Upload
saifrohmatillah
View
12
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
35
Tingkat Persamaan Diferensial dapat dilihat dari turunan tertinggi yang termuat
dalam Persamaan Diferensial itu. Dalam bab ini pusat perhatian dititik beratkan pada
unsur-unsur dari teori tentang penyelesaian Persamaan Diferensial linier dan
membicarakan metode untuk memperoleh penyelesaian umum.
Tentu saja penyelesaian umum persamaan diferensial linier tingkat satu dengan
koefisien konstan ataupun koefisien peubah sudah diketahui pada bab 1. Selanjutnya
oleh karena ada beberapa kesulitan aljabar, yang akan dicari dalam penyelesaian ini
adalah Persamaan Diferensial linier tingkat n dengan koefisien konstan dan bentuk
khusus. Adapun Persamaan Diferensial linier dengan koefisien peubah secara eksplisit
sulit dicari penyelesaiannya tetapi dapat diselesaikan dengan metoda deret kuasa atau
secara numerik.
Bentuk umum dari PD linier tingkat n dapat ditulis sebagai berikut :
)()()(...)()( 011
1
1 xRyxadx
dyxa
dx
ydxa
dx
ydxa
n
n
nn
n
n
…(2.1)
dimana ai , i = 0, 1, 2, … ,n dan R(x) merupakan fungsi-fungsi dari x atau konstanta
dan a0 0. Apabila ai , i = 0, 1, 2, … ,n konstanta maka persamaan diferensial disebut
PD linier tingkat n dengan koefisien konstan. Bentuk PD tersebut diatas (2.1) dapat pula
ditulis sebagai:
BilaR(x) 0 maka PD disebut sebagai PD linier tak homogen atau PD Linier Lengkap.
Bila R(x) = 0 maka PD disebut sebagai PD linier homogen atau PD Linier Tereduksi
yang dapat ditulis :
… (2.2)
i
in
i
idx
ydxa )(
0
= R(x)
i
in
i
idx
ydxa )(
0
= 0
Kompetensi Dasar : - Kemampuan memahami
- Kemampuan menyelesaikan PD Tingkat n dengan
koefision konstan
- Kemampuan menyelesaikan PD dengan koefision
tak konstan
PD Linier Tingkat n
36
Perlu diketahui bahwa persamaan diferensial yang akan diselesiakan ada [ujud] dan
hanya ada satu (ketunggalan) penyelesaian dari PD (2.1). Teorema berikut menyatakan
syarat-syarat pada fungsi koefisien untuk menjamin keujudan dan ketunggalan
penyelesaian MNA untuk PD order n, meskipun tanpa menyajikan bukti (Bukti dapat
dilihat di E.A.Coddington and N.Levinson, Theory of Differential Equations, MCGraw-
Hill,1955), karena ini merupakan teorema yang terpenting yang berhubungan dengan
PD order n.
Teorema 2.1 :
Teorema 2.2:
Bukti :
Untuk membuktikan bahwa dimensi dari ruang penyelesaian adalah n, harus
ditunjukkan n buah penyelesaian membentuk basis. Untuk mempermudah dibuat kasus
sederhana yaitu n=2.
Misalkan y1 dan y2 adalah penyelesaian tunggal dari MNA
Ly1 = 0 , y1(0)= 1 0)0(1 y
Ly2 = 0 , y2(0)= 0 1)0(2 y
Dimana L = dx
dxa
dx
dxa )()( 12
2
2
Wronskian dari penyelesaian pada titik x0 adalah W[y1 , y2](x0) = det(I2) = 1 0
Jadi penyelesaian tersebut adalah bebas linier dalam I. selanjutnya harus ditunjukkan
bahwa kedua penyelesaian membangun / merentang ruang penyelesaian. Misalkan
y=U(x) suatu penyelesaian dari PD Ly = 0 dalam I, dan misalkan
U(x0) = c1 dan 201 c)x(U
Dimana c1 da c2 konstan. Maka y = U(x) adalah penyelesaian tunggal dari MNA:
Ly = 0 , y(x0)= c1 20 c)x( y
Selanjutnya didefinisikan w(x) = c1 y1 + c2 y2
Maka w(x) harus memenuhi MNA diatas. Oleh karena ketunggalan penyelesaian
haruslah U(x) = X(x) yang Mengakibatkan U(x) = c1 y1 + c2 y2
Telah dapat ditunjukkan bahwa penyelesaian Ly = 0 dapat ditulis sebagai kombinasi
linier dari penyelesaian yang bebas linier y1 , y2 , hal ini menunjukkan bahwa ia
merentang ruang penyelesaian. Oleh karena itu { y1 , y2 } adalah basis untuk ruang
Misalkan a1 , a2 , a3 ,…, an dan R, adalah fungsi yang kontinu dalam suatu interval I
, maka untuk suatu titik x0 dalam I, MNA :
i
in
i
idx
ydxa )(
0
= R(x) , 10 )( xy , 20 )( xy , … , n
n xy )( 0
)(
mempunyai penyelesaian tunggal dalam I.
