Upload
phungdung
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Media Komunikasi InternalInstitut Pertanian Bogor
Penanggung Jawab: Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: D Ramdhani
Editor : Nunung Munawaroh Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaluddin Fotografer: Cecep AW, Bambang A
Layout : D Ramdhani Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion,
Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Dramaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected]
Volume 045/ Tahun 2018PARIWARA IPB
Terbit Harian
IPB Mendapatkan Hibah Gedung Baru Senilai Rp 8,9 Milyar dan Dana Abadi Rp 3 Milyar dari Charoen Pokphand Indonesia
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Arif Satria
bersama Presiden Komisaris PT.Charoen
Pokphand Indonesia (CPI), T. Hadi Gunawan
resmikan Gedung C Sekolah Bisnis (SB), Kampus IPB
Gunung Gede, (28/3). Peresmian gedung baru ini
disaksikan oleh Rektor IPB periode 2007-2012 dan 2012-
2017, Prof. Herry Suhardiyanto, Rektor IPB periode 2002-
2007 Prof. AA. Matjik, Ketua Majelis Wali Amanat (MWA)
Prof. M. A Chozin, dan Dekan SB IPB, Prof. Noer Azam
Achsani.
Gedung C SB IPB yang merupakan hibah dari Charoen
Pokphand Indonesia ini memiliki tiga ruang perkuliahan,
pusat riset bisnis dan ruang pertemuan yang cukup
besar. Luas keseluruhannya mencapai 2.000 meter
persegi. Pembangunan gedung baru ini diharapkan
dapat dipergunakan untuk kemajuan Pendidikan di SB
IPB.
Prof. Noer Azam Achsani dalam sambutannya menyampaikan
terimakasih atas dukungan PT. CPI sehingga Sekolah Bisnis IPB
bisa berkembang. Hubungan PT. CPI dengan IPB sudah terjalin
luar biasa, seperti banyaknya beasiswa yang diberikan,
pembangunan close house dan sekarang pembangunan
gedung. Charoen Pokphand memberikan hibah senilai Rp 8,9
milyar untuk pembangunan gedung ini.
“Dengan dukungan penuh PT. CPI ini maka gedung kuliah ini
sudah mulai bisa digunakan. Kerjasama yang terjalin antara PT.
CPI telah berjalan cukup lama. Diantaranya PT. CPI sejak tahun
2001 sampai sekarang memberikan beasiswa kepada
mahasiswa Fakultas Peternakan dan Kedokteran Hewan IPB. IPB
juga memberikan gelar Doktor Honoris Causa kepada Mr.
Sumet Jiaravanon, pendiri PT.CPI. PT. CPI juga memberikan
hibah kandang “Closed House” sebagai teaching farm
kepada IPB yang dimanfaatkan untuk praktikum mahasiswa
dan dosen untuk penelitian dan sekaligus sebagai nilai tambah
bagi IPB,” ujarnya.
Lebih lanjut Prof. Noer Azam menyampaikan bahwa SB yang
telah berdiri sejak tahun 1991 ini dulu bernama Magister
Manajemen Agribisnis. Sudah mendapat akreditasi A sejak
pertama kali berdiri. Kini SB IPB menjadi sekolah bisnis terbaik
nomor lima berdasarkan Webometrics Eropa.
Sementara itu Dr. Arif Satria dalam sambutannya mengatakan
IPB dan CPI telah lama menjalin kerjasama, baik dalam bidang
penelitian, pendidikan maupun pengabdian kepada
masyarakat. Bahkan pada kesempatan ini PT. CPI juga
menyerahkan dana sebesar 3 milyar untuk dana endowment
fund IPB (beasiswa pendidikan).
2
“Kita harus melakukan kolaborasi dalam menghadapi
perubahan-perubahan yang terjadi di dunia. Seperti
perubahan teknologi internet of things, climate and
environmental change. Selain itu, ada prediksi tahun
2030 Asia akan menjadi kekuatan dunia baru. Kita harus
cermati perubahan-perubahan tersebut, bersama dan
merespon demi bangsa Indonesia. Dalam beradaptasi
kita tidak bisa sendiri, melainkan harus kolaborasi,”
ujarnya.
