PBL_BLOK 9

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pbl

Citation preview

Struktur Anatomi dan Histologi beserta Mekanisme Sistem Pencernaan

Steven Martin Fuliman10201019518 Juli 2011

Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Terusan Arjuna No.6 Jakarta Barat 11510

Telp. 021-56942061 Fax. 021-5631731

Email: [email protected]

Organ tubuh kita mempunyai fungsi yang spesifik di dalam tubuh, untuk menjalankan fungsi tersebut secara optimal diperlukan beberapa energy untuk melangsungkan fungsi tersebut. Energy tersebut kita dapatkan melalui makanan yang pertama kali masuk ke tubuh kita melalui rongga mulut sampai nantinya akan di simpan dan diolah di dalam tubuh kita untuk dimanfaatkan kandungan zat-zat yang berguna dari makanan tersebut. Kemudian setelah makanan tersebut menyisakan zat-zat yang tidak berguna atau merugikan dalam tubuh, zat tersebut dikeluarkan dalam bentuk feses, yaitu melalui anus.Struktur Sistem Pencernaan

Makroskopis (Anatomi)

Gambar no,1 Struktur Sistem Pencernaan1Mulut Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada hewan. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus. Rongga mulut dibagi dalam:11. Vestibulum oris

Merupakan daerah di antara bibir dan pipi di sebelah luar dan gigi geligi dengan processus alveolarisnya di sebelah dalam.

Pendarahan:

Pembuluh nadi: Aa. Labiales superiores et inferiores, cabang a. facialis dan a. Temporalis superficialis.

Pembuluh balik: V. Facialis anterior et posterior yang bergabung menjadi v. Facilais communis dan bermuara ke dalam v. Jugularis interna.

Getah bening: Nnll. Submentales, submadibulares, dan parotideae yang kemudian dialirkan ke dalam Nnll. Caevicales profundae.

2. Cavum oris propium

Gigi geligi

Terletak pada processus alveolaris, yang dilapisi oleh selaput lendir.

Pendarahan:

Nadi: atas : rr. alveolaris superiores, a. Infraorbitalis r. Alveolaris superior anterior

bawah : a. alveolaris inferior

pembuluh balik: atas : v. Facialis atau plexus pterygoideus.

bawah : v. Alolaris inferior

Persarafan: Nn. Alveolares superiores (V2), N. Alveolaris inferior (V5)

Palatum

Palatum durum adalah suatu sekat yang terbentuk oleh processus palatinus ossis maxillae dan processus horizontalis ossis palatini. Tulang-tulang ini dilapisi oleh selaput lendir di sisi superior dan inferior.

Palatum molle terdiri atas suatu aponeurosis yang merupakan tempat lekat bagi beberapa otot.

Pendarahan : cabang-cabang a. maxilaris yakni a. palatina descendens, aa. Palatina mayor ( palatum durum), dan aa. Palatinae minores (palatum molle).

Persarafan : plexus pharyngeus (N. IX +N. X), kecuali M. Tensor veli palatini oleh n. Tensoris veli palatini cabang n. Trigeminus V3.

Diaphragma oris. Dasar mulut dibentuk oleh 3 otot yakni M. Digastricus venter anterior, M. Mylohyoideus, dan M. Geniohyoideus. Fungsinya untuk membuka mulut.

Isthmus faucium adalah hubungan antara rongga mulut dan ororpharynx. Batas-batasnya yakni : tepi bebas palatum molle, arcus palatoglossus, dan dorsum linguae.

Lidah (lingua) mengisi cavum oris hampir seluruhnya dan melekat pada dasar mulut.

Pendarahan: nadi: a. lingualis

balik : v. Dorsalis linguale, Vv. Profunda linguae, V. Sublingualis.

Persarafan: sensibel : N. Lingualis V3, N. IX, N. X

Pengecap : N. Lingualis V3 (chorda typani N. VII), N. X

Tenggorokan ( Faring)Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Dinding faring terdiri dari 3 lapis yakni:2-4 Tunica mucosa pharyngis

Terdiri atas nasopharynx yang berfungsi untuk pernafasan, oropharynx yang berfungsi untuk pencernaan, dan laryngopharynx.

