22
Nama : Nim : 17201000…… Jurusan : AKPER Mata Kuliah : Patologi Pertemuan ke 1

PATOLOGI Siap Print

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PATOLOGI Siap Print

Nama :

Nim : 17201000……

Jurusan : AKPER

Mata Kuliah : PatologiPertemuan ke 1

Page 2: PATOLOGI Siap Print

PATOLOGI

Patologi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyakit

Patologi : bagian dari ilmu kedokteran yang mempelajari tentang penyakit yang disebabkan karena perubahanstruktur dan fungsi dari sel dan jaringan tubuh (Syamsunir : 1993)

Page 3: PATOLOGI Siap Print

Jenis – jenis Patologi

• Patologi tanaman• Patologi Kedokteran hewan• Patologi Manusia : Patologi Anatomi

Patologi Klinik :MikrobiologiHematologiImunologi

Imunohematologi

Page 4: PATOLOGI Siap Print

Konsep Keadaan Normal• Normal : Kemampuan individu untuk memenuhi

tuntutan gangguan yang terdapat pada tubuhnya, guna mempertahankan lingkungan normal

• Konsep keadaan normal merupakan sesuatu yang kompleks, yang mempunyai sifat rata – rata yang dipengaruhi oleh :a. Setiap orang berbeda karena adanya perbedaan dalam susunan genetikb. Tiap – tiap individu memiliki perbedaan dalam

pengalaman hidup, dan interaksi dengan lingkunganc. Tiap – tiap individu terdapat perbedaan fisiologis

karena adanya pengendalian fungsi mekanisme tubuh

Page 5: PATOLOGI Siap Print

Konsep Penyakit

• Penyakit : perubahan dalam individu yang menyebabkan parameter kesehatan berubah diluar batas – batas normal

• Penyakit : kegagalan seseorang dari kemampuannya untuk

melakukan kegiatan sehari – hari dengan nyaman

* Penyakit : sejumlah fisiologis yang sudah berubah

Page 6: PATOLOGI Siap Print

Manifestasi Penyakit

• Gejala Penyakit : perasaan subyektif yang hanya dapat dilaporkan oleh penderita, mis : nausea, rasa tidak enak, rasa sakit

• Tanda – tanda penyakit : manifestasi penyakit secara obyektif, menyangkut penyimpangan yang dapat diidentifikasi oleh pengamat, mis : demam, kulit memerah, adanya massa yang dapat diraba,

Page 7: PATOLOGI Siap Print

Adaptasi sel terhadap gangguan :• Menyesuaikan diri• Terjadi jejas yang dapat pulih kembali (reversibel)• Mati (irreversibel)• Hal – hal yang dapat mempengaruhi fungsi sel adalah :

a. hipoksia : hilangnya darah, hambatan pembuluh darah, hilangnya kemampuan darah mengangkut O2.b. bahan kimia dan obat : barbiturat, merkuric. agen fisika : trauma, suhu, perubahan mendadak tekanan

atmosfir, radiasi,listrikd. agen mikrobiologie. mekanisme imunf. cacat genetikag. ketidakseimbangan nutrisi : defisiensi kalori protein,

avitaminosis, obesitas,ateriosklerosis

h. penuaan

Page 8: PATOLOGI Siap Print

Manifestasi Penyakit

• Awal perkembangan suatu penyakit, agen etiologi dapat menyebabkan sejumlah perubahan dalam proses biologis yang dapat dideteksi oleh analisa laboratorium, walaupun tidak disadari oleh penderita bahwa sudah terjadi perubahan - perubahan

Page 9: PATOLOGI Siap Print

• Lesi : suatu perubahan struktur yang dapat ditunjukkan, yang ditimbulkan dalam perkembangan penyakit, dapat dilihat secara makroskopis dan mikroskopis

• Sequel : akibat dari suatu penyakit, mis : jaringan parut merupakan sequel dari proses peradangan dalam jaringan

Page 10: PATOLOGI Siap Print

• Kompikasi Penyakit : proses baru atau terpisah yang dapat timbul sekunder karena beberapa perubahan yang dapat dihasilkan oleh keadaan aslinya

• Resolusi : hospes dapat kembali pada suatu keadaan normal sama sekali, tanpa sekuele atau komplikasi

• Resolusi dapat terjadi secara spontan karena pertahanan tubuh, pengobatan yang berhasil

Page 11: PATOLOGI Siap Print

Faktor Ekstrinsik & Intrinsik Penyakit

• Faktor Ekstrinsik :a. agen infeksib. trauma mekanisc. bahan kimia beracund. radiasie. suhu yang ekstrimf. gizig. stress psikososial

• Faktor Intrinsik :a. umurb. jenis kelaminc. genetikd. Kelainan yang didapatkan dari perjalanan penyakit sebelumnya

Page 12: PATOLOGI Siap Print

• Pembengkakan sel ialah manifestasi pertama pada hampir semua bentuk jejas pada sel, dapat menyerang seluruh sel organ yang menyebabkan : kepucatan, turgor dan berat organ bertambah. Bila air berlanjut akan tertimbun didalam sel, akan tampak kantung – kantung air sehingga menimbulkan gambaran jejas yang disebut PERUBAHAN HIDROPI atau DEGENARASI VAKUOL

Page 13: PATOLOGI Siap Print

Perubahan Morfologis pada sel yang cedera

• Perubahan reversibel : perubahan yang menimbulkan cedera, tetapi sel dapat kembali pada keadaan seperti semula.