Himpunan penyelesaian dari persamaan diferensial linier i
in
i
idx
ydxa )(
0
= 0
Dalam suatu interval I membentuk suatu ruang vector berdimensi n.
PD Linier Tingkat n
37
penyelesaian maka dimensi dari ruang penyelesaian adalah 2. pembuktian ini dapat
diperluas untuk PD linier tingkat n.
Dengan mengikuti teorema 3.2 diatas, maka n himpunan penyelesaian yang
bebas linier { y1 , y2 , … , yn } dari PD i
in
i
idx
ydxa )(
0
= 0
membentuk basis untuk ruang penyelesaian dari PD. Jadi penyelesaian dari PD dapat
ditulis sebagai
y = c1 y1 + c2 y2 + … + cn yn
dimana c1 , c2 , … cn adalah konstanta sebarang, dan penyelesaian tersebut dikatakan
penyeleasian umum
Misalkan Penyelesaian Umum PD linier Tereduksi (PUPR ) adalah :
yc = c1 y1 + c2 y2 + … + cn yn
dimana c1, c2 , …, cn menyatakan konstanta sebarang dan { y1 , y2 , … , yn } merupakan
himpunan penyelesaian yang bebas linier dari PD tereduksi, PUPR tersebut harus
memenuhi persamaan diferensial (2.2). Sedangkan Penyelesaian Umum PD Lengkap
(PUPL) dari persamaan (2.1) adalah:
y = c1 y1 + c2 y2 + … + cn yn + yp
dimana yp adalah penyelesaian partikulir dari PD (2.1).
Definisi 2.1:
Teorema 2.3:
Bukti :
Jika diberikan kombinasi linier dari y1 , y2 , … , yn bernilai nol :
c1 y1 + c2 y2 +… + cn yn = 0
dan didiferensialkan hingga ke (n-1) diperoleh system persamaan linier :
c1 y1 + c2 y2 + … + cn yn = 0
c1 1y + c2 2y + … + cn ny = 0
c1 )1(
1
ny + c2
)1(
2
ny +… + cn
)1( n
ny = 0
dengan n bilangan tak diketahui c1 , c2 , … , cn dengan matrik koefisien darinya adalah :
Misalkan y1 , y2 , … , yn adalah n buah penyelesaian dari PD
homogen linier (2.2) pada suatu interval I, bebas linier Jika dan hanya jika W[y1,
y2,…,yn](x0) 0 pada setiap titik dalam I.
Misalkan y1 , y2 , … , yn menyatakan fungsi dalam Cn (I). Wronskian
dari fungsi-fungsi ini adalah determinan nxn yang didefinisikan oleh :
W[y1 , y2 , … , yn](x) =
)1()1(
2
)1(
1
21
21
n
n
nn
n
n
yyy
yyy
yyy
PD Linier Tingkat n
38
W[y1, y2,…,yn](x). Jadi jika W[y1, y2,…,yn](x0) 0 untuk suatu x0 dalam I , maka
determinan dari matrik koefisien adalah tidak nol, yang berakibat diperoleh hanya satu
penyelesaian yang trivial, yaitu c1 = 0, c2 = 0, … , cn = 0. Jadi himpunan fungsi-fungsi
y1, y2,…,yn adalah bebas linier dalam I.
Konsekuensinya adalah Jika y1 , y2 , … , yn adalah penyelesaian PD
homogen linier (2.2) dalam interval I, dan jika W[y1 , y2 , … , yn](x0) 0 pada suatu
titik dalam I, jika dan hanya jika y1 , y2 , … , yn adalah bebas linier dalam I.
