PARU . dok.ni

  • Upload
    mcrae

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 PARU . dok.ni

    1/8

    REFERAT

    ARDS

    PEMBIMBING :

    Dr. Ni Wayan S Sp.P

    PENYUSUN :

    M Firas Khusyi 11-!1"-1#$

    KEPANITERAAN K%INIK I%MU PARU

    PR&GRAM STUDI PENDIDIKAN D&KTER 

    FAKU%TAS KED&KTERAN UKRIDA

    DEFINISI

  • 8/18/2019 PARU . dok.ni

    2/8

    Gagal nafas akut /ARDS adalah ketidakmampuan sistem pernafasan untuk 

    mempertahankan oksigenasi darah normal (PaO2), eliminasi karbon dioksida

    (PaO2) dan p! "ang adekuat disebabkan oleh masalah #entilasi difusi atau perfusi

    (Susan $artin %, &'')

     Acute respiratory distress syndrome (ARDS) pertama kali diperkenalkan oleh

    Ashbaugh pada tahun &', merupaka sindrom klinis "ang ditandai dengan dispnea

    dengan onset *epat, hipoksemia, dan infiltrate paru luas "ang men"ebabkan

    ter+adin"a gagal nafas (gagal respirasi)

    Gagal nafas akut/ARDS adalah kegagalan sistem pernafasan untuk mempertahankan

     pertukaran oksigen dankarbondioksida dalam +umlah "angdapat mengakibatkan

    gangguan pada kehidupan (RS -antung .!arapan ita0, 211&)

    Gagal nafas akut/ARDS ter+adi bilamana pertukaran oksigen terhadap

    karbondioksida dalam paruparu tidak dapat memelihara la+u komsumsioksigen dan

     pembentukan karbon dioksida dalam selsel tubuh Sehingga men"ebabkan tegangan

    oksigen kurang dari 31 mm!g (!ipoksemia) dan peningkatan tekanan

    karbondioksida lebih besar dari 43 mm!g (hiperkapnia) (5runner 6 Sudarth, 211&)

    Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bah7a ARDS ( Gagal nafas Akut )

    merupakan ketidakmampuan atau kegagalan sitem pernapasan oksigen dalam darah

    sehingga pertukaran oksigen terhadap karbondioksida dalam paru paru tidak dapat

    memelihara la+u konsumsi oksigen dan pembentukan karbondioksida dalam sel 8sel

    tubuhsehingga tegangan oksigen berkurang dan akan peningkatan karbondioksida

    akan men+adi lebih besar&2

    ETI&%&GI1'(

    & Depresi Sistem saraf pusat

    $engakibatkan gagal nafas karena #entilasi tidak adekuat Pusat pernafasan "ang

    menngendalikan pernapasan, terletak diba7ah batang otak (pons dan medulla)

    sehingga pernafasan lambat dan dangkal

    2 elainan neurologis primer 

    Akan memperngaruhi fungsi pernapasan 9mpuls "ang timbul dalam pusat

     pernafasan men+alar melalui saraf "ang membentang dari batang otak terus ke saraf 

    spinal ke reseptor pada otototot pernafasan Pen"akit pada saraf seperti gangguan

    medulla spinalis, otototot pernapasan atau pertemuan neuromuslular "ang ter+adi

     pada pernapasan akan sangatmempengaruhi#entilasi

  • 8/18/2019 PARU . dok.ni

    3/8

    : ;fusi pleura, hemotoraks dan pneumothoraks

    $erupakan kondisi "ang mengganggu #entilasi melalui penghambatan ekspansi

     paru ondisi ini biasan"a diakibatkan pen"akti paru "ang mendasari, pen"akit

     pleura atau trauma dan *edera dan dapat men"ebabkan gagal nafas

    4 %rauma

    Disebabkan oleh kendaraan bermotor dapat men+adi pen"ebab gagal nafas

    e*elakaan "ang mengakibatkan *idera kepala, ketidaksadaran dan perdarahan dari

    hidung dan mulut dapat mnegarah pada obstruksi +alan nafas atas dan depresi

     pernapasan !emothoraks, pnemothoraks dan fraktur tulang iga dapat ter+adi dan

    mungkin me"ebabkan gagal nafas

  • 8/18/2019 PARU . dok.ni

    4/8

    di ba7ah batang otak (pons dan medulla)

    Pada kasus pasien dengan anestesi, *idera kepala, stroke, tumor otak, ensefalitis,

    meningitis, hipoksia dan hiperkapnia mempun"ai kemampuan menekan pusat

     pernafasan Sehingga pernafasan men+adi lambat dan dangkal Pada periode

     postoperatif dengan anestesi bisa ter+adi pernafasan tidak adekuat karena terdapat

    agen menekan pernafasan denganefek "ang dikeluarkan atau dengan meningkatkan

    efek dari analgetik opiood Pnemonia atau dengan pen"akit paruparu dapat

    mengarah ke gagal nafas akut

    MANIFESTASI K%INIS('$

    Ge+ala klinis utama pada kasus ARDS >

    &Peningkatan +umlah pernapasan

    2 lien mengeluh sulit bernapas, retraksi dan sianosis

    : Pada Auskultasi mungkin terdapat suara napas tambahan

    4Penurunan kesadaran mental

    3 %akikardi, takipnea

    Dispnea dengan kesulitan bernafas

    %erdapat retraksi interkosta

    ? Sianosis

    ' !ipoksemia

    &1 Auskultasi paru > ronkhi basah, krekels, stridor, 7hee@ing

    && Auskultasi +antung > 5- normal tanpa murmur atau gallop

    PEMERIKSAAN DIAGN&STIK $')

