31
PARASITOLOGI Kelompok 2 Dara Christiana Dyah Ayu P Dyan Surya N Elen Arum S Endah Mahardika S Ervita Ika M

PARASITOLOGI NEMATODA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

NEMATODA

Citation preview

Slide 1

PARASITOLOGIKelompok 2Dara ChristianaDyah Ayu PDyan Surya NElen Arum SEndah Mahardika SErvita Ika M1SCHISTOSOMA JAPONICUMHabitat: Vena mesentarika superiorCara infeksi: penetrasi kulitBentuk infektif: serkariaHospes definitif: manusia dan hewan (kucing dan anjing)Hospes intermediet: keong Oncomelania spPenyakit: Schistosomiasis japonicum, Oriental schistosomiasisDistribusi GeografikSchistosoma japonicum ditemukan di RRC,Jepang, Filipina, Taiwan, Muangthai, Vietnam,Malaysia, dan Indonesia.Di Indonesia ditemukan di Sulawesi Tengah,yaitu Danau Lindu dan Lembah Napu.Telur Schistosoma Japonicum

Bentuk: bulat, besarnya 70-100 x 50-65 mikronTampak duri (spine rudimentair) di bagian lateral yang disebut lateral knobMemiliki tonjolan di bagian lateralPatologi dan Gejala KlinisStadium Igatal-gatal (urtikaria)Stadium IIsindrom disentriStadium IIIsirosis hati & splenomegaliDiagnosisMenemukan telur dalam tinja atau dalamjaringan biopsi seperti biopsi rektumEpidemiologi Di Indonesia ditemukan di danau Lindu pada tahun 1937 dan Lembah napu pada tahun 1972.Hospes perantara yaitu keong air Oncomelania hupensis lindoensis. Habitatnya di daerah Lindu ada 2 macam yaitu:Ladang sawah yang tidak dipakai Di perbatasan bukit dan dataran rendahSCHISTOSOMA MANSONIHabitat: pembuluh darah di usus (vena mesentarika superior)Cara infeksi: penetrasi kulitBentuk infektif: serkariaHospes definitif: manusia dan keraHospes intermediet: keong air tawarBiomphalaria spPenyakit: Schistosomiasis usus / Schistosomiasis mansoniDistribusi GeografikDitemukan di Afrika, berbagai negara Arab(Mesir), Amerika Selatan, dan Amerika Tengah.Gejala KlinisGejala sama dengan Schistosoma japonicumnamun lebih ringan.Pada stadium III, spenomegali lebih berat.DiagnosisMenemukan telur di dalam tinja atau dalamjaringan biopsiTelur Schistosoma mansoni

Bentuk: ovalBagian anterior bulat, posteriornya sempitTerdapat duri pada salah satu sisi yang disebut lateral spineLateral spineSCHISTOSOMA HAEMATOBIUMHabitat: kandung kemihCara infeksi: penetrasi kulitBentuk infektif: serkariaHospes definitif: manusia dan keraHospes intermediet: keong air tawar (Bulinus dan Biomphalaria)Penyakit: Schistosomiasis haematobium, Schistosomiasis vesica urinariaDistribusi GeografikDitemukan di Afrika, Spanyol, dan di berbagainegara Arab.Gejala KlinisTerjadi hematuria dan disuriaDirektum akan mengakibatkan sindrom disentriDiagnosisDitemukan telur pada urin dan pada mukosaUsus.Telur Schistosoma haematobium

Bentuk: seperti spindle shapeBagian anterior tumpul.bagian posteriornya terdapat duri yang disebut terminal spineTerminal spineCacing Schistosoma spJantan : gemuk/besar, bentuk seperti daun terlipat, panjang 1.5cmSchistosoma japonicumTestis 6-7 berderetKutikula halus, tidak ada tonjolan-tonjolanSchistosoma mansoniTestis >5 , deret zig-zagKutikula ada tonjolan-tonjolan kasarSchistosoma haematobiumTestis 4-5, berkelompokTuberkula halus

Betina : tubuh langsing, panjang 1,9cmSchistosoma japonicumOvarium di tengah tubuh, uterus berisi telurSchistosoma mansoniOvarium terletak di bagian anteriorDi uterus terdapat telur dengan lateral spineSchistosoma haematobiumOvarium terletak di bagian porterior, uterus berisi telur

Oral suckerVentral suckertestis

Siklus HidupLife Cyle Schistosoma sp

Ekor bercabangPengobatanSebelum ditemukan obat yang efektif, berbagaijenis obat telah dipakai untuk mengobatipenderita schistosomiasis,misalnyahycanthoneNiridazole antimonialsamocanateNamun obat-obat tersebut tidak efektif dan sangat toksik sehingga sekarang memakai obat PraziquantelPraziquantelObat tersebut sangat manjur, efek samping ringan dan hanya diperlukan satu dosis yaitu 35mg/kg BB sehinggadosis total dalam satu hari 70mg/kg BB per hariPraziquantel merupakan derivate pirazino-isokuinolinEfektif terhadap cestoda dan termatoda pada hewan dan manusiaPraziquentel efektif terhadap cacing dewasa jantan dan betina, juga efektif terhadap bentuk imaturberbentuk kristal tidak berwarna dan rasanya pahitEfek samping obatMual (3,7%)Muntah (7,3%)Nyeri epigastrum(2,4%)Sakit kepala(7,5%)Pusing(6,1%)Demam (2,4%)Disentri (1,8%)FarmakokinetikPada pemberian oral absorpsinya baikKadar maksimal dalam darah tercapai dalam 1-3 jamMetabolisme obat berlangsung cepat di hatiWaktu paro obat 0,8-1,5 jamEkskresi sebagian besar melalui urin dan sisanya melalui empedu

PencegahanMemberi penyuluhan kepada masyarakat di daerah endemis tentang cara-cara penularan dan cara pemberantasan penyakit ini.Buang air besar dan buang air kecil di jamban agar telur cacing tidak mencapai badan-badan air tawar yang mengandung keong sebagai inang perantara.Memperbaiki cara-cara irigasi dan pertanian; mengurangi habitat keong dengan membersihkan badan-badan air dari vegetasi atau dengan mengeringkan dan mengalirkan air.Persediaan air minum, air untuk mandi dan mencuci pakaian hendaknya diambil dari sumber yang bebas serkaria.Cara yang efektif untuk membunuh serkaria yaitu air diberi iodine atau chlorine atau dengan menggunakan kertas saring. Membiarkan air selama 48-72 jam sebelum digunakan juga dianggap efektif.

Obati penderita di daerah endemis dengan praziquantel untuk mencegah penyakit berlanjut dan mengurangi penularan dengan mengurangi pelepasan telur oleh cacing.Schistosomiasis paling baik dicegah dengan menghindari berenang, mandi, atau menyeberang di air alam di daerah yang diketahui mengandung schistosomes