187
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI SAMPAH MELALUI PROGRAM BANK SAMPAH SERASI WILAYAH VILA DAGO RW 21 BENDA BARU PAMULANG TANGERANG SELATAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun oleh Akmal Maulziandra 11140541000049 JURUSAN KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/ 2020 M

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI SAMPAH

MELALUI PROGRAM BANK SAMPAH SERASI WILAYAH VILA

DAGO RW 21 BENDA BARU PAMULANG TANGERANG SELATAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun oleh

Akmal Maulziandra

11140541000049

JURUSAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/ 2020 M

Page 2: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

LEMBAR PERNYATAAN

Page 3: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

LEMBAR PERSETUJUAN

Page 4: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah
Page 5: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

i

ABSTRAK

Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat

Dalam Menangani Sampah Melalui Program Bank Sampah Serasi

Wilayah Vila Dago RW 21 Benda Baru Pamulang Tangerang Selatan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi dan manfaat

dalam pengelolaan Bank Sampah Serasi RW 21 dengan perumusan masalah

(1) Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Bank Sampah

Serasi di Vila Dago Benda Baru Pamulang Tangerang Selatan (2) Apa

manfaat Bank Sampah Serasi daerah Vila Dago Benda Baru Pamulang

Tangerang Selatan.

Metodologi penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian

yang dilakukan melalui pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis

yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantitatif

lainnya yaitu data yang diperoleh berupa kata-kata, gambar dan perilaku.

Melalui program Bank Sampah Serasi, ialah program yang mendirikan dan

mengajak masyarakat mengelola sampah rumah tangga dengan baik,

program Bank Sampah Serasi merupakan sistem pegelolaan sampah secara

individu dan kolektif dengan prinsip daur ulang kerjasama dengan mitra

bisnis.

Hasil penelitian ini pembuatan keputusan melibatkan musyawarah

bersama dengan pengurus dan akan diputuskan dengan ketua dan pembina.

memberikan kesadaran manfaat menjadikan lingkungan bersih dan juga

dapat menjadi pundi – pundi penghasilan bagi masyarakat itu sendiri. Untuk

membantu pelaksanaan program pembina, ketua, wakil, dan pengurus saling

bekerja sama untuk membantu berjalannya program. Berkaitan dengan

pembangunan, pada pengambilan keputusan untuk memajukan Bank Sampah

Serasi RW 21 di musyawarahkan bersama – sama oleh pengurus dan

pembina, yang di dalamnya pemegang keputusan akhir berada pada pembina

dan ketua. Manfaat pengelolaan Bank Sampah Serasi, pada aspek sosial

masyarakat menjadi peduli akan sampah dan lingkungannya. Aspek ekonomi

masih terbilang kecil atau sedikit pendapatannya dari penimbangan tetapi

bisa menjadi nilai tambah untuk masyarakat. Aspek lingkungan ini

lingkungan menjadi lebih bersih, indah dan aman.

Kata kunci : Partisipasi, Bank Sampah, Manfaat Sampah

Page 6: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarkatuh

Alhamdulillah, Segala puji hanya pada-MU satu-satunya zat yang

kusembah Allah SWT. Atas karunia, ridho dan kekuatan dari-Nya lah

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Partisipasi

Masyarakat Dalam Menangani Sampah Melalui Program Bank Sampah

Serasi Wilayah Vila Dago RW 21 Benda Baru Pamulang Tangerang

Selatan” sebagai syarat dalam memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S-1)

Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Jurusan Kesejahteraan

Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sholawat dan

salam marilah kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, Beliau

pemberi syafa’at kelak di hari kiamat kepada seluruh umat.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa dalam

proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat

bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah

SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi.

Untuk itu penulis menyampaikan ucapakan terima kasih dan penghargaan

kepada Bapak Dr. Muhtadi M.Si selaku pembimbing yang dengan sabar,

tekun, tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran

memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat

berharga kepada penulis selama menyusun skripsi.

Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan dengan penuh

sadar dan ketulusan pula kepada :

1. Kedua orang tua penulis tercinta Ibu Sri Maryanti dan Bapak Abdul

Halim, yang selalu tulus ikhlas mendoakan penulis dan memberikan

dukungan materi maupun moril, serta memberikan motivasi sehingga

Page 7: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

iii

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga setiap do’a dan

pengorbanan mendapat balasan dari Allah SWT. Amiiiin.

2. Ibu Prof. Dr. Amany Burhanudin Umar Lubis, Lc MA., Rektor

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Suparto, M.Ed.Ph.D sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Dr. Siti Napsiyah sebagai Wakil Dekan I Bidang Akademik

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Dr. Sihabuddin

N, M.Ag sebagai Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Cecep Wijaya,

M.A sebagai Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan alumni

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Bapak Ahmad Zaky, M.Si. sebagai Ketua Program Studi

Kesejahteraan Sosial, serta Ibu Nunung Khoiriyah, MA. Sebagai

Sekretaris Jurusan Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Dr. Muhtadi M.Si. sebagai dosen pembimbing yang telah

sabar, tulus, tekun dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran

memberi bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat

berharga kepada penulis selama penyusunan skripsi.

7. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjalankan

perkuliahan.

8. Pimpinan dan staf Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberi fasilitas berupa

Page 8: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

iv

buku-buku dan referensi sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi.

9. Adik tercinta Raisa Azhara yang selalu memberikan motivasi,

dukungan materi maupun moril kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas

kebaikannya. Aamiin

10. Warga Vila Dago Alam Asri 3 yang telah memberikan izin penelitian

dan informasi terkait Bank Sampah Serasi RW 21 untuk kelanjutan

penelitian ini.

11. Pak Ujang Karmana Arya S.Sos. selaku ketua RW 21 dan pembina di

Bank Sampah Serasi RW 21 yang telah memberikan izin dan

informasi. Semoga kepemimpinan bapak selalu diberkahi Allah SWT

12. Ibu Rita Sari, Ibu Rosida Djuhro, Ibu Nurwulan dan Ibu Eny ND

Damayanti selaku ketua, wakil ketua dan pengurus di Bank Sampah

Serasi RW 21. Terimakasih atas semua partisipasinya kepada penulis

selama melakukan penelitian.

13. Teman diskusi di Ciputat Muhammad Irfan Nawawi, Tri Diwa Arief,

Hendri Afriliansyah, Ridwan Elfarisqy, Azka Nurhakim, dan Wildian

Rahman. Terimakasih telah menjadi teman sekaligus keluarga yang

selalu memberikan semangat dan motivasi semoga selalu diberkahi

Allah SWT.

14. Teman seperjuangan Jurusan Kesejahteraan Sosial angkatan 2014,

Ahmad Ilhamfili, Muhammad Naufal Swaninda, Yusman Fadilah,

Reza Dwi Pangestu, Fani Fadilah, Rida Putriana Sari, Alby Meldian,

Novita sari, Devi Marita, Diah Farhana, Miranti Runingtiyas,

Masliyah Anggi Purba, Mayanti Regita, Amalia Nurfitri, Dony

Febrian, Hardiansyah, Khori Bahtiar rahman dan yang tidak bisa

disebutkan satu persatu, sahabat dan teman-teman seperjuangan, dan

Page 9: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

v

kakak kelas adik kelas semuanya yang telah banyak memberikan

semangat, dukungan, masukan dan motivasi selama dalam

perkuliahan maupun dalam penulisan skripsi. Terimakasih atas

dukungan dan doa yang telah diberikan.

15. Teman – teman dari Madrasah Pembangungan UIN Jakarta

Muhammad Furqon, Anadra Iqbal, Fabioza Kautsar, Alvin Fauzi

Murod, Reza Akbar Pratama, Angga Pratama dan yang tidak bisa

disebutkan satu persatu, sahabat dan teman-teman seperjuangan.

Terimakasih telah menjadi teman sekaligus keluarga yang selalu

memberikan semangat dan motivasi semoga selalu diberkahi Allah

SWT.

16. Riza Fauziyah teman spesial yang selalu menemani, membantu dan

mendukung dalam penulisan skripsi. Terimakasih atas dukungan dan

doa yang telah diberikan.

17. Keluarga Besar serta Sahabat-sahabat tercinta yang tidak bisa

disebutkan satu persatu.

18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah

membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan

masih banyak kekurangan karena keterbatasan yang penulis miliki serta

kesulitan dalam melaksanakan penelitian dan penulisan, oleh karena itu

kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi

kesempurnaan skripsi ini.

Wassalamua’alaikum warahmatullahi wabarkatuh

Pamulang, 21 Juni 2020

Page 10: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................

LEMBAR PERSETUJUAN ...........................................................................

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 5

D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6

G. Metode Penelitian .......................................................................................... 6

H. Penelitian Relevan ....................................................................................... 10

I. Sistematika Penulisan .................................................................................. 12

BAB II KAJIAN TEORETIS

A. Partisipasi Masyarakat ................................................................................. 14

1. Definisi Partisipasi ................................................................................... 14

2. Definisi Masyarakat ................................................................................. 15

Page 11: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

vii

3. Dimensi Partisipasi Masyarakat ............................................................... 15

4. Tipologi Partisipasi Masyarakat ............................................................... 17

5. Bentuk-Bentuk Partisipasi Masyarakat .................................................... 18

6. Tangga Partisipasi .................................................................................... 19

7. Faktor Pendukung Partisipasi Masyarakat .............................................. 24

8. Faktor Penghambat Partisipasi Masyarakat ............................................. 24

B. Sampah ......................................................................................................... 25

1. Definisi Sampah ....................................................................................... 25

2. Penggolongan Sampah ............................................................................. 26

3. Faktor yang Mempengaruhi Sampah ....................................................... 27

C. Pengertian Lembaga Sosial .......................................................................... 28

1. Pengertian Lembaga ................................................................................. 28

2. Pengertian Lembaga Sosial ...................................................................... 28

3. Fungsi Lembaga Sosial ............................................................................ 29

D. Definisi Bank Sampah ................................................................................. 30

1. Mekanisme Sistem Bank Sampah ............................................................ 31

2. Manfaat Bank Sampah ............................................................................. 32

E. Kerangka Berfikir ........................................................................................ 33

1. Patisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Bank Sampah ....................... 34

2. Tangga Partisipasi .................................................................................... 35

3. Manfaat Bank Sampah ............................................................................. 36

4. Faktor Pendukung Partisipasi Masyarakat ............................................... 36

5. Faktor Penghambat Partisipasi Masyarakat ............................................. 37

Page 12: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

viii

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Wilayah Vila Dago RW 21 Benda Baru Pamulang

Tangerang Selatan ................................................................................................ 39

1. Geografi ................................................................................................... 39

2. Demografi ................................................................................................ 39

B. Profil Bank Sampah ..................................................................................... 40

C. Visi dan misi Bank Sampah Serasi .............................................................. 42

D. Tujuan .......................................................................................................... 42

E. Struktur Organisasi ...................................................................................... 43

1. Susunan Pengurus Bank Sampah Serasi RW.021 Benda Baru Pamulang

Tangerang Selatan ............................................................................................ 43

F. Sistem Bank Sampah Serasi ......................................................................... 44

1. Sistem Bank sampah Serasi ada 2 sistem yaitu :...................................... 44

2. Tata Cara Menjadi anggota / Nasabah Bank Sampah Serasi ................... 45

3. Lima Langkah Sukses Bank Sampah Serasi : .......................................... 45

G. Pemasuskan Dan Pembagian Keuangan ...................................................... 45

BAB IV TEMUAN LAPANGAN

A. Temuan Penelitian ....................................................................................... 46

1. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Bank Sampah Serasi RW 21 di

Vila Dago Benda Baru Pamulang Tangerang Selatan ..................................... 47

2. Manfaat Bank Sampah Serasi RW 21 bagi warga Vila Dago Benda Baru

Pamulang Tangerang Selatan ........................................................................... 75

3. Faktor pendukung dan penghambat dalam menjalankan program di bank

sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru Pamulang Tangerang Selatan . 88

Page 13: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

ix

BAB V ANALISIS

A. Analisis Temuan Penelitian ......................................................................... 94

1. Partisipasi dan kontribusi Masyaraka Dalam Menangani Sampah Melalui

Program Bank Sampah Serasi di Vila Dago RW 21 Benda Baru Pamulang

Tangerang Selatan ............................................................................................ 94

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................ 129

B. Saran .......................................................................................................... 131

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 132

Sumber Buku dan Jurnal .................................................................................... 132

Sumber Wawancara ........................................................................................... 134

Sumber dari internet ........................................................................................... 134

LAMPIRAN – LAMPIRAN...........................................................................

Page 14: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Theoretical Sampling ...................................................................... 9

Tabel 2. Tangga Partisipasi ........................................................................ 20

Tabel 3. Bentuk Partisipasi Masyarakat .................................................. 84

Tabel 4. Manfaat Bank Sampah Serasi..................................................... 86

Tabel 5. Tangga Partisipasi Masyarakat .................................................. 87

Tabel 6. Tangga Partisipasi Masyarakat ................................................ 105

Page 15: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi................................................................. 43

Gambar 2. Alur penimbangan ................................................................... 44

Page 16: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap waktu manusia melakukan proses konsumsi. Dalam konsumsi

tersebut tidak semua habis. Sisa atau residu dari konsumsi akan menjadi

sampah. Pertumbuhan jumlah manusia sebanding dengan peningkatan

jumlah sampah yang dihasilkan. Akumulasi sampah bekas konsumsi

masyarakat dapat berdampak pada kehidupan manusia, baik dampak buruk

maupun sebaliknya. Contoh dampak buruk dari penumpukan sampah yang

banyak akan menyebabkan pencemaran lingkungan dan bahkan bencana.

Daerah perkotaan memungkinkan tingkat konsumsi tinggi dan

kurangnya lahan kosong untuk pembuangan sampah. Banjir masih menjadi

persoalaan serius sebagai dampak penumpukan sampah di kota besar seperti

Tangerang Selatan. Sebagaimana diungkapkan oleh Ketua DPRD Tangerang

Selatan H. Sukarya bahwa sampah dan banjir menjadi masalah klasik yang

tiap tahunnya terus meningkat. Banjir akan meluber sampai ke Sungai

Cisadane (Kurniawan, 2019).

Dari jumlah sampah yang banyak memungkinkan tingkat pemanfaatan

lebih banyak juga. Menurut Wismansyah, Kabid Persampahan Dinas

Lingkungan Hidup (DLH) Tangerang Selatan, setiap hari tidak kurang 300

ton sampah yang diangkut ke tempat pembuangan akhir. Jumlah tersebut

diukur dari sampah yang dapat diangkut oleh petugas sampah. Jika fasilitas

kendaraan pengangkut sampah ditambah, lebih banyak lagi volume sampah

yang dapat dihitung (Adiyatna, 2019). Volume sampah yang banyak tersebut

dapat menjadi peluang bagi penyelenggara program bank sampah di

Tangerang Selatan lebih meningkat.

Page 17: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

2

Berbagai dampak penumpukan sampah sangat banyak. Sampah dapat

menimbulkan berbagai gangguan antara lain; sampah dapat menimbulkan

pencemaran udara karena rombakan dari bau sampah yang tidak sedap,

daerah becek dan kadang-kadang berlumpur terutama apabila musim

penghujan datang; sampah yang menumpuk menimbulkan kondisi dari segi

fisik dan kimia yang tidak sesuai dengan lingkungan normal, yang dapat

mengganggu kehidupan di lingkungan sekitarnya; di sekitar daerah

pembuangan sampah akan terjadi kekurangan oksigen. Keadaan ini

disebabkan selama proses perombakan sampah menjadi senyawa-senyawa

sederhana diperlukan oksigen yang diambil dari udara di sekitarnya; Secara

estetika sampah tidak dapat digolongkan sebagai pemandangan yang nyaman

untuk dinikmati (Hadiwiyanto, 1983, 139).

Persoalan sampah menjadi sangat urgen bagi keberlangsungan kondusif

lingkungan hidup, baik lingkungan alamiah maupun sosial. Tingkat

kepedulian masyarakat yang relatif masih rendah pada lingkungan sekitar

menjadi faktor utama dalam persoalan sampah. Kurangnya kesadaran atas

arti pentingnya pelestarian lingkungan, menyebabkan kurang peduli terhadap

lingkungan sekitarnya. Membuang sampah sembarangan merupakan salah

satu tanda masih rendahnya kepedulian masyarakat dalam menjaga

lingkungan hidup.

Problematika tentang pengelolaan sampah di perkotaan memerlukan

kesadaran masyarakat untuk berpartisipasinya. Masyarakat atau warga dapat

ikut mengelola sampah terutama di lingkungan masing-masing. Warga

masyarakat dapat mengubah perilakunya dari tadi masa bodoh berubah

untuk ikut mengelola permasalaahan sampah. Permasalahan sampah tidak

hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi menuntut partisipasi masyarakat

seluas-luasnya untuk turut mencari solusi dalam mengelola sampah dari

sumber masalah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, baik secara

Page 18: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

3

ekonomis maupun lingkungan. Pada konteks ini, masyarakat perlu

mengalami proses pemberdayaan agar mereka siap mengelola dan

menyelesaikan problema sampah di lingkungannya (Muhtadi, 2017, 194).

Dari berbagai jenis sampah, ada yang masih memiliki nilai. Sampah

yang masih bernilai dapat ditingkatkan manfaatnya dengan pengolahan.

Salah satu bentuk pengolahan dan pengelolaan sampah agar lebih bermanfaat

dan berdaya guna adalah dengan program atau kegiatan bank sampah.

Menimbang tingkat konsumsi masyarakat yang sangat tinggi, meningkatnya

jumlah sampah, pengolahan bank sampah menjadi alternatif program

kesejahteraan sosial.

Menjaga lingkungan hidup sekitar menjadi tanggung jawab bersama,

baik pemerintah maupun masyarakat. Upaya penanganan dan

penanggulangan sampah sudah ditandaskan dalam undang-undang.

Masyarakat diikutsertakan dalam upaya penanganan dan pengolahan

sampah. Selain sebagai bentuk kegiatan sosial, masyarakat mempunyai

kesempatan untuk mengembangkan keahlian pribadi, kepemimpinan dan

pertanggung jawaban melalui proses belajar dengan tindakan (Salim, 1993,

45).

Kegiatan bank sampah merupakan penyelenggaraan secara integral yang

melibatkan komponen-komponen masyarakat. Dari warga yang memiliki

sampah rumah tangga atau sampah umum, unsur pengelola, pihak ketiga

yang akan memproses sampah tersebut bernilai ekonomis. Sebagai salah satu

upaya meningkatkan kualitas kesejahteraan sosial dan pemenuhan tingkat

kebutuhan, bank sampah cukup efektif. Tidak hanya peningkatan secara

ekonomis bank sampah diselenggarakan. Melalui pemberdayaan dan

pelayanan yang didukung oleh pemerintah, bank sampah pada titik tertentu

dapat memenuhi kebutuhan tingkat lanjut.

Page 19: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

4

Dalam pengolahan bank sampah, masyakarat di daerah-daerah

berpartisipasi aktif dalam gelaran pembentukan bank sampah. Selain

menyambut program yang digelar pemerintah, pengolahan bank sampah juga

menjadi salah satu respon kreatif masyarakat untuk terhindar dari dampak

buruk sampah dan mengambil manfaatnya. Pemanfaatan tersebut dapat

menambah penghasilan secara ekonomis dan secara moral ikut menjaga

lingkungan sekitar. Bank sampah menjadi alternatif menghadapi

problematika yang disebabkan penumpukan sampah.

Kota Tangerang Selatan yang notabene dekat dengan ibu kota akan sulit

mengalokasikan lahan sebagai tempat pembuangan akhir (TPA) sehingga

memungkinkan adanya pengolahan dan pengelolaan sampah. Terlebih

daerah-daerah padat penduduk dan dipenuhi komplek-komplek perumahan.

Potensi dan peluang untuk pengadaan program bank sampah sangat relevan

diadakan sebagai wujud upaya pencegahan dampak buruk dari sampah.

Banjir masih menjadi masalah rutin. Di kota Tangerang Selatan masih

sering terjadi banjir yang disebabkan penumpukan sampah pada saluran air

dan sungai. Salah satu daerah yang hampir keseluruhan wilayah dilanda

banjir ketika hujan deras mengguyur adalah Kelurahan Benda Baru. Hal

tersebut melatarbelakangi warga untuk terlibat aktif dalam penanggulangan

masalah sampah (Monitor Tangerang, 2016).

Salah satu bank sampah di kota Tangerang Selatanadalah Bank Sampah

Serasi. Bertempat di daerah Vila Dago RW 21 Kelurahan Benda Baru

Kecamatan Pamulang. Daerah padat penduduk dan sekitar komplek

perumahan yang tingkat kerjanya cukup tinggi. Kondisi demikian

memungkinkan masyarakat kurang mawas diri atas dampak yang dapat

ditimbulkan dari sampah.

Page 20: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

5

Menimbang fakta dan kondisi yang sudah dipaparkan di atas, peneliti

akan mengangkat skripsi berjudul “PARTISIPASI MASYARAKAT

DALAM MENANGANI SAMPAH MELALUI PROGRAM BANK

SAMPAH SERASI DI VILA DAGO RW 21 BENDA BARU

PAMULANG TANGERANG SELATAN”

B. Identifikasi Masalah

Tujuan dari identifikasi masalah adalah untuk memudahkan peneliti

dalam mengkaji bahasan penelitiannya. Dari latar belakang masalah yang

telah diuraikan, terdapat beberapa identifikasi masalah yang dapat dibahas

dalam penelitian ini. Identifikasi tersebut mengenai, dampak buruk yang

ditimbulkan sampah, bagaimana urgensi pengelolaan sampah, partisipasi

masyarakat dalam penanganan masalah sampah, salah satu upaya yang

dilakukan adalah dengan program bank sampah.

C. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak terlalu meluas, maka

masalah yang diangkat dalam penelitian ini perlu dibatasi penelitiannya agar

lebih mudah dalam pembahasannya serta lebih memfokuskan permasalahan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis membatasi serta memfokuskan masalah

dalam penelitian ini pada :

1. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Bank Sampah Serasi di Vila

Dago Benda Baru Pamulang Tangerang Selatan.

2. Manfaat Bank Sampah Serasi bagi warga Vila Dago Benda Baru

Pamulang Tangerang Selatan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan tersebut, dan

agar permasalahan lebih mudah untuk dibahas, maka dalam penelitian ini

penulis merumuskan permasalahan yang akan dibahas, yakni:

Page 21: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

6

1. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Bank Sampah

Serasi di Vila Dago Benda Baru Pamulang Tangerang Selatan?

2. Apa manfaat Bank Sampah Serasi daerah Vila Dago Benda Baru

Pamulang Tangerang Selatan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui partisipasi masyarakat dalam menangani persoalan Bank

Sampah Serasi di Vila Dago Benda Baru Pamulang Tangerang Selatan.

2. Memahami pengelolaan bank sampah Serasi dan manfaatnya bagi

masyarakat sekitar Vila Dago Benda Baru Pamulang Tangerang Selatan.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmiah bagi

civitas akademis UIN Syarif Hidayatullah secara khusus dan sebagai

kegiatan sosial tentang pengelolaan sampah baik yang disegelenggarakan

oleh pemerintah maupun masyarakat.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini secara praktis untuk memenuhi tugas akhir kuliah. Lebih

dari itu, dengan penelitian ini akan diketahui tingkat partisipasi masyarakat

dalam menangani persoalan sampah dan bagaimana pengelolaan Bank

Sampah Serasi di daerah Vila Dago, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang

Selatan.

G. Metode Penelitian

Metode penelitian atau metode riset berasal dari bahasa Inggris. Metode

berasal dari kata methodh, yang berarti ilmu yang menerangkan metode atau

cara- cara. Kata penelitian merupakan terjemahan dari bahasa Inggris

“research” yang terdiri dari kata re (mengulang) dan search (pencarian,

Page 22: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

7

pengejaran, penelurusan, dan penyelidikan). Maka research berarti

melakukan pencarian, sehingga langkah logis dan sistematis tentang

pencarian yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisa,

diambil kesimpulan dan selanjutnya dicarikan pemecahannya (Bachtiar,

1999:1)

1. Jenis Penelitian

Metodologi penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian

yang dilakukan melalui pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis

yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantitatif

lainnya. Dan didasarkan pada upaya membangun pandangan mereka yang

diteliti yang rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistik dan rumit

(Lexy J. Moeleong, 2007, 6), Yaitu data yang diperoleh (berupa kata-kata,

gambar, perilaku) tidak dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka

statistik, melainkan tetap dalam bentuk kualitatif yang memiliki arti lebih

kaya dari sekadar angka atau frekuensi (Lexy J. Moeleong, 2007, 14).

Penelitian kualitatif merupakan analisa tentang isi dan pemaparan secara

komprehensif yang dipaparkan tidak dalam bentuk baku berupa angka.

Sebagaimana Lexy J. Moeleong menandaskan bahwa pengolahan data

penelitian berupa anasir-anasir yang dipaparkan dalam bentuk deskriptif. Hal

sebagaimana merupakan pola metode kualitatif, menurut Gogdan dan Guba

pendekatan kualitatif adalah prosedur peneltian yang menghasilkan data

deskriptif (data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan

angka-angka) (2007, 76).

2. Objek Penelitian

Agar penelitian lebih akurat dan relevan, peneliti menentukan objek

yang akan diteliti terlebih dahulu. Dalam penelitian ini, objek penelitiannya

adalah Bank Sampah Serasi yang bertempat di wilayah Vila Dago RW 21

Page 23: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

8

Benda Baru Pamulang Tangerang Selatan dan masyarakat yang

meyelenggarakan kegiatan bank sampah di wilayah tersebut.

3. Sumber Data

a. Data primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dari informan secara

langsung, yaitu pihak yang berwenang mengelola bank sampah Serasi di

Vila Dago Kelurahan Benda Baru Kecamatan Pamulang Kota

Tangerang Selatan.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data pendukung berupa catatan-catatan,

dokumentasi yang diperoleh dari buku-buku, jurnal, atau artikel-artikel

yang berkaitan dengan bank sampah, khususnya bank sampah Serasi di

Vila Dago Kelurahan Benda Baru Kecamatan Pamulang Kota

Tangerang Selatan.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural

setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan

data lebih banyak pada observasi berperan serta (participant observation),

wawancara mendalam (in depth interview), dan dokumentasi (Sugiyono,

2003, 186). Untuk memperoleh data yang diinginkan, maka penulis

menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berkut :

a. Observasi berperan serta, yaitu peneliti terlibat dengan kegiatan sehari –

hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber

data penelitian (Sugiono, 2009, 64).

b. Wawancara, yaitu pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan

ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam

suatu data tertentu (Sugiono, 2003, 190). Wawancara dilakukan untuk

Page 24: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

9

menggali informasi dan keterangan dari pihak-pihak yang terkait dengan

program bank sampah Serasi di daerah Vila Dago, Kelurahan Benda

Baru, Pamulang, Tangerang Selatan.

Tabel 1. Theoretical Sampling

No. nama Informan Metode

1. Ujang

Karmana

Arya S.Sos

Pembina Bank Sampah Serasi RW

21 Benda Baru Pamulang

Tangerang Selatan

Observasi

Wawancara

2. Rita Sari Ketua Bank Sampah Serasi RW 21

Benda Baru Pamulang Tangerang

Selatan

Observasi

Wawancara

3. Rosida

Djuhro

Wakil Ketua Bank Sampah Serasi

RW 21 Benda Baru Pamulang

Tangerang Selatan

Observasi

Wawancara

4. Eny ND

Damayanti

Tim Pencatatan Bank Sampah

Serasi RW 21 Benda Baru

Pamulang Tangerang Selatan

Observasi

Wawancara

5. Nurwulan Humas Bank Sampah Serasi RW

21 Benda Baru Pamulang

Tangerang Selatan

Observasi

Wawancara

Sumber: data wawancara

c. Dokumentasi, yaitu catatan peristiwa yang sudah berlalu yang

merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan

wawancara (Sugiono, 2009, 82).

5. Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Moleong adalah proses mengorganisasikan dan

mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan santuan uraian dasar sehingga

dapat ditentukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang

disarankan oleh data. Analisis data bermaksud mengorganisasikan data,

diantaranya mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode dan

mengkategorikanya (Rukhiyat, 2003, 54).

6. Teknik Keabsahan Data

Page 25: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

10

Teknik untuk memeriksa keabsahan data yang diperoleh, dilakukan

dengan teknik triangulasi. Menurut Moleong (2006, 330) mengemukakan

bahwa “Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu”. Teknik

triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber.

Teknik triangulasi sumber dilakukan dengan cara membandingkan data

hasil wawancara antara informan satu dengan informan yang lain.

H. Penelitian Relevan

Sebagai timbangan dan dukungan data dari kualifikasi penelitian,

dipaparkan beberapa penelitian di bawah ini:

Ragil Agus Prianto (3450406574) mahasiswa prodi ilmu hukum fakultas

ilmu hukum universitas negeri Semarang tahun 2011, mengetengahkan judul

Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Kelurahan

Jomblang Kota Semarang (Analisis Sosio Yuridis Pasal 28 Undang-

undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah). Tujuan

penelitian adalah untuk mengetahui proses perencanaan dan pengelolaan

sampah rumah tangga berbasis masyarakat. Jenis metode penelitiatan

yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosio-

yuridis.

Jean Anggraini (109054000012) mahasiswa Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2013. Mengangkat judul Dampak Bank Sampah

Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Dan Lingkungan (Studi Kasus Bank

Sampah Cempaka Ii Di Kelurahan Pondok Petir Rw: 09) Bojongsari, Kota

Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemberdayaan

masyarakat oleh Bank sampah melalui pengelolaan Bank sampah Cempaka

II di Kelurahan Pondok Petir Rt: 02 Rw: 09 Bojongsari, Kota Depok. Dalam

Page 26: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

11

penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskripsif berupa tulisan atau lisan dari orang- orang

atau perilaku yang diamati.

Yan Kurniawan (10250023) mahasiswa Program Studi Kesejahteraan

Sosial Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

tahun 2017, mengangkat judul Konsep Pemberdayaan Masyarakat Melalui

Pengelolaan Sampah Oleh Bank Sampah Malang (Bsm) Kota Malang

Dengan Menggunakan Pendekatan Partisipasi Emansipatoris. Penelitian

bertujuan untuk mengetahui bangaimana konsep pemberdayaan masyarakat

melalui pengelolaan bank sampah malang (BSM). Penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis metode partisipasi

emansipatoris.

Dwi Anggraini Maya Sari (1316011028) mahasiswi Jurusan Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Lampung Bandar

Lampung tahun 2017, mengangkat judul Pengaruh Partisipasi Masyarakat

Dalam Kegiatan Bank Sampah Terhadap Tingkat Kesejahteraan Sosial

(Studi Pada Masyarakat Kelurahan Sumberejo Sejahtera Rt 17 Kemiling,

Bandar Lampung). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi

masyarakat dalam kegiatan bank sampah dan relevansinya dengan

kesejahteraan sosial. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kuantitatif

dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran

kuesioner kepada responden.

Penelitian-penelitian di atas menjadi data pendukung sekaligus rujukan

untuk memahami komponen variabel-variabel yang diteliti. Bagaimana

keterlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan sosial dan

bagaimana kerja bank sampah. Perbedaan antara penelitian relevan dan

penelitian yang diangkat penulis adalah partisipasi masyarakat dalam

Page 27: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

12

pengelolaan bank sampah sebagai penunjang kesejahteraan hidup, baik

ekonomi, sosial, maupun lingkungan (ekologi).

I. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan penelitian ini, akan dipaparkan dengan sistematika

penulisan seperti berikut ini:

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan merupakan bab pertama yang berisi jawaban apa

dan mengapa penelitian ini perlu dilakukan. Bagian ini

memberikan gambaran mengenai topik penelitian yang

hendak disajikan. Oleh karena itu, pada bab pendahuluan ini

memuat beberapa bagian yang terdiri dari latar belakang

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka,

dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN TEORETIS

Tinjauan Teoritis mencakup hal-hal mengenai Pengertian

partisipasi masyarakat, bentuk-bentuk partisipasi, unsurunsur

partisipasi, faktor penghambat partisipasi, faktor pendorong

partisipasi, tangga partisipasi, pengertian sampah, definisi

sampah, penggolongan sampah, faktor yang mempengaruhi

sampah, pengertian lembaga sosial, fungsi lembaga sosial dan

kerangka berfikir.

BAB III GAMBARAN UMUM

Page 28: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

13

Gambaran umum penelitian membahas tentang informasi dari

objek penelitian yang meliputi gambaran umum, Visi dan

Misi, Demografi wilayah, Profil, Struktur, Sistem dan Tujuan.

BAB IV TEMUAN LAPANGAN

Mencakup hal-hal yang mengenai Aktivitas Rutin yang

meliputi: Proses partisipasi, manfaat partisipasi, bentuk –

bentuk partisipasi, faktor-faktor pendukung dan penghambat

partisipasi masyarakat.

BAB V ANALISIS DATA

Analisis data adalah bentuk pengolahan data menjadi

informasi sehingga karakteristik data bisa dipahami dan

bermanfaat untuk solusi permasalahan.

BAB VI PENUTUP

Bagian ini merupakan bagian penutup yang mencakup hal-hal

mengenai Saran serta Kesimpulan dari temuan dan analisis

penelitian yang didapatkan.

Page 29: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

14

BAB II

KAJIAN TEORETIS

A. Partisipasi Masyarakat

1. Definisi Partisipasi

Bornby mengartikan partisipasi sebagai tindakan untuk “mengambil

bagian” yaitu kegiatan atau pernyataan untuk mengambil bagian dari

kegiatan dengan maksud memperoleh manfaat (Theresia, 2014, 196).

Sementara itu, Adisasmita (2006, 34) mengatakan bahwa partisipasi anggota

masyarakat adalah keterlibatan anggota masyarakat dalam pembangunan,

meliputi kegiatan dalam perencanaan dan pelaksanaan (implementasi)

program atau proyek pembangunan yang dikerjakan di dalam masyarakat

lokal.

Hal senada juga dikemukakan oleh Chandra yang menjelaskan bahwa

partisipasi sebagai pengetahuan dan teknik yang ditujukan sebagai alat

penyelesaian masalah-masalah pembangunan, berjalan dan tidaknya,

tergantung pada konteks-konteks spesifik yang terkait dengan faktor-faktor

struktural, norma-norma yang berlaku, organisasi sosial, pola-pola hubungan

kekuatan, pola-pola tindakan bersama, serta institusi-institusi politik yang

telah digunakan sebelumnya dalam komunitas (Chandra, 2003, 5).

Sebagai suatu kegiatan, Verhangen (1979) Seperti dikutip dalam

Mardikanto & Soebiato (2013, 81-82) menyatakan bahwa, partisipasi

merupakan suatu bentuk khusus dari interaksi dan komunikasi yang

berkaitan dengan pembagian kewenangan, tanggung jawab, dan manfaat.

Tumbuhnya interaksi dan komunikasi tersebut, dilandasi oleh adanya

kesadaran yang dimiliki oleh yang bersangkutan mengenai:

a. Kondisi yang tidak memuaskan, dan harus diperbaiki

b. Kondisi tersebut dapat diperbaiki melalui kegiatan manusia atau

masyarakatnya sendiri Kemampuanya untuk berpartisispasi dalam

Page 30: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

15

kegiatan yang dapatdilakukan

c. Adanya kepercayaan diri, bahwa ia dapat memberikan sumbanagan yang

bermanfaat bagi kegiatan yang bersangkutan

2. Definisi Masyarakat

Masyarakat sendiri adalah suatu keseluruhan kompleks hubungan

manusia yang luas sifatnya. Pengertian keseluruhan kompleks dalam definisi

tersebut berarti bahwa keseluruhan itu terdiri atas bagian-bagian yang

membentuk suatu kesatuan yang didalamnya terdiri atas bagian-bagian yang

membentuk hubungan sosial (Murdiyatmoko, 2007, 18).

Horton dan Hunt (1987:59) dalam kutipan Damsar & Indrayani (2016:

71) mendefinisikan masyarakat sebagai sekumpulan manusia yang secara

relativ mandiri, yang hidup bersama-sama cukup lama, yang mendiami suatu

wilayah mandiri, memiliki kebudayaan yang sama, dan melakukan sebagian

besar kegiatanya dalam kelompok tersebut.

3. Dimensi Partisipasi Masyarakat

Menurut Josef Riwu (2007, 127) dalam partisipasi masyarakat terdapat

dua dimensi penting. Dimensi pertama adalah siapa yang berpartisipasi.

Partisipasi masyarakat dapat terjadi pada empat tahap yaitu pertama,

partisipasi dalam pengambilan keputusan. Kedua, partisipasi dalam

pelaksanaan. Ketiga, partisipasi dalam pemanfaatan. Keempat, partisipasi

dalam evaluasi. Adapun uraiannya sebagai berikut:

a. Partisipasi dalam proses pembuatan keputusan. Setiap proses

penyelenggaraan, terutama dalam kehidupan bermasyarakat, pasti

melewati tahap penetapan kebijaksanaan. Partisipasi masyarakat pada

tahap ini sangat mendasar sekali, terutama karena yang di ambil meliputi

nasib mereka secara keseluruhan yang menyangkut kepentingan

bersama. Partisipasi dalam hal pengambilan keputusan ini bermacam-

macam, seperti kehadiran rapat, diskusi, sumbangan pemikiran,

Page 31: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

16

tanggapan atau penolakan terhadap program yang ditawarkan.

