26
PASAR SEKURITAS EFISIEN Pasar Sekuritas Efisien Pasar sekuritas efisien adalah pasar sekuritas dimana harga-harga sekuritasnya merefleksikan semua informasi yang relevan dengan cepat. Berdasarkan ketersediaan informasinya dalam pengambilan keputusan, pasar efisien dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form) Dalam pasar ini, harga-harga dari sekuritas mencerminkan secara penuh (fully reflect) informasi masa lalu atau informasi yang sudah terjadi. 2. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semistrong form) Dalam pasar ini, harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan termasuk informasi yang ada di laporan keuangan perusahaan. misalnya informasi tentang pengumuman pembagian deviden, peraturan pemerintah yang berpengaruh terhadap harga sekuritas, dan pengumuman perubahan metode akuntansi. 3. Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form) Dalam pasar ini, harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia termasuk informasi yang privat. Arti Efisiensi Implikasi terhadap pelaporan keuangan CAPM Asimetri Informasi (Adverse Selection & Moral Hazard) Pengungkap an penuh

Pasar Sekuritas Efisien

  • Upload
    bagusrv

  • View
    18

  • Download
    8

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pasar sekuritas yang efisien

Citation preview

PASAR SEKURITAS EFISIEN

Pasar Sekuritas EfisienPasar sekuritas efisien adalah pasar sekuritas dimana harga-harga sekuritasnya merefleksikan semua informasi yang relevan dengan cepat. Berdasarkan ketersediaan informasinya dalam pengambilan keputusan, pasar efisien dibagi menjadi tiga, yaitu:1. Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form)Dalam pasar ini, harga-harga dari sekuritas mencerminkan secara penuh (fully reflect) informasi masa lalu atau informasi yang sudah terjadi.2. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semistrong form)Dalam pasar ini, harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan termasuk informasi yang ada di laporan keuangan perusahaan. misalnya informasi tentang pengumuman pembagian deviden, peraturan pemerintah yang berpengaruh terhadap harga sekuritas, dan pengumuman perubahan metode akuntansi.3. Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form)Dalam pasar ini, harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia termasuk informasi yang privat.

Gambar 1. Tingkatan kumulatif dari ketiga bentuk pasar efisien.Kapan pasar modal dikatakan efisien? Investor adalah penerima harga Informasi tersedia secara luas kepada semua pelaku pasar pada saat bersamaan dan harga untuk memperoleh tersebut lebih murah Informasi dihasilkan secara acak dan tiap-tiap pengumuman informasi sifatnya random satu dan yang lain. Random artinya investor tidak dapat memprediksi kapan emiten mengumumkan informasi baru Investor beraksi dengan menggunakan informasi secara penuh dan cepa, sehingga harga berubah dengan semestinya mencerminkan informasi tersebut.Kapan Pasar modal tidak efisien : terdapat sejumlah kecil pelaku pasar yang dapat mempengaruhi harga ekuitas harga informasi yang mahal, dan terdapat akses yang tidak seragam antara pelaku pasar terhadap informasi yang sama Informasi yang disebarkan dapat diprediksi dengan baik oleh sebagian pelaku-pelaku pasar Investor adalah individu-individu yang lugas dan tidak canggih. Sering melakukan keputusan yang salah, akibatnya sekuritas dinilai secara tidak tepat

Implikasi Pasar Efisien Terhadap Pelaporan KeuanganMenurut Beaver:1. Perubahan dari satu metoda akuntansi ke yang lain. Manajer tidak seharusnya perlu direpotkan dengan kebijakan akuntansi mana yang akan digunakan, kecuali kebijakan akuntansi tersebut memiliki pengaruh langsung terhadap arus kas. Banyak alternatif kebijakan akuntansi yang diperdebatkan yang sebenarnya sepanjang : Tidak memiliki efek terhadap aliran kas, Kebijakan akuntansi tersebut dan cara perubahan ke metode yang lain diungkap, Info yang memadai diungkap,maka harga saham tidak akan berubah. Konsekuensinya: Pelaporan Keuangan harus berisi penjelasan tentang kebijakan akuntansi yang digunakan.2. Efisiensi Securities Marketberjalan bersamaan dengan pengungkapan penuh. Perusahaan harus mengungkapkan informasi sebanyak mungkin. Jika managemen memiliki info relevan dan bisa diungkapkan dengan biaya yang rendah, maka managemen harus mengungkapkan dengan segera. Hal ini dikarenakan, semua informasi yang tersedia dan relevan untuk memperbaiki prediksi digunakan oleh investor, selain itu semakin banyak info yang dipublikasi maka akan semakin banyak yang tersedia di pasar tentang perusahaan tersebut. Pasar modal efisien tidak mementingkan bentuk pengungkapan melainkan kandungan informasinya. Selain itu, pasar modal efisien lebih mengutamakan media pengungkapan yang cost-effective.3. Perusahaan tidak perlu terlalu memperhatikan investor yang naif (sering disebut investor yang price-protected) pada waktu menentukan kebijakan dan format pengungkapan. Karena : Jika ada cukup banyak investor yang memahami informasi yang telah diungkapkan, maka itu sudah cukup menjamin bahwa harga pasar sebuah saham telah sama dengan jika seluruh investor memahaminya. Investor yang naif bisa :1. Menyewa orang lain untuk menginterpretasi info, atau2. Meniru keputusan orang lain yang lebih paham. Investor cukup dilindungi oleh harga.4. Pasar modal efisien tertarik pada informasi yang relevan dari berbagai sumber, tidak hanya dari laporan keuangan. Laporan keuangan hanya merupakan salah satu sumber informasi bagi pasar modal.5. Akuntan berkompetisi dengan penyedia info yang lain. Jika tidak menyediakan informasi yang bermanfaat dan cost-effective, maka kegunaan informasi akuntansi akan menurun.

Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Terhadap Efisiensi Pasar ModalBeaver (2010) memberikan definisi relevansi nilai informasi akuntansi sebagai kemampuan menjelaskan (explanatory power) nilai suatu perusahaan berdasarkan informasi akuntansi. Relevansi nilai diarahkan untuk meng investigasi hubungan empiris antara nilai-nilai pasar saham (stock market values) dengan berbagai angka akuntansi yang dimaksudkan untuk menilai manfaat angka-angka akuntansi itu dalam penilaian funda- mental perusahaan. Beaver menelaah mengenai reaksi volume perdagangan, yaitu menjelaskan secara empiris tentang bagaimana reaksi investor (sebagai pemegang saham) terhadap pengumuman earnings. Beaver menemukan adanya peningkatan volume secara dramatis selama minggu di sekitar tanggal pengumuman earnings. Reaksi tersebut juga terjadi pada harga saham. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa kandungan informasi akuntansi merupakan isu yang sangat penting dan menjadi pertimbangan penting dalam proses pengambilan keputusan investasi.Ball dan Brown (2010) membuktikan bahwa informasi akuntansi bermanfaat bagi investor untuk mengestimasi nilai yang diharapkan (expected value) dari tingkat return dan tingkat risiko dari sekuritas. Apabila informasi akuntansi tidak memiliki kandungan informasi maka tidak akan ada revisi kepercayaan setelah diterimanya informasi tersebut, akibatnya tidak memicu keputusan beli dan (atau) jual. Tanpa adanya keputusan beli dan (atau) jual, tidak akan ada volume perdagangan atau perubahan-perubahan dalam harga saham. Pada inti- nya, informasi akan bermanfaat jika menyebabkan investor mengubah kepercayaan dan tindakan-tindakan mereka. Lebih jauh lagi, tingkat manfaat bagi investor tersebut dapat diukur dengan besarnya perubahan harga dan (atau) volume setelah dirilisnya (diumumkan) informasi yang bersangkutan.Shuang dan Yihong (2009) membuktikan adanya manfaat informasi perdagangan dengan mengukur extra abnormal trading volume. Oleh karenanya, Shuang dan Yihong menyarankan bahwa kebijakan disclosure seharusnya tidak hanya mempertimbangkan ketepatan waktu dan keakuratan laporan keuangan, tetapi juga proses pengungkapan informasi secara keseluruhan untuk menyajikan informasi perdagangan yang potesial.Francis dan Schipper mengungkapkan bahwa terdapat empat pendekatan dalam memahami relevansi nilai informasi akuntansi, yaitu: a) pendekatan analisis fundamental, bahwa informasi akuntansi menyebabkan perubahan harga pasar dan mendeteksi terjadinya penyimpangan harga saham; b) pendekatan prediksi, bahwa infor masi akuntansi dikatakan relevan apabila bermanfaat untuk memprediksi prospek kinerja perusahaan di masa akan datang; c) pendekatan perwujudan informasi nilai relevansi, bahwa informasi akuntansi dikata kan relevan apabila digunakan investor untuk menetapkan harga saham. Pendekatan ini menyiratkan bahwa relevansi nilai diukur berdasarkan reaksi pasar terhadap informasi baru; dand) pendekatan pengukuran relevansi nilai, bahwa relevansi nilai informasi akuntansi yang terkandung dalam laporan keuangan diukur oleh kemampuannya untuk menangkap atau meringkas informasi bisnis dan aktivitas lainnya.Penting dipahami di sini mengapa informasi akuntansi yang terkandung dalam laporan keuangan bermanfaat. Tujuan utama dari akuntansi keuangan ialah menyajikan informasi yang bermanfaat (usefulness) bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan. Lingkungan akuntansi sangatlah kompleks, karena produk dari akuntansi adalah informasi (sebagai suatu komoditas yang kuat dan penting). Salah satu alasan kompleksitas ini adalah bahwa setiap individu tidak selalu menunjukkan reaksi yang sama terhadap informasi yang sama. Sebagai contoh, seorang investor berpengalaman mungkin bereaksi positif terhadap penilaian aset-aset dan liabilitas perusahaan tertentu pada nilai yang wajar (fair value) berdasarkan pemikiran bahwa hal ini akan membantu memprediksi kinerja perusahaan tersebut di masa akan datang. Istilah fair value atau nilai yang wajar adalah ungkapan yang umum digunakan untuk menyebut penilaian aset atau liabilitas manapun berdasarkan nilai pasarnya. Investor lainnya mungkin tidak sepositif itu, barangkali karena mereka merasa bahwa informasi mengenai nilai yang wajar itu tidak dapat diandalkan, atau hanya karena mereka terbiasa dengan informasi biaya historis. Dalam hal ini, investor memerlukan informasi akuntansi sebagai dasar analisis bagi keputusan investasinya. Informasi akuntansi yang lengkap, akurat serta tepat waktu memberikan peluang bagi investor untuk mengambil keputusan secara rasional sehingga mencapai hasil sesuai yang diharapkan.Pernyataan dalam SFAC No.1 jelas memberikan mandat pada profesi akuntansi untuk menyajikan laporan keuangan yang bermanfaat (useful) bagi para pengguna dalam rangka membuat keputusan bisnis. Lebih lanjut, SFAC No.1 menyajikan suatu adaptasi penting dari teori keputusan bagi penyusunan laporan keuangan, bahwa teori keputusan ini berorientasi kepada pembuatan keputusan investasi bagi individu yang rasional. Oleh karenanya, pengujian atas manfaat informasi akuntansi penting dilakukan. Pendekatan decision usefulness atas informasi akuntansi merupakan suatu pendekatan terhadap laporan keuangan yang berbasis biaya historis agar menjadi lebih bermanfaat. Pendekatan ini menitikberatkan pada para pengguna laporan keuangan, keputusan mereka, informasi yang mereka butuhkan, serta kemampuan mereka memproses informasi akuntansi.Kemampuan laporan keuangan untuk memberikan informasi akuntansi yang bermanfaat bagi investor tidak terlepas dari permasalahan karakteristik kualitatif dari laporan keuangan itu sendiri. Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi akuntansi dalam laporan keuangan bermanfaat bagi para pengguna. Empat karakteristik kualitatif pokok, yaitu: (1) dapat dipahami, (2) relevan, (3) ke- andalan, dan (4) dapat diperbandingkan.Karakteristik kualitatif informasi akun- tansi, yaitu: relevance dan reliability merupakan kualitas utama yang diperlukan agar penyajian laporan keuangan menjadi bermanfaat bagi pengambilan keputusan investasi dengan mengoperasionalkan pendekatan decision usefulness. Informasi yang relevan (relevance) adalah informasi yang tepat waktu (timeliness), yaitu informasi yang tersedia bagi decision maker dan memiliki kapasitas yang dapat mem- pengaruhi decision makers dalam membuat keputusan dengan mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa akan datang, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi pada masa lalu. Selain itu, informasi akuntansi dapat dikatakan relevan jika mempunyai nilai prediktif (predic- tive value) dan nilai umpan balik (feedback value). Jadi, informasi yang relevan adalah informasi yang mempunyai kapasitas untuk mempengaruhi keyakinan investor me- ngenai tingkat return yang diharapkan diterima di masa akan datang (future returns), dan seharusnya di-release secara tepat waktu. Selanjutnya, informasi akuntansi dapat dikatakan reliabel (reliability) apabila suatu informasi akuntansi itu bebas dari bias atau bebas dari pengertian yang menyesatkan, bebas dari kesalahan material, dan dapat diandalkan para penggunanya sebagai penyajian yang tulus dan jujur dari yang seharusnya disajikan (verifiability, neutrality, representational faithfulness). Infor- masi yang reliabel adalah informasi yang mewakili apa yang dinyatakan dan diukur oleh informasi tersebut. Suatu informasi haruslah menyajikan kebenaran secara tepat dan bebas dari bias.Ada sejumlah alasan yang dapat dikemukakan terkait dengan respon pasar yang berbeda terhadap diumumkannya informasi akuntansi (dalam hal ini pengumuman laba), antara lain (Scott, 2009):1. Nilai beta. Semakin besar risiko dari akibat pengumuman laba, akan semakin rendah nilainya bagi investor yang menghindari risiko, dengan seluruh hal lainnya dianggap sama. Karena investor menganggap laba berjalan sebagai suatu indikator kinerja perusahaan dan return saham di masa akan datang, maka se- makin besar risiko investasi saham, semakin rendah reaksi investor terhadap pengumuman laba. 2. Struktur modal (capital structure). Bagi perusahaan dengan leverage tinggi, suatu kenaikan dalam laba (sebelum bunga) menambah kekuatan dan keamanan bagi obligasi dan hutang-hutang lainnya yang masih beredar, sehingga pengumuman laba akan lebih banyak diterima oleh pemegang obligasi daripada oleh pemegang saham. Karena itu, ERC untuk suatu perusahaan ini harus lebih rendah dari pada perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki atau hanya sedikit me- miliki hutang, dengan semua hal dianggap sama. 3. Persistensi. Konsep persistensi ini menyatakan bahwa komponen-komponen laba bersih yang berbeda-beda mung kin memiliki persistensi yang berbeda-beda pula. Terdapat tiga jenis earnings events, yaitu: a. Permanent, diharapkan untuk terus persisten selamanya; b. Transitory, mempengaruhi laba pada tahun berjalan tapi tidak mempengaruhi laba tahun yang akan datang; c. Price-irrelevant, persistensi sebesar nol. 4. Kualitas laba (earnings quality). Bahwa untuk laba dengan kualitas yang tinggi, dapat diharapkan nilai ERC yang tinggi pula. Laba dengan kualitas yang tinggi, apabila pengumuman laba tersebut mampu untuk memprediksi kinerja perusahaan di masa akan datang dari kinerja saat ini. 5. Kesempatan pertumbuhan (growth opportunities). Apabila laba bersih ber- jalan mengungkapkan profitabilitas yang sangat tinggi bagi suatu investasi. Hal ini dapat menunjukkan kepada pasar bahwa perusahaan akan menikmati pertumbuhan yang kuat di masa akan datang. Salah satu alasannya ialah jika profitabilitas yang tinggi terus ada, maka laba yang akan datang akan meningkatkan aset perusahaan tersebut. Selain itu, kesuksesan atas investasi yang tengah berjalan dapat menunjukkan kepada pasar bahwa perusahaan juga mampu mengidentifikasi dan melaksanakan proyek-proyek selanjutnya yang juga sukses di masa akan datang, sehingga perusahaan dapat dikatakan sebagai peru- sahaan yang bertumbuh. Perusahaan-perusahaan seperti ini dengan mudah dapat menarik modal yang merupakan sumber pertumbuhan tambahan. Karena itu jika pengumuman laba menunjukkan kesempatan untuk pertumbuhan, maka ERC-nya akan tinggi. 6. Kesamaan harapan-harapan investor (the similarity of investor expectations). Investor yang berbeda-beda akan memiliki harapan yang berbeda-beda pula terhadap laba perusahaan untuk periode selanjutnya, tergantung pada informasi awal yang mereka terima dan sampai dimana kemampuan mereka mengevaluasi informasi dalam laporan keuangan. Meskipun demikian, perbedaan-perbedaan ini akan berkurang jika mereka mendapatkan informasi dari sumber yang sama, seperti prakiraan-prakiraan konsensus dari para analis, ketika menyusun harapan mereka. Kemampuan harga memberikan informasi (the informativeness of price). Bahwa harga pasar bersifat informatif secara parsial mengenai nilai yang akan datang dari suatu perusahaan. Khususnya, harga tersebut informatif mengenai laba di masa akan datang. Sebab, harga pasar menggabungkan seluruh informasi yang diketahui publik mengenai suatu perusahaan. Akibatnya, semakin informatif harga tersebut, semakin sedikit muatan informasi dari laba akuntansi berjalan, dan karenanya semakin rendah pula ERC-nya.

