Pbl Blok 2 Modul 1 Adriel Jezreel Pokatong 102013381 Kelompok e5

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PBL Blok 2 Modul 1 - Filsafat

Citation preview

Pembahasan Kasus dari Segi Filsafat dan Bahasa IndonesiaAdriel Jezreel Pokatong (102013381) Kelompok E5Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta, Indonesia

AbstrakPenggunaan cara pandang dalam filsafat dan bahasa Indonesia sangat berguna dalam mengambil suatu keputusan. Berdasarkan skenario yang kelompok kami dapatkan, tinjauan pustaka ini mau membahas cara pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh dokter. Adapun pertama, sumber masalah dokter yaitu BNN dan Institusi tertentu. Dimana kepada BNN Ia bertanggung jawab untuk menyerahkan hasil pemeriksaan yang benar dan sah sesuai kenyataannya dan tidak berbohong. Sedangkan kepada Institusi tertentu ini, Ia diberatkan dengan tanggung jawab untuk menghapus ada penggunaan zat psikotropika dalam hasil pemeriksaan medis. Dari 2 sumber masalah ini, dokter harus mengambil keputusan untuk mendapat hasil terbaik, yang dapat Ia pegang tanpa ragu. Untuk itu, dokter akan mempertimbangkan 3 aspek, yaitu profesionalisme, survival, dan sikap pribadi. Ketiga aspek ini akan mempengaruhi keputusan akhir dokter. Dari profesionalisme akan dilihat dari sisi ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Lalu ada Survival yang diambil pendekatan keputusan, penyimpulan, dan sillogisme. Terakhir ada sikap diri yang dilihat dengan 2 cara, yaitu penyimpulan cara deduktif dan penyimpulan sifat tidak langsung. Dari ketiga aspek itu lalu akan ada satu paling mempengaruhi. Yang akan menjadi dasar untuk mengambil keputusan.Kata kunci: ontologi, epistemologi, aksiologi, sillogisme, deduktifPembahasanDi dalam filsafat dan bahasa Indonesia ada ajaran tentang bagaimana mengambil keputusan. Dari segi filsafat diajarkan cara menempatkan diri secara tepat agar dapat mengatasi masalah dengan baik, sedangkan dalam bahasa Indonesia diajarkan dasar cara berbahasa dan mengetahui. Dengan menggabungkan keduanya kita dapat mencapai kesimpulan atau penyelesain dari suatu masalah dengan baik.Dari kelas PBL, kelompok saya mendapatkan skenario yang mempermasalahkan pengambilan keputusan dokter yang harus memilih diantara dua pilihan yang sama-sama memiliki resiko. Dengan menggunakan cara pandang filsafat dan bahasa Indonesia, bisa dipertimbangkan apa aspek-aspek yang mempengaruhi keputusan yang akan diambilnya.Dari skenario, diketahui masalah yang dialami dokter bermula saat Ia diminta untuk ikut serta dalam pemeriksaan seorang hakim oleh BNN. Dimana saat hendak Ia melaksanakan pemeriksaan lebih lengkap, Ia ditawarkan sejumlah uang dari institusi tertentu untuk menghapus adanya penggunaan zat psikotropika dalam hasil pemeriksaan medis. Dan bila menolak nyawanya dan nyawa keluarganya diancam keselamatannya.Disini terlihat ada 2 pihak yang menjadi sumber masalahnya, yaitu BNN dan Institusi tertentu. Dokter harus mempertimbangkan, dimana kepada BNN Ia bertanggung jawab untuk menyerahkan hasil pemeriksaan yang benar dan sah sesuai kenyataannya dan tidak berbohong. Sedangkan kepada Institusi tertentu ini, Ia diberatkan dengan tanggung jawab untuk menghapus ada penggunaan zat psikotropika dalam hasil pemeriksaan medis. Keduanya mempengaruhi cara pikir dokter dalam mengambil keputusan.Adapun untuk menyikapi tanggung jawabnya, dapat dilihat dari integritas dirinya, yang dapat kita bagi menjadi 3 aspek untuk mengambil keputusan, yaitu profesionalisme, survival, dan sikap pribadi. Lewat ketiga aspek ini, dokter menimbang apa yang harus dilakukannya.Secara profesionalisme, dokter akan melihat ke etika profesinya yang adalah dasar tindakan yang harus diikuti yang sesuai dengan pekerjaannya, karena yang menjadi pertimbangan dalam bagian ini adalah tindakan menghapus hasil pemeriksaan medis, yang bila dilakukan melanggar etika profesinya. Bagian profesionalisme ini, dapat dilihat dari sisi ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ketiga sisi ini dapat menggambarkan dengan jelas cara pikir dokter akan profesionalisme. Lewat ontologi (berasal dari bahasa Yunani On/Ontos = ada, Logos = ilmu), yang adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan ultimate reality baik yang berbentuk jasmani/konkret maupun rohani/abstrak ,1 dokter mengetahui bahwa etika profesinya adalah syarat menjadi dokter yang baik. Lewat epistemologi, yang adalah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dan dasar-dasarnya serta pertanggungjawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki,1 dokter mengetahui bahwa etika profesinya adalah sesuatu yang harus Ia pegang teguh. Lewat aksiologi, yang adalah teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh,2 dokter mengetahui bahwa etika profesinya adalah sesuatu yang diperlukan untuk mendasari tindakan.Secara survival, dokter melihat kemungkinan bertahannya, keselamatan dan kesejahteraan Ia dan keluarganya. Dokter dari bagian ini dapat mengambil pendekatan keputusan, penyimpulan, dan silogisme. Berdasarkan bahasa Indonesia, keputusan adalah kegiatan nalar manusia yang melaluinya manusia mengambil sikap terhadap kenyataan. Penyimpulan adalah kegiatan pengetahuan yang melaluinya pengetahuan manusia bergerak menuju ke pengetahuan yang baru, dengan bertolak dari pengetahuan yang ada. Antara pengetahuan yang baru dan pengetahuan sebelumnya terdapat hubungan yang mendasar. Hubungan ini disebut konsekuensi ( consequentia ) atau hubungan penyimpulan. Sillogisme adalah proses jalannya penyimpulan atau cara kerja penyimpulan, di mana dari dua keputusan disimpulkan suatu keputusan yang baru. Jadi bila Ia mempertimbangkan keputusan, Ia akan memikirkan apa yang harus Ia lakukan untuk menjaga dirinya dan keluarganya. Lalu bila Ia mempertimbangkan penyimpulan, Ia akan sadar resiko yang akan terjadi bila Ia tidak melakukan permintaan Institusi tertentu itu. Dan terakhir bila Ia mempertimbangkan sillogisme, Ia akan memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi bila Ia melakukan permintaan tersebut.Secara sikap pribadi, dokter mengevaluasi semua pikirannya. Pengevaluasian ini dilakukan kan dengan 2 cara yaitu, penyimpulan berdasarkan cara deduktif dan penyimpulan berdasarkan sifat tidak langsung. Secara deduktif, yaitu suatu metode yang menyimpulkan bahwa data-data empiris diolah lebih lanjut dalam suatu sistem pernyataan yang runtut.1 Lalu ada secara tidak langsung, yaitu penyimpulan yang di dalamnya kita memperoleh suatu kesimpulan dari dua atau lebih premis.3 Kedua cara ini jelas terlihat hubungannya. Keduanya membutuhkan banyak data untuk mendapatkan satu kesimpulan yang benar. Disini yang dibandingkan dokter untuk mengambil keputusan adalah profesionalismenya dan survivalnya. PenutupDari 3 aspek keputusan yang dimiliki dokter, sikap pribadi yang menjadi aspek yang paling berpengaruh dalam hal dokter mengambil keputusan. Ia harus mempertimbangkan resiko yang akan dialami dia secara professional dan resiko yang akan terjadi secara survival. Bagaimana sikap pribadi Ia akan sangat memengaruhi pertimbangan baik atau buruknya situasi, dan hasil akhir dari situasinya.

Daftar Pustaka1.Bakhtiar A. Filsafat ilmu. 20112.Suriasumantri JS. Filsafat ilmu sebuah pengantar popular. 20003.Magan RR. Pengantar logika. 2007