Untuk itu, IPB mulai memikirkan smart farming mulai dari
aquakultur, ocean robotik, digital computer, economy
digital, digital communication. Tidak hanya digunakan
dalam dunia pendidikan tetapi bagaimana IPB dapat
membaginya pada bangsa, industri maupun community.
Sehingga bisa memperkuat satu sama lain.
“Untuk itu para alumni harus betul-betul hand on. Kita
akan ketinggalan jika tidak hand on. Kita harus
memperhatikan manusianya, planet tempat kita hidup,
menjaga sustainability, merespon tantangan tersebut
dan dapat mengembangkan keilmuan baru. Para pebisnis,
govermance, academician itu bukan bersaing, namun kita harus
bersanding,” ucap Rektor.
Sementara itu Presiden komisaris CPI, T. Hadi Gunawan
mengatakan dengan memberikan hibah gedung, ini
merupakan kesempatan PT. CPI melakukan yang terbaik bagi
bangsa.
“Hibah ini saya amanahkan kepada mendiang Jiacipto
Jiaravanon, Executive Chairman Charoen Pokphand Group
Indonesia sebagai penghormatan untuk mengenang atas jasa-
jasanya. Beliau adalah salah seorang sosok pemimpin yang
menerapkan pola kepemimpinan yang tulus dan cerdas. Tidak
hanya itu saya ingin menyerahkan dana abadi atau dana lestari
untuk mahasiswa yang rajin, cerdas namun kurang mampu
dalam ekonominya. Semoga Pak Rektor mau menerimanya
untuk dikelola dan semoga semua menjadi berkah dan tidak
hanya bermanfaat bagi PT. CPI tapi juga untuk Indonesia,”
ujarnya. (dh/Zul)
3
PSM Agria Swara IPB Terbang ke Swiss Siap Mengharumkan Indonesia
Institut Pertanian Bogor (IPB) resmi melepas delegasi
The 8th IMAC Paduan Suara Mahasiswa (PSM) IPB
Agria Swara untuk mengikuti kompetisi "The 54th
Montreux Choral Festival" di Swiss pada 30 Maret-13
April 2018. Rektor IPB, Dr. Ir. Arif Satria melepas delegasi
secara simbolis dengan penyerahan bendera PSM IPB
Agria Swara bertempat di Sekolah Bisnis, Kampus IPB
Gunung Gede, Bogor (27/3). Ada 50 orang dari tim PSM
Agria Swara yang Jum’at nanti akan segera bertolak ke
Swiss. Rinciannya 44 orang penyanyi, satu orang
conductor, satu orang pembina PSM Agria Swara dan
dua orang videographer.
“Selamat berjuang dalam kompetisi dan semoga
mampu mengharumkan nama IPB dan bangsa
Indonesia,” ujar Rektor IPB.
Acara penglepasan delegasi PSM Agria Swara ini juga dihadiri
oleh jajaran Wakil Rektor, Wakil Dekan, dan Direktur
Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir.
Sebelumnya, PSM Agria Swara sempat mengadakan konser pra
kompetisi di Aula Simfoni Jakarta, pekan lalu.
“Melalui konser pra-kompetisi ini kami sangat berharap nanti
di Swiss kami bisa mengharumkan nama Indonesia kembali,”
kata Dandy Ramadi, penanggung jawab konser.
Konser prakompetisi ini terbagi menjadi dua sesi. Pada sesi
pertama, PSM Agria Swara IPB menampilkan lagu-lagu
kompetisi yang akan dibawakan pada kompetisi di Swiss. Lagu-
lagu yang dibawakan merupakan lagu-lagu dari komposer
ternama dunia, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Lagu-lagu tersebut dibawakan dalam berbagai jenis bahasa di
antaranya bahasa Inggris, Latin, Italia, Jerman, dan bahasa
Perancis.