Capital Asset Pricing Model(CAPM) atau Model Penetapan Harga Aset Modal merupakan sebuah alat untuk memprediksikan keseimbangan imbal hasil yang diharapkan dari suatu asset berisiko. Pada tahun 1952, Harry Markowitz meletakkan fondasi manajemen portofolio modern. Kemudian (1964-1966), CAPM yang dipelopori oleh Sharpe, Lintner, dan Mossin mengasumsikan bahwa individu melakukan investasi berdasarkan teori portofolio, yaitu setiap individu akan memaksimumkan tingkat keuntungan pada sesuatu tahap risiko (Husnan, S dalam effendi 2008). Menurut Liliana Inggrit Wijaya (2000:60) CAPM merupakan model untuk menjelaskan besaran expected return. Pengertian Capital Asset Pricing Model (CAPM) adalah merupakan model penetapan harga sekuritas (aktiva) berisiko dalam keseimbangan pasar dalam portofolio yang terdiversifikasi dengan baik. Capital Asset Pricing Model (CAPM) mencoba untuk menjelaskan hubungan antara risk dan return. Dalam penilaian mengenai risiko biasanya saham biasa digolongkan sebagai investasi yang berisiko. Risiko sendiri berarti kemungkinan penyimpangan perolehan actual dari perolehan yang diharapkan (possibility), sedangkan derajat risiko (degree of risk) adalah jumlah dari kemungkinan fluktuasi (amount of potential fluctuation).Menurut Suad Husnan (1998:6), Definisi CAPM bahwa antara return dan risiko mempunyai korelasi yang positif dan linier, sehingga kenaikan risiko juga menyebabkan naiknya return, dengan demikian asumsi CAPM sangatlah rasional, yaitu risiko yang tinggi diharapkan menikmati return yang tinggi pula. Menurut Ahmad Rodoni dan Othman Yong (2002:118), CAPM adalah nama yang diberikan kepada satu kedudukan prinsip yang menerangkan bagaimanapara investor berperilaku dalam pasaran. CAPM sangat berguna karena: 1. Secararelatif CAPM adalah mudah dan dapat dibentuk melalui aplikasi secara langsung teori portofolio. 2. Implikasinya adalah seperti Hipotesis Pasaran Efisien, yaitu CAPM telah diuji dengan data sebenarnya dan didapatkan agak sesuai dengan ramalan teori. CAPM juga dapat digunakan sebagai satu asas untuk penyesuaian selanjutnya yaitu sebagaimana yang digunakan oleh para analisis sekuritas.Secara ringkas, asumsi-asumsi penting CAPM adalah seperti berikut:a) Tidak ada biaya perdagangan, tidak ada pajak dan sekuritas dapat dipecah-pecahkan kepada unit terkecil.b) Semua peserta adalah pesaing yang sempurna.c) Semua investor mempunyai ujung investasi yang sama.d) Investor membuat keputusan investasi berdasarkan keuntungan diharapkan portofolio dan standar deviasi keuntungan.e) Semua investor mempunyai pengharapan secara umum yang sama.f) Asset bebas risiko wujud dan sedia ada bagi semua investor untuk tujuan meminjam dan member pinjaman.Bodie.et.al. (2006:358) menjelaskan bahwa Capital Asset PricingModel(CAPM) merupakan hasil utama dari ekonomi keuangan modern. Capital Asset Pricing Model(CAPM) memberikan prediksi yang tepat antara hubungan risiko sebuah asset dan tingkat harapan pengembalian (expected return). Walaupun Capital Asset Pricing Model belum dapat dibuktikan secara empiris, Capital Asset Pricing Model sudah luas digunakan karena Capital Asset Pricing Model akurasi yang cukup pada aplikasi penting. Capital Asset Pricing Model mengasumsikan bahwa para investor adalah perencana pada suatu periode tunggal yang memiliki persepsi yang sama mengenai keadaan pasar dan mencari mean-variance dari portofolio yang optimal. Capital Asset Pricing Model juga mengasumsikan bahwa pasar saham yang ideal adalah pasar saham yang besar, dan para investor adalah para price-takers, tidak ada pajak maupun biaya transaksi, semua asset dapat diperdagangkan secara umum, dan para investor dapat meminjam maupun meminjamkan pada jumlah yang tidak terbatas pada tingkat suku bunga tetap yang tidak berisiko (fixed risk free rate). Dengan asumsi ini, semua investor memiliki portofolio yang risikonya identik. Capital Asset Pricing Model menyatakan bahwa dalam keadaan ekuilibrium, portofolio pasar adalah tangensial dari rata-rata varians portofolio. Sehingga strategi yang efisien adalah passive strategy. CapitalAsset Pricing Model berimplikasi bahwa premium risiko dari sembarang asset individu atau portofolio adalah hasil kali dari risk premium pada portofolio pasar dan koefisien beta (Bodie.et.al.2006:359). Dalam keadaan ekulibrium hasil return yang disyaratkan (required return) oleh investor untuk suatu saham akan dipengaruhi oleh saham tersebut. Dalam hal ini risiko yang diperhitungkan hanyalah risiko sistematis (systematic risk) atau risiko pasar yang diukur dengan beta.Sedangkan risiko yang tidak sistematis (unsystematic risk) tidak relevan, karena risiko ini dapat dihilangkan dengan cara diversifikasi. Pendapatan sesungguhnya (actual return) adalah pendapatan yang telah diterima para investor dari selisih harga saham pada periode t dengan harga saham pada periode t-1 (Tjiptono 2006:205).Pendapatan yang diharapkan (expected return) adalah pendapatan masing-masing saham yang diharapkan oleh para investor pada masa yang akan datang, yang diukur dengan menggunakan model CAPM. Pendapatan pasar (market return) adalah pendapatan yang diperoleh dari selisih Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode t dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode t-1 di Bursa Efek Indonesia (Agus Sartono,2002:115).