• Sel yang mengalami perubahan reversibel adalah sel metabolik, seperti : sel hati, gunjal dan jantung

• Bentuk perubahan sel yang sering terjadi adalah penimbunan air di dalam sel, akibat kegagalan pompa Natrium keluar sel sehingga terjadi pembengkakan

• Perubahan sel yang lain karena penimbunan lipid intra sel terjadi pada : ginjal, otot jantung, khususnya hati. Perubahan sel tersebut dinamakan perubahan berlemak atau degenerasi sel (infiltrasi lemak)

Page 14: PATOLOGI Siap Print

• Tanda jelas kematian sel terdapat dalam inti . Perubahan inti menjadi :

a. Kariolisis : kromatin basofil menjadi

pucat

b. Piknosis : pengisutan inti, DNA

menggumpal dan mengisut

c. Karioreksis : inti pada sel yang nekrosis

menghilang

Page 15: PATOLOGI Siap Print

• Massa sel nekrosis dapat mengalami :• Nekrosis Koagulatif : denaturasi protein,

enzim, fagositosis debris sel oleh sel darah putih

• Nekrosis Likuefaktifa : akibat autolisis pada infeksi kuman, mencerna bangkai sel, meninggalkan cacat jaringan yang diisi leukosit dan menimbulkan abses.

• Nekrosis Kaseosa : merupakan bentuk nekrosis koagulatif yang sering ditemukan pada infeksi tuberkulosis

Page 16: PATOLOGI Siap Print

• Gangren : nekrosis koagulativa yang disertai pertumbuhan bakteri saprofit

• Nekrosis lemak enzimatik : jaringan adiposa yang nekrotik, biasanya terjadi pada rogga abdomen

• Akibat Nekrotik :

a. hilangnya fungsi organ

b. pusat infeksi

c. perubahan sistemik : leukositosis, gejala

subyektif

d. peningkatan salah satu enzim (SPOT,SGPT, CPK)

Page 17: PATOLOGI Siap Print

Adaptasi Sel1. ATROFI : pengisutan ukuran sel

akibat kehilangan bahan sel

• Penyebab Atrofi :

a. berkurangnya beban kerja

b. hilangnya persarafan

c. berkurangnya perbekalan darah

d. nutrisi yang tidak memadai

e. hilangnya rangsang hormon

Page 18: PATOLOGI Siap Print

2. Hipertrofi : peningkatan ukuran sel, peningkatan ukuran alat tubuh

Penyebab :

a. Kenaikan fungsi dan rangsang hormon

b. Peningkatan beban kerja

c. Sintesa enzim dan filamen meningkat

Page 19: PATOLOGI Siap Print

Proses Kalsifikasi

• Pengendapan garam – garam kalsium yang tidak larut dalam darah yang mengakibatkan jaringan kaku dan keras (normal pada pembentukan tulang dan gigi)

• Bila terjadi ditempat lain merupakan keadaan abnormal yang disebut kalsifikasi patologis atau heterotopik

Page 20: PATOLOGI Siap Print

Kalsifikasi Patologis :

• Kalsifikasi Distrofik : jaringan nekrotik yang tidak cepat dihancurkan dalam waktu yang lama, biasanya terjadi pada nekrosis kaseosa

• Kalsifikasi Metastatik : pengendapan garam kalsium dalam jaringan tubuh yang lunak, yang disebabkan konsentrasi kalsium yang abnormal dalam pembuluh darah (mis : penurunan fungsi ginjal)

• Pembentukan batu : garam kalsium dapat menyebabkan batu atau kalkuli, sering ditemukan dalam saluran empedu, sistem perkemihan

Page 21: PATOLOGI Siap Print

Kematian Somatik• Kematian somatik : kematin seluruh individu. Orang

dikatakan meninggal bila “fungsi vital” berhenti.• Perubahan Post Mortem :

a. Kekakuan (Rigor Mortis)

b. Dingin (Algor Mortis)

c. Perubahan warna (Livor Mortis)

d. Pembusukan/Reaksi Lisis (Otolisi Post Mortem)

Page 22: PATOLOGI Siap Print