26
PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA BINTAN BUYU KECAMATAN TELUK BINTAN KABUPATEN BINTAN DALAM KEIKUTSERTAAN SEBAGAI CALON ANGGOTA BADAN PEMUSYAWARATAN DESA (BPD) TAHUN 2014 ` NASKAH PUBLIKASI Oleh : SARLI ANDELA NIM: 110565201009 PROGRAM ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POILITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI AHAJI TANJUNGPINANG 2016

PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA BINTAN BUYU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms...partisipasi politik dapat juga dilakukan dengan keikutsertaan warga negara

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA BINTAN BUYU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms...partisipasi politik dapat juga dilakukan dengan keikutsertaan warga negara

PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA BINTAN BUYUKECAMATAN TELUK BINTAN KABUPATEN BINTAN DALAM

KEIKUTSERTAAN SEBAGAI CALON ANGGOTA BADANPEMUSYAWARATAN DESA (BPD) TAHUN 2014

`

NASKAH PUBLIKASI

Oleh :

SARLI ANDELA

NIM: 110565201009

PROGRAM ILMU PEMERINTAHANFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POILITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI AHAJITANJUNGPINANG

2016

Page 2: PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA BINTAN BUYU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms...partisipasi politik dapat juga dilakukan dengan keikutsertaan warga negara

Partisipasi Politik Masyarakat Desa Bintan Buyu Kecamatan Teluk BintanKabupaten Bintan dalam Keikutsertaan sebagai Calon Anggota Badan

Pemusyawaratan Desa (BPD) Tahun 2014

Oleh

Sarli Andela

ABSTRAK

Pada tingkat desa, partisipasi politik dapat dilaksanakan atau disalurkanmelalui Badan Permusyawaratan Desa (BPD), salah satunya adalah dengan menjadianggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD).Dimana menjadi anggota BadanPermusyawaratan Desa (BPD) merupakan suatu hal yang dianggap penting danmampu menjadi salah satu wadah yang bermanfaat bagi pengembangan kegiatanpolitik masyarakat yang ada di desa. Akan tetapi, tidak semua masyarakat desakhususnya Desa Bintan Buyu Kecamatan Teluk Bintan Kabupaten Bintan melihatketerlibatannya dalam keanggotaan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakanhal yang penting, ini terlihat dari rendahnya Partisipasi Politik Masyarakat DesaBintan Buyu Kecamatan Teluk Bintan Kabupaten Bintan dalam Keikutsertaansebagai Calon Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tahun 2014. Olehkarena itu, dalam penelitian ini menggali faktor-faktor yang mempengaruhirendahnya partisipasi politik masyarakat untuk menjadi anggota BadanPermusyawaratan Desa (BPD) pada tahun tersebut.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.Adapunkonsep teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teori faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya partisipasi politik.Pengumpulan data denganmenggunakan teknik wawancara dan dokumentasi.

Adapun Hasil penelitian menunjukkan, rendahnya partisipasi politikmasyarakat desa Bintan Buyu dalam keikutsertaan menjadi anggota BadanPermusyawaratan Desa (BPD) adalah dipengaruhi oleh faktor kehidupan ekonomi,faktor peluang resmi dan faktor penilaian dan apresiasi terhadap pelaksanaanpemerintahan.

Kata Kunci : partisipasi politik, badan pemusyawaratan desa (BPD)

Page 3: PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA BINTAN BUYU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms...partisipasi politik dapat juga dilakukan dengan keikutsertaan warga negara

Political Participation of Society’s Bintan Buyu Village Teluk Bintan DistrictBintan Regency in Participation as Candidate of Badan Pemusyawaratan Desa

(BPD) in 2014

by

Sarli Andela

ABSTRACT

On the village level, political participation can be held or channeling by thevillage Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Which is become a member of theBadan Permusyawaratan Desa (BPD). Where is be a member of the BadanPermusyawaratan Desa (BPD) is an important thing and be able to become one of thevillage. However, not all society especially in Bintan Buyu Village Teluk BintanDistrict Bintan Regency form in by member Badan Permusyawaratan Desa (BPD) isimportant that can see of the low political participation society Bintan BuyuVillage.Teluk Bintan District Bintan Regency in participation as a candidate BadanPermusyawaratan Desa (BPD) 2014. Due to in this research want to explore thefactors that effect the low political participation of the society to become a memberBadan Permusyawaratan Desa (BPD) .

This research use descriptive qualitative method. Concept theory that use inthis research is use theory of factory than effect low of participation political.Collecting data with use interview and documentation.

The result of research showing of low political participation society in BintanBuyu village in participation become a member Badan Permusyawaratan Desa(BPD). Influences by life factor of economy, factor of legal opportunity and factor ofvalue and appreciation to government do.

