9
Media Komunikasi Internal Institut Pertanian Bogor Penanggung Jawab: Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: D Ramdhani Editor : Nunung Munawaroh Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaluddin Fotografer: Cecep AW, Bambang A Layout : D Ramdhani Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Dramaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected] Volume 040/ Tahun 2018 PARIWARA IPB Terbit Harian Rektor IPB : Lulusan IPB Harus Siap Masuki Zaman Revolusi Industri 4.0 nstitut Pertanian Bogor (IPB) kembali menggelar I upacara wisuda tahap VI Program Sarjana, Profesi Dokter Hewan, dan Pascasarjana tahun akademik 2017/2018 di Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga Bogor (21/3). IPB menyerahkan ijazah kepada 721 orang lulusan, yang terdiri dari 389 orang lulusan bergelar Sarjana, 40 orang lulusan bergelar Profesi Dokter Hewan, 224 orang lulusan bergelar Magister Sains, 31 orang lulusan bergelar Magister Manajemen, 7 orang lulusan bergelar Magister Profesional, dan 30 lulusan bergelar Doktor. Dalam sambutannya, Rektor IPB, Dr. Arif Satria mengatakan lulusan IPB harus siap menghadapi era revolusi industri 4.0. Kini kita telah berada dalam era revolusi industri 4.0 yang sungguh berbeda dari era sebelumnya. Revolusi industri generasi satu dicirikan dengan tumbuhnya mekanisasi dan energi berbasis uap dan air. Revolusi industri generasi dua dicirikan dengan berkembangnya energi listrik dan produksi massal. Revolusi industri generasi tiga dicirikan dengan tumbuhnya industri berbasis elektronika, teknologi informasi, serta otomatisasi. “Revolusi industri generasi ke empat dicirikan dengan berkembangnya Internet of Things yang diikuti dengan teknologi baru dalam data sciences, robotik, cloud, finansial technology, dan seterusnya yang telah mendisrupsi inovasi-inovasi sebelumnya,” papar Rektor. Peran IPB adalah menghasilkan lulusan unggul yang adaptif terhadap perubahan yang mampu mendukung proses transformasi ekonomi yang lebih merata di era sharing economy. Yakni melalui tumbuhnya technopreneur dengan start-up bisnis serta socio-preneur dalam pengembangan masyarakat melalui inovasi-inovasi yang dihasilkan. IPB adalah ladang persemaian yang subur bagi calon-calon pemimpin bangsa yang berintegritas dan mampu menjadi trend setter perubahan di era disrupsi ini. Komitmen besar IPB untuk mencetak pemimpin-pemimpin bangsa ini kita wujudkan melalui sejumlah langkah yakni penguatan talent pool sejak dini dan melalui proses yang sistematis. “Selain itu, tahun 2018 ini kami akan membuka kelas internasional sebagai bentuk komitmen agar IPB makin

Pariwara Vol 40 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 040 Tahun 2018.pdf · Dan keberadaan alumni sebuah perguruan tinggi memiliki

  • Upload
    ngokiet

  • View
    227

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pariwara Vol 40 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 040 Tahun 2018.pdf · Dan keberadaan alumni sebuah perguruan tinggi memiliki

Media Komunikasi InternalInstitut Pertanian Bogor

Penanggung Jawab: Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: D Ramdhani

Editor : Nunung Munawaroh Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaluddin Fotografer: Cecep AW, Bambang A

Layout : D Ramdhani Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion,

Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Dramaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected]

Volume 040/ Tahun 2018PARIWARA IPB

Terbit Harian

Rektor IPB : Lulusan IPB Harus Siap Masuki Zaman Revolusi Industri 4.0

nstitut Pertanian Bogor (IPB) kembali menggelar

Iupacara wisuda tahap VI Program Sarjana, Profesi Dokter Hewan, dan Pascasarjana tahun akademik

2017/2018 di Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga Bogor (21/3). IPB menyerahkan ijazah kepada 721 orang lulusan, yang terdiri dari 389 orang lulusan bergelar Sarjana, 40 orang lulusan bergelar Profesi Dokter Hewan, 224 orang lulusan bergelar Magister Sains, 31 orang lulusan bergelar Magister Manajemen, 7 orang lulusan bergelar Magister Profesional, dan 30 lulusan bergelar Doktor.

Dalam sambutannya, Rektor IPB, Dr. Arif Satria mengatakan lulusan IPB harus siap menghadapi era revolusi industri 4.0. Kini kita telah berada dalam era revolusi industri 4.0 yang sungguh berbeda dari era sebelumnya. Revolusi industri generasi satu dicirikan dengan tumbuhnya mekanisasi dan energi berbasis uap dan air. Revolusi industri generasi dua dicirikan dengan berkembangnya energi listrik dan produksi massal. Revolusi industri generasi tiga dicirikan dengan tumbuhnya industri berbasis elektronika, teknologi informasi, serta otomatisasi.

