuhkan tambahan bit, sehingga tidak akan menurunkan laju kecepatan. Pada saat komputer ingin mengirimkan data maka akan diaktifkan sinyal RTS, jika modem masih memiliki ruang penyimpan sementara (buffer), maka modem akan mengirimkan jawaban berupa sinyal CTS.2.2.6 UART (8259 dan Kompatibelnya)UART merupakan kepanjangan dari Universal Aysnchronous Receiver I Trasmitter. Seri8250, yang mencakup 16450, 16550, 16650 dan 16750, merupakan jenis UART yang banyak digunakan, pada gambar II.3 ditunjukkan diagram pin dari jenis UART ini.Ada kalanya UART ini terpadu dalam suatu chip bersama- sama dengan kontrol kanal paralel, kanal game, hard disk dan floppy drive.Keping 16550 merupakan kompatibelnya 8250 dan 16450, perbedaannya terletak pada pin 24 dan 29:

Pada16550 terdapat sinyal TXRDY (Transmit Ready) dan RXRDY (Receive Ready) yang dapat digunakan untuk implementasi DMA (Direct Memory Access) dengan dua mode kerja (operasional):1. Mode 0 - Single Transfer DMA Lebih dikenal juga dengan mode 16450, mode ini diaktifkan dengan cara menon-aktifkan.FIFO (bit-0 FCR = 0) atau dengan mengaktifkan FIFO dan pemilih mode DMA (bit-3 FCR = 1). Sinyal RXRDY akan aktif (rendah) jika ada (minimal) sebuah karakter pada penyangga penerima dan akan kembali non-aktif (tinggi) jika tidak ada satupun karakter pada penyangga penerima, sedangkan sinyal TXRDY akan aktif jika penyangga pengirim kosong sama sekali dan akan kembali non-aktif (tinggi) setelah karakter 1 byte pertama diisikan ke penyangga pengirim.2. Mode 1 - Multi Transfer DMADipilih dengan syarat FCR bit-0 = 1 dan FCR bit-3 - 1. Pada mode ini, sinyal RXRDY akan aktif (rendah) jika telah tercapai tingkat picuan (trigger level} atau saat munculnya time-out 16550 dan akan kembali non-aktif jika sudah tidak ada satupun karakter yang tersimpan dalam FIFO. Sinyal TXRDY akan aktif (rendah) j i k a tidak ada karakterpun pada penyangga pengirim dan akan non-aktif jika penyangga pengirim FIFO sudah betul-betul penuh.Semua chip UART kompatibel dengan TTL (termasuk sinyal TxD, RxD, RI, DCD, DTS, CTS, DTR dan RTS), dengan demikian diperlukan konverter tingkat RS232 (RS232 level converter) yang berfungsi untuk mengkonversi sinyal TTL menjadi logika tingkat RS232. Interupsiin itu UART juga membutuhkan clock untuk operasionalnya, biasanya dibutuhkan kristal eksternal dengan frekuensi 1,8432MHz atau 18,432 MHz.

Tabel 2.4 Fungsi Pin Out UART 16550 dan 8250/16450PinNamaKeterangan

Pin 1:8D0:D7Bus Data

Pin 9RCLKMasukan Clock penerima.Frekuensinya harus sama dengan baud-rate x26

Pin 10RDTerima Data

Pin 11TDKirim Data

0Pin 12CS0Chip select 0 Aktif Tinggi

Pin 13CS1Chip select 1 Aktif Rendah

Pin 14CS 2Chip select 2 Aktif Rendah

Pin 15BOUDOUTKeluaran Baud Keluaran dariPembangkit Baud Rate Terprogram. Frekuensi = (baud rate x 16)

Pin 16XINMasukan kristal eksternal Digunakanuntuk osilator pembangkit Boud Rate

Pin 17XOUTKeluran Kristal Eksternal

Pin 18WRJalur Tulis Aktif Rendah

Pin 19WRJalur Tulis Aktif Tinggi

Pin 20VSSDihubungkan ke ground

Pin 21RDJalur Baca Aktif Tinggi

Pin 22RDJalur Baca Aktif Rendah

Pin 23DDISDrive disable. Pin ini akan rendah saatCPU membaca dari UART. Dapat dihubungkan bus data kapasitas tinggi

Pin 24TXRDYTransmit Ready Siap kirim

Pin 25ADSAddress Store. Digunakan jika sinyaltidak stabil interupsima siklus baca atau tulis

