20
PROGRAM PROFESI AKUNTANSI MAKALAH PASAR MODAL PENAWARAN UMUM PERDANA Disusun oleh : IQBAL ADONIS UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA 2014

Pasar Modal - IPO

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pasar Modal - IPO

PROGRAM PROFESI

AKUNTANSI

MAKALAH

PASAR MODAL

PENAWARAN UMUM PERDANA

Disusun oleh :

IQBAL ADONIS

UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

2014

Page 2: Pasar Modal - IPO

BAB I

PENDAHULUAN

Berkembangnya ekonomi dunia memberikan pengaruh yang signifikan kepada

masing-masing negara untuk dipaksa ikut berkembang, agar tidak tertinggal oleh negara-

negara lainnya. Beberapa negara memilih untuk membuat perusahaan negara sendiri dan

mengembangkannya dengan standar yang tinggi agar dapat meningkatkan kekuatan ekonomi

negara itu sendiri. Ada juga beberapa negara yang mendorong sektor swasta untuk

berkembang bersamaan dengan sektor non-swasta dalam negara tersebut, dengan tujuan agar

masyarakat negara tersebut dapat lebih berkembang, dengan tidak terlalu bergantung kepada

pemerintahan negara tersebut. Berkembangnya perusahaan-perusahaan suatu negara, dimana

secara tidak langsung akan meningkatkan ekonomi negara tersebut, dapat juga didorong

dengan cara adanya peraturan yang memberikan kesempatan bagi seluruh masyarakat negara

tersebut untuk membantu secara langsung, dengan kontribusi dana mereka kepada

perusahaan tersebut. Bahkan, untuk perusahaan yang secara global sudah dikenal, penanaman

modal juga dapat dilakukan oleh masyarakat asing, demi terciptanya peningkatan

pertumbuhan dalam perusahaan tersebut.

Indonesia, sebagai negara dengan perumbuhan ekonomi kedua terbesar di dunia, juga

mendorong para perusahaannya untuk terus berkembangnya. Banyak cara yang dilakukan

oleh Indonesia untuk memaksa perusahaan-perusahaan tersebut untuk berkembang. Salah

satu contoh yang paling signifikan adalah diizinkannya perusahaan asing ikut meramaikan

pasar di Indonesia, dengan tujuan agar perusahaan-perusahaan yang telah lama berdiri ikut

berkembang dengan cara menyesuaikan standar mereka dengan perusahaan asing yang lebih

dahulu berkembang tersebut. Kasus yang paling terlihat adalah ketika pemerintah Indonesia

mengizinkan perusahaan minyak dan gas asing untuk membuka Stasiun Pengisian Bahan

bakar Umum (SPBU) di Indonesia secara bebas. Dahulu, kita mengetahui bahwa satu-satunya

perusahaan yang diizinkan oleh pemerintah Indonesia untuk membuka SPBU adalah

Pertamina, dimana merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Bobroknya kualitas

Pertamina semakin terlihat ketika banyak SPBU asing yang membuka outlet mereka di

Indonesia. Dengan adanya keadaan seperti ini, Pertamina dipaksa untuk berkembang, dengan

cara meningkatkan kualitas pelayanan mereka, kualitas bahan bakar yang mereka jual dan

banyak lainnya. Adanya program ‘Pasti Pas’ yang mereka canangkan untuk menyaingi

kualitas SPBU asing yang sudah teruji. Pertamina akihirnya dapat meningkat secara

signifikan dan dapat diakui bahwa SPBU milik Pertamina sudah dapat dikatakan setara

Page 3: Pasar Modal - IPO

dengan SPBU asing yang berstandar internasional. Contoh lainnya yang dapat kita lihat

adalah dalam industri maskapai penerbangan, dimana pemerintah Indonesia mempunyai satu

maskapai penerbangan yang diandalkan, yaitu Garuda Indonesia. Dulu penyediaan jasa

penerbangan sangat terbatas, baik oleh Garuda Indonesia maupun Merpati. Pemerintah

Indonesia, demi peningkatan kualitas dari maskapai penerbangan mereka, membuka jalan

bagi maskapai asing untuk masuk dalam industri penerbangan Indonesia dan mendorong

sektor swasta untuk ambil bagian dalam indutri tersebut. Garuda Indonesia, sebagai ujung

tombak pemerintah Indonesia dalam industri penerbangan, dipaksa untuk berkembang,

dengan cara peningkatan kualitas pelayanan, penyesuaian harga tiket penerbangan, ketepatan

waktu penerbangan dan sebagainya. Hasilnya, Garuda Indonesia menjadi salah satu maskapai

regional yang disegani oleh berbagai negara.