Pada sesi kedua, PSM Agria Swara menampilkan lagu-lagu
daerah kenamaan Indonesia yang dikemas secara cantik
dengan tarian khasnya. Lagu-lagu tersebut dibawakan sebagai
misi budaya PSM Agria Swara sekaligus memperkenalkan
keanekaragaman budaya Indonesia di Swiss . (Zul)
4
Dalam rangka memperingati Hari Meteorologi
sedunia, Himpunan Mahasiswa Geofisika dan
Meteorologi Institut Pertanian Bogor (Himagreto
IPB) bekerjasama dengan IPB Debating Community (IDC)
menggelar Lomba Debat Meteorologi. Lomba Debat
Meteorologi Day 2018 merupakan salah satu rangkaian
dari kegiatan Meteorological 2018 yaitu kompetisi
meteorologi yang terdiri dari lomba esai nasional
meteorologi dan lomba debat iklim.
Lomba debat ini dilaksanakan selama dua hari yaitu dari
tanggal 24-25 Maret 2018 bertempat di Kampus IPB
Dramaga, Bogor. Peserta berasal dari mahasiswa S1 yang
berasal dari seluruh Indonesia, dengan total peserta 20
tim, tiap tim terdiri dari tiga anggota. Beberapa perguruan
tinggi yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan lomba
debat ini antara lain Universitas Lampung (Unila),
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (UGM), Institut Teknologi
Bandung (ITB), Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika (STMKG) dan beberapa tim berasal dari Institut
Pertanian Bogor (IPB). Isu yang diangkat dalam mosi debat yang
diujikan yaitu terkait perubahan iklim, dampak dan antisipasi
yang dapat dilakukan.
“Hari pertama terdiri dari babak penyisihan yang terdiri dari dua
ronde, babak perempat final dan babak semifinal. Universitas
Indonesia dan Universitas Lampung menjadi tim yang berhak
untuk lolos ke tahap final. Berdasarkan skor yang diperoleh,
Universitas Lampung berhak membawa gelar juara dan
pembicara terbaik diperoleh Fijra dari Universitas Indonesia,”
sebut Yanes, Ketua Pelaksana Debat Meteorologi.
Yanes menambahkan, kegiatan ini sangat baik untuk dilanjutkan
tahun depan karena berdasarkan mosi yang diperdebatkan dan
argumen-argumen yang dibangun oleh setiap tim dapat
membuka wawasan baru terkait perubahan iklim. Berdasarkan
debat yang dilakukan, tergambar bahwa perubahan iklim
menyebabkan dampak tidak sederhana dalam berbagai aspek
baik secara lansung maupun tidak langsung.
“Harapan saya, semoga semakin banyak kompetisi seperti ini
yang tidak hanya membahas terkait perubahan iklim namun juga
berbagai bidang keilmuan lainnya. Menurut saya, kompetisi ini
membuka wawasan dan perspektif baru terhadap masalah-
masalah yang urgent untuk dikaji,” ujarnya. (ff/ris)
Himagreto IPB Adakan Lomba Debat Meteorologi
Diskusi Kemometrika di IPB, Ilmu Baru untuk Praktisi Herbal
Kemometrika merupakan ilmu tentang bagaimana
mengekstrak informasi dari suatu sistem kimia yang
kaya data. Informasi ini nantinya dapat diterapkan
untuk memecahkan masalah baik permasalahan deskriptif
maupun prediktif dalam ilmu hayat eksperimental.
Untuk itu, Pusat Studi Biofarmaka Tropika (BRC Trop)
Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar Workshop
Aplikasi Kemometrika di Ruang Sidang Kantor Pusat Studi
Biofarmaka, Kampus IPB Taman Kencana, Bogor (27-
29/10). Workshop ini ditujukan untuk peneliti yang
memiliki ketertarikan dalam penggunaan kemometrika
dalam riset obat herbal.
“Kemometrika itu memanfaatkan ilmu matematika dan
statistik untuk pengolahan analisis data kimia dan untuk
dugaan awal. Laboratorium itu perlu sample yang banyak.
Kemometrika bermanfaat untuk menscreening data untuk
mempersempit sample yang banyak tersebut,” ujar Dr. Wisnu
Ananta Kusuma, Sekretaris Eksekutif BRC Trop IPB.