Pin 26A2Bit alamat 2

Pin 27A1Bit alamat 1

Pin 28A0Bit alamat 0

Pin 29RXRDYReceive Ready (siap terima data)

Pin 30INTRIntrrupt Output (keluaran interupsi)

Pin 31OUT 2User Output 2 (keluaranpengguna2)

Pin 32RTSReguest to Send (permintaanpengiriman)

Pin 33DTRDat Terminal Ready (Terminal datasiap)

Pin 34OUT1User Output 1

Pin 35MRMaster Riset

2.2.7. Alamat-alamat Kanal dan IRQUART menyediakan pencacah pembagi 16 (divide by 16) yang akan membagi frekuensi masukan dengan 16. Dengan demikian, jika frekuensi kristalnya 1,8432 MHz, maka frekuensi kerjanya adalah 115.200 Hz (mampu mengirim dan menerima dengan laju kecepatan 115.200 bps). Laju kecepatan ini tidak interupsilu cocok untuk berbagai macam alat, dengan demikian digunakan Pembangkit Baud Rate terprogram (terdiri dari 2 register).Misalnya diinginkan kecepatan 2.400 bps maka 115.200 harus dibagi 48 supaya menghasilkan nilai 2.400 Hz. Angka 48 dianggap sebagai "Pembagi" atau "Divisor" dan disimpan dalam dua register yang dikontrol oleh bit DLAB (lihat tabel II.6 untuk DLAB=1), karena menggunakan register (total) 16-bit maka angkanya antara 0 s/d 65.535. Gunakan tabel II.6 untuk frekuensi kristal 1,8432 MHz, DLL merupakan Divisor Latch Low Byte dan DLH merupakan Divisor Latch High Byte.Tabel 2.5 Daftar Pembagi (divisor) untuk berbagai kecepatan pengiriman data.Laju (bps)Pembagian (Desimal)DLH - HeksaDLL Heksa

50230409h00h

30038401h80h

60019200hC0h

24004800h30h

48002400h18h

96001200h0Ch

19200600h06h

38400300h03h

57600200h02h

115200100h01h

Register IER mungkin satu-satunya register yang mudah dipahami dan simpel. Interupsi RDA terjadi jika register penerima (FIFO) berisi data yang akan dibaca CPU. Interupsi THRE terjadi saat penyangga pengirim kosong, sedangkan interupsi RLS terjadi jika ada perubahan pada status jalur penerimaan (receiver line status), demikian juga untuk interupsi MS akan diaktifkan jika ada perubahan pada status modem.Tabel 2.6 Interrupt Enable Register (IER)BitKeterangan

Bit 7Tercadang

Bit 6Tercadang

Bit 5Aktifasi Mode Daya Rendah (16750)

Bit 4Aktifasi Mode Tidur/Sleep (16750)

Bit 3Aktifasi Interupsi Modem Status (MS), Prioritas -3

Bit 2Aktifasi Interupsi Receiver Line Status (rls), Prioritas -0

Bit 1Aktifasi Interupsi Transmitter Holding Register Empty(THRE), PRIORITAS-2

Bit 0Aktifasi Interupsi Received Data Available (RDA),prioritas-1

Register IIR merupakan register hanya-baca (read only). Bit 6 dan 7 menginformasikan jenis penyangga FIFO, jika keduanya berisi 0, maka UART yang bersangkutan tidak memiliki penyangga FIFO. Ini adalah satu-satunya basil, jika menggunakan UART seri 8250 atau 16450. Jika Bit-7=l dan bit-6=0, maka UART memiliki penyangga FIFO tetapi tdak dapat digunakan dan ini sebagai 'bug' pada seri 16550. Sedangkan jika kedua bit tersebut berisi 1, maka penyangga FIFO berhasil diaktifkan dan berfungsi penuh. Bit-0 digunakan untuk memberitahukan ada atau tidaknya interupsi, jika ada interupsi statusnya ditunjuk can pada bit 1 dan 2. Interupsi-interupsi ini bekerja berdasar prioritas, perhatikan tabel 2.6.Tabel 2.7 Interrupt Identification RegisterBitKeterangan

Bit 6 dan7Bit 6Bit 7

00Tidak Pakai FIFO (8250/16450)

01FIFO aktif tapi Tak-dapat digunakan (16550)

11FIFO aktif

Bit 5FIFO 64 Byte aktif (hanya untuk 16750)