Tunica submucosa pharyngis

Di bagian atas sangat tebal dan melekatkan pharynx pada dasar tengkorak. Di bagian bawah, di laryngopharyns, submukosa lebih elastis sehingga memudahkan pada saat menelan.

Tunica muscularis pharyngis

Terdiri atas otot-otot melingkar dan membujur.

Otot-otot melingkar terdapat pada dinding posterior dan lateral pharynx. - M. constrictor pharyngeus superior - M. constrictor pharyngeus media- M. constrictor pharyngeus inferior Otot-otot membujur M. palatopharyngeus M. stylopharyngeus M. salpingopharyngeus Pendarahan : A. thyroidea superior, A. pharyngea ascendens. Plexus venosus pharyngeus

Persarafan: plexus pharyngeus (N. IX + N. X)

Kerongkongan (Esofagus)

Merupakan suatu pipa muscular yang marupakan lanjutan pharynx. Pada esofagus dapat dibedakan 3 bagian yakni:3 Pars cervicalis (C6-7)

Anterior: trachea, gl. Thyreoidea

Posterior: vertebra cervicalis

Lateral Kanan/Kiri: A. carotis communis, N. recurrens

Lateral Ki: A. subclavia, ductus thoracicus

Pars thoracalis Anterior : trachea + bronchus kiri, pericardium + atrium kiri, diaphragma Posterior: vertebra thoracalis, ductus thoracicus , V. azygos, Aorta ascendens Kiri: Arcus aorta, N. recurrent kiri , A. subclavia kiri, ductus thoracicus, pleuraKanan: pleura, v. azygos Pars abdominalis

Lambung4Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai. Terdiri dari 3 bagian yaitu Kardia, Fundus, dan Antrum. Selainitu juga terdapat 2 muara yakni cardia : muara oesophagus gaster dan pylorus : muara gaster duodenum, 2 lekukan yaitu incisura cardiaca curvatura major, incisura angularis curvatura minor, dan 2 permukaan yaitu facies anterior dan facies posterior.

Lapisan dinding gaster:

tunica mukosa: merupakan selaput lendir yang berlipat-lipat yang disebut plica gastricae, sedangkan lipatan yang berjalan dari cardia sampai pilorus disebut magenstrase WALDEYER. Pada permukaan lipatan gaster terdapat lekukan-lekukan kecil yang disebut foveolae gastricae. Ada 3 macam kelenjar pada mukosa lambung yakni gl. cardiacae : lender, gl. gastricae : pepsin & HCl, dan gl. pyloricae : pepsin

tunica submucosa merupakan jaringan ikat yang kuat

tunica muscularis :obliquus (lapisan paling dalam), circularis (merupakan lanjutan otot sirkuler oesophabus yang melapisi corpus dan pilorus),,longitudinal (merupakan lapisan terluar sepanjang kedua curvatura.

tunica serosa: melapisi seluruh permukaan luar lambung sehingga lambung terletak intraperitoneal.

Pendarahan:

Arteri : A. gastrica sinistra, A. gastrica dextra, A. gastroepiploica dextra, A. gastroepiploica sinistra, A. gastrica brevis.

Vena: V. gastrica brevis V.lienalis, V. gastroepiploica sinistra, V. gastroepiploica dextra, V. gastrica sinistra, V. gastrica dextra

Persarafan: parasimpatis : N. X kanan ( posterior ), N. X ki. (anterior), simpatis: serabut.preganglionic (N.splanchnicus Thoracalis), serabut.post ganglionic (ggl.plexus celiacus) Usus halus (usus kecil)Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). 3Lapisan usus halus ; lapisan mukosa ( sebelah dalam ), lapisan otot melingkar ( M sirkuler ), lapisan otot memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan serosa ( Sebelah Luar ). Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).3, 41. Usus dua belas jari (Duodenum)Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Pendarahan:

Arteri: A. gastroduodenalis : cabang A. hepatica communis, A. pancreatico duodenalis superior.anterior. & posterior ( memperdarahi : duodenum.bagian.proximal, A. pancreatico duodenalis inferior anterior & posterior : cabang A. mesenterica superior ( memperdarahi : duodenum.bagian distal

Vena: mengikuti arteri mengalirkan darah ke dalam V. porta, sebagian tidak langsung melalui V. mesenterica superior dan v. lienalis

2. Usus Kosong (jejenum)Usus kosong atau jejunum adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner.Jejunum mempuyai dinding yang tebal, diameter yang lebih besar daripada illeum, arcade yang setingkat, Nnll. yang soliter, vasa recta yang panjang, dan pita sirkular yang rapat. 3. Usus Penyerapan (illeum)Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.Sifat illeum berlawanan dari Jejunum yakni mempunyai dinding yang tipis, diameter yang kecil, arcade yang bertingkat, Nnll. yang aggregati, vasa recta yang pendek, dan pita sirkular yang renggang. Usus Besar (Kolon)Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Usus besar terdiri dari :2 Kolon asendens (kanan)

Mulai dari junctura ileo colica flexura colli dextra Vascularisasi : Arteri: A. ileocolica & A. colica dext. cabang A. mesenterica sup.

Vena: V. ileocolica & V. colica dextra v. mesenterica superior

Getah bening : Nnll paracolica Nnll mesenterica superior.

Innervasi: plexus mesentericus superior

Kolon transversum

Dari flexura colli dextra ( flexura colli sinistra

Vascularisasi

Arteri: A. colica media, cabang a. mesenterica superior, A. colica sinistra, cabang a. mesenterica inferior.

Vena: V. mesenterica superior

Getah bening: Nnll. colica media ( Nnll. mesenterica superior

Kolon desendens (kiri)

Letak : retro peritoneal, dari flex.coli sinistra sampai fossa iliaca sinistra Vaskularisasi : A. colica sinistra, cab. A. mesenterica inferior Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)

Berbentuk huruf S, dari PAP S3, kemudian menjadi rectum rectosigmoid junction 15 cm dari anus

Vascularisasi : a. sigmoideae, cab. A. mesenterica inferior.

Usus Buntu (sekum)Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, "buta") dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar.1Umbai Cacing (Appendix)4Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga abdomen).Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform appendix (atau hanya appendix) adalah ujung buntu tabung yang menyambung dengan caecum. Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda - bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum. Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai appendektomi.Rektum dan anusRektum (Bahasa Latin: regere, "meluruskan, mengatur") adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).1Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar), yang merupakan fungsi utama anus.1Pendarahan A. rectalis superior : cabang A. mesenterica superior, A. rectalis media, A. rectalis inferior.

Pankreas

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari). Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :4 Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan

Pulau pankreas, menghasilkan hormon

Bagian-bagian pankreas yakni caput pancreas, ollum pancreas, corpus pancreas, dan cauda pancreas. Endokrin pankreas banyak terdapat di cauda pancreas: pulau-pulau LANGERHANS. Saluran bercabang-cabang pada pankreas disebut herring bone.

Pendararahan:

Arteri: A. pancreatico duodenale superior (cabang A. gastroduodenalis), A. pancreatico duodenalis inferior (cabang A. mesenterica superior)

Vena: darah dialirkan ke dalam V. lienalis dan V. mesenterica superior

Hati4Dilapisi oleh peritoneum,kecuali yang berbatasan dengan diaphragma ( Bare area/ area NUDA. Terdiri 2 lobus yakni lobus sinister dan dexter . Lobus dexter terbagi 2: lobus caudatuss dan lobus Quadratus. Batas lobus dexter dan sinister adalah alur yang. di tempati lig. teres hepatis & lig. Venosum arantii.

