8
Media Komunikasi Internal Institut Pertanian Bogor Penanggung Jawab: Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: D Ramdhani Editor : Nunung Munawaroh Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaluddin Fotografer: Cecep AW, Bambang A Layout : D Ramdhani Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Dramaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected] Volume 042/ Tahun 2018 PARIWARA IPB Terbit Harian Rektor IPB dan Menristekdikti Teken Kontrak Kinerja PTN-BH 2018 R ektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Arif Satria meneken kontrak kinerja Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia (RI). Penandatanganan Kontrak Kinerja tahun 2018 antara IPB dengan Kemenristekdikti ini dilaksanakan di Kantor Kemenristekdikti Jakarta (21/3). Penandatanganan Kontrak Kinerja juga dilakukan Menristekdikti dengan para rektor PTNBH lainnya. Kontrak kinerja ini merujuk pada program utama PTN- BH untuk menjadi perguruan tinggi yang memiliki reputasi global. Yakni dengan peningkatan staff mobility, student mobility, publikasi dan inovasi. Dalam kesempatan itu, Menristekdikti, Mohamad Nasir, menyampaikan saat ini dalam data Kemenristekdikti tercatat dari sekitar 5600 professor, hanya 1551 professor yang dapat mempublikasikan risetnya secara internasional. “Perlu adanya peningkatan dan keseimbangan antara value added activity vs non value added activity. Selain itu dari data riset dosen yang telah masuk, yang tercatat baru 75.000-an dosen yang ada dalam database Science and Technology Index (SINTA) sementara jumlah dosen kita tercatat 250.000 orang. Perlu didorong untuk melakukan terus publikasi,” ujarnya. Selain itu program studi yang sudah terakreditasi internasional akan diupayakan oleh Kemenristekdikti supaya tidak perlu akreditasi lagi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT). Kemenristekdikti juga mendorong seluruh riset dari peneliti perguruan tinggi harus menghasilkan inovasi dan inovasi tersebut harus bisa menjadi sebuah industri untuk akhirnya dapat bermanfaat bagi masyarakat. “Untuk nomenklatur, diatur rumpun ilmu saja. Penamaan gelar akan menjadi otoritas perguruan tinggi masing masing. Kemristekdikti hanya akan mengeluarkan secara global apakah gelarnya Sarjana atau Sarjana Terapan, Magister atau Magister Terapan, Doktor atau Doktor Terapan. Terkait perijinan pembentukan program studi baru, kewenangannya ada di Kemenristekdikti (Dirjen Kelembagaan) atau Rektor PTNBH,” ujarnya. Terkait dengan pendidikan tinggi di IPB, Menteri M. Nasir mengatakan IPB perlu menyiapkan proposal pengembangan laboratorium untuk tahun 2019. Homebase pengembangan laboratorium berada minimal di tingkat Departemen. (dh/Zul)

Pariwara Vol 42 tahun 2018biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 042 Tahun... · yang jatuh pada tanggal 23 Maret. Hari Meteorologi ini ... masyarakat dalam menghadapi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pariwara Vol 42 tahun 2018biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 042 Tahun... · yang jatuh pada tanggal 23 Maret. Hari Meteorologi ini ... masyarakat dalam menghadapi

Media Komunikasi InternalInstitut Pertanian Bogor

Penanggung Jawab: Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: D Ramdhani

Editor : Nunung Munawaroh Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaluddin Fotografer: Cecep AW, Bambang A

Layout : D Ramdhani Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion,

Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Dramaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected]

Volume 042/ Tahun 2018PARIWARA IPB

Terbit Harian

Rektor IPB dan Menristekdikti Teken Kontrak Kinerja PTN-BH 2018

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Arif Satria

meneken kontrak kinerja Perguruan Tinggi

Negeri Badan Hukum (PTN-BH) dengan

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

(Kemenr i s tekd ik t i ) Repub l i k Indones ia (R I ) .

Penandatanganan Kontrak Kinerja tahun 2018 antara IPB

dengan Kemenristekdikti ini dilaksanakan di Kantor

Kemenristekdikti Jakarta (21/3). Penandatanganan

Kontrak Kinerja juga dilakukan Menristekdikti dengan

para rektor PTNBH lainnya.