Asimetri InformasiAsimetri informasi adalah situasi dimana salah satu pihak memiliki lebih banyak informasi daripada pihak lain. Asimetri informasi terbagi menjadi dua macam, yaitu: Adverse Selection,kondisi dimana:1. Pihak penjual memiliki informasi lebih yang lebih banyak mengenai barang yang diperdagangkan daripada pihak pembeli 2. Terkadang penjual dapat memperdagangkan dua atau lebih barang yang sama dengan kualitas berbeda pada harga yang sama dalam situasi ini 3. Akibatnya,barang yang berkualitas tinggi kalah saing terhadap barang yang berkualitas rendah Moral Hazard, kondisi dimana:1. Tindakan sepihak atau beberapa pihak yang mengambil keuntungan dari informasi asimetris secara tersembunyi dan di sengaja sehingga dapat mempengaruhi kualitas barang atau kondisi pasar 2. Disebabkan pihak yang melakukan moral hazard tidak memahami resiko dari tindakannya sehingga akibat dari kesalahannya juga ditanggung oleh pihak lain.

Asimetri Informasi dalam Pasar ModalSalah satu alasan mengapa informasi asimetri berperan penting dalam teori akuntansi bahwa pasar sekuritas adalah subjek pada permasalahan informasi asimetri. Dalamkondisi yang ideal, nilai pasar perusahaan sepenuhnya mencerminkan semua informasi.yaitu, harga sama dengan nilai fundamental. Ketika kondisi tidak ideal, nilai pasar sepenuhnya mencerminkan semua informasipublik.Kemampuan orang dalam untuk mendapatkan keuntungan dari keuntungan informasi mereka adalah contoh dari masalah adverse selection.kemungkinan adverse selection menciptakan risikoestimasi bagi investor, yang dapat meningkatkan biaya perusahaan terhadap modal di atas nilai-nilai CAPM mereka. Pengungkapan penuh dan tepat waktu akan mengurangi masalah ini, dengandemikian meningkatkan kerja pasar sekuritas. Sejak pelaporan semua informasi di dalamnya terlalumahal, tapi bagaimanapun, masalah adverse selection masih akanhadir.Adanya asimetri informasi memungkinkan adanya konflik yang terjadi antara principal dan agentuntuk saling mencoba memanfatkan pihak lain untuk kepentingan sendiri. Eisenhardt (1989)mengemukakan tiga asumsi sifat dasar manusia yaitu: Manusiapadaumunyamementingkandirisendiri(selfinterest), Manusiamemilikidayapikirterbatasmengenaipersepsimasamendatang(boundedrationality) Manusiaselalumenghindariresiko(riskadverse).Berdasarkan asumsi sifat dasar manusia tersebut menyebabkan bahwa informasi yang dihasilkanmanusia untuk manusia lain selalu dipertanyakan reliabilitasnya dan dapat dipercaya tidaknyainformasi yang disampaikan.Pengarah Informasi Asimetris terhadap Proses Pengambilan KeputusanInformasi merupakan komoditas yang sangat penting, termasuk dalam proses pengambilan keputusan individu. Sebagaimana dinyatakan oleh teori keputusan, investor akan mengumpulkan semua informasi yang ada sebanyak mungkin sebelum mengambil tindakan, namun adanya asimetri informasi membuat investor tidak dapat mengetahui semua informasi yang diperlukan, sehingga tindakan yang diambil tidak sepenuhnya tepat. Hal ini akan mempengaruhi keputusan investasi dari investor. Sebagai contoh seorang investor memerlukan informasi relevan untuk membuat keputusan apakah harus buy, hold, atau sell. Jika seluruh informasi yang ada dipublikasikan, seharusnya investor tersebut mengambil tindakan buy. Akan tetapi adanya informasi asimetris menyebabkan investor mengambil tindakan hold. Hal ini jelas merugikan investor mengingat tidak optimalnya keputusan yang dibuat, yang tidak hanya berdampak pada dirinya sendiri, namun juga dapat mempengaruhi pasar.Selain itu, biasanya terdapat orang dalam perusahaan (pihak insidei) yang malah memanfaatkan informasi asimetris itu untuk kepentingannya sendiri, seperti melakukan insider trading. Hal tersebut sangat merugikan perusahaan sebab para investor akan kehilangan kepercayaan akibat adanya informasi asimetris dalam perusahaan tersebut.Informasi asimetris juga menyebabkan investor tidak dapat mengetahui secara pasti manfaat dan risiko yang ditimbulkan dari keputusan yang dibuatnya. Sementara itu seorang investor yang rational risk-averse selalu mempertimbangkan setiap risiko investasi yang ada. Akibatnya timbul keraguan yang pada akhirnya membuat investor enggan untuk berinvestasi pada perusahaan yang memiliki kandungan informasi asimetris tinggi. Di sisi lain, perusahaan tentu saja menginginkan tambahan dana yang berasal dari investor luar (misalnya untuk melakukan ekspansi). Untuk itulah perusahan harus mengambil tindakan kontra terhadap informasi asimetris. Dengan demikian tampak bahwa informasi asimetris dapat mempengaruhi proses pembuatan keputusan. Hal itu tidak terlepas dari nature informasi yang sangat penting, adanya informasi yang tidak diketahui oleh salah satu pihak yang terlibat, dan adanya ketidakpastian yang menimbulkan ketidakjelasan risiko dan manfaat investasi. Untuk itulah, diperlukan upaya untuk mengurangi bahkan menghilangkan informasi asimetris. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi informasi asimetris adalah dengan melakukan pengungkapan (disclosure) atas laporan keuangannya.Bid-Ask Spread Dalam kegiatan jual beli saham atau sekuritas lain di pasar modal, seorang investor biasanya menggunakan jasa dealer atau broker. Dealer atau broker inilah yang siap untuk menjual saham pada investor pada harga ask. Jika investor yang sudah memiliki saham ingin menjualnya maka dealer atau broker akan membeli saham tersebut dengan harga bid. Perbedaan harga antara bid dan ask inilah yang dinamakan spread. Jadi bid-ask spread adalah selisih harga beli tertinggi saat dealer bersedia membeli suatu saham dan harga jual terendah dimana dealer bersedia untuk menjual saham tersebut.Penggunaan bid-ask spread sebagai proksi dari asimetri informasi dikarenakan dalam mekainsme pasar modal, pelaku pasar juga menghadapi masalah keagenan. Partisipan pasar saling berinteraksi di pasar modal guna mewujudkan tujuannya yaitu membeli atau menjual sekuritas, sehingga aktivitas yang mereka lakukan utamanya dipengaruhi oleh informasi yang diterima baik secara langsung (laporan publik) maupun tidak langsung (insider trading). Dealers memiliki daya pikir yang terbatas terhadap persepsi masa depan dan dapat menghadapi potensi kerugian ketika berhadapan dengan informed traders. Hal ini dapat menimbulkan adverse selection yang mendorong dealer untuk menutupi kerugian dari pedagang terinformasi dengan meningkatkan spread-nya terhadap pedagang likuid. Jadi dapat dikatakan bahwa asimetri informasi yang terjadi antara dealer dan pedagang terinformasi tercermin pada spread yang ditentukannya (Komalasari, dkk 2001).Terdapat tiga komponen Biaya dalam menetapkan bid-ask spread menurut Krinsky dan Lee (1996) dalam Rahmawati, dkk. (2006) menyatakan bahwa: 1) Biaya Pemprosesan Pesanan (Order Processing Cost) Biaya pemrosesan pesanan merupakan kos yang dikeluarkan untuk mengatur transaksi, mencatat serta melakukan pembukuan. 2) Biaya Pemilikan Saham (Inventory Holding Cost) Biaya pemilikan saham merupakan kos oportunis dan resiko saham yang berkaitan dengan pemilikan saham.3) Biaya Adverse Selection Biaya adverse selection terjadi karena informasi terdistribusi secara asimetris diantara partisipan pasar modal, oleh karena itu dealer/broker menghadapi masalah adverse selection karena ia melakukan transaksi dengan investor yang memiliki informasi yang superiorBerkaitan dengan bid-ask spread, fokus perhatian akuntan adalah pada komponen adverse selection karena berhubungan dengan penyediaan informasi ke pasar modal. Beberapa penelitian yang dilakukan telah mengembangkan model teoritis yang menghubungkan arus informasi terhadap bid-ask spread. Premis yang diajukan adalah bahwa sebagian investor memiliki lebih banyak informasi mengenai saham dibandingkan pedagang sekuritas. Pedagang efek (Dealer) mengetahui bahwa informed investor ini hanya akan berdagang jika dipandang menguntungkan bagi mereka. Di sisi lain, pedagang sekuritas juga mengetahui bahwa ia akan memperoleh keuntungan bila berdagang dengan investor yang kurang informed. Model ini menyatakan bahwa pedagang sekuritas menetapkan bid-ask spread sedemikian rupa sehingga keuntungan yang diharapkan dari pedagang tidak terinformasi dapat menutup kerugian dari pedagang terinformasi. Oleh karena itu, komponen adverse selection dari spread ini akan lebih besar ketika pedagang sekuritas merasakan bahwa kecenderungan untuk berdagang dengan pedagang terinformasi lebih besar, atau ketika ia meyakini bahwa pedagang terinformasi memiliki informasi yang lebih akurat. Dalam kondisi ini, maka komponen adverse selection dari bid-ask spread merefleksikan tingkat risiko asimetri informasi yang dirasakan oleh pedagang sekuritas. Jadi, ketika pedagang sekuritas berdagang dengan pedagang terinformasi maka biaya transaksi akan meningkat, dan adanya asimetri informasi ini akan membawa pada bid-ask spread yang lebih besar.