Bit 4Tercadang

Bit 30Tercadang pada 8250,16450

1Pada 16550 untuk Time-out Interrupt Pending

Bit 1 dan2Bit 2Bit 1

00Interupsi Modem Status

01Interupsi Transmitter Holding Register Empty

10Interupsi Received Data Available

11Interupsi Receiver Line Status

Bit 00Penantian Interupsi (Interrupt Pending)

1Tidak Ada Penantian Interrupsi (No Interrupt Pending)

Register FIFO ini merupakan register tulis-saja (write only). Register ini digunakan untuk mengontrol penyangga FIFO yang dapat ditemukan pada chip UART 16550 dan yang lebih tinggi. Bit-0 digunakan untuk mengaktifkan FIFO, jika Anda menon-aktifkan FIFO tersebut maka data yang tersimpan dalam FIFO juga akan hilang.Bit-1 dan 2 mengontrol penghapusan FIFO pengirim atau pe-nerima. Dengan men-set 1, isi FIFO akan dibersihkan tanpa mem-pengaruhi register geser. Dua bit ini juga bersifat self-resetting, artinya Anda tidak perlu membuat bit ini kenbali 0, karena akan dilakukan secara otomatis jika proses selesai dikcrjakan. Bit 3 digunakan untuk mengaktifkan pemilihan mode DMA yang dapat ditemukan pada UART 16550 dan yang lebih tinggi. Sedangkan bit 6 dan 7 digunakan untuk menset tingkat pemicuan pada FIFO penerima.Tabel 2.8 Line Control RegisterBitKeterangan

Bit 71Divisor Latch Access Bit (DLAB)

0Akseske Penyangga Penerima (RX), Pengirim(TX) & register Aktivasi Interupsi (IER)

Bit 6Aktifasi Set Break

Bit 3,4 dan 5Bit 5Bit 4Bit 3Pemilihan Paritas

XX0Tidak Pakai Paritas

001Paritas Ganjil

011Paritas Genap

101Paritas tnggi (Sticky),Paritas interupsilu 1

111Paritas tnggi (Sticky), Paritas interupsilu 0

Bit 2Length of Stop Bit

0Sati Bit Stop

12 bit stop untuk panjang word 6, 7 atau 8 bit atau 1, 5 bit stop untuk panjang Word 5 bit

Bit 0 dan1Bit 1Bit 00101Panjang Word

05 Bit

06 Bit

17 Bit

18 Bit

Register ini digunakan untuk men-set parameter-parameter dasar. Bit-7 sebagai Divisor Latch Buffer atau DLAB. Bit-6 digunakan untuk mengaktifkan break, jika diaktifkan, jalur TxD akan berkondisi "Penspasian" (Spacing) yang mengakibatkan pemutusan (break) hubungan dengan UART penerima. Sedangkan bit 3, 4 dan 5 digunakan untuk pemilihan paritas: Bit-3 digunakan untuk menentukan dipakai atau tidaknya bit paritas (Jika 0 tidak ad bit paritas); Bit-5 menentukan penggunaan paritas sticky, yaitu jika bit-5 diaktifkan (=1) atau menggunakan paritas sticky dan jika bit -4=0 maka bit paritas akan interepsi dikirim dalam logika 1 dan atau dikirim 0 jika bit -4=1. Jika bit -5 ini tidak diaktifkan berarti menggunakan mode paritas normal.

Pemeriksaan kesalahan menggunakan bit paritas memang baik tetapi tidak sempurna: jika ada salah satu bit yang terbalik (dari 1 menjadi 0 misalnya) maka tetap akan terdeteksi terjadinya kesalahan paritas (parity error} tetapi jika ada dua bit yang berlawanan (1 dan 0) yang saling bertukar-tempat, maka tidak dapat dideteksi adanya kesalahan! Perhatikan ilustrasi pada gambar II.4. Sehingga banyak perangkay lunak yang kemudian menggunakan algoritma CRC-32.