Namun dalam peningkatan kualitas suatu perusahaan diperlukan adanya dana yang

cukup dalam perusahaan tersebut. Disinilah peran pasar dalam peningkatan ekonomi suatu

negara. Pasar dalam hal ini terbagi atas pasar modal dan pasar uang, dimana perusahaan dapat

berusaha untuk mendapatkan dana yang cukup untuk peningkatan perusahaan tersebut. Salah

satu cara yang sedang didorong oleh pemerintah Indonesia adalah perusahaan untuk

melakukan penawaran saham perdana atau biasa disebut Initial Public Offering (IPO).

Perusahaan secara publik, untuk pertama kalinya, menawarkan sebagian kepemilikan mereka

dalam bentuk saham kepada masyarakat luas, dimana juga mendorong masyarakat untuk ikut

membantu meningkatkan kondisi ekonomi negara mereka secara tidak langsung. IPO

merupakan cara yang sudah biasa dilakukan oleh negara-negara maju untuk meningkatkan

kondisi perekonomian suatu perusahaan. Sehingga tidak heran banyak perusahaan yang

sudah dimiliki oleh masyarakat luas di negara-negara maju. Sedangkan di Indonesia, IPO

masih menjadi hal yang belum biasa dilakukan, dikarenakan masih banyaknya perusahaan

yang berpikir bahwa IPO akan sulit dilakukan dengan banyaknya aturan yang terkait dan juga

masih banyaknya perusahaan di Indonesia masih berpikir bahwa untuk mendapatkan dana

lebih baik dan mudah kepada bank maupun institusi keuangan lainnya. Padahal dengan

melakukan IPO, perusahaan mendapatkan dana murah, dimana tidak adanya kewajiban

perusahaan untuk melakukan pembayaran ulang kepada penanam modal atau investor dalam

bentuk dividen, berbeda dengan bank, dimana perusahaan diharuskan membayar bunga

pinjaman selain dari pokok pinjaman. IPO juga mendorong perusahaan meningkatkan

kualitas mereka dalam hal transaparansi, dimana setiap kegiatan mereka dapat dipantau

secara langsung oleh masyarakat dan dikritik oleh masyarakat dengan tujuan memperbaiki

perusahaan. Dalam contoh kasus yang kita ambil, Garuda Indonesa mengambil langkah IPO

Page 4: Pasar Modal - IPO

demi mendapatkan dana segar yang akan digunakan untuk membeli armada pesawat baru

demi kenyamana dan keamanan penumpang mereka, dimana merupakan hal yang sangat

penting bagi Garuda Indonesia.

Dengan penjelasa diatas dan contoh kasus yang diambil, penulis akan membahas

mengenai Penawaran Umum Perdana atau biasa disebut dengan Initial Public Offering

(IPO).

Page 5: Pasar Modal - IPO

BAB II

PEMBAHASAN

Penulis akan memulai membahas mengenai penawaran umum perdana atau initial

public offering dengan didahulukan menjelaskan apa yang dimaksud dengan pasar itu sendiri,

terutama mengenai pasar modal di Indonesia.

2.1 Pasar modal

2.1.1 Pengertian dan definisi

Pasar modal sama seperti pasar pada umumnya, yaitu tempat bertemunya antara

penjual dan pembeli. Disini yang diperjualbelikan adalah modal berupa hak kepemilikan

perusahaan dan surat pernyataan hutang perusahaan. Pembeli modal adalah individu atau

organisasi / lembaga yang bersedia menyisihkan kelebihan dananya untuk melakukan

kegiatan yang menghasilakn pendapatan melalui pasar modal, sedangkan penjual modal

adalah perusahaan yang memerlukan modal tau tambahan modal untuk keperluan usahanya.

Berdasarkan Keputusan Presiden No. 52 tahun 1976 tentang Pasar Modal

menyebutkan bahwa Pasar Modal adalah bursa efek yang seperti dimaksud dalam Undang-

Undang No. 15 tahun 1952 (Lembaga Negara Tahun 1952 Nomor 67). Menurut UU tersebut,

bursa adalah gedung atau ruangan yang ditetapkan sebagai kantor dan tempat kegiatan

perdagangan efek, sedangkan surat berharga yang dikategorikan sebagai efek adalah saham,

obligasi serta surat bukti lainnya yang lazim dikenal sebagai efek. Saat ini, pasar modal

mengacu pada Undang-Undang (UU) No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal.

2.1.2 Jenis Pasar Modal

Dalam menjalan fungsinya, pasar modal dibagi menjadi tiga macam, yaitu pasar

perdana, pasar sekunder dan bursa paralel.

a. Pasar perdana (Initial Public Offering – IPO)

Pasar perdana adalah penjualan perdana efek atau penjualan efek oleh perusahaan

yang menerbitkan efek sebelum efek tersebut dijual melalui bursa efek. Pada pasar

perdana, efek dijual dengan harga emisi, sehingga perusahaan yang menerbitkan emisi

hanya memperoleh dana dari penjualan tersebut. Pembahasan mengenai penawara

perdana saham akan dibahas lebih lanjut pada sub-poin berikutnya.