Kontrak kinerja ini merujuk pada program utama PTN-

BH untuk menjadi perguruan tinggi yang memiliki

reputasi global. Yakni dengan peningkatan staff

mobility, student mobility, publikasi dan inovasi.

Dalam kesempatan itu, Menristekdikti, Mohamad Nasir,

menyampaikan saat ini dalam data Kemenristekdikti tercatat

dari sekitar 5600 professor, hanya 1551 professor yang dapat

mempublikasikan risetnya secara internasional.

“Perlu adanya peningkatan dan keseimbangan antara value

added activity vs non value added activity. Selain itu dari data

riset dosen yang telah masuk, yang tercatat baru 75.000-an

dosen yang ada dalam database Science and Technology Index

(SINTA) sementara jumlah dosen kita tercatat 250.000 orang.

Perlu didorong untuk melakukan terus publikasi,” ujarnya.

Selain itu program studi yang sudah terakreditasi internasional

akan diupayakan oleh Kemenristekdikti supaya tidak perlu

akreditasi lagi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi

(BAN PT). Kemenristekdikti juga mendorong seluruh riset dari

peneliti perguruan tinggi harus menghasilkan inovasi dan

inovasi tersebut harus bisa menjadi sebuah industri untuk

akhirnya dapat bermanfaat bagi masyarakat.

“Untuk nomenklatur, diatur rumpun ilmu saja. Penamaan

gelar akan menjadi otoritas perguruan tinggi masing masing.

Kemristekdikti hanya akan mengeluarkan secara global apakah

gelarnya Sarjana atau Sarjana Terapan, Magister atau Magister

Terapan, Doktor atau Doktor Terapan. Terkait perijinan

pembentukan program studi baru, kewenangannya ada di

Kemenristekdikti (Dirjen Kelembagaan) atau Rektor PTNBH,”

ujarnya.

Terkait dengan pendidikan tinggi di IPB, Menteri M. Nasir

mengatakan IPB perlu menyiapkan proposal pengembangan

laboratorium untuk tahun 2019. Homebase pengembangan

laboratorium berada minimal di tingkat Departemen. (dh/Zul)

Page 2: Pariwara Vol 42 tahun 2018biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 042 Tahun... · yang jatuh pada tanggal 23 Maret. Hari Meteorologi ini ... masyarakat dalam menghadapi

5

Rektor Insitut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Arif Satria, SP,

M.Si menjadi khotib dan Imam pada Sholat Jum`at di

Masjid Al Hurriyyah IPB (23/3). Masjid Al Hurriyyah

adalah masjid kampus yang masuk dalam daftar 7

(tujuh) masjid kampus terbesar dan termegah di

Indonesia.

Mengusung tema khotbah Menjadi Muslim yang

Amanah dan Profesional, rektor mengatakan bahwa

agama Islam sangat menekankan agar pemeluknya

berusaha dan bekerja sebaik-baiknya dengan

senantiasa menjaga kualitas (profesional) pada setiap

profesi yang ditekuninya. Ditegaskan dalam

Alqur’an bahwa esensi dari kehidupan hingga

kematian seseorang tak lain untuk menilai siapa yang

paling berkualitas amal perbuatannya. Profesionalitas

berarti melakukan semua aktivitas kehidupan dengan

senantiasa memperhatikan kualitas proses maupun

hasil.

Rektor mengurai nilai dasar yang perlu diwujudkan

untuk menjadi seorang muslim profesional mesti

mengacu pada karakter yang dimiliki para Rasul.

Pertama; Shidiq (kejujuran). Kejujuran adalah modal

sangat berharga bagi setiap manusia dalam

menjalankan segenap aktifitas kehidupannya. Profesi

apapun yang ditekuninya, seyogianya sifat jujur

senantiasa menghiasi dirinya. Apalah artinya

kesungguhan itu jika tidak dibarengi dengan sikap

yang jujur. Apalagi sebagai masyarakat ilmiah yang

harus bersekutu dengan kejujuran.

Kedua: Amanah (dapat dipercaya). Salah satu

komitmen penting yang harus kita bangun dalam karir

hidup kita, selain kejujuran adalah amanah, atau

komitmen menjaga kepercayaan. Nabi Muhammad

saw berhasil menuai sukses, dalam sisi apapun,

setelah beliau berhasil membangun kepercayaan

orang lain. Memang, komitmen dan kesuksesan hanya

akan datang kalau kita memiliki kredibilitas dan

kepercayaan.