Keywords : Political Participation, Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Page 4: PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA BINTAN BUYU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms...partisipasi politik dapat juga dilakukan dengan keikutsertaan warga negara

Partisipasi Politik Masyarakat Desa Bintan Buyu Kecamatan Teluk BintanKabupaten Bintan dalam Keikutsertaan sebagai Calon Anggota Badan

Pemusyawaratan Desa (BPD) Tahun 2014

A. Latar Belakang

Dalam suatu negara yang menganut paham demokrasi seperti halnya

Indonesia, partisipasi aktif dari masyarakatnya merupakan sesuatu hal yang sangat

penting.Hal ini dikarenakan, dengan adanya partisipasi politik masyarakat dalam

suatu negara adalah merupakan suatu bentuk adanya kesadaran individu maupun

kelompok masyarakat untuk ikut serta terlibat dalam kehidupan berpolitik yang

ada di negara tersebut.

Kegiatan partisipasi politik tidak hanya berbicara mengenai penggunaan

hak suara di dalam suatu pemilihan, akan tetapi lebih tinggi lagi levelnya,

partisipasi politik dapat juga dilakukan dengan keikutsertaan warga negara untuk

mencalonkan diri menjadi kontestan di dalam suatu pemilihan tertentu.

Menurut Yosef Keladu Koten (2010:3), “kesadaran berpartisipasidalam politik sangat bergantung pada pemahaman orang akanmakna atau nilai yang diperoleh dari keterlibatan dalam aktivitaspolitik. Atau dengan kata lain, pemaknaan orang atas term politikmnjadi kunci utama partisipasi dalam politik”.

Dalam konteks lokal seperti halnya di desa, partisipasi politik masyarakat

dapat dilaksanakan atau disalurkan melalui Badan Permusyawaratan Desa

(BPD).Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan salah satu perwujudan

dari demokrasi yang ada di desa. Berdasarkan Pasal 55 Undang-undang Nomor 6

Page 5: PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA BINTAN BUYU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms...partisipasi politik dapat juga dilakukan dengan keikutsertaan warga negara

Tahun 2014 Tentang Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) mempunyai

fungsi sebagai berikut:

a. membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama Kepala Desa

b. menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa

c. melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa

Adapun hak dari BPD menurut Pasal 61 Undang-undang Nomor 6 Tahun

2014 Tentang Desa, yaitu Badan Permusyawaratan Desa (BPD) mempunyai hak:

a. mengawasi dan meminta keterangan tentang penyelenggaraan Pemerintahan

Desa kepada Pemerintah Desa

b. menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan

Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan

masyarakat Desa

c. mendapatkan biaya operasional pelaksanaan tugas dan fungsinya dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Desa.

Berdasarkan hal tersebut diatas, sudah jelas dapat dikatakan bahwa jabatan

anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan jabatan strategis untuk

mengontrol secara langsung penyelenggaraan pemerintah di tingkat desa.Melalui

keanggotaan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), setidaknya masyarakat

berkesempatan untuk dapat mempengaruhi dan mengawasi penyelenggaraan

pemerintah yang dijalankan oleh Kepala Desa dan Perangkat Desa.Akan tetapi,

meskipun demikian tidak semua masyarakat desa melihat keterlibatannya menjadi

anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan suatu hal yang dianggap

Page 6: PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA BINTAN BUYU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms...partisipasi politik dapat juga dilakukan dengan keikutsertaan warga negara

penting dan mampu menjadi salah satu wadah yang bermanfaat bagi

pengembangan kegiatan politiknya.

Hal tersebut dapat dilihat di Desa Bintan Buyu Kecamatan Teluk Bintan

Kabupaten Bintan, dimana keberadaan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) oleh

masyarakat bisa dikatakan masih kurang mendapat perhatian.Sehingga lingkup

partisipasi politik masyarakat Desa Bintan Buyu selama ini hanya terfokus pada

kegiatan politik diluar kelembagaan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

tersebut.Kemudian masih adanya masyarakat yang belum mampu untuk

memahami secara jelas fungsi dan peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

dalam roda pemerintahan desa.

Pemahaman masyarakat desa Bintan Buyu akan kegiatan politik di tingkat

desa seperti dikatakan diatas hanyalah terfokus pada kegiatan partisipasi politik

dalam lingkup pemilihan kepala desa saja, dimana baik itu dari segi pencalonan

maupun dari segi memilih calon kepala desa itu sendiri. Padahal jika masyarakat

Desa Bintan Buyu mau lebih memahami, bahwa kegiatan politik tidak hanya

melingkupi lembaga eksekutif desa saja akan tetapi juga lembaga legislatif desa

atau lebih tepatnya dapat dilakukan melalui lembaga Badan Permusyawaratan

Desa (BPD), salah satunya kerterlibatan secara langsung masyarakat sebagai calon

anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam pemilihan anggota Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) di Desa Bintan Buyu tersebut.

