Upload
aditya-dwi-saputra
View
137
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
Pasar modal adalah salah satu lembaga pembiayaan atau wadah untuk mencari dana
bagi perusahaan dan alternatif sarana investasi bagi masyarakat (investor) dimana di
dalamnya terdapat transaksi penawaran umum dan perdagangan efek dari perusahaan publik
kepada masyarakat investor. Kegiatan tersebut dilindungi oleh payung hukum yang sangat
menjunjung tinggi prinsip keterbukaan. Prinsip keterbukaan adalah persoalan inti dalam pasar
modal dan sekaligus merupakan jiwa pasar modal itu sendiri sebab prinsip tersebut menjadi
landasan pertimbangan bagi para pelaku di pasar modal untuk melakukan aktivitas
perpasarmodalan secara rasional. Namun demikian, masih terdapat banyak pelanggaran
terhadap prinsip keterbukaan di dalam praktek pasar modal di seluruh dunia.
Salah satu bentuk pelanggaran terhadap prinsip keterbukaan di pasar modal adalah
praktek Insider trading. Dalam pasar modal di Indonesia, praktek insider trading tergolong
salah satu pelanggaran yang paling sering dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait di dalam
sejumlah skandal, apakah itu yang melibatkan emiten swasta ataupun BUMN. Hal tersebut
terjadi bukan hanya karena sulitnya pembuktian terjadinya praktek tersebut, tetapi juga karena
sanksi yang diberikan selama ini bersifat kurang tegas. Sanksi yang diberikan terhadap
praktek Insider trading selama ini hanya berupa sanksi administratif yaitu denda. Padahal, di
dalam peraturan perundangan tentang pasar modal (UUPM) disebutkan bahwa praktek Insider
trading termasuk dalam tindak kejahatan pidana. Tindak kejahatan pidana seharusnya tidak
hanya mendapatkan sanksi administrstif, tetapi juga mendapat sanksi kurungan agar
memberikan efek jera kepada pelakunya.
Sebelumnya Saya ingin membahas lebih jelas mengenai apakah itu insider trading,
secara teknis pelaku perdagangan orang dalam dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pihak
yang mengemban kepercayaan secara langsung maupun pihak yang yang mendapat
kepercayaan secara tidak langsung dari emiten atau perusahaan publik atau disebut juga
sebagai pihak yang berada dalam fiduciary position, dan pihak yang menerima informasi
orang dalam dari pihak pertama (fiduciary position) atau dikenal dengan Tippees.
1
Pasar Modal dan Prinsip Keterbukaan
Pada dasarnya, pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan
jangka panjang yang biasa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri.
Baik pasar modal maupun pasar uang adalah merupakan bagian dari pasar keuangan
(financial market).
Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 memberikan pengertian pasar modal
yang lebih spesifik, yaitu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal memiliki peran besar bagi
perekonomian dari suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu
fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.
Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar menyediakan fasilitas
atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yang memiliki kelebihan
dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal maka
pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan
memperoleh imbalan (return), sedangkan pihak issuer (dalam hal ini perusahaan) dapat
memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya
dana dari operasi perusahaan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar
modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik
dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih.
Manfaat keberadaan pasar modal diantara lain :
1) Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha sekaligus
memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal;
2) Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya
diversifikasi;
3) Menyediakan leading indicator bagi tren ekonomi negara;
4) Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah;
2
5) Penyebaran kepemilikan, keterbukaan, dan profesionalisme, menciptakan iklim
berusaha yang sehat;
6) Menciptakan lapangan kerja/profesi yang menarik;
7) Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan mempunyai prospek.
8) Alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan resiko yang bisa
diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas, dan diversifikasi
9) investasi;
10) Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha, memberikan akses kontrol sosial;
11) Pengelolaan perusahaan dengan iklim keterbukaan, mendorong pemanfaatan
manajemen profesional;
12) Sumber pembiayaan dana jangka panjang bagi emiten.
Prinsip keterbukaan menjadi persoalan inti dalam pasar modal dan sekaligus
merupakan jiwa pasar modal itu sendiri. Keterbukaan tentang fakta materiel sebagai jiwa
pasar modal didasarkan pada keberadaan prinsip keterbukaan yang memungkinkan
tersedianya bahan pertimbangan bagi investor, sehingga ia secara rasional dapat mengambil
keputusan untuk melakukan pembelian atau penjualan saham.