“Revolusi industri generasi ke empat dicirikan dengan berkembangnya Internet of Things yang diikuti dengan teknologi baru dalam data sciences, robotik, cloud, finansial technology, dan seterusnya yang telah mendisrupsi inovasi-inovasi sebelumnya,” papar Rektor.

Peran IPB adalah menghasilkan lulusan unggul yang adaptif terhadap perubahan yang mampu mendukung proses transformasi ekonomi yang lebih merata di era sharing economy. Yakni melalui tumbuhnya technopreneur dengan start-up bisnis serta socio-preneur dalam pengembangan masyarakat melalui inovasi-inovasi yang dihasilkan.

IPB adalah ladang persemaian yang subur bagi calon-calon pemimpin bangsa yang berintegritas dan mampu menjadi trend setter perubahan di era disrupsi ini. Komitmen besar IPB untuk mencetak pemimpin-pemimpin bangsa ini kita wujudkan melalui sejumlah langkah yakni penguatan talent pool sejak dini dan melalui proses yang sistematis.

“Selain itu, tahun 2018 ini kami akan membuka kelas internasional sebagai bentuk komitmen agar IPB makin

Page 2: Pariwara Vol 40 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 040 Tahun 2018.pdf · Dan keberadaan alumni sebuah perguruan tinggi memiliki

2

mendunia. Tentu jalur-jalur regular seperti SNMPTN dan

SBMPTN serta jalur mandiri lainnya tetap kita

selenggarakan dengan terus berorientasi pada

peningkatan kualitas calon mahasiswa. Karena itu saya

berharap bahwa para wisudawan semua dapat menjadi

duta-duta IPB untuk mempromosikan IPB, mengajak

sahabat dan kerabat mendaftar menjadi calon mahasiswa

IPB, serta mengajak para ketua OSIS untuk bergabung ke

IPB,” imbuh Rektor.

Rektor berharap para lulusan dapat bekerja di tengah-

tengah masyarakat untuk mendapatkan masa depan

yang gemilang.

“Rencanakanlah masa depan yang baik karena masa

depan yang baik adalah masa depan yang di persiapkan.

Keberuntungan akan muncul ketika kesempatan bertemu

dengan persiapan,” ujarnya.

Dan keberadaan alumni sebuah perguruan tinggi

memiliki peran strategis dalam membangun bangsa dan

negara pada umumnya dan membangun IPB pada

khususnya. Alumni IPB jika sudah masuk ke dunia kerja,

ataupun profesional terkenal cukup baik, berprestasi, ulet,

dan mau bekerja keras. Untuk diketahui bahwa sampai

dengan wisuda pada tahap ini, IPB telah memiliki 151.114

orang alumni.

Sementara itu, mengenai arah perkembangan IPB ke

depan, menurutnya IPB harus menjadi bagian dari solusi

atas segala persoalan riil di masyarakat serta menjadi rujukan

utama dalam bidang pertanian, kelautan dan biosains tropika

baik nasional maupun global. Oleh karena itu tahun 2018 ini akan

segera berdiri Center for Sustainability Science dan Halal Center.

“IPB akan selalu hadir di tengah petani, nelayan, peternak,

masyarakat sekitar hutan untuk memperkuat kedaulatan

pangan, energi, maritim, dan lingkungan. Salah satu hal strategis

dalam waktu dekat yang akan segera dibangun adalah TANI

Center. Tani Center ini sebagai pintu untuk membuka akses

petani terhadap inovasi teknologi dan informasi IPB, serta akses

petani untuk sharing pengalaman yang bisa menjadi modal bagi

IPB untuk penyempurnaan ilmu pengetahuan,” ujarnya.

Oleh karena itu, Rektor mengajak para dosen, peneliti,

mahasiswa, dan alumni IPB untuk terus-menerus dan serius

mengembangkan riset, publikasi ilmiah, dan inovasi dengan

semangat baru, yakni semangat untuk menginspirasi dunia,

semangat untuk memberi sesuatu untuk dunia, dan semangat

untuk andil dalam perubahan dunia.

“Dengan semangat itulah, maka keseharian kita akan lebih

diwarnai dengan aktivitas upload dan bukan download.