Partisipasi dalam pelaksanaan. Partisipasi masyarakat dalam

pelaksanaan program merupakan lanjutan dari rencana yang telah

disepakati sebelumnya. Partisipasi dalam pembangunan ini dapat

dilakukan melalui keikutsertaan masyarakat dalam memberikan

konstribusi guna menunjang pelaksanaan pembangunan yang berwujud

tenaga, uang, barang, material, maupun informasi yang berguna bagi

pelaksanaan pembangunan.

b. Partisipasi dalam pengambilan manfaat. Partisipasi ini tidak terlepas dari

kualitas maupun kuantitas dari hasil pelaksanaan program yang bisa

dicapai. Dari segi kualitas, keberhasilan suatu program akan ditandai

dengan adanya peningkatan output, sedangkan dari segi kuantitas dapat

dilihat seberapa besar persentase keberhasilan program yang

dilaksanakan, apakah sudah sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Partisipasi dalam menikmati hasil dapat dilihat dari tiga segi, yaitu dari

aspek manfaat materialnya, manfaat sosialnya dan manfaat pribadi.

c. partisipasi dalam evaluasi. Partisipasi dalam evaluasi ini berkaitan

dengan masalah pelaksanaan program secara menyeluruh. Partisipasi ini

bertujuan untuk mengetahui apakah pelaksanaan program telah sesuai

dengan yang ditetapkan atau ada penyimpangan.

d. Partisipasi dalam proses pengambilan keputusan untuk mewujudkan

pembangunan sangat diperlukan, karena pembangunan yang berhasil

harus didukung oleh semua komponen masyarakat, agar masyarakat

memiliki rasa memiliki dan rasa tanggung jawab terhadap pelaksanaan

pembangunan itu sendiri.

Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa dimensi partisipasi

meliputi partisipasi dalam pengambilan keputusan, partisipasi dalam

pelaksanaan, partisipasi dalam pemanfaatan, dan partisipasi dalam evaluasi.

Page 32: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

17

4. Tipologi Partisipasi Masyarakat

Pembangunan sebenarnya merupakan suatu proses perubahan yang

direncanakan dan diharapkan. Setidaknya pembangunan pada umumnya

merupakan harapan masyarakat yang terwujud dalam keputusan-keputusan

yang diambil oleh para pemimpinnya, yang kemudian disusun dalam suatu

perencanaan dan selanjutnya akan dilaksanakan. Pembangunan mungkin

hanya menyangkut suatu bidang kehidupan saja, namun mungkin dilakukan

secara bersama-sama terhadap pembagai bidang kehidupan yang saling

berkaitan. Menurut Harun (2011, 249) macam-macam tipologi partisipasi

masyarakat yaitu :

a. Partisipasi pasif atau manipulatif dengan karakteristik masyarakat

diberitahu apa yang sedang atau telah terjadi, pengumuman sepihak oleh

pelaksana proyek tanpa memperhatikan tanggapan masyarakat dan

informasi yang diperlukan terbatas pada kalangan professional di luar

kelompok sasaran.

b. Partisipasi informatif memiliki karakteristik dimana masyarakat

menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian, masyarakat tidak diberi

kesempatan untuk terlibat dan mempengaruhi proses penelitian dan

ketelitian hasil penelitian tidak dibahas bersama masyarakat.

c. Partisipasi konsultatif dengan karakteristik masyarakat berpartisipasi

dengan cara konsultasi, tidak ada peluang membuat keputusan bersama,

dan profesional tidak berkewajiban untuk mengajukan masukan atau

tindak lanjut.

d. Partisipasi intensif memiliki karakteristik masyarakat memberikan

jasanya untuk memperoleh imbalan berupa intensif atau upah. Mayarakat

tidak dilibatkan dalam proses pembelajaran atau eksperimen yang

dilakukan dan masyarakat tidak memiliki andil untuk melanjutkan

kegiatan-kegiatan setelah intensif dihentikan.

Page 33: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

18

e. Partisipasi fungsional memiliki karakteristik masyarakat membentuk

kelompok untuk mancapai tujuan proyek, pembentukan kelompok

biasanya setelah ada keputusan-keputusan utama yang disepakati, pada

tahap awal masyarakat tergantung terhadap pihak luar namun secara

berkala menunjukkan kemandiriannya.

f. Partisipasi interaktif memiliki ciri dimana masyarakat berperan dalam

analisis untuk perencanaan kegiatan dan pembentukan penguatan

kelembagaan dan cenderung melibatkan metode interdisipliner yang

mencari keragaman perspektif dalam proses belajar mengajar yang

terstruktur dan sistematis. Masyarakat memiliki peran untuk mengontrol

atas pelaksanaan keputusan-keputusan mereka, sehingga memiliki andil

dalam keseluruhan proses kegiatan.

g. Self mobilization atau mandiri memiliki karakter masyarakat mengambil

inisiatif sendiri secara bebas untuk mengubah sistem dan nilai-nilai yang

mereka miliki. Masyarakat mengembangkan hubungan dengan pihak-

pihak lain untuk mendapatkan bantuan-bantuan teknis dan sumberdaya

yang diperlukan. Masyarakat memegang kendali atas pemanfaatan

sumberdaya yang ada dan digunakan.

5. Bentuk-Bentuk Partisipasi Masyarakat

Partisipasi masyarakat juga berarti adanya keterlibatan langsung bagi

warga dalam proses pengambilan keputusan dan kontrol serta

pengorganisasian dalam mempertahankan hak-hak sosialnya. Menurut Keith

Davis (2013: 34) dikemukakan bahwa bentuk-bentuk dari partisipasi

masyarakat adalah berupa:

a. Pikiran, merupakan jenis partisipasi dimana partisipasi tersebut membuat

partisipasi dengan menggunakan pikiran seseorang atau kelompok yang

bertujuan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.

Page 34: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

19

b. Tenaga, merupakan jenis partisipasi dimana partisipasi tersebut dengan

mengoprasikan seluruh tenaga yang dimiliki secara kelompok maupun

individu untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.

c. Pikiran dan Tenaga, merupakan jenis partisipasi yang mana tingkat

partisipasinya dilakukan bersama-sama dalam suatu kelompok dalam

mencapai tujuan yang sama.

d. Keahlian, merupakan jenis partisipasi yang mana dalam hal ini keahlian

menjadi unsur yang paling diinginkan untuk menentukan suatu keinginan

e. Barang, merupakan jenis partisipasi yang mana partisipasi dilakukan

dengan menggunakan barang untuk membantu guna mencapai hasil yang

diinginkan.

f. Uang, merupakan jenis partisipasi dimana partisipasi tersebut

menggunakan uang sebagai alat guna mencapai sesuatu yang diinginkan.

Umumnya tingkat partisipasi tersebut dilakukan oleh orang-orang

kalangan atas.

Berdasarkan penjelasan di atas, bentuk partisipasi masyarakat dapat

digolongkan dalam bentuk tenaga, pikiran, keahlian, barang, dan uang.

6. Tangga Partisipasi

Temuan yang berasal dari pandangan beragam stakeholder

pemerintahan daerah tentang partisipasi masyarakat ini telah memperkuat

teori ladder of empowerment dari Burns, Hambleton & Hogger bahwa

derajat partisipasi yang lebih tinggi merupakan derajat yang lebih ideal.

Tuntutan adanya derajat pada tingkatan citizen control dalam penentuan

kebijakan daerah dan implementasinya merupakan bukti kuat yang

mendukung teori ladder of empowerment.

Sintetis tangga partisipasi diperlukan untuk menyesuaikan dengan

kebutuhan dengan situasi nyata di Indonesia. Sintetis ini dihasilkan dari

mempertimbangkan adanya mekanisme partisipasi yang telah berjalan,

Page 35: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

20

kebutuhan akan saluran partisipasi serta mekanisme yang memungkinkan

dijanlan sesuai dengan kondisi Indonesia. Selain itu, tangga partisipasi yang

baru seharusnya tetap menyediakan ruang bagi kemungkinan munculnya

mekanisme partisipasi yang tidak partisipatif atau yang seolah-olah

partisipatif. Hal ini diperlukan untuk mengingatkan berbagai pihak terhadap

kemungkinan terjadinya menipulasi partisipasi, yakni seakan-akan terjadi

partisipasi dalam proses kebijakan daerah sementara sebenarnya masyarakat

tidak sama sekali. Fungsi peringatan dan deteksi dini terhadap paktik

nonpartisipatif menjadi penting dalam tangga partisipasi ini.

Sintetis tangga partisipasi memunculkan tangga partisipasi baru

dibandingkan dengan dua karya sebelumnya. Tangga partisipasi ini tentu

lebih sesuai dengan situasi nyata dalam pemerintahan daerah di Indonesia.

Dalam tangga partisipasi baru ini terdapat tiga jenjang partisipasi, yakni

nonpartisipasi, partisipasi, dan kendali warga. Tiga jenjang ini tentu sama

dengan apa yang juga telah dirumuskan, baik oleh Arnstein maupun

Burns,Humbleton, & Hogget.

Tabel 2. Tangga Partisipasi

TANGGA

PARTISIPASI

MEKANISME PARTISIPASI

YANG DIMUNGKINKAN

Kendali

warga 6. Kendali warga

Referendum

Pemilu untuk anggota DPRD

Pilkada langsung

Partisipasi

Kuat 5. Delegasi

Badan otonom berbasis fungsi

atau tempat tinggal

Partisipasi

sedang 4. Kemitraan

Hak inisiaptif masyarakat

Rukun tetangga (RT)

Rukun warga (RW)

Lembaga pemberdayaan

masyarakat kelurahan (LPMK)

Page 36: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

21

TANGGA

PARTISIPASI

MEKANISME PARTISIPASI

YANG DIMUNGKINKAN

Partisipasi

sedang 3. Konsultasi

Dengar pendapat publik

Konsultasi public

Musyawarah perencanaan

pembangunan (musrenbang)

Kontak publik via media massa

Jejak pendapat

Lobbying

Pratisipasi

lemah 2. Informasi

Piagam warga (`Citizen’s

Charter)

Situs internet (eGov)

Kunjungan kerja anggota DPRD

Aktivitas massa Resses

Sidang paripurna terbuka DPRD

Non

patisipasi 1. Manipulasi

Pengarahan massa

Distorsi informasi

Formalitas berbagai mekanisme

partisipasi

Sumber : (Muluk,2007)

Jenjang nonpartisipasi memiliki anak tangga tunggal, yakni manipulasi

sebagai anak tangga pertama dalam tangga partisipasi ini. Pada intinya, anak

tangga manipulasi mencerminkan kondisi mekanisme partisipasi yang

seakan-akan terjadi partisipasi dan ada kemurahhatian penyelenggara

pemerintahan daerah untuk melibatkan masyarakat dalam beragam

bentuknya. Manipulasi partisipasi juga dilakukan dengan menyebarkan

informasi yang bersifat distortif sehingga masyarakat tidak memiliki

informasi yang benar dan transparan dalam mengambil keputusan partisipasi

tertentu. Jika hal tersebut terjadi, hasil partisipasi yang dilakukan oleh

masyarakat tidak mencerminkan aspirasi nyata dari masyarakat. Formalitas

partisipasi dilakukan seakan-akan telah terjadi partisipasi masyarakat guna

memberikan legitimasi yang kuat terhadap proses kebijakan tertentu.

Page 37: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

22

Jenjang partisipasi memiliki empat anak tangga, yakni informasi,

konsultasi, kemitraan, dan delegasi. Anak tangga informasi sebagai anak

tangga kedua memiliki berbagai contoh mekanisme partisipasi, seperti

sidang paripurna DPRD, situs internet pemerintah daerah, kunjungan kerja

anggota DPRD, masa reses dan citizen’s charter (piagam warga). Berbagai

mekanisme yang berada dalam anak tangga ini tidak memberikan peluang

bagi masyarakat untuk terlihat dalam kebijakan yang telah diambil.

Mekanisme ini lebih sering berfungsi sebagai sosialisasi kebijakan daerah.

Oleh karena itu, anak tangga informasi ini tetap merupakan bagian dari

jenjang partisipasi, meskipun sebenarnya memiliki kadar partisipasi yang

lemah dalam melibatkan masyarakat dalam mempengaruhi proses kebijakan

publik.

Anak tangga ketiga, konsultasi, konsultasi mempunyai berbagai contoh

mekanisme partisipasi seperti dengar pendapar public, konsultasi public,

musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang), kontrak public via

media massa. Keterlibatan masyarakat dalam proses perumusan kebijakan

dapat berarti ada peluang untuk memengaruhi kebijakan dapat berarti ada

peluang untuk memengaruhi kebijakan sejak diawal proses. Kedua, berbagai

mekanisme partisipasi dalam anak tangga konsultasi juga sudah mengandung

unsur informasi terhadap agenda kebijakan. Akan tetapi, anak tangga

konsultasi ini tidak dapat ditempatkan pada posisi lebih tinggi karena pada

dasanya kewenangan masyarakat untuk menentukan kebijakan selama proses

kebijakan tetap tidak besar.

Anak tangga keempat yaitu kemitraan, memiliki mekanisme partisipasi

yang telah berjalan dengan baik, yakni LPMK, RT, RW. Akan tetapi masih

dimungkinkan adanya berbagai mekanisme partisipasi lain, seperti hak

inisiatif warga untuk mengajukan rancangan peraturan daerah. Kemitraan

layak ditempatkan diatas konsultasi karena memberikan peluang partisipasi

Page 38: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

23

yang lebih nyata dam berarti bagi keterlibatan masyarakat dalam pemerintah

daerah. Akan tetapi, kemitraan tetap memiliki keterbatasan tertentu yang

ditunjukkan dari masih kuatnya kewenangan penyelenggara pemerintahan

daerah dalam mengendalikan pemerintahan. Kendali kebijakan masih di

tangan penyelenggara pemerintahan daerah sehingga kendali actual tidak

berada di tangan masyarakat. Dalam banyak hal, fasilitasi pemerintah daerah

masih dominan dalam hubungan kemitraan ini. untuk itulah anak tangga ini

berada di bawah anak tangga dlelgasi dan kendali warga.

Anak tangga kelima adalah delegasi, yang berarti menyerahkan sebagian

porsi kewenangan kepada organisasi kemasyarkatan tertentu. Mekanisme ini

dapat menyusun kebijakna tertentu selakigus menjalankannya dengan

berpedoman pada kebijakan strategis yang dibuat oleh pemrintah daerah atau

DPRD. Oleh karena itu, delegasi tetap merupakan bagian dari jenjang

partisipasi (bahkan yang terkuat) dan bukannya berada dalam jenjang kendali

warga.

Anak tangga tertinggi adalah kendali warga yang bermakna ada

kekuasaan masyarakat untuk menentukan keputusan atau kebijakan tertentu

yang berlaku di daerah. Kendali warga dapat dijadikan acuan sebagai

preskripsi dari pemerintahan daerah pada khususnya dan administrasi public

pada umumnya.

Secara umum, tangga partisipasi ini dapat dijadikan acuan bagi

pengembangan partisipasi masyarakat dalam pemerintahan daerah. Tangga

ini lebih realistis daari sudut pandang keberadaan berbagai mekanisme

partisipasi yang sudah berjalan dan upaya peningkatannya pada anak tangga

partisipasi tertinggi. Ada jara yang relative dekat antara tangga tertinggi yang

telah dicapai secara nyata dengan anak tangga tertinggi yang mugkin dapat

diterapkan. Jika upaya meningkatkan partisipasi masyarakat berdasarkan

pada ladder of empowerment dari Burns, Hambleton & Hogget maka

Page 39: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

24

tahapan yang harus dicapai masih terlalu jauh sehingga daoat mengurangi

motivasi untuk mengembangkan partisipasi masyarakat. (Muluk, 2007, 173)

7. Faktor Pendukung Partisipasi Masyarakat

Goldsmith dalam Ndraha (1987, 105), menjelaskan bahwa masyarakat

tergerak untuk berpartisipasi jika:

a. Partisipasi itu dilakukan melalui organisasi yang sudah dikenal atau

yang sudah ada di tengah-tengah masyarakat yang bersangkutan.

b. Partisipasi itu memberikan manfaat langsung kepada masyarakat yang

bersangkutan.

c. Manfaat yang diperoleh melalui partisipasi itu dapat memenuhi

kepentingan masyarakat setempat.

d. Dalam proses partisipasi itu terjamin adanya kontrol yang dilakukan

oleh masyarakat. Partisipasi masyarakat ternyata berkurang jika

mereka tidak atau kurang berperanan dalam pengambilan keputusan.

Sebagaimana persyaratan di atas, faktor-faktor yang mempengaruhi

partisipasi ditimbang atas dasar pemahaman atas kondisi sekitar, asas

manfaat, kepedulian masyarakat.

8. Faktor Penghambat Partisipasi Masyarakat

Menurut Dwiningrum (2011, 57), faktor-faktor yang dapat menghambat

partisipasi masyarakat adalah:

a. Sifat malas, apatis, masa bodoh dan tidak mau melakukan perubahan di

tingkat anggota masyarakat.

b. Aspek-aspek tipologis

c. Geografis (pulau-pulau kecil yang tersebar letaknya)

d. Demografis (jumlah penduduk)

e. Ekonomi (desa miskin atau tertinggal)

Sementara Solekan (2012, 135) mengatakan ada dua kategori yang

dapat menghambat partisipasi masyarakat, yakni:

Page 40: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

25

a. Perbatasnya ruang partisipasi masyarakat

Ruang partisipasi masyarakat merupakan arena bagi masyarakat bagi

individu maupun kelompok untuk dapat berpartisipasi dalam proses

penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan desa. Makna ruang disini

tidak terbatas pada makna tempat saja tetapi juga forum, pertemuan maupun

media lainnya yang dapat memberikan peluang masyarakat untuk mengakses

secara terbuka dan adil. Jenis forum yang biasa dipergunakan masyarakat

adalah musyawarah perencanaan pembangunan desa (Musrembangdes),

namun dalam pelaksanaanya cenderung bersifat simbolik dan formalitas

belaka. Akibatnya forum Musrembangdes menjadi tidak mewadahi aspirasi

dan kepentingan masyarakat.

b. Melemahnya modal sosial

Menurut Bardhan, modal sosial merupakan serangkaian nirma, jaringan

dan organisasi dimana masyarakat mendapat akses pada kekuasaan dan

sumber daya dimana pembuatan keputusan dan kebijakan dilakukan. Dalam

konteks interaksi sosial, modal sosial, terwujud dalam bentuk jaringan atau

asosiasi informal seperti arisan, jamaah tahlil dan lain sebagainya. Asosiasi

tersebut sifatnya ekslusif dan hanya melakukan kegiatan yang sifatnya

keagamaan, ekonomi yang kurang berpengaruh terhadap penyelenggaraan

pemerintah dan pembangunan desa.

B. Sampah

1. Definisi Sampah

Sudah merupakan bagian dari kehidupan kita sehingga sampah bukan

merupakan kata asing dalam kamus bahasa kita setiap hari, namun sampah

perlu diartikan sebagai upaya dasar kita mengenal, dan mengerti apa yang

harus dilakukan sehingga sampah bukan lagi menjadi masalah dibumi ini.

Berikut pengertian tentang sampah :

Dalam Undang-undang tentang Pengelolaan Sampah Bab 1 Pasal 1 Ayat

Page 41: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

26

1 Tahun 2008 adalah Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan

atau dari proses alam yang berbentuk padat.

Pengertian sampah menurut Azwar adalah benda atau hal yang

dipandang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau harus dibuang

sedemikian rupa sehingga tidak sampai mengganggu kelangsungan hidup

(Azwar, 1997, 53)

Departemen Kesehatan, mendefinisikan sampah adalah benda yang tidak

dapat dipakai, tidak diinginkan dan dibuang, yang berasal dari suatu aktifitas

dan bersifat padat, dan tidak termasuk buangan yang bersifat biologis

(human waste) (1997, 2).

2. Penggolongan Sampah

Mengetahui jenis-jenis sampah adalah penting dalam penelitian studi

tentang sampah. Menurut jenisnya sampah dibagi menjadi dua yaitu sampah

basah (mudah membusuk atau organik) dan sampah kering (sampah yang

tidak dapat membusuk atau an-organik). Dan sampah ada yang membaginya

berdasarkan zat pembentuk atau komposisi kimia (Azwar, 54)

a. Sampah organik

Sampah ini berasal dari bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang

diambil dari alam atau dihasilkan dari proses pertanian, perikanan atau yang

lain yang termasuk jenis sampah organik antara lain sampah dapur yang

berupa sisa sayuran, kulit buah, sampah kebun yang berupa ranting, bunga,

daun, rumput. Ciri sampah ini adalah mudah diuraikan dalam proses alami.

b. Sampah an-organik

Menurut Azwar (1997, 5) sampah ini berasal dari sumber daya tak

terbaharui (mineral, minyak bumi) dan sampah industri, yang termasuk jenis

sampah kering antara lain adalah plastik, alumunium, kaca, kaleng, logam,

dan lain-lain. Ciri sampah ini lambat terurai secara alami atau bahkan tidak

terurai sama sekali.

Page 42: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

27

Adapun pembagiannya atas dasar sifatnya, yaitu:

a) Sampah yang secara alami mudah terurai (degradable waste) atau

sampah yang mudah membusuk.

b) Sampah yang sukar terurai atau yang tidak mudah membusuk (non-

degradable waste).

c) Sampah yang mudah terbakar (combustible)

d) sampah yang sulit atau tidak mudah terbakar (non-cobustible)

3. Faktor yang Mempengaruhi Sampah

Sampah, baik kuantitas maupun kualitasnya sangat dipengaruhi oleh

berbagai kegiatan dan taraf hidup masyarakat. Beberapa faktor penting yang

mempengaruhi sampah yaitu (Slamet, 2009, 154):

a. Jumlah penduduk dapat dipahami dengan mudah bahwa semakin banyak

penduduk, semakin banyak pula sampahnya. Pengelolaan sampah inipun

berpacu dengan laju pertambahan penduduk.

b. Keadaan sosial ekonomi. Semakin tinggi keadaan sosial ekonomi

masyarakat, semakin banyak pula jumlah perkapita sampah yang dibuang

tiap harinya. Kualitas sampahnya pun semakin banyak yang bersifat non

organik atau tidak membusuk. Perubahan kualitas sampah ini, tergantung

pada bahan yang tersedia, peraturan yang berlaku serta kesadaran

masyarakat akan persoalan persampahan. Peningkatan kesejahteraan

inipun akan meningkat kegiatan kontruksi dan pembaharuan terhadap

bangunan-banagunan, transportasipun bertambah dengan konsekuensi,

bertambahnya volume dan jenis sampah.

c. Kemajuan tekhnologi akan menambah jumlah mapun kualitas sampah,

karena pemakaian bahwa baku yang semakin beragam, cara pengepakan

dan produk manufaktur yang semakin beragam dapat mempengaruhi

jumlah dan jenis sampahnya.

Page 43: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

28

C. Pengertian Lembaga Sosial

1. Pengertian Lembaga

Anwar dan Adang (2013, 198) berpendapat bahwa secara sosiologis,

istilah lembaga dapat diartikan sebagai suatu format yang mantap, stabil,

terstruktur, dan mapan (estabilished). Dalam pengertian ini lembaga sebagai

suatu jaringan sarana hidup berisi peranan yang menjalankan fungsi

masyarakat secara terus menerus dan berulang-ulang.

2. Pengertian Lembaga Sosial

Adapun beberapa pendapat tentang definisi lembaga sosial menurut para

ahli:

Robert Mac Iver dan Charles H. Page mengungkapkan, “Mengartikan

lembaga sosial sebagai tata cara atau prosedur yang telah diciptakan untuk

mengatur hubungan antar-manusia yang berkelompok dalam suatu kelompok

kemasyarakatan yang dinamakan association” (Anwar, 2013, 200).

Alvin L. Bertrand menyatakan bahwa: Institusi-institusi sosial pada

hakikatnya adalah kumpulan- kumpulan dari norma-norma sosial (struktur-

struktur sosial) yang telah diciptakan untuk melaksanakan fungsi

masyarakat. Institusi- institusi ini meliputi kumpulan-kumpulan norma-

norma dan bukan norma-norma yang berdiri sendiri-sendiri (Sari, 2009, 92).

Paul B. Harton dan Chester L. Hunt menyebutkan bahwa: Lembaga

yang digunakan dalam konsep sosiologi berbeda dengan yang digunakan

oleh konsep umum lainnya. Sebuah lembaga bukanlah sebuah bangunan,

bukan sekelompok orang dan juga bukan sebuah organisasi. Lembaga

(institusi) adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau

kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting, atau secara formal,

lembaga adalah sekumpulan kebiasaan dan tata kelakuan yang berkisar pada

suatu kegiatan pokok manusia (Sari, 2009, 93).

J.B.A.F. Mayor Polak mengungkapkan “Memberikan batasan tentang

Page 44: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

29

lembaga sosial yaitu suatu kompleks atau sistem peraturan-peraturan dan

adat istiadat yang mempertahankan nilai-nilai yang penting; sedangkan

lembaga mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang

paling penting” (Sari, 2009, 93).

3. Fungsi Lembaga Sosial

Anwar dan Adang, (2013, 204) menjelaskan bahwa, Lembaga sosial

berfungsi sebagai pedoman bagi manusia dalam setiap bersikap dan

bertingkah laku. Lembaga sosial berfungsi sebagai unsur kendali bagi

manusia agar tidak melakukan pelanggran terhadap norma-norma sosial yang

berlaku dalam kehidupan masyarakat. Dan secara individual lembaga sosial

mempunyai fungsi ganda dalam kehidupan bermasyarakat, yaitu:

a. Mengatur diri pribadi manusia agar ia dapat bersih dari perasaan-

perasaan iri, dengki, benci, dan hal-hal yang menyangkut kesucian hati

nurani.

b. Mengatur prilaku manusia dalam masyarakat agar tercipta keselarasan

antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum. Dalam hal ini

manusia diharapkan dapat berbuat sopan dan ramah terhadap orang lain

agar dapat tercipta pula suatu kedamaian dan kerukunan hidup bersama.

Sementara menurut Soerjono Soekanto dalam Anwar dan Adang (2013,

205), Pada dasarnya lembaga kemasyarakatan mempunyai beberapa fungsi,

yaitu antara lain:

a. Memberi pedoman pada anggota-anggota masyarakat, bagaimana mereka

harus bertingkah laku atau bersikap di dalam menghadapai masalah-

masalah dalam masyarakat yang terutama menyangkut kebutuhan-

kebutuhan yang bersangkutan.

b. Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan.

Page 45: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

30

c. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem

pengendalian sosial (social control), yaitu sistem pengawasan dari

masyarakat terhadap tingkah laku anggota- anggotanya.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat direfleksikan bahwa lembaga

sosial adalah kegiatan bersama dalam suatu sistem hubungan sosial yang

terorganisir atau teratur yang memperlihatkan adanya nilai-nilai, norma,

peraturan, peran-peran dan cara-cara berhubungan satu sama lain, yang

diatur bersama guna memenuhi kebutuhan manusia dalam suatu masyarakat

tertentu.

D. Definisi Bank Sampah

Pengertian bank sampah adalah suatu tempat dimana terjadi kegiatan

pelayanan terhadap penabung sampah yang dilakukan oleh teller bank

sampah. Ruangan bank sampah dibagi dalam tiga ruang atau loket tempat

menyimpan sampah yang ditabung, sebelum diambil oleh pengepul atau

pihak ketiga (Suwerda, 2012, 6).

Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan

sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah yang

sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah

atau ke tempat pengepul sampah. Bank sampah dikelola menggunakan

sistem seperti perbankan. Penyetor adalah warga yang tinggal di sekitar

lokasi bank sampah serta mendapat buku tabungan seperti menabung di bank

(Rozak, 2014, 5).

Bank sampah merupakan peningkatan nilai atau harga dari barang yang

sebelumnya sudah tidak berguna menjadi bermanfaat. Baik pemanfaatan

secara langsung melalui daur ulang (recycle) atau pemanfaatan dengan

mengambil keuntungan dari hasil olahan sampah tersebut.

Page 46: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

31

1. Mekanisme Sistem Bank Sampah

Utami (2013, 15) menjelaskan pengelolaan sampah berbasis bank

memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Berikut mekanisme kerja

bank sampah.

a. Pemilahan sampah rumah tangga

Nasabah harus memilah sampah sebelum disetorkan ke bank sampah.

Misalnya berdasarkan kategori sampah organik dan anorganik. Biasanya

sampah anorganik kemudian dipisahkan lagi berdasarkan jenis bahan:

plastik, kertas, kaca dan lain-lain. Pengelompokan sampah akan

memudahkan proses penyaluran sampah. Apakah akan disampaikan ke

tempat pembuatan kompos, pabrik plastik atau industri rumah tangga.

Dengan sistim bank sampah, masyarakat secara tidak langsung telah

membantu mengurangi timbunan sampah di tempat pembuangan akhir.

Sebab sebagian besar sampah yang telah dipilah dan dikirimkan ke bank

akan dimanfaatkan kembali, sehingga yang tersisa dan dibuang menuju TPA,

hanya sampah yang tidak bernilai ekonomi dan sampah B3.

b. Penyetoran sampah ke bank sampah

Waktu penyetoran sampah biasanya telah disepakati sebelumnya.

Misalnya, dua hari dalam sepekan setiap Rabu dan Sabtu. Penjadwalan ini

maksudnya untuk menyamakan waktu nasabah menyetor dan pengangkutan

ke pengepul. Hal ini agar sampah bertumpuk di lokasi bank sampah.

c. Penimbangan

Sampah yang sudah disetor ke bank kemudian ditimbang. Berat sampah

yang bisa disetorkan sudah ditentukan pada kesepakatan sebelumnya,

misalnya minimal harus satu kilogram.

d. Pencatatan

Petugas akan mencatat jenis dan bobot sampah setelah penimbangan.

Page 47: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

32

Hasil pengukuran tersebut lalu dikonversi ke dalam nilai rupiah yang

kemudian di tulis di buku tabungan. Pada sistim bank sampah, tabungan

biasanya bisa diambil setiap tiga bulan sekali. Tabungan bank sampah bisa

di modifikasi menjadi beberapa jenis: tabungan hari raya, tabungan

pendidikan dan tabungan yang bersifat sosial ntuk disalurkan melalui

lembaga kemasyarakatan.

Pada tahapan ini, nasabah akan merasakan keuntungan sistem bank

sampah.Dengan enyisihkan sedikit tenaga untuk memilah sampah,

masyarakat akan mendapat keuntungan berupa uang tabungan. Dengan

sistim pengelolaan sampah yang “konvensional”, masyarakat justru harus

mengeluarkan uang untuk membayar petuguas kebersihan untuk mengelola

sampahnya.

2. Manfaat Bank Sampah

Program bank sampah membawa berbagai macam manfaat bagi

masyarakat. Beberapa manfaat yang dapat diambil antara lain adalah manfaat

sosial, manfaat ekonomi, dan manfaat lingkungan (ekologi).

a. Manfaat Sosial

Bank Sampah juga memberikan manfaat sosial yaitu pertama, melalui

sosialisasi dari Bank Sampah, masyarakat diajarkan untuk memilah sampah

antara sampah organik dan non-organik. Kedua, masyarakat diarahkan pada

pola pikir kreatif dalam mengelola sampah dengan mengubahnya menjadi

barang yang bisa dimanfaatkan lagi melalui kegiatan pelatihan kerajinan

sampah yang dilakukan oleh Bank Sampah. Ketiga, Bank Sampah sebagai

organisasi pemberdaya masyarakat, menggerakkan masyarakat untuk lebih

peduli terhadap masalah lingkungan terutama sampah (Suwerda , 2012, 19).

b. Manfaat Ekonomi

Bank sampah bisa berkembang menjadi sumber bahan baku untuk

Page 48: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

33

industri rumah tangga di sekitar lokasi bank. Jadi pengelolaan sampah bisa

dilakukan oleh masyarakat yang juga menjadi nasabah bank. Sehingga,

masyarakat bisa mendapat keuntungan ganda dari sistim bank sampah yaitu

tabungan dan laba dari hasil penjualan produk dari bahan daur ulang (Utami,

2013, 15).

c. Manfaat Lingkungan (Ekologi)

Selain manfaat sosial dan ekonomi, bank sampah bermanfaat dalam

menjaga kondisi ekologis (lingkungan alam). Sebagaimana amanah negara

melalui Undang-Undang Republik Indonesia tahun 2008 Tentang

Pengelolaan Sampah menyatakan bahwa pengelolaan sampah dengan

paradigma baru tersebut dilakukan dengan kegiatan pengurangan dan

penanganan sampah. Pengurangan sampah meliputi kegiatan pembatasan,

penggunaan kembali, dan pendauran ulang, sedangkan kegiatan penanganan

sampah meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan

pemrosesan akhir.

E. Kerangka Berfikir

Bank Sampah merupakan konsep pengumpulan sampah yang telah

dipilih dan dikelola layaknya perbankan. Dalam sistem ini, bukan uang yang

dikelola melainkan sampah. Warga yang menabung atau menyetor disebut

dengan nasabah dan memiliki buku tabungan. Sampah yang telah disetor

dihitung dengan nominal uang yang menjadi simpanan nasabah. Dengan

tabungan sampah tersebut nasabah dapat meminjam uang kepada pengelola

dan pengembaliannya dihitung seharga uang yang dipinjam.

Kepadatan penduduk dan tingkat konsumsi masyarakat kota yang tinggi,

meniscayakan jumlah sampah dalam skala besar. Pengelolaan dan

pemanfaatan sampah menjadi suatu hal yang urgen. Bank sampah menjadi

salah satu bentuk respon atas peggelembungan jumlah sampah. Selain

sebagai upaya pencegahan dampak buruk sampah, bank sampah dapat

Page 49: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

34

mendatangkan mafaat cukup signifikan bagi warga masyarakat yang

berpartisipasi. Bank sampah yang diteliti yaitu Bank Sampah Serasi

bertempat di Vila Dago, Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang.

Tangerang Selatan.

1. Patisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Bank Sampah

Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008

Tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan bahwa pengelolaan sampah

diselenggarakan berdasarkan asas tanggung jawab, asas berkelanjutan, asas

manfaat, asas keadilan, asas kesadaran, asas kebersamaan, asas keselamatan,

asas keamanan, dan asas nilai ekonomi.

Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan

masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sebagai sumber daya.

Menurut Subarna (2014) mekanisme pengelolaan sampah dapat dijabarkan

sebagai berikut :

a. Pengurangan sampah Aktifitas untuk mengurangi timbulnya sampah sejak

dari produsen sampah (rumah tangga, pasar, dan lain-lain), mendaur ulang

sampah di sumbernya atau di tempat pengolahan.

b. Penanganan sampah Rangkaian aktifitas penanganan sampah yang

meliputi pemilahan (pengelompokan dan pemisahan sampah menurut

jenis dan sifatnya), pengumpulan (memindahkan sampah dari sumber

sampah ke TPS atau tempat pengolahan sampah terpadu), pengangkatan

(kegiatan memindahkan sampah dari sumber TPS atau tempat pengolahan

sampah terpadu pengolahan hasil akhir (mengubah bentuk, komposisi, 23

karakteristik dan jumlah sampah agar diproses lebih lanjut, dimanfaatkan

atau dikembalikan ke alam.

Menurut Josef Riwu (2007, 127) dalam partisipasi masyarakat terdapat

dua dimensi penting. Dimensi pertama adalah siapa yang berpartisipasi.

Partisipasi masyarakat dapat terjadi pada empat jenjang yaitu pertama,

Page 50: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

35

partisipasi dalam pengambilan keputusan. Kedua, partisipasi dalam

pelaksanaan. Ketiga, partisipasi dalam pemanfaatan. Keempat, partisipasi

dalam evaluasi.

2. Tangga Partisipasi

Jenjang nonpartisipasi memiliki anak tangga tunggal, yakni manipulasi

sebagai anak tangga pertama dalam tangga partisipasi ini. Pada intinya, anak

tangga manipulasi mencerminkan kondisi mekanisme partisipasi yang

seakan-akan terjadi partisipasi dan ada kemuurahhatian penyelenggara

pemerintahan daerah untuk melibatkan masyarakat dalam beragam

bentuknya.

Jenjang partisipasi memiliki empat anak tangga, yakni informasi,

konsultasi, kemitraan, dan delegasi. Berbagai mekanisme yang berada dalam

anak tangga ini tidak memberikan peluang bagi masyarakat untuk terlihat

dalam kebijakan yang telah diambil. Anak tangga ketiga, konsultasi,

konsultasi mempunyai berbagai contoh mekanisme partisipasi seperti dengar

pendapar public, konsultasi public, musyawarah perencanaan pembangunan

(musrenbang), kontrak public via media massa.