Gambar 2.4 Logika 1 dan 0 yang bertukar tempat tidak menyebabkan errorBit-2 digunakan untuk menset panjang atau jumlah bit stop (tergantung dari panjang word) sedangkan bit 0 dan 1 digunakan untuk menentukan panjang word apakah5, 6, 7 atau 8 byte.Tabel 2.9 Modem Control register (MCR)BitKeterangan

Bit 7Tercadang

Bit 6Tercadang

Bit 5Aktifasi Auto flow Control (hanya seri16750)

Bit 4Mode Loopback

Bit 3Keluaran AUX 2

Bit 2Keluaran AUX 1

Bit 1Force Reguest to Send

Bit 0Force Data Terminal Ready

Register ini bersifat baca/tulis. Bit-4 digunakan untuk mengaktifkan mode loopback. Dalam mode ini keluaran serial (pengiriman) dalam kondisi ditandai (marked). Masukan serial penerima diputuskan. Keluaran pengirim dikirim kembai (loopbacked) ke masukan penerima. Sinyal-sinyal DSR, CTS, RI dan BCD diputuskan DTR, RTS, OUT1, dan OUT2 dihubungkan ke masukan kontrol modem. Pin-pin keluaran kontrol modem kemudian dinonaktifkan. Dalam mode ini data apa saja yang ditempatkan pada register pengirim untuk keluaran akan diterima oleh rangkaian penerima dalam satu chip yang sama sehingga data tersebut akan siap dibaca melalui penyangga penerima.Keluaran AUX 2 dapat dihubungkan dengan rangkaian eks-ternal yang digunakan untuk mengontrol proses interupsi UAKT dan CPU. Keluaran AUX 1 normalnya tak terhubungkan, namun untuk beberapa kartu digunakan untuk men-swicth antara penggunaan kristal 1,8432 MHz dan 4 MHz yang dijumpai pada peralatan MIDI (Music Instrument Device Interface).Tabel 2.10 Line Status Register (LSR)BitKeterangan

Bit 7Ada Kesalahan Dalam FIFO Penerima

Bit 6Data Holding Register kosong

Bit 5Transmitter Holding Register kosong

Bit 4Break Interrupt

Bit 3Framing Error

Bit 2Parity Error

Bit 1Overrun Error

Bit 0Data Siap (dibaca)

Register ini bersifat hanya-baca. Jika bit-6=l, baik register Transmitter Holding (THR) dan register geser kosong. Register pe-nahan (holding) UART menyimpan data byte berikutnya yang akan dikirim dengan cara paralel. Register geser digunakan untuk meng-ubah data byte, yang paralel tersebut, menjadi serial sehingga dapat dikirim melalui jalur serial. Sedangkan jika bit-5=l hanya THR yang kosong. Lantas apa perbedaan keduanya? Jika bit-6=l, THR dan register geser kosong, maka tidak ada proses konversi serial, artinya tidak ada aktivitas sama sekali pada jalur pengiriman data. Sedangkan jika bit-5=l, hanya THR saja yang kosong, jadi data byte berikutnya dapat dikirim ke kanal data dan register geser masih tetap bekerja.Interupsi break (bit-4) muncul saat jalur penerimaan data ditahan pada ttondisi logika '0* atau spasi interupsima lebih dari waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan satu word penuh. Beberapa kesalahan lain bisa muncul sesuai kondisi berikut: Framing error (bit-3) terjadi jika saat bit terakhir yyang terkirim bukan suatu bit stop hal ini bisa disebabkan karena kesalahan pewaktuan (timing error). Ovverrun error (bit-1) terjadi saat program komputer tidak cukup cepat untuk membaca dari kanal serial.Sedangkan Data ready (bit-0) akan sama dengan 1 jika ada sebuah byte yang diterima oleh UART dan penyangga penerima siap untuk dibaca.

Tabel 2.11 Modem Status RegisterBitKeterangan

Bit 7Karrier Detect (deteksi Carrier)

Bit 6Ring Indicator (indicator dering)

Bit 5Data Set Ready (Set data siap)

Bit 4Clear To Send (siap untuk mengirim)