Earning Forecast Error Elton, Gruber, dan Gultekin (1984) dalam Li dan Zhao (2008) membuktikan bahwa analisis forecast error merupakan proksi yang layak dalam menentukan tingkat asimetri informasi di perusahaan. Penelitian mereka menunjukkan bahwa kesalahan estimasi dari faktor-faktor spesifik perusahaan di hitung hampir 84% menggunakan analisis forecast error. Earning forecast error merupakan nilai dari selisih antara pendapatan sebelum pajak periode lalu (perkiraan pendapatan) dengan pendapatan sekarang sebelum pajak dibagi dengan pendapatan sekarang sebelum pajak ( Yang dan Kao, 2005).Menurut Yang dan Kao (2005), dalam usaha menarik publik untuk melakukan investasi, manajer kemungkinan akan mengeluarkan peramalan keuntungan (earning forecast) yang menguntungkan. Ketika mengumpulkan informasi yang lengkap di pasar modal, investor kemungkinan sering mempunyai informasi yang lebih sedikit dibandingkan manajer. Oleh karena itu, mengambil kesempatan dalam posisi memiliki informasi yang lebih dari investor, manajer dapat di satu sisi membuat peramalan akurat dan di sisi lain mengeluarkan peramalan yang tidak akurat dengan menyembunyikan informasi. Sebagai hasilnya, terjadi asimetri informasi informasi terhadap manajer dan investor. Earning forecast merupakan salah satu saluran komunikasi kepada pihak luar yang menyediakan refrensi bagi investor dalam hubungannya dengan status finansial perusahaan, hasil operasi, dan aliran kas dan juga menentukan nilai perusahaan. Sejauh mana informasi disajikan sejauh itulah refrensi yang didapat investor.