Anak tangga keempat yaitu kemitraan, memiliki mekanisme partisipaso

yang telah berjalan dengan baik, yakni LPMK, RT, RW. Akan tetapi masih

dimungkinkan adanya berbagai mekanisme partisipasi lain, seperti hak

inisiatif warga untuk mengajukan rancangan peraturan daerah. Anak tangga

kelima adalah delegasi, yang berarti menyerahkan sebagian porsi

kewenangan kepada organisasi kemasyarkatan tertentu. Mekanisme ini dapat

menyusun kebijakna tertentu selakigus menjalankannya dengan berpedoman

pada kebijakan strategis yang dibuat oleh pemrintah daerah atau DPRD.

Anak tangga tertinggi adalah kendali warga yang bermakna ada

kekuasaan masyarakat untuk menentukan keputusan atau kebijakan tertentu

yang berlaku di daerah. Kendali warga dapat dijadikan acuan sebagai

Page 51: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

36

preskripsi dari pemerintahan daerah pada khususnya dan administrasi public

pada umumnya.

3. Manfaat Bank Sampah

Program bank sampah membawa beberapa manfaat yang dapat diambil

antara lain adalah manfaat sosial, manfaat ekonomi, dan manfaat lingkungan

(ekologi). Bank Sampah juga memberikan manfaat sosial yaitu melalui

sosialisasi dari Bank Sampah yang mana masyarakat akan diajarkan untuk

memilah sampah antara sampah organik dan non-organik.

Bank sampah bisa berkembang menjadi sumber bahan buku untuk

industri rumah tangga di sekitar lokasi bank. Jadi pengelolaan sampah bisa

dilakukan oleh masyarakat yang juga menjadi nasabah bank. Selain manfaat

sosial dan ekonomi, bank sampah bermanfaat dalam menjaga kondisi

ekologis (lingkungan alam). Sebagaimana amanah negara melalui Undang-

Undang Republik Indonesia Tentang Pengelolaan Sampah menyatakan

bahwa pengelolaan sampah dengan paradigma baru tersebut dilakukan

dengan kegiatan pengurangan dan penanganan sampah.

4. Faktor Pendukung Partisipasi Masyarakat

Sebagaimana pemaparan teori di atas, partisipasi masyarakat ditentukan

oleh bebebapa kategori. Kategori pertama, alasan material. Agar dapat

terlibat dalam kegiatan atau program sosial, pertimbangan untung dan rugi

sering menjadi tolok ukur. Aktifitas bersama yang mendatangkan manfaat

atau keuntungan bagi masyarakat dapat menarik minat seseorang untuk ikut

berpartisipasi. Prioritas masyarakat adalah mengejar kebutuhan dan

kepentingannya, baik sebagai makhluk individu maupun sosial. Keuntungan

atau manfaat secara praktis dan langsung menjadi pijakan dalam

menjalankan kegiatan.

Alasan selanjutnya adalah faktor mental. Pemahaman program atau

kegiatan yang akan dilaksanakan. Sesuatu yang dikenal dan dipahami akan

Page 52: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

37

lebih efektif jika dijalankan agar dalam penyelenggaraannya dapat dikontrol.

Selain pemahaman tentang program, pemahaman tentang kondisi lingkungan

sekitar niscaya dikuasai, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial.

Sehingga dalam prosesnya tidak terjadi gejala-gejala yang berpotensi

merusak program atau menghambat jalannya program.

5. Faktor Penghambat Partisipasi Masyarakat

Dalam penyelenggaraan program sosial, banyak hambatan-hambatan

yang harus dilalui. Hambatan-hambatan bagi bagi masyarakat untuk

berpartisipasi dalam kegiatan sosial cukup banyak. Dari uraian teori di atas

telah dipaparkan hambatan-hambatan partisipasi masyarakat yang dapat

diklasifikasikan menjadi dua, yaitu hambatan fisik dan non-fisik. Hambatan

fisik mencakup wilayah geografis, demografis, modal ekonomi, dan wadah

partisipasi. Sedangkan hambatan non-fisik berkaitan dengan etos.

Page 53: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

38

Kerangka berfikir

Sumber: Data Kerangka Berfikir

Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah Melalui Program Bank

Sampah Serasi Wilayah Vila Dago RW 21 Benda Baru Pamulang

Tangerang Selatan

Bentuk - bentuk Partisipasi dalam hal :

1. Pembuatan keputusan

2. Pengambilan manfaat

3. Evaluasi program

4. Pembangunan

Manfaat Bank Sampah :

1. Sosial

2. Ekonomi

3. Lingkungan (Ekologi)

Faktor

pendukung

Faktor

penghambat

Page 54: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

39

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Wilayah Vila Dago RW 21 Benda Baru

Pamulang Tangerang Selatan

1. Geografi

Bank Sampah Serasi RW 21 Benda Baru Pamulang Tangerang

Selatan bertempat di Balai Warga RW.021, Jl. Alam Asri Raya Blok K Vila

Dago Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan.

Kota ini terletak di bagian timur Provinsi Banten yaitu pada titik

koordinat 106o38’ – 106

o47’ Bujur Timur dan 06

o13’30” – 06

o23’30”

Lintang Selatan. Batas wilayah Kota Tangerang Selatan pada sebelah

Utara dengan Provinsi DKI Jakarta dan Kota Tangerang; sebelah

Timur dengan Provinci DKI Jakarta dan Kota Depok; sebelah Selatan

dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; dan sebelah Barat dengan

Kabupaten Tangerang. (wordpress, 2012)

Posisi yang melengkapi wilayah ini dengan batas-batas :

a. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Serpong

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Sawangan, Depok

c. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Ciputat

d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sawangan, Depok

2. Demografi

Secara administratif terdiri dari 7 Kecamatan, 49 Kelurahan

dan 5 Desa dengan luas wilayah 147,19 Km2 atau 14.719 Ha. dengan

kode pos 15315 hingga 15414. Daftar kecamatan dan kelurahan di

Kota Administrasi Tangerang Selatan. Diantaranya Kecamatan Setu,

Serpong Utara, Serpong, Pondok Aren, Pamulang, Ciputat Timur,

Ciputat.

Page 55: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

40

B. Profil Bank Sampah

Pengurus RW.021 berkomitmen untuk meningkatkan

kebersihan lingkungan, Salah satunya dengan mendirikan Bank

Sampah Serasi dan mengajak masyarakta mengelola sampah rumah

tangga dengan baik, sebab pengelolaan sampah yang dimulai dari

rumah tangga adalah manajemen sampah yang efektif dan tepat.

Program Bank Sampah Serasi merupakan sistem pegelolaan sampah

secara individu dan kolektif dengan prinsif daur ulang kerjasama

dengan mitra bisnis. Metode ini bisa meningkatkan nilai ekonomis

dari sampah kering. Sedangkan untuk masyarakat yang akan

mendapatkan keuntungan, para nasabah Bank Sampah Serasi bisa

memiliki tabungan yang bisa diambil sesuai kebutuhan. Dengan

demikian Bank Sampah Serasi akan memberikan dampak positif

untuk lingkungan dan memberikan nilai ekonomi serta dapat

membantu pemerintahan Kota Tangerang Selatan dalam

pengendalian sampah. Prinsip dasar pengelolaan sampah yang ramah

lingkungan adalah harus diawali oleh perubahan cara kita

memandang dan memperlakukan sampah. Sudah saatnya kita

memandang sampah punya nilai guna dan manfaat sehingga tidak

layak dibuang percuma. Pelaksanaan Bank Sampah Serasi adalah

langkah nyata kita membumikan perubahan paradigma pengelolaan

sampah. Pengembangan Bank Sampah Serasi harus menjadi

momentum awal membina kesadaran kolektif warga RW.021 untuk

mulai memilah, mendaur ulang dan memanfaatkan sampah guna

membangun lingkungan yang lebih baik sekaligus membangun

ekonomi kerakyatan. Kita sadar bahwa tantangan di masa datang

dalam pengelolaan sampah adalah :

Page 56: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

41

1. Peningkatan jumlah sampah yang sangat cepat/eksponensial

seiring dengan cepatnya pertambahan jumlah penduduk serta

disebabkan oleh pola konsumsi dan produksi yang tidak

berkelanjutan.

2. Masyarakat dan dunia usaha yang relative masih rendah tingkat

kesadaran dan pengetahuannya dalam mengelola sampah.

3. Tempat pengolahan atau pembuangan sampah yang selain terbatas

juga menimbulkan kerawanan sosial serta berdampak terhadap

nilai dan fungsi lingkungan hidup.

4. Pendekatan pengelolaan yang cenderung masih mengedepankan

end of pipe (kumpul angkut – buang). Sudah saatnya kita semua

sebagai pribadi maupun kelompok sosial dan jabatan untuk

mendukung bahkan berupaya dan menyediakan waktu lebih untuk

mensukseskan Program Bank sampah Serasi.

Sampah memang akan menjadi masalah lingkungan bila tidak

ditangani dengan baik apalagi bila sudah terakumulasi dalam skala

kota. Namun demikian sampah bisa menjadi berkah bila “beraliansi”

dengan tangan-tangan kreatif dan inovatif. Untuk itu maka dalam

rangka mengurangi sampah yang akhir-akhir ini menjadi ancaman

setiap kota besar, maka perlu dilakukan sebanyak-banyaknya

“aliansi” sampah dengan masyarakat.

Dengan tangan-tangan kreatif dan pemikiran-pemikiran

inovatif ternyata sampah yang selama ini sering dianggap masalah,

bagi mereka justru menjadi berkah. Untuk itu tidak berlebihan

kiranya apabila mereka saat ini memiliki motto : “Lebih Baik Hidup

dari Sampah dari Pada Hidup Menjadi Sampah”. Terbentuknya Bank

Sampah Serasi adalah sebuah kreasi inovatif yang dilakukan warga

RW.021 Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Kota

Page 57: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

42

Tangerang Selatan dalam memanfaatkan nilai ekonomi yang

terkandung dalam sampah, dan secara tidak langsung dapat

mengurangi sampah yang dibuang. Seperti halnya bank lainnya yang

kita kenal, bank sampah ini ada manajemen pengelolanya, ada

nasabahnya dan ada pencatatan pembukuannya.

Apabila dalam bank yang biasa kita kenal yang disetorkan

nasabah adalah uang maka dalam Bank Sampah yang disetorkan

“nasabah”nya adalah sampah yang dipandang bernilai ekonomis.

Kemudian pengelola Bank Sampah harus melakukan upaya kreatif

dan inovatif agar sampah-sampah yang dihimpun dari “nasabah”

dapat menjadi uang. Oleh karena itu, pengelola Bank Sampah

tersebut harus merupakan orangorang yang kreatif dan inovatif serta

memiliki jiwa kewirausahaan.

C. Visi dan misi Bank Sampah Serasi

Visi : Menjadikan Bank Sampah Serasi sebagai wadah komunitas

warga yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kebersihan dan

lingkungan yang sehat, dengan memberikan nilai tambah ekonomis.

Misi :

1. Merubah perilaku warga menjadi sayang terhadap sampah, dan

memanfaatkan sampah untuk menambah pendapatan.

2. Pengelolaan sampah sampai bersih dengan kegiatan pengomposan

(komposter) pada sampah organik dan pembuatan kerajinan pada

sampah an-organik

Motto : “Sampah Menjadi Berkah”

D. Tujuan

1. Membantu menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan dari

sampah

Page 58: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

43

2. Melayani kebutuhan warga melalui produk Bank Sampah

3. Meningkatkan kesejahteraan warga

4. Mencentak generasi penerus yang peduli menjaga kelestarian

lingkungan

E. Struktur Organisasi

Gambar 1. Struktur Organisasi

1. Susunan Pengurus Bank Sampah Serasi RW.021 Benda Baru

Pamulang Tangerang Selatan

PELINDUNG DAN PEMBINA

H. Saidun, SE., M.Si : Pelindung

Ujang Karmana Arya, S.Sos : Pembina

H Syamsul Bahri, SE : Pembina

Mursyida Hasni Nasution, S.Sos, MM : Pembina

PENGURUS

Rita Sari, SE : Ketua

Rosida Djuhro : Wakil Ketua

Herlika Budiarty : Sekretaris

Ira Susziaty : Sekretaris

Rita Mustikarini : Bendahara

Azizah Nawanty : Bendahara

Fanny Andryanty : Buku Tabungan Nasabah

Page 59: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

44

Eny Dhamayanti : Buku Tabungan Nasabah

Nurwulan : Humas/Pemasaran

Yuli Trisnawati : Humas/Pemasaran

Witri : Humas/Pemasaran

Darso : Penimbangan

Robby Karya, S.Ip : Penimbangan

Muhammad Nahuri, S.Pd : Penimbangan

Rusydi : Rumah Tangga / Sekretariat

F. Sistem Bank Sampah Serasi

1. Sistem Bank sampah Serasi ada 2 sistem yaitu :

a. Sistem Individu :

a) Sampah dipilah pada skala rumah tangga

b) Sampah disetor langsung oleh nasabah, untuk dilakukan

penimbangan

c) Penimbangan

d) Pencatatan

e) Hasil sampah yang telah ditimbang, dimasukan kedalam buku

tabungan.

b. Sistem Komunal

a) Sampah dipilahpada skala rumah tangga

b) Sampah disetor dan dikumpulkan di setiap RT masing-masing

c) Pengurus Bank Sampah Serasi datang untuk melakukan

penimbangan

d) Pencatatan

e) Hasil sampah yang telah ditimbang, dimasukan kedalam buku

tabungan

Gambar 2. Alur penimbangan

Page 60: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

45

2. Tata Cara Menjadi anggota / Nasabah Bank Sampah Serasi

a. Menghubungi pengurus Bank Sampah Serasi, untuk

mendapatkan formulir

b. Isi Formulir pendaftaran anggota./nasabah

c. Lampirkan photo copy KTP

d. Membayar uang keanggotaan sebesar Rp. 5.000,- (satu kali untuk

selamanya)

e. Nasabah akan mendapatkan nomor keanggotaan nasabah

f. Nasabah akan mendapatkan buku tabungan

g. Nasabah akan mendapatkan plastik pemilah sampah kering

3. Lima Langkah Sukses Bank Sampah Serasi :

a. Sosialisasi awal

b. Pelatihan teknis

c. Pelaksanaan sistem

d. Pemantauan

e. evaluasi

G. Pemasuskan Dan Pembagian Keuangan

1. Pemasukan Bank Sampah Serasi Pemasukan Bank Sampah Serasi

adalah selisih harga beli sampah dari warga / anggota dengan selisih

harga penjualan, dengan penagturan

2. Pembagian Hasil Usaha Bank Sampah Serasi

a. 5% Insentif Kas RW.021 dihitung dari seluruh anggota Bank

Sampah serasi

b. 5% untuk Insentif Kas RT. Dihitung dari jumlah Anggota RT.

masing-masing

c. 20% Untuk Operasion al Pengelola Bank Sampah serasi

Page 61: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

46

BAB IV

TEMUAN LAPANGAN

A. Temuan Penelitian

Dalam temuan ini peneliti membahas tentang Partisipasi

masyarakat dalam menangani sampah melalui program Bank

Sampah Serasi di Vila Dago RW 21 Benda Baru Pamulang

Tanggerang Selatan. Penelitian ini berfokus pada Partisipasi

masyarakat dalam pengelolaan dan manfaat Bank Sampah Serasi

bagi warga Vila Dago, Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan.

Pengurus RW.021 berkomitmen untuk meningkatkan

kebersihan lingkungan, Salah satunya dengan mendirikan Bank

Sampah Serasi dan mengajak masyarakat mengelola sampah rumah

tangga dengan baik, sebab pengelolaan sampah yang dimulai dari

rumah tangga adalah manajemen sampah yang efektif dan tepat.

Program Bank Sampah serasi merupakan sistem pegelolaan sampah

secara individu dan kolektif dengan prinsif daur ulang kerjasama

dengan mitra bisnis. Metode ini bisa meningkatkan nilai ekonomis

dari sampah kering.

Sedangkan untuk masyarakat yang akan mendapatkan

keuntungan, para nasabah Bank Sampah Serasi bisa memiliki

tabungan yang bisa diambil sesuai kebutuhan.Dengan demikian

Bank Sampah Serasi akan memberikan dampak positif untuk

lingkungan dan memberikan nilai ekonomi serta dapat membantu

pemerintahan Kota Tangerang Selatan dalam pengendalian sampah.

Berdasarkan hasil wawancara, observasi, catatan lapangan dan

dokumentasi, penulis akan menguraikan hasil dari temuan lapangan:

Page 62: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

47

1. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Bank Sampah Serasi

RW 21 di Vila Dago Benda Baru Pamulang Tangerang Selatan

Salah satu temuan penelitian pertama yang didapat oleh

peneliti bahwasannya Bank Sampah Serasi RW 21 membantu dalam

pengelolaan sampah agar lebih bermanfaat di bidang ekonomi.

Masyarakat dihimbau agar mengumpulkan sampah untuk

kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Disamping itu pengelolaan

Bank Sampah Serasi RW 21 ini mempunyai dampak ekonomi,

sosial, dan ekologi.

Bank sampah serasi RW 21 juga mempunyai dampak

kesejahteraan masyarakat untuk peningkatan ekonomi dengan

diadakannya buku tabungan Anggota yang berguna untuk

penyetoran sampah ke bank sampah serasi RT 21. Dengan demikian

Bank Sampah mempunyai dampak ekonomi yang nyata bagi setiap

warga yang menyetorkan sampah ke bank sampah serasi. Dampak

lain juga seperti dampak sosial yang menjadikan warga menjadi

bersosialisasi dengan adanya program bank sampah ini. Selain itu

dampak yang juga bisa dirasakan bagi semua lapisan masyarakat

yang ikut maupun yang tidak ikut adalah dampak ekologi lingkugan

yang bermanfaat bisa menghasilkan nilai tambah ekonomi bagi

setiap anggota yang bergabung dalam bank sampah serasi ini.

“Terkait dengan program bank sampah, saya memandang

ini merupakan sebuah upaya yang sangat positif, Semoga

bank sampah ini dapat bermanfaat sesuai dengan harapan

bersama, yaitu menjadikan wilayah ini bersih, sehat, rapih

dan indah. dan mari kita berharap, agar program bank

sampah di kota Tangsel dapat berkembang

terus”(Pernyataan Walikota Tanggerang Selatan Hj.Airin

Rahmi Diany, S.H., MH, 2019)

Page 63: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

48

Disamping membantu memecahkan masalah sampah, bank

sampah juga dapat memberikan tambahan pemasukan warga.

Terkait hal tersebut, ada beberapa hal yang perlu disampaikan agar

program bank sampah dapat memberikan kontribusi yang optimal.

Manajemen yang baik adalah kunci jika tidak ada faktor ini maka

semangat dan niat yang ada akan sia-sia, terus sebarkan program ini

kepada lingkungan sekitar, semakin banyak Bank Sampah akan

semakin baik.

a. Bentuk partisipasi masyarakat dalam mengatasi pembuatan

keputusan di Bank Sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda

Baru Pamulang

Kegiatan ini bertujuan untuk pembuatan keputusan di Bank

Sampah Serasi RW 21 yang didalamnya terdapat pembuatan

keputusan dalam acara, dalam rapat – rapat, dalam penimbangan

dan lain – lain. Dalam hal ini pembina Bank Sampah Serasi RW 21

mengungkapkan :

“Bank Sampah itu kan programnya Pemkot, jadi Walikota

Tanggerang Selatan itu salah satu programnya mengadakan

Bank Sampah sampai di tingkat RW. Untuk program ini

karena sampah kan banyak yang dibuang begitu saja,

sebenernya kan sampah masih bisa di olah menjadi

manfaat baik bagi lingkungan dan bisa membuat alam

menjadi lebih asri. Selain itu yaa bisa menambah

penghasilan lah buat kita juga, saya sih sangat mendukung

program Bank Sampah ini. Kalo untuk pengambilan

keputusan saya sebagai Ketua RW otomatis sayaa yang

membuat keputusan, tapi setelah berjalannya acara yaa

balik lagi semua ke pengurus. Karena saya hanya sebagai

pembina di Bank Sampah Serasi RW 21 ini bersama lurah

dan Bank Sampah ini itu dibawah naungan Ibu – Ibu PKK.

Peran masyarakat yaa sebagai anggota karena yaa bisa

membantu kelestarian lingkungan dan bisa mendapat ke

untungan dari penjualan sampah ini, perannya si anggota

Page 64: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

49

sih menyepakati terbentuknya pembuatan keputusan.” (

Arya 2020)

Dalam hal ini untuk pembuatan keputusan Arya sebagai ketua

RW otomatis Arya yang membuat keputusan, tapi setelah

berjalannya acara balik lagi semua ke pengurus. Karena Arya hanya

sebagai pembina di Bank Sampah Serasi RW 21 ini bersama lurah

dan Bank Sampah dibawah naungan Ibu – Ibu PKK. Pada

tanggapan lain juga diungkapkan oleh ketua Bank Sampah Serasi

RW 21:

“Dalam pembuatan keputusan kita biasanya mengadakan

rapat bersama dengan pembina dan pengurus, biasanya

sehabis rapat kita juga mengulas lagi hasil rapatnya lewat

group WA bank sampah serasi. untuk warga sih tidak ikut

menangani pengambilan keputusan yaa karena kan

keputusan itu pengurus dan pembina bank sampah yang

menentukan.” (Sari 2020)

Dalam hal ini untuk pembuatan keputusan Rita sebagai ketua

bank sampah Serasi RW 21. Mengadakan rapat bersama dengan

pengurus dan pembina, sehabis rapat Rita beserta pengurus dan

pembina merembukan keputusan hasil rapat di group WA. Pada

tanggapan lain juga diungkapkan oleh tim pencatatan Bank Sampah

Serasi RW 21:

“Saya sih dalam pembuatan keputusan ikut saja dengan

pengurus – pengurus lain yaa karena kan kita kalo untuk

keputusan harus dirembukin sama – sama dulu lalu baru

kita ke pembina untuk nanya keputusannya seperti apa.”

(Damayanti 2020)

Dalam hal ini untuk pembuatan keputusan Eny lebih ikut saja

dengan pengurus – pengurus yang lainnya karena untuk keputusan

semua harus dirembukan bersama – sama lalu baru pembinan lah

Page 65: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

50

nanti yang memberikan hasilnya gimana. Pada tanggapan lain juga

diungkapkan oleh wakil ketua Bank Sampah Serasi RW 21:

“Kalau saya sih sebagai wakil ketua ya lebih merembukan

lagi setiap pembuatan keputusan yang ada jadi saya tidak

perna membuat keputusan sendiri pasti nanti saya obrolin

lagi ke pengurus dan pembina.” (Djuhro 2020)

Dalam hal ini untuk pembuatan keputusan Rosida lebih

merembukan setiap pembuatan keputusan jadi Rosida tidak pernah

membuat keputusan sendiri pasti diobrolin lagi dengan pengurus

dan pembina. Pada tanggapan lain juga di ungkapkan oleh humas

Bank Sampah Serasi RW 21:

“Ya kita biasanya musyawarahkan dulu kalau untuk

keputusan ya nanti yang memutuskan jalan atau tidaknya

ya balik lagi ke pembina dan ketua.” (Nurwulan 2020)

Dalam hal ini untuk pembuatan keputusan Nurwulan biasanya

musyawarahkan dulu, kalau untuk keputusan jalan atau tidaknya

balik lagi ke pembina dan ketua.

Pada pembuatan keputusan yang ada di bank sampah Serasi

RW 21 terbilang cukup sesuai dengan struktur birokrasi, yang

didalamnya pemegang keputusan berada pada Pembina dan ketua

yang dimusyawarahkan dengan pengurus bank sampah dan akan

dijalankan oleh seluruh pengurus dan juga anggota yang terlibat di

dalam Bank Sampah Serasi RW 21.

b. Bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

penyebaran informasi untuk sosialisasi di Bank Sampah

Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru Pamulang

Penyebaran informasi bank sampah Serasi RW 21 dilakukan

melalui pemberian informasi secara langsung kepada masyarakat

yang datang ke acara arisan, pengajian, acara warga lainnya dan

Page 66: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

51

juga pengurus melakukan sosialisasi secara door to door kepada

warga agar bisa berpartisipasi dalam program Bank Sampah Serasi

RW 21. Dalam penyebaran informasi juga melalui media sosial

diantaranya group – group Whatsapp dan juga website RW 21. Pada

penyebaran informasi ini Arya sebagai RW sekaligus pembina

mengungkapkan:

“Karena organisasi bank sampah ini dibawah ke RWan

tentu dengan surat resmi lah yang ditujukan kepada RT dan

nanti RT yang ber sosialisasi kepada warga – warganya

dengan mendatangi langsung dari rumah ke rumah. Peran

saya hanya sebatas menentukan kebijakan karena sebagai

pembina dan Ketua RW. Peran warga yaa juga harus

menginformasikan juga ke warga lainnya tapi mereka tidak

wajib, yang mempunyai kewajiban untuk menyebarkan

informasi hanya ada di pengurus saja. Dan saya juga hanya

membuat kebijakan – kebijakan saja dan sesekali juga

menyebarkan informasi sosialisasi karena saya juga

sebagai anggota bank sampah ini.” (Arya 2020)

Dalam penyebaran informasi ini Arya sebagai ketua RW, dan

bank sampah juga masuk dalam organisasi ke RWan Arya

memberikan surat resmi kepada setiap ketua RT untuk meneruskan

surat itu ke setiap warga dan membagikannya dari rumah ke rumah.

Pada tanggapan yang lain juga diungkapkan oleh Rita sebagai ketua

Bank Sampah Serasi RW 21:

“Kita biasanya melalui group WA RT yaa, nanti RT yang

mengabari lagi warga – warganya. Dan kita juga biasanya

mengikuti acara – acara RT seperti arisan, pengajian dan ya

pokonya ditempat – tempat yang sedang ada perkumpulan

ditiap RT, disitu kita sekalian memberikan informasi dan

sosialisasi bank sampah kepada warga. yaa warganya juga

jadi antusias untuk mengumpulkan sampah – sampah

setelah kita berikan informasi dan sosialisasi bank

sampah.” (Sari 2020)

Page 67: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

52

Dalam penyebaran informasi ini Rita sebagai ketua Bank

Sampah Serasi RW 21 melalui group – group Whatsapp RT

mengabari warga – warga. dan juga biasanya mengikuti acara RT

seperti arisan, pengajian dan juga di tempat – tempat yang sedang

ada warga yang berkumpul. Pada tanggapan yang lain juga Eny

sebagai tim pencatatan Bank Sampah Serasi RW 21:

“Kalau untuk penyebaran informasi ya saya sih ikut woro –

woro lah, antar tetangga dulu yang terdekat kita dulu terus

ya paling dari group – group WA gitu sih kita.”

(Damayanti 2020)

Dalam penyebaran informasi ini Eny sebagai tim pencatatan

Bank Sampah Serasi RW 21 ikut ramai – ramai bersama pengurus

lainnya. Eny juga sering memberi tahu ke tetangga terdekatnya dan

juga menyebarkan lewat group – group Whatsapp. Pada tanggapan

yang lainnya juga Rosida sebagai wakil ketua Bank Sampah Serasi

RW 21:

“Saya sih di arisan – arisan RT sering memberikan

informasi bahwa pentingnya bank sampah agar warga tuh

lebih tau manfaat dan kegunaan bank sampah. Saya juga

kadang kalau ketemu warga dijalan sering saya kasih tau

informasi bank sampah kadang ya di group WA warga juga

saya sering kasih tau kegunaan bank sampah dan informasi

bahwa ada penimbangan sampah nih di hari ini jam segini

gitu.” (Djuhro 2020)

Dalam penyebaran informasi ini Rosida sebagai wakil ketua

Bank Sampah Serasi RW 21 sering memberikan informasi penting

tentang bank sampah di tiap arisan – arisan RT dan kadang juga

sering memberi tau warga yang ketemu dijalan. Sering juga Rosida

memberikan informasi melalui Whatsapp group warga. pada

tanggapan lain Nurwulan sebagai humas Bank Sampah Serasi RW

21:

Page 68: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

53

“Ya saya sih dari WA group ya kalau untuk menyebarkan

informasi – informasinya, kadang juga sih kita turun

langsung ke arisan – arisan RT untuk memberikan

informasi – informasi dan penyuluhan bank sampah Serasi

ini.” (Nurwulan 2020)

Dalam penyebaran informasi ini Nurwulan sebagai humas

bank sampah Serasi RW 21 menyebarkan informasi melalui

Whatsapp group dan juga kadang Nurwulan langsung terjun ke

arisan – arisan RT untuk memberikan penyuluhan bank sampah.

Pada penyebaran informasi di Bank Sampah Serasi informasi

disebarkan melalui Whatsapp group, arisan, pengajian, tempat –

tempat berkumpulnya warga dan memberikan surat resmi dari ketua

RW kepada ketua RT agar ditujukan langsung ke warganya.

c. Bentuk partisipasi masyarakat dalam pengambilan

keputusan di Bank Sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda

Baru Pamulang

Kegiatan ini bertujuan untuk pengambilan keputusan yang ada

di Bank Sampah Serasi RW 21 yang di dalamnya terdapat

pengambilan keputusan pada saat acara, dalam rapat – rapat, pada

saat penimbangan dan lain – lain. Dalam hal ini Arya sebagai

pembina Bank Sampah Serasi RW 21 mengungkapkan :

“Yaaa sesuai posisi lah kalau saya kan posisinya sebagai

pembina yaa jadi semua kebijakan – kebijakan yaa melalui

pembina – pembina yang menjadi pemutus akhir. Yaa di

bank sampah ini hampir semua keputusan yaa di ambil

oleh pembina. Dalam membuat kesepakatan anggota –

anggota ikut serta tapi balik lagi yang menentukan

keputusan akhirnya yaa tetap di pembina.” (Arya 2020)

Dalam hal ini pengambilan keputusan Arya sebagai pembina

jadi semua kebijakan – kebijakan harus melalui pembina yang

Page 69: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

54

menjadi pemutus akhir. Tanggapan yang serupa juga diungkapkan

oleh Rita sebagai ketua Bank Sampah Serasi RW 21:

“Dalam hal pengambilan keputusan saya sih sangat ikut

serta karena kan saya sebagai ketua juga harus tegas

mengambil keputusan seperti pengaturan jadwal

penimbangan itu saya yang mengatur kapan tanggalnya.

Tapi sih semua keputusan ya balik lagi nanti saya serah kan

kepada pembina yaa karena mereka yang berhak

memberikan keputusan. Jadi yaa yang mengambil

keputusan ya pengurus dan nanti kita serahkan ke pembina

gimana baiknya gitu.” (Sari 2020)

Dalam hal pengambilan keputusan Rita sebagai ketua juga

harus tegas dalam mengambil keputusan seperti pengaturan jadwal

penimbangan, tapi balik lagi semuanya ke pembina karena mereka

yang berhak memberikan keputusan. Tanggapan lain juga di

ungkapkan Eny sebagai tim pencatatan Bank Sampah Serasi RW

21:

“Saya sih kalau untuk pengambilan keputusan ya ikut aja

keputusan bersama lah karena itu juga kan kita putusannya

bersama – sama dengan pengurus dan pembina yang lain.”

(Damayanti 2020)

Dalam hal pengambilan keputusan Eny ikut saja keputusan

bersama – sama dengan pengurus dan pembina yang lain.

Tanggapan yang sama juga di ungkapkan Rosida sebagai wakil

ketua Bank Sampah Serasi RW 21:

“Ya kalau pengambilan keputusan ya itu tadi pasti kita

musyawarahkan bersama pengurus – pengurus lain dan

pembina. Di bank sampah ini sih kita gak pernah ya sendiri

– sendiri pasti selalu merembukan dulu suatu hal apa pun.”

(Djuhro 2020)

Dalam hal ini pengambilan keputusan Rosida, musyawarah

bersama pengurus lain dan pembina. di bank sampah ini tidak

Page 70: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

55

pernah sendiri – sendiri selalu merembukan dulu suatu hal apa pun.

Tanggapan yang sama juga di ungkapkan Nurwulan sebagai humas

Bank Sampah Serasi RW 21:

“Ya keputusan sih biasanya ada di ketua dan pembina

kalau saya lebih ikut aja mau keputusannya kaya gimana

hasilnya.” (Nurwulan 2020)

Dalam hal ini pengambilan keputusan Nurwulan lebih ikut aja

mau keputusan yang seperti apa hasilnya karena keputusan ada di

ketua dan pembina.

Pada pengambilan keputusan yang ada di Bank Sampah Serasi

RW 21 di musyawarahkan bersama – sama oleh pengurus dan

pembina, yang di dalamnya pemegang keputusan akhir berada pada

pembina dan ketua.

d. Bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

menyumbangkan fikiran di Bank Sampah Serasi RW 21

Vila Dago Benda Baru Pamulang

Kegiatan ini bertujuan untuk menyumbangkan fikiran sebagai

salah satu bentuk perkembangan Bank Sampah Serasi RW 21 agar

dapat meningkatkan program – program yang dijalankan, yang

didalamnya terdapat usulan atau gagasan dan ide – ide. Dalam hal

ini Arya sebagai pembina Bank Sampah Serasi RW 21

mengungkapkan:

“Saya ya memberika ajuan – ajuan untuk tatacara

administrasinya misalkan dengan memakai komputerisasi,

pembukuan lengkap dengan menggunakan buku tabungan

lengkap dan cara membuat informasi kepada warga –

warga. Saya terlibat juga dalam menyumbangkan fikiran

kan saya sebagai pembina yaa langsung saya sosialisasikan

ke anggota dan pengurus untuk menyumbangkan fikiran –

fikiran. Peran masyarakat atau anggota yaa tidak dapat

menyumbangkan fikiran karena semua itu hanya ada di

Page 71: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

56

pembina dan pengurus saja. Anggota atau masyarakat

hanya sebagai peserta saja di bank sampah kita.” .” (Arya

2020)

Dalam hal ini Arya menyumbangkan fikiran dengan

memberikan usulan untuk tatacara administrasi, pembukuan

lengkap dengan menggunakan buku tabungan dan cara membuat

informasi sosialisasi kepada warga. Pada tanggapan lain Rita

sebagai ketua Bank Sampah Serasi RW 21 mengungkapkan:

“Ya saya selalu memberikan pemikiran bahwa sampah bisa

menjadi bernilai ekonomis dan sampah bisa dimanfaatkan

menjadi kerajinan seperti pot bunga, tas, dan kerajinan

lainnya. Tapi karena kita kekurangan SDM dan alat jadi

untuk kerajinan belum bisa untuk sekarang – sekarang ini.”

(Sari 2020)

Dalam hal ini Rita menyumbangkan fikiran dengan

memberika pemikiran bahwa sampah bisa menjadi bernilai

ekonomis dan sampah bisa dimanfaatkan menjadi kerajinan. Pada

tanggapan yang lainnya Eny selaku tim pencatatan Bank Sampah

Serasi RW 21 mengungkapkan:

“Kalo menyumbangkan fikiran sesekali saya

menyumbangkan, contohnya kaya cara memilah – milah

sampah yang bagus dengan yang kurang bagus dan saya

suka memberikan masukan sebelum menimbang baiknya

bapak atau ibu yang ingin menimbang sampah

memisahkan menjadi satu jenis sampah.” (Damayanti

2020)

Dalam hal ini Eny selaku tim pencatatan Bank Sampah Serasi

RW 21 sesekali menyumbangkan fikiran seperti cara memilah –

milah sampah yang masih layak dengan yang sudah tidak layak dan

Eny memberikan masukan ke pada anggota yang ingin menimbang

agar memisahkan sampah menjadi satu jenis sampah. Pada

Page 72: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

57

tanggapan yang lainnya Rosida selaku wakil ketua Bank Sampah

Serasi RW 21 mengungkapkan:

“Saya sih lebih sering menyumbangkan fikiran ke edukasi

memilah sampah ya ke anggota – anggota yang lain dan

juga saya sering memberi tahu ke angota lain untuk selalu

menginformasikan ke warga – warga yang belum ikut

bahwa pentingnya bank sampah ini.” (Djuhro 2020)

Dalam hal ini Rosida selaku wakil ketua Bank Sampah Serasi

RW 21 lebih sering menyumbangkan fikiran untuk cara memilah

sampah kepada anggota – anggota yang lain dan juga sering

memberitahu anggota lain untuk menyerukan ajakan untuk

mengikutin bank sampah. Dan tanggapan yang berikutnya

Nurwulan selaku humas di Bank Sampah Serasi RW 21

mrngungkapkan:

“Saya sering memberikan gagasan – gagasan ke ketua atau

pun ke pembina ya misal cara menyimpan sampah agar

tetap rapih walaupun kita simpan dirumah tapi ya kalau

sudah kebanyakan sampahnya lagi – lagi kita kasih

sebagian ke temen – temen bank sampah lainnya.”

(Nurwulan 2020)

Dalam hal ini Nurwulan sebagai humas Bank Sampah Serasi

RW 21 sering memberikan gagasan ke ketua dan pembina

bagaimana cara menyimpan sampah agar tetap rapih walau kita

simpan dirumah.