Jika diberikan suatu persamaan diferensial linier nonhomogen :
)()()(...)( 11
1
1 xRyxadx
dyxa
dx
ydxa
dx
ydnnn
n
n
n
( 2.3)
dimana R(x) 0, dalam interval I. Jika R(x) = 0 dalam ( 2.3), didapat suatu persamaan
homogen dari PD yang terkait :
0 yxadx
dyxa
dx
ydxa
dx
ydnnn
n
n
n
)()(...)( 11
1
1 ( 2.4)
persamaan ( 2.3) dan ( 2.4) dapat ditulis dengan bentuk operator diferensial sebagai :
F(D) y = R(x) dan F(D) y = 0
Dimana F(D) = )()(...)( 1
1
1 xaDxaDxaD nn
nn
.
Penyelesaian PD nonhomogen diberikan oleh teorema berikut :
Teorema 2.4:
Bukti :
Oleh karena y = yp. harus memenuhi ( 2.3) maka haruslah F(D) yp = R(x) ( 2.5)
Misalkan y = u juga penyelesaian ( 2.3) , maka F(D) u = R(x) , akibatnya
F(D) [u – yp ] = 0
Jadi y = u – yp merupakan penyelesaian yang berkauitan dengan persamaan homogen
F(D) y = 0 dan dapat ditulis sebagai :
u – yp = c1 y1 + c2 y2 + … + cn yn
untuk suatu c1 , c2 , … , cn sebarang. Konsekuensinya,
u = c1 y1 + c2 y2 + … + cn yn + yp
Jadi Penyelesaian umum dari PD nonhomogen F(D) y = R(x) adalah :
y = yc + yp
dimana yc = c1 y1 + c2 y2 + … + cn yn
Tugas Mandiri
Tunjukkan bahwa y1 = cos2x,
y2=3(1-2sin2x)
adalah penyelesaian persamaan diferensial 04 yy dalam ( , ). Hitunglah
apakah y1 , y2 bebas linier dalam ( , ).
Misalkan y1 , y2 , … , yn adalah penyelesaian yang bebas linier dari (2.4)
dalam interval I, dan misalkan y = yp adalah penyelesaian partikulir dari
(2.3) dalam I, maka penyelesaian umum (2.3) dalam I adalah :
y = c1 y1 + c2 y2 + … + cn yn + yp.
PD Linier Tingkat n
39
2.1. Persamaan Diferensial Tingkat dua Tereduksi dengan Koefisien konstan.
Bentuk Umum :
0 yadx
dya
dx
yda 212
2
0 (2.6)
dengan a0, a1, a2 adalah konstan. Misalkan y = emx
merupakan penyelesaian dari PD
tersebut, maka harus memenuhi (2.6):
0 eameaema mxmxmx 21
2
0
0 amamaemx )( 21
2
0
mxe maka 0 amama )( 21
2
0
dan persamaan : 0 amamam nn
nn
)...( 1
1
1
disebut persamaan karakteristik, dengan 21, mm merupakan akar-akar karakteristiknya.
Dengan melihat keadaan akar-akar karakteristiknya, ada tiga kondisi :
1) Jika 21 mm (aka-akarnya real dan berbeda) maka PUPD :
y = c1 x m
e 1 + c2 x m
e 2
2) Jika 21 mm = m (merupakan akar-akar yang real dan kembar yaitu bernilai m)
, maka PUPD :
y = x me ( c1 + c2 x
)
3) Jika terdapat akar komplek sekawan m12 = a b i , sedangkan yang lain real
dan berbeda , maka PUPD :
y = x ae ( c1 cos bx + c2 sin bx )
Untuk penyelesaian PD Linier tingkat n dengan koefisien konstan tereduksi caranya
sama dengan tingkat dua tersebut diatas , hanya tinggal menjeneralisir saja.