Selaku narasumber workshop, Rudy Heryanto menyampaikan
bahwa kemometrika merupakan disiplin ilmu kimia yang
menggunakan ilmu matematika, statistika dan logika formal
untuk mendesain atau menyeleksi prosedur sebuah percobaan.
Ilmu kemometrika berperan dalam analisis bahan dan produk
jamu terutama pengembangan riset produk jamu.
“Aplikasi kemometrika untuk mengembangkan produk jamu
adalah untuk menggali informasi multi komponen atau multi
ingredient,” ujarnya.
Oleh karena itu, peserta yang hadir dalam workshop ini bisa
mendapatkan informasi tentang aplikasi kemometrika yang
berkaitan dengan obat herbal. Harapannya adalah bisa
memudahkan praktisi dalam penggunaan kemometrika untuk
riset.
“Saya sangat ingin mengetahui lebih detail tentang
kemometrika karena buta sama sekali dengan kemometrika.
Nantinya ilmu yang saya dapatkan ini dapat saya gunakan untuk
mendeteksi makanan halal atau haram,” ujar Dr. Nurulhidayah
Binti Ahmad Fadzillah dari International Institute of Halal
Research and Training, Malaysia, yang menjadi salah satu peserta.
(dh/Zul)
5
Dalam rangka menyambut Ujian Tengah
Semester (UTS), berbagai lembaga dakwah di
Institut Pertanian Bogor (IPB) berkolaborasi
mengadakan Islamic Talk 2018. Tujuannya adalah untuk
memberi pencerahan dan semangat baru kepada
seluruh mahasiswa IPB.
Lembaga Dakwah yang berkolaborasi yaitu Badan
Kerohanian Islam Mahasiswa (BKIM), Lembaga Dakwah
Kampus (LDK) Al Hurriyyah, lembaga dakwah tingkat
fakultas, Forum Silaturahmi Dewan Mushola Asrama
Program Pendidikan Kompetensi Umum (FSDMA
PPKU) dan Rumah Kepemimpinan.
Acara yang dihadiri oleh sekiranya 1000 orang
mahasiswa ini digelar di Masjid Al Hurriyyah Kampus
IPB Dramaga, Bogor (25/3). Kegiatan utama dari Islamic
Talk ini adalah tausiyah dengan tema “Ilmu sebagai
Poros Kebangkitan Peradaban Islam" dan doa bersama
sebelum UTS yang diisi oleh Ustadz Salim A Fillah.
“Iman yang hanya didasarkan hanya pada keajaiban
saja akan mudah goyah ketika berhadapan dengan
kebatilan. Hal ini terjadi pada Bani Israil pada jamannya.
Orang yang ketika menuntut ilmu menyebut nama Rabbnya,
maka ia akan pada satu kesimpulan bahwa dunia ini diciptakan
dengan kebaikan dan diin digunakan untuk membangun
peradaban. Dinnul Islam membawa misi peradaban yang
sangat agung dengan landasan utama yaitu ilmu,” kata
Ustadz Salim dalam tausiyahnya.
Ia menambahkan adab kita dalam menuntut ilmu ialah
dengan memperbaiki cara berbicara, susunan kata dan disiplin
bahasa seseorang. Tata bahasa menunjukkan pola pikir. Pola
pikir adalah dasar dari pola tindak. Pola tindak adalah akar
dasar dari peradaban. Makin disiplin bahasa, makin teratur
pola pikirnya, makin terbentuklah peradabannya.
“Menurut saya acara ini sangat baik. Acara ini merupakan
kolaborasi pertama Lembaga Dakwah se-IPB. Acara ini
menjadi simbol bahwasanya dengan bersama-sama,
lembaga-lembaga dakwah di kampus IPB ini dapat
menghasilkan output yang lebih besar, publikasi yang lebih
luas, lebih banyak sumberdaya dan tentunya dampak yang
diberikan lebih terasa,” kata Lutfi Ilham Pradipta, panitia
tausiyah dari Rumah Kepemimpinan.