Dalam menyumbangkan fikiran di Bank Sampah Serasi RW

21 banyak sekali usulan dan ide dari tatacara administrasi,

pembukuan lengkap buku tabungan, sampah bernilai ekonomis,

sampah bisa menjadi bahan kerajinan, cara memilah sampah dan

cara menyimpan sampah dengan rapih. Tapi masih ada beberapa

Page 73: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

58

yang belum terlaksana dikarenakan persoalan alat, SDM yang masih

sedikit dan tempat yang belum memadai.

e. Bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

menyumbangkan fikiran dan tenaga di Bank Sampah Serasi

RW 21 Vila Dago Benda Baru Pamulang

Kegiatan ini bertujuan untuk menyumbangkan fikiran dan

tenaga yang bertujuan untuk perkembangan Bank Sampah Serasi

RW 21 dalam menunjang program – program yang dijalankan lebih

baik lagi kedepannya yang didalamnya terdapat usulan, ide – ide

dan tenaga. Dalam hal ini Arya sebagai pembina Bank Sampah

Serasi RW 21 mengungkapkan:

“Kalo fikiran yaa sama yang kaya tadi saya jelaskan

sedangkan kalau tenaga yaa saya ikut menimbang ketika

ada acara penimbangan di bank sampah dan membantu

memilah sampah. Anggota atau masyarakat juga ikut

membantu kita saling gotongroyong lah dalam

penimbangan sampah itu.” (Arya 2020)

Dalam hal ini Arya selaku pembina selain menyumbangkan

fikiran juga menyumbangkan tenaga berupa ikut berkontribusi

memilah dan menimbang sampah. Dan Arya juga mengungkapkan

bahwa anggota dan pengurus saling bergotong royong dalam acara

penimbangan. Hal serupa di ungkapkan oleh Rita selaku ketua Bank

Sampah Serasi RW 21:

“Ya fikirannya itu tadi ya bahwa sampah bisa menjadi

bernilai ekonomis dan sampah bisa dimanfaatkan menjadi

kerajinan. Ya tenaganya saya ikut serta dalam acara

penimbangan dan ikut juga menimbang dan mencatat hasil

dari sampah yg ditimbang. Ya warganya cukup

memperhatikan, semua yang menimbang, mencatat dan

kasir itu semua pengurus yang mengerjakan. Warga hanya

Page 74: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

59

melihat hasil berapa yang mereka dapat dari tabungan

sampah mereka.” (Sari 2020)

Dalam hal ini Rita selaku ketua mengungkapkan, dalam

menyumbangkan fikiran Rita mengedukasi anggota dan pengurus

bahwa sampah itu bisa bernilai jual dan sampah bisa di jadikan

kerajinan. Selain fikiran Rita juga menyumbangkan tenaganya

untuk terjun langsung dalam pencatatan dan penimbangan sampah.

Rita mengungkapkan bahwa anggota hanya berpartisipasi ikut

menyetorkan sampah yang mereka bawa dan mengikuti proses

penimbangan sampai mereka mendapatkan hasil dari sampah yang

mereka bawa. Hal yang berbeda diungkapkan Eny selaku tim

pencatatan Bank Sampah Serasi RW 21:

“Saya sih fikiran yang tadi saya jelaskan tapi kalo untuk

tenaga ya saya bantu – bantu pas dipenimbangan, saya kan

divisi pencatatan ya jadi saya di pencatatan dan tugasnya

hanya ngelist – ngelist sampah aja.” (Damayanti 2020)

Dalam hal menyumbangkan fikiran dan tenaga Eny selaku tim

pencatatan hanya menjalankan tugasnya sebagai tim pencatatan

yang bertujuan untuk melist sampah – sampah apa saja yang sudah

disetorkan oleh nasabah bank sampah. Hal lain diungkapkan Rosida

selaku wakil Bank Sampah Serasi RW 21:

“Kalau fikiran kan itu tadi kadang juga kalau sebelum

penimbangan kan kita juga sering kumpul tuh untuk

ngobrolin evaluasi penimbangan – penimbangan yang

sebelumnya, kalau untuk fikiran saya sih sering

memberikan edukasi ke anggota yang belum tau cara

memilah sampah karena kan biasanya ada anggota yang

tidak tau sampah mana yang ada nilai jualnya. Dan kalau

tenaganya saya bantu – bantu saat penimbangan dan saya

sering membackup kalau ada pengurus – pengurus yang

tidak bisa hadir.” (Djuhro 2020)

Page 75: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

60

Dalam menyumbangkan fikiran dan tenaga Rosida

mengungkapkan sering memberikan edukasi ke anggota yang belum

tau cara memilah sampah pada saat sebelum penimbangan dimulai

dan juga mengadakan evaluasi dengan pengurus lainnya terkait

penimbangan – penimbangan yang kemarin sudah dilakukan.

Sedangkan untuk menyumbangkan tenaganya Rosida lebih sering

membackup pengurus – pengurus yang belum bisa menyempatkan

hadir dalam penimbangan. Dalam hal ini pengurus lain juga

mengungkapkan:

“Kalau fikiran ya sama kaya yang tadi kalau tenaga ya

paling saya bantu – bantu lebih ke penyebaran informasi

dan penyuluhan bank sampah Serasi.” (Nurwulan 2020)

Dalam hal menyumbangkan fikiran dan tenaga Nurwulan

lebih memberikan gagasan ke pengurus dan pembina sedangkan

untuk tenaga, Nurwulan sebagai humas lebih membantu di

penyebaran informasi dan sering memberikan penyuluhan ke warga

tentang Bank Sampah Serasi RW 21.

Dalam hal menyumbangkan fikiran dan tenaga di Bank

Sampah Serasi RW 21 lebih memberikan usulan – usulan dan

edukasi seperti cara memilah sampah. Sedangkan untuk tenaga

semua pengurus mempunyai tugasnya masing – masing seperti tim

pencatatan, humas, penimbangan dan lain – lain untuk wakil ketua,

ketua dan pembina hanya mengawasi keberlangsungan acara ketika

ada divisi yang tidak hadir baru wakil ketua, ketua dan pembina ikut

serta juga membantu.

f. Bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

kesadaran pengambilan manfaat dari program Bank

Sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru Pamulang

Page 76: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

61

Kegiatan ini bertujuan untuk menilai berapa besar dampak

kesadaran pengambilan manfaat bagi pembina, pengurus, anggota

dan warga atau masyarakat sekitar. Seperti seberapa pedulinya

mereka terhadap lingkungan dan juga dapat menambahkan

penghasilan bagi mereka yang menjadi nasabah dari Bank Sampah

Serasi RW 21. Dalam hal ini Arya sebagai pembina

mengungkapkan:

“Saya sangat sadar akan pengambilan manfaat atas

program yang bank sampah jalankan dan saya ikut andil

memberikan kesadaran ke masyarakat akan pentingnya

bank sampah. Selain menjadikan lingkungan bersih juga

dapat menjadi pundi – pundi penghasilan kita walaupun

sedikit kalau kita kumpulkan bersama – sama satu RW kan

hasilnya akan besar. Kita juga di bank sampah ini

mempunyai jargon “dari sampah jadi uang” semua warga

juga sering saya ingatkan untuk ikut Bank Sampah yaa

karena manfaatnya yang banyak selain menjadi bersih

lingkungan kita juga mendapatkan penghasilan dari barang

yang kita anggap gak berharga seperti sampah ini. Warga –

warga sih setelah saya beri tahu beberapa ada yang ingin

menjadi anggota bank sampah karena kesadaran mereka

juga.” (Arya 2020)

Dalam hal ini Arya ikut andil memberikan kesadaran ke

masyarakat akan pentingnya bank sampah. Selain menjadikan

lingkungan bersih juga dapat menjadi pundi – pundi penghasilan

kita, walaupun sedikit kalau kita kumpulkan bersama – sama

hasilnya akan besar. Arya juga sering mengedukasi warga – warga

tentang bank sampah dan ada beberapa yang ingin menjadi anggota

bank sampah karena kesadaran mereka. Dalam hal ini Rita sebagai

ketua mengungkapkan:

“Manfaatnya banyak yaa yang pertama kita jadi perduli

dengan sampah yang kedua sampah bisa jadi ada nilai

ekonomisnya terus yang ketiga ya lingkungan jadi lebih

Page 77: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

62

bersih dan indah. Saya juga sering kalau lagi jalan

mengambil botol atau sampah plastik yang masih layak

untuk saya kumpulkan di rumah dan nantinya saya timbang

di bank sampah.” (Sari 2020)

Dalam hal ini bagi Rita yang pertama jadi perduli dengan

sampah yang kedua sampah jadi bernilai ekonomis dan yang ketiga

lingkungan jadi lebih bersih dan indah. Dan Rita terkadang juga

sering mengumpulkan sampah yang Rita temukan di jalan dan

masih layak untuk nantinya akan Rita timbang pada saat

penimbangan bank sampah. Dalam hal ini Eny selaku divisi

pencatatan mengungkapkan:

“Kalau saya sih pengambilan manfaatnya lebih ke

kebersihan lingkungan ya dari lingkup keluarga dulu kan

nanti meningkat ke lingkungan RT sampai ke RW juga.”

(Damayanti 2020)

Dalam hal ini Eny jadi lebih sadar akan kebersihan

lingkungan, dan Eny menerapkannya dari lingkup sekala kecil dulu

seperti keluarganya. Baru setelah keluarga akan naik lagi ke lingkup

yang lebih besar seperti RT dan RW. Hal yang berbeda

diungkapkan Rosida selaku wakil Bank Sampah Serasi RW 21:

“Kalau pengambilan manfaat ya saya sering

mengumpulkan sampah – sampah dari mana pun di rumah

untuk nantinya saya timbang di bank sampah. Tapi

sekarang saya lagi tidak mengumpulkan karena adanya

pandemik covid ini dan juga lahan dirumah saya yang

sempit jadi saya tidak mengumpulkan sampah dulu untuk

sekarang ini.” (Djuhro 2020)

Dalam hal ini Rosida menjadi lebih giat untuk mengumpulkan

sampah – sampah yang akan dikumpulkan dirumah dan nantinya

akan di timbang di bank sampah Serasi RW 21. Karena keadaan

sekarang ini yang sedang terjadi pandemi covid – 19 Rosida jadi

Page 78: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

63

tidak bisa mengumpulkan sampah dikarenakan lahan yang sempit

an belum tau sampai kapan bank sampah akan di buka lagi. Hal

yang serupa diungkapkan Nurwulan selaku humas Bank Sampah

Serasi RW 21:

“Saya sih jadi lebih sadar lingkungan ya dan juga kadang

saya inisiatif kalau ada sampah plastik di jalan ya saya

ambil sampahnya.” (Nurwulan 2020)

Dalam hal ini Nurwulan menjadi lebih sadar akan lingkungan

dan jadi lebih berinisiatif untuk mengumpulkan sampah plastik yang

ditemukannya di jalan untuk diambil dan dikumpulkan dirumah.

Dalam kesadaran pengambilan manfaat ini banyak yang

menjadi lebih sadar akan lingkungan dan jadi lebih mempunyai

kepedulian akan lingkungan mereka masing – masing. Dan juga ada

aksi yang mereka lakukan seperti memberikan pengetahuan tentang

bank sampah, mengumpulkan sampah yang di temukannya dijalan

yang berdampak mulai timbul kesadaran ke warga dan masyarakat

sekitar untuk peduli lingkungan dan ikut serta dalam kegiatan bank

sampah.

g. Bentuk partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program

di Bank Sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru

Pamulang

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja program –

program yang sudah berjalan dan program apa saja yang sudah

dijalankan di Bank Sampah Serasi RW 21. Dalam hal ini Arya

selaku pembina dari Bank Sampah Serasi RW 21 mengungkapkan:

“Saya ikut memantau jadwalnya penimbangan, pada saat

acara penimbangan saya hadir dan rapat – rapat di tingkat

kelurahan juga kecamata saya hadir. Kan kita kegiatannya

Page 79: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

64

cuma itu aja untuk sekarang ini, untuk masyarakat atau

anggotanya hanya karya nasabah saja seperti nasabah di

bank aja, mereka cuma bawa sampah di timbang dengan

kita dan kita hargai sampah yang mereka bawa. Mereka

juga punya buku bank sampahnya sendiri.” (Arya 2020)

Dalam hal ini Arya memantau kapan saja dilaksanakannya

jadwal penimbangan, pada saat penimbangan turut serta hadir dan

pada saat rapat tingkat kelurahan atau kecamatan juga hadir. Arya

menuturkan bahwa kegiatan hanya penimbangan dan rapat – rapat

bank sampah tingkat kelurahan atau kecamatan. Dan anggota yang

mengikuti bank sampah Serasi hanya menjadi nasabah. Hal serupa

di ungkapkan Rita selaku ketua Bank Sampah Serasi RW21:

“Yaa partisipasinya saya ikut terjun langsung pada saat

penimbangan dan membackup kalau ada pengurus yang

belum hadir. Kalau ada semua pengurusnya ya saya hanya

memantau proses berjalannya acara penimbangan itu

seperti pembina lah pokonya. Dan di akhir penimbangan

saya cek ke bendahara gimana hasil laporan keuangannya

berapa sampah yang masuk dan siapa saja penyetornya

agar kita nanti bisa bukukan hasil penimbangan itu. Warga

sih yaa hanya dateng menimbang sampahnya mereka dan

mendapatkan uang dari hasil timbangan sampah mereka.”

(Sari 2020)

Dalam hal ini Rita turun langsung ke acara penimbangan dan

memantau berjalannya acara penimbangan, jika ada pengurus yang

belum hadir saat acara penimbangan kadang Rita juga turut ambil

bagian untuk membantu divisi yang kekurangan orang. Diakhir

acara penimbangan Rita mencek hasil laporan ke bendahara untuk

melihat laporan keuangan, jumlah sampah yang masuk dan siapa

saja yang sudah menyetorkan sampah ke bank sampah agar nanti

dibukukan hasil penimbangan dihari itu. Warga yang mengikuti

bank sampah mereka hanya datang untuk menimbang dan

Page 80: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

65

menunggu hasil dari timbangan mereka. Hal berbeda di ungkapkan

Eny sebagai divisi pencatatan Bank Sampah Serasi RW 21:

“Saya sih ikutnya cuma yang deket – deket aja kalo yang

jauh kaya rapat – rapat gitu ya saya gak ikut tapi kalau

penimbangan saya ikut terus. Karena kan saya sebagai

divisi pencatatan juga deket dari rumah, soalnya saya

masih punya anak – anak kecil jadi gak bisa jauh – jauh.”

(Damayanti 2020)

Dalam hal ini Eny tidak bisa menghadiri acara rapat – rapat

yang diselenggarakan di kelurahan mau pun di kecamatan karena

jarak yang cukup jauh dan juga masih mengurus anak dirumah. Jadi

Eny lebih banyak menghadiri acara penimbangan karena dekat dari

rumah dan di penimbangan juga Eny menjadi tim divisi pencatatan

bank sampah Serasi. Hal yang berbeda di ungkapkan Rosida selaku

wakil ketua Bank Sampah Serasi RW 21:

“Kalau kita kan programnya masih belum banyak ya jadi

hanya penimbangan saja tapi ya saya sering ikut hadir

dalam penimbangan untuk memantau jalannya acara jika

ada yang tidak hadir ya saya kadang ikut membantu di

divisi yang kurang orang itu. Dan rapat – rapat di keluraha

sama kecamatan saya juga sering ikut hadiri.” (Djuhro

2020)

Dalam hal ini Rosida mengungkapkan bahwa program Bank

Sampah Serasi RW 21 masih belum banyak hanya sebatas

penimbangan dan rapat – rapat setingkat kelurahan dan kecamatan.

Rosida juga sering mengikuti acara penimbangan dan juga rapat –

rapat di kelurahan dan di kecamatan. Di penimbangan Rosida hanya

sebatas memantau sama halnya dengan pembina dan ketua tapi

ketika sedang ada divisi yang kekurangan orang Rosida membantu

untuk mengerjakan hal yang divisi itu kerjakan. Hal serupa di

ungkapkan Nurwulan selaku humas Bank Sampah Serasi RW 21:

Page 81: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

66

“Saya ikut dalam program penimbangan, ya saya hadir dan

saling bantu walaupun bukan divisi kita pada saat

melaksanakan program penimbangan agar meringankan

kerjaan divisi yang lainnya.” (Nurwulan 2020)

Dalam hal ini Nurwulan ikut dalam program penimbangan,

dan hadir untuk saling membantu divisi lain menjalankan program

penimbangan agar dapat meringankan pekerjaan divisi yang

lainnya.

Dalam hal pelaksanaan program pembina, ketua, wakil, dan

pengurus saling bekerja sama untuk membantu berjalannya

program. Dan program yang dijalankan bank sampah Serasi hanya

sebatas penimbangan dan rapat – rapat yang diadakan kelurahan dan

kecamatan. Belum adanya program – program lain seperti membuat

kerajinan, daur ulang, dan lain sebagainya.

h. Bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

memberikan tenaga di Bank Sampah Serasi RW 21 Vila

Dago Benda Baru Pamulang

Kegiatan ini bertujuan untuk menunjang program – program

di Bank Sampah Serasi RW 21 Benda Baru Pamulang agar program

yang sedang berjalan dapat menjadi efektif dan lebih efisien. Seperti

memberikan tenaga pada acara penimbangan dengan membantu

kegiatan di divisi – divisi tertentu. Dalam hal ini Arya pembina

Bank Sampah Serasi RW 21 mengungkapkan:

“Paling sekali - sekali saja menimbang saya ikut datang

dan sekaligus membantu menimbang sampahnya. Di bank

sampah kita kegiatannya belum banyak hanya menimbang

saja sebenernya bank sampah itu banyak kegiatanya tapi

yang dikita hanya menimbang saja. Seharusnya bank

sampah itu ada banyak kegiatan seperti membikin

Page 82: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

67

kerajinan semacem tas dari plastik dan berbagai macem

lainnya tapi disini baru hanya menimbang saja.” (Arya

2020)

Dalam hal ini Arya mengungkapkan kegiatan di bank sampah

Serasi ini belum banyak hanya sebatas menimbang saja, seharusnya

bank sampah itu ada beberapa kegiatan lain seperti membuat

kerajinan tas dari sampah plastik dan berbagai macem kegiatan

lainya. Arya sesekali datang pada saat acara penimbang dan juga

membantu divis penimbangan sampah agar meringankan pekerjaan

divisi penimbangan sampah. Hal yang sama diungkapkan Rita

selaku ketua Bank Sampah Serasi RW 21:

“Ya menyumbangkan tenaga kaya saya mau terjun kelapangan

tadi itu kan sudah termasuk menyumbangkan tenaga saya

seperti membantu penimbangan itu dan kalau ada rapat -

rapat diluar kaya di kecamatan dan kelurahan ibu juga ikut. Saya

juga sering memberikan saran dan masukan pada saat sehabis

mengikuti rapat dan penimbangan kepada pengurus Bank

Sampah Serasi.” (Sari 2020)

Dalam hal ini Rita memberikan tenaga dengan cara langsung

terjun kelapangan untuk membantu acara penimbangan, agar dapat

berlangsung dengan sesuai yang diharapkan ketika ada rapat – rapat

di kecamatan dan kelurahan Rita ikut berpartisipasi. Rita juga sering

memberikan saran dan masukan kepada pengurus sehabis mengikuti

rapat – rapat dan acara penimbangan. Hal yang berbeda di

ungkapkan Eny selaku tim pencatatan:

“Saya sih ya menyumbangkan tenaga hanya catat – catat

pas menimbangan itu aja selebihnya gak ada ya

menyumbangkan tenaga yang lain.” (Damayanti 2020)

Dalam hal ini Eny memberikan tenaganya sesuai dengan apa

yang dikerjakannya. Seperti menjadi tim pencatatan sampah ketika

Page 83: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

68

saat acara penimbangan selebihnya tidak ada sesuai divisinya saja.

Hal berbeda diungkapkan Rosida selaku wakil ketua:

“Saya sih merangkap aja mana yang kosong ya saya bantu

kalau lagi penimbangan ya kan banyak bagian – bagiannya

tuh kalau lagi penimbangan ya kalo lagi ada yang

kekurangan personil ya saya bantuin bagian yang

kekurangan personil itu.” (Djuhro 2020)

Dalam hal memberikan tenaga Rosida membantu pada saat

acara penimbangan, dengan membantu divisi yang membutuhkan

bantuan atau kekurangan orang di divisi tersebut agar dapat

menunjang kegiatan penimbangan lebih cepat lagi. Hal yang sama

juga diungkapkan oleh Nurwulan sebagai humas Bank Sampah

Serasi RW 21:

“Saya sih memberikan tenaga ya apa aja yang sedang

dibutuhkan ketika sedang penimbangan ya saya back up

bagian pengurus – pengurus yang belum hadir ya saling

membantu aja.” (Nurwulan 2020)

Dalam hal ini Nurwulan juga berpendapat ketika sedang

berlangsungnya acara penimbangan ikut membantu bagian pengurus

– pengurus yang belum hadir agar acara penimbangan tetap berjalan

dengan lancar.

Dalam hal memberikan tenaga di Bank Sampah Serasi RW 21

Benda Baru Pamulang, dikarenakan bank sampah baru memiliki

satu program yang terfokus pada penimbangan sampah. Semua

pengurus dan pembina bergotong royong untuk saling membantu

pada saat acara penimbangan dan saling mengisi ketika ada

pengurus lain yang tidak dapat menghadiri acara penimbangan.

i. Bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

meyumbangkan keahlian di Bank Sampah Serasi RW 21

Vila Dago Benda Baru Pamulang

Page 84: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

69

Kegiatan ini untuk memberikan inovasi – inovasi baru

terhadap kemajuan Bank Sampah Serasi RW 21 dalam bentuk

menyumbangkan keahlian. Bertujuan agar bank sampah lebih

berkembang kedepannya dan program – program yang dijalankan

dapat berjalan lebih efisien. Dalam hal ini Arya selaku pembina

mengungkapkan:

“Keahlian saya tuh membuatkan konsep dan pemikiran di

bank sampah ini seperti surat menyurat, spanduk dan baju

kalo bicara keahlian ya paling itu. Warga tidak ikut andil

dalam hal ini karena hanya pengurus dan pembina saja.”

(Arya 2020)

Dalam menyumbangkan keahlian Arya lebih menyumbangkan

konsep – konsep dan pemikiran di Bank Sampah Serasi RW 21,

seperti dalam hal surat menyurat, membuat spanduk dan baju

seragam untuk keperluan Bank Sampah Serasi RW 21. Hal lain

diungkapkan Rita selaku ketua Bank Sampah Serasi RW 21:

“Saya memberikan pengajaran kepada pengurus dan

anggota, dengan cara memilah sampah kaya sampah botol

ya dengan botol semua dan gelas plastik dengan gelas

plastik semua ya tujuannya sih biar peraktis pada saat

penimbangan dan dalam segi ekonomisnya juga bisa tinggi

harga jualnya kalau disatuin sampahnya kan jadinya murah

harga jualnya dan dari segi management keuangan karena

saya juga kan dari bank saya mengajarkan ke bendahara

bagaimana caranya laporan keuangannya dan

pembukuannya. Kalo untuk program kerajinan – kerajinan

dari sampah sih kita sudah memikirkannya tapi belom

terealisasikan mungkin kedepannya kita akan adakan

program kerajinan – kerajinan seperti itu.” (Sari 2020)

Dalam hal ini Rita mengajarka kepada anggota cara memilah

sampah agar lebih praktis ketika ditimbang dan harga jualnya akan

lebih tinggi. Rita juga mengajarkan kepada bendahara bagaimana

cara memanagement keuangan dalam hal laporan keuangan dan cara

Page 85: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

70

pembukuan di bank sampah. Karena dulunya Rita mempunyai

pengalaman di bidang management keuangan pada saat bekerja di

bank swasta. Rita juga kedepannya ingin merealisasikan program

bank sampah seperti membuat kerajinan – kerajinan dari sampah

daur ulang. Hal lain diungkapkan Eny selaku divisi pencatatan di

Bank Sampah Serasi RW 21:

“Saya sih gaada ya menyumbang keahlian lain ya hanya

mencatat itu aja sih saya mah menyumbangkan keahlian di

bank sampah Serasi.” (Damayanti 2020)

Dalam hal ini Eny mengungkapkan tidak ada keahlian lain

yang Eny sumbangkan selain mencatat di bagian pencatatan. Hal

lain diungkapkan Rosida selaku wakil ketua:

“Karena di bank sampah ini kan programnya belum banyak

baru hanya penimbangan saja ya jadi saya keahliannya

hanya memberikan masukan – masukan ke anggota yang

lain untuk memilah sampah dan memisahkan agar lebih

rapih saat penimbangan.” (Djuhro 2020)

Dalam hal ini Rosida mengungkapkan bahwa program bank

sampah Serasi ini belum banyak hanya sebatas penimbangan saja.

Dan keahlian yang diberikan Rosida sebatas memberikan masukan

ke anggota lain untuk memilah sampah dam memisahkan agar lebih

rapih pada saat penimbangan. Hal yang sama diungkapkan

Nurwulan sebagai humas di Bank Sampah Serasi RW21:

“Keahlian ya saya lebih sering memberi tahu ke anggota –

anggota bank sampah yang lainnya yang belum paham cara

memilah sampah, saya juga mengajarkan mana sampah

pelastik yang lebih menghasilkan dan mana sampah yang

kurang menghasilkan.” (Nurwulan 2020)

Dalam hal ini Nurwulan mengungkapkan sering memberi

arahan kepada anggota yang belum paham cara memilah sampah

Page 86: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

71

dan juga memberikan pembelajaran untuk mengetahui mana

sampah plastik yang bernilai jual tinggi mana yang tidak.

Dalam menyumbangkan keahlian pembina dan pengurus lebih

banyak memeberikan arahan untuk memilih dan memilah sampah,

memberi pembelajaran tentang sampah dan memberikan konsep –

konsep pemikiran. Di karenakan program yang berjalan di bank

sampah ini baru sebatas penimbangan saja, jadi pembina dan

pengurus baru memberikan sebatas gagasan dan pemikiran saja

kepada para anggota di Bank Sampah Serasi RW 21.

j. Bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

memberikan barang di Bank Sampah Serasi RW 21 Vila

Dago Benda Baru Pamulang

Kegiatan ini bertujuan untuk menunjang kebutuhan –

kebutuhan dari Bank Sampah Serasi RW 21, berupa barang yang

diberikan langsung dari pembina, pengurus dan anggota untuk

digunakan sebagai penunjang kegiatan program dari Bank Sampah

Serasi RW 21. Dalam hal ini Arya mengungkapkan:

“Yaa kalo barang kita ikut serta menyumbangkan barang

berupa sampah kan selain menjadi pembina saya juga

sebagai anggota. Jadi saya ikut menimbang, saya juga ikut

menyumbangkan sampah di bank sampah.” (Arya 2020)

Dalam hal ini Arya menyumbangkan barang berupa sampah

karena Arya selain menjadi pembina juga menjadi anggota. Jadi

Arya ikut menimbang dan juga ikut dalam menyumbangkan

sampah. Hal yang berbeda di ungkapkan Rita ketua bank sampah:

“Yaa saya sih memberikan sampah yaa kan sekalian kita

tabung juga dan bisa menghasilkan uang kalau kaya barang

timbangan atau segala macem keperluan bank sampah

sudah disediakan dari DLH (Dinas Lingkungan Hidup)

Tangsel ya jadi kita tinggal pakai saja. Kalau untuk

Page 87: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

72

makanan dan minuman ya kita mengambil dari uang kas

bank sampah karena setiap kita membawa sampah dan

menimbang kan dapet uang dari sampah yang kita timbang

ya sebagian uang dari hasil nimbang kita masuk ke kas

bank sampah.” (Sari 2020)

Dalam hal ini Rita mengungkapkan keperluan barang di bank

sampah sudah disediakan oleh DLH (dinas lingkungan hidup) jadi

barang – barang keperluan bank sampah sudah disediakan. Untuk

keperluan dilapangan seperti makanan dan minuman memanfaatkan

uang kas dari bank sampah, karena setiap penimbangan bank

sampah juga mendapat keuntungan dari hasil menjual sampah ke

pengepul. Hal yang sama diungkapkan oleh Eny sebagai tim

pencatatan:

“Ya kalo barang sih saya tidak ada yang pernah saya kasih

ya karena kan sudah disediakan sama dinas lingkungan

juga ya, paling ya sampah yang saya kumpulkan aja yang

akan saya setor ke Bank Sampah karenakan saya juga

sebagai anggota di bank sampah Serasi.” (Damayanti 2020)

Dalam hal ini Eny mengungkapkan tidak pernah memberikan

barang selain sampah. Karena barang – barang kebutuhan bank

sampah sudah disediakan oleh dinas lingkungan, Eny hanya

memberikan sampah yang akan disetorkan dan Eny juga sebagai

anggota di Bank Sampah Serasi RW 21. Hal yang sama juga

diungkapkan oleh Rosida selaku wakil ketua bank sampah:

“Kalau berupa barang ya semua jenis – jenis sampah ya

saya kasih kalau lagi ada dirumah itu mau sampah pelastik

maupun sampah kardus – kardus. Tapi kalau barang untuk

menunjang berjalannya program bank sampah saya sih

engga pernah kasih karena barang dah di berikan sama

dinas lingkungan hidup.” (Djuhro 2020)

Page 88: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

73

Dalam hal ini Rosida mengungkapkan hal yang serupa bahwa

tidak ada barang yang diberikan ke bank sampah kecuali sampah

plastik dan sampah kardus. Karena semua barang – barang

penunjang di Bank Sampah sudah disediakan semua oleh dinas

lingkungan hidup. Hal yang sama juga diungkapkan Nurwulan

selaku humas Bank Sampah:

“Saya sih tidak pernah memberikan barang ya tapi kalau

untuk sampah ya saya kasih karena saya juga sebagai

anggota kan.” (Nurwulan 2020)

Dalam hal ini Nurwulan mengungkapkan bahwa hanya

memberikan barang berupa sampah saja karena selain sebagai

pengurus Nurwulan juga sebagai anggota di Bank Sampah Serasi

RW 21.

Dalam memberikan barang pembina, pengurus dan anggota

hanya memberikan berupa sampah yang mereka akan setor kan ke

bank sampah. Karena semua barang – barang keperluan bank

sampah sudah semua disediakan oleh DLH (Dinas Lingkungan

Hidup).

k. Bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

memberikan uang di Bank Sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang

Kegiatan ini bertujuan untuk menunjang kebutuhan –

kebutuhan dari Bank Sampah Serasi RW 21, berupa uang yang

diberikan langsung dari pembina, pengurus dan anggota untuk

digunakan sebagai penunjang kegiatan program dari Bank Sampah

Serasi RW 21. Dalam hal ini Arya sebagai pembina

mengungkapkan:

Page 89: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

74

“Kita sih tidak memberikan uang malah kita yang

mendapatkan uang dari hasil kita menabung sampah karena

kan kita sebagai anggota juga.” (Arya 2020)

Dalam hal ini Arya tidak memberikan uang, malah dari hasil

menabung sampah di bank sampah Arya mendapatkan uang.

Walaupun tidak banyak tapi ada pemasukan untuk Arya dari bank

sampah karena menjadi pembina dan juga anggota di Bank Sampah

Serasi RW 21. Hal yang sama juga diungkapkan Rita selaku ketua:

“Saya sih tidak pernah ya memberikan uang tapi malah

saya yang mendapatkan uang dari hasil penimbangan

sampah saya sendiri. Ya kan Bank Sampah juga sudah

mempunyai kas sendiri itu juga uangnya dari hasil

penjualan sampah yang kita – kita timbang kan.” (Sari

2020)

Dalam hal ini Rita tidak pernah memberikan uang, malah

mendapatkan uang dari hasil menabung sampah di bank sampah.

Dan uang kas yang ada dibank sampah itu sendiri di dapat dari hasil

kita para anggota yang menabung sampah di Bank Sampah. Hal

yang sama juga diungkapkan Eny:

“Kalau berupa uang juga tidak pernah ya karena ya kan

kita punya uang kas bank sampah, malah kita bukannya

memberi uang ke bank sampah tapi bank sampah yang

memberikan uang ke kita karena ya dari hasil penimbangan

saya sebagai anggota.” (Damayanti 2020)

Dalam hal ini Eny juga mengungkapkan bahwa tidak pernah

memberikan uang ke Bank Sampah, karena Bank Sampah itu

sendiri sudah ada uang kasnya dari hasil penimbangan kita sebagai

anggota. Dan malah sebaliknya Eny mendapatkan uang dari hasil

penimbangan di Bank Sampah karena menjadi anggota. Hal yang

sama juga diungkapkan Rosida sebagai wakil ketua:

Page 90: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

75

“Kalau uang gak pernah ya malah kita yang mendapatkan

uang dari bank sampah ini kaya makanan – makanan pun

pada saat kita penimbang kita beli dari uang kas bank

sampah. Malah kita juga dapat uang dari hasil timbangan

kita sendiri ya walaupun sedikit ya cuma buat jajan kita pas

penimbangan itu aja gak banyak.” (Djuhro 2020)

Dalam hal ini Rosida tidak pernak memberika uang justru

malah mendapatkan uang dari hasil penimbangan sampah yang

disetorkannya. Untuk makana dan minuman pada saat acara

penimbangan juga dibeli dengan uang kas bank sampah yang

didapat dari hasil penimbangan para anggota. Hal yang sama juga

diungkapkan Nurwulan sebagai humas:

“Kalau untuk uang saya sih gak pernah ya malah saya

mendapatkan uang dari bank sampah ya walaupun hanya

sedikit.” (Nurwulan 2020)

Dalam hal ini Nurwulan tidak pernah memberikan uang tapi

malah mendapatkan uang dari hasil menabungnya di bank sampah.

Karena selain menjadi pengurus semuanya juga menjadi anggota di

bank sampah dan ikut berpartisipasi.

Dalam hal memberikan uang pembina, pengurus dan anggota

tidak pernah memberikannya malah mendapatkan uang dari hasil

menimbangkan sampah di bank sampah. Dan untuk uang pada saat

acara juga tidak memakai uang pribadi mereka melainkan memakai

uang kas yang ada di bank sampah yang didapat dari sistem bagi

hasil para anggota yang menimbang sampah.

2. Manfaat Bank Sampah Serasi RW 21 bagi warga Vila Dago

Benda Baru Pamulang Tangerang Selatan

Bank sampah memiliki beberapa manfaat bagi manusia dan

lingkungan hidup, seperti membuat lingkungan lebih bersih,

menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan, dan

Page 91: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

76

membuat sampah menjadi barang ekonomis. Bank sampah tidak

hanya berkontribusi dalam hal menangani pengelolaan sampah di

Indonesia, akan tetapi bank sampah mempunyai manfaat ekonomi

bagi masyarakat.

Bank Sampah Serasi RW 21 merupakan bank sampah yang

menjalankan suatu sistem pengelolaan sampah plastik dan

semacamnya secara kolektif yang mendorong masyarakat agar

mempunyai tabungan penghasilan dari sampah yang dimilikinya.

Sistem ini akan menampung, memilah, dan menyalurkan sampah

bernilai ekonomi pada pasar sehingga masyarakat mendapat

keuntungan ekonomi dari menabung sampah.

a. Dampak sosial di Bank Sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang

Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur seberapa besar

kepedulian warga atau masyarakat sekitar dengan Bank Sampah

Serasi RW 21. Pada aspek sosial dampak keberadaan bank sampah

terhadap masyarakat yaitu dilihat dari pengaruh dan dorongan bagi

warga sekitar untuk melakukan pemilahan sampah, mampu

melibatkan masyarakat sekitar membuat kepengurusan untuk

menominalkan sampah, dan memberikan edukasi tentang

pentingnya pengelolaan sampah juga memberikan edukasi

masyarakat tentang pentingnya menabung. Dalam hal ini Arya

sebagai pembina bank sampah mengungkapkan:

“Dampak negatifnya sih gak ada ya, tapi kalau untuk

dampak positifnya ada masyarakat itu jadi lebih sadar akan

sampah. Jadi mereka pilah – pilah sampah tidak main asal

buang sampah sembarangan aja. Kalau ada botol ketemu di

jalan saja sekarang saya ambil dan saya bawa pulang ketika

sudah hari penimbangan sampah saya setor ke bank

Page 92: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

77

sampah kan lumayan dari sampah saja bisa jadi berkah.”

(Arya 2020)

Dalam hal ini Arya menuturkan bahwa tidak ada dampak

negatifnya, namun untuk dampak positif masyarakat menjadi lebih

sadar akan sampah. Masyarakat menjadi tahu nilai jual suatu

sampah dan tidak main asal buang sampah lagi. Arya juga sekarang

jadi sering mengumpulkan sampah yang di temukan dijalan yang

nantinya akan di timbang pada saat hari penimbangan di bank

sampah. Hal yang sama juga di ungkapkan Rita selaku ketua:

“Kalau dampaknya sih lebih ke pemulung ya jadi susah

mencari botol – botol dan sampah plastik lainnya karena

yaa kita juga kumpulkan sampahnya soalnya kita dah tau

dari sampah ini bisa jadi duit. Kalo positifnya ya saya jadi

sering mengumpulkan botol – botol dan sampah – sampah

plastik mau yang ada dijalan ataupun kalau saya sedang

mengikutin kegiatan acara sekarang ya saya kadang minta

untuk mengumpulkan sampah gelas plastiknya. Warga

yang melihat juga jadi peduli dengan adanya sampah –

sampah plastik dan botol – botol yang bisa menghasilkan

uang.” (Sari 2020)

Dalam hal ini Rita melihat dampaknya ke pemulung jadi lebih

jarang untuk mencari sampah – sampah di lingkungan, dikarenakan

kita juga mengumpulkan sampah. Untuk positifnya Rita lebih sadar

untuk mengumpulkan sampah – sampah yang ditemukan dijalan

atau pun pada saat – saat ada acara Rita tak segan untuk

mengumpulkan sampah plastik. Dan warga yang melihat Rita

menjadi sadar dan peduli akan sampah. Hal yang berbeda

diungkapkan Eny:

“Kalo untuk saya dampak sosialnya bisa dapat teman baru

dan dapat memberikan tenaga saya untuk membantu di

bank sampah, itu kan termasuk kegiatan sosial. Dan

tetangga – tetangga juga sering menanyakan tentang

Page 93: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

78

memilah sampah agar menghasilkan uang ke saya, karena

mereka tau saya sebagai pengurus bank sampah.”

