Upload
zenialadia54
View
236
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pedikulosis pubis & skabies
Citation preview
PEDIKULOSIS PUBIS
DEFINISI
Gangguan pada daerah pubis yang disebabkan oleh infestasi tuma Phitirus pubis .
EPIDEMIOLOGY
Penyakit ini sering meyerang orang dewasa dan dapat digolongkan kepada Penyakit akibat Hubungan Sesual (PHS). Selain menyerang daerah pubis, tuma ini juga dapat ditemukan di jenggot, kumis, alis mata dan bulu mata.
TRANSMISI
Umumnya lewat kontak angsung, seperti hubungan seksual. Tapi bisa juga menular lewat barang-barang yang digunakan secara ersaaan dengan penderita.
PATOGENESIS
Kelainan yang timbul disebabkan oleh garukan untuk menghilangkanrasa gatal. Gatal ini disebabkan oleh pengaruh liur dan ekskreta dari kutu pada waktu menghisap darah
ETIOLOGY
Phthirus pubis.
Morfologinya :
Bentuk pipih dorsoventaral, bulat
Mempunyai 3 pasang kaki
Ukuran dewasa : 1,5-2 mm (warna abu-abu)
Hidup di rambut kemaluan, ketiak, jenggot, kumis, alis & bulu mata
Waktu pertumbuhan telur – Dewasa 3-4 mgg ( Telur- larva- nimfa- tuma dewasa)
GEJALA KLINIS
- Gatal di daerah pubis & sekitarnya
- Makula serulae (Bercak warna abu-abu / kebiruan)
- kutu terlihat jelas
- eritem di sekitar folikel rambut & ekskoriasis
- bercak kehitaman pada celana dalam
- Permbesaran KGB regional Kutu menepel pada Kulit
DIAGNOSIS
- Anamnesis
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan penunjang -> fluoresensi warna kuning-hijau dari kutu dan telurnya.
PENGOBATAN
- Krim Gameksan 1%
- emulsi benzil benzoat 25%
TATALAKSANA
- rambut kemaluan dicukur
- celana dalam diganti atau direbus dan diseterika
- pasangan seks perlu diperiksan dan diobati juga
SKABIES
DEFINISI
Penyakit kulit yang disebabkan oleh manifestasi/ sensititasi terhadap Sarcoptes scabiei var hominis & produknya.
Sinonim : The itch, Budikan, Gudik, Gatal agogo, Kudis
EPIDEMIOLOGY
Diperkirakan setiap 30 thn terjadi epidemi skabies
Faktor yg menunjang perkembangan penyakit :
- Sosek rendah
- Higien yg buruk
- Hidup di lingkungan padat dan kumuh
Cara Penularan
- Langsung : Kulit-kulit, seprti : Jabat tangan, Hubungan sex, tidur bersama
- Tidak Langsung : Menggunakan barang yang digunakanoleh pendrita, seperti : Pakaian, Sprei, Handuk, Bantal (Tinggal bersama orang yg terkena skabies)
*Penularan biasanya oleh S. Scabiei betina yg telah dibuahi & larvanya
ETIOLOGY
Sarcoptes scabiei
Morfology :
Tungau kecil berbentuk oval dengan punggung cembung & perut rata
Transluen, warna putih kotor, dan tidak bermata
Ukuran Betina > Jantan
- Betina +- 300 x 350 mikron
- Jantan +-150 x 200 mikron
• Mempunyai 2 pasang kaki ( 2 depan & 2 belakang)
• Siklus Hidup
- Telur menetas 3-5 hari
- Larva 3-4 hari
- Nimfa 3-5 hari
- Dewasa betina menetap +- 1 bln
- Siklus hidp dr telur- Dewasa 8-12 hari
PATOGENESIS
Kelainan kulit dapat disebabkan tidak hanya oleh tungau skabies, tetapi juga oleh penderita sendiri akibat garukan. Gatal yang terjadi disebabkan oleh penderita sendiri akibat garukan oleh sensitisasi terhadap sekreta dan ekskreta tungau yang memerlukan waktu kira-kira sebulan setelah infestasi. Pada saat itu kelainan kulit menyerupai dermatitis dengan dtemukannya papul, vesiel, urtikaria, dan lain-lain. Dengan garukan dapat timbul erosi, ekskorias, dan infksi sekunder.
GEJALA KLINISTerdapat 4 tanda kardianal:
Priritus Nokturnal
Penyakit ini menyerang manusa secara kelompok (seluruh anggota keluarga/pemukiman padat penduduk)
*Hiposensititasi terdapat infestasi tungau tetapi tidak timbul gejala
Ada terowongan ( konikkulus) pada tempat-tempat predileksi warna putih abu-abu dengan panjang kurang lebih 1cm berbentuk garis lurus/berkelok-kelok dengan ujung terowongan terdapat vesikel /papul
*Dpaat ditemukan ekskoriasi, krusta disebabkan oleh garukan pasien
Menemukan Tungau ( telur- dewasa)
Tempat predileksi tungau :
Sela jari tangan
Pergelangan tangan bag. Volar
Siku bag luar
Lipatan ketiak bag. Depan
Areola mamame (wanita)
Umbilikus
Bokong
Genetalia extrna (pria)
Perut bag bawah
Pada bayi, bisa pd telapak tangan & kaki
DIAGNOSIS
Ditemuakn tungau S. Scabiei yang didapat dengan cara mencongkel atau mengeluarkan tungau dari kulit, kerokan kulit / biopsi
Notes :
- Tungau sulit ditemukan pd px. Lab karena :
- tugau yg mengninfestasi biasanya sediikit ( disebabkan karena telur yang menetas hanya 10%)
- Garukan dapat mengeluarkan tungau scr mekanik
- Jika terjadi ifeksi sekunder maka pus yg terbentu akan membunuh kuman
PENATALAKSANAAN
• Belerang endap
Kadar 4-20% dalam bentul salep atau krim. Cara kerja : mempunyai sifat germisida, fungisida, parasitisida dan juga mempunyai efek keratolitik.
Kekurangan:
- tidak efektif pd stadium telur
- berbau dan mengotori baju
- menimbulkan iritasi.
• Gama benzena heksa klorida
kadar 1% dalam krim. Diberikan cukup sekali, kecuali jika masih ada gejala diulangin seminggu kemudian
Kelebihan :
- efektif pd semua stadium
- mudah digunakan
- tidak iritasi
Kekurangan :
- tidak dianjurkan pd anak dibawah 6 tahun dan wanita hamil
- toksik terhadap ssp
• Krotamiton
kadar 10% dalam krim. Harus dijauhkan dari mata, mulut, dan uretra.
Kelebihan : punya efek anti-skabies dan anti-gatal.
• Permetrin
kadar 5% dalam krim. Kurang toksik dibanding gameksan, tetapi efektivitasnya sama. Hanya dipakai sekali, lalu dihapus setelah 10 jam. Bila belum sembuh, ulangi pemakaian seminggu kemudian. Tidak dianjurkan pd bayi dibawah usia 2 tahun.
• Emulsi benzil-benzoas
kadar 20-25% . Efektif terhadap semua stadium, diberikan setiap malam selama 3 hari.
Kekurangan :
- sulit diperoleh
- iritasi
- makin gatal setelah pemakaian
PROGNOSIS
Baik, selama pemilihan dan pemakaian obat, serta faktor predisposisi dihilangkan.