Setidak-tidaknya ada tiga fungsi prinsip keterbukaan dalam pasar modal :
a) Prinsip keterbukaan berfungsi untuk memelihara kepercayaan publik terhadap pasar.
Tidak adanya keterbukaan dalam pasar modal membuat investor tidak percaya
terhadap mekanisme pasar. Sebab prinsip keterbukaan memiliki peranan penting bagi
investor sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi karena melalui
keterbukaan bisa terbentuk suatu penilaian (judgment) terhadap investasi, sehingga
investor secara optimal dapat menentukan pilihan terhadap portofolio mereka. Makin
jelas informasi perusahaan maka keinginan investor untuk melakukan investasi makin
tinggi. Sebaliknya ketiadaan atau kekurangan serta ketertutupan informasi dapat
menimbulkan ketidakpastian bagi investor, dan konsekuensinya menimbulkan
ketidakpercayaan investor dalam melakukan investasi melalui pasar modal.
3
b) Prinsip keterbukaan berfungsi untuk menciptakan mekanisme pasar yang efisien.
Filosofi ini didasarkan pada kontruksi pemberian informasi secara penuh sehingga
menciptakan pasar modal yang efisien, yaitu harga saham sepenuhnya merupakan
refleksi dari seluruh informasi yang tersedia. Dengan demikian prinsip keterbukaan
dapat berperan dalam meningkatkan ketersediaan informasi yang benar, agar dapat
ditetapkan harga pasar yang akurat. Hal ini menjadi penting karena berkaitan dengan
pasar modal sebagai lembaga keuangan yang beroperasi berdasarkan informasi. Tanpa
informasi peserta pasar tidak dapat mengevaluasi produk-produk lembaga keuangan
tersebut.
c) Prinsip keterbukaan penting untuk mencegah penipuan (fraud). Semakin banyak
informasi yang diungkapakan akan meminimalisasi tindakan salah dan
penyalahgunaan. Selanjutnya dia menyatakan bahwa dalam pasar keuangan pendapat
tersebut tidak perlu lagi dibuktikan, tetapi lebih banyak tergantung informasi apa yang
harus diungkapkan dan kepada siap informasi itu disampaikan. Fungsi prinsip
keterbukaan untuk mencegah terjadinya penipuan tersebut adalah pendapat yang
paling tua.
Insider Trading
Insider trading secara bahasa berarti perdagangan orang dalam. Dalam istilah hukum
pasar modal, Insider trading adalah perdagangan efek yang dilakukan oleh mereka yang
tergolong “orang dalam” perusahaan (dalam arti luas), dimana perdagangan efek tersebut
didasarkan karena adanya suatu “informasi orang dalam” (inside information) yang penting
dan mengandung fakta material, dimana pelaku Insider Trading (Inside Trader)
mengharapkan keuntungan ekonomi, secara langsung atau tidak langsung.
Praktek insider trading merupakan salah satu praktek yang melanggar prinsip
keterbukaan dalam pasar modal. Selain itu, praktek tersebut juga merupakan praktek
perdagangan saham yang tidak adil (unfair trading) karena posisi inside trader yang lebih baik
(dalam kepemilikan informational advantages) dibandingkan dengan investor lain.
4
LATAR BELAKANG MASALAH
Kasus Insider Trading Semen Gresik
Kasus ini merupakan kasus yang masih banyak menyisakan pertanyaan publik. Kasus
ini baru mencuat ketika I Putu Gede Ary Sutha, ketua Bapepam waktu itu yang masa
jabatannya hampir berakhir, mengumumkan bahwa terjadi indikasi Insider trading dalam
perdagangan saham semen gresik. Dia mengungapkan bahwa kasus ini melibatkan mantan
menteri keuangan dan sejumlah perusahaan sekuritas, termasuk perusahaan sekuritas milik
negara. Setelah melalui penyelidikan, ditemukan fakta bahwa terdapat 15 pialang yang secara
agresif melakukan aksi beli. Diantara 15 pialang tersebut terdapat 3 perusahaan sekuritas yang
terkait dengan Semen Gresik yaitu Danareksa Sekuritas dan Bahana Securities, Jardine
Fleming Nusantara yang menurut Undang-Unang tergolong sebagai orang dalam. Inside
Information yang diduga menjadi basis dalam aksi beli itu adalah rencana divestasi saham
Semen Gresik oleh pemerintah kepada pihak asing ( salah satunya Cement Mexico). Dalam
proses penyelesaian kasus ini, Bapepam mengumumkan bahwa tidak ada bukti yang mengacu
kepada Insider trading tetapi apabila ’dikemudian hari’ ditemukan unsur-unsur yang dapat
dijadikan bukti tindak pidana pasar modal maka, Bapepam akan melakukan proses penyidikan
untuk kasus tersebut.