Pemilihan calon anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Desa

Bintan Buyu Kecamatan Teluk Bintan Kabupaten Bintan telah dilaksanakan

Page 7: PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA BINTAN BUYU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms...partisipasi politik dapat juga dilakukan dengan keikutsertaan warga negara

selama tiga periode yaitu periode 2004-2008, periode 2008-2014 serta terakhir

periode 2014-2020. Hal tersebut dapat di lihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1Jumlah Masyarakat Yang Mendaftar sebagai Calon Anggota BPD

No Periode Pemilihan Masyarakat yang mendaftar1 Periode 2004-2008 9 Orang2 Periode 2008-2014 7 Orang3 Periode 2014-2020 5 Orang

Sumber : Data olahan peneliti tahun 2015

Berdasarkan data tersebut diatas, terlihat bahwa partisipasi masyarakat

Desa Bintan Buyu dalam mengajukan diri sebagai anggota Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) yang baru setiap periodenya mengalami penurunan,

terutama terjadi pada Periode 2014-2020 dimana masyarakat yang mengajukan

diri adalah sebanyak 5 orang saja. Terlihat disini bahwa keinginan masyarakat

Desa Bintan Buyu untuk melibatkan diri dalam kegiatan politik masih kurang

terutama untuk melibatkan dirinya dalam keanggotaan Badan Permusyawaratan

Desa (BPD).

Pemilihan calon anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Desa

Bintan Buyu Kecamatan Teluk Bintan Kabupaten Bintan periode 2014-2020

pelaksanaannya masih mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Bintan Nomor

7 Tahun 2007 Tentang Badan Permusyawaratan Desa dan Peraturan Bupati

Kabupaten Bintan Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Tata

Cara Pembentukan Badan Permusyawaratan Desa.

Page 8: PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA BINTAN BUYU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms...partisipasi politik dapat juga dilakukan dengan keikutsertaan warga negara

Bagan 1.1Bagan Mekanisme Pemilihan Anggota BPD

Sumber dari Peraturan Bupati Kabupaten Bintan Nomor 17 Tahun 2007

Masalah partisipasi masyarakat dalam keanggotaan Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) sangat penting untuk dikaji.Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) dapat dikatakan merupakan lembaga legislatif di

Kepala Desa mengumumkankesetiap RT mengenai telahberakhirnya masa jabatan anggotaBPD dan akan dilaksanakanpencalonan anggota BPD yangbaru

Pembentukan Panitia SeleksiPencalonan BPD oleh Camat

Anggota BPD menjalankan tugasdan fungsinya selama 6 tahun Masyarakat mendaftarkan diri

di tingkat RW

Anggota BPD yang terpilihdisahkan oleh SK Bupati Musyawarah di tingkat dusun

menentukan calon yang akandiajukan menjadi anggota BPDyang baru dari dusun tersebut

Kepala Desa mengundang KepalaDusun, RW, RT dan masyarakat(golongan profesi, tokohmasyarakat, pemuka agama,pemangku adat) ke BalaiPertemuan untuk dilakukanmusyawarah penetapan calonanggota BPD yang baru

Panitia menyeleksi berkasadministrasi calon anggotaBPD yang masuk dari setiapdusun

Panitia mengirimkan suratkepada setiap calon mengenailolos atau tidaknya calon secaraadministrasi

Panitia mengumumkan kemasyarakat, calon-calon yang akanmengikuti seleksi selanjutnya

Page 9: PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA BINTAN BUYU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms...partisipasi politik dapat juga dilakukan dengan keikutsertaan warga negara

tingkat desa yang selain merupakan perwujudan dari demokrasi yang ada di desa

juga merupakan wadah bagi perkembangan demokrasi yang ada di desa.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka adapun gejala

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Masih kurangnya perhatian masyarakat Desa Bintan Buyu dalam

kelembagaan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), ini terlihat dari masih

adanya masyarakat yang tidak mengetahui tugas dan fungsi BPD secara jelas.

2. Adanya penambahan masa jabatan dari anggota Badan Permusyawaratan

Desa (BPD) periode 2008-2014 dimana seharusnya masa jabatannya berakhir

pada Januari 2014 kemudian diperpanjang sampai pada April 2014

3. Adanya calon Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang terpilih

pada periode pemilihan 2014-2020 bukan merupakan inisiatif sendiri dari

calon tersebut melainkan dipilih oleh Pemerintah Desa untuk memenuhi

syarat jumlah anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Desa Bintan

Buyu.

Berdasarkan hal-hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengkaji

masalah tersebut dengan judul: “Partisipasi Politik Masyarakat Desa Bintan

Buyu Kecamatan Teluk Bintan Kabupaten Bintan Dalam Keikutsertaan

Sebagai Calon Anggota Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) Tahun 2014”.