Page 6: Pasar Modal - IPO

b. Pasar sekunder

Pasar sekunder adalah penjualan efek setelah penjualan pada pasar perdana berakhir.

Pada pasar sekunder ini, harga efek ditentukan berdasarkan kurs efek tersebut. Naik

turunnya kurs suatu efek ditentukan oleh daya Tarik menarik antara permintaan dan

penawaran efek tersebut. Bagi efek yang dapat memenuhi syarat listing dapat menjual

efeknya di dalam bursa efek, sedangkan bagi efek yang tidak memenuhi syarat listing

dapat menjual efeknya di luar bursa efek.

c. Bursa paralel

Bursa paralel merupakan pelengkap bursa efek yang ada. Bagi perusahaan yang

menerbitkan efek yang akan menjual efeknya melalui bursa dapat dilakukan melalui

bursa paralel. Bursa paralel diselenggarakan oleh Persatuan Perdagangan Uang dan

Efek (PPUE).

2.1.3 Instrumen pasar modal

Instrumen pasar modal terdiri dari :

a. Saham

Salah satu efek yang pasar umumya dijual di pasar modal (bursa efek) adalah saham.

Saham adalah tanda penyertaan modal pada suatu Perseroan Terbatas (PT). Saham

yang diterbitkan emiten ada dua macam, yaitu saham biasa (common stock) dan

saham istimewa (preferred stock). Perbedaan saham ini berdasarkan pada hak yang

melekat pada saham tersebut. Hak ini meliputi ha katas menerima dividen,

memperoleh bagian kekayaan jika perusahaan dilikuidasi setelah dikurangi semua

kewajiban-kewajiban perusahaan.

b. Obligasi

Obligasi adalah surat pengakuan hutang suatu perusahaan yang akan dibayar pada

waktu jatuh tempo sebesar nilai nominalnya. Penghasilan yang diperoleh dari obligasi

berupa tingkat bunga yang akan dibayarkan oleh perusahaan penerbit obligasi tersebut

pada saat jatuh tempo.

Page 7: Pasar Modal - IPO

c. Surat berharga lainnya

Selain dari dua jenis efek yang telah diuraikan di atas yang sudah banyak digunakan

sebagai media hutang di bursa efek Indonesia, terdapat beberapa jenis efek yang juga

dapat digunakan sebagai media hutang, seperti option, warrant dan right.

2.1.4 Lembaga di Pasar Modal

Berikut merupakan lembaga yang terkait dengan pasar modal di Indonesia :

a. BAPEPAM - LK

Berperan sebagai pengatur pasar modal di Indonesia. Namun, terhitung tanggal 31

Desember 2012, sesuai dengan Undang-Undang No. 21 tahun 2011, tugas

BAPEPAM-LK dialihkan kepada lembaga baru yang bernama Otoritas Jasa

Keuangan atau OJK.

b. Bursa Efek Indonesia (BEI)

Merupakan tempat perdagangan efek-efek yang diterbitkan oleh perusahaan di

Indonesia.

c. Instansi pemerintah

Selain sebagai pengatur pasar modal, pemerintah juga campur tangan dalam hal-hal

tertentu agar pasar modal tersebut dapat berjalan secara efektif dan efisien. Instansi

pemerintah yang terlibat dalam mekanisme pasar modal adalah Badan Koordinasi

Penanaman Modal (BKPM), Departemen Teknis dan Departemen Kehakiman.

d. Lembaga swasta

Lembaga swasta yang terkait dalam kegiatan pasar modal antara lain adalah akuntan

publik, notaris, konsultan hukum, badan penilai (appraisal) dan konsultan efek

(investment advisor).

Page 8: Pasar Modal - IPO

2.2 Penawaran umum perdana (Initial Public Offering – IPO)

Dalam pasar finansial, initial public offering (IPO) adalah penjualan pertama saham

umum sebuah perusahaan kepada investor umum. Menurut Undang-Undang No.8 Tahun

1995, penawaran umum (emisi/go public/initial public offering) adalah kegiatan penawaran

efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tatacara

yang diatur dalam undang-undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya. Perusahaan

tersebut akan menerbitkan hanya saham-saham pertama, namun bisa juga menawarkan saham

kedua. Biasanya perusahaan tersebut akan merekrut seorang bankir investasi untuk menjamin

penawaran tersebut dan seorang pengacara korporat untuk membantu menulis prospektus.

Penjualan saham diatur oleh pihak berwajib dalam pengaturan finansial dan jika relevan,

sebuah bursa saham. Biasanya menjadi sebuah persyaratan untuk mengungkapkan kondisi

keuangan dan prospek sebuah perusahaan kepada para investor.