Seringnya kita meng-upload atau mengunggah akan menjadi

bukti bahwa kita memiliki mental memberi dan menginspirasi,

sehingga keberadaan kita benar-benar memberi manfaat,”

tandasnya.(Awl/Zul)

Menurut Ikhsan Suhendro, Institut Pertanian

Bogor (IPB) adalah “Kampus Rakyat” bagi

pemuda daerah yang tidak cukup biaya untuk

berkuliah. Ikhsan optimis IPB dapat menjadi rumah kedua

untuk menuntut ilmu dan menggapai impian-impiannya.

Dalam upacara wisuda tahap VI Program Sarjana, Profesi

Dokter Hewan, dan Pascasarjana tahun akademik

2017/2018 di Grha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga

Bogor hari ini (21/3), Ikhsan dinobatkan sebagai lulusan

terbaik Fakultas Peternakan IPB.

“IPB adalah kampus prestatif dan “merakyat”, karena

banyak merekrut putra daerah dari pelosok Indonesia.

Terutama juga karena IPB memiliki banyak program

beasiswa. Ini merupakan hal yang penting, karena ekonomi

keluarga saya yang tidak memungkinkan untuk kuliah apalagi

sampai ke luar pulau,” ujarnya saat diwawancara tim humas IPB.

Dalam penuturannya, Ikhsan memiliki tekad yang kuat untuk

melanjutkan kuliah meskipun banyak persoalan yang

dihadapinya saat itu. Meskipun sadar ekonomi tidak

memungkinkan, tapi semangat tidak boleh padam. Cerita harus

berlanjut, mimpi harus terajut. Maka, di setiap hari sepulang

sekolah, Ikhsan selalu belajar dengan giat, terutama mempelajari

soal-soal Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SBMPTN) dari kawan-kawannya yang mengikuti les belajar.

“Syukur Alhamdulillah, ya Allah saya dapat lulus seleksi masuk

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) atau

jalur undangan. Tapi perjalanan tidak terhenti sampai di situ,

karena ternyata orang tua belum setuju kalau harus kuliah di luar

daerah, karena ekonomi yang tidak memungkinkan. Tapi saya

mencoba meyakinkan orang tua kalau saya sudah mendaftar

Bidikmisi. Insya Allah pasti lulus, Bu. Kata saya saat itu pada ibu,”

ujarnya.

Satu nasehat Ibunya waktu itu adalah agar Ikhsan menjadi orang

yang prihatin. “Kamu harus hemat-hemat, jangan kebawa

temen yang boros, le,” imbuhnya.

Marbot Masjid Al Hurriyah IPB Jadi Lulusan Terbaik Fakultas Peternakan

Page 3: Pariwara Vol 40 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 040 Tahun 2018.pdf · Dan keberadaan alumni sebuah perguruan tinggi memiliki

3

Ikhsan dan keluarga sangat bersyukur dengan sistem

penerimaan mahasiswa baru di IPB, karena di tingkat

pertama para mahasiswa tinggal di asrama yang biayanya

terbilang murah.

Putra kelahiran Lampung 12 Desember 1994 ini

mengatakan mahasiswa itu punya tiga pilihan, sambil

menunjukan jarinya, yaitu akademik, organisasi dan

istirahat. Tapi dari tiga pilhan itu kita hanya bisa memilih

dua. Yang dua akan kita dapatkan dengan baik, tetapi

yang satu tentu harus dikorbankan.

“No problem, no pain no gain, karena istirahat

sesungguhnya adalah ketika sudah mati,” ujarnya. Untuk

memenuhi hasratnya berorganisasi, Ikhsan memilih

mendaftar sebagai marbot masjid Al Hurriyyah di Kampus

IPB Dramaga. Alasannya adalah selain menjadi wadah

pengembangan bakat dan pengembanan amanah, Ikhsan

mendapatkan mess atau asrama gratis.

“Tanpa pikir panjang langsung mendaftar. Singkat cerita

akhirnya lolos dan diterima menjadi marboth masjid Al

Hurriyyah, Alhamdulillah. Hal yang menjadi pembeda dari

menjadi marbot di maskam (masjid kampus) IPB

dibanding maskam la in adalah kepengurusan

kelembagaan masjid dan tim pembersih yang sudah ada

orangnya dan sudah tersusun rapih, Sehingga tugas kami

sebagai marbot adalah menjadi panitia di hari besar

agama Islam, pemakmur masjid, pengelola kajian rutin,

dan pengembangan bakat diri,” ujarnya.

Saat menjadi marbot, rutinitas sehari-hari Ikhsan shalat

tahajjud sebelum shalat subuh, dilanjutkan syuro

(musyawarah), lalu mengikuti kajian rutin di Aula Masjid Al

Hurriyyah sebelum berangkat kuliah.

“Manfaat lainnya adalah sholat berjamaah saya terjaga

dan ikatan ukhuwah (persaudaraan) yang kuat hingga

sekarang,”ujarnya.

