4
2.3 PEDIKULOSIS KORPORIS 2.4.1 Definisi Infeksi kulit disebabkan oleh pediculus humanus var.corporis. 2.4.2 Epidemiologi Penyakit ini biasa menyerang orang dewasa dengan higiene yang buruk, misalnya penggembala, gelandangan dan orang-orang di kamp pengungsian. Hal ini disebabkan karena mereka jarang mandi, jarang mengganti dan mencuci pakaian. Penyebaran penyakit ini bersifat kosmopolit, lebih sering pada daerah beriklim dingin karena orang memakai baju yang tebal dan jarang dicuci. 6 Selain itu juga, faktor risiko lain adalah situasi yang padat (misalnya bus atau kereta api yang padat). 5 2.4.3 Etiopatogenesis Pediculus humanus var. corporis mempunyai ukuran yang lebih besar daripada Pediculus humanus var. capitis. Tubuhnya berukuran antara 2-4 mm dengan ukuran betina yang lebih besar daripada jantan. Tidak seperti P. humanus var. corporis dan P. pubis, P. humanus corporis tidak hidup pada tubuh manusia. Pediculus ini lebih suka temperatur yang lebih

PEDIKULOSIS KORPORISs

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pedikulosis korporis

Citation preview

Page 1: PEDIKULOSIS KORPORISs

2.3 PEDIKULOSIS KORPORIS

2.4.1 Definisi

Infeksi kulit disebabkan oleh pediculus humanus var.corporis.

2.4.2 Epidemiologi

Penyakit ini biasa menyerang orang dewasa dengan higiene yang buruk, misalnya

penggembala, gelandangan dan orang-orang di kamp pengungsian. Hal ini

disebabkan karena mereka jarang mandi, jarang mengganti dan mencuci pakaian.

Penyebaran penyakit ini bersifat kosmopolit, lebih sering pada daerah beriklim dingin

karena orang memakai baju yang tebal dan jarang dicuci. 6 Selain itu juga, faktor

risiko lain adalah situasi yang padat (misalnya bus atau kereta api yang padat). 5

2.4.3 Etiopatogenesis

Pediculus humanus var. corporis mempunyai ukuran yang lebih besar daripada

Pediculus humanus var. capitis. Tubuhnya berukuran antara 2-4 mm dengan ukuran

betina yang lebih besar daripada jantan. Tidak seperti P. humanus var. corporis dan

P. pubis, P. humanus corporis tidak hidup pada tubuh manusia. Pediculus ini lebih

suka temperatur yang lebih dingin, hidup di pakaian manusia dan hanya

menginfestasi manusia ketika malam hari untuk makan. Betina bisa bertelur 10-15

telur setiap hari pada serat pakaian. Rata-rata, 20 betina dewasa bisa ditemukan pada

orang yang terinfestasi pediculus ini.

Kelainan yang timbul disebabkan oleh garukan untuk menghilangkan rasa gatal.

Rasa gatal ini disebabkan oleh pengaruh liur dan ekskreta dari kutu ketika menghisap

darah. Pediculus humanus var. corporis dapat mentransmisikan Bartonella quintana

yang dapat menyebabkan trench fever (myalgia, nyeri kepala, meningoensefalitis,

limfadenopati kronik dan erupsi makulopapular) dan endokarditis. Di Amerika

Serikat, sekitar 15% gelandangan yang diuji terinfeksi B. quintana. Selain bakteri

Page 2: PEDIKULOSIS KORPORISs

tersebut, Rickettsia prowazekii juga dapat ditransmisikan melalui gigitan kutu ini.

Bakteri ini dapat menyebabkan typhoid epidemik dengan gejala seperti demam, nyeri

kepala, ruam dan konfusio.

Gambar 9. Morfologi Pediculus humanus corporis: A. Jantan dan B. Betina

2.4.4 Cara Penularan

1. Melalui pakaian.2. Pada orang dengan dada berambut terminal, kutu ini dapat melekat pada rambut

tersebut dan dapat menular melalui kontak langsung.

2.4.5 Gambaran Klinis

Umumnya hanya ditemukan kelainan berupa bekas-bekas garukan atau ekskoriasi

pada badan, karena gatal baru berkurang dengan garukan yang lebih intensif. Lesi

meliputi makula berujung merah, papula, krusta dan eksoriasi yang sering berbentuk

linier, di daerah punggung, leher, bahu dan pingang. Gatal biasanya dirasakan pada

malam hari terutama di daerah ketiak dan badan ketika tuma pindah dari pakaian ke

tubuh untuk makan. Diagnosis ditegakkan dengan menemukan kutu dan telur pada

serat pakaian, terutama pada bagian yang kontak dengan perbatasan leher, ketika dan

pinggang.

Page 3: PEDIKULOSIS KORPORISs

Gambar 10. Ditemukannya kutu pada batas-batas jahitan yang melekat pada tubuh pada pakaian penderita

.

2.4.6 Penatalaksanaan

Pengobatannya ialah dengan krim gameksan 1% yang dioleskan tipis di seluruh

tubuh dan didiamkan 24 jam, setelah itu penderita disuruh mandi. Jika masih belum

sembuh, diulangi 4 hari kemudian. Obat lain ialah emulsi benzil benzoat 25% dan

bubuk malathion 2%. Pakaian agar direbus dan disetrika untuk membunuh kutu.

Setelah itu pemakaian barang yang terkontaminasi tersebut ditunda setidaknya 2

minggu. Jika terdapat infeksi sekunder, dapat diobati dengan antibiotik secara sistemik

dan topikal.

Referensi:

Djuanda, A. et al., 2007. Ilmu penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: FKUI.