Lutfi juga berharap, momentum UTS ini dapat menjadi batu
loncatan bagi mahasiswa/i muslim IPB untuk dapat belajar dari
peradaban Islam yang dahulu pernah berjaya berkat kayanya
ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Semoga mahasiswa IPB dapat mengetahui bahwa banyak
lembaga dakwah di IPB yang mengakomodasi kebaikan-
kebaikan dengan kolaborasi yang baik. Mungkin momentum
ke depannya bisa berupa event ramadhan, ujian, isu
kemanusiaan di Timur Tengah dan masih banyak lagi,”
ujarnya. Tampak hadir saat acara, Ketua DKM Al Hurriyyah IPB,
Dr. Asep Nurhalim. (fifi/Zul)
Sambut UTS, Lembaga Dakwah Kampus IPB, Hadirkan Ustadz Salim A Fillah
6
Perempuan selalu memiliki cerita dan keistimewaan
di setiap zamannya. Ketika dia kecil, akan menjadi
anak yang menggemaskan. Ketika beranjak
remaja, dia mulai mencari jati diri dan kadang membuat
orangtuanya sedikit kewalahan. Ketika menapaki
kedewasaan, dia berkarya dan memberi. Ketika usianya
lanjut, dia mulai dirindukan. Berapapun jenjang usianya,
perempuan selalu menjadi perhatian.
Di balik laki-laki sukses ada perempuan hebat di
belakangnya yang selalu mendukung. Kalimat itu
menjadi gambaran bahwa wanita mampu memberikan
kontribusi terbaiknya dalam kehidupan. Hal ini juga yang
mungkin mendorong Agrianita IPB menggelar acara
pengajian rutin dengan tema “Happy and Productive
Muslimah”, yang diselenggarakan di Auditorium
Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA), Kampus IPB
Dramaga (28/3).
“Kami ingin memperbaiki mood perempuan dan ibu,
karena merekalah yang memiliki peran penting dalam
sebuah keluarga,” ujar Neno Arif Satria, Ketua Agrianita
IPB.
Menurutnya, pengajian itu penting. Pengajian adalah
belajar, me-recharge pengetahuan, mengasah ilmu,
khususnya pengetahuan agama.
“Forum-forum seperti ini penting untuk silaturahmi,
sekaligus belajar dan dapat pahala,” tutur Neno. Beliau
juga menyampaikan bahwa tema yang dipilih adalah tema-
tema yang menjadi kebutuhan para ibu-ibu.
Beliau berharap pengajian rutin ini pesertanya akan terus
bertambah, karena ada ribuan perempuan yang ada di IPB.
Agrianita mengemas penyampaian acara lebih kekinian, berupa
penyebaran flyer, aktif di grup WhatApps, media sosial dan
pemilihan tema yang menarik, sampai tampilan materi pun
yang menarik.
Pada pengajian rutin kali ini, Agrianita IPB menghadirkan
ustadzah Dini Sumaryanti alumni IPB yang juga inspirator dan
trainer Orang Tua Hebat. Acara yang digelar dua bulan sekali ini
dihadiri kurang lebih 100 orang yang teridiri dari istri dosen,
dosen dan tenaga kependidikan perempuan yang antusias
mendengarkan pemaparan pemateri.
“Ada 3 alasan mengapa kita harus bahagia. Pertama sebagai
perempuan dan ibu rumah tangga harus menularkan energi
positif sehingga anggota keluarga menjadi lebih produktif.
Kedua adalah ada surga di dunia ini yang kalau kita tidak mau
masuki maka jangan harap kita akan masuk surga akhirat. Ada
orang yang serba kekurangan tetapi hidupnya bahagia dan
senang berbagi. Alasan ketiga adalah agar selalu berpikir positif
untuk memaksimalkan otak dalam berpikir sehingga ketika
menghadapi masalah yang dilakukan adalah mencari solusi,”
ujar Dini.
Trainer yang telah melanglang buana di dunia parenting ini
memberikan tips sederhana hidup bahagia. Tips bahagia itu 4S,
yaitu senyum, syukur, say I’m happy dan sukses.
“Senyum itu keterampilan Ibu-ibu, dengan senyum kita bisa
menularkan energi positif dan bahagia kepada anak-anak
kita,” jelasnya.