    A Pemeriksaan laboratorium

    & Pemeriksaan fungsi #entilasi

    a

  • 8/18/2019 PARU . dok.ni

    5/8

    d apasitas #ital paksa

    e olume ekspirasi paksa dalam & detik 

    f Da"a inspirasi maksimum

    g Rasio ruang mati/#olume tidal

    h PaO2, mm!g

    2 Pemeriksaan status oksigen

    : Pemeriksaan status asambasa

    4 Arteri gas darah (AGD) menun+ukkan pen"impangan dari nilai normal pada PaO2,

    PaO2, dan p! dari pasien normalB atau PaO2 kurang dari 31 mm!g, PaO2 lebih

    dari 31 mm!g, dan p! C ,:3

    3 Oksimetri nadi untuk mendeteksi penurunan SaO2

    Pemantauan O2 tidal akhir (kapnografi) menun+ukkan peningkatan

    !itung darah lengkap, serum elektrolit, urinalisis dan kultur (darah, sputum) untuk 

    menentukan pen"ebab utama dari kondisi pasien

    ? Sinar dada dapat menun+ukkan pen"akit "ang mendasarin"a

    ' ;G, mungkin memperlihatkan buktibukti regangan +antung di sisi kanan,

    disritmia

      5 Pemeriksaan hasil Analisa Gas Darah >

    & !ipoksemia ( pe E PaO2 ) 2 !ipokapnia ( pe E PO2 ) pada tahap a7al karena

    hiper#entilasi

    2 !iperkapnia ( pe F PO2 ) menun+ukkan gagal #entilasi

    : Alkalosis respiratori ( p! ,43 ) pada tahap dini

    4Asidosis respiratori / metabolik ter+adi pada tahap lan+ut

     

    Pemeriksaan Rontgent Dada >

    &%ahap a7al B sedikit normal, infiltrasi pada perihilir paru

    2%ahap lan+ut B 9nterstisial bilateral difus pada paru, infiltrate di al#eoli

  • 8/18/2019 PARU . dok.ni

    6/8

      D %es

    Pengukuran fungsi paru yang dilaporkan :1 Forced vital capacity (FVC) adalah jumlah udara yang dapat

    dikeluarkan secara paksa setelah inspirasi secara maksimal,diukur dalam liter

    ! Forced "#piratory volume in one second (F"V1) adalah jumlahudara yang dapat dikeluarkan dalam $aktu 1 detik, diukurdalam liter %ersama dengan FVC merupakan indikator utamafungsi paru&paru

    ' F"V1FVC merupakan rasio F"V1FVC Pada orang de$asasehat nilainya sekitar *+ & -+

    . F"F !*&*+ (forced e#piratory /o$), optional* Peak "#piratory Flo$ (P"F), merupakan kecepatan pergerakan

    udara keluar dari paru&paru pada a$al ekspirasi, diukur dalamliterdetik

    0 F"F *-+ dan F"F *+, optional, merupakan rata&rata aliran(kecepatan) udara keluar dari paru&paru selama pertengahanpernafasan (sering diseut juga seagai 22"F(ma#imal mid&e#piratory /o$

    Klasifkasi gangguan ventilasi(% nilai prediksi) :

    3angguan restriksi : Vital Capacity (VC) 4 -+ nilai prediksi5FVC 4 -+ nilai prediksi3angguan ostruksi : F"V1 4 -+ nilai prediksi5 F"V1FVC 4*+ nilai prediksi3angguan restriksi dan ostruksi : FVC 4 -+ nilai prediksi5F"V1FVC 4 *+ nilai prediksi%entuk spirogram adalah hasil dari spirometri %eerapa halyang menyeakan spirogram tidak memenuhi syarat :

    1 6eruru&uru atau penarikan nafas yang salah! %atuk' 6erminasi leih a$al. 6ertutupnya glottis* "kspirasi yang ervariasi0 7eocoran

    8etiap pengukuran seaiknya dilakukan minimal ' kali

    7riteria hasil spirogram yang reprodusiel (setelah ' kali

    ekspirasi) adalah dua nilai FVC dan F"V1 dari ' ekspirasi yang

    dilakukan menunjukkan variasiperedaan yang minimal

    (peredaan kurang dari *+ atau 1-- m9)

  • 8/18/2019 PARU . dok.ni

    7/8

  • 8/18/2019 PARU . dok.ni

    8/8

    DAFTAR PUSTAKA

    & o7alak, -enifer P 21&&5uku A+ar Patofisiologi-akarta>;G 

    2 Idobi -uli 21&& Diunduh dari>

    http>//emedi*inemeds*ape*om/arti*le&3&:'treatment 21

    http://emedicine.medscape.com/article.165139-treatmenthttp://emedicine.medscape.com/article.165139-treatmenthttp://emedicine.medscape.com/article.165139-treatment