4
Media Komunikasi Internal Institut Pertanian Bogor Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: D Ramdhani Editor : Nunung Munawaroh Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaluddin Fotografer: Cecep AW, Bambang A Layout : D Ramdhani Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Dramaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected] Volume 010/ Tahun 2018 PARIWARA IPB Terbit Harian Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) dan Fakultas Peternakan (Fapet) Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar Workshop Konsolidasi Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) di Ruang Sidang Senat, Gedung Rektorat Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga, Bogor (5/2). Ketua Komisi Ilmu Pengetahuan Dasar AIPI, Prof. Dr. Mien Achmad Rifai menyampaikan konsep SPR 1111 yang telah dikembangkan IPB sejak awal 2013 di Indonesia merupakan bentuk konsolidasi ratusan peternak di setiap lokasi SPR dengan skala kepemilikan 2-3 ekor sapi pedaging per peternak, hingga tercatat minimal seribu ekor sapi indukan. Jumlah ini, terangnya, dapat dipenuhi dalam satu desa atau lebih. “IPB dengan sumberdaya manusia dan Iptek-nya meningkatkan wawasan, pola manajemen dan bisnisnya, serta keterampilan beternak bagi peternak di SPR tersebut, sehingga terbentuk mental peternak yang tangguh, bersatu, militan dalam berbisnis secara kolektif berjamaah,” ujar Prof Mien Achmad. Untuk itu, Komisi Ilmu Pengetahuan Dasar AIPI memberi perhatian melalui penyelenggaraan Konsolidasi Pengembangan SPR dengan tema “Konsolidasi Peningkatan Kapasitas Peternak Rakyat”. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat lebih siap, khususnya dalam rangka mencerdaskan para peternak yang umumnya berpendidikan menengah ke bawah. Acara konsolidasi ini merupakan salah satu rangkaian berbagai kegiatan AIPI, yang dilakukan setiap tahun bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dan lembaga serta Organisasi Ilmiah dalam kerangka Public Outreach dan Science Literacy. Kegiatan di IPB ini diprakarsai oleh Fapet IPB, didukung oleh Badan Antariksa Nasional (Batan) dan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA). “Konsolidasi ini penting karena merupakan bagian dari visi dan misi AIPI yang baru berusia 28 tahun. Usia yang sangat muda dibanding Akademi Ilmu Pengetahuan Belanda (KNAW) yang sudah berusia lebih dari dua abad, dan Akademi Ilmu Pengetahuan Amerika Serikat (NAS) yang didirikan oleh Presiden Abraham Lincoln pada tahun 1863. Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Sistem Informasi IPB, Prof. Dr. Dodik Nurochmat mengatakan konsolidasi tersebut itu penting, agar secara kelembagaan SPR profesional. “Pengelolaan seperti SPR sudah dilakukan di negara mana pun. Mereka terkonsolidasi, tidak ada yang main sendiri. Mereka menggaji manajer mengelola bisnis petani. Saya harapkan SPR akan mengarah ke sana. Ke depan harus kita gaungkan ke anak- anak muda dengan konsep modern,” ujar Prof Dodik. Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB, Dr. Prastowo menyampaikan bahwa di Indonesia telah terbentuk 26 SPR melalui LPPM IPB. “Ke depan telah siap untuk direvitalisasi, tentu dengan prinsip melakukan perbaikan. Akhir tahun 2017 lalu, hadir beberapa pihak menyatakan ingin berperan, di antaranya investor dari Jawa Timur, beberapa perusahan swasta dan Infrabanx Kanada untuk Indonesia. Infrabanx berencana akan mengembangkan seribu SPR. Ini suatu kebanggaan bagi kami,” kata Dr. Prastowo. Rangkaian acara diisi dengan penyampaian pandangan institusi terhadap penyelenggaraan SPR, yakni dari Badan Tenaga Nuklir Nasional; Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan; Infrabanx dan AIPI.(dh) Workshop Konsolidasi Sekolah Peternakan Rakyat di IPB

Pariwara Vol 010 Tahun 2018biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 010...Selain itu IAEA bertahun-tahun telah bekerja sama dengan Batan, memberikan bantuan peralatan

  • Upload
    dohanh

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Media Komunikasi InternalInstitut Pertanian Bogor

Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: D Ramdhani

Editor : Nunung Munawaroh Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaluddin Fotografer: Cecep AW, Bambang A

Layout : D Ramdhani Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion,

Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Dramaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected]

Volume 010/ Tahun 2018

PARIWARA IPB

Terbit Harian

Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) dan Fakultas Peternakan (Fapet) Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar Workshop Konsolidasi Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) di Ruang Sidang Senat, Gedung Rektorat Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga, Bogor (5/2). Ketua Komisi Ilmu Pengetahuan Dasar AIPI, Prof. Dr. Mien Achmad Rifai menyampaikan konsep SPR 1111 yang telah dikembangkan IPB sejak awal 2013 di Indonesia merupakan bentuk konsolidasi ratusan peternak di setiap lokasi SPR dengan skala kepemilikan 2-3 ekor sapi pedaging per peternak, hingga tercatat minimal seribu ekor sapi indukan. Jumlah ini, terangnya, dapat dipenuhi dalam satu desa atau lebih.