Contoh :
1) Selesaikan PD 065 yyy , dengan syarat awal 1 (0)y y ,0)0(
Penyelesaian :
Subtitusi y = emx
diperoleh :
persamaan karakteristik : m2 + 5 m + 6 = 0
akar-akar karakteristik : m = -3 dan m = -2
PUPD : y = c1 x e 3 + c2
x e 2
y 0)0( 0 = c1 + c2 …( i )
1 (0)y x 2x e2c ec (x)y
2
3
13 1 = -3 c1 - 2 c2
( ii )
dari (i) dan (ii) diperoleh c1= -1 dan c2 = 1
jadi PPPD : y = - x e 3 +
x e 2
PD Linier Tingkat n
40
Tugas Mandiri
2.2. PD Lengkap
2.2.1.Metode Variasi Parameter
Penyelesaian umum dari PD linier nonhomogen dengan koefisien konstan :
)(... 11
1
1 xFyadx
dya
dx
yda
dx
ydnnn
n
n
n
…( 2.7)
dengan a1, a2, a3, …, an konstan, kita peroleh dari penyelesaian PD tereduksi (PD
homogen) , yaitu yc , dan penyelesaian partikulirnya yaitu yp.
PUPL : y = yc + yp.
Kita akan mulai dengan memberikan kasus PD non homogen tingkat 2, yang diberikan
oleh persamaan : )(xFqyypy (2.8)
dina p dan q adalah konstan. Misalkan y1(x) dan y2(x) adalah dua penyelesaian yang
bebas linier yang berkaitan dengan PD homogen :
0 qyypy
maka penyelesaian umum dari PD homogen :
Metoda variasi parameter meletakkan kembali konstanta c1 dan c2 sebagai fungsi
L1(x) dan L2(x) sedemikian hingga yp penyelesaian dari PD (2.8) :
yc = c1 y1(x) + c2 y2(x)
1) Selesaikan 096 yyy , dengan syarat awal
2,0)0( (0)y y
Kunci jawaban :
Akar-akar pers. Karakteristik : m12 = 3
PUPD: y = x e3 ( c1 + c2 x)
PPPD: y = 2 x x e3
2) Selesaikan 01393 yyyy
Kunci Jawaban :
Akar-akar karakteristik : m1= -1 , m23 = 2 3 i
PUPD: y = c1 x e+
x e2 (c2 cos3x+ c3 sin3x)
3) Selesaikan 0168)4( yyy
Kunci jawaban :
Akar-akar karakteristik : m12= 2i , m34 = 2 3i
PUPD : y = ( c1 cos 2x + c2 sin 2x)+ x ( c4 cos 2x + c5 sin 2x)
PD Linier Tingkat n
41
Dimana L1(x) dan L2(x) mengikuti sifat :
Dua persamaan dengan 2 bilangan anu 1L (x) dan 2L (x) pasti dapat diselesaikan
dengan aturan Cramer : 1L (x) =
1 dan 2L (x) =
2 .
Contoh :
Dapatkan penyelesaian umum dari xeyyy x ln44 2
Penyelesaian :
Penyelesaian umum dari PD homogen yang berkaitan adalah :
yc = c1 e-2x
+ c2 x e-2x
sehingga penyelesaian partikulir dari PD Lengkap diatas adalah :
yp = L1(x) e-2x
+ L2(x) x e-2x
dimana :
1L (x) e-2x
+ 2L (x) x e-2x
= 0
1L (x) (-2 e-2x
) + 2L (x) e-2x
(-2x +1) = e-2x
ln x
atau 1L (x) + 2L (x) x = 0
1L (x) (-2 ) + 2L (x) (-2x +1) = ln x
1L (x) =
x
x
xx
x
212
1
21ln
0
=
1
ln x x = -x lnx
L1(x) = dx xx ln = 4
1x
2 (1-2lnx)
2L (x) =
x
x
x
212
1
ln2
01
=
1
ln x = lnx L2(x) = dx xln = x ( lnx – 1 )
sehingga penyelesaian partikulir dari PD Lengkap diatas adalah :
yp = 4
1x
2 (1-2lnx) e
-2x + x ( lnx – 1 ) x e
-2x
= 4
1x
2 e
-2x (2 lnx – 3 )
Yp = L1(x) y1(x) + L2(x) y2(x)
1L (x) y1(x) + 2L (x) y2(x) = 0
1L (x) 1y (x) + 2L (x) 2y (x) = F(x)
PD Linier Tingkat n
42
Jadi PUPL y = c1 e-2x
+ c2 x e-2x
+ 4
1x
2 e
-2x (2 lnx – 3 ) .