Ketiga; Tabligh (keterbukaan). Secara harfiah tabligh

maknanya menyampaikan sesuatu apa adanya, tanpa

ditutup-tutupi. Ada dua dimensi dalam tabligh yaitu spirit

penyampaian pesan-pesan kebenaran, kebaikan, dan

pengetahuan sebagai upaya membangun energi positif

dalam pembangunan masyarakat sehingga tercipta

masyarakat pembelajar atau learning community. Sebagai

profesional, kita harus berpikir pentingnya menebar pesan

dalam memberikan added value buat orang lain. Kita akan

tumbuh kalau menumbuhkan oranng lain. Dalam tabligh

juga terkandung makna keterbukaan. Perilaku terbuka atau

transparan penting dimiliki seorang profesional. Sulit

membayangkan profesionalitas kinerja seseorang jika ia

tidak menanamkan sifat ini dalam dirinya. Transparansi

sangat dekat hubungannya dengan kejujuran dan sifat

amanah, bahkan ia merupakan refleksi dari kedua sifat di

atas. Orang yang jujur dan amanah tentu tak akan

menyembunyikan sesuatu yang seharusnya diungkap.

Keempat; Fathanah (cerdas dan bijaksana). Tak dapat

dipungkiri, saat ini intelektualitas merupakan paramater

pertama untuk mengukur kemampuan seseorang. Padahal,

kecakapan intelektual bukan satu-satunya tolok ukur menilai

profesionalitas seseorang. Tak ada artinya orang cerdas jika

ia tidak bermoral baik. Kecerdasan seperti itu akan

disalahgunakan untuk mengeruk keuntungan pribadi dan

merugikan orang lain. Fathanah bukan sekadar cerdas

tetapi juga visioner dan inovatif, tanggap menangkap

peluang untuk maju serta menciptakan sesuatu yang tepat

guna, efisien dan berdaya saing tinggi.

Selain nilai-nilai dasar tersebut, seorang profesional muslim

harus selalu memelihara tujuan utama hidupnya. Di

manapun dan apapun profesi kita tujuan intinya cuma satu,

yakni dalam rangka mengabdikan diri kepada Allah swt guna

mendapatkan ridho-Nya.

Di akhir uraian khutbah, rektor menandaskan, jika kita ingin

memenangkan persaingan pasar global, maka kita pun harus

memiliki sifat profesional yang didasari oleh kejujuran,

amanah, keterbukaan dan intelektualitas serta dibingkai

dengan keikhlasan karena Allah.

Rektor pun berkesempatan menjadi imam sholat Jumat yang

diikuti ribuan mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan dan

masyarakat umum di sekitar kampus IPB Dramaga, Bogor

tersebut. (*)

Rektor IPB Jadi Khotib dan Imam Sholat Jumat di Masjid Megah Ini

Page 3: Pariwara Vol 42 tahun 2018biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 042 Tahun... · yang jatuh pada tanggal 23 Maret. Hari Meteorologi ini ... masyarakat dalam menghadapi

2

Besty Kenalkan Tarian Manuk Dadali dan Wedhang Uwuh di Malaysia

Besty Rizka Ulvia, mahasiswa Departemen Ilmu dan

Terknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor (IPB), berkesempatan

menjadi salah satu peserta AIMS (ASEAN International

Mobility for Student) ke Universiti Teknologi MARA

(UiTM) di Malaysia selama empat bulan sejak akhir tahun

lalu hingga Januari 2018.

Di UiTM, Besty memperkenalkan budaya tari kreasi

Manuk Dadali dan “Wedhang Uwuh” sebagai salah

satu tarian dan minuman tradisional Indonesia.

Program AIMS ini menarik untuk diikuti karena program

ini memfasilitasi mahasiswa untuk berkembang secara

softskill maupun hardskill. Kegiatan pertukaran pelajar ini

diharapkan meningkatkan kemampuan adaptasi

mahasiswa dengan lingkungan baru.