2.2.1 Manfaat penawaran umum

Dengan menjadi perusahaan publik, banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh

perusahaan, di antaranya :

a. Memperoleh sumber pendanaan baru

Dana untuk pengembangan, baik untuk penambahan modal kerja rnaupun untuk

ekspansi usaha, adalah faktor yang sering menjadi kendala banyak perusahaan.

Dengan menjadi perusahaan publik kendala pendanaan tersebut akan lebih mudah

diselesaikan, yaitu dengan perolehan dana melalui hasil penjualan saham kepada

publik. Dengan cara ini, perusahaan dapat memperoleh dana dalam jumlah yang

besar dan diterima sekaligus dengan cost of fund yang relatif lebih kecil

dibandingkan perolehan dana melalui perbankan. Selain itu di masa mendatang,

dengan telah menjadi perusahaan publik, perusahaan juga dapat melakukan

secondary offering tanpa batas.

b. Memberikan competitive advantage untuk pengembangan usaha

Dengan menjadi perusahaan publik, perusahaan akan memperoleh banyak

competitive advantages untuk pengembangan usaha di masa yang akan datang,

yaitu antara lain melalui penjualan saham kepada publik perusahaan

berkesempatan untuk mengajak para mitra kerjanya seperti pemasok (supplier)

dan pernbeli (buyer) untuk turut menjadi pemegang saham perusahaan. Dengan

demikian, hubungan yang akan terjadi tidak hanya sebatas hubungan bisnis tetapi

Page 9: Pasar Modal - IPO

berkembang menjadi hubungan yang lebih tinggi tingkat kualitas dan loyalitasnya.

Hal tersebut disebabkan karena mereka sebagai salah satu pemegang saham akan

memberikan komitmen yang lebih tinggi untuk turut serta membantu

pengembangan perusahaan di masa depan.

c. Melakukan merger atau akuisisi perusahaan lain.

Pengembangan usaha melalui merger atau akuisisi merupakan salah satu cara

yang cukup banyak diminati untuk mempercepat pengembangan skala usaha

perusahaan. Saham perusahaan publik yang diperdagangkan di bursa rnemiliki

nilai pasar tertentu. Dengan demikian, bagi perusahaan publik yang sahamnya

diperdagangkan di bursa, pembiayaan untuk merger atau akuisisi dapat lebih

mudah dilakukan yaitu melalui penerbitan saham baru sebagai alat pembiayaan

merger atau akuisisi tersbut.

d. Peningkatan kemampuan going concern

Kemampuan going concern bagi perusahaan adalah kemampuan untuk tetap dapat

bertahan dalam kondisi apapun termasuk dalam kondisi yang dapat

mengakibatkan bangkrutnya perusahaan, seperti terjadinya kegagalan pembayaran

hutang kepada pihak ketiga, perpecahan di antara para pemegang saham pendiri,

atau bahkan karena adanya perubahan dinamika pasar yang dapat rnempengaruhi

kemampuan perusahaan untuk tetap dapat bertahan di bidang usahanya. Dengan

menjadi perusahaan publik, kemampuan perusahaan untuk dapat mempertahankan

kelangsungan hidupnya akan jauh lebih baik dibandingkan dengan perusahaan

tertutup

e. Meningkatkan citra perusahaan

Dengan go public, suatu perusahaan akan selalu mendapat perhatian media dan

komunitas keuangan. Hal ini berarti bahwa perusahaan tersebut mendapat

publikasi secara cuma-cuma, sehingga dapat meningkatkan citranya. Peningkatan

citra tersebut tentunya akan memberikan dampak positif bagi pengembangan

usaha di masa depan. Hal ini sangat dirasakan oleh banyak perusahaan yang

berskala kecil menengah karena dengan menjadi perusahaan publik yang

sahamnya diperdagangkan di bursa, citra mereka menjadi setara dengan banyak

perusahaan besar yang telah memiliki skala bisnis yang besar dan pengalaman

historis yang lama.

Page 10: Pasar Modal - IPO

f. Meningkatkan nilai perusahaan

Dengan menjadi perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di bursa,

setiap saat dapat diperoleh valuasi terhadap nilai perusahaan. Setiap peningkatan

kinerja operasional dan kinerja keuangan umumnya akan mempunyai dampak

terhadap harga saham di bursa, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai

perusahaan secara keseluruhan.