Salah seorang peserta kajian menyampaikan bahwa merasa
senang dengan adanya acara ini karena mengingatkan kembali
terkait ilmu agama. “Semakin bersyukur, bahagia, dan mudah-
mudahan ke depannya bisa dipraktikkan,” tutur peserta
tersebut. (NA/Zul)
Tingkatkan Mood Perempuan, Agrianita IPB Berbagi Energi Positif
7
Hawis Maddupa peneliti di Departemen Ilmu dan
Teknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Institut Pertanian Bogor (ITK-FPIK IPB)
menjelaskan pentingnya membudidayakan rajungan di
Indonesia pada workshop Sustainability of Rajungan
Production in Indonesia. Workshop yang digelar oleh
Himpunan Mahasiswa Ilmu Teknologi Kelautan
(Himateka) di Ruang Serba Guna Departemen Ilmu
Teknologi Kelautan (ITK), Kampus IPB Dramaga (25/03)
dihadiri peserta dari IPB dan Universitas Diponegoro.
“Rajungan merupakan komoditas yang banyak
diminat i d i Amerika . Harga ra jungan sangat
menguntungkan bagi nelayan, supplier, sampai
pengekspor. Rajungan juga merupakan penyumbang
nomor tiga devisa negara dalam hal komoditas impor.
Tidak hanya itu, semua dari bagian rajungan dapat
dimanfaatkan, mulai dari cangkang, daging, hingga
limbahnya,” ujar Hawis.
Indonesia sudah banyak melakukan pembudidayaan
rajungan sejak tahun 2014 di berbagai kota, diantaranya
Medan, Kendari, Pamekasan, Sidoarjo, Gresik, Pati,
Pemalang, Sampit, dan Jakarta. Pemanfaatan rajungan
tidak hanya sebagai bahan baku pangan, tetapi dapat juga
dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Ternak yang diberi pakan
dari limbah rajungan mengalami peningkatan berat badan dan
akan lebih aktif, tambah pria yang kini menjabat sebagai
Executive Director Asosiasi Pengelolaan Rajungan Indonesia
(APRI).
Ketua pelaksana kegiatan, Sihar Aditia, mengatakan bahwa
workshop hidrobiologi tersebut bertujuan untuk memperluas
wawasan mahasiswa terkait penelitian rajungan. Menurutnya
penelitian mahasiswa ITK hanya berfokus pada ekosistem
pesisir, seperti terumbu karang, ekosistem mangrove,
ekosistem karang, tetapi jarang yang mengangkat komoditas
rajungan.
“Padahal staf pengajar kami di ITK ada yang mendalami
penelitian terkait rajungan dan menjadi salah satu dari
Executive Director di APRI. Sehingga ilmu dari beliau dapat kita
manfaatkan untuk mengembangkan penelitian dengan tema
yang baru,” jelas Sahir.
Peserta yang hadir juga dilatih bagaimana menjadi seorang
enumerator yang akan berhadapan langsung dengan para
nelayan dan rajungan. Peserta dilatih cara berkomunikasi
dengan para nelayan, mengidentifikasi aktivitas nelayan,
menghitung pemasukan rajungan dan perolehan hasil laut lain,
menganalisis kelayakan rajungan (berat, panjang, jenis
kelamin, kematangan), sampai mengidentifikasi alat tangkap
yang digunakan nelayan.
Hawis berharap mahasiswa dapat memanfaatkan wawasan
baru ini sebagai bekal pasca kampus nanti. “Saya berharap
mahasiswa tidak hanya sibuk kuliah tetapi memperluas
wawasan juga, sehingga ketika pasca kampus nanti tidak lagi
bingung mau bekerja apa. Kalian juga harus percaya diri
dengan keilmuan yang dimiliki, agar keilmuan kalian itu dapat
diimplementasikan di dunia kerja,” harap Hawis. (UAM/Zul)
Peneliti IPB : Komoditas Rajungan Potensial Dikembangkan di Indonesia
8
Peringati Hari Air Sedunia, Himpunan Mahasiswa
Teknik Sipil dan Lingkungan (Himatesil)
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan
Fakultas Teknologi Pertanian (Dept. SIL-Fateta) Institut
Pertanian Bogor (IPB) menyusuri Sungai Ciliwung
kawasan Sukasari Bogor, (22/3).