“Kita dapat bertemu teman-teman baru dari berbagai

negara seperti Jepang, Korea, Jerman, Afganistan, Iraq,

yang tentu saja akan mengasah kemampuan bahasa Inggris kita

dan menambah koneksi antar negara. Selain itu, program ini

mengajak kita untuk menambah wawasan tentang budaya

negara lain serta merupakan ajang untuk memperkenalkan

kebudayaan Indonesia,” ujarnya.

Selain itu kegiatan kebudayaan, Besty juga menjadi salah satu

peserta TRANcH Melaka. Kegiatan ini dikhususkan untuk

mahasiswa internasional yang berlangsung selama 3 hari

dengan tujuan mengenali sejarah Kota Melaka dan mencicipi

makanan khas yang ada di sana.

Perjalanan Besty ke negeri jiran tidak begitu mulus. Ia sempat

terkendala dengan masalah aplikasi visa ke Malaysia yang cukup

lama sehingga jadwal keberangkatan harus diundur.

“Dengan diundurnya jadwal keberangkatan, maka saya sempat

tertinggal pelajaran hingga dua minggu. Namun masalah

tersebut dapat teratasi berkat bantuan dari staf dan dosen di

sana,” ujarnya.

Besty pun menyarankan untuk mahasiswa lain yang ingin

mengikuti program summer course di luar negeri untuk mencari

informasi sedetail mungkin mengenai kegiatan exchange

tersebut. Termasuk syarat-syarat visa negara yang ingin dituju.

“Baca dengan seksama dan lengkapi semua persyaratan yang

diperlukan. Berkas-berkas sebaiknya disiapkan jauh hari

sebelum deadline submission supaya apabila terjadi kekurangan

atau kesalahan, masih ada waktu untuk memperbaiki,”

tandasnya. (**/Zul)

Peneliti IPB: Indonesia Belum berdaulat Pangan

Himpunan Mahasiswa Ekonomi Sumberdaya Lahan dan Lingkungan (Himproreesa) Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut

Pertanian Bogor (IPB) menggelar Seminar Interaktif bernama GREENTEA di Ruang Kuliah Pinus Fakultas Pertanian (Faperta), IPB Dramaga Bogor (21/03). Seminar ini mengangkat tema “Kedaulatan Pangan, Capaian Konkret atau Spekulasi?”

Acara ini menghadirkan dua pembicara, yaitu Prof. Dr. Ir. Hasjim Bintoro, M.Agr selaku guru besar Faperta IPB sekaligus peneliti tanaman sagu dan Prima Gandhi SP, M.Si selaku staf pengajar di Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan (ESL). Hadir juga mahasiswa IPB dari berbagai departemen sekitar 60 orang peserta.

Prima mengatakan bahwa Indonesia sebenarnya belum mencapai kedaulatan pangan. Selama masih ada impor, kita belum berdaulat. Kebijakan-kebijakan pemerintah belum menjadikan pangan sebagai prioritas.

“Buktinya saja, di tahun politik seperti saat ini, tidak banyak bakal calon yang menjual isu pertanian sebagai visi dan misi mereka,” ujarnya.

Tercapainya kedaulatan pangan adalah tanggung jawab bersama. IPB dapat memberikan kontr ibusi untuk permasalahan pangan Indonesia.

“Mahasiswa IPB dapat mendukung diversifikasi pangan dengan lebih dahulu berdaulat pangan di kampus.

Page 4: Pariwara Vol 42 tahun 2018biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 042 Tahun... · yang jatuh pada tanggal 23 Maret. Hari Meteorologi ini ... masyarakat dalam menghadapi

3

Seluruh departemen dapat bekerjasama untuk

membuat alternatif pangan pengganti karbohidrat

selain beras dan menyediakan berbagai komoditas

pertanian lainnya,” ujarnya

Sejauh ini yang bisa dilakukan mahasiswa pertanian

adalah menciptakan image yang baik untuk petani-

petani masa depan agar pertanian tetap ada di jaman

modern. Selain itu, mahasiswa juga dapat bekerjasama

dengan desa-desa terpencil untuk menciptakan

diversifikasi pangan yang terpadu.

Sementara itu, Prof Bintoro yang telah mengabdi

puluhan tahun di Departemen Agronomi dan

Hortikultura IPB mengatakan bahwa kedaulatan pangan

di Indonesia hanyalah sebuah mimpi jika tergantung

dengan komoditas beras.