Ikhsan selalu memegang nasehat salah satu ustadznya bahwa

sebagai aktivis dakwah, kita harus berprestasi, agar dakwah kita

didengar. Jika belajar adalah ibadah, maka berprestasi adalah

dakwah.

Ia sempat merasa keteteran dalam membagi waktu, apalagi saat

itu (semester 6) Ikhsan memiliki empat organisasi sekaligus, tiga

diantaranya menjadi ketua. Tetapi, karena sering berdisuksi

dengan teman seperjuangan, Ikhsan menemukan pola yang

mendukungnya untuk bisa berorganisasi dan berprestasi.

“Ternyata pola hidup juga memengaruhi daya tangkap saat di

kelas, misalnya saja ternyata tidur pagi dan sore itu dapat

menghilangkan hafalan dan belajar di malam hari sebelum tidur

ternyata mampu menguatkan hafalan dan daya analisa. Yang

terpenting, kerahkan 100% saat di kelas, selalu memperhatikan

dosen dan siapkan pertanyaan bila kurang jelas,” ujarnya.

Selama masa perkuliahan, Ikhsan menjadi bagian dari Marbot

Masjid Al Hurriyyah 2014-2017. Dan aktif di berbagai bidang

keorganisasian kampus diantaranya Birena 2013-2017 hingga

menjadi Ketua Hubungan Luar dan Multimedia pada tahun 2016,

Divisi Kewirausahaan Himaproter 2015, Ketua Reporter Majalah

Emulsi 2015-2016, dan Ketua Kajian Strategis dan Aksi Badan

Eksekutif Mahasiswa Fakultas Peternakan 2016.

Beberapa prestasi yang dicapai selama menempuh pendidikan di

IPB adalah memperoleh juara 1 Debat Fakultas Peternakan IPB

2014, juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah di Universitas Pendidikan

Ganesha Bali 2015 dan menjadi juara 1 dalam kompetisi Lomba

Karya Tulis Ilmiah di Universitas Padjadjaran 2016.

”Setelah lulus, saya ingin menjadi seorang profesional

perunggasan (poultryman) dan penulis aktif di majalah nasional.

Saat ini saya bekerja di perusahaan perunggasan multinasional,

PT Japfa Comfeed Indonesia, sebagai Management Trainee

Supervisor,” ujar peraih IPK 3,71 ini. (Awl/Zul)

Mahasiswa IPB Gelar Try Out SBMPTN Gratis untuk Anak Petani

Mahasiswa IPB yang tergabung dalam Gerakan

Cinta Anak Tani (GCAT) IPB, sebuah gerakan

peduli pendidikan anak petani mengadakan uji

coba tes Seleksi Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) gratis.

Try Out ini dihadiri siswa-siswa SMA prestatif yang

berlatar belakang keluarga petani dari Sekolah Menengah Atas

(SMA) Negeri 1 Tenjolaya. SMA Negeri 1 Pamijahan, SMA Negeri

1 Cibungbulang, SMA Negeri 1 Leuwiliang, SMA Negeri 1

Ciampea, dan SMA Negeri 1 Dramaga bertempat di Ruang

Seminar Agribisnis, Kampus IPB Dramaga Bogor, Minggu (11/3).

“Dalam Try Out ini ada tiga jenis soal yang diujikan yaitu mata

pelajaran rumpun Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) dan Ilmu Pengetahuan Campuran (IPC).

Tujuan dari diadakannya Try Out gratis ini adalah untuk membuat

adik-adik Penerima Manfaat (PM) GCAT dapat mengenal dan

memahami kondisi riil soal saat tes. Oleh karena itu, lembar

jawaban komputer (LJK) tiruan, sistem dan waktu yang digunakan

menyesuaikan dengan sistem tes yang sebenarnya”, kata Yusuf

Syakir, Ketua Pelaksana.

Page 4: Pariwara Vol 40 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 040 Tahun 2018.pdf · Dan keberadaan alumni sebuah perguruan tinggi memiliki

4

Yusuf yang juga merupakan mahasiswa Departemen Ilmu

dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian IPB

angkatan 2014 ini menyatakan bahwa tes ini digelar

dengan memetakan kemampuan PM GCAT dalam

menyelesaikan soal SBMPTN, sehingga kelak saat

pembinaan intensif SBMPTN pasca Ujian Nasional (UN)

pengajaran yang diberikan dapat disesuaikan.

Ia juga menambahkan, “Adik-adik GCAT sebagian besar

menargetkan IPB sebagai kampus impian mereka setelah

lulus SMA. Adanya tes ini juga menjadi referensi kami selaku

volunteer untuk memberikan konsultasi kepada adik-adik dalam

memilih jurusan di IPB.”