Sekarang secara umum kita perluas untuk PD linier tk n dengan metode variasi
parameter. Bentuk umum PD :
)(... 11
1
1 xFyadx
dya
dx
yda
dx
ydnnn
n
n
n
(2.9)
dengan a1, a2, a3, …, an konstan. Misalkan y1(x) , y2(x) , … , yn(x) adalah penyelesaian
yang bebas linier dari PD homogen
0... 11
1
1
yadx
dya
dx
yda
dx
ydnnn
n
n
n
(2.10)
Mempunyai penyelesaian umum
yc = c1 y1 + c2 y2 + … + cn yn
dan penyelesaian partikulir diberikan oleh persamaan :
yp = L1 y1 + L2 y2 + … + Ln yn
yang memenuhi sifat :
0...2211 y Ly Ly L nn
0...2211 y Ly Ly L nn
0...2211 y Ly Ly L nn
0...)2()2(
221)2(
11 y Ly Ly Ln
nn
nn
)(...)1()1(
221)1(
11 xF y Ly Ly Ln
nn
nn
nLL L ,..., 21 diperoleh dari aturan Cramer, kemudian masing-masing diintegralkan
sehingga diperoleh nilai dari nLL L ,..., 21 .
Contoh:
2.2.2. Metode Operator D
Operator D adalah operator diferensial. Jika dx
d dapat ditulis sebagai D maka
dx
dy= Dy dan
2
2
dx
yd= D
2y . Sedangkan D
-1adalah operator integral: D
-1y = dx y atau
Dapatkan penyelesaian umum :
xe yyyy x ln3633
PUPR: y = e
x (c1 + c2 x + c3 x
2 ).
PUPL : y = c1 ex + c2x e
x + c3x
2e
x + x
3 e
x (6 lnx -11)
Tugas mandiri
PD Linier Tingkat n
43
D-1
= dx dengan demikian D-2
y berarti mengintegralkan y dua kali. Padang
kembali PD lengkap (2.9): )(... 11
1
1 xRyadx
dya
dx
yda
dx
ydnnn
n
n
n
dengan a1, a2, a3, …, an konstan , berubah menjadi :
)(... 1
1
1 xRyaDyayDayD nn
nn
(2.11)
Jika dimisalkan F(D ) = nn
nn aDaDaD
1
1
1 ...
F(D ) disebut Polonomial operator D . Dan persamaan (2.11) dapat ditulis menjadi :
F(D ) y = R(x) (2.12)
PD homogen dapat ditulis : F(D ) y = 0 (2.13)
yp adalah penyelesaian partikulir yang merupakan penyelesaian dari (2.11).
Metode operator D dapat digunakan untuk mendapatkan penyelesaian partikulir :
yp = )()(
1xR
DF (2.14)
Sekarang perhatikan (2.14), F(D ) dapat diuraikan menjadi :
F(D ) = (D – m1) (D –m2) …(D-mn)
maka yp = )()(
1......
)(
1
)(
1
21
xRmDmDmD n
dimana masing masing pecahan operator dioperasikan terhadap R(x), misalkan pada
bagian )()(
1xR
mD n= u atau Du – mn u = R(x) merupakan PD linier tingkat satu,
dengan bentuk penyelesaian : u = xmne dxxRe
xmn )(
, dan kemudian hasilnya
dioperasikan kembali pada operator berikutnya sehingga didapat penyelesaian
partikulir. Diberikan teorema berikut yang sangat bermanfaat untuk memperoleh
penyelesaian PD lengkap, namun untuk kemudahan pembuktian kita terapkan pada PD
order 2:
)()( 2 xRyqpDD
yang kemudian dapat di generalisasi pada F(D) derajat n.
Teorema 2.5 :
1) )(
1
DF[ e
ax ] =
)(
1
aFe
ax , dimana F(a) 0
2) )(
1
DF[ e
ax f(x) ] = e
ax
)(
1
aDF f(x).
3) )(
12DF
[ sin(ax+b) ] = )(
12aF
sin(ax+b) , dimana F( -a2 ) 0
)(
12DF
[ cos(ax+b) ] = )(
12aF
cos(ax+b) , dimana F( -a2 ) 0
PD Linier Tingkat n
44
4) )(
1
DFPn(x) = ( a0 + a1 D + a2 D
2 + … + an D
n ) Pn (x).