Full DisclosureManagement Discussion and Analysis (MD&A) adalah sebuah penjelasan naratif, melalui sudut pandang manajemen yang berisi tentang kinerja perusahaan, kondisi keuangan, dan prospek ke depan. Penjelasan tersebut ditulis dengan bahasa yang dimengerti oleh investor. Tujuannya meliputi: Membantu investor saat ini dan calon investor untuk memahami Laporan Keuangan Membahas informasi yang tidak sepenuhnya tercermin dalam Laporan Keuangan Membahas trend dan risiko yang penting Menyediakan informasi tentang kualitas dan variabilitas potensial dari pendapatan dan arus kas, membantu investor menentukan apakah kinerja masa lalu merupakan indikasi kinerja masa depanUntuk mengimplementasikan tujuan tersebut, pengungkapan spesifik harus memenuhi syarat berikut: Membahas kinerja perusahaan secara keseluruhan, termasuk pendapatan, aset, dan utang Membahas kemampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendek dan jangka panjang Membahas komitmen penting dan pengaturan neraca Membahas perubahan aturan dalam akuntansi Menjelaskan dan membahas tren, risiko, dan ketidakpastian yang diharapkan mempengaruhi kinerja ke depannya.Beberapa aspek dalam persyaratan tersebut yang harus dicatat, antara lain: Standar MD&A memiliki orientasi yang jelas ke depan Konsep sistem informasi yang implisit dalam standar MD&A Konsisten dengan orientasi ke depan Standar MD&A cukup konsisten dengan teori-teori pengambilan keputusan investor rasional dan efisiensi pasar.MD&A merupakan contoh penting dalam standar pengungkapan penuh (full disclosure). Standar ini memiliki potensi untuk menyampaikan informasi di luar dari yang terdapat dalam laporan keuangan. Pengungkapan penuh merupakan sinyal bahwa perusahaan merasa percaya diri dengan kinerjanya, memiliki rencana manajemen yang baik, menunjukkan kinerja yang baik dalam menghadapi perubahan peluang, risiko dan ketidakpastian yang akan terus berlanjut.Pengungkapan penuh memiliki dua manfaat utama yang dapat dicapai secara bersamaan. Pertama, memungkinkan investor untuk membuat keputusan yang lebih baik. Dan kedua, meningkatkan kemampuan pasar modal untuk mengarahkan investasi ke penggunaan yang lebih produktif. Alasan mengapa kedua manfaat ini dapat dicapai bersamaan adalah karena informasi yang lebih baik memungkinkan untuk membuat keputusan yang lebih baik pula, seperti keputusan untuk menjual/membeli saham, membantu harga saham untuk lebih mencerminkan nilai perusahaan. Harga saham berpengaruh terhadap keputusan investasi. Akuntan meningkatkan pemahaman mereka tentang peran informasi dalam menentukan harga. Pada dasarnya, agregat harga pasar, pengolahan informasi kolektif, dan pengambilan keputusan adalah keahlian invetor. Dengan demikian, harga pasar itu sendiri memiliki kandungan informasi yang cukup dan dapat digunakan sebagai masukan dalam keputusan mereka. Buy and hold adalah contoh strategi investasi dari keputusan yang bergantung pada informasi harga pasar. Akuntan berada dalam kompetisi dengan sumber informasi lainnya. Harga pasar adalah salah satu informasi lain itu. Pertanyaanya, apakah efektif untuk seorang rasional investor untuk menggunakan laporan keuangan sebagai informasi untuk dirinya? Jawaban dari akuntan adalah dengan konsep pengungkapan penuh., yaitu dengan menaikkan atau memberikan konten informasi yang lebih dalam laporan keuangan, termasuk informasi pendukung dalam catatan dan MD&A. Hal ini tidak hanya membantu mempertahankan keuntungan konmpetisi akuntan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan sosial dengan mengurangi dampak negatif dari informasi orang dalam.