Harapan dari adanya tes uji coba ini ialah agar PM GCAT dapat

menjadi siswa yang berani, karena adanya Try Out melatih mental

dalam menghadapi tes yang sebenarnya. (fifi/ris)

Mahasiswa IPB Beri Pelatihan Pengolahan Produk Perikanan untuk Masyarakat Desa

Indonesia saat ini sedang menghadapi problematika yang sangat rumit di segala bidang, terutama kualitas sumberdaya manusia. Tidak dipungkiri, kualitas

sumberdaya manusia di Indonesia sering dikaitkan dengan pemuda khusunya mahasiswa. Mahasiswalah yang menjadi calon pejuang selanjutnya yang menjadi agent of change di segala bidang. Menjawab tantangan tersebut, sebanyak 30 mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Perairan, Institut Pertanian Bogor (Himasi lkan IPB) memberikan pelat ihan pengolahan produk perikanan ‘Gerakan Masyarakat Pintar dan Cinta Produk Perikanan (Gempita)’, Minggu (11/3). Kegiatan ini diikuti sebanyak 20-30 masyarakat di Desa Malasari.

Dengan menggunakan bahan baku ikan lele, sejumlah mahasiswa Himasilkan IPB mengajarkan cara membuat abon. “Kami membuat produk berbahan baku ikan lele.

Ikan lele ini kami olah menjadi abon. Jadi kami sharing kepada masyarakat dan praktik tentang bagaimana mengolah ikan lele menjadi abon,” kata Ramlan, Ketua Pelaksana Gempita.

Alasan memilih ikan lele sebagai bahan abon, karena dari segi harga murah, bernilai ekonomis dan dikenal di kalangan masyarakat, “Ikan lele memiliki keunggulan diantaranya : harga murah, memiliki nilai ekonomis tinggi, stoknya melimpah di masyarakat, dan mudah diperoleh di mana pun,” Ayu Septi Wulandari, Sekretasis Divisi Pengembangan Masyarakat Himasilkan IPB.

Program ini juga dimaksudkan untuk menciptakan bisnis-bisnis baru sebagai bentuk realisasi dari program pelatihan. “Kita sedang mencari desa binaan yang bisa kita bina untuk proses mengolah ikan. Dari desa itu bisa menghasilkan dan menciptakan usaha di bidang pengolahan perikanan,” ujar Ayu.

Untuk kelanjutan Gempita, Himpunan mahasiswa ini akan bekerjasama dengan pihak pembudidaya ikan. “Untuk kelanjutan Gempita, kita akan bekerjasama dengan pihak-pihak pembudidaya ikan langsung, karena kita juga bisa memasarkan produk perikanan itu langsung. Selain kita memasarkan produk mereka, dan produk mereka dikenal masyarakat juga terjalin komunikasi antara pengusaha itu sendiri dengan mahasiswa Himasilkan IPB,” ujar Soni Baskoro, Ketua Divisi Pengembangan Masyarakat Himasilkan IPB.(Ath/ris)

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang tergabung dalam IPB Mengajar konsisten lakukan kegiatan mengajar di desa-desa lingkar

kampus IPB Dramaga. Tahun ini, sasaran dari tim IPB Mengajar adalah Desa Babakan, Kecamatan Dramaga. Kegiatan pengajaran dilakukan setiap hari Sabtu sore di Masjid Al-Barokah dengan jenjang usia siswa mulai dari TK

sampai dengan SMP. Hingga saat ini, ada sekitar 50 orang siswa yang dibina oleh tim IPB Mengajar.

IPB Mengajar merupakan komunitas peduli pendidikan Indonesia yang sudah berdiri sejak tahun 2012. Komunitas ini berada di bawah naungan Badan Eksekutif Mahasiswa-Keluarga Mahasiswa (BEM-KM) IPB. Program pendidikan ini ditujukan khusus untuk masyarakat lingkar kampus IPB. Program tersebut rutin dilakukan setiap tahun sejak bulan Februari sampai November.

”Fokus dari program mengajar ini adalah mengajarkan pendidikan umum kepada anak-anak yang disesuaikan dengan pelajaran mereka di sekolah. Kita membantu anak-anak yang kesulitan dalam proses belajar mereka. Selain itu, ada juga kegiatan di luar kelas yang dilakukan setiap minggu keempat, seperti jalan-jalan keliling desa maupun keliling kampus. Tujuannya agar anak-anak mengenal lingkungan sekitarnya,” jelas Jenni Rahmadini selaku penanggung jawab program IPB Mengajar.