Selain manfaat umum yang telah dijabarkan diatas, dua instrumen yang

diperdagangkan secara umum di bursa efek juga memberikan manfaat yang berbeda. Berikut

adalah manfaat yang diberikan atas dasar instrumen yang diperdagangkan :

a. Manfaat Penawaran Umum Saham

Dapat mempoleh dana yang relatif besar dan diterima sekaligus (tidak

dengan termin)

Biaya go public relatif murah

Proses relatif mudah

Pembagian dividen berdasarkan keuntungan

Penyertaan masyarakat biasanya tidak berminat masuk dalam manajemen

Perusahaan dituntut lebih terbuka, sehingga hal ini dapat memacu perusahaan

untuk meningkatkan profesionalisme

Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut serta memiliki saham

perusahaan, sehingga dapat mengurangi kesenjangan social

Emiten akan lebih dikenal oleh masyarakat (go public merupakan media

promosi)

Memberikan kesempatan bagi koperasi dan karyawan perusahaan untuk

membeli saham.

b. Manfaat penawaran umum obligasi

Dapat memperoleh dana yang relatif besar dan diterima sekaligus (tidak

dengan termin – termin)

Biaya relatif murah

Proses relatif mudah

Page 11: Pasar Modal - IPO

Dengan adanya keterbukaan berarti juga mengharuskan adanya peningkatan

profesionalisme

Emiten akan lebih dikenal masyarakat

Obligasi merupakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi perusahaan,

dengan jangka waktu sekurang – kurangnya 3 tahun

Bisa menggunakan jasa Penanggung (Guarantor) apabila Debt to Equity Ratio

(DER) Emiten tinggi

Pembayaran tingkat bunga dapat dilakukan berdasarkan tingkat bunga tetap

dan atau dengan tingkat bunga mengambang.

2.2.2 Tujuan penawaran umum perdana

Tujuan dari penawaran umum yang dilakukan oleh perusahaan adalah :

Perluasan usaha

Memperbaiki atau mengoptimalkan struktur keuangan dan permodalan

Menimbulkan rasa kepemilikan (sense of belonging) dari stakeholder

Menjaga kelangsungan usaha dari kemungkinan perpecahan antar founders

Meningkatkan produktifitas karyawan

Meningkatkan profesionalisme manajemen

Meningkatkan company image dan company value

2.2.3 Konsekuensi penawaran umum

Penawaran umum kepada masyarakat publik oleh perusahaan menimbulkan beberapa

konsekuensi yang harus diterima oleh perusahaan. Berikut adalah konsekuensi secara global

yang harus diterima oleh perusahaan :

1. Berbagi kepemilikan

Hal ini dapat diartikan bahwa presentase kepemilikan akan berkurang. Banyak

perusahaan yang hendak go public merasa enggan karena khawatir akan kehilangan

kontrol / kendali perusahaan. Sebenarnya ha1 ini tidak perlu dikhawatirkan karena

jumlah minimum saham yang dipersyaratkan untuk dijual kepada publik rnelalui

proses penawaran umum ( Initial Public Offering / IPO) tidak akan mengurangi

kemampuan pemegang saham pendiri untuk tetap dapat mempertahankan kendali

perusahaan.

Page 12: Pasar Modal - IPO

2. Mematuhi peraturan pasar modal yang berlaku

Pasar modal memang menerbitkan berbagai peraturan. Namun semua ketentuan

tersebut pada dasarnya justru akan membantu perusahaan untuk dapat berkembang

dengan cara yang baik di masa mendatang. Para pemegang saham, pendiri dan

manajemen perusahaan tidak perlu khawatir dengan berbagai pemenuhan peraturan

tersebut karena cukup banyak pihak profesional yang dapat dimanfaatkan jasanya

untuk membantu.

Selain dilihat konsekuensi secara umum, penawaran umum perdana juga dapat dilihat

konsekuensinya dari instrument yang diperdagangkan, saham dan obligasi, sebagai berikut :

a. Konsekuensi penawaran umum saham

Keharusan untuk keterbukaan (full disclosure)

Keharusan untuk mengikuti peraturan – peraturan Pasar Modal mengenai

kewajiban pelaporan

Gaya manajemen perusahaan berubah dari informal menjadi formal

Kewajiban membayar dividen

Senantiasa berusaha untuk meningkatkan tingkat pertumbuhan perusahaan.

b. Konsekuensi penawaran umum obligasi

Harus menunjuk Wali Amanat yang akan mewakili kepentingan pemegang

obligasi

Menyisihkan dana pelunasan obligasi (sinking fund)

Kewajiban melunasi pinjaman pokok dan bunga obligasi dalam waktu yang

telah ditentukan oleh Emiten dan Wali Amanat

Memberitahukan kepada Wali Amanat setiap perubahan yang terjadi yang

dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan Emiten.

2.2.4 Pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Saham yang dicatatkan di BEI dibagi atas dua papan pencatatan yaitu Papan

Utama dan Papan Pengembangan dimana penempatan dari Perusahaan Tercatat didasarkan

pada pemenuhan persyaratan pencatatan awal pada masing-masing papan pencatatan.

Page 13: Pasar Modal - IPO

Papan Utama ditujukan untuk Perusahaan Tercatat yang berskala besar, khususnya dalam hal

nilai Aktiva Berwujud Bersih (Net Tangible Assets) yang sekurang-kurangnya Rp100 miliar.

Sementara Papan Pengembangan dimaksudkan untuk perusahaan-perusahaan yang belum

dapat memenuhi persyaratan pencatatan di Papan Utama, termasuk perusahaan yang

prospektif namun belum membukukan keuntungan.