“Jika kedaulatan pangan hanya bergantung pada

beras, ya mimpi. Tapi apabila kedaulatan pangan artinya

keanekaragaman, itu pasti. Indonesia sangat potensial dengan

komoditas sagu. Indonesia menduduki peringkat pertama di

dunia yang memiliki area sagu terbesar, 90%-nya terdapat di

Papua. Saya yakin, jika orang Indonesia mau mengganti beras

menjadi sagu, permasalahan pangan dapat diatasi dengan satu

hektar sagu,” jelasnya.

Kedua pembicara sepakat bahwa keputusan pemerintah untuk

melaksanakan impor beras tahun ini membuktikan bahwa

kedaulatan pangan hanya sebuah spekulasi. Pemerintah harus

segera mengganti komoditas beras dengan alternatif pangan

lainnya, seperti sagu, jagung, singkong, dan lainnya.

Ketua pelaksana GREENTEA, Muflih Prakoso, menyampaikan

bahwa acara ini dibuat sebagai wadah diskusi bagi mahasiswa

untuk mengkritisi isu nasional yang belum terselesaikan sampai

saat ini, yaitu kedaulatan pangan. Mahasiswa dan pembicara

yang hadir menggali alternatif solusi bagi permasalahan

pangan di Indonesia. (UAM/Zul)

Peringati Hari Meteorologi Sedunia, IPB Gelar Hasil-hasil Penelitian Meteorologi

Himpunan Mahas iswa Agrometeorologi

(Himagreto) Departemen Geofisika dan

Meteorologi Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor (FMIPA IPB)

menyelenggarakan Meteorological Day 2018 atau

Metday 2018 di Kampus IPB Dramaga (23/3). Metday

2018 merupakan acara tahunan yang diselenggarakan

dalam rangka memperingati Hari Meteorologi Sedunia

yang jatuh pada tanggal 23 Maret.

Hari Meteorologi ini diperingati oleh 188 negara

anggota World Meteorological Organization (WMO)

termasuk Indonesia. Meteorologi sendiri merupakan

ilmu yang mempelajari dan membahas gejala

perubahan cuaca yang berlangsung di atmosfer. Selain

itu pengkajian meteorologi juga meliputi kerjasama

dengan bidang lainnya seperti klimatologi, kualitas

udara dan geofisika.

Tahun ini, kegiatan Metday dilaksanakan dengan membuat

Galeri Meteorologi (Gamet) yang mengusung tema

“Perubahan Iklim, Dampak, dan Antisipasinya”. Tujuannya

adalah untuk memperkenalkan dan mengajak seluruh

masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin

nyata.

Gamet menampilkan poster penelitian, alat-alat penelitian dan

hasil-hasil penelitian yang bisa disampaikan kepada

masyarakat dan mahasiswa.

“Peran aktif dalam menjaga dan memperbaiki kualitas

lingkungan akan membawa pada masa depan yang lebih

nyaman. Sedangkan kerusakan akibat kegiatan manusia akan

berdampak pada penurunan kualitas dan perubakan iklim

global,” kata Ketua Panitia Metday 2018, Adnan Ramadhitiya.

Ketua Departemen Geofisika dan Meteorologi FMIPA IPB Dr.

Rahmat Hidayat mengatakan IPB dalam hal ini mahasiswa

Himagreto mengambil peran dengan ikut berpartisipasi dalam

mengkampenyakan apa yang dicanangkan oleh WMO.

Targetnya adalah masyarakat umum, mahasiswa dan pelajar

yang belum banyak informasi terkait dengan pentingnya cuaca

dan iklim.

“Memberikan gambaran mengenai perubahan iklim dan

dampaknya dapat menyadarkan setiap orang untuk menjaga

lingkungan dan melakukan langkah-langkah antisipasi.