IPB Mengajar Lakukan Pengabdian Masyarakat di Desa Sekitar Kampus IPB

Page 5: Pariwara Vol 40 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 040 Tahun 2018.pdf · Dan keberadaan alumni sebuah perguruan tinggi memiliki

5

Jenny juga menuturkan bahwa tidak hanya kegiatan

akademik saja yang diajarkan, melainkan para pengajar

juga mengajarkan anak-anak mengaji. Selain itu, ada juga

pelatihan softkill kepada anak-anak, diantaranya public

speaking, membaca puisi, drama, adzan, dan agriedu

(agriculture education). Pada kegiatan agriedu, anak-anak

dikenalkan pada dunia pertanian seperti menanam,

mengurus kebun, dan sebagainya.

“Sejauh ini tidak ada kendala yang cukup berarti dari adik-

adik dan perizinan desa. Hanya saja, kami masih

kekurangan pengajar karena kegiatan dilakukan di hari libur. Kami

juga masih kekurangan media pembelajaran yang cukup memadai

karena terkendala dana,” ujar Jenny.

Jenny berharap langkah kecil dari tim IPB Mengajar dapat

bermanfaat untuk membantu adik-adik di lingkar kampus IPB.

Selain itu, mahasiswa IPB dapat turut berkontribusi dan dapat juga

menyalurkan hobi mengajar anak-anak pada program IPB

Mengajar ini. (UAM/Zul)

Peneliti Vaksin HIV Berbagi Ilmu di IPB

Peter Johannes Holst yang berasal dari Macaques and

Human- Vaccine Technologies to HIV, Cancer and

Papillomavirus University of Copenhagen menjadi

narasumber dalam Half Day International Seminar di Kantor

Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)-Lembaga Penelitian dan

Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian

Bogor (IPB), Lodaya Bogor (20/3). Peter adalah peneliti yang

sudah lama melakukan penelitian terkait pengembangan

vaksin untuk HIV. Peneliti asal Copenhagen ini juga sering

melakukan kerjasama penelitian dengan PSSP -LPPM IPB,

diantaranya kerjasama penelitian vaksin papiloma virus.

Dalam seminar setengah hari yang digelar oleh PSSP IPB ini,

peneliti dari IPB Dr.drh. Diah Iskandriati juga memaparkan

kajiannya yang berjudul Nonhuman Primate Model for

Infectious Disease Study- Harnessing Knowledge from Nature

for Goodness of Mankind.

Menurut Dr. Diah, kemajuan dan perkembangan dunia

kedokteran manusia diperoleh melalui penel i t ian

menggunakan hewan. Walaupun metode alternatif untuk

menggantikan hewan telah ditemukan, namun ada beberapa

penelitian dan pengujian yang masih memerlukan keberadaan

hewan.

“Data tahun 2016 menunjukkan jumlah hewan yang

digunakan di berbagai negara dimana negara pengguna

hewan terbanyak dalam penelitian masih didominasi oleh USA

(20 juta), China (16 juta), Eropa dan Jepang masing-masing 11

juta. Banyak terobosan ilmu kedokteran yang didapat dengan

menggunakan hewan seperti penemuan insulin, anti depresan,

anestesi sampai dengan sel punca,” ujarnya.

Satwa primata merupakan salah satu hewan laboratorium

yang memiliki kekerabatan erat dengan manusia sehingga

mereka memiliki kemiripan anatomi, fisiologi, sistem

kekebalan sampai dengan sistem pembelajaran yang mirip

pada manusia.

Sebagai contoh hanya wanita dan satwa primata betina yang

mengalami ovulasi, menstruasi dan menopause, sehingga satwa

primata menjadi hewan model yang baik untuk reproduksi wanita.

Tonggak sejarah penelitian menggunakan satwa primata dimulai

pada tahun 1990 dengan ditemukannya komponen darah yang

selanjutnya diikuti oleh penemuan lain seperti obat anti HIV, hewan

model untuk Parkinson dan yang terbaru adalah cloning pada monyet.

Beberapa penemuan yang menggunakan satwa primata juga

memperoleh hadiah Nobel seperti penemuan vaksin yellow fever

(tahun 1951) dan vaksin polio (tahun 1954). Dewasa ini, ada tujuh

spesies primata yang banyak digunakan dalam penelitian biomedis

berasal dari Asia (monyet ekor panjang, beruk dan monyet resus),

Afrika (babon dan monyet hijau Afrika) serta Amerika Selatan/Tengah

(common marmoset dan squirrel monkey).

“Namun penggunaan satwa primata sebagai hewan model dan

testing harus memperhatikan aspek kesejahteraan hewan,”

terangnya.