(Damayanti 2020)

Dalam hal ini Eny bisa mendapatkan teman baru dan dapat

aktif dalam kegiatan sosial dilingkungannya karena membantu

dalam kegiatan bank sampah. Warga – warga sekitar juga antusias

menanyakan cara memilah sampah ke Eny karena sadar akan

sampah yang bisa menghasilkan uang. Hal yang berbeda

diungkapkan Rosida sebagai wakil ketua:

“Dampah sosialnya ya untuk warga jadi peduli akan

sampah dan pemulung jadi jarang di sekitaran sini karena

kan sampah – sampahnya kita yang kumpulin.” (Djuhro

2020)

Dalam hal ini Rosida menuturkan bahwa masyarakat menjadi

lebih perduli akan sampah dan lingkungan sekitarnya jadi jarang

pemulung karena masyarakatnya juga mengumpulkan sampah –

sampah yang masih bernilai jual. Hal yang sama juga diungkapkan

Nurwulan sebagai humas:

“Ya dampak sosialnya lebih banyak yang respon dari

warga dengan adanya bank sampah ini ya warga jadi lebih

sadar akan sampah lah pokonya.” (Nurwulan 2020)

Dalam hal ini Nurwulan menuturkan bahwa banyak respon

positif dari masyarakan akan adanya bank sampah ini dan

masyarakat juga menjadi lebih sadar akan sampah.

pada dampak sosial ini masyarakat menjadi peduli akan

sampah dan lingkungannya, masyarakat juga lebih aktif untuk

mengumpulkan sampah. Selain itu masyarakat menjadi lebih kenal

yang satu dengan yang lainnya dengan adanya bank sampah

dilingkungan ini.

Page 94: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

79

b. Dampak ekonomi di Bank Sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang

Dengan adanya kegiatan ini perekonomian masyarakat atau

warga sekitas Bank Sampah Serasi RW 21 diharapkan menjadi

lebih membaik lagi dan terbantu dari sektor perekonomiannya.

Bank sampah juga didirikan untuk mengubah sampah menjadi

sesuatu yang lebih berguna dalam masyarakat. Sistem yang ada di

Bank Sampah Serasi RW 21 yakni menampung, memilah, dan

menyalurkan sampah bernilai ekonomi pada pasar sehingga

masyarakat mendapat keuntungan ekonomi dari menabung sampah

sehingga mendatangkan keuntungan dari sampah dan mempunyai

tabungan dari hasil tersebut. Dalam hal ini Arya sebagai pembina

mengungkapkan:

“Kalo bicara ekonomi yaa tidak seberapa tapi kan berapa

pun angkanya bisa memberikan nilai tambah bagi warga

atau anggota yang ikut bank sampah.” (Arya 2020)

Dalam hal ini Arya mengungkapkan kalau ekonomi tidak

seberapa pendapatan hasilnya, tapi hasilnya dapat menjadikan nilai

tambah bagi warga dan masyarakat sekitar yang menjadi anggota

dari Bank Sampah Serasi RW 21. Hal yang berbeda Rita sebagai

ketua mengungkapkan:

“Dampak positifnya ya lumayan lah untuk nambah –

nambahin keperluan dapur. Kita kan ambil 6 bulan sekali

uang tabungan yang ada di bank sampah sesuai dengan

tabungan sampah – sampah kita ada berapa banyak. Kalau

di tabung gini kan ya sampah jadi ada nilainya kalau

diambil setiap hari mah kan sampah jadi gak bernilai

makanya kita jadwalkan pengambilan uangnya 6 bulan

sekali.” (Sari 2020)

Page 95: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

80

Dalam hal ini Rita mengungkapkan tidak seberapa

pendapatannya dari bank sampah hanya bisa untuk beli keperluan

dapur. Dan pendapatan uang tergantung dari sampah – sampah yang

sudah di tabungkan seberapa banyak ke bank sampah. Jika di

tabung sampah jadi lebih bernilai maka dari itu bank sampah

menjadwalkan pengambilan uangnya enam bulan sekali atau persatu

semester. Hal yang berbeda di ungkapkan oleh Eny sebagai tim

pencatatan:

“Dampak ekonomi bagi saya yaa bisa menambahkan untuk

beli bumbu – bumbu dapur dan buat jajan anak.”

(Damayanti 2020)

Dalam hal ini Eny mengungkapkan hanya sekedar cukup

membeli bumbu untuk keperluan memasak dan buat anaknya

jajanan. Hal yang sama diungkapkan Rosida sebagai wakil ketua:

“Kalau dampak ekonomi ya masih kecil paling untuk jajan

– jajan aja ya paling kalau pas dalam itungan 6 bulannya

pada saat penarikan uang ya lumayan dapetnya tapi kan 6

bulan sekali ya cukup lama nunggunya. Dan juga saya

mengumpulkan ke bank sampah gak cuma sampah waktu

itu ada juga barang elektronik, jadinya dapetnya ya

lumayan banyak.” (Djuhro 2020)

Dalam hal ini Rosida mengungkapkan masih kecil

pendapatannya hanya untuk membeli jajan – jajanan pada saat acara

penimbangan berlangsung. Kalau untuk itungan persatu semester

dapetnya lumayan tapi nunnggu sampai 6 bulan itu cukup lama.

Dan tidak hanya sampah Rosida juga mengumpulkan barang

elektronik untuk disetorkan jadi bisa mendapat hasil yang lumayan

pada saat persatu semester itu. Hal yang sama diungkapkan

Nurwulan sebagai humas:

“Yaa dampak ekonominya ya ada lah dikit – dikit mah

walaupun gak banyak paling kalau kita habis selesai

Page 96: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

81

nimbang ya uangnya kepakai juga buat makan – makan

kita.” (Nurwulan 2020)

Dalam hal ini Nurwulan mengungkapkan dampak

ekonominya ada tapi masih sedikit hanya cukup untuk keperluan

makan – makan sehabis ikut acara menimbang bersama teman –

teman yang menjadi pengurus bank sampah.

Dalam hal ini memang secara ekonomi masih terbilang kecil

atau sedikit pendapatannya dari penimbangan sampah di Bank

Sampah Serasi RW 21. Tetapi pengambilan uang yang di hitung

persatu semester akan mendapatkan hasil yang lumaya walaupun

memang cukup lama untuk menunggunya, setidaknya bisa menjadi

nilai tambah untuk warga dan masyarakat sekitar Bank Sampah

Serasi RW 21.

c. Dampak lingkungan di Bank Sampah Serasi RW 21 Vila

Dago Benda Baru Pamulang

Keberadaan bank sampah terbukti memberi dampak positif ke

lingkungan, sosial maupun ekonomi, pada aspek lingkungan yaitu

kontribusi terhadap pengurangan sampah di Indonesia. Upaya dalam

menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih salah satunya

dengan mengolah sampah rumah tangga. Dengan mengolah sampah

rumah tangga, dari lingkungan terkecil yaitu keluarga maka akan

dapat mengantisipasi timbulnya penyakit dan virus berbasis

lingkungan. Sistem pengolahan sampah di Bank Sampah Serasi RW

21 dengan menabung di bank sampah menekankan juga pentingnya

menggerakkan masyarakat agar tahu dan mau berpartisipasi secara

aktif dalam mengelola sampah rumah tangga agar terlihat bersih dan

rapih lingkungannya. Dalam hal ini Arya mengungkapkan:

Page 97: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

82

“Dengan adanya bank sampah lingkungan ini menjadi

bersih terus beban lingkungan menerima sampah juga

berkurang karena kan sampahnya di olah lagi. Dan

lingkungan jadi terlihat lebih indah dan tidak ada sampah

yang menumpuk karena dipilah – pilah untuk di setorkan di

bank sampah.” (Arya 2020)

Dalam hal ini Arya mengungkapkan dengan adanya bank

sampah, lingkungan menjadi bersih dan lingkungan menerima

beban sampah juga berkurang. Lingkungan pun terlihat indah dan

tidak ada sampah yang menumpuk karena sampah yang tadinya

menumpuk dipilah – pilah untuk nanti disetorkan ke bank sampah

oleh warga atau masyarakat sekitar bank sampah. Hal yang sama

diungkapkan Rita:

“Dampak lingkungan ya positifnya jadi lebih bersih

lingkungan kita dan terlihat lebih rapih lah sekitaran kita

tidak ada lagi sampah – sampah yang berserakan terbuang

sia – sia karena kita kan dah tau niali ekonomi dari sampah

itu sendiri.” (Sari 2020)

Dalam hal ini Rita mengungkapkan lingkungan sekitar

menjadi lebih terlihat bersih dan rapih, tidak ada lagi sampah yang

berserakan terbuang sia – sia karena ada nilai ekonomisnya dari

sampah – sampah itu. Hal yang sama diungkapkan oleh Eny:

“Dampak lingkungannya ya jadi lebih bersih sekitaran kita

dan kalau menurut saya mengurangi pemulung juga yang

masuk ke lingkungan kita ya, jadi lebih aman lah kan di

komplek gini kita gak kenal juga pemulungnya siapa itu.

Mending ya sampahnya kita yang manfaatin aja dari pada

diambil pemulung kan, soalnya pemulung juga kadang

cuma ambil sampah yang menurut dia berharga sisanya ya

diacak – acak aja gitu.” (Damayanti 2020)

Dalam hal ini Eny mengungkapkan lingkungan menjadi lebih

bersih dan menjadikan lingkungan lebih aman. Dari pada sampah

Page 98: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

83

diambil pemulung lebih baik warga atau masyarakat yang

memanfaatkan sampah itu. Hal lain diungkapkan Rosida:

“Dampak lingkungannya sih lumaya lah walaupun masih

banyak yang belum sadar ya akan sampah dan sekalipun

sadar juga masih banyak yang mengeluhkan tempat untuk

mengumpulkan barangnya yang gak ada jadi malah bikin

rumah semakin berantakan.” (Djuhro 2020)

Dalam hal ini Rosida mengungkapkan dampak lingkungan ini

lumayan tapi masih banyak warga atau masyarakat yang belum

sadar dengan sampah, sekalipun sadar mereka juga masih

mengeluhkan tempat untuk menampung sampah – sampah itu malah

bisa menimbulkan masalah baru dirumah yang dimana sampah

malah menjadikan rumah berantakan. Hal berbeda du ungkapkan

Nurwulan:

“Ya jadi lebih sadar akan lingkungan dan juga jadi reflek

kadang saya ada sampah dikit dijalan atau dimana langsung

aja diambil kan jadi bersih juga lingkungannya dan indah

dipandang juga kan.” (Nurwulan 2020)

Dalam hal ini Nurwulan mengungkapkan bahwa menjadi

lebih sadar akan lingkungan dan lebih inisiatif untuk

mengumpulkan sampah – sampah dari jalan. Yang mengakibatkan

lingkungan bersih dan indah dipandang.

Dalam hal ini lingkungan menjadi lebih bersih, indah dan

aman. Juga meningkatkan kesadaran warga atau masyarakat sekitar

bank sampah akan berharganya sampah tapi masih ada beberapa

warga yang belum sadar akan hal ini dan masih mengeluhkan

tempat penampungan sampah yang belum tersedia di lingkungan

sekitar bank sampah.

Berikut bentuk partisipasi dan kontribusi dalam program bank

sampah Serasi RW 21 Benda baru Pamulang sebagai berikut:

Page 99: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

84

Tabel 3. Bentuk Partisipasi Masyarakat

No. Partisipasi Bentuk partisipasi dan kontribusi

masyarakat

1.

Mengatasi

pembuatan

keputusan

Pada pembuatan yang ada di bank

sampah Serasi RW 21 keputusan

terbilang cukup sesuai dengan struktur

birokrasi, yang didalamnya pemegang

keputusan berada pada Pembina dan

ketua yang dimusyawarahkan dengan

pengurus bank sampah dan akan

dijalankan oleh seluruh pengurus dan

juga anggota yang terlibat.

2.

Penyebaran

informasi untuk

sosialisasi

Pada penyebaran informasi yang ada di

bank sampah Serasi RW 21, informasi

disebarkan melalui Whatsapp group,

arisan, pengajian, tempattempat

berkumpulnya warga dan memberikan

surat resmi dari ketua RW kepada ketua

RT agar ditujukan langsung ke

warganya.

3. Pengambilan

keputusan

Pada pengambilan yang ada di bank

sampah Serasi RW 21 keputusan di

musyawarahkan bersama – sama oleh

pengurus dan pembina, yang di

dalamnya pemegang keputusan akhir

berada pada pembina dan ketua.

4. Menyumbangkan

fikiran

Dalam menyumbangkan fikiran banyak

sekali usulan dan ide dari tatacara

administrasi, pembukuan lengkap buku

tabungan, sampah bernilai ekonomis,

sampah bisa menjadi bahan kerajinan,

cara memilah sampah dan cara

menyimpan sampah dengan rapih. Tapi

masih ada beberapa yang belum

terlaksana dikarenakan persoalan alat,

SDM yang masih sedikit dan tempat

yang belum memadai.

Page 100: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

85

No. Partisipasi Bentuk partisipasi dan kontribusi

masyarakat

5.

Menyumbangkan

fikiran dan

tenaga

Dalam hal ini memberikan usulan –

usulan dan edukasi seperti cara

memilah sampah. Sedangkan untuk

tenaga semua pengurus mempunyai

tugasnya masing – masing seperti tim

pencatatan, humas, penimbangan dan

lain – lain untuk wakil ketua, ketua dan

pembina hanya mengawasi

keberlangsungan acara ketika ada divisi

yang tidak hadir baru wakil ketua, ketua

dan pembina ikut serta juga membantu.

6.

Kesadaran

pengambilan

manfaatdari

program bank

sampah Serasi

Pada kesadaran pengambilan manfaat ini

banyak yang menjadi lebih sadar akan

lingkungan dan jadi lebih mempunyai

kepedulian akan lingkungan mereka

masing – masing. Dan juga ada aksi

yang mereka lakukan seperti

memberikan pengetahuan tentang bank

sampah, mengumpulkan sampah yang di

temukannya dijalan yang berdampak

mulai timbul kesadaran ke warga dan

masyarakat sekitar untuk peduli

lingkungan dan ikut serta dalam

kegiatan Bank Sampah.

7. Pelaksanaan

program

Pada pelaksanaan program pembina,

ketua, wakil, dan pengurus saling

bekerja sama untuk membantu

berjalannya program. Dan program yang

dijalankan bank sampah Serasi hanya

sebatas penimbangan dan rapat – rapat

yang diadakan kelurahan dan

kecamatan. Belum adanya program –

program lain seperti membuat kerajinan,

daur ulang, dan lain sebagainya.

8. Memberikan

tenaga

Dikarenakan bank sampah baru

memiliki satu program yang terfokus

pada penimbangan sampah. Semua

pengurus dan pembina bergotong

royong untuk saling membantu pada saat

acara penimbangan.

Page 101: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

86

No. Partisipasi Bentuk partisipasi dan kontribusi

masyarakat

9. Meyumbangkan

keahlian

Dalam menyumbangkan keahlian

pembina dan pengurus lebih banyak

memeberikan arahan untuk memilah

sampah, memberi pembelajaran tentang

sampah dan memberikan konsep-konsep

pemikiran. Jadi pembina dan pengurus

baru memberikan sebatas gagasan dan

pemikiran saja kepada para anggota.

10. Memberikan

barang

Dalam memberikan barang pembina,

pengurus dan anggota hanya

memberikan berupa sampah yang

mereka akan setor kan ke bank sampah.

Karena semua barang-barang keperluan

bank sampah sudah semua disediakan

oleh DLH (Dinas Lingkungan Hidup).

11. Memberikan

uang

Dalam hal memberikan uang pembina,

pengurus dan anggota tidak pernah

memberikannya malah mendapatkan

uang dari hasil menimbangkan sampah

di bank sampah. Dan untuk uang pada

saat acara juga tidak memakai uang

pribadi mereka melainkan memakai

uang kas yang ada di bank sampah yang

didapat dari sistem bagi hasil para

anggota yang menimbang sampah.

Sumber : Data Wawancara Peneliti

Tabel 4. Manfaat Bank Sampah Serasi

No. Bentuk

manfaat Manfaat bank sampah untuk masyarakat

1. Sosial

pada dampak sosial ini masyarakat menjadi

peduli akan sampah dan lingkungannya,

masyarakat juga lebih aktif untuk

mengumpulkan sampah. Selain itu

masyarakat menjadi lebih kenal yang satu

dengan yang lainnya dengan adanya bank

sampah dilingkungan ini.

Page 102: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

87

No. Bentuk

manfaat Manfaat bank sampah untuk masyarakat

2. Ekonomi

Dalam hal ini memang secara ekonomi

masih terbilang kecil atau sedikit

pendapatannya dari penimbangan sampah di

bank sampah Serasi RW 21. Tetapi

pengambilan uang yang di hitung persatu

semester akan mendapatkan hasil yang

lumayan walaupun memang cukup lama

untuk menunggunya, setidaknya bisa

menjadi nilai tambah untuk warga dan

masyarakat sekitar bank sampah Serasi RW

21.

3. Lingkungan

Dalam hal ini lingkungan menjadi lebih

bersih, indah dan aman. Juga meningkatkan

kesadaran warga atau masyarakat sekitar

bank sampah akan berharganya sampah tapi

masih ada beberapa warga yang belum sadar

akan hal ini dan masih mengeluhkan tempat

penampungan sampah yang belum tersedia

di lingkungan sekitar bank sampah.

Sumber : Data Wawancara Peneliti

Tabel 5. Tangga Partisipasi Masyarakat

No. Bentuk Partisipasi Tangga Partisipasi

1. Mengatasi pembuatan keputusan Kemitraan

2. Penyebaran informasi untuk

sosialisasi Kemitraan

3. Pengambilan keputusan Kemitraan

4. Menyumbangkan fikiran Kemitraan

5. Menyumbangkan fikiran dan tenaga Kemitraan

6. Kesadaran pengambilan manfaat dari

program bank sampah Serasi Kendali warga

7. Pelaksanaan program Kendali warga

8. Memberikan tenaga Delegasi

9. Meyumbangkan keahlian Konsultasi

Page 103: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

88

No. Bentuk Partisipasi Tangga Partisipasi

10. Memberikan barang Delegasi

11. Memberikan uang Kendali warga

12. Dampak sosial Kendali warga

13. Dampak ekonomi Kendali warga

14. Dampak lingkungan Kendali warga

Sumber : Data Wawancara Peneliti

3. Faktor pendukung dan penghambat dalam menjalankan

program di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru

Pamulang Tangerang Selatan

Masuk ke dalam faktor pendukung dan penghambat

partisipasi masyarakat dalam program bank sampah Serasi RW 21.

Terdapat apa saja yang menjadi pendukung serta penghambat dalam

berjalannya program ini di kalangan pengurus dan juga masyarakat

penerima manfaat

a. Faktor pendukung dalam menjalankan program di Bank

Sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru Pamulang

Faktor pendukung Bank Sampah Serasi RW 21

dengan adanya fasilitas dari DLH (Dinas Lingkungan Hidup) juga

dengan adanya sosialisasi program bank sampah ke masyarakat,

dengan banyaknya masyarakat yang semakin banyak menabung,

menjaga lingkungan, menjaga kebersihan juga lingkungan yang

terlihat bersih dan terlihat rapih juga menjadi faktor pendorong para

pengurus terus menjalankan dan membantu berjalannya Bank

Sampah serasi RW 21. Dalam hal ini Arya selaku pembina

mengungkapkan:

“Faktor pendukungnya pertama pengurus harus lebih ikhlas

karena tidak ada gaji dalam mengurus bank sampah ini,

kedua warganya harus lebih berfikir bahwa bank sampah

Page 104: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

89

itu penting dan ketiga kemauan warga untuk memilah

sampah itu sendiri. Karena beberapa orang kan

menganggap sampah itu masih tidak penting. Coba kalo

kita kumpulkan semua sampah dari 500 KK (Kartu

Keluarga) yang ada disini kan jadi banyak jumlahnya,

misal perumah 10 kg aja kan kalo 500 KK itu jadi banyak

jumlahnya dan hasilnya juga lebih banyak kita

mendapatnya.” (Arya 2020)

Dalam hal ini ada beberapa faktor, Arya selaku pembina

mengungkapkan. Ada tiga faktor yang utama yaitu pengurus harus

lebih ikhlas dalam mengurus bank sampah, kedua kesadaran akan

pentingnya bank sampah dan yang ketiga kesediaan warga untuk

mau memilah sampah. Hal lain diungkapkan Rita selaku ketua:

“Ya faktor pendukungnya kita juga barang – barang

keperluan bank sampah ini sudah di berikan dari dinas

lingkungan hidup. Jadi kalau kita mau nimbang atau segala

macemnya gak perlu lagi beli atau sewa, karena sudah

diberikan oleh dinas lingkungan hidup. Terus juga tempat

menaruh sampah – sampah dan penimbangan tersebut juga

sudah tersedia di balai warga RW 21, jadi ya sudah

lengkap lah faktor pendukungnya. Selain itu sih faktor

pendukungnya ya ada warga yang antusias untuk

mengikuti penimbangan, walaupun tidak banyak warga

yang ikut acara penimbangan. karena kan setiap bulannya

di minggu kedua kita pasti adakan penimbangan tapi

sekarang di karenakan lagi covid – 19 begini jadi di

tiadakan dulu.” (Sari 2020)

Dalam hal ini Rita mengungkapkan faktor pendukung berupa

barang sudah disediakan oleh DLH (Dinas Lingkungan Hidup) dan

tempat untuk menaruh sampah juga sudah tersedia dibalai warga

RW 21. Selain itu juga ada warga yang antusias mengikuti acara

penimbangan walaupun tidak banyak. Hal yang berbeda di

ungkapkan Eny:

Page 105: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

90

“Bisa lebih membuat bersih lingkungan kita ya yang pasti

dan juga warga lebih sadar akan sampah juga karena

adanya bank sampah ini.” (Damayanti 2020)

Dalam hal ini Eny mengungkapkan menjadikan lingkungan

tampak bersih dan warga lebih sadar akan sampah karena adanya

Bank Sampah Serasi RW 21. Hal lain diungkapkan Rosida selaku

wakil ketua:

“Faktor pendukung ya saling support antara anggota –

anggota yang lain jadi lebih bikin semangat kita.” (Djuhro

2020)

Dalam hal ini Rosida mengungkapkan adanya saling support

antara anggota – anggota dan pengurus yang lain menjadi semangat

bagi Rosida selaku wakil ketua dan teman – teman pengurus Bank

Sampah Serasi RW 21 lainnya. hal yang sama diungkapkan

Nurwulan:

“Faktor pendukungnya dari RW juga kan disetujui adanya

program bank sampah ini dan warga juga seneng adanya

bank sampah ini kan kita juga ngerjai programnya bareng –

bareng ya jadi seneng aja.” (Nurwulan 2020)

Dalam hal ini Nurwulan mengungkapkan adanya persetujuan

dari RW untuk program – program yang dijalankan bank sampah

dan warga juga senang dengan adanya bank sampah menjadikan

pengurus – pengurus juga jadi senang dan semangat menjalankan

program dari bank sampah.

Dalam hal ini banyak faktor – faktor pendukung yang

diungkapkan beberapa faktornya adalah barang – barang yang

tersedia di bank sampah sudah disediakan oleh dinas lingkungan

hidup, adanya antusias warga terhadap program bank sampah,

menjadikan lingkungan tampak bersih, kesadaran warga akan

Page 106: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

91

sampah dan saling support antara anggota dan pengurus untuk

mendukung program bank sampah.

b. Faktor penghambat dalam menjalankan program di Bank

Sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru Pamulang

Ada beberapa faktor penghambat Bank Sampah Serasi RW 21

kurangnya anggota dan pengurus karena masih ada warga yang

tidak perduli akan adanya bank sampah, tempat penampungan

sampah yang masih terlalu kecil untuk menyimpan sampah juga

menjadi salah satu faktor penghambat di Bank Sampah Serasi RW

21 dan masih ada beberapa faktor lagi yang menjadi penghambat

bagi pengurus – pengurus. Dalam hal ini Arya mengungkapkan:

“Pertama warga tidak menganggap bank sampah itu

penting, kedua warga tidak menganggap sampah itu

penting padahal itu bernilai. Sehingga pertambahan

anggotanya hanya sedikit karena warga masih acuh tidak

acuh terhadap bank sampah ini.” (Arya 2020)

Dalam hal ini Arya mengungkapkan beberapa warga masih

menganggap bank sampah itu tidak penting dan masih menganggap

sampah itu tidak bernilai. Menjadikan pertambahan anggota dari

bank sampah hanya sedikit karena masih ada warga yang tidak

perduli. Hal yang sama diungkapkan Rita:

“Faktor penghambat ya kalau lagi hujan jadi sepi yang

nimbang, ini sih faktor alam ya tidak bisa diprediksi juga

sama kita. Faktor lainnya juga warga kurang antusias

karena belum seratus persen ikut semua warga RW 21

paling nasabah kita hanya ada 50 orang yang ikut

sedangkan ada 500 KK disini kan. Soalnya banyak juga sih

warga gak ikut bank sampah tapi nitip sampahnya ke

pengurus kita, jadi yang dapet uangnya malah si pengurus

buka warganya.” (Sari 2020)

Page 107: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

92

Dalam hal ini Rita mengungkapkan jika lagi hujan pada saat

acara penimbangan beberapa anggota yang nimbang tidak seramai

biasaanya tapi dikarenakan ini faktor alam jadi tidak bisa diprediksi.

Faktor lainnya warga kurang antusias karena belum 100% warga

RW 21 ikut berpartisipasi di bank sampah dari 500 KK (kartu

keluarga) yang menjadi anggota atau nasabah hanya 50 orang. Hal

lain diungkapkan Eny selaku tim pencatatan:

“Mungkin faktor penghambatnya ya kita butuh modal aja

ya kalau untuk mengadakan pelatihan – pelatihan macem

kerajinan dari sampah, dan kurangnya tenaga ya kita kalau

untuk mengadakan program lain selain penimbangan

karena pengurus yang seadanya ini.” (Damayanti 2020)

Dalam hal ini Eny mengugnkapkan perlunya modal untuk

mengadakan pelatihan – pelatihan untuk para pengurus dan

kurangnya pengurus di bank sampah agar dapat menambah program

– program lain selain penimbangan sampah. Hal lain di ungkapkan

Rosida:

“Faktor penghambat ya gaadanya tempat seperti pos – pos

untuk pengumpulan sampah di wilayah tangsel ini biar kita

bisa mengumpulkan dan menimbang tiap hari atau setiap

ada sampah yang kita kumpulkan, dan juga posnya

menyediakan rekening sendiri khusus untuk nasabah bank

sampah. Kalau sekarang kan di bank sampah kita

penimbangan aja sebulan sekali, kalau sampah dah

menumpuk dirumah belum waktu penimbangan yang ada

jadinya kita kasih pemulung atau kita buang malah

sampahnya.” (Djuhro 2020)

Dalam hal ini Rosida mengugnkapkan tidak adanya pos – pos

pengumpulan sampah di wilayah tangsel agar para nasabah dari

bank sampah yang ada di wilayah tangsel bisa ditampung di setiap

pos – posnya karena kalau nunggu bank sampah terlalu lama untuk

masalah penimbangannya butuh waktu 1 bulan malah sampah yang

Page 108: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

93

sudah dikumpulkan ada yang dibuang dan dikasihkan ke pemulung

yang lewat. Hal yang sama diungkapkan Nurwulan:

“Ya faktor penghambat ya kurangnya tempat untuk

pengumpulan sampah – sampah di bank sampah, karena

kan kita sebulan sekali juga mengumpulkan sampah dibank

sampah kadang kalo kita simpen sampah dirumah kan

semakin menumpuk jadinya berantakan rumahnya. Apa

lagi kaya sekarang nih lagi covid gini udah aja sampah –

sampahnya numpuk tuh dirumah sampai kadang saya kasih

– kasihin ke pemulung akhirnya.” (Nurwulan 2020)

Dalam hal ini Nurwulan mengungkapkan kurangnya tempat

penampungan sampah di Bank Sampah Serasi RW 21 yang

dikarenakan waktu penimbangan yang cukup lama hanya sebulan

sekali waktu penimbangannya sehingga sampah yang sudah

dikumpulkan menumpuk dan menjadikan rumah tampak berantakan

yang akhirnya kadang sampah – sampah yang sudah dikumpulkan

diberi ke pemulung yang lewat.

Dalam hal ini masih banyak faktor – faktor penghambat yang

di temukan diantaranya kurangnya anggota dan pengurus di bank

sampah, masih ada warga yang belum sadar akan pentingnya bank

sampah, lahan untuk penampungan sampah yang masih belum

tersedia dan waktu penimbangan yang terlalu lama.

Page 109: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

94

BAB V

ANALISIS

A. Analisis Temuan Penelitian

Dari beberapa data temuan lapangan, maka penulis akan

menganalisis tentang partispasi, kontribusi, dan manfaat dalam

program Bank Sampah Serasi yang bertempat di wilayah Vila Dago

RW 21 Benda Baru Pamulang Tangerang Selatan sebagai berikut :

1. Partisipasi dan kontribusi Masyaraka Dalam Menangani

Sampah Melalui Program Bank Sampah Serasi di Vila Dago RW

21 Benda Baru Pamulang Tangerang Selatan

Diuraikan dalam tinjauan teoritis bab II mengenai Paritisipasi

masyarakat dalam program Bank Sampah Serasi di Vila Dago RW

21, maka penulis akan menggunakannya sebagai alat analisis untuk

melihat partisipasi masyarakat dalam menangani sampah melalui

program Bank Sampah Serasi di Vila Dago RW 21 Benda Baru

Pamulang Tangerang Selatan.

Dalam hal ini peniliti menggunakan teori Bornby mengartikan

partisipasi sebagai tindakan untuk “mengambil bagian” yaitu

kegiatan atau pernyataan untuk mengambil bagian dari kegiatan

dengan maksud memperoleh manfaat (Theresia, 2014, 196).

Sementara itu, Adisasmita (2006, 34) mengatakan bahwa partisipasi

anggota masyarakat adalah keterlibatan anggota masyarakat dalam

pembangunan, meliputi kegiatan dalam perencanaan dan pelaksanaan

(implementasi) program atau proyek pembangunan yang dikerjakan

di dalam masyarakat lokal.

Page 110: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

95

a) Analisis Partisipasi dan kontribusi masyarakat Dalam

Menangani Sampah Melalui Program Bank Sampah Serasi di

Vila Dago RW 21 Benda Baru Pamulang Tangerang Selatan

Chandra menjelaskan bahwa partisipasi sebagai pengetahuan

dan teknik yang ditujukan sebagai alat penyelesaian masalah-

masalah pembangunan, berjalan dan tidaknya, tergantung pada

konteks-konteks spesifik yang terkait dengan faktor-faktor

struktural, norma – norma yang berlaku, organisasi sosial, pola-pola

hubungan kekuatan, pola-pola tindakan bersama, serta institusi-

institusi politik yang telah digunakan sebelumnya dalam komunitas

(Chandra, 2003, 5). Sebagai suatu kegiatan, Verhangen (1979)

Seperti dikutip dalam Mardikanto & Soebiato (2013, 81-82)

menyatakan bahwa, partisipasi merupakan suatu bentuk khusus dari

interaksi dan komunikasi yang berkaitan dengan pembagian

kewenangan, tanggung jawab, dan manfaat.

Dalam uraian tersebut bahwa partisipasi sebagai cara

penyelesaian masalah, berjalan atau tidaknya pembangunan dan

tergantung pada konteks – konteks spesifik yang terkait. Sebagai

suatu kegiatan partisipasi juga merupakan suatu bentuk interaksi

dan komunikasi yang di dalamnya terdapat tanggung jawab dan

manfaat serta tumbuhnya interaksi dan komunikasi yang

dilandaskan oleh kesadaran.

Terkait bank sampah Walikota Tanggerang Selatan telah

menyatakan bahwa bank sampah disamping membantu

memecahkan masalah sampah, bank sampah juga dapat

memberikan tambahan pemasukan warga. Terkait hal tersebut, ada

beberapa hal yang perlu disampaikan agar program bank sampah

dapat memberikan kontribusi yang optimal. Manajemen yang baik

Page 111: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

96

adalah kunci jika tidak ada faktor ini maka semangat dan niat yang

ada akan sia-sia, terus sebarkan program ini kepada lingkungan

sekitar, semakin banyak bank sampah akan semakin baik.

Dalam hal ini masyarakat yang berada pada pembina bank

sampah Serasi mengungkapkan tanggapan soal pemanfaataan juga

pembuatan keputusan yang ada di bank sampah Serasi bahwa :

“Bank Sampah itu kan programnya Pemkot, jadi Walikota

Tanggerang Selatan itu salah satu programnya mengadakan

Bank Sampah sampai di tingkat RW. Untuk program ini karena

sampah kan banyak yang dibuang begitu saja, sebenernya kan

sampah masih bisa di olah menjadi manfaat baik bagi

lingkungan dan bisa membuat alam menjadi lebih asri. Selain

itu yaa bisa menambah penghasilan lah buat kita juga, saya sih

sangat mendukung program Bank Sampah ini. Kalo untuk

pengambilan keputusan saya sebagai Ketua RW otomatis sayaa

yang membuat keputusan, tapi setelah berjalannya acara yaa

balik lagi semua ke pengurus. Karena saya hanya sebagai

pembina di Bank Sampah Serasi RW 21 ini bersama lurah dan

Bank Sampah ini itu dibawah naungan Ibu – Ibu PKK. Peran

masyarakat yaa sebagai anggota karena yaa bisa membantu

kelestarian lingkungan dan bisa mendapat ke untungan dari

penjualan sampah ini, perannya si anggota sih menyepakati

terbentuknya pembuatan keputusan.” (Arya 2020)

Hal yang sama di ungkapkan oleh Rita Sari sebagai ketua :

“Dalam pembuatan keputusan kita biasanya mengadakan rapat

bersama dengan pembina dan pengurus, biasanya sehabis rapat

kita juga mengulas lagi hasil rapatnya lewat group WA bank

sampah serasi. untuk warga sih tidak ikut menangani

pengambilan keputusan yaa karena kan keputusan itu pengurus

dan pembina bank sampah yang menentukan.” (Sari 2020)

Dalam temuan ini pemanfaatan bank sampah bagi lingkungan

membuat ramah lingkungan, memberikan kesan asri untuk

dirasakan dan dilihat juga yang tak kalah penting yaitu pemanfaatan

dibidang ekonomi yang bisa menambah penghasilan dari adanya

Page 112: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

97

bank sampah ini. Pada pembuatan keputusan partisipasi yang terjadi

menjadi kuat karena berposisi sebagai Pembina dan sebagai RW

yang memberikan keputusan yang telah dimusyawarahkan bersama

dengan pengurus. Pengambilan keputusan ini hanya ada pada

pembina dan juga ketua.

Pada penyebaran informasi untuk sosialisasi ditanggapi oleh

Nurwulan sebagai humas :

“Ya saya sih dari WA group ya kalau untuk menyebarkan

informasi – informasinya, kadang juga sih kita turun langsung

ke arisan – arisan RT untuk memberikan informasi – informasi

dan penyuluhan bank sampah Serasi ini.” (Nurwulan 2020)

Dalam temuan ini partisipasi dalam penyebaran informasi yang

dilakukan Nurwulan melalui wa grup dan pada saat acara-acara

warga. Seperti arisan, yang didalamnya terdapat penyuluhan

manfaat bank sampah yang dilakukan pengurus bank sampah

kepada masyarakat. Partisipasi dan kontribusi dalam penyebaran

informasi untuk sosialisasi ini dirasa cukup kuat untuk

menumbuhkan rasa empati kepada warga agar mau bergabung

dalam bank sampah serasi dengan banyaknya manfaat di dalamnya.

Pada pengambilan keputusan ditanggapi oleh Arya sebagai

pembina :

“Yaaa sesuai posisi lah kalau saya kan posisinya sebagai

pembina yaa jadi semua kebijakan – kebijakan yaa melalui

pembina – pembina yang menjadi pemutus akhir. Yaa di bank

sampah ini hampir semua keputusan yaa di ambil oleh pembina.