5) )(
1
DF[ x V(x) ] = x
)(
1
DFV(x) -
2)}({
)(
DF
DF V(x).
Rumus berikut ini akan banyak penggunaannya :
Euler : eiax
= cos ax + i sin ax .
Mac’Laurint : ...11
1 5432
xxxxxx
...11
1 5432
xxxxxx
contoh:
1. Dapatkan penyelesaian umum dari xeyy 2
Penyelesaian :
PR : D2 + 1 = 0
PK : m2 + 1 = 0
Akar-akar : m12 = i
PUPR : yc = c1 cos x + c2 sin x.
PP : yp = 1
12 D
e2x
= 5
1 e
2x
PUPL : y = c1 cos x + c2 sin x + 5
1 e
2x
2. Dapatkan penyelesaian umum dari xxyy sin2cos12
Penyelesaian :
PUPR : yc = c1 cos x + c2 sin x.
PP : yp = 1
12 D
( xx sin2cos12 )
yp = 1
12 D
xD
x sin1
12cos12
2 )
= 3
1
x ieiDiD
x))((
1Im{2cos12
= x ieiiD
x2)(
1Im{2cos4
= 1.
)(2
1Im{2cos4 x ie
iD ix
= 1.)(2
1Im{2cos4 x ie
iD ix
= }1
1
2Im{2cos4
D i
ex
x i
= }2
Im{2cos4 xe
ix x i = )}sin(cos
2Im{2cos4 xixx
ix
= x x
x cos2
12cos4
PUPL : y = c1 cos x + c2 sin x x x
x cos2
12cos4
PD Linier Tingkat n
45
2.2.3.Persamaan Diferensial Linier dengan Koefisien Tidak konstan.
Sering kali persamaan diferensial yang diselesaikan merupakan persamaan
diferensial dengan koefisien tidak konstan sehingga untuk menyelesaikannya
diperlukan teknik teknik tersendiri. Dalam bab ini akan dicari penyelesaian dari
persamaan diferensial linier tingkat n dengan koefisien tidak konstan yang berbentuk
khusus, yaitu PD Cauchy-Euler. Adapun Persamaan Diferensial linier dengan koefisien
peubah yang diluar bentuk khusus tadi secara eksplisit sulit dicari penyelesaiannya
tetapi dapat diselesaikan dengan metoda deret kuasa atau secara numerik.
Salah satu PD tingkat n dengan koefisien tidak konstan adalah :
)()(...)()( 11
11
1 xRypdx
dybaxp
dx
ydbaxp
dx
ydbax nnn
nn
n
nn
(2.15)
disebut dengan Persamaan Diferensial Cauchy-Euler.Pada persamaan tersebut
naaa ,...,, 21 merupakan konstanta-konstanta dan R adalah fungsi yang kontinu. Untuk
menyelesaikan (2.15) dilakukan subtitusi sehingga (2.15) menjadi PD dengan koefisien
konstan. Untuk itu dimisalkan
et = ax + b maka t = ln(ax+b)
sehingga bax
a
dx
dt
selanjutnya turunan tingkat satu dan dua dari y dapat diperoleh :
y = dt
dy
bax
a
dx
dt
dt
dy
dx
dy
=
dt
dy
bax
a
(2.16)
dx
dy
dx
dy =
dt
dy
bax
a
dx
d =
dt
dy
dt
yd
bax
a2
2
2
2
)(
y ydt
d
dt
d
bax
a
1
)( 2
2
(2.17)
dengan cara yang sama dapat diperoleh turunan ke tiga s/d ke-n dari y adalah :
Dapatkan penyelesaian umum :
xyyy 2cos54
PUPR yc = e
2x (c1 cosx + c2 sinx)
yp = 65
2sin82cos xx
Tugas mandiri
Dapatkan penyelesaian umum :
142523 23 xxxyyy
PUPR yc = c1 e
x + c2 e
2x
PUPL : y = c1 ex + c2 e
2x +
8
37
4
109
4
49
2
5 23 xxx
Tugas mandiri
PD Linier Tingkat n
46
ydt
d
dt
d
dt
d
bax
ay
21
)( 3
3
(2.18)
yndt
d
dt
d
dt
d
dt
d
bax
ay
n
nn
21
)(
)( (2.19)
Misalkan operator dt
d = Ð maka (2.16) , (2.17), (2.18), (2.19) dapat ditulis kembali :
ybax )( = a Ð y
ybax 2)( = a2 Ð (Ð-1) y
ybax 3)( = a3 Ð (Ð-1) ( Ð-2) y
)()( nn ybax = a
n Ð(Ð-1)(Ð-2) . . . (Ð-n) y
dan persamaan ( 2.15) menjadi PD linier tingkat n dengan koefisien konstan :
{an Ð(Ð-1)(Ð-2) ... (Ð-n)}+ … + p2 a
2 Ð (Ð-1)+ p1 a Ð y + p0 y = R(x) (2.20)
Sebagai tugas Tentukan penyelesaian dari : (3x+2)2
y + 3 (3x+2) y - 9 y = 6 x
Kunci jawaban :PUPL:y=c1(3x+2)+c2(3x+2)-1
+ 2)(3x )23ln( 3
1x
PD Linier Tingkat n
47
Untuk soal 1 – 3.