Untuk menjaga kelestarian satwa ini, sejak tahun 1994 dikeluarkan

surat keputusan Menteri Kehutanan (No 26/kpts/1994) yang

menyatakan bahwa pemanfaatan monyet ekor panjang dan beruk

untuk penelitian dan ekspor harus berasal dari anakan hasil penelitian.

Disamping mencegah eksploitasi satwa primata dari habitat aslinya,

pemanfaatan hasil penangkaran juga menjaga kualitas kesehatan

hewan sehingga tidak mengganggu hasil penelitian.

Dr.drh. Huda Darusman, selaku Kepala PSSP IPB mengatakan PSSP

sejak tahun 1992 telah merintis penangkaran satwa primata specific

pathogen free (SPF) terhadap beberapa agen patogen yang dapat

menjadi faktor confounding dalam penelitian biomedis serta

melindungi personil terhadap agen zoonotic.

“Satwa primata merupakan satu dari sekian banyak hewan

laboratorium yang memberikan sumbangsih luar biasa untuk

perkembangan dunia kesehatan,” terangnya.

Half international seminar ini dihadiri oleh peserta dari berbagai

instansi yang berkompeten. Peserta diantaranya berasal dari Fakultas

Kedokteran Hewan (FKH) IPB, PSSP IPB, Program Studi Primatologi

Sekolah Pascasarjana IPB, Pusat Penelitian Biologi LIPI, Asosiasi

Penambang Rakyat Indonesia, Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB

,PT Bio Farma, Indonesian Medical Education and Research Institute

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (IMERI FKUI), PT. Bimana

Indomedical, PT. Hatfield Indonesia, Pusat Riset Virologi dan Kanker

Patobiologi FKUI - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (PRVKP- FKUI

RSCM). (dh/zul)

Page 6: Pariwara Vol 40 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 040 Tahun 2018.pdf · Dan keberadaan alumni sebuah perguruan tinggi memiliki

JADWAL AGENDA INSTITUT PERTANIAN BOGORPERIODE 10-29 MARET 2018

Sabtu- Rabu, 10- 28 Maret 2018 IPB Art Contest 2018

Tempat : Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : BEM KM IPB CP : Qudsyi Ainul Fawaid (085715623003)

1

Sabtu- Minggu, 17- 25 Maret 2018 Leadership Class "Seorang Pemimpin Adalah Pemberi Harapan"

Waktu : - Pendaftaran : 17-23 Maret 2018 - Leadership Hari 1 : 24 Maret 2018 - Leadership Hari 2 : 25 Maret 2018 Unit Penanggung Jawab : BEM FEM IPB CP : Reizha (08963113165)

2

Kamis- Jumat, 22-23 Maret 2018 Meteorological Day 2018 GAMET (Galeri Meteorologi)

Waktu : 06.00 – 17.00 WIB Tempat : Koridor Tanah Faperta IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB CP : Adnan Ramadhitya (0821 14698482)

3

Kamis, 22 Maret 2018 Konferensi Pers Pra Orasi Ilmiah Guru Besar IPB

Waktu : 09.00 - 11.00 WIB Tempat : Ruang Executive Lounge, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Biro Komunikasi IPB CP : 0251-8622642 ex. 100 4

Kamis, 22 Maret 2018 Seminar Nasional "Menemukan Kembali PHT Kita : Memutus Lingkaran Setan Ledakan Wereng Coklat dan Virus Padi”

Tempat : Gedung Kuliah A, Dept. Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Dept. Proteksi Tanaman, FAPERTA IPB CP : 0251-8629364

5

Page 7: Pariwara Vol 40 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 040 Tahun 2018.pdf · Dan keberadaan alumni sebuah perguruan tinggi memiliki

JADWAL AGENDA INSTITUT PERTANIAN BOGORPERIODE 10-29 MARET 2018

Kamis, 22 Maret 2018 Shinnen Suisan Gakkai 2018 "Seeking New Frontiers in Fisheries and Marine Sciences”

Waktu : 09.00 - 15.00 WIB Tempat : Ruang Diskusi Senat FPIK IPB, Gedung FPIK IPB Lt. 3, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : FPIK IPB CP : 0251-8622908

6

Jumat- Minggu, 23- 25 Maret Meteorological Day 2018 "National Meteorological Debate Competition”

Tempat : Ruang Kuliah dan Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB CP : Adnan Ramadhitya (0821 14698482)

7

Sabtu, 24 Maret 2018 Seminar Persiapan Karir I-CHANGE "Membangun Generasi Muda Siap Menatap Era Digital”

Waktu : 07.30 - 12.00 WIB Tempat : Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : BEM FEMA IPB CP : Syuchi Aldiyani (082213835891)