Himatesil berkolaborasi dengan Komunitas Peduli
Ciliwung (KPC) dan local guide Bogor-Bandung dalam
melaksanakan susur sungai ini. Aksi juga diikuti oleh para
volunteer mahasiswa dari Dept. SIL.
“Selain untuk memperingati hari air sedunia, kegiatan
ini juga bertujuan untuk mengajak mahasiswa agar lebih
peduli dengan kondisi air yang ada di Indonesia
khususnya air bersih. Kita tahu bahwa kuantitas air di
bumi tetap, namun kuantitas air bersih yang dapat
digunakan untuk keperluan sehari-hari semakin langka.
Sungai-sungai yang ada di berbagai belahan dunia
banyak yang tercemar, kualitas air sungai pun semakin
langka,” ujar Ketua Aksi, Dwina.
Ciliwung menjadi salah satu target susur sungai ini dikarenakan
Sungai Ciliwung merupakan salah satu sungai yang sering
meluap ketika musim penghujan dan menyebabkan banjir di
beberapa kawasan. Ini karena banyaknya sampah-sampah
yang dibuang ke dalam sungai.
“Susur sungai ini dilakukan untuk membersihkan Sungai
Ciliwung dari sampah. Kegiatan susur sungai dimulai dari Gang
Masjid Sukasari, lalu turun ke Sungai Ciliwung. Karena kondisi
yang tidak memungkinkan (hujan) dan arus sungai yang
semakin deras, perjalanan susur sungai dilanjutkan ke arah
Sukamulya dengan berjalan di jalan pemukiman dan jalan
utama. Dari Sukamulya dilanjutkan perjalanan ke daerah Pulo
Geulis sebagai titik terakhir dari susur sungai,” terangnya.
Dengan adanya susur sungai ini Ia berharap dapat mengajak
dan memotivasi mahasiswa yang lain untuk menjaga sumber-
sumber air yang ada. Dimulai dari yang terkecil lebih dahulu
seperti kegiatan susur Sungai Ciliwung ini.
Selain menyusuri sungai, mereka juga melakukan kampanye
sosial di Taman Sempur, Bogor. Target dari kegiatan ini adalah
masyarakat umum, mahasiswa dan pelajar.
“Kami mewawancarai beberapa warga terkait dengan air dan
kondisi sungai. Kemudian memberikan informasi dan
gambaran seputar air dan Sungai Ciliwung. Harapannya agar
masyarakat lebih peka terhadap lingkungan khususnya
mengenai air, dan turut menjaga lingkungan untuk masa depan
yang lebih baik. Kegiatan diakhiri dengan bagi – bagi permen
kepada warga,” ujarnya. (dh/Zul)
Peringati Hari Air Sedunia, Mahasiswa IPB Susuri Sungai Ciliwung
Kolaborasi Mahasiswa IPB Gelar Festival Hutan dan Air
Kolaboras i antara Himpunan Mahas iswa
Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata
(Himakova) dengan Himpunan Mahasiswa
Sumberdaya Perairan (Himasper), Institut Pertanian
Bogor (IPB) hasilkan Water Forest Festival (WFF) 2018.
WFF 2018 ini digelar di Situ Burung, Situ Panjang, dan
Taman Air Mancur Bogor (22/3 dan 25/3). WFF ini merupakan
acara tahunan yang digelar dalam rangka memperingati Hari
Hutan dan Hari Air Sedunia yang jatuh berurutan pada tanggal
21 Maret dan 22 Maret 2018. Tema yang diangkat adalah
“Forest for Sustainable Cities”.
Acara ini dibagi menjadi dua kegiatan yaitu aksi bersih sampah,
penanaman pohon, dan penebaran ikan di Situ Burung dan Situ
Panjang, serta Kampanye Hari Hutan dan Air Sedunia di Taman
Air Mancur Bogor saat Car Free Day berlangsung.