Dalam membuat kesepakatan anggota – anggota ikut serta tapi

balik lagi yang menentukan keputusan akhirnya yaa tetap di

pembina.” (Arya 2020)

Dalam temuan ini partisipasi dalam pengambilan keputusan

yang dilakukan Arya sebagai pembina adalah mengurus semua

Page 113: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

98

kebijakan dari bank sampah dan menjadi pemutus akhir. Pengurus –

pengurus yang merembukan kesepakatan apa saja yang akan di

jalan kan tetapi balik lagi kepada pembina yang menjadi penentu

akhir berjalan atau tidaknya kegiatan itu. Partisipasi dalam

pengambilan keputusan ini semua kebijakan – kebijakan dan

keputusan yang terkait dengan kegiatan bank sampah pembina yang

menjadi pemutus akhir karena semua persetujuan harus melalui

pembina.

Dalam hal menyumbangkan fikiran ditanggapi oleh Eny

sebagai tim pencatatan :

“Kalo menyumbangkan fikiran sesekali saya menyumbangkan,

contohnya kaya cara memilah – milah sampah yang bagus

dengan yang kurang bagus dan saya suka memberikan masukan

sebelum menimbang baiknya bapak atau ibu yang ingin

menimbang sampah memisahkan menjadi satu jenis sampah.”

(Damayanti 2020)

Menyumbangkan fikiran yang dilakukan Eny sebagai tim

pencatatan lebih memberikan masukan – masukan atau tatacara

pemilahan sampah apakah sampah ini masih layak atau sudah tidak

layak agar si penyetor dapat lebih memahami sampah dan dapat

bernilai jual tinggi sampahnya. Partisipasi dan kontribusi dalam

menyumbangkan fikiran ini lebih kepada memberikan masukan –

masukan dan tatacara bagaimana memilah sampah yang layak

dengan yang tidak layak kepada para anggota yang belum

memahami manfaat dari sampah itu sendiri.

Dalam menyumbangkan fikiran dan tenaga ditanggapi oleh

Rosida sebagai wakil ketua :

“Kalau fikiran kan itu tadi kadang juga kalau sebelum

penimbangan kan kita juga sering kumpul tuh untuk ngobrolin

evaluasi penimbangan – penimbangan yang sebelumnya, kalau

Page 114: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

99

untuk fikiran saya sih sering memberikan edukasi ke anggota

yang belum tau cara memilah sampah karena kan biasanya ada

anggota yang tidak tau sampah mana yang ada nilai jualnya.

Dan kalau tenaganya saya bantu – bantu saat penimbangan dan

saya sering membackup kalau ada pengurus – pengurus yang

tidak bisa hadir.” (Djuhro 2020)

Pada temuan ini menyumbangkan fikiran dan tenaga yang

dilakukan Rosida lebih memberikan edukasi pada sesama anggota

dan pengurus yang belum paham cara memilah sampah, sedangkan

menyumbangkan tenaga pengurus saling bantu – membantu dan

memback up satu sama lain ketika sedang ada acara penimbangan.

Partisipasi dan kontribusi dalam menyumbangkan fikiran dan

tenaga ini lebih kepada memberikan edukasi atau pembelajaran

kepada anggota dan pengurus cara memilah sampah dan untuk

tenaganya pengurus saling bantu – membantu dan memback up satu

dengan yang lainnya ketika pada saat acara penimbangan.

Dalam kesadaran pengambilan manfaat ditanggapi oleh Rita

sebagai ketua :

“Manfaatnya banyak yaa yang pertama kita jadi perduli dengan

sampah yang kedua sampah bisa jadi ada nilai ekonomisnya

terus yang ketiga ya lingkungan jadi lebih bersih dan indah.

Saya juga sering kalau lagi jalan mengambil botol atau sampah

plastik yang masih layak untuk saya kumpulkan di rumah dan

nantinya saya timbang di bank sampah.” (Sari 2020)

Pada temuan ini kesadaran pengambilan manfaat yang

dilakukan Rita Sari menjadikannya lebih perduli dengan sampah,

mengetahui sampah mempunyai nilai jual dan menjadikan

lingkungan terlihat bersih juga indah dengan mengumpulkan

sampah – sampah yang ditemukannya dijalan dan nantinya akan

ditimbang pada saat acara penimbangan. Partisipasi dan kontribusi

dalam kesadaran pengambilan manfaat ini lebih menumbuhkan

Page 115: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

100

sikap perduli akan sampah, perduli akan lingkungan dan

mengetahui nilai jual suatu sampah.

Dalam pelaksanaan program ditanggapi oleh Rosida sebagai

wakil ketua :

“Kalau kita kan programnya masih belum banyak ya jadi hanya

penimbangan saja tapi ya saya sering ikut hadir dalam

penimbangan untuk memantau jalannya acara jika ada yang

tidak hadir ya saya kadang ikut membantu di divisi yang kurang

orang itu. Dan rapat – rapat di keluraha sama kecamatan saya

juga sering ikut hadiri.” (Djuhro 2020)

Pelaksanaan program yang dilakukan Rosida hanya sebatas

penimbangan saja karena program bank sampah yang baru ada

hanya satu yaitu penimbangan. dalam penimbangan Rosida hanya

memantau jalannya acara namun jika ada anggota yang tidak hadir

Rosida juga ikut membantu. Partisipasi dalam pelaksanaan program

baru sebatas penimbangan saja, jika dalam pelaksanaan program

ada anggota atau pengurus yang tidak hadir pengurus dan anggota

yang lainnya membantu atau memback up divisi yang

membutuhkan bantuan.

Dalam memberikan tenaga ditanggapi oleh Eny sebagai tim

pencatatan :

“Saya sih ya menyumbangkan tenaga hanya catat – catat pas

menimbangan itu aja selebihnya gak ada ya menyumbangkan

tenaga yang lain.” (Damayanti 2020)

Dalam hal memberikan tenaga yang dilakukan Eny hanya

sebatas mencatat pada saat acara penimbangan tidak ada tenaga lain

yang diberikan selain mencatat dan jika ada pengurus atau anggota

yang tidak hadir baru saling membantu satu dengan yang lainnya.

partisipasi dan kontribusi dalam memberikan tenaga ini setiap

Page 116: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

101

pengurus sudah mempunyai divisinya masing – masing dan

tugasnya masing – masing jika ada anggota atau pengurus yang

tidak kedapatan hadir pengurus yang hadir harus saling membantu

dengan pengurus yang lainnya untuk saling memback up pengurus

yang tidak bisa hadir itu.

Dalam menyumbangkan keahlian ditanggapi oleh Nurwulan

sebagai humas :

“Keahlian ya saya lebih sering memberi tahu ke anggota –

anggota bank sampah yang lainnya yang belum paham cara

memilah sampah, saya juga mengajarkan mana sampah pelastik

yang lebih menghasilkan dan mana sampah yang kurang

menghasilkan.” (Nurwulan 2020)

Dalam hal menyumbangkan keahlian yang dilakukan Nurwulan

lebih memberikan arahan kepada anggota yang belum tau caranya

memilah sampah dalam satu jenis dan memberikan pelajaran untuk

memilah sampah yang lebih menghasilkan dan mana sampah yang

kurang. Partisipasi dan kontribusi dalam menyumbangkan keahlian

ini setiap pengurus meyumbangkan keahliannya masing – masing

dalam bidang yang meraka kuasai agar program yang sudah

berjalan menjadi lebih baik lagi dan dapat meningkatkan kinerja

dari bank sampah ini.

Dalam memberikan barang ditanggapi oleh Arya sebagai

pembina :

“Yaa kalo barang kita ikut serta menyumbangkan barang

berupa sampah kan selain menjadi pembina saya juga sebagai

anggota. Jadi saya ikut menimbang, saya juga ikut

menyumbangkan sampah di bank sampah.” (Arya 2020)

Pada temuan ini memberikan barang yang dilakukan Arya

berupa sampah yang dimana selain menjadi pembina juga sekaligus

Page 117: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

102

menjadi anggota dari bank sampah, jadi selain ikut dalam acara

penimbangan juga ikut andil dalam menyumbangkan sampah.

Partisipasi dan kontribusi dalam memberikan barang ini lebih

kepada menyumbangkan sampah selain menjadi pembina dan

pengurus mereka juga menjadi anggota di bank sampah karena

barang kebutuhan di bank sampah ini sudah disediakan semuanya

oleh DLH (Dinas Lingkungan Hidup) seperti alat untuk

menimbang, gawang untuk menaruh timbangan dan gerobak untuk

mengangkut sampah juga sudah di sediakan.

Dalam memberikan uang ditanggapi oleh Rita Sari sebagai

ketua :

“Saya sih tidak pernah ya memberikan uang tapi malah saya

yang mendapatkan uang dari hasil penimbangan sampah saya

sendiri. Ya kan Bank Sampah juga sudah mempunyai kas

sendiri itu juga uangnya dari hasil penjualan sampah yang kita

– kita timbang kan.” (Sari 2020)

Dalam hal memberikan uang yang dilakukan Rita Sari tidak

pernah memberikan uang tapi malah sebaliknya mendapatkan uang

dari hasil penimbangan sampah yang dilakukannya, karena bank

sampah itu sendiri juga sudah mempunyai uang kasnya sendiri yang

didapatkan dari hasil penjualan sampah – sampah para anggotanya.

Partisipasi dan kontribusi dalam memberikan uang ini rata – rata

semua pengurus dan anggota tidak memberikan uang tetapi malah

mereka mendapatkan uang dari hasil penimbangan sampah –

sampah mereka karena memang walaupun bank sampah ini

memberikan uang nominalnya kecil tapi setidaknya bisa memberika

penghasilan tambahan.

Pada dampak sosial ditanggapi oleh Eny sebagai tim pencatatan :

Page 118: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

103

“Kalo untuk saya dampak sosialnya bisa dapat teman baru dan

dapat memberikan tenaga saya untuk membantu di bank

sampah, itu kan termasuk kegiatan sosial. Dan tetangga –

tetangga juga sering menanyakan tentang memilah sampah agar

menghasilkan uang ke saya, karena mereka tau saya sebagai

pengurus bank sampah.” (Damayanti 2020)

Dalam temuan ini dampak sosial yang didapatkan Eny bisa

mendapatkan teman baru dan dapat membantu dalam kegiatan

sosial di lingkungan. Tetangga – tetangga juga sering menanyakan

tentang cara memilah sampah agar dapat menghasilkan karena

mengetahui Eny anggota dari bank sampah. Dampak sosial dari

bank sampah ini menjadikan masyarakat sekitar yang mengikuti

bank sampah dapat mengenal satu dengan yang lainnya dan

masyarakat sekitaran bank sampah menjadi lebih sadar dan perduli

akan sampah di lingkungannya.

Pada dampak ekonomi ditanggapi oleh Rosida sebagai wakil

ketua :

“Kalau dampak ekonomi ya masih kecil paling untuk jajan –

jajan aja ya paling kalau pas dalam itungan 6 bulannya pada

saat penarikan uang ya lumayan dapetnya tapi kan 6 bulan

sekali ya cukup lama nunggunya. Dan juga saya

mengumpulkan ke bank sampah gak cuma sampah waktu itu

ada juga barang elektronik, jadinya dapetnya ya lumayan

banyak.” (Djuhro 2020)

Dalam temuan ini dampak ekonomi yang didapatkan Rosida

masih sedikit hanya bisa untuk jajan – jajan saja pada saat per enam

bulan hasil yang didapat lumayan tetapi untuk menunggu selama

enam bulan itu hitungannya terlalu lama juga selain itu barang yang

dikumpulkan tidak hanya sampah melainkan ada barang – barang

bekas seperti barang elektronik yang membuat pendapatnya pada

Page 119: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

104

saat penimbangna lumayan. Dampak ekonomi dari bank sampah ini

kalau di hitung – hitung memang relatif kecil karena itu ada

penarikan per enam bulan sekali agar pendapatanya besar memang

cukup lama setidaknya bisa menjadi nilai tambah bagi masyarakat

sekita bank sampah.

Pada dampak lingkungan ditanggapi oleh Nurwulan sebagai

humas :

“Ya jadi lebih sadar akan lingkungan dan juga jadi reflek

kadang saya ada sampah dikit dijalan atau dimana langsung aja

diambil kan jadi bersih juga lingkungannya dan indah

dipandang juga kan.” (Nurwulan 2020)

Dalam temuan ini dampak lingkungan yang didapat oleh

Nurwulan lebih sadar akan lingkunga kadang jika ada sampah yang

ditemukan dijalan reflek langsung diambil dan dibawa untuk

dikumpulkan tanpa sadar menjadikan lingkungan lebih bersih dan

indah untuk dipandang. Dampak lingkungan dari bank sampah ini

membuat lingkungan menjadi bersih, menjadi lebih indah dan

menjadi lebih aman karena banyak warga atau masyarakat yang

mulai menghargai sampah untuk nantinya ditimbang pada saat acara

penimbangan.

b) Tangga Partisipasi dan kontribusi masyarakat Dalam

Menangani Sampah Melalui Program Bank Sampah Serasi di

Vila Dago RW 21 Benda Baru Pamulang Tangerang Selatan

Partisipasi masyarakat jarang sekali memberi peluang bagi

warga untuk mengubah atau mempengaruhi keputusan badan

pemerintah. Menghadapi belum idealnya derajat partisipasi

masyarakat dalam pemerintah daerah, teori ladder of empowerment

dari Burns, Hambleton, & Hogget menyarankan bahwa sebaik-

Page 120: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

105

baiknya penyelenggara pemerintah daerah mengembangkan derajat

partisipasi masyarakat dengan menyediakan mekanisme yang lebih

baik. Meskipun demikian, pengembangan derajat partisipasi ini

seharusnya menyesuaikan dengan situasi dan kondisi daerah

setempat. Sintetis tangga partisipasi diperlukan untuk menyesuaikan

dengan kebutuhan dan situasi nyata di Indonesia. Sintetis ini

dihasilkan dari mempertimbangkan adanya mekanisme partisipasi

yang telah berjalan, kebutuhan akan saluran partisipasi, serta

mekanisme yang memungkinkan dijalankan sesuai dengan kondisi

Indonesia. (Muluk, 2007, 173)

Tabel 6. Tangga Partisipasi Masyarakat

No. Bentuk Partisipasi Tangga Partisipasi

1. Mengatasi pembuatan keputusan Kemitraan

2. Penyebaran informasi untuk

sosialisasi Kemitraan

3. Pengambilan keputusan Kemitraan

4. Menyumbangkan fikiran Kemitraan

5. Menyumbangkan fikiran dan tenaga Kemitraan

6. Kesadaran pengambilan manfaat dari

program bank sampah Serasi Kendali warga

7. Pelaksanaan program Kendali warga

8. Memberikan tenaga Delegasi

9. Meyumbangkan keahlian Konsultasi

10. Memberikan barang Delegasi

11. Memberikan uang Kendali warga

12. Dampak sosial Kendali warga

13. Dampak ekonomi Kendali warga

14. Dampak lingkungan Kendali warga

Sumber : Data Wawancara Peneliti

Page 121: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

106

a. Bentuk partisipasi masyarakat dalam mengatasi pembuatan

keputusan di Bank Sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda

Baru Pamulang

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa dalam pembuatan

keputusan yang ada di Bank Sampah Serasi RW 21 terbilang cukup

sesuai dengan struktur birokrasi, yang didalamnya pemegang

keputusan berada pada Pembina dan ketua yang dimusyawarahkan

dengan pengurus bank sampah dan akan dijalankan oleh seluruh

pengurus dan juga anggota yang terlibat di dalam Bank Sampah

Serasi RW 21. Dalam tangga partisipasi berada pada anak tangga

keempat yaitu kemitraan, memberikan peluang partisipasi yang lebih

nyata dan berarti bagi keterlibatan masyarakat dalam pemerintah

daerah. Akan tetapi, kemitraan tetap memiliki keterbatasan tertentu

yang ditunjukkan dari masih kuatnya kewenangan penyelenggara

pemerintah daerah dalam mengendalikan pemerintahan.

b. Bentuk partisipasi masyarakat dalam penyebaran informasi

untuk sosialisasi di Bank Sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang

Pada penyebaran informasi di bank sampah Serasi informasi

disebarkan melalui Whatsapp group, arisan, pengajian, tempat –

tempat berkumpulnya warga dan memberikan surat resmi dari ketua

RW kepada ketua RT agar ditujukan langsung ke warganya. Dalam

tangga partisipasi berada pada anak tangga keempat yaitu kemitraan

yang memiliki mekanisme partisipasi yang telah berjalan dengan

baik, yakni LPKM, RT, RW, akan tetapi masih dimungkinkan

adanya berbagai mekanisme partisipasi lain, seperti hak inisiatif

warga untuk mengajukan rancangan peraturan daerah.

Page 122: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

107

c. Bentuk partisipasi masyarakat dalam pengambilan

keputusan di Bank Sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda

Baru Pamulang

Pada pengambilan keputusan yang ada di bank sampah Serasi

RW 21 di musyawarahkan bersama – sama oleh pengurus dan

pembina, yang di dalamnya pemegang keputusan akhir berada pada

pembina dan ketua. Dalam tangga partisipasi berada pada anak

tangga keempat yaitu kemitraan, memberikan peluang partisipasi

yang lebih nyata dan berarti bagi keterlibatan masyarakat dalam

pemerintah daerah. Akan tetapi, kemitraan tetap memiliki

keterbatasan tertentu yang ditunjukkan dari masih kuatnya

kewenangan penyelenggara pemerintah daerah dalam mengendalikan

pemerintahan.

d. Bentuk partisipasi masyarakat dalam menyumbangkan

fikiran di Bank Sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda

Baru Pamulang

Dalam menyumbangkan fikiran di Bank Sampah Serasi RW

21 banyak sekali usulan dan ide dari tatacara administrasi,

pembukuan lengkap buku tabungan, sampah bernilai ekonomis,

sampah bisa menjadi bahan kerajinan, cara memilah sampah dan

cara menyimpan sampah dengan rapih. Tapi masih ada beberapa

yang belum terlaksana dikarenakan persoalan alat, SDM yang masih

sedikit dan tempat yang belum memadai. Dalam tangga partisipasi

berada pada anak tangga keempat yaitu kemitraan yang memberikan

peluang partisipasi yang lebih nyata dan berarti bagi keterlibatan

masyarakat dalam pemerintah daerah.

Page 123: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

108

e. Bentuk partisipasi masyarakat dalam menyumbangkan

fikiran dan tenaga di Bank Sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang

Dalam hal menyumbangkan fikiran dan tenaga di Bank

Sampah Serasi RW 21 lebih memberikan usulan – usulan dan

edukasi seperti cara memilah sampah. Sedangkan untuk tenaga

semua pengurus mempunyai tugasnya masing – masing seperti tim

pencatatan, humas, penimbangan dan lain – lain untuk wakil ketua,

ketua dan pembina hanya mengawasi keberlangsungan acara ketika

ada divisi yang tidak hadir baru wakil ketua, ketua dan pembina ikut

serta juga membantu. Dalam tangga partisipasi berada pada anak

tangga keempat yaitu kemitraan yang memberikan peluang

partisipasi yang lebih nyata dan berarti bagi keterlibatan masyarakat

dalam pemerintah daerah.

f. Bentuk partisipasi masyarakat dalam kesadaran

pengambilan manfaat dari program Bank Sampah Serasi

RW 21 Vila Dago Benda Baru Pamulang

Dalam kesadaran pengambilan manfaat ini banyak yang

menjadi lebih sadar akan lingkungan dan jadi lebih mempunyai

kepedulian akan lingkungan mereka masing – masing. Dan juga ada

aksi yang mereka lakukan seperti memberikan pengetahuan tentang

bank sampah, mengumpulkan sampah yang di temukannya dijalan

yang berdampak mulai timbul kesadaran ke warga dan masyarakat

sekitar untuk peduli lingkungan dan ikut serta dalam kegiatan bank

sampah. Dalam tangga partisipasi berada pada anak tangga tertinggi

yaitu kendali warga yang bermakna ada kekuasaan masyarakat

untuk menentukan keputusan atau kebijakan tertentu yang berlaku.

Kendali warga dapat dijadikan acuan sebagai preskripsi dari

Page 124: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

109

pemerintah daerah pada khususnya dan administrasi publik pada

umumnya.

g. Bentuk partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program

di Bank Sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru

Pamulang

Dalam hal pelaksanaan program pembina, ketua, wakil, dan

pengurus saling bekerja sama untuk membantu berjalannya program.

Dan program yang dijalankan bank sampah Serasi hanya sebatas

penimbangan dan rapat – rapat yang diadakan kelurahan dan

kecamatan. Belum adanya program – program lain seperti membuat

kerajinan, daur ulang, dan lain sebagainya. Dalam tangga partisipasi

berada pada anak tangga tertinggi yaitu kendali warga yang

bermakna ada kekuasaan masyarakat untuk menentukan keputusan

atau kebijakan tertentu yang berlaku. Kendali warga dapat dijadikan

acuan sebagai preskripsi dari pemerintah daerah pada khususnya dan

administrasi publik pada umumnya.

h. Bentuk partisipasi masyarakat dalam memberikan tenaga di

Bank Sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru

Pamulang

Dalam hal memberikan tenaga di Bank Sampah Serasi RW 21

Benda Baru Pamulang, dikarenakan bank sampah baru memiliki satu

program yang terfokus pada penimbangan sampah. Semua pengurus

dan pembina bergotong royong untuk saling membantu pada saat

acara penimbangan dan saling mengisi ketika ada pengurus lain yang

tidak dapat menghadiri acara penimbangan. Dalam tangga partisipasi

berada pada anak tangga kelima yaitu delegasi, yang berarti

menyerahkan sebagian porsi kewenangan kepada organisasi

kemasyarakatan kepada organisasi kemasyarakatan tertentu,

Page 125: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

110

mekanisme ini dapat menyusun kebijakan tertentu sekaligus

menjalankannya dengan berpedoman pada kebijakan strategis yang

dibuat oleh pemerintah daerah.

i. Bentuk partisipasi masyarakat dalam meyumbangkan

keahlian di Bank Sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda

Baru Pamulang

Dalam menyumbangkan keahlian pembina dan pengurus lebih

banyak memeberikan arahan untuk memilah sampah, memberi

pembelajaran tentang sampah dan memberikan konsep – konsep

pemikiran. Di karenakan program yang berjalan di bank sampah ini

baru sebatas penimbangan saja, jadi pembina dan pengurus baru

memberikan sebatas gagasan dan pemikiran saja kepada para anggota

di Bank Sampah Serasi RW 21. Dalam tangga partisipasi berada pada

anak tangga ketiga yaitu konsultasi, keterlibatan masyarakat dalam

proses perumusan kebijakan dapat berarti peluang untuk

mempengaruhi kebijakan dapat berarti ada peluang untuk

mempengaruhi kebijakan sejak diawal proses.

j. Bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

memberikan barang di Bank Sampah Serasi RW 21 Vila

Dago Benda Baru Pamulang

Dalam memberikan barang pembina, pengurus dan anggota

hanya memberikan berupa sampah yang mereka akan setor kan ke

bank sampah. Karena semua barang – barang keperluan bank sampah

sudah semua disediakan oleh DLH (Dinas Lingkungan Hidup). .

Dalam tangga partisipasi berada pada anak tangga kelima yaitu

delegasi, yang berarti menyerahkan sebagian porsi kewenangan

kepada organisasi kemasyarakatan kepada organisasi kemasyarakatan

tertentu, mekanisme ini dapat menyusun kebijakan tertentu sekaligus

Page 126: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

111

menjalankannya dengan berpedoman pada kebijakan strategis yang

dibuat oleh pemerintah daerah.

k. Bentuk partisipasi masyarakat dalam memberikan uang di

Bank Sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru

Pamulang

Dalam hal memberikan uang pembina, pengurus dan anggota

tidak pernah memberikannya malah mendapatkan uang dari hasil

menimbangkan sampah di bank sampah. Dan untuk uang pada saat

acara juga tidak memakai uang pribadi mereka melainkan memakai

uang kas yang ada di bank sampah yang didapat dari sistem bagi hasil

para anggota yang menimbang sampah. Dalam tangga partisipasi

berada pada anak tangga tertinggi yaitu kendali warga yang

bermakna ada kekuasaan masyarakat untuk menentukan keputusan

atau kebijakan tertentu yang berlaku. Kendali warga dapat dijadikan

acuan sebagai preskripsi dari pemerintah daerah pada khususnya dan

administrasi publik pada umumnya.

l. Dampak sosial di Bank Sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang

pada dampak sosial ini masyarakat menjadi peduli akan

sampah dan lingkungannya, masyarakat juga lebih aktif untuk

mengumpulkan sampah. Selain itu masyarakat menjadi lebih kenal

yang satu dengan yang lainnya dengan adanya bank sampah

dilingkungan ini Dalam tangga partisipasi berada pada anak tangga

tertinggi yaitu kendali warga yang bermakna ada kekuasaan

masyarakat untuk menentukan keputusan atau kebijakan tertentu

yang berlaku. Kendali warga dapat dijadikan acuan sebagai preskripsi

dari pemerintah daerah pada khususnya dan administrasi publik pada

umumnya.

Page 127: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

112

m. Dampak ekonomi di Bank Sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang

Dalam hal ini memang secara ekonomi masih terbilang kecil

atau sedikit pendapatannya dari penimbangan sampah di bank

sampah Serasi RW 21. Tetapi pengambilan uang yang di hitung

persatu semester akan mendapatkan hasil yang lumaya walaupun

memang cukup lama untuk menunggunya, setidaknya bisa menjadi

nilai tambah untuk warga dan masyarakat sekitar bank sampah Serasi

RW 21. Dalam tangga partisipasi berada pada anak tangga tertinggi

yaitu kendali warga yang bermakna ada kekuasaan masyarakat untuk

menentukan keputusan atau kebijakan tertentu yang berlaku. Kendali

warga dapat dijadikan acuan sebagai preskripsi dari pemerintah

daerah pada khususnya dan administrasi publik pada umumnya.

n. Dampak lingkungan di Bank Sampah Serasi RW 21 Vila

Dago Benda Baru Pamulang

Dalam hal ini lingkungan menjadi lebih bersih, indah dan

aman. Juga meningkatkan kesadaran warga atau masyarakat sekitar

bank sampah akan berharganya sampah tapi masih ada beberapa

warga yang belum sadar akan hal ini dan masih mengeluhkan tempat

penampungan sampah yang belum tersedia di lingkungan sekitar

bank sampah. Dalam tangga partisipasi berada pada anak tangga

tertinggi yaitu kendali warga yang bermakna ada kekuasaan

masyarakat untuk menentukan keputusan atau kebijakan tertentu

yang berlaku. Kendali warga dapat dijadikan acuan sebagai preskripsi

dari pemerintah daerah pada khususnya dan administrasi publik pada

umumnya.

Page 128: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

113

c) Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Bank Sampah Serasi

di Vila Dago Benda Baru Pamulang Tangerang Selatan

Menurut Josef Riwu (2007: 127) dalam partisipasi masyarakat

terdapat dua dimensi penting. Dimensi pertama adalah siapa yang

berpartisipasi. Partisipasi masyarakat dapat terjadi pada empat

jenjang yaitu pertama, partisipasi dalam pengambilan keputusan.

Kedua, partisipasi dalam pelaksanaan. Ketiga, partisipasi dalam

pemanfaatan. Keempat, partisipasi dalam evaluasi.

Dari uraian tersebut bahwa partisipasi – partisipasi dalam

proses pembuatan keputusan ini menyangkut pada suatu bentuk

kesepakatan bersama yang diadakan dalam acara rapat, diskusi, dll

untuk kepentingan bersama dan merencanakan agenda atau acara

yang akan disepakati, dimusyawarahkan dan diputuskan secara

bersama. Partisipasi dalam pengambilan manfaat. Partisipasi ini

menyangkut pada manfaat program yang bisa, akan dan sudah

dirasakan, keberhasilan program adalah suatu bentuk pengambilan

manfaat yang terjadi, manfaat yang dirasakan terbagi menjadi

materialnya, manfaat sosialnya dan manfaat pribadi. Partisipasi

dalam evaluasi. Partisipasi ini dibuat untuk melihat apakah program

telah sesuai dengan yang ditetapkan atau berbeda atau menyimpang.

Yang terakhir Partisipasi dalam proses pengambilan keputusan ini

berhubungan dengan proses pembangunan yang harus melibatkan

semua komponen agar masyarakat memiliki rasa tanggung jawab

terhadap pelaksanaan pembangunan yang akan dirasakan

manfaatnya bersama-sama.

Sebagaimana yang dikatakan wakil ketua Bank Sampah Serasi

RW 21 mengungkapkan :

Page 129: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

114

“Kalau saya sih sebagai wakil ketua ya lebih merembukan lagi

setiap pembuatan keputusan yang ada jadi saya tidak perna

membuat keputusan sendiri pasti nanti saya obrolin lagi ke

pengurus dan pembina.” (Djuhro 2020)

Dalam temuan ini pengurus menyatakan bahwasannya untuk

pembuatan keputusan lebih merembukan setiap pembuatannya jadi

tidak pernah membuat keputusan sendiri pasti diobrolin lagi dengan

pengurus dan pembina. Pembuatan keputusan yang ada di Bank

Sampah Serasi RW 21 ini juga melibatkan musyawarah bersama

dengan pengurus dan akan diputuskan dengan ketua dan pembina.

Untuk menilai berapa besar dampak kesadaran pengambilan

manfaat bagi pembina, pengurus, anggota dan warga atau masyarakat

sekitar. Seperti seberapa pedulinya mereka terhadap lingkungan dan

juga dapat menambahkan penghasilan bagi mereka yang menjadi

nasabah dari Bank Sampah Serasi RW 21. Dalam hal ini bank

sampah membantu untuk memberikan manfaat bagi masyarakat

sekitar terutama manfaat dari lingkungan, manfaat untuk menambah

penghasilan dan manfaat positif lainya. Berkaitan dengan partisipasi

dan kontribusinya Arya sebagai pembina mengungkapkan:

“Saya sangat sadar akan pengambilan manfaat atas program

yang bank sampah jalankan dan saya ikut andil memberikan

kesadaran ke masyarakat akan pentingnya bank sampah. Selain

menjadikan lingkungan bersih juga dapat menjadi pundi –

pundi penghasilan kita walaupun sedikit kalau kita kumpulkan

bersama – sama satu RW kan hasilnya akan besar. Kita juga di

bank sampah ini mempunyai jargon “dari sampah jadi uang”

semua warga juga sering saya ingatkan untuk ikut Bank

Sampah yaa karena manfaatnya yang banyak selain menjadi

bersih lingkungan kita juga mendapatkan penghasilan dari

barang yang kita anggap gak berharga seperti sampah ini.

Warga – warga sih setelah saya beri tahu beberapa ada yang

ingin menjadi anggota bank sampah karena kesadaran mereka

juga.” (Arya 2020)

Page 130: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

115

Memberikan kesadaran manfaat ke masyarakat akan

pentingnya bank sampah menjadikan lingkungan bersih dan juga

dapat menjadi pundi – pundi penghasilan bagi masyarakat itu sendiri.

Walaupun sampah yang dikumpulkan sedikit jika di kumpulkan

bersama – sama hasilnya akan menjadi besar. Selain itu masyarakat

juga jadi lebih perduli akan sampah yang ada dilingkungan sekitaran

bank sampah, karena warga mengetahui dari sampah bisa

menghasilkan untuk mereka. Berkaitan dengan masalah pelaksanaan

program ketua Bank Sampah Serasi RW 21 mengungkapkan :

“Yaa partisipasinya saya ikut terjun langsung pada saat

penimbangan dan membackup kalau ada pengurus yang belum

hadir. Kalau ada semua pengurusnya ya saya hanya memantau

proses berjalannya acara penimbangan itu seperti pembina lah

pokonya. Dan di akhir penimbangan saya cek ke bendahara

gimana hasil laporan keuangannya berapa sampah yang masuk

dan siapa saja penyetornya agar kita nanti bisa bukukan hasil

penimbangan itu. Warga sih yaa hanya dateng menimbang

sampahnya mereka dan mendapatkan uang dari hasil timbangan

sampah mereka.” (Sari 2020)

Pada temuan ini Rita turun langsung ke acara penimbangan

dan memantau berjalannya acara penimbangan, jika ada pengurus

yang belum hadir saat acara penimbangan kadang Rita juga turut

ambil bagian untuk membantu divisi yang kekurangan orang. Diakhir

acara penimbangan Rita mencek hasil laporan ke bendahara untuk

melihat laporan keuangan, jumlah sampah yang masuk dan siapa saja

yang sudah menyetorkan sampah ke bank sampah agar nanti

dibukukan hasil penimbangan dihari itu. Warga yang mengikuti bank

sampah mereka hanya datang untuk menimbang dan menunggu hasil

dari timbangan mereka.

Page 131: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

116

Untuk membantu pelaksanaan program pembina, ketua, wakil,

dan pengurus saling bekerja sama untuk membantu berjalannya

program. Dan program yang dijalankan bank sampah Serasi hanya

sebatas penimbangan dan rapat – rapat yang diadakan kelurahan dan

kecamatan. Belum adanya program – program lain seperti membuat

kerajinan, daur ulang, dan lain sebagainya.

Untuk pengambilan keputusan yang ada di Bank Sampah

Serasi RW 21 yang di dalamnya terdapat pengambilan keputusan

pada saat acara, dalam rapat – rapat, pada saat penimbangan dan

lain – lain. Berkaitan dengan pengambilan keputusan Nurwulan

mengungkapkan :

“Ya keputusan sih biasanya ada di ketua dan pembina kalau

saya lebih ikut aja mau keputusannya kaya gimana hasilnya.”

(Nurwulan 2020)

Dalam hal ini pengambilan keputusan Nurwulan lebih ikut aja

mau keputusan yang seperti apa hasilnya karena keputusan ada di

ketua dan pembina. Berkaitan dengan pembangunan, pada

pengambilan keputusan untuk memajukan Bank Sampah Serasi RW

21 di musyawarahkan bersama – sama oleh pengurus dan pembina,

yang di dalamnya pemegang keputusan akhir berada pada pembina

dan ketua.

Partisipasi masyarakat juga berarti adanya keterlibatan

langsung bagi warga dalam proses pengambilan keputusan dan

kontrol serta koordinasi dalam mempertahankan hak-hak sosialnya.

Menurut Keith Davis (2013, 34) dikemukakan bahwa bentuk-bentuk

dari partisipasi masyarakat adalah berupa:

a. Pikiran, merupakan jenis partisipasi dimana partisipasi tersebut

merupakan partisipasi dengan menggunakan pikiran seseorang

Page 132: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

117

atau kelompok yang bertujuan untuk mencapai sesuatu yang

diinginkan.

b. Tenaga, merupakan jenis partisipasi dimana partisipasi tersebut

dengan mendayagunakan seluruh tenaga yang dimiliki secara

kelompok maupun individu untuk mencapai sesuatu yang

diinginkan.

c. Pikiran dan Tenaga, merupakan jenis partisipasi dimana tingkat

partisipasi tersebut dilakukan bersama-sama dalam suatu

kelompok dalam mencapai tujuan yang sama.

d. Keahlian, merupakan jenis partisipasi dimana dalam hal tersebut

keahlian menjadi unsur yang paling diinginkan untuk

menentukan suatu keinginan

e. Barang, merupakan jenis partisipasi dimana partisipasi dilakukan

dengan sebuah barang untuk membantu guna mencapai hasil

yang diinginkan.

f. Uang, merupakan jenis partisipasi dimana partisipasi tersebut

menggunakan uang sebagai alat guna mencapai sesuatu yang

diinginkan. Biasanya tingkat partisipasi tersebut dilakukan oleh

orang-orang kalangan atas.

Sebagaimana yang dikatakan pembina dalam

menyumbangkan fikiran, mengungkapkan :

“Saya ya memberika ajuan – ajuan untuk tatacara

administrasinya misalkan dengan memakai komputerisasi,

pembukuan lengkap dengan menggunakan buku tabungan

lengkap dan cara membuat informasi kepada warga – warga.

Saya terlibat juga dalam menyumbangkan fikiran kan saya

sebagai pembina yaa langsung saya sosialisasikan ke anggota

dan pengurus untuk menyumbangkan fikiran – fikiran. Peran

masyarakat atau anggota yaa tidak dapat menyumbangkan

fikiran karena semua itu hanya ada di pembina dan pengurus

Page 133: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

118

saja. Anggota atau masyarakat hanya sebagai peserta saja di

bank sampah kita.” .” (Arya 2020)

Arya mengungkapkan menyumbangkan fikiran dengan

memberikan usulan untuk tatacara administrasi, pembukuan lengkap

dengan menggunakan buku tabungan dan cara membuat informasi

sosialisasi kepada warga. Dalam menyumbangkan fikiran di bank

sampah Serasi RW 21 banyak sekali usulan dan ide dari tatacara

administrasi, pembukuan lengkap buku tabungan, sampah bernilai

ekonomis, sampah bisa menjadi bahan kerajinan, cara memilah

sampah dan cara menyimpan sampah dengan rapih.

Dalam memberikan tenaga kegiatan ini bertujuan untuk

menunjang program – program di bank sampah Serasi RW 21 Benda

Baru Pamulang agar program yang sedang berjalan dapat menjadi

efektif dan lebih efisien. Seperti memberikan tenaga pada acara

penimbangan dengan membantu kegiatan di divisi – divisi tertentu.