RUMUSAN MASALAH
Setelah mengetahui Latar Belakang masalah diatas, maka saya menemukan beberapa
permasalahan yang patut untuk dibahas :
A. Apa itu Insider Trading dan Bagaimana Proses Pembuktiannya??
B. Bagaimana Tinjauan Hukum Terhadap kasus Insider Trading Semen Gresik.
C. Bagaimana Posisi dan Kewenangan BAPEPAM-LK dalam kasus Insider Trading di
Semen Gresik.??
5
BAB II :
PEMBAHASAN
A. Apa itu Insider Trading?
Insider trading secara bahasa berarti perdagangan orang dalam. Dalam istilah hukum
pasar modal, Insider trading adalah perdagangan efek yang dilakukan oleh mereka yang
tergolong “orang dalam” perusahaan (dalam arti luas), dimana perdagangan efek tersebut
didasarkan karena adanya suatu “informasi orang dalam” (inside information) yang penting
dan mengandung fakta material, dimana pelaku Insider Trading (Inside Trader)
mengharapkan keuntungan ekonomi, secara langsung atau tidak langsung.
Pengaturan insider trading terdapat di dalam Undang Undang Nomor 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal (UUPM ) pasal 95 sampai 98 Undang- Undang tersebut. Di dalam Pasal
95 UUPM diatur bahwa:
Orang dalam dari Emiten atau Perusahaan Publik yangmempunyai informasi orang
dalam dilarang melakukan pembelian atau penjualan atas efek:
a. Emiten atau Perusahaan Publik dimaksud; atau
b. Perusahaan lain yang melakukan transaksi dengan Emiten atau Perusahaan Publik
yang bersangkutan
Yang termasuk orang dalam pasal tersebut adalah Corporate Insiders. Secara teknis
Corporate Insiders dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
Traditional Insiders
Traditional Insiders merupakan pihak yang berada dalam fiduciary position (pihak
yang wajib menjalankan fiduciary obligation di dalam perusahaan) di dalam Emiten atau
Perusahaan Publik. Yang termasuk dalam traditional insiders adalah Komisaris, Direktur,
Pegawai, Pemegang Saham Utama Emiten atau Perusahaan Publik.
6
Temporary Insiders
Temporary Insiders atau quasi insiders adalah pihak luar perusahaan mempunyai
hubungan trust dan confidence dengan perusahaan atau mempunyai hubungan jangka pendek
yang mengakibatkan fiduciary obligations mereka kepada perusahaan. Oleh karena hubungan
tersebut memungkinkan pihak luar tersebut memperoleh inside information. Yang termasuk
dalam temporary insisders adalah konsultan hukum, notaris, akuntan atau penasehat keuangan
dan investasi, serta pemasok atau kontraktor yang bekerja sama dengan emiten/perusahaan
publik tersebut.
Informasi orang dalam (Inside Information) dalam Insider trading
Yang dimaksud dengan informasi dalam insider trading adalah informasi material
yang penting dan belum dibuka untuk umum (undisclosed information), misalnya:
Merger, konsolidasi dan akuisisi;
Pemecahan saham dan pembagian dividen saham;
Tuntutan hukum yang penting terhadap perusahaan dan atau direktur dan komisaris
perusahaan;
Pendapatan dan deviden yang luar biasa;
Perolehan atau kehilangan kontrak penting;
Produk atau penemuan baru yang berarti;
Perubahan tahun fiskal perusahaan;
Perubahan dalam pengendalian atau perubahan penting dalam manajemen;
Perolehan atau kehilangan kontrak penting:
Tuntutan hukum yang penting terhadap perusahaan dan atau direktur dan komisaris
perusahaan;
Pengumuman pembelian kembali atau pembayaran efek yang bersifat utang:
7
Penjualan tambahan efek kepada masyarakat atau secara terbatas yang material
jumlahnya.