“IPB dengan sumberdaya manusia dan Iptek-nya meningkatkan wawasan, pola manajemen dan bisnisnya, serta keterampilan beternak bagi peternak di SPR tersebut, sehingga terbentuk mental peternak yang tangguh, bersatu, militan dalam berbisnis secara kolektif berjamaah,” ujar Prof Mien Achmad.

Untuk itu, Komisi Ilmu Pengetahuan Dasar AIPI memberi p e r h a t i a n m e l a l u i p e n y e l e n g g a r a a n K o n s o l i d a s i Pengembangan SPR dengan tema “Konsolidasi Peningkatan Kapasitas Peternak Rakyat”. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat lebih siap, khususnya dalam rangka mencerdaskan para peternak yang umumnya berpendidikan menengah ke bawah.

Acara konsolidasi ini merupakan salah satu rangkaian berbagai kegiatan AIPI, yang dilakukan setiap tahun bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dan lembaga serta Organisasi Ilmiah dalam kerangka Public Outreach dan Science Literacy.

Kegiatan di IPB ini diprakarsai oleh Fapet IPB, didukung oleh Badan Antariksa Nasional (Batan) dan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA). “Konsolidasi ini penting karena merupakan bagian dari visi dan misi AIPI yang baru berusia 28 tahun. Usia yang sangat muda dibanding Akademi Ilmu Pengetahuan Belanda (KNAW) yang sudah berusia lebih dari dua abad, dan Akademi Ilmu Pengetahuan Amerika Serikat (NAS) yang didirikan oleh Presiden Abraham Lincoln pada tahun 1863.

Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Sistem Informasi IPB, Prof. Dr. Dodik Nurochmat mengatakan konsolidasi tersebut itu penting, agar secara kelembagaan SPR profesional. “Pengelolaan seperti SPR sudah dilakukan di negara mana pun. Mereka terkonsolidasi, tidak ada yang main sendiri. Mereka menggaji manajer mengelola bisnis petani. Saya harapkan SPR akan mengarah ke sana. Ke depan harus kita gaungkan ke anak-anak muda dengan konsep modern,” ujar Prof Dodik.

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB, Dr. Prastowo menyampaikan bahwa di Indonesia telah terbentuk 26 SPR melalui LPPM IPB. “Ke depan telah siap untuk direvitalisasi, tentu dengan prinsip melakukan perbaikan. Akhir tahun 2017 lalu, hadir beberapa pihak menyatakan ingin berperan, di antaranya investor dari Jawa Timur, beberapa perusahan swasta dan Infrabanx Kanada untuk Indonesia. Infrabanx berencana akan mengembangkan seribu SPR. Ini suatu kebanggaan bagi kami,” kata Dr. Prastowo.

Rangkaian acara diisi dengan penyampaian pandangan institusi terhadap penyelenggaraan SPR, yakni dari Badan Tenaga Nuklir Nasional; Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan; Infrabanx dan AIPI.(dh)

Workshop Konsolidasi Sekolah Peternakan Rakyat di IPB

2

Director International Atom Energy Agency (IAEA) Beri Kuliah Umum di IPB

Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Down to Earth Nuclear Diplomacy: Atom for People’s Economic” di Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga, Bogor (5/2). Kegiatan ini dihadiri ratusan mahasiswa IPB, dengan menghadirkan pembicara Director General of International Atom Energy Agency (IAEA), Yukiya Amano.

Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Sistem Informasi IPB, Prof. Dr. Dodik Ridho Nurrochmat menyampaikan kegiatan kuliah umum ini merupakan kehormatan bagi sivitas akademika IPB. Prof. Dodik menegaskan dosen dan mahasiswa IPB sangat aktif melakukan penelitian yang hasilnya tidak jarang dapat dimanfaatkan secara komersial maupun dimanfaatkan pemerintah untuk membantu masyarakat.

“Sivitas IPB menjadikan penelitian sebagai tradisi dan banyak menghasilkan inovasi di tingkat nasional. Tahun 2017 IPB masih memegang rekor sebagai penghasil inovasi terbanyak di Indonesia. Secara berturut-turut sejak tahun 2008 hingga 2017, IPB menjadi kontributor terbesar inovasi dalam Daftar Inovasi Indonesia Paling Prospektif yang diterbitkan oleh Business Innovation Center (BIC) Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Riset dan Teknologi/Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi/Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, yaitu 407 inovasi atau 38,9 persen dari total 1.045 inovasi Indonesia,” papar Prof. Dodik.

