Patogenesis Dan Patofisiologi Kasus 1

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/21/2019 Patogenesis Dan Patofisiologi Kasus 1

    1/2

    Patogenesis

    Sepsis melibatkan berbagai mediator inflamasi termasuk berbagai sitokin. Sitokin

    proinflamasi dan antiinflamasi terlibat dalam patogenesis sepsis. Termasuk sitokin

    proinflamasi adalah TNF, IL-1, interferon (IFN- !ang membantu sel menghan"urkanmikroorganisme !ang menginfeksi. Termasuk sitokin antiinflamasi adalah interleukin 1

    reseptor antagonis (IL-1ra, IL-#, IL-1$, !ang bertugas untuk memodulasi, koordinasi atau

    represi terhadap respon !ang berlebihan. %pabila ter&adi ketidakseimbangan ker&a sitokin

    proinflamasi dengan antiinflamasi, maka menimbulkan kerugian bagi tubuh.

    'ndotoksin dapat se"ara langsung dengan LS dan bersama-sama membentuk LSab (Lipo

    oli Sakarida antibodi. LSab dalam serum penderita kemudian dengan perantara reseptor

    )*1#+ akan bereaksi dengan makrofag, dan kemudian makrofag mengekspresikan

    imunomodulator. al ini ter&adi apabila mikroba !ang menginfeksi adalah bakteri gram

    negatif !ang mempun!ai LS pada dindingn!a.

    'ksotoksin, irus dan parasit !ang merupakan superantigen setelah difagosit oleh monosit

    atau makrofag !ang berperan sebagaiAntigen Presenting Cell(%), kemudian ditampilkan

    dalam %). %ntigen ini membaa muatan polipeptida spesifik !ang berasal dari Major

    Histocompatibility Complex (/). %ntigen !ang bermuatan pada peptida /) kelas II

    akan berikatan dengan )*#+ (limfosit Th1 dan Th0 dengan perantaraan T) (T cell

    receptor.

    Limfosit T kemudian akan mengeluarkan substansi dari Th1 !ang berfungsi sebagai

    immunomodulator !aitu2 IFN-, IL-0 dan /-)SF (/a"rophage )olon! stimulating fa"tor.

    Limfosit Th0 akan mengekspresikan IL-#, IL-3, IL-4, dan IL-1$. IFN- merangsang

    makrofag mengeluarkan IL-15 dan TNF-6. IFN-, IL-15 dan TNF-6 merupakan sitokin

    proinflamasi, pada sepsis terdapat peningkatan kadar IL-15 dan TNF-6 dalam serum

    penderita. Sitokin IL-0 dan TNF-6 selain merupakan reaksi sepsis, dapat merusakkan endotel

    pembuluh darah, !ang mekanismen!a sampai saat ini belum &elas. IL-15 sebagai

    imunoregulator utama &uga mempun!ai efek pada sel endotel, termasuk pembentukan

    prostaglandin '0 (7-'0 dan merangsang ekspresi intercellular adhesion molecule-1

    (I)%/-1. *engan adan!a I)%/-1 men!ebabkan neutrofil !ang telah tersensitisasi oleh

    granulocyte-macrophage colony stimulating factor (7/-)SF akan mudah mengadakan

    adhesi. Interaksi neutrofil dengan endotel terdiri dari 8 langkah, !aitu2

    1. 9ergulirn!a neutrofil dan ' selektin !ang dikeluarkan oleh endotel dan L-selektin neutrofil dala mengikat ligan respektif

    0. /erupakan langkah !ang sangat penting, adhesi dan aktiasi neutrofil !ang

    mengikat intergretin )*-11 atau )*-1:, !ang melekatkan neutrofil pada endotel

    dengan molekul adhesi (I)%/ !ang dihasilkan oleh endotel

    8. Transmigrasi neutrofil menembus dinding endotel.

    Neutrofil !ang beradhesi dengan endotel akan mengeluarkan liso;!me !ang melisiskan

    dinding endotel, akibatn!a endotel terbuka. Neutrofil &uga termasuk radikal bebas !ang

    mempengaruhi oksigenasi pada mitokondria dan siklus 7/s, sehingga akibatn!a endotelmen&adi nekrosis, dan rusak.

  • 7/21/2019 Patogenesis Dan Patofisiologi Kasus 1

    2/2

    sehingga men!ebabkan kerusakan organ multipel. endapat lain !ang memperkuat pendapat

    tersebut baha kelainan organ multipel disebabkan karena trombosis dan koagulasi dalam

    pembuluh darah ke"il sehingga ter&adi s!ok septik !ang berakhir dengan kematian.

    =ntuk men"egah ter&adin!a sepsis !ang berkelan&utan, Th0 mengekspresikan IL-1$

    sebagai sitokin antiinflamasi !ang akan menghambat ekspresi IFN-, TNF-6 dan fungsi %).IL-1$ &uga memperbaiki &aringan !ang rusak akibat peradangan. %pabila IL-1$ meningkat

    lebih tinggi, maka kemungkinan ke&adian s!ok septik pada sepsis dapat di"egah.

    (ermaan, 0$$>.

    Patofisiologi Syok Septik

    'ndotoksin !ang dilepaskan oleh mikroba akan men!ebabkan proses inflamasi !ang

    melibatkan berbagai mediator inflamasi, !aitu sitokin, neutrofil, komplemen, N?, dan

    berbagai mediator lain. roses inflamasi pada sepsis merupakan proses homeostasis dimana

    ter&adi keseimbangan antara inflamasi dan antiinflamasi. 9ila proses inflamasi melebihikemampuan homeostasis, maka ter&adi proses inflamasi !ang maladaptif, sehingga ter&adi

    berbagai proses inflamasi !ang destruktif, kemudian menimbulkan gangguan pada tingkat

    sesluler pada berbagai organ.

    Ter&adi disfungsi endotel, asodilatasi akibat pengaruh N? !ang men!ebabkan maldistribusi

    olume darah sehingga ter&adi hipoperfusi &aringan dan s!ok. engaruh mediator &uga

    men!ebabkan disfungsi miokard sehingga ter&adi penurunan "urah &antung.

    Lan&utan proses inflamasi men!ebabkan gangguan fungsi berbagai organ !ang dikenal

    sebagai disfungsi@gagal organ multipel (/?*S@/?F. roses /?F merupakan kerusakanpada tingkat seluler (termasuk difungsi endotel, gangguan perfusi &aringan, iskemia

    reperfusi, dan mikrotrombus. 9erbagai faktor lain !ang diperkirakan turut berperan adalah

    terdapatn!a faktor humoral dalam sirkulasi (m!o"ardial depressant substan"e, malnutrisi

    kalori protein, translokasi toksin bakteri, gangguan pada eritrosit, dan efek samping dari

    terapi !ang diberikan ()hen dan ohan, 0$$>.