Tunjukkan bahwa fungsi berikut adalah penyelesaian dari Persamaan
Diferensial yang diberikan dalam , dan tentukan yang mana dari
mereka yang merupakan basis dari Persamaan Diferensial.
1. 2
2
3
1 ,,06'" eyeyyyy x
2. xyxyyy 2sin,2cos,04" 21
3. )2(,,,0'2" 321 xeyxeyeyyyy xxx
4. Diberikan Persamaan Diferensial xeyyy 30186'"
a) Tentukan nilai dari r yang konstan sedemikian hingga rxey adalah
penyelesaian dari Persamaan Diferensial homogen dalam ,
dapatkan pula fungsi komplemennya.
b) Dapatkan nilaidari 0A yang konstan sedemikian hingga x
p eAy 3
0
adalah penyelesaian partikulir di Persamaan Diferensial.
c) Dengan menggunakan hasil dari a) dan b) tentukan penyelesaian umum
5. Diberikan Persamaan Diferensial 242'" xyyy
a) Tentukan nilai dari r yang konstan sedemikian hingga rxey adalah
penyelesaian dari Persamaan Diferensial homogen dalam ,
dapatkan pula fungsi komplemennya.
b) Tentukan nilai 210 ,, aaa yang konstan sedemikian hingga
2
210 xaxaay p adalah penyelesaian partikulir di Persamaan
Diferensial.
c) Dengan menggunakan hasil dari a) dan b) tentukan penyelesaian umum.
Untuk nomer 6 – 12 Tentukan penyelesaian umum dari persamaan diferensial yang
diberikan:
6. 0324 yDDD
7. 065" yyy
8. 04'4"''' yyyy
9. 044 yyyy
10. 022
yD
11. 03462 yDD
12. 0142 yDD
PD Linier Tingkat n
48
13. Dapatkan penyelesaian dari MNA 1)0(',3)0(,06'" yyyyy
14. Diberikan persamaan Laplace : 02
2
2
2
y
u
x
u
Tentukan dengan substitusi )(, 2 feyxux
dimana yx ,
( , konstan positif) menjadi Persamaan Diferensial 0222
2
fa
d
dfp
d
fd
Dimana 2222
1,
qp
15. xeyDD 42 1532
16. xeyDD x 2sin492
17. 43122 xxyDD
18. 242'2" xyyy
19. 22
)0(,2cos59"
nyyxyy
20. tFxWdt
xdcos0
2
02
2
dimana 0 dan baik persamaan konstan, 0F adalah konstan sembarang.
Jelaskan dua kasus yang berbeda 0 dan 0
21. 1
29'6"
2
3
x
eyyy
x
22. 0,4'4"2
2
xx
eyyy
x
23. )4(sin3
64172"
2 x
eyyy
x
24. ( x3 D
3 + 2x D -2 ) = x
2 lnx + 3x
25. {( 3x+2)3 D
2 + 3 (3x+2) D – 36 }y = 3x
2 + 4x + 1
PD Linier Tingkat n
49
1) Selesaikan PD berikut : ( D2 – 1 ) y = sin
2x
2
1
2) Diberikan suatu bentuk masalah nilai awal (MNA)
xeyyy 6'" ; 10 00 yyyy )(',)(
dimana konstan.
a) Selesaikan MNA tersebut.
b) Berikan kondisi untuk 0y dan 1y agar solusi MNA berasimtotis ke 0 jika
x .