Informasi tersebut diatas mengandung berita material yang dapat mempengaruhi harga
saham dan apabila seseorang memiliki informasi tersebut akan menempatkan dirinya pada
posisi yang diuntungkan. Namun, ada beberapa hal yang patut diperhatikan mengenai
informasi perusahaan yaitu bahwa tidak semua informasi meskipun material dan dapat
mempengaruhi harga saham harus diberitahukan kepada publik, informasi tersebut antara lain
yaitu:
Informasi yang belum matang untuk diberitahukan kepada publik. Misalnya sebuah
perusahaan pertambangan menemukan sumber minyak baru yang belum begitu pasti;
Informasi, yang apabila diberitahukan kepada publik akan dimanfaatkan oleh pesaing-
pesaingnya sehingga merugikan perusahaan tersebut;
Informasi yang memang sifatnya rahasia. Ini yang sering disebut rahasia
perusahaan.Misalnya jika ada kontrak dengan pihak ketiga, tetapi dalam
kontraktersebut ada klausula yang menyatakan bahwa apa yang ada dalam kontrak
tersebut adalah bersifat rahasia di antara para pihak tersebut.
Pembuktian Insider Trading
Praktek Insider trading mungkin dapat dideteksi dengan cukup mudah. Hal tersebut
dapat dideteksi dari beberapa fakta-fakta yang ada ketika praktek tersebut terjadi, diantaranya
ada atau tidaknya orang dalam yang melakukan transaksi atas efek perusahaan dimana yang
bersangkutan menjadi orang dalam. Selain itu, dapat pula dideteksi dari adanya peningkatan
harga dan volume perdagangan efek sebelum diumumkannya informasi material kepada
publik dan terjadinya peningkatan atau penurunan harga dan volume perdagangan yang tidak
wajar.
Namun, seperti halnya bentuk kejahatan kerah putih lainnya, insider trading amat sulit
untuk dibuktikkan karena pembuktian tindak kejahatan ini memerlukan standard pembuktian
yang tinggi. Standar pembuktian praktek Insider trading tidak mudah karena praktek ini
termasuk tindak pidana dalam pasar modal yang memerlukan standar pembuktian beyond
reasonable doubt. Standar pembuktian tersebut memungkinkan pelaku Insider trading
8
dibebaskan oleh pengadilan karena pengadilan tidak mampu membuktikan bahwa pelaku
bersalah.
Dalam sistem hukum Indonesia terdapat lima alat pembuktian yang dianggap sah,
yaitu surat-surat, kesaksian, persangkaan, pengakuan dan sumpah. Jika ditelaah, alat bukti
yang dimaksud dalam pasal tersebut maka insider trading tidak dapat dibuktikan karena bukti
transaksi yang dilakukan di bursa merupakan hasil elektronik yaitu berupa print out dan bukan
termasuk kategori surat sebagaimana disebutkan dalam undang-undang. Namun pembuktian
praktek Insider trading masih dapat dilakukan dengan investigasi para pihak yang dideteksi
telah melakukan praktek tersebut dan juga dari pemeriksaan dokumen-dokumen tertulis,
termasuk di dalamnya lembaran transaksi elektronik.
Sanksi Praktek Insider Trading
Dalam UUPM Pasal 104 disebutkan bahwa praktek Insider Trading merupakan tindak
kejahatan pidana. Oleh karena itu, dalam pasal tersebut disebutkan bahwa sanksi hukum atas
tindakan tersebut adalah berupa ancaman pidana penjara paling lama sepuluh tahun dan denda
paling banyak lima belas milliar rupiah.
B. TINJAUAN HUKUM KASUS INSIDER TRADING SEMEN GRESIK
Seperti yang telah dituliskan dalam Latar Belakang Masalah di atas, ditemukan fakta bahwa
terdapat 15 pialang yang secara agresif melakukan aksi beli saham PT Semen Gresik.
