3
hiperten Nekrosis sel otot Hipertrofi Disfungsi diastolic dan sistolik, iskemia Malfungsi katup disfungsi otot papilaris, detek septum Peningkatan beban kardiomiopati Ejeksi ventrikel kiri terganggu Statis darah dalam ventrikel dan Peningkatan beban awal GAGAL Penurunan curah Kongesti pulmonalis Peningkatan system Peningkatan aktivitas energik Hipertrofi Tekanan hidrostatik >> tekanan osmotik Perembesan cairan ke KERUSAKAN PERTUKARAN GAS Pemendekan miokard Vaso konstriksi Angiotensin I menjadi ACE menjadi Aliran darah tidak adekuat ke jantung Vasokontriksi Pengeluaran Gangguan perfusi jar. perifer Meningkatkan reabsorbsi Na+ dan H2O oleh tubulus A B C

Pathway Gagal Jantung

Embed Size (px)

DESCRIPTION

k

Citation preview

C

B

A

Meningkatkan reabsorbsi Na+ dan H2O oleh tubulus

Angiotensin I menjadi ACE menjadi II

Gangguan perfusi jar. perifer

Aliran darah tidak adekuat ke jantung dan otak

Vasokontriksi ginjal

Pengeluaran aldosteron

Vaso konstriksi sistemis

Pemendekan miokard

KERUSAKAN PERTUKARAN GAS

Perembesan cairan ke alveoli

Peningkatan aktivitas energik simpatis

Tekanan hidrostatik >> tekanan osmotik

Hipertrofi ventrikel

Peningkatan system RAA

Kongesti pulmonalis >>

Penurunan curah jantung

GAGAL JANTUNG

Ejeksi ventrikel kiri terganggu

Statis darah dalam ventrikel dan atrium

kardiomiopati

Peningkatan beban awal dan akhir

Peningkatan beban awal

Malfungsi katup disfungsi otot papilaris, detek septum ventrikel, tromboembolisme, perikarditis

Disfungsi diastolic dan sistolik, iskemia miokardium dan aritmia

Hipertrofi ventrikel

Nekrosis sel otot jantung

hipertensi

fatigue

Intoleransi aktivitas

Energy berkurang

hipoksia

Gangguan transportasi oksigen

Penurunan curah jantung

Gangguan pola tidur

Terjadi sepanjang malam

Hiperventilasi

Ketidakefektifan pola nafas

Pengembangan paru tidak optimal

Kelebihan volume cairan

Edema paru

Curah jantung menurun

Urine output menurun, volume plasma meningkat, tekanan hidrostatik meningkat

A

B

C