Wakil ketua mengungkapkan :

“Saya sih merangkap aja mana yang kosong ya saya bantu

kalau lagi penimbangan ya kan banyak bagian – bagiannya tuh

kalau lagi penimbangan ya kalo lagi ada yang kekurangan

personil ya saya bantuin bagian yang kekurangan personil itu.”

(Djuhro 2020)

Dalam hal memberikan tenaga Rosida membantu pada saat

acara penimbangan, dengan membantu divisi yang membutuhkan

bantuan atau kekurangan orang di divisi tersebut agar dapat

menunjang kegiatan penimbangan lebih cepat lagi. Memberikan

tenaga di Bank Sampah Serasi RW 21 Benda Baru Pamulang,

dikarenakan bank sampah baru memiliki satu program yang terfokus

pada penimbangan sampah. Semua pengurus dan pembina bergotong

royong untuk saling membantu pada saat acara penimbangan dan

Page 134: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

119

saling mengisi ketika ada pengurus lain yang tidak dapat menghadiri

acara penimbangan. Selanjutnya fikiran dan tenaga dikatan oleh

ketua:

“Ya fikirannya itu tadi ya bahwa sampah bisa menjadi bernilai

ekonomis dan sampah bisa dimanfaatkan menjadi kerajinan. Ya

tenaganya saya ikut serta dalam acara penimbangan dan ikut

juga menimbang dan mencatat hasil dari sampah yg ditimbang.

Ya warganya cukup memperhatikan, semua yang menimbang,

mencatat dan kasir itu semua pengurus yang mengerjakan.

Warga hanya melihat hasil berapa yang mereka dapat dari

tabungan sampah mereka.” (Sari 2020)

Dalam menyumbangkan fikiran dan tenaga Rita selaku ketua

mengungkapkan, dalam menyumbangkan fikiran Rita mengedukasi

anggota dan pengurus bahwa sampah itu bisa bernilai jual dan

sampah bisa di jadikan kerajinan. Selain fikiran Rita juga

menyumbangkan tenaganya untuk terjun langsung dalam pencatatan

dan penimbangan sampah. Rita mengungkapkan bahwa anggota

hanya berpartisipasi ikut menyetorkan sampah yang mereka bawa

dan mengikuti proses penimbangan sampai mereka mendapatkan

hasil dari sampah yang mereka bawa.

Dalam hal menyumbangkan fikiran dan tenaga di Bank

Sampah Serasi RW 21 lebih memberikan usulan – usulan dan edukasi

seperti cara memilah sampah. Sedangkan untuk tenaga semua

pengurus mempunyai tugasnya masing – masing seperti tim

pencatatan, humas, penimbangan dan lain – lain untuk wakil ketua,

ketua dan pembina hanya mengawasi keberlangsungan acara ketika

ada divisi yang tidak hadir baru wakil ketua, ketua dan pembina ikut

serta juga membantu.

Untuk memberikan inovasi – inovasi baru terhadap kemajuan

Bank Sampah Serasi RW 21 dalam bentuk menyumbangkan keahlian

Page 135: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

120

yang dimana bertujuan agar bank sampah lebih berkembang

kedepannya dan program – program yang dijalankan dapat berjalan

lebih baik lagi. Tim pencatatan mengungkapkan :

“Saya sih gaada ya menyumbang keahlian lain ya hanya

mencatat itu aja sih saya mah menyumbangkan keahlian di

bank sampah Serasi.” (Damayanti 2020)

Eny mengungkapkan tidak ada keahlian lain yang Eny

sumbangkan selain mencatat di bagian pencatatan. Dalam

menyumbangkan keahlian ini pembina dan pengurus lebih banyak

memeberikan arahan untuk memilih dan memilah sampah, memberi

pembelajaran tentang sampah dan memberikan konsep – konsep

pemikiran. Di karenakan program yang berjalan di bank sampah ini

baru sebatas penimbangan saja, jadi pembina dan pengurus baru

memberikan sebatas gagasan dan pemikiran saja kepada para

anggota di Bank Sampah Serasi RW 21. Selanjutnya memberikan

barang dikatakan oleh Nurwulan sebagai humas :

“Saya sih tidak pernah memberikan barang ya tapi kalau untuk

sampah ya saya kasih karena saya juga sebagai anggota kan.”

(Nurwulan 2020)

Nurwulan mengungkapkan bahwa hanya memberikan barang

berupa sampah saja karena selain sebagai pengurus Nurwulan juga

sebagai anggota di Bank Sampah Serasi RW 21. Dalam

memberikan barang pembina, pengurus dan anggota hanya

memberikan berupa sampah yang mereka akan setor kan ke bank

sampah karena mereka selain menjadi pengurus juga merangkap

sebagai anggota. Dan semua barang – barang keperluan bank

sampah sudah semua disediakan oleh DLH (Dinas Lingkungan

Hidup).

Page 136: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

121

Untuk menunjang kebutuhan yang ada di Bank Sampah Serasi

RW 21, uang dibutuhkan untuk dapat memberikan tambahan agar

program berjalan dengan baik dan bank sampah Serasi RW 21 dapat

mengembangkan program yang sedang berjalan atau yang akan

berjalan kedepannya. Pembina mengungkapkan :

“Kita sih tidak memberikan uang malah kita yang mendapatkan

uang dari hasil kita menabung sampah karena kan kita sebagai

anggota juga.” (Arya 2020)

Arya tidak pernah memberikan uang, malah dari hasil

menabung sampah di bank sampah Arya mendapatkan uang.

Walaupun tidak banyak tapi ada pemasukan untuk Arya dari bank

sampah karena menjadi pembina dan juga anggota di Bank Sampah

Serasi RW 21. Dalam memberikan uang pembina, pengurus dan

anggota memang tidak pernah memberikannya, justru mereka

mendapatkan uang dari hasil penimbangan sampah mereka di bank

sampah. Dan untuk uang pada saat acara juga tidak memakai uang

pribadi mereka melainkan memakai uang kas yang ada di bank

sampah yang didapat dari sistem bagi hasil para anggota yang

menimbang sampah.

d) Manfaat pengelolaan Bank Sampah Serasi di Vila Dago Benda

Baru Pamulang Tangerang Selatan

Berdasarkan hasil dari temuan penelitian, manfaat

pengelolaan Bank Sampah Serasi RW 21 melalui program bank

sampah membawa berbagai macam manfaat bagi masyarakat.

Beberapa manfaat yang dapat diambil antara lain adalah manfaat

sosial, manfaat ekonomi, dan manfaat lingkungan (ekologi).

Page 137: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

122

Bank Sampah juga memberikan manfaat sosial yaitu pertama,

melalui sosialisasi dari Bank Sampah, masyarakat diajarkan untuk

memilah sampah antara sampah organik dan non-organik. Kedua,

masyarakat diarahkan pada pola pikir kreatif dalam mengelola

sampah dengan mengubahnya menjadi barang yang bisa

dimanfaatkan ulang melalui kegiatan pelatihan kerajinan sampah

yang dilakukan oleh Bank Sampah. Ketiga, Bank Sampah sebagai

organisasi pemberdaya masyarakat, menggerakkan masyarakat

untuk lebih peka terhadap masalah lingkungan terutama sampah

(Suwerda , 2012, 19).

Menurut hasil pengamatan penulis dalam partisipasi

masyarakat pada bank sampah, pada aspek sosial dampak

keberadaan bank sampah terhadap masyarakat yaitu dilihat dari

pengaruh dan dorongan bagi warga sekitar untuk melakukan

pemilahan sampah, mampu melibatkan masyarakat sekitar membuat

kepengurusan untuk menominalkan sampah, dan memberikan

edukasi tentang pentingnya pengelolaan sampah juga memberikan

edukasi masyarakat tentang pentingnya menabung. Sebagaimana

yang dikatakan Nurwulan sebagai humas :

“Ya dampak sosialnya lebih banyak yang respon dari warga

dengan adanya bank sampah ini ya warga jadi lebih sadar

akan sampah lah pokonya.” (Nurwulan 2020)

Menurut hasil pengamatan penulis, Nurwulan menuturkan

bahwa banyak respon positif dari masyarakan akan adanya bank

sampah ini dan masyarakat juga menjadi lebih sadar akan sampah.

Pada aspek sosial ini masyarakat menjadi peduli akan sampah dan

lingkungannya, masyarakat juga lebih aktif untuk mengumpulkan

Page 138: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

123

sampah yang ada disekitaran mereka. Selain itu masyarakat menjadi

lebih mengenal yang satu dengan yang lainnya dengan adanya Bank

Sampah Serasi RW 21.

Bank sampah bisa berkembang menjadi sumber bahan baku

untuk industri rumah tangga di sekitar lokasi bank. Jadi pengelolaan

sampah bisa dilakukan oleh masyarakat yang juga menjadi nasabah

bank. Sehingga, masyarakat bisa mendapat keuntungan ganda dari

sistim bank sampah yaitu tabungan dan laba dari hasil penjualan

produk dari bahan daur ulang (Utami, 2013, 15).

Menurut hasil pengamatan penulis dalam partisipasi

masyarakat pada bank sampah, pada aspek prekonomian ini

masyarakat atau warga sekitar Bank Sampah Serasi RW 21

diharapkan menjadi lebih membaik lagi dan terbantu dari sektor

perekonomiannya. Bank sampah juga didirikan agar mengubah

sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna untuk masyarakat di

sekitaran bank sampah. Tim pencatatan mengungkapkan :

“Dampak ekonomi bagi saya yaa bisa menambahkan untuk beli

bumbu – bumbu dapur dan buat jajan anak.” (Damayanti 2020)

Menurut hasil pengamatan penulis, Eny mengungkapkan

hanya sekedar cukup membeli bumbu untuk keperluan memasak

dan uang yang didapat juga hanya bisa untuk jajan anak – anaknya.

Pada aspek ekonomi masih terbilang kecil atau sedikit

pendapatannya dari penimbangan sampah di Bank Sampah Serasi

RW 21. Tetapi pengambilan uang yang di hitung perenam bulan

sekali akan mendapat hasil yang lumaya walaupun memang cukup

lama untuk menunggunya, setidaknya bisa menjadi nilai tambah

untuk warga dan masyarakat sekitar Bank Sampah Serasi RW 21.

Page 139: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

124

Selain manfaat sosial dan ekonomi, bank sampah bermanfaat

dalam menjaga kondisi ekologis (lingkungan alam). Sebagaimana

amanah negara melalui Undang-Undang Republik Indonesia tahun

2008 Tentang Pengelolaan Sampah menyatakan bahwa pengelolaan

sampah dengan paradigma baru tersebut dilakukan dengan kegiatan

pengurangan dan penanganan sampah. Pengurangan sampah

meliputi kegiatan pembatasan, penggunaan kembali, dan pendauran

ulang, sedangkan kegiatan penanganan sampah meliputi pemilahan,

pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir.

Menurut hasil pengamatan penulis dalam partisipasi

masyarakat pada bank sampah, upaya dalam menciptakan

lingkungan yang sehat dan bersih salah satunya dengan mengolah

sampah rumah tangga. Dengan mengolah sampah rumah tangga,

dari lingkungan terkecil yaitu keluarga maka akan dapat

mengantisipasi timbulnya penyakit dan virus berbasis lingkungan.

Sistem pengolahan sampah di Bank Sampah Serasi RW 21 dengan

menabung di bank sampah menekankan juga pentingnya

menggerakkan masyarakat agar tahu dan mau berpartisipasi secara

aktif dalam mengelola sampah rumah tangga agar terlihat bersih dan

rapih lingkungan sekitar mereka. Sebagaimana yang dikatakan Rita

Sari sebagai ketua :

“Dampak lingkungan ya positifnya jadi lebih bersih lingkungan

kita dan terlihat lebih rapih lah sekitaran kita tidak ada lagi

sampah – sampah yang berserakan terbuang sia – sia karena

kita kan dah tau niali ekonomi dari sampah itu sendiri.” (Sari

2020)

Menurut hasil pengamatan penulis, Rita mengungkapkan

lingkungan menjadi lebih terlihat bersih dan rapih, tidak ada lagi

sampah yang berserakan terbuang sia – sia karena ada nilai

Page 140: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

125

ekonomisnya dari sampah – sampah itu. Pada aspek ini lingkungan

menjadi lebih bersih, indah dan aman. Juga meningkatkan

kesadaran warga atau masyarakat sekitar bank sampah akan

berharganya sampah.

e) Faktor pendukung dan penghambat dalam menjalankan

program di Bank Sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru

Pamulang Tangerang Selatan

Goldsmith dalam Ndraha (1987, 105) menjelaskan bahwa

masyarakat tergerak untuk berpartisipasi jika:

a. Partisipasi itu dilakukan melalui organisasi yang sudah

dikenal atau yang sudah ada di tengah-tengah masyarakat

yang bersangkutan.

b. Partisipasi itu memberikan manfaat langsung kepada

masyarakat yang bersangkutan.

c. Manfaat yang diperoleh melalui partisipasi itu dapat

memenuhi kepentingan masyarakat setempat.

d. Dalam proses partisipasi itu terjamin adanya kontrol yang

dilakukan oleh masyarakat. Partisipasi masyarakat ternyata

berkurang jika mereka tidak atau kurang berperanan dalam

pengambilan keputusan.

Sebagaimana persyaratan di atas, faktor-faktor yang

mempengaruhi partisipasi ditimbang atas dasar pemahaman atas

kondisi sekitar, asas manfaat, kepedulian masyarakat.

Faktor pendukung dari program bank sampah Serasi adalah

adanya barang – barang yang tersedia di bank sampah yang sudah

disediakan oleh dinas lingkungan hidup. Dinas lingkungan hidup

juga berpengaruh besar dalam menjalankan program ini serta

pengurus – pengurus yang terus menjalankan program. Faktor

Page 141: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

126

pendukung yang lain adalah adanya antusias warga terhadap

program bank sampah, menjadikan lingkungan tampak bersih.

Kesadaran warga akan sampah dan saling support antara anggota

dan pengurus untuk mendukung program bank sampah. Berikut

wawancara dari Arya sebagai pembina :

“Faktor pendukungnya pertama pengurus harus lebih ikhlas

karena tidak ada gaji dalam mengurus bank sampah ini, kedua

warganya harus lebih berfikir bahwa bank sampah itu penting

dan ketiga kemauan warga untuk memilah sampah itu sendiri.

Karena beberapa orang kan menganggap sampah itu masih

tidak penting. Coba kalo kita kumpulkan semua sampah dari

500 KK (Kartu Keluarga) yang ada disini kan jadi banyak

jumlahnya, misal perumah 10 kg aja kan kalo 500 KK itu jadi

banyak jumlahnya dan hasilnya juga lebih banyak kita

mendapatnya.” (Arya 2020)

Seperti yang telah dijelaskan bahwa faktor pendukung, Arya

selaku pembina mengungkapkan. Ada tiga faktor yang utama yaitu

pengurus harus lebih ikhlas dalam mengurus bank sampah, kedua

kesadaran akan pentingnya bank sampah dan yang ketiga kesediaan

warga untuk mau memilah sampah. Ketiga faktor ini harus

dijalankan demi keberlangsungan kemajuan Bank Sampah Serasi

RW 21 untuk masyarakat agar terciptanya lingkungan yang bersih

dan warga yang sejahtera.

Berikut wawancara dari Rosida sebagai wakil ketua :

“Faktor pendukung ya saling support antara anggota – anggota

yang lain jadi lebih bikin semangat kita.” (Djuhro 2020)

Dalam hal ini Rosida mengungkapkan adanya saling support

antara anggota – anggota dan pengurus yang lain menjadi semangat

bagi Rosida selaku wakil ketua dan teman – teman pengurus Bank

Sampah Serasi RW 21 lainnya.

Page 142: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

127

Mengambil kesimpulan dari teori faktor pendorong atau

pendukung yang ada di bab 2 mengenai apa yang menjadikan faktor

pendorong partisispasi adalah telah disediakannya perlengkapan

dari dinas lingkungan hidup, banyaknya antusias warga terhadap

program bank sampah sehingga menjadikan lingkungan tampak

bersih dengan kesadaran warga akan sampah. Serta saling support

antar pengurus untuk menjalankan program bank sampah ini faktor

utamanya adalah ke ikhlasan dari pengurus untuk mengurus bank

sampah ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya bank sampah

dan yang terakhir kesediaan warga untuk mau dan menjalani

memilah sampah.

Berikut wawancara dari Rita sebagai ketua :

“Faktor penghambat ya kalau lagi hujan jadi sepi yang

nimbang, ini sih faktor alam ya tidak bisa diprediksi juga sama

kita. Faktor lainnya juga warga kurang antusias karena belum

seratus persen ikut semua warga RW 21 paling nasabah kita

hanya ada 50 orang yang ikut sedangkan ada 500 KK disini

kan. Soalnya banyak juga sih warga gak ikut bank sampah tapi

nitip sampahnya ke pengurus kita, jadi yang dapet uangnya

malah si pengurus buka warganya.” (Sari 2020)

Sama hal yang dikatakan oleh Nurwulan sebagai humas :

“Ya faktor penghambat ya kurangnya tempat untuk

pengumpulan sampah – sampah di bank sampah, karena kan

kita sebulan sekali juga mengumpulkan sampah dibank sampah

kadang kalo kita simpen sampah dirumah kan semakin

menumpuk jadinya berantakan rumahnya. Apa lagi kaya

sekarang nih lagi covid gini udah aja sampah – sampahnya

numpuk tuh dirumah sampai kadang saya kasih – kasihin ke

pemulung akhirnya.” (Nurwulan 2020)

Dapat disimpulkan dari teori faktor penghambat yang ada di

bab 2 bahwa faktor penghambat partisipasi masyarakat yaitu salah

satunya disebabkan karena apatisnya masyarakat yang belum 100%

Page 143: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

128

ikut semua di Bank Sampah Serasi RW 21, selain itu faktor cuaca

juga mempengaruhi pada saat acara penimbangan membuat antusias

warga untuk mengikuti penimbangan menurun. Selanjutnya

kurangnya tempat yang memadai untuk pengumpulan sampah

karena kurang memadainya tempat penampungan akhirnya sampah

– sampah yang telah dikumpulkan ditaruh dirumah sehingga

menyebabkan rumahnya berantakan. Ditambah lagi situasi pandemi

covid – 19 sekarang, menjadikan sampah yang menumpuk dirumah

dan akhirnya diberika kepada pemulung yang lewat.

Secara garis besar faktor penghambat dari Bank Sampah

Serasi RW 21 ini karena kurangnya anggota dan pengurus, masih

ada warga yang belum sadar akan pentingnya bank sampah, lahan

untuk penampungan sampah yang masih belum tersedia dan waktu

penimbangan yang terlalu lama. Jika lahan untuk penampungan

sampah di perluas maka acara penimbangan bisa dilaksanakan

setiap minggu menjadikan tidak adanya sampah yang menumpuk di

rumah. Selanjutnya, perlu adanya sosialisasi kembali terhadap bank

sampah agar warga sadar akan pentingnya bank sampah. Kurangnya

Anggota dan pengurus juga menjadi faktor penghambat dalam

berjalannya bank sampah. Karena anggota dan pengurus harus

bersinergi dalam menjalani program ini sehingga menjadikan Bank

Sampah Serasi RW 21 menjadi maju dengan warganya yang sadar

akan kepeduliannya terhadap lingkungan, silaturahmi dari setiap

warga dan juga dampak ekonomi untuk keuntungan setiap

masyarakat yg bergabung.

Page 144: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

129

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan bahwa :

Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Bank Sampah Serasi RW

21 untuk pembuatan keputusan lebih merembukan setiap

pembuatannya jadi tidak pernah membuat keputusan sendiri pasti

diobrolin lagi dengan pengurus dan pembina. Pembuatan keputusan

yang ada di Bank Sampah Serasi RW 21 ini juga melibatkan

musyawarah bersama dengan pengurus dan akan diputuskan dengan

ketua dan pembina.

Selanjutnya, memberikan kesadaran manfaat ke masyarakat

akan pentingnya bank sampah menjadikan lingkungan bersih dan

juga dapat menjadi pundi – pundi penghasilan bagi masyarakat itu

sendiri. Walaupun sampah yang dikumpulkan sedikit jika di

kumpulkan bersama – sama hasilnya akan menjadi besar.

Untuk membantu pelaksanaan program pembina, ketua, wakil,

dan pengurus saling bekerja sama untuk membantu berjalannya

program. Dan program yang dijalankan bank sampah Serasi hanya

sebatas penimbangan dan rapat – rapat yang diadakan kelurahan dan

kecamatan. Belum adanya program – program lain seperti membuat

kerajinan, daur ulang, dan lain sebagainya.

Manfaat pengelolaan Bank Sampah Serasi RW 21, pada aspek

sosial ini masyarakat menjadi peduli akan sampah dan

lingkungannya, masyarakat juga lebih aktif untuk mengumpulkan

sampah yang ada disekitaran mereka. Selain itu masyarakat menjadi

Page 145: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

130

lebih mengenal yang satu dengan yang lainnya dengan adanya Bank

Sampah Serasi RW 21.

Pada aspek ekonomi masih terbilang kecil atau sedikit

pendapatannya dari penimbangan sampah di Bank Sampah Serasi

RW 21. Tetapi pengambilan uang yang di hitung perenam bulan

sekali akan mendapat hasil yang lumaya walaupun memang cukup

lama untuk menunggunya, setidaknya bisa menjadi nilai tambah

untuk warga dan masyarakat sekitar Bank Sampah Serasi RW 21.

Pada aspek lingkungan ini lingkungan menjadi lebih bersih, indah

dan aman. Juga meningkatkan kesadaran warga atau masyarakat

sekitar bank sampah akan berharganya sampah.

Faktor pendukung dan penghambat dalam menjalankan

program di Bank Sampah Serasi RW 21, dinas lingkungan hidup

juga berpengaruh besar dalam menjalankan program ini serta

pengurus – pengurus yang terus menjalankan program. Faktor

pendukung yang lain adalah adanya antusias warga terhadap

program bank sampah, menjadikan lingkungan tampak bersih.

Kesadaran warga akan sampah dan saling support antara anggota

dan pengurus untuk mendukung program bank sampah.

Faktor penghambat partisipasi masyarakat yaitu salah satunya

disebabkan karena apatisnya masyarakat yang belum 100% ikut

semua di Bank Sampah Serasi RW 21, selain itu faktor cuaca juga

mempengaruhi pada saat acara penimbangan membuat antusias

warga untuk mengikuti penimbangan menurun. Selanjutnya

kurangnya tempat yang memadai untuk pengumpulan sampah

karena kurang memadainya tempat penampungan akhirnya sampah

– sampah yang telah dikumpulkan ditaruh dirumah sehingga

menyebabkan rumahnya berantakan.

Page 146: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

131

B. Saran

Dari berbagai informasi yang didapat peneliti dari hasil

penelitian, terdapat beberapa permasalahan yang menjadi dasar

peneliti untuk memberikan usulan untuk memajukan Program Bank

Sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru Pamulang Tangerang

Selatan. Peneliti berharap saran yang diberikan dapat dijadikan

sebagai bahan pertimbangan :

1. Kepada pengurus di Bank Sampah Serasi RW 21 agar terus semangat

mempertahankan dan menjalankan program untuk terus melestarikan

lingkungan agar tampak bersih dan asri.

2. Kepada pengurus di Bank Sampah Serasi RW 21 agar

mensosialisasikan kembali program bank sampah ini ke warga

khususnya warga RW 21 agar bisa tau, mengenal dan ikut

berpartisipasi dalam menjalankan program.

3. Kepada pengurus Bank Sampah Serasi RW 21 agar bisa

mengembangkan program ini dengan kreativitas seperti daur ulang

sampah dan kreativitas lainnya dari sampah kering.

4. Kepada pengurus yang sekarang sedang menjalani program bank

sampah agar terus semangat menebar manfaat dan kebaikan untuk

masyarakat.

5. Kepada anggota agar bisa rajin dalam menabung sampah dan

menjaga kebersihan.

6. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan

penelitian di bidang lain dan mengembangkan pengetahuan tentang

manfaat bank sampah.

Page 147: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

132

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku dan Jurnal

Anwar, Yesmil, Adang. Sosiologi Untuk Universitas. Bandung: Refika

Aditama, 2013.

Azrul, Azwar. Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya,

1997.

Bachtiar, Wardi. Metode Penelitian Dakwah. Jakarta: Logos Wacana, 1999.

Chandra, Eka dkk. Membangun Forum Warga “ Implementasi Partisipasi

dan Penguatan Mayarakat Sipil”. Yayasan AKATIGA. Bandung, 2003.

Damsar dan Indrayani. “Pengantar Sosiologi Perdesaan”. Jakarta: Kencana,

2016.

Davis, Keith dan John W. Newstrom. Perilaku Dalam Organisasi.Jakarta:

Erlangga. 2013.

Departemen Kesehatan. Pembuangan Sampah. Jakarta: Pusat Pendidikan

Tenaga Kesehatan. Depkes. 1997.

Hadiwiyanto, S. Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Jakarta: Yayasan

Idayu, 1983.

Harun, Rochajat. (2011). Komunikasi Pembangunan dan Perubahan Sosial.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Mardikanto, Totok dkk. Pemberdayaan Masyrakat: dalam perspektif

kebijakan publik. Bandung: Alfabeta, 2013.

Maslow, Abraham H., Motivation and Personality, Yogyakarta, Cantrik

Pustaka: 2017.

Moeleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2007.

Muhtadi. 2017. Pendampingan Bank Sampah Melati Bersih Berbasis

Pemberdayaan Bagi Masyarakat Urban. Jurnal Pemberdayaan

Page 148: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

133

Masyarakat: Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan, no.2:193-

212.

Muluk, Khairul. 2007. Menggugat Partisipasi Publik dalam pemerintahan

Daerah (Sebuah kajian dengan pendekatan berfikir sistem). Malang:

Bayumedia Publishing.

Murdiyatmoko, Janu. “ Sosiologi: Memahami dan Mengkaji Masyarakat”.

Bandung: Grafindo Media Pratama, 2007.

Rozak, Abdul, Peran Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan (WPL) dalam

Pemberdayaan Perekonomian Nasabah, S1 Ekonomi Syariah, Jakarta,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2014.

Rukiyat Adang, dkk, Panduan Penelitian Bagi Remaja, Jakarta:

CV.Tumaritis, 2003.

Salim,Emil. 1993. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Jakarta: LP3ES.

Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta, 2003.

. Memahami Penelitian Kualitatif. Cetakan 5, Bandung: Alfabeta, 2009

Slamet, Juli Soemirat. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 2009.

Sumardi, Mulyanto, Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok, Jakarta: CV.

Rajawali: 1982.

Suwerda, Bambang. Bank Sampah; Kajian Teori dan Penerapan.

Yogyakarta: Pustaka Rihama, 2012.

Undang-undang Republik Indonesia. Tentang Pengelolaan Sampah.

Kementrian Negara Lingkungan Hidup, 2008.

Utami, Sri. “Buku Panduan Sistim Bank Sampah dan 10 cerita sukses”.

Jakarta: Yayasan Unilever Indonesia, 2013

Wulansari, Dewi. Sosiologi Konsep dan Teori. Bandung: Refika Aditama,

2009.

Page 149: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

134

Sumber Wawancara

Wawancara pribadi dengan Ujang Karmana Arya S.Sos ketua RW 21 Benda

Baru Pamulang Tangerang Selatan dan pembina bank sampah Serasi

RW 21 Benda Baru Pamulang Tangerang Selatan pada tanggal 13

April 2020.

Wawancara pribadi dengan Rita Sari ketua bank sampah Serasi RW 21

Benda Baru Pamulang Tangerang Selatan pada tanggal 16 April 2020.

Wawancara pribadi dengan Eny ND Damayanti tim pencatatan bank sampah

Serasi RW 21 Benda Baru Pamulang Tangerang Selatan pada tanggal

18 April 2020.

Wawancara pribadi dengan Rosida Djuhro wakil ketua bank sampah Serasi

RW 21 Benda Baru Pamulang Tangerang Selatan pada tanggal 19

April 2020.

Wawancara pribadi dengan Nurwula humas bank sampah Serasi RW 21

Benda Baru Pamulang Tangerang Selatan pada tanggal 19 April 2020.

Sumber dari internet

Adiyatma, Yudi. 2019. “Sampah di Tangsel Capai 300 Ton Per Hari”,

http://tangerangnews.com/tangsel/read/25761/Sampah-di-Tangsel-Capai-

300-Ton-Per-Hari, diakses pada 17 Oktober 2019 pukul 21:50 WIB.

Kurniawan, Hasan. 2019. “Sampah dan Banjir Selalu Jadi Masalah Pemkot

Tangsel”, https://metro.sindonews.com/read/1435701/171/sampah-dan-

banjir-selalu-jadi-masalah-pemkot-tangsel-1567409846, diakses pada 17

Oktober 22:30 WIB.

Monitor Tangerang. 2016. https://monitortangerang.com/akibat-hujan-deras-2-

rw-di-kelurahan-benda-baru-terendam-banjir/, diakses pada 28 Desember

2019 pukul 23.00 WIB.

Page 150: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

135

Wordpress. 2012. Gambaran umum kota Tangerang Selatan,

https://chenhawoey.wordpress.com/2012/05/06/gambaran-umum-kota-

tangerang-selatan/, diakses pada 15 Februari 2020 pukul 22.00 WIB.

Page 151: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Lampiran 1 surat – surat

Page 152: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah
Page 153: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah
Page 154: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

Lampiran 2 Dokumentasi

LAMPIRAN

FOTO-FOTO KEGIATAN DAN WAWANCARA

DI BANK SAMPAH SERASI RW 21 VILA DAGO BENDA BARU

PAMULANG TANGERANG SELATAN

Wawancara dengan ketua RW 21 dan juga pembina dari bank sampah Serasi

RW 21 Vila Dago Benda Baru Pamulang Tangerang Selatan Pak Arya di

tempat kediamannya Vila Dago Pamulang

Pemilahan sampah plastik dengan bentuk dan ukuran yang sama agar

memudahkan ketika ditimbang dan akan menaikan nilai jual yang berlokasi

di depan balai warga RW 21 Vila Dago Benda Baru Pamulang Tangerang

Selatan

Page 155: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

Wawancara dengan ketua dari bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda

Baru Pamulang Tangerang Selatan Ibu Rita di tempat kediamannya Vila

Dago Pamulang

Pada saat penimbangan sedang berlangsung di balai warga RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang Tangerang Selatan

Page 156: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

Wawancara dengan wakil ketua dari bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang Tangerang Selatan Ibu Rosida di depan balai warga

RW 21 Vila Dago Pamulang

Tim pencatatan sedang mencatat pemasukan sampah yang sudah didapat

pada kegiatan penimbangan di depan balai warga RW 21 Vila Dago Benda

Baru Pamulang Tangerang Selatan

Page 157: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

Wawancara dengan tim pencatatan dari bank sampah Serasi RW 21 Vila

Dago Benda Baru Pamulang Tangerang Selatan Ibu Eny di kediamanya Vila

Dago Pamulang

Sesudah ditimbang dan dicatat sampah selanjutnya akan dikirim ke pengepul

untuk dijual bertepatan di depan balai warga RW 21 Vila Dago Benda Baru

Pamulang Tangerang Selatan

Page 158: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

Wawancara dengan humas dari bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang Tangerang Selatan Ibu Nurwulan di depan balai

warga RW 21 Vila Dago Pamulang

Page 159: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

Lampiran 3 Catatan Observasi

TABEL KEGIATAN OBSERVASI

Hari/

Tanggal Kegiatan Observasi Output

Sabtu, 8

Februari

2020

Peneliti meminta izin untuk

melakukan penelitian dengan

Pak Arya sekaligus pembina di

bank sampah Serasi RW 21

yang sedang berada di balai

warga RW 21.

Mandapatkan persetujuan

untuk penelitian di Bank

Sampah Serasi RW 21.

Sabtu, 15

Februari

2020

Peneliti di undang mengikuti

acara penimbangan yang

dihadiri tim pencatatan, tim

penimbangan, bendahara,

sekertaris, wakil ketua dan

ketua. Peneliti mengamati

kegiatan yang dilakukan pada

saat penimbangan di balai

warga RW 21.

Mendapatkan informasi

terkait bank sampah

Serasi RW 21 dan

mengetahui kegiatan

penimbangan dari awal

pemilahan sampai

kemudian dibawa ke

pengepul untuk di jual.

Senin, 13

April

2020

Peneliti melakukan wawancara

dengan Pak Arya selaku

pembina dari bank sampah

Serasi RW 21 terkait observasi

pengamatan mengenai

partisipasi masyarakat dalam

pengelolaan bank sampah

Serasi RW 21 dan Manfaat

bank sampah Serasi RW 21

bagi warga Vila Dago Benda

Baru Pamulang Tangerang

Selatan di tempat kediamanya

Vila Dago Pamulang. Pak

Arya selaku pembina hanya

mengamati ketika acara

penimbangan berlangsung.

Mendapatkan file PDF

dari profile bank sampah

Serasi RW 21 yang berisi

profile, visi dan misi,

struktur organisasi,

sistem dan tatacara

keuangan. Peneliti juga

diberikan kontak –

kontak para pengurus

bank sampah Serasi RW

21 untuk nantinya di

hubungi. Peneliti juga

banyak diceritakan

terkait perkembangan

bank sampah Serasi RW

21 dari tahun ke tahun.

Page 160: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

Hari/

Tanggal Kegiatan Observasi Output

Kamis,

16

April

2020

Peneliti melakukan wawancara

dengan Ibu Rita Sari selaku

ketua dari bank sampah Serasi

RW 21 di tempat

kediamannya. Ibu Rita selaku

ketua tugasnya hanya

memantau pada saat acara

penimbangan tetapi ketika ada

pengurus yang tidak bisa

datang Bu Rita juga ikut serta

membantu.

Mendapatkan informasi

terkait Bank Sampah

Serasi RW 21. Peneliti

juga diceritakan barang

penunjang program dari

bank sampah semua

diberikan dari Dinas

Lingkungan Hidup

Tangerang Selatan

Sabtu, 18

April

2020

Peneliti melakukan wawancara

dengan Ibu Eny ND

Damayanti selaku tim

pencatatan dari bank sampah

Serasi RW 21 ditempat

kediamannya. selaku tim

pencatatan tugasnya hanya

mencatat sampah – sampah

yang masuk.

Peneliti mendapatkan

informasi terkait cara

memilah sampah dengan

baik dan benar agar

sampah tampak rapi

ketika disimpan dirumah.

Minggu,

19

April

2020

Peneliti melakukan wawancara

dengan Ibu Rosida Djuhro

selaku wakil ketua dari bank

sampah Serasi RW. selaku

ketua tugasnya memantau pada

saat acara penimbangan tetapi

ketika ada pengurus yang tidak

bisa datang Bu Rosida juga

ikut serta membantu.

Peneliti mendapat info

tempat penyimpanan

sampah yang membuat

rumah menjadi kumuh

karena sampah yang

terlalu lama disimpan

karena proses

penimbangan yang

memakan waktu sebulan

sekali.

Minggu,

19

April

2020

Peneliti melakukan wawancara

dengan Ibu Nurwulan selaku

humasbank sampah Serasi RW

21. Selaku humas bertugas

untuk menginfokan sosialisasi

terkait bank sampah ke setiap

warga dan juga membantu

pada saat acara penimbangan.

Peneliti mendapatkan

info terkait sampah yang

terlalu lama ditimbang

dan akhirnya sampah

yang disimpan dibagikan

kepemulung atau di kasih

kepada bank sampah ke

RW sebelah.

Page 161: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

Lampiran 4 Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA

Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah Melalui Program

Bank Sampah Serasi Wilayah Vila Dago RW 21 Benda Baru Pamulang

Tangerang Selatan

Nama :

Umur :

Jabatan :

Tanggal :

1. Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam mengatasi

pembuatan keputusan di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang?

2. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

penyebaran informasi untuk sosialisasi di bank sampah Serasi RW 21

Vila Dago Benda Baru Pamulang?

3. Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam pengambilan

keputusan di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru

Pamulang?

4. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

menyumbangkan fikiran di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang?

5. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

menyumbangkan fikiran dan tenaga di bank sampah Serasi RW 21

Vila Dago Benda Baru Pamulang?

Page 162: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

6. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

kesadaran pengambilan manfaat dari program bank sampah Serasi

RW 21 Vila Dago Benda Baru Pamulang?

7. Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan

program di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru

Pamulang?

8. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

memberikan tenaga di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda

Baru Pamulang?

9. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

meyumbangkan keahlian di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang?

10. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

memberikan barang di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda

Baru Pamulang?

11. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

memberikan uang di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda

Baru Pamulang?

12. Bagaimana dampak sosial di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang?

13. Bagaimana dampak ekonomi di bank sampah Serasi RW 21 Vila

Dago Benda Baru Pamulang?

14. Bagaimana dampak lingkungan di bank sampah Serasi RW 21 Vila

Dago Benda Baru Pamulang?

15. Apa saja faktor pendukung dalam menjalankan program di bank

sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru Pamulang?