8

Sabtu, 24 Maret 2018 Orasi Ilmiah Guru Besar IPB

Waktu : 08.00 - 12.00 WIB Tempat : Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Direktur Administrasi Pendidikan IPB CP : 0251-8622642 ex. 140

Prof. Dr. Tati Nurhayati, S.Pi, M.Si Guru Besar Tetap Pada Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan “Terobosan Baru Produksi Pepton Di Indonesia Berbahan Baku Limbah Hasil Perikanan”

Prof. Dr. Ir. Arief Sabdo Yuwono, M.Sc Guru Besar Tetap Pada Fakultas Teknologi Pertanian "Tantangan Dan Prospek Implementasi Teknik Lingkungan Untuk Kesejahteraan Manusia"

Prof. Dr. Ir. Toni Bakhtiar, S.Si., M.ScGuru Besar Tetap Pada Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam “Riset Operasi Dan Sains Manajemen: Sebuah Upaya Mencari Dan Memberi Yang Terbaik"

9

Sabtu, 24 Maret 2018 Meteorological Day 2018 "Kepo Iklim”

Tempat : Kampus IPB Dramaga Bogor Unit Penanggung Jawab : Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB CP : Adnan Ramadhitya (0821 14698482)

10

Page 8: Pariwara Vol 40 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 040 Tahun 2018.pdf · Dan keberadaan alumni sebuah perguruan tinggi memiliki

JADWAL AGENDA INSTITUT PERTANIAN BOGORPERIODE 10-29 MARET 2018

Sabtu, 24 Maret 2018 Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2018

Waktu : 08.00 - 16.00 WIB Tempat : Institut Pertanian Bogor Unit Penanggung Jawab : Himatesil IPB CP : Tasia (085715450027)

11

Sabtu, 24 Maret 2018 Seminar & Launcing Hasil Ekspedisi Zooxanthellae XIV"Membuka Pintu Gerbang Taman Laut Ujung Kulon"

Waktu : 10.00 WIB - selesai Tempat : Auditorium Sylva Pertamina, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : FPIK IPB CP : Iqbal (081314265106)

12

Minggu, 25 Maret 2018 Food Design Art

Waktu : 07.00 WIB - selesai Tempat : CA B03-B04 Sekolah Vokasi IPB Unit Penanggung Jawab : Himavopagi IPB CP : Anjasmaradwin (Line)

13

Minggu, 25 Maret 2018 Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja OHSAS 18001:2007

Waktu : 08.00 - 16.00 WIB Tempat : Institut Pertanian Bogor Unit Penanggung Jawab : Himatesil IPB CP : Tasia (085715450027)

14

Minggu, 25 Maret 2018 Meteorological Day 2018 "Sarasehan Nasional Perubahan Iklim”

Tempat : Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB CP : Adnan Ramadhitya (0821 14698482)Narasumber : - Prof. Ir. Rachmat Nadi Witoelar- Prof. Dr. Ir. Rizaldi Boer, M.Sc - Prof. Dr. Thomas Djamaluddin - Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc 15

Selasa- Kamis, 27-29 Maret 2018 Workshop Kemometrik 2018

Tempat : Trop BRC, Kampus IPB Taman Kencana, BogorUnit Penanggung Jawab : Pusat Studi Biofarmaka Tropika, LPPM IPB CP : 0251- 8373561

16

Rabu, 28 Maret 2018 Studium Generale "Kepemimpinan yang Tulus dan Peningkatan Daya Saing Perusahaan" Dalam Rangka Peresmian Gedung IPB-CPI, Sekolah Bisnis IPB.

Waktu : 08.30 - 12.00 WIB Tempat : Gedung Sekolah Bisnis IPB, Jl. Raya Pajajaran Bogor Unit Penanggung Jawab : SB IPB CP : Yanti (0811117271) atau Widi (0813823468)

17

Page 9: Pariwara Vol 40 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 040 Tahun 2018.pdf · Dan keberadaan alumni sebuah perguruan tinggi memiliki

JADWAL AGENDA INSTITUT PERTANIAN BOGORPERIODE 10-29 MARET 2018

Sabtu-Minggu, 28-29 Maret 2018 IPB JOB FAIR

Waktu : 08.00 - 16.00 WIB Tempat : Gedung Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga CP : 0251-8622642 ex. 124/127

Rabu, 28 Maret 2018 IT KNOWLEDGE 2018

Unit Penanggung Jawab : Himavo Micro IT IPB CP : Ayu Aulia (085716927282) 18

19

Akses berita dan foto IPB terkini pada laman:

www.ipb.ac.id, www.humas.ipb.ac.id, www.ipbmag.ipb.ac.id www.media.ipb.ac.id