Page 10: PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA BINTAN BUYU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms...partisipasi politik dapat juga dilakukan dengan keikutsertaan warga negara

Agar memiliki arah yang jelas dalam menginterpretasikan fakta dan data ke

dalam penulisan penelitian, maka terlebih dahulu dirumuskan permasalahan yang

akan diteliti. Adapun berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka

penulis merumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

Faktor-faktor apa yang mempengaruhi rendahnya partisipasi politik

Masyarakat Desa Bintan Buyu Kecamatan Teluk Bintan Kabupaten Bintan dalam

Keikutsertaan sebagai Calon Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tahun

2014?

B. Konsep Teori

1. Partisipasi Politik

Menurut Inu Kencana (2002:132) Partisipasi adalah penentuan sikap dan

keterlibatan hasrat setiap individu dalam situasi dan kondisi organisasinya,

sehingga pada akhirnya mendorong individu tersebut berperan serta dalam

pencapaian tujuan organisasi, serta ambil bagian dalam setiap pertanggungjawaban

bersama.

Mirriam Budiardjo (2008:367) mendefinisikan partisipasi politik sebagai

kegiatan seseorang atau kelompok orang untuk ikut secara aktif dalam kehidupan

politik, antara lain dengan jalan memilih pimpinan Negara dan, secara langsung

atau tidak langsung, mempengaruhi kebijakan pemerintah (public policy).

Menurut Damsar (2010:179), partisipasi politik adalah ambil bagian, ikut

serta atau berperan serta dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan

Page 11: PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA BINTAN BUYU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms...partisipasi politik dapat juga dilakukan dengan keikutsertaan warga negara

kekuasaan (power), kewenangan (authory), kehidupan politik (public life),

pemerintahan (government), negara (state), konflik dan resolusi konflik (conflict

dan conflict resolution), kebijakan (policy), pengambilan keputusan (decision

making), dan pembagian (distribution) atau alokasi (allocation).

Menurut Rafael Raga Maran (2007:147), partisipasi politik adalah sebagai

keterlibatan individu sampai pada bermacam-macam tingkatan di dalam sistem

politik. Rafael kemudian juga menambahkan, partisipasi politik juga dapat

dijelaskan sebagai usaha terorganisir oleh warga negara untuk memilih pemimpin-

pemimpin mereka dan mempengaruhi bentuk dan jalannya kebijakan umum, di

mana usaha ini dilakukan berdasarkan kesadaran akan tanggung jawab mereka

terhadap kehidupan bersama sebagai suatu bangsa dalam suatu negara.

Kegiatan partisipasi politik yang aktif dan/atau yang pasif dikembangkan

oleh Milbrath dan Goel menjadi beberapa kategori yang lebih spesifik (dalam

Agustino 2007:61),yaitu:

a. Partisipan apatis, orang yang tidak berpartisipasi dan menarik diri dari proses

politik.

b. Partisipan spektator, orang yang setidak-tidaknya pernah ikut memilih dalam

pemilihan umum.

c. Partisipasi gladiator adalah mereka-mereka yang secara aktif terlibat dalam

proses politik, yakni misalnya:komunikator, spesialis mengadakan kontak tatap

muka, aktivis partai dan pekerja kampanye, serta aktivis masyarakat.

d. Pengkritik, yakni dalam bentuk partisipasi tak konvensional.

Page 12: PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA BINTAN BUYU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms...partisipasi politik dapat juga dilakukan dengan keikutsertaan warga negara

Ramlan Surbakti (2010:142) mengelompokkan partisipasi politik kedalam

dua tipologi, yaitu:

a. Partispasi Aktif, ialah mengajukan usul mengenai suatu kebijakan umum,

mengajukan alternatif kebijakan umum yang berlainan dengan kebijakan yang

dibuat pemerintah, mengajukan kritik dan perbaikan untuk meluruskan

kebijakan, membayar pajak dan memilih pemimpin pemerintahan.

b. Partisipasi Pasif, merupakan kegiatan berorientasi pada proses output (kegiatan

yang menaati pemerintah, menerima, dan melaksanakan saja setiap keputusan

pemerintah).