Harapan dari kegiatan ini adalah masyarakat dapat lebih peka

dan menjaga lingkungan sebagai langkah awal antisipasi

terhadap perubahan iklim dan bukan semakin memperparah

dampaknya di masa depan nanti,” paparnya. (Awl/Zul)

Page 5: Pariwara Vol 42 tahun 2018biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 042 Tahun... · yang jatuh pada tanggal 23 Maret. Hari Meteorologi ini ... masyarakat dalam menghadapi

4

BEM Fahutan IPB Gelar Studium Generale Masa Depan Kehutanan

Badan Eksekutif Mahasiswa, Fakultas Kehutanan,

Institut Pertanian Bogor (BEM Fahutan IPB)

menggelar Studium General Bisnis Pariwisata

Alam Masa Depan Kehutanan. Kegiatan tersebut

dilaksanakan di Auditorium Sylva Pertamina, Fahutan IPB

Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/3).

Salah satu narasumber, Dr. Ir. Adjat Sudrajat, MS

memaparkan pengalamannya dalam membangun bisnis

pariwisata alam ‘Green Hill Park’. “Bisnis pada bidang

kehutanan, tidak hanya pada bisnis dalam pemanfaatan

kayu, tetapi juga bisnis dalam wisata alam kehutanan di

Indonesia untuk keberlanjutan masa depan kehutanan,”

kata Dr. Adjat.

Dr. Adjat juga memberikan banyak motivasi pada peserta yang

hadir, agar terus mengembangkan dan melestarikan kehutanan

dengan memulai bisnis dalam bidang parawisata kehutanan. “

Jangan takut salah dalam melangkah. Dalam setiap kegiatan

bisnis terutama bisnis di bidang pariwisata alam harus bermental

dan jujur,” ujar Dr. Adjat.

Pada setiap pelestarian kehutanan setidaknya sepuluh persen

hutan di Indonesia membutuhkan programisasi, agar

kelestariannya terjaga. Studium Generale kali ini memiliki tujuan

mengembangkan peluang bisnis dalam parawisata alam. Setelah

lulus mahasiswa tidak hanya daftar menjadi Pegawai Negeri

Sipil (PNS) saja, tetapi juga membuka peluang bisnis dalam

pariwisata yang terkait dengan kehutanan.

Dekan Fahutan IPB, Dr. Ir. Rinekso Soekmadi, M.Sc.F.Trop

mengatakan kegiatan yang digelar BEM Fahutan IPB ini

dilaksanakan setiap bulan dengan mengangkat tema berbeda-

beda. “Diharapkan mahasiswa tingkat akhir ataupun pihak lain

yang hadir dapat membuka serta menciptakan peluang bisnis

dalam bidang parawisata alam,” kata Dr. Rinekso. (idim/ris)

Shinnen Suisan Gakkai 2018, Ajang Pamer Riset Peneliti IPB

Sivitas akademika Perhimpunan alumni dari Jepang

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK)

Institut Pertanian Bogor (IPB) yang tergabung

dalam Perhimpunan Alumni Jepang atau yang biasa

disebut Persada FPIK IPB mengadakan pertemuan ilmiah

bertajuk “Shinnen Suisan Gakkai 2018”. Kegiatan ini

digelar di Auditorium FPIK IPB (22/3).

Da lam keg ia tan in i , sa lah sa tu pene l i t i IPB

memperkenalkan atraktor cumi-cumi untuk pemijahan

bibit ikan. Teknologi ini sudah lama dikembangkan di

Jepang dan baru dikenalkan kepada nelayan di

Indonesia.

“Atraktor cumi-cumi berguna sebagai sarang

pemijahan bibit-bibit ikan berkumpul dan lebih efektif

digunakan untuk nelayan di pesisir. Teori ini sudah

berkembang sebelumnya di Jepang dan mulai saya

sosialisasikan kepada Kementerian Kelautan dan

Perikanan, Republik Indonesia (KKP RI). Kemudian,

diterima oleh kementerian tersebut untuk dikembangkan di

pulau-pulau kecil mulai tahun 2006 sampai sekarang. Atraktor

ini perlu dikembangkan secara terintegrasi dan sinergis dengan

sektor budidaya dan pengolahan. Kalau hal ini dapat dilakukan,

hal ini dapat menjadi temuan pertama kali di dunia,” tutur

salah satu pembicara kunci, Prof. Dr. Ir. Mulyono S. Baskoro,

M.Sc dari Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

IPB.