Diantara 15 pialang tersebut terdapat 3 perusahaan sekuritas yang terkait dengan Semen
Gresik yaitu Danareksa Sekuritas dan Bahana Securities, Jardine Fleming Nusantara yang
menurut Undang-Unang tergolong sebagai orang dalam. Inside Information yang diduga
menjadi basis dalam aksi beli itu adalah rencana divestasi saham Semen Gresik oleh
pemerintah kepada pihak asing ( salah satunya Cement Mexico).
Dengan latar belakang divestasi saham Semen Gresik tersebut, Saham pemerintah di
Semen Gresik kini mencapai 65%. Yang selebihnya dimiliki masyarakat lewat lantai bursa.
Lewat program privatisasi, dengan tetap menguasai saham mayoritas, pemerintah akan
melego sedikitnya 14% saham. Untuk keperluan itu, pada 1 April 1998 pemerintah menunjuk
Danareksa dan Bahana menjadi pendamping dalam melakukan privatisasi. Tugasnya ialah
membantu agar program privatisasi berjalan lancar. Maka, sesuai perannya, kedua sekuritas
BUMN itu tahu banyak soal apa dan bagaimana Semen Gresik.
9
Dan karena Bahana dan Danareksa telah mengetahui “Rahasia Dapur” dari Semen
Gresik, yaitu tentang adanya 3 perusahaan asing yang berminat untuk mengakuisisi saham
dari PT.Semen Gresik, yakni Cement Mexico (Meksiko), Holderbank (Swiss), dan
Heidelberger Zement AG (Jerman). Mereka telah mengajukan penawaran kepada pemerintah
untuk membeli SMGR. Lantas, berapa mereka menawar? Informasi inilah yang potensial
"diperjualbelikan". Beredar kabar bahwa harga yang dikehendaki pemerintah berkisar pada
US$0,9 hingga US$1 per lembar saham. Ada juga yang menyebut, harga yang cocok untuk
SMGR, yang juga induk perusahaan Semen Tonasa dan Andalas ini Rp.30.000/ lembar
saham, maka ke dua pihak tersebut tatkala Saham Semen Gresik Mulai dibuka di lantai
saham, mereka sudah pada posisi siap beli.
Dalam Penjelasan yang sudah diterangkan di atas, pembuktian untuk ada atau tidaknya
indikasi Inside Trading dapat dideteksi dengan beberapa fakta-fakta yang ada ketika praktek
tersebut terjadi, diantaranya ada atau tidaknya orang dalam yang melakukan transaksi atas
efek perusahaan dimana yang bersangkutan menjadi orang dalam. Selain itu, dapat pula
dideteksi dari adanya peningkatan harga dan volume perdagangan efek sebelum
diumumkannya informasi material kepada publik dan terjadinya peningkatan atau penurunan
harga dan volume perdagangan yang tidak wajar.
Dalam Kasus Semen Gresik ini Sebenarnya, kecurigaan terhadap transaksi saham
dengan kode SMGR itu telah tercium sejak awal Mei. Dan memuncak pada transaksi Juni.
Pada 3 Juni misalnya, harga saham yang semula Rp.4.850 dalam tempo dua pekan melonjak
hingga menyentuh angka Rp.10.200, sebelum akhirnya stabil pada harga Rp.8.700. Ini berarti
terjadi lonjakan hingga 80%. Terakhir, 29 Juni, harga SMGR berada di posisi Rp.7.700.
Dibanding lonjakan harga saham Bank Pikko, 8 April tahun lalu, lonjakan harga saham
Semen Gresik boleh dibilang tidak seberapa. Harga saham Bank Pikko ketika itu melonjak
207% hanya dalam tempo kurang dari empat jam.
Logikanya, melonjaknya harga saham Semen Gresik akan menguntungkan pihak
pemerintah yang tengah gencar melego sebagian sahamnya di BUMN. Dengan lonjakan harga
hampir dua kali lipat itu, tentu dana yang diperoleh dari penjualan saham Semen Gresik
menjadi lebih besar. Dalam aturan di bursa, private placement bisa dilakukan pada harga
tertinggi selama 90 hari terakhir. Maka, harga tertinggi itu yang akan menjadi patokan. Kalau
transaksi tertinggi Rp8.700, maka harga itu yang akan menjadi patokan. Bahkan, bukan tidak
10
mungkin, harga transaksi bisa lebih tinggi. Kalau saja pemerintah menjual 14% sahamnya
dengan harga Rp8.700, maka dana yang bisa bisa dihimpun tak kurang dari Rp900 miliar.