Ia menambahkan, salah satu terobosan dalam penelitian yang dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat adalah penelitian institusi yang salah satu kriterianya adalah adanya sinergi kolaborasi antar pemerintah kabupaten dan perguruan tinggi yang secara bersama memanfaatkan Ipteks, contohnya adalah pemberdayaan peternak rakyat secara langsung. Terkait hal ini, perusahaan jasa asuransi juga dilibatkan dalam kegiatan penelitian di komunitas peternak untuk melindungi ternaknya, sehingga membuat nyaman semua pihak yang bersinergi.

“Dalam konteks semangat kolaborasi ini, IPB bekerja sama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dalam kegiatan bersama di beberapa Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) atas sponsor IAEA. Hal ini akan berlangsung mulai tahun

ini di bawah program Technical Cooperation yang didanai IAEA,” ujarnya.

Director General of IAEA, Yukiya Amano, memberikan gambaran singkat tentang kerja IAEA untuk memungkinkan negara-negara berkembang seperti Indonesia dalam menggunakan teknologi nuklir untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat mereka. Moto IAEA adalah Atom untuk Perdamaian dan Pembangunan. IAEA adalah organisasi independen yang didirikan di Wina pada 29 Juli 1957 dan sekarang memiliki 169 negara anggota. Kegiatannya untuk mempromosikan penggunaan energi nuklir secara damai dan menangkal penggunaannya untuk keperluan militer. Selain itu, mentransfer teknologi nuklir ke negara-negara berkembang adalah bidang terpenting dalam menjalankan kegiatan atau pekerjaan Badan IAEA.

Yukiya mengungkapkan pentingnya Indonesia dan IAEA meningkatkan kerja sama, terutama pada bidang aplikasi teknologi nuklir untuk mendukung program pembangunan, khususnya pada sektor yang manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat luas, seperti pertanian, kesehatan, teknologi iradiasi dan penanggulangan dampak bencana alam. IAEA tujuannya adalah untuk mencegah penyebaran senjata nuklir. Teknologi nuklir memainkan peran yang jauh lebih besar dalam kehidupan sehari-hari semua orang. Teknologi radiasinya juga dapat membantu mencegah makanan dari kerusakan. Ini dapat digunakan untuk memantau polusi, mengidentifikasi bangunan yang mungkin dalam bahaya runtuh setelah gempa bumi. Tentu saja, teknologi nuklir memainkan peran kunci dalam diagnosis dan pengobatan kanker dan penyakit mayor lainnya.

Yukiya juga menekankan pentingnya sinergi Indonesia-IAEA dan meningkatkan kepedulian publik dalam soal pemanfaatan teknologi nuklir untuk tujuan damai, sehingga produk nuklir seperti produk pangan dan pertanian tidak hanya terbukti keunggulannya secara ilmiah, tetapi juga dapat kompetitif di pasar. Selain itu IAEA bertahun-tahun telah bekerja sama dengan Batan, memberikan bantuan peralatan dan sarana ahli mengenai penggunaan dua teknik analisis nuklir untuk mengukur dan menganalisis polutan di udara.

Tampak hadir dalam kuliah umum ini, antara lain Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB, Dr. Prastowo; Wakil Kepala Bidang Penelitian LPPM IPB, Prof. Dr. drh. Agik Suprayogi; Kepala Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) IPB, Prof. Dr. Muladno; Deputi Badan Pengawasan Tenaga Nuklir, Yus Rusdian; Kepala Batan, Prof. Djarot Sulistio Wisnubroto; Director Technical Cooperation for Asia and the Pacific (TCAP), Najat Mokhtar; Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata, Kementerian Luar Negeri RI, Grata Endah Werdaningtyas; dan Kepala Pusat Aplikasi Isotop dan Radioisotop, Totti Tjiptosumirat.(Awl)

Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Hurriyyah Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar shalat subuh berjamaah di masjid Al-Hurriyyah Kampus IPB Dramaga, Bogor, Selasa (6/2). Gerakan subuh berjamaah ini memiliki tema “Spirit Awal Perkuliahan”.

Gerakan Subuh Berjamaah ini dihadiri oleh Prof Dr KH Didin Hafidhuddin, Dr Ir Drajat Martianto, Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB dan ratusan mahasiswa IPB. “Shalat subuh berjamaah merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seluruh umat muslim. ,” Besarnya

kekuatan umat muslim dapat dilihat dari pelaksanakan shalat subuh berjamaah di masjid. Tanpa berjamaah, umat akan tercerai berai seperti buih dan terombang ambing serta tidak akan terbentuk suatu kekuatan,ujar Dr. Drajat.