Bit 3Delta Data Carrier Detect

Bit 2Trailing Edge Ring Indicator

Bit 1Delta Data Set Ready

Bit 0Delta Clear to Send

Bit-0 pada register ini menunjukkan delta clear to send, delta artinya adanya perubahan dalam, dengan demikian artinya ada perubahan dalam jalur clear to send, sejak pembacaan terakhir dari register ini.2.2.8 SCRATCH REGISTERRegister ini tidak digunakan untuk komunikasi namun sebagai tempat untuk meninggalkan sebuah byte data. Kenyataannya digunakan untuk menentukan apakah UART-nya seri 8250/8250B atau 8250A/16450 dan saat ini tidak digunakan karena 8250/8250B tidak pernah dibuat untuk AT serta dapat mengacaukan kecepatan bus.2.3. ANTARMUKA USB (Universal Serial Bus)2.3.1 Pengertian Port USBUSB port adalah sebuah bus I/O (input/output) yang dapat mentransfer data hingga 12megabit per detik. USB merupakan singkatan dari Universal Serial Bus dalam artian dapat dikatakan standar interface sebuah device, yang merupakan gabungan serial antara periferal dan komputer.Port USB merupakan suatu teknologi yang memungkinkan kita untuk menghubungkan alat eksternal (peripheral) seperti scenner, printer, mouse, papan ketik (keyboard), alat penyimpan data (zip drive), flash disk, kamera digital atau perangkat lainnya ke komputer. Komputer (PC) saat ini, umumnya sudah memiliki port USB. Jika dibandingkan dengan parallel port dan serial port, penggunaan port USB lebih mudah dalam penggunaannya serta lebih cepat Konektivitas antara PC (Personal Computer) dengan perangkat USB dihubungkan dengan kabel khusus. Sebuah kabel berisi empat buah kawat menghubungkan periferal ke PC melalui port USB yang terdapat pada keduanya. Di dalam kabel tersebut, dua kawat akan menangani transmisi data, sebuah lagi menangani ground dan sebuah lagi memasok daya sebesar lima volt ke peripheral.2.3.2 Sejarah Perkembangan Port USBPada awal kemunculannya USB diciptakan dengan tujuan untuk menghubungkan Smart Phone dengan Personal Computer (PC), namun pada akhirnya penggunaannya berkembang pesat bahkan sampai kepada device seperti mouse, printer, speaker,MP3 player, dll.Konsep USB pertama kali muncul pada tahun 1994 ditanda dengan bergabungnya beberapa perusahaan yang bergerak dibidang pengembangan komputer, seperti Compaq, Intel, Microsoft, NEC dan IBM untuk mendukung teknologi ini. kemuculan pertama USB yaitu sekitar tahun 1995 hingga 1996, USB 10 yang ditawarkan kepada pengguna adalah pada kadar kelajuan hanya 1.5Mbit s (kelajuan-rendah) dan 12Mbit sesaat untuk kelajuan tinggi. Kemudian muncul pula USB 2.0 pada April 2000 yang memperkenalkan kelajuan 480Mbit sesaat (kelajuan tinggi) untuk pemindahan data. Ia merupakan teknologi yang banyak kita gunakan masa kini.Teknologi USB yang paling digemari adalah teknologi USB flash drive.Sebuah teknologi memory yang benar-benar ada karena kebutuhan pasar. Dengan kapasitasnya yang besar, ukuran yang kecil, serta kecepatan yang baik, USB Flash drive banyak diminati oleh masyarakat.USB Flashdrive berfungsi sebagai media penyimpanan yang portableWalaupun tidak sebesar external hard drive tetapi dengan ukurannya yang kecil,teknologi ini menjadi semakin banyak peminatnya.USB flash drive juga dikenal dengan nama Thumb Drive, Jump Drive, Pen Drive, Key Drive, Token, atau secara mudah dapat dikenal dengan sebutan USB drive. Tidak seperti teknologi removable storage memory lainnya, USB dapat berjalan tanpa bantuan tenaga tambahan, tidak memerlukan proses booting, dan yang terpenting adalah tidak bergantung kepada salah satu macam platform sistem operasi.USB Flash drive memiliki beberapa komponen. Komponen-komponen tersebut dapat dipisahkan dalam dua golongan yaitu komponen penting dan juga komponen tambahan. Komponen penting yang harus ada dalam sebuah USB Flash drive adalah USB connector, USB mass storage controller device, Flash memory chip, dan Crystal Oscillator. Komponen ini dilengkapi oleh komponen tambahan yaitu Test points, LED, Unpopulated space, USB Connector Cover, dan juga transport Aid. Komponen-komponen ini bergabung membentuk satu Flash Drive secara utuh.Dalam sejarahnya,USB Flash Drivememiliki masalah dalam status kepemilikan hak ciptanya. Banyak perusahaan besar yang mengklaim bahwa USB drive adalaha teknologi yang mereka buat. Yang pertama memproduksinya sendiri adalah perusahaanTrekdengan merk dagangThumbdrive. Perusahaan inilah yang menyatakan dengan serius bahwa merekalah penemu pertama teknologi ini.Beberapa Versi USB:1. USB 1.0 (1995) yang pertama kali ditawarkan kepada pengguna memiliki kecepatan hanya 1.5Mbit untuk kecepatan rendah dan 12Mbit untuk kecepatan tinggi. Pada generasi ini di kenal beberap versi : USB 1.0 FDR: Dilancarkan pada November 1995, pada tahun yang sama Apple menggunakan piawaian IEEE 1394 dikenali sebagai FireWire. USB 1.0: Dilancarkan2. USB 2.0 (April 2000) yang memperkenalkan kecepatan 480Mbit untuk kecepatan tinggi dalam pemindahan data. Ia merupakan teknologi yang banyak digunakan saat kini. Teknologi USB yang paling digemari pada versi ini adalah teknologi USB flash drive atau lebih dikenal secara umum sebagai flash disk.Sebuah teknologi memory yang benar-benar ada karena kebutuhan pasar. Dengan kapasitasnya yang besar, ukuran yang kecil, serta kecepatan yang baik, USB Flash drive banyak diminati oleh masyarakat. USB Flash drive berfungsi sebagai media penyimpanan yang portable. Walaupun tidak sebesar external hard drive tetapi dengan ukurannya yang kecil, teknologi ini menjadi semakin banyak peminatnya. USB 2.0: Diperbaharui pada Disember 2002.3. USB 3.0merupakan salah satu device dengan standard dengan kecepatan transfer data 10 kali lebih cepat dibandingkan versi sebelumnya. Port USB 3.0 tersebut dapat digunakan untuk konektor ke PC atau device lain, seperti printer dan perangkat peyimpanan lain.