3) Diberikan persamaan Laplace : 02
2
2
2
y
u
x
u
Tunjukkan dengan substitusi )(, 2 feyxux
dimana y x , ( ,
konstan positif) menjadi Persamaan Diferensial 0222
2
fa
d
dfp
d
fd
dimana p=)( 2 2
, q=)(
12 2
4) Seleaikan (D2 – 6D +9) =
2
3
x
e x
Kerjakan sungguh-sungguh soal test formatif_3 ini. Sebelum anda
membandingkan pekerjaan anda dengan petunjuk yang terdapat dalam kunci
jawaban pada akhir bab ini. Jika anda dapat mengerjakan 3 dari 4 soal yang
diberikan berarti bahwa tingkat penguasaan anda atas materi kegiatan belajar
ini cukup baik. Jika tidak demikian sebaiknya anda pelejari lagi bagian yang
belum anda kuasai.
PD Linier Tingkat n
50
KUNCI JAWABAN LATIHAN
1) Basis ( e3x
, e-2x
), PU : y = c1 e3x
+ c2 e-2x
.
3) Basis ( e-x
, x e-x
), PU : y = c1 e-x
+ c2 x e-x
5)a. y = c1 e-2x
+ c2 ex ,b. yp = - (3+2 x +2 x
2 ), c. y = c1 e
-2x + c2 e
x - (3+2 x +2 x
2 )
7) y = c1 e-4x
+ c2 e2x
+ c3 e-3x
9) y = c1 ex + c2 e
2x + c3 e
-2x
11) y = e3x
( c1 cos5x + c2 sin5x)
13) y = 2 e2x
+ e-3x
15) y = c1 e-x
+ c2 e3x
+ 3 e4x
17) y = ex ( c1 + c2 x ) + 3 x
2 – 6
19) y = cos3x + 2 sin3x + cos2x
21) y = e-3x
[ c1 + c2 x + 2 x tan-1
x – ln(x2+ 1)]
23)y = e-x
[ c1 cos4x + c2 sin4x + cos4x ln(24cos
24cos
x
x)+ )
3
4sin(tan
4sin3
4 1 x
x
]
25) y = c1 (3x+2)2 + c2 (3x+2)
-2 +
180
1 [ (3x+2)2 ln(3x+2)
+ 1]
Kunci Jawaban test formatif 3
1) ( D2 + 1 ) y = sin
2 x2
1 = 2
1 ( 1- cos x )
PUPR : PR : yc = c1 cos x + c2 sin x
PP : yp = )cos1(12
21
xD
= )cos1(12
21
xD
= 2
1- x
Dcos
12
21
yp = 2
1+
4
1Real{ )sin(cos xixxi }=
2
1-
4
1xxsin
2) PD : 06'" yyy
a) PK : m2 – m – 6 = 0
PUPR : yc = c1 e3x
+ c2 e-2x
PP : yp = - xe
4
0)0( yy y0 = c1 + c2 - 4
1)0(' yy , y1 = 3c1 - 2c2 + 4
Diperoleh : c1 = )4
2(5
110
yy dan c2 = )3(
5
110 yy
Jadi penyelesaian khusus : y = )4
2(5
110
yy e
3x + )3(
5
110 yy e
-2x -
xe
4
b) Agar penyelesaian berasimtotis ke 0 untuk x , 0)(lim
xyx
PD Linier Tingkat n
51
Haruslah dipilih c1 = )4
2(5
110
yy = 0 atau 0)
42( 10
yy
3) Diberikan persamaan Laplace : 02
2
2
2
y
u
x
u
Dengan substitusi )(, feyxux
dimana y x , , konstan , masuk
pada PD diperoleh :
0)()()(
2)()(
122222
ff
f
atau PD : 0222
2
fa
d
dfp
d
fd
dimana p= )( 2 2
, q=
)(
12 2
4) PUPR : y = c1 e3x
+ c2 x e3x
Dan yp = - lnx e3x
- x
1x e
3x = - lnx e
3x - e
3x
Jadi PUPD : y = c1 e3x
+ c2 x e3x
- lnx e3x
- e3x
PD Linier Tingkat n
52