Selain Prof. Baskoro, masih banyak lagi pemakalah panel yang

menyampaikan presentasi antara lain Prof. Dr.Ir. Nurjanah, MS,

dari Departemen Teknologi Hasil Perairan (THP), Dr. Ir. I Wayan

Nurjaya, M.Sc, Dr. Alan F. Koropitan, S.Pi, M.Si dari Departemen

Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK) FPIK IPB, Dr. Ir. Tri Wiji

Nurani, M.Si dari Departemen PSP FPIK IPB, Dr. Ir. Hefni Effendi,

M.Phil dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan

(MSP) FPIK IPB, dan Shinta Yuniarta dari Wageningen University

and Research sebagai PhD Student.

“Acara ini adalah acara tahunan dan tahun ini adalah tahun ke-

4. Acara kali ini diisi dengan presentasi riset-riset terbaru di

bidang perikanan dan ilmu kelautan oleh alumni Jepang dari

FPIK IPB. Semua pemakalah panel tersebut menyuguhkan

presentasi yang merupakan terobosan terbaru di bidang

perikanan dan ilmu kelautan,” ujar Koordinator Perhimpunan

Alumni dari Jepang FPIK IPB, Charles P. H. Simanjuntak, S.Pi,

M,Si, P.hD.

Menurutnya, Shinnen Suisan Gakkai tingkat IPB selanjutnya

(November) akan lebih diperinci lagi agar tidak hanya dosen

FPIK alumni Jepang saja yang dapat mengisi acara ini. (AD/Zul)

Page 6: Pariwara Vol 42 tahun 2018biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 042 Tahun... · yang jatuh pada tanggal 23 Maret. Hari Meteorologi ini ... masyarakat dalam menghadapi

JADWAL AGENDA INSTITUT PERTANIAN BOGORPERIODE 10-29 MARET 2018

Sabtu- Rabu, 10- 28 Maret 2018 IPB Art Contest 2018

Tempat : Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : BEM KM IPB CP : Qudsyi Ainul Fawaid (085715623003)

1

Sabtu- Minggu, 17- 25 Maret 2018 Leadership Class "Seorang Pemimpin Adalah Pemberi Harapan"

Waktu : - Pendaftaran : 17-23 Maret 2018 - Leadership Hari 1 : 24 Maret 2018 - Leadership Hari 2 : 25 Maret 2018 Unit Penanggung Jawab : BEM FEM IPB CP : Reizha (08963113165)

2

Kamis- Jumat, 22-23 Maret 2018 Meteorological Day 2018 GAMET (Galeri Meteorologi)

Waktu : 06.00 – 17.00 WIB Tempat : Koridor Tanah Faperta IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB CP : Adnan Ramadhitya (0821 14698482)

3

Jumat- Minggu, 23- 25 Maret Meteorological Day 2018 "National Meteorological Debate Competition”

Tempat : Ruang Kuliah dan Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB CP : Adnan Ramadhitya (0821 14698482)

4

Sabtu, 24 Maret 2018 Gerakan Pungut Sampah

Waktu : 06.30 - 09.00 WIB Tempat : Kantin Stevia (Titik kumpul)Unit Penanggung Jawab : IGAF LC IPB CP : @sii8958x (Line)

5

Sabtu, 24 Maret 2018 Seminar Persiapan Karir I-CHANGE "Membangun Generasi Muda Siap Menatap Era Digital”

Waktu : 07.30 - 12.00 WIB Tempat : Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : BEM FEMA IPB CP : Syuchi Aldiyani (082213835891)

6

Sabtu, 24 Maret 2018 Meteorological Day 2018 "Kepo Iklim”

Tempat : Kampus IPB Dramaga Bogor Unit Penanggung Jawab : Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB CP : Adnan Ramadhitya (0821 14698482)

7

Page 7: Pariwara Vol 42 tahun 2018biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 042 Tahun... · yang jatuh pada tanggal 23 Maret. Hari Meteorologi ini ... masyarakat dalam menghadapi

JADWAL AGENDA INSTITUT PERTANIAN BOGORPERIODE 10-29 MARET 2018

Sabtu, 24 Maret 2018 Orasi Ilmiah Guru Besar IPB

Waktu : 08.00 - 12.00 WIB Tempat : Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Direktur Administrasi Pendidikan IPB CP : 0251-8622642 ex. 140

