32
GUMMA

Patologi Gumma

Embed Size (px)

Citation preview

GUMMA

●SUSPECT●

RETA

GRETH

AYU

NITA

NURUL

Gumma ? Opo kui ?

Pengertian

Gumma adalah granuloma destruktif terlokalisasi. Terjadi di setiap tempat, tetapi lebih sering pada kulit, hati, tulang, rongga mulut, dan testis. Secara makrokopis, gumma menghasilkan massa besar yang dapat dikelirukan sebagai neoplasma. Secara mikrokopis, gumma disusun oleh daerah sentral nekrosis gummatosa, yang dikelilingi sel-sel epiteloid, limfosit, banyak sel plasma, dan fibrosis. ( Price, Wilson. 2005 ).

Tanda-tanda gumma

.- .luka atau borok, (chancre)

Luka chancre hanya berlangsung beberapa hari dan kemudian hilang sendiri tanpa pengobatan. Namun, penyakitnya terus menyebar diseluruh tubuh.

Beberapa minggu atau beberapa bulan kemudian, dapat terjadi sakit leher, panas ringan, luka-luka pada mulut atau pembengkakan sendi-sendi

Gumma disebabkan oleh kuman treponema palidumKuman atau bakteri tersebut umumnya hidup di mukosa (saluran) genetalia, rektum, dan mulut yang hangat dan basah.

Etiologi

Gejala

₢ Timbul 5 tahun setelah tahap sifilis sekunder

₢ Terdapat kerusakan pada alat tubuh penting yang menetap pada otak, pembuluh darah dan jantung, serabut saraf dan susum tulang belakang.

₢ Tahap gumma ini tidak infeksius tapi dapat menjadi terminal jika tidak diterapi

Komplikasi

Î Inflamasi tulang dan sendi (Gumma)

Î Neurosifilis

Î Masalah jantung, lesi granuloma

Patogenesis

1. Tahap Masuknya Treponema

2. Stadium I (SI)

3. Stadium II (SII)

4. Stadium Laten

5. Stadium Gumma

Bagan Patofisiollogis

Gumma

Troponema Masuk  

Melalui lesi melalui selaput lendir

Multiplikasi

Timbul infiltrasi

Timbul erosi dan ulkus

Troponeumma masuk aliran darah Limfe menyebar keseluruh jaringan tubuh , bila sampai getah bening regional telah

sampai kompleks primer i .

Lesi primer dan lesi stadium ii menghilang < 9 bulan.

  Infeksi tetap ada dan timbul lesi akibat troponeumma pallidum berkembang maksimal 2 tahun.

 

Tahap latenAntibodi ada dalam serum penderita ( ST. S positif )

 

Gumma(Terbentuk gumma akibat trauma resiko kematian tinggi karena menyerang sistem

kardiovaskuler dan sistem syaraf pusat )

  

Cara penularan

Melalui kontak seksual (coitus)

Melalui ciuman

Memakai gelas/sendok yang baru saja dipakai penderita sifilis.

Melalui jarum suntik dan transfusi darah.

Dampak Gumma

Pada kardiovaskuler, sifilis III menyebabkan miockarditis, gangguan katup jantung dan aneurisma aorta.

Pada saraf sifilis III memberikan :“asymptomatic neurosyphilis” : tulang belakang telah menunjukkan kelainan laboratoris.

“cerebral syphilis” : bisa berupa meningitis, vaskuler (tanda-tanda trombosit) serta parenchymal (paresa yang menyeluruh).

“syphilis medulla spinalis” : juga menyerang meningen, vaskuler dan parenkim.

Tabes dorsalin (parenchymal-) memberikan keluhan nyeri tiba-tiba pada kaki, (lightning pain), paraestesia,

ataksia, “incontinentia urinae” “alvi”.

Penatalaksanaan

Condom : Selalu menggunakan kondom bila melakukan hubungan seksual dengan orang yang beresiko.

Pencegahan dan pengawasan dari penularan penyakit Gumma meliputi :• Pengobatan cepat dan memadai

terhadap kasus yang ditemukan.• Pemantauan sumber infeksi dan

pengawasan yang memadai.• Pencegahan pada waktu hubungan

seksual, baik secara mekanik misalnya dengan menggunakan pengaman saat melakukan hubungan seksual yaitu kondom. 

Pemeriksaan Penunjang Diagnostik

a. Pemeriksaan fisik:dilakukan di seluruh permukaan kulit, rambut dan kuku, pembengkakan kelenjar getah bening, selaput lendir mulut, daerah genitalia/anogenitalia.

b. Pemeriksaan laboratorium, melaui darah yg meliputi:-Tes penyaringan : VDRL (venereal disease research laboratory) atau RPR (rapid plasma reagin).

Pengobatan

• Benzatin penisilin G 2,4 juta IU/minggu, selama 3 minggu

• Tindak lanjut : ulang tes serologis setelah 6, 12, dan 24 bulan

• Terapi berhasil jika titer turun 4 kali lipat

Peran Perawat

Sebagai pemberi asuhan keperawatan

• Memberikan perawatan dari segi nutrisi.

• Melakukan pemberian obat untuk proses penyembuhan

Sebagai advokat klien

• Meminta kepada keluarga untuk tetap memberikan dukungan• Tidak mengucilkan dan

mengasingkan

Sebagai educator

• Mengajak pasien untuk mengubah pola hidup menjadi lebih baik.

• Mengajarkan teknik relaksasi.

• Memberikan penyuluhan mengenai penyakit ( penyebab, gejala, cara pengobatan)

Sebagai koordinator

• Membantu pasien dengan cara memberikan

arahan-arahan yang sesuai untuk menghadapi penyakitnya.

Sebagai kolaborator

• Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan obat dan penatalaksanaan secara medis.

• Berkolaborasi dengan pihak keluarga untuk selalu memberikan dukungan.

Sebagai konsultan

• Memberikan dukungan dan semangat.

• Memotivasi pasein agar mau mengikuti pengobatan

• Memfasilitasi pasien apabila pasien ingin bertanya sesuatu yang berkaitan dengan kesehatan tarutama mengenai penyakitnya

Arigato Gozaimasu ^^