Gambar 2.5 Port USBPerkembangan universal serial bus pada masa kini telah sampai pada versi 3.0, tetapi yang banyak digunakan dalam masyarakat adalah versi 2.0. masing-masing versi ini sangat berbeda dalah hal kecepatan transfer. Konektor pada USB ada dua yaitu konektor seri A dan B. Konektor seri A adalah seperti tampilan pada gambar 2.6.

Gambar 2.6 Konektor Seri A dan BSementara konfigurasi kabel pada USB, dapat dilihat pada tabel 2.12 sebagai berikut:Tabel 2.12 Konfigurasi Kabel Pada USBTypical USB Cable Connector

Pin Name Description

1 VCC +5 VDC

2 D- Data-

3 D+ Data+

4 Gnd Ground

Serial bus sangat berbeda dengan serial Port. Perbedaan utamanya adalah pada banyaknya peripheral yang terhubung terhadapnya. Serial port hanya memungkinkan untuk terhubung dengan satu alat, sedangkah serial bus dapat terhubung dengan banyak alat pada waktu yang bersamaan melalui satu terminal. Perhatikan gambar 2.7 dan 2.8..Gambar 2.7 Serial Port

Gambar 2.8 Serial BusAdapun keuntungan dari USB adalah, sebagai berikut:1. Mudah digunakan karena dapat terkonfigurasi secara otomatis oleh OS2. Dapat digunakan untuk banyak jenis3. Dapat dihubungkan dengan komputer dalam kondisi hidup, sehingga tidak perlu mematikan komputer terlebih dahulu (hot pluggable).4. Kecepatan yang berlipat, dapat mencapai 5 Gbps untuk USB dengan 4 bus.5. Murah dan mengurangi pemakaian energi.Telah dijelaskan keuntungan dari usb maka usb juga memiliki kelemahan, kelemahan dari usb, antara lain:1. Tidak dapat digunakan dalam komunikasi peer-to-peer2. Hanya efektif untuk jarak yang pendek, dibutuhkan hub untuk jarak yang lebih jauh.3. Tidak dapat digunakan untuk komputer-komputer tua karena ketidaktersediaan port.

DAFTAR PUSTAKAhttp://lischer.wordpress.com/2009/12/18/fungsi-dari-serial-port-dan-parallel-port/ . Kenny Lischerhttp://www.toko-elektronika.com/tutorial/paralel.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Porta_paralelhttp://luckyhermanto.dosen.narotama.ac.id/files/2011/10/konsep-komunikasi-serial.pdf. Anonim (15 maret 2014)http://marojahantampubolon.files.wordpress.com/2012/03/interfacing-serial-paralelusb.pdf marojahan Tampubolon (15 Maret 2014).http://blogs.unpas.ac.id/dikdikp/2013/02/09/serial-port/. Didik Permana (17 Maret 2014).