Prof. Dr. Tati Nurhayati, S.Pi, M.Si Guru Besar Tetap Pada Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan “Terobosan Baru Produksi Pepton Di Indonesia Berbahan Baku Limbah Hasil Perikanan”

Prof. Dr. Ir. Arief Sabdo Yuwono, M.Sc Guru Besar Tetap Pada Fakultas Teknologi Pertanian "Tantangan Dan Prospek Implementasi Teknik Lingkungan Untuk Kesejahteraan Manusia"

Prof. Dr. Ir. Toni Bakhtiar, S.Si., M.ScGuru Besar Tetap Pada Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam “Riset Operasi Dan Sains Manajemen: Sebuah Upaya Mencari Dan Memberi Yang Terbaik"

8

Sabtu, 24 Maret 2018 Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2018

Waktu : 08.00 - 16.00 WIB Tempat : Institut Pertanian Bogor Unit Penanggung Jawab : Himatesil IPB CP : Tasia (085715450027)

9

Sabtu, 24 Maret 2018 Seminar & Launcing Hasil Ekspedisi Zooxanthellae XIV"Membuka Pintu Gerbang Taman Laut Ujung Kulon"

Waktu : 10.00 WIB - selesai Tempat : Auditorium Sylva Pertamina, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : FPIK IPB CP : Iqbal (081314265106)

10

Minggu, 25 Maret 2018 Food Design Art

Waktu : 07.00 WIB - selesai Tempat : CA B03-B04 Sekolah Vokasi IPB Unit Penanggung Jawab : Himavopagi IPB CP : Anjasmaradwin (Line)

11

Minggu, 25 Maret 2018 Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja OHSAS 18001:2007

Waktu : 08.00 - 16.00 WIB Tempat : Institut Pertanian Bogor Unit Penanggung Jawab : Himatesil IPB CP : Tasia (085715450027)

12

Page 8: Pariwara Vol 42 tahun 2018biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 042 Tahun... · yang jatuh pada tanggal 23 Maret. Hari Meteorologi ini ... masyarakat dalam menghadapi

JADWAL AGENDA INSTITUT PERTANIAN BOGORPERIODE 10-29 MARET 2018

Minggu, 25 Maret 2018 Meteorological Day 2018 "Sarasehan Nasional Perubahan Iklim”

Tempat : Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB CP : Adnan Ramadhitya (0821 14698482)Narasumber : - Prof. Ir. Rachmat Nadi Witoelar- Prof. Dr. Ir. Rizaldi Boer, M.Sc - Prof. Dr. Thomas Djamaluddin - Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc 13

Selasa- Kamis, 27-29 Maret 2018 Workshop Kemometrik 2018

Tempat : Trop BRC, Kampus IPB Taman Kencana, BogorUnit Penanggung Jawab : Pusat Studi Biofarmaka Tropika, LPPM IPB CP : 0251- 8373561

14

Rabu, 28 Maret 2018 Studium Generale "Kepemimpinan yang Tulus dan Peningkatan Daya Saing Perusahaan" Dalam Rangka Peresmian Gedung IPB-CPI, Sekolah Bisnis IPB.

Waktu : 08.30 - 12.00 WIB Tempat : Gedung Sekolah Bisnis IPB, Jl. Raya Pajajaran Bogor Unit Penanggung Jawab : SB IPB CP : Yanti (0811117271) atau Widi (0813823468)

15

Rabu, 28 Maret 2018 IT KNOWLEDGE 2018

Unit Penanggung Jawab : Himavo Micro IT IPB CP : Ayu Aulia (085716927282) 16

Sabtu-Minggu, 28-29 Maret 2018 IPB JOB FAIR

Waktu : 08.00 - 16.00 WIB Tempat : Gedung Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga CP : 0251-8622642 ex. 124/127

17

Rabu, 28 Maret 2018 Emosi Produktif Sebagai Kunci Keberhasilan Pendidikan Karakter

Waktu : 13.00 - 16.00 WIB Tempat : Ruang AMG Connect FEMA Unit Penanggung Jawab : IKK IPB CP : 0251- 8627432 18

Akses berita dan foto IPB terkini pada laman:

www.ipb.ac.id, www.humas.ipb.ac.id, www.ipbmag.ipb.ac.id www.media.ipb.ac.id