Michael Rush dan Philip Altoff (Rush dan Altoff, 2008:122), membagi

hierarki partispasi politik sebagai berikut:

1. Menduduki jabatan politik atau administratif

2. Mencari jabatan politik atau administratif

3. Keanggotaan aktif dalam suatu organisasi politik

4. Keanggotaan pasif dalam suatu organisasi politik

5. Keanggotaan aktif dalam suatu organisasi semi-politik

6. Keanggotaan pasif dalam suatu organisasi semi-politik

7. Partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi, dan sebagainya

8. Partisipasi dalam diskusi politik informal

9. Voting (pemberian suara)

Page 13: PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA BINTAN BUYU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms...partisipasi politik dapat juga dilakukan dengan keikutsertaan warga negara

Tinggi-rendahnya partisipasi politik di negara-negara berkembang menurut

Nazaruddin Sjamsuddin, Zulkifli Hamid, dan Toto Pribadi (dalam Efriza,

2012:193), sangat ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu:

1. Faktor Tingkat Pendidikan, yaitu dimana jika melihat dari fungsi pendidikan

yaitu untuk memberi atau membentuk tahap-tahap kecerdasan politik anggota

masyarakat, sehingga semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat, maka

tingkat kesadaran politiknya pun semakin tinggi.

2. Faktor Tingkat Kehidupan Ekonomi, yaitu dimana tingkat kehidupan ekonomi

dapat mempengaruhi partisipasi politik ini dapat dilihat dimana masyarakat

dengan kehidupan ekonomi rendah dipaksa oleh keadaan untuk memberikan

perhatian yang lebih pada usaha mencukupi kebutuhan ekonomi sehingga tidak

mampu atau berkesempatan untuk melakukan kegiatan-kegiatan diluar bidang

ekonomi.

3. Faktor fasilitas-fasilitas yang memungkinkan berlangsungnya partisipasi

politik, yaitu salah satu fasilitas yang memungkinkan fasilitas politik adalah

adanya suatu sistem komunikasi yang lancar dalam masyarakat dan sistem

politik.

Sedangkan menurut Nimmo (dalam Zaenal Mukarom, 2005:260)

keterlibatan seseorang dalam partisipasi politik dipengaruhi oleh faktor-faktor:

1. Peluang Resmi, artinya ada kesempatan seseorang terlibat dalam partisipasi

politik karena didukung kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh negara.

Page 14: PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA BINTAN BUYU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms...partisipasi politik dapat juga dilakukan dengan keikutsertaan warga negara

2. Sumber Daya Sosial, artinya partisipasi politik ditentukan oleh kelas sosial dan

perbedaan geografis. Dalam kenyataannya tidak semua orang memiliki peluang

yang sama berkenaan dengan sumber daya sosial dan sumber daya ekonomi

untuk terlibat dalam partisipasi politik. Berkaitan dengan dengan perbedaan

geografis, terdapat juga perbedaan dalam partisipasi seperti usia, jenis kelamin,

suku, tempat tinggal, agama, dll.

3. Motivasi Personal, artinya motif yang mendasari kegiatan berpolitik sangat

bervariasi. Motif ini bisa sengaja atau tidak disengaja, rasional atau tidak

rasional, diilhami psikologis atau sosial, diarahkan dari dalam diri sendiri atau

dari luar, dan dipikirkan atau tidak dipikirkan. Dimana menurut Max Weber

(dalam Sudijono Sastroadmojo 201:84), menyatakan bahwa ada beberapa jenis

motivasi seseorang melakukan aktivas politik salah satunya yaitu motif yang

efektual-emosional. Dimana motif ini muncul karena adanya kebencian tertentu

individu dalam menilai gagasan, organisasi atau individu lainnya. Dorongan ini

yang kemudian menyebabkan apatisme politik.

Ramlan Surbakti (Efriza 2012:194), menyebutkan bahwa adanya dua

variabel yang mempengaruhi tinggi-rendahnya tingkat partisipasi politik

seseorang, yaitu:

1. Aspek kesadaran seseorang yang meliputi kesadaran terhadap hal dan

kewajiban sebagai warga negara, misalnya hak-hak politik, hak ekonomi, hak

mendapatkan perlindungan hukum, hak mendapatkan jaminan sosial dan

Page 15: PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA BINTAN BUYU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms...partisipasi politik dapat juga dilakukan dengan keikutsertaan warga negara

kewajiban-kewajban, seperti kewajiban dalam sistem politik, kewajiban sosial

dan kewajiban lainnya.

2. Penilaian dan apresiasi terhadap pemerintah, baik terhadap-kebijakan

pemerintahan dan pelaksanaan pemerintahannya.

2. Masyarakat Desa

Koentjaradiningrat (2002:144) mendefinisikan masyarakat adalah

sekumpulan manusia yang saling bergaul atau saling berinteraksi. Hal tersebut

dipertegas lagi oleh Selo Soemardjan (dalam Soerjono Soekanto, 2006:22), yang

menyatakan bahwa masyarakat merupakan orang-orang yang hidup bersama yang

menghasilkan kebudayaan dan mereka mempunyai kesamaan wilayah, identitas,

mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang diikat oleh

kesamaan.