Target pemerintah dari privatisasi 12 BUMN adalah Rp15 triliun.
Kalau dihitung dari sisi investasi harga itu masih terbilang rendah. Ada pengamat yang
menghitung harga yang pantas untuk SMGR saat ini sekitar Rp30.000. Sebab, membeli saham
Semen Gresik berarti juga membeli saham Semen Tonasa dan Semen Padang. Dan, menurut
perhitungan mereka, untuk membangun pabrik semen sekarang dibutuhkan investasi yang
sangat besar, salah satunya akibat kurs rupiah yang anjlok.
Begitupun, melejitnya harga saham perusahaan semen beraset Rp5,3 triliun itu, untuk
ukuran bursa memang patut dicurigai. Dari data transaksi, terungkap bahwa ada 15 pialang
yang amat agresif membeli SMGR. Dalam istilah bursa mereka berada dalam posisi buyer
initiator.
Nah, dari para pilang itu, tiga di antaranya ternyata punya hubungan erat dengan
Semen Gresik. Mereka adalah para penasihat keuangannya sendiri yang boleh dibilang Orang
dalam, yakni Danareksa Sekuritas dan Bahana Securities, keduanya adalah milik pemerintah,
serta Jardine Fleming Nusantara. Menurut pasal 95, 96 dan 97 UUPM mereka tergolong
sebagai orang dalam yang haram ikut bertransaksi jual-beli saham tersebut.
Di sini, mereka malah agresif. Keterlibatan mereka semakin jelas setelah data-data
dibongkar. Terungkap bahwa pada periode Mei hingga 18 Juni 1998 Danareksa Sekuritas
ternyata aktif melakukan aksi beli. Pada kurun waktu itu, mereka melakukan transaksi beli
hingga 703 kali, Bahana 225 kali, serta Jardine Fleming 535 kali. Mereka memang bukan
yang teraktif. Yang paling aktif justru Indosuez WI Carr Securities Indonesia yang melakukan
722 kali transaksi beli. Bhakti Investama juga melakukan 584 kali transaksi beli.
Kalau diperhitungkan dengan aksi jual yang mereka lakukan, Danareksa dan Indosuez
membukukan net beli yang positif. Artinya pada periode itu mereka lebih banyak membeli
ketimbang menjual. Volume beli mereka masing-masing 4,5 juta, dan 4,1 juta lembar. Begitu
pula Jardine Fleming yang mencatat transaksi net beli 1,8 juta lembar, sedangkan Bahana
berada pada posisi net jual sebanyak setengah juta lembar.
11
Dari data di atas jelas tampak, Danareksa dan Jardine Fleming ikut bermain berperan
dalam melonjaknya harga saham yang demikian drastis. Sementara Bahana, meski ia lebih
banyak menjual, disebut-sebut punya hubungan dengan Goldman Sach, sekuritas asing
penasihat keuangan Cemex, perusahaan semen Meksiko yang berminat membeli saham
Semen Gresik. Maka, kecurigaan pun makin mengkristal. Atas dasar itulah Ary Suta melansir
adanya perilaku curang. Sebab, ketiga unsur insider trading, yaitu unsur perdagangan, unsur
orang dalam, dan unsur informasi orang dalam, cukup lengkap.
Tetapi apabila memang unsur informasi harga pasaran yang dipake untuk dasar
menentukan adanya indikasi praktek insider trading, menurut saya tetap masih kurang tepat,
informasi harga maupun informasi tentang privatisasi jelas bukan informasi rahasia. Langkah
ini telah diumumkan jauh-jauh hari pada waktu IMF dan pemerintah menandatangani
kesepakatan tempo hari. Jelas terungkap dalam kesepakatan bahwa pemerintah akan
memprivatisasi 12 BUMN termasuk Semen Gresik. Atas dasar tersebut, kalangan investor di
pasar modal sudah bisa memperkirakan pemerintah akan melepas saham itu. Bahkan pada 1
April 1998 ada koran yang memuat head line bahwa pemerintah memastikan divestasi saham
Semen Gresik. Kantor-kantor berita asing seperti Bloomberg dan Reuter pun memberitakan
hal ini.