16. Apa saja faktor penghambat dalam menjalankan program di bank

sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru Pamulang?

Page 163: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

PEDOMAN WAWANCARA

Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah Melalui Program

Bank Sampah Serasi Wilayah Vila Dago RW 21 Benda Baru Pamulang

Tangerang Selatan

Nama : Ujang Karmana Arya S.Sos

Umur : 48 Tahun

Jabatan : Ketua RW 21/Pembina Bank Sampah Serasi RW 21

Tanggal : 13 April 2020

1. Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam mengatasi

pembuatan keputusan di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang?

Bank Sampah itu kan programnya Pemkot, jadi Walikota Tanggerang

Selatan itu salah satu programnya mengadakan Bank Sampah sampai

di tingkat RW. Untuk program ini karena sampah kan banyak yang

dibuang begitu saja, sebenernya kan sampah masih bisa di olah

menjadi manfaat baik bagi lingkungan dan bisa membuat alam

menjadi lebih asri. Selain itu yaa bisa menambah penghasilan lah

buat kita juga, saya sih sangat mendukung program Bank Sampah ini.

Kalo untuk pengambilan keputusan saya sebagai Ketua RW otomatis

sayaa yang membuat keputusan, tapi setelah berjalannya acara yaa

balik lagi semua ke pengurus. Karena saya hanya sebagai pembina di

Bank Sampah Serasi RW 21 ini bersama lurah dan Bank Sampah ini

itu dibawah naungan Ibu – Ibu PKK. Peran masyarakat yaa sebagai

anggota karena yaa bisa membantu kelestarian lingkungan dan bisa

mendapat ke untungan dari penjualan sampah ini, perannya si

anggota sih menyepakati terbentuknya pembuatan keputusan.

Page 164: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

2. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

penyebaran informasi untuk sosialisasi di bank sampah Serasi RW 21

Vila Dago Benda Baru Pamulang?

Karena organisasi bank sampah ini dibawah ke RWan tentu dengan

surat resmi lah yang ditujukan kepada RT dan nanti RT yang ber

sosialisasi kepada warga – warganya dengan mendatangi langsung

dari rumah ke rumah. Peran saya hanya sebatas menentukan

kebijakan karena sebagai pembina dan Ketua RW. Peran warga yaa

juga harus menginformasikan juga ke warga lainnya tapi mereka

tidak wajib, yang mempunyai kewajiban untuk menyebarkan

informasi hanya ada di pengurus saja. Dan saya juga hanya membuat

kebijakan – kebijakan saja dan sesekali juga menyebarkan informasi

sosialisasi karena saya juga sebagai anggota bank sampah ini.

3. Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam pengambilan

keputusan di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru

Pamulang?

Yaaa sesuai posisi lah kalau saya kan posisinya sebagai pembina yaa

jadi semua kebijakan – kebijakan yaa melalui pembina – pembina

yang menjadi pemutus akhir. Yaa di bank sampah ini hampir semua

keputusan yaa di ambil oleh pembina. Dalam membuat kesepakatan

anggota – anggota ikut serta tapi balik lagi yang menentukan

keputusan akhirnya yaa tetap di pembina.

4. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

menyumbangkan fikiran di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang?

Saya ya memberika ajuan – ajuan untuk tatacara administrasinya

misalkan dengan memakai komputerisasi, pembukuan lengkap

dengan menggunakan buku tabungan lengkap dan cara membuat

Page 165: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

informasi kepada warga – warga. Saya terlibat juga dalam

menyumbangkan fikiran kan saya sebagai pembina yaa langsung saya

sosialisasikan ke anggota dan pengurus untuk menyumbangkan

fikiran – fikiran. Peran masyarakat atau anggota yaa tidak dapat

menyumbangkan fikiran karena semua itu hanya ada di pembina dan

pengurus saja. Anggota atau masyarakat hanya sebagai peserta saja di

bank sampah kita.

5. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

menyumbangkan fikiran dan tenaga di bank sampah Serasi RW 21

Vila Dago Benda Baru Pamulang?

Kalo fikiran yaa sama yang kaya tadi saya jelaskan sedangkan kalau

tenaga yaa saya ikut menimbang ketika ada acara penimbangan di

bank sampah dan membantu memilah sampah. Anggota atau

masyarakat juga ikut membantu kita saling gotongroyong lah dalam

penimbangan sampah itu.

6. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

kesadaran pengambilan manfaat dari program bank sampah Serasi

RW 21 Vila Dago Benda Baru Pamulang?

Saya sangat sadar akan pengambilan manfaat atas program yang bank

sampah jalankan dan saya ikut andil memberikan kesadaran

kemasyarakat akan pentingnya bank sampah. Selain menjadikan

lingkungan bersih juga dapat menjadi pundi – pundi penghasilan kita

walaupun sedikit kalau kita kumpulkan bersama – sama satu RW kan

hasilnya akan besar. Kita juga di bank sampah ini mempunyai jargon

“dari sampah jadi uang” semua warga juga sering saya ingatkan

untuk ikut Bank Sampah yaa karena manfaatnya yang banyak selain

menjadi bersih lingkungan kita juga mendapatkan penghasilan dari

barang yang kita anggap gak berharga seperti sampah ini. Warga –

Page 166: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

warga sih setelah saya beri tahu beberapa ada yang ingin menjadi

anggota bank sampah karena kesadaran mereka juga.

7. Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan

program di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru

Pamulang?

Saya ikut memantau jadwalnya, pada saat acara penimbangan saya

hadir dan rapat – rapat di tingkat kelurahan juga kecamata saya hadir.

Kan kita kegiatannya cuma itu aja untuk sekarang ini, untuk

masyarakat atau anggotanya hanya karya nasabah saja seperti

nasabah di bank aja mereka Cuma bawa sampah di timbang dengan

kita dan kita hargai sampah yang mereka bawa gitu mereka juga

punya buku bank sampahnya.

8. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

memberikan tenaga di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda

Baru Pamulang?

Paling sekali - sekali saja menimbang saya ikut datang dan sekaligus

membantu menimbang sampahnya. Di bank sampah kita kegiatannya

belum banyak hanya menimbang saja sebenernya bank sampah itu

banyak kegiatanya tapi yang dikita hanya menimbang saja.

Seharusnya bank sampah itu ada banyak kegiatan seperti membikin

kerajinan semacem tas dari plastik dan berbagai macem lainnya tapi

disini baru hanya menimbang saja.

9. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

meyumbangkan keahlian di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang?

Keahlian saya tuh membuatkan konsep dan pemikiran di bank

sampah ini seperti surat menyurat, spanduk dan baju kalo bicara

Page 167: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

keahlian ya paling itu. Warga tidak ikut andil dalam hal ini karena

hanya pengurus dan pembina saja.

10. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

memberikan barang di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda

Baru Pamulang?

Yaa kalo barang kita ikut serta menyumbangkan barang berupa

sampah kan selain menjadi pembina saya juga sebagai anggota. Jadi

saya ikut menimbang, saya juga ikut menyumbangkan sampah di

bank sampah.

11. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

memberikan uang di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda

Baru Pamulang?

Kita sih tidak memberikan uang malah kita yang mendapatkan uang

dari hasil kita menabung sampah karena kan kita sebagai anggota

juga.

12. Bagaimana dampak sosial di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang?

Dampak negatifnya sih gak ada ya, tapi kalau untuk dampak

positifnya ada masyarakat itu jadi lebih sadar akan sampah. Jadi

mereka pilah – pilah sampah tidak main asal buang sampah

sembarangan aja. Kalau ada botol ketemu di jalan saja sekarang saya

ambil dan saya bawa pulang ketika sudah hari penimbangan sampah

saya setor ke bank sampah kan lumayan dari sampah saja bisa jadi

berkah.

13. Bagaimana dampak ekonomi di bank sampah Serasi RW 21 Vila

Dago Benda Baru Pamulang?

Page 168: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

Kalo bicara ekonomi yaa tidak seberapa tapi kan berapa pun

angkanya bisa memberikan nilai tambah bagi warga atau anggota

yang ikut bank sampah.

14. Bagaimana dampak lingkungan di bank sampah Serasi RW 21 Vila

Dago Benda Baru Pamulang?

Dengan adanya bank sampah lingkungan ini menjadi bersih terus

beban lingkungan menerima sampah juga berkurang karena kan

sampahnya di olah lagi. Dan lingkungan jadi terlihat lebih indah dan

tidak ada sampah yang menumpuk karena dipilah – pilah untuk di

setorkan di bank sampah.

15. Apa saja faktor pendukung dalam menjalankan program di bank

sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru Pamulang?

Faktor pendukungnya pertama pengurus harus lebih ikhlas karena

tidak ada gaji dalam mengurus bank sampah ini, kedua warganya

harus lebih berfikir bahwa bank sampah itu penting dan ketiga

kemauan warga untuk memilah sampah itu sendiri. Karena beberapa

orang kan menganggap sampah itu masih tidak penting. Coba kalo

kita kumpulkan semua sampah dari 500 KK (Kartu Keluarga) yang

ada disini kan jadi banyak jumlahnya, misal perumah 10 kg aja kan

kalo 500 KK itu jadi banyak jumlahnya dan hasilnya juga lebih

banyak kita mendapatnya.

16. Apa saja faktor penghambat dalam menjalankan program di bank

sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru Pamulang?

Pertama warga tidak menganggap bank sampah itu penting, kedua

warga tidak menganggap sampah itu penting padahal itu bernilai.

Sehingga pertambahan anggotanya hanya sedikit karena warga masih

acuh tidak acuh terhadap bank sampah ini.

Page 169: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

PEDOMAN WAWANCARA

Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah Melalui Program

Bank Sampah Serasi Wilayah Vila Dago RW 21 Benda Baru Pamulang

Tangerang Selatan

Nama : Rita Sari

Umur : 53 Tahun

Jabatan : Ketua Bank Sampah Serasi RW 21

Tanggal : 16 April 2020

1. Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam mengatasi

pembuatan keputusan di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang?

Dalam pembuatan keputusan kita biasanya mengadakan rapat

bersama dengan pembina dan pengurus, biasanya sehabis rapat kita

juga mengulas lagi hasil rapatnya lewat group WA bank sampah

serasi. untuk warga sih tidak ikut menangani pengambilan keputusan

yaa karena kan keputusan itu pengurus dan pembina bank sampah

yang menentukan.

2. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

penyebaran informasi untuk sosialisasi di bank sampah Serasi RW 21

Vila Dago Benda Baru Pamulang?

Kita biasanya melalui group WA RT yaa, nanti RT yang mengabari

lagi warga – warganya. Dan kita juga biasanya mengikuti acara –

acara RT seperti arisan, pengajian dan ya pokonya ditempat – tempat

yang sedang ada perkumpulan ditiap RT, disitu kita sekalian

memberikan informasi dan sosialisasi bank sampah kepada warga.

Page 170: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

yaa warganya juga jadi antusias untuk mengumpulkan sampah –

sampah setelah kita berikan informasi dan sosialisasi bank sampah.

3. Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam pengambilan

keputusan di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru

Pamulang?

Dalam hal pengambilan keputusan saya sih sangat ikut serta karena

kan saya sebagai ketua juga harus tegas mengambil keputusan seperti

pengaturan jadwal penimbangan itu saya yang mengatur kapan

tanggalnya. Tapi sih semua keputusan ya balik lagi nanti saya serah

kan kepada pembina yaa karena mereka yang berhak memberikan

keputusan. Jadi yaa yang mengambil keputusan ya pengurus dan

nanti kita serahkan ke pembina gimana baiknya gitu.

4. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

menyumbangkan fikiran di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang?

Ya saya selalu memberikan informasi bahwa sampah bisa menjadi

bernilai ekonomis dan sampah bisa dimanfaatkan menjadi kerajinan

seperti pot bunga, tas, dan kerajinan lainnya. Tapi karena kita

kekurangan SDM dan alat jadi untuk kerajinan belum bisa untuk

sekarang – sekarang ini.

5. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

menyumbangkan fikiran dan tenaga di bank sampah Serasi RW 21

Vila Dago Benda Baru Pamulang?

Ya fikirannya itu tadi ya bahwa sampah bisa menjadi bernilai

ekonomis dan sampah bisa dimanfaatkan menjadi kerajinan. Ya

tenaganya saya ikut serta dalam acara penimbangan dan ikut juga

menimbang dan mencatat hasil dari sampah yg ditimbang. Ya

warganya cukup memperhatikan, semua yang menimbang, mencatat

Page 171: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

dan kasir itu semua pengurus yang mengerjakan. Warga hanya

melihat hasil berapa yang mereka dapat dari tabungan sampah

mereka.

6. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

kesadaran pengambilan manfaat dari program bank sampah Serasi

RW 21 Vila Dago Benda Baru Pamulang?

Manfaatnya banyak yaa yang pertama kita jadi perduli dengan

sampah yang kedua sampah bisa jadi ada nilai ekonomisnya terus

yang ketiga ya lingkungan jadi lebih bersih dan indah. Saya juga

sering kalau lagi jalan mengambil botol atau sampah plastik yang

masih layak untuk saya kumpulkan di rumah dan nantinya saya

timbang di bank sampah.

7. Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan

program di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru

Pamulang?

Yaa partisipasinya saya ikut terjun langsung pada saat penimbangan

dan membackup kalau ada pengurus yang belum hadir. Kalau ada

semua pengurusnya ya saya hanya memantau proses berjalannya

acara penimbangan itu seperti pembina lah pokonya. Dan di akhir

penimbangan saya cek ke bendahara gimana hasil laporan

keuangannya berapa sampah yang masuk dan siapa saja penyetornya

agar kita nanti bisa bukukan hasil penimbangan itu. Warga sih yaa

hanya dateng menimbang sampahnya mereka dan mendapatkan uang

dari hasil timbangan sampah mereka.

8. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

memberikan tenaga di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda

Baru Pamulang?

Page 172: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

Ya menyumbangkan tenaga kaya saya mau terjun kelapangan tadi itu kan

sudah termasuk menyumbangkan tenaga saya seperti membantu

penimbangan itu dan kalau ada rapat - rapat diluar kaya di kecamatan dan

kelurahan ibu juga ikut. Saya juga sering memberikan saran dan masukan

pada saat sehabis mengikuti rapat dan penimbangan kepada pengurus Bank

Sampah Serasi.

9. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

meyumbangkan keahlian di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang?

Saya memberikan pengajaran kepada pengurus dan anggota, dengan

cara memilah sampah kaya sampah botol ya dengan botol semua dan

gelas plastik dengan gelas plastik semua ya tujuannya sih biar

peraktis pada saat penimbangan dan dalam segi ekonomisnya juga

bisa tinggi harga jualnya kalau disatuin sampahnya kan jadinya

murah harga jualnya dan dari segi management keuangan karena saya

juga kan dari bank saya mengajarkan ke bendahara bagaimana

caranya laporan keuangannya dan pembukuannya. Kalo untuk

program kerajinan – kerajinan dari sampah sih kita sudah

memikirkannya tapi belom terealisasikan mungkin kedepannya kita

akan adakan program kerajinan – kerajinan seperti itu.

10. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

memberikan barang di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda

Baru Pamulang?

Yaa saya sih memberikan sampah yaa kan sekalian kita tabung juga

dan bisa menghasilkan uang kalau kaya barang timbangan atau segala

macem keperluan bank sampah sudah disediakan dari DLH (Dinas

Lingkungan Hidup) Tangsel ya jadi kita tinggal pakai saja. Kalau

untuk makanan dan minuman ya kita mengambil dari uang kas Bank

Page 173: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

Sampah karena setiap kita membawa sampah dan menimbang kan

dapet uang dari sampah yang kita timbang ya sebagian uang dari

hasil nimbang kita masuk ke kas bank sampah.

11. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

memberikan uang di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda

Baru Pamulang?

Saya sih tidak pernah ya memberikan uang tapi malah saya yang

mendapatkan uang dari hasil penimbangan sampah saya sendiri. Ya

kan Bank Sampah juga sudah mempunyai kas sendiri itu juga

uangnya dari hasil penjualan sampah yang kita – kita timbang kan.

12. Bagaimana dampak sosial di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang?

Kalau dampaknya sih lebih ke pemulung ya jadi susah mencari botol

– botol dan sampah plastik lainnya karena yaa kita juga kumpulkan

sampahnya soalnya kita dah tau dari sampah ini bisa jadi duit. Kalo

positifnya ya saya jadi sering mengumpulkan botol – botol dan

sampah – sampah plastik mau yang ada dijalan ataupun kalau saya

sedang mengikutin kegiatan acara sekarang ya saya kadang minta

untuk mengumpulkan sampah gelas plastiknya. Warga yang melihat

juga jadi peduli dengan adanya sampah – sampah plastik dan botol –

botol yang bisa menghasilkan uang.

13. Bagaimana dampak ekonomi di bank sampah Serasi RW 21 Vila

Dago Benda Baru Pamulang?

Dampak positifnya ya lumayan lah untuk nambah – nambahin

keperluan dapur. Kita kan ambil 6 bulan sekali uang tabungan yang

ada di bank sampah sesuai dengan tabungan sampah – sampah kita

ada berapa banyak. Kalau di tabung gini kan ya sampah jadi ada

Page 174: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

nilainya kalau diambil setiap hari mah kan sampah jadi gak bernilai

makanya kita jadwalkan pengambilan uangnya 6 bulan sekali.

14. Bagaimana dampak lingkungan di bank sampah Serasi RW 21 Vila

Dago Benda Baru Pamulang?

Dampak lingkungan ya positifnya jadi lebih bersih lingkungan kita

dan terlihat lebih rapih lah sekitaran kita tidak ada lagi sampah –

sampah yang berserakan terbuang sia – sia karena kita kan dah tau

niali ekonomi dari sampah itu sendiri.

15. Apa saja faktor pendukung dalam menjalankan program di bank

sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru Pamulang?

Ya faktor pendukungnya kita juga barang – barang keperluan bank

sampah ini sudah di berikan dari dinas lingkungan hidup. Jadi kalau

kita mau nimbang atau segala macemnya gak perlu lagi beli atau

sewa, karena sudah diberikan oleh dinas lingkungan hidup. Terus

juga tempat menaruh sampah – sampah dan penimbangan tersebut

juga sudah tersedia di balai warga RW 21, jadi ya sudah lengkap lah

faktor pendukungnya. Selain itu sih faktor pendukungnya ya ada

warga yang antusias untuk mengikuti penimbangan, walaupun tidak

banyak warga yang ikut acara penimbangan. karena kan setiap

bulannya di minggu kedua kita pasti adakan penimbangan tapi

sekarang di karenakan lagi covid – 19 begini jadi di tiadakan dulu.

16. Apa saja faktor penghambat dalam menjalankan program di bank

sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru Pamulang?

Faktor penghambat ya kalau lagi hujan jadi sepi yang nimbang, ini

sih faktor alam ya tidak bisa diprediksi juga sama kita. Faktor lainnya

juga warga kurang antusias karena belum seratus persen ikut semua

warga RW 21 paling nasabah kita hanya ada 50 orang yang ikut

sedangkan ada 500 KK disini kan. Soalnya banyak juga sih warga

Page 175: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

gak ikut bank sampah tapi nitip sampahnya ke pengurus kita, jadi

yang dapet uangnya malah si pengurus buka warganya.

PEDOMAN WAWANCARA

Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah Melalui Program

Bank Sampah Serasi Wilayah Vila Dago RW 21 Benda Baru Pamulang

Tangerang Selatan

Nama : Eny ND Damayanti

Umur : 48 tahun

Jabatan : Pencatatan Bank Sampah Serasi RW 21

Tanggal : 18 April 2020

1. Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam mengatasi

pembuatan keputusan di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang?

Saya sih dalam pembuatan keputusan ikut saja dengan pengurus –

pengurus lain yaa karena kan kita kalo untuk keputusan harus

dirembukin sama – sama dulu lalu baru kita ke pembina untuk nanya

keputusannya seperti apa.

2. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

penyebaran informasi untuk sosialisasi di bank sampah Serasi RW 21

Vila Dago Benda Baru Pamulang?

Kalau untuk penyebaran informasi ya saya sih ikut woro – woro lah,

antar tetangga dulu yang terdekat kita dulu terus ya paling dari group

– group WA gitu sih kita.

3. Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam pengambilan

keputusan di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru

Pamulang?

Page 176: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

Saya sih kalau untuk pengambilan keputusan ya ikut aja keputusan

bersama lah karena itu juga kan kita putusannya bersama – sama

dengan pengurus dan pembina yang lain.

4. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

menyumbangkan fikiran di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang?

Kalo menyumbangkan fikiran sesekali saya menyumbangkan,

contohnya kaya cara memilah – milah sampah yang bagus dengan

yang kurang bagus dan saya suka memberikan masukan sebelum

menimbang baiknya bapak atau ibu yang ingin menimbang sampah

memisahkan menjadi satu jenis sampah.

5. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

menyumbangkan fikiran dan tenaga di bank sampah Serasi RW 21

Vila Dago Benda Baru Pamulang?

Saya sih fikiran yang tadi saya jelaskan tapi kalo untuk tenaga ya

saya bantu – bantu pas dipenimbangan, saya kan divisi pencatatan ya

jadi saya di pencatatan dan tugasnya hanya ngelist – ngelist sampah

aja.

6. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

kesadaran pengambilan manfaat dari program bank sampah Serasi

RW 21 Vila Dago Benda Baru Pamulang?

Kalau saya sih pengambilan manfaatnya lebih ke kebersihan

lingkungan ya dari lingkup keluarga dulu kan nanti meningkat ke

lingkungan RT sampai ke RW juga.

7. Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan

program di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru

Pamulang?

Page 177: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

Saya sih ikutnya cuma yang deket – deket aja kalo yang jauh kaya

rapat – rapat gitu ya saya gak ikut tapi kalau penimbangan saya ikut

terus. Karena kan saya sebagai divisi pencatatan juga deket dari

rumah, soalnya saya masih punya anak – anak kecil jadi gak bisa jauh

– jauh.

8. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

memberikan tenaga di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda

Baru Pamulang?

Saya sih ya menyumbangkan tenaga hanya catat – catat pas

menimbangan itu aja selebihnya gak ada ya menyumbangkan tenaga

yang lain.

9. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

meyumbangkan keahlian di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang?

Saya sih gaada ya menyumbang keahlian lain ya hanya mencatat itu

aja sih saya mah menyumbangkan keahlian di bank sampah Serasi.

10. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

memberikan barang di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda

Baru Pamulang?

Ya kalo barang sih saya tidak ada yang pernah saya kasih ya karena

kan sudah disediakan sama dinas lingkungan juga ya, paling ya

sampah yang saya kumpulkan aja yang akan saya setor ke Bank

Sampah karenakan saya juga sebagai anggota di bank sampah Serasi.

11. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

memberikan uang di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda

Baru Pamulang?

Kalau berupa uang juga tidak pernah ya karena ya kan kita punya

uang kas bank sampah, malah kita bukannya memberi uang ke bank

Page 178: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

sampah tapi bank sampah yang memberikan uang ke kita karena ya

dari hasil penimbangan saya sebagai anggota.

12. Bagaimana dampak sosial di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang?

Kalo untuk saya dampak sosialnya bisa dapat teman baru dan dapat

memberikan tenaga saya untuk membantu di bank sampah, itu kan

termasuk kegiatan sosial. Dan tetangga – tetangga juga sering

menanyakan tentang memilah sampah agar menghasilkan uang ke

saya, karena mereka tau saya sebagai pengurus bank sampah.

13. Bagaimana dampak ekonomi di bank sampah Serasi RW 21 Vila

Dago Benda Baru Pamulang?

Dampak ekonomi bagi saya yaa bisa menambahkan untuk beli

bumbu – bumbu dapur dan buat jajan anak.

14. Bagaimana dampak lingkungan di bank sampah Serasi RW 21 Vila

Dago Benda Baru Pamulang?

Dampak lingkungannya ya jadi lebih bersih sekitaran kita dan kalau

menurut saya mengurangi pemulung juga yang masuk ke lingkungan

kita ya, jadi lebih aman lah kan di komplek gini kita gak kenal juga

pemulungnya siapa itu. Mending ya sampahnya kita yang manfaatin

aja dari pada diambil pemulung kan, soalnya pemulung juga kadang

cuma ambil sampah yang menurut dia berharga sisanya ya diacak –

acak aja gitu.

15. Apa saja faktor pendukung dalam menjalankan program di bank

sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru Pamulang?

Bisa lebih membuat bersih lingkungan kita ya yang pasti dan juga

warga lebih sadar akan sampah juga karena adanya bank sampah ini.

16. Apa saja faktor penghambat dalam menjalankan program di bank

sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru Pamulang?

Page 179: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

Mungkin faktor penghambatnya ya kita butuh modal aja ya kalau

untuk mengadakan pelatihan – pelatihan macem kerajinan dari

sampah, dan kurangnya tenaga ya kita kalau untuk mengadakan

program lain selain penimbangan karena pengurus yang seadanya ini.

PEDOMAN WAWANCARA

Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah Melalui Program

Bank Sampah Serasi Wilayah Vila Dago RW 21 Benda Baru Pamulang

Tangerang Selatan

Nama : Rosida Djuhro

Umur : 50 Tahun

Jabatan : Wakil Ketua Bank Sampah Serasi RW 21

Tanggal : 19 April 2020

1. Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam mengatasi

pembuatan keputusan di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang?

Kalau saya sih sebagai wakil ketua ya lebih merembukan lagi setiap

pembuatan keputusan yang ada jadi saya tidak perna membuat

keputusan sendiri pasti nanti saya obrolin lagi ke pengurus dan

pembina.

2. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

penyebaran informasi untuk sosialisasi di bank sampah Serasi RW 21

Vila Dago Benda Baru Pamulang?

Saya sih di arisan – arisan RT sering memberikan informasi bahwa

pentingnya bank sampah agar warga tuh lebih tau manfaat dan

kegunaan bank sampah. Saya juga kadang kalau ketemu warga

dijalan sering saya kasih tau informasi bank sampah kadang ya di

Page 180: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

group WA warga juga saya sering kasih tau kegunaan bank sampah

dan informasi bahwa ada penimbangan sampah nih di hari ini jam

segini gitu.

3. Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam pengambilan

keputusan di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru

Pamulang?

Ya kalau pengambilan keputusan ya itu tadi pasti kita

musyawarahkan bersama pengurus – pengurus lain dan pembina. Di

bank sampah ini sih kita gak pernah ya sendiri – sendiri pasti selalu

merembukan dulu suatu hal apa pun.

4. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

menyumbangkan fikiran di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang?

Saya sih lebih sering menyumbangkan fikiran ke edukasi memilah

sampah ya ke anggota – anggota yang lain dan juga saya sering

memberi tahu ke angota lain untuk selalu menginformasikan ke

warga – warga yang belum ikut bahwa pentingnya bank sampah ini.

5. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

menyumbangkan fikiran dan tenaga di bank sampah Serasi RW 21

Vila Dago Benda Baru Pamulang?

Kalau fikiran kan itu tadi kadang juga kalau sebelum penimbangan

kan kita juga sering kumpul tuh untuk ngobrolin evaluasi

penimbangan – penimbangan yang sebelumnya, kalau untuk fikiran

saya sih sering memberikan edukasi ke anggota yang belum tau cara

memilah sampah karena kan biasanya ada anggota yang tidak tau

sampah mana yang ada nilai jualnya. Dan kalau tenaganya saya bantu

– bantu saat penimbangan dan saya sering membackup kalau ada

pengurus – pengurus yang tidak bisa hadir.

Page 181: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

6. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

kesadaran pengambilan manfaat dari program bank sampah Serasi

RW 21 Vila Dago Benda Baru Pamulang?

Kalau pengambilan manfaat ya saya sering mengumpulkan sampah –

sampah dari mana pun di rumah untuk nantinya saya timbang di bank

sampah. Tapi sekarang saya lagi tidak mengumpulkan karena adanya

pandemik covid ini dan juga lahan dirumah saya yang sempit sempit

jadi saya tidak mengumpulkan sampah dulu untuk sekarang ini.

7. Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan

program di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru

Pamulang?

Kalau kita kan programnya masih belum banyak ya jadi hanya

penimbangan saja tapi ya saya sering ikut hadir dalam penimbangan

untuk memantau jalannya acara jika ada yang tidak hadir ya saya

kadang ikut membantu di divisi yang kurang orang itu. Dan rapat –

rapat di keluraha sama kecamatan saya juga sering ikut hadiri.

8. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

memberikan tenaga di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda

Baru Pamulang?

Saya sih merangkap aja mana yang kosong ya saya bantu kalau lagi

penimbangan ya kan banyak bagian – bagiannya tuh kalau lagi

penimbangan ya kalo lagi ada yang kekurangan personil ya saya

bantuin bagian yang kekurangan personil itu.

9. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

meyumbangkan keahlian di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang?

Karena di bank sampah ini kan programnya belum banyak baru

hanya penimbangan saja ya jadi saya keahliannya hanya memberikan

Page 182: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

masukan – masukan ke anggota yang lain untuk memilah sampah dan

memisahkan agar lebih rapih saat penimbangan.

10. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

memberikan barang di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda

Baru Pamulang?

Kalau berupa barang ya semua jenis – jenis sampah ya saya kasih

kalau lagi ada dirumah itu mau sampah pelastik maupun sampah

kardus – kardus. Tapi kalau barang untuk menunjang berjalannya

program bank sampah saya sih engga pernah kasih karena barang dah

di berikan sama dinas lingkungan hidup.

11. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

memberikan uang di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda

Baru Pamulang?

Kalau uang gak pernah ya malah kita yang mendapatkan uang dari

bank sampah ini kaya makanan – makanan pun pada saat kita

penimbang kita beli dari uang kas bank sampah. Malah kita juga

dapat uang dari hasil timbangan kita sendiri ya walaupun sedikit ya

cuma buat jajan kita pas penimbangan itu aja gak banyak.

12. Bagaimana dampak sosial di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang?

Dampah sosialnya ya untuk warga jadi peduli akan sampah dan

pemulung jadi jarang di sekitaran sini karena kan sampah –

sampahnya kita yang kumpulin.

13. Bagaimana dampak ekonomi di bank sampah Serasi RW 21 Vila

Dago Benda Baru Pamulang?

Kalau dampak ekonomi ya masih kecil paling untuk jajan – jajan aja

ya paling kalau pas dalam itungan 6 bulannya pada saat penarikan

uang ya lumayan dapetnya tapi kan 6 bulan sekali ya cukup lama

Page 183: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

nunggunya. Dan juga saya mengumpulkan ke bank sampah gak cuma

sampah waktu itu ada juga barang elektronik, jadinya dapetnya ya

lumayan banyak.

14. Bagaimana dampak lingkungan di bank sampah Serasi RW 21 Vila

Dago Benda Baru Pamulang?

Dampak lingkungannya sih lumaya lah walaupun masih banyak yang

belum sadar ya akan sampah dan sekalipun sadar juga masih banyak

yang mengeluhkan tempat untuk mengumpulkan barangnya yang gak

ada jadi malah bikin rumah semakin berantakan.

15. Apa saja faktor pendukung dalam menjalankan program di bank

sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru Pamulang?

Faktor pendukung ya saling support antara anggota – anggota yang

lain jadi lebih bikin semangat kita.

16. Apa saja faktor penghambat dalam menjalankan program di bank

sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru Pamulang?

Faktor penghambat ya gaadanya tempat seperti pos – pos untuk

pengumpulan sampah di wilayah tangsel ini biar kita bisa

mengumpulkan dan menimbang tiap hari atau setiap ada sampah

yang kita kumpulkan, dan juga posnya menyediakan rekening sendiri

khusus untuk nasabah bank sampah. Kalau sekarang kan di bank

sampah kita penimbangan aja sebulan sekali, kalau sampah dah

menumpuk dirumah belum waktu penimbangan yang ada jadinya kita

kasih pemulung atau kita buang malah sampahnya.

Page 184: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

PEDOMAN WAWANCARA

Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah Melalui Program

Bank Sampah Serasi Wilayah Vila Dago RW 21 Benda Baru Pamulang

Tangerang Selatan

Nama : Nurwulan

Umur : 49 Tahun

Jabatan : Humas Bank Sampah Serari RW 21

Tanggal : 19 April 2020

1. Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam mengatasi

pembuatan keputusan di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang?

Ya kita biasanya musyawarahkan dulu kalau untuk keputusan ya

nanti yang memutuskan jalan atau tidaknya ya balik lagi ke pembina

dan ketua.

2. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

penyebaran informasi untuk sosialisasi di bank sampah Serasi RW 21

Vila Dago Benda Baru Pamulang?

Ya saya sih dari WA group ya kalau untuk menyebarkan informasi –

informasinya, kadang juga sih kita turun langsung ke arisan – arisan

RT untuk memberikan informasi – informasi dan penyuluhan bank

sampah Serasi ini.

3. Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam pengambilan

keputusan di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru

Pamulang?

Ya keputusan sih biasanya ada di ketua dan pembina kalau saya lebih

ikut aja mau keputusannya kaya gimana hasilnya.

Page 185: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

4. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

menyumbangkan fikiran di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang?

Saya sering memberikan gagasan – gagasan ke ketua atau pun ke

pembina ya misal cara menyimpan sampah agar tetap rapih walaupun

kita simpan dirumah tapi ya kalau sudah kebanyakan sampahnya lagi

– lagi kita kasih sebagian ke temen bank sampah lainnya.

5. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

menyumbangkan fikiran dan tenaga di bank sampah Serasi RW 21

Vila Dago Benda Baru Pamulang?

Kalau fikiran ya sama kaya yang tadi kalau tenaga ya paling saya

bantu – bantu lebih ke penyebaran informasi dan penyuluhan bank

sampah Serasi.

6. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

kesadaran pengambilan manfaat dari program bank sampah Serasi

RW 21 Vila Dago Benda Baru Pamulang?

Saya sih jadi lebih sadar lingkungan ya dan juga kadang saya inisiatif

kalau ada sampah plastik di jalan ya saya ambil sampahnya.

7. Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan

program di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru

Pamulang?

Saya ikut dalam program penimbangan dan ya saya hadir dan saling

bantu walaupun bukan divisi kita pada saat melaksanakan program

penimbangan agar meringankan kerjaan divisi yang lainnya.

8. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

memberikan tenaga di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda

Baru Pamulang?

Page 186: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

Saya sih memberikan tenaga ya apa aja yang sedang dibutuhkan

ketika sedang penimbangan ya saya back up bagian pengurus –

pengurus yang belum hadir ya saling membantu aja.

9. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

meyumbangkan keahlian di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang?

Keahlian ya saya lebih sering memberi tahu ke anggota – anggota

bank sampah yang lainnya yang belum paham cara memilah sampah,

saya juga mengajarkan mana sampah pelastik yang lebih

menghasilkan dan mana sampah yang kurang menghasilkan.

10. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

memberikan barang di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda

Baru Pamulang?

Saya sih tidak pernah memberikan barang ya tapi kalau untuk sampah

ya saya kasih karena saya juga sebagai anggota kan.

11. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

memberikan uang di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda

Baru Pamulang?

Kalau untuk uang saya sih gak pernah ya malah saya mendapatkan

uang dari bank sampah ya walaupun hanya sedikit.

12. Bagaimana dampak sosial di bank sampah Serasi RW 21 Vila Dago

Benda Baru Pamulang?

Ya dampak sosialnya lebih banyak yang respon dari warga dengan

adanya bank sampah ini ya warga jadi lebih sadar akan sampah lah

pokonya.

13. Bagaimana dampak ekonomi di bank sampah Serasi RW 21 Vila

Dago Benda Baru Pamulang?

Page 187: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENANGANI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51973...Akmal Maulziandra, NIM 11140541000049, Partisipasi Masyarakat Dalam Menangani Sampah

Yaa dampak ekonominya ya ada lah dikit – dikit mah walaupun gak

banyak paling kalau kita habis selesai nimbang ya uangnya kepakai

juga buat makan – makan kita.

14. Bagaimana dampak lingkungan di bank sampah Serasi RW 21 Vila

Dago Benda Baru Pamulang?

Ya jadi lebih sadar akan lingkungan dan juga jadi reflek kadang saya

ada sampah dikit dijalan atau dimana langsung aja diambil kan jadi

bersih juga lingkungannya dan indah dipandang juga kan.

15. Apa saja faktor pendukung dalam menjalankan program di bank

sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru Pamulang?

Faktor pendukungnya dari RW juga kan disetujui adanya program

bank sampah ini dan warga juga seneng adanya bank sampah ini kan

kita juga ngerjai programnya bareng – bareng ya jadi seneng aja.

16. Apa saja faktor penghambat dalam menjalankan program di bank

sampah Serasi RW 21 Vila Dago Benda Baru Pamulang?

Ya faktor penghambat ya kurangnya tempat untuk pengumpulan

sampah – sampah di bank sampah, karena kan kita sebulan sekali

juga mengumpulkan sampah dibank sampah kadang kalo kita simpen

sampah dirumah kan semakin menumpuk jadinya berantakan

rumahnya. Apa lagi kaya sekarang nih lagi covid gini udah aja

sampah – sampahnya numpuk tuh dirumah sampai kadang saya kasih

– kasihin ke pemulung akhirnya.