Desa secara umum dapat diartikan sebagai daerah pemukiman dengan

wilayah yang tidak begitu luas yang dihuni oleh sejumlah orang dengan adat

istiadat tertentu. Ini dipertegas lagi oleh Bintaro (dalam Sadu, 2006:8) yang

mendefinisikan Desa sebagai suatu hasil dari perwujudan antara kegiatan

sekelompok manusia dengan lingkungannya, dimana hasil perpaduan itu ialah

suatu wujud atau penampakan di muka bumi yang ditimbulkan oleh unsur-unsur

fisiografi, sosial ekonomi, politis dan kultural yang saling berinteraksi antar unsur

tersebut dan juga dalam hubunngannya dengan daerah lain.

Page 16: PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA BINTAN BUYU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms...partisipasi politik dapat juga dilakukan dengan keikutsertaan warga negara

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

masyarakat desa adalah sekumpulan orang yang tinggal disuatu wilayah yang tidak

begitu luas yang hidup dengan adat istiadat tertentu.

3. Pemerintahan Desa

Pemerintahan desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan yang

dilaksanakan oleh pemerintah desa selaku lembaga eksekutif dan Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) selaku lembaga legislatif di tingkat desa, dimana

didalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat desa. Hal ini sejalan

dengan definisi pemerintahan desa berdasarkan Pasal 1 Undang-undang Nomor 6

Tahun 2014 Tentang Desa, dikatakan bahwa Pemerintahan Desa adalah

penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat

dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) adalah suatu badan yang sebelumnya

disebut Badan Perwakilan Desa, yang berfungsi menetapkan peraturan desa,

bersama kepala desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat (Abdullah

2007:179).

Dalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa,

dikatakan bahwa:

Page 17: PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA BINTAN BUYU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms...partisipasi politik dapat juga dilakukan dengan keikutsertaan warga negara

“Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lainadalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yanganggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkanketerwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis”.

Keanggotaan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) berdasarkan Peraturan

Bupati Kabupaten Bintan Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Pelaksanaan

Tata Cara Pembentukan Badan Permusyawaratan Desa yaitu sebagai berikut:

1. Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa bersangkutan berdasarkan

keterwakilan wilayah yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat.

2. Anggota BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Ketua Rukun

Warga, Pemangku Adat, Golongan Profesi, Pemuka Agama dan Tokoh atau

Pemuka Masyarakat lainnya.

Persyaratan untuk menjadi calon anggota Badan Permusyawaratan Desa

(BPD) berdasarkan Pasal 5 Ayat (7) Peraturan Bupati Kabupaten Bintan Nomor 17

Tahun 2007 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Tata Cara Pembentukan Badan

Permusyawaratan Desa yaitu sebagai berikut:

1. Memiliki ijazah sekurang-kurangnya Sekolah Lanjut Tingkat Pertama (SLTP)

atau yang sederajat dengan dibuktikan ijazah asli dan atau salinan ijazah yang

dilegalisir oleh pejabat yang berwenang untuk itu;

2. Surat keterangan kesehatan jasmani dan rohani dari dokter puskesmas setempat;

3. Surat pernyataan tidak sedang menjalani hukuman atau terdakwa;

4. Surat pernyataan kesediaan menjadi calon;

5. Bukti diri (KTP dan KK) yang dikeluarkan oleh Camat setempat.

Page 18: PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA BINTAN BUYU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms...partisipasi politik dapat juga dilakukan dengan keikutsertaan warga negara

Adapun prosedur penetapan calon anggota BPD berdasarkan Pasal 10

Peraturan Daerah Kabupaten Bintan Nomor 7 Tahun 2007 Tentang Badan

Permusyawaratan Desa, adalah sebagai berikut:

1) Calon anggota BPD ditetapkan secara musyawarah dan mufakat

2) Mekanisme musyawarah dan mufakat adalah:

a. Calon anggota BPD diusulkan oleh Dusun/wilayah masing-masing

b. Jumlah calon anggota BPD disesuaikan dengan jumlah penduduk

Dusun/wilayah

3) Peserta musyawarah adalah Ketua Rukun Tetangga, Ketua Rukun Warga,

pemangku adat, golongan profesi, pemuka agama dan tokoh atau pemuka

masyarakat lainnya serta anggota lembaga kemasyarakatan yang ada didesa.

4) Yang dapat dipilih menjadi calon anggota BPD adalah peserta musyawarah.