“Betapa besarnya kekuatan umat Islam jika melaksanakan shalat subuh berjamaah di masjid, banyak bukti kuat untuk semua itu” tuturnya

Pembina Sahabat Subuh, Prof Didin Hafiduddin juga menyampaikan pentingnya shalat subuh jamaah dalam tausyiahnya. Ia menjelaskan keutamaan bagi orang yang melaksanakan shalat subuh berjamaah di masjid. Menurutnya shalat subuh merupakan shalat yang mempunyai nilai tinggi dunia maupun akhirat.

“Orang yang melaksanakan shalat subuh berjamaah adalah salah satu ciri dari orang yang produktif, orang yang mempunyai etos kerja tinggi dan bukan orang pemalas. Gerakan shalat subuh berjamaah bukan semata-mata berjamaah saja, tapi gerakan yang akan mengangkat derajat kita, ” ujarnya.

Prof Didin juga menambahkan akhlak sebagai pembiasaan untuk membawa pada hal yang positif. Akhlak merupakan yang paling utama dalam pendidikan. Akhlak yang menjadi penentu bagi kehidupan setiap orang.

“Tinggi rendahnya suatu derajat itu tergantung akhlak dan perbuatan kita. Sumber akhlak umat muslim adalah agama. Dalam hadits Rasulullah SAW berkata, barang siapa ia menghendaki Allah dengan baik dan memahami agama dengan baik adalah tanda orang yang bertakwa,” ujarnya.(idim/zul)

IPB Kembali Kobarkan Gerakan Shalat Subuh Berjamaah

Akses berita dan foto IPB terkini pada laman:

www.ipb.ac.id, www.humas.ipb.ac.id, www.ipbmag.ipb.ac.id www.media.ipb.ac.id

3

1. Senin- Jumat, 29 Januari- 9 February 2018

Summer Course

Indonesian Agri-innovation and Agribusiness : Opportunites for Domestic and Global Markets

Waktu : 09.00 WIB - selesai

Tempat : Departemen Agribisnis, FEM IPB Dramaga Bogor

Unit Penanggung Jawab : Dept. Agribisnis FEM IPB

CP : 0251-8629654

2. Selasa, 6 Februari 2018

Gerakan Shalat Shubuh Berjamaah

Waktu : 04.00 - 06.00 WIB

Tempat : Masjid Al-Hurriyyah, Kampus IPB Dramaga Bogor

Unit Penanggung Jawab : DKM Al-Hurriyyah IPB

CP : 0251- 8621746

3. Rabu, 7 Februari 2018

Verifikasi Data Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (SKP dan PPK) serta Kehadiran Pegawai

Waktu : 09.00-16.00 WIB

Tempat : Auditorium FPIK, Kampus IPB Dramaga Bogor

Unit Penanggung Jawab : Dit. SDM IPB

CP : 0251-8622642 ex. 411

4. Kamis, 8 Februari 2018

Pelatihan Metodologi Penelitian Logistik Peternakan

Waktu : 08.00 - 13.00 WIB

Tempat : Ruang Sidang Fakultas Peternakan, Kampus IPB Dramaga Bogor

Unit Penanggung Jawab : FLPI,IPB

CP : Zaenab (08129552274)

5. Kamis- Jumat, 8- 9 Februari 2018

Workshop dan Seminar Nasional Jabatan Fungsional dengan tema "Strategi Peningkatan Profesionalisme dan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Jabatan Fungsional”

Waktu : 08.00 - 16.00 WIB

Tempat : Gedung Auditorium FMIPA, Kampus IPB Dramaga Bogor

Unit Penanggung Jawab : Dit. SDM IPB

CP : 0251-8622642 ex. 411

6. Jumat, 9 Februari 2018

Pelatihan Ibadah Haji dan Umroh "Persiapan Fisik dan Mental”

Waktu : 09.00- 11.00 WIB

Tempat : Ruang Rapat, Lt. 1 Masjid Al-Hurriyyah, Kampus IPB Dramaga Bogor

Unit Penanggung Jawab : DKM Al- Hurriyyah IPB

CP : 0251-8621746

7. Jumat, 9 Februari 2018

Diskusi dengan Nuffic Neso dan Wageningen University Belanda

Waktu : 09.00 - 11.00 WIB

Tempat : Ruang Pola, Gedung Andi Hakim Nasoetion Lt. 2, Kampus IPB Dramaga Bogor

Unit Penanggung Jawab : Dit. KSPI

CP : 0251-8622642 ex. 111

8. Minggu, 11 Februari 2018

Pelantikan Pengurus Himpunan Alumni IPB

Waktu : 09.00 WIB - selesai

Tempat : Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga Bogor

Unit Penanggung Jawab : Himpunan Alumni IPB

Update Agenda Institut Pertanian Bogor Periode 6 Februari - 11 Februari 2018

-Mencari dan Memberi yang terbaik-