PRAKTEK INSIDER TRADING DALAM PASAR MODAL INDONESIA
Pasar modal Indonesia telah mengalami serangkaian reformasi semenjak pertama kali
beroperasi hingga sekarang. Bursa efek yang dulu terbagi menjadi 2, yaitu BEJ dan BES,
sekarang telah terintegrasi menjadi BEI (Bursa Efek Indonesia). Lembaga pengawasan pasar
modal yang dulu belum terintegrasi pun, sekarang sudah terintegrasi menjadi BAPEPAM-LK
(Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) sejak Desember 2005.
Namun, sangat disayangkan masih banyak terjadi praktek-praktek pelanggaran prinsip
keterbukaan di dalamnya. Pelanggaran tersebut tidak hanya dilakukan oleh emiten-emiten
swasta tetapi juga banyak dilakukan oleh emiten BUMN. Mulai dari pelanggaran kecil,
seperti keterlambatan penyampaiaan informasi material perusahaan emiten, sampai dengan
pelanggaran berat yang termasuk tindak pidana pasar modal, seperti manipulasi pasar dan
Insider trading.
12
Kasus-kasus ataupun dugaan praktek Insider trading dalam pasar modal kita cukup
banyak. Namun, tak satupun dari kasus tersebut yang pernah dibawa dalam proses litigasi
(peradilan di pengadilan). Berikut penulis sajikan secara ringkas beberapa contoh dari kasus
insider trading yang pernah terjadi dalam pasar modal kita:
C. KEWENANGAN BAPEPAM-LK
Wewenang Bapepam-LK Kecenderungan diterapkannya sistem pengawasan industri
jasa keuangan secara terpadu di banyak negara memicu regulator di Indonesia menyesuaikan
diri dengan perubahan tersebut. Jika sebelumnya pengawasan pasar modal dilakukan oleh
institusi khusus pengawas pasar modal, maka saat ini pengawasan dilakukan oleh suatu
institusi pengawas terpadu yang mengawasi seluruh kegiatan sektor keuangan. Institusi
pengawasan terpadu ini dibentuk dengan maksud untuk menciptakan lembaga pengawas yang
terintegrasi bagi pasar modal, perbankan, dana pensiun, asuransi serta lembaga keuangan
lainnya. Hal ini ditujukan dalam rangka mengurangi tingkat risiko di sektor keuangan dan
mengantisipasi berkembangnya universal product, meningkatkan kepercayaan pasar,
perlindungan konsumen, transparansi, standar praktik bisnis keuangan, dan mengurangi
kejahatan di bidang keuangan. Bapepam-LK memiliki wewenang untuk membina, mengatur,
dan mengawasi kegiatan pasar modal serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan
standardisasi teknis di bidang lembaga keuangan. Penyusunan peraturan di bidang pasar
modal; Penegakan peraturan di bidang pasar modal; Pembinaan dan pengawasan terhadap
pihak yang memperoleh izin usaha, persetujuan, pendaftaran dari Badan dan pihak lain yang
bergerak di pasar modal; Penetapan prinsip-prinsip keterbukaan perusahaan bagi Emiten dan
Perusahaan Publik; Penyelesaian keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi
oleh Bursa Efek, Kliring dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian;
Penetapan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal; Penyiapan perumusan kebijakan di
bidang lembaga keuangan; Pelaksanaan kebijakan di bidang lembaga keuangan, sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku; Perumusan standar, norma, pedoman
kriteria dan prosedur di bidang lembaga keuangan;
Dari contoh kasus di atas, dapat kita ketahui bahwa Bapepam-LK sebagai otoritas dan
regulator pasar modal kita kurang tegas dalam menindaklanjuti kasus insider trading.
Kebanyakan kasu hanya diselesaikan dengan pengenaam sanksi adaministratif yang kurang
bisa menimbulkan efek jera bagi para pelaku tindak pidana pasar modal tesebut. Akibatnya
13
para pelaku yang pernah melakukan praktek curang tidak akan terdisinsentif untuk tidakn
mengulangi perbuatannya. Dampak dari hilangnya penegakan sanksi pidana adalah efek jera.