5) Jumlah anggota BPD ditetapkan dengan jumlah ganjil, paling sedikit 5 (lima)

orang dan paling banyak 9 (sembilan) orang, dengan memperhatikan luas

wilayah, jumlah penduduk, dan kemampuan keuangan desa, dengan ketentuan:

a. Jumlah penduduk sampai dengan 3.000 jiwa, diwakili oleh 5 orang anggota;

b. Jumlah penduduk 3.001 sampai dengan 4.500 jiwa, diwakili oleh 7 orang

anggota;

c. Jumlah penduduk lebih dari 4.501, diwakili oleh 9 orang anggota

Page 19: PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA BINTAN BUYU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms...partisipasi politik dapat juga dilakukan dengan keikutsertaan warga negara

C . Hasil Penelitian

A. Fenomena Partisipasi Politik Masyarakat Desa Bintan Buyu dalam PemilihanAnggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, sehingga dapat dikatakan bahwa

partisipasi politik masyarakat Desa Bintan Buyu dalam pemilihan anggota Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) disini yaitu untuk menjadi anggota Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) masih tergolong rendah dan setiap periodenya

mengalami penurunan. Disini terlihat bahwa, masyarakat Desa Bintan Buyu belum

mampu untuk melihat Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai wadah yang

dapat bermanfaat bagi pengembangan dan pembangunan desa, dimana didalam

demokrasi desa sendiri, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan pilar

penopang demokrasi desa yaitu dapat dilihat melalui pemberian legitimasi atas

pembuatan dan pelaksanaan kebijakan pemerintah desa sebagai bagian kinerja

pemerintah desa.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya Partisipasi politik MasyarakatDesa Bintan Buyu dalam keikutsertaan sebagai calon anggota BadanPermusyawaratn Desa (BPD) Tahun 2014

Berdasarkan hasil temuan peneliti dilapangan, adapun faktor-faktor yang

mempengaruhi rendahnya partisipasi politik masyarakat Desa Bintan Buyu dalam

keikutsertaan sebagai calon anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) periode

2014-2020 adalah sebagai berikut:

Page 20: PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA BINTAN BUYU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms...partisipasi politik dapat juga dilakukan dengan keikutsertaan warga negara

1. Faktor Tingkat Kehidupan Ekonomi

Berdasarkan jawaban informan, mengambarkan bahwa tingkat kehidupan

ekonomi masyarakat Desa Bintan Buyu dilihat dari pekerjaan dan pendapatannya

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya partisipasi politik

masyarakat Desa Bintan Buyu untuk mencalonkan diri menjadi anggota Badan

Permusyawaratan Desa (BPD). Dimana masih banyaknya masyarakat Desa Bintan

Buyu yang bekerja sebagai buruh yang harus bekerja diluar desa Bintan Buyu

maupun menjadi nelayan, dimana pekerja-pekerjaan ini merupakan pekerjaan

dengan tingkat pendapatan yang kecil dan tidak tentu, sehingga sebagian

masyarakat Desa Bintan Buyu tersebut tidak memiliki kesempatan untuk

mengikuti kegiatan-kegiatan lainnya seperti kegiatan politik dalam hal ini yaitu

mencalonkan diri menjadi anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) karena

telah disibukan oleh kegiatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya melalui

pekerjaan-pekerjaan tersebut.

2. Faktor Peluang Resmi

Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas, peluang resmi merupakan salah

satu faktor yang menyebabkan rendahnya keikutsertaan masyarakat Desa Bintan

Buyu dalam keikutsertaan menjadi calon anggota Badan Permusyawaratan Desa

(BPD) periode 2014-2020, dimana adanya masyarakat Desa Bintan Buyu yang

tidak memenuhi syarat tingkat pendidikan yang telah ditetapkan berdasarkan

aturan yang ada.

Page 21: PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA BINTAN BUYU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms...partisipasi politik dapat juga dilakukan dengan keikutsertaan warga negara

3. Faktor Penilaian dan Apresiasinya Terhadap Pelaksanaan Pemerintahan

Berdasarkan jawaban informan-informan diatas yang telah dianalisa, maka

faktor Penilaian dan apresiasi terhadap pelaksanaan pemerintahan seperti telah

dijelaskan sebelumnya, mempengaruhi keikutsertaan masyarakat Desa Bintan

Buyu sebagai calon anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) periode 2014-

2020.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa latar belakang dan hasil penelitian penulis yaitu

melalui berbagai literature dan hasil wawancara dengan informan yang terdiri atas

masyarakat Desa Bintan Buyu, Mantan Ketua Badan Permusyawaratan Desa

(BPD) Desa Bintan Buyu periode 2008-2014, calon Anggota Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) periode 2014-2020 serta Sekretaris Desa, maka

penulis menarik kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya

partisipasi politik Masyarakat Desa Bintan Buyu Kecamatan Teluk Bintan

Kabupaten Bintan dalam Keikutsertaan sebagai Calon Anggota Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) Tahun 2014 adalah pertama faktor kehidupan

ekonomi, dimana ini berhubungan dengan pendapatan dan pekerjaan masyarakat

Desa Bintan Buyu yang masih tergolong rendah sehingga mempengaruhi

keikutsertaan masyarakat untuk mencalonkan diri. Kedua, faktor peluang resmi,

dimana adanya syarat tingkat pendidikan yang tidak dipenuhi oleh masyarakat

Page 22: PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA BINTAN BUYU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms...partisipasi politik dapat juga dilakukan dengan keikutsertaan warga negara

Desa Bintan Buyu menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi. Dan Ketiga,

faktor penilaian dan apresiasi terhadap pelaksanaan pemerintahan, dimana kurang

berjalannya peran dan fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta hubungan

antara Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dengan Pemerintah Desa

mempengaruhi masyarakat Desa Bintan Buyu mencalonkan diri menjadi anggota

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) periode 2014-2020.