Untuk Obligasi, Sukuk dan EBA tidak memiliki papan pencatatan yang terpisah sebagaimana

pada Saham. Semua efek yang dicatatkan memiliki persyaratan dan standar yang sama untuk

masing-masing jenis instrumen.

2.2.4.1 Persyaratan Pencatatan Saham

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan agar dapat tercatat di BEI.

Berikut adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan :

1. Badan hukum Calon Perusahaan Tercatat berbentuk Perseroan Terbatas (PT).

2. Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan ke Bapepam dan LK telah menjadi efektif.

3. Memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% dari jajaran anggota

Dewan Komisaris, memiliki Direktur tidak terafiliasi, memiliki Komite Audit atau

menyampaikan pernyataan untuk membentuk Komite Audit paling lambat 6 bulan

setelah tercatat, memiliki Sekretaris Perusahaan.

4. Nilai nominal saham sekurang-kurangnya Rp100.

5. Calon Perusahaan Tercatat tidak sedang dalam sengketa hukum yang diperkirakan

dapat mempengaruhi kelangsungan perusahaan.

6. Bidang usaha baik langsung atau tidak langsung tidak dilarang oleh Undang-Undang

yang berlaku di Indonesia.

7. Khusus calon Perusahaan Tercatat yang bergerak dalam industri pabrikan, memiliki

sertifikat AMDAL dan tidak dalam masalah pencemaran lingkungan dan calon

Perusahaan Tercatat yang bergerak dalam industri kehutanan harus memiliki

sertifikat ecolabelling (ramah lingkungan).

8. Persyaratan pencatatan awal yang berkaitan dengan hal finansial didasarkan pada

laporan keuangan Auditan terakhir sebelum mengajukan permohonan pencatatan.

Page 14: Pasar Modal - IPO

Calon Perusahaan Tercatat akan dicatatkan untuk pertama kalinya di Papan Utama atau di

Papan Pengembangan apabila memenuhi persyaratan berikut:

Papan Utama Papan Pengembangan

Telah memenuhi persyaratan umum pencatatan

saham.

Telah memenuhi persyaratan umum

pencatatan saham.

Sampai dengan diajukannya permohonan

pencatatan, telah melakukan kegiatan

operasional dalam usaha utama (core business)

yang sama minimal 36 bulan berturut-turut.

Sampai dengan diajukannya permohonan

pencatatan, telah melakukan kegiatan

operasional dalam usaha utama (core business)

yang sama minimal 12 bulan berturut-turut.

Laporan Keuangan telah diaudit 3 tahun buku

terakhir, dengan ketentuan Laporan Keuangan

Auditan 2 tahun buku terakhir dan Laporan

Keuangan Auditan interim terakhir (jika ada)

memperoleh pendapat Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP).

Laporan Keuangan Auditan tahun buku

terakhir yang mencakup minimal 12 bulan dan

Laporan Keuangan Auditan interim terakhir

(jika ada) memperoleh pendapat Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP).

Berdasarkan Laporan Keuangan Auditan terakhir

memiliki Aktiva Berwujud Bersih (Net Tangible

Asset) minimal Rp100.000.000.000,-.

Memiliki Aktiva Berwujud Bersih (Net

Tangible Asset) minimal Rp5.000.000.000,-.

Jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang

saham yang bukan merupakan Pemegang Saham

Pengendali (minority shareholders) setelah

Penawaran Umum atau perusahaan yang sudah

tercatat di Bursa Efek lain atau bagi Perusahaan

Publik yang belum tercatat di Bursa Efek lain

dalam periode 5 hari bursa sebelum permohonan

pencatatan, sekurang-kurangnya 100.000.000

saham atau 35% dari modal disetor (mana yang

lebih kecil).

Jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang

saham yang bukan merupakan Pemegang

Saham Pengendali (minority shareholders)

setelah Penawaran Umum atau perusahaan

yang sudah tercatat di Bursa Efek lain atau

bagi Perusahaan Publik yang belum tercatat di

Bursa Efek lain dalam periode 5 hari bursa

sebelum permohonan pencatatan, sekurang-

kurangnya 50.000.000 saham atau 35% dari

modal disetor (mana yang lebih kecil).

Jumlah pemegang saham paling sedikit 1.000

pemegang saham yang memiliki rekening Efek

di Anggota Bursa Efek, dengan ketentuan:

Jumlah pemegang saham paling sedikit 500

pemegang saham yang memiliki rekening Efek

di Anggota Bursa Efek, dengan ketentuan:

Page 15: Pasar Modal - IPO

Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang melakukan

penawaran umum, maka jumlah pemegang

saham tersebut adalah pemegang saham setelah

penawaran umum perdana.

Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang berasal

dari perusahaan publik, maka jumlah pemegang

saham tersebut adalah jumlah pemegang

saham terakhir selambat-lambatnya 1 bulan

sebelum mengajukan permohonan pencatatan.

Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang tercatat di

Bursa Efek lain, maka jumlah pemegang saham

tersebut adalah dihitung berdasarkan rata-rata

per bulan selama 6 bulan terakhir.

Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang

melakukan penawaran umum, maka jumlah

pemegang saham tersebut adalah pemegang

saham setelah penawaran umum perdana.

Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang berasal

dari perusahaan publik, maka jumlah

pemegang saham tersebut adalah jumlah

pemegang saham terakhir selambat-lambatnya

1 bulan sebelum mengajukan permohonan

pencatatan.

Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang tercatat

di Bursa Efek lain, maka jumlah pemegang

saham tersebut adalah dihitung berdasarkan

rata-rata per bulan selama 6 bulan terakhir.

Jika calon Perusahaan Tercatat mengalami

rugi usaha atau belum membukukan

keuntungan atau beroperasi kurang dari 2

tahun, wajib selambat-lambatnya pada akhir

tahun buku ke-2 sejak tercatat sudah

memperoleh laba usaha dan laba bersih

berasarkan proyeksi keuangan yang akan

diumumkan di Bursa.

Khusus bagi calon Perusahaan Tercatat yang

bergerak dalam bidang yang sesuai dengan

sifatnya usahanya memerlukan waktu yang

cukup lama untuk mencapai titik impas

(seperti: infrastruktur, perkebunan tanaman

keras, konsesi Hak Pengelolaan Hutan (HPH)

atau Hutan Tanaman Industri (HTI) atau

bidang usaha lain yang berkaitan dengan

pelayanan umum, maka berdasarkan proyeksi

keuangan calon perusahaan tercatat tsb

Page 16: Pasar Modal - IPO

selambat-lambatnya pada akhir tahun buku ke-

6 sejak tercatat sudah memperoleh laba usaha

dan laba bersih.

Khusus calon Perusahaan Tercatat yang ingin

melakukan IPO, perjanjian penjaminan

emisinya harus menggunakan prinsip

kesanggupan penuh (full commitment).

2.2.4.2 Persyaratan pencatatan obligasi dan sukuk

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan agar obligasi yang

diterbitkan dapat tercatat di BEI. Berikut adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh

perusahaan :

1. Memenuhi ketentuan umum pencatatan Efek;

2. Berbentuk Badan Hukum;

3. Telah beroperasi sekurang-kurangnya 3 tahun;

4. Ekuitas sekurang-kurangnya Rp20 miliar;

5. Menghasilkan laba usaha untuk 1 tahun terakhir;

6. Pernyataan Pendaftaran telah Efektif;

7. Laporan keuangan telah diperiksa Akuntan Publik yang terdaftar di Bapepam untuk

periode 3 tahun terakhir berturut-turut dengan sekurang-kurangnya memperoleh

pendapat Wajar Dengan Pengecualian (WDP);

8. Hasil pemeringkatan Efek dari lembaga pemeringkat Efek yang terdaftar di Bapepam

sekurang-kurangnya BBB- (investment grade).

2.2.4.3 Proses penawaran umum perdana

Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang berasal dari

dalam maupun luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dalam perusahaan umumnya

dengan menggunakan Laba Ditahan perusahaan. Sedangkan alternatif pendanaan dari luar

perusahaan dapat berasal dari kreditur berupa hutang, pembiayaan bentuk lain atau penerbitan

surat-surat hutang, maupun pendanaan yang bersifat penyertaan dalam bentuk saham

(ekuitas). Pendanaan melalui mekanisme penyertaan umumnya dilakukan dengan menjual

saham perusahaan kepada masyarakat atau dikenal dengan Penawaran Umum atau sering

disebut dengan go public.

Page 17: Pasar Modal - IPO

Penawaran Umum merupakan kegiatan penawaran saham atau Efek lainnya yang dilakukan

oleh Calon Perusahaan Tercatat untuk menjual saham atau Efek kepada masyarakat

berdasarkan tata cata yang diatur oleh Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan

Pelaksanaannya.

Dalam melakukan Penawaran Umum, Calon Perusahaan Tercatat perlu melakukan

persiapan internal dan dokumen-dokumen sesuai dengan persyaratan untuk melakukan

Penawaran Umum, serta memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam proses Penawaran Umum adalah mencakup

tahapan sebagai berikut:

1. Periode Pasar Perdana yaitu ketika saham atau Efek ditawarkan kepada pemodal oleh

Penjamin Emisi melalui para Agen Penjual yang ditunjuk;

2. Penjatahan Saham yaitu pengalokasian saham atau Efek pesanan para pemodal sesuai

dengan jumlah Efek yang tersedia;

3. Pencatatan Efek di Bursa yaitu pada saat saham atau Efek tersebut mulai dicatatkan

dan diperdagangan di Bursa.