Sehingga, ruang gerak pelaku di kemudian hari tidak bisa dipersempit. Saat ini, jika ada yang
menelusuri daftar hitam Bapepam-LK atau meriset publikasi media soal kecurangan pasar
modal di Indonesia, hasilnya pasti mayoritas pelaku-pelaku yang melakukan tindak
kecurangan adalah pihak-pihak yang sama.
Bapepam sepertinya enggan dalam menyelesaikan kasus - kasus tersebut ke proses
litigasi walaupun sebenarnya kasus tersebut tindak pidana pasar modal. Dalam makalahnya,
Keengganan Bapepam dalam membawa kasus tersebut ke dalam proses litigasi dikarenakan
proses litigasi Insider trading dan tindak pidana pasar modal lainnya cenderung memakan
waktu dan biaya lama serta pembuktian dari kasus-kasus tersebut juga sulit.
Jika keengganan yang menyebabkan tidak terlaksana proses pelakasanaan hukum
pidana tersebut terus berlangsung maka dapat dipastikan lama kelamaan pasar modal kita
akan ambruk karena investor, baik domestik dan asing, sudah tidak lagi memiliki kepercayaan
terhadap pasar modal. Pertumbuhan ekonomi akan melambat karena investor akan lebih
memilih berinvestasi di pasar modal negara lain yang lebih sehat dan dapat dipercaya. Indra
Safitri mengungkapkan bahwa pasar modal tidak akan menjadi instrumen penggerak investasi
ekonomi apabila rapuhnya penegakan hukum masih belum dapat diselesaikan.
BAB III :
PENUTUP
SIMPULAN
Dari pembahasan diatas, penulis mencoba menemukan beberapa solusi melalui studi literatur
dalam menangani praktek insider trading dan penegakan hukum tindak insider trading.
Penegakan hukum terhadap kasus insider trading di pasar modal Indonesia kurang
tegas karena proses peradilan tindak pidana pasar modal memakan waktu dan biaya yang
besar dan juga pembuktian yang rumit. Untuk itu perlu diadakan pengawasan yang lebih
ketat, sanksi yang tegas, serta alternatif-alternatif lain dalam penegakan hukum tersebut
14
seperti civil penalty dan out of court settlement demi Pasar Modal Indonesia yang sehat dan
dapat membawa arus positif dalam perekonomian nasional Indonesia.
SARAN
BAPEPAM-LK harus lebih bertindak proaktif dalam mengawasi jalannya pasar modal
sehingga para pelaku yang berniat melakukan tindak pelanggaran akan lebih terdisinsntif.
BAPEPAM-LK melakukan koordinasi yang integratif dengan lembaga penegakan
hukum (seperti kepolisian dan kejaksaan) dan lembaga pemerintah yang lain seperti PPATK
(Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) atau Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
dalam tindakan preventif maupun penyelesaian kasus insider trading.
Perlu di adakan revisi UU Pasar Modal agar kasus dugaan insider trading dapat lebih
mudah dibuktikan. Revisi ini perlu dilakukan karena selama ini hukum tertulis Indonesia
hanya menganut asas pembuktian yang terbatas. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
penerapan civil penalty (yang sudah diterapkan di AS) yaitu mekanisme campuran antara
hukum pidana dan perdata, dimana sanksi hukuman menganut hukum pidana (yang lebih
berat hukumannya) tetapi mengugunakan standar pembuktian untuk kasus perdata biasa yang
dikenal Dengan istilah balance of probabilities. Pengimplementasian out of court settlement,
yaitu penyelesaian kasus tindak pidana pasar modal diluar pengadilan tanpa menghilangkan
rekam pidana dalam database tindak pidana pasar modal.
15
DAFTAR PUSTAKA :
Irsan Nasarudin.M, Indra Surya, Ivan Yustiavandana, Arman Nefi, Adiwarman, Aspek
Hukum Pasar Modal Indonesia, 2000, Kencana, Jakarta
Husnan, Suad, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Cet 2, 1994, UPP AMP
YKPN, Yogyakarta
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal
http://home.indo.net.id/~hirasps/BUMN/TAPM66-4.html. Diakses pada tanggal 17 Desember
2011, 18.45
http://www.bapepam.go.id/old/profil/organisasi.htm. Diakses pada tanggal 19 Desember
2011, 21.55
16