B. Saran

1. Pemerintah desa hendaknya membuat sebuat rekomendasi kegiatan yang

bermanfaat bagi desa dengan melibatkan semua elemen desa terutama Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) sehingga akan dapat menambah pendapatan desa

sehingga berujung pada kenaikan insentif untuk Badan Permusyawaratan Desa

(BPD).

2. Pemerintah Desa sebaiknya sering melakukan sosialisasi mengenai pentingnya

memiliki pendidikan tinggi, ini bermaksud agar masyarakat Desa Bintan Buyu

sadar bahwa berpendidikan tinggi adalah penting sehingga untuk kedepannya

banyak masyarakat Desa Bintan Buyu memiliki pendidikan yang memenuhi

syarat untuk menjadi anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

3. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) hendaknya lebih menjalin hubungan yang

lebih harmonis dengan pemerintah desa dan saling menghargai peran dan

fungsi masing-masing. Kemudian Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

hendaknya menjalankan tugas dan fungsinya secara aktif seperti aktif

Page 23: PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA BINTAN BUYU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms...partisipasi politik dapat juga dilakukan dengan keikutsertaan warga negara

melakukan pertemuan tiap bulan dengan masyarakat untuk menjaring aspirasi

masyarakat guna perkembangan pembangunan desa.

Page 24: PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA BINTAN BUYU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms...partisipasi politik dapat juga dilakukan dengan keikutsertaan warga negara

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Agustino, Leo. 2007. Perihal Ilmu Politik. Yogyakarta: Graha Ilmu

Arifin, Anwar. 2014. Perspektif Ilmu Politik. Jakarta: Pustaka Indonesia Jakarta

Budiardjo, Mirriam. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka

Damsar. 2010. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Kencana

Efriza, 2012.Political Explore Sebuah Kajian Ilmu Politik. Bandung: Alfabeta

Huntington, Samuel P. & Nelson. 1994. Partisipasi Politik di Negara Berkembang.

Jakarta: PT. Rineka Cipta

Koentjaraningrat.2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Koten, Yosef Keladu. 2010. Partisipasi Politik (Sebuah Analisis Atas Etika Politik

Aristoteles). Maumere Flores: LEDALERO

Moleong, Lexy. J. 2011. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Patilima, Hamid. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Raga Maran, Rafael. 2007. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta:RinekaCipta

Rush, Michael & Phillip Althoff. 2008. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta:

Rajawali Pers

Page 25: PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA BINTAN BUYU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms...partisipasi politik dapat juga dilakukan dengan keikutsertaan warga negara

Sadu, Wasistiono. 2007. Prospek Pengembangan Desa. Bandung : Fokusmedia

Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Surbakti, Ramlan. 2010. Memahami Ilmu Politik. Jakarta:Grasido

Syafiie, Inu Kencana. 2002. Sistem Pemerintahan Indonesia.Jakarta : PT. Rineka

Cipta

Tjandra, W. Riawan & Ninik Handayani. 2014. Buku Pintar: Badan

Permusyawaratan Desa Dalam Demokrasi Desa. Yogyakarta: Forum

Pengembangan Pembaharuan Desa (FPPD)

Widjaja, Haw. 2003. Otonomi Desa Merupakan Otonomi Asli, Bulat dan Utuh.

Jakarta: PT. Raja Grafindo

Zuriah, Nurul. 2005. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT Bumi

Aksara

Sumber Perundang-undangan

Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Peraturan Daerah Kabupaten Bintan Nomor 7 Tahun 2007 Tentang Badan

Permusyawaratan Desa

Peraturan Bupati Kabupaten Bintan Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Petunjuk

Pelaksanaan Tata Cara Pembentukan Badan Permusyawaratan Desa.

Page 26: PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA BINTAN BUYU …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms...partisipasi politik dapat juga dilakukan dengan keikutsertaan warga negara

Jurnal dan Skripsi

Nurhami, 2009.Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi perempuan beraktivitas

dalam partai politik, Palu: Fisip Universitas Tadulako

Mukarom, Zenal. 2005. Perempuan dan Politik : Studi Komunikasi Politik tentang

Keterwakilan Perempuan di Legislatif