Proses Penawaran Umum dapat dikelompokan menjadi beberapa tahap.

Tahap Persiapan

Tahapan ini merupakan awal dalam mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan

dengan proses Penawaran Umum. Hal yang pertama kali dilakukan oleh Calon

Perusahaan Tercatat adalah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham untuk

meminta persetujuan para pemegang saham dalam rangka Penawaran Umum saham.

Setelah mendapat persetujuan, Calon Perusahaan Tercatat Melakukan penunjukan

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal, antara lain:

o Penjamin Emisi (Underwriter) merupakah pihak yang paling banyak terlibat

dalam membantu Calon Perusahaan Tercatat dalam rangka penerbitan saham

dengan menyiapkan berbagai dokumen, membantu membuat Prospektus dan

memberikan Penjaminan atas penerbitan Efek.

o Akuntan Publik (Auditor Independen) merupakan pihak yang bertugas untuk

melakukan audit atau pemeriksaan atas Laporan Keuangan Perusahaan

Tercatat dan Calon Perusahaan Tercatat.

Page 18: Pasar Modal - IPO

o Penilai Independen yang merupakan pihak yang melakukan penilaian atas

Aktiva Calon Perusahaan Tercatat dan memenentukan nilai wajar dari Aktiva

tersebut.

o Konsultan Hukum merupakan pihak yang memberikan pendapat dari segi

hukum (legal opinion).

o Notaris merupakan pihak yang membuat akta-akta perubahan Anggaran

Dasar, akta perjanjian-perjanjian dalam rangka Penawaran Umum dan juga

notulen-notulen rapat.

o Biro Administrasi Efek, bertugas untuk mengadministrasikan pemesanan

saham dan mengadministrasikan kepemilikan saham.

Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran

Dalam tahap ini, Calon Perusahaan Tercatat melengkapi dokumen pendukung untuk

menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada Bapepam dan LK sampai dengan

Bapepam dan LK menyatakan bahwa Pernyataan Pedaftaran telah menjadi efektif.

Tahap Penawaran Saham

Tahap ini merupakan tahap utama karena Calon Perusahaan Tercatat menawarkan

sahamnya kepada masyarakat (investor). Investor dapat membeli saham melalui agen

penjual yang telah ditunjuk. Masa penawaran umum ini paling kurang 1 hari kerja dan

paling lama 5 hari kerja.

Tahap Pencatatan Saham di Bursa Efek

Setelah selesainya penjualan saham di Pasar Perdana, selanjutnya saham tersebut

dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Page 19: Pasar Modal - IPO

BAB III

KESIMPULAN

Untuk menghadapi perekonomian dunia yang semakin maju, perusahaan-perusahaan

di masing-masing negara, terutama di Indonesia, diwajibkan untuk terus berkembang demi

going concern mereka. Untuk berkembang diperlukan dana yang tidak sedikit. Untuk itulah

setiap perusahaan dapat berpartisipasi dalam pasar modal, dimana dalam pasar ini perusahaan

dapat memperjualbelikan kepemilikan mereka kepada masyarakat luas untuk mendapatkan

dana murah daripada harus meminjam dana kepada pihak bank atau institusi keuangan

lainnya.

Dalam hal berpartisipasi dalam pasar modal, perusahaan diharuskan tercatat dalam

bursa efek, dalam hal ini adalah Bursa Efek Indonesia. Dalam bursa tersebut, kepemilikan

perusahaan akan ditawarkan kepada publik secara umum. Penawaran pertama kali dilakukan

dalam pasar perdana dengan melakukan penawaran perdana umum atau biasa disebut dengan

Initial Public Offering (IPO). Dengan melakukan IPO, perusahaan dapat mendapatkan dana

murah dari masyarakat, serta meningkatkan nilai dan citra perusahaan. Selain itu, IPO juga

mendorong perusahaan untuk berlaku transparan dan mematuhi segala peraturan yang

ditetapkan oleh regulator pasar modal.

Page 20: Pasar Modal - IPO

DAFTAR PUSTAKA

http://www.sahamok.com/pasar-modal/

http://www.sahamok.com/pasar-modal/instrumen-pasar-modal/

http://www.sahamok.com/pasar-modal/lembaga-di-pasar-modal/

http://www.sahamok.com/pasar-modal/tugas-dan-fungsi-bapepam-lk-pindah-ke-ojk/

http://wahyubram.wmk.web.id/index.php/informasi-umum/11-pengertian-penawaran-umum--

initial-public-offering--ipo

http://www.idx.co.id/id-

id/beranda/informasi/bagiperusahaan/bagaimanamenjadiperusahaantercatat.aspx

http://finance.detik.com/read/2014/01/27/104547/2478932/6/ini-syarat-baru-bagi-perusahaan-

yang-mau-melantai-di-bursa-saham