Kegiatan ini dilakukan untuk memperlihatkan bahwa
mahasiswa turut andil dalam upaya menjaga kelestarian
lingkungan sekitar. Sebanyak dua perahu karet disiapkan untuk
membersihkan sampah yang berada di tengah situ dan ada 300
ekor ikan yang ditebarkan di Situ Burung dan Situ Panjang.
Selain itu, sebanyak 60 bibit yaitu bibit sengon dan bungur telah
ditanam di sekitar Situ Burung dan Situ Panjang.
9
Penebaran 300 ekor ikan ini terdiri 100 ekor ikan nila, 100
ekor ikan bawal dan 100 ekor ikan mas. Ikan yang ditebar
tersebut bukan predator bagi ikan asli dari Situ Burung
dan Situ Panjang maka harapannya ikan tersebut dapat
beradaptasi dengan baik di alam.
“Banyak musibah yang terjadi akhir-akhir ini seperti
adanya alih fungsi lahan hutan yang dimanfaatkan
investor untuk pembangunan villa. Oleh karena itu, pada
peringatan Hari Hutan dan Air Sedunia ini, kami
mencoba mengajak masyarakat luas untuk bersentuhan
langsung dengan hutan dan air. Kita melaksanakan
kampanye untuk mengajak masyarakat ikut andil dalam
menjaga l ingkungan,”ujar Ketua Himakova,
Muhammad Fithra Adil Lubis.
Pesan yang ingin disampaikan adalah kondisi hutan dan
air di wilayah Bogor itu sedang tidak baik-baik saja. Di
daerah puncak, penebangan pohon telah merajalela
begitu pula pencemaran air yang terjadi akibat ulah
manusia.
“Lewat kampanye ini kami mengajak semua elemen
untuk turut andil melestarikan hutan dan air dengan
menandatangani petisi,” tutur Ketua Himasper, Hanif
Wafi.
Hari Hutan Sedunia sendiri dilakukan atas dasar resolusi PBB
pada tahun 28 November 2012 dan mulai diperingati pada
tanggal 21 Maret 2013. Peringatan Hari Hutan Sedunia ini
diharapkan mampu menyadarkan masyarakat tentang arti
penting menjaga hutan untuk keberlanjutan hidup semua
makhluk yang ada di dunia ini.
Hari Air Sedunia diperingati tiap tanggal 22 Maret yang
merupakan hasil dari Sidang Umum PBB ke-47 pada tahun 1992
di Brasil. Hari Air Sedunia ini diperingati untuk menarik
perhatian publik terhadap pentingnya kesediaan air bersih dan
pengelolaan sumberdaya perairan yang berkelanjutan.
“Sebagai mahasiswa konservasi (hutan dan air), kami ingin
memupuk rasa akan pentingnya danau atau situ sebagai
ekosistem perairan darat yang perlu dijaga. Karena kini kita
menghadapi masalah kesediaan air bersih dan air tawar yang
diakibatkan adanya limbah industri, domestik, sampah, dan
lainnya,” ujar Ketua Divisi Environmental and Social (Enso)
Himasper, Muhammad Luthfi. (zul)
JADWAL AGENDA INSTITUT PERTANIAN BOGORPERIODE 27-31 MARET 2018
Akses berita dan foto IPB terkini pada laman:
www.ipb.ac.id, www.humas.ipb.ac.id, www.ipbmag.ipb.ac.id www.media.ipb.ac.id
Selasa- Kamis, 27-29 Maret 2018 Workshop Kemometrik 2018
Tempat : Trop BRC, Kampus IPB Taman Kencana, BogorUnit Penanggung Jawab : Pusat Studi Biofarmaka Tropika, LPPM IPB CP : 0251- 8373561 1
Sabtu, 31 Maret 2018 Kuliah Kerja Nyata Tematik IPB (KKN-Tematik IPB) Tahun 2018
Waktu : 08.00 - 13.00 WIB Tempat : Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : LPPM IPB CP : 0251-8622093
2
Sabtu, 31 Maret 2018 Roadshow Seminar Motivasi Kampus Ke 11
Waktu : 12.00- 16.00 WIB Tempat : Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga Bogor Unit Penanggung Jawab : BEM KM IPB CP : Ikhsan (081355719900)
3