Terdiri dari 3 facies

Facies diaphragmatica, berbatasan langsung dengan permukaan bawah paru dan jantung ( impressio cardiaca

Facies visceralis = facies inferior

Facies superior ~ bare area

Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah. Kandung empeduKandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap - bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:2 Membantu pencernaan dan penyerapan lemak Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.Struktur Mikroskopis (Histology)

Rongga Mulut5Rongga mulut dilapisi epitel berlapis gepeng, berlapis tanduk (keratin), atau tanpa lapisan tanduk bergantung pada daerahnya. Lapisan keratin melindungi mukosa mulut terhadap kerusakan selama mengunya dan hanya terdapat di gigivi dan palatum durum. Lamina proprianya memiliki sejumlah papila dan langsung melekat pada jaringan tulang. Epitel berlapis gepeng tanpa laipsan tanduk menutupi palatum molle, bibir, dan dasar mulut. Lamina proprianya memiliki papila, mirip derimis kulit, dan menyetu dengan submukosa yang mengandung kelenjar liur kecil yang difus. Pada bibir, daerah peralihan epitel mulut yang tidak berlapis tanduk menjadi epitel kulitLidah6Seluruh permukaan dorsal lidah merupakan papila-papila lidah. Epitelnya berlapis gepeng bertanduk atau tidak bertanduk. 1/3 posterior bagian dorsal lidah bebas dari papila lidah dan terdapat Tonsila Linguae. Pada bagian tengah lidah terdapat anyama penyambung septum linguae. Otot intrinsik lidah yang merupakan unsur utama lidah berjalan vertikal, longitudinal, dan tranxversal. Otot ekstrinsik terletak di dasar lidah.Papila

Peninggian epitel mulut dan lamina propria, dengan bentuk dan fungsi yang bervariasi. Ada 4 jenis papila yakni:5-7 Papila Filiformis

Merupakan papila terbanyak yang tersebar di seluruh permukaan dorsal 2/3 anterior lidah. Epitelnya berlapis gepeng bertanduk, tidak mempunyai taste buds. Papila ini berbentuk kerucut memanjang (runcing). Modifikasi papila ini disebut papila cueniform (plapila conica).

Papila Fungiformis

Tersebar diantara papila filiformis.Epitelnya berlapis gepeng tidak/sedikit bertanduk. Permukaannya lebih lebar dari dasarnya sehingga bentuknya menyerupai cendawan (jamur). memiliki taste buds. Modifikasi papila ini disebut papila lentiformis. Papila Foliata

Papila ini kurang berkembang pada manusia. Papila Foliata terdiri atas 2 atau lebih tonjolan dan alur pararel pada permukaan dorsolateral lidah dan mengandung banyak kuncup kecap.

Papila Sirkumvalata

Merupakan 7-12 papila bulat berukuran sangat besar dengan permukaan datar yang menonjol diatas papila lain. Epitelnya berlapis gepeng tak bertanduk. Bentuknya menyerupai papila fungiformis. Terdat sulcul sircular (cryptus) dan pada msisi lateralnya terdapat taste bud. Ductus ekskretorius kelejar serous Van ebner bermuara ke cryptus.Oesophagus5-7 Tunica mukosa

Epitelnya berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Tunika muscularis mukosa hanya satu lapis longitudinal. Pada lamina propria didapati kelenjar mukus tubulosa kompleks yang merupakan perluasan kelenjar kardia.

Tunica submukosa

Terdapat kelenjar mukus tubulosa kompleks yang disebut kelejar submukosa atau oesophageal glands.

Tunica muscularis

Pada 1/3 proksimal terdiri dari otot lurik. 1/3 bagian tengah terdiri dari campuran otot polos dan lurik. 1/3 distal seluruhnya otot polos.Gaster

Seluruh permukaan mukosa gaster terdapat gastric pits atau foveola gastrica. Epitelnya mukosa selapis toraks tanpa sel goblet. Sitoplasma oada permukaan apikalnya mengandung musigen. Intinya oval Pada lamina propria terdapat kelenjar di :6 Kelenjar Kardia dan Pilorus

Sel sekresinya menghasilkan mukus yang berfungsi untuk melindungi lambung dari autodigestion.. Kelenjar pilorus relatif pendek, simpleks, tubulosa bercabang. Kelenjar Fundus (kelenjar Gaster)

Dimulai dari dasar gasric pits ke seluruh lamina propria sampai tunica muscularis mukosa. Pada kelenjar ini terdat 4 macam sel yakni: NECK CELL, PARIETAL CELL, CHIEF CELL, argentafin cellUsus Halus

Epitelnya terdiri dari selapis toraks dan sel goblet. Sel torak pada bagian apikalnya terdapat brush border/mikrovili yang berfungsi untuk memperluas permukaan absorptif dan juga mengandung sel-sel pencernaan. Semakin ke distal, sel goblet semakin banyak. Terdapat vili intestinalis. Sepanjang mukosa terdapat glandula intestinalis (cryptus Lieberkuhn), tubulosa simpleks, yang bermuara diantar vili intestinalis. Pada dasar cryptus terdapat sel paneth, di bagian apikalnya mengandung granula eosinofilia. Sel-sel crytus berfungsi menggantikan sel-sel epitel permukaan yang rusak. Dibagi dalam 3 daerah yakni:5-7 Duodenum

Terdapat kelenjar Bruner, mukus, dan kompleks tubulosa bercabang. Bentuk vili intestinalis berbentuk lebar.

Jejunum

Tidak terdapat kelejar Bruner ataupun agmina peyeri. Plica sirkularis Kerckringi tinggi-tinggi. Vili intestinalis berbentuk budar seperti lidah.

illeum

terdapat agregat limfonodus atau agmina peyeri/ Plaque Peyeri di lamina propria meluas ke tunica submukosa. Vili instetinalisnya berbentuk jari-jari.Usus Besar

Tunica mukosa tidak mengandung plica sirkularis dan vili intestinalis. Sel goblet banyak dintara sel epitel. Memiliki Cryptus Lieberkuhn dan limfonodus solitorius. Sel paneth dan sel argentafin sedikit sekali. Tunica muscularis longitudinal membentuk 3 pita longitudinal yang disebut Taenia Coli6Appendix

Merupakan evaginasi dari usus besar. Lumennya sempit, sering berisis debris. Memiliki banyak folikel limphoid di sub mukosa. Tida ada taenia coli. Strukturnya menyerupai usus besar.5Rektum

Mukosa mempunyai lipatan longitudinal Rectal collum (Anal column, Column of Morgagni). Epitelnya selapis torak. Terdapat cryptus. Pertemuan anatar rektum dan anus disebut Linea Pectinata.7Anus Tunica submukosa mengandung banyak pembuluh darah, saraf, dan badan vater Pacini. Pembuluh-pembuluh vena membentuk plexus hemmoroid. Tunica Muskularis Mukosa/ lapisan longitudinal membentuk musculis dilator ani internus. Tunica musckularis sirkular menebal pada ujungnya membentuk musculus Sphincter ani internus. Di luar lapisan otot ini terdapat jaringan otot lurik Musculus Sphincter ani externus. Epitelnya berlapis gepeng dengan lapisan tanduk, memiliki folike rambut, dan kelenjar sebasea.5Mekanisme Pencernaan

Sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) berfungsi sebagai berikut:4 menerima makanan

memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut pencernaan)

menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah

membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh.

Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Selain itu, Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.8 Mulut Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan dikunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Pada saat makan, aliran dari ludah membersihkan bakteri yang bisa menyebabkan pembusukan gigi dan kelainan lainnya.Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung.Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.Epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara (trakea) dan ke paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang (palatum mole, langit-langit lunak) terangkat agar makanan tidak masuk ke dalam hidung.8 Kerongkongan (esofagus)

merupakan saluran berotot yang berdinding tipis dan dilapisi oleh selaput lendir.Makanan didorong melalui kerongkongan bukan oleh gelombang kontraksi dan relaksasi otot ritmik yang disebut dengan peristaltik.8 LambungMakanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfingter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfingter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim.Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting:8 lendir

Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung dan enzim.Setiap kelainan pada lapisan lendir ini (apakah karena infeksi oleh bakteri Helicobacter pylori atau karena aspirin), bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.

Asam klorida

Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah protein.Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri. Pelepasan asam dirangsang oleh:

saraf yang menuju ke lambung

gastrin (hormon yang dilepaskan oleh lambung)

histamin (zat yang dilepaskan oleh lambung).

prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein).

Pepsin bertanggungjawab atas pemecahan sekitar 10% protein. Pepsin merupakan satu-satunya enzim yang mencerna kolagen, yang merupakan suatu protein dan kandungan utama dari daging.

Hanya beberapa zat yang bisa diserap langsung dari lambung (misalnya alkohol dan aspirin) dan itupun hanya dalam jumlah yang sangat kecil.

Usus halus8Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa dicerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan mengirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.

Duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas dan empedu dari hati.Cairan tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang disebut sfingter Oddi) merupakan bagian yang penting dari proses pencernaan dan penyerapan.Gerakan peristaltik juga membantu pencernaan dan penyerapan dengan cara mengaduk dan mencampurnya dengan zat yang dihasilkan oleh usus.

Beberapa senti pertama dari lapisan duodenum adalah licin, tetapi sisanya memiliki lipatan-lipatan, tonjolan-tonjolan kecil (vili) dan tonjolan yang lebih kecil (mikrovili).Vili dan mikrovili menyebabkan bertambahnya permukaan dari lapisan duodenum, sehingga menambah jumlah zat gizi yang diserap.

Sisa dari usus halus, yang terletak dibawah duodenum, terdiri dari jejunum dan ileum.Bagian ini terutama bertanggungjawab atas penyerapan lemak dan zat gizi lainnya.Penyerapan ini diperbesar oleh permukaannya yang luas karena terdiri dari lipatan-lipatan, vili dan mikrovili.

Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.

Kepadatan dari isi usus berubah secara bertahap, seiring dengan perjalanannya melalui usus halus. Di dalam duodenum, air dengan cepat dipompa ke dalam isi usus untuk melarutkan keasaman lambung. Ketika melewati usus halus bagian bawah, isi usus menjadi lebih cair karena mengandung air, lendir dan enzim-enzim pankreatik.

PankreasPankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh sel-sel asini dan mengalir melalui berbagai saluran ke dalam duktus pankreatikus. Duktus pankreatikus akan bergabung dengan saluran empedu pada sfingter Oddi, dimana keduanya akan masuk ke dalam duodenum. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak.Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan.4, 8Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.

3 hormon yang dihasilkan oleh pankreas adalah:

Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah

Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah

Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin dan glukagon). Hati.8

Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta.Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah.

Darah diolah dalam 2 cara:

Bakteri dan partikel asing lainnya yang diserap dari usus dibuang

Berbagai zat gizi yang diserap dari usus selanjutnya dipecah sehingga dapat digunakan oleh tubuh.

Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum. Hati menghasilkan sekitar separuh dari seluruh kolesterol dalam tubuh, sisanya berasal dari makanan. Sekitar 80% kolesterol yang dihasilkan di hati digunakan untuk membuat empedu.Hati juga menghasilkan empedu, yang disimpan di dalam kandung empedu. Empedu8

Sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung empedu dan hanya sedikit empedu yang mengalir dari hati. Makanan di dalam duodenum memicu serangkaian sinyal hormonal dan sinyal saraf sehingga kandung empedu berkontraksi.Sebagai akibatnya, empedu mengalir ke dalam duodenum dan bercampur dengan makanan.Empedu memiliki 2 fungsi penting:

Membantu pencernaan dan penyerapan lema

Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

Secara spesifik empedu berperan dalam berbagai proses berikut:

Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak untuk membantu proses penyerapan

Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk membantu menggerakkan isinya

Bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari sel darah merah yang dihancurkan

Obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya dibuang dari tubuh

Berbagai protein yang berperan dalam fungsi empedu dibuang di dalam empedu.

Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati dan dialirkan kembali ke dalam empedu. Sirkulasi ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatik. Seluruh garam empedu di dalam tubuh mengalami sirkulasi sebanyak 10-12 kali/hari. Dalam setiap sirkulasi, sejumlah kecil garam empedu masuk ke dalam usus besar (kolon). Di dalam kolon, bakteri memecah garam empedu menjadi berbagai unsur pokok. Beberapa dari unsur pokok ini diserap kembali dan sisanya dibuang bersama tinja. Usus besarUsus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari tinja. Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum bentuknya menjadi padat. Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.4Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.4 Rektum & Anus

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar.

Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus.Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.4Enzim yang Berperan dalam Proses Pencernaan

Tabel no.1 Macam, sumber sekresi dan aksi enzim:4

Enzim

Karbohidrat

Amilase saliva

Amilase Pankreas

Maltase

Sukrase

Laktase

Protein

Pepsin

Tripsin

Kimotripsin

Peptidase

Lemak

Lipase Pankreas

Lipase UsusSumber sekresi

Kelenjar Saliva

Pankreas

Usus Halus

Usus Halus

Usus Halus

Lambung

Pankreas

Pankreas

Usus Halus

PankreasUsus HalusAksi

Zat tepung menjadi: Maltosa

Zat tepung menjadi: Disakarida dan Maltosa

Maltosa menjadi Glukosa

Sukrosa menjadi glukosa dan Fruktosa

Laktosa menjadi Glukosa dan galaktosa

Protein menjadi polipeptida

Protein dan peptide menjadi Peptida yang lebih kecil

Protein dan peptide menjadi Peptida yang lebih kecil

Dipeptida menjadi asam amino

Trigiserida menjadi Monogliserida dan asam lemak

Monogliserida menjadi asam lemak dan gliserol

Kesimpulan

Sistem pencernaan merupakan proses penting dimana dalam system ini merupakan proses pengolah makanan yang masuk kedalam tubuh kita yang nantinya akan dimanfaatkan kembali zat-zat yang penting dan perguna oleh jaringan serta organ yang ada didalam tubuh kita. Maka dari itu menjaga system pencernaan sangatlah penting, ketika terjadi kerusakan atau gangguan pada salah satu organnya, maka akan berakibat pada tidak normalnya proses pencernaan, seperti diare dan lain semacamnya. Untuk menjaganya tidaklah terlalu sulit, yaitu dengan mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran serta makanan yang bergizi, dan tidak lupa juga pada olahraga yang teratur. Jika hal tersebut dijalankan, diharapkan dapat menjaga kesehatan organ-organ pencernaan tersebut.Daftar Pustaka1. Snell RS . Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi 6 , Sistem digestivus. Jakarta : EGC ; 2006.p.148-52.2. Moore KL , Anatomi klinis dasar. In : Agur AMR,editor , Sistem Digestivus. Jakarta: EGC ; 2002.p.83-7.3. Kee JL. Pedoman pemeriksaan laboratorium dan diagnostik. In: Kapoh RP, editor. Pengkajian laboratorim/Diagnostic fungsi tubuh. Jakarta: EGC; 2008.p.719-21.4. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Cetakan I. Jakarta: EGC; 2004.p. 281-95

5. Eroschenko VP. Atlas Histologi di fiore dengan kolerasi fungsional, E/9. Cetakan I. Jakarta: EGC; 2003.p. 176-95.6. Gunawijaya FA, Kartawiguna E. Penuntun praktikum kumpulan foto mikroskopik histologi saluran cerna. Jakarta: Penerbit Universitas Trisaksi; 2007.p.101-27.7. Eroschenko VP. Atlas Histologi di fiore dengan kolerasi fungsional, E/9. Cetakan I. Jakarta: EGC; 2003.p. 176-95.

8. Hall EJ. Buku saku fisiologi kedokteran guyton and hall, Ed. 11. Jakarta: EGC; 2010.p. 492-516.9. Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Biokimia Harper. In: Bani AP, Sikumbang TMN. Pencernaan dan absorpsi. 25th ed. Jakarta: EGC;2003.p.632-44.