Pbl Blok 21 (Metabolik Endokrin 2)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kedokteran

Citation preview

Diabetes Melitus pada Wanita Hamil (G1P0A0)

PendahuluanDiabetes adalah salah satu penyakit yang dapat mengenai wanita hamil, baik saat hamil gula darah tiba-tiba melonjak tinggi yang tadinya normal disebut juga diabetes gestasional maupun sebelumnya wanita tersebut sudah mengidap diabetes mellitus tipe 1 ataupun tipe 2. Diabetes gestasional merupakan diabetes selama masa kehamilan yang biasanya sebagaian wanta tidak menunjukan gejala yang khas, sehingga sering diabaikan. Pada wanita hamil terjadi perubahan- perubahan fisiologis yang berpengaruh terhadap metabolisme karbohidrat karena adanya hormon plasenta yang bersifat resistensi terhadap insulin, sehingga kehamilan tersebut bersifat diabetogenik. Dengan meningkatnya umur kehamilan, berbagai faktor dapat mengganggu keseimbangan metabolisme karbohidrat sehingga terjadi gangguan toleransi glukosa.Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui kelainan yang ditimbulkan dari penyakit diabetes melitus gestasional.

AnamnesisDalam anamnesis hal yang pertama dilakukan adalah menanyakan identitas dari pasien tersebut, kemudian dilanjutkan dengan menanyakan keluhan utama pasien, keluhan penyerta, riwayat obat, riwayat penyakit sebelumnya, riwayat penyakit dalam keluarga, riwayat sosialnya. Anamnesis dilakukan kepada wanita hamil dengan auto anamnesis dan dilakukan sedetil mungkin, dengan menanyakan:1a. Identitas pasien yaitu nama, umur, alamat, pekerjaanb. Keluhan utama, dimana dalam kasus ini adalah sering lemas-lemas sejak 2 minggu yang lalu.c. Keluhan tambahan atau keluhan penyerta pasien, seperti demam, batuk, pilek, tetapi pada kasus ini adalah pasien sulit tidur karena terbangun tiap 2-3 jam untuk BAK, leher terasa kering sehingga sering minum 7-8 gelas aqua dari jam 22.00-06.00 pagi dan pasien merasa gatal pada daerah kemaluannya.d. Riwayat penyakit sekarang, menanyakan lebih detail dari keluhan utama dan penyerta yang disampaikan pasien, seperti apakah ada penurunan berat badan atau kenaikan berat badan, karena pasien merupakan ibu hamil maka perlu ditanyakan riwayat kehamilan seperti usia kehamilan berapa minggu, status kehamilan seperti sudah disebutkan G1P0A0, apakah sering kontrol ke dokter kandungan secara teratur, bagaimana makan sehari-harinya sesuai dengan gizi yang seharusnya apa berlebih, apakah ada penurunan kesadaran karena diare atau stress, apakah ada kesemutan, bagaimana dengan penglihatannya, apakah ada riwayat penyakit jantung, tanyakan kepada pasien sudah pernah mengukur tekanan darah dan cek laboratorium seperti gula darah, apakah pasien mengalami penyakit infeksi seperti torch (toksoplasma, rubella, CMV, herpes simplex virus), apakah pasien sudah minum obat.e. Riwayat penyakit dahulu, apakah pasien dulu pernah seperti inif. Riwayat penyakit keluarga, di keluarga ada yang mengalami seperti ini, apakah ada riwayat penyakit diabetes melitus.g. Riwayat sosial ekonomi, dapat dilihat dari pekerjaan atau alamat rumah pasien untuk status sosial ekonomiSelama anamnesis dilakukan secara terperinci, sehingga sebagai dokter sudah dapat memikirkan penyakit-penyakit apa yang diderita pasien dan pemeriksaan fisik atau penunjang jika diperlukan yang harus dilakukan.

Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik yang dilakukan pada ibu hamil sedikit berbeda dengan pemeriksaan fisik pada wanita tidak hamil. Umumnya yang diperiksa sama adalah tanda-tanda vital yaitu tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu. Biasanya pada diabetes gestasional faktor risiko yang menyebabkan adalah tekanan darah tinggi atau di atas normal, pre hipertensi. Setelah itu pemeriksaan fisik dilakukan secara keseluruhan. Pada saat pemeriksaan posisi ibu hamil harus nyaman dan penting yaitu posisi setengah duduk dengan kedua lutut ditekuk. Lalu lakukan inspeksi secara umum, dilihat keadaan kesehatan secara keseluruhan, status gizi, koordinasi neuromuscular dan kondisi emosional pasien saat masuk ke ruang praktek dokter.1Lalu inspeksi dan palpasi jika diperlukan dari bagian kepala, wajah (kloasma gravidarum adalah setelah kehamilan 16 minggu kulit didaerah muka menjadi gelap dan menjadi semakin gelap bila terkena sinar matahari), rambut, mata, hidung, mulut dan kelenjar tiroid. Setelah itu toraks dan paru juga perlu diperiksa, inspeksi, palpasi dan auskultasi, kadang-kadang pada kehamilan lanjut mengeluhkan kesulitan bernapas, biasanya mereka tidak mempunyai tanda-tanda fisik yang abnormal. Setelah itu jantung, palpasi iktus kordis, kemungkinan letaknya akan lebih tinggi, dam auskultasi jantung, bising tiupan halus (soft blowing murmur) sering terdengar selama kehamilan karena adanya peningkatan aliran darah pada pembuluh darah yang normal. Lalu inspeksi payudara dan putting untuk memeriksa kesimetrisan dan warnanya dan palpasi untuk mengetahui apakah ada massa atau tidak. Pemeriksaan abdomen pada ibu hamil, untuk mengetahui janin yang ada pada ibu hamil dan organ atau massa pada kehamilan. Paling akhir dilakukan pemeriksaan ekstremitas dilakukan saat duduk atau berbaring pada sisi kiri tubuhnya, inspeksi vena varikosa pada kedua tungkai, apakah adanya edema patologis dan pemeriksaan reflek sendi lutut.1

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pemeriksaan laboratorium yaitu tes darah lengkap (LED, leukosit, Ht, Tromosit), gula darah puasa (GDP), gula darah sewaktu (GDS), Tes toleransi Glukosa-oral/TTGO (jika tidak meyakinkan hasil dari GDS dan GDP), tes urin lengkap (darah samar, protein, keton), pemeriksaan TORCH untuk mengetahui infeksi pada trimester 1. Untuk pencitraan, jika diperlukan dapat dilakukan USG pada ibu hamil.2,3 Tes untuk diabetes gestasional: glukosa darah tes non-tantangan (tes glukosa puasa, tes glukosa 2 jam post prandial, uji glukosa waktu acak) skrining glukosa uji tantangan tes toleransi oral (TTGO)Tes glukosa darah non-tantangan, mengukur kadar glukosa dalam sampel darah tanpa menantang subjek dengan larutan glukosa. Tingkat glukosa darah ditentukan saat puasa, 2 jam setelah makan, atau hanya pada waktu acak.Sebaliknya, tes tantangan menuntut pasien meminum larutan glukosa dan pengukuran konsentrasi glukosa dalam darah setelahnya, pada diabetes, mereka cenderung tetap tinggi.Larutan glukosa memiliki rasa sangat manis yang untuk beberapa wanita tidak menyenangkan, oleh karena itu, terkadang perlu ditambahkan perasa buatan.Beberapa wanita mungkin mengalami mual selama tes.4WHO menganjurkan untuk diagnosis dilakukan tes toleransi glukosa oral dengan beban glukosa 75 gram. Kriteria diagnosis yaitu sama dengan yang bukan wanita hamil yaitu puasa 126 mg/dl dan dua jam pasca beban 200 mg/dl, dengan tambahan mereka yang tergolong toleransi glukosa terganggu (TGT) didiagnosis juga sebagai diabetes melitus gestasional.

Tabel 1. Nilai glukosa plasma puasa dan tes toleransi glukosa oral dengan beban glukosa 75 gram.Kondisi2 jam glukosa setelah pemberian 75gr glukosa oral(mg / dl)Glukosa